Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KINERJA MENTAL DAN NILAI KARAKTER

TEORI ISTVAN BALYI

“FAKTOR PEMBENTUK VARIABEL PSIKOLOGI, EMOSI, DAN KARAKTER


DALAM MENGEMBANGKAN PENAMPILAN ATLET DI LAPANGAN”
Dosen Pembimbing:
Bapak Dr. Budi Aryanto, M.Pd.

Disusun Oleh:
Nama : Abdillah Arju Hudaya
NIM : 21602241023
Kelas : PKO C 2021
Cabor : Pencak Silat

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
A. Teori Istvan Balyi
Teori Istvan Balyi merupakan sebuah teori tentang tahapan pembinaan atlet jangka
panjang yaitu Long Term Athlete Development (LTAD) yang merupakan hasil pemikiran dari
Dr.Istvan Balyi, seorang pakar dalam bidang perencanaan, periodisasi dan peningkatan prestasi
melalui program latihan jangka pendek dan jangka panjang. Kira-kira empat tahun yang lalu
dalam laporan kepelatihan (Coaches Report), Balyi membahas masalah-masalah pokok yang
dihadapi oleh system olahraga di British Columbia dan Kanada dan menawarkan LTAD
sebagai jalan penyelesaian.

LTAD adalah program pelatihan, kompetisi dan pemulihan (recovery) berdasarkan


pada usia biologis atlet (tingkat kematangan individu) dan bukan berdasarkan pada usia
kronologis. Dengan fokus utama pada atlet, didukung oleh pelatih yang baik, administrasi, ilmu
olahraga dan sponsor maka seorang atlet yang menjalani programlatihan dan kompetisi LTAD
akan mendapatkan suatu perencanaan periodisasi yang sesuai dengan usia biologisnya dan
perkembangan kebutuhannya.

LTAD menyediakan dua model, yang pertama untuk tahap-tahap awal dari spesialisasi
olahraga, terdiri dari lima fase (Fundamental, latihan untuk berlatih,latihan untuk pertandingan,
latihan untuk menang dan istirahat). Yang kedua untuk spesialisasi olahraga tingkat lanjut yang
terdiri dari tujuh tahap (Action kids, Fundamentals, belajar untuk berlatih, latihan untuk
berlatih, latihan untuk bertanding,latihan untuk menang dan fase istirahat).

1. Tahap Action Kids (0-5 Tahun)


Mempelajari gerakan-gerakan dasar dan menggabungkannya dalam suatupermainan.
2. Tahap Fundamental (6-9 Tahun)
Mempelajari semua ketrampilan gerakan dasar untuk membangun gerakan motorik.
3. Tahap Belajar Untuk Berlatih (9-12 Tahun)
Mempelajari dasar-dasar ketrampilan olahraga yang menjadi favoritnya.
4. Tahap Latihan Untuk Berlatih (12-16 Tahun)
Mengoptimalkan kebugaran atlet sebagai persiapan untuk pelatihan pada posisi yang
spesifik.
5. Tahap Latihan Untuk Bertanding (16-18 Tahun)
Mengoptimalkan kebugaran dan kemampuan atlet sebagai persiapan untuk bertanding.
6. Tahap Latihan Untuk Menang (+18 Tahun)
Memaksimalkan kebugaran, persiapan dan posisi individu serta ketrampilan yang bersifat
spesifik untuk meraih prestasi.
7. Tahap Fase Istirahat/Pensiun (Retirement)
Mempertahankan atlet untuk menjadi pelatih, administrator atau official.
B. Faktor Pembentuk Variabel Psikologi, Emosi, dan Karakter Dalam Mengembangkan
Penampilan Atlet di Lapangan
Faktor pembentuk variabel psikologi, emosi, dan karakter dalam mengembangkan
penampilan atlet di lapangan menurut (Apta Mylsidayu, 2014) diantaranya meliputi:

1. Faktor Bersifat Genetik/Keturunan (Heriditer)


Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu dan diyakini oleh
berbagai kalangan memberikan pengaruh terhadap kepribadiannya. Anak-anak yang
dilahirkan dari orang tua atlet yang berkiprah dalam olahraga, akan diturunkan kepada
anaknya dan akan mengikuti kiprah orang tuanya sebagai olahragawan (Apta mylsidayu,
2014: 16).
2. Faktor Lingkungan (Environment)
Di bagi ada 4 faktor yang mempengaruhi seseorang atlet guna mendapatkan hasil yang
maksimal yaitu :
a. Budaya yaitu setiap individu memiliki pola-pola perilaku, ritual, dan kayakinan
adat/kebiasaan yang berlaku untuk komunitas setempat.
b. Kelas sosial yaitu faktor yang sangat memengaruhi individu memandang individu lain
dan bagaimana menerima anggota kelompok sosial lain sehingga akan mempengaruhi
individu mangartikan situasi dan bagaimana merespon situasi tersebut.
c. Keluarga berpengaruh besar dalam tumbuh kembang suatu individu dengan
menggunakan 3 cara orang tua akan mempengaruhi profil kepribadian individu :
a) Melalui perilaku yang di tampilkan orang tua,
b) Mempengaruhi anaknya sebagai model peran untuk proses identifikasi, dan
c) Orang tua secara selektif memberikan pengarahan atas perilaku anak.
d. Teman sebaya
Pengalaman bergaul akan mempengaruhi perkembangan kepribadian individu
karenanya setiap individu akan berbeda sifat maupun karakternya meskipun individu
tersebut kembar identik.
3. Faktor Fisik (Organo-Biologic)
Berkaitan dengan keturunan ,meliputi anatomis, fisiologis, fungsi otot,dan
perkembangannya membantu pencapaian prestasi olahraga.struktur anatomis, fisiologis
dan fungsi otot mereka merupakan dari keturunan serta efek latihan dan penambahan
suplemen seperti susu.
4. Faktor Psiko Edukatif (Psycho-Educative)
Berkaitan dengan kejiwaan manusia dalam perkembangan seseorang, seperti dalam
pendidikan formal,informal/nonformal. Kondisi setiap psikis seseorang atlet berbeda beda
sehingga perlu dipahami dan diberikan treatmen sesuai dengan kebutuhannya.
5. Faktor Spiritual (Spiritual Faktor)
Berhubungan dengan sistem keyakinan hidup, keyakinan agama dan moral. Dalam hal
ini seorang atlet yang mempercayai adanya tuhan, beranggapan bahwa kekuatan doa dan
pangestu orang tua mampu menghantarkan atlet tersebut kearah kemenangan, kejayaan dan
mencapai prestasi yang tinggi.
C. Questioner atau Angket Berdasarkan Faktor Pembentuk Variabel Psikologi, Emosi,
dan Karakter Dalam Mengembangkan Kualitas Penampilan Atlet
Berikut merupakan beberapa pertanyaan yang dapat ditanyakan kepada para atlet yang
sudah biasa bertanding dalam pengaruh kelima faktor-faktor tersebut dalam peforma kualitas
penampilan seorang atlet.

1. Apakah orang tuamu merupakan seorang atlet sepertimu?


2. Apakah lingkunganmu mendukung dalam proses pencapaian prestasimu sebagai seorang
atlet?
3. Apakah kamu selalu berusaha membentuk tubuh lebih atletis dan terlihat lebih
bugar/sehat?
4. Apakah kamu selalu optimis pada saat akan manjalani sebuah pertandingan?
5. Apakah kamu selalu berdoa dan meminta restu kepada orang tua pada saat pertandingan?
Jawaban dari saya sebagai seorang atlet:

1. Ya, dulu bapak saya juga seorang atlet pencak silat juga.
2. Ya, lingkungan saya sangat mendukung terutama di lingkungan keluarga dan
dilingkungan kampus.
3. Ya, saya selalu berusaha agar fisik saya mampu menjadi lebih sehat dan kuat.
4. Ya, saya selalu berusaha optimis disetiap pertandingan yang akan saya hadapi
5. Ya, saya tidak pernah lupa meminta doa dan restu dari orang tua serta selalu berdoa dalam
proses berlatih maupun bertanding.

Jika dilihat dari angket diatas maka, faktor genetik/keturunan, faktor lingkungan,
faktor fisik, faktor psikologis, dan faktor spiritual sangat diperlukan dalam mengembangkan
penampilan seorang atlet di lapangan. Namun demikian, menurut saya ada beberapa faktor
seperti faktor keturunan walaupun orang tua kita bukan merupakan seorang atlet namun kita
bisa menjadi seorang atlet dan mencapai prestasi dengan usaha dan kerja keras serta doa dan
keyakinan dalam diri bahwa kita mampu meraih prestasi yang kita inginkan.

Daftar Pustaka
Dede Rohmat N, (2009). UPI Edu: Tahapan Pembinaan Atlet Jangka Panjang. Diakses pada
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/196312091988031-
DEDE_ROHMAT_NURJAYA/TAHAPAN_PEMBINAAN_ATLET_JANGKA_PANJAN
G.pdf

Sholihan, (2018). Eprints UNY: Faktor-Faktor Pengaruh Pembentuk Kepribadian Atlet.


Diakses pada https://eprints.uny.ac.id/57614/1/skripsi%20full%20%28scan%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai