Disusun oleh:
Kelompok 6
Tri Ciptaningsih
731423476
731423479
731423482
731423497
731423507
A.
Pendahuluan
d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan
kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas
pelapor. Jika entitas pelapor adalah entias yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (1).
g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan
atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entias
induk dari entitas).
Transaksi pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau
kewajiban antara entitas pelapor dengna pihak-pihak berelasi, terlepas apakah ada
harga yang dibebankan. Dalam mempertimbangkan setiap kemungkinan
hubungan pihak berelasi, perhatian diarahkan pada substansi dari hubungan dan
tidak hanya dari bentuk hukumnya.
Dalam pernyataan ini, pihak-pihak berikut ini bukan sebagai pihak-pihak
berelasi:
1. Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen
kunci yang sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas
mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain.
2. Venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama.
3. a. Penyandang dana,
b. serikat dagang,
c. entitas pelayanan publik, dan
d. departemen
dan
instansi
pemerintah
yang
tidak
mengendalikan,
Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode yang
dicakup dalam laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan sifat dari
hubungan dengan pihak-pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan
saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk memahami potensi dampak
hubungan tersebut dalam laporan keuangan. Persyaratan pengungkapan ini
merupakan tambahan persyaratan di atas. Sekurang-kurangnya, pengungkapan
meliputi:
a. Jumlah transaksi;
b. Jumlah saldo, termasuk komitmen, dan:
i. Persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat
imbalan yang akan diberikan, untuk penyelesaian; dan
ii. Rincian garansi yang diberikan atau diterima;
c. Penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
d. Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau
penghapusan piutang dari pihak-pihak berelasi.
Pengungkapan yang disyaratkan di atas dilakukan secara terpisah untuk masingmasing kategori berikut:
a. Entitas induk;
b. Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap
entitas;
c. Entitas anak;
d. Entitas asosiasi;
e. Ventura bersama di mana entitas merupakan venturer;
f. Personil manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya; dan
g. Pihak-pihak berelasi lainnya.
Klasifikasi jumlah yang terutang dari, dan tagihan kepada, pihak-pihak berelasi
dalam berbagai kategori seperti yang disyaratkan sebelumnya merupakan
perluasan dari persyaratan pengungkapan dalam PSAK 1: Penyajian Laporan
Keuangan untuk informasi yang akan disajikan baik dalam laporan posisi
keuangan atau catatan atas laporan keuangan. Kategori tersebut diperluas untuk
menyediakan analisis yang lebih komprehensif atas saldo dari pihak berelasi dan
berlaku untuk transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Berikut ini adalah contoh
transaksi yang diungkapan jika dilakukan dengan pihak berelasi:
a. Pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi);
b. Pembelian atau penjualan properti dan aset lain;
c. Penyediaan atau penerimaan jasa;
d. Sewa;
e. Pengalihan riset dan pengembangan;
f. Pengalihandi bawah perjanjian lisensi;
g. Pengalihan di bawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan kontribusi
ekuitas dalam bentuk tunai atau natura);
h. Provisi atas jaminan atau agunan; dan
i. Komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak terjadi
di masa depan, termasuk kontrak eksekutori (diakui atau tidak diakui); dan
j. Penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak berelasi.
Partisipasi oleh entitas induk atau entitas anak dalam program pensiun imbalan
pasti yang membagi risiko antar entitas dalam kelompok usaha adalah suatu
transaksi antara pihak-pihak berelasi (PSAK 24: Imbalan Kerja). Pengungkapan
bahwa transaksi transaksi pihak-pihak berelasi dilakukan dengan ketentuan yang
setara dengan yang berlaku dalam transaksi yang wajar dapat dilakukan hanya jika
hal tersebut dibuktikan.
Pos yang memiliki yang serupa dapat diungkapkan secara agregat kecuali
ketika pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami dampak transaksi
pihak-pihak berelasi terhadap laporan keuangan entitas.
Entitas yang Berelasi dengan Pemerintah
Entitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan atas transaksi dengan
pihak-pihak berelasi dan saldo, termasuk komitmen dengan:
menggunakan
pertimbangan
untuk
menentukan
seberapa
rinci
Entitas A
Entitas 1
Entitas 2
Entitas B
Entitas C
Entitas D
pemeritnah sebesar Rp5 juta. Pada tanggal 31 Desember 20x0, sebidang tanah
dengan lokasi, ukuran, dan karakter yang sama, dijual dengan harga Rp3 juta.
Tidak ada kenaikan nilai maupun penurunan nilai atas tanah pada periode
tersebut.
Contoh pengungkapan untuk transaksi secara individual signifikan karena ukuran
transaksinya
Pada tahun yang berakhir pada Desember 20x1 Pemerintah P menyediakan Entias
A, suatu utilitas yang mana Pemerintah P memiliki kepemilikan secara tidak
langsung sebesar 75% dari saham beredar, pinjaman setara dengan 50% dana
yang diperlukan, dibayar secara triwulan selama lima tahun berikutnya. Bunga
yang dibebankan atas pinjaman adalah l3%, nilai ini dapat diperbandingkan
dengan bunga yang dibebankan atas pinjaman bank untuk Entitas A.
Contoh pengungkapan transaksi yang secara kolektif signifikan
Dalam laporan keuangan Entitas A, contoh pengungkapan yang sesuai dengan
paragraf 25(b)(ii) atas transaksi yang secara kolektif signifikan:
Pemerintah P secara tidak langsung memiliki 75% saham beredar Entitas A.
