Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PROJECT UAS - Praktik Analisa Sinyal Domain Frekuensi

SINYAL DAN SISTEM LINIER - Devan Junesco V., S.ST., M.Sc.Eng

Disusun Oleh:
Abir Oktaviani – 200111301028

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer – Teknik Elektro


Jakarta Global University
2022
I. Langkah Percobaan
1) FENOMENA GIBB
Kita mulai dengan mencoba memahami suatu masalah yang popular dalam pengolahan
sinyal, yaitu fenomena Gibb. Untuk memahami bagaimana penjelasan fenomena tersebut,
anda ikuti langkah berikut.

Bangkilkan sebuab sinyal sinus dengan cara sepeni berikut


%file name: fen_Gibb.m
Clc; clf;
t=-3:6/100:3;
N=input('masukan jumlah sinyal yang dikehendaki =')
c0=0.5;
w0=pi;
Fs=100;
xN=c0*ones(1,length(t));
for n=1:2:N;
theta=((-1)^((n-1)/2)-1)*pi/2;
xN=xN+2/m/pi*cos(n*w0*t+theta);
end
subplot(211)
plot(t,xN)
title('phenomena gibb')
xlabel('waktu(s)')
ylabel('X(t)')
%transformasi
xf=fft(xN,512);
w=(0:255)/256*(Fs/2);
subplot(212)
plot(w,abs(xf(1:256)))
title('sinyal pada domain frekuensi')
xlabel('Frekuensi(Hz)')
ylabel('X(f)')

TUGAS:
a. Masukan jumlah sinyal N = 10, maka akan terlihat tampilan seperti gambar 2 :
b. Jalankan lagi program anda, dengan cara memberi jumlah masukan sinyal yang
berbeda, misalnya 15, 35 dan 50. Apa yang anda dapatkan? (Screenshot hasilnya)
c. Dari langkah percobaan anda ini, fenomena apa yang didapatkan tentang sinyal
persegi ? Apa kaitannya dengan sinyal sinus? Perhatikan pada gambar hasil
running program akan tampak terjadinya phenomena Gibb. (Screenshot hasilnya)

2) Pengamatan Frekuensi Pada Sinyal Tunggal


Disini anda akan mengamati bentuk sinyal dalam domain waktu dan domain frekuensi
dengan memanfaatkan library fft yang ada dalam DSP Toolbox Matlab. Apabila ada
yang kurang jelas dengan perintah yang diberikan dalam petunjuk, jangan pernah
sungkan menanyakan kepada dosen pengajar. Selanjutnya ikuti langkah berikut.

Bangkitkan sinyal sinus yang memiliki frekuensi f = 15 Hz, dan amplitudo 5 Volt.
Fs=100;
t=(1:100)/Fs;
f=15; A=5 ;
s=A*sin(2*pi*f*t);
subplot(2,1,1)
plot(t,s)
xlabel('Waktu (s)')

TUGAS:
a. Lanjutkan langkah diatas dengan memanfaatkan fungsi fft untuk
mentranformasi sinyal ke dalam domain frekuensi
S=fft(s,512);
w=(0:255)/256*(Fs/2);
subplot(2,1,2)
plot(w,abs(S(1:256)))
xlabel('Frekuensi (Hz)')

b. Jalankan program anda maka akan terlihat hasil seperti Gambar 3. (Screenshot
hasilnya)
c. Cobalah anda merubah nilai f=10, 20 dan 30 Apa yang anda lihat pada gambar
sinyal anda? (Screenshot hasilnya)
d. Cobalah merubah nilai amplitudo dari 5 volt menjadi 7, 15 atau 20. Apa yang
terjadi pada sinyal anda? (Screenshot hasilnya)

3) Pengamatan Frekuensi Pada Kombinasi 2 Sinyal


Anda telah mengetahui cara mengamati sinyal dalam doain waktu dan frekuensi. Pada
percobaan berikut ini anda coba bangkitkan 2 sinyal sinus dengan frekuensi f1 dan f2.
Sementara nilai amplitude dapat anda lihat pada listing program berikut ini.

