SPESIFIKASI TEKNIS.
PENINGKATAN SPAM JARINGAN PERPIPAAN DESA MINDAHAN
PAKET PENGADAAN
KEC.BATEALIT KAB.JEPARA ( DAK )
ID RUP 39427951
Spesifikasi kinerja Pipa jaringan pvc lulus uji tekan minimal 2-4 BAR
bangunan
Beton harus memenuhi syarat uji beton dengan mutu yang tercantum
pada HPS
A. UraianSpesifikasi Teknis
1.Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi:
a. Semen dalam kemasan Zak, ber- SNI, menggunakan merk Tiga Roda/Gresik
b. Pasir menggunakan jenis pasir Beton ex Merapi dibuktikan dengan notasurat
jalan
c. Batu Pecah local setempat yang bebas dari lumpur dan kotoran lain yang melekat.
d. Besi beton ber- SNI sesuai dengan yang tercantum pada HPS
e. Bata merah kalipucang dengan kualitas yang baik , tidak mudah pecah dan ukuran
yang seragam .
f. Kayu dengan kualitas yang baik , lurus , kering dan tidak pecah
g. Keramik sesuai SNI sesuai yang tercantup pada HPS
h. Pengecatan harus sesuai dengan jenis yang dipakai dan sudah SNI sesuai yang
tercantup pada HPS
i. Pembuatan Sumur Dalam ukuran kedalam sesuai di HPS
j. Pengadaan dan pemasangan Pipa Sumur menggunakan Pipa Galvanis
k. pompa menggunakan submersible dengan merk. Frenklin sp 5-25 ( 1 phase )
l. Listrik menggunakan daya 4.400 Watt ( 1 phase )
M. Aksesoris sambungan rumah ( SR ) ber – SNI sesuai yang tercantum pada HPS
N. Pipa Jaringan menggunakan pvc s 12.5 (RRJ ) SNI sesuai yang tercantum pada HPS
Jabatan Kulifikasi
Peralatan Spesifikasi
Dump Minimal 1,25 m3,untuk pickup dan 3 m3 untuk
Truck/Pick Up Dump truck Jumlah 1 unit
Mesin pengaduk / Molen Minimal 0,3 m3, Jumlah 1 unit
Mesin bor sumur dalam lengkap 1 (satu) set lengkap dengan uraian spesifikasi Mata
dengan komponen pendukungnya bor pilot 4 inch ; stang bor minimal 2,5 inch;
kapasitas mesin min 100 HP.
Gps Digital minimal 1 (satu) buah
3 .SpesifikasiProses/Kegiatan:
No Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan
(hari)
I SMKK ( K-3 ) 150
II PEMBUATAN WATER TOWER
A. Pekerjaan Persiapan 7
B. Pekerjaan Tanah 5
C. Pekerjaan Beton 30
D. Pekerjaan Pasangan 40
E. Pekerjaan Kayu 4
F. Pekerjaan Penutup Lantai 4
G. Pekerjaan Besi 30
H. Pekerjaan Instalasi Listrik 2
I. Pekerjaan Pengecatan 3
III. PEKERJAAN PAGAR
A. Pekerjaan Tanah 2
B. Pekerjaan Pondasi 3
C. Pekerjaan Beton 2
D. Pekerjaan Pasangan 2
E. Pekerjaan Pengecatan 1
IV. PEMBUATAN SUMUR DALAM
A. Pekerjaan Pengeboran 120
B. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Saringan 10
V. PENGADAAN DAN PEMASANGAN ME
A. Pekerjaan Submersible Pump 3
B. Pekerjaan Panel Submersible Pump 2
C. Pekerjaan Accesoris For Submersible Pump 1
D. Pekerjaan Pemasangan Pompa 1
E. Pekerjaan Pemasangan Jaringan PLN 1
VI. PENGADAAN SAMBUNGAN RUMAH ( SR )
A. Pekerjaan Pengadaan Pipa 14
B. Pekerjaan Accesoris dan Kelengkapan 14
VII PEMASANGAN PIPA DAN ACCESORIS
A. Biaya Pemasangan Pipa dan Accesories 30
B. Pekerjaan Accesories 14
C. Pengetesan dan Pencucian Jaringan Pipa 7
4.SpesifikasiMetodeKonstruksi/MetodePelaksanaan/MetodeKerja
(Terlampir)
Ketentuan :
a. AnalisisKeselamatanPekerjaan/JobSafetyAnalysis(JSA)harusdilakukan
terhadapsetiapmetode konstruksi/metode pelaksanaan pekerjaan,dan
persyaratanteknis untuk mencegahterjadinya kegagalan konstruksi dan
kecelakaankerja;
b. Metodekerjaharusdisusunsecaralogis,realistisdandapatdilaksanakan
denganmenggunakanperalatan, perkakas,material dankonstruksi sementara,
yangsesuai dengankondisilokasi/tanah/cuaca, dandapat dikerjakan oleh pekerja
danoperatoryang terlatih;
c. Persyaratanteknisyangharusdipenuhipenyediadalammenyusundan
