Anda di halaman 1dari 29

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA

DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS

NOMOR : 601/158/CK/III/2023
TANGGAL : 15 Maret 2023

NAMA KEGIATAN : PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DI


WILAYAH DAERAH KABUPATEN/KOTA,
PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN
GEDUNG

NAMA SUB KEGIATAN : PERENCANAAN, PEMBANGUNAN, PENGAWASAN,


DAN PEMANFAATAN BANGUNAN GEDUNG DAERAH
KABUPATEN/KOTA

NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN IPAL PASAR BANGSRI

PAGU ANGGARAN : Rp. 1.600.000.000,00


(SATU MILYAR ENAM RATUS RUPIAH)

JANGKA WAKTU : 150 (SERATUS LIMA PULUH) HARI KALENDER


PELAKSANAAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. JEPARA


JL. KARTINI NO. 27 TELP. (0291) 591032 JEPARA
KODE POS 59417

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 1
`
PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jalan Kartini Nomor 27 Jepara Telp/Fax. (0291) 591032
Website : https://dpupr.jepara.go.id Kode Pos 59417

SPESIFIKASI TEKNIS.
PAKET PENGADAAN Pembangunan IPAL Pasar Bangsri
PPK Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Kabupaten Jepara
ID RUP 39797132
SPESIFIKASI FUNGSI 1. IPAL Kios BASAH 20 m3
UMUM
2. IPAL Kios KERING + MCK 37.5

3. Lokasi Pekerjaan di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara

Spesifikasi kinerja 1. IPAL Kios BASAH 20 m3 : (2DV+lSV+lLV) x 2 (2 Digester,


bangunan 2 Settler, 3ABR, 5 sAF) x 2

2. IPAL Kios KERING + MCK 37.5 m3 : (lMF+lLV) x 3 (2


Digester, 2 Settler, 3ABR, 3 sAF) x 3

Jangka Waktu Pelaksanaan : 150 (SERATUS LIMA PULUH) Hari Kalender

I. Uraian Spesifikasi Teknis


A. Kualifikasi Penyedia Jasa
Persyaratan Kualifikasi Administrasi dan Teknis:
1. Memilikiizin berusaha di bidang Jasa Konstruksi;
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dengan persyaratan:
a. Kualifikasi Usaha Kecil ( K 1 )

b. Klasifikasi Bangunan Sipil

c. Sub Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Perpipaan Air Limbah Lokal


Klasifikasi (SI009.) atau untuk SBU keluaran terbaru (BS 006)
Konstruksi Bangunan Sipil Prasarana dan Sarana Sistem
Pengolahan Limbah Padat, Cair dan Gas.
3. Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkanhasilKonfirmasi Status Wajib
Pajak;
4. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
5. Memiliki pengalaman pekerjaan konstruksi sesuai dengan subklasifikasi SBU yang
disyaratkan paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
6. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP).
7. Melampirkan Surat Dukungan Produsen IPAL sesuai dengan spesifikasi teknis yang
disyaratkan yang mencakup dari :
a. Jaminan mutu produk sesuai spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
b. Sanggup menyediakan IPAL sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 2
`
B. Kualifikasi Jabatan Kerja Konstruksi Penyedia Jasa

Jabatan Kulifikasi
Pelaksana Lapangan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah
Permukiman (setempat dan terpusat) Jenjang 4 pengalaman
minimal 1 tahun atau Ahli Muda Teknik Lingkungan
pengalaman minimal 1 tahun atau Ahli muda pelaksana
Teknik plambing Jenjang 7 pengalaman minimal 1 tahun
Petugas K3Konstruksi Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi Petugas K3
Konstruksi.

Ketentuan :
a. Setiap kegiatan/pekerjaan perancangan, perencanaan, perhitungan dan gambar-
gambar konstruksi, penetapan spesifikasi dan prosedur teknis serta metode
pelaksanaan/ konstruksi/kerja harus dilakukan oleh tenaga ahli yang mempunyai
kompetensi yang disyaratkan, baik pekerjaan arsitektur, struktur/sipil, mekanikal,
elektrikal, plumbing dan penataan lingkungan maupun interior dan jenis
pekerjaan lain yang terkait;
b. Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas harus mempunyai kemampuan
untuk melakukan proses manajemen risiko (identifikasi bahaya, penilaian risiko
dan pengendalian risiko) yang terkait dengan disiplin ilmu dan pengalaman
profesionalnya, dan dapat memastikan bahwa semua potensi bahaya dan risiko
yang terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi teknis dan metode
kerja/konstruksi tersebut telah diidentifikasi dan telah dikendalikan pada tingkat
yang dapat diterima sesuai dengan standar teknik dan standar K3 yang berlaku;
c. Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan, pembongkaran,
pemindahan, pengangkutan, pengangkatan, penyimpanan, perletakan,
pengambilan, pembuangan, pembongkaran dsb., harus dilakukan oleh tenaga ahli
dan tenaga terampil yang berkompeten berdasarkan gambar gambar, spesifikasi
teknis, manual, pedoman dan standar serta rujukan yang benar dan sah atau telah
disetujui oleh tenaga ahli yang terkait;

C. Spesifikasi Proses Kegiatan :

No Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


(hari)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan pemasangan Bouwplank 7
2 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi 150
II PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Galian Tanah sedalam 1-2 m 7
2 Pekerjaan Galian Tanah sedalam 2-3 m 10
3 Urugan Pasir Bawah Lantai Kerja 1
4 Urugan PAsir IPAL 3
III PEKERJAAN PASANGAN
1 Pas. Pondasi Batu Kali 1:6 psr Muntilan 14
2 Pas. Dinding Bata Merah 1:6 psr Muntilan 2
3 Pas.Plesteran 1 pc : 6 ps muntilan 10
4 Pekerjaan Acian 10
IV PEKERJAAN BETON BERTULANG
1 Lantai Kerja 2

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 3
`
2 Plat Lantai beton bertulang 1
3 Beton bertulang Foot Plat 60 x 60 7
4 Beton bertulang Kolom 20 x 20 7
5 Beton bertulang Balok 20 x 25 7
6 Beton bertulang Balok 15 x 20 2
7 Kolom Praktis 2
V PENYAMBUNGAN INSTALASI PEMBUANGAN LIMBAH
1 Pekerjaan Galian Tanah 4
2 Urugan Tanah Kembali 1
3 Urugan Pasir 2
4 Pemasangan PVC Ø 6” 2
5 Pemasangan Bak Kontrol Precast Ø 60 5
6 Pemasangan Bak Kontrol Precast Ø 40 4
7 Pemasangan Manhole Precast Ø 40 2
VI PEKERJAAN INSTALASI IPAL PABRIKAN SANFAB
FIBER
1 IPAL Kios Basah 20 m3 30
2 IPAL Kios Kering + MCK 37.5 m3 30
3 Pengisian air ke IPAL 2
VII PEKERJAAN PAGAR
1 Pemasangan PAgar BRC 3
VIII PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan Tembok BAru 1

a. Ruang lingkup pekerjaan ini sudah memperhitungkan Laporan Keselamatan


Kerja Konstruksi (K3),
b. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem
perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengaman, dan rambu- rambu
peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD)
yang sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut;
c. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau
pekerjaan yang berisiko tinggi pada keadaan yang berbeda, harus lebih dulu
dilakukan analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis) dan tindakan
pengendaliannya;
d. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja lebih
dulu dari penanggung-jawab proses;
e. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja
dan/atau operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk
melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan
prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai pada jenis
pekerjaan/tugasnya tersebut.

D. Spesifikasi Alat dan Peralatan Konstruksi Konstruksi


1. Pemborong wajib menyediakan sendiri semua jenis alat peralatan maupun
perlengkapan kerjayang diperlukan untuk kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
2. Alat peralatan dimaksud harus dalam keadaan siap pakai, kerusakan yang terjadi
selama pelaksanaan agar segera diperbaiki atau dicarikan gantinya.
3. Untuk pekerjaan ini Pemborong wajib menyediakan peralatan antara lain :

No Jenis Kapasitas Jumlah


Unit
1. Concrete Mixer 0,3 m3 2 unit

2. Stemper Kodok 0,5 ton 2 unit

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 4
`
3. Vibrator Concrete - 2 unit

4. Waterpass optic - 1 buah

E. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi

Uraian
No. Material Spesifikasi Merk
Pekerjaan

Pekerjaan Kayu Kayu kruing


1.
Persiapan
Kayu papan Ukuran 2/20

Tanah Urug biasa Tidak lembek guna pengurugan

2. Pekerjaan Tanah Padas urug Lokal

Urugan Pasir Pasir Muntilan

Batu Belah Batu Kali

Pasir Pasang Pasir Muntilan

3. Pekerjaan Pondasi a.SNI 7064, 2014 Semen Gresik, Tiga


Portland cement
b. Sertifikat TKDN Roda, Dynamix

Batu kosong
Batu Kali
(aanstamping)
a.SNI 7064, 2014 Semen Gresik, Tiga
Portland cement
b. Sertifikat TKDN Roda, Dynamix

Pasir Beton Pasir Muntilan

4. Pekerjaan Beton Split Batu pecah mesin 2-3


Besi
U24≤13≥U39ST-37, SII
Beton/Penulangan
Beton Fc. 19.3 Mpa setara K-225

Batu bata Kalipucang


Portland Cement SNI 7064, Semen Gresik, Tiga
Pasangan bata
2014 Roda, Dynamix
Pekerjaan
5. Pasir Muntilan
Pasangan Dinding
Portland Cement SNI 7064, Semen Gresik, Tiga
2014 Roda, Dynamix
Plesteran dan acian
Pasir Muntilan

Tiang Tiang Pipa GIP Ø 2”

Pagar BRC Pagar BRC EcoPlatting 120x240

6. Pekerjaan Pagar

Gambar produk

Pekerjaan Cat Dinding Interior Produk cat Dulux,


10. Warna ( opsional )
Pengecatan (Acrilic Emulsion) mowilex, Jotun

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 5
`
Cat Dinding Eksterior
(Weathershield/Weat Warna (opsional )
hercoating)
HAmmertone /
Cat Besi Meni / Syngchromate
Nippe
Waterproofing Aquaproff

11 Pekerjaan SANFAB
Instalasi FIBER –
IPAL PT.BIOSAN
MANDIRI

‘- Spesifikasi Produk, Kapasitas dan metode pengolahan


Limbah ( TERLAMPIR )

Biaya angkutan, pengadaan maupun biaya operasional semua peralatan menjadi tanggungan Pemborong.
Pemborong wajib menyediakan tambahan peralatan jika peralatan yang ada dinilai tidak
mencukupi. Keamanan alat selama pelaksanaan menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri.

Catatan : - Kontraktor melampirkan analisa dihitung.


- Pada pekerjaan K3PL, kontraktor menyediakan rambu rambu petunjuk,
larangan, peringatan, dsb.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 01
URAIAN UMUM
1.1 Pekerjaan yang harus dilaksanakan
Pembangunan IPAL Pasar Bangsri, Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.
1.2 Pekerjaan Persiapan
Persiapan Lapangan, Penentuan Titik Referensi, Pekerjaan Administrasi, Pembersihan
Lapangan, Pengamanan, dan Mobilisasi Pekerjaan.
1.3 Pemberian pekerjaan, meliputi:
Mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua barang, pengerahan tenaga kerja,
pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya. Yang pada umumnya langsung atau
tidak langsung termasuk di dalam usaha penyelesaian dengan baik dan menyerahkan
pekerjaan dengan sempurna dan lengkap.
Selain itu, dimaksudkan pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang
walaupun tidak disebutkan di dalam bestek tetapi masih berada di dalam lingkungan
pekerjaan, harus dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.
1.4 Persyaratan Teknis Umum
Persyaratan Teknis Umum ini meliputi persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
pekerjaan Lanjutan Pembangunan Pasar Bangsri, Kecamatan Bangsri Kabupaten
Jepara
Adapun pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pasangan
4. Pekerjaan Beton
5. Pekerjaan Penyambungan Instalasi Pembuangan Limbah
6. Pekerjaan Instalasi IPAL Pabrikan SANFAB FIBER
7. Pekerjaan Pagar
8. Pekerjaan Pengecatan

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 6
`
Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan Persyaratan Teknis
Pelaksanaan pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan segi teknis
bagi seluruh pekerjaan sebagaimana tertulis dalam dokumen-dokumen berikut ini:
a. Gambar-gambar penunjukan pelaksanaan
b. Persyaratan teknis umum/pelaksanaan pekerjaan/bahan
c. Rincian volume pekerjaan/rincian penawaran
d. Dokumen-dokumen pelaksanaan yang lain
e. Bilamana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum yang tidak dapat diterapkan
pada bagian pekerjaan, maka bagian dari Persyaratan Teknis Umum tersebut
dengan sendirinya dianggap tidak berlaku.
f. Bilamana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum yang belum tercantum di
gambar maupun syarat teknis atau sebaliknya pada bagian pekerjaan ini, maka
bagian dari Persyaratan Teknis Umum tersebut dengan sendirinya saling
melengkapi.
1.5 Referensi
1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar
Nasional Indonesia (SNI), dan peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-
Peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis-jenis pekerjaan yang
bersangkutan, antara lain:
• Standar Normalisasi Indonesia SNI 03-1750-1990
• Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971;NI-2
• Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961;NI-5
• Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia 1974
• Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987
• Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok
Bertulang untuk Gedung 1983
• Pedoman Beton 1989 (SKBI-1.4.53.1988)
• Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI T-15-1991-
03)
• Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983
• Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pada Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.5.3.1987 UDC:699.81:624.04)
• Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia NI-3(1970)
• Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
• Pedoman Perpipaan Indonesia (PPI)
• Peraturan-Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan Bangunan Indonesia
(PUBB) 1956
• Peraturan-Peraturan yang Dikeluarkan oleh Jawatan Keselamatan Kerja
• Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8 (1972)
• Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0031-81)
• Agregat Halus (SII 0404-80)
• Agregat Kasar (SII 0079-79/0087-75/0075-75)
• Baja Tulangan Beton (SII 0136-84)
• Air (AVGNOR P18-303 dan NZS-3121/1974)
• Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784-83)
• Kayu (SII 0458-81)
• Keramik ; NI-129 (SII-0023-81)
• Cat NI-4
• Standard Nasional Indonesia 03-6197-2000
• Petunjuk dari Pabrik Produk/Pembuat Peralatan
• Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
• Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan pengguna jasa/konsultan pengawas/tim teknis
• Dan lain sebagainya yang dianggap berhubungan dengan bagian-bagian pekerja.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standard-standard yang
disebut di atas maupun standard-standard nasional lainnya, maka diberlakukan
standard-standard Internasional yang berlaku untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut
atau setidak-tidaknya berlaku standard-standard persyaratan dari Negara asal
pembuat bahan/produk yang bersangkutan dan produk yang ditentukan pabrik
pembuatnya.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 7
`
2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknis umum/khususnya
maupun salah satu dari ketentuan yang disebutkan dalam pasal 01 ayat 02 point a dan b
di atas, maka bagian pekerjaan tersebut penyedia jasa harus mengajukan salah satu dari
persyaratan-persyaratan berikut ini:
a. Standard/normal/kode/pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan yang diterbitkan oleh instansi/institusi/asosiasi produsen/lembaga
pengujian atau badan-badan lain yang berwenang/berkepentingan atau badan-
badan yang bersifat Internasional ataupun Nasional dari negara lain, sejauh bahwa
atau hal tersebut diperoleh persetujuan dari PPKom/Tim Teknik/ Konsultan
Pengawas.
b. Brosur teknik dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari lembaga penguji
yang diakui secara Nasional/Internasional.
1.6 Persyaratan Teknis Bahan
1. Air
Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak
bangunan.
2. Pasir Urug
Pasir untuk pengurugan, peninggian, dan lain-lain tujuan, harus bersih dan keras.
Pasir laut untuk maksud-maksud tersebut tidak dapat digunakan.
3. Pasir Pasang Muntilan
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran, dan beton butiran-butiran harus
tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan jari.Kadar lumpur tidak boleh
melebihi 5%.Butiran-butirannya harus dapat melalui ayakan berlubang 3mm persegi.
Pasir laut tidak boleh digunakan.
4. Portland Cement (PC)
a. Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC sejenis (NI-8) dan masih dalam
kantong utuh atau baru memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-71/NI-
2.
b. Bila menggunakan Portland Cement (PC) yang telah disimpan lama harus diadakan
pengujian terlebih dahulu oleh laboratorium yang berkompeten.
c. Dalam pengangkutan Portland Cement (PC) ke tempat pekerjaan harus dijaga agar
tidak menjadi lembab, dan penempatannya harus di tempat yang kering.
d. Portland Cement (PC) yang sudah membatu (menjadi keras) tidak boleh dipakai.
5. Pasir Beton / Muntilan
a. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organik
lumpur dan sebagainya.Kadar lumpur tidak boleh melebihi 1%.
b. Pasir yang ditolak oleh pengawas harus segera disingkirkan dari lapangankerja. Dalam
membuat adukan baik untuk digunakan plesteran maupun pembetonan, pasir tidak dapat
digunakan sebelum persetujuan pengawas mengenai mutu dan jumlahnya.
6. Koral Beton/Split
a. Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan PBI-1971. Kadar lumpur tidak
boleh melebihi 1%.
b. Butiran-butiran split harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 76mm dan
tertinggal di atas ayakan berlubang 20mm. Koral/split yang dipakai yang mengkilap
keabu-abuan.
7. Kayu
a. Pada umumnya kayu bersifat baik dan sehat dengan ketentuan, bahwa segala akibat
dari kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakaian tidak akan
merusak atau mengurangi nilai konstruksi, memenuhi syarat-syarat pelaksanaan
yang ditentukan dalam PPKKI-1961.
b. Mutu kayu ada 2 (dua) macam, yaitu mutu A dan mutu B.
c. Yang dimaksud kayu mutu A adalah memenuhi syarat-syarat pelaksanaan sebagai
berikut:
• Kayu harus kering udara (kadar lengas 5%). Besar mata kayu tidak melebihi 1/6
dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih dari 3,5 cm.
• Balok tidak boleh mengandung lubang radial kayu yang lebih besar dari 1/10
dari tinggi balok.
• Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi ¼ tebal kayu, dan retak-retak
menurut lingkaran tidak melebihi 1/5 tebal kayu.
• Miring arah serat (tangensial) tidak melebihi 1/7.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 8
`
8. Beton
a. Pekerjaan ini meliputi pondasi footplat, beton sloof, beton kolom, beton kolom
praktis, beton balok seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Mutu campuran beton yang dicapai adalah K250 dan harus memenuhi persyaratan
PBI-1971.
c. Campuran beton menggunakan perbandingan volume.
9. Besi Beton
a. Besi beton yang digunakan mutu U-24, dan seterusnya sesuai yang ditentukan.
b. Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/lemak, asam, alkali dan bebas dari
cacat seperti serpi-serpi/ penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan
NI-2(PBI-1971).
10. Batu Bata Merah
Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti tertera dalam NI-10 atau
dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
a. Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu kualitas. Lokal
Kalipucang
b. Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti di atas adalah panjang maksimal 3%,
lebar maksimal 4%, tebal maksimal 5% dengan selisih maksimal ukuran antara
bata terkecil.
c. Warna satu sama lain harus sama, dan apabila dipatahkan warna penampang harus
sama merata kemerah-merahan.
d. Bentuk, bidang-bidang harus rata atau rusuk-rusuknya harus siku atau bersudut
90˚. Bidang bata juga tidak boleh retak-retak.
11. Instalasi Ipal SANFAB FIBER

