Anda di halaman 1dari 3

12.

26 (Sampling untuk atribut-atribut- statistik dan


nonstatistik)

a). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertimbangan auditor


yaitu dalam penentuan;
(1).Tingkat risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko
pengendalian yang terlalu rendah, faktor yang mempengaruhi
pertimbangan auditor yaitu; risiko atas penilaian risiko
pengendalian yang terlalu tinggi, yang berhubungan dengan
efisiensi audit dan risiko atas penilaian risiko pengendalian yang
terlalu rendah, yang berhubungan dengan efektivitas audit.
(2).Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi, faktor yang
mempengaruhi pertimbangan auditor yaitu; catatan akuntansi
yang sedang diuji, beberapa pengendalian intern yang berkaitan,
dan tujuan evaluasi auditor.
(3).Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan, faktor yang
mempengaruhi pertimbangan auditor yaitu; tingkat
penyimpangan sampel tahun lalu, yang disesuaikan berdasarkan
pertimbangan auditor dengan perubahan tahun berjalan dalam
efektivitas pengendalian, estimasi berdasarkan penilaian awal
tahun berjalan atas pengendalian tersebut, dan tingkat yang
ditemukan dalam sampel pendahuluan atas 50 item yang
diperkirakan.

b). Pengaruh ukuran sampel terhadap faktor-faktor berikut;


(1).Tingkat risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko
pengendalian yang terlalu rendah, risiko atas penilaian risiko
pengendalian yang terlalu rendah mempunyai pengaruh terbalik
terhadap ukuran sampel: pada risiko 5%, ukuran sampel akan
lebih besar daripada risiko 10%. Dengan demikian, perubahan
tingkat risiko yang berhubungan langsung dengan risiko
pengendalian yang direncanakan berpengaruh pada bukti yang
lebih banyak untuk mendukung rendahnya risiko pengendalian
yang direncanakan dan kurangnya bukti untuk mendukung risiko
pengendalian yang direncanakan pada tingkat sedang.
(2).Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi, jika tingkat yang
direncanakan rendah, maka tingkat penyimpangan yang dapat
ditoleransi rendah, demikian pula sebaliknya. Sehingga dapat
merubah tingkat penyimpangan yang dapat diterima, pada saat
risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah dan
tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan masing-masing
konstan pada 5% dan 10%.
(3).Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan, pada saat
risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah dan
tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi konstan,
peningkatan atau penurunan tingkat penyimpangan populasi
yang diharapkan akan mengakibatkan ukuran sampel lebih besar
dan lebih kecil. Jika tingkat penyimpangan populasi yang
diharapkan semakin mendekati tingkat yang dapat ditoleransi,
makin tepat informasi yan dibutuhkan dan makin besar ukuran
sampel yang diperlukan.
c). Evaluasi hasil sampel tersebut yaitu; tingkat yang direncanakan
dalam pengujian dipertahankan dalam tingkat yang rendah,
diketahui tingkat populasi 2,500 dengan sampel yang diuji 100 dan

1
tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi 8%. Disini pengujian
memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap ukuran
sampel karena penyimpangan yang dapat ditoleransi cukup besar,
sehingga ukuran sampel dikatakan lebih kecil dibutuhkan atau bisa
kurang dari 100 sampel yang diuji sebelumnya dan pengujian
dikatakan efektif.
d). Disini pengujiannya tidak melebihi batas pengujian yang
ditentukan, dan tingkat toleransi terhadap tingkat penyimpangan
cukup tinggi sehingga dapat mengurangi sampel pengujian yang
dilakukan yaitu kurang dari 100 sampel yang akan diuji. Sehingga
hal ini dapat membantu auditor dalam melakukan pengujian audit.

12.27 (Ketidakpastian dalam sampling audit)

(a).Pembenaran yang dapat diterima auditor mengenai ketidakpastian


yang selalu melekat dalam proses sampling yaitu; jika biaya dan
waktu yang diperlukan untuk melakukan pengujian data 100%,
dalam pertimbangannya lebih besar daripada konsekuensi
kemungkian kesalahan pemberian pendapat auditor dari audit
terhadap data sampel semata, oleh karena hal tersebut biasa
terjadi dalam kasus ini sehingga sampling secara luas digunakan
dalam audit.
(b).Ketidakpastian secara bersama-sama membentuk kosep risiko
audit, ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut
sebagai risiko audit yang dipengaruhi oleh sifat, waktu, luas, dan
pemiliha staf. Sampling audit menerapkan dua komponen risiko
audit yaitu risiko pengendalian dan pengujian rincian risiko.
Sampling audit dalam pengujian pengendalian memberikan
informasi yang secara langsung berhubungan dengan penilaian
auditor atas risiko pengendalian dan sampling audit dalam
pengujian substantif membantu auditor mengkuantifikasi dan
mengendalikan pengujian rincian atas risiko.
(c).Sifat risiko sampling dan nonsampling yaitu; risiko sampling
berkaitan dengan kemungkinan bahwa sampel yang diambil tidak
menggambarkan secara benar populasi tersebut. Pada saat auditor
menarik kesimpulan yang salah ini, prosedur-prosedur auditor tidak
cukup untuk mendeteksi salah saji yang material, dan dia tidak
mempunyai dasar alasan untuk pendapatnya. Sebaliknya, risiko
penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi dan risiko
kesalahan penolakan, masing-masing dapat dijelaskan sebagai
risiko alfa dalam istilah umum statistik berkaitan dengan efisiensi
audit. Ketika kesimpulan yang salah ini terjadi auditor akan
meningkatkan pengujian substantif. Namun demikian, upaya-upaya
ini akan mengarah kepada kesimpulan yang benar dan audit akan
efektif. Sedangkan risiko nonsampling menunjukkan bagian risiko
audit yang tidak disebabkan oleh pengujian hanya pada sebagian
data diamana auditor menetukan ukuran sampel dan mengevaluasi
hasil sampel. Untuk memperluas kecukupan bukti audit yang
didasarkan pada sampel, auditor mungkin pada saat tertentu
memperoleh lebih banyak bukti dari pada kebutuhan sesungguhnya
untuk mempunyai dasar alasan pendapat yang dikemukakan.

12-28 (Sampling nonstatistik)

a). Langkah-langkah dalam mengembangkan rencana sampling yaitu:

2
(1).Menentukan tujuan audit dan prosedur audit, pengujian
dirancang untuk menentukan efektivitas rancangan dan operasi
berbagai pengendalian intern. Beberapa pengendalian, seperti
prosedur pengendalian terprogram, apat dirancang untuk
menghindari atau mendeteksi dan mengoreksi salah saji
tertentu.
(2).Menentukan populasi dan unit sampling, auditor dapat menguji
populasi seluruh laporan manajemen dalam siklus pengeluaran
di mana manajemen diminta untuk me-review dan menyetujui
seluruh beban pengeluaran pada pusat pertanggungjawabannya.
Unit sampling merupakan cara auditor mngidentifikasi kinerja
pengendalian intern yang dikehendaki.
(3).Menspesifikasikan pengendalian yang dikehendaki dan bukti
efektivitas operasi, auditor harus menetukan bukti yang
menunjukkan efektif tidaknya suatu pengendalian intern.
(4).Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan
ukuran sample, faktor-faktor utama pada ukuran sample dan
sample nonstatistik adalah risiko atas penilaian risiko
pengendalian yang terlalu rendah, tingkat penyimpangan yang
dapat ditoleransi, dan tingkat penyimpangan populasi yang
diharapkan untuk setiap pengendalian.
(5).Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan
metode pemilihan sample, memilih item sample yaitu seperti
pengendalian umum bukti, laporan pengecualian atau laporan
yang ditujukan ke pengendalian manajemen.
(6).Menerapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian,
pengevaluasian hasil sampel mencakup pengevaluasian
pengendalian. Tahapan ini ditujukan pada risiko nonsampling jika
auditor tidak dapat mengidentifikasi kegagalan pengendalian
pada saat bukti ada di tangan. Auditor tersebut perlu
mengevaluasi apakah pengendalian intern pada audit yang
dikehendaki beroperasi secara efektif.
(7).Evaluasi hasil, penyimpangan dari prosedur pengendalian yang
ditentukan harus ditabulasi, diringkas, dan dievaluasi.

b). Jenis bukti yang dapat mencerminkan penyimpangan dari prosedur


pengendalian yaitu ukuran sampel dan evaluasi hasil sampel.
Ukuran sampel dapat menyebabkan suatu penyimpangan prosedur
dimana auditor mungkin tidak mengetahui kalau dia menggunakan
sampel yang terlalu besar pada suatu bidang dan sampel yang
terlalu kecil untuk bidang yang lain. Dan hal ini dapat menyebabkan
penyimpangan dari prosedur pengendalian yang ditetapkan.
Evaluasi hasil sampel dapat mempengaruhi pertimbangan
profesional yang diperlukan dalam mengevaluasi hasil secara
kuantitatif dan kualitatif sehingga kemungkinan besar akan
menyebabkan penyimpangan terhadap prosedur audit.
c). Jika manajemen tidak me-review dan tidak menyetujui beban
pengeluaran atas pusat pertanggungjawabannya. Hal ini
merupakan pertimbangan audit yang penting yang harus
ditentukan pada saat perencanaan sampel. Jika auditor dapat
mentoleransi tingkat penyimpangan yang besar(perkiraan tingkat
risiko pngendalian yang direncanakan sedang, bukan tinggi), dan
ukuran sampel diperkecil.

Anda mungkin juga menyukai