Anda di halaman 1dari 8

SA 520

Prosedur Analitis

Ruang Lingkup:
Standar Audit (”SA”) ini mengatur penggunaan prosedur analitis oleh auditor sebagai
pengujian substantif (“prosedur analitis substantif”). SA ini juga mengatur tanggung jawab auditor
untuk melakukan prosedur analitis pada tahap akhir audit yang akan membantu auditor pada waktu
merumuskan suatu kesimpulan keseluruhan atas laporan keuangan. SA 3151 berkaitan dengan
penggunaan prosedur analitis sebagai prosedur penilaian risiko. SA 330 mencakup ketentuan dan
panduan tentang sifat, saat dan luas prosedur audit untuk menilai risiko yang juga mencakup
prosedur analitis substantif.

Tanggal Efektif:
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada
atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.

Tujuan:
(a) Untuk mendapatkan bukti audit relevan dan andal ketika menggunakan prosedur analitis
substantif;
(b) Untuk merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang
membantu auditor dalam merumuskan kesimpulan keseluruhan apakah laporan keuangan
konsisten dengan pemahaman auditor terhadap entitas.

Defenisi:
Untuk tujuan SA, istilah “prosedur analitis” berarti pengevaluasian terhadap informasi
keuangan yang dilakukan melalui analisis hubungan antara data keuangan dan data nonkeuangan.
Prosedur analitis juga mencakup investigasi sebagaimana yang diperlukan atas fluktuasi atau
hubungan teridentifikasi yang tidak konsisten dengan informasi relevan lain, atau yang berbeda
dari nilai yang diharapkan dalam jumlah yang signifikan. (Ref: Para. A1–A3)
Ketentuan:
Prosedur analitis Substantif : Pada waktu merancang dan melaksanakan prosedur analitis
substantif, sendiri atau dalam kombinasi dengan pengujian rinci, sebagai prosedur substantif
berdasarkan SA 330,3 auditor harus:
(a) Menentukan kecocokan prosedur analitis substantif untuk asersi yang tersedia, dengan
memperhitungkan risiko kesalahan penyajian material yang ditentukan, dan pengujian
rinci, jika ada, untuk asersi-asersi tersebut;
(b) Mengevaluasi keandalan data yang dijadikan rasio oleh auditor untuk mengembangkan
ekspektasi atas jumlah tercatat atau rasio, dengan memperhitungkan sumber,
komparabilitas, serta sifat dan relevansi informasi yang tersedia, dan pengendalian atas
penyusunannya;
(c) Mengembangkan ekspektasi atas jumlah tercatat atau rasio dan mengevaluasi apakah
ekspektasi tersebut telah cukup tepat untuk mengidentifikasi kesalahan penyajian yang,
baik secara individu atau ketika diagregasikan dengan kesalahan penyajian lainnya, dapat
menyebabkan terjadinya kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan; dan
(d) Menentukan jumlah perbedaan antara jumlah tercatat dengan nilai yang diharapkan yang
dapat diterima tanpa memerlukan investigasi lebih lanjut seperti yang disyaratkan oleh
paragraf 7 (Ref: Para. A16).

Prosedur analitis yang membantu Ketika membentuk Kesimpulan Keseluruhan :


Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang
membantu auditor ketika membentuk kesimpulan keseluruhan tentang apakah laporan keuangan
telah disajikan konsisten dengan pemahaman auditor atas entitas. (Ref: Para. A17–A19)

Investigasi hasil prosedur analitis :


Jika prosedur analitis yang dilakukan berdasarkan SA ini mengidentifikasi adanya fluktuasi
atau hubungan yang tidak konsisten dengan informasi relevan lainnya atau yang berbeda secara
signifikan dengan nilai yang diharapkan, maka auditor harus menginvestigasi perbedaan tersebut
dengan cara sebagai berikut: (a) Meminta keterangan kepada manajemen dan memperoleh bukti
audit yang tepat dan relevan dengan respons manajemen; dan (b) Melaksanakan prosedur audit
lainnya yang diperlukan sesuai dengan kondisinya.
SA 580
Representasi Tertulis

Ruang Lingkup:
a) Standar Audit (“SA”) ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk memperoleh
representasi tertulis dari manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola dalam audit atas laporan keuangan.
b) Lampiran 1 memuat daftar SA lain yang berisi hal pokok tentang ketentuan spesifik untuk
representasi tertulis. Ketentuan spesifik untuk representasi tertulis dalam SA lain tersebut tidak
membatasi penerapan SA ini.