menggunakanmetodekerjadapat meliputipenggunaanalat utamadan alat
bantu,perkakas,materialdankonstruksisementaradenganurutan kerja yang
sistematis,guna mempermudahpekerja dan operator bekerja dandapat
melindungipekerja, alatdanmaterialdari bahayadan risiko kegagalankonstruksi
dankecelakaan kerja;
d. Setiapmetodekerja/konstruksiyangdiusulkanpenyedia,harusdianalisis
keselamatanpekerjaan/JobSafetyAnalysis (JSA),diujiefektivitas
pelaksanaannyadanefisiensi biayanya. Jikasemua faktorkondisi
lokasi/tanah/cuaca, alat, perkakas,material, urutankerjadan kompetensi
pekerja/operatortelah ditinjaudandianalisis,serta dipastikandapat
menjaminkeselamatan,kesehatandankeamanan konstruksidan
pekerja/operator,makametode kerja dapatdisetujui, setelahdilengkapi dengan
gambardanprosedurkerja yang sistematis dan/ataumudah dipahamioleh
pekerja/operator;
e. Setiaptahapanpelaksanaankonstruksiutamayangmempunyaipotensi bahayatinggi
harusdilengkapidenganmetodekerjayangdidalamnya sudah mencakup analisis
keselamatan pekerjaan/JobSafetyAnalysis (JSA).
Misalnyauntukpekerjaandiketinggian, mutlakharusdigunakan perancah,
lantaikerja(platform),papantepi,tanggakerja, pagar pelindungtepi,sertaalat
pelindungdiri(APD)yangsesuaiantaralain helm dan sabuk keselamatan
agarpekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran
galiantanahberpasiryang mudah longsor dengankedalaman1,5meter ataulebih,
mutlakharusmenggunakan turap dan tangga akses bagipekerja untuk naik/turun
f. Setiap metode kerja harus melalui analisis dan perhitungan yang diperlukan
berdasarkandatateknisyang dapatdipertanggung- jawabkan,
baikdaristandaryang berlaku, ataumelalui penyelidikan
teknisdananalisislaboratoriummaupunpendapatahliterkait yang independen.
Ketentuan :
a. Setiapkegiatan/pekerjaanperancangan,perencanaan,perhitungandan gambar-
gambarkonstruksi, penetapanspesifikasidanprosedurteknis
sertametodepelaksanaan/konstruksi/kerjaharusdilakukanolehtenaga
ahliyangmempunyai kompetensiyangdisyaratkan, baikpekerjaan arsitektur,
struktur/sipil, mekanikal, elektrikal,plumbingdanpenataan lingkungan maupun
interiordan jenis pekerjaan lain yangterkait;
b. Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas harus mempunyai
kemampuanuntukmelakukanprosesmanajemen risiko (identifikasi bahaya,
penilaian risiko danpengendalian risiko)yangterkait dengan
disiplinilmudanpengalamanprofesionalnya, dandapat memastikan
bahwasemuapotensi bahayadanrisiko yangterkaitpada bentuk
rancangan,spesifikasiteknisdanmetodekerja/konstruksitersebut telah
diidentifikasidantelahdikendalikanpadatingkat yangdapat diterima sesuaidengan
standarteknikdanstandarK3 yang berlaku;
c. Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan, pembongkaran,
pemindahan, pengangkutan, pengangkatan, penyimpanan, perletakan,
pengambilan,pembuangan, pembongkarandsb.,harusdilakukanoleh
tenagaahlidantenagaterampil yang berkompeten berdasarkangambar
gambar,spesifikasiteknis,manual, pedomandanstandarserta rujukan yang
benardansah atautelahdisetujui oleh tenaga ahliyang terkait;
E.
F. UraianSpesifikasi Teknis
1. SpesifikasiBahanBangunanKonstruksi
5. Besi Beton1. Besi beton menggunakan besi beton polos atau ulir dengan mutu
U39 dan U24, dengan penggunaan sesuai yang ditunjukan gambar
rencana, besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak.
2. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI
1971), bila dipandang perlu kontraktor memeriksakan mutu besi
beton kelaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi atas biaya
kontraktor.
• Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a. Peraturan-peraturan/ standart setempat yang biasa dipakai.
b. Peraturan-peraturan beton bertulang indonesia 1971, NI-2.
c. Peraturan konstruksi kayu indonesia 1961, NI-5
d. Peraturan semen portland indonesia 1972, NI-8
e. Peraturan pembangunan pemerintah daerah setempat
f. Ketentuan-ketentuan umum untuk pelaksanaan pemborongan
pekerjaan umum (AV) no.9 tanggal 28 mei 1941 dan tambahan
lembaran negara no. 1457
g. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun
tertulis yang diberikan Direksi/Pengawas Lapangan.
6. Bata merah Batu bata Ex. Kalipucang harus berkualitas (tidak mudah
pecah) serta berukuran sama.
8 Daun pintu dan Menggunakan kayu kamfer untuk ketebalan pintu dan jendela 3
jendela kayu cm
14 Paku Biasa 2" - 5" 3. Paku yang di gunakan adalah paku yang memenuhi standar (
SNI ).
15 Balok Kayu 4. Balok kayu yang di pakai berukuran 5 x 7 cm
19 Batu alam Batu alam menggunakan jenis batu alam andesit motif garis –
garis .
20 Loster beton Loster beton ukuran 20x20 cm
33 Riser pipa besi Pipa yang dipakai pipa besi dia . 1,5 “ setara merk.spindo /
ISTW ketebalan min.2 mm
40 Bend all socket Bend all socket pvc , dan gip dia ½” inch
46 Box pengaman Box pvc dengan ukuran Lebar = 16 cm panjang =30 cm tinggi =
20 cm
2. Pembersihan Lokasi
1) Penyedia Jasa melakukan pembersihan lokasi meliputi pembersihan dari tanaman atau
semak-semak dan benda-benda asing yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu Penyedia Jasa juga melakukan pembersihan lokasi setelah selesai pekerjaan
konstruksi, seperti pembersihan dari sisa-sisa material dan dari akibat pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
2) Penyedia Jasa melakukan perataan lokasi yang dilakukan dengan alat sederhana pada
permukaan tanah humus atau rumput yang mengganggu dan melebihi peil lantai kerja.
3) Penyedia Jasa wajib memelihara dan memperbaiki jalan masuk atau jalan desa, yang rusak
akibat lalu lintas kegiatan pekerjaan.
4) Pekerjaan pembersihan lokasi harus diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m2)
sebagai volume aktual nominal pekerjaan yang selesai dan diterima. Pembayaran
berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.
1.) Permukaan diding dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan batu alam .
2.) Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan batu alam yang rata
dan garis siar / nat yang lurus .
3.) Rendam batu alam terlebih dahulu ke dalam air sebelum dipasang
4.) Buat kepalan pemasangan batu alam yang nantinya dijadikan acuan untuk pemasangan
berikutnya .
5.) Kemudian letakan batu alam selanjutnya pada permukaan dinding dengan acuan
pasangan kepalaan batu alam yang telah dibuat .untuk pemasangan keatas dipasang
dengan pola zig – zag sepeti pasang batu bata merah .
6.) Kemudian diketekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan
permukaan pasangan batu alam yang rata .
7.) Batu alam dipasang sesuai dengan betuk dan ukuran pada gambar .
8.) Cek dengan waterpass untuk ketebalan dan kerataan pasangana batu alam.
9.) Setelah pemasanga batu alam selesai biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan .Setelah itu baru dilanjitkan dengan pekerjaan
perapian / finishing garis siar / nat .
Pekerjaan pasangan batu alam diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m2)
sebagai volume yang dikerjakan. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan
pengukuran.
3) Bekisting harus kuat, rapat dan kokoh serta lurus, untuk mempermudah pelepasan
bekisting, boleh dilumuri dengan minyak/oli. Elevasi, bentuk penampang dan alinyemen
bekisting harus sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk Konsultan Pengawas. Pada
struktur yang mengharuskan terdapat stek besi atau angkur, maka bekisting harus
dilubangi untuk pemasangan stek besi atau angkur tersebut.
4) Campuran beton dibuat metode site mix, menggunakan mesin pengaduk kapasitas 0,5 m3,
dengan lama waktu pencampuran tidak boleh lebih dari 1,5 menit. Campuran beton tidak
boleh terlalu encer atau jika diuji slumpnya harus memiliki nilai kelacakan/slump 10 ± 2
cm.
6) Pemadatan harus dilakukan secara maksimal agar beton tidak keropos dan menghasilkan
permukaan beton yang bagus. Pemadatan dapat menggunakan bambu atau batang
tulangan untuk merojok-rojok.
