PEaNGETAHUA.N AL.KI".TAB
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
ii
KEMEMTERIAH AGAMA REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
BIMBIMGAN MASYARAKAT KRISTEN
Jaian X.1. H h•amrin Names' 8 Jakana 1D340
Th (021 } 219d4509, Z 1830M5. 3gZ 7 7d . 392D7Z9. 3BZo79 1 . Past 1Li5. 6Bb, Z3 .
ggy
Th L•ngs sng/Fas . \BZ1) 38 I 2fl&.I. g8d&B ZZ. 99 oB2B, gB2DbZB Tel p0g g6B0
Wg hBdd hIfD&./ biFñ€iEAflb1BP k .go Int. ErYi¥iJ : bii1zBSkYafBdy.k81ylBf1gg. •l¥.jd
KATA PENGAN4“AR
DIREKTUR PENDIDIKAN KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Pu ji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus sumber pengetahuan dan Gurrl Agung, sebab hanya
karena pertolongan dan kelr urahan-Nya, la lneiiiberikan kemampuan dan pikiran kepada penulis,
reviewer, dan editor sehingga buku siswa ini dapat disusun sesuai lsarapan Direktorat Jendcral
B imbingan Masyarakat Kristen Kelnenterian A Dam a.
Buku siswa ini adalah hasil kerja sama antar D irektorat Jendcral B incas Kristen dengan penulis
dan disusun berdasarkali K uriktll tint 20.13 (K-1 3) pendidikan keagalnaali Kristen satuan
pendidikan Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK) dan Sekolah Menengah Pertain a Teologi Kristen
(SM PTK) yang ditetapkan oleh Direktur Jendcral Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian
Agarrla Republ ik Indonesia dengan harapan buku ill i dapat memenuhi kebutuhan Sekolah Dasar
Teologi Kristen (SD3’K) data Sekolah Menengali Pertain a Teologi Kristen (SMPTK) dalalii iipaya
inewu.i udk an inaksud dan tu juan pendidikan keagansaan Kristen pada khususnya dan pendidikan
nasional pada uintirnnya.
Buku sebagai media dan srinlhcr pcmhcI:‹jaran maka diharapkan buku ini dapat memban sun
kehidupan Cristiani dalam diri siswa sctclall melalui |›cmhclajaran pada Sekolah Dasar Teologi
Kristen (SDTK) dan Sekolah Menengulz Pertuma Teologi Kristen (SMPTK).
Direktorat Jendcral Dimbingan Masyarakat Kristen menyucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah bcrpartisipusi langsung mariprin tidak langsung dalam penyusunan dan
pcnerbitan buku siswa ini, kiranya buku ini dapat bcrguna hagi pcnzhaca, sekolah-sekolah
keagamaan Kristcn di seluruh Indonesia.
Teriina Kasili.
RI p ur Pendidikan Kristen,
s Sitorus, S. PAK.,M.S i.
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala gereja-Nya, atas
karunia dan hikmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan buku pelajaran tentang
“Pengetahuan Alkitab untuk SMPTK”.
Buku ini disusun untuk menjadi buku panduan bagi peserta didik SMPTK. Dalam
setiap bab dikemas aktivitas pembelajaran yang mendukung pembahasan tentang kitab-
kitab Perjanjian Lama dengan bahasa yang sederhana, lentur, namun tidak
menghilangkan makna kebenaran Alkitab itu sendiri. Kami menulis buku ini dengan
tujuan kiranya menjadi berkat buat para pembaca, dan termotivasi untuk belajar Alkitab
dengan tekun, dan demi kemajuan peserta didik SMPTK.
Penulisan buku ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dukungan dan partisipasi dari
semua pihak. Untuk itu perkenankan kami menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama yang telah memberikan
kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk menyusun tulisan ini, dan semua tim
pembimbing yang dengan rendah hati memberikan petunjuk dan bimbingannya bagi
kami. Serta rasa salut kepada teman-teman penulis yang telah berupaya keras sehingga
tulisan ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari bahwa dalam menulis buku ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan
tulisan ini di kesempatan yang akan datang. Kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan keterbatasan kami dalam penulisan buku ini. Kiranya kita dapat belajar
dan bertumbuh bersama-sama di dalam pengetahuan yang benar tentang firman Allah.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 9.3 : Raja Yosafat
Gambar 9.4 : Raja Yosia
Gambar 9.5 : Raja Uzia
Gambar 11.1 : Skema perjalanan Zerubabel – Ezra – Nehemiah (koleksi pribadi)
Gambar 11.2 : Tembok Yerusalem dibangun kembali
Gambar 11.3 : Modifikasi gambar dari Tokoh karakter dan patung/berhala
Gambar 11.4 : Tokoh-tokoh dalam kitab Ezra, Nehemia, Ester dan dimodifikasi
untuk header teka-teki silang
viii
DAFTAR TABEL
ix
KOMPETENSI INTI
1.1. Menghayati Firman Allah dalam 1.1.1. Menerima firman Allah dalam kitab-
Kitab-kitab Pentateukh kitab Pentateukh.
1.1.2. Mengimani firman Allah dalam kitab-
kitab Pentateukh.
1.1.3. Mengakui pimpinan Allah dalam
mengilhami penulisan kitab
Pentateukh.
1.1.4. Membangun pertumbuhan spiritual
yang benar melalui kitab-kitab
Pentateukh.
1.1.5. Menunjukkan contoh perilaku hidup
yang benar sebagai wujud menaati
firman Allah .
1.1.6. Menghormati Perintah Allah melalui
pembacaan dan perenungan Firman
Allah.
x
2.1. Bertanggung jawab membuat 2.1.1. Menerima kedaulatan Allah dalam
daftar tokoh-tokoh yang memilih tokoh-tokoh dalam kitab
beriman kepada Allah dalam Pentateukh.
kitab Pentateukh 2.1.2. Membangun pertumbuhan emosional
melalui teladan tokoh-tokoh utama
dalam kitab Pentateukh
2.1.3. Membiasakan diri mengikuti karakter
baik dari tokoh-tokoh utama dalam
kitab Pentateukh.
2.1.4. Membangun pertumbuhan
spiritual yang benar sesuai dengan
firman Allah seperti yang
diperagakan oleh tokoh-tokoh
utama dalam kitab Pentateukh.
2.1.5 Mengoreksi pola hidup tokoh-tokoh
utama dalam kitab Pentateukh untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
xi
4.1. Membuat daftar tokoh-tokoh 4.1.1. Menuliskan daftar tokoh-tokoh yang
yang beriman kepada Allah beriman kepada Allah dalam kitab-
dalam Kitab Pentateukh kitab Pentateukh.
4.1.2. Menampilkan contoh perilaku
beriman dalam keseharian yang
sesuai dengan tokoh-tokoh
utama kitab Pentateukh.
4.1.3. merancang proyek pembiasaan
membaca dan merenungkan
Taurat Tuhan.
4.1.4. Menuliskan pandangan sendiri
tentang sikap yang patut diteladani
dari tokoh-tokoh orang beriman
dalam kitab Pentateukh.
4.1.5. Melaksanakan proyek pembiasaan
membaca dan merenungkan Taurat
Tuhan.
1.2. Menghayati Firman Allah dalam 1.2.1. Menerima firman Allah dalam kitab-
kitab-kitab Sejarah kitab Sejarah.
1.2.2. Mengimani firman Allah dalam kitab-
kitab Sejarah.
1.2.3. Mengakui pimpinan Allah dalam
mengilhami penulisan kitab Sejarah.
1.2.4. Membangun pertumbuhan spiritual
yang benar melalui kitab-kitab
Sejarah.
1.2.5. Menunjukkan contoh perilaku hidup
yang benar sebagai wujud mentaati
firman Allah.
1.2.6. Menghormati perintah Allah melalui
pembacaan dan perenungan Firman
Allah.
xii
2.2. Bertanggung jawab membuat 2.2.1. Menerima kedaulatan Allah dalam
daftar tokoh-tokoh yang beriman memilih tokoh-tokoh dalam kitab-
kepada Allah dalam kitab Sejarah kitab Sejarah.
2.2.2. Membangun pertumbuhan emosional
melalui teladan tokoh-tokoh utama
dalam kitab-kitab Sejarah.
2.2.3. Membiasakan diri mengikuti karakter
baik dari tokoh-tokoh utama dalam
kitab-kitab Sejarah.
2.2.4. Membangun pertumbuhan spiritual
yang benar sesuai dengan firman
Allah seperti yang diperagakan oleh
tokoh-tokoh utama dalam kitab-kitab
Sejarah.
2.2.5 Mengoreksi pola hidup tokoh-tokoh
utama dalam kitab-kitab Sejarah
untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari- hari.
xiii
4.2. Membuat daftar tokoh-tokoh 4.2.1. Menuliskan daftar tokoh-tokoh yang
yang beriman kepada Allah beriman kepada Allah dalam kitab-
dalam Kitab Sejarah kitab Sejarah.
4.2.2. Menampilkan contoh perilaku
beriman dalam keseharian yang
sesuai dengan tokoh-tokoh
utama kitab Sejarah.
4.2.3. Merancang proyek pembiasaan
membaca dan merenungkan
Taurat Tuhan.
4.2.4. Menuliskan pandangan sendiri
tentang sikap yang patut diteladani
dari tokoh-tokoh orang beriman
dalam kitab Sejarah.
4.2.5. Melaksanakan proyek pembiasaan
membaca dan merenungkan Taurat
Tuhan.
Bagian 1
Mengenal Kitab - kitab Pentateukh
xiv
KITAB PENTATEUKH BAB I
Alkitab adalah firman Allah. Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Di dalam Perjanjian Lama terdapat 39 kitab, dan Perjanjian Baru
terdapat 27 kitab.
Di dalam buku ini terdapat uraian mengenai lima Kitab yang pertama dari Perjanjian
Lama yaitu kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, disebut Kitab
Pentateukh.
