Anda di halaman 1dari 13

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No.

2, Juli 2018

KLUB SEPAKBOLA ASSYABAAB SURABAYA TAHUN 1974 - 1997

ACHMAD BAGUS WARDI UTOMO


Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
Email: bagus.achmad18@gmail.com

Nasution
S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Surabaya merupakan salah satu kota dengan peminat olahraga sepakbola terbanyak di Indonesia. Hal ini
menyebabkan banyaknya klub dan pemain yang berasal dari Surabaya. Setelah liga Galatama pertama kali bergulir
menyebabkan banyak berdirinnya klub-klub professional. Klub Sepakbola Assyabaab merupakan salah satu dari sekian
banyak klub Galatama yang sebelumnya merupakan klub amatir. Kiprah klub Assyabaab baik selama menjadi klub amatir
ataupun klub professional kirannya mampu untuk membanggakan masyarakat Surabaya. Banyak dari para pemain
Assyabaab yang menjadi pemain tim Nasional bahkan ada juga yang menjadi pemain pilihan dalam Asian All Star.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari pengumpulan data, kritik
sumber, interpretasi dan historiografi. Data-data yang digunakan adalah sumber lisan dari saksi peristiwa sejarah langsung
dalam perkembangan klub sepakbola Assyabaab. Sumber koran Jawa Pos dan Surabaya Pos didapatkan dari perpustakaan
Medayu Agung dan Stikosa AWS. Kemudian sumber buku yang digunakan sebagai referensi didapatkan dari
Perpustakaan Universitas Negeri Surabaya, Perpustakaan Universitas Airlangga, Perpustakaan Daerah Jawa Timur.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa klub Assyabaab sendiri pada awalnya merupakan klub amatir
yang berlaga di liga Internal Persebaya. Keinginan pengurus klub Assyabaab Surabaya dalam menjadikan klub
professional dilatarbelakangi oleh prestasi klub Assyabaab yang mampu memberikan sumbangan pemain ke Persebaya
dan Tim Nasional. Dalam menjadi klub professional dengan mengikuti kompetisi Liga Galatama dan Liga Indonesia
mampu menjadi klub papan atas dan menjadi perwakilan satu-satunnya Surabaya di babak 8 besar pada tahun 1994-1995.
Kata Kunci : Assyabaab, Sepak Bola, Surabaya.
Abstract
Surabaya is one of the cities with the most football sports enthusiasts in Indonesia. This can happen because a
lot of clubs and players coming from Surabaya. After the Galatama league begin in the first time, of a lot professional
clubs born to following that League. Assyabaab Football Club is one of many Galatama clubs previously an amateur
club. Gait Assyabaab club either during the amateur club or professional club think able to boast the people of Surabaya.
Many of the Assyabaab players became a national team players and some even become players of choice in the Asian All
Star.
The method used in this study is a historical method that consists of data collection, source criticism,
interpretation and historiography. The data used are oral sources from witnesses of historical events directly in the
development of Assyabaab football club. Sources of the newspaper Jawa Pos and Surabaya Post obtained from Medayu
Agung and Stikosa AWS library. Then the source of the book used as a reference is obtained from the Library of
Universitas Negeri Surabaya, Airlangga University Library, East Java Regional Library.
Based on the results of the study showed that the Assyabaab club itself was originally an amateur club competing
in the Persebaya Internal league. The desire of Assyabaab Surabaya club management in making professional clubs was
motivated by the achievements of Assyabaab clubs who were able to contribute players to Persebaya and the National
Team. In becoming a professional club by participating in the Galatama League and the Indonesian League, they were
able to become top clubs and become the sole representative of Surabaya in the last 8 in 1994-1995.
Keywords: Assyabaab, Football, Surabaya

karyawan. Kemudian, pada masa berikutnya klub-klub


PENDAHULUAN sepak bola yang terbentuk di kota-kota pusat kekuasaaan
Permainan sepak bola pada awalnya Belanda membentuk bond-bond sepak bola, yakni West
diperkenalkan di Indonesia sekitar awal tahun 1900-an Java Voetbal Bond, Soerabajas Voetbal Bond, Bandung
oleh orang-orang Belanda dimana pada waktu itu bekerja Voetbal Bond dan Semarang Voetbal Bond. Pada tahun
di instansi-instansi pemerintah sebagai pegawai 1914 di Semarang untuk pertama kali diadakan kejuaraan
pemerintah dalam bidang perkebunan, kantor antar klub-klub lokal empat kota utama di Jawa: Batavia,
perdagangan, perkapalan, serta pertambangan sebagai Bandung Surabaya, dan Semarang. Pertandingan

416
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

semacam itu awalnya diurus oleh komite ad hoc salah satu Kejuaraan Sepak Bola Antarklub PSSI 1975 menjadi
anggota keempat bond sepak bola, baru pada atahun 1919 tonggak awal dalam perkembangan Assyabab selanjutnya.
dibentuklah Nedherlandsch Indische Voetbal Bond ( Melihat banyak pemain yang berkualitas serta
NIVB ) untuk mengorganisir pertandingan antar kota popularitas klub Assyabaab yang semakin dikenal
tahunan dengan aturan tetap . membuat manajemen klub ingin menjadikan klub ini
Kemudian, pada tanggal 19 April 1930 sebagai klub professional. Kemudian didukung oleh
berkumpulah bond-bond pribumi seperti Persidja, pembinaan serta pengelolaan klub Assyabaab yang baik,
Madioensche Voetbal Bond, BIVB, SIVB, MIVB dan maka Assyabaab memulai era professional mereka dengan
PSM untuk membentuk sebuah bond sepak bola mengikuti liga Galatama.
Indonesia. Nama Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia Berdasarkan pendahuluan yang dipaparkan di atas,
kemudian dipilih sebagai organisasi sepakbola pribumi maka pokok permasalahan yang dibahas dalam penulisan
dan timur asing yang berada di Indonesia . Setelah ini adalah peran Assyabaab Surabaya dalam
dibentuknya PSSI, maka diadakan kompetisi resmi PSSI persepakbolaan di Indonesia, maka diperlukan beberapa
yang bertujuan untuk menyatukan bond-bond yang ada di pertanyaan penelitian sebagai berikut :
Indonesia. 1. Bagaimana latar belakang Assyabaab Surabaya
Setelah Indonesia Merdeka, diadakan kembali menjadi klub professional 1974 – 1989 ?
liga Perserikatan dengan persaingan yang merata dari 2. Bagaimana perkembangan Assyabaab Surabaya
klub-klub yang berpartisipasi. Klub-klub yang mengikuti dalam menjadi klub professional 1989 – 1997 ?
liga tersebut antara lain Persija Jakarta, Persis Solo, 3. Bagaimana peranan Assyabaab Surabaya dalam
Persebaya Surabaya, Persib Bandung, PSM Makasar. persepakbolaan nasional 1974 – 1997 ?
Klub-klub di liga perserikatan tersebut juga mempunyai
sebuah kompetisi internal yang diikuti oleh klub amatir METODE PENELITIAN
dimana mereka mendapatkan bibit-bibit pemain untuk Metode penelitian yang digunakan dalam kepenulisan
bersaing di Liga Galatama. kiprah Assyabaab di liga Galatama 1974 – 1997
Pada tahun 1979 sepak bola Indonesia memasuki menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi
era Galatama ( Liga Sepak Bola Utama). Galatama secara Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi . Penulisan
konsep bersifat semi-profesional atau non-amatir. sejarah tersebut dapat dijelaskan antara lain :
Galatama beranggokan klub-klub swasta yaitu PS Arseto,
1. Heuristik (Pengumpulan data sumber)
PS Warna Agung, PS Jayakarta, PS Tunas Inti, PS BBSA
Tama, PS Indonesia Muda, PS Cahaya Kita, PS Buana Heuristik merupakan proses pengambilan sumber
Putera, PS Pardedetex Medan, PS Djaka Utama Lampung, yang didasarkan oleh beberapa dokumen yang tersimpan
PS Perseka 78 Bogor, PS Tiidar Sakti Magelang, PS NIAC baik itu di perpustakaan ataupun di badan arsip. Peneliti
Mitra Surabaya, PS Saribumi Raya 79 Bandung yang mencari hal yang berhubungan dengan latar belakang dan
merupakan klub-klub yang berkopetisi pada awal perkembangan Assyabaab seperti koran-koran Jawa Pos
dilaksanakannya Galatama . atau Kompas di perpustakaan Medayu Agung dan
Persepakbolaan di Surabaya di tingkat perpustakaan Stikosa AWS, foto pemain Assyabaab
profesional hanya diwakili oleh Persebaya yang Surabaya, dan wawancara dengan pengurus klub Assabaab
sebelumnya bernama SIVB sebagai klub naungan tim-tim yaitu Moch.Barmen sebagai sumber primer. Kemudian
dari Surabaya. Kemudian pada masa Galatama, Niac Mitra sumber sekunder didapatkan melelui perpustakaan daerah
sebagai klub salah satu klub sepakbola di Surabaya yang Jawa Timur serta perpustakaan UNESA yang digunakan
mempunyai prestasi mengikuti liga Galatama pada tahun untuk pencarian referensi buku.
1979 dan menorek prestasi dengan menjadi juara pada 2. Kritik Sumber
tahun 1981-1982, 1986 dan 1988-1989. Namun, pada Kegiatan kritik sumber wajib digunakan sebagai
tahun 1989, muncul lagi salah satu klub professional yang salah satu tahapan dalam penulisan sejarah. Tujuan dari
ada di Surabaya yaitu Assyabaab Surabaya yang kegiatan kritik sumber adalah untuk menguji tingkat
mengikuti liga Galatama bersama Niac Mitra. kebenaran dan kredibilitas dari sumber-sumber yang telah
Klub Assyabaab Surabaya sendiri pada awalnya didapatkan dan dikumpulkan. Dalam kritik sumber
merupakan klub sepakbola yang didirikan oleh orang- terdapat 2 tahapan yaitu kritik sumber intern dan ekstern.
orang etnis Arab di kawasan Ampel Surabaya. Pada tahun Dalam kritik intern, penulis mengkaji sumber dan
1930 orang Arab membentuk klub sepak bola yaitu An mengetahui kebenaran sumber melalui perbandingan antar
Nasher. Kemudian pada tanggal 16 Juni 1948 berganti sumber serta wawancara dengan saksi sejaman yang dapat
nama menjadi Assyabaab. Setelah itu klub Asyabaab dipertanggung jawabkan. Sedangkan kritik ektern adalah
mengikuti liga internal Persebaya dan mampu untuk kritik dengan mengkaji sumber melalui unsur-unsur luar
menyumbangkan pemainnya untuk Persebaya untuk contohnya bahasa, tinta kertas, jenis kertas, huruf, dan
berkompetisi di liga Perserikatan. lain-lain.
Pada masa selanjutnya, kiprah Assyabaab dalam 3. Interprestasi
kompetisi sepakbola Indonesia mulai merangkak naik
Intrepretasi adalah tahapan yang dilakukan untuk
seiring dengan perkembangan materi pemain yang
menafsirkan suatu data yang telah diperoleh dan dikritik
menjadi langganan dalam panggilan baik Persebaya
sebelumnya sehingga kemudian mencari keterkaitan antar
adatupun Tim Nasional PSSI. Keikutsertaan Assyabaab di
fakta yang telah ditemukan baik dari buku, koran, majalah,

417
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

arsip, maupun hasil wawancara sehingga dapat dirangkai organisasi-organisasi pada masa Belanda harus_diganti.
menjadi suatu peristiwa sejarah. Pada masa Jepang, nama An-Nasher berganti nama
4. Penulisan Sejarah menjadi Al-Vaoz yang_mempunyai arti kemenangan 4 .
Pada masa pendudukan Jepang kompetisi di
Historiografi atau penulisan sejarah merupakan
Hindia_Belanda yang dinaungi oleh NIVB sebagai induk
tahapan dimana peristiwa-peristiwa yang telah ditafsir dari
sepakbola disini sebelumnya mengalami_ketidakstabilan.
tahapan sebelumnya kemudian ditulis sehingga akan lebih
jelas dan mudah dipahamu secara kronologi dan utuh. Hal tersebut dikarenakan pada pendudukan Jepang,
pemerintah lebih memfokuskan pada bidang milliter
karena_memang pada saat itu Jepang_sedang berperang
HASIL DAN PEMBAHASAN
melawan Sekutu dalam perang dunia_ke II. Akibatnya
A. Sejarah Terbentuknya Klub Assyabaab
banyak dari_klub-klub sepakbola naungan SVB di
Surabaya
Surabaya banyak yang gulung tikar.
Assyabaab Surabaya pada awalnya merupakan Orang-orang Arab yang menganggap bahwa klub
klub_sepakbola yang didirikan oleh orang-orang beretnis sepakbola Al Vaoz merupakan representasi
Arab di kota Surabaya. Pada_masa Kolonial, olahraga mereka__dalam hal olahraga sepakbola dengan gigih
sepakbola khususnya di Surabaya banyak digemari baik mempertahankan klub tersebut._Selain mempertahan
masyarakat Kolonial, Tionghoa, Pribumi maupun Arab. identitas, olahraga ini juga dianggap bisa untuk menjadi
Setelah terbentuknya klub-klub sepakbola di Surabaya, salah_satu hiburan bagi_orang-orang arab.
maka_orang-orang etnis Arab berkeingian_untuk Setelah Indonesia memproklamasikan
membuat_sebuah klub sepakbola dimana klub tersebut kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 semua
diharapkan mampu_untuk menaungi hobi dari_orang- aspek baik aspek politik, ekonomi, dan_sosial banyak
orang arab tersebut_dalam bermain sepakbola. Awal_dari yang berubah. Tidak dipungkiri bahwa olahraga sepakbola
orang-orang beretnis Arab di Surabaya mulai_mengemari juga terpengaruh dengan adannya perubahan
olahraga sepakbola karena kedekatan_mereka dengan tersebut._Keadaan di Indonesia pada saat itu masih belum
orang-orang Belanda. Etnis_Arab yang pada masa stabil. Masyarakat di Indonesia tidak_terkecuali di
pemerintahan Hindia Belanda_berada_di kelas 2 yang Surabaya berjuang mati-matian dalam mempertahankan
merupakan kelasnya orang-orang timur asing kemerdekaan. Akibatnya_kompetisi yang ada di Indonesia
membuat_mereka sering berinteraksi dengan orang-orang menjadi Vakum. Al-Vaoz yang masih berjuang_dalam
Belanda dan_menyebabkan orang-orang Arab tersebut mempertahankan klub sepakbolannya juga harus
mengenal olahraga yang bernama sepakbola1. dibubarkan_karena situasi yang belum kondusif pada saat
Pada tahun 1930_dibentuklah klub sepakbola An- itu.
Nasher sebagai representasi masyarakat Arab dalam Setelah kondisi setelah kemerdekaan_dianggap
menaungi_hobi mereka bermain sepakbola. An-Nasher stabil, kompetisi baru kembali digulirkan di kota
sendiri mempunyai_arti yaitu kemenangan yang diambil Surabaya. Pada tahun 1949_klub sepakbola Al-Vaoz
dari bahasa_arab.2 Dengan arti tersebut_diharapkan para didirikan kembali dan berganti nama_menjadi Assyabaab.
pengurus dan_pemain Assyabaab dapat memenagkan Nama Assyabaab diambil juga dari bahasa arab yang
setiap pertandingan yang mereka jalani. Awalnya berarti pemuda. Penggunaan nama_ Assyabaab
klub_tersebut tidak mempunyai sarana dan melambangkan superioritas karena di dalamnya terdapat 9
prasarana_yang memadai. Kemudian, orang-orang_arab huruf_dimana angka 9 merupakan angka bilangan
tersebut hanya mampu dalam menendang dan_bermain tertinggi5.
sepakbola dengan_biasa saja. Namun dengan semangat Setelah Assyabaab kembali dibentuk pada tahun
yang dimiliki_oleh orang-orang Arab, maka sarana_dan 1949, klub tersebut langsung mengikuti kompetisi internal
prasarana tidak menghalangi mereka dalam mengikuti Persebaya. Pada awalnya yang mengenal klub Assyabaab
kompetisi SVB yang_merupakan anak induk dari NIVB. hanya kalangan orang-orang di kawasan Ampel dan
NIVB_sendiri merupakan induk organisasi sepakbola di sekitarnya saja. Hal tersebut dikarenakan_prestasi klub
Hindia Belanda pada masa Kolonial Belanda3. Assyabaab pada saat itu belum menonjol di kompetisi
An-Nasher mampu_untuk mengkuti kompetisi Internal Persebaya sendiri. Klub yang diunggulkan dan
SVB dikarenakan adannya kedekatan_mereka sering memenangkan pertangdingan Liga Internal
dengan_pemerintah kolonial Belanda. Kedekatan yang Persebaya pada saat itu_antara lain Tiong Hoa, HBS,
diperoleh_oleh orang-orang Arab tersebut dikarenakan Limed,_Bintang Timur, dan PORIS. Sedangkan
pada masa_kolonial mereka berada di kelas_2. Masuknya Assyabaab sendiri disandingkan dengan_klub-klub yang
An-Nasher di kompetisi SVB membuat para pengurus tidak diunggulkan seperti TNH, Maluku, Indonesia Muda,
klub_ mampu disejajarkan dengan klub sepakbola anggota Pasura_dan Thor.
SVB yang lainnya. Pada masa pendudukan_Jepang di Minimnya prestasi_yang diperoleh Assybaab
Indonesia, kota Surabaya sendiri juga terkena imbas dari terjadi_karena beberapa factor. Factor yang pertama
pengalihan kekuasaan_tersebut. akibatnya semua nama

1 2
Nur Hidayat, Gayung Kusuma. Dari An Nasher Hingga Fuad Al Katiri. My Assybaab. Surabaya : PO Assyabaab.
Assybaaab : Sepak Bola Etnis Arab di Surabaya Tahun 1930 – 2048. Hlm 10
3
Jurnal Kesejarahan, Vol.3, No.1, Desember 2013,Universitas Airlangga. Ibid. Hlm 34
4
Hlm 32 IbidHlm 10
5
Ibid. Hlm 10

418
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

adalah seringnya pergantian ketua_dalam susunan menjuarai kompetisi Internal Persebaya_pada tahun 1974
pengurus Assyabaab. Imbasnya_bagi Assyabaab sendiri Assyabaab mengikuti kompetisi_Antar Klub di
yaitu kurang_optimalnya program-program pembinaan Jakarta_bersama dengan Jayakarta Jakarta, UNI
serta_tidak adannya aturan organisasi__atau biasa disebut Bandung,_Mercu Buana Medan, PSAD_Makasar, dan
AD/ART dari rentan tahun_1958 – 1966. Berikut Mandala Jayapura yang memang_pada saat itu diadakan
ini_adalah nama-nama ketua pengurus Assyabaab: oleh PSSI pada masa Barsasono untuk mempertandingan
Tabel 1 juara kompetisi internal yang_ada di Indonesia. Pada
Nama-Nama Ketua Umum Assyabaab pertandingan pertama_Assyabaab mampu mengalahkan
Nama Periode UNI Bandung. Kemudian pada partai
Zein Bin Agil 1948 – 1951 semifinal_Assyabaab berhasil menyingkirkan PSAD
Ali Bahalwan 1951 – 1954 Makkasar sehingga mampu melaju ke_partai final. Di
pertandingan final_Assyabaab kemudian bertemu dengan
Idrus Albar 1954 – 1956
Jayakarta Jakarta_yang merupakan klub unggulan pada
Mustopa Machdami 1956 – 1956 saat itu. Namun, Assyabaab harus menerima kekalahan
Saleh Attamimi 1959 – 1961 melalui_babak adu pinalti dengan skor 6-5 untuk
Umar Al Idrus 1961 – 1962 kemenangan Jayakarta._Assyabaab juga_memperoleh
Cholid Nabhan 1962 – 1964 bonus Rp 5.000.000,- dari keikutsertaannya di kompetisi
Ali Alkatiri 1964 – 1966 Antar Klub di Jakarta7.
Mohammad Barmen 1966 – sekarang Setelah beberapa permasalahan Assyabaab di
Sumber : Fuad Alkatiri. My Asssyabaab. Surabaya : PO tingkat Jawa Timur dan Nasional selesai. Prestasi
Assyabaab. Hlm 21 Assyabaab di Liga Internal Persebaya sendiri semakin
meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan seringnya
Selain pergantian ketua, konflik di Assyabaab menjuarai Liga Internal Persebaya
internal_Assyabaab juga menjadikan klub tersebut sulit mengalahkan lawan-lawannya seperti Indonesia Muda,
dalam menorehkan_prestasinnya di kompetisi internal PSAD, dan Suryanaga yang selalu mendominasi Klub
Persebaya. Seperti pada saat konflik_pergantian nama Internal Persebaya. Imbas dari prestasi tersebut adalah
Assyabaab menjadi Putra Indonesia. Keinginan untuk sering diundangnya Assyabaab untuk melakukan tour luar
mengubah_nama Assyabaab dilakukan oleh Dr Djarot, kota dalam hal pertandingan persahabatan dan mengikuti
Umar Al_Idruz, Gozali_dan_yang lainnya karena turnamen singkat. Selain memenuhi undangan hal tersebut
pada_saat itu nama Klub Assyabaab dinilai sangat berbau juga dilakukan pengurus Assyabaab untuk melatih serta
etnisitas. Hal tersebut_menyebabkan setiap Assyabaab menambah pengalaman tim sebelum Liga Internal
bertanding selalu menjadi bahan rasisme oleh_para berlangsung. Assyabaab melakukan Tour ke kota-kota di
penonton. Namun golongan Mohammad Barmen dan Indonesia seperti Ambon, Bali, Mataram, Bandung,
kawan-kawannya yaitu_Zein Bin Agil, Abdullah Banjarmasin, Yogyakarta, Semarang, Magelang, Kudus,
Ghoromah dan Aboe Ramli menginginkan Jepara dan Madura untuk melakukan kompetisi. Pada
nama_Assyabaab tetap digunakan. Keributan ini sampai waktu di Yogyakarta, Assyabaab mampu menjuarai
harus diselesaikan di tingkat_nasional melalui ketua PSSI kompetisi Invitasi Nasional PSSI U-19 dengan
saat itu yaitu Abdul Wahab. Pada akhirnya mengalahkan Bintang Selatan Medan dengan skor 6-58.
nama_Assyabaab tetap digunakan karena mempunyai Semangat yang dimiliki oleh para pemain
nilai tersendiri di mata pengurus_maupun pemain6. Assyabaab secara tidak langsung berimbas pada
B. Perkembangan Klub Assyabaab Surabaya Dalam permainan yang diperagakan. Pernah ketika Assyabaab
Menjadi Klub Profesional mengalami kesulitan dalam menggunakan tempat latihan,
akhirnya para pemain Assyabaab melakukan latihan di
Pada saat Mohammad Barmen menjadi ketua
halaman rumahnya masing-masing9. Namun hal tersebut
umum, klub Assyabaab baru mulai menunjukkan
tidak berpengaruh terhadap permainan yang diperagakan
kualitasnya. Generasi emas Assyabaab akhirnya lahir pada
oleh para pemain Assyabaab walaupun latihan mereka di
rentan tahun 1974 – 1977. Nama-nama seperti Abdul
halaman rumah. Mereka mampu memenangkan
Kadir, Rusdi Bahalwan, Waskito, Abdul Rozak dan
pertandingan melawan PSAD dengan skor 2-0 melalui gol
Rustam Effendi ada di dalam susunan pemain Assyabaab.
yang dicetak oleh Ach. Toyib10.
Akhirnya setelah melalui beberapa permasalahan di
Melihat perkembangan sepakbola di Surabaya
internal pengurus klub, pada tahun 1974 Assyabaab
dan prestasi Assyabaab yang mampu menorehkan prestasi
mampu untuk menjuarai Liga Internal Persebaya untuk
di kancah Nasional maupun Internasional membuat
pertama kali. Kekompakan tim menjadi kunci Assyabaab
manajemen Assyabaab Surabaya berkeinginan untuk
menjadi juara Internal Persebaya pada waktu itu.
mendirikan Assyabaab Surabaya professional dengan
Perjalanan Assyabaab berlanjut ketika mengikuti
mengikuti kompetisi Liga Galatama. Keinginanan
kompetisi Antar Klub di Jakarta. Karena mampu

6 9
Wawancara dengan Mohammad Barmen di Lapangan Pemain Assyabaab Latihan dI Halaman Rumah. Surabaya
Bumimoro, Komplek TNI AL pada tanggal 29 Juli 2018 Post. 12 April 1985
7 10
Ibid Assyabaab Ambil Alih Kedudukan Puncak. Surabaya Post.
8
Assyabaab Juara di Yogyakarta. Pikiran Rakyat. 31 Oktober 15 April 1985
1981

419
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

manajemen Assyabaab Surabaya tersebut disebabkan oleh mengikuti kompetisi hanya 1 atau 2 tahun saja. 16
Prestasi klub yang mampu mendominasi kompetisi Mengingat memang klub-klub di Galatama dibiayai oleh
internal Persebaya serta mampu mencetak para pemain- pihak Swasta dan berbeda dengan klub di Liga
pemain yang berlaga di Liga Perserikatan meewakili Perserikatan yang dibiayai oleh APBD Daerah pada saat
Persebaya dan bahkan mampu menempus Tim Nasional itu.
Indonesia11. Assyabaab juga sudah mempunyai basis massa
Pendiri Assyabaab Galatama adalah dokter tersediri, khususnya yang berada di luar Surabaya seperti
Abdul Razak Bawazier, Cholid Ghoromah, Cholid dari Bangil dan Pasuruan yang akan berbondong-bondong
Muhammad, Abdurrahman, dan Mustofa Bazawier. 12 bila Assyabaab melakukan pertandingannya. Bahkan
Keinginan Assyabaab untuk mengikuti Liga Galatama apabila Assyabaab mampu untuk menorehkan
sebenarnya sudah ada pada tahun 1979, namun prestasinnya, bukan tidak mungkin penonton akan beralih
dikarenakan belum adannya pendanaan yang kuat disertai mendukung Assyabaab daripada Niac Mitra ataupun
insfrastuktur yang belum pasti menyebabkan keinginan Persebaya 17 . Supporter yang mendukung Assyabaab
untuk mengikuti Liga Galatama ditunda.13 Kemudian baru memang melihat perjalanan Assyabaab pada saat masih
pada tahun 1989 Assyabaab dapat memenuhi syarat untuk menjalani kompetisi-kompetisi baik di dalam liga Internal
mengikuti Liga Galatama dengan adannya investor dana Persebaya ataupun mengikuti kompetisi di luar.
dari perusahaan besar di Surabaya yaitu Jawa Pos di dan Permainan Assyabaab yang bersemangat mampu
dana dari para donator Assyabaab salah satunnya adalah membuat para penonton sering dating ke stadion untuk
dana dari Abdul Razak Bawarzier sendiri.14 Karena ketika menonton pertandingan Assyabaab.
sebuah klub sepakbola yang akan mengikuti liga Galatama Masuknya Assyabaab ke Liga Galatama juga
dipastikan akan menghabiskan dana yang besar. Dana didukung oleh walikota Surabaya pada saat itu yaitu
tersebut bisa untuk pembiayaan away ke kota klub lain, Poernomo. Semakin banyak klub sepakbola di Surabaya
biaya kontrak pemain serta persewaan lapangan untuk akan semakin berkembang kompetisi di kota Surabaya.
bertanding. Pada saat itu di Surabaya sendiri lapangan Kemudian mengenai banyak pemain yang akhirnya pergi
sepakbola yang layak dijadikan sebagai tempat bertanding dari liga Perserikatan untuk bertading di klub Galatama,
di kompetisi professional hanya Gelora 10 November dan Walikota Suarabaya tersebut mengatakan bahwa itu
apabila sebuah klub ingin memakainya maka harus adalah pilihan dari masing-masing pemain, semakin dia
mengeluarkan biaya sewa. banyak bertanding maka akan semakin besar pula peluang
Pencarian dana untuk menjalani kompetisi di liga untuk bermain di Klub Nasional18.
Galatama memang diperlukan, hal tersebut sesuai dengan Assyabaab dalam mengikuti Liga Galatama harus
kebijakan PSSI dimana anggota Galatama diharuskan berpedoman terhadap peraturan-peraturan yang telah
menjalin kerjasama dengan sponsor sebagai upaya ditetapkan oleh PSSI sehingga klub yang menjadi anggota
mendukung pendanaan klub-klub Galatama15. Hal tersebut Galatama diharapkan mampu untuk berkompetisi dengan
untuk menunjang pengeluaran klub yang dibuat untuk baik. Peraturan terhadap sebuah klub sepakbola yang akan
pembinaan pemain, pemberian gaji pemain, gaji staff klub, mengikuti liga Galatama tertera dalam pasal 9 Surat
penyewaan lapangan bagi yang tidak memiliki lapangan Keputusan Pengurus PSSI No.72-XII/ 1978 tertanggal 30
tanding, serta pembiayaan dalam laga away ke luar kota. Desember 1978.
Kemudian Assyabaab di kompetisi Amatir Liga Pada tanggal 22 Maret 1989 Assyabaab Surabaya
Persebaya tidak akan dibubarkan seiring masuknya resmi mengikuti Liga Galatama. Peresmian tersebut
Assyabaab di Liga Galatama. Hal tersebut dilakukan oleh dilakukan di Hotel Tanjung Surabaya dengan
manajemen Assyabaab utuk memperoleh bibit-bibit penandatanganan surat menjadi Anggota Liga oleh Dr
pemain yang kemudian mampu masuk ke klub Assyabaab Abdul Razak Bazarwier selaku ketua manajemen
Galatama di tim utama. Dalam internal Assyabaab sendiri Assyabaab Galatama. Kemudian dalam penandatanganan
pada saat itu juga diisi materi-materi pemain yang layak surat tersebut, Assyabaab juga menyebutkan akan
bertanding di Liga Galatama. Namun tidak memungkiri menjadikan Surabaya sebagai home base mereka. Dan
juga pada akhirnya nanti bila pemain-pemain Persebaya untuk pendanaan sendiri, Assyabaab yang telah memiliki
dan Klub Nasional yang berkualitas untuk bergabung dana perusahaan besar dan dana pribadi Bawarzier
dengan Assyabaab. dipastikan tidak akan mengalamai masalah dalam
Menanggapi akan masuknya Assyabaab ke mengarungi kompetisi di Liga Galatama baik dalam
kompetisi Liga Galatama, Ketua PSSI saat itu yaitu pertandingan Home ataupun Away ke luar kota19.
Kardono mengatakan bahwa klub yang akan mengikuti C. Perkembangan Assyabaab Surabaya Menjadi
Liga Galatama harus selektif. Hal tersebut untuk Klub Profesional di Liga Galatama dan Liga
menghindari adannya klub-klub Galatama yang hanya Indonesia

11 16
Fuad Al Katiri. My Assyabaab. Surabaya: PO Assyabaab. Ketua Umum PSSI Ingatkan Galatama Harus Selektif.
Hlm 111 Jawa Pos. 10 Maret 1989. Hml 11
12 17
ibid. Hlm 39 Saran Agil, Galatama Putra Gelora ke Bali. Jawa Pos. 13
13
Bazarwier : Barmen Setuju Assyabaab Masuk Galatama. Maret 1989.
18
Jawa Pos. 3 Maret 1989. Hml 11 Pak Poer Tak Keberatan, Banyak Klub Galatama di
14
Ibid Surabaya. Jawa Pos. 15 Maret 1989. Hlm 12
15 19
PSSI. 1990. 60 Tahun PSSI. Jakarta : Persatuan Sepakbola Bazarwier : Barmen Setuju Assyabaab Masuk Galatama.
Seluruh Indonesia. Hlm 160 Jawa Pos. 3 Maret 1989. Hml 11

420
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

Assyabaab Surabaya ketika menjadi klub Cholid Ghoromah, Mar’ie Muhammad, Yunus Yamani,
professional mengalami pasang surut dalam menjalani Amang Yamani, Anthoni Salim yang merupakan pemilik
kompetisi-kompetisi di lingkup Nasional. Kompetisi di Salim Group. Pertemuan itu akhirnya memberikan
Indonesia pada saat Assyabaab menjadi klub professional Assyabaab Surabaya dana baru dari Salim Group dengan
terbagi menjadi 2 yaitu kompetisi Galatama dan kompetisi jumlah yang tidak terbatas 23. Setelah mendapatkan dana
liga Indonesia. dari Salim Group, Assyabaab berganti nama menjadi
Pada tanggal 17 Februari 1990 kompetisi Divisi I Assyabaab Salim Group Surabaya (ASGS). Dalam
Liga Galatama resmi bergulir. Assyabaab akan kesepakatan yang di tawarkan oleh Salim Group agar
mengarungi kompetisi bersama dengan Bentoel Galatama mereka berkenan untuk menjadi sponsor utama Assyabaab
Jember, Gelora Dewata Denpasar, Aceh Putra adalah pihak klub harus mau untuk mempromosikan
Lhoksumawe, Bogor Jaya, Putra Mahakam Samarinda, produk-produk Salim Group seperti tulisan produk Salim
dan Gajah Mungkur Muria Tama dari Kudus. Di Group di dalam jersey Assyabaab24.
pertandingan pertama, Assyabaab bertanding melawan Gambar 1
Aceh Putra 20 . Pada kompetisi Divisi I Galatama tahun Assyabaab Bertanding Menggunakan Sponsor
1990, Assyabaab langsung mampu menjuarai kompetisi. Produk Salim Group
Permaninan Assyabaab yang menggunakan formasi 4-4-2
mampu untuk membuat mereka mengalahkan lawan-
lawannya. Mengandalkan posisi sayap untuk menyerang
ditambah kemampuan striker andalan Assyabaab yaitu
Mustaqim yang merupakan top skor Divisi I Galatama
membuat serangan Assyabaab mematikan bagi lawan-
lawannya.
Setelah menjuarai Divisi 1 Galatama, maka
Assabaab bersama dengan Bentoel Galatama berhak untuk Sumber : Fuad Alkatiri, My Assyabaab, Surabaya : PO
bertanding dengan 2 kesebelasan di posisi terakhir Liga Assyabaab, 2008, Hlm 118
Utama Galatama. Namun, karena ada beberapa tim yang Sistem gaji yang didapatkan oleh para pemain
membubarkan diri membuat pembagian divisi ditiadakan dan 2 pelatih Assyabaab setelah mendapatkan sponsor
dan semua anggota Liga Galatama bertanding dalam satu baru akan ditransfer melalui bank BCA cabang Delta
divisi saja. Plaza yang merupakan salah satu bank milik Salim Group.
Ketika kompetisi Galatama sudah berjalan paruh Dengan sistem gaji tersebut akan lebih mengefisiensikan
musim, Assyabaab mengalami kendala lagi. Pada saat itu, gaji yang akan diperoleh para pemain dan pelatih. Berbeda
ketua pengurus Assyabaab menyatakan bahwa dia tidak dengan sebelumnya dimana sistem penggajian hanya
mampu lagi untuk membiayai Assyabaab Galatama dalam melalui bendahara saja. Kemudian dalam sistem kontrak
menjalani laga-laga Assyabaab. Ketidakmampuan yang akan diperoleh para pemain, akan diperbarui dengan
tersebut dikarenakan tingginnya biaya untuk pertandingan sistem per kompetisi. Sebelumya memang sistem kontrak
away ke luar kota serta gaji dan bonus para pemain. Pada para pemain tersebut hanya berdasarkan sistem dimana
awalnya memang Assyabaab selain mendapatkan dana pada saat para pemain tersebut datang, maka apabila dia
dari Pemain juga mendapatkan dana dari Sponsor utama dikontrak 1 tahun maka akan selesai dalam jangka waktu
yaitu Jawa Pos, namun karena Jawa Pos beralih menjadi satu tahun itu juga baik kompetisi sudah selesai ataupun
spnsor Mitra Surabaya membuat Dr. Abdul Razak menjadi masih menyisakan beberapa laga lagi. Dengan sistem baru
pendanaan tunggal darri klub Assyabaab 21 . Assyabaab tersbut, maka kontrak para pemain akan berakhir apabila
juga menjual pemain andalan mereka yaitu Mustaqim kompetisi sudah berakhir.
dengan biaya 50 juta rupiah dan merupakan rekor transfer Setelah melakukan beberapa perubahan dari
tertinggi pada saat itu, namun tetap tidak mampu untuk setiap lini klub, Assyabaab Salim Group mengalami
mengatasi masalah finansial Assyabaab sendiri. sedikit peningkatan pada putaran kedua kompetisi
Disaat situasi pendanaan yang tidak menentu, Galatama XI. Dari awalnya berada di posisi 17 mengalami
Mar’ie Muhammad menawarkan aliran dana baru bagi ppeningkatan dan berada di posisi 13 disaat kompetisi
Assyabaab Surabaya. Aliran dana baru tersbut didapatkan berakhir dengan perolehan poin 33 dari 37 pertandingan.
dari Salim Group yang merupakan salah satu perusahaan Pada musim kompetisi Galatama XII ini, setelah
besar di Indonesia pada saat itu. Mar’ie sendiri mendapatkan dana yang besar dari Salim Group
mendapatkan pilihan sponsor oleh Salim Group Assyabaab Salim Group kemudian diisi oleh pemain-
didasarkan oleh Amang Yamani yang merupakan pemain berkelas. Namun, karena mendapatkan hasil yang
pengusaha22. Kemudian diadakanlah pertemuan di Delta kurang bagus di laga-laga awal maka para pengurus
Plaza yang merupakan salah satu tempat yang dimiliki Assyabaab Salim Group kemudian membuat suatu
sahamnya oleh Salim Group pada tanggal 3 juli 1991. program khusus dimana pemain Assyabaab Salim Group
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Mochammad Barmen, akan diseleksi kembali agar mampu berkometisi dengan

20 22
Divisi Satu Galatama Mulai Bergulir. Surabaya Post. ibid
23
Minggu Ketiga 1990. Hlm 10 Fuad Alkatiri. My Assyabaab. Surabaya : PO Assyabaab.
21
Wawancara dengan Mochammad Barmen pada tanggal 29 hlm 41
24
Juni 2018 di Lapangan Bumimoro Surabaya Mohammad Barmen, Op Cit.

421
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

baik dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya. Para Pada kompetisi Galatama XIII, tidak lolosnya
pengurus Assyabaab Salim Group akan menyeleksi para Assyabaab Salim Group ke babak 4 besar membuat
pemain yang menjadi tim utama dengan para pemain pengurus mentargetkan untuk lolos ke babak 8 besar Liga
Assyabaab amatir yang bermain di Liga Internal Indonesia pada musim kompetisi ini. Pada klasemen akhir
Persebaya. Pemain Assyabaab Salim Group yang Assyabaab Salim Group mampu menempati posisi 3
memiliki teknik bagus namun tidak memiliki semangat klasemen dengan 17 kemenangan, 5 hasil seri dan 10
bertanding yang bagus juga maka akan menyebabkan kekalahan. Karena mampu menempati posisi ke-3
Assyabaab Salim Group menerima kekalahan seperti pada klasemen, maka Assyabaab Salim Group akan
dua laga yang telah mereka jalani25. melanjutkan putaran 8 besar yang akan diadakan di
Pada akhirnya Assyabaab Salim Group mampu Jakarta.
menempati posisi 4 klasemen akhir Galatama XII dengan Namun pada pertandingan terakhir melawan
poin 38. Assyabaab Salim Group hanya kalah jumlah gol Persib Bandung tanggal 26 Juli 1995, Assyabaab Salim
dari Gelora Dewata yang juga mengumpulkan 38 poin. Group harus menerima kekalahan dengan skor 3-0.
Assyabaab Salim Group dari 32 pertadingan mampu Kekalahan Assyabaab Salim Group tersebut dikarenakan
memenangkan 14 pertandingan, 10 kali seri dan 8 kali dukungan para supporter fanatic Persib Bandung yang
kalah. memadati stadion senayan dan juga permainan Persib yang
Setelah mampu menempati posisi 4 klasemen mengandalkan bola-bola pendek dan cepat membuat
akhir liga Galatama XII, Assyabaab Salim Group pada Assyabaab Salim Group gagal lolos ke babak 8 besar.
musim ini menginginkan untuk tetap berada di papan atas Lolosnya Assyabaab Salim Group ke babak 8
Liga Galatama. Akhirnya Assyabaab Salim Group mampu besar merupakan suatu prestasi besar yang didapatkan oleh
menempati posisi ke 3 klasemen akhir wilayah timur jajaran para pengurus, pelatih dan para pemain. Hal
dengan poin 33 dan hanya selisih satu poin dengan Gelora tersebut membuktikan bahwa Assyabaab Salim Group
Dewata Bali yang mempunyai 34 poin. tidak dapat dipandang sebelah mata, khususnya oleh
Perjalanan Assyabaab Salim Group dalam masyarakat Surabaya sendiri. Assyabaab Salim Group
menjadi klub professional berlanjut pada Liga Indonesia. sendiri pada musim kompetisi Liga Indonesia yang
Musim kompetisi kali ini akan berbeda dari musim pertama ini tidak diperkuat para pemain asing yang
sebelumnya. Dimana sebelumnya terdapat 2 kompetisi memang diperbolehkan untuk digunakan setelah
yang ada di Indonesia yaitu Liga Galatama dan Liga sebelumnya di kompetisi Galatama dan Perserikatan
Perserikatan. Dari sejarahnya memang Liga Perserikatan dilarang untuk digunakan. Akhirnya Assyabaab Salim
lebih dahulu lahir daripada Galatama, namun pasang surut Group dapat membuktikan bahwa hanya dengan diisi oleh
mengenai ketenaran kedua kompetisi tersebut lambat laun para pemain lokal, mampu membuat Assyabaab Salim
mempengaruhi persaingan dalam merebut para penonton. Group lolos ke babak 8 besar Liga Indonesia 28.
Misalnya pada saat kompetisi Galatama lebih diminati, Perjalanan Assyabaab Salim Group dalam
anggota liga Perserikatan meminta PSSI untuk lebih menjalani kompetisi liga Indonesia tahun 1995 – 1996 ini
memperhatikan dan memberikan dukungan dalam diawali dengan melawan Mitra Surabaya. Namun
memutar kompetisi agar lebih diminati penonton26. pertandingan melawan rival satu kota tersebut hanya
Oleh karena itu PSSI di kepengurusan Agum berakhir imbang dengan skor akhir 1-1. Pada akhir
Gumelar menggabungkan kedua liga tersebut menjadi kompetisi, Assyabaab Salim Group hanya mampu
Liga Indonesia (Ligina). Diharapkan dengan menempati posisi 9. Assyabaab Salim Group mampu
penggabungan kedua liga tersebut akan menambah meraih poin akhir 40 dari 30 pertandingan. Poin akhir
persaingan pemain untuk masuk ke Tim Nasional. Klub- tersebut didapatkan dari hasil 12 kemenangan, 4 kali
klub nantinnya akan mendapatkan dukungan sponsor baik imbang dan 14 kali hasil kekalahan.
khususnya yang berasal dari Perserikatan karena Assyabaab Salim Group dimana pada kompetisi
sebelumnya mereka mendapatkan dana dari APBD. liga Indonesia pertama kali mampu melaju ke Jakarta
Sedangkan pihak penyelenggara liga Indonesia sendiri dengan masuk sebagai 8 besar klub yang lolos pada
juga menggandeng sponsor utama yaitu Bank Mandiri kompetisi yang kedua ini mengalami kemunduran
untuk menjalankan kompetisi selama satu musim prestasi. Hal tersebut diakibatkan olah pindahnya Rusdi
kedepan27. Pada sistem kompetisi Liga Indonesia ini akan Bahalwan yang sebelumnya sebagai Manajer Teknik
dibagi menjadi 3 divisi dimana klub-klub yang berada di Assyabaab Salim Group pindah ke Persebaya sebagai
tiap-tiap divisi diisi oleh peringkat terakhir di liga pelatih tim29. Pengaruh Rusdi Bahalwan sendiri memang
sebelumnya. Klub-klub di Galatama sendiri karena dirasa baik dalam kepemimpinannya melatih para pemain
menggunakan sistem 1 divisi akan langsung berada di Assyabaab Salim Group dari awal berkompetisi di Liga
Divisi pertama bersama dengan klub yang berada di liga Indonesia hingga mampu menjadi 8 besar klub di
perserikatan Divisi Utama. kompetisi awal liga Indonesia.

25
ASG Lancarkan Pembersihan. Surabaya Post. 28 Oktober 28
Gagal di DI, ASG ‘Kejar’ Piala Indocement. Surabaya
1992. Hlm 15 Post. 28 Juli 1995, hlm 14
26 29
PSSI. 2000. 70 Tahun PSSI : Mengarungi Milenial Baru. ASG Siap Kembalikan Rusdi ke Persebaya. Surabaya Post.
Jakarta : PSSI. Hlm 139 3 September 1996
27
Ibid. hlm 140

422
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

Pada musim kompetisi Liga Indonesia tahun seri dan 13 kekalahan. Dengan hasil tersebut, Assyabaab
1996 – 1997, kompetisi dibagi menjadi tiga wilayah. Salim Group resmi terdegradasi ke kasta kedua Liga
Ketiga wilayah tersebut antara lain wilayah barat, wilayah Indonesia musim depan.
tengah dan wilayah timur. Alasan pengurus liga membagi Assyabaab yang mampu untuk menjadi salah satu
kompetisi ke dalam ketiga wilayah tersebut adalah klub kebanggan kota Surabaya harus mengakiri perjalanan
mengurangi jumlah biaya ke luar kota klub-klub peserta mereka di persepakbolaan professional Indonesia. Hal
liga Indonesia karena dalam sistem pembagian di dua tersebut dikarenakan sponsor utama Assyabaab yaitu
wilayah sendiri menghabiskan dana yang besar bagi klub- Salim Group resmi memutuskan kerjasama dengan
klubb tersebut. Kemudian perbedaan jumlah klub di dua Assyabaab. Alassan Salim Group dalam mengakiri
wilayah sebelumnya juga membuat kompetisi dianggap kerjasama dengan Assyabaab karena Salim Group merasa
tidak adil dimana wilayah timur terdapat klub dengan bahwa menjadi sponsor di klub sepakoola di Indonesia
jumlah yang banyak daripada klub di wilayah barat. kurang mendapatkan keuntungan baik secara biaya
Setelah dibagi menjadi tiga wilayah, maka 4 klub teratas ataupun pemasaran produk-produk. Sehingga perusaahaan
dari klasemen akhir masing-masing wilayah tersebut akan tersebut berpendapat bahwa biaya yang dikeluarkan tidak
melaju ke babak 12 besar di Jakarta. sepadan dengan apa yang telah diberikan oleh perusahaan
Assyabaab Salim Group sendiri dalam terhadap klub32.
menghadapi musim kompetisi liga Indonesia tahun 1996 – Memang pada masa-masa akan berakhirnya orde
1997 tersebut akan merekrut seorang pemain asing yang lama di kepemimpinan presiden Soeharto, terdapat
berasal dari Yugoslavia yaitu Nadoveza Branko. Dengan masalah krisis ekonomi yang menyebabkan beberapa
hadirnya pemain asing tersebut diharapkan mampu perusahaan mengalami deficit perdagangan yang juga
memotivasi para pemain lokal yang sebelumnya telah mempengaruhi pendapatan perusahaan 33 . Salim Group
masuk ke dalam tim Assyabaab Salim Group. Selain itu yang merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia
Assyabaab Salim Group juga merekrut para pemain lokal juga terkena imbas dari krisis ekonomi tersebut.
lainnya seperti Bronggo Pribadi, Yanto Imam, Nurul Oleh karena itu pertemuan dengan pimpinan
Huda, Mulyono, dan Abdillah untuk menambah jajaran perusahaan Salim Group diadakan di Plaza Surabaya
para pemain Assyabaab Salim Group dalam menghadapi dengan para pengurus Assyabaab. Karena pimpinan Salim
musim kompetisi liga Indonesia. Group yaitu Anthoni Salim tidak dapat menghadiri
Namun seiring berjalannya kompetisi, penunan pertemuan tersebut, akhirnya pihak Salim Group
prestasi justru terjadi terhadap klub Assyabaab Salim mewakilkan Adhi Kristanto sebagai wakil dari Salim
Group. Assyabaab Salim Group yang merupakan salah Group. Pada pertemuan tersebut akhirnya dicapai
satu tim yang diunggulkan justru berada di papan bawah kesepakatan bahwa Salim Group tidak lagi mensponsori
klasemen dan berada di zona degradasi pada klasemen Assyabaab dalam berlaga di liga Indonesia.
akhir liga Indonesia musim tersebut. Sebenarnya pada musim kompetisi berikutnya,
Semakin turunnya prestasi Assyabaab Salim Assyabaab masih mampu untuk menjalani kompetisi di
Group disebabkan kurang optimalnya pola permainan kasta kedua liga Indonesia, namun dikarenakan banyaknya
yang diperagakan oleh para pemain. Koordinasi para biaya yang harus dikeluarkan pengurus Assyabaab dalam
pemain belakang serta para pemain depan yang sulit menjalani kompetisi membuat para pengurus Assyabaab
mencetak gol menjadi salah satu penyebab menurunnya sepakat bahwa klub sepakbola Assyabaab tidak lagi
prestasi Assyabaab Salim Group. Bahkan satu-satunnya berkompetisi di liga Indonesia dan meneruskan kompetisi
pemain asing yaitu Nadoveza Branko tidak mampu hanya di liga Internal Persebaya saja34.
bermain bagus karena diakatkan mengalami cedera 30 . Pihak penyelenggara liga Indonesia juga baru
Bahkan ada salah satu pemain Assyabaab Salim Group memutuskan untuk mencoret Assyabaab dalam kompetisi
yang meninggalkan klub disaat kompetisi belum selesai. liga Indonesia 1997 – 1998 pada tanggal 23 oktober 1997.
Pemain tersebut adalah Darmansyah yang berposisi Pihak pengurus liga menyatakan pencoretan tersebut
sebagai gelandang bertahan dan bek kiri. Darmansyah dikarenakan pihak pengurus Assyabaab menyatakan
sendiri pada awalnya terkena skor dan akhirnya skorsing kepada pengurus liga untuk mengundurkan diri dari
tersebut telah berakhir pada tanggal 10 mei 1996. Namun kompetisi liga Indonesia35.
setelah skorsing yang didapatkan sudah selesai, pemain Selama mengikuti liga Galatama dan liga
tersebut tidak hadir dalam latihan ataupun pertandingan Indonesia, Assyabaab mampu menunjukkan kepada
yang Assyabaab Salim Group lakukan31. masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Surabaya
Assyabaab Salim Group sendiri pada musim bahwa klub sepakbola tersebut merupakan klub yang layak
kompetisi liga Indonesia tahun 1996 - 1997 berada pada untuk dibanggakan oleh masyarakat. Perjalanan
posisi ke 10 dengan poin 19. Poin tersebut didapatkan Assyabaab dalam menjadi klub professional dengan
setelah hasil dari 20 pertandingan dimana Assyabaab
Salim Group hanya mampu meraih 5 kemenangan, 2 hasil

30 33
ASG Tetap Optimis. Surabaya Post. 18 Desember 1996 Peter Kasenda. 2013. Soeharto. Jakarta : PT Kompas Media
31
Minggat, ASG Coret Darmansyah. Surabaya Post. 6 Juni Nusantara. Hlm 209
34
1997 Mohammad Barmen. Op Cit.
32 35
Wawancara dengan Mohammad Barmen di Lapangan Tetap di Tiga Wilayah, ASG dan Bandung Raya Dicoret.
Bumimoro Komplek TNI AL pada tanggal 29 Juni 2018 Surabaya Post. 24 Oktober 1997

423
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

mengikuti liga Galatama dan liga Indonesia dapat dilihat Ishak Ismail Djujuk Darmanto
pada table berikut ini : Jacob Sihasale Dmamam
M. Kautsar Fuad Alkatiri
Tabel 2 M. Socheh Fuad Jabli
Prestasi Assyabaab di Kompetisi Liga Indonesia dan Masruchin Gufron Hasyim
Liga Galatama Rusdi Bahalwan Hamid Magrobi
No Kompetisi Tahun Prestasi Rustam Efendi Idrus Hasan
1 Galatama X 1990 Peringkat 1 Siswanto Karmadi
Divisi 1
Soebrodo M. Agil Al Habsyi
2 Galatama XI 1990 – 1992 Peringkat 13
Suharsoyo M. Al Idrus
3 Galatama XII 1992 – 1993 Peringkat 4
Waskito M. Sofie
4 Galatama XIII 1993 – 1994 Peringkat 3 Wayan Diana Muntholib
5 Liga Indonesia 1994 – 1995 Peringkat 3 Nanang
I Groub B Sarsono Handito
(8 Besar) Siswanto
6 Liga Indonesia 1995 – 1996 Peringkat 9 Sucipto
II Wilayah Timur Sulaiman Yudi
7 Liga Indonesia 1996 – 1997 Peringkat 10 Yahya Sultoni
III Wilayah Timur Yongki Kastanja
(Degradasi) Yusuf Money
Sumber : Fuad Alkatiri. My Assyabaab. Surabaya: PO
Namun, prestasi Assyabaab tetap bisa dikatakan Assyabaab
bagus. Dengan rata-rata diisi oleh para pemain lokal, Kemudian pada saat Assyabaab akan mengikuti
Assyabaab mampu menunjukkan bahwa mereka juga Liga Galatama pada tahun 1989 sebagai representasi
mempunyai prestasi yang membanggakan sehingga Assyabaab dalam menjadi klub professional menunjukkan
mampu untuk menciptakan sebuah sejarah khususnya bahwa di Surabaya memang dapat dikatakan kota olahraga
dalam sejarah persepakbolaan di Surabaya. Asssyabaab sepakbola. Padahal sebelumnya di Surabaya sendiri telah
juga mempunyai sebuah prestasi yang membanggakan ada perwakilan klub sepakbola di masing-masing liga
sehingga mampu untuk menarik Salim Group yang professional di Indonesia namun Assyabaab
merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia untuk menginginkan untuk menjadi sebuah klub professional
menjadi sponsor utama klub. untuk menjadikan kota Surabaya benar-benar kota
sepakbola dengan banyaknya klub professional yang ada.
D. Peranan Assyabaab Surabaya Dalam
Sebelumnya di Surabaya sendiri telah ada
Persepakbolaan Nasional
perwakilan di masing-masing liga profesional yaitu
1. Assyabaab Dalam Persepakbolaan di Surabaya Persebaya di Liga Perserikatan dan NIAC Mitra di liga
Karena mampu menjadi finalis pada kompetisi Galatama. Karena anggota klub internal Persebaya sendiri
Antar Klub di Jakarta membuat para pemain Assyabaab terdiri dari klub-klub yang bagus baik dalam pembinaan
yang dipanggil untuk memperkuat Persebaya. Akhirnya sehingga mampu menciptakan persaingan yang sehat pada
pada tahun 1977 – 1978 Persebaya mampu menjuarai lagi saat kompetisi dilaksanakan. Pada saat para anggota
kompetisi liga Perserikatan. Memang Assyabaab banyak internal Persebaya mengikuti kompetisi di luar jadwal
menyumbangkan pemain-pemain mereka ke tim utama kompetisi liga Persebaya, mereka rata-rata mampu untuk
Persebaya sendiri karena Assyabaab yang merupakan klub menjuarai kompetisi tersebut. oleh karena itu para klub-
internal Persebaya diharuskan untuk menyumbangkan klub internal Persebaya tersebut banyak yang
pemain yang mempunyai skill bagus untuk menjalani menginginkan untuk menjadi klub professional dengan
kompetisi Perserikatan. Berikut ini merupakan para berlaga di liga Galatama.
pemain Assyabaab yang memperkuat Persebaya : Pada waktu Persebaya mengikuti turnamen antar
Tabel 3 kota, Assyabaab juga memberikan perwakilan pemain
Nama Pemain Assyabaab Yang Memperkuat Tim kepada Persebaya. Padahal Assyabaab sendiri pada tahun
Persebaya dimana Persebaya akan mengikuti turnamen antar kota
Nama Pemain Tahun Nama Pemain Tahun tersebut masih berkompetisi di Liga Indonesia. Namun
1974 - 1980 1980 - 1989 karena merasa sama-sama memiliki tujuan untuk
Abdul Razak Abdul Khamid membanggakan nama Surabaya di lingkup Nasional, maka
Ainal Jaya Agustinus Panusu pemain Assyabaab tersebut dipinjamkan selama
Budi Santoso Ahmad Toyib Persebaya mengikuti turnamen. Nama-nama pemain
Hamid Asnan Ali Kiat Assyabaab yang diikutsertakan dalam jajaran pemain
Ibrahim AL Aries Sainyakit Persebaya antara lain Putut Wijanarko, Toyo Haryono dan
Idris Muchalela Didik Budi Santoso Mulyono36.

36
Enam Pemain ASG dan Mitra Direkrut. Surabaya Post. 31
Desember 1996. Hml 10

424
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

Prestasi Assyabaab yang mampu menjadi tim mundur dalam kerjasama yang telah dijalin dengan
papan atas di akhir bergulirnya liga Galatama dan awal Galatama. Begitu pula dengan mundurnya klub
Liga Indonesia juga mampu membanggakan masyarakat Kramayudha Tiga Berlian yang dilanda masalah finansial
Surabaya. Pada saat Assyabaab mampu menjadi salah satu menyebabkan liga Galatama di mata masyarkat Indonesia
wakil Surabaya di babak 8 besar Liga Indonesia I. kurang menarik.
Dukungan masyarakat Surabaya ditunjukkan ketika Namun Assyabaab yang mampu menarik
mereka menonton melalui layar televisi 37 . Yayasan perusahaan besar pada saat itu yaitu Salim Group
Suporter Surabaya (YSS) yang merupakan pemegang membuat para pemain di Liga Galatama menjadi lebih
panitia pertandingan Persebaya juga mendukung bersemangat dalam bertanding karena liga_Galatama
Assyabaab Salim Group pada saat akan mengikuti babak dianggap masih adannya peminat khususnya di mata para
8 besar liga Indonesia. Bentuk dukungan tersebut pengusaha besar terhadap liga Galatama 41 . Ketika
ditunjukkan dengan penyambutan tim Assyabaab di Kramayudha Tiga Berlian mengundurkan diri, maka
Bandara Juanda setelah melakukan pertandingan tandang otomatis para pemain KTB tersebut tidak mampu bermain
di Banjarmasin. Para pemain Assyabaab dan pengurus pada pertandingan –pertandingan selanjutnya. Bahkan
diberi siraman air bunga dan diberi untaian rangkaian mereka bisa menganggur dan tidak mempunyai
bunga. Hal tersebut menunjukan dibalik loyalitas para penghasilan apabila tidak bisa bermain sepakbola lagi.
supporter Surabaya terhadap Mitra Surabaya dan Namun, Assyabaab yang sudah mendapatkan bantuan
Persebaya, masyarakat Surabaya masih membanggakan finansial dari Salim Group menawarkan kepada 6 pemain
klub-klub yang berprestasi mewakili nama Surabaya38. KTB untuk bergabung. Bahkan Assyabaab akan
2. Assyabaab Dalam Persepakbolaan Nasional memberikan gaji dua kali lipat kepada para pemain KTB
tersebut42.
Keikutsertaan Assyabaab dalam kompetisi Antar
Peranan Assyabaab lainnya bagi persepakbolaan
Klub di Jakarta pada tahun 1975 membuka mata para
nasional adalah banyaknya para pemain dari klub
pecinta sepakbola di lingkup Nasional mengenai klub
Assyabaab Surabaya. Walaupun tidak mampu menjuarai Assyabaab yang menjadi pemain Nasional dari satu
kompetisi tersebut, Assyabaab dinilai mampu dalam generasi ke generasi selanjutnya. Para pemain yang
memperkuat tim nasional antara lain :
bersaing menjadi sebuah klub professional nantinnya.
Imbas dari keikutsertaaan Assyabaab tersebut maka Tabel 4
menjadikan Assyabaab selalu diundang untuk melakukan Nama Pemain Assyabaab Yang Menjadi Pemain Tim
tour ke beberapa kota di Indonesia. Tujuan dari para klub- Nasional Indonesia
klub sepakbola tersebut mengundang Assyabaab sebagai Nama Pemain Tahun Nama Pemain Tahun
lawan tanding mereka adalah Assyabaab yang memiliki 1974 - 1980 1980 – 1990
materi pemain bagus diharapkan mampu untuk Abdul Kadir Abdul Khamid
mengembangkan pola permainan dan meningkatkan skill Budi Santoso Didik Budi Satrio
pemain. Hamid Asnan Dodik Tri Radjanto
Dari beberapa tour yang dilakukan, Assyabaab Ishak Ismail Faisol Asnan
mampu memenangkan pertandingan – pertandingan yang Jacob Sihasale Hasan Magrobi
mereka lakukan di luar kota. Pada waktu tour ke kota M. Kautsar M. Agil Al Habsyi
Kupang melawan PSSI NTT Komodo dan PSSI NTT Nyoman Slamet Witarsa M. Al Idrus
Merpati, Assyabaab memenagkan kedua pertandingan Rusdi Bahalwan M. Sofie
tersebut dengan skor 3 – 0 dan 4 – 039. Selain itu, sambutan Soebodro Mutholib
dari klub tuan rumah yang baik juga membuat Assyabaab Suharsoyo Salim Barmen
sering melakukan tour. Seperti saat tour Assyabaab ke kota Waskito Sigit Sujarwo
Ambon. Masyarakat Ambon menyambut kedatangan Wayan Diana Subangkit
Assyabaab dengan hangat serta memberikan souvenir Yusuf Money
sebagai tanda terimakasih dari para klub–klub tersebut Sumber : Fuad Al Katiri. My Assyabaab. Surabaya. PO
kepada Assyabaab40. Assyabaab. Hlm 111
Galatama menjadi wadah Assyabaab dalam Dalam Tabel Diatas menyebutkan para pemain
menjadi sebuah klub professional. Kemudian pada saat Assyabaab yang membela Tim Nasional Indonesia. Para
Assyabaab disponsori oleh Salim Group, imbas yang pemain Assyabaab tersebut memang mempunyai skill
terasa khususnya bagi liga Galatama sangat besar. bermain sepakbola yang bagus sehingga mereka mampu
Memang pada saat Salim Group menjadi Sponsor utama untuk dipanggil memperkuat Tim Nasional Indonesia.
Assyabaab pada pertengahan kompetisi 1990 – 1992, Diantara pemain-pemain Assyabaab tersebut, terdapat
situasi Galatama memang dilanda masalah finansial beberapa nama yang bahkan menembus susunan pemain
dimana sponsor utama yaitu PT Bentoel yang menyatakan Asian All Star yang merupakan para pemain pilihan di

37 41
Arek Suroboyo Dukung ASG. Surabaya Post. 20 Juli 1995 Assyabaab Salim Group di Mata Mitra Surabaya. Jawa Pos.
38
YSS Sambut ASG di Juanda. Surabaya Post. Senin 17 Juli 6 Juli 1991. Hlm 7
42
1995 Assyabaab Janjikan Gaji Dua Kali Lipat untuk Mantan
39
Assyabaab ke Kupang. Surabaya Post. 31 Agustus 1981. Pemain KTB. Jawa Pos. 24 Juli 1991
40
Fuad Alkatiri. My Assyabaab. Surabaya : PO Assyabaab.
Hlm 48 - 49

425
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

kawasan Benua Asia. Para pemain Assyabaab yang sehingga mampu untuk memberikan para pemain tersebut
menjadi pilihah Asian All Star antara lain Jacob Sihasale, jalan untuk bermain sepakbola.
Abdul Kadir, dan Waskito 43 . Abdul Kadir dan Jacob Kemudian pola pembinaan yang dilakukan oleh
Sihasale merupakan para pemain depan yang menjadi pengurus Assyabaab yaitu para pemain selalu diajarkan
tulang punggung Tim Nasional Indonesia pada tahun 1974 untuk disiplin sejak dini. Hal tersebut dilakukan agar para
keatas. Pemain tersebut mewakili Tim Nasional Indonesia pemain Assyabaab nantinnya mampu untuk menghargai
dalam turnamen Merdeka Games, King’s Cup, Aga Khan waktu, selain itu juga mereka akan mampu untuk bermain
Cup, dan Asian Games44. secara serius ketika melakukan suatu pertandingan.
Selain mampu mencetak para pemain berbakat di Kemudian para pemain Assyabaab juga diajarkan untuk
Indonesia, para pemain Assyabaab juga ada yang menjadi selalu mangutamakan kejujuran dan kekeluargaan.
pelatih di klub-klub sepakbola Indonesia. para pelatih Implementasi dari kunci sukses Assyabaab tersebut dapat
tersebut pada awalnya merupakan para pemain Assyabaab dilihat ketika para pemain Assyabaab ketika mereka tidak
ataupun pelatih Assyabaab pada rentan tahun 1974 – 1997. melakukan latihan, Mohammad Barmen selaku ketua
Seperti Rusdi Bahalwan yang merupakan pemain pengurus Assyabaab mengajak para pemain tersebut untuk
Assyabaab pada tahun 1970-an. Rusdi Bahalwan ketika kerja di dala tokonnya agar mereka selalu melakukan
menjadi pelatih mampu memberikan klub yang dilatihnya kegiatan yang positif. Kemudian dengan cara itu juga
meraih juara. Seperti pada saat melatih Persebaya dan mereka juga akan mampu melatih kekompakan tim.
mampu memberikan juara Piala Utama pada tahun 1990. Motivasi yang diberikan oleh para pengurus
Rusdi Bahalwan Juga mampu memberikan juara kepada Assyabaab juga mampu memberikan semangat sendiri
tim PON Jawa Timur dengan meraih medali emas pada bagi para pemain agar mereka semangat dalam
PON XIV tahun 1996 dan PON XV pada tahun 200045. menjalankan suatu pertandingan. Motifasi-motifasi yang
Selain itu, pemain lain yang berhasil menjadi pelatih di diberiakan tersebut misalnya dengan cara
klub Indonesia adalah Subangkit. Subangkit yang memberitahukan para pemain bahwa Tuhan memberikan
merupakan pemain Assyabaab pada tahun 1980-an kekuatan kepada para pemain tersebut untuk bermain
dikatakan berhasil dalam melatih klub Sriwijaya U-21 dan sepakbola, jadi para pemain tersebut harus menggunakan
PSIS Semarang. Pada saat melatih klub Sriwijaya U-21, kekuatan yang diberikan secara maksimal. Kemudian
Subangkit mampu memberikan gelar juara Indonesia pemberian bonus kepada para pemain Assyabaab yang
Super League (ISL) pada tahun 2013. Kemudian pada saat mampu bermain baik, bahkan mampu untuk mencetak gol
melatih PSIS Semarang, Subangkit mampu menjadikan akan mendapatkan tambahan bonus dari para pengurus
klub tersebut berada di papan atas Liga Indonesia 46. Assyabaab.
A. Assyabaab Sebagai Wadah Talenta Muda Bonus yang diberikan Assyabaab kepada para
Sepakbola Nasional pemain yang bermain bagus ketika bertanding dapat
dikatakan cukup untuk menjadi penghasilan mereka.
Assyaabaab bahkan dalam merekrut pemain tidak
Misalnya pada tahun 1983 kebawah ketika Assyabaab
mempertimbangkan bagaimana latar belakang dari para
masih berkompetisi di Internal Persebaya, gaji awal yang
pemain muda tersebut. Baik anak dari kalangan atas
ataupun kalangan bawah sama – sama direkrut agar diberikan oleh pengurus Assyabaab kepada para pemain
mereka mampu mencari nafkah dari bermain sepakbola. sekitar Rp. 10.000, Rp 15.000 dan Rp 25.000. Namun
apabila para pemain tersebut bermain dengan baik maka
Pola pembinaan tersebut memang dilakukan Assyabaab
penghasilannya bisa mencapai ratusan ribu bahkan
sejak awal mereka berdiri, namun semakin ditingkatkan
jutaan47.
pada masa kepengurusan Mohammad Barmen. Sehingga
Seperti yang kita ketahui bahwa ada para pemain
tidak hanya anak-anak dari kawasan Ampel saja yang
menginginkan untuk bergabung denganAssyabaab, namun Assyabaab yang berasal dari kalangan tidak mampu, maka
bonus tersebut kirannya mampu untuk menjadikan
juga dari seluruh kawasan Surabaya dan sekitarnya
sepakbola sebagai penghasilan mereka. Kemudian
menginginkan untuk bermain bersama Assyabaab.
motifasi yang terakhir yaitu memberi contoh kepada
Pada saat Assyabaab melakukan tour ke luar kota
pemain Assyabaab yang telah berhasil. Dengan bermain
seperti di Ambon, Kupang, Banjarmasin dan kota-kata
lainnya untuk merekrut pemain. Para pemain yang sepakbola, para pemain yang berhasil tersebut mampu
didapatkan Assyabaab ketika melakukan tour adalah untuk menjadi orang-orang sukses. Oleh karena itu setiap
Assyabaab bermain, para pemain Assyabaab selalu
Jongki Kastanja dari Ambon dan Abdul Kadir dari Bali.
melakukan pertandingan dengan semangat sehingga
Dengan melakukan tour tersebut, Assyabaab tidak hanya
mampu menghasilkan kemenangan bagi klub Assyabaab.
mencari bibit – bibit calon pemain dari kota Surabaya saja.
Pengurus Assyabaab khususnya Mohammad
Akan tetapi juga dari kota–kota lainnya di Indonesia
Barmen juga senang dalam melakukan ekperimen
terhadap para pemainnya. Misalnya ketika Sasono

43
Wawancara dengan Mohammad BBarmen di Lapangan (https://www.fourfourtwo.com/id/features/10-mantan-pesepakbola-
Bimimoro Komplek TNI AL pada tanggal 29 Juni 2018 yang-sukses-sebagai-pelatih-di-sepakbola-indonesia?page=0%2C4
44
PSSI. 2000. 70 Tahun PSSI : Mengarungi Milineal Baru. diakses pada tanggal 20 Juni 2018).
Jakarta : PSSI. Hlm 109 – 112 47
Wawancara dengan Mohammad Barmen di Lapangan
45
Fuad Alkatiri. My Assyabaab. Surabaya : PO Assyabaab Bumimoro, Komplek TNI AL pada tanggal 29 Juni 2018
46
Mantan Pesepakbola Yang Sukses Sebagai Pelatih di
Sepakbola Indonesia. (online).

426
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

Handito yang memiliki postur kurang ideal dalam menjadi setelah mendapatkan sponsor Salim Group. Hal tersebut
penjaga gawang. Namun, Mohammad Barmen pada saat dibuktikan dengan selalu menjadi klub papan atas dalam
itu melihat bahwasannya Sasono Handito memiliki bakat gelaran liga galatama selanjutnya. PSSI sebagai induk
menjadi penjaga gawang dibuktikan dengan memiliki organisasi resmi di Indonesia pada tahun 1994
tangkapan dan reflek yang bagus. Akhirnya dia menjadi menggunakan fotmat kompetisi baru dimana terjadi
seorang penjaga gawang yang mampu melindungi gawang penggabungan antara kompetisi Galatama dan kompetisi
Assyabaab dari terciptanya gol48. Perserikatan. Namun, dengan adannya penggabungan
Gambar 2 fotmat tersebut tidak membuat prestasi klub Assyabaab
Pelatih Assyabaab Memberikan Intruksi Kepada menurun. Bahkan mereka mampu untuk menjadi satu-
Para Pemain satunnya klub perwakilan Surabaya di babak 8 besar liga
Indonesia yang pertama.
Namun, seiring dengan perkembangannnya,
Assyabaab pada gelaran Liga Indonesia selanjutnya
kurang dalam meraih kemenagan-kemenangan untuk
menjadi klub papan atas liga Indonesia. Hal tersebut
diakibatkan kurang optimalnya permainan yang
diperagakan. Assyabaab yang memang pada saat itu
Sumber : Surabaya Post. 20 April 1995 banyak dihuni oleh para pemain baru menyebabkan
Pada gambar diatas dapat dilihat bagaimana kurang optimalnya koordinasi antar pemain. Akibatnya
pelatih Assyabaab Zein Al Hadad memberikan instruksi prestasi Assyabaab di gelaran berikutnya sering
kepada para pemain. Pola eksperimen yang dilakukan oleh mendapatkan kekalahan.
para pengurus dan pelatih Assyabaab diterapkan dalam Pada tahun 1997 terjadilah pembubaran klub
setiap latihan-latihan yang dijalani. Latihan – latihan yang Assyabaab professional. Hal tersebut terjadi karena Salim
dilakukan Assyabaab dalam menjalani kompetisi amatir Group yang merupakan sponsor utama Assyabaab tidak
ataupun kompetisi professional mampu untuk mampu lagi mendanai klub untuk berlaga di liga
mengembangkan pola permainan pada setiap pertandingan Indonesia. Setelah munurnya Salim Group, maka
yang dilakukan. Latihan – latihan yang dilakukan juga menyebabkan Assyabaab harus mengundurkan diri dari
selalu dijadwalkan dengan baik. Bahkan ketika hari libur liga Indonesia karena para pengurus klub tidak mampu
ataupun saat Assyabaab tidak memiliki lapangan berlatih. untuk membiayai Assyabaab dalam pertandingan-
Ketika akan menghadapi babak 8 besar Liga Indonesia, pertandingan liga Indonesia selanjutnya.
Assyabaab juga mengintensifkan jadwal latihan agar siap Assyabaab mampu untuk menorehkan sebuah
dalam menjalani laga-laga selanjutnya49. prestasi bagi masyarakat Indonesia khususnya di
Surabaya. Para pemain lulusan akademi Assyabaab
KESIMPULAN mampu untuk menjadi para pemain professional
Assyabaab senndiri yang pada awal terbentuk dibukttikan dengan skill yang dimiliki oleh para pemain
merupakan klub sepakbola representasi orang-orang tersebut. Selain itu pola pembinaan Assyabaab dalam
beretnis Arab juga menunjukkan progress yang baik dalam menjadikan para pemain tersebut menjadi pemain
menjalani laga di liga Internal Persebaya. Progress professional dinilai bagus. Motivasi-motivasi serta pola
tersebut ditunjukkan Assyabaab pada saat mampu latihan yang diterapkan Assyabaab mampu menjadikan
menjuarai Liga Internal Persebaya pertama kali pada tahun para pemain dari klub Assyabaab bermain dengan
1974 serta menjadi finalis pada saat mewakili Surabaya di semangat dan diimbagi skill individual yang bagus.
dalam kompetisi Antar Klub di Jakarta yang mampu
menjadi finalis. Klub sepakbola Assyabaab sendiri selain DAFTAR PUSTAKA
meraih prestasi demi prestasi, juga mampu untuk Buku
menyumbangkan pemainnya ke Persebaya dan Tim
Nasional Indonesia. Alkatiri, Fuad. My Assybaab. Surabaya : PO
Dengan berbagai prestasi yang didapatkan Assyabaab.
tersebut, maka pengurus Assyabaab menginginkan agar Hiidayat, Nur. Gayung Kusuma. Dari An Nasher
klub sepakbola ini menjadi sebuah klub professional Hingga Assybaaab : Sepak Bola Etnis Arab di Surabaya
dengan berlaga di liga Galatama. Awal Assyabaab Tahun 1930 – 2048. Jurnal Kesejarahan, Vol.3, No.1,
menjadi klub professional terjadi banyak kendala karena Desember 2013,Universitas Airlangga.
memang pada waktu itu di Surabaya sendiri masih terdapat
perwakilan klub sepakbola yang berlaga di Galatama yaitu PSSI. 2000. 70 Tahun PSSI : Mengarungi
NIAC Mitra. Namun, dengan semangat para pengurus Milineal Baru. Jakarta : PSSI.
Assyabaab mampu menunjukkan bahwa Assyabaab Kasenda, Peter. 2013. Soeharto. Jakarta : PT
mampu untuk menjadi sebuuah klub professional. Kompas Media Nusantara.
Perkembangan klub sepakbola Assyabaab
semakin di persepakbolaan professional Indonesia terasa

48 49
Fuad Al Katiri. Op. Cit. Hlm 47 Batal Nyepi, ASG Intensifkan Lini Tengah. Surabaya Post. 20 April
1995

427
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018

PSSI. 1990. 60 Tahun PSSI. Jakarta : Persatuan


Sepakbola Seluruh Indonesia.
PSSI. 2000. 70 Tahun PSSI : Mengarungi
Milenial Baru. Jakarta : PSSI.

Majalah/Koran
Pikiran Rakyat. 31 Oktober 1981
Surabaya Post. 12 April 1985
Surabaya Post. 15 April 1985
Jawa Pos. 3 Maret 1989.
Jawa Pos. 10 Maret 1989.
Jawa Pos. 13 Maret 1989.
Jawa Pos. 15 Maret 1989.
Jawa Pos. 3 Maret 1989.
Surabaya Post. 28 Oktober 1992.
Surabaya Post. 28 Juli 1995.
Surabaya Post. 3 September 1996
Surabaya Post. 18 Desember 1996
Surabaya Post. 6 Juni 1997
Surabaya Post. 24 Oktober 1997
Surabaya Post. 31 Desember 1996.
Surabaya Post. 20 Juli 1995
Surabaya Post. Senin 17 Juli 1995
Surabaya Post. 31 Agustus 1981.
Jawa Pos. 6 Juli 1991.
Jawa Pos. 24 Juli 1991
Surabaya Post. 20 April 1995

Wawancara
Wawancara dengan Mohammad Barmen di
Lapangan Bumimoro, Komplek TNI AL pada tanggal 29
Juli 2018

Internet
Mantan Pesepakbola Yang Sukses Sebagai
Pelatih di Sepakbola Indonesia. (online).
(https://www.fourfourtwo.com/id/features/10-mantan-
pesepakbola-yang-sukses-sebagai-pelatih-di-sepakbola-
indonesia?page=0%2C4 diakses pada tanggal 20 Juni
2018).

428

Anda mungkin juga menyukai