Pondasi adalah bagian dari struktur bangunan yang berada paling bawah yang berfungsi
untuk menyalurkan beban bangunan di atasnya ke tanah dasar di bawahnya. Menurut Terzaghi
(1943) dalam Das (1955) suatu pondasi dangkal ditentukan dari :
Df ≤ B
Dengan :
Df = Kedalaman pondasi Dangkal dari Permukaan tanah (m)
B = Lebar Pondasi (m)
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk memikul tekanan atau beban maksimum
yang diizinkan untuk bekerja pada pondasi, maka diperlukan tegangan tanah yang sesuai agar
tidak terjadi deformasi pada suatu bangunan, berikut adalah rumus tegangan tanah yang
diizinikan
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk memikul tekanan atau beban maksimum
yang diizinkan untuk bekerja pada pondasi, maka diperlukan nilai tegangan tanah yang sesuai
dengan syarat keamanan agar tidak terjadi deformasi pada suatu bangunan berikut adalah rumus
tegangan ijin tanah :
P
σ=
A
Dengan :
σ = Tegangan ijin tanah
P = Beban bangunan
A = Luas pondasi
Metode Menghitung Daya Dukung Tanah Tezarghi
Persamaannya :
q ult =q c . q q . q y =c ' . Nc + Df . γ . N q + 0,5. γ . B . N γ
Nc , N q , N γ = Faktor daya dukung, nilainya dapat dilihat pada table, dimana nilai tersebut
tergantung nilai ∅ (sudut geser dalam, dari hasil tes tanah)
Dengan :
q ult = Daya dukung ultimate (kg/cm2)
q=γ . D F
Angka Keamanan
qult
q all =
FS
Keterangan :
q all = Daya dukung ijin (Allowable)
q ult = Daya dukung batas (Ultimate)
FS = Faktor Keamanan (Faktor keamanan akibat beban maksimum = 3)
Syarat sebuah pondasi dangkal yaitu q all > σ (daya dukung ijin > tegangan tanah yang
diijinkan) dengan memperlebar luas bagian bawah pondasi sehingga beban bangunan
disebarkan menjadi desakan yang lebih kecil daripada daya dukung tanah yang diizinkan
3. Jika muka air tanah terletak pada jarak D di bawah dasar pondasi
1
q 'u =c ' N ' +q N ' q + γ av N ' γ
2
dengan
1 '
γ av = [γD +γ ( B−D ) ] Bila D ≤ B
B
γ av =γ Bila D > B