Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Program Pembangunan Sarana Perdagangan


Kabupaten Murung Raya

BAB I
PENDAHULUAN

1. DATA PROYEK
 Program : Program Pembangunan Sarana Perdagangan
 Kegiatan : Pembangunan Pasar Pedesaan
 Pekerjaan : Pembangunan Pasar Muara Tuhup
 Lokasi : Kel. Muara Tuhup - Kec. Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya
 Sumber Dana : Dana Alokasi Khusus (DAK) SKPD Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Murung Raya
 Tahun Anggaran : 2016

2. U M U M
Sektor pasar merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi wilayah,
sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah suatu hal yang sangat
penting.
Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi pasar dan karena kapasitas pasar yang ada
sekarang baik ditinjau dari kondisi pasar, dari segi kesehatan dan skala pelayanan pasar sebagai
pasar terbesar di Kelurahan Muara Tuhup juga kurang memadai dan sangat berpengaruh yang luas
baik bagi pedagang dan pembeli. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat dalam
penyelenggaraan pasar sehingga dapat mendukung pengembangan pasar dan pertumbuhan
ekonominya.
Salah satu keberhasilan pembangunan Daerah adalah tersedianya sarana dan prasarana pasar yang
baik didaerah tersebut. Selain berperan dalam menunjang kelancaran kegiatan sosial ekonomi dan
juga akan menunjang perkembangan fisik didaerah yang bersangkutan.
Dalam melayani kebutuhan pokok penduduk yang terus berkembang terus menerus dan transaksi
antara penjual dan pembeli yang semakin meningkat, Pemerintah Kabupaten Murung Raya
Melalui Dinas Perindustrian, Perdagagan Koperasi dan UMKM memandang perlu adanya
pembangunan yang sistematis dan tepat guna pada kegiatan tersebut di atas, dengan
harapan agar didapat hasil pembangunan yang memadai yang memenuhi persyaratan dan kaidah -
kaidah teknis dari kegiatan pembangunan pasar yang berkualitas untuk mendukung geliat dan
mobiliasi perekonomian masyarakat.

3. LATAR BELAKANG
Salah satu sasaran Rencana Pembangunan di bidang Iklim Investasi dan Iklim Usaha adalah
meningkatnya efisiensi distribusi barang dan jasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal
tersebut adalah adanya infrastruktur bidang perdagangan yang memadai.
Untuk dapat mewujudkan sistem distribusi yang efisien dan efektif, maka perlu adanya perbaikan
dan pembenahan terhadap kelemahan yang ada pada sarana dan prasarana distribusi di berbagai
daerah. Pasar tradisional memegang peranan yang penting dalam menunjang penguatan sistem
distribusi nasional, terutama untuk memperlancar arus barang antar wilayah.

4. MAKSUD DAN TUJUAN


Program Pembangunan Sarana Perdagangan
a. Menyediakan pasar yang lebih akomodatif sebagai salah satu sarana penggerak perekonomian
perekonomian di Kelurahan Muara Tuhup.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

b. Dengan tersedianya pasar tradisional yang lebih baik serta akomodatif, diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian warga masyarakat Kelurahan Muara Tuhup secara menyeluruh.
c. Menata ulang dan menyediakan fasilitas pasar secara menyeluruh sehingga tercipta pasar yang
sehat dan tertata baik yang dapat menunjang serta menyesuaikan aktifitas lingkungan
sekitarnya.
Kegiatan pembangunan dan pengembangan sarana distribusi melalui tugas pembantuan Bidang
Perdagangan bertujuan untuk :
 mendorong kelancaran arus barang
 menjaga ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat
 menjaga stabilitas harga
 meningkatkan pasar yang bersih, sehat, aman, tertib dan nyaman
 meningkatkan kesempatan berusaha
 meningkatkan kontribusi sektor perdagangan/perekonomian daerah.

5. SASARAN
Untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat Kelurahan Muara Tuhup.

6. LINGKUP KEGIATAN DAN PEKERJAAN


 Lingkup Kegiatan
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, kontraktor
diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan
dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini. Bila terdapat
ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana / Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan penyelesaian.

 Lingkup Pekerjaan
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun
hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai
dengan sempurna.

7. KUALIFIKASI TENAGA AHLI


Untuk menjaga kualitas layanan yang akan diberikan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa di
Lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagagan Koperasi dan UMKM Kabupaten Murung Raya.
Disamping kompleksitas pekerjaan yang menjadi lingkup kerja dari kegiatan ini, untuk itu
pelaksana pekerjaan atau kontraktor harus memiliki kualifikasi tenaga ahli sebagai berikut :
 Pelaksana (1 Orang)
Merupakan Pegawai inti perusahaan, pengalaman 5 tahun dengan kualifikasi pendidikan S-1
Teknik Sipil memiliki (SKA) sertifikasi keahlian bidang bangunan gedung 1 (satu) orang yang
bertugas dan bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan
berkaitan dengan teknis pelaksanaan pekerjaan.

 Surveyor / QC (1 Orang)
Merupakan Pegawai inti perusahaan, pengalaman 5 tahun dengan kualifikasi pendidikan
STM/SLTA yang bertugas dan bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan pekerjaan konstruksi
di lapangan berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi seperti pengukuran, penentuan patok-
patok dan peil dan semua pekerjaan kualitas sebelum pelaksanaan
Program pekerjaan
Pembangunan konstruksi.
Sarana Perdagangan
 Logistik (1 Orang)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Merupakan Pegawai pendukung perusahaan, pengalaman 4 tahun dengan kualifikasi


pendidikan SMU yang bertugas dan bertanggung jawab dalam hal pengadaan bahan, peralatan
dan perlengkapan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

 Administrasi / Keuangan (1 Orang)


Merupakan Pegawai pendukung perusahaan, pengalaman 4 tahun dengan kualifikasi
pendidikan S-1 Ekonomi minimal SMEA/SLTA yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
bidang administrasi/keuangan pekerjaan, monitoring dan pelaporan kemajuan pekerjaan, surat
menyurat serta pembuatan dokumen-dokumen lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan.

8. PERALATAN UTAMA
Dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Pasar Muara Tuhup ini, peralatan yang harus
disiapkan oleh Kontraktor Pelaksana untuk mendukung kinerja para pekerja dalam melakukan
pekerjaannya supaya dapat menghasilkan karya yang baik adalah alat-alat utama maupun alat
bantu tukang/pekerja minimal seperti :
1) Concrete Vibrator : 1 unit (baik)
2) Concrete Mixer : 1 unit (baik)
3) Peralatan Tukang Kayu : Lengkap
4) Peralatan Tukang Besi : Lengkap
5) Peralatan Tukang Batu : Lengkap

9. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Kontraktor Pelaksana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini, lebih
lanjut akan diatur dalam surat perjanjian/kontrak, yang minimal meliputi :
1) Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings).
2) Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi fisik, Kontrak kerja
pelaksanaan konstruksi fisik beserta segala perubahan / addendumnya.
3) Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan konstruksi fisik, dan
Backup data.
4) Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima I dan II, pemeriksaan
pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
5) Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan konstruksi
fisik.

10. PROSES PEKERJAAN PEMBANGUNAN


1) Dalam proses pekerjaan fisik untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang sesuai dengan
rencana Kerja (Bidding Document), Kontraktor Pelaksana harus menyusun jadwal pertemuan
berkala dengan Direksi Pengawas Teknis.

2) Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan pekerjaan awal, antara dan pokok tahapan-
tahapan yang harus dikerjakan Kontraktor Pelaksana sesuai dengan rencana keluaran yang
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
3) Dalam melakukan pekerjaannya, Kontraktor Pelaksana harus selalu memperhitungkan bahwa
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4) Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahterimakan pekerjaan kepada pihak
pertama sebelum waktu pelaksanaan pekerjaan berakhir.

Program Pembangunan Sarana Perdagangan


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
11. M A S U K A N
 INFORMASI
1) Untuk melaksanakan tugasnya, Kontraktor Pelaksana harus mencari
sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2) Kontraktor Pelaksana harus berkoordinasi dengan Direksi Pengawas
Teknis untuk penjelasan teknis yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang
berasal dari Kegiatan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pekerjaan atau kelalaian
pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya
dari Kontraktor Pelaksana.
3) Dalam hal ini, informasi yang diperlukan agar ditanyakan /
dikoordinasikan dengan pengawas teknis yang bersangkutan untuk bahan pertimbangan
dalam melaksanakan setiap sub item pekerjaan.

 LOKASI
Lokasi kegiatan Pembangunan Pasar Pedesaan ini berada di Kel. Muara Tuhup Kec. Laung
Tuhup - Kab. Murung Raya.
`
 SUMBER DANA
 Untuk Sumber dana kegiatan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) SKPD Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Murung Raya Tahun Anggaran
2016.

 WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan ini harus diselesaikan dalam waktu 90 (Sembilan Puluh) hari kalender terhitung
mulai di tandatangani perjanjian kontrak antara pengguna Barang/Jasa dengan pihak pelaksana
dan masa pemeliharaan berlaku selama 60 (Enam Puluh) hari kalender.

BAB II
RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup pekerjaan Pembangunan Pasar Muara Tuhup (sesuai dokumen pengadaan) meliputi
beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. PENDAHULUAN
a. Setelah penandatanganan kontrak, pelaksana pekerjaan harus bekerja sama dengan pihak
Pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya, melalui Panitia Pengadaan Barang /Jasa
Program Pembangunan Sarana Perdagangan
Pemerintah Kabupaten Murung Raya, untuk melakukan peninjauan lokasi tempat pekerjaan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

yang akan dilaksanakan baik peninjauan terhadap pekerjaan bangunan (Serah Terima Lokasi
Pekerjaan).

b. Hasil dari peninjauan ini harus dituangkan kedalam laporan pendahuluan mengenai lokasi
kondisi Pekerjaan yang akan di Laksanakan dan mengenai kondisi lokasi lahan yang akan
dijadikan lokasi pembangunan, pihak pelaksana harus berkoordinasi dengan direksi pengawas
pada setiap kemajuan pelaksanaan pekerjaan, guna untuk diketahui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).

2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pada tahap ini pelaksana pekerjaan harus melakukan kegiatan Implementasi Infrastruktur rencana
bangunan yang akan dibangun, sesuai dengan design bangunan gambar kerja rencana detail yang
direncanakan dan telah di setujui, beberapa hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah sebagai
berikut :
a. Pembuatan Bangsal Kerja
b. Pengukuran lokasi Pekerjaan
c. Papan Nama proyek

BAB III
PERATURAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. UNTUK PEKERJAAN SIPIL


1) Untuk pelaksanaan pekerjaan sipil umumnya dipakai peraturan umum yang lazim disebut
A.V/SU 41 ( Syarat – syarat umum untuk pelaksanaan bangunan umum yang dilelangkan )
2) Peraturan bangunan yang dipakai adalah peraturan yang dinyatakan berlaku dan mengikat
kecuali dinyatakan lain dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, peraturan tersebut adalah :
- PBI 1971 / NI – 2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia)
- PUBI 1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan di Indonesia)
- Program Pembangunan
Persyaratan Dewan Teknik Pembangunan Indonesia 1970Sarana Perdagangan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

- Syarat - syarat untuk pelaksanaan pemborongan dari Dinas Pekerjaan Umum


dan Peraturan Pemerintah yang berlaku untuk semua pelaksanaan pemborongan.

2. PELAKSANAAN DAN GAMBAR PELAKSANAAN


1) Pemborong diwajibkan meneliti semua gambar peraturan peraturan dan syarat – syarat
sebelum pekerjaan dilaksanakan terutama untuk pekerjaan sipil.
2) Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan
menimbulkan bahaya, maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan perubahan seperlunya
dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan /
Pengawasan Pekerjaan.
3) Apabila ada perbedaan pada gambar atau ukuran antara gambar ukuran kecil dan
gambar detil atau ada perbedaan antara Bestek (KAK) dengan gambar, maka yang berlaku
adalah aturan – aturan yang lebih menentukan seperti di bawah ini :
- Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Gambar dengan skala yang lebih besar
- Berita acara Aanwijzing dan lampiran – lampirannya
4) Pelaksanaan pembangunan proyek diselenggarakan secara lengkap termasuk
mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan – bahan yang diperlukan,
menyediakan tenaga kerja berikut pengawasan dan hal – hal yang dianggap perlu lainnya.
5) Pemborong diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menuju
penyelesaian pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.
6) Didalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan beton bertulang, konstruksi kayu
dan pekerjaan struktur lainnya disamping pekerjaan pengolahan tanah, baik menurut
perhitungan dan gambar – gambar konstruksi yang disediakan oleh Direksi Pekerjaan /
Pemberi Tugas sebelum pekerjaan dilaksanakan.
7) Pihak pemborong dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin
akibat letak daerah proyek dan memperhitungkan didalam harga yang termuat pada surat
penawaran, termasuk kehilangan dan kerusakan bahan dan alat.
8) Tanah dan halaman untuk pembangunan ini diserahkan kepada pemborong dalam
keadaan pada saat seperti penjelasan / peninjauan lapangan.
9) Pemborong harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sedemikian rupa
sehingga lingkungan sekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan pekerjaan pada malam
hari, pemborong harus minta persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas terlebih dahulu.
10) Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap (As Build Drawing) sesuai dan sempurna
kepada pemberi tugas / Direksi Pekerjaan termasuk perbaikan – perbaikan yang timbul akibat
pelaksanaan pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.

3. RENCANA KERJA
1) Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyusun rencana
terperinci termasuk jadual pelaksanaan (Time Schedule) dan diajukan kepada pemberi tugas /
Direksi pekerjaan selambat – lambatnya selama 1 (satu) minggu setelah penunjukan pemenang
untuk disetujui.
2) Setelah disetujui, maka harus dicetak dan hasilnya diserahkan kepada Pemberi
Tugas / Direksi Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) lembar. Sedangkan cetakan lainnya harus
terpampang di tempat pekerjaan dengan dilampirkan Dokumen kontrak.
3) Pemborong harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan alat – alat bantu dan
material sesuai dengan rencana kerja, kecuali jika terpaksa menyimpang karena sesuatu hal,
yang harus dipertimbangkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
4) Rencana kerja ini akan dipakai Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan sebagai dasar
untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, kelambatan dan
penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pemborong.

4. BANGSAL UNTUK PEKERJA, GUDANG


1) Bangsal di lapangan dibuat di tempatProgram Pembangunan
sekitar bangunan yang Sarana Perdagangan
akan dikerjakan, letak
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2) Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya mendapat


perlindungan, harus disimpan di dalam gudang yang cukup menjamin perlindungan
terhadapnya.
3) Pemborong wajib mengikuti rapat- rapat lapangan yang diselenggarakan setiap
dibutuhkan oleh Direksi Pekerjaan bersama-sama Pemberi Tugas untuk membicarakan segala
sesuatu mengenai pembangunan proyek tersebut.

BAB IV
PENUTUP

Selain rencana kerja dan syarat – syarat ini, ketentuan ketentuan lain yang mengikat di dalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1. GAMBAR
a) Gambar – gambar yang dilampirkan pada rencana kerja dan syarat – syarat
pekerjaan.
b) Gambar detail yang diserahkan oleh Direksi Pekerjaan

2. PETUNJUK
a) Petunjuk ataupun keterangan yang diberikan dalam rapat
penjelasan (aanwijzing) yang tercantum dalam berita acara rapat penjelasan
b) Petunjuk dan syarat – syarat yang diberikan dalam masa
pelaksanaan oleh Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan dan petugas dari Dinas Pekerjaan Umum.

3. LAIN - LAIN Program Pembangunan Sarana Perdagangan


a) Penyedia Jasa harus selalu
mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan Pemilik pekerjaan.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

b) Semua peralatan yang diperlukan


dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia Jasa.
c) Hal-hal yang belum tercakup
dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

Puruk Cahu, … Agustus 2016

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,


Koperasi dan UMKM Kabupaten Murung Raya
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),

K A R I A D I, S. Sos
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19660502 198702 1 002

Program Pembangunan Sarana Perdagangan

Anda mungkin juga menyukai