Halaman
BAB III
CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN .................................................. 8
Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Lapangan ini mencakup :
2) ketentuan mengenai peralatan, benda uj, pembuatan dan perawatan benda uj,
cara pembuatan dan perawatan serta laporan.
1.2 Pengertian
1) beton segar adalah campuran beton setelah selesai diaduk hingga beberapa
saat karakteristik belum berubah;
2) beton keras adalah adukan beton yang terdir dar campuran semen Portland
atau sejenisnya, agregat halus, agragat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan
tambahan lainnya yang telah mengeras;
5) batang penusuk adalah batang yang terbuat dari logam yang dgunakan
untuk memadatkan beton
7) segregasi adalah terpisahnya antara pasta semen dan agregat dalam suatu
adukan.
BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN
2.1 Umum
2.2 Teknis
2.2.1 Peralatan
1) wadah adukan untuk contok uji terbuat dari pelat yang datar dari bahan
metal, atau sejenisnya yang kedap air dan licin atau gerobak dorong roda
satu;
2) palu atau pemukul terbuat dari bahan karet, plastic atau bahan lan yang lunak
dengan berat 0,34 kg smapai 0,8 kg;
3) batang penusuk terbuat dari logam, diameter 16 mm dan panjang 610 mm;
4) timbangan harus mempunyai ketelitian 0,3% dar berat yang ditimbang atu 0,1
% dari kapasitas maksimum timbangan.
2.2.2 Bahan
1) semen sesuai dengan SN 15-2049-1990, Semen Portland, Mutu dan Cara Uji;
4) Agregat sesuai dengan SNI 03-1750-1990 Agregat Beton, Mutu dan Cara
Uji.
2.2.3 Benda uji
1) untuk uji kuat tekan benda uji berupa silinder yang dicetak dalam posisi tegak
(2) untuk agregat kasar yang lebih besar dari 50 mm bla disyaratkan
spesifkasi proyek, diameter benda uji harus tiga kali ukuran
maksimum agregat kasar;
(1) ukuran standar, lebar 150 mm, tinggi 150 mm dan panjang minimal ( 3 x
150 ) mm + 50 mm bila ukuran maksimum agregat kasar tidak melebih
50 m;
(2) untuk agregat kasar yang lebih besar dari 50 mm, bila disyaratkan
spesifkas proyek, lebar dan tinggi benda uji tiga kali ukuran maksimum
agregat kasar dan panjang minimal benda uji tiga kali lebar benda uji +50
mm.
2) uji slump sesuai dengan SNI 02-1972-1990, metode Pengujan Slump Beton
4) pengukuran suhu sesuai dengan ASTM Standard C 1064, Test Method for
Temperature of Freshly Mixed Portland Cement Concrete.
2.2.5 Pembuatan Banda Uji
1) penuangan adukan beton ke dalam cetakan harus lapis demi lapis sesuai
Tabel 1 dan pada penuangan akhir kelebihan tinggi tidak boleh lebih dari 6
mm
(4) selama proses pemadatan, penggetar tidak boleh menyentuh dasar atau
sisi cetakan.
TABEL 1
JENIS DAN
TINGGI CARA JUMLAH PERKIRAAN TABEL
No
BENDA UJI PEMADATAN LAPISAN LAPISAN ( mm )
(mm)
Silinder :
1. 300 penusukan 3 100
Balok :
1. 150 sampai 200 penusukan 2 Setengah tinggi benda
uji
penusukan
2. Lebih dari 200 3 atau lebih 100
penggetaran
3. 150 sampai 200 1 Setebal spesimen
penggetaran
4. Lebih dari 200 2 atau lebih Mendekati 200
3) penusukan sebagai berikut :
TABEL 2
150 25
200 50
250 75
(2) untuk benda uji balok untuk tiap 13 cm2 luas permukaan atas benda uji
adalah satu kali;
6) penambahan adukan beton pada lapisan akhir setelah proses perataan tidak
boleh melebihi 3 mm dan harus diratakan kembali.
1) Penutupan setelah penyelesaian, yaitu benda uji ditutup dengan bahan yang
tidak mudah menyerap air, tidak rektif dan dapat menjaga kelembaban
sampai sampai saat ujian dilepas dari cetakan;
a) Benda uji harus disimpan dalam suhu antara 16 sampai 27ºC, dan
dalam lingkungan yang lembab selama 48 jam, harus terlindung
dari sinar matahari langsung atau alat yang memancarkan panas;
c) Jika benda uji tidak akan diangkut selama 48 jam, cetakan harus
dilepas dalam waktu 24 jam ± 8 jam dan diberi perawatan
standar sampai tiba waktu pengangkutan;
(b) Tidak lebih dari 3 jam sebelum pengujian pada suhu antara
20ºC sampai 30ºC;
(c) Benda uji tidak boleh terkena tetesan atau aliran air;
b) Benda uji balok harus dirawat sama seperti benda uji silinder
kecuali sekurang-kurangnya 20 jam sebelum pengujian, balok
harus disimpan dalam air kapu jenuh pada suhu 23ºC ± 1,7ºC;
3) Perawatan untuk menentukan saat pelepasan cetakan atau saat struktur boleh
menerima beban :
(1) Silinder disimpan pada atau sedekat mungkin dengan struktur yang dan
suhu serta kelembabannya harus sama;
(2) Balok uji dan struktur yang diwakilinya harus memperoleh perawatan
yang sama:
b) Balok uji harus disimpan dalam air kapur pada suhu 23ºC ± 1,7ºC
selama 24 jam ± 4 jam sebelum pengujian.
2.2.7 Pengangkutan Benda Uji
Cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di lapangan dilakukan sebagi
berikut :
1) Pencetakan :
(1) Tempatkan cetakan pada permukaan yang datar, keras, bebas dari
getaran, gangguan-gangguan lain dan sedekat mungkin dengan lokasi
penyimpanan;
(2) Tuangkan adukan beton dalam cetakan dengan menggunakan sekop atau
sendok aduk sesekop penuh atau sesekop datar dari bejana pengaduk agar
diperoleh adukan yang dapat mewakili campuran tersebut;
(3) Tusukkan sendok diseputar garis keliling lubang cetakan agar dapat
dipastikan bahwa beton terdistribusi secara merata dan terhindar
terjadinya segregasi;
2) Pemadatan :
(a) Masukkan adukan beton ke dalam cetakan lapis demi lapis dengan
jumlah lapisan sesuai dengan butir 2.2.5 1);
(b) Tusuk tiap lapisan dengan batang penusuk sesuai dengan butir 2.2.5
3);
(d) Pukul-pukul bagian luar cetakan pelan-pelan dengan palu kayu atau
karet untuk menutup tiap lubang yang masih ada dan melepas
gelembung udara yang besar-besar yang mungkin terperangkap;
(2) Dengan penggetaran :
(a) Buat periode waktu getar yang seragam untuk jenis beton
tertentu, alat getar, dan cetakan yang terkait;
(b) Isi cetakan dan getar dengan waktu getar yang sama untuk setiap
lapisn dan hindari pengisian secara berlebihan pada penuangan
terkhir menurut ketentuan butir 2.2.5 1);
(c) Tusukkan alat penggetar di tiga titik yang berlainan untuk tiap
lapisan dan seterusnya lakukan seperti pada butir 2.2.3 3) dan
butir 2.2.3 4);
(d) Ratakan permukaan sesuai dengan butir 2.2.5 5) dan butir 2.2.5
6)
(a) Tusukkan alat penggetar sesuai dengan butir 2.2.5 1) dan butir
2.2.5 2);
c) Penggetaran eksternal :
3) Penyelesaian :
(2) Ratakan dengan roskam sesuai dengan butir 2.2.5 5) dan butir 2.2.5 6).
4) Penyimpanan awal :
(2) Angkat dan topang benda uji dari bawah dengan sendok semen yang
besar atau alat yang serupa, bila benda uji dibuat dalam cetakan yang
penggunaanya satu per satu hendak dipindah.
(3) Tandai benda uji untuk mengidentifikasi beton yang diwakilianya secara
npositif dan tidak mudah rusak.
5) Perawatan :
(1) Selimuti benda uji dengan pelat atau lembaran plastic kedap air, tidak
reaktif dan bungkus dengan kain basah serta hindari agar tidak
menyentuh permukaan beton;
(2) Lakukan perawatan sesuai dengan butir 2.2.6 1) sampai butir 2.2.6 3)
DAFTAR ISTILAH
Penggetar : eksternal/meja
Perawatan : curing
Pengetukan : jigging
Penyekopan : shoveling
Segregasi : segregation