Entitas A secara signifikan melakukan transaksi dengan Pemerintah P dan entitas
lain yang dikendalikannya, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara
signifikan oleh pemerintah P (suatu porsi yang besar atas penjualan barang dan
pembelian bahan material) atau (50% atas penjualan barang dan 35% atas
pembelian bahan material).
Entitas juga memperoleh manfaat dari jaminan Pemerintah P atas pinjaman bank.
Definisi Pihak-pihak Berelasi
Merujuk pada definisi pihak-pihak berelasi dalam PSAK 7 paragraf 09.
Contoh Entitas asosiasi dan entitas anak
10
Entitas induk memiliki kepentingan pengendali atas Entitas Anak A, B, dan C dan
memiliki pengaruh signifikan atas Enitas Asosiasi 1 dan 2. Entitas Anak C
memiliki pengaruh signifikan atas Entitas Asosiasi 3.
Entitas Induk
Entitas Asosiasi 1
Entitas B
Entitas A
Entitas C
Entitas
Asosiasi 2
Entitas
Asosiasi 3
Untuk laporan keuangan tersendiri Entias Induk, Entitas Anak A, B, dan C dan
Entitas Asosiasi 1, 2, dan 3 merupakan pihak-pihak berelasi. Untuk laporan
keuangan Entitas Anak A, Entitas Induk, Entitas Anak B dan C dan Entitas
Asosiasi 1, 2, dan 3 merupakan pihak-pihak berelasi, untuk Entitas Anak B yang
membuat laporan keuangan tersendiri, Entitas Induk, Entitas Anak A dan C dan
Entitas Asosiasi 1, 2, dan 3 merupakan pihak-pihak berelasi. Untuk laporan
keuangan Entitas C, Entitas Induk, Entitas Anak A dan B dan Entitas Asosiasi 1,
2, dan 3 merupakan pihak-pihak berelasi.
Untuk laporan keuangan Entitas Asosiasi 1, 2, dan 3, Entitas Induk, dan
Entitas Anak A, B, dan C merupakan pihak-pihak berelasi. Entitas Asosiasi 1, 2,
dan 3 bukan pihak berelasi satu dengan lainnya (paragraf 09(b)(i) dan (ii). Untuk
laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk, Entitas Asosiasi 1, 2, dan 3
merupakan pihak-pihak berelasi dengan kelompok usaha tersebut (paragraf
09(b)(i) dan (ii).
Contoh Personil Manajemen Kunci
11
Entitas B
Entitas A
Entitas C
12
Entitas A
Entitas B
Entitas A
Entitas B
13
Entitas C
Entitas B
Untuk laporan keuangan Entitas B, Entitas C adalah pihak berelasi dengan entitas
B. Serupa dengan hal tersebut, untuk laporan keuangan Entitas C, Entitas B adalah
pihak berelasi dengan Entitas C.
Permasalahan
Dari penerapan PSAK 7 tentang pengungkapan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi memiliki beberapa potensi permasalahan, yaitu sebagai berikut ini:
1.
14
3.
Trade off antar karakteristik kualitatif yang ada dalam kerangka konseptual
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Informasi pengungkapan transaksi dengan pihak-pihak berelasi relevan
dengan pengambilan keputusan dari pengguna laporan keuangan. Akan tetapi
tingkat keandalan pengungkapan informasi tersebut sulit ditelusur apakah
sudah mencakup semua pihak berelasi ataukah baru pengungkapan yang
bersifat parsial saja.
4.
15
kinerja perusahaan. Tetapi sering juga transfer pricing digunakan perusahaanperusahaan multinasional untuk meminimalkan jumlah pajak yang dibayar
melalui rekayasa harga yang ditransfer antar divisi. Adanya hubungan
istimewa merupakan kunci dari dilakukannya praktek transfer pricing dalam
bidang perpajakan.
Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga
sepakatannya, karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit
penjual, dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga
transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer
yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga
transfer menjadi hal yang sangat penting.
Penentuan harga kesepakatan antara pihak-pihak berelasi harus
memenuhi aturan dari Bapepam bagi perusahaan yang sudah go publik.
Aturan terkait dengan hal tersebut diatur dalam keputusan ketua Bapepam
NO. 32/PM/2000 tentang perubahan peraturan nomor IX.E.1 tentang benturan
kepentingan transaksi tertentu yang pada intinya transaksi dengan pihakpihak yang memiliki hubungan istimewa harus diungkapkan dan disetujui
terlebih dahulu dalam RUPS.
Harga Transfer menurut pajak
Secara umum, tujuan penetapan harga transfer adalah untuk memindahkan
data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-diisi perusahaan
pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama. Selain
itu, transfer pricing digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan
memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusankeputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Sedangkan
dalam
lingkup
perusahaan
multinasional, transfer
16
17
18
product)
atau
salah
satu
anggota
group
sebagai
Penentuan
Harga
Transfer
berbasis
laba
transaksional
19
Penentuan
Harga
Transfer
yang
dilakukan
dengan
Dari masalah yang muncul tersebut solusi bagi perusahaan adalah untuk
transaksi dengan pihak berelasi pada saat melakukan pelaporan pajak maka
nilainya harus dikoreksi sesuai dengan aturan pajak. Proses tersebut disebut
dengan proses rekonsiliasi fiskal.
C. Kesimpulan
Dari penjelasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode yang
dicakup dalam laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan sifat dari
20
21