Produk sudah memenuhi hasil uji laboratorium


a. Kekuatan tarik : 114,97 N/mm2
b. Kekuatan : 191,92 N/mm2
banding
c. Kekuatan : 76,65 kj/m2
impact

PASAL 02
TEMPAT PROYEK
Lanjutan Pembangunan Pasar Bangsri, Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara

PASAL 03
PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1 Persiapan
Jika pada tahap awal pembangunan, terdapat kemungkinan aktivitas yang berada di
lokasi masih berlangsung.Berkaitan dengan hal ini, maka kontraktor harus melakukan
koordinasi dan kerjasama dalam pengaturan kegiatan dengan pihak-pihak yang terkait
dengan aktivitas yang masih ada.
3.2 Mobilisasi Peralatan
Kontraktor harus mempersiapkan seluruh peralatan yang akan dipergunakan di
tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaannya dan memperhitungkan biaya
pengangkutannya baik peralatan tersebut milik Kontraktor maupun sewa.
3.3 Pembersihan Lapangan
Selama dan setelah proyek berlangsung (sebelum penyerahan pekerjaan kepada
pemilik) Kontraktor harus membersihkan seluruh Site dari segala kotoran-kotoran,
puing-puing dan segala macam peralatan yang sudah tidak digunakan
lagi/dibuang/dikeluarkan dari Site.
3.4 Gudang, Barak Kerja dan Los Kerja
Kontraktor diharuskan membuat Gudang yang diperlukan untuk melindungi material-
material dan peralatan-peralatan dari gangguan cuaca (hujan dan lain-lain) serta
menjamin terhadap adanya pencurian. Untuk memudahkan pemeriksaan semua
proses keluar masuknya barang (material/peralatan) harus diatur dengan
baik.Kontraktor dapat membuat kantor, barak-barak untuk pekerja yang sebelumnya
telah mendapat persetujuan dari Pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)/ Tim
Teknis/ Konsultan Pengawas berkaitan dengan konstruksi atau penempatannya.
3.5 Keamanan Proyek

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 9
`
Kontraktor harus menjamin keamanan proyek untuk barang-barang milik Kontraktor
dan berpartisipasi aktif untuk keamanan secara keseluruhan, maka keamanan dan
keutuhan bangunan harus diperhatikan oleh kontraktor.
3.6 Jaminan Keselamatan Kerja
Kontraktor harus mengadakan jaminan sosial untuk semua pekerja proyek sesuai
dengan peraturan perburuhan.
3.7 Dokumen Foto Proyek
Kontraktor harus mengadakan foto-foto Dokumentasi Proyek lengkap dengan
albumnya, dan menyediakan sebuah kamera digital.Dokumen/Pemotretan dilakukan
oleh Kontraktor pada setiap tahap pekerjaan sejak dimulainya Proyek hingga
selesainya Proyek.
3.8 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
a. Uraian umum
1. Seksi ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang
berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja
konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.
2. Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan
perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang
kompeten dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat
risiko yang ditetapkan oleh Pengawas Pekerjaan.
3. Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang
tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada) tentang Pedoman Sistem
Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Pedoman Pelaksanaan K3 untuk Konstruksi Jalan dan
Jembatan No. 004/BM/2006, serta peraturan terkait lainnya.
4. Semua fasilitas berupa Pembatas area, topi pelindung (helm Keselamatan),rompi
keselamatan, Pelindung Mulut, Sarung tangan, sepatu keselamatan dan sarana
lainnya yang disiapkan oleh Penyedia Jasa menurut Seksi ini tetap menjadi milik
Penyedia Jasa setelah Kontrak berakhir.
b. Sistem manajemen K3 Konstruksi
1. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk
identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara
berkesinambungan sesuai dengan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi (RK3K) yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sebagaimana
dijelaskan dalam Seksi 1.2 Mobilisasi.
2. Penyedia Jasa wajib melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3 Konstruksi
untuk seluruh tahapan pekerjaan.
3. Penyedia Jasa wajib mempresentasikan RK3K pada rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi untuk disahkan dan ditanda tangani oleh Wakil Pengguna
Jasa sesuai ketentuan Permen PUPR No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya
(jika ada) tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
4. Penyedia Jasa harus melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan
potensi risikotinggi dan harus melibatkan Petugas K3 Konstruksi pada paket
pekerjaan dengan potensi bahaya rendah. Identifikasi dan potemsi bahaya K3
ditetapkan oleh Wakil Pengguna Jasa.
5. Pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi seperti pekerjaan pengelasan, masuk
tempat tertutup/terbatas (confined space), isolasi peralatan (lockout/tagout),
penggalian, bekerja di ketinggian, pekerjaan listrik, memerlukan izin khusus yang
dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
6. Ahli K3 adalah seseorang yang mempunyai sertifikat dari yang berwenang dan
sudah berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam pelaksanaan K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang dibuktikan dengan referensi
pengalaman kerja. Petugas K3 adalah petugas di dalam organisasi Penyedia Jasa

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 10
`
yang telah mengikuti pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
Aplikasi ahli K3 atau petugas K3 akan merujuk Permen PUPR No.02/PRT/M/2018
atau perubahannya (jika ada).
c. Ketentuan kerja di tempat yang tinggi
1) Bekerja di tempat kerja yang tinggi harus dilakukan hanya oleh tenaga kerja
yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan mempunyai sumberdaya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan selamat.
2) Keselamatan kerja untuk bekerja pada tempat tinggi dapat menggunakan satu
atau beberapa pelindung sebagai berikut: terali pengaman lokasi kerja, jaring
pengaman, sistem penangkap jatuh.
3) Pengamanan di sekeliling pelataran kerja atau tempat kerja
a. Terali pengaman lokasi kerja harus dibuat sepanj ang tepi lantai kerja atau
tempat kerja yang terbuka sesuai dengan Pasal 1.19.4 dari Spesifikasi ini.
b. Jika pelataran kerja atau tempat kerja berada di atas jalan umum dan jika ada
bahaya material atau barang lain jatuh pada pengguna jalan, maka daerah di
bawah pelataran kerja atau tempat kerja harus dibebaskan dari akses orang
atau dapat digunakan jaring pengaman.
4) Terali Pengaman Lokasi Kerja
Jika terali pengaman lokasi kerja digunakan di sekeliling bangunan, atau bukaan di
atap, lantai, atau lubang lift, maka terali pengaman harus memenuhi syarat:
a. 900 - 1100 mm dari lantai kerja;
b. Mempunyai batang tengah (mid-rail);
c. Mempunyai papan bawah (toeboard) j ika terdapat risiko jatuhnya alat kerja
atau material dari atap/tempat kerja.
5) Perancah (scaffolding)
a. Perancah dengan tinggi lebih dari 5 m dari permukaan hanya dapat dibangun
oleh orang yang mempunyai kompetensi sebagai scaffolder.
b. Seluruh perancah harus diinspeksi oleh petugas yang berkompeten pada saat
sebelum digunakan, sekurang-kurangnya seminggu sekali saat digunakan,
setelah cuaca buruk atau gangguan lain yang dapat mempengaruhi
stabilitasnya, jika perancah tidak pernah digunakan dalam jangka waktu lama.
Hasil inspeksi harus dicatat, termasuk kerusakan yang diperbaiki saat inspeksi.
Catatan tersebut harus ditandatangani oleh petugas yang melakukan inspeksi.
c. Petugas yang melakukan inspeksi harus memastikan bahwa :
i. Tersedia akses yang cukup pada lantai kerja perancah.
ii. Semua komponen tiang diletakkan di atas fondasi yang kuat dan dilengkapi
dengan plat dasar. Jika perlu, gunakan alas kayu atau cara lainnya untuk
mencegah tiang bergeser dan/atau tenggelam.
iii. Perancah telah terhubung dengan bangunan/struktur dengan kuat sehingga
dapat mencegah runtuhnya perancah dan menjaga agar ikatannya cukup
kuat.
iv. Jika beberapa pengikat telah dipindahkan sejak perancah didirikan, maka
ikatan tambahan atau cara lainnya untuk mengganti harus dilakukan.
v. Perancah telah diperkaku (bracing) dengan cukup untuk menjamin
stabilitas.
vi. Tiang, batang, pengaku (bracing), atau strut belum diindahkan.
vii. Papan lantai keija telah dipasang dengan benar, papan harus bersih dari
cacat dan telah tersusun dengan baik.
viii. Seluruh papan harus diikat dengan benar agar tidak terjadi pergeseran.
ix. Tersedia pagar pengaman dan toeboard di setiap sisi di mana suatu orang
dapat jatuh.
x. Jika perancah didesain dan dibangun untuk menahan beban material,
pastikan bahwa bebannya disebarkan secara merata.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 11
`
xi. Tersedia penghalang atau peringatan untuk mencegah orang menggunakan
perancah yang tidak lengkap.
3.9 Gangguan Lingkungan
Dengan memperhatikan fungsi lokasi sekitar proyek yang masih berfungsi sebagai
bangunan permukiman padat penduduk, maka kontraktor harus mempersiapkan dan
mengatur manajemen proyek agar seminimal mungkin terjadi gangguan terhadap
lingkungan dan tidak mengganggu fungsi kegiatan lain di sekitar tempat kerja.
3.10 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
a. Pengukuran Kembali
1. Kontraktor mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi dengan keterangan-keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah teruji
kebenarannya.
2. Jika terjadi ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya, maka harus dilaporkan ke pihak Pejabat Pembuat
Komitmen (PPKom)/ Tim Teknis/ Konsultan Pengawas.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dilakukan menggunakan
Waterpas/Theodolit.
b. Pengukuran dan Titik Peil (0,00) Bangunan
Kontraktor harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan
letak/kedudukan bangunan terhadap titik patok/pedoman yang telah ditentukan
dengan memakai alat waterpass instrument/theodolite.Hal tersebut dilaksanakan
untuk mendapatkan lantai, plafond dan sebagainya dengan hasil yang baik dan
siku.Untuk mendapatkan titik peil harap diperhatikan notasi-notasi Gambar Lay Out
dengan kondisi lapangan.Kontraktor harus melapor pada Pihak Pejabat Pembuat
Komitmen/Tim Teknis/Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana apabila terjadi
tidak kesesuaian gambar dengan kondisi lapangan.
c. Bowplank
1. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran pemasangan
bowplank/pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan Bench
Mark diberikan Pihak Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis/Konsultan
Pengawas secara tertulis, serta bertanggung jawab atas ketinggian, posisi, dimensi
serta kelurusan bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja yang
diperlukan.
2. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam
hal keadaan tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab
kontraktor serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya,
kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis dari Pihak Pejabat
Pembuat Komitmen/Tim Teknis/Konsultan Pengawas.
3. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Pihak Pejabat Pembuat Komitmen/ Tim
Teknis/Konsultan Pengawas atau wakilnya tidak menyebabkan tanggung jawab
kontraktor menjadi berkurang. Kontraktor wajib melindungi semua bench mark,
dan lain-lain atas seluruh referensi yang perlu pada pengukuran pekerjaan ini.
4. Tiang bowplank menggunakan kayu kruingukuran 5/7, dipasang setiap jarak
2,00m. Papan bowplank berukuran 2/20, harus lurus dan tegak dengan
menggunakan waterpass.
5. Pemasangan bowplank harus disekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m dari atas
tepi bangunan dengan patok-patok yang kuat. Bowplank tidak boleh
dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak, sehingga dapat bermanfaat
hingga pekerjaan trasraam.

PASAL 04
PEKERJAAN TANAH
4.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan tanah meliputi penggalian tanah biasa sedalam 1- 3 m dan pengurugan pasir
4.2 Ketentuan-Ketentuan Dalam Melaksanakan Pekerjaan
Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pembongkaran dan pemindahan semua benda yang mungkin akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
b. Melindungi benda-benda berharga yang di lapangan.
c. Penyaluran dan pemeriksaan drainase.
d. Penggalian, penimbunan, dan pembuangan keluar lokasi

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 12
`
e. Pemadatan tanah.
f. Pindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing, keluar proyek.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik dan memenuhi syarat, jika
diperlukan.
4.3 Syarat-Syarat Umum
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan/
pengukuran dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan dengan pasti
kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpai dan keadaan lapangan
sekarang yang nanti mungkin akan mempengaruhi kelancaran pekerjaan.
4.4 Pekerjaan Galian Tanah Biasa
a. Semua galian tanah harus dilaksanakan sesuai gambar dan syarat-syarat yang
sudah ditentukan.
b. Dasar dari semua galian harus horizontal (waterpass) dan jika terdapat akar-akar
pohon atau bagian-bagian tanah yang gembur, maka bagian-bagian tersebut harus
digali dan disingkirkan. Selanjutnya lobang-lobang yang terjadi akibat penggalian
tersebut diisi kembali dengan pasir kemudian disiram dan dipadatkan sehingga
didapat dasar galian yang padat dan waterpass.
c. Untuk menjaga kemungkinan tergenangnya air di dalam galian, baik pada saat
penggalian maupun pada saat pekerjaan lainnya dilakukan, pemborong harus
menyediakan pompa air atau lumpur yang dapat bekerja secara terus menerus
sesuai kebutuhan.
d. Kontraktor harus menyediakan pengaman dinding-dinding galian terhadap bahaya
longsor, dengan memasang suatu sistem dinding penahan tanah atau penunjang-
penunjang sementara.
e. Kontraktor harus mengambil tindakan pengamanan terhadap pondasi/bangunan-
bangunan yang lain yang letaknya cukup dengan lubang galian hingga bangunan-
bangunan tersebut dijamin tidak akanmengalami kerusakan (misalnya: terjadi
retak-retak, miring, amblas dan lain-lain.
f. Adanya kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kelalaian Kontraktor adalah
tanggung jawab Kontraktor untuk biaya perbaikannya.
g. Penggalian pondasi baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan secara cermat dan
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
4.5 Pekerjaan Pengurugan Pasir
a. Pengurugan kembali harus berada dalam pengawasan Pengawas Lapangan yang
harus menyetujui bahan pengisinya.
b. Urugan pasir dilakukan di daerah bawah pondasi, dan di bawah semua lantai
bangunan harus sesuai gambar kerja.
c. Kontraktor harus menempatkan bahan penimbun di atas lapis tanah yang akan
ditimbun, dibasahi, lalu digilas atau dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang
diinginkan.
d. Kontarktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk
seluruh pemadatan, atau menggunakan stamper.Tidak diperkenankan
menggunakan tangan atau dengan timbris.
e. Pemadatan harus dilakukan lapis per lapis dan setiap lapisan tidak lebih dari 20
cm, setelah itu dibasahi dan dipadatkan merata sampai mencapai kepadatan yang
disyaratkan.
f. Pembersihan dilaksanakan setelah pekerjaan tersebut selesai. Seluruh sisa
penggalian yang tidak terpakai untuk pengurugan dan pengurugan kembali, sisa
reruntuhan dan puing harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.

PASAL 05
PEKERJAAN PONDASI
5.1 Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini adalah Pekerjaan Pondasi Batu Belah, Pondasi Batu Kosong
(Aanstamping).
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar pelaksanaan yang
disediakan untuk proyek.
5.2 Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi Kontraktor harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan
harus dimintakan persetujuan Pengawas Lapangan.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 13
`
b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan bila ada perbedaan
gambar-gambar dari Konstruksi dengan gambar-gambar Arsitektur atau bila ada
hal-hal yang kurang jelas.
5.3 Persyaratan Bahan
a. Batu kali harus dari jenis yang keras dan tidak keropos.
b. Semen portland harus sesuai dengan syarat menurut NI-18 dan memiliki sertifkat
TKDN
c. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
d. Air harus bersih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mengandung zat-zat organik,
tidak mengandung zat korosif yang dapat merusak bahan lain yang bercampur
dengan air.
5.4 Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis tanah
keras (sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka
perlu konsultasi dengan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
pengarahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian disebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan
pengarahan "Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stemper atau vibro roller hingga
mencapai kepadatan 90% Standard Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang
baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam
tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga kepadatan
95% atas beban Kontraktor pelaksana.
5.5 Pengurugan Kembali
a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan pasir dibawah pondasi harus dipadatkan dengan Vibro Roller/Stemper
sehingga mencapai kepadatan minimal 90% Standard Proctor.
c. Pengurugan kembali dengan tanah :
1. Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan
dari Pengawas.
2. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing,
sampah-sampah harus disingkirkan dari lingkungan sekitar.
3. Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponen-komponen
yang kecil terlebih dahulu.
4. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (Max 20 cm lapis) dengan
vibro/stemper dengan memperhatikan kadar air tanah sehingga memperoleh
kepadatan minimal 90% Standard Proctor.
5.6 Pelaksanaan Pondasi
a. Pondasi batu kali dipasang dengan campuran 1pc : 6 pasir.
b. Pasangan batu kali harus dikerjakan dengan baik, batu kali harus keras dengan
permukaan kasar tanpa cacat atau retak.
c. Pekerjaan pemasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk
yang tertera pada gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan,
sehingga semua hubungan batu melekat satu dengan yang lainnya dengan
sempurna. Semua batu harus dipasang lapisan adukan dan dicetak ditempatnya
sehingga dapat berdiri tegak. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara
batu, untuk mendapatkan masa yang kuat.
d. Pekerjaan aanstamping terletak di bawah pondasi dengan ukuran seperti pada
gambar. Sela-sela batu kosong diisi dengan pasir urug, disiram air sampai penuh
dan ditumbuk hingga padat dan rata, yang berfungsi sebagai penahan beban
pondasi dan bangunan.

PASAL 06
PEKERJAAN BETON

6.1 Lingkup Pekerjaan


a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 14
`
Semua pekerjaan beton struktur yang ada dalam masing-masing jenis pekerjaan
yang tercantum dalam pasal-pasal buku RKS ini antara lain yang dikerjakan:Beton
Bertulang Struktur bangunan,
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan
yang telah disediakan untuk proyek ini.
c. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik.
d. Pengadaan besi beton dan merakit tulangan untuk pondasi, sloof, kolom, balok dan
lain-lain sesuai dengan gambar yang tertera.
e. Jenis Pekerjaan, meliputi:
• Pekerjaan footplat
• Pekerjaan Kolom,
• Pekerjaan Balok
6.2 Pedoman Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti :
Semua ketentuan dalam SKSNI T-15-1991-03 terutama yang menyangkut
pekerjaanbeton struktur.
6.3 Bahan-Bahan yang Digunakan
a. Semen
1. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement jenis II
menurut NI 8 atau type I menurut ASTM, memenuhi S.400 menurut Standard
Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Cement Indonesia.
2. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa
persetujuan Pengawas Lapangan.
3. Persetujuan PC hanya akan diberikan apabila dipasaran tidak diperoleh semen
dari merk yang telah dipilih dan telah digunakan.
4. Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen yang sudah
digunakan harus disertai jaminan dari kontraktor pelaksana yang dilengkapi
dengan data teknis yang membuktikan bahwa mutu semen pengganti sama
dengan mutu semen yang digantikannya.
5. Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk harus disetujui
oleh Pengawas Lapangan.
6. Semen yang sudah mengeras tidak boleh dipakai.
7. Dalam pengangkutan semen ke tempat pekerjaan harus dijaga agar tidak
lembab, dan ditempatkan pada tempat yang kering.
8. Mempunyai sertifikat TKDN minimal 40%
b. Agregat
Agregat yang digunakan harus sesuai dengan syarat - syarat dalam SKSNI T-15
1991-03, terdiri dari:
1. Pasir beton (agregat halus). Kadar lumpur tidak boleh melebihi 4% berat pasir
beton.
2. Koral atau crushed stone (agregat kasar) :
• Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya
dan padat (tidak porous). Dimensi maksimum 2,5 cm, dan tidak lebih
seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
• Khusus untuk pekerjaan beton, diluar lapis pembesian yang berat batas
maksimum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
• Pada bagian dimana pembesian cukup berat digunakan koral semua split
digunakan pecah/giling mesin.
c. Besi Beton
a. Besi beton yang digunakan adalah besi dengan mutu U-24, dan seterusnya
sesuai yang ditentukan.
b. Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/lemak, asam, alkali dan bebas
dari cacat. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-
1971).

d. Air

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 15
`
Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih dan tidak
mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan
lain yang merusak bangunan.
e. Pasir Beton
Pasir beton harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan organik,
lumpur dan sebagainya.Kadar lumpur tidak boleh melebihi 1%.
6.4 Syarat-Syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan jadwal
pelaksanaan.
b. Penyimpanan Semen:
1. Semen harus didatangkan dan disimpan dalam kantung/zak yang utuh. Berat
semen harus sama dengan yang tercantum dalam zak.
2. Semen harus disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh
cuaca, berventilasi cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
3. Semen harus dalam keadaan belum mulai mengeras jika ada bagian yang mulai
mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur oleh tangan bebas (tanpa
alat) dan jumlah bagian yang mulai mengeras ini tidak lebih dari 5% berat
semen.
4. Pada bagian semen yang mengeras tersebut harus dicampurkan semen dalam
jumlah yang sama dengan syarat bahwa kualitas beton yang dihasilkan harus
sesuai dengan yang diminta perencana.
c. Penyimpanan Besi Beton
1. Besi beton disimpan dengan menggunakan bantalan kayu sehingga bebas dari
tanah (minimal 20 cm).
2. Harus disimpan di tempat yang bebas lumpur, minyak, atau zat kimia lainnya.
d. Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain
jenisnya/gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.
6.5 Pelaksanaan Pekerjaan Pembesian
a. Pembuatan tulangan untuk batang yang lurus atau dibengkokkan (tiap ujung besi
diberi tekukan), sambungan dan kait-kait dalam pembuatan sengkang-sengkang
harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada PBI-1971 dan SK.SNI.T. T-
15.1991-03.
b. Pemasangan tulangan besi beton harus sesuai dengan gambar konstruksi. Tulangan
beton diikat dengan kawat beton untuk menjamin besi tersebut tidak berubah
anyamannya selama pengecoran, dan tebal selimut beton ±2 cm.
6.6 Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting
a. Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah tertera
dalam gambar.
b. Bekisting harus dibuat dari papan / multiplex dengan rangka kayu yang kuat tidak
mudah berubah bentuk.
c. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang
nyata dan harus dapat menampung bahan-bahan sementara sesuai dengan jalannya
kecepatan pembetonan.
d. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan
bergeraknya bekisting selama dalam pelaksanaan dapat dihindarkan, juga harus
cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan(mortarleakage).
e. Susunan bekisting dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga
pengawasan atas kekurangannya dapat mudah dilakukan.
Penyusunan bekisting harus sedemikian rupa sehingga pada waktu
pembongkarannya tidak akan merusak dinding, balok atau kolom beton yang
bersangkutan.
f. Pada bagian terendah pada setiap fasepengecoran dari bekisting kolom atau
dinding, harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
g. Papan bekesting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum pengecoran.
h. Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian rupa agar
tidak menggenangi sisi bawah dari bekisting.
i. Pembongkaran Bekisting:
1. Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan khusus
yang cukup untuk memikul 2 x beban sendiri.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 16
`
2. Bila terjadi pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja
beban-beban yang lebih tinggi daripada beban rencana, oleh karena itu
cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung.
3. Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton
seluruhnya terletak pada Kontraktor Pelaksana, dan perhatian Kontraktor
mengenai pembongkaran cetakan ditujukan ke SKSNI T-15-1991-03 dalam
pasal yang bersangkutan.
4. Pembongkaran harus memberi tahu Pemberi Tugas/Arsitek bilamana ia
bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang
utama dan minta persetujuan-nya, tapi dengan adanya persetujuan itu tidak
berarti Kontraktor terlepas dari tanggung jawabnya.
6.7 Pelaksanaan Pengecoran
a. Beton yang digunakan adalah beton mutu f’c=19.3 MPa (K225) slump (12±1)cm
w/c=0,56
b. Cara pengadukan bisa menggunakan mesin molen atau diaduk dengan cara manual.
c. Sebelum pengecoran, cetakan/bekisting harus bersih dari kotoran baik sampah
bekas bekisting ataupun kotoran.
d. Ukuran-ukuran dan ketinggian, penulangan dan penempatan penahanan jarak
harus selalu diperiksa dahulu sebelum pengecoran dilaksanakan.
e. Pengecoran harus dilaksanakan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar/vibrator, untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan
terjadinya cacat pada beton, seperti keropos yang dapat memperlemah konstruksi.
6.8 Kualitas Beton
a. Kualitas beton yang dipakai adalah beton mutu f’c=19.3 Mpa (K225).
b. Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya untuk memenuhi
kualitas beton dengan memperlihatkan data-data pelaksanaan dilain tempat
dengan mengadakan Trialmix.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan SK SNI T-15-
1991-03.
d. Pada masa permulaan pembetonan, Kontraktor mambuat satu benda uji per 1,5 m3
beton hingga cepat didapat dua puluh benda uji yang pertama. Pengambilan benda-
benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan
pembetonan.
e. Pengujian slump harus dilaksananakan dengan kriteria slump 12±1 cm. Cara
pengujian slump adalah sebagai berikut:
1. Beton diambil tepat sebelum dituangkan ke dalam cetakan beton (bekisting).
2. Cetakan slump dibasahi dan ditempatkan di tempat yang datar.
3. Cetakan diisi sampai kurang lebih 1/3 kali besi.
4. Pengisian dilakukan dengan cara yang sama untuk dua lapisan berikutnya.
Setiap lapisan ditusuk sebanyak 25 kali, dan setiap tusukan harus masuk
dalam satu lapis yang ada di bawahnya.
5. Setelah atasnya diratakan, segera angkat cetakan perlahan-lahan. Ukur
penurunannya (slump).
f. Pengujian kubus silinder percobaan harus dilakukan di laboratorium yang telah
disetujui Pengawas.
g. Perawatan kubus silinder percobaan harus dilakukan dalam pasir basah tapi tidak
tergenang air selama 7 hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.
h. Jika dianggap perlu, maka kontraktor pelaksana harus mengadakan percobaan
silinder umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan-ketentuan hasilnya tidak boleh
kurang 65% kekuatan yang diminta pada 28 hari. Jika hasil kuat tekan benda-benda
uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan
pengujian beton ditempat dengan cara-cara yang ditentukan dalam SKSNI T-15-
1991-03 dengan biaya ditanggung Kontraktor Pelaksana.
i. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah
seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
j. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya separasi komponen-komponen
beton.
k. Pemadatan beton harus menggunakan vibrator.
6.9 Perawatan Beton
a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 17
`
c. Beton harus dibasahi terus menerus selama minimal 10 hari sesudah pengecoran.

PASAL 07
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
7.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pasangan bata merah untuk sebagian besar dinding yang ada dalam bangunan,
seperti yang tertera dalam gambar pelaksanaannya.
b. Pasangan bata merah trasraam untuk pasangan dinding-dinding luar bangunan dan
bagian-bagian lain seperi ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan.
7.2 Jenis Adukan yang Digunakan
a. Adukan biasa dengan campuran 1 pc : 6 pasir, digunakan untuk pasangan bata
merah.
b. Adukan trasraam dengan campuran 1 pc : 3 pasir, digunakan untuk seluruh dinding
luar bangunandan bagian-bagian lain seperti yang tertera dalam gambar.
7.3 Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Dinding
a. Sebelum digunakan, batu bata harus direndam hingga basah merata.
b. Dinding harus dipasang/didirikan dengan ketebalan dan ketinggian sesuai gambar
rencana.
c. Setelah bata merah terpasang dengan adukan, nat/siar harus dibersihkan dari sisa
luluhan.
d. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dahulu dengan air,
dan dalam kondisi bersih.
e. Pemasangan dinding dilakukan dengan bertahap, setiap tahap terdiri dari
maksimum 24 lapis atau maksimum 1,00 m dan diikuti dengan cor kolom praktis.
f. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan beton (kolom), harus diberi
penguat.
g. Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm.
h. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan tegak lurus.
7.4 Syarat-Syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang
a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
cacat/rusak. Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik,
terlindungi dari cuaca, benturan-benturan dan bersih.
b. Tempat penyimpanan bahan harus cukup luas, bahan ditimbun dan dilindungi
sesuai dengan jenisnya.
c. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan dalam pengiriman,
penyimpanan dan pelaksanaan. Bila ada kerusakan, maka Kontraktor wajib
menggantinya.
7.5 Perlindungan
Bagian dinding yang sudah terpasang dan terkena udara terbuka, pada saat hujan lebat
harus diberi perlindungan dengan penutup bagian atasnya dengan sesuatu yang
memadai.
7.6 Perawatan
Bagian dinding harus dibasahi terus menerus paling sedikit 7 hari setelah didirikan.

PEKERJAAN PLESTERAN
7a.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, dan alat bantu untuk:
a. Plestreran di bagian luar dan dalam ruang, serta nat dan acian di seluruh bagian
dinding ruang/bangunan, selain itu sponeng.
b. Peralatan yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan yang ditentukan.
c. Sesuai dengan gambar yang akan dilaksanakan.
7a.2 Persyaratan Bahan
a. Semen Portland, Pasir, Air sesuai dengan persyaratan bahan.
b. Bahan lain yang tidak terdapat dalam daftar bahan akan tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus diadakan baru dan
berkualitas terbaik dari jenisnya.
7a.3 Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran
a. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 18
`
b. Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberaben dengan memakai spesi
kedap air.
c. Bersihkan permukaan sampai benar-benar bersih dan siap menerima adukan
plesteran, singkirkan semua hal yang dapat merusak atau mengganggu pekerjaan.
d. Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-siar sebelumnya harus dikerok.
e. Dinding dibersihkan dan disiram air dahulu.
f. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1m, dipasang tegak dan menggunakan
keping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan bidang.
g. Plester permukaan dinding, gunakan jidar untuk meratakan adukan yang telah
menempel pada dinding.
h. Gunakan waterpass untuk mengecek ketegakan dan kedataran dinding.
i. Tebal plesteran dinding 15 mm dengan adukan 1 pc : 5 ps.
j. Plesteran skoning dengan adukan 1 pc : 3 ps dengan lebar 10 cm.
k. Jika hasil plesteran tidak menunjukkan hasil yang sesuai, seperti tidak rata, tidak
tegak lurus, retak, keropos, pecah, maka bagian tersebut harus dibongkar untuk
diperbaiki.
l. Kontraktor bertanggung jawab atas penentuan prosedur/cara perbaikan dan hal-
hal yang terjadi selama pelaksanaan, seperti plesteran retak, rusak, selama waktu
pelaksanaan.
m. Acian dipasang setelah 7 hari pemasangan plester.
n. Basahi permukaan plesteran yang sudah kering dan siap untuk diaci.
o. Lapisan aci harus halus dan rata. Lapisan acian dibiarkan sekurang-kurangnya 2
hari.
7a.4 Syarat-Syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang
a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
cacat/rusak. Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik,
terlindungi dari cuaca, benturan-benturan dan bersih.
b. Tempat penyimpanan bahan harus cukup luas, bahan ditimbun dan dilindungi
sesuai dengan jenisnya.
c. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan dalam pengiriman,
penyimpanan dan pelaksanaan. Bila ada kerusakan, maka Kontraktor wajib
menggantinya.

PASAL 08
PEKERJAAN PENGECATAN
11.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan
alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan pengecatan ini meliputi pengecatan kayu, pengecatan tembok baru.
c. Pengecatan semua permukaan kayu, tembok, besi baru yang ada digambar tidak
disebutkan secara spesifik seperti warna dan bahan yang sesuai dengan Pengawas
Lapangan.
11.2 Persyaratan Bahan
a. Cat harus masih tersimpan baik di dalam kaleng yang tersegel dan keadaan segel
baik. Sebelum dipergunakan harus jelas terlihat: Merk, Formula atau spesifikasi
teknik, warna, tanggal pembuatan, nama pabrik.
b. Cat yang digunakan harus dari satu pabrik yang sama, dengan jenis dan mutu yang
sama untuk jenis pekerjaan yang sama. Cat dasar harus menggunakan bahan yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang digunakan.
1. Cat tembok harus tahan terhadap jamur dan dapat dicuci, selain itu dapat
tahan terhadap cuaca, Produk cat Dulux, mowilex, Jotun warna Cream.
2. Semua warna harus dipilih oleh Perencana, Owner dan Kontraktor harus
mengadakan warna-warna yang disetujui.
11.3 Persiapan Umum
a. Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan plituran dan lain-lain harus dicuci
dan dijaga agar tidak ada debu berterbangan.
b. Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang
telah disetujui dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan. Dalam pelaksanaan
pekerjaan ini harus disediakan banyak lap-lap bersih.
11.4 Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan Dinding