Caranya adalah dengan mengetik program berikut ini:


clc;clf;
fs=100;
t=(1:400)/fs;
f1=10;
s1=5*sin(2*pi*f1*t);
f2=30;
s2=3*sin(2*pi*f2*t);
s=s1+s2;
subplot(211)
plot(t,s)
title('Dua Sinyal Sinus')
xlabel('Waktu(s)')
ylabel('x(t)')
S=fft(s,512);
w=(0:255)/256*fs/2;
Sab=abs(S);
subplot(212)
plot(w,Sab(1:256))
title('Sinyal pada domain frekuensi')
xlabel('Frekuensi(Hz)')
ylabel('x(f)')

Jalankan program, maka akan terlihat hasil seperti Gambar 4.

TUGAS:
a. Ubahlah nilai f2 =20, 35 dan 50, sedangkan f1 dan amplitudo tetap. Apa yang
anda dapatkan dari langkah ini? Plot semua hasil running program.
b. Coba ubah nilai amplitudo pada sinyal pertama menjadi 7 , 10 atau 15,
sedangkan f1 dan f2 tetap seperti program pertama. Apa yang anda dapatkan
dari langkah ini? Plot semua hasil running program anda. (Screenshot hasilnya)
4) Pengamatan Frekuensi Pada Kombinasi 4 Sinyal
Pada percobaan berikut ini anda coba bangkitkan 4 sinyal sinus dengan frekuensi f1,
f2, f3, dan f4. Sementara nilai amplitudo dapat anda lihat pada listing program berikut
ini. Caranya adalah dengan mengetik program berikut ini :

Caranya adalah dengan mengetik program berikut ini


clc;clf;
fs=100;
t=(1:100)/fs;
f1=5;
s1=50*sin(2*pi*f1*t);
f2=15;
s2=40*sin(2*pi*f2*t);
f3=25;
s3=30*sin(2*pi*f3*t);
f4=35;
s4=20*sin(2*pi*f4*t);
s=s1+s2+s3+s4;
subplot(211)
plot(t,s)
title('Empat Sinyal Sinus')
xlabel('Waktu(s)')
ylabel('x(t)')
S=fft(s,512);
w=(0:255)/256*fs/2;
Sab=abs(S);
subplot(212)
plot(w,Sab(1:256))
title('Sinyal pada domain frekuensi')
xlabel('Frekuensi(Hz)')
ylabel('x(f)')

TUGAS:
a. Perhatikan bentuk sinyal yang dihasilkan dari langkah tersebut diatas pada
Gambar 5 :
b. Ubah nilai f2 =20, f3 = 30 dan f4 =30, sedangkan amplituda tetap. Apa yang
anda dapatkan dari langkah ini? Plot semua hasil running dari program anda.
(Screenshot hasilnya)

5) Pengamatan Frekuensi Pada Kombinasi 6 Sinyal


Pada percobaan berikut ini anda coba bangkitkan 4 sinyal sinus dengan frekuensi f1,
f2, f3, f4, f5, dan f6. Sementara nilai amplitudo dapat anda lihat pada listing program
berikut ini. Caranya adalah dengan mengetik program berikut ini
Fs=100;
t=(1:200)/Fs;
f1=2;
s1=20*sin(2*pi*f1*t);
f2=5;
s2=15*sin(2*pi*f2*t);
f3=15;
s3=10*sin(2*pi*f3*t);
f4=20;
s4=7*sin(2*pi*f4*t);
f5=35;
s5=5*sin(2*pi*f5*t);
f6=45;
s6=3*sin(2*pi*f6*t);
s=s1+s2+s3+s4+s5+s6;
subplot(211)
plot(t,s)
title('Enam Sinyal Sinus')
xlabel('Waktu(s)')
ylabel('x(t)')
S=fft(s,512);
w=(0:255)/256*fs/2;
Sab=abs(S);
subplot(212)
plot(w,Sab(1:256))
title('Sinyal pada domain frekuensi')
xlabel('Frekuensi (Hz)')
ylabel('x(f)')

TUGAS:
a. Catat dan amati bentuk sinyal yang dihasilkan dari langkah anda tersebut.
Apa yang anda dapatkan dari langkah ini? Plot semua hasil running dari
program anda. (Screenshot hasilnya)

