Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PELAYANAN PERAWATAN

RUANG ALAMANDA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


PRINGSEWU
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Instalasi rawat inap kelas 1 dan kelas 2 Alamanda merupakan
salah satu unit pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu
yang melayani dengan berbagai kasus, yaitu kasus bedah, penyakit
dalam,anak dan lain lain. Perawatan pasien di kelas 1 dan kelas 2
memerlukan observasi dan terapi baik oleh dokter maupun perawat
secara kontinyu.

Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan


mempunyai fungsi rujukan yang harus bisa memberikan pelayanan
kesehatan yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien. Untuk
mendukung kelancaran pelayanan di Ruang Rawat Inap kelas1 dan
kelas 2 Alamanda diperlukan SDM yang handal dan professional serta
peralatan yang lengkap dan teruji kelayakannnya.

B. TUJUAN
1. Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan rawat inap kelas 2 dan
kelas 2 di RSUD Pringsewu
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD
Pringsewu.
3. Menjadi acuan pengembangan pelayanan pasien pasien dengan
berbagai kasus di RSUD Pringsewu.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di Ruang Rawat Alamanda
adalah sebagai berikut:
1. Diagnosa dan penatalaksanaan penyakit-penyakit untuk semua
kasus.
2. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap
komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit
3. Memberikan bantuan psikologi pada pasien yang memerlukan
dukungan psikologi.

D. Batasan Operasional
Memberikan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Kepada pasien
dengan berbagai kasus.

E. Landasan Hukum
Dasar Hukum yang digunakan adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan.
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
9. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departeman Kesehatan Republik Indonesia 1999.
10. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di
Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001
11. Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001
12. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan di
Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2001.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Kualifikasi ketenagaan yang harus ada pada pelayanan perawatan
pasien kelas 1 dan kelas 2 di RSUD Pringsewu adalah:
1. Tenaga Medis
Dokter-dokter spesialis yang diakui oleh departemen pendidikan
dan kebudayaan dan departemen kesehatan. Harus memiliki latar
belakang pendidikan, pelatihan, dan pengalaman dalam
bidangnya.
2. Tenaga Keperawatan
Pelayanan perawatan di ruang rawat inap alamanda dilakukan oleh
perawat yang memiliki kewenangan klinis sesuai jenjang karir nya.
3. Tenaga Kesehatan lain
Adanya tenaga kesehatan lain seperti ahli gizi, farmasi sesuai
dengan kompetensinya.

Selain adanya tenaga profesional pemberi asuhan, juga diperlukan


tenaga admission dan pramukarya yang ikut membantu suksesnya
pelayanan perawatan di Ruang rawat inap Alamanda RSUD
Pringsewu,

B. Distribusi Ketenagaan

NAMA PENDIDIKAN FUNGSI JUMLAH


JABATAN KEBUTUHAN
Kepala SI Managerial 1
ruangan Keperawatan
Ners
Ketua Tim SI Membuat 2
Keperawatan perencanaan
berdasarkan tugas
dan kewenangannya
yang didelegasikan
oleh kepala ruangan
Penanggung Min D3 Bertanggungjawab 3
Jawab shift keperawatan terhadap kelancaran
tugas dalam shift
Perawat Min D3 Melakukan tindakan- 7
Pelaksana Keperawatan Tindakan
Keperawatan
Sesuai dengan SPO
C. Pengaturan Jaga/ Dinas
1. Dinas Pagi : 07.30 – 14.00 WIB
2. Dinas Siang : 14.00 – 20.00 WIB
3. Dinas Malam : 20.00 – 08.00 WIB
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
(Terlampir)

B. Standar Fasilitas
1. Standar alat keperawatan di ruang rawat inap Alamanda
dengan kapasitas 18 pasien

NO NAMA BARANG RATIO Ruang Alamanda


1 Tensimeter 2/ruangan 1/ruangan
2 Stetoskop 3/ruangan 3/ruangan
3 Timbangan BB/Tinggi 1/ruangan 1/ruangan
4 Tabung Oksigen 10/ruangan 5/ruangan
5 Flowmeter Central 14/ruangan 6/ruangan
6 Flowmeter manual 4/ruangan 6/ruangan
7 Suction 1/ruangan 1/ruangan
8 Vena sectie set 1/ruangan Tidak ada
9 Gunting perband 2/ruangan 2/ruangan
10 Korentang dan tempat 2/ruangan 1/ruangan
11 Bak instrument sedang 3/ruangan 3/ruangan
12 Bak instrument kecil 2/ruangan 1/ruangan
13 Pispot 7/ruangan Tak ada
14 Urinal 7/ruangan Tak ada
15 Termometer digital 7/ruangan 1/ruangan
16 Reflek hammer 1/ruangan Tidak ada
17 Ambubag 1/ruangan 2/ruangan
18 Pen ligt 1/ruangan 1/ruangan
19 Bengkok 4/ruangan 3/ruangan
20 Lampu sorot 1/ruangan Tidak ada
21 EKG 1/ruangan 1/ruangan
22 Nebulizer 1/ruangan 2/ruangan
23 Tromol besar 1/ruangan 1/ruangan
24 Kom kecil 3/ruangan 2/ruangan
25 Bak instrument besar 1/ruangan 1/ruangan
26 Klem 2/ruangan Tak ada
27 Pinset 6/ruangan 4/ruangan
28 Tong spatel 2/ruangan Tidak ada
29 Kom kapas 2/ruangan 1/ruangan
30 Vena Vier 1/ruangan Tidak ada

2. Standar Linen

N NAMA BARANG RATIO Ruang Alamanda


O
1 Baju pasien 1:4 Tidak ada
2 Laken 1:4 1:2
3 Sarung bantal 1:4 1:2
4 Selimut pasien 1:4 1:1/2
5 Horden/skerem 1:1 1:1
6 Perlak 1:2 1: 1/2

3. Standar Alat Rumah Tangga dengan kapaasitas 14 pasien

N NAMA BARANG RATIO Ruang Alamanda


O
1 Kursi roda 2-3/ruangan 2/ruangan
2 Brankar 1-2/ruangan 1/ruangan
3 Lemari obat 1/ruangan 1/ruangan
emergency
4 Emergency lamp 1/ruangan Tidak ada
5 Lemari APD 1/ruangan Tidak ada
6 Tempat tidur pasien 1:1 1:1
7 Lemari pasien 1:1 1:1
8 Kasur pasien 1:1 1:1
9 Tempat sampah 1/ruangan Tidak ada
pasien
10 Tempat sampah besar 4/ruangan 4/ruangan
11 Waskom mandi 8-12/ 2/ruangan
ruangan
12 Dorongan Oksigen 1/ruangan 1/ruangan
13 Meja makan pasien 1:1 Tak ada
14 Lemari obat 1/ruangan 1/ruangan
15 Lemari laken 1/ruangan 1/ruangan
16 Lampu senter 1/ruangan Tidak ada
17 Troli 3/ruangan 2/ruangan

4. Standar Alat Pencatatan dan pelaporan tersedia cukup di


ruang Alamanda.
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Konsep Pelayanan secara umum


- Dilakukan secara kerjasama tim (teamwork) perawat dan
dokter
- Pelayanan dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan
- Peralatan yang tersedia memenuhi ketentuan undang-
undang
- Semua tindakan terdokumentasikan dengan baik
- Harus ada system monitor dan evaluasi

B. Prosedur Pelayanan
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan RS dan Standar Prosedur Operasional.
Prosedur pelayanan rawat inap Ruang Alamanda adalah :
1. Melakukan identifikasi pasien baik pasien baru dan pasien lama.
Pasien bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam RS serta
datang sendiri. Dilakukan anamnese penyakit dan pengisian rekam
medik yang baru atau yang lama secara lengkap.
2. Tindakan pertama dilakukan setelah pemeriksaan oleh tenaga
medis (dokter). Pemeriksaan dilakukan secara sistematis meliputi
anamnese dan pemeriksaan fisik.
3. Setelah itu kolaborasi dengan tenaga keperawatan lainnya sesuai
kewenangan masing-masing.
4. Pada kasus-kasus dengan resiko tinggi sebelum dilakukan
tindakan pasien/keluarga diberi informasi terlebih dahulu.
5. Jika pasien dirawat bersama oleh beberapa spesialis maka harus
ada dokter penanggungjawab pasien (DPJP).
6. Apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan laboratorium, radiologi dan sebagainya.
7. Pelayanan yang diberikan meliputi preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif.
8. Pulang dan kunjungan kontrol
- Pasien dipulangkan setelah mendapat persetujuan dokter
- Pada saat pulang pasien diberikan catatan mengenai diet,
jadwal konrol, obat pulang beserta aturan pakainya
- Kunjungan kontrol di polilinik tempat pemberi layanan (RS)
sesuai dengan jadwal.
BAB V

LOGISTIK

N PERSEDIAAN BARANG JUMLAH BARANG


O
ATK
1 Komputer 1
2 Steples besar 1
3 Steples kecil 1
4 Spidol marker hitam permanen 1
5 Penggaris 1
6 Tip ex 1
7 Buku ekspedisi 2
8 Buku folio 1
9 Pena 4
10 Pembolong 2
11 Pena warna merah biru 1
12 Kalkulator 1
13 Pena hitam 1
14 Laptop 1

Rumah Tangga
1 Kipas angin 1
2 Meja kantor 4
3 Kursi sofa 16
4 Kursi sandar 6
5 Televisi 7
6 Lemari loker 1
7 Rak sabun+tissue 1
8 Rak sepatu 1
9 Sapu lantai 3
10 Alat pel 2
11 Ember besar 8
12 Gayung 8
13 Rak berkas 1
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. DEFINISI.
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah upaya yang
dilakukan di pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya cidera dan
tindakan yang tidak seharusnya dilakukan pada pasien. Safety patient
menjadi unsur penting yang perlu diperhatikan dalam pelayanan
kesehatan karena menyangkut keselamatan pasien.

B. TUJUAN
 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
 Menurunnya kejadian tidak diharapakan (KTD) di Rumah Sakit.
 Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Sasaran keselamatan pasien (patient safety) untuk pelayanan pada anak
adalah:
1. Ketepatan Identifikasi pasien.
Semua pasien masuk diharapkan sudah memakai gelang identitas
warna sesuai jenis kelamin dan berisi nama, tanggal lahir pasien.
Pastikan keluarga mengerti manfaat gelang. Dan petugas
diharapkan menanyakan identitas pasien sebelum melakukan
Tindakan ke pasien dan mencocokkan dengan gelang.

2. Peningkatan komunikasi yang efektif’


a. Petugas selalu memperkenalkan diri saat akan melakukan
Tindakan ke pasien dan pastikan keluarga pasien mengerti nama
petugas yang merawat pasien.
b. Pelaksanaan pelaporan dengan metode SBAR berjalan dengan
baik dan dokumentasi tertulis di rekam medis.
c. Ketepatan penyampaian nilai kritis dalam waktu kurang dari 30
menit sudah sampai ke DPJP’

3. Ketepatan pemberian obat


Pemberian obat sesuai dengan 7 benar.

4. Ketepatan Tranfusi
Memastikan tranfusi darah yang akan diberikan ke pasien sesuai
golongan darah nya dengan darah pasien.

5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan Kesehatan


Petugas menjalankan 5 moment kebersihan tangan dengan mencuci
tangan 6 langkah. Dan keluarga pasien mendapat edukasi tentang 6
langkah cuci tangan dan pastikan semua keluarga pasien mampu
melaksanakan.
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
Pasien yang beresiko jatuh diberikan tanda resiko jatuh pada gelang
dan menempelkan tanda setiga kuning di bed pasien sebagai
pengingat akan kemungkinan pasien bisa jatuh, dan memberikan
edukasi pencegahan nya dengan memasang pengaman di bed pasien.
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. PENGERTIAN
Keselamatan dan Kesehatan kerja di rumah sakit adalah segala
kegiatan untuk menjamin serta melindungi keselamatan dan
Kesehatan sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit dengan upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit.

B. TUJUAN
Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman
dan dalam rangka meningkatkan derajat Kesehatan karyawan rumah
sakit.

C. TATALAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN


1. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip
pencegahan infeksi, yaitu :
- Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat
menularkan infeksi.
- Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu
boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila
terdapat kontak dengan specimen pasien yaitu urin, darah,
muntah, secret, dll
- Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien,
sesuai prosedur yang ada, mis : memasang kateter, menyuntuk,
menjahit luka, memasang infus, dll
- Mencuci tangan dengan sabun antiseptic/handscrub sebelum dan
sesudah menangani pasien

2. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius


3. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu :
- Dekontaminasi dengan larutan enzimati
- Pencucian dengan sabun
- Pengeringan
4. Menggunakan baju kerja yang bersih
5. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus:
- HIV/AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi)
- Flu burung dan covid 19
Kewaspadaan standar karyawan/petugas Ruang rawat anak
dalam menghadapi penderita dengan dugaan flu burung adalah :
< Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sikat selama lebih kurang 1 menit, yaitu
dengan menyikat seluruh telapak tangan maupun punggung
tangan.
< Hal ini didlakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita
< Memakai masker N95 atau minimal masker badan
< Menggunakan pelindung wajah/kacamata goggle (bila
diperlukan)
< Menggunakan apron/gaun pelindung
< Menggunakan sarung tangan.

6. Pemeriksaaan kesehatan karyawan secara berkala


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kegiatan pokok ruang rawat inap adalah merencanakan, menyusun,


mengusulkan, mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan pelayanan di
RS. Salah satu Kegiatan pelayanan di RS adalah penetapan indikator mutu.
Ruang Rawat Alamanda menetapkan 5 indikator mutu unit, yaitu :
1. Kepatuhan kebersihan tangan
2. Kepatuhan identifikasi pasien
3. Kepatuhan upaya pencegahan pasien jatuh
4. Kepatuhan penggunaan APD
5. Kepatuhan visite dokter pada pukul 06.00 sd pukul 14.00
BAB IX

PENUTUP

Pada dasarnya pelayanan di rawat inap Ruang Alamanda merupakan bagian


pelayanan di rumah sakit. Pelayanan ruang Alamanda tidak saja
membutuhkan ketrampilan tenis medis ataupun asuhan keperawatan saja,
tetapi unsur Pengelolaan/manajemen pelayanan juga sangat mempengaruhi
keberhasilan pelayanan ini. Dimana masing-masing pihak terkait dapat
memahami perannya Yang selanjutnya akan melakukan pelayanan sesuai
kriteria yang telah ditetapkan.

Telah disusun suatu Pedoman Pelayanan di Ruang Rawat Alamanda


sebagai acuan untuk melaksanakan dan mengelola pelayanan kesehatan
untuk semua kasus di ruang lingkup RSUD Pringswu.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. PENGERTIAN.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat kerja /
aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.

B. TUJUAN.
a Terciptanya budaya keselamatan kerja di RSUD Pringsewu
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
d. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

C. TATA LAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN.


a. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip pencegahan
infeksi, yaitu :
o Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat menularkan
infeksi
o Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu
boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat
kontak dengan spesimen pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret, dll
o Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien, sesuai
prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik, menjahit
luka, memasang infus, dll
o Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah
menangani pasien
b. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius
c. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:
o Dekontaminasi dengan larutan klorin
o Pencucian dengan sabun
o Pengeringan
d. Menggunakan baju kerja yang bersih
e. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus :
o HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi).
o Flu burung
Kewaspadaan standar karyawan / petugas ICU dalam menghadapi
penderita dengan dugaan flu burung adalah :
Ø Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan menggunakan
sikat selama ± 5 menit, yaitu dengan menyikat selruh telapak tangan
maupun punggung tangan.
Ø Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita.
Ø Memakai masker N95 atau minimal masker badan
Ø Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila diperlukan)
Ø Menggunakan apron / gaun pelindung
Ø Menggunakan sarung tangan
Ø Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)

f. Hepatitis B/C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)

Anda mungkin juga menyukai