Anda di halaman 1dari 2

PENULISAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02.03.04.01 0 1/2
Ditetapkan Oleh,
Direktur Rumah Sakit :

Tanggal Terbit :

STANDAR 1 April 2023


OPERASIONAL
PROSEDUR dr. Mokhammad Zainal Abidin
NIK. 001.022.001

Pengertian Prosedur penulisan resep adalah tata cara dan urutan proses
kegiatan penulisan resep secara benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara adminitratif, farmasetis dan klinis.
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghindari
kesalahan dalam palayanan resep obat pasien.
2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
meningkatkan rasionalisasi penggunaan obat.
3. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui
tindakan yang diperlukan jika terdapat ketidaklengkapan
persyaratan resep secara administratif, farmasetis dan klinis.
Kebijakan Keputusan Direktur RSNU Permata No 01/02.04/03/IV/DIR/2023
tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat.
Prosedur 1. Siapkan dokumen dan perlengkapan untuk penulisan resep
perbekalan farmasi.
2. Tulis dalam lembar resep dengan lengkap sesuai dengan
panduan penulisan resep, jelas dan mudah terbaca.
3. Tidak boleh menulis singkatan:
1) U : tulis Unit
2) IU : tulis International Unit
3) IV : tulis Intra Vena
4) MS : tulis Morfin Sulfat
5) MgSO4 : tulis Magnesium Sulfat
6) Tidak boleh menulis akronim seperti : <; > ; ± ; ↨; ↑; ↓;
→; ←
7) Seluruh singkatan yang digunakan dalam penulisan sesuai
dengan standar penulisan singkatan baku di RSNU
Permata
4. Untuk permintaan obat pasien rawat inap, akan di distop
secara otomatis apabila:
1) Pemberian obat telah mencapai lama terapi tertentu:
antibiotik.
2) Atau keluhan dan gejala klinis pada penyakit simtomatik
seperti: nyeri, mual dan muntah telah teratasi, sesuai
instruksi DPJP.
3) Atau adanya instruksi DPJP “stop pemberian obat bila obat
dalam resep pasien telah habis”
5. Untuk aturan pakai resep obat tidak boleh ditulis:
1) “usus cognitus” (tahu aturan pakainya)
2) iterasi (ulangan) untuk obat narkotika
PENULISAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02.03.04.01 0 2/2
Ditetapkan Oleh,
Direktur Rumah Sakit :

Tanggal Terbit :

STANDAR 1 April 2023


OPERASIONAL
PROSEDUR dr. Mokhammad Zainal Abidin
NIK. 001.022.001

3) mihi (m.i. = ipsi = untuk dipakai sendiri)


6. Instruksi khusus dapat di tulis dalam resep yaitu pada kolom
intruksi khusus antara lain:
1) Cito dispencatur (cito disp) = hendaknya dibuat segera.
Untuk pelayanan segera / gawat darurat
2) Iter = hendaknya diulang/ulangan. Untuk pengulangan
resep dalam jumlah yang sama, untuk pelayanan resep
lanjutan. Instruksi ini tidak berlaku pada obat narkotika
dan psikotropika.
3) No repetatur (non rep) = jangan diulang. Untuk dihentikan
pengobatan pada cure tertentu.
4) Signa Pro Renata (SPRN) untuk digunakan apabila
diperlukan, sertakan dosis maksimal.
7. Catat dan dokumentasikan seluruh peresepan pasien dalam
Rekam Medik pasien dalam formulir Kartu Instruksi obat dan
alat kesehatan.
8. Pelaksanaan Pengkajian Peresepan Obat oleh Apoteker atau
tenaga teknis kefarmasian yang terlatih dengan menggunakan
Protap Pengkajian Peresepan Obat terhadap Resep.
9. Pembuatan billing pasien untuk resep yang telah dilakukan
kajian oleh apoteker dalam sistim informasi rumah sakit
(SIRS).
Instalasi Terkait Unit Farmasi
Staf Medik Fungsional

Anda mungkin juga menyukai