Anda di halaman 1dari 2

C.

Menjaga Akal (hifzhu al-‘aql)

Akal merupakan karunia agung dari Allah Swt. Akal itulah yang membedakan manusia
dengan hewan atau pun makhluk lainnya. Oleh karena itu Allah Swt. memerintahkan agar
menjaganya dan menggunakan akal untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Supaya akal
tersebut terjaga, maka Allah Swt. melarang keras segala sesuatu
yang dapat melemahkan dan merusak akal pikiran.

>Memelihara akal dilihat dr segi kepentingannya, dapat di bedakan menjadi tiga peringkat:
a. Memelihara akal dalam peringkat dlaruriyyat, contoh: diharamkan meminum minuman
keras. Jika ketentuan ini tidak diindahkan, maka akan berakibat terancamnya eksistensi akal.
b. Memelihara akal dalam peringkat hajiyyat, contoh: dianjurkannya menuntut ilmu
pengetahuan. Sekiranya hal itu dilakukan, maka tidak akan merusak akal, tetapi akan
mempersulit diri seseorang, dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Memelihara akal dalam peringkat tahsiniyyat, contoh: menghindarkan diri dari
menghayal atau mendengarkan sesuatu yang tidak berfaedah. Hal ini erat kaitannya dengan
etiket, tidak akan mengancam eksistensi akal secara langsung.

>Cara menjaga akal


-Sering Bersyukur
-Jadikan Jalan Memahamu agama
-Memperhatikan kekuasaan Allah Swt.
-Berfikir hal yang bermanfaat
-Menyadari peringatan Allah Swt.

D. Menjaga Keturunan (hifzhu al-nasl)


menjaga keturunan atau harga diri dari segi keberadaannya (min nahiyat al-wujud ) yaitu
dengan menganjurkan untuj melakukan pernikahan, dan menjaga keturunan atau harga diri
dari segi ketidak-adaanya(min nahiyat al-'adam) yaitu dengan memberikan sanksi had al-
zina (sanksi perzinaan) bagi yang melakukan hubungan intim di luar pernikahan.
>Memelihara keturunan atau harga diriz ditinjau dari peringkat kebutuhannya dapat dibagi
menjadi tiga:
a.Memelihara keturuban pada peringkat "dlaruriyat",seperti anjuran untuk melakukan
pernikahan dan larangan perzinaan. Apabila hal ini diabaikan dapat mengancam eksistensi
keturunan dan harga diri manusia.
b. Memelihara keturunan pada peringkat "hajjiyat", seperti ditetapkan Talak sebagai
penyelesauan ikatan suami istri. Apabila Talak tidak boleh dilakukan maka akan mempersulit
rumah tangga yang tidak bisa dipertahankan lagi.
c. Memelihara keturunan pada peringkat "tahsiniyat", seperti disyariatkannya khitbah
(peminangan) dan walimah (resepsi) dalam pernikahan. Hal ini dilakukan untuk melengkapi
acara siremoni pernikahan, apabila tidak dilakukan tidak mengancam eksistensi keturunan
atau harga diri manusia dan tidak pula mempersulit kehidupannyam

>Cara menjaga keturunan


-Pernikahan yang sah
-Menghindari zina
-Memilih pasangan yang sesuai
dgn ketentuan syariat islam
-

Anda mungkin juga menyukai