L
ϕ’ = 31,454° → =50 → Nq = 22
d
Ab = πr2
= π . 0,32
= 0,283 m2
Qb = Ab . Pb’ . Nq
= 0,283 . 60,081 . 22
= 374,064 kN
Cek terhadap batasan tahanan ujung satuan maksimum
Qb
fb=
Ab
374.064
=
0,283
kN kN
= 1321,78 2 < 15000 2 (OK)
m m
c. Tahanan gesek ultimit (Qs) :
Keliling tiang = 2. π . r
= 2 . π . 0,3
= 1,884 m
Qs=∑ As . Kd . tg . δ . Po '
= 1, x 60.081
kN
= 60.081 < 107 2 (OK)
m
Kedalaman φ' = φ
N - SPT Kd δ Kd.tgδ
(m) (°)
0 - 1,5 7
1,5 - 3 12 15.31 1 14.545 0.259
3 - 4,5 16 25.91 1 24.615 0.458
4,5 - 6,5 18 28.81 1 27.370 0.518
6,5 - 8,5 27 22.21 1 21.100 0.386
8,5 - 10,5 14 34.81 1 33.070 0.651
10,5 - 12 10 24.41 1 23.190 0.428
12 - 14 11 29.21 1 27.750 0.526
14 - 16 4 28.41 1 26.990 0.509
16 - 18 2 23.1 1 21.945 0.403
18 - 20 9 13.51 1 12.835 0.228
20 - 22 21 26.81 1 25.470 0.476
22 - 24 20 12.31 1 11.695 0.207
24 - 26 11 15.51 1 14.735 0.263
26 - 28 50 25.91 1 24.615 0.458
28-30 50 17.21 1 16.350 0.293
Qs=∑ As ( Kd tg δ ) Po '
Dengan As adalah keliling selimut tiang
As = z . 2 π r
Dan Po’ adalah tekanan overburden tiap lapisan
Dengan :
N = nilai N rata-rata dihitung dari 8d di atas dasar tiang sampai 4d di
bawah dasar tiang
L
= rasio kedalaman
d
Ab = luas penampang ujung bawah (m2)
1 2
Ab= . π . d
4
1
¿ . π . 0,62
4
¿ 0,282m2
N=
∑ N −SPT
n
149
=
7
= 21.285
L 30
= =50
d 0,6
Sehingga
Qb= Ab ( 38 N ) ( Ld ) ≤ 380 N ( Ab )
= 0,282 ( 38 . 21.285) 50 ) ≤ 380 . 21.285 . 0,282
¿ 0,797 . 35 .191,7008
¿ 5347,4960 kN
Cek = V < Qg
Q i=
∑ V + ∑ M y . xi + ∑ M x . y i
n ∑ x2 ∑ y2
6890 15500(−3) 0( 4,5)
Q i= + +
35 157,5 315
Qi=−98,367 kN
Berdasarkan 2 tabel tersebut dapat diketahui nilai nh seperti tabel di bawah ini :
Kedalaman z
Lapisan N - SPT Kepadatan nh nh.z
(m) (m)
1 0 - 1,5 1.5 7 Tidak Padat 2425 3637.5
2 1,5 - 3 1.5 12 Agak Padat 4850 7275
3 3 - 4,5 1.5 16 Agak Padat 4850 7275
4 4,5 - 6,5 2 18 Agak Padat 4850 9700
5 6,5 - 8,5 2 27 Agak Padat 4850 9700
6 8,5 - 10,5 2 14 Agak Padat 4850 9700
7 10,5 - 12 1.5 10 Agak Padat 4850 7275
8 12 - 14 2 11 Agak Padat 4850 9700
9 14 - 16 2 4 Agak Padat 4850 9700
10 16 - 18 2 2 Sangat Tidak Padat 1386 2772
11 18 - 20 2 9 Tidak Padat 1386 2772
12 20 - 22 2 21 Agak Padat 4850 9700
13 22 - 24 2 20 Agak Padat 4850 9700
14 24 - 26 2 11 Agak Padat 4850 9700
15 26 - 28 2 50 Padat 11779 23558
16 28-30 2 50 Padat 11779 23558
Jumlah 30 155722.5
Diketahui :
Df (kedalaman) = 30 m
H 5500
H tiap tiang = = = 157,142 kN
n 35
nh rerata =
∑ nh . z
∑z
155722.5
=
30
= 5190.75
( )
1
nh
α= 5
Ep . Ip
( )
1
5190.75
¿ 6
5
23.50 . 10 .0,00636
¿ 0,51
α . L=0,51.30
Sehingga untuk tiang jepit yang termasuk tiang panjang, digunakan rumus defleksi
sebagai berikut :
0,93. H
yo = 3 2
( nh ) . ( Ep. Ip )
5 5
0,93 .157,142
¿ 3 2 m < 0,025 m
(5190.75 ) . ( 23,50.10 . 0,00636 )
5 6 5
Batas defleksi lateral yang diizinkan pada pondasi tiang tidak lebih dari 2,5 cm (SNI
1726-2012).
