Anda di halaman 1dari 7

A.

Jenis-Jenis Bukti Audit

1. Pemeriksaan fisik
Inspeksi atau perhitungan yang dilakukan auditor atas aktiva atau aset berwujud. Jenis
bukti ini paling berkaitan dengan kas dan persediaan, tetapi juga bisa diterapkan pada
verivfikasi sekurotas, wesel tagih, aset tetap berwujud. Jika objek yang diperiksa,
seperti faktur penjualan, tidak memiliki nilai inheren, bukti tersebut adalah
dokumentasi. Pemeriksaan fisik dilakukan secara langsung untuk memverifikasi
apakah suatu aset benar-benar ada (tujuan eksistensi) dan pada tingkat tertentu apakah
aset telah dicatat (tujuan kelengkapan). Kelebihan pemeriksaan fisik yaitu objektif
dalam menentukan kuantitas ataupun deskripsi aset. Kelemahannya adalah tidak dapat
melakukan penilaian yang tepat untuk tujuan laporan keuangan (tujuan keakuratan),
memverifikasi bahwa aset yang dimiliki oleh klien memang ada (tujuan hak dan
kewajiban), dan tidak memiliki kualifikasi untuk menilai faktor kualitatif (tujuan nilai
yang dapat direalisasi).

Hubungan Antara Standar Auditing, Jenis Bukti, dan Keempat keputusan bukti
Audit
2. Konfirmasi
Merupakan respon tertulis langsung dari pihak ketiga yang independen yang
memverifikasi keakuratan informasi yang diminta oleh auditor. Respon yang
diberikan biasanya berupa kertas, elektronik atau media lainnya seperti mendatangi
langsung pihak ketiga. Keputusan apakah auditor menggunakan konfirmasi atau tidak
tergantung pada kebutuhan akan rehabilitas situasi serta bukti alternatif yang tersedia.

Informasi Yang Sering Dikonfirmasikan


INFORMASI SUMBER
ASET
Kas di bank Bank
Sekuritas Custodian Investasi
Piutang usaha Pelanggan
Wesel tagih Pembuat surat
Persediaan yang dimiliki atas dasar Consignee
konsinyasi
Persediaan yang tersimpan dalam gudang Gudang umum
umum
Nilai penyerahan tunai asuransi jiwa Perusahaan asuransi
KEWAJIBAN
Utang usaha Kreditor
Wesel bayar Pemberi pinjaman
Uang muka dari pelanggan Pelanggan
Utang hipotik Pemberi hipotik (mortgagor)
Utang obligasi Pemegang obligasi
EKUITAS PEMILIK
Saham yang beredar Registrar dan agen transfer
INFORMASI LAIN
Cakupan asuransi Perusahaan asuransi
Kewajiban kontinjen Bank, pemberi pinjaman, dan
penasihan hukum klien
Perjanjian obligasi Pemegang obligasi
Agunan yang ditahan kreditor Kreditor

3. Inspeksi
Pemeriksaan oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi
yang tersaji, atau seharusnya tersaji, dalam laporan keuangan. Contohnya, klien
seringkali menyimpan pesanan pelanggan, dokumen pengiriman, serta salinan faktur
penjualan atas setiap transaksi penjulan. Dokumen tersebut dapat menguji keakuratan
tentang transaksi penjualan. Jenis bukti ini merupakan jenis yang paling layak dan
tersedia dan dapat dengan mudah diklasifikasikan.
 Dokumen Internal
Dokumen yang disiapkan dan digunakan dalam organisasi klien dan disimpan
tanpa pernah disampaikan kepada pihak luar. Dokumen internal mencakup
salinan faktur penjualan, laporan jam kerja karyawan, dan laporan penerimaan
persediaan.
 Dokumen Eksternal
Dokumen yang ditangani oleh seseorang diuar organisasi klien yang
merupakan pihak yang melakukan transaksi, tetapi dokumen tersebut saat ini
berada di tangan klien atau dengan segera dapat diakses oleh klien. Dokumen
ini berasal dari luar organisasi klien dan berakhir di tangan klien. Contohnya
daktur dari pemasok, wesel bayar yang dibatalkan, dan polis asuransi.

4. Prosedur Analitis
Prosedur ini terdiri dari evaluasi informasi keuangan melalui analisis atas hbungan
yang masuk akal antara data keuangan dan nonkeuangan.

Tujuan Prosedur Analitis :


- Memahami industri dan bisnis klien
- Menilai kemampuan entits untuk terus going concern
- Menunjukkan adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
- Mengurangi pengujian audit yang terinci

5. Tanya Jawab atau Wawancara


Upaya untuk memperoleh informasi secara lisan maupun tertulis dari klien sebagai
respons atas pernyataan yang diajukan auditor tetapi terkadang kurang meyakinkan
karena bukan dari sumber yang independen dan mungkin mendukung pihak klien.

6. Pelaksanaan-Ulang
Pengujian independen yang dilakukan auditor atas prosedur atau pengendalian
akuntansi klien, yang semula dilakukan sebagai bagian dari sistem akuntansi dan
pengendalian internal klien.

7. Observasi
Yaitu proses mengamati prosedur yang sedang dilakukan oleh pihak lain. Observasi
kurang dapat diandalkan karena resiko personil klien akan mengubah perilakunya
akibat kehadiran auditor (pencitraan)

B. Ketepatan Jenis Bukti

Kriteria Untuk Menentukan Ketepatan


Jenis Bukti Independensi Penyedia Keefektifan Pengetahuan Kualifikasi Objektivitas
Pengendalian Langsung Penyedia Bukti
Internal Klien Auditor
Pemeriksaan Tinggi (auditor miliknya) Bervariasi Tinggi Umumnya tinggi Tinggi
Fisik (auditor sebagai
penyedia)
Konfirmasi Tinggi Tidak tersedia Rendah Bervariasi- Tinggi
umumnya tinggi
Inspeksi Bervariasi-dokumen Bervariasi Rendah Bervariasi Tingg
eksternal lebih
independen ketimbang
dokumen internal
Prosedur Tinggi/rendah (auditor Bervariasi Rendah Umumnya tinggi Bervariasi-
Analitis melakukan/klien (auditor umumnya
menanggapi) melakukan/klien rendah
menanggapi)
Tanya- Rendah (klien Tidak Berlaku Rendah Bervariasi Bervariasi-
Jawab menyediakan) rendah sampai
dengan tinggi
Klien
Rekalkulasi Tinggi (auditor Bervariasi Tinggi Tinggi (auditor Tinggi
melakukan) melakukan
Pelaksanaan Tinggi (auditor Bervariasi Tinggi Tinggi (auditor Tinggi
-Ulang melakukan) melakukan)
Observasi Tinggi (auditor Bervariasi Tinggi Umumnya tinggi Sedang
melakukan) (auditor
melakukan)
Masing-masing dari delapan jenis bukti audit yang dicantumkan dalam tabel itu berpotensi
relevan dan tepat waktu, tergantung pada sumbernya serta kapan bukti tersebut diperoleh.
 Pertama, keefektifan pengendalian internal klien memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap reliabilitas sebagai besar jenis bukti audit.
Jadi,dokumentasi internal dari suatu perusahaan yang memiliki pengendalian
internal yang efektif akan lebih dapat diandalkan, karena dokumen tersebut
cenderung lebih akurat.Sebaliknya prosedur analitis tidak akan menjadi bukti
yang dapat diandalkan jika pengendalian yang menghasilkan data tersebut
memberikan informasi yang tidak akurat.
 Kedua, baik pemeriksaan fisik maupun rekalkulasi mungkin kebih dapat
diandalkan jika [engendalian internalnya efektif, tetapi penggunaan kedua
jenis bukti itu sangat berbeda. Ini mengilustrasikan secara efektif bahwa kedua
jenis bukti yang sama sekali berbeda itu sama-sama dapat diandalkan.
 Ketiga, jenis bukti yang spesifik jarang mencukupi untuk memberikan bukti
audit yang tepat dalam memenuhi setiap tujuan audit.

C. Biaya Jenis-Jenis Bukti

Jenis bukti audit yang paling mahal adalah pemeriksaan fisik dan konfirmasi. Pemeriksaan
fisik mengeluarkan biaya yang besar karena umumnya mewajibkan kehadiran auditor
ketika klien sedang menghitung aset. Contohnya, pemeriksaan fisik atas persediaan dapat
mengakibatkan auditor harus mengunjungi beberapa lokasi yang berjauhan. Sedangkan
konfirmasi membutuhkan biaya yang besar karena auditor harus mengikuti prosedur
dengan seksama dalam penyiapan, pengiriman, dan penerimaan konfirmasi, serta dalam
menndaklanjuti konfirmasi yang tidak menerima respons atau pengecualian.

Inspeksi, prosedur analitis dan pelaksanaan ulang tidak begitu mahal. Apabila inspeksi
dilakukan dengan cara pihak klien yang memberikan dokumen maka biayanya menjadi
rendah, sedangkan apabila isnpeksi dengan auditor yang mencari sendiri dokumen maka
memakan biaya yang cukup mahal. Biayarosedur analitis yang paling rendah, namun
prosedur analitis mengharuska auditor untuk memutuskan prosedur analitis mana yang
akan digunakan, melakukan kalkulasi, dan mengevaluasi hasilnya. Biaya pengujian
pelaksanaan ulang tergantung sifat prosedur yang sedang diuji.

Tiga jenis bukti audit yang paling murah yakni observasi, tanya-jawab klien dan
rekalkulasi. Observasi memakan biaya murah karena auditor datang langsung ke TKP.
Rekalkulasi memerlukan biaya rendah karena hanya melibatkan perhitungan dan
penelusuran yang tidak rumit, dan dilakukan sesuai dengan keperluan auditor.

D. Aplikasi Jenis Bukti pada Empat Keputusan Bukti

Tujuannya secara keseluruhan adalah memperoleh bukti persuasif dengan biaya yang
minim untuk memverifikasi bahwa persediaan itu secara material sudah benar.

Jenis Bukti dan Empat Keputusan Bukti bagi Tujuan Audit yang Berkaitan dengan
Saldo untuk Persediaan

Keputusan Bukti Audit


Jenis Bukti Prosedur Audit Ukuran Item Yang Penetapan Waktu
Sampel Dipilih
Observasi Mengamati Semua tim Tidak berlaku Tanggal neraca
perhitungan persediaan penghitung
yang dilakukan oleh
karyawan klien intuk
menentukan apakah
mereka telah mematuhi
semua instruksi dengan
tepat
Pemeriksaa Menghitung sampel 120 item 40 item dengan Tanggal neraca
n fisik persediaan dan nilai dolar yang
membandingan besar, ditambah
kuantitas serta 80 item yang
deskripsi dengan hasil dipilih secara
perhitungan klien acak
Inspeksi Membandingkan 70 item 30 item dengan Tanggal neraca
kuantitas pada catatan nilai dolar yang
perpetual klien dengan besar, ditambah
kuantitas yang dihitung 40 item yang
oleh klien dipilih secara
acak
Untuk tujuan “kuantitas persediaan pada catatan perpetual klien yang sesuai dengan
persediaan fisik yang ada”. Auditor memutuskan bahwa jenis lainnya yang ada dalam
tabel diatas, tidak relevan atau tidak diperlukan dalam tujuan ini.

Anda mungkin juga menyukai