Anda di halaman 1dari 38

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA

DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS


NOMOR : 601/162/CK/III/2023
TANGGAL : 15 Maret 2023

NAMA KEGIATAN : PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM ( SPAM ) DI DAERAH
KABUPATEN / KOTA

NAMA SUB KEGIATAN : KEGIATAN PEMBANGUNAN SPAM JARINGAN PERPIPAAN


DI KAWASAN PERDESAAN

NAMA PEKERJAAN : PENINGKATAN SPAM JARINGAN PERPIPAAN DESA


MINDAHAN KEC.BATEALIT KAB.JEPARA ( DAK )

PAGU ANGGARAN : Rp. 602.976.000


(Enam Ratus Dua Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam
Ribu Rupiah )

JANGKA WAKTU : 150 (SERATUS LIMA PULUH) HARI KALENDER


PELAKSANAAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. JEPARA


JL. KARTINI NO. 27 TELP. (0291) 591032 JEPARA

KODE POS 59417


PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jalan Kartini Nomor 27 Jepara Telp/Fax. (0291) 591032
Website : https://dpupr.jepara.go.id Kode Pos 59417

SPESIFIKASI TEKNIS.
PENINGKATAN SPAM JARINGAN PERPIPAAN DESA MINDAHAN
PAKET PENGADAAN
KEC.BATEALIT KAB.JEPARA ( DAK )

PPK Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Kabupaten Jepara

ID RUP 39427951

SPESIFIKASI FUNGSI - Sumur Bor kedalaman 70 m’ + pengadaan pipa saringan dan


UMUM aksesoris ME

- Tower / tandhon air kapasitas ±15 m3

- Pipa Jaringan pvc s 12.5 panjang 1.056 m’

- Sambungan Rumah ( SR ) jumlah 88 Unit

Lokasi Pekerjaan di desa Mindahan Kecamatan Batealit, Kabupaten


Jepara

Spesifikasi kinerja Pipa jaringan pvc lulus uji tekan minimal 2-4 BAR
bangunan
Beton harus memenuhi syarat uji beton dengan mutu yang tercantum
pada HPS

Lolos uji kebocoran tower, lolos uji kebocoran pipa,lolos uji


kebocoran sambungan SR, lolo uji debit sumur, lolos uji tekanan SR
serta lolos uji lab. Kualitas air

A. UraianSpesifikasi Teknis
1.Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi:
a. Semen dalam kemasan Zak, ber- SNI, menggunakan merk Tiga Roda/Gresik
b. Pasir menggunakan jenis pasir Beton ex Merapi dibuktikan dengan notasurat
jalan
c. Batu Pecah local setempat yang bebas dari lumpur dan kotoran lain yang melekat.
d. Besi beton ber- SNI sesuai dengan yang tercantum pada HPS
e. Bata merah kalipucang dengan kualitas yang baik , tidak mudah pecah dan ukuran
yang seragam .
f. Kayu dengan kualitas yang baik , lurus , kering dan tidak pecah
g. Keramik sesuai SNI sesuai yang tercantup pada HPS
h. Pengecatan harus sesuai dengan jenis yang dipakai dan sudah SNI sesuai yang
tercantup pada HPS
i. Pembuatan Sumur Dalam ukuran kedalam sesuai di HPS
j. Pengadaan dan pemasangan Pipa Sumur menggunakan Pipa Galvanis
k. pompa menggunakan submersible dengan merk. Frenklin sp 5-25 ( 1 phase )
l. Listrik menggunakan daya 4.400 Watt ( 1 phase )
M. Aksesoris sambungan rumah ( SR ) ber – SNI sesuai yang tercantum pada HPS
N. Pipa Jaringan menggunakan pvc s 12.5 (RRJ ) SNI sesuai yang tercantum pada HPS

B. Kualifikasi Penyedia Jasa


Persyaratan Kualifikasi Administrasi dan Teknis:
1. Memiliki izin berusaha di bidang Jasa Konstruksi;
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dengan persyaratan:
a. Kualifikasi : Usaha Kecil
b. Klasifikasi : Bangunan sipil
c. Subklasifikasi : Konstruksi Bangunan sipil Pembuatan / Pengeboran Sumur Air
Tanah ( PL 005 ) atau untuk SBU versi lama menggunakan Jasa Pelaksana Konstruksi
Instalasi Pengolahan Air Minum dan Air Limbah Serta Bangunan Pengolahan Sampah (
SI 002);
3. Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status Wajib
Pajak;
4. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
5. Memiliki pengalaman pekerjaan konstruksi sesuai dengan subklasifikasi SBU yang
disyaratkan paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
6. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP).
7. Melampirkan Surat Dukungan Produsen Pipa Distribusi sesuai dengan spesifikasi teknis
yang disyaratkan yang mencakup dari :
a. Jaminan mutu produk sesuai spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
b. Sanggup menyediakan pipa dengan kuantitas dan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan sesuai dengan jadwal pelaksanaan penyedia jasa.

C. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi

Jabatan Kulifikasi

Pelaksana Lapangan Berpengalaman minimal 2 tahun dan memiliki SKT Pelaksana


perpipaan air bersih (TT 011) atau Pelaksana Pengeboran Air
Tanah (TT 013) sedangkan untuk SKK Baru memakai
Pelaksana Perpipaan Madya (TTL 04.005.5) Jenjang 5 atau
Pelaksana Pengeboran Air Tanah Madya(SIP.10.002.5) Jenjang
5 berpengalaman minimal 2 tahun
Petugas K3 Konstruksi Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi Petugas K3
Konstruksi
D. Spesifikasi Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan

Peralatan Spesifikasi
Dump Minimal 1,25 m3,untuk pickup dan 3 m3 untuk
Truck/Pick Up Dump truck Jumlah 1 unit
Mesin pengaduk / Molen Minimal 0,3 m3, Jumlah 1 unit

Stemper Kodok minimal 0,5 ton 1 (satu) unit

Mesin bor sumur dalam lengkap 1 (satu) set lengkap dengan uraian spesifikasi Mata
dengan komponen pendukungnya bor pilot 4 inch ; stang bor minimal 2,5 inch;
kapasitas mesin min 100 HP.
Gps Digital minimal 1 (satu) buah

3 .SpesifikasiProses/Kegiatan:
No Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan
(hari)
I SMKK ( K-3 ) 150
II PEMBUATAN WATER TOWER
A. Pekerjaan Persiapan 7
B. Pekerjaan Tanah 5
C. Pekerjaan Beton 30
D. Pekerjaan Pasangan 40
E. Pekerjaan Kayu 4
F. Pekerjaan Penutup Lantai 4
G. Pekerjaan Besi 30
H. Pekerjaan Instalasi Listrik 2
I. Pekerjaan Pengecatan 3
III. PEKERJAAN PAGAR
A. Pekerjaan Tanah 2
B. Pekerjaan Pondasi 3
C. Pekerjaan Beton 2
D. Pekerjaan Pasangan 2
E. Pekerjaan Pengecatan 1
IV. PEMBUATAN SUMUR DALAM
A. Pekerjaan Pengeboran 120
B. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Saringan 10
V. PENGADAAN DAN PEMASANGAN ME
A. Pekerjaan Submersible Pump 3
B. Pekerjaan Panel Submersible Pump 2
C. Pekerjaan Accesoris For Submersible Pump 1
D. Pekerjaan Pemasangan Pompa 1
E. Pekerjaan Pemasangan Jaringan PLN 1
VI. PENGADAAN SAMBUNGAN RUMAH ( SR )
A. Pekerjaan Pengadaan Pipa 14
B. Pekerjaan Accesoris dan Kelengkapan 14
VII PEMASANGAN PIPA DAN ACCESORIS
A. Biaya Pemasangan Pipa dan Accesories 30
B. Pekerjaan Accesories 14
C. Pengetesan dan Pencucian Jaringan Pipa 7

a. Ruang lingkup pekerjaan ini sudah memperhitungkan Laporan Keselamatan


Kerja Konstruksi (K3),
b. Setiap proses /kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur
kerja,sistemperlindunganterhadappekerja, perlengkapanpengaman, dan
rambu-rambu peringatandankewajibanpekerjamenggunakanalat pelindung
diri (APD)yang sesuaidengan potensibahaya pada proses tersebut;
c. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau
pekerjaanyang berisiko tinggi padakeadaanyang berbeda, haruslebih
duludilakukananalisiskeselamatanpekerjaan(JobSafetyAnalysis)dan tindakan
pengendaliannya;
d. Setiapproses/kegiatanyangberbahayaharusmelaluiprosedurizinkerja lebih
duludari penanggung-jawabproses;
e. Setiap prosesdankegiatanpekerjaan hanyabolehdilakukan oleh tenaga kerja
dan/atau operatoryang telahterlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk
melaksanakan jenispekerjaan/tugasnya,termasuk kompetensi melaksanakan
prosedurkeselamatan dan kesehatan kerja yang sesuaipada jenis
pekerjaan/tugasnyatersebut.

4.SpesifikasiMetodeKonstruksi/MetodePelaksanaan/MetodeKerja
(Terlampir)
Ketentuan :
a. AnalisisKeselamatanPekerjaan/JobSafetyAnalysis(JSA)harusdilakukan
terhadapsetiapmetode konstruksi/metode pelaksanaan pekerjaan,dan
persyaratanteknis untuk mencegahterjadinya kegagalan konstruksi dan
kecelakaankerja;
b. Metodekerjaharusdisusunsecaralogis,realistisdandapatdilaksanakan
denganmenggunakanperalatan, perkakas,material dankonstruksi sementara,
yangsesuai dengankondisilokasi/tanah/cuaca, dandapat dikerjakan oleh pekerja
danoperatoryang terlatih;
c. Persyaratanteknisyangharusdipenuhipenyediadalammenyusundan
menggunakanmetodekerjadapat meliputipenggunaanalat utamadan alat
bantu,perkakas,materialdankonstruksisementaradenganurutan kerja yang
sistematis,guna mempermudahpekerja dan operator bekerja dandapat
melindungipekerja, alatdanmaterialdari bahayadan risiko kegagalankonstruksi
dankecelakaan kerja;
d. Setiapmetodekerja/konstruksiyangdiusulkanpenyedia,harusdianalisis
keselamatanpekerjaan/JobSafetyAnalysis (JSA),diujiefektivitas
pelaksanaannyadanefisiensi biayanya. Jikasemua faktorkondisi
lokasi/tanah/cuaca, alat, perkakas,material, urutankerjadan kompetensi
pekerja/operatortelah ditinjaudandianalisis,serta dipastikandapat
menjaminkeselamatan,kesehatandankeamanan konstruksidan
pekerja/operator,makametode kerja dapatdisetujui, setelahdilengkapi dengan
gambardanprosedurkerja yang sistematis dan/ataumudah dipahamioleh
pekerja/operator;

e. Setiaptahapanpelaksanaankonstruksiutamayangmempunyaipotensi bahayatinggi
harusdilengkapidenganmetodekerjayangdidalamnya sudah mencakup analisis
keselamatan pekerjaan/JobSafetyAnalysis (JSA).
Misalnyauntukpekerjaandiketinggian, mutlakharusdigunakan perancah,
lantaikerja(platform),papantepi,tanggakerja, pagar pelindungtepi,sertaalat
pelindungdiri(APD)yangsesuaiantaralain helm dan sabuk keselamatan
agarpekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran
galiantanahberpasiryang mudah longsor dengankedalaman1,5meter ataulebih,
mutlakharusmenggunakan turap dan tangga akses bagipekerja untuk naik/turun
f. Setiap metode kerja harus melalui analisis dan perhitungan yang diperlukan
berdasarkandatateknisyang dapatdipertanggung- jawabkan,
baikdaristandaryang berlaku, ataumelalui penyelidikan
teknisdananalisislaboratoriummaupunpendapatahliterkait yang independen.

5.SpesifikasiJabatan Kerja Konstruksi


Jabatan yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah :
a. 1 (satu) orang Pelaksana yang memiliki sertifikat kompetensi kerja
b. 1 (satu) orang Petugas K3 Konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja

Ketentuan :
a. Setiapkegiatan/pekerjaanperancangan,perencanaan,perhitungandan gambar-
gambarkonstruksi, penetapanspesifikasidanprosedurteknis
sertametodepelaksanaan/konstruksi/kerjaharusdilakukanolehtenaga
ahliyangmempunyai kompetensiyangdisyaratkan, baikpekerjaan arsitektur,
struktur/sipil, mekanikal, elektrikal,plumbingdanpenataan lingkungan maupun
interiordan jenis pekerjaan lain yangterkait;
b. Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas harus mempunyai
kemampuanuntukmelakukanprosesmanajemen risiko (identifikasi bahaya,
penilaian risiko danpengendalian risiko)yangterkait dengan
disiplinilmudanpengalamanprofesionalnya, dandapat memastikan
bahwasemuapotensi bahayadanrisiko yangterkaitpada bentuk
rancangan,spesifikasiteknisdanmetodekerja/konstruksitersebut telah
diidentifikasidantelahdikendalikanpadatingkat yangdapat diterima sesuaidengan
standarteknikdanstandarK3 yang berlaku;
c. Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan, pembongkaran,
pemindahan, pengangkutan, pengangkatan, penyimpanan, perletakan,
pengambilan,pembuangan, pembongkarandsb.,harusdilakukanoleh
tenagaahlidantenagaterampil yang berkompeten berdasarkangambar
gambar,spesifikasiteknis,manual, pedomandanstandarserta rujukan yang
benardansah atautelahdisetujui oleh tenaga ahliyang terkait;
E.

F. UraianSpesifikasi Teknis
1. SpesifikasiBahanBangunanKonstruksi

No Bahan Bangunan Spesifikasi


1 Portland Semen Harus memenuhi syarat ( SNI ). Semen yang telah mengeras
sebagian atau seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
Pemborong harus menyediakan tempat/ gudang penyimpanan
semen pada tempat-tempat yang baik sehingga semen-semen
tersebut senantiasa terlindung dari kelembaban atau keadaan
cuaca lain yang dapat merusak semen termasuk kemungkinan
kena ombak pasang, terutama sekali pada lantai tempat
penyimpanan tadi harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari
permukaan tanah.
2 Pasir Muntilan 1. Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan
keras, kandungan lumpur yang terkandung dalam pasir tidak
boleh lebih besar 5%.
2. Pasir harus memenuhi syarat PUBBI atau NI-3.
3. Pasir harus diletakan dilokasi dimana tidak terjangkau
pengaruh ombak air pasang surut. Pasir harus dihindari dari
hujan asam dengan cara ditutup dengan terpal/plastik kuat
yang bersih.
4. Pasir digunakan untuk cor beton, pasangan batu belah,
pasangan batu bata plesteran digunakan pasir yang berasal
dari sungai atau gunung, pasir laut tidak dapat digunakan
kecuali untuk pasir urug.
5. Pasir yang ditolak oleh pengawas harus segera disingkirkan
dari lapangan kerja. Dalam membuat adukan baik untuk
digunakan plesteran maupun pembetonan, pasir tidak dapat
digunakan sebelum persetujuan pengawas mengenai mutu
dan jumlahnya.

3 Batu koral/split 1. Batu pecah yang dipergunakan harus memenuhi syarat


PUBBI-1970 dan PBI-1971 dapat digunakan batu pecah
mesin atau batu tangan.
2. Batu pecah harus cukup keras, serta susunan butir
gradasinya menurut kebutuhan.
3. Batu pecah harus disimpan jauh dari pengaruh ombak air
pasang dan ditutupi dengan terpal/plastik tenda untuk
menghindari dari pengaruh hujan asam.
4. Batu pecah harus mempunyai ukuran yang hampir sama
antara 10 sampai 20 mm. kadar lumpur maksimum 1%, jika
lebih maka batu pecah tersebut harus dicuci.
5. Agregat kasar untuk beton adalah batu pecah dan
mempunyai kadar air yang merata dan stabil. Sebagaimana
juga pada pasir, harus cukup keras, padat tidak porous dan
tidak terselaput material lainnya. Dalam penggunaannya
batu pecah harus dicuci terlebih dahulu.

