Figure 2 Sewa alat berat termasuk biaya yang harus ada dalam proses
produksi
Sumber: http://www.alatberat.com
pembayaran kontrak atas bangunan, pembayaran bunga atas utang, sewa
peralatan, gaji pegawai tetap, dan sebagainya.
Biaya-biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun perusahaan menambah
produksi, mengurangi produksi atau bahkan tidak berproduksi sama sekali
karena tidak terpengaruh oleh jumlah produksi. Biaya ini senantiasa konstan
selama proses produksi berlangsung, sehingga apabila digambarkan dalam
bentuk grafik akan terlihat seperti garis lurus mendatar.
c. Biaya Total
Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan
barang/jasa. Biaya total didapat dari menjumlahkan biaya tetap dengan biaya
variabel, atau:
TC=FC + VC
Dengan
TC=Total Cost (biaya total)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
VC = Variabel Cost (biaya variabel)
d. Biaya Marjinal
Biaya marjinal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu ekonomi.Biaya
marjinal menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu
unit tambahan output. Katakanlah sebuah perusahaan memproduksi 100 unit
televise, dengan biaya total Rp.100.000.000.- Jika biaya total produksi 101 unit
televise adalah Rp. 101.000.000,-, Biaya marjinal produksi televise adalah Rp.
1.000.000.- Untuk 1 unit tambahan.
e. Biaya Rata-rata (Avrage Cost)
Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan karena apabila dibandingkan
dengan pendapatan rata-rata suau perusahaan, kita akan mengetahui apakah
perusahaan tersebut mengalami kerugian atau sebaliknya.
1) Biaya total rata-rata (average total cost)
Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah unit yang diproduksi
atau:
TC
ATC =
Q
Dengan :
ATC = Average Total Cost (biaya total rat-rata)
TC = Total Cost (Biaya total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
2) Biaya tetap rata-rata ( average fixed cost)
Biaya tetap rata-rata atau Average Fixed Cost (AFC) adalah biaya tetap yang
dibutuhkan untuk satuan hasil produksi. Biaya tetap rata-rata diperoleh
dengan membagi total jumlah biaya tetap dengan total jumlah produksi atau:
TFC
AFC =
Q
Dengan:
AFC = Average Fixed Cost( biaya tetap rat-rata)
TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin sedikit
proporsi biaya tetap yang melekat pada barang tersebut. Dengan kata lain,
semakin banyak barang yang diproduksi, semakin kecil biaya tetap rata-
ratanya.
3) Biaya variabel rata-rata (average variable cost)
Biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC) adalah biaya
variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. Biaya varabel rat-rata diperoleh
dengan membagi total biaya variabel dengan total jumlah produksi atau:
𝑇𝑉𝐶
𝐴𝑉𝐶 =
𝑄
Dengan:
AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata)
TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
2. Menghitung biaya produksi
Setelah kita memahami berbagai teori dari biaya dan karakteristiknya maka kan
semakin jelas jika kita mengaplikasikannya.
Contoh perhitungan biaya produksi:
Untuk membuat 10 kursi diperlukan biaya berikut:
Biaya variabel:
5 balok kayu @Rp.80.000,- Rp. 400.000,-
4 papan tebal @Rp.150.000,- Rp. 600.000,-
Biaya tetap:
Biaya tetap yang diperhitungkan Rp. 200.000,-
Jumlah biaya Rp.1.200.000,-
Harga perunit kursi = Rp. 1.200.000,- : 10 = Rp. 120.000,-