Analisa Penurunan
Tabel 4.14 Jenis tanah pada setiap lapisan
Kedalaman
Jenis tanah
(m)
0 - 1,5 Pasir Berlanau
1,5 - 3 Pasir Berkerikil
3 - 4,5 Pasir Berlanau
4,5 - 6,5 Pasir Berlanau
6,5 - 8,5 Pasir Bergradasi Buruk
8,5 - 10,5 Pasir Bergradasi Buruk
10,5 - 12 Pasir Bergradasi Buruk
12 - 14 Pasir Bergradasi Buruk
14 - 16 Pasir Bergradasi Buruk
16 - 18 Pasir Kelanauan
18 - 20 Lanau Kepasiran
20 - 22 Pasir Kelanauan
Lempung Kelanauan Plastisitas
22 - 24 Tinggi
24 - 26 Lanau Berpasir Plastisitas Sedang
26 - 28 Pasir Kelanauan
28 - 30 Lanau Berpasir Plastisitas Rendah
Diketahui :
ΣV = 6890 kN
n = 35 tiang
d = 0,6 m
kN
Ep = 23.50 . 106 2
m
h = 30 m
Kedalaman 2 m – 4 m
h = 30 m
L = 30 m
d = 0,6 m ; db = 0,6 m
ϕ = 15,31°
Dari grafik penurunan Io (Poulus dan Davis, 1980) buku Teknik Pondasi II
hal 168 didapatkan :
L db
Dengan nilai = 35,833 dan =1 , didapatkan nilai Io = 0,058
d d
6
Ep 23.50 . 10
K= = =479,258
E sand 49034,03
Dari grafik koreksi kompresi, Rk (Poulus dan Davis, 1980) buku Teknik
Pondasi II hal 168 didapatkan :
L/d Rk
25 1,28
35,833 ?
50 1,84
Interpolasi
35,833−25
Rk=1,28+ . (1,84−1,28 )
50−25
= 1,523
Dari grafik koreksi angka poisson rasio Rμ (Poulus dan Davis, 1980) buku
Teknik Pondasi II hal 169 didapatkan :
Dengan nilai μ = 0,15 dan K = 567,157 didapatkan nilai Rμ = 0,88
Dari grafik koreksi kedalaman Rh (Poulus dan Davis, 1980) buku Teknik
Pondasi II hal 169 didapatkan :
L/d Rh
25 0,38
35,833 ?
50 0,43
Interpolasi
35,833−25
Rh=0,38+ . ( 0,43−0,38 )
50−25
= 0,402
Sehingga
I = Io . Rk . Rh . Rμ
= 0,031
Q.I
S=
E.d
625,429. 0,031
¿
49043,03. 0,6
= 0,00066 m
= 0,06 cm
Dengan :
Sg = penurunan kelompok tiang (m)
B = lebar kelompok tiang (m)
S = penurunan tiang tunggal pada intensitas beban yang sama (m)
Sehingga
S g ( 4 B+3 )2
= 2
S ( B+ 4 )
Sg ( 4.7,5+3 )2
=
0,01167 ( 7,5+ 4 )2
Sg 1089
=
0,01167 132,25
Sg = 0,0961 m
= 96, 1 mm
4.4 Desain dan Perancangan
Direncanakan tiang pancang pada kedalaman 21,5 m, diperoleh data sebagai berikut :
a. Banyak tiang (n) = 35 tiang
b. Jarak antar tiang (S) = 1,5 m
c. Jarak dari pusat tiang terluar ke tepi = 0,75 m
d. Kapasitas dukung ultimit tiang tunggal (Qu) = 3026,589 kN
e. Kapasitas dukung izin tiang tunggal (Qt) = 991,942 kN
f. Kapasitas dukung ultimit tiang kelompok (Qg) = 5347,4960 kN
g. Defleksi tiang (yo) = 0,008 m
h. Penurunan tiang tunggal (S) = 0,01167 m
i. Penurunan tiang kelompok (Sg) = 0,0961 m