Bab Ii Stase 5
Bab Ii Stase 5
TEORI
5
6
b) Lochea
Lochea adalah istilah untuk pengeluaran cairan dari uterus yang
keluar melalui vagina selama nifas. Ada beberapa jenis lochea, yakni
(Khasanah and Sulistyawati, 2017) yaitu :
1) Lochea Rubra (Cruenta), lochea ini berisi darah segar dan sisa-
sisa selaput ketuban, sel-sel darah desidua (Desidua yakni selaput
tenar
20eona dalam keadaan hamil), venix caseosa (yakni palit bayi,
zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam noda dan sel-sel
epitel yang mnyelimuti kulit janin), lanugo (yakni bulu halus pada
anak yang baru lahir), dan mekonium.
2) Lochea Sanguinolenta, warnanya merah kuning berisi darah. Ini
terjadi pada hari ke 3-7 pasca persalinan.
3) Lochea Serosa, berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah
lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
4) Lochea Alba, cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2 minggu.
5) Lochea Purulenta, ini terjadi karena infeksi, keluarnya cairan
seperti nanah berbau busuk.
6) Locheohosis Lochea yang tidak lancar keluarnya.
7
c) Vagina
Vagina pada minggu ketiga, vagina mengecil dan timbul rugae
(lipatan-lipatan atau kerutan-kerutan) kembali.Perlukaan vagina
perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan perineum tidak sering
dijumpai.Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering
terjadi akibat ekstrasi dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus
diputar, robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada
pemeriksaan speculum(Khasanah and Sulistyawati, 2017)
d) Sistem Pencernaan
Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini
disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat
tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan
yang berlebihan pada waktu persalinan (dehidrasi), kurang makan, luka
laserasi jalan lahir. Supaya buang air besar kembali teratur dapat
diberikan diit atau makanan yang mengandung serat dan pemberian
cairan yang cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3
hari dapat ditolong dengan pemberian huknah atau gliserin spuit
atau diberikan obat laksan yang lain (Khasanah and Sulistyawati, 2017)
e) Sistem Perkemihan
Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2 sampai 8
minggu, tergantung pada 1) keadaan/status sebelum persalinan 2)
Lamanya partus kala II yang dilalui 3) Besarnya tekanan kepala yang
menekan pada saat persalinan (Kadek, Rilyani and Lidya, 2021)
1) Fase taking in, yaitu periode ketergantungan. Periode ini berlangsung dari
hari pertama sampai kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu sedang
berfokus terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali
menceritakan proses persalinan yang dialaminya dari awal sampai akhir.
2) Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah
melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa kawatir akan
ketidakmampuan dan tanggung jawab dalam merawat bayi. Ibu
mempunyai perasaan sangat mudah tersinggung dan gampang marah.
3) Fase letting go yaitu periode menerima tanggung jawab akan peran
barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai
menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.
c) Kebersihan Diri
Sering membersihkan area perineum akan meningkatkan kenyamanan
dan mencegah terjadinya infeksi. Tindakan ini paling sering
menggunakan air bersih yang dialirkan ke atas vulva perineum setelah
berkemih atau defekasi, lalu cebok dan bilas dari arah depan ke
belakang(Amelia, 2018)
d) Istirahat dan Tidur
1) Istirahat yang cukup untuk mengurangi
kelelahan.
2) Tidur siang atau istirahat selagi bayi
tidur.
3) Kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan. Mengatur
kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk
istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7- 8 jam. Kurang istirahat
pada ibu nifas dapat berakibat:
1) Mengurangi jumlah ASI.
2) Memperlambat involusi, yang akhirnya bisa menyebabkan
perdarahan. dan depresi (Kristianti and Pratamaningtyas, 2017)
e) Eliminasi (BAB dan BAK)
1) Buang air kecil (BAK)
a. Dalam 6 jam ibu sudah harus bisa BAK spontan, kebanyakan
ibu dapat berkemih spontan dalam waktu 8 jam.
b. Urin dalam jumlah yang banyak akan diproduksi dalam waktu 12-
36 jam setelah melahirkan.
c. Ureter yang berdilatasi akan kembali dalam waktu 6 minggu.
2) Buang air besar (BAB)
Masalah yang umum terjadi pada ibu post partum adalah masalah
konstipasi atau susah buang air besar.Faktor penyebab yang
mempengaruhi antara lain kurangnya gerak setelah melahirkan
(mobilisasi dini), asupan nutrisi kurang baik, asupan cairan yang
rendah, obat pereda sakit yang mengandung narkotik
meninggalkan
10
Tanda bahaya nifas adalah suatu keadaan gawat darurat setelah proses
persalinan yang membutuhkan penanganan oleh tenaga kesehatan, karena
jika tidak dilakukan tindakan segera akan mengakibatkan kerusakan pada
jaringan, sistem tubuh bahkan kematian. Berikut ini adalah beberapa
tanda bahaya nifas, diantaranya:
a) Perdarahan lewat jalan lahir : Keluar banyak darah
b) Keluar cairan berbau busuk dan berwarna hijau dari jalan
lahir c) Ibu mengalami demam tinggi, suhudapat mencapai
>38oC
d) Adanya bengkak pada wajah, tangan atau kaki
e) Payudara menjadi bengkak, berwarna kemerahan, dan ibu
merasakan sakit ketika di tekan bahkan menimbulkan nanah
f) Puting susu menjadi lecet
g) Nyeri ketika buang air kecil
h) Ibu mengalami depresi (menangis, gelisah, kekhawatiran berlebih,
marah tanpa sebab atau tidak peduli kepada bayinya) (Siwi, 2017).
B. PIJAT OKSITOSIN
1) Definisi Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidak
cukupnya ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk
merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan(Hanum, Sri
Mukhodim Faridah Purwanti and Khumairoh, 2019)
bawahnya (yaitu jaraknya sekitar lebih 1-2 jari). Lalu geser kembali ke
kedua sisi tulang belakang Ibu. Pijat dengan memakai ibu jari (bisa juga
nyaman).
jari. Lakukan pemijatan mulai dari leher, lalu turun ke bawah hingga ke
saja
19