Representasi tertulis sebagai Bukti audit:


Bukti audit adalah informasi yang digunakan oleh auditor dalam mengambil kesimpulan
yang mendasari opini auditor.1 Representasi tertulis adalah informasi yang perlu diperoleh auditor
dalam hubungannya dengan audit atas laporan keuangan entitas. Oleh karena itu, serupa dengan
respons atas permintaan keterangan, representasi tertulis juga merupakan bukti audit.
Meskipun representasi tertulis menyediakan bukti audit yang dibutuhkan, representasi
tersebut tidak menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat, tentang hal-hal yang terdapat di
dalamnya. Di samping itu, fakta bahwa manajemen telah menyediakan representasi tertulis yang
andal, tidak memengaruhi sifat maupun luas bukti audit lain yang diperoleh auditor tentang
pemenuhan tanggung jawab manajemen, atau mengenai asersi spesifik.

Tanggal Efektif :
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada
atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.

Tujuan :
(a) Untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen dan, jika relevan, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola tentang keyakinan bahwa mereka telah memenuhi tanggung
jawab mereka untuk menyusun laporan keuangan dan untuk kelengkapan informasi yang
disediakan bagi auditor;
(b) Untuk mendukung bukti audit lain yang relevan dengan laporan keuangan atau asersi
spesifik dalam laporan keuangan melalui representasi tertulis jika ditetapkan perlu oleh auditor
atau diharuskan oleh SA yang lain; dan
(c) Untuk merespons secara tepat representasi tertulis yang disediakan oleh manajemen dan,
jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, atau jika manajemen atau, jika relevan,
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak menyediakan representasi tertulis yang
diminta oleh auditor

Definisi :
Untuk tujuan SA, istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut: Representasi
tertulis: Suatu pernyataan tertulis yang diberikan oleh manajemen kepada auditor untuk
mengkonfirmasi mengenai hal-hal tertentu atau untuk mendukung bukti audit lain. Representasi
tertulis dalam konteks ini tidak termasuk laporan keuangan, asersi yang terdapat di dalamnya, atau
buku dan catatan yang mendukung laporan keuangan tersebut.
Untuk tujuan SA ini, istilah “manajemen” harus dibaca sebagai “manajemen dan, jika
relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.” Selanjutnya, dalam hal kerangka
penyajian yang wajar, manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

Ketentuan
Manajemen yang diminta untuk memberikan representasi tertulis:
Auditor harus meminta representasi tertulis dari manajemen yang memiliki tanggung jawab yang
semestinya atas laporan keuangan dan pengetahuan atas hal-hal yang dipandang penting.

Representasi tertulis tentang tanggung jawab manajemen:


a) Penyusunan Laporan Keuangan
Auditor harus meminta manajemen untuk menyediakan representasi tertulis bahwa mereka telah
memenuhi tanggung jawab mereka dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku, termasuk, apabila relevan, penyajian yang wajar, seperti yang
ditetapkan dalam ketentuan perikatan audit.
b) Informasi yang Disediakan dan Kelengkapan Transaksi
Auditor harus meminta manajemen untuk menyediakan representasi tertulis bahwa: (a) Mereka
telah menyediakan bagi auditor semua informasi relevan dan akses sesuai dengan yang disetujui
dalam ketentuan perikatan audit;3 dan (b) Semua transaksi telah dicatat dan dicerminkan dalam
laporan keuangan.
c) Penjelasan Tentang Tanggung Jawab Manajemen dalam Representasi Tertulis
Tanggung jawab manajemen harus dijelaskan dalam representasi tertulis seperti yang ditentukan
dalam paragraf 10 dan 11, sesuai dengan tanggung jawab yang terdapat di dalam ketentuan
perikatan audit

Representasi tertulis lainnya :


SA lain mengharuskan auditor untuk meminta representasi tertulis. Jika, sebagai tambahan
representasi yang diminta tersebut, auditor mempertimbangkan bahwa satu atau lebih representasi
tertulis dibutuhkan untuk mendukung bukti audit lain yang relevan dengan laporan keuangan atau
satu atau lebih asersi spesifik di dalam laporan keuangan, auditor harus meminta representasi
tertulis lainnya tersebut.

Tanggal dan periode yang dicakup oleh representasi tertulis :


Tanggal representasi tertulis harus sama dengan tanggal laporan auditor atas laporan
keuangan. Representasi tertulis harus mencakup seluruh laporan keuangan dan periode yang
dirujuk di dalam laporan auditor.

Bentuk representasi tertulis :


Representasi tertulis harus disajikan dalam bentuk surat representasi yang ditujukan kepada
auditor. Jika peraturan perundang-undangan mensyaratkan manajemen untuk membuat pernyataan
publik yang tertulis mengenai tanggung jawabnya, dan auditor menganggap bahwa pernyataan
tersebut menyediakan beberapa atau seluruh representasi yang ditentukan dalam paragraf 10 atau
11, maka hal-hal relevan yang telah dicakup oleh pernyataan tersebut tidak perlu lagi dicantumkan
di dalam surat representasi
Keraguan atas Keandalan representasi tertulis dan representasi tertulis yang diminta tidak
diberikan :
Jika auditor memiliki keraguan tentang kompetensi, integritas, nilai-nilai etik, atau
kesungguhan manajemen, atau komitmen mereka dalam menerapkan hal ini, auditor harus
menentukan dampak keraguan tersebut terhadap keandalan representasi (lisan atau tulisan) dan
bukti audit secara umum.
Secara khusus, jika representasi tertulis tidak konsisten dengan bukti audit lainnya, auditor
harus melaksanakan prosedur audit sebagai usaha untuk menyelesaikan hal tersebut. Jika hal
tersebut tetap tidak terselesaikan, auditor harus mempertimbangkan kembali penilaian atas
kompetensi, integritas, nilai-nilai etik, atau kesungguhan manajemen, atau mengenai komitmen
mereka dalam melaksanakan hal ini, dan harus menentukan dampak yang mungkin ditimbulkan
terhadap keandalan representasi (lisan atau tertulis) dan bukti audit secara umum.
Jika auditor menyimpulkan bahwa representasi tertulis tidak dapat diandalkan, auditor
harus mengambil langkah-langkah yang tepat, termasuk menentukan dampak yang mungkin
timbul terhadap opini di dalam laporan auditor berdasarkan SA 705,4 dengan mempertimbangkan
ketentuan dalam paragraf 20 SA ini.

Representasi Tertulis yang Diminta Tidak Disediakan :


Jika manajemen tidak memberikan satu atau lebih representasi tertulis yang diminta,
auditor harus:
(a) Mendiskusikan masalah ini dengan manajemen;
(b) Mengevaluasi ulang integritas manajemen dan mengevaluasi dampak yang mungkin timbul
terhadap keandalan representasi (baik lisan maupun tertulis) dan bukti audit secara umum; dan
(c) Mengambil langkah yang tepat, termasuk menentukan dampak yang mungkin timbul terhadap
opini dalam laporan auditor sesuai dengan SA 705, dengan tidak mengabaikan ketentuan dalam
paragraf 20 SA ini.
Representasi Tertulis mengenai Tanggung Jawab Manajemen :
a) Auditor tidak memberikan opini atas laporan keuangan sesuai dengan SA 705 jika: (a)
Auditor menyimpulkan bahwa terdapat keraguan mengenai integritas manajemen sehingga
representasi tertulis seperti yang ditentukan dalam paragraf 10 dan 11 tidak dapat diandalkan; atau
b) Manajemen tidak memberikan representasi tertulis seperti yang ditentukan dalam paragraf
10 dan 11. (Ref: Para. A26–A27)

Anda mungkin juga menyukai