4. Batu Belah Batu belah dibelah dengan ukuran 15-30 cm

5. Besi Beton1. Besi beton menggunakan besi beton polos atau ulir dengan mutu
U39 dan U24, dengan penggunaan sesuai yang ditunjukan gambar
rencana, besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak.
2. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI
1971), bila dipandang perlu kontraktor memeriksakan mutu besi
beton kelaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi atas biaya
kontraktor.
• Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a. Peraturan-peraturan/ standart setempat yang biasa dipakai.
b. Peraturan-peraturan beton bertulang indonesia 1971, NI-2.
c. Peraturan konstruksi kayu indonesia 1961, NI-5
d. Peraturan semen portland indonesia 1972, NI-8
e. Peraturan pembangunan pemerintah daerah setempat
f. Ketentuan-ketentuan umum untuk pelaksanaan pemborongan
pekerjaan umum (AV) no.9 tanggal 28 mei 1941 dan tambahan
lembaran negara no. 1457
g. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun
tertulis yang diberikan Direksi/Pengawas Lapangan.

h. Standart Normalisasi Jerman (DIN)


i. American society for testing and material (ASTM)
j. American Concrete Institute (ACI)

6. Bata merah Batu bata Ex. Kalipucang harus berkualitas (tidak mudah
pecah) serta berukuran sama.

7 Kusen kayu Kusen kayu menggunakan kayu bangkirai ukuran 6x12 cm

8 Daun pintu dan Menggunakan kayu kamfer untuk ketebalan pintu dan jendela 3
jendela kayu cm

9 Kunci tanam biasa Menggunakan ,ex. Dekson

10 Engsel pintu dan Menggunakan ,ex. Dekson


Jendela 3 lubang
11 Kunci selot Menggunakan standar SNI.

12 Kait Angin Menggunakan ukuran 8 mm panjang 20 cm


ex.Merk “ Sun Hardware “

13 Kaca T : 5mm Kaca yang digunakan kaca bening Tebal : 5 mm

14 Paku Biasa 2" - 5" 3. Paku yang di gunakan adalah paku yang memenuhi standar (
SNI ).
15 Balok Kayu 4. Balok kayu yang di pakai berukuran 5 x 7 cm

16 Plywood tebal 9mm 5. Plywood yang di pakai ketebalan 9 mm,


6. Dan sesuai persetujuan direksi
17 Bambu diameter pangkal 8-9 cm sementara diameter ujungnya 4-5
cm.dan panjang 6 meter,jenis bambu
18 Pipa pvc Pipa pvc aw setara merk.vinilon untuk ukuran menyesuaikan
gambar teknis

19 Batu alam Batu alam menggunakan jenis batu alam andesit motif garis –
garis .
20 Loster beton Loster beton ukuran 20x20 cm

21 Keramik Keramik yang digunakan


: 60x60 cm warna (cutting) untuk lantai
Merk Ex .Sun Power

22 Saklar ganda , tunggal Yang digunakan ex.broco


dan stop kontak

23 Pipa Listrik 5/8" Yang digunakan ex.maspion

24 Kabel listrik Yang digunakan ex.eterna

25 Lampu Yang digunakan 10 Watt “LED” ex.pandawa

26 Cat Cat yang digunakan


1. Merk mowilex Untuk dinding ( interior /exterior )
2. Merk ex.glass stone untuk coating batu alam
3. Merk Altex , Avian untuk cat kayu
4. Merk Nodrop / aquaproof untuk cat waterprofing dak
beton
5. Merk.Avian Untuk cat besi
27 Pipa Besi Pipa besi yang digunakan untuk konstruksi sumur ,4”,6”,11/2”
,2”.
Ex.spindo / ISTW dengan ketebalan mi.3 mm

28 Pipa saringan Pipa saringan stainless merk “ johnson” uk.4”, 6”

29 Pipa Pienzzometer Pipa besi yang digunakan


Ex.spindo dia 1 “ ketebalan 1-2 mm

30 Pompa submersible Pompa yg digunakan merk frenklin SP 5-25


31 Stabilizer Stabilizer yg dipakai setara merk.OKY , Matsunaga min.5000
Watt
( inventer 1phase )

32 Panel pompa Panel yang dipakai Koponen :


- Kontaktor merk “ABB “ , “Merlin Gerin , Schneider
Minimal 32 A
- Level switch merk “ OMRON “ Sei 61FG1AP secondary
voltage 18 VAC
- Relay merk “ OMRON “ 61F-11
- Box Panel ukuran 60x40x20 cm
- Kabel Merk “ Eterna “ serabut 1x1.5 mm untuk instalasi
dalam panel
- Kabel ke pompa NYY 3x4 mm
- Kebel otomatis Nym 3x1.5 mm

33 Riser pipa besi Pipa yang dipakai pipa besi dia . 1,5 “ setara merk.spindo /
ISTW ketebalan min.2 mm

34 Gate Valve Gate valve 2” gip( kuningan ) ex.merk peruno


35 Check valve Gate valve 2” gip ( kuningan ) ex.merk peruno

36 Preasure geurge Preasure geurge dia 2” ex.merk “ SHUCH “

37 Water meter Water meter Ø 2 inch ex.Merk “ Senso “

38 Pipa jaringan Pipa pvc diameter 63mm“ RRJ ( Rubbering Joint )


distribusi Merk “ vinilon “
39 Clam sadle Clam sadle besi 2” ke ½ “

40 Bend all socket Bend all socket pvc , dan gip dia ½” inch

41 Double niple Double niple Gip diameter ½ “

42 Water meter Water meter ½ “ ex.merk “ Amb “

43 Stop kran gip Stop Kran Gip ex.merk peruno

44 Tee all socket gip Tee all socket gip dia ½ “


45 Dop pvc Dop pvc drat ½ “

46 Box pengaman Box pvc dengan ukuran Lebar = 16 cm panjang =30 cm tinggi =
20 cm

47 Kran gip Kran gip ½ “ ex.onda

48 Magnetik valve Magnetik valve dia ½ “ ex.merk “ peruno “

49 Check valve Check valve dia ½ “ ex.merk “ peruno “

50 Tiang spit Ø3/4 dan Tiang spit Ø 3/4 pjg : 30 cm


Spit tembaga Spit tembaga pjg : 60 cm
51 Kable bc Kabel bc yang dipakai Ø 16 mm

52 Grounding tembaga Grounding tembaga Ø 16 mm pjg : 3 m


4. SpesifikasiMetodeKonstruksi/MetodePelaksanaan/MetodeKerja

1. Pembuatan Papan Nama kegiatan


Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat papan nama proyek ukuran 1,45 m x 1.75 m,
sebanyak satu buah, dengan bentuk standar yang dipasang di tepi jalan masuk pekerjaan
atau sesuai dengan Pengawas Lapangan. Papan nama proyek harus sudah dipasang sebelum
fisik pekerjaan dimulai. Penyedia Jasa harus menyediakan papan nama proyek yang memuat
informasi nama kegiatan dan pekerjaan, target pekerjaan, waktu pelaksanan, anggaran dan
sumber dan, serta mencantumkan nama-nama Pemberi Tugas, Konsultan Perencana,
Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa. Pekerjaan papan nama proyek harus diukur untuk
pembayaran dalam meter persegi (m2) sebagai volume aktual nominal pekerjaan yang
selesai dan diterima. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.

2. Pembersihan Lokasi
1) Penyedia Jasa melakukan pembersihan lokasi meliputi pembersihan dari tanaman atau
semak-semak dan benda-benda asing yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu Penyedia Jasa juga melakukan pembersihan lokasi setelah selesai pekerjaan
konstruksi, seperti pembersihan dari sisa-sisa material dan dari akibat pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
2) Penyedia Jasa melakukan perataan lokasi yang dilakukan dengan alat sederhana pada
permukaan tanah humus atau rumput yang mengganggu dan melebihi peil lantai kerja.
3) Penyedia Jasa wajib memelihara dan memperbaiki jalan masuk atau jalan desa, yang rusak
akibat lalu lintas kegiatan pekerjaan.
4) Pekerjaan pembersihan lokasi harus diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m2)
sebagai volume aktual nominal pekerjaan yang selesai dan diterima. Pembayaran
berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.

3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


1) Penyedia Jasa melakukan pengukuran dan pematokan sebagai acuan as bangunan untuk
proses penggalian pondasi. Setelah melakukan pekerjaan ini, Penyedia Jasa harus
melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan
selanjutnya.
2) Semua papan bouwplank menggunakan kayu kuat kelas II dengan ketebalan 2 cm dipasang
terentang pada patok kayu ukuran 5/7 dan diserut rata pada permukaan atas dan
terpasang waterpass dengan peil + 0.00.
3) Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank harus diukur untuk pembayaran
dalam meter lari (m’) sebagai volume aktual nominal pekerjaan yang selesai dan diterima.
Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.

4. Penyediaan Air Kerja


1) Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dengan menggunakan sambungan
PDAM atau disuplai dari luar. Air harus bersih dari lumpur, minyak dan bahan-bahan
kimia lainnya yang dapat merusak.
2) Penyediaan air kerja harus diukur untuk pembayaran dalam liter sebagai volume aktual
nominal yang selesai dan diterima. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan
pengukuran.

5. Pembuatan 1m2 Steger/Perancah dari Bambu


• Melakukan peninjauan dilapangan untuk melihat penebangan tumbuhan atau pohon
yang merintangi masih mengganggu dalam pelaksanaan peranikan konduktor dan
jaringan yang crossing jalan raya, Saluran Udara Tegangan Tinggi dan bangunan
rumah.
• Pengurusan ijin ke otoritas setempat sama yang punya lahan dimana akan
didirikan steger supaya tidak ada masalah dikemudian hari.
• Menghitung perkiraan jumlah bambu yang akan dipakai dalam pelaksanaan.
• Pembuatan lobang-lobang sedalam 50 cm untuk mendirikan bambu supaya ujung
bambu tertanam dalam tanah sebagai penguat.
• Setelah selesai membuat lobang dilanjutkan dengan mendirikan bambu satu demi satu
sesuai lebar jaringan transmisi supaya aman dalam penarikan.
• Dalam pemasangan tersebut harus dilengkapi Alat Pelindung Diri ; Safety Helmet,
Safety Belt, Safety Shoes.
• Bagian pemasangan wajib dan memeriksa kembali bahwa pemasangan steger.
• Pekerjaan steger harus diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m²) sebagai
volume aktual material yang selesai dan diterima. Pembayaran berdasarkan harga
kontrak per satuan pengukuran.
6. Galian Tanah
1) Pekerjaan galian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang
ditentukan gambar kerja atau ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
2) Galian tanah untuk pondasi harus sampai tanah keras (sesuai gambar) lereng galian harus
dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dan tidak mudah longsor.
3) Penyedia Jasa harus melaporkan pada Konsultan Pengawas dan dimintakan persetujuan
keputusan, sebelum pekerjaan pondasi dimulai.
4) Tanah galian pondasi harus dibuang (ditimbun) diluar bouwplank dan diratakan
sedemikian rupa sehingga air hujan lekas mengalir keseluruh pembuang. Tanah antara
tepi galian dan bouwplank harus selalu rata dan bersih dari timbunan.
5) Pekerjaan galian harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik (m3) sebagai volume
aktual material yang selesai dan diterima. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per
satuan pengukuran.

7. Urugan Tanah Kembali


1) Pekerjaan urugan harus dipadatkan lapis per lapis (20 cm) menggunakan alat bantu
sederhana atau dipadatkan dengan tenaga pekerja.
2) Bila kondisi material tanah terlalu kering, maka harus disiram air agar tercapai kadar air
optimumnya. Bila material basah, sebelum digunakan harus dikeringkan/di jemur dahulu.
3) Pekerjaan urugan tanah kembali harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik (m 3)
sebagai volume aktual material yang selesai dan diterima. Pembayaran berdasarkan harga
kontrak per satuan pengukuran.

8. Pasangan Batu Kosong/anstamping


Pekerjaan batu kosong dilakukan dengan cara menata batu belah diatas urugan pasir. Ukuran
batu belah harus bervariasi agar dapat mengunci antar batu. Cela-cela antar batu harus diisi
pasir dan disiram dengan air sampai pasir betul-betul mengisi cela-cela batu. Batu belah yang
berbentuk blondos, bidang permukaanya harus dipecahkan agar bidang sentuh antar
permukaan batu belah lebih luas.Pasangan batu kosong / anstamping diukur untuk
pembayaran dalam meter kubik (m3) sebagai volume yang dikerjakan. Pembayaran
berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.

9. Pasangan Pondasi Batu Belah


1) Pondasi dari batu kali/belah yang dipakai adalah batu kali/ belah dengan tiga muka
pecahan, dengan menggunakan spesi 1sp:5pp untuk pondasi jembatan masuk dan 1sp : 8
pp untuk pondasi toilet umum .
2) Sebelum batu lain di tempatkan, pada sisi-sisi batu yang berdekatan harus disebarkan alas
mortar dengan ketebalan minimum yang diperlukan untuk sekedar mencegah bergesekan
langsung. Batu harus dipukul dengan palu sehingga mapan dan mantap posisinya, dan batu
yang mencuat lebih dari 20 mm di atas permukaan yang seharusnya atau lebih dari 30 mm
di atas permukaan batu di dekatnya harus segera di betulkan.
3) Pada setiap jarak 1 m disisipkan angkur besi Ø 10 mm untuk diikatkan dengan sloof.
Panjang angkur adalah 40 x diameter besi tertanam pada pasangan batu dan 40 x
diameter bisa diikatkan dengan tulangan sloof. Diantara besi angkur dan batu diisi dengan
siar 1sp:2pp.
4) Adukan mortar yang sudah mengeras atau dibiarkan lebih dari 45 menit tidak boleh
ditambahkan air untuk diaduk dan digunakan kembali untuk pasangan.
5) Pondasi batu kali/belah setelah selesai, pada sisa lubang galian sepanjang alur pondasi
diisi dengan tanah urug hingga peil yang direncanakan.
6) Pekerjaan pasangan batu belah harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik (m 3)
sebagai volume aktual material yang selesai dan diterima. Pembayaran berdasarkan harga
kontrak per satuan pengukuran.

10. Pasangan dinding bata merah kalipucang tebal ½ bata camp.1 sp : 8 ps


1) Pasangan bata merah harus sesua dengan gambar kerja dengan ketentuan adukan 1pc :
8ps. Pembuatan adonan mortar harus baik, menggunakan molen ukuran 0,5 m 3 dan lama
pengadukan tidak lebih dari 1,5 menit.
2) Bata merah sebelum dipasang harus direndam dengan air terlebih dahulu sampai jenuh
kemudian dikeringkan permukaannya.
3) Kelurusan profil dan benang harus sesuai gambar kerja dan di periksa Konsultan
Pengawas.
4) Setiap 6 lapis bata harus diberi angkur Ø10 yang menghubungkan pasangan bata dengan
kolom. Kesikuan, kerataan dan kerapian pasangan bata harus dicek setiap ketinggian 1 m.
Jarak antar bata harus diberi siar berkisar 15 mm. Pelaksanaan pasangan harus cermat,
rapi dan benar-benar tegak lurus.
Pasangan dinding bata merah kalipucang tebal ½ bata camp.1 sp : 8 ps diukur untuk
pembayaran dalam meter persegi (m2) sebagai volume yang dikerjakan. Pembayaran
berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.
11. Pemasangan Plesteran
1) Pasangan plesteran dilaksanakan pada saat pasangan bata berumur minimal 7 hari.
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester harus
dibersihkan terlebih dahulu kemudian dibasahi dengan air agar plesteran bisa melekat
dengan pasangan bata merah sehingga tidak cepat kering dan tidak retak-retak.
2) Agregat adukan untuk plesteran harus diayak lebih dahulu agar plesteran tidak pecah-
pecah dan mempermudah pekerjaan selanjutnya;
3) Campuran spesi untuk pekerjaan plesteran menggunakan campuran 1pc : 8ps. Pembuatan
adonan mortar harus baik, menggunakan molen ukuran 0,5 m3 dan lama pengadukan
tidak lebih dari 1,5 menit.
4) Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2 cm dan kurang dari 1 cm, kecuali plesteran
permukaan beton tebal maksimum 1 cm.
5) Jika metode pengerjaan pasangan bata dilaksanakan setelah kolom-kolom dicor, untuk
menghindari retak susut, maka pasangan plesteran pada sambungan bata dan kolom
harus diberi kawat anyam Ø1mm – 5x5mm selebar minimal 2 kali lebar kolom.
6) Pekerjaan plesteran harus lurus, rata, vertikal dan tegak lurus dengan bidang lainnya atau
tidak bergelombang.
7) Pasangan Plesteran 1pc : 8ps diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m 2)
sebagai volume yang dikerjakan. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan
pengukuran.

