Anda di halaman 1dari 21

Modu

l BIAYA PRODUKSI DAN PENAWARAN (1)

5.1. Pendahuluan

Dalam modul 5 ini akan dibahas secara mendalam tentang konsep biaya-biaya
produksi baik dalam perencanaan produksi jangka pendek maupun jangka panjang.
Perbedaan waktu ini memiliki keterkaitan erat dengan perubahan jumlah pemakaian
faktor produksi. Dengan demikian konsep biaya produksi yang terdapat di dalamnya
pun berbeda. Dalam jangka pendek dikenal sembilan macam konsep biaya yang
diturunkan dari/dan konsep biaya tetap, biaya variabel dan biaya total itu sendiri.
Sedangkan di dalam jangka panjang oleh karena semua faktor produksi memiliki
peluang dapat dirubah maka dikenal hanya konsep biaya variabel yang tidak lain adalah
biaya total serta turunannya.
Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari modul ini adalah agar
mahasiswa mampu: 1) menjelaskan perbedaan konsep perencanaan produksi jangka
pendek dan jangka panjang, 2) mejelaskan kesembilan macam konsep biaya produksi
jangka pendek secara verbal, grafis, dan matematis, 3) menjelaskan ukuran/skala usaha
yang paling efisien dalam perencanaan jangka panjang.
Agar dapat memahami secara konsep-konsep biaya produksi dan turunannya
maka mahasiswa diharapkan dapat membacanya dalam referensi lain yang terdapat
dalam daftar pustaka. Penggunaan skema, rumusan matematis, tabel dan grafik serta
contoh-contoh merupakan metode yang disajikan untuk membantu memudahkan
pemahaman terhadap berbagai konsep yang digunakan. Sebelum mengikuti perkuliahan
disarankan untuk mahasiswa terlebih dahulu mempelajari materi ini agar tercipta dialog
yang aktif dalam rangka meningkatkan keterampilan intelektual. Tes mandiri yang
disajikan dapat menjadi alat evaluasi tingkat keterampilan yang dimiliki.

5.2. Penyajian

5.2.1. Konsep Biaya Produksi


Persoalan biaya memegang peranan yang amat penting dalam pengambilan
keputusan (decision making) dari suatu usaha. Istilah biaya produksi dapat mempunyai
tafsiran bermacam-macam, sehingga pemakaian konsep yang jelas menjadi amat perlu.

5 - 1
Jumlah barang yang hendak diproduksi dan dijual oleh para pengusaha dengan suatu
harga tertentu sangat dipengaruhi oleh biaya produksi dalam menghasilkan barang
tersebut.
Biaya tidak lain merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan dalam
usaha untuk mengorganisasi dan menyelesakan proses produksi. Walaupun secara
umum biaya produksi dimaksudkan sebagai jumlah kompensasi yang diterima oleh
pemilik faktor-faktor produksi, namun didalam analisa ekonomi, biaya produksi
diklasifikasikan dalam beberapa golongan sesuai dengan tujuan spesifik dari analisa
yang dikerjakan.
Perencanaan di bidang produksi perlu dibedakan dalam perencanaan jangka
pendek (short run planning) dan jangka panjang (long run planning). Jangka pendek
dimaksudkan sebagai suatu periode dimana di dalam proses produksi terdapat baik itu
faktor-faktor produksi yang bersifat tetap maupun yang bersifat tidak tetap (variabel).
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlah
pemakaiannya walaupun jumlah produksi ditingkatkan. Sedangkan faktor produksi
tidak tetap (variabel) adalah faktor produksi yang jumlah pemakaiannya dapat diubah-
ubah. Sedangkan yang dimaksud dengan jangka panjang adalah suatu periode produksi
dimana semua faktor produksi tidak ada lagi yang bersifat tetap, hanya ada faktor
produksi yang bersifat variabel.
Mengikuti definisi jangka pendek dan jangka panjang dalam perencanaan
produksi, maka biaya produksi dapat dikategorikan atas 2 (dua) kelompok, yaitu:
1. Biaya-biaya produksi jangka pendek dan
2. Biaya-biaya produksi jangka panjang