8) Keberterimaan mutu beton mengacu SNI 2487 2019 tentang Persyaratan Beton Struktural
untuk Bangunan Gedung. Jika volume total campuran beton lebih dari 38 m3, maka
pengujian kekuatan tekan perlu dilakukan. Selain itu pengujian kekuatan tekan beton
dapat dilakukan jika menurut Konsultan Pengawas dan atau Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) terjadi keraguan akan mutu beton tersebut. Jika demikian maka dapat
menggunakan metode pengujian dengan sampel core drill atau menggunakan hammer test.
Pengujian kuat tekan beton dilakukan di laboratorium independen dan alat uji sudah
terkalibrasi. Uji kekuatan tekan adalah hasil rata-rata pengujian setidaknya dua silinder
berukuran 150 mm x 300 mm atau tiga silinder berukuran 100 mm x 200 mm yang
terbuat dari beton dengan sampel yang sama dan berusia 28 hari, atau usia pengujian saat
beton mencapai fc’. Sampel pengujian harus diambil secara acak, agar mewakili periode
pengujian, waktu sampling, atau batching beton, menggunakan basis kesempatan
pengujian. Sampel batching beton tidak diambil dengan basis tampilan, kenyamanan, atau
kriteria bias lainnya, jika hal ini dilakukan maka akan menyebabkan analisis statistik yang
dilakukan menjadi tidak kredibel. Spesimen untuk satu uji kekuatan harus terbuat dari
satu batch, serta tidak boleh ada material lain yang ditambahkan setelah sampel diuji.
9) Pengukuran pekerjaan beton tersaji pada Tabel 5.2, sementara pembayaran berdasarkan
harga kontrak per satuan pengukuran.
• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
• Pekerjaan Kayu ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/tunjukkan dalam gambar atau
sesuai petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.
➢ Pengecatan dilakukan setelah acian dinding benar-benar telah kering atau telah berusia
lebih dari 28 hari. Untuk pemilihan warna, penyedia harus mendapat persetujuan dari PPK.
➢ Sebelum pengecatan, terlebih dahulu bidang-bidang yang akan di cat dibersihkan dari
kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan menggunakan
kertas gosok.
➢ Setelah seluruh permukaan telah benar-benar bersih, dilanjutkan dengan memberi lapisan
primer menggunakan alkali resisting primer produk yang sama dengan cat yang dipakai
sebanyak 1 kali lapis atau sesuai petunjuk pemakaiannnya.
➢ Setelah kering dilakukan pengecatan sebanyak 2-3 lapis atau sampai benar-benar pekat
dan rata sesuai standard pelaksanaan (mock-up) yang telah dibuat.
➢ Pengecatan setiap lapisnya, baru boleh dilakukan setelah lapis sebelumnya telah
mengering. Hasil pengecatan harus rata dan baik.
➢ Pekerjaan pengecatan harus diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m2) sebagai
volume aktual cat yang terpasang. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan
pengukuran.
• Pipa Saringan
Jenis Pipa : Stainless Steel merk “Johnson”
Tipe : Wire Wounded
Kelas : API – Medium
Open Area: 1-1.5 mm
Diameter : 6”
• Pipa Pienzzometer
Jenis : GIP
Kelas : Medium
Sambungan : Ulir
Diameter : 1"
Tabel 3.b Jumlah Pekerja/Buruh, Jenis Kotak P3K dan Jumlah Kotak P3K
Jabatan Kulifikasi
Pelaksana Lapangan Berpengalaman minimal 2 tahun dan memiliki
SKT Pelaksana perpipaan air bersih (TT 011)
atau Pelaksana Pengeboran Air Tanah (TT 013)
sedangkan untuk SKK Baru memakai Pelaksana
Perpipaan Madya(TTL 04.005.5) atau Pelaksana
Pengeboran Air Tanah Madya(SIP.10.002.5)
Petugas K3 Konstruksi Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
Petugas K3 Konstruksi
B. KeteranganGambar (Terlampir)
Gambar-gambaruntukpelaksanaanpekerjaanyangditetapkanolehPejabat
PembuatKomitmen(PPK)secara terinci,lengkap dan jelas,antara lain :
G. RKK ( Terlampir )
Pengguna Jasa mengacu pada hasil dokumen pekerjaan jasa Konsultansi Konstruksi perancangan
dan/atau berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi dalam menetapkan uraian pekerjaan,
identifikasi bahaya, dan penetapantingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada
PekerjaanKonstruksi.DalammelakukanpengawasandanevaluasiterhadapRKKdanpenerapanSMKK,
Pengguna Jasa dapat dibantu oleh Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas KeselamatanKonstruksi
Jepara,2023