12. Pemasangan Acian


Tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut:
Permukaan plesteran disiram sampai jenuh air Pengacian dilakukan dengan komposisi
2pc : 3 kapur dengan steel trowel dan diratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian
mengurangi pori-pori, permukaan acian digosok dengan kertas semen.kapur
diperuntukan untuk menghindari retak rambut pada permukaan tembok,Untuk
mengurangi pori-pori, permukaan acian digosok dengan kertas semen.
Pasangan acian diukur untuk pembayaran dalam meter persegi ( m2 ) sebagai volume
yang dikerjakan. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.

13. Pekerjaan pasang batu alam

Pekerjaan pemasangan batu alam sebagai berikut :

1.) Permukaan diding dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan batu alam .
2.) Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan batu alam yang rata
dan garis siar / nat yang lurus .
3.) Rendam batu alam terlebih dahulu ke dalam air sebelum dipasang
4.) Buat kepalan pemasangan batu alam yang nantinya dijadikan acuan untuk pemasangan
berikutnya .
5.) Kemudian letakan batu alam selanjutnya pada permukaan dinding dengan acuan
pasangan kepalaan batu alam yang telah dibuat .untuk pemasangan keatas dipasang
dengan pola zig – zag sepeti pasang batu bata merah .
6.) Kemudian diketekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan
permukaan pasangan batu alam yang rata .
7.) Batu alam dipasang sesuai dengan betuk dan ukuran pada gambar .
8.) Cek dengan waterpass untuk ketebalan dan kerataan pasangana batu alam.
9.) Setelah pemasanga batu alam selesai biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan .Setelah itu baru dilanjitkan dengan pekerjaan
perapian / finishing garis siar / nat .

Pekerjaan pasangan batu alam diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m2)
sebagai volume yang dikerjakan. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan
pengukuran.

14. Pekerjaan Beton


1) Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Penyedia Jasa mendapat ijin secara tertulis
dari Konsultan Pengawas. Permohonan ijin rencana pengecoran harus diserahkan paling
lambat 2 hari sebelumnya. Pelaksanaan pengecoran juga harus mempertimbangkan cuaca.

2) Pemasangan tulangan (diameter, jumlah, tekukan) disesuaikan dengan gambar rencana.


Semua baja tulangan beton sebelum dipasang harus bersih dari serpihan-serpihan, karat,
minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau mengurangi daya lekat di dalam beton.
Rangakaian pembesian posisinya harus berada sesuai dengan jarak dan ketebalan selimut
beton. Posisi tulangan harus dijaga agar tidak miring, atau stabil pada saat pengecoran
dilakukan. Jarak antar tulangan dan titik sambungan serta overlay sambungan tulangan
disesuaikan dengan gambar.

3) Bekisting harus kuat, rapat dan kokoh serta lurus, untuk mempermudah pelepasan
bekisting, boleh dilumuri dengan minyak/oli. Elevasi, bentuk penampang dan alinyemen
bekisting harus sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk Konsultan Pengawas. Pada
struktur yang mengharuskan terdapat stek besi atau angkur, maka bekisting harus
dilubangi untuk pemasangan stek besi atau angkur tersebut.

4) Campuran beton dibuat metode site mix, menggunakan mesin pengaduk kapasitas 0,5 m3,
dengan lama waktu pencampuran tidak boleh lebih dari 1,5 menit. Campuran beton tidak
boleh terlalu encer atau jika diuji slumpnya harus memiliki nilai kelacakan/slump 10 ± 2
cm.

5) Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindarkan terjadinya pemisahan


material (segregation) dan perubahan letak tulangan. Jarak jatuh bebas beton tidak boleh
lebih dari 2 m. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada
semen dan agregat atau semen pada agregat telah melampaui 45 menit dan waktu ini
dapat berkurang lagi jika Konsultan Pengawas menganggap perlu didasarkan pada kondisi
tertentu. Saat pengecoran tidak boleh dilakukan penambahan air untuk menambah
kelacakan atau untuk kemudahan pengecoran. Sebelum beton dituang harus dipastikan
bahwa slump beton sesuai. Pengecoran tidak dapat dilakukan sebelum hasil tahapan
semua pekerjaan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

6) Pemadatan harus dilakukan secara maksimal agar beton tidak keropos dan menghasilkan
permukaan beton yang bagus. Pemadatan dapat menggunakan bambu atau batang
tulangan untuk merojok-rojok.

7) Pembongkaran/ pelepasan bekisting harus sesuai Tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1 KetentuanPembongkaran Bekisting

Umur Beton Minimal


Struktur Pembongkaran Bekisting yang
diijinkan
Footplate 2 hari
Sloof 1 hari
Kolom 1 hari
Ringbalk 1 hari
Balok 21-28 hari
Plat lantai 21-28 hari

8) Keberterimaan mutu beton mengacu SNI 2487 2019 tentang Persyaratan Beton Struktural
untuk Bangunan Gedung. Jika volume total campuran beton lebih dari 38 m3, maka
pengujian kekuatan tekan perlu dilakukan. Selain itu pengujian kekuatan tekan beton
dapat dilakukan jika menurut Konsultan Pengawas dan atau Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) terjadi keraguan akan mutu beton tersebut. Jika demikian maka dapat
menggunakan metode pengujian dengan sampel core drill atau menggunakan hammer test.
Pengujian kuat tekan beton dilakukan di laboratorium independen dan alat uji sudah
terkalibrasi. Uji kekuatan tekan adalah hasil rata-rata pengujian setidaknya dua silinder
berukuran 150 mm x 300 mm atau tiga silinder berukuran 100 mm x 200 mm yang
terbuat dari beton dengan sampel yang sama dan berusia 28 hari, atau usia pengujian saat
beton mencapai fc’. Sampel pengujian harus diambil secara acak, agar mewakili periode
pengujian, waktu sampling, atau batching beton, menggunakan basis kesempatan
pengujian. Sampel batching beton tidak diambil dengan basis tampilan, kenyamanan, atau
kriteria bias lainnya, jika hal ini dilakukan maka akan menyebabkan analisis statistik yang
dilakukan menjadi tidak kredibel. Spesimen untuk satu uji kekuatan harus terbuat dari
satu batch, serta tidak boleh ada material lain yang ditambahkan setelah sampel diuji.
9) Pengukuran pekerjaan beton tersaji pada Tabel 5.2, sementara pembayaran berdasarkan
harga kontrak per satuan pengukuran.

Tabel 5.2 KetentuanPengukuran Pekerjaan Beton

Uraian Satuan Pengukuran


Cor beton fc’19,3 mpa Meter Kubik (m3)
Cor beton fc’21,7 mpa Meter Kubik (m3)
Pembesian Kilogram (kg)
Bekisting Meter Persegi (m2)

15. Pasangan Kusen


15.1 Lingkup Pekerjaan

• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
• Pekerjaan Kayu ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/tunjukkan dalam gambar atau
sesuai petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.

15.2 Persyaratan Bahan

• Kayu yang digunakan seluruh pekerjaan menggunakan kayu khamfer.


• Mutu dan kualitas yang digunakan sesuai persyaratan SNI-5 ( ppki tahun 1961 dan
persyraratan lain tertulis dalam bab material kayu.
• Kelembaban bahan kayu di syaratkan 12 – 14%

15.3 Peryaratan Pelaksanaan

• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang


ada kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola,
penem-patan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
• Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang
diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan.
Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pekerjaan Kusen diukur untuk pembayaran dalam meter kubik (m³)untuk kusen pintu
jendela , daun pintu dan jendela (m²) , acksesoris ( bh ) , sebagai volume yang dikerjakan.
Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.