5.2.2. Biaya-Biaya Produksi Jangka Pendek


Didalam jangka pendek dengan adanya faktor-faktor produksi yang bersifat
tetap dan variabel, maka terdapatlah 2 (dua) kategori biaya, yaitu: Biaya Tetap (Fixed
Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost). Biaya Tetap adalah biaya yang timbul
karena adanya faktor-faktor produksi yang bersifat tetap, sedangkan Biaya Variabel
adalah biaya yang muncul karena adanya faktor-faktor produksi yang bersifat variabel.
Biaya Tetap dapat dibedakan atas dua macam yaitu Biaya Tetap Total (Total
Fixed Cost) dan Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost). Sedangkan Biaya
Variabel di bedakan atas 3 (tiga) macam biaya yaitu Biaya Variabel Total (Total

5 - 2
Variable Cost), Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost) dan Biaya Marginal
(Marginal Cost). Penjumlahan antara Biaya Tetap Total dan Biaya Variabel Total
dinamakan Biaya Total (Total Cost), sedangkan jumlah dari Biaya Tetap Rata-rata
dengan Biaya Variabel Rata-rata disebut Biaya Total Rata-rata. Untuk lebih mudah,
pembagian biaya produksi dipaparkan pada skema ini.

Kategori I Kategori II
BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL
(Fixed Cost) (Variable Cost)

1.1. 2.1
Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total
(Total Fixed Cost) (Total Variable Cost)
TFC TVC

1.2. 2.2
Biaya Tetap Rata2 Biaya Variabel Rata2
(Average Fixed Cost) (Average Variable Cost)
AFC AVC

2.3.
Biaya Marginal
(Marginal Cost)
MC

Biaya Total (Total Cost)


TC = TFC + TVC

Biaya Total Rata2


(Total Average Cost)
TAC = AFC + AVC

Skema tentang Kategori dan Macam-macam Biaya Produksi

(1) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) = TFC

Biaya ini mewakili biaya-biaya untuk factor-faktor produksi tetap. Biaya


ini hanya mempunyai arti dalam jangka pendek, dimana factor-faktor produksi

5 - 3
yang digunakan masih ada yang bersifat tetap. Jumlah biaya ini tidak
tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan.
Contoh:
 biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli lahan (tanah) usaha
 biaya yang telah dikeluarkan untuk membuat kandang ternak usaha
 biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli traktor

Biaya-biaya yang telah dipakai untuk membeli faktor-faktor produksi dalam


contoh di atas tidak akan berubah-ubah lagi jumlahnya walaupun jumlah
produksi yang dihasilkan belum ada, atau sedikit ataupun banyak.

(2) Biaya Variabel Total (Total Variable Cost) = TVC

Biaya ini mewakili jumlah biaya-biaya untuk pengadaan factor-faktor


produksi variable. Biaya ini dapat berbentuk uang tunai, barang, atau nilai
uang jasa dan kerja yang sesungguhnya tidak dibayarkan. Biaya ini dihitung
dalam jangka pendek tertentu. Antara jumlah produksi yang dihasilkan dengan
Biaya Variabel Total terdapat hubungan yang secara hipotetik digambarkan
seperti pada Grafik 5.1.
Pada Grafik 5.1 terlihat bahwa bentuk kurva Biaya Variabel Total
(TVC) ditentukan oleh bentuk kurva fungsi produksi atau kurva produk total
dari suatu proses produksi. Ditinjau dari sumbu horizontal, TVC mula-mula
cekung terhadap sumbu horizontal, dan sesudah titik balik B', berubah
menjadi cembung. Hal ini karena secara hipotetis produksi mula-mula
berlangsung dengan “kenaikan hasil yang semakin bertambah” dan setelah
titik balik B berubah menjadi “kenaikan hasil yang semakin berkurang”.
Tanpa memperhatikan apakah produksi berlangsung dengan “kenaikan
hasil yang semakin bertambah” atau “kenaikan hasil yang semakin
berkurang”, secara umum dapat dikatakan bahwa makin banyak jumlah
produk yang dihasilkan, biaya variable total menjadi semakin besar.

5 - 4
Y, jlh produksi

Kurva Produk Total

●B

X, Fak. prod

Biaya Produksi

Kurva TVC

●B’

Y, jlh produksi

Grafik 5.1. Hubungan antara Kurva Produk Total dan Kurva Biaya Variabel
Total (TVC)

(3) Biaya Total (Total Cost) = TC

Dalam suatu proses produksi, jumlah Biaya Variabel Total (TVC) dan
Biaya Tetap Total (TFC) merupakan Biaya Total (TC):

TC = TVC + TFC

5 - 5
Hubungan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan Biaya Total
digambarkan pada Grafik 5.2.

Y, jlh produksi

Kurva Produk Total

●B

X, Fak. prod

Biaya Produksi
Kurva TC

Kurva TVC

●B’
Kurva TFC

Y, jlh produksi

Grafik 5.2. Hubungan antara Kurva Produk Total dengan Kurva-kurva Biaya
Variabel Total, Biaya Tetap Total, dan Biaya Total

Tanpa memperhatikan apakah produksi berlangsung dengan “kenaikan hasil


yang semakin bertambah” atau “kenaikan hasil yang semakin berkurang”,
secara umum dapat dikatakan bahwa makin banyak jumlah produk yang
dihasilkan, semakin banyak Biaya Total yang digunakan. Kegunaan Biaya
Total adalah untuk menentukan pendapatan dari suatu usaha. Nilai Produk

5 - 6
Total (Total Revenue=TR) dikurangi Biaya Total (Total Cost=TC) adalah
keuntungan yang diperoleh perusahaan.

∏ = TR – TC

Dimana:
∏ = Keuntungan
TR = Total Revenue ( Nilai Produk Total)
TC = Total Cost (Biaya Total)

(4) Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost) = AFC

Yang dimaksud dengan Biaya Tetap Rata-rata (AFC) ialah Biaya Tetap Total
(TFC) dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan pada tiap tingkat
produksi:

TFC
AFC =
Y

Dimana:
AFC = Average Fixed Cost (Biaya Tetap Rata-rata)
TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)
Y = Jumlah Produksi

Hubungan antara Biaya Tetap Rata-rata dengan jumlah produksi digambarkan


pada Grafik 4.3. Disana terlihat bahwa makin banyak produk yang dihasilkan,
Biaya Tetap Rata-rata makin rendah.

5 - 7
Biaya

Kurva AFC

Y, jlh produksi
0

Grafik 5.3. Kurva Biaya Tetap Rata-rata (AFC)

(5) Biaya Variabel Rata-rata (Average Variabel Cost) = AVC

Yang dimaksud denga Biaya Variabel Rata-rata ialah hasil bagi antara Biaya
Variabel Total dengan jumlah produksi. Apabila jumlah faktor produksi
variabel yang digunakan misalnya X dan harga satuan X adalah Hx, maka
besarnya Biaya Variabel Total (TVC) adalah:

TVC = X . Hx

Kemudian, jika jumlah produk yang dihasilkan sebanyak Y, maka besarnya


Biaya Variabel Rata-rata (AVC) dapat dihitung dengan:

X . Hx X
AVC = atau AVC = . Hx
Y Y

tetapi karena:

X 1
=
Y produk rata-rata

maka:

Hx
AVC =
produk rata-rata

5 - 8
Dengan rumus terakhir ini berarti bahwa jika harga satuan X yaitu H x tetap

(konstan) maka :

(a) apabila Produk Rata-rata naik, Biaya Variabel Rata-rata akan menurun,

(b) apabila Produk Rata-rata mencapai titik maksimum, Biaya Variabel

Rata-rata akan mencapai titik minimum, dan

(c) apabila Produk Rata-rata turun, Biaya Variabel Rata-rata akan

meningkat.

Keadaan seperti itu dapat disimak pada Grafik 5.4., yang memperlihatkan

bahwa: pada saat Produk Rata-rata mencapai titik maksimum di C I , Biaya

Variabel Rata-rata mencapai titik maksimum CII .

Y, jlh prod

Y1 C
Kurva Produk Total

CI

X, Faktor prod.
0

Biaya

Kurva AVC

●CII

Y, jlh prod

0 Y1

Grafik 5.4. Hubungan antara Kurva Produk Total dengan Kurva Biaya Variabel
Rata-rata (AVC)

5 - 9
(6) Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost) = ATC

Yang dimaksud denga Biaya Total Rata-rata ialah jumlah antara Biaya Tetap
Rata-rata (AFC) dengan Biaya Variabel Rata-rata (AVC). Atau dengan kata
lain, Biaya Total Rata-rata merupakan hasil bagi antara Biaya Total (Total
Cost) dengan jumlah produksi.

ATC = AFC + AVC

Atau

TC
ATC =
Y

Dimana: TC = Total Cost (Biaya Total)


Y = Jumlah produksi

Hubungan antara Biaya Total Rata-rata dengan jumlah produk yang dihasilkan
digambarkan pada Grafik 5.5.
Pada Grafik 5.5, dapat dilihat dengan nyata bahwa Kurva Biaya Total
Rata-rata (ATC) terletak di atas kurva Biaya Variabel Rata-rata (AVC). Hal
ini karena Biaya Total Rata-rata di setiap tingkat produksi lebih besar daripada
Biaya Variabel Rata-rata. Titik minimum M pada kurva Biaya Total Rata-rata
terletak disebelah kanan titik minimum kurva Biaya Variabel Rata-rata CII,
sebab sampai pada jarak tertentu setelah titik minimum kurva Biaya Variabel
Rata-rata (AVC), Kenaikan AVC masih lebih kecil dari penurunan Biaya
Tetap Rata-rata (AFC) hingga ATC masih terus turun sampai AVC mencapai
titik minimumnya. Kurca ATC baru mulai naik, apabila kenaikan AVC sudah
lebih besar dari penurunan AFC.

5 - 10
Y, jlh prod

Y1
C
Kurva Produk Total

CI
Kurva Produk Rata-rata

X, Faktor prod.
0

Kurva Biaya Total Rata-rata (ATC)


Biaya

Kurva Biaya Variabel Rata-rata


M (AVC)

CII

Kurva Biaya Tetap


Rata-rata (AFC)
Y, jlh prod
0
Y1

Grafik 5.5. Hubungan antara Kurva Produk Total, Kurva Produk Rata-Rata dengan
Kurva Biaya Total Rata-rata (ATC)

(7) Biaya Marginal (Marginal Cost = MC)


Yang dimaksud dengan Biaya Marginal adalah biaya tambahan yang
dikeluarkan pengusaha untuk mendapatkan tambahan 1 (satu) satuan produk
pada suatu tingkat produksi tertentu. Oleh karenanya, konsep Biaya Marginal
ditinjau dari segi pengambilan keputusan dalam suatu usaha produksi
menduduki tempat yang paling penting dibanding konsep biaya lain yang
telah dibahas seblumnya.
Untuk lebih jelasnya, pengertian tentang konsep Biaya Marginal
perhatikanlah contoh berikut ini:

5 - 11
Misalkan:
 produksi berada pada tingkat produksi sebanyak 100 satuan, dan
 untuk menambah produksi sebanyak 1 (satu) satuan diperlukan
tambahan biaya sebesar Rp. 500,-

maka:
Biaya Marginal pada tingkat produksi 100 satuan adalah sebesar:
Rp.500,-/1 satuan tambahan produksi = Rp. 500,-

Biaya Marginal (MC) besarnya hanya dipengaruhi oleh Biaya Variabel


saja dan besarnya berbeda-beda pada tingkat-tingkat produksi yang berlainan.
Kalau pada tingkat produksi 100 satuan seperti pada contoh di atas, Biaya
Marginalnya sebesar Rp. 500,- maka mungkin pada tingkat rpoduksi 150
satuan besarnya bukan Rp. 500,- lagi.
Untuk mendapatkan rumus umum tentang konsep Biaya Marginal,
perhatikan misal berikut ini:

Misalkan:
 Untuk menambah produksi sebanyak ΔY satuan diperlukan tambahan
faktor produksi sebasar ΔX.
 Harga satuan faktor produksi X adalah Hx

Maka:
Tambahan biaya untuk mendapatkan tambahan produksi sebanyak ΔY
satuan adalah sebesar:

Hx . ΔX

Hx .
Biaya Marginal (MC) = ΔX ............................................................(1)
ΔY

ΔX
= * Hx .............................................(2)
ΔY

ΔX 1
Karena = = ……………maka:
ΔY Produk Marginal

Hx
Biaya Marginal (MC) = .............. ....................(3)
Produk Marginal

5 - 12
Dengan anggapan bahwa Hx adalah konstan, maka:
 apabila Produk Marginal naik, maka Biaya Marjinal akan turun,
 apabila Produk Marginal mencapai titik maksimum, Biaya Marginak
akan mencapai titik minimum, dan
 apbila Produk Maginal turun, maka Biaya Marginal akan naik

Keadaan demikian lebih jelas digambarkan pada Grafik 5.6 berikut ini:

Y, jlh prod

Y2 C
Kurva Produk Total

Kurva Produk Marginal


B
Y1
BI CI Kurva Produk Rata-
rata

X, Faktor prod.
0
Kurva MC

Biaya

BII

Y, jlh prod

Y1 Y2

Grafik 5.6. Hubungan antara Kurva Produk Maginal dengan Kurva Biaya
Maginal (MC)

5 - 13
(8) Beberapa Kurva Biaya yang disajikan Bersama

Untuk hubungan atau keterkaitan beberapa kurva biaya yang penting


dengan fungsi produksi (Kurva Produk Total), maka kurva-kurva dimaksud
digambarkan pada Grafik 5.7.

Y, jlh prod

Y2 C
Kurva Produk Total

Kurva Produk Marginal


B
Y1
BI CI Kurva Produk Rata-
rata

X, Faktor prod.
0
Kurva MC
Kurva ATC
Biaya

Kurva AVC

CII
II
B

Kurva AFC
Y, jlh prod

Y1 Y2

Grafik 5.7. Hubungan antara Jumlah Produksi dengan Beberapa Biaya


Produksi

5 - 14
Perhatikanlah pada Grafik 5.7, letak titik titik minimum dari kurva MC,
kurva AVC dan kurva ATC:
 titik minimum dari kurva MC yaitu BII terletak pada ordinat yang lebih
rendah dari kurva AVC,
 titik minimum kurva AVC yaitu CII lebih rendah dari titik minimum
kurva ATC (titik M)
 Kurva MC melewati titik=titik minimum kurva AVC dan kurva ATC,
karena pada titik itu, besarnya Produk Marginal sama dengan besarnya
Produk Rata-rata (perhatikan titik CI , dimana kurva Produk Marginal
berpotongan dengan kurva Produk Rata-rata).
 Apabila Biaya Total Rata-rata (ATC) turun, Biaya Marginal (MC) lebih
kecil dari ATC, sedangkan bila ATC meningkat, maka MC akan
menjadi lebih besar dari ATC. Oleh karenanya kurva MC akan
memotong kurva ATC pada titik minimum ATC (titik M).

5.2.3. Biaya-Biaya Produksi Jangka Panjang


Telah disinggung sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan jangka panjang
adalah suatu periode produksi dimana semua faktor produksi tidak ada lagi yang
bersifat tetap, atau jumlahnya dapat diubah-ubah atau juga hanya ada faktor produksi
yang bersifat variabel. Dengan demikian, dalam jangka panjang tidak ada lagi biaya
yang bersifat tetap, baik itu Biaya Tetap Total maupun Biaya Tetap Rata-rata. Yang ada
hanyalah Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost =ATC) dan Biaya Marginal
(Marginal Cost = MC). Dalam hal ini, Biaya Total Rata-rata (ATC) identik dengan
Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost = AVC).
Didalam jangka panjang, perusahaan dapat merubah besarnya (skala) usaha
sesuai dengan yang diinginkan. Setiap kemungkinan ukuran (skala) usaha akan
mempunyai Kurva Biaya Variabel Rata-rata (kurva AVC) sendiri-sendiri. Misalkan
seperti pada Grafik 5..8., ada beberapa Kurva AVC yang bersifat jangka pendek. Di
bagian luar dari kurva-kurva AVC itu, akan merupakan Kurva Biaya Total Rata-rata
Jangka Panjang atau sering pula disebut sebagai Kuarva Perencanaan (planning curve).

5 - 15
Biaya E

D
A
C
B

Kurva Biaya Rata-rata


Jangka Panjang

Y, Jlh Produksi

Kurva Biaya Marginal Jangka Panjang

0 M

Grafik 5.8. Kurva-Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang


Dan Biaya Marginal Jangka Panjang

Kurva biaya jangkang panjang ini merupakan kurva biaya yang ditaksir secara
subjektif yang menunjukkan hubungan antara biaya dan produksi, jika usaha-usaha itu
dibangun dengan berbagai ukuran (skala). Kurva-kurva A, B, C, D, dan E pada Grafik
4.8 adalah kurva-kurva Biaya Variabel Rata-rata jangka pendek dari usaha-usaha
dengan berbagai ukuran yang direncanakan. Hasil produksi sebesar OM akan
merupakan ukuran yang paling efisien, karena pada ukuran (skala) itulah Biaya Rata-
rata akan minimum.
Ukuran-ukuran usaha dimana Biaya Rata-rata jangka panjang masih menurun
dinamakan ukuran usaha yang masih menguntungkan untuk diperluas (economies of
scale), sedang ukuran-ukuran usaha dimana Biaya Rata-rata jangka panjang sudah naik
dinamakan ukuran usaha yang tidak lagi menguntungkan untuk diperluas
(diseconomies of scale).
“Economies of scale” umumnya terjadi karena biaya masih dapat dikurangi
dengan jalan menggunakan faktor-faktor produksi dengan lebih efisien, misalnya
dengan mengadakan spesialisasi kerja atau dengan penggunaan teknologi yang dapat

5 - 16
menghasilkan produk dengan lebih besar. Sebagai contoh; biaya pengangkutan atau
pengiriman barang menggunakan truk konteiner sekarang ini lebih murah dari cara
lama dengan truk-truk kecil.
“Diseconomies of scale” umumnya terjadi karena masalah pengelolaan
(managemen), jika usaha itu sudah terlalu besar. Umum sudah mengetahui bahwa jika
suatu usaha sudah terlalu besar, sering timbul masalah atau kesukaran-kesukaran dalam
mengkoordinasikan faktor-faktor produksi, termasuk semakin sulitnya dilakukan
kontrol.
Salah satu alasan dari penggabungan beberapa usaha yang kecil-kecil sejenis
menjadi suatu usaha yang lebih besar adalah karena alasan “economies of scale” tadi.
Dengan penggabungan itu biaya total rata-rata dapat diperkecil, sehingga keuntungan
dapat diperbesar. Sebaliknya, terjadi pemecahan suatu perusahaan besar menjadi anak-
anak perusahaan, atau menjadi departemen-departemen usaha karena untuk
menghindari “diseconomies of scale”, sehingga masing-masing anak perusahaan atau
departemen-departemen usaha dapat bekerja pada kondisi “economies of scale”.

5.3. Penutup

5.3.1. Rangkuman

Biaya adalah pengeluaran yang dilakukan dlalam upaya untuk mengoranisasi


dan menyelesaikan proses produksi. Dalam jangka pendek, biaya total terdiri dari baya
tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Tetapi dalam jangka panjang,
seluruh biaya merupakan biaya vaiabel, karena dalam kurun waktu tersebut semua
input bisa berubah. Biaya yang dikeluarkan untuk semua input tetap disebut total biaya
tetap (TFC), sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk semua input variabel disebut
total biaya variabel (TVC). Jumlah dari kedua biaya tersebut (TFC + TVC) disebut
biaya total (total cost). Biaya rata-rata merupakan konsep biaya per satuan (perunit)
output yang dihasilkan. Biaya tetap rata-rata (AFC) diperoleh dengan membagi biaya
tetap total dengan jumlah ouput (TFC/Y). Biaya variabel rata-rata (AVC) diperoleh
dengan membagi biaya variabel total dengan jumlah output (TVC/Y).

Dari kurva-kurva biaya, efisiensi diukur oleh AVC. Efisiensi mencapai tingkat
maksimum pada saat AVC mencapai minimum. Biaya total rata-rata (ATC) dapat

5 - 17
dihitung dengan membagi biaya total (TC) dengan jumlah output (TC/Y) atau dengan
menjumlahkan biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata (AFC + AVC). Biaya
marjinal (MC) adalah tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi
tambahan output perunit (ΔTC/ΔY).

5.3.2. Tes Mandiri

1 Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang benar, kecuali:


a. Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan istilah biaya produksi
dimaksudkan sebagai jumlah kompensasi yang diterima oleh pemilik
faktor-faktor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi
bersangkutan
b. didalam analisa ekonomi, biaya produksi diklasifikasikan dalam beberapa
golongan sesuai dengan tujuan spesifik dari analisa yang dikerjakan
c. Jangka pendek dimaksudkan sebagai suatu periode dimana di dalam
proses produksi terdapat baik itu faktor-faktor produksi yang bersifat tetap
maupun yang bersifat tidak tetap (variabel)
d. jangka panjang adalah suatu periode produksi dimana semua faktor
produksi tidak ada lagi yang bersifat variabel, hanya ada faktor produksi
yang bersifat tetap.

2. Mana pernyataan berikut ini yang salah :


a. Mengikuti definisi jaangka pendek dan jangka panjang dalam perencanaan
produksi, maka biaya produksi dapat dikategorikan atas 2 (dua) kelompok,
yaitu: Biaya-biaya produksi jangka pendek dan Biaya-biaya produksi
jangka panjang
b. Didalam jangka pendek dengan adanya faktor-faktor produksi yang
bersifat tetap dan variabel, maka terdapatlah 2 (dua) kategori biaya, yaitu:
Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost)
c. Biaya Tetap adalah biaya yang timbul karena adanya faktor-faktor
produksi yang bersifat tetap, sedangkan Biaya Variabel adalah biaya yang
muncul karena adanya faktor-faktor produksi yang bersifat variabel.
d. Biaya Tetap dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu Biaya Tetap Total
(Total Fixed Cost), Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost) dan
Biaya Marginal

3. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar:


a. Biaya Variabel di bedakan atas 3 (tiga) macam biaya yaitu Biaya Variabel
Total (Total Variable Cost), Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable
Cost) dan Biaya Marginal (Marginal Cost)
b. Penjumlahan antara Biaya Tetap Total dan Biaya Variabel Rata-rata
dinamakan Biaya Total (Total Cost)
c. Jumlah dari Biaya Tetap Rata-rata dengan Biaya Variabel Total disebut
Biaya Total Rata-rata
Biaya Tetap Total hanya mempunyai arti dalam jangka panjang

5 - 18
4. Dalam jangka pendek, di bidang pertanian/peternakan berikut ini adalah contoh
biaya-biaya produksi yang tergolong dalam Biaya Tetap (Fixed Cost), kecuali:
a. Biaya untuk membeli tanah (lahan), traktor dan untuk membuat kandang
permanen
b. Biaya untuk membeli tanah, pupuk, makanan ternak dan traktor.
c. Biaya untuk membeli traktor, membeli generator, dan membuat kandang
permanen.
d. Biaya untuk instalasi pipa air, instalasi listrik, dan membuat bak
penampung air.

5. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang benar tentang Biaya Variabel,
kecuali:
a. Biaya Variabel merupakan biaya yang mewakili jumlah biaya-biaya untuk
pengadaan factor-faktor produksi variable.
b. kurva Biaya Variabel Total (TVC) ditentukan oleh bentuk kurva fungsi
produksi atau kurva produk total dari suatu proses produksi.
c. Ditinjau dari sumbu horizontal, TVC mula-mula cembung terhadap sumbu
horizontal, dan sesudah titik balik B', berubah menjadi cekung.
d. Tanpa memperhatikan apakah produksi berlangsung dengan “kenaikan
hasil yang semakin bertambah” atau “kenaikan hasil yang semakin
berkurang”, secara umum dapat dikatakan bahwa makin banyak jumlah
produk yang dihasilkan, biaya variable total menjadi semakin besar.

6. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang benar tentang Biaya Total (TC),
kecuali:
a. Dalam suatu proses produksi, jumlah Biaya Variabel Total (TVC) dan
Biaya Tetap Total (TFC) merupakan Biaya Total (TC).
b. TC = TFC + TVC
c. Tanpa memperhatikan apakah produksi berlangsung dengan “kenaikan
hasil yang semakin bertambah” atau “kenaikan hasil yang semakin
berkurang”, secara umum dapat dikatakan bahwa makin menurun jumlah
produk yang dihasilkan, semakin banyak Biaya Total yang digunakan.
d. Kegunaan Biaya Total adalah untuk menentukan pendapatan dari suatu
usaha. Nilai Produk Total (Total Revenue=TR) dikurangi Biaya Total
adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan.

7. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang benar tentang Biaya Tetap Rata-rata
(AFC), kecuali:
a. Yang dimaksud dengan Biaya Tetap Rata-rata (AFC) ialah Biaya Tetap
Total (TFC) dibagi dengan jumlah faktor produksi yang digunakan pada
tiap tingkat produksi.
b. Yang dimaksud dengan Biaya Tetap Rata-rata (AFC) ialah Biaya Tetap
Total (TFC) dibagi dengan jumlah produksi yang dihasilkan pada tiap
tingkat produksi.
c. Jika Biaya Tetap Rata-rata = AFC, Biaya Tetap = TFC dan Jumlah
Produksi = Y, maka AFC = TFC/Y
d. Jika jumlah produksi naik, maka Kurva Biaya Tetap Rata-rata akan
menurun

5 - 19
8. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang benar tentang Biaya Variabel Rata-
rata (AVC), kecuali:
a. Yang dimaksud denga Biaya Variabel Rata-rata ialah hasil bagi antara
Biaya Variabel Total dengan jumlah produksi.
b. Apabila jumlah faktor produksi variabel yang digunakan misalnya X dan
harga satuan X adalah Hx, maka besarnya Biaya Variabel Total (TVC)
adalah: TVC = X. Hx.
c. Lanjutan dari pernyataan poin (b), Kemudian, jika jumlah produk yang
dihasilkan sebanyak Y, maka besarnya Biaya Variabel Rata-rata (AVC)
dapat dihitung dengan: AVC = X. Hx / Y
d. Rumus seperti pada poin (c), dapat juga ditulis dengan : AVC = 1/produk
rata-rata.

9. Jika pernyataan poin (c) pada soal No. 8 adalah benar, maka pernyataan berikut
juga benar, kecuali:
a. apabila Produk Rata-rata naik, Biaya Variabel Rata-rata akan menurun,
b. apabila Produk Rata-rata mencapai titik maksimum, Biaya Variabel Rata-
rata akan mencapai titik minimum.
c. apabila Produk Rata-rata turun, Biaya Variabel Rata-rata akan meningkat
d. apabila Produk Rata-rata mencapai titik minimum, Biaya Variabel Rata-
rata akan mencapai titik maksimum.

10. Konsep biaya jangka panjang berikut ini benar, KECUALI:


A. ukuran usaha dimana AVC jangka panjang menaik disebut economies of
scale.
B. ATC identik dengan AVC dalam jangka panjang.
C. Ukuran usaha dimana AVC jangka panjang masih menurun disebut
economies of scale.
D. Ukuran usaha dimana AVC jangka panjang sudah naik disebut
diseconomies of scale.

5.3..3. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mengerjakan test formatif serta mencocokkan hasilnya dengan kunci


jawaban, anda dapat mengevaluasi diri anda. Jika nilai yang anda peroleh ≥ 80%
berarti sangat baik dan anda boleh melanjutkan proses belajar ke bab berikutnya.
Namun jika nilai yang anda peroleh < 80%, maka anda perlu mempelajari kembali bab
ini, khususnya bagian-bagian yang belum/kurang dipahami.

Kunci Jawaban Test Formatif


1. D 6. C
2. D 7. A
3. D 8. D
4. B 9. D
5. C 10. D

5 - 20
5 - 21

Anda mungkin juga menyukai