Anda di halaman 1dari 9

=-0=0FORM PDSA

Tool: Audit tidak terlapornya hasil nilai kritis Step: Observasi kepatuhan pelaporan
Hasil nilai kritis
Cycle: Siklus 1
Plan Kami berencana Mengetahui kepatuhan perawat untuk segera
melaporkan nilai kritis pada DPJP dan
mendokumentasikan hasil nilai kritis
Saya berharap Dalam minggu ini semua petugas – petugas
yang menerima laporan hasil kritis langsung
Melaporkan hasil kritis sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan dan mendokumentasikan
hasil pelaporan nilai kritis
Tindakan 1. Menyediakan catatan pedoman hasil
laboratorium yang masuk kedalam kriteria
kritis
2. Menyediakan buku khusus pelaporan nilai
kritis yang berisi alur tata cara melaporkan
nilai kritis
3. Kami meminta petugas yang menerima hasil
nilai kritis langsung melaporakan nilai kritis
ke DPJP dan mendokumentasikan hasil
pelaporan
4. Dalam 1 minggu kami akan melihat berapa
banyak petugas yang sudah melakukan
pelaporan nilai kritis serta
mendokumentasikan hasil pelapon
Do Hasil pengamatan kami 1. Petugas – petugas yang menerima hasil nilai
kritis, sudah langsung melaporkan hasil ke
DPJP
2. Petugas – petugas mengatakan hasil nilai
kritis yang telah ditangani sebelumnya
sebelum masuk ruangan tidak dilaporkan
lagi ke DPJP
3. Petugas – petugas yang menerima laporan
hasil nilai kritis lupa mendokumentasikan
hasil nilai kritis
4. Buku laporan nilai keritis telah terisi
Study Hasil pengamatan disesuaikan Pelaporan hasil kritis sudah dilaksanakan
dengan tujuan
dengan baik semua hasil kritis yang diterima
langsung dilaporkan ke DPJP tetapi kami masih
menemukan sekitar 17,6 % petugas masih lupa
mendokumentasikan pelaporan hasil nilai kritis
Action Kesimpulan dalam siklus ini 1. Pelaporan nilai kritis sudah berjalan dengan
baik tetapi pendokumentasian hasil
pelaporan belum 100 % karena masih ada
petugas yang lupa mendokumentasikan.
2. Kami akan meminta untuk semua petugas
konsisten dan bertangung jawab untuk
mendokumetasikan pelaporan nilai kritis
yang telah dilaporkannya
3. Sosialisasi akan terus dilakukan untuk
menekankan pentingnya melakukan
pendokumentasian pelaporan hasil nilai
kritis
PDSA TIDAK TERLAPORNYA HASIL NILAI KRITIS

Latar Belakang : Pada bulan Juni angka infeksi daerah operasi 14.25 %

Pelaksanaan upaya perbaikan/ meminimalkan angka IDO

Unit Kerja : Ruang Rawat Inap : Bougenville

Koordinator : Nurul Fadilah, Skep. Ners

Tim PDSA : dr. Dwi Prawitasari, Sp THT-KL

Alawi, AMKep

Nurul Fadilah, Skep. Ners

Lies Pramana Sari, SP

Rini Sagita, SKep

Dilakukan dalm 3 siklus

Setiap perubahan di informasikan ke Ruang Rawat Inap, Kamar Operasi, diuji coba dan dipantau
keberhasilannya.

Perubahan yang tidak berhasil dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya

Perubahan yang efektif dilanjutkan tetapi perubahan yang tidak efektif dihentikan

Dalam pelaksananan berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu dokter, perawat, dan Komite PPI

PDSA Siklus 1 :

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Mengurangi angka infeksi daerah operasi
Do Sosialisasi bundel IDO ( teknik CATS : Clipper, Antibiotik, Temperatur, Sugar)
Study Petugas belum tahu cara pencegahan IDO
Action Rekomendasi : Diklat cara pencegahan IDO dengan teknik CATS yaitu :
1. Clipper : yaitu penggunaan elektic clipper menggantikan
pisau cukur.
2. Antibiotik : penggunaan antibiotik profilkasis 1 jam sebelum
operasi untuk operasi bersih.
3. Temperatur : pasien tidak dalam keadaan hipertermi ataupun
hipotermi, karena jika hipotermi meningkatkan resiko infeksi
2 kali lipat.
4. Sugar : gula darah harus diperhatikan normal pada saat pre
dan post operasi. Jika tinggi/ rendah segera koreksi.

PDSA Siklus II :

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


Meningkatkan pengetahuan perawat tentang pencegahan IDO dengan teknik CATS
Do Sosialisasi dan diklat tentang cara pencegahan IDO
Study Pencegahan IDO dijadikan protap / SPO sebelum tindakan Operasi.
Action Perubahan yang dilakukan belum secara efektif menurunkan angka IDO.
Rekomendasi :
1. Pengawasan dari Kepala Ruangan pelaksanaan pencegahan IDO pada pasien
sebelum operasi.
2. Pembuatan formulir harian pemantauan pencegahan IDO

PDSA Siklus III

Plan/ Perencanaan Perencanaan:


SPO pencegahan IDO dilaksanakan untuk setiap pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi
Do 1. SPO pencegahan IDO sudah mulai dilaksanakan.
2. Formulir pemantauan IDO sudah dilaksanakan.
Study Angka IDO pada bulan Juli menurun ( 0 )
Action Perubahan yang dilakukan sudah mamapu meminimalkan/ menurunkan angka
kejadian IDO di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.
Rekomendasi :
Tetap lakukan monitoring pelaksanaan SPO pencegahan IDO dan Formulir
pemantauan pencegahan IDO di unit-unit terkait.
ANGKA INFEKSI DAERAH OPERASI
16

14 14.25

12

10

0 0 0 0 0
APRIL MEI JUNI JULI

ANGKA IDO STANDAR

FORM PDSA

Tool: Audit Hand Hygiene Step: Observasi Skill Hand Hygiene Cycle: Siklus 2
Plan Kami berencana Mengetahui Skill hand hygiene petugas.
Petugas diminta mempraktekan langkah cuci
tangan setelah melakukan absen di tempat
absensi
Saya berharap Dalam minggu ini semua petugas – petugas
yang melakukan absensi sudah mahir dalam
melakukan cuci tangan
Tindakan 5. 15 menit sebelum jam masuk PPI, PMKP
serta Keperawatan datamg ditempat.
6. Kami meminta petugas yang melakukan
absensi mempraktekkan langkah – langkah
cuci tangan.
7. Dalam 1 minggu kami akan melihat berapa
banyak petugas yang sudah melakukan
langkah – langkah cuci tangan
Do Hasil pengamatan kami 5. Petugas – petugas yang melakukan absensi
sudah banyak yang hafal langkah – langkah
cuci tangan.
6. Petugas mengatakan masih grogi karena
cuci tangan dilihat orang lain mereka jadi
lupa
Study Hasil pengamatan disesuaikan Kami masih menemukan 5,1% petugas yang
dengan tujuan belum mahir melakukan cuci tangan ada
petugas yang sudah bisa tapi lupa
Action Kesimpulan dalam siklus ini 4. Petugas sudah banyak yang tahu langkah –
langkah
5. Masih ada beberapa petugas yang belum
hafal langkah – langkah cuci tangan alasan
grogi.
Sosialisasi akan dilakukan terus menerus oleh
Manajer masing – masing dan dilakukan audit
kepatuhan cuci tangan oleh PPI

FORM PDSA

Tool: Audit pengisian Askep Step: Observasi kepatuhan pengisian askep


Cycle: Siklus 1
Plan Kami berencana Mengetahui kepatuhan perawat dalam
pengisianAskep. Perawat diminta mematuhi
tugas dalam pengisian Askep di bangsal.
Saya berharap Dalam minggu ini semua perawat bangsal
melakukan assesmen dan pengisian askep
secara
Tindakan 1. Sesaat setelah pasien masuk bangsal
perawatan, perawat bangsal melakukan
assesmen dan membuat asuhan
keperawatan.
2. Kasie perawat bangsal memantau dan
mengarahkan staffnya untuk melakukan
assesmen dan membuat rencana asuhan
keperawatannya.
3. Dalam 1 minggu ini kasie bangsal
melihat, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan pengisian askep ini.

Do Hasil pengamatan kami 1. Perawat perawat bangsal sudah mulai


tertip dalam melakukan assesmen dan
membuat rencana asuhan keperawatan
pada pasien.
2. Perawat bangsal masih ada yang belum
melakukan sssesmen dan membuat
rencana asuhan keperawatan.
3. Perawat mengatakan karena berbagai
kesibukan dan pasien banyak sehingga
belum sepenuhnya optimal dalam
membuat rencana asuhan keperawatan.

Study Hasil pengamatan disesuaikan Kami masih menemukan sekitar 50 an %


dengan tujuan
perawat yang belum melakukan assesmen dan
membuat rencana asuhan keperawatan
Action Kesimpulan dalam siklus ini 1. Perawat sebenarnya sudah tahu bahwa
salah satu dari tugas adalam dalam
membuat asuhan keperawatan.
2. Kasie bangsal perawatan akan
mengevaluasi dan sekaligus melaporkan
kepada kepala bidang keperwatan.
3. Sosialisasi akan terus dilakukan oleh
kepala bidang keperawatan dan kasie
bangsal tentang pentingnya melakukan
assesmen dan membuat asuhan
keperawatan ini

FORM PDSA

Tool: audit assesmen dan pengisian askep Step: Observasi kepatuhan assesmen
dan pengisian askep. Cycle: Siklus 2
Plan Kami berencana Mengetahui tingkat pengetahuan perawat
dalam melakuan assessment dan membuat
rencana asuhan keperawatan
Perawat diminta selalu melakukan assesmen
dan membuat rencana asuhan keperawatan
setiap kali pasien baru.
Saya berharap Dalam minggu ini semua perawat sudah
melakukan assesmen dan membua rencana
asuhan keperawatan.
Tindakan 1. Setiap shif sekali team dari
keperawatan melakukan supervise di
ruang perawatan untuk mengevaluasi
pelaksanaan assesmen dan pelaksanaan
askep ini.
2. Kami meminta semua perawat untuk
melakukan assesmen dan membuat
rencana asuhan keperawatan
3. Dalam 1 minggu kami akan melihat
berapa banyak perawat yang sudah
melakukan asessmen dan membuat
rencana asuhan keperawtan ini.
Do Hasil pengamatan kami 1. Perwt yang sudah melakukan assesmen
sudah mengalami peningkatan sekitar
78%.
2. Perawt masih ada yang mengatakan
masih repot dan banyak kerjakan
sehingga assesmen dan pengisian askep
ini kurang berjalan optimal.
Study Hasil pengamatan disesuaikan Kami masih menemukan sekitar20 an %
dengan tujuan
petugas yang belum optimal dalam melakukan
assesmen dan pengisian askep
Action Kesimpulan dalam siklus ini 1. perawat sudah banyak yang melakukan
assesmen dan pengisian askep
2. Masih ada beberapa perawat yang belum
melakukan assesmen dan pengisian askep
secara optimal.
Sosialisasi akan dilakukan terus menerus oleh
kasie masing – masing dan dilakukan audit
kepatuhan melakukan assesmen dan pengisian
askep.

Anda mungkin juga menyukai