5.1. Pendahuluan
Dalam modul 5 ini akan dibahas secara mendalam tentang konsep biaya-biaya
produksi baik dalam perencanaan produksi jangka pendek maupun jangka panjang.
Perbedaan waktu ini memiliki keterkaitan erat dengan perubahan jumlah pemakaian
faktor produksi. Dengan demikian konsep biaya produksi yang terdapat di dalamnya
pun berbeda. Dalam jangka pendek dikenal sembilan macam konsep biaya yang
diturunkan dari/dan konsep biaya tetap, biaya variabel dan biaya total itu sendiri.
Sedangkan di dalam jangka panjang oleh karena semua faktor produksi memiliki
peluang dapat dirubah maka dikenal hanya konsep biaya variabel yang tidak lain adalah
biaya total serta turunannya.
Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari modul ini adalah agar
mahasiswa mampu: 1) menjelaskan perbedaan konsep perencanaan produksi jangka
pendek dan jangka panjang, 2) mejelaskan kesembilan macam konsep biaya produksi
jangka pendek secara verbal, grafis, dan matematis, 3) menjelaskan ukuran/skala usaha
yang paling efisien dalam perencanaan jangka panjang.
Agar dapat memahami secara konsep-konsep biaya produksi dan turunannya
maka mahasiswa diharapkan dapat membacanya dalam referensi lain yang terdapat
dalam daftar pustaka. Penggunaan skema, rumusan matematis, tabel dan grafik serta
contoh-contoh merupakan metode yang disajikan untuk membantu memudahkan
pemahaman terhadap berbagai konsep yang digunakan. Sebelum mengikuti perkuliahan
disarankan untuk mahasiswa terlebih dahulu mempelajari materi ini agar tercipta dialog
yang aktif dalam rangka meningkatkan keterampilan intelektual. Tes mandiri yang
disajikan dapat menjadi alat evaluasi tingkat keterampilan yang dimiliki.
5.2. Penyajian
5 - 1
Jumlah barang yang hendak diproduksi dan dijual oleh para pengusaha dengan suatu
harga tertentu sangat dipengaruhi oleh biaya produksi dalam menghasilkan barang
tersebut.
Biaya tidak lain merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan dalam
usaha untuk mengorganisasi dan menyelesakan proses produksi. Walaupun secara
umum biaya produksi dimaksudkan sebagai jumlah kompensasi yang diterima oleh
pemilik faktor-faktor produksi, namun didalam analisa ekonomi, biaya produksi
diklasifikasikan dalam beberapa golongan sesuai dengan tujuan spesifik dari analisa
yang dikerjakan.
Perencanaan di bidang produksi perlu dibedakan dalam perencanaan jangka
pendek (short run planning) dan jangka panjang (long run planning). Jangka pendek
dimaksudkan sebagai suatu periode dimana di dalam proses produksi terdapat baik itu
faktor-faktor produksi yang bersifat tetap maupun yang bersifat tidak tetap (variabel).
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlah
pemakaiannya walaupun jumlah produksi ditingkatkan. Sedangkan faktor produksi
tidak tetap (variabel) adalah faktor produksi yang jumlah pemakaiannya dapat diubah-
ubah. Sedangkan yang dimaksud dengan jangka panjang adalah suatu periode produksi
dimana semua faktor produksi tidak ada lagi yang bersifat tetap, hanya ada faktor
produksi yang bersifat variabel.
Mengikuti definisi jangka pendek dan jangka panjang dalam perencanaan
produksi, maka biaya produksi dapat dikategorikan atas 2 (dua) kelompok, yaitu:
1. Biaya-biaya produksi jangka pendek dan
2. Biaya-biaya produksi jangka panjang
5 - 2
Variable Cost), Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost) dan Biaya Marginal
(Marginal Cost). Penjumlahan antara Biaya Tetap Total dan Biaya Variabel Total
dinamakan Biaya Total (Total Cost), sedangkan jumlah dari Biaya Tetap Rata-rata
dengan Biaya Variabel Rata-rata disebut Biaya Total Rata-rata. Untuk lebih mudah,
pembagian biaya produksi dipaparkan pada skema ini.
Kategori I Kategori II
BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL
(Fixed Cost) (Variable Cost)
1.1. 2.1
Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total
(Total Fixed Cost) (Total Variable Cost)
TFC TVC
1.2. 2.2
Biaya Tetap Rata2 Biaya Variabel Rata2
(Average Fixed Cost) (Average Variable Cost)
AFC AVC
2.3.
Biaya Marginal
(Marginal Cost)
MC
5 - 3
yang digunakan masih ada yang bersifat tetap. Jumlah biaya ini tidak
tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan.
Contoh:
biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli lahan (tanah) usaha
biaya yang telah dikeluarkan untuk membuat kandang ternak usaha
biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli traktor
5 - 4
Y, jlh produksi
●B
X, Fak. prod
Biaya Produksi
Kurva TVC
●B’
Y, jlh produksi
Grafik 5.1. Hubungan antara Kurva Produk Total dan Kurva Biaya Variabel
Total (TVC)
Dalam suatu proses produksi, jumlah Biaya Variabel Total (TVC) dan
Biaya Tetap Total (TFC) merupakan Biaya Total (TC):
TC = TVC + TFC
5 - 5
Hubungan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan Biaya Total
digambarkan pada Grafik 5.2.
Y, jlh produksi
●B
X, Fak. prod
Biaya Produksi
Kurva TC
Kurva TVC
●B’
Kurva TFC
Y, jlh produksi
Grafik 5.2. Hubungan antara Kurva Produk Total dengan Kurva-kurva Biaya
Variabel Total, Biaya Tetap Total, dan Biaya Total
5 - 6
Total (Total Revenue=TR) dikurangi Biaya Total (Total Cost=TC) adalah
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
∏ = TR – TC
Dimana:
∏ = Keuntungan
TR = Total Revenue ( Nilai Produk Total)
TC = Total Cost (Biaya Total)
Yang dimaksud dengan Biaya Tetap Rata-rata (AFC) ialah Biaya Tetap Total
(TFC) dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan pada tiap tingkat
produksi:
TFC
AFC =
Y
Dimana:
AFC = Average Fixed Cost (Biaya Tetap Rata-rata)
TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)
Y = Jumlah Produksi
5 - 7
Biaya
Kurva AFC
Y, jlh produksi
0
Yang dimaksud denga Biaya Variabel Rata-rata ialah hasil bagi antara Biaya
Variabel Total dengan jumlah produksi. Apabila jumlah faktor produksi
variabel yang digunakan misalnya X dan harga satuan X adalah Hx, maka
besarnya Biaya Variabel Total (TVC) adalah:
TVC = X . Hx
X . Hx X
AVC = atau AVC = . Hx
Y Y
tetapi karena:
X 1
=
Y produk rata-rata
maka:
Hx
AVC =
produk rata-rata
5 - 8
Dengan rumus terakhir ini berarti bahwa jika harga satuan X yaitu H x tetap
(konstan) maka :
(a) apabila Produk Rata-rata naik, Biaya Variabel Rata-rata akan menurun,
meningkat.
Keadaan seperti itu dapat disimak pada Grafik 5.4., yang memperlihatkan
Y, jlh prod
Y1 C
Kurva Produk Total
CI
X, Faktor prod.
0
Biaya
Kurva AVC
●CII
Y, jlh prod
0 Y1
Grafik 5.4. Hubungan antara Kurva Produk Total dengan Kurva Biaya Variabel
Rata-rata (AVC)
5 - 9
(6) Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost) = ATC
Yang dimaksud denga Biaya Total Rata-rata ialah jumlah antara Biaya Tetap
Rata-rata (AFC) dengan Biaya Variabel Rata-rata (AVC). Atau dengan kata
lain, Biaya Total Rata-rata merupakan hasil bagi antara Biaya Total (Total
Cost) dengan jumlah produksi.
Atau
TC
ATC =
Y
Hubungan antara Biaya Total Rata-rata dengan jumlah produk yang dihasilkan
digambarkan pada Grafik 5.5.
Pada Grafik 5.5, dapat dilihat dengan nyata bahwa Kurva Biaya Total
Rata-rata (ATC) terletak di atas kurva Biaya Variabel Rata-rata (AVC). Hal
ini karena Biaya Total Rata-rata di setiap tingkat produksi lebih besar daripada
Biaya Variabel Rata-rata. Titik minimum M pada kurva Biaya Total Rata-rata
terletak disebelah kanan titik minimum kurva Biaya Variabel Rata-rata CII,
sebab sampai pada jarak tertentu setelah titik minimum kurva Biaya Variabel
Rata-rata (AVC), Kenaikan AVC masih lebih kecil dari penurunan Biaya
Tetap Rata-rata (AFC) hingga ATC masih terus turun sampai AVC mencapai
titik minimumnya. Kurca ATC baru mulai naik, apabila kenaikan AVC sudah
lebih besar dari penurunan AFC.
5 - 10
Y, jlh prod
Y1
C
Kurva Produk Total
CI
Kurva Produk Rata-rata
X, Faktor prod.
0
CII
Grafik 5.5. Hubungan antara Kurva Produk Total, Kurva Produk Rata-Rata dengan
Kurva Biaya Total Rata-rata (ATC)
5 - 11
Misalkan:
produksi berada pada tingkat produksi sebanyak 100 satuan, dan
untuk menambah produksi sebanyak 1 (satu) satuan diperlukan
tambahan biaya sebesar Rp. 500,-
maka:
Biaya Marginal pada tingkat produksi 100 satuan adalah sebesar:
Rp.500,-/1 satuan tambahan produksi = Rp. 500,-
Misalkan:
Untuk menambah produksi sebanyak ΔY satuan diperlukan tambahan
faktor produksi sebasar ΔX.
Harga satuan faktor produksi X adalah Hx
Maka:
Tambahan biaya untuk mendapatkan tambahan produksi sebanyak ΔY
satuan adalah sebesar:
Hx . ΔX
Hx .
Biaya Marginal (MC) = ΔX ............................................................(1)
ΔY
ΔX
= * Hx .............................................(2)
ΔY
ΔX 1
Karena = = ……………maka:
ΔY Produk Marginal
Hx
Biaya Marginal (MC) = .............. ....................(3)
Produk Marginal
5 - 12
Dengan anggapan bahwa Hx adalah konstan, maka:
apabila Produk Marginal naik, maka Biaya Marjinal akan turun,
apabila Produk Marginal mencapai titik maksimum, Biaya Marginak
akan mencapai titik minimum, dan
apbila Produk Maginal turun, maka Biaya Marginal akan naik
Keadaan demikian lebih jelas digambarkan pada Grafik 5.6 berikut ini:
Y, jlh prod
Y2 C
Kurva Produk Total
X, Faktor prod.
0
Kurva MC
Biaya
BII
Y, jlh prod
Y1 Y2
Grafik 5.6. Hubungan antara Kurva Produk Maginal dengan Kurva Biaya
Maginal (MC)
5 - 13
(8) Beberapa Kurva Biaya yang disajikan Bersama
Y, jlh prod
Y2 C
Kurva Produk Total
X, Faktor prod.
0
Kurva MC
Kurva ATC
Biaya
Kurva AVC
CII
II
B
Kurva AFC
Y, jlh prod
Y1 Y2
5 - 14
Perhatikanlah pada Grafik 5.7, letak titik titik minimum dari kurva MC,
kurva AVC dan kurva ATC:
titik minimum dari kurva MC yaitu BII terletak pada ordinat yang lebih
rendah dari kurva AVC,
titik minimum kurva AVC yaitu CII lebih rendah dari titik minimum
kurva ATC (titik M)
Kurva MC melewati titik=titik minimum kurva AVC dan kurva ATC,
karena pada titik itu, besarnya Produk Marginal sama dengan besarnya
Produk Rata-rata (perhatikan titik CI , dimana kurva Produk Marginal
berpotongan dengan kurva Produk Rata-rata).
Apabila Biaya Total Rata-rata (ATC) turun, Biaya Marginal (MC) lebih
kecil dari ATC, sedangkan bila ATC meningkat, maka MC akan
menjadi lebih besar dari ATC. Oleh karenanya kurva MC akan
memotong kurva ATC pada titik minimum ATC (titik M).
5 - 15
Biaya E
D
A
C
B
Y, Jlh Produksi
0 M
Kurva biaya jangkang panjang ini merupakan kurva biaya yang ditaksir secara
subjektif yang menunjukkan hubungan antara biaya dan produksi, jika usaha-usaha itu
dibangun dengan berbagai ukuran (skala). Kurva-kurva A, B, C, D, dan E pada Grafik
4.8 adalah kurva-kurva Biaya Variabel Rata-rata jangka pendek dari usaha-usaha
dengan berbagai ukuran yang direncanakan. Hasil produksi sebesar OM akan
merupakan ukuran yang paling efisien, karena pada ukuran (skala) itulah Biaya Rata-
rata akan minimum.
Ukuran-ukuran usaha dimana Biaya Rata-rata jangka panjang masih menurun
dinamakan ukuran usaha yang masih menguntungkan untuk diperluas (economies of
scale), sedang ukuran-ukuran usaha dimana Biaya Rata-rata jangka panjang sudah naik
dinamakan ukuran usaha yang tidak lagi menguntungkan untuk diperluas
(diseconomies of scale).
“Economies of scale” umumnya terjadi karena biaya masih dapat dikurangi
dengan jalan menggunakan faktor-faktor produksi dengan lebih efisien, misalnya
dengan mengadakan spesialisasi kerja atau dengan penggunaan teknologi yang dapat
5 - 16
menghasilkan produk dengan lebih besar. Sebagai contoh; biaya pengangkutan atau
pengiriman barang menggunakan truk konteiner sekarang ini lebih murah dari cara
lama dengan truk-truk kecil.
“Diseconomies of scale” umumnya terjadi karena masalah pengelolaan
(managemen), jika usaha itu sudah terlalu besar. Umum sudah mengetahui bahwa jika
suatu usaha sudah terlalu besar, sering timbul masalah atau kesukaran-kesukaran dalam
mengkoordinasikan faktor-faktor produksi, termasuk semakin sulitnya dilakukan
kontrol.
Salah satu alasan dari penggabungan beberapa usaha yang kecil-kecil sejenis
menjadi suatu usaha yang lebih besar adalah karena alasan “economies of scale” tadi.
Dengan penggabungan itu biaya total rata-rata dapat diperkecil, sehingga keuntungan
dapat diperbesar. Sebaliknya, terjadi pemecahan suatu perusahaan besar menjadi anak-
anak perusahaan, atau menjadi departemen-departemen usaha karena untuk
menghindari “diseconomies of scale”, sehingga masing-masing anak perusahaan atau
departemen-departemen usaha dapat bekerja pada kondisi “economies of scale”.
5.3. Penutup
5.3.1. Rangkuman
Dari kurva-kurva biaya, efisiensi diukur oleh AVC. Efisiensi mencapai tingkat
maksimum pada saat AVC mencapai minimum. Biaya total rata-rata (ATC) dapat
5 - 17
dihitung dengan membagi biaya total (TC) dengan jumlah output (TC/Y) atau dengan
menjumlahkan biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata (AFC + AVC). Biaya
marjinal (MC) adalah tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi
tambahan output perunit (ΔTC/ΔY).
5 - 18
4. Dalam jangka pendek, di bidang pertanian/peternakan berikut ini adalah contoh
biaya-biaya produksi yang tergolong dalam Biaya Tetap (Fixed Cost), kecuali:
a. Biaya untuk membeli tanah (lahan), traktor dan untuk membuat kandang
permanen
b. Biaya untuk membeli tanah, pupuk, makanan ternak dan traktor.
c. Biaya untuk membeli traktor, membeli generator, dan membuat kandang
permanen.
d. Biaya untuk instalasi pipa air, instalasi listrik, dan membuat bak
penampung air.
5. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang benar tentang Biaya Variabel,
kecuali:
a. Biaya Variabel merupakan biaya yang mewakili jumlah biaya-biaya untuk
pengadaan factor-faktor produksi variable.
b. kurva Biaya Variabel Total (TVC) ditentukan oleh bentuk kurva fungsi
produksi atau kurva produk total dari suatu proses produksi.
c. Ditinjau dari sumbu horizontal, TVC mula-mula cembung terhadap sumbu
horizontal, dan sesudah titik balik B', berubah menjadi cekung.
d. Tanpa memperhatikan apakah produksi berlangsung dengan “kenaikan
hasil yang semakin bertambah” atau “kenaikan hasil yang semakin
berkurang”, secara umum dapat dikatakan bahwa makin banyak jumlah
produk yang dihasilkan, biaya variable total menjadi semakin besar.
6. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang benar tentang Biaya Total (TC),
kecuali:
a. Dalam suatu proses produksi, jumlah Biaya Variabel Total (TVC) dan
Biaya Tetap Total (TFC) merupakan Biaya Total (TC).
b. TC = TFC + TVC
c. Tanpa memperhatikan apakah produksi berlangsung dengan “kenaikan
hasil yang semakin bertambah” atau “kenaikan hasil yang semakin
berkurang”, secara umum dapat dikatakan bahwa makin menurun jumlah
produk yang dihasilkan, semakin banyak Biaya Total yang digunakan.
d. Kegunaan Biaya Total adalah untuk menentukan pendapatan dari suatu
usaha. Nilai Produk Total (Total Revenue=TR) dikurangi Biaya Total
adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan.
7. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang benar tentang Biaya Tetap Rata-rata
(AFC), kecuali:
a. Yang dimaksud dengan Biaya Tetap Rata-rata (AFC) ialah Biaya Tetap
Total (TFC) dibagi dengan jumlah faktor produksi yang digunakan pada
tiap tingkat produksi.
b. Yang dimaksud dengan Biaya Tetap Rata-rata (AFC) ialah Biaya Tetap
Total (TFC) dibagi dengan jumlah produksi yang dihasilkan pada tiap
tingkat produksi.
c. Jika Biaya Tetap Rata-rata = AFC, Biaya Tetap = TFC dan Jumlah
Produksi = Y, maka AFC = TFC/Y
d. Jika jumlah produksi naik, maka Kurva Biaya Tetap Rata-rata akan
menurun
5 - 19
8. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang benar tentang Biaya Variabel Rata-
rata (AVC), kecuali:
a. Yang dimaksud denga Biaya Variabel Rata-rata ialah hasil bagi antara
Biaya Variabel Total dengan jumlah produksi.
b. Apabila jumlah faktor produksi variabel yang digunakan misalnya X dan
harga satuan X adalah Hx, maka besarnya Biaya Variabel Total (TVC)
adalah: TVC = X. Hx.
c. Lanjutan dari pernyataan poin (b), Kemudian, jika jumlah produk yang
dihasilkan sebanyak Y, maka besarnya Biaya Variabel Rata-rata (AVC)
dapat dihitung dengan: AVC = X. Hx / Y
d. Rumus seperti pada poin (c), dapat juga ditulis dengan : AVC = 1/produk
rata-rata.
9. Jika pernyataan poin (c) pada soal No. 8 adalah benar, maka pernyataan berikut
juga benar, kecuali:
a. apabila Produk Rata-rata naik, Biaya Variabel Rata-rata akan menurun,
b. apabila Produk Rata-rata mencapai titik maksimum, Biaya Variabel Rata-
rata akan mencapai titik minimum.
c. apabila Produk Rata-rata turun, Biaya Variabel Rata-rata akan meningkat
d. apabila Produk Rata-rata mencapai titik minimum, Biaya Variabel Rata-
rata akan mencapai titik maksimum.
5 - 20
5 - 21