Pedoman Pelayanan Perawatan Ruang Anak
Pedoman Pelayanan Perawatan Ruang Anak
RUANG ALAMANDA
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Instalasi rawat inap kelas 1 dan kelas 2 Alamanda merupakan
salah satu unit pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu
yang melayani dengan berbagai kasus, yaitu kasus bedah, penyakit
dalam,anak dan lain lain. Perawatan pasien di kelas 1 dan kelas 2
memerlukan observasi dan terapi baik oleh dokter maupun perawat
secara kontinyu.
B. TUJUAN
1. Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan rawat inap kelas 2 dan
kelas 2 di RSUD Pringsewu
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD
Pringsewu.
3. Menjadi acuan pengembangan pelayanan pasien pasien dengan
berbagai kasus di RSUD Pringsewu.
D. Batasan Operasional
Memberikan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Kepada pasien
dengan berbagai kasus.
E. Landasan Hukum
Dasar Hukum yang digunakan adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan.
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
9. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departeman Kesehatan Republik Indonesia 1999.
10. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di
Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001
11. Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001
12. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan di
Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2001.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
A. Denah Ruang
(Terlampir)
B. Standar Fasilitas
1. Standar alat keperawatan di ruang rawat inap Alamanda
dengan kapasitas 18 pasien
2. Standar Linen
B. Prosedur Pelayanan
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan RS dan Standar Prosedur Operasional.
Prosedur pelayanan rawat inap Ruang Alamanda adalah :
1. Melakukan identifikasi pasien baik pasien baru dan pasien lama.
Pasien bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam RS serta
datang sendiri. Dilakukan anamnese penyakit dan pengisian rekam
medik yang baru atau yang lama secara lengkap.
2. Tindakan pertama dilakukan setelah pemeriksaan oleh tenaga
medis (dokter). Pemeriksaan dilakukan secara sistematis meliputi
anamnese dan pemeriksaan fisik.
3. Setelah itu kolaborasi dengan tenaga keperawatan lainnya sesuai
kewenangan masing-masing.
4. Pada kasus-kasus dengan resiko tinggi sebelum dilakukan
tindakan pasien/keluarga diberi informasi terlebih dahulu.
5. Jika pasien dirawat bersama oleh beberapa spesialis maka harus
ada dokter penanggungjawab pasien (DPJP).
6. Apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan laboratorium, radiologi dan sebagainya.
7. Pelayanan yang diberikan meliputi preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif.
8. Pulang dan kunjungan kontrol
- Pasien dipulangkan setelah mendapat persetujuan dokter
- Pada saat pulang pasien diberikan catatan mengenai diet,
jadwal konrol, obat pulang beserta aturan pakainya
- Kunjungan kontrol di polilinik tempat pemberi layanan (RS)
sesuai dengan jadwal.
BAB V
LOGISTIK
Rumah Tangga
1 Kipas angin 1
2 Meja kantor 4
3 Kursi sofa 16
4 Kursi sandar 6
5 Televisi 7
6 Lemari loker 1
7 Rak sabun+tissue 1
8 Rak sepatu 1
9 Sapu lantai 3
10 Alat pel 2
11 Ember besar 8
12 Gayung 8
13 Rak berkas 1
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. DEFINISI.
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah upaya yang
dilakukan di pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya cidera dan
tindakan yang tidak seharusnya dilakukan pada pasien. Safety patient
menjadi unsur penting yang perlu diperhatikan dalam pelayanan
kesehatan karena menyangkut keselamatan pasien.
B. TUJUAN
Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
Menurunnya kejadian tidak diharapakan (KTD) di Rumah Sakit.
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
4. Ketepatan Tranfusi
Memastikan tranfusi darah yang akan diberikan ke pasien sesuai
golongan darah nya dengan darah pasien.
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Keselamatan dan Kesehatan kerja di rumah sakit adalah segala
kegiatan untuk menjamin serta melindungi keselamatan dan
Kesehatan sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit dengan upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit.
B. TUJUAN
Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman
dan dalam rangka meningkatkan derajat Kesehatan karyawan rumah
sakit.
PENUTUP
A. PENGERTIAN.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat kerja /
aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.
B. TUJUAN.
a Terciptanya budaya keselamatan kerja di RSUD Pringsewu
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
d. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.