6) Pengamatan Frekuensi Pada Sinyal Audio


Disini dicoba untuk melihat sinyal yang lebih real dalam kehidupan kita. Untuk itu
ikuti langkah berikut. Buat program pemanggil file audio *.wav sebagai berikut :

clc;clf;
[y,Fs]=wavread(‘gamelan.wav');
Fs=16000;
subplot(211)
plot(y(100:10000))
title('Sinyal Audio')
xlabel('Waktu(s)')
ylabel('x(t)')
S=fft(y);
%w=(0:255)/256*fs/2;
Sab=abs(S);
subplot(212)
plot(Sab(100:10000))
% plot(Sab)
title('Sinyal audio domain frekuensi')
xlabel('Frekuensi(Hz)')
ylabel('x(f)')

TUGAS:
a. Jalankan program anda maka akan terlihat hasil seperti Gambar 6.
b. Ubah nilai Fs menjadi 4000, simpan lagi file wav dengan nama ”baru.wav”,
menggunakan perintah wavwrite(y,’baru.wav’) kemudian panggil lagi dan
plot hasil sinyalnya dalam domain waktu dan frekuensi seperti program
diatas. (Screenshot hasilnya)

7) Pengamatan Frekuensi Pada Sinyal Kotak


Buat program untuk merubah sinyal kotak dalam domain waktu, menjadi sebuah sinyal
dalam domain frekuensi seperti yang terlihat pada Gambar 7. Ketentuan program
sebagai berikut : Fs=100, f=5, amplitudo=1.

TUGAS:
a. Ubahlah frekuensi berturut-turut 10, 20,30,40 dan 50, dengan Fs dan
amplitudo tetap, kemudian plot semua gambar hasil running program anda.
(Screenshot hasilnya)
II. Analisis Hasil Percobaan
1) FENOMENA GIBB

Gambar 1. Tugas 1a (N=10)

Gambar 2. Tugas 1b (N=15)


Gambar 3. Tugas 1b (N=35)

Gambar 4. Tugas 1b (N=50)

Analisa :
Pada percobaan 4.1 analisa sinyal domain frekuensi dimana dengan fenomena gibb sebagai deret
fourrier yang digunakan untuk fungsi periodic yang terintegralkan. Percobaan ini dimulai dengan
memasukkan nilai input jumlah sinyal yang dikehendaki yaitu mulai dari nilai 10, 15, 35, dan 50.
Adanya perbedaan nilai tersebut berpengaruh pada sinyal hasil dari fenomena Gibb. Fenomena Gibb
merupakan jumlah riak atau ripple yang terdapat pada sinyal kotak. Sinyal hasil dari fenomena Gibb
ini dapat dilihat pada gambar diatas yaitu semakin besar nilai N atau nilai input jumlah sinyal yang
dikehendaki maka akan menghasilkan sinyal dari fenomena Gibb lebih halus yang dapat diartikan
hanya terdapat sedikit jumlah riak atau ripple pada sinyal kotak yang dihasilkan. Keterangan Percobaan
diatas didapati semakin banyak jumlah masukan signal maka semakin membentuk persegi. Dan jika
sinyal membentuk persegi maka sinyal mendekati sempurna atau mendekati sinyal aslinya.

2) Pengamatan Frekuensi Pada Sinyal Tunggal

Gambar 5.
Gambar 6. Tugas 2a

Gambar 7. tugas 2c (f=10)


Gambar 8. tugas 2c (f=20)

Gambar 9. tugas 2c (f=30)


Gambar 10. tugas 2d (a=7)

Gambar 11. tugas 2d (a=15)


Gambar 12. tugas 2d (a=20)

Analisa :
Percobaan 4.2 mengenai sinyal domain waktu dan domain frekuensi pada sinyal tunggal. Pada sinyal
domain waktu, sinyal terbentuk dari persamaan sinyal sinus biasa yang mana menggunakan persamaan
s=A*sin(2*pi*f*t) yang telah diketahui nilai waktu yang digunakan pada variabel t. Sedangkan pada
sinyal domain frekuensi terbentuk dengan menggunakan persamaan fft(x,n) yang mana menghasilkan
sinyal domain frekuensi dengan amplitudo tertinggi terletak sesuai dengan nilai frekuensi yang
digunakan. Sebagai contoh mengunakan frekuensi 35 Hz maka sinyal domain frekuensi akan
menunjukkan amplitudo tertinggi pada nilai frekuensi 35 Hz. Sinyal domain frekuensi dapat terbentuk
menggunakan persamaan Fast Fourier Transform (FFT) dengan format fft(x,n) yang dapat dilihat pada
program diatas.
3) Pengamatan Frekuensi Pada Kombinasi 2 Sinyal

Gambar 13. Tugas 3

Gambar 14. tugas 3a (f2=20)


Gambar 15. tugas 3a (f2=35)

Gambar 16. tugas 3a (f2=50)


Gambar 17. tugas 3b (s1=7)

Gambar 18. tugas 3b (s1=10)


Gambar 19. tugas 3b (s1=15)

Analisa :
Pada percobaan 4.3 merupakan pengamatan frekuensi pada kombinasi 2 sinyal , dimana menggunakan
2 frekuensi dan amplitude sebagai masukan , dengan data yang dimasukan mengubah nilai frekuensi
2 sebesar 20,35,50 serta mengubah nilai amplitude sebesar 7,10,15 . Membangkitkan dua buah sinyal
sinus dengan frekuensi dan amplitudo yang berbeda akan sangat berpengaruh pada hasil sinyal. Hasil
sinyal pada percobaan 4.3 yang pertama menunjukkan bahwa kedua sinyal sinus membentuk sebuah
kombinasi yang dilihat pada hasil sinyal dan diketahui bahwa amplitudo dari kedua sinyal berbeda
yaitu terdiri dari amplitudo sebesar 5 dan amplitudo yang kedua sebesar 3 sehingga dapat menghasilkan
sinyal seperti pada gambar. Sedangkan sinyal pada domain frekuensi dapat dilihat dengan
menggunakan persamaan Fast Fourier Transform (FFT) dengan format fft(x,n). Hasil kombinasi
kedua sinyal dapat dilihat bahwa besar nilai frekuensi yang pertama sebesar 10 Hz dan besar nilai
frekuensi yang kedua sebesar 30 Hz. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa antara kedua sinyal
menggunakan amplitudo yang berbeda.
4) Pengamatan Frekuensi Pada Kombinasi 4 Sinyal

Gambar 20. TUGAS 4

Gambar 21. TUGAS 4B (f2 =20, f3 = 30 dan f4 =30)

Analisa :
Pada percobaan 4.4 merupakan pengamatan frekuensi pada kombinasi 4 sinyal dimana menggunakan
4 frekuensi sebagai masukan. Pada percobaan 4.4 yang pertama dapat dilihat bahwa sinyal domain
waktu terdiri dari empat buah sinyal dengan empat besar nilai amplitudo yang berbeda. Kombinasi
keempat sinyal ini dimulai dari besar nilai amplitudo yang pertama sebesar 50, amplitudo kedua
sebesar 40, amplitudo ketiga sebesar 30, dan amplitudo yang keempat sebesar 20. Keempat nilai
tersebut dikombinasikan menggunakan persamaan s=s1+s2+s3+s4; dan mendapatkan hasil seperti
gambar yang tertera diatas. Kemudian dengan menggunakan persamaan Fast Fourier Transform (FFT)
dengan format fft(x,n) maka akan menghasilkan sebuah sinyal domain frekuensi yang sebelumnya
terbentuk sinyal domain waktu. Pada sinyal domain frekuensi terlihat bahwa keempat sinyal memiliki
empat frekuensi yang berbeda terdiri dari frekuensi pertama sebesar 5 Hz, frekuensi kedua sebesar 15
Hz, frekuensi ketiga sebesar 25 Hz, dan frekuensi keempat sebesar 35 Hz. Hal tersebut dibuktikan
dengan melihat sinyal yang memiliki amplitudo tinggi yang ditunjukkan dengan adanya empat buah
sinyal yang memiliki amplitudo tinggi dan menunjukkan nilai dari frekuensi yang dimasukkan.
Sedangkan pada percobaan yang kedua di percobaan 4.4 ini, hasil dari sinyal domain frekuensi hanya
terdapat tiga buah sinyal dengan amplitudo tinggi dikarenakan besar nilai frekuensi pada frekuensi
yang ketiga dan frekuensi yang keempat memiliki besar yang sama sehingga menghasilkan layaknya
hanya terdiri dari kombinasi tiga buah sinyal.

5) Pengamatan Frekuensi Pada Kombinasi 4 Sinyal

Gambar 22. tugas 5a

Analisa :
Percobaan 4.5 ini mengenai sinyal domain waktu dan domain frekuensi menggunakan kombinasi enam
buah sinyal sinus. Keenam sinyal dapat dilihat dari hasil running pada program diatas. Pada sinyal
domain waktu terlihat terdapat enam buah amplitudo yang berbeda terdiri dari amplitudo pertama
sebesar 20, amplitudo kedua sebesar 15, amplitudo ketiga sebesar 10, amplitudo keempat sebesar 7,
amplitudo kelima sebesar 5, dan amplitudo keenam sebesar 3. Dari keenam masukan dapat
dikombinasikan menggunakan persamaan s=s1+s2+s3+s4+s5+s6;. Sedangkan pada sinyal domain
frekuensi dapat dilihat bahwa sinyal yang memiliki amplitudo tinggi terdapat enam buah sinyal. Enam
buah sinyal tersebut masing-masing sinyal menunjukkan besar nilai frekuensi yang dimasukkan. Sinyal
domain frekuensi dibentuk atau dapat dibangkitkan dengan menggunakan persamaan Fast Fourier
Transform (FFT) dengan format fft(x,n).

6) Pengamatan Frekuensi Pada Sinyal Audio

Gambar 23. TUGAS 6A


Gambar 24. TUGAS 6B (FS=4000)

Analisa :
Percobaan 4.6 mengenai pengamatan frekuensi pada sinyal audio. Dalam membaca file audio pada
percobaan ini menggunakan persamaan audioread. Hal ini karena versi matlab yang digunakan 2019a.
Kemudian pada menggunakan Fs sebesar 16000 Hz. Sinyal dapat dibangkitkan menggunakan
persamaan plot. Dalam membangkitkan sinyal domain frekuensi menggunakan persamaan Fast
Fourier Transform (FFT) dengan format fft(x,n). Sedangkan pada percobaan kedua pada 4.6 dengan
menambahkan wavwrite(y,’baru.wav’) pada program. Sebelumnya dengan memasukkan audio yang
sama akan tetapi dengan nama yang berbeda yaitu baru.wav. persamaan wavwrite digunakan untuk
memanggil dan menyimpan audio yang berada didalamnya. Antara kedua percobaan tersebut
menghasilkan sinyal output yang sama karena keduanya menggunakan audio yang sama.
7) Pengamatan Frekuensi Pada Sinyal Kotak

Gambar 25. TUGAS 7

Gambar 26. TUGAS 7a (f=10)


Gambar 27. TUGAS 7A (F=20)

Gambar 28. TUGAS 7A (F=30)


Gambar 29. TUGAS 7A (F=40)

Gambar 30. TUGAS 7A (F=50)

Analisa :
Percobaan 4.7 ini mengenai pengamatan sinyal domain waktu dan domain frekuensi pada sinyal kotak.
Sinyal kotak dapat dibangkitkan dengan menggunakan persamaan SQUARE. Kemudian sinyal kotak
dibangkitkan sinyal domain frekuensi menggunakan persamaan Fast Fourier Transform (FFT) dengan
format fft(x,n). Hasil dari sinyal domain frekuensi akan menunjukkan frekuensi yang digunakan
sebagai masukan dikarenakan sinyal pada frekuensi tersebut membentuk sinyal yang memiliki
amplitudo tinggi. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan untuk membangkitkan sinyal maka hasil
dari sinyal kotak akan semakin rapat.

Anda mungkin juga menyukai