Anda di halaman 1dari 1

“The Importance Of Learning Communication Theory”

Komunikasi merupakan sebuah unsur vital yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Komunikasi memiliki peran yang penting dalam berkembangnya peradaban manusia. Dalam Segala
bidang, aspek dan keilmuan, komunikasi memiliki ruangnya sendiri untuk menjelaskan fenomena yang
ada. Bahkan sejak sebelum ditemukannya teknologi Bahasa seperti yang ada saat ini, manusia sudah
melakukan praktek komunikasi sebagai upaya untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya yaitu
melalui gestur, gerak gerik, dan isyarat misalnya. Hingga kemudian dari kemudahan yang didapatkan
dari perkembangan sederhana tersebut, Teknonologi dan juga proses komunikasi terus berkembang
semakin maju. Everett M.Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology : The New Media In
Society mengatakan bahwa sejarah komunikasi kemungkinan telah ada sejak 35.000 tahun sebelum
masehi (SM). Lalu kemudian pada 12.000 tahun kemudian para ahli menemukan bukti komunikasi dari
manusia pada zaman tersebut melalui lukisan lukisan dalam gua. Lukisan tersebut menjadi bukti nyata
bahwa manusia akan senantiasa melakukan praktek kamunikasi dalam menjalani kehidupannya terlepas
dari media apapun yang digunakan.

Menyadari akan hal tersebut maka lahirlah ilmu komunikasi untuk menjelaskan, mengkaji, menafsirkan
segala bentuk ekspresi dalam berkomunikasi beserta segala unsur yang berkaitan di dalamnya.
Perkembangan ilmu komunikasi melalui tiga tahapan perkembangan yaitu publisistik, jurnalistik, dan
retorika. Masing masing dari tahapan tersebut memiliki origin yang berbeda, dimana publisistik
berkembang di Amerika Serikat sedangkan Jurnalistik dan juga retorika berkembang di Eropa. Publisistik
pada awal kemunculannya banyak mempengaruhi konsep konsep komunikasi yang telah ada, Misalnya
yaitu konsep radikal dalam ilmu komunikasi oleh Bordenave. Onong Ucyana (2000) menyatakan bahwa
kita perlu mempelajari publisistik lebih dalam apabila ingin mengetahui bagaimana konsep komunikasi
radikal. Yang kemudian tahapan publisistik ini semakin jelas Ketika Max Weber (1885-1936) menerbitkan
karyanya berjudul Kritik Der Pffentliche yang berisi sifat opini public dalam berkembangnya kehidupan
bermasyarakat. Tahapan ini terus berkembang Bersama munculnya berbagai konsep baru ditengah para
ahli komunikasi di masa itu, hingga lahirlah sebuah kategori dalam ilmu komunikasi yang disebut
publizistic. Ilmu yang dikembangkan Hageman pada tahun 1966. Adapun objek yang menjadi kajian
dalam disiplin ilmu ini ialah pernyataan public (offentliche aussage). Publisistik merumuskan pesan
hingga saling berhubungan baik dalam bentuk kata kata, gambar, suara dalam konteks apa saja.
Publisistik ikut berkembang Bersama teknologi dan budaya menjadi sesuatu yang lebih revolusioner
(Henk Prakke, 1976 dalam S. Susanto, 1977; 98). Dasar Dasar Keilmuan dari Publisistik ini kemudian
berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu baru seperti yang kita kenal saat ini sebagai jurnalistik.
Keseriusan para ahli dalam mengkaji segala aspek yang berhubungan dalam ilmu komunikasi
memunculkan sebuah studi lanjutan di Amerika Serikat pada tahun 1940, yang kemudian menghasilkan
sebuah definisi terkait ilmu komunikasi yang merupakan sebuah upaya untuk merumuskan asas asas
penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap secara tegas Oleh Carl I. Hovland
(Onong Uchjana Effendy, 2004 : 10). Pada era ini komunikasi juga mulai berkembangnya konsep
komunikologi yang merupakan hasil integrasi dari prinsip prinsip komunikasi oleh para ahli dan
cendekiawan dari berbagai disiplin akademis, konsep ini juga menjelaskan terkait filsafat komunikasi
dari persperktif yang realistic, hingga program penelitian yang mengkaji teori teori dalam komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai