SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PROGRAM
PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN / KOTA
KEGIATAN
PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH
SUB KEGIATAN
PEMELIHARAAN / REHABILITASI GEDUNG KANTOR
DAN BANGUNAN LAINNYA
PEKERJAAN
REHAB KANTOR LAMA BPKAD
LOKASI
PURUK CAHU – KEC. MURUNG
KABUPATEN MURUNG RAYA
TAHUN ANGGARAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
I. UMUM
Spesifikasi Teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama dengan gambar kerja
dan Daftar Kuantitas dan Harga, yang keduanya bersama-sama menguraikan pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Istilah Pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang
harus dipadukan dalam konstruksi yang diperlukan menurut dokumen kontrak, serta semua tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut.
Spesifikasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan material yang harus dipakai harus diterapkan,
baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan
dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai, sehingga mampu menghasilkan karya
perancangan teknis bangunan yang memadai dan mampu mendorong perwujudan hasil
pekerjaan sesuai dengan sasaran kegiatan yang direncanakan.
Sedangkan tujuan pengadaan pekerjaan konstruksi ini yaitu guna mewujudkan gambar desain dan
perhitungan teknis menjadi bentuk bangunan gudang kantor yang berkualitas dan sesuai dengan
yang direncanakan.
Pengawas
1 Orang SLTA Ijazah --
Lapangan
2. Petugas K3 Konstruksi
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait K3 Konstruksi
- Mengevaluasi dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
- Mengevaluasi program K3, prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3
- Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
X. PERALATAN
Peralatan tukang kayu yang diperlukan harus dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan
pekerjaan, diantaranya :
1) Peralatan Tukang Kayu (Lengkap)
2) Peralatan Tukang Besi (Lengkap)
BAB II
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)
I. PENERAPAN K3
1. Penerapan secara umum K3 pada tahap pelaksanaan konstruksi, antara lain :
a. Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan kepada PPK
secara berkala yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan pekerjaan.
b. Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan kecelakaan kerja
kepada PPK, paling lambat 2x24 jam.
c. Penyedia wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai hasil evaluasi K3,
dalam rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan K3.
d. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
apabila tidak menyelenggarakan K3 sesuai dengan K3;
e. Pada saat pelaksanaan uji coba dan laik fungsi sistem (testing and commissioning) untuk
penyerahan hasil akhir pekerjaan, Petugas K3 konstruksi harus memastikan bahwa prosedur
K3 telah dilaksanakan
f. Laporan penyerahan hasil akhir pekerjaan wajib memuat hasil kinerja K3, statistik kejadian,
serta ususlan perbaikan untuk pekerjaan sejenis yang akan datang.
4. Pengendalian Resiko
Penyedia Jasa dan Konsultan Pengawas berkewajiban melakukan pengendalian risiko K3
Konstruksi, termasuk inspeksi yang meliputi :
a. Tempat kerja;
b. Peralatan kerja;
c. Metode/cara kerja;
d. Alat pelindung kerja;
e. Alat pelindung diri;
f. Rambu-rambu; dan
g. Lingkungan kerja konstruksi sesuai dengan K3 yang disetujui dan disahkan PPK.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Kegiatan - Terjadi gangguan kesehatan akibat
2. Biaya Penerapanan SMKK kondisi tempat kerja tidak memenuhi
3. Mobilisasi Bahan dan Peralatan syarat
4. Pembersihan Awal dan Akhir Pekerjaan - Insiden berupa kecelakaan pada saat
5. Bangsal Kerja Darurat mobilisasi maupun demobilisasi
peralatan
- Luka terkena paku, palu, gergaji kayu
dan peralatan kerja lainnya
- Kecelakaan akibat kendaraan
menurunkan bahan material di tempat
lokasi pekerjaan
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Sebelum kegiatan fisik dimulai Penyedia Jasa harus :
- Melengkapi semua tenaga, peralatan dan bahan-bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
sesuai dengan gambar kerja dan dengan memperhatikan ketentuan yang tercantum dalam
spesifikasi teknis serta tambahan penjelasan dari Pimpinan Proyek.
- Membersihkan lokasi kerja dari segala sesuatu yang memungkinkan dapat mengganggu
kelancaran pekerjaan sesuai petunjuk atau persetujan dari Pengawas Lapangan
- Membuat bangsal kerja sementara untuk keperluan pekerjaan ini sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan berupa los kerja dan gudang.
- Memasang papan nama pekerjaan dengan bentuk standar atau sesuai dengan petunjuk Direksi,
yang dipasang di tepi jalan masuk pekerjaan.
- Papan nama pekerjaan harus sudah dipasang sebelum fisik pekerjaan dimulai
b. Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja (K3)
- Bilamana terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa harus segera mengambil tindakan dan segera
memberitahukan kepada Pimpinan Proyek.
- Penyedia Jasa harus memenuhi/mentaati peraturan-peraturan tentang perawatan korban dan
keluarganya.
- Penyedia Jasa harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-syarat Palang
Merah dan setiap kali habis digunakan harus dilengkapi lagi.
- Penyedia Jasa selain memberikan pertolongan kepada pekerja juga selalu memberikan
bantuan pertolongan kepada pekerja pihak ketiga dan juga menyediakan air minum yang
memenuhi syarat kesehatan.
- Penyedia Jasa diwajibkan mentaati Undang-undang Ketenaga kerjaan.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pekerjaan Pembongkaran
- Pelaksanaan bongkaran pasangan harus dilaksanakan dengan hati - hati agar tidak
mengganggu kelancaran pekerjaan atau alat - alat yang ada disekitar lokasi pembongkaran
dan jangan sampai merusak bagian lain yang tidak termasuk dalam item pekerjaan.
- Kerusakan alat - alat akibat pembongkaran menjadi tanggung jawab kontraktor.
- Material bekas bongkaran ditumpuk pada suatu tempat sebelum diangkut keluar lokasi.
- Bekas bongkaran (atap, kayu dan plafond) tidak diperkenankan dipergunakan kembali.
- Geometri Profil Rangka Atap yang digunakan adalah profil kanal (channel) C.
C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal 0,75 mm), digunakan untuk rangka batang utama
(top chord dan bottom chord) dan rangka batang pengisi (web).
- Reng (batten)
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil U terbalik ukuran 27.50 (tinggi profil 27
mm dan tebal 0,50 mm).
4) Persyaratan Pra-Konstruksi
- Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan
rangka atap baja ringan, sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan
pada dokumen tender.
- Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran - ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.
Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap
titik buhul.
- Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan Pengawas,
Perencana dan Pihak Direksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
- Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi di bangsal kerja permanen
dengan menggunakan alat bantu perakitan yang menjamin keakurasian hasil fabrikasi.
5) Persyaratan Konstruksi
- Perangkaian rangka batang dilakukan di lapangan sesuai dengan hasil pengukuran
terakhir dan sesuai dengan aktual dilapangan.
- Perangkaian harus memperhatikan bentuk, ukuran, dan gambar desain.
- Dalam proses erection rangka atap, harus diperhatikan support sementara untuk menjaga
stabilitas rangka atap setelah dipasang. Support sementara ini tidak boleh
dilepas sebelum rangka dinyatakan cukup kuat oleh tenaga ahli dari pabrik.
- Jarak antar kuda-kuda dan ikatan angin/bracing maksimum adalah 1.20 mtr.
- Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan peralatan yang sesuai,
alat potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh pabrik.
- Alat potong harus dalam kondisi baik.
- Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja.
- Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.
6) Persyaratan Pelaksanaan
- Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain yang terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus
perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan yang mengacu pada standar
peraturan yang berkompeten.
- Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Perakitan kuda - kuda harus dilakukan di bangsal kerja permanen dengan menggunakan
mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang
dilengkapi dengan kontrol torsi.
- Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata
air (waterpas level) untuk dudukan kuda - kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
- Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga
ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
c. Pedoman Pelaksanaan
- Sebelum dilaksanakan pemasangan plafon, pekerjaan lain yang berada di atasnya harus sudah
terpasang seperti misalnya pipa, kabel dan lain-lain.
- Buat garis (marking line) ketinggian plafond pada sekeliling dinding.
- Rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama. Setelah rangka induk dan rangka
penggantung terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan rangka pembagi menggunakan besi
hollow 20x40x2.
- Atur ketinggian (main-runner) pada level yang dikehendaki dengan patokan garis marking dan
memebentuk bidang datar yang sempurna.
- Pemasangan rangka ini harus rapi dan waterpass. Kontraktor bertanggung jawab atas
kerapian pemasangan rangka ini.
- Langit-langit dari bahan Papan PVC dipasang pada rangka dengan menggunakan skrup yang
sesuai. Apabila ada Papan PVC yang cacat atau pecah harus diganti dengan PVC yang baru.
- Sebagai proses finishing adalah memeriksa hasil pemasangan terutama pada bagian list, jika
masih terlihat belum rapi, maka harus diperbaiki, kemudian rekatkan juga dengan lem karet
(rubber sealant).
- Terakhir adalah membersihkan plafon dengan kain lap bersih dan halus (terbuat dari
bahan cotton).
d. Standard / Rujukan.
- Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987)
- International Electrotechnical Commission (IEC)
- SPLN.
4) Konduit.
- Konduit yang dipakai adalah dan jenis PVC, dimana diameter dalam dari konduit minimum
1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 10 mm, atau dinyatakan lain
pada gambar. Sedangkan untuk FRC (Fina Recistance Cable) menggunakan G.1.P dengan
diameter 2 ½ kali diameter kabel.
- Konduit yang dipasang harus dilengkapi dengan segala Accessoriesnya dan material/bahan
yang sama dengan konduitnya seperti; coupling, saddles, inspecbon elbows, reducens,
locknuts, terminal boxes dan berbagai perlengkapan lainnya, untuk memudahkan baik pada
saat pelaksanaan maupun saat perawatan.
5) Grounding.
- Kawat grounding menggunakan kawat telanjang (Bare Copper Conductor).
- Besarnya kawat grounding minimal berpenampang sama dengan penampang kabel masuk
(incoming feeder).
- Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized minimal berdiameter
11/4”, diujung pipa dipasang copper rod sepanjang 0,5 meter.
- Nilai tahanan grounding untuk panel-panel maksimum 2 ohm, diukur setelah tidak turun
hujan selama 3 hari berturut-turut.
- Kedalaman grounding minimum 6 meter.
6) Lampu Penerangan.
- Jenis lampu yang digunakan yaitu jenis lampu Downlight
- Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dan tata lampu
serta disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
- Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang terbuat dari
bahan aluminium.
f. Pedoman Pelaksanaan.
Untuk Pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, pemborong boleh menunjuk pihak
ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang
masih berlaku dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
g. Pengujian.
- Setelah semua peralatan utama dan sistem dipasang, diadakan pengujian secara menyeluruh
untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik.
- Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat Iulus pengujian dan peralatan untuk pengujian
yang perlu disediakan oleh Kontraktor menjadi tanggung jawab Kontraktor sandiri.
i. PENUTUP
Sebelum pekerjaan diserah terimakan Penyedia Jasa diwajibkan membersihkan bekas bahan-bahan
bangunan yang ada dalam lokasi pekerjaan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan area
lokasi pekerjaan dalam keadaan bersih dan rapi. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam
Spesifikasi Teknis ini, akan ditentukan kemudian pada Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan
akan dimuat dalam Berita Acara Rapat Penjelasan. Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat untuk
pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
KRISTOPEL, SE
NIP. 19741027 200604 1 006