16. Pasangan keramik


Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu
sebelum ditebar adukan pasangan keramik. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air hingga
jenuh sebelum dipasang. Buat adukan untuk pasang keramik. Pasang benang untuk
sumbangan mendapat pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m supaya adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga. Pasang keramik
kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan perekat
acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan contoh kepalaan
pasangan keramik yang telah dibuat. Pada ketika pemasangan, tekan keramik atau pukul
dengan palu karet untuk mendapat permukaan lantai keramik yang rata. Cek kerataan
permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass. Setelah pemasangan lantain keramik
selesai, biarkan beberapa ketika untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan
lantai keramik. Setelah itu gres dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
Pekerjaan pasang keramik diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m²) , sebagai
volume yang dikerjakan. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.

17. Pekerjaan Elektrikal


• Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakantidak
tampak dari luar (tertanam)
• Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang
mudahdicapai untuk perbaikan (perawatan).
• Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung denganbaik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkanpadaTe Dus.
• Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata
(untukmemudahkan penarikan kabel).
• Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft
harusdiklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
• emasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi150 cm
dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).

18. Pekerjaan Pengecatan Dinding


➢ Bahan yang digunakan :
➢ Cat mowilex exterior ( untuk cat dinding luar ruangan )
➢ Cat mowilex interior ( untuk cat dinding dalam ruangan )

➢ Pengecatan dilakukan setelah acian dinding benar-benar telah kering atau telah berusia
lebih dari 28 hari. Untuk pemilihan warna, penyedia harus mendapat persetujuan dari PPK.
➢ Sebelum pengecatan, terlebih dahulu bidang-bidang yang akan di cat dibersihkan dari
kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan menggunakan
kertas gosok.
➢ Setelah seluruh permukaan telah benar-benar bersih, dilanjutkan dengan memberi lapisan
primer menggunakan alkali resisting primer produk yang sama dengan cat yang dipakai
sebanyak 1 kali lapis atau sesuai petunjuk pemakaiannnya.
➢ Setelah kering dilakukan pengecatan sebanyak 2-3 lapis atau sampai benar-benar pekat
dan rata sesuai standard pelaksanaan (mock-up) yang telah dibuat.
➢ Pengecatan setiap lapisnya, baru boleh dilakukan setelah lapis sebelumnya telah
mengering. Hasil pengecatan harus rata dan baik.
➢ Pekerjaan pengecatan harus diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m2) sebagai
volume aktual cat yang terpasang. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan
pengukuran.

19. Pekerjaan Coating Batu Alam


Pengecatan batu alam dilakukan setelah permukaan dibersihkan dulu dari kotoran yang
menempel,kemudian baru dicat menggunakan cat coating batu alam warna natural .Harap
pengecatan diulang 2-3 kali sampai hasil maximal .Pekerjaan coating batu alam harus diukur
untuk pembayaran dalam meter persegi (m2) sebagai volume yang terpasang. Pembayaran
berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.

20. Pekerjaan Pengecatan Kayu


Lankah pertama bersihkan dan amplas terlebih dahulu bidang permukaan kayu yang akan
dicat .
Bidang kayu setalah diamplas lapisi permukaan dengan manie dan plamur kayu untuk
menutup pori – pori kayu .
Kemudian lakukan pengecatan kayu dilakukan 2-3 lapis sampai cat kayu menutup dengan
sempurna.
Pekerjaan pengecatan kayu harus diukur untuk pembayaran dalam meter persegi (m2)
sebagai volume yang terpasang. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan
pengukuran.

21. Pekerjaan Besi

21.1 Lingkup Pekerjaan


• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

21.2 Persyaratan Bahan


• Pipa GIP Ø 2”
• Bend All sock GIP dimeter 2”
• Pasang tangga bahan pipa GIP 1”
• Tutup mainhole tebal 2 mm

21.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


• Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar mengenai
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
• Dalam pemasangan harus diperhatikan sambungan drat atau saat pengelasan besi .
• Jika terjadi kerusakan pemborong harus membongkar/memperbaiki hingga dinyatakan dapat
diterima oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
• Selama 7 (tujuh) hari setelah selesai harap di cek perkembangan, bila ada perubahan atau
penggeseran pekerjaan harus diperbaiki kembali.
• Apabila dianggap sudah sesuai bestek dapat di lanjutkan dengan pekerjaan perapian.
Pekerjaan pipa besi harus diukur untuk pembayaran dalam meter lari (m’)dan aksesoris
dihitung (bh) sebagai volume yang terpasang. Pembayaran berdasarkan harga kontrak per
satuan pengukuran.

22. Pekerjaan Pagar BRC

22.1 Lingkup Pekerjaan


• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
• Pekerjaan Pengecatan ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/tunjukkan dalam gambar
atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.

22.2 Persyaratan Bahan


• Pas.BRC 120x240x0.6 mm
• Tiang Galvanis diameter 1 ½ “

22.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


• Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar mengenai
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
• Jika terjadi kerusakan pemborong harus membongkar/memperbaiki hingga dinyatakan dapat
diterima oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
• Selama 7 (tujuh) hari setelah selesai harap di cek perkembangan, bila ada perubahan atau
penggeseran pekerjaan harus diperbaiki kembali
• Apabila dianggap sudah sesuai bestek dapat di lanjutkan dengan pekerjaan finishing perapian.

23. Pekerjaan Pemasangan Penangkal petir

23.1 Lingkup Pekerjaan


• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
• Pekerjaan Pengecatan ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/tunjukkan dalam gambar
atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.

23.2 Persyaratan Bahan


• Tiang spit Ø ¾ panjang = 30 cm
• Spit tembaga panjang = 60 cm
• Grounding tembaga panjang = 3 m
• Kabel bc 16 mm

23.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


• Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar mengenai
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
• Pemasangan tiang dan spit tembaga diletakan diatas dak bak beton paling atas dengan
diperkuat dengan baut dinabolt agar kokoh .
• Pastikan sambungan kabel anatar tiang spit dan grounding tembaga kuat agar tidak mudah
lepas .
• Pemasangan kabel harap dibungkus dengan pipa pvc supaya tidak membahayakan orang lain .
• Jika terjadi kerusakan pemborong harus membongkar/memperbaiki hingga dinyatakan dapat
diterima oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
• Selama 7 (tujuh) hari setelah selesai harap di cek perkembangan, bila ada perubahan atau
penggeseran pekerjaan harus diperbaiki kembali
• Apabila dianggap sudah sesuai bestek dapat di lanjutkan dengan pekerjaan finishing perapian.

24. Pekerjaan Sumur Dalam

24.1 Lingkup Pekerjaan


• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Pemboran Pilot Hole Masimum Diameter.6" Maximum Kedalaman 150 m, termasuk pengadaan
Bentonite air,pelaksanaan dan lain-lain.
Dari 0 m ke - 50 m
Dari - 50 m ke - 100 m
Dari - 50 m ke - 120 m
Pembesaran lobang bor/reaming untuk sumur uji/uji produksi, diameter 8 s/d 10"termasuk
pengadaan bentomit, air surfase, casing dll.
Dari 0 m ke - 65 m.
24.2 Syarat-syarat Pelaksanaan
• Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar mengenai
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
• pengecatan Volume Sesuai gambar dan RAB .
• Jika terjadi kerusakan pemborong harus membongkar/memperbaiki hingga dinyatakan dapat
diterima oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
• Selama 7 (tujuh) hari setelah selesai harap di cek perkembangan, bila ada perubahan atau
penggeseran pekerjaan harus diperbaiki kembali
• Apabila dianggap sudah sesuai bestek dapat di lanjutkan dengan pekerjaan finishing perapian.

25. Pekerjaan Pemasangan Pipa Saringan

25.1 Lingkup Pekerjaan


• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

25.2 Persyaratan Bahan


• Pipa Jambang ( Rumah Pompa )
Jenis Pipa : GIP
Kelas : Medium
Tebal : Min 3 mm
Diameter : 6"

• Pipa Saringan
Jenis Pipa : Stainless Steel merk “Johnson”
Tipe : Wire Wounded
Kelas : API – Medium
Open Area: 1-1.5 mm
Diameter : 6”

• Pipa Pienzzometer
Jenis : GIP
Kelas : Medium
Sambungan : Ulir
Diameter : 1"

• Pelurus / Centering tiap 30 mm


• Filter Grevel
• Grouting
• Air Jetting
• Pemompaan uji termasuk step drow –dawn
test, long period test, recovery test
• Penyelesaian sumur, sampling, laporan akhir
idle time, test laboratorium dll.

25.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


• Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar mengenai
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
• Pemasangan Konstruksi Sumur harus dilogging terlebih dahulu sebelum dilaksanakan
konstruksi sumur .
• Susunan / urutan pemasangan pipa harus sesuai dengan rekomendasi dari hasil logging .
• Pekerjaan sambungan antar pipa menggunakan pengelasan
• Jika terjadi kerusakan pemborong harus membongkar/memperbaiki hingga dinyatakan dapat
diterima oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
• Selama 7 (tujuh) hari setelah selesai harap di cek perkembangan, bila ada perubahan atau
penggeseran pekerjaan harus diperbaiki kembali
• Apabila dianggap sudah sesuai bestek dapat di lanjutkan dengan pekerjaan finishing perapian.
26.Pekerjaan Pemasangan ME

26.1 Lingkup Pekerjaan


• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

26.2 Syarat Bahan :


• SUBMERSIBLE PUMP
Sekualitas Franklin SP 5-25
Capacity : 5 M3 /Hours
Max head : 100 meter
Volttage : 220 V
Phase : 1
Hp : 3 Hp

• PANEL SUBMERSIBLE PUMP


Panel pompa submersible
- Kontaktor merk “ABB “ , “Merlin Gerin , Schneider Minimal 32 A
- Level switch merk “ OMRON “ Sei 61FG1AP secondary voltage
18 VAC
- Relay merk “ OMRON “ 61F-11
- Box Panel ukuran 60x40x20 cm
- Kabel Merk “ Eterna “ serabut 1x1.5 mm untuk instalasi dalam
panel
- Kabel ke pompa NYY 3x4 mm
- Kebel otomatis Nym 3x1.5 mm

• Stabilizer (inverter 1 phase)ex.merk OKY/ matsunaga 5000 Watt


• Jungtion box komplit

Stabilizer (inverter 1 phase)ex.merk OKY 5000 Watt


Jungtion box komplit

• ACCESORIS FOR SUBMERSIBLE PUMP


Electroda complite cable 3x4
Riser pipe dia 1 1/2 “
Gate valve diameter 2” Gip ( kuningan ) ex.merk “ peruno “
Cek valve diameter 2” Gip ( kuningan ) ex.merk “ peruno “
Presure geurge diameter 2' ex.merk “ SCHUH “
Well head cover
Band all socket Gip diameter 2”
Doubel Niple Gip diameter 2 “
Watermur Gip diameter 2 “
Bolt and nut
Reduser 1 1/2 “ x 2 “
Pipa GIP clas medium A diameter 2 "
Water meter dia 2 " ex.merk “ Senso “
• PEKERJAAN PEMASANGAN
Pemasangan pompa submersible
termasuk panel dll
• PEMASANGAN JARINGAN PLN
Penyambungan jaringan PLN 4400 VA/1 Phase
termasuk box meter
Penangkal Petir
Testing and Commissioning (Tagihan Listrik)
26.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
• Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar mengenai
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
• Untuk pompa sebelum pemasangan pastikan barang baru dan dibuka dilokasi pekerjaan ,
untuk titik pemasangan sesuai dengan instruksi pengawas lapangan .
• Jika terjadi kerusakan pemborong harus membongkar/memperbaiki hingga dinyatakan dapat
diterima oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
• Selama 7 (tujuh) hari setelah selesai harap di cek perkembangan, bila ada perubahan atau
penggeseran pekerjaan harus diperbaiki kembali
• Apabila dianggap sudah sesuai bestek dapat di lanjutkan dengan pekerjaan finishing perapian.

27.Pekerjaan Sambungan Rumah ( SR )

27.1 Lingkup Pekerjaan


• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

27.2 Lingkup Pekerjaan


• Pengadaan Pipa
Pipa PVC Ø 1/2" (Vinilon )
Pipa GIP Ø 1/2"
• Accesoris dan kelengkapan
Clam sadle 2 " X 1/2 "
Band all socket PVC 1/2"
Band all socket GIP 1/2''
Double Niple 1/2"
Water Meter 1/2'' ex. Merk “ Amb “
Stop Valve 1/2"/Stop Kran 1/2 “ ex.merk “ peruno “
Tee all Socket GIP 1/2''
Dop PVC 1/2''
Box Pengaman
Plat Tulisan ( Stiker Cutting )
Kran 1/2'' GIP ex.merk “ peruno “
Magnetik valve 1/2 " ex.merk “ peruno “
Ceck Valve 1/2 " ex.merk “ peruno “
Valve Soket 1/2 ''
Rabat Beton
Tenaga dan perapian / Peralatan
Tenaga Snei

27.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


• Dalam pekerjaan harus diperhatikan sambungan antar aksesoris agar tidak terjadi retak .
• Jika terjadi kerusakan pemborong harus membongkar/memperbaiki hingga dinyatakan dapat
diterima oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
• Selama 7 (tujuh) hari setelah selesai harap di cek perkembangan, bila ada perubahan atau
penggeseran pekerjaan harus diperbaiki kembali
• Apabila dianggap sudah sesuai bestek dapat di lanjutkan dengan pekerjaan finishing perapian.

28.Pekerjaan Pemasangan Pipa jaringan dan aksesoris

28.1 Lingkup Pekerjaan


• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

28.2 Lingkup Pekerjaan


• Pipa PVC Ø 2" ( 63 mm ) merk. Vinilon ( RRJ ( Ruberring Joint )
• Tee all socket " PVC 63 x 63 x 63 mm
• Tee all socket " PVC 63 x 50 x 63 mm
• Tee all socket " PVC 50 x 50 x 50 mm
• Bend All Socket PVC Ø2 " ( 63 mm )
• Dop PVC 63 mm
• Dop PVC 50 mm
• Stop kran pvc Ø 2”
• Pengetesan dan pencucian jaringan pipa
• Pengetesan 1 m pipa
• Perapian setelah pekerjaan selesai
• Boring 1 m Pipa PVC
28.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
• Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar mengenai
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
• Sambungan pipa harus benar benar rapat agar tidak terjadi kebocoran .
• Pada saat pengurugan pipa harus dikunci di dasar galian agar tidak naik saat dilakukan
pengurugan tanah .
• Jika terjadi kerusakan pemborong harus membongkar/memperbaiki hingga dinyatakan dapat
diterima oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
• Selama 7 (tujuh) hari setelah selesai harap di cek perkembangan, bila ada perubahan atau
penggeseran pekerjaan harus diperbaiki kembali
• Apabila dianggap sudah sesuai bestek dapat di lanjutkan dengan pekerjaan finishing perapian.
29.Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

1) Pekerjaan ini meliputi membuat, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk


identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan
sesuai dengan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
2) Penyedia Jasa harus menyelenggarakan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
dengan ketentuan seperti tersaji pada Tabel 3.

Tabel 3 KetentuanSistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

No Uraian Pekerjaan Ketentuan / Spesifikasi


1 Pembuatan dokumen rencana Format dokumen harus sesuai dengan Peraturan
Keselamatan Konstruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi

2 Sosialisasi, Promosi dan Dilakukan 3 kali selama pelaksanaan konstruksi,


Pelatihan berupa pengarahan yaitu pada awal, tengah dan akhir proyek. Waktu
K3 (Safety Briefing) pelaksanaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan. Safety briefing harus melibatkan seluruh
pekerja. Petugas safety briefing adalah dari petugas
K3 yang memahami tentang K3. Materi pengarahan
minimal memuat:
a. Pentingnya pemahaman tentang K3 di dalam
pelaksanaan konstruksi.
b. Memberikan informasi tentang prosedur bekerja
yang sesuai agar terhindar dari kecelakaan kerja.
c. Memberikan pemahaman tentang resiko bahaya
dalam pekerjaan konstruksi dan penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan
pekerjaan konstruksi.
d. Memberikan pemahaman tentang peraturan
yang berlaku dan sanksi apa yang diberikan jika
melanggar peraturan K3.
3 Alat Pelindung Diri (APD) Penyediaan dan penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) harus dalam keadaan baru dan sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor PER.01/MEN/1980 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
Pasal 99.
a. Topi Pelindung (Safety - Helm proyek harus standar ANSI Z.89.1-2014
Helm) atau minimal standar SNI atau MSA Import.
- Model helm adalah V-Guard dan dilengkapi
dengan tali dagu karet serta model otomatis
untuk mengencangkan suspensi helm.
- Helm dilarang untuk dicat (karena akan
bersenyawa dengan cat) dan dilarang ditulis
dengan spidol.
- Catat tanggal pembelian pada bagian dalam helm
dan di buku catatan.
- Masa pakai helm paling lama adalah 5 tahun
setelah itu harus diganti baru.
No Uraian Pekerjaan Ketentuan / Spesifikasi
- Helm yang rusak atau terkena dampak (kejatuhan
benda) harus diganti.
- Cek kondisi helm minimal setiap 2 minggu sekali,
ganti bila cacat atau rusak.
b. Sepatu Keselamatan - Sepatu keselamatan harus standar ANSI Z.41-
(Safety Shoes) 1999 atau minimal standar SNI 7079-2009 dan
SNI 0111-2009.
- Sepatu untuk pekerjaan galian dan pengecoran
dapat digunakan sepatu karet biasa.
- Sepatu untuk pekerjaan konstruksi lain harus
menggunakan sepatu dengan pelindung jari yang
terbuat dari baja, dan anti tergelincir.
- Catat tanggal pembelian pada buku catatan.
- Masa pakai sepatu paling lama adalah 3 tahun,
setelah itu harus diganti baru.
- Cek kondisi sepatu minimal setiap 2 minggu
sekali, ganti bila cacat atau rusak.

c. Sarung Tangan (Safety


- Semua pekerja harus menggunakan sarung
Gloves) tangan sesuai standar SNI-06-0652-2015
- Pekerja pada umumnya harus menggunakan
sarung tangan katun min. 8 benang.
- Pekerjaan yang lebih kasar, seperti tukang besi,
baja, bekisting, penanganan tali baja, kawat, dll,
harus menggunakan sarung tangan kombinasi.
- Pekerjaan pengelasan, pemotongan, dan gerinda
harus menggunakan sarung tangan kulit.
- Pekerjaan dengan bahan kimia dan beracun harus
menggunakan sarung tangan tahan kimia (bahan
vynil, PVC, nitril, dll.).
- Cek kondisi sarung tangan setiap akan digunakan,
ganti bila cacat atau rusak.
d. Rompi (Safety Vest)
- Semua pekerja harus menggunakan seragam kerja
yang rapi dan rompi reflektif.
- Seragam yang digunakan harus memantulkan
cahaya/ reflektif.

4 Asuransi Perhitungan Iuran Program Jasa Konstruksi harus


sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor KEP/196/MEN/1999 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja Bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Sektor Jasa
Konstruksi.

5 Fasilitas, Sarana dan Peralatan P3K harus sesuai dengan Peraturan


Prasarana Kesehatan berupa Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Peralatan P3K Indonesia Nomor PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat
No Uraian Pekerjaan Ketentuan / Spesifikasi
Kerja.

Tabel 3.a Isi Kotak P3K

KOTAK A KOTAK A KOTAK A


(untuk ≤ (untuk ≤ (untuk ≤
No ISI
5 50 100
pekerja) pekerja) pekerja)
1 Kasa steril terbungkus 20 40 40
2 Perban (lebar 5cm) 2 4 6
3 Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
4 Perban (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5 Plester cepat 10 15 20
6 Kapas (25 gram) 1 2 3
7 Kain segitiga/mittela 2 4 6
8 Gunting 1 1 1
9 Peniti 12 12 12
10 Sarung tangan sekali pakai 2 3 4
11 Masker 1 1 1
12 Pinset 1 1 1
13 Lampu senter 1 1 1
14 Gelas untuk cuci mata 1 2 3
15 Kantong plastik bersih 1 1 1
16 Aquades (100 ml lar. Saline) 1 1 1
17 Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1
18 Alkohol 70% 1 1 1
19 Buku panduan P3K di tempat kerja 1 1 1
20 Buku catatan 1 1 1

Tabel 3.b Jumlah Pekerja/Buruh, Jenis Kotak P3K dan Jumlah Kotak P3K

1 Jumlah Kotak P3K


Jumlah Pekerja/Buruh Jenis Kotak P3K
Tiap 1 (Satu) Unit Kerja
Kurang 26 A 1 kotak A
pekerja/buruh
26 s.d 50 pekerja/buruh B/A 1 kotak B atau.
2 kotak A
51 s.d 100 C/B/A 1 kotak C atau,
pekerja/buruh 2 kotak B atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
Setiap 100 C/B/A 1 kotak C atau,
pekerja/buruh 2 kotak B atau,
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
6 Lain-lain Pengendalian Resiko Penyedia Jasa harus membuat papan informasi K3
berupa Papan Petunjuk K3 yang berisi kinerja K3 dan informasi K3 lainnya,
No Uraian Pekerjaan Ketentuan / Spesifikasi
papan informasi pekerjaan dan potensi bahaya pada
setiap lokasi kerja serta memasang rambu dan
banner sesuai dengan potensi bahaya pada lokasi
kerja.

3) Pengukuran Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi tersaji pada


Tabel 4 Sementara pembayaran berdasarkan harga kontrak per satuan pengukuran.

Tabel 4 KetentuanPengukuran Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan


Konstruksi
Uraian Satuan
Pengukuran
Pembuatan dokumen rencana Keselamatan Konstruksi Set
Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan berupa pengarahan Kali
K3 (Safety Briefing)
Alat Pelindung Diri (APD)
a. Topi Pelindung (Safety Helm) Buah
b. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) Buah
c. Sarung Tangan (Safety Gloves) Buah
d. Rompi (Safety Vest) Buah
Fasilitas, Sarana dan Prasarana Kesehatan berupa Set
Peralatan P3K
Lain-lain Pengendalian Resiko berupa Papan Petunjuk Buah
K3

2. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi

Jabatan Kulifikasi
Pelaksana Lapangan Berpengalaman minimal 2 tahun dan memiliki
SKT Pelaksana perpipaan air bersih (TT 011)
atau Pelaksana Pengeboran Air Tanah (TT 013)
sedangkan untuk SKK Baru memakai Pelaksana
Perpipaan Madya(TTL 04.005.5) atau Pelaksana
Pengeboran Air Tanah Madya(SIP.10.002.5)
Petugas K3 Konstruksi Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
Petugas K3 Konstruksi
B. KeteranganGambar (Terlampir)

Gambar-gambaruntukpelaksanaanpekerjaanyangditetapkanolehPejabat
PembuatKomitmen(PPK)secara terinci,lengkap dan jelas,antara lain :
G. RKK ( Terlampir )
Pengguna Jasa mengacu pada hasil dokumen pekerjaan jasa Konsultansi Konstruksi perancangan
dan/atau berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi dalam menetapkan uraian pekerjaan,
identifikasi bahaya, dan penetapantingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada
PekerjaanKonstruksi.DalammelakukanpengawasandanevaluasiterhadapRKKdanpenerapanSMKK,
Pengguna Jasa dapat dibantu oleh Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas KeselamatanKonstruksi

INFORMASI LAINNYA Jangka Waktu Pengerjaan 150 ( Seratus


Lima Puluh Hari ) Kalender Sejak Terbit
SPMK

Jepara,2023

Menyetujui Dibuat oleh


Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Kepala Bidang Cipta Karya
Penataan Ruang Kabupaten Jepara
Selaku Selaku
PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

ARY BACHTIAR, S.T., M.T. HANIEF KURNIAWAN, S.T., M.T.


NIP. 19710905 199803 1 006 NIP. 19830206 200604 1 005

Anda mungkin juga menyukai