PEMBAHASAN
Diketahui :
Gaya tekan pedal (F) = 11 Kg
Jarak Pedal ke Fulcurm (a) = 182 mm / 18.2 cm
Jaral pushrod ke fulcurm (b) = 42 mm / 4.2 cm
FK = 47.6 Kg
Maka gaya yang dihasilkan oleh pedal ketika pengemudi menginjak
pedal rem dengan kekuatan 11 kg adalah 47.6 kg. Gaya pada pedal rem
tersebut diteruskan ke operating rod pada Brake booster.
Diketahui Input Load (FK) sebesar 47. 6 Kg. Dapat dilihat pada kurva
diatas, gaya yang dihasilkan dari pedal rem akan dilipatgandakan
sehingga gaya tekan yang terdapat pada brake booster sebesar 210 kg.
Gaya tersebut diteruskan ke master silinder melalui Booster Push Rod.
Diketahui :
Gaya yang dihasilkan brake booster (FKb) = 210 Kg
Diameter silinder pada master rem (dm) = 23.8 mm / 2.4 cm
𝐹𝐾𝑏
𝑃𝑒 = (𝑘𝑔/𝑐𝑚2 )
1 2
∙ 𝜋 ∙ 𝑑𝑚
4
210
𝑃𝑒 =
1
∙ 3.14 ∙ 2.42
4
210
𝑃𝑒 =
0.785 ∙ 5.76
210
𝑃𝑒 =
4,52
𝑃𝑒 = 46,5 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
Maka tekanan hidrolik yang dihasilkan dari master silinder sebesar 46,5
kg/cm2
5. Tipe rem depan dan belakang Mitsubishi Pajero Sport tahun 2010
berbeda, oleh karena itu cara kerja rem depan dan belakang berbeda
juga.
Rem Depan
Gaya tekan hidrolis dari pedal rem yang telah diatur oleh Hydraulic
Unit diteruskan ke kaliper rem depan. Gaya tekan tersebut
mendorong piston rem ke arah Disc Brake (gerakan A). Karena
piston yang terus mendapat gaya tekan meskipun brake pad pada
piston telah menempel pada disc brake, akhirnya memaksa kaliper
bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah gerak piston. Hal ini
menyebabkan brake pad pada kaliper menempel pada disc brake.
Tekanan dari piston dan tekanan balik dari kaliper menimbulkan
gesekan antara brake pad dengan disc brake dan menyebabkan
proses pengereman. Persamaan untuk mengetahui gaya tekan brake
pad (Fp) adalah
Diketahui :
Tekanan Minyak Rem (Pe) = 46.5 Kg/cm2
Diameter Silinder Kaliper (Dc) = 60.6 mm / 6.1 cm
Diketahui :
Tekanan Minyak Rem (Pe) = 46.5 Kg/cm2
Diameter Silinder Kaliper (Dc) = 22.2 mm / 2.2 cm
Koefisien gesek rem (μB), koefisien gesek side skid (μS), dan slip ratio
berkaitan satu sama. Saat roda terkunci (slip Ratio = 100%) sehingga μS = 0,
akan menyebabkan ketidakstabilan kendaraan dan hilangnya kemampuan
kemudi dikarenakan traksi roda terhadap permukaan jalan hilang.
Slip ratio roda depan dan belakang jika mobil Pajero dipacu dengan
kecepatan 100kmpj lalu dilakukan pengereman secara tiba-tiba.
Diketahui :
Vf = 100 kmpj / 27.6 meter perdertik
Vr Fr = 50 kmpj / 13.8 meter perdetik
Vr Re = 80 kmpj / 22.2 meter perdetik
27.6 − 13.8
𝑆𝑙𝑖𝑝 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐹𝑟 = × 100
27.6
13.8
𝑆𝑙𝑖𝑝 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐹𝑟 = × 100
27.6
𝑆𝑙𝑖𝑝 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐹𝑟 = 50 %
27.6 − 22.2
𝑆𝑙𝑖𝑝 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑅𝑒 = × 100
27.6
5.4
𝑆𝑙𝑖𝑝 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑅𝑒 = × 100
27.6
𝑆𝑙𝑖𝑝 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑅𝑒 = 20 %
Dapat dilihat pada grafik bahwa ABS memiliki area target. Area target
ini berhubungan dengan Slip Ratio dan koefisien traksi antara roda dan
permukaan jalan. Pada area ini memiliki tingkat keoptimalan pengereman
yant tinggi, jadi ABS akan mengatur tekanan pengereman agar pengereman
selalu terjadi pada area target.
5, 8
Sensor kecepatan roda terdiri dari rotor ABS yang berputar pada
kecepatan yang sama dengan roda, sedangkan sensor tetap diam. Sinyal
berfrekuensi ini menggunakan arus Alternate Current (AC). Cara kerja
sensor ini sama seperti CKP sensor yang memanfaatkan induksi
elektromagnet roda bergerigi dengan Pick-up Coil.
2. Stoplamp Switch
Stoplamp Switch
3. G-Sensor
5. Hydraulic Unit
7. Diagnosis Connector
8. ABS-ECU
ABS-ECU mengontrol aktuator berdasarkan sinyal yang datang dari
setiap sensor. ABS-ECU juga berfungsi mengendalikan fitur Fail-Safe,
dan mengontrol fungsi diagnosis (kompatibel dengan M.U.T.-III.)
4.7.1 Kelebihan
1. Telah dilengkapi The Brake Pedal Retreat Suppression
Mechanism sebagai fitur pencegahan cidera serius ketika
terjadi kecelakaan
4.7.2 Kekurangan
1. Rem belakang masih menggunakan tipe tromol, belum
menggunakan tipe piringan yang dilengkapi tromol
.
4.8 Troubleshooting Sistem Pengereman
3. Cek ketinggian pedal rem ketika tidak diinjak dan ketika diinjak
penuh.