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 19
`
a. Bidang yang akan dicat harus dimeni, diplamir, dan digosok secara merata dan
tampak halus permukaannya.
b. Dinding yang akan dicat harus diplamir dahulu hingga rata dan digosok hingga
tampak halus.
c. Dinding yang akan dicat adalah seluruh permukaan dinding bangunan baik lantai
satu maupun lantai dua, serta bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
d. Untuk dinding luar bangunan (eksterior) menggunakan cat khusus luar atau
weathershield atau weathercoating.
e. Untuk dinding di dalam bangunan (interior) digunakan cat tembok biasa dengan
lapisan dasar.
f. Sebelum diplamir, plesteran harus sudah benar-benar kering, tidak ada retak-
retak. Kontraktor meminta persetujuan kepada Pengawas.
g. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
h. Sesudah 7 (tujuh) hari plamur terpasang dan kering betul, lalu diamplas hingga
halus, licin dan rata, kemudian dibersihkan debunya dengan bulu ayam sampai
bersih betul, selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller.
i. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari satu lapisan alkali emulsion dengan
kekentalan cat sebagai berikut:
1. Lapisan satu encer (tambahan 20 % air)
2. Lapisan dua kental
3. Lapisan tiga encer
4. Pengecatan lapis perlapis tersebut (3 lapis) dilakukan dengan selang waktu
minimal 24 jam.
j. Untuk warna-warna sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor campuran (batch number) yang sama dengan merk yang sama pula.
k. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan dinding dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
l. Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat, harus diperbaiki dengan plamur,
kemudian dicat kembali sampai mendapat hasil yang baik.
11.5 Syarat-Syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang
a. Selain pasir dan semen yang dikirim ke lokasi proyek, harus dalam keadaan
tertutup, atau kantong yang masih disegel dan berlabel dari pabrik, bertuliskan
tipe dan tingkatannya dalam keadaan utuh dan tidak cacat dan rusak.
b. Bahan-bahan diletakkan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung dan
bersih.

PASAL 09
PEKERJAAN INSTALASI PENGOLAHAN IPAL

Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


1 Pengolahan Teknologi Pengolahan Air Limbah dengan Sistem
Desentralisasi
2 Modul Limbah Lapak Biodegester, Settler, Anaerobic Baffled Reactor,
Basah Anaerobik Filter
3 Modul Limbah Lapak Settler, Anaerobic Baffled Reactor, Anaerobik Filter
Kering
4 Volume Pengolahan 20 m3/hari
IPAL Lapak Basah
5 Volume Pengolahan 36 m3/hari
IPAL Lapak Kering
6 Konfigurasi IPAL Lapak (2DV+1SV+1LV)x2
Basah
7 Konfigurasi IPAL Lapak (1MV+1LV)x3
Kering
8 Diskripsi Modul Lapak (2 digester, 2settler, 3ABR,5sAF) x2
Basah
9 Diskripsi Modul Lapak (2setler,3ABR,3bAF) x3
Kering
10 Bahan Baku Serat Fiber (mat 450 g/m2), Resin (Orthophthalic)

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 20
`
11 Tebal 7 mm dengan 6 layer fiber
12 Material Anaerobic - Bioball Type “VAS” Sebagai Media Tempat
Filter Menempelnya Surplus Bakteri Aktif.
- Jumlah Bioball VAS/m3 =7400
13 Volume Material - 2.5m3
Anaerobic Filter Lapak
Basah
14 Volume Material - 6m3
Anaerobic Filter Lapak
Kering
15 Tipe Besar Sedan Kecil Digester
(LV) g (SV) (DV)
(MV)
16 Dimensi Panjang, m 5,50 2,80 2,10 3,60
Lebar, m 1,75 1,75 1,75 2,30
Tinggi, m 1,80 1,80 1,80 2,30
Tebal, mm 7,00 7,00 7,00 7,00
Tinggi Air 1,65 1,65 1,65
Limbah, m
Berat tangki 400 200 150 136
kosong, kg
Berat+Cover+S 1140 545 365 136
ekat, kg
17 Kekuatan Berdasarkan hasil uji lab bahan teknik No. 50/Lab
Bahan Teknik/JTMI/UGM/2012:
a. Kekuatan : 114,97 N/mm2
tarik
b. Kekuatan : 191,92 N/mm2
banding
c. Kekuatan : 76,65 kj/m2
impact
18 Effluent Sesuai dengan Baku Mutu Lingkungan berdasarkan:
KepMen LHK no: 68/2016 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik Tersendiri : pH= 6-9, BOD=30 mg/l,
COD=100 mg/l, TSS= 30 mg/l, Lemak + Minyak= 5 mg/l,
Amonia= 10 mg/l, Total Coliform= 3000 jumlah/100 ml,
Debit= 100 l/orang/hari
19 Hit Parameter COD,BOD - COD : 73 mg/l
out Lapak Basah - BOD : 13 mg/l
20 Hit Parameter COD,BOD - COD : 64 mg/l
out Lapak Kering - BOD : 24 mg/l
21 Sertifikat Inspeksi - Sertifikat Balai Teknologi Sanitasi
Teknis - Surat Keterangan Ramah Lingkungan Dari KLHK
- Hasil Uji lab Bahan Kuat Tarik, bending ,Impact
- Sertifikat TKDN
- Sertifikat ISO 14001 : 2015

I. DESIGN NOTE IPAL SANFAB


PASAR BANGSRI JEPARA (LAPAK KERING)
KAPASITAS 37,5 M3
Spesifikasi :
- (1 MV + 1 LV)x3, dengan tiap rangkaian sebagai berikut:
o 1 MV untuk settler (2 chamber) dan Anaerobic Baffled Reactor (3 chamber)
o 1 LV untuk Anaerobic Baffled Reactor (2 chamber) dan Anaerobic Filter (3
chamber)

Total Capacity: 586 jiwa

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 21
`
Dari data jumlah kios lapak kering yaitu 1443 kios, diasumsikan sekitar 40% dari jumlah kios
yang menghasilkan air limbah. Pada perhitungan desain, jumlah jiwa yang tersambung ke IPAL
yaitu 586 jiwa, dan air limbah dihasilkan per orang adalah 80 liter per orang per hari.

Dengan flow diagram sebagai berikut:

Dari bak Inlet dialirkan masuk ke bak Perata yang berfungsi untuk meratakan aliran, dari bak
perata masuk ke Settler yang terdiri dari 2 chamber (settler besar dan settler kecil) sebagai bak
sedimentasi awal. Effluent dari Settler masuk ke chamber ABR pertama (Anaerobic Baffled
reactor), dalam chamber ABR terjadi proses degradasi dengan lumpur aktif yang mengendap
pada dasar chamber. Kemudian dari chamber ABR 1 dialirkan meggunakan pipa ke unit LV yang
berfungsi sebagai chamber ABR 2&3, dan chamber Anaerobic Filter (terdiri dari 3 chamber) yang
memproses bahan-bahan yang tidak terendapkan dan bahan padat terlarut dengan surplus
bakteri aktif yang menempel pada media bioball. Effluent dari AF mengalir ke bak pengambil
sampel, dan selanjutnya menuju ke badan penerima air. Dengan denah IPAL sebagai berikut:

Rencana design:
Jumlah pengguna : 586 orang
Kebutuhan air : 80L/hari/orang
Wastewater return : 80% (yang menjadi air limbah hanya 80% dari penggunaan air)

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 22
`
Debit
= jumlah pengguna x kebutuhan air x %return
= 586 x 80 x 80%
= 37,5 m3/hari
COD in / orang = 31 g;
CODin total = (31 g/80lt x80% )x1000 = 484 mg/l
BOD in/ orang = 17 g;
BOD in total = (17 g/80lt x80% )x1000 = 266 mg/l

1 MV sebagai settler, dan ABR dan 1 LV sebagai ABR dan AF dengan aliran 15 m3 x 3
rangkaian
Dengan masing-masing unit merupakan pengolahan sebagai modul:
MV sebagai Settler 2 chamber:

Parameter
Debit : 37,5 m3/hari
Settleable SS/COD : 0,45
CODin : 484 mg/l
BODin : 266 mg/l
HRT : 2,5 jam
Peak time : 12 jam
Max flow at peak time : 3,7 m3/jam
COD removal rate : 28%
BOD removal rate : 30%
COD out : 348 mg/l
BOD out : 187 mg/l
Desludging Interval : 24 months
Total Volume for Settler : 13,2 m3
Water height : 1,65 m

MV+LV sebagai Anaerobic Baffled Reactor

Parameter
Debit : 37,5 m3/hari
CODin : 348 mg/l
BODin : 187 mg/l

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 23
`
Peak time at SSS system : 12 jam
Max flow at peak time : 3,7 m3/jam
COD removal rate : 42%
BOD removal rate : 44%
Velocity : 1 m/jam
HRT : 8 jam
COD out : 203 mg/l
BOD out : 104 mg/l
Number of chambers : 3 chambers
Water height : 1,64 m
Organic loading rate : 1,0 kgCOD/m3hari

LV sebagai Anaerobic Filter

Parameter
Debit : 37,5 m3/hari
COD in : 203 mg/l
BOD in : 104 mg/l
Peak time at SSS system : 12 jam
Max flow at peak time : 3,7 m3/jam
COD removal rate : 69%
BOD removal rate : 77%
Velocity : 0,7 m/jam
HRT : 14,3 jam
COD out : 62 mg/l
BOD out : 24 mg/l
Total Volume : 9,8 m3
Number of chambers : 3 chambers
Water height : 1,63 m
Filter : Bioball type “VAS” berbahan PE

II. NOTE IPAL SANFAB


PASAR BANGSRI JEPARA (LAPAK BASAH)
KAPASITAS 20 M3

Spesifikasi
(2 DV + 1 SV + 1 LV)x2, dengan tiap rangkaian sebagai berikut:
- 2 DV untuk digester
- 1 SV untuk settler besar dan settler kecil (2 chamber)
- 1 LV untuk Anaerobic Baffled Reactor (3 chamber) dan Anaerobic Filter (5
chamber)

Total Capacity: 250 jiwa


Data jumlah kios lapak basah yaitu 168 kios, kebutuhan air:
a. Lapak basah 164 kios dengan kebutuhan air 100 L/pengguna/hari -> 16.400 L

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 24
`
b. Kios bubut ayam kapasitas 250 ekor/hari, dengan kebutuhan air 3,5 L/ekor/hari -> 875 L
c. Kios selep tepung/kelapa 1,33 dengan kebutuhan air 80L/pengguna/hari -> 106,7 L
Apabila dijumlah jumlah air yang dihasilkan 17.381 liter latau 17,83 m3/hari
Maka diasumsikan menjadi 250 pengguna, dengan kebutuhan air 100 l/hari dengan wastewater
return 80%, maka didapat debit harian
= Jumlah pengguna x Keb. Air x %return
= 20 m3/hari

Dengan flow diagram sebagai berikut:

Dari bak Inlet dialirkan masuk ke bak Perata yang berfungsi untuk meratakan aliran, dari bak
perata masuk ke digester sebagai tempat dekomposisi bahan organik oleh bakteri anaerob dalam
keadaan tidak ada oksigen, dengan hasil samping berupa biogas. Ketika gas terbentuk, gas akan
menekan limbah sehingga keluar meuju bak pelimpah. Selanjutnya air limbah masuk ke
pengolahan settler (unit SV) yang terdiri dari 2 chamber (settler besar dan settler kecil) sebagai
bak sedimentasi awal. Effluent dari Settler dialirkan meggunakan pipa ke unit LV masuk ke
chamber ABR, dalam chamber ABR terjadi proses degradasi dengan lumpur aktif yang
mengendap pada dasar chamber. Kemudian dari chamber ABR mengalir ke pengolahan
selanjutnya yaitu Anaerobic Filter (terdiri dari 3 chamber), yang memproses bahan-bahan yang
tidak terendapkan dan bahan padat terlarut dengan surplus bakteri aktif yang menempel pada
media bioball. Effluent dari AF mengalir ke bak pengambil sampel, dan selanjutnya menuju ke
badan penerima air. Dengan denah IPAL sebagai berikut:

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 25
`
Rencana design:
Jumlah pengguna : 250 orang
Kebutuhan air : 100 L/hari/orang
Wastewater return : 80% (yang menjadi air limbah hanya 80% dari penggunaan air)
Debit
= jumlah pengguna x kebutuhan air x %return
= 250 x 100 x 80%
= 20 m3/hari
COD in / unit = 100 g;
CODin total = (100 g/100lt x80% )x1000 = 1250 mg/l
BOD in/ orang = 55 g;
BOD in total = (55 g/80lt x80% )x1000 = 688 mg/l

2 DV sebagai digester, 1 SV sebagai settler dan 1 LV sebagai ABR dan AF dengan aliran 10
m3 x 2 rangkaian
Dengan masing-masing unit merupakan pengolahan sebagai modul:

DV sebagai Digester

Kapasitas tiap DV yaitu 6m3 terdapat 4 DV, sehingga volume digester yang tersedia 6 m3 x 4 = 24
m3
Penurunan COD BOD dengan digester >50%, dengan HRT 3 hari
Parameter
Debit : 20 m3/hari
CODin : 1250 mg/l
BODin : 688 mg/l
HRT : 3 hari
Peak time : 12 jam
COD removal rate : 62%
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 26
`
BOD removal rate : 67%
COD out : 480 mg/l
BOD out : 226 mg/l
Desludging Interval : 24 months
Total Volume for Digester : 24 m3

MV sebagai Settler 2 chamber:

Parameter
Debit : 20 m3/hari
Settleable SS/COD : 0,4
CODin : 480 mg/l
BODin : 226 mg/l
HRT : 3,5 jam
Peak time : 12 jam
Max flow at peak time : 1,7 m3/jam
COD removal rate : 27%
BOD removal rate : 28%
COD out : 351 mg/l
BOD out : 161 mg/l
Desludging Interval : 24 months
Total Volume for Settler : 8,7 m3
Water height : 1,65 m

LV sebagai Anaerobic Baffled Reactor (3 chamber)

Parameter
Debit : 20 m3/hari
CODin : 351 mg/l
BODin : 161 mg/l
Peak time at SSS system : 12 jam
COD removal rate : 49%
BOD removal rate : 52%
Velocity : 0,9 m/jam
HRT : 9,9 jam
COD out : 180 mg/l
BOD out : 78 mg/l

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 27
`
Number of chambers : 3 chambers
Water height : 1,64 m
Organic loading rate : 0,8 kgCOD/m3hari

LV sebagai Anaerobic Filter (5 chamber)

Parameter
Debit : 20 m3/hari
COD in : 180 mg/l
BOD in : 78 mg/l
Peak time at SSS system : 12 jam
Max flow at peak time : 1,7 m3/jam
COD removal rate : 74%
BOD removal rate : 84%
Velocity : 1,1 m/jam
HRT : 16,5 jam
COD out : 73 mg/l
BOD out : 13 mg/l
Total Volume : 5,5 m3
Number of chambers : 5 chambers
Water height : 1,63 m
Filter : Bioball type “VAS” berbahan PE

PASAL 10
PEKERJAAN INSTALASI PENGOLAHAN IPAL
10.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
10.2 Persayaratan Bahan
Panel Pagar BRC tinggi 1.20 m dan lebar satu panel 2.40 m
10.3 Pedoman Pelaksanaan
a. Tiang pagar BRC dari besi bulat galvanis setinggi 1.20 m, dipasang dengan jarak
2.40m.Tiang tertanam dalam sloof beton sesuai gambar.
b. Panel pagar BRC dipasang dengan tinggi 1.20 m antara ataing tersebut butir a
diatas, dilekatkan pada tiang dengan menggunakan clip galvanis.
c. Peamasangan tiang dan panel harus mengikuti petunjuk / brosur produk BRC

PASAL 11
PEKERJAAN LAIN-LAIN
14.1 Lingkup Pekerjaan
b. Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
14.2 Lain-Lain

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 28
`
a. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada
bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dahulu dan diluluskan oleh
Direksi.
b. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh
Kontraktor.
c. Jika ada perbedaan antara gambar kerja dan RKS, gambar petunjuk dan gambar
detail maka dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan
bangunan itu sendiri.
d. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi hal
tersebut mutlak untuk dilakukan, maka hal tersebut harus dikerjakan.
e. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan
dijelaskan dalam Aanwijzing.
f. Pekerjaan yang kurang sempurna berdasarkan pemeriksaan Direksi/Petugas Proyek,
Pemborong harus memperbaiki ataupun mengulangi perkerjaan tersebut hingga
memenuhi syarat. Biaya perbaikan pengulangan pekerjaan ini menjadi tanggungan
Pemborong.
g. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium atas bahan maka biaya pemeriksaan
ditanggung pemborong
h. Meskipun dalam bestek ini Pada uraian pekerjaan dan urutan bahan tidak
dinyatakan tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) mengenai
suatu bagian pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Penyedia Barang/Jasa, maka
bagian pekerjaan tersebut dianggap ada dan dimuat dalam bestek ini.
i. Pekerjaan yang nyata menjadi bagian dari pekerjaan bangunan ini. Tetapi tidak
diuraikan dan tidak dimuat dalam bestek ini tetap diselenggarakan dan
diselesaikanoleh Penyedia Barang/Jasa

Jepara,……………………2023

Menyetujui, Dibuat oleh


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Bidang Cipta Karya
Penataan Ruang Kabupaten Jepara
selaku selaku
PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

ARY BACHTIAR, S.T., M.T. HANIEF KURNIAWAN, S.T., M.T.


NIP. 19710905 199803 1 006 NIP. 19830206 200604 1 005

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN IPAL PASAR BANGSRI, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2023 29
`

Anda mungkin juga menyukai