Sanggahan : Menurut anda, apa fungsi dari penentuan materialitas oleh auditor pada saat
perencanaan audit?
Jawab : Karna materialitas merupakan pertimbangan professional auditor sebagai
tanggung jawab atas disiplin ilmunya dan digunakan sebagai dasar dalam perencanaan
audit, maka fungsi daripada penentuan materialitas ialah sebagai batas (materiality
border) untuk menentukan apakah salah saji material/perlu dikoreksi apa tidak. Biasanya
disebut sebagai Tolerable Error (kesalahan yang masih bias ditoleransi).
4. Jelaskan maksud dari materialitas lebih merupakan konsep yang relatif bukan absolut?
Dan dari kelima jenis resiko, mana resiko yang paling berpengaruh ?
Jawab : Konsep yang relatif maksudnya adalah dimnajumlah yang material bagi
laporan keungan suatu entitas mungkin saja tidak material bagi laporan keuangan entitas
laiinya yang memiliki ukuran atau sifat yang berbeda, juga apa yang material bagi
laporan keuangan entitas tertentu mungkin akan berubah dari satu periode ke
periodelainnya
Sementara absolut adalah fata yang menyatakan tidak adanya sama sekali
kesalahan ,kembali lagi ke tujuan audit adalah menyatakan pendapat atas kewajaran dalm
semua hal yang matrial posisi keungan dan hasil usaha serta arus kas yang sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berterima umum , bukan untuk mendeteksi kesalahn.
Semtara untuk resiko mana yang paling berpegarus , menurut kelompok kami
adalah resiko kecurangan , karena ini merupakan hal yang paling sulit secara konsep
praktek untuk memisahkan faktor2 kecurangan dalam resiko acceptable audit, resiko
inheren,resiko pengendalian. Karena resiko kecurangan dapat datangnya dari masing2
orang itu sendiri
6. -> Dlam pengetian resiko acceptable audit risk dan resiko pengendalian terdapat kalimat
salah saji material yg melebihi nilai saji yang masih dapat di terima , mengpa
memiliki kesamaan statement ? jelaskan maksudnya !
Jawab :
Maksunya dari salah saji material yang melebihi nilai salah saji yg masih dapat
di terima adalah
Dalam pengertian accptable audit risk dan pengendalian adalah hasil dari laporan
setelah diaudit yaitu slah saji material yg melebihi nilai salah saji yg masih dapat
di terima dan yang mebuat perbedaan dari pernytaan tersebut adlah ukuran atau
sebab terjadinya salah saji material ,
Acceptable audit risk oleh auditor yg tidak dapat mendeteksi salah saji material
Resiko pengendalian diakibatka karena tdk dpat dicegah atau dideteksi secara
tepat waktu oleh pengendalian entitas.
Sanggahan : -> Berikan contoh dari evaluasi auditor atas integritas manajemen tersebut !
7. Mengapa Mengapa materialitas pada tingkat Laporan Keuangan menjadi penting untuk
diperhatikan oleh auditor?
Jwab : Materialitas pada tingkat Laporan Keuangan menjadi penting untuk diperhatikan
oleh auditor disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
a. Laporan keuangan saling terkait;
b. Prosedur auditing dipergunakan lebih dari satu laporan yang ada dalam laporan
keuangan, dimana saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Dan dalam laporan audit atas laporan keuangan auditor tidak dapat memberikan
jaminan (guarantee) bagi klien atau pemakai laporan keuangan yang lain, bahwa laporan
keuangan auditan adalah akurat. Hal ini karena akan memerlukan waktu dan biaya yang
jauh melebihi manfaat yang dihasilkan. Karena itu, dalam audit atas laporan keuangan,
auditor memberikan keyakinan berikut ini :
1. Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta
pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi.
2. Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar
memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.
-> Tanggapan : Hal apa yang menjad dasar auditor untuk memberikan kenyakinan tersebut ?
Ada dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor :
1. Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yang dapat diterima
oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji
tersebut.
Bukti-bukti audit:
a. Struktur Pengendalian Intern
Struktur pengendalian intern dapat dipergunakan untuk mengecek ketelitian dan
dapat dipercayai data akuntansi.
b. Bukti Fisik
Bukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas dan
persediaan. Bukti ini banyak diperoleh dalam perhitungan aktiva berwujud.
c. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk
membuat laporan keuangan.
d. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi
lansgung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang
unsure tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan.
e. Bukti Dokumenter
Bukti documenter merupakan bukti yang paling penting dalam audit.Menurutr
sumber dan tingkat kepercayaannya bukti, bukti documenter dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
o Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor
secara langsung
o Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor
melalui klien
o Bukti documenter yang dibuat dan disimpan oleh klien
f. Bukti Surat Pernyataan Tertulis
Surat pernyataan tertulis merupakan pernyataan yang ditandatangani seorang
individu yang bertanggung jawab dan berpengetahuan mengenai rekening,
kondisi, atau kejadian tertentu.
g. Perhitungan Kembali sebagai Bukti Matematis
Bukti matematis diperoleh auditor melalui perhitungan kembali oleh auditor.
h. Bukti Lisan
Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia,
sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan.
i. Bukti Analitis dan Perbandingan
Bukti analitis mencakup penggunaan rasio dan perbandingan data klien dengan
anggaran atau standar prestasi, trendindustry, dan kondisi ekonomi umum.
Sedangkan segmen-segmen laporang keuangan terdiri dari:
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Posisi Keuangan
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas
Sebagai contoh, laporan arus kas merupakan segmen laporan keuanganya yang termuat
arus keluar dan masuk kas. Maka dari itu, bukti-bukti yang terdapat berdasarkan segmen
laporan keuangan tersebut dapat berupa bukti dokumenter misal kwitansi, cek, dll
11. Sebutkan cara yang harus dilakukan auditor dalam merespon risiko
kecurangan?
Jawab :-Merancang dan melakukan prosedur audit untuk mengarah pada risiko
kecurangan yang teridentifikasi.
-Mengubah keseluruhan perilaku dari audit untuk merespon risiko
kecurangan yang teridentifikasi.
- Melakukan prosedur untuk mengarahkan risiko manajemen menguasai
kontrol.
12. Menurut kelompok anda pada kondisi seperti apa terjadinya salah saji
material yang disebabkan oleh kecurangan!
Insentif / tekanan
Manajemen atau karyawan lain memiliki insentif atau tekanan untuk
melakukan kecurangan.
Kesempatan
Keadaan memberikan kesempatan untuk manajemen atau karyawan
untuk melakukan kecurangan.
Perilaku / Rasionalisasi
Hadirnya sebuah perilaku, karakter, atau kumpulan nilai etis yang
membiarkan manajemen atau karyawan secara sengaja melakukan
sebuah tindakan tidak jujur, atau mereka berada dalam lingkungan yang
membebankan tekanan yang cukup yang menyebabkan mereka untuk
merasionalisasikan ebuah tindakan tidak jujur.
13. Menurut anda apakah pertimbangan awal tentang tingkat materialitas
dapat diubah oleh auditor? Jika dapat diubah apa alasannya?
Jawab : Ya dapat diubah. Auditor seringkali mengubah kembali pertimbangan
awalnya tentang tingkat materialitas selama berlangsungnya proses audit.
Pengubahan kembali pertimbangan awal tentang tingkat materialitas disebut
revisi atas pertimbangan tentang materialitas. Alasan-alasan dipergunakannya
revisi pertimbangan dapat mencakup karena adanya perubahan salah satu faktor
yang dipergunakan dalam menentukan pertimbangan awal atau karena adanya
kebijaksanaan akibat dari auditor bahwa pertimbangan awal ternyata bernilai
terlalu besar atau terlalu rendah.
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan risiko audit! Bagaimana model perhitungannya? Dan
apa saja faktor yang mempengaruhi risiko audit?
Jawab : Risiko audit merupakan risiko yang memungkinkan auditor memberikan
pendapat yang keliru atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.
Model dari penghitungan risiko audit (audit risk) ditunjukkan dengan model AR = IR
+ CR + DR (AR=Audit Risk/risiko audit ; IR=Inherent Risk/risiko bawaan ;
CR=Control Risk/risiko pengendalian ; DR=Detection risk/risiko deteksi)
Risiko audit dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Tingkat ketergantungan pengguna eksternal laporan keuangan;
b. Kemungkinan klien mengalami kesulitan keuangan setelah laporan audit
diterbitkan;
c. Evaluasi auditor terhadap integritas manajemen.
15. Mengapa risiko deteksi penting dalam proses audit bagi auditor?
Jawab : Risiko deteksi dalam perencanaan audit penting bagi auditor sebab risiko
deteksi merupakan satu-satunya risiko yang bisa dipengaruhi / dikendalikan oleh auditor,
melalui banyak atau sedikitnya bukti dengan penambahan atau pengurangan prosedur
audit . Apabila auditor menginginkan risiko deteksi kecil, maka perlu lebih banyak bukti
audit/prosedur audit, dan sebaliknya.