Peta Konsep
Kitab Pentateukh
Arti kitab
Pentateukh Kitab-kitab Pentateukh
1
A. Arti Kitab Pentateukh
1. Memahami Pentateukh
Apa sebenarnya istilah Pentateukh itu? Pentateukh adalah nama
yang digunakan untuk menyebut lima kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian
Lama yaitu: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Menurut
Alkitab, Kitab-kitab Pentateukh ini ditulis sendiri oleh Musa seperti yang
terdapat di dalam Keluaran 17:14; 24:4-7; Bilangan 33:1-2; dan Ulangan 31:9-
22. Tuhan Yesus Kristus juga menegaskan bahwa Musa adalah penulis Kitab
Pentateukh seperti yang terdapat dalam Injil Lukas 24:44. Penjelasan tentang
kematian Musa dalam Ulangan 34:5-8, ditambahkan di kemudian hari oleh
Yosua. Uraian ini adalah untuk melengkapi sejarah tentang riwayat hidup
Musa agar dapat
diketahui oleh orang Israel di kemudian hari.
2
B. Kitab-kitab Pentateukh
1. Latar Belakang Kitab Pentateukh
Kitab Kejadian juga secara khusus menjelaskan tentang sejarah Israel menjadi
suatu bangsa. Israel yang adalah keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub, hidup
sebagai pengembara yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain di
padang gurun. Setelah Yusuf menjadi “pembesar” di Tanah Mesir maka, ayah,
dan saudara-saudaranya berpindah ke Mesir dan kemudian hari berkembang
menjadi suatu bangsa yang besar. Selanjutnya, kitab Pentateukh khususnya
Kitab Keluaran menjelaskan tentang peristiwa keluarnya bangsa Israel dari
Tanah Mesir menuju ke Tanah Perjanjian yang telah dijanjikan oleh TUHAN
Allah kepada Abraham nenek moyang mereka.
Dalam perjalanan Israel yang adalah umat pilihan Allah dari Tanah Mesir ke
Tanah Perjanjian, TUHAN Allah memberikan Hukum kepada mereka di gunung
Sinai. Hukum-hukum ini berfungsi sebagai aturan dan penuntun kehidupan
umat Israel. Hukum-hukum dan Peraturan-peraturan ini meliputi seluruh
kehidupan Israel dantertulis secara lengkap di dalam Kitab Keluaran, Imamat,
dan Ulangan.
3
2. Kitab-kitab di dalam Pentateukh
a. Kitab Kejadian
Dalam kitab Kejadian dapat ditemukan penjelasan tentang tiga hal
penting, yaitu: Pertama, penciptaan alam semesta, bumi, lautan, daratan,
dan segala isinya. Kedua, panggilan Abraham dari tanah leluhurnya, yang
kemudian menjadi nenek moyang bangsa Israel. Ketiga, kelahiran Israel
menjadi suatu bangsa yang besar dimulai dari padang gurun, sampai
mereka menetap di Tanah Mesir, dan diakhiri dengan mangkatnya Yusuf.
b. Kit
ab Keluaran
Kitab Keluaran mengisahkan tentang kehidupan orang Israel di Tanah
Mesir dan kisah Keluaran yang meliputi:
Pertama, Israel menjadi suatu bangsa besar diikuti dengan penindasan atas
mereka di Tanah Mesir.
Kedua, Pembebasan Israel dari Tanah Mesir, yang ditandai dengan
peristiwa Keluaran.
Ketiga,Pemberian Hukum di Gunung Sinai dan pengembaraan orang
Israel di padang gurun.
Keempat, Perjanjian TUHAN Allah dengan Israel di Gunung Sinai.
Kelima, Pengajaran mengenai Ibadah Israel.
4
c. Kitab Imamat
Kitab Imamat secara khusus berbicara tentang kehidupan Israel
sebagai umat Allah, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, ibadah dan tata cara beribadah kepada TUHAN Allah dengan
korban-korban.
Kedua, cara hidup sebagai umat Allah yang kudus di hadapan Allah dan
sesama.
d. Kitab Bilangan
Kitab Bilangan mengungkapkan tentang bagaimana TUHAN Alllah
mempersiapkan umat Israel untuk masuk ke Tanah Perjanjian yang
meliputi: Pertama, persiapan masuk ke Tanah Perjanjian, dan cara hidup
umat Israel yang seharusnya, Kedua, TUHAN Allah memurnikan
kehidupan umat Israel sebagai persiapan memasuki Tanah Perjanjian.
Ketiga, TUHAN Allah mempersiapkan generasi baru untuk masuk dan
menduduki serta hidup di Tanah Perjanjian.
e. Kitab Ulangan
Kitab Ulangan sebagai kitab yang terakhir dari Pentateukh
menjelaskan tentang hal-hal khusus yang dilakukan oleh Musa dalam
mempersiapkan umat Israel memasuki Tanah Perjanjian antara lain:
Pertama, menasihatkan umat Israel untuk mengingat kembali sejarah
mereka.
Kedua, Musa menasihatkan umat Israel akan kewajiban mereka untuk
hidup sebagai umat Alllah di Tanah Perjanjian.
Ketiga, Musa membaharui Perjanjian TUHAN Allah dengan umat-Nya,
Keempat,Musa memberi pesan terakhir kepada umat Israel dan
mentahbiskan Yosua sebagai penggantinya dan diakhiri dengan
catatan khusus mengenai kematian Musa yang ditulis oleh
Yosua.
5
Rangkuman
Di dalam bab ini telah dibicarakan mengenai dua hal penting tentang Kitab
Pentateukh. Kedua hal tersebut antara lain: Pertama, Arti Kitab Pentateukh yang
meliputi penjelasan mengenai Latar Belakang, Arti, dan Pembagian Kitab
Pentateukh. Kedua, Kitab-kitab Pentateukh yang terdiri dari: Kitab Kejadian,
Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, yang menjelaskan tentang: Penciptaan,
Panggilan Abraham, Israel berkembang menjadi suatu bangsa, yang menetap di
Tanah Mesir; kemudian dibebaskan oleh TUHAN Allah menjadi bangsa yang
merdeka dan menduduki serta memiliki Tanah Perjanjian yang dijanjikan oleh
TUHAN Allah kepada Abraham nenek moyang mereka.
Soal-soal Latihan
6
5. Perhatikan pernyataan berikut:
1) Bilangan 4) Kejadian
2) Imamat 5) Keluaran
3) Yosua 6) Ulangan
B. nama yang diambil dari istilah kata Pentakosta, yakni hari pencurahan
Roh Kudus
C. angka bilangan lima yang menjabarkan tentang istilah lima sila
perikemanusiaan
D. diadopsi dari bahasa Sansekerta yang menjelaskan tentang doa dan
bekerja
7. Berikut ini yang merupakan salah satu isi ayat dalam kitab Pentateukh adalah
….
7
8. Kitab-kitab ini menjelaskan tentang hal-hal yang khusus dan terperinci
dimulai dari penciptaan alam semesta, hingga sampai kepada keluarnya
bangsa Israel dari tanah Mesir ke tanah perjanjian. Kitab tersebut adalah
… A. kitab syair C. kitab Sejarah
B. kitab nabi-nabi besar D. kitab Pentateukh
8
4. Tuliskanlah 2 sikap yang dapat diteladani dari tokoh-tokoh yang
terdapat di dalam Pentateukh!
9
KITAB KEJADIAN BAB II
Peta Konsep
Kitab Kejadian
10
Suatu hari Peter diajak oleh kakeknya untuk berlibur ke suatu Vila milik sang
kakek yang baru saja selesai dibangun. Dalam perjalanan tersebut, terjadilah dialog:
Aktivitas 2.1
Tuliskanlah makna apa yang bisa kamu petik dari cerita tersebut!
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
11
A. Latar Belakang Kitab Kejadian
Kejadian adalah kitab pertama dari Alkitab dari kitab Taurat Musa
atau Tanakh. Dalam bahasa Ibrani kitab ini disebut Beresyit yang berarti
“permulaan.’ Dalam bahasa Inggris, kitab ini disebut dengan nama Genesis.
Nama ini diambil dari terjemahan bahasa Latin Hieronimus yang
mengambilnya dari Septuaginta (LXX), terjemahan Alkitab dari bahasa Yunani.
Nama ini merujuk pada kitab Kejadian 2:4 “demikianlah kitab ini menceritakan
permulaan segala sesuatu.”
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai
pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab, karena dalam kitab ini dijelaskan
asal mula dari alam semesta, manusia, dosa, hukuman, perjanjian dan juga
rencana penebusan Allah bagi umat manusia. Kitab Kejadian terdiri dari 50
pasal dan 1.533 ayat. Penulisnya tidak dikenal secara pasti, namun menurut
tradisi bahwa penulis kitab Kejadian adalah Musa, sekitar tahun 1450 – 1410
sM.
2. Bagian kedua, Kejadian 11:27 s.d 50:26 memuat sejarah Bangsa Ibrani
atau bapa leluhur bangsa Israel yaitu Abraham; pemilihan Allah terhadap
bapa leluhur, dan Allah memanggil satu umat yang menjadi bangsa pilihan-
Nya dan Ia memberi janji. Pada bagian ini kita melihat sebuah sejarah
lahirnya suatu bangsa di mulai dari: Allah memanggil Abraham (Kej. 11:27-
25:18), kisah tentang Ishak (Kej. 25:19-28:9), Kisah tentang Yakub/Israel (Kej.
12
28:10-37:2a), Kisah tentang Yusuf Kej. 37:2b-50).
13
C. Inti dan Tujuan Kitab Kejadian
Inti atau garis besar kitab ini terbagi dalam dua bagian yaitu:
1. Pasal 1 s.d 11:26, memaparkan tentang permulaan sejarah zaman,
meliputi; permulaan alam semesta beserta segala isinya, manusia dan
dosa, kitab ini juga merupakan pengantar kepada sejarah keselamatan.
Kitab ini menjelaskan bahwa seantero jagat, dan kehidupan di bumi ini
adalah karya Allah Yang Mahaagung.
2. Pasal 11:27 s.d 50, memaparkan sejarah bapa leluhur bangsa Israel;
pemilihan Allah terhadap Abraham sebagai bapa leluhur, Allah memanggil
satu umat yang menjadi pilihan-Nya dan Ia berjanji atas keturunan ini
menjadikan mereka menjadi bangsa yang besar.
Kitab Kejadian ini ditulis oleh orang yang diilhami oleh Roh Kudus. Melalui
kitab ini Allah memberikan pemahaman yang mendasar tentang TUHAN,
ciptaan, umat manusia, kejatuhan manusia, kematian, penghakiman,
perjanjian, dan janji penebusan. Dengan demikian umat manusia
memahami tujuan hidupnya agar berguna di hadapan Tuhan, bagi sesama,
dan juga bagi lingkungannya.
1. Nuh (Kejadian 6 - 9)
Lamekh memperanakkan anaknya yang sulung dan menamainya Nuh.
Setelah Nuh ia masih memperanakkan anak-anak laki-laki dan perempuan.
Anak sulung menjadi pokok pembicaraan di antara anak-anak laki-laki dan
anak- anak perempuan. Yang sulung dalam keluarga akan mewakili seluruh
panutan dalam keluarga.
14
Nuh memperanakkan tiga orang anak laki-laki, Sem, Ham, dan Yafet.
Alkitab menjelaskan bahwa Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela
di antara orang-orang sezamannya.
Ia hidup bergaul dengan Allah meskipun orang-orang di sekitarnya
pada zaman itu hidup dengan tidak mengindahkan Tuhan. Berfirmanlah Allah
kepada Nuh: “Aku akan mendatangkan air bah raksasa ke atas bumi, dan
segala makhluk yang hidup akan ditelan ombak. Tetapi engkau buatlah
bagimu sebuah bahtera, bawalah ke dalam bahtera itu segala makhluk yang
hidup, engkau dan isterimu, dan anak-anakmu bahkan isteri anak-anakmu,
harus masuk ke dalam bahtera itu.”
Mulailah Nuh dan keluarganya menebang, membelah, dan mengetam.
Para tetangganya menyindir, namun Nuh terus saja mengerjakan
pekerjaannya. Pada malam haripun terdengar dentuman palu dan pahatnya,
menerobos kesunyian malam. Tindakannya menandakan seakan-akan ia
terburu-buru. Apa yang Nuh lakukan sungguh di luar kewajaran pemikiran
masyarakat pada zaman itu. Mereka mencaci, mencibir, dan mencemoohkan
Nuh yang rajin itu seraya berkata: “bagaimana caranya engkau nanti
menghanyutkan bahteramu ke dalam air?” “Bahtera itu tidak perlu
dihanyutkan ke dalam air,” jawab Nuh. “air itulah yang akan menjemput
bahtera itu.” Hanya Nuh saja yang yakin akan adanya banjir besar yang akan
melanda bumi. Sebab Nuh bergaul dengan Allah. Allah benar-benar menyesal
bahwa Ia telah mengawali segala sesuatunya dengan manusia.
Aktivitas 2.2
Ceritakanlah bagaimana perasaanmu jika saat itu engkau mengalami posisi yang sama sebagaimana anak-ana
……………………………………………………………………………………………………..........................
………………………………………………………………………………………………………….....................
………………………………………………………………………………………………………………………….….
15
2. Abraham (Kejadian 12 s.d 20)
16
Aktivitas 2.3
Amatilahgambarilustrasidiatas!Tuliskanlahpandanganmu
mengenai gambar tersebut berdasarkan kitab Kejadian 37!
……………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………….
17
E. Sikap Iman yang Patut Diteladani
Mari kita menggali Alkitab dengan seksama melalui pembacaan kitab
Kejadian 6-9;12-20; 37-41. Pembelajaran ini akan membawa kita mengenal dan
meneladani karakter tokoh-tokoh tersebut.
Aktivitas 2.4
Karakter yang dapat diteladani dari :
1.Nuh :………………………………………………………………………………………….
2.Abraham : …………………………………………………………………………………
3.Yusuf : ……………………………………………………………………………………..
Rangkuman
Soal-soal Latihan
18
2. Tahun penulisan kitab Kejadian adalah ….
A. 1250 – 1150 SM C. 1650 – 1510 SM
B. 1450 – 1410 SM D. 1750 – 1610 SM
19
7. Yang merupakan nama-nama suku di Israel adalah ….
A. Ruben, Yehuda, Lewi, dan Gad.
B. Simeon, Isakhar, Amnon, dan Kaleb.
C. Ruben, Lot, Moab, dan Yehuda.
D. Dan, Asyer, Yosafat, dan Benyamin.
A. (1), (2), (3), dan (4) C. (2), (3), (4), dan (5)
B. (1), (2), (5), dan (6) D. (2), (4), (5), dan (6)
10. Berikut ini yang merupakan tokoh-tokoh dalam kitab Kejadian adalah ….
A. Abraham, Nuh, dan Yosafat
B. Musa, Naaman, dan Elisa
C. Harun, Yusuf, dan Miryam
D. Yakub, Elia, Harun, dan Gideon
20
B. Jawablah Pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Tuliskanlah minimal 4 ciri-ciri kitab Kejadian!
2. Jelaskan alasan mengapa manusia pertama memakan buah yang Tuhan larang!
3. Jelaskan sejarah singkat mengapa bangsa Israel berada di Mesir!
4. Tuliskan satu contoh dampak kejatuhan manusia ke dalam dosa di
kalangan remaja era modern ini!
5. Tuliskan contoh wujud ketaatan remaja Kristen terhadap perintah Tuhan!
21
KITAB KELUARAN BAB III
Peta Konsep
Kitab Keluaran
Sikap yang
Latar belakang Garis besar Inti dan Tujuan Tokoh-tokoh patut diteladani
21
A. Latar Belakang Kitab Keluaran
Ditulis sekitar tahun 1445-1405
sM. Kitab ini mencatat tentang
peristiwa-peristiwa dari kelahiran
Musa hingga sampai
penyelesaian dan pentahbisan
kemah suci di Sinai. Kronologi
peristiwa Keluaran menjadi rumit
karena kepindahan keluarga
Yakub ke Mesir sebagai akibat
Gambar 3.1 Bangsa Israel kerja rodi
http://qibash.files.wordpress.com/2011/02/kerja_rodi_fir dari bencana
aun_5.jpg
kelaparan di Palestina.
Suatu hal menjadi perhatian penting adalah bahwa Allah mengubah
sejarah bukan melalui pertempuran besar. Tetapi dimulai dengan seorang bayi
yang lahir, hidup dengan ajaib dipelihara oleh campur tangan Allah, dialah Musa
yang Tuhan pakai di kemudian hari menjadi pengubah sejarah.
Para penafsir modern seringkali memandang kitab ini sebagai hasil karya
beberapa orang. Yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali, setelah zaman
Musa. Namun penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal
mula kitab ini dengan Musa, dan bukti- bukti dalam kitab itu sendiri mendukung
bahwa penulisnya adalah Musa sendiri. Sehingga sangat beralasan bagi kita
untuk menerima pilihan kedua, yaitu Penulis tunggal dengan beberapa
penyunting di belakang. Kepenulisan Musa didukung oleh banyak bukti tekstual.
22
Sebab tidak dapat dipungkiri adanya tulisan-tulisan tambahan yang bukan
berasal
23
dari Musa. Kendati demikian penyuntingan tersebut bersifat minor dan dilakukan
oleh imam yang diurapi Tuhan (Herbert Wolf, 76).
24
1. Secara historis kitab ini adalah pelestarian suatu kisah sejarah yang
menjelaskan bagaimana umat Israel bertambah besar hingga sampai
menjadi budak di Mesir, kemudian dengan campur tangan Allah, Musa
membawa mereka keluar dari Mesir, hingga tiba di tanah Kanaan.
2. Secara teologisnya adalah pernyataan diri Allah. Yakni bahwa Allah tidak
hanya mengingat janji-janji-Nya kepada para bapak leluhur Ibrani, tetapi
sekarang sudah menyatakan diri-Nya kepada Israel sebagai Yahweh (6:2-3),
bahwa Allah berjanji akan mengambil Israel sebagai umat-Nya, dan Ia akan
menjadi Allah mereka (6:7).
3. Dipandang dari segi Pendidikan, tujuan kitab ini adalah mengajar bangsa
Israel bahwa pentingnya memelihara hubungan dengan Yahweh, dan betapa
pentingnya Taurat Tuhan sebagai sarana untuk membentuk jati diri dan
karakter bangsa itu sebagai umat Allah.
1. Miryam
Pada masa itu di Mesir ditetapkan suatu aturan jika bayi laki-laki terlahir
dalam keluarga Ibrani maka haruslah dibunuh atau dihukum mati. Pada saat
itu lahirlah Musa kecil, lalu ibunya berusaha menyembunyikannya. Tetapi
kenyataan itu tidak dapat disembunyikan. Takut kalau-kalau bayi ini akan
membuat masalah besar.
Orang tua Musa berunding maka diambilnyalah sebuah peti pandan,
dipakalnya dengan gala-gala dan ter, dibaringkannyalah bayi itu di dalamnya.
Ditaruhnyalah peti tersebut di tepi sungai Nil, sebab mereka tahu bahwa putri
Firaun biasanya akan mandi di situ.
Puteri raja Firaun muncul, dan melihat peti kecil itu, satu dari antara
hambanya menarik peti tersebut dan membukanya. Terlihatlah seorang anak,
bayi kecil itu menangis, maka puteri Firaun sungguh tersentuh, dia tahu bayi
25
ini
26
pasti anak orang Ibrani. Dia berkata “Anak ini tidak boleh karam, dia harus
tetap hidup. Tetapi siapa gerangan orang yang bersedia menyusuinya?” Tiba-
tiba muncullah Miryam sembari berkata; “dengan perkenanan tuan puteri,
aku bersedia mencarikan seorang perempuan Ibrani untuk merawat dan
menyusui anak ini.” Miryam berlari pulang memanggil ibunya untuk merawat
sang bayi kecil tersebut.
Miryam adalah kakak perempuan Musa. Ia adalah seorang kakak
perempuan yang melakukan tindakan yang sigap dan bijak. Ia menjadi teladan
bagi kita dalam kesigapannya bertindak dalam menyelamatkan adiknya dari
hukuman kematian pada masa itu. Mewujudkan kehendak TUHAN bagi
pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir.
2. Musa
Musa kecil bertumbuh menjadi dewasa di istana Firaun. Ia mengecap
pendidikan yang baik di istana, menjadi orang besar, dan bijaksana. Musa
mengetahui bahwa ia bukanlah orang Mesir, tetapi orang Israel yang
orangtuanya menjadi budak.
Pada suatu hari, saat ia berumur 40 tahun, Musa pergi untuk melihat
bagaimana keadaan bangsanya. Naluri kebangsaannya tersentuh, dia
mengamati sungguh mengerikan perlakuan yang mereka terima. Ia melihat
bagaimana sadisnya seorang Mesir yang memukul seorang budak Israel. Musa
melihat sekeliling, dan sepertinya tidak ada orang yang memperhatikan, maka
dipukulnyalah orang Mesir itu sampai mati, dan menguburkan mayatnya di
dalam pasir.
Di kemudian harinya Musa berbaur dengan bangsanya untuk melihat
lebih dekat penderitaan bangsanya. Di hatinya bergelora ingin menolong
mereka supaya tidak tertindas sebagai budak-budak lagi. Namun pada saat itu
ada dua orang Israel sedang berkelahi, Musa berusaha melerai dan berkata
kepada yang bersalah, ’Mengapa engkau memukul saudaramu?” Orang
itupun berkata, “apakah engkau telah menjadi pemimpin dan hakim bagi
27
kami?” Adakah
28
engkau bermaksud akan membunuhku juga, sama seperti yang telah kau
lakukan kepada orang Mesir itu?”
Mendengar perkataan itu, Musa menjadi sangat takut. Ia menyadari
ternyata orang-orang telah mengetahui perbuatannya. Maka Musa
melarikan diri dari Mesir, pergi jauh sekali ke tanah Midian. Di sanalah ia
bertemu dengan keluarga Yitro, dan menikahi salah seorang putrinya yang
bernama Zipora.
Musa bekerja menjadi seorang gembala untuk mengawasi domba-domba
milik Yitro selama 40 tahun. Pada usianya yang ke-80 tahun, tatkala dia
sedang mengawasi domba-domba milik Yitro, Tuhan menampakkan diri
melalui api yang bernyala-nyala di semak belukar, tetapi semak itu tidak
hangus terbakar. Tuhan memerintahkan Musa untuk membebaskan bangsa
Israel.
3. Harun
Alkitab menjelaskan bahwa Musa tidak fasih lidah, maka dengan seizin
Tuhan, Harun menemaninya untuk menjadi juru bicara kepada raja Firaun.
Harun dan Musa datang menghadap Firaun, memohon agar bangsa Israel
dilepaskan. Kali ini mereka membuat sebuah mukjizat. Musa melemparkan
tongkatnya, lalu tongkat itu berubah menjadi seekor ular yang besar. Firaun
sama sekali tidak takut, malah ia memerintahkan ahli sihir di negerinya untuk
melemparkan tongkat-tongkat mereka, dan semuanya berubah menjadi ular.
Hanya saja ular Musa menelan habis ular-ular dari para ahli sihir Firaun. Firaun
mengeraskan hatinya hingga sampai tulah ke sepuluh yakni kematian anak
sulung. Setelah tulah yang ke sepuluh itulah Firaun menyuruh Musa dan
Harun datang, dan berkata, “Hentikanlah semua tulah ini, maka aku akan
membiarkan orang-orang Israel pergi.”
29
kisah Musa kepada kita supaya kita mempelajari dan merenungkannya. Kita
30
meneladani sikap iman Musa yang tetap taat kepada Allah. Firman Tuhan
berkata : "Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang
lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan
kepada upah" (Ibr. 11:26). Musa rela menderita karena tugas mulia yang Allah
berikan kepada-Nya.
Musa, menjadi pemimpin yang membebaskan umat Israel keluar dari
perbudakan Mesir. Firman Tuhan berkata: "Seperti Musa yang dikenal TUHAN
dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang
Israel, dalam hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah
TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan
seluruh negerinya, dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala
kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel"
(Ul. 34:10-12).
Aktivitas 3.1
Buatlah rincian tentang sikap atau karakter yang bisa kita teladani dari beberapa tokoh berikut ini ma
Miryam:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Musa:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Harun:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
31
Rangkuman
Soal-soal Latihan
32
4. Nama tempat umat Israel menerima hukum Taurat adalah ….
A. lembah Karmel C. kota Kanaan
B. Padang gurun D. gunung Sinai
33
9. Sikap keteladanan dari Miryam yang dapat diterapkan dalam kehidupan
pelajar Kristen adalah ….
A. sigap dan bijak
B. ceria dan berbagi
C. terbuka dan teliti
D. setia dan hemat
34
KITAB IMAMAT BAB IV
Kitab ini merupakan penyataan ilahi yang berisi rincian tentang peraturan-
peraturan dalam ibadat dan upacara-upacara agama bangsa Israel pada zaman
dahulu. Allah memberikannya di Sinai pada zaman Musa. Kitab ini menjadi petunjuk
untuk para imam (kaum Lewi) yang bertanggung menyangkut tentang pelaksanaan
ibadat, upacara, dan sikap yang harus dipelihara oleh umat Allah yakni bagaimana
manusia harus hidup dan beribadat kepada-Nya.
Kitab Imamat berasal dari wahyu Allah
yang diberikan kepada Musa di “Kemah
Pertemuan” (1:1), dan di gunung Sinai
(25:1). Diperkirakan ditulis sekitar tahun
1445-1405 sM. Siapa penulis kitab ini
tidak disebutkan dalam kitab tersebut.
Namun para sarjana Yahudi ortodoks dan
Kristen secara tradisional mempercayai
bahwa
Musa adalah penulis kitab ini.
Peta Konsep
KITAB IMAMAT
SIKAP IMAN
LATAR BELAKANG GARIS BESAR INTI DAN TUJUAN TOKOH-TOKOH YANG DITELADANI
35
A. Latar Belakang
Kitab Imamat memiliki hubungan erat dengan kitab Keluaran. Kitab
Keluaran mencatat bagaimana Israel dibebaskan dari Mesir, umat Israel
menerima hukum Allah, dan mereka membangun Kemah Suci sesuai dengan
polanya Allah.
Kitab Keluaran diakhiri dengan berkenannya Yang Kudus untuk tinggal
di dalam Kemah Suci yang baru saja selesai didirikan itu (Kel. 40:34). Kitab
Imamat berisi pengarahan yang diberikan Allah kepada Musa setelah
selesainya pembangunan Kemah Suci (Kel. 40:17), dan keberangkatan Israel
dari Gunung Sinai (Bil. 10:11). Judul "Imamat" diambil bukan dari bahasa
Ibrani, tetapi dari terjemahan Yunani dan Latin. Judul ini mungkin membuat
orang berpikir bahwa kitab Imamat hanya membahas imam-imam Lewi; akan
tetapi, tidak demikian halnya karena sebagian besar kitab ini berkenaan
dengan seluruh bangsa Israel. Imamat adalah kitab Musa yang ketiga. Lebih
dari lima puluh kali disebutkan bahwa isi kitab ini adalah firman dan
penyataan Allah yang langsung kepada Musa bagi Israel, yang kemudian
disimpan oleh Musa dalam bentuk tertulis. Yesus mengacu kepada sebuah
bagian dalam kitab Imamat dan
menghubungkannya dengan Musa (Mrk. 1:44). Rasul Paulus mengutip satu
bagian dalam kitab ini dengan mengatakan, "Sebab Musa menulis tentang
kebenaran karena hukum Taurat: orang yang melakukannya, akan hidup
karenanya.” (Rm. 10:5).
36
https://www.google.com/search?q=korban+persembahan+kitab+imamat
37
B. Garis Besar
Garis besar kitab Imamat meliputi:
1. Cara menghampiri Allah yang Kudus; yakni melalui korban-korban.
Dalam kitab ini di sajikan petunjuknya dengan terperinci, yaitu:
a. Korban Bakaran (1:1-17)
b. Korban Sajian (2)
c. Korban Pendamaian/Keselamatan (3)
d. Korban penghapus dosa (4:1-5:13)
e. Korban penebus salah (5:14-6:7)
f. Korban persembahan para imam (6:8-10)
2. Cara hidup di hadapan Allah yang kudus; dalam hal ini dibahas
mengenai hal-hal yang “halal” dan “haram” seperti:
a. Makanan (11)
b. Kelahiran anak (12)
c. Penyakit kusta dan penyakit kulit (13-14)
d. Cairan kotoran (15)
e. Hari raya pendamaian (16)
f. Larangan tentang makan darah (17)
g. Ketetapan mengenai seksualitas (18)
h. Hukum sipil dan hukum upacara (19)
i. Berbagai ketetapan hukum (20)
j. Ketetapan untuk imam-imam (21-22)
k. Hari-hari Raya dan penanggalan (23-25)
3. Berbagai berkat perjanjian dan kutuk (26)
4. Tambahan: Hukum mengenai nazar dan pemberian (27)
38
sebab Aku ini kudus, janganlah kamu menajiskan dirimu ….” (Im. 11:44-
45). Pernyataan ini mengatur tentang persoalan cara makanan dan minum,
berpakaian, supaya dalam kesemuanya itu umat Tuhan
mempermuliakan Allah lewat tubuh mereka. (1 Kor. 6:10). Kitab Imamat juga
merupakan pengajaran bagi bangsa Israel dan para imam mengenai cara
menghampiri Allah Yang Mahakudus melalui korban pendamaian (Im. 3),
dan untuk menegaskan pola kehidupan yang kudus yang Tuhan tetapkan
bagi umat-Nya. Ritual korban dalam kitab ini mengajar kita sehingga
memahami bahwa upah dosa adalah kematian, seperti halnya disampaikan
oleh rasul Paulus dalam kitab Roma 6:23 “sebab upah dosa adalah maut;
tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
39
2. Keadilan; Allah berlaku adil terhadap umat-Nya dan umat-Nya pun harus
berlaku adil terhadap sesamanya.
Rangkuman
Ritual korban dalam kitab Imamat ini menunjukkan kepada kita bahwa
semua orang berdosa memiliki harapan diterima kembali oleh Allah yang
Mahakasih. Hal ini digenapi dalam diri Yesus Kristus melalui pengorbanan-Nya,
seperti halnya dijelaskan dalam Injil “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepadanya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
(Yoh. 3:16).
Soal-soal Latihan
40
3. Perhatikan pernyataan berikut:
1) Korban bakaran
2) Korban penghapus dosa
3) Korban pernikahan
4) Larangan memakan darah
5) Korban perasaan
Pokok-pokok pengajaran yang berkaitan dengan kitab Imamat
ditunjukkan pada nomor ….
A. (1), (2), dan (3) C. (2), (3), dan (4)
B. (1), (2), dan (4) D. (2), (4), dan (5)
41
7. Perhatikan pokok pernyataan berikut:
1) Korban Sajian
2) Korban penebus salah
3) Memelihara keluarga harmonis
4) Cara hidup di hadapan Allah
5) Penciptaan alam semesta
Garis besar isi kitab Imamat ditunjukkan pada angka ….
A. (1), (2), dan (3) C. (2), (3), dan (4)
B. (1), (2), dan (4) D. (2), (4), dan (5)
8. Berikut ini yang tidak termasuk pokok pengajaran kitab Imamat adalah
A. Persembahan C. Kekudusan
B. Penciptaan D. Imam
9. Tokoh utama dalam kitab Imamat yang berperan sebagai imam adalah
A. Musa C. Harun
B. Yitro D. Firaun
42
KITAB BILANGAN DAN ULANGAN BAB V
Kitab Bilangan dan Ulangan merupakan bagian ke-4 dan ke-5 dari kitab
Pentateukh. Kitab Bilangan adalah kitab ke-4 dalam urutan kitab-kitab Perjanjian
Lama, memiliki 36 pasal dan 1288 ayat. Pada intinya kitab Bilangan ini
menceritakan pengembaraan Israel di Padang Gurun selama 40 tahun.
Kitab Ulangan merupakan kitab ke-5 dalam
urutan kitab-kitab Perjanjian Lama. Kitab
Ulangan terdiri dari 34 pasal dan 959
ayat dengan inti isi kitab adalah
penyampaian kembali atau pembaharuan
kembali hukum yang sebelumnya sudah
diberikan Allah kepada Musa di gunung
Sinai.
Perjanjian Sinai adalah perjanjian yang diikat oleh Allah terhadap Israel. Perjanjian
ini mengikat bukan kepada seorang pribadi (Musa), melainkan kepada satu umat,
yaitu umat Israel. Perjanjian ini diadakan oleh Allah dan Musa sebagai imam
pengantara. Dengan perjanjian
ini, Allah dan umat Israel saling
mengikatkan diri.
Dengan ikatan perjanjian ini
diketahui bahwa Tuhan adalah
Allah Israel dan Israel adalah
umat Tuhan.
Gambar 5.1 Pembaharuan dari Perjanjian Lama
38
Peta Konsep
LATAR
BELAKANG
GARIS BESAR
PERISTIWA-
PERISTIWA
SIKAP IMAN
KITAB YANG PATUT
DITELADANI
BILANGAN
DAN
ULANGAN LATAR
BELAKANG
GARIS BESAR
PERISTWA-
PERISTIWA
SIKAP IMAN
YANG PATUT
DITELADANI
39
I. KITAB BILANGAN
A. Latar Belakang Kitab Bilangan
Secara kronologis, kitab Bilangan ini merupakan sambungan sejarah yang
dicatat di kitab Keluaran dan kitab Imamat. Masa penulisannya antara tahun 1450
dan 1400 sM. Kitab ini dinyakini ditulis oleh Musa dan di dalamnya menuturkan cerita
tentang perjalanan umat Israel dari Gunung Sinai ke dataran Moab di perbatasan
Kanaan. Kitab Bilangan ini berasal dari bahasa Yunani “Arithmoi” dan dalam bahasa
Latin “Numeri”. Dalam bahasa Ibrani “bamidbar” nama kitab ini diambil dari kata-kata
pertama yang berarti “di padang gurun” dimana nama kitab ini mencerminkan isi dari
kitab itu. Setelah hampir setahun lamanya berkemah di Gunung Sinai, Israel sudah
siap untuk melanjutkan perjalanannya ke Tanah Perjanjian atau Kanaan. Kitab
Bilangan menyampaikan bagaimana suku-suku Israel diatur untuk mengadakan
perjalanan itu. Karena adanya laporan negatif dari para pengintai dan
ketidakpercayaan umat, Allah menghukum bangsa Israel untuk mengembara di
padang gurun selama 40 tahun (Zuck,2005:119)
Aktivitas 5.1
Bacalah Bilangan 1
1. Dari manakah bangsa Israel berangkat ?
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
40
No Suku Nama
1 Ruben Elizur bin Syedeur
2 ............. ........................
41
Gambar 5.2 Tabernakel
http://www.danielnugroho.com/wp-content/uploads/Israel-dalam-perjalanan-di-padang-
gurun.jpg
Bagian ke-2 membahas perjalanan dari Sinai ke Kadesy yang meliputi: peraturan
iring-iringan suku-suku (pasal 10:11-36), persungutan dan kerusuhan (pasal 11:1-
15), Allah menyediakan makanan (11:16-35), pembangkangan Harun dan Miryam
(pasal 12), dua belas pengintai (13-14), ketetapan-ketetapan tambahan (pasal 15),
pemberontakan Korah dan beberapa orang lain (pasal 16-17), tugas para imam
dan orang Lewi (pasal 18), upacara pentahiran untuk orang yang najis (pasal 19),
kematian Miryam dan dosa Musa (pasal 20:1-21)
42
7 Zebulon Gadiel bin Sodi
8 Yusuf (suku Manasye) Gadi bin Susi
9 Dan Amiel bin Gemali
10 Asyer Setur bin Mikhael
11 Naftali Nahbi bin Wofsi
12 Gad Guel bin Makhi
43
kota perlindungan (pasal 35) dan perkara hak warisan anak-anak perempuan
Zelafehad, bagian 2 (pasal 36).
Aktivitas 5.2
Bacalah Bilangan 33:1-49.
Daftarkanlah nama-nama tempat persinggahan selama perjalanan Israel yang terdapat dalam pasal tersebut
..................................................................................................................................
Ceritakanlah hal-hal apa saja yang terjadi di setiap tempat persinggahan tersebut !
..................................................................................................................................
Tuliskanlah apa saja yang kamu dapat pelajari dari kejadian-kejadian tersebut.
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
44
Dan tujuan dari kitab Bilangan adalah untuk mengisahkan mengapa Israel
tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai.
Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan
hukuman- Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang
berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.
Aktivitas 5.3
Menggali dan mengidentifikasi peristiwa-peristiwa penting dalam Kitab Bilangan.
Bacalah pasal-pasal yang terdapat dalam kolom dibawah ini, setelah itu tuliskanlah perstiwa penting yang
................................................................................................
Bilangan
................................................................................................
Pasal 9
................................................................................................
................................................................................................
45
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Bilangan ................................................................................................
Pasal 11 ................................................................................................
................................................................................................
...............................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Bilangan
................................................................................................
Pasal 12
................................................................................................
................................................................................................
...............................................................................................
................................................................................................
Bilangan ................................................................................................
Pasal 13 ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Bilangan ................................................................................................
Pasal 16 ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
46
Bilangan ................................................................................................
Pasal 22: 21-41 ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
...............................................................................................
47
II. KITAB ULANGAN
Ulangan artinya sesuatu yang diulang-ulang atau ujian untuk mengetahui
kemampuan terhadap bagian pelajaran yang sudah diajarkan. Kitab Ulangan
dinamakan demikian karena merupakan pengulangan dari perjanjian antara Allah
dan Israel. Sebutan istilah kitab Ulangan yang dikenakan pada kitab ke-5 dari kitab-
kitab taurat berasal dari bahasa Inggris ”Deuteronomy”, Kitab ini mencatat
penuturan kembali oleh Musa ketika ia mempersiapkan bangsanya untuk
memasuki milik pusaka yang sudah dijanjikan kepada mereka. Namun Musa tidak
sekedar menurunkan ulang hukum Taurat ke generasi yang baru. Ia juga
menyampaikan bagaimana mereka harus menerapkan hukum tersebut ke dalam
kehidupan baru mereka di negeri itu.
48
Gunung Sinai. Oleh karena itu mereka memerlukan penuturan kembali yang
bersemangat mengenai perjanjian, hukum Taurat, kesetiaan Allah, dan suatu
pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang
menyertai ketidaktaatan. Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat
pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa Israel yang suka memberontak selama 39
tahun, kitab Ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat
di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.
49
Gambar 5.6 Musa berpidato Gambar 5.7 Musa memilih Yosua
https://gbaringkasanpl.wordpress.com/ https://sonnyeksposisi.wordpress.com/
Pidato yang ke-3 yaitu tentang persiapan terakhir dan perpisahan (pasal 29-34).
Khotbah yang ketiga dari Musa berisi ajakan kepada bangsa Israel untuk
memerhatikan semua hukum Tuhan, agar dapat memiliki hidup yang penuh
berkat. Pada bagian yang terakhir sebagi persiapan, juga Musa mengangkat Yosua
sebagai pengganti dan para imam untuk mengajar. Sebelum Musa meninggal
dunia dia sempat memuji Tuhan dengan menyanyi serta membagi berkat kepada
tiap-tiap suku Israel. Kemudian Musa naik ke atas bukit Nebo untuk melihat tanah
Kanaan yang dijanjikan itu, karena dia sendiri tidak diperkenankan masuk ke
Kanaan. Hal ini terjadi karena ia tidak menghormati TUHAN Allah sehingga
membuatnya kehilangan kesempatan untuk memasuki tanah yang telah lama
didamba- dambakan (Bil. 20:2-13). Akhirnya Musa meninggal dunia.
50
C. Inti dan Tujuan Kitab Ulangan
Inti dari kitab ini dapat kita pahami sebagai kitab penyampaian kembali atau
pembaharuan kembali hukum yang sebelumnya sudah diberikan Allah di Gunung
Sinai. Tujuan utama dari kitab Ulangan ialah untuk meyakinkan bangsa Israel sebagai
umat pilihan Allah agar umat itu :
1. Mengingat perbuatan-perbuatan besar dan janji-janji Allah.
2. Melaksanakan kewajiban mereka bertalian dengan perjanjian untuk beriman
dan taat.
3. Mengingatkan perlunya mereka menyerahkan diri untuk takut kepada Tuhan,
hidup di dalam kehendak-Nya, serta mengasihi dan menghormati Dia dengan
segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka.
51
meneladani sikap iman Musa yang tetap taat kepada Allah. Firman Tuhan berkata:
"Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar
dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah" (Ibr.
11:26). Musa rela menderita karena tugas mulia yang Allah berikan kepadanya.
Musa menjadi pemimpin yang membebaskan umat Israel keluar dari perbudakan
Mesir. Firman Tuhan berkata : "Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan
berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel, dalam
hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah
Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya,
dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar
yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel" ( Ul. 34:10-12 ).
Rangkuman
Kitab Bilangan ditulis oleh Musa antara tahun 1450 dan 1400 sM. Kitab
Bilangan mengisahkan perjalanan dan pemberontakan umat Israel kepada Allah.
Kitab ini mengajarkan kemurahan Allah dalam mengampuni dan menyatakan
keadilan Allah terhadap umat-Nya yang berbuat dosa. Pemberontakan dan
ketidaktaatan kepada Allah hanya menghasilkan murka dan hukuman Allah. Hidup
yang berkemenangan, hanya dapat diperoleh dengan iman yang penuh kepercayaan
dan ketergantungan terhadap Allah. Kitab Ulangan terdiri dari 34 pasal dan 959
ayat, ditulis oleh Musa sekitar tahun 1405 sM. Kitab Ulangan ini berisikan tentang
berbagai amanat Musa kepada bangsa Israel dan membahas tentang perjanjian
Allah kepada bangsa Israel, yang terkandung ajaran-ajaran kepada bangsa Israel
yaitu takut akan Tuhan, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan
berpegang kepada perintah Tuhan, mensyukuri berkat Allah yang telah diberikan
kepada kita, serta setia untuk tidak berpaling kepada allah-allah lain.
52
Soal-soal Latihan
2. Tuhan menyuruh Musa untuk menghitung jumlah segenap umat Israel menurut
kaum-kaum yang ada dalam setiap suku mereka. Dan Allah menyuruh untuk
ada satu orang dari tiap-tiap suku yang mendampingi Musa yakni orang yang
menjadi kepala dari suku yang diwakilinya. Nama yang terpilih dari suku Ruben
yang menjadi pendamping Musa adalah ...
A. Gamaliel bin Pedazur
B. Elizur bin Syedeur
C. Eliab bin Helon
D. Nahason bin Aminadab
4. Setiap peristiwa yang dialami oleh umat Allah pasti memiliki pelajaran yang
berharga. Di bawah ini salah satu tujuan Allah mengijinkan kita menghadapi
53
persoalan hidup adalah .....
54
A. supaya kita kelihatan tidak berdaya
B. agar kita semakin sungguh-sungguh dan giat belajar
C. supaya kita lebih mengandalkan Tuhan
D. agar kita dapat mengukur kemampuan yang ada pada kita
6. "Elleh haddebarim, "Judul Ibrani dari buku yang kita namakan Ulangan." Artinya
adalah ….
A. hukum kedua
B. Allah berkata
C. inilah perkataan-perkataan
D. buku kelima
7. Dari Sepuluh Perintah Allah, yang memuat sebuah janji (Ul. 5:16) adalah ….
A. Jangan membunuh.
B. Hormatilah ayahmu dan ibumu.
C. Jangan mencuri.
D. Menguduskan hari Sabat.
8. Dalam khotbah yang pertama Musa mengingatkan bangsa Israel akan segala
pemeliharaan Tuhan, mulai mereka berangkat dari Gunung Horeb hal ini
dilakukan Musa agar umat Israel tidak melupakan perbuatan-perbuatan Tuhan
bagi mereka. Sikap yang tepat dalam merespon pemerliharaan Tuhan dalam
hidup kita adalah ....
55
A. bersungut-sungut
B. memberontak
C. bersyukur
D. melupakannya
A. 1405 sM C. 3405 sM
B. 2405 sM D. 4405 sM
56
Bagian 2
Mengenal Kitab-Kitab Sejarah
57
KITAB YOSUA BAB VI
Kitab ini merupakan sejarah umat Israel yang dimulai dari kepeminpinan
Yosua. Kitab Yosua adalah kitab ke-6 dalam urutan kitab-kitab Perjanjian Lama,
memiliki 24 pasal dan 658 ayat.
KITAB YOSUA
SIKAP IMAN
LATAR INTI DAN PERISTIWA YANG PATUT DITELADANI
BELAKANG TUJUAN
57
Kitab ini dinamakan sesuai dengan nama Yosua. Nama asli Yosua adalah
Hosea, tetapi Musa yang merupakan pemimpin pada masa itu mengubahnya
menjadi Yosua (Bil. 13:8,16). Perjanjian Lama bahasa Yunani (Septuaginta)
menyebut nama tersebut ‘Iesous’ yang dalam Perjanjian Baru Yesus. Arti
kata Yosua adalah “Tuhan menyelamatkan” atau “semoga Tuhan
menyelamatkan”.
Pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir sesungguhnya Yosua masih muda
(Kel. 33:11), tapi hebatnya pada masa yang masih muda ini Yosua sudah
dipercayakan oleh Musa sebagai pembantu pribadinya dan memberinya perintah
untuk membentuk pasukan dari setiap suku-suku Israel (Kel. 17). Yosua sebagai
orang yang dipercaya pasti belajar banyak dari Musa, hal ini bisa kita buktikan saat
di Kadesy Yosua menjadi salah seorang dari dua belas mata-mata yang mengintai
negeri Kanaan. Bersama Kaleb, ia dengan gigih menolak laporan ketidakpercayaan
sepuluh mata-mata yang lain (Bil. 14:1-45). Ia bersama dengan Kaleb lebih percaya
pada apa yang akan Allah lakukan sebagai bukti bahwa Allah bersama bangsa
Israel. Bertahun-tahun sebelum menggantikan Musa sebagai pemimpin Israel,
Yosua sudah menunjukkan bahwa ia seorang yang beriman, memiliki visi, memiliki
keberanian, setia, taat dengan sungguh-sungguh, tekun berdoa, mengabdi kepada
Allah dan firman-Nya. Pada saat ia dipilih sebagai pengganti Musa, ia merupakan
seorang yang penuh Roh (Bil. 27:18, Ul. 34:9).
3. Kitab ini memberi pengertian bagi kita bahwa orang yang taat pada Tuhan
akan mendapatkan kemenangan dan ketidaktaatan akan mengalami
58
kekalahan.
59
Adapun yang menjadi tujuan Kitab Yosua ini adalah sebagai berikut:
1. Melanjutkan sejarah Israel yang diawali di dalam Pentateukh.
2. Sebagai catatan mengenai kesetiaan Allah dalam menggenapi perjanjian-
Nya kepada Israel mengenai tanah Kanaan (Yos. 23:14, Kej. 12:6-7).
3. Mengisahkan kemenangan-kemenangan yang didapat oleh Israel sebagai
tindakan penebusan Allah bagi mereka dan tindakan penghukuman atas
kebudayaan Kanaan yang merosot (Ul. 9:4).
4. Memberi kita ringkasan kisah mengenai peperangan yang dilakukan
bangsa Israel untuk menaklukkan tanah yang dijanjikan Allah.
60
Gambar 6.1 Pengintai dan Rahab
http://www.sarapanpagi.org/
3. Yerikho diruntuhkan
Selama enam hari, bangsa Israel mengelilingi Yerikho dan pada hari ke-7
mengitarinya tujuh kali. Pada putaran terakhir, pengitaran ini disertai dengan
teriakkan dan bunyi sangkakala, lalu tembok kota Yerikho runtuh dan semua
penghuni selain Rahab dan keluarganya dilenyapkan. Kita dapat melihat
bahwa bangsa Israel menang karena mereka mendengar, percaya dan
mentaati firman Tuhan walaupun seakan-akan tidak masuk akal (Yos. 6).
61
Gambar 6.3 Yerikho diruntuhkan
https://alkitab.sabda.org
62
Gambar 6.4 Yosua hentikan matahari
https://manado.tribunnews.com/
63
Yosua
64
diteguhkan dengan pengalamannya terdahulu saat bangsa Israel berjalan di
antara tembok air laut Merah yang terbelah dua. (Kel. 14:21-22).
Yosua selalu berjalan mendengarkan suara Allah. Iman yang benar tidak
hanya berdasar pada pengetahuan yang dalam atau intuisi tetapi
berdasarkan fakta Allah telah berbicara kepada Yosua (Yosua 1:2), janji
Allah yang meneguhkan hati (Yosua 3:7), kuasa Allah akan bersamanya
sama seperti kuasa-Nya bersama Musa.
3. Pemimpin yang menjalankan Visi Allah
Dalam kepemimpinannya Yosua selalu bergantung pada visi Allah, ia selalu
mendengarkan suara Allah. Dalam kepemimpinan Yosua ia selalu
mendengarkan apa yang Allah mau sehingga membawa dia pada banyak
kesuksesan. Selain hal diatas yang perlu kita teladani dari Yosua adalah
sikap kerendahan hatinya dan sikap kepemimpinan yang bijaksana.
Aktivitas 6.1
Bacalah Yosua pasal 3:1-13; 4:1-24
Tuliskanlah kejadian ajaib yang Allah lakukan pada saat itu !
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Tuliskanlah tujuan Musa memerintahkan 12 orang mengangkat masing- masing 1 buah batu dari
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
65
Tuliskanlah tempat dimana Musa menegakkan 12 buah batu tersebut!
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Rangkuman
Soal-soal Latihan
66
2. Allah memerintahkan Yosua untuk tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan saat
dia membawah umat-Nya merebut tanah Kanaan. Dan itupun dilakukan oleh
Yosua dengan baik. Makna ‘’jangan memyimpang ke kiri atau ke kanan“ adalah
….
A. saat Yosua berjalan harus tetap lurus
B. Yosua harus membawa bangsa itu ke jalan yang lurus
C. Yosua harus fokus kepada Allah dan perintah-Nya
D. bangsa Israel harus berjalan tepat di samping Yosua
4. Tanda yang diberikan oleh perempuan sundal di jendela rumahnya, supaya saat
orang Israel merebut kota Yeriko dia dan keluarganya tidak ikut dibinasakan
adalah .....
A. tali kasut
B. benang kermizi
C. benan ungu
D. tali tambang
67
4) Raja Ai
5) Raja Yarmut
6) Raja Lakhis dan Eglon
Dari raja-raja di atas, yang ikut bergabung untuk menyerang Gibeon terdapat
pada nomor ....
A. ( 1), (2), (3) dan 4)
B. (1), (3), (5) dan (6)
C. (2), (4), (5) dan (6)
D. ( 2), (5), (6) dan (1)
7. Dari peristiwa kekalahan Israel melawan kota Ai, Allah mengingatkan Yosua
bahwa mereka sudah ....
A. berbuat dosa
B. tidak akan pernah menang
C. tidak perlu lagi berperang
D. hancur untuk selamanya
8. Kitab ini dinamakan sesuai dengan nama Yosua. Nama asli Yosua adalah .....
A. Hosea
B. Hosela
C. Hosana
D. Hagiasmos
68
9. Selama enam hari, bangsa Israel mengelilingi Yerikho dan pada hari ketujuh
mengitarinya tujuh kali. Pada putaran terakhir, pengitaran ini disertai dengan
teriakan dan bunyi sangkakala, lalu tembok kota Yerikho runtuh. Hal ini bisa
terjadi karena ....
A. tentara Israel sangat banyak
B. umat Israel taat pada Tuhan
C. tembok kota Yeriko sudah rapuh
D. persenjataan Israel yang sangat baik
10. Pengalaman kita bersama Tuhan di masa yang lampau, mampu membuat kita
tetap teguh pada-Nya, demikian juga dengan Yosua. Salah satu pengalaman iman
Yosua yang membuat dia memiliki iman yang teguh adalah....
A. bangsa Israel berjalan di antara tembok air laut Merah yang terbelah dua
B. saat bangsa Israel sudah menduduki tanah Kanaan
C. saat Allah memilih Abraham
D. saat bangsa Israel tinggal nyaman di tanah Kanaan
1. Tuliskan makna kedua belas batu yang ditegakkan oleh Yosua di Gilgal (Yos.
4:20)!
2. Tuliskanlah dosa apa yang dilakukan oleh Akhan dan hukuman yang
diterimanya!
3. Jelasakan tujuan dari kota-kota perlindungan!
4. Ceritakan kembali peristiwa yang terjadi saat penyeberangan sungai Yordan!
5. Tuliskan tujuan kitab Yosua!
69
KITAB HAKIM-HAKIM BAB VII
Hakim-hakim adalah kitab ke-7 dalam kitab Perjanjian Lama (PL) dan
merupakan kitab yang penting karena selama masa hakim-hakim, Israel lambat laun
belajar untuk menjadi suatu bangsa dan bukan lagi sebagai dua belas suku yang
berdiri sendiri-sendiri. Kitab ini memilki 21 pasal serta 618 ayat.
Nyanyian Debora
Dengarlah, ya raja-raja!
Pasanglah telingamu, ya pemuka-
pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi
bagi TUHAN, bermazmur bagi
TUHAN, Allah Israel. TUHAN, ketika
Engkau bergerak dari Seir.
ketika Engkau melangkah maju dari daerah Edom, bergoncanglah bumi, tirislah juga
langit, juga awan tiris airnya; gunung-gunung yakni Sinai bergoyang di hadapan
TUHAN, di hadapan TUHAN, Allah Israel.
Peta konsep
KITAB HAKIM-
HAKIM
68
A. Arti Hakim-hakim
Hakim adalah seorang yang dingkat oleh Tuhan untuk memimpin umat-Nya
supaya mengetahui bagaiamana seharusnya mereka hidup sesuai dengan
perintah Tuhan, serta melepaskan mereka dari keadaan kekalahan dan penindasan
pada saat-saat yang perlu (Danis Green 1984). Hakim-hakim dalam bahasa Ibrani,
sopetim dan dalam bahasa Yunani kritai. Di dalam bahasa Latin kitab ini disebut
Judicum. Istilah ini diberikan kepada pemimpin Israel selama periode sejak Yosua
sampai ke Samuel. Waktu penulisan kitab ini sekitar abad ke-7 sM atau abad ke-6
sM. Kitab Hakim-hakim ditulis meliputi satu periode yang panjang. Periode itu
dimulai dari kematian Yosua dan berakhir sebelum tampilnya Samuel dan
penobatan Saul sebagai raja. Kurun waktu periode kitab Hakim-hakim ini mencapai
sekurang-kurangnya 410 tahun.
69
Perhatikanlah tabel nama Hakim-hakim di bawah ini !
70
Aktivitas 7.1
berikut !
1. Bacalah Hakim-hakim 2 : 6-14, lalu jawablah pertanyaan
Mengapa bangsa Israel dihukum oleh Allah?
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Dan apakah hukuman yang diberikan Allah kepada mereka ?
..................................................................................................................
..................................................................................................................
71
Gambar 7.1 Kepeminpinan Debora
https://www.pinterest.com/pin/228979962280761248/
2. Gideon (Hak. 6 – 8)
72
Di tengah penderitaan itulah bangsa Israel mulai ingat Tuhan dan
berseru kepada-Nya. Tuhan memanggil dan mengutus Gideon untuk
menyelamatkan bangsa Israel, akan tetapi Gideon meragukan panggilan
Tuhan tersebut. Respon Gideon terhadap panggilan Tuhan menunjukkan
bahwa Gideon adalah seorang yang lemah imannya.
Namun di kemudian hari Gideon menyadari kelemahannya dan
menerima apa yang dikaruniakan Tuhan pada dirinya. Dia tidak minta
kekuatan yang lebih besar dan tidak berambisi menjadi seorang pemimpin.
Dia melakukan tugas dengan apa yang ada pada dirinya dan taat pada
pimpinan Tuhan. Setelah Gideon tahu bahwa keraguannya kepada Tuhan
itu salah, diapun segera mengubah sikapnya. Dia tidak ragu lagi akan
panggilan Tuhan dan menaati semua yang diperintahkan Tuhan kepadanya.
Keraguannya berubah menjadi keyakinan yang teguh kepada janji Tuhan.
Meskipun bangsa Israel belum selamat tapi dia sudah meneguhkan
imannya dan memiliki pengharapan yang kuat bahwa Tuhan akan
menyelamatkan bangsa Israel.
73
adalah
74
ketika Filistin mengadakan perayaan korban kepada dewa Dagon di Gaza dan
Simson ada di sana untuk dipermalukan karena matanya sudah dicungkil dan
tubuhnya diikat erat.
Kekuatan Simson diberikan Allah dari rambutnya yang lebat, panjang
dan tak boleh dicukur. Selama rambutnya tetap dijaga, maka segala cara dan
alat apapun yang digunakan untuk mengalahkannya pasti gagal. Delila teman
wanita Simson beberapa kali menjebaknya dengan Tali busur, tali rami baru,
dan sebagainya tapi Simson memutuskan dengan mudahnya. Hanya dengan
rahang keledai Simson membunuh 1000 orang Filistin. Namun, Akibat bujuk
rayu dan cinta buta Simson kepada Delila, diapun melupakan Tuhan Allah dan
memberitahukan kelemahannya. Lalu Simson diikat, matanya di cungkil, serta
dipertontonkan kepada orang banyak di sebuah gedung besar dan banyak
orang berkumpul untuk melihatnya.
Simson berdoa minta ampun kepada Allah dan minta kekuatan. Dalam
doanya dia memohon: "Tuhan Allah, buatlah aku kuat, supaya ku balaskan
orang-orang Filistin itu.” Tuhan Allah mengabulkan doanya dengan
memberikannya kekuatan untuk merobohkan tiang gedung raksasa tersebut.
Robohlah gedung itu menimpa raja-raja kota dan orang-orang Filistin yang
berkumpul di situ. Simsonpun mati bersama mereka. Kemudian keluarganya
mengambil jenazahnya untuk dikuburkan di Israel dalam kuburan Manoreh,
ayahnya.
Renungan bagi kita adalah, Allah memberi kita bermacam-macam
talenta, pakailah talenta tersebut dengan sebaik-baiknya. Jangan disalah-
gunakan atau diselewengkan untuk hal-hal yang memalukan dan membuat
kesedihan bagi Tuhan. Masing-masing kita diberi kekuatan dan potensi, galilah
potensi tersebut menjadi potensi yang efektif. Jalankan untuk pekerjaan yang
baik, indah, dan berguna bagi pekerjaan Tuhan dan kesejahteraan serta
kebaikan sesama.
75
Rangkuman
Kitab Hakim-Hakim merupakan kisah tragis karena Allah tidak dihargai oleh
umat-Nya. Kitab Hakim-Hakim merupakan perbandingan yang berkebalikan
dengan kitab Yosua di mana tercatat berkat yang dicurahkan Allah kepada Israel
atas ketaatan mereka dalam menaklukkan tanah itu. Dalam kitab Hakim-Hakim,
bangsa Israel tidak taat dan menyembah berhala, dan itu mengakibatkan berbagai
kekalahan mereka. Akan tetapi, Allah tidak pernah berhenti mengasihi umat-Nya,
setiap kali mereka bertobat dari perbuatan jahat mereka dan memanggil nama-
Nya (Hak. 2:18). Sebagai bukti kasih Allah maka Allah memanggil para hakim untuk
membebaskan umat-Nya yang tertindas.
Soal-soal Latihan
2. Kitab Hakim-hakim ditulis meliputi satu periode yang panjang. Periode itu
dimulai dari kematian Yosua dan berakhir sebelum tampilnya Samuel dan
penobatan raja....
A. Daud
B. Salomo
C. Saul
D. Ahas
76
3. Hakim yang sebelum kelahirannya sudah menjadi nazir di hadapan Allah adalah
....
A. Debora C. Simson
B. Yefta D. Gideon
D. Yang menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus
orang banyaknya adalah ....
A. Otniel C. Simson
B. Samgar D. Ehud
E. Setelah kematian Yosua dan angkatannya, Israel kembali menyembah Baal dan
Asyterot. Allah membiarkan bangsa Israel menderita sebagai akibat penyembahan
berhala. Di kala itu, umat Allah dengan tangisan keras kepada Allah meminta
pertolongan. Tindakan yang dilakukan oleh Allah dalam menjawab tangisan orang
Israel adalah ....
A. Allah mengutus hakim-hakim
B. Allah mengirimkan badai untuk menghalau musuh mereka
C. Allah membiarkan mereka
D. Allah menurunkan malaikat untuk menolong mereka
77
8. Setiap orang diberikan Tuhan talenta dan kelebihan, seperti halnya Simson
Tuhan berikan kekuatan yang tidak dimiliki oleh hakim-hakim sebelumnya,
namun ia tidak menghargai kekuatan itu. Sikap yang tepat dalam merespon
talenta yang Tuhan berikan kepada kita adalah ....
A. membanggakannya
B. mennyia-nyiakannya
C. mengembangkanya
D. memamerkannya
9. Hakim pertama yang tampil untuk memimpin bangsa Israel adalah ...
A. Simson
B. Otniel
C. Gideon
D. Debora
10. Allah selalu memperhatikan umat-Nya, yaitu Israel. Terbukti Allah memilih
hakim- hakim untuk membebaskan Israel dari setiap penjajahan atau
penindasan yang mereka alami. Hakim terakhir yang Allah pilih untuk umat
israel adalah ....
A. Simson
B. Debora
C. Yefta
D. Ehud
78
KITAB RUT dan 1 – 2 SAMUEL BAB VIII
Kitab Ruth, 1 dan 2 Samuel merupakan bagian dari kitab Sejarah dalam
Perjanjian Lama. Kitab Ruth adalah kitab ke-8 dalam urutan kitab-kitab Perjanjian
Lama, memiliki 4 pasal dan 84 ayat. Pada intinya kitab Ruth ini menceritakan tentang
nenek moyang dari Raja Daud.
78
Peta konsep
I. KITAB RUT
A. Latar Belakang Kitab Rut
Secara historis, kitab ini menguraikan berbagai peristiwa dalam kehidupan
suatu keluarga Israel pada zaman para hakim (sekitar 1375-1050 sM). Latar belakang
kitab ini adalah di tanah Moab (di sebelah timur Laut Mati) dan beberapa kejadian
dalam kitab ini terjadi dekat atau di Betlehem di Yehuda.
79
B. Garis Besar Kitab Rut
Kitab Rut ditulis untuk menguraikan tentang kerendahan hati seorang wanita
Moab yang memiliki kasih dan ketulusan sehingga dipilih Allah untuk menuntaskan
karya keselamatan Allah bagi dunia ini. Rut adalah buyut dari raja Israel yaitu
Daud. Selanjutnya dari keturunan Daud inilah akan lahir Mesias, Sang Penebus
yang akan menyelamatkan umat manusia dari dosa, yaitu Yesus Kristus.
Kitab Rut merupakan kisah persahabatan menantu dengan mertuanya
dimana suami Rut sudah meninggal dan mereka tidak memiliki anak. Rut punya
kesempatan untuk memilih jalan hidupnya, namun Rut memilih untuk
menyerahkan hidupnya kepada mertuanya karena dia ingin menyatakan kasih dan
kesetiaan yang luar biasa kepada mertuanya, dan Allah menghargai kesetiaan
tersebut.
Kitab ini mengingatkan kepada kita bahwa Raja Daud adalah seorang
keturunan Rut dan Boas (Mat. 1:5) Rut bukan berasal dari Yahudi dan ini
menceritakan kepada kita bahwa Mesias yang dilahirkan mempunyai seorang
anggota keluarga yang bukan Yahudi. Tuhan Yesus mengasihi semua orang tanpa
membedakan suku dan bangsa.
Pasal ini diawali dengan masa sulit pada zaman hakim-hakim. Keluarga
Naomi yaitu Elimelek serta kedua puteranya Mahlon dan Kilyon merantau ke
Moab untuk berjuang hidup mengatasi masalah kelaparan. Waktu di Moab
Mahlon dan Kilyon menikah dengan perempuan Moab yang bernama Orpa dan
Rut.
Setelah suami dan kedua anaknya meninggal Naomi tidak ada alasan untuk
menetap di Moab dan mengambil keputusan untuk pulang ke Bethlehem.
Naomi mengetahui bahwa kehidupan janda asing di Israel sangat sulit ,
80
karenanya
Naomi meminta Orpa dan Rut untuk tetap tinggal di Moab. Orpa kembali ke
81
rumahnya sedangkan Rut mengikut Naomi karena mengasihi mertuanya itu. Di
akhir pasal ini Naomi mengganti namanya menjadi Mara yang artinya pahit dan
Naomi meratapi masalah kehidupannya yang tragis.
Pasal 2 (Rut 2:1-23).
Pasal ini menceritakan tentang kesulitan Naomi dan Rut dalam kehidupan
mereka. Naomi hidup sangat kekurangan, sehingga Rut harus membantu mencari
nafkah dengan memungut jelai di ladang orang dan secara kebetulan Rut
memungut jelai di tanah milik Boas yang ternyata masih kerabat Naomi. Boas
memiliki karakter yang mulia dan sangat terkesan dengan kesetiaan Rut kepada
mertuanya dan karenanya Boas menaruh perhatian khusus pada Rut dan
mendoakan Rut agar Tuhan memberikan upah atas keberanian Rut tersebut.
Karena Rut hidup dengan penuh rendah hati dan jujur serta sangat mengasihi
mertuanya, maka dia selalu dipimpin oleh Tuhan sehingga akhirnya dia bertemu
dengan Boas yang menjadi penolong baginya. Boas menjadi “Penebus Keluarga”
yang menurut tradisi Israel akan menikahi janda dan mendapatkan tanah milik
Naomi serta menjaga garis keturunan. Naomi masih berharap ada masa depan
bagi keluarganya.
Pasal 3 (Rut 3:1-18).
Pasal 3 diawali dengan rencana Naomi dan Rut untuk memberitahukan Boas
tentang situasi mereka. Rut berhenti memakai pakaian janda dan siap dinikahi.
Rut menemui Boas dan menunjukkan maksudnya dengan jelas kepada Boas dan
bertanya maukah Boas menikahinya. Boas sangat terkesan dengan keberanian
Rut dan kesetiaannya pada Naomi dan Boas akan menebus Rut dan Naomi secara
resmi di depan tua-tua kota. Naomi takjub atas apa yang telah terjadi dalam
hidupnya.
Pasal 4 (Rut 4:1-22).
Pasal ini bercerita tentang kenyataan yang harus dihadapi karena setelah Boas
menyatakan akan menebus Naomi dan Rut, pada saat-saat terakhir Boas
menemukan ada kerabat dekat yang lebih berhak menjadi penebus, namun
kerabat ini tidak mau mengingat Rut adalah orang Moab. Boas yang
mengetahui karakter Rut segera mengambil alih dan mantap menjadi penebus
82
Hidup Rut dan Naomi. Kondisi kehidupan Naomi berbalik dari tragedi menjadi
penuh sukacita.
Dari kisah Rut kita belajar bahwa setiap tragedi dalam kehidupan kita yang diikuti
dengan kesetiaan maka akan mendatangkan pemeliharaan Tuhan yang luar biasa
karena Tuhan sedang menenun hidup kita bersama dengan orang-orang terkasih
yang menyertai kita.
Naomi yang pada awalnya merasakan bahwa Tuhan sedang menghukumnya,
dikuatkan oleh kesetian dan keberanian Rut untuk terus mendampingi hidupnya
dan Tuhan menyelaraskannya dengan mempertemukan Boas dengan karakter
yang murah hati dan kesetian Rut dan Boas melengkapi Interaksi tujuan Allah
dan keputusan manusia. Bahwa Allah turut bekerja dalam setiap kehidupan kita
untuk mendatangkan berkat dan sukacita yang luar biasa. Di akhir cerita ini
terjadi sukacita karena dari keturunan Boas lahirlah Obed yang menjadi kakek
Daud dan masuk dalam silsilah keluarga Sang Penebus umat manusia.
Gambar 8.1 Hubungan antara Rut dengan Naomi Gambar 8.2 Hubungan antara Rut dengan Boas
http://mybiblestories.blogspot.com/2011/10/r-u-t-h.html http://mybiblestories.blogspot.com/2011/10/r-u-t-
h.html
83
Gambar 8.1 : Hubungan Rut dengan Naomi
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
84
oleh raja Daud di Yerusalem.
85
Kitab Samuel disusun dengan mengaitkan ketiga tokoh ