Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA
APLIKASI HYPERTERMINAL
(KOMUNIKASI SERIAL DENGAN NULL MODEM)

OLEH :
NAMA : NUR ALIYAH SYAM
NIM : 42221057
KELAS : 2C TRJT

DOSEN PEMBIMBING : 1. IBRAHIM ABDUH, S.ST., M.T.


2. SAHBUDDIN ABDUL KADIR, S.T. M.T.
3. SUFIANTI MUNIRMAN, S.T., M.T.
4. IKA PUSPITA, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023
JOB III
APLIKASI HYPERTERMINAL
(KOMUNIKASI SERIAL DENGAN NULL MODEM)
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan transfer data dengan menggunakan kabel null modem.
2. Mahasiswa dapat menghubungkan dua PC untuk dapat berkomunikasi lewat port serial
RS-232.
3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi hyperterminal.
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. Personal Computer (Sistem operasi Windows)
2. Kabel null modem DB9.
III. DASAR TEORI
Dasar komunikasi data menggunakan PC dapat dilakukan dengan
cara menyambungkan suatu PC dengan modem, seperti gambar 1.

Gambar 1. Komunikasi antar PC dengan Modem


Selain itu dapat juga dilakukan komunikasi data antar 2 PC tanpa menggunakan modem, tetapi
menggunakan kabel null modem seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Komunikasi antar PC tanpa Modem (null modem)


Ada beberapa parameter untuk melakukan suatu komunikasi data serial, antara lain:
▪ Bit Rate
▪ Parity
▪ Data bit
▪ Stop bit

Antara 2 PC tersebut harus memiliki kesamaan parameter. Aplikasi yang digunakan untuk
komunikasi serial antara lain :
▪ Hyperterminal (OS windows)
▪ Minicom (OS Linux)
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Hubungkan kedua PC dengan kabel null modem, pada port RS-232 melalui converter
serial to USB.
2. Nyalakan PC dan pastikan driver dari converter serial telah diinstall dan dikenali
dikomputer dengan cara mengecek pada program device manager (klik kanan pada My
Computer dan pilih properties, setelah itu pilih Hardware dan Device Manager, maka
akan muncul halaman Device Manager). Jika belum dikenali, lakukan instalasi driver.
3. Cek Com Port serial yang terdeteksi pada program device manager.

4. Buka aplikasi Hyperterminal.


5. Beri nama pada koneksi Hyperterminal.
6. Tentukan port COM yang digunakan. Penentuan port COM sesuai dengan PC yang
digunakan.

7. Set parameter pada hyperterminal, gunakan Bits per second 2400, Data bits 8, Parity
None, Stop bits 1 dan Flow control None. Set parameter yang sama untuk PC yang lain.

8. Cek status Connected.


9. Apabila sudah terhubung, untuk menampikan yang kita kirim pada layar
Hyperterminal lakukan setting dengan cara klik file > properties > setting.
Klik ASCII Setup dan centang pilihan seperti di bawa ini. Setelah itu klik OK.

Ketikkan beberapa kalimat, dan amati hasilnya di komputer tujuan. Catat di laporan
sementara.
10. Ulangi langkah ke 7 dengan merubah Flow Control : Hardware.
11. Ulangi langkah 4 sampai 9 dengan menggunakan kabel full handshaking.
Tabel 1. Pengujian dengan Flow Control pada Hyperterminal
Kabel Flow Control
None Hardware
Tanpa Handshaking
Full Handshaking
12. Siapkan 4 buah file dengan ukuran yang berbeda (25KB, 50KB, 75KB dan 100KB).
13. Lakukan pengiriman file dengan menggunakan kabel serial null modem tanpa
handshaking.

14. Browse file, pilih file yang akan dikirim. Pertama file yang dikirim adalah file dengan
ukuran 25 Kbyte. Untuk protocol pilih : Zmodem.

15. Kemudian amati throughput dan waktunya di sisi TX dan RX.

cps : character per second throughput : laju rata-rata data yang diterima melewati
saluran komunikasi.
Setelah terkirim file ke sisi RX, untuk pengiriman berikutnya hapus terlebih dahulu file
tersebut. Letak file yang diterima pada folder pilihan Storing as. Catat hasilnya pada tabel
berikut.
Ukuran file : 25 Kbyte ; Protocol : Zmodem
Parameter TX RX Teori
Waktu Throughput Waktu Throughput Waktu Throughput
1200 8N1
2400 8N1
4800 8N1
9600 8N1

Secara teori, bila kita mengirim file 25 Kbyte dengan kecepatan 2400 bps, maka
Throughput = (data bps) / 8 ; satuan cps
Waktu = (ukuran file) / throughput ; satuan detik

16. Ulangi lagi proses pengiriman diatas dengan merubah ukuran file. Catat hasilnya padatabel
berikut.
Parameter : 9600 8N1 ; Protocol : Zmodem
Ukuran file TX RX Teori
Waktu Throughput Waktu Throughput Waktu Throughput
25 Kbyte
50 Kbyte
75 Kbyte
100 Kbyte

17. Tulis hasil percobaan dan analisanya.

V. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 1
Kabel Flow Control
None Hardware
Tanpa Handshaking √
Full Handshaking
Hasil data percobaan ukuran file 26 kbyte ; protocol : z modem
Tx Rx

Bit rate 1200 8N1 Bit rate 1200 8N1

Bit rate 2400 8N1 Bit rate 2400 8N1

Bit rate 4800 8N1 Bit rate 4800 8N1

Bit rate 9600 8N1 Bit rate 9600 8N1


Tabel 2

Ukuran file : 26 Kbyte ; Protocol : Zmodem


Parameter TX RX Teori
Waktu Throughput Waktu Throughput Waktu Throughput
1200 8N1 02:39 161 cps 06:28 66 cps 173,3 detik 150 cps
(159 detik) ( 388 detik)
2400 8N1 01:10 360 cps 02:28 172 cps 86,6 detik 300 cps
(70 detik) (148 detik)
4800 8N1 00:54 562 cps 02:10 195 cps 45,2 detik 575 cps
(130 detik
9600 8N1 00:24 1028 cps 00:27 917 cps 21,6 detik 1200 cps
• Perhitungan teori
a) Secara teori, bila kita mengirim file 26 Kbyte dengan kecepatan 1200 bps, maka
Throughput =1200 / 8 = 150 cps.
Waktu = 26000 / 150 = 173,3 detik.
b) Secara teori, bila kita mengirim file 26 Kbyte dengan kecepatan 2400 bps, maka
Throughput =2400 / 8 = 300 cps.
Waktu = 26000 / 300 = 86,6 detik.
c) Secara teori, bila kita mengirim file 26 Kbyte dengan kecepatan 4600 bps, maka
Throughput =4600 / 8 = 575 cps.
Waktu = 26000 / 575 = 86,6 detik.
d) Secara teori, bila kita mengirim file 26 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps, maka
Throughput =9600 / 8 = 1200 cps.
Waktu = 26000 / 1200 = 21,6 detik.

Hasil data percobaan parameter 9600 8N1; protocol : z modem


Tx Rx

Ukuran file 26Kb


Ukuran file 26Kb
Ukuran File 50 Kb Ukuran file 50Kb

Ukuran file 74.3 Kb Ukuran file 74.3 Kb

Ukuran file 100 Kb Ukuran file 100 Kb

Tabel 3
Parameter : 9600 8N1 ; Protocol : Zmodem
Ukuran file TX RX Teori
Waktu Throughput Waktu Throughput Waktu Throughput
26 Kbyte 00:24 1028 cps 0:27 917 cps 21,6 detik 1200 cps
50 Kbyte 00:43 1137 cps 00:54 915 cps 41,6 detik 1200 cps
74.3 01:10 1085 cps 01:22 918 cps 61,9 detik 1200 cps
Kbyte (70 detik) (82 detik)
100 Kbyte 01:29 1137 cps 01: 52 83,3 detik 1200 cps
(89 detik) (112 detik) 912 cps
• Perhitungan teori
a) Secara teori, bila kita mengirim file 26 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps, maka
Throughput =9600 / 8 = 1200 cps.
Waktu = 26000 / 1200 = 21,6 detik.
b) Secara teori, bila kita mengirim file 50 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps, maka
Throughput =9600 / 8 = 1200 cps.
Waktu = 50000 / 1200 = 41,6 detik.
c) Secara teori, bila kita mengirim file 74,3 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps, maka
Throughput =9600 / 8 = 1200 cps.
Waktu = 74300 /1200 = 61,9 detik.
d) Secara teori, bila kita mengirim file 100 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps, maka
Throughput =9600 / 8 = 1200 cps.
Waktu = 100000 / 1200 = 83,3 detik.

VI. ANALISA DATA


Pada praktikum kali ini dapat dianalisa sebagai berikut :
• Terjadi selisih nilai waktu dan throughput yang tidak terlalu banyak, bahkan ada yang
mendekati antara hasil percobaan dan hasil teori. Hal ini dapat terjadi bisa saja
dipengaruhi oleh perangkat laptop/PC dan kabel null modem DB9 yang digunakan.
• Pada percobaan pertama atau tabel 2 didapatkan apabila ukuran file sama yaitu
26Kbyte dengan perbandingan 4 bit rate yaitu 1200, 2400, 4800 dan 9600, semakin
besar nilai bit rate maka waktu akan semakin singkat dan nilai throughput per cps
akan semakin tinggi. Singkatnya, semakin besar kecepatan transfer per detik ( bit
rate) maka membutuhkan waktu yang lebih sedikit. Begitupun sebaliknya, semakin
kecil kecepatan transfer per detik maka membutuhkan waktu yang lama.
• Pada percobaan kedua atau tabel ke 3 dengan ukuran file yang berbeda yaitu
26Kbyte, 50 Kbyte, 75 Kbyte dan 100Kbyte didapatkan semakin besar ukuran file
maka akan membutuhkan waktu yang lama dan nilai throughput per cps akan
semakin tinggi. Singkatnya, semakin besar ukuran file maka membutuhkan waktu
yang lebih lama.
VII. KESIMPULAN
• Kabel null modem merupakan sebuah kabel yang menghubungkan 2 perangkat
komunikasi dengan port serial. 2 perangkat seperti laptop dan computer, printer
dan computer maupun 2 perangkat yang sama. Kabel null modem ini
berkomunikasi secara serial yaitu bit dikirimkan satu per satu dan saat kita sebagai
RX dan TX kita dapat mengetahui lama waktunya dan berapa throughput dan
character per second yang terkirim.
• Pada praktikum ini dilakukan percobaan mengirim dan menerima data
menggunakan kabel null modem DB 9 dan menggunakan konektor USB to null
modem serial. Kabel null modem serial merupakan kabel without handshaking
yang hanya terdiri dari 3 pin terpasang dengan setting flow control pada
hyperterminal adalah none.
• Aplikasi hyperterminal adalah aplikasi terminal client bawaan Windows yang
digunakan untuk mengakses port baik fisik maupun virtual di Windows misalnya
port serial (COM port), port telnet (23), port SSH (22), TCP (80), dll. Dalam
aplikasi ini kita melakukan setting yang sama antar TX dan RX. Seperti setting bit
rate, protocol dll. Setelah itu kita dapat mengirim dan menerima data, melihat
waktu lamanya proses data terkirim dan throughputnya. Lama ataupun kecepatan
data pengiriman dan penerimaan data dipengaruhi oleh ukuran data, bit rate
maupun kondisi dari kabel.

Anda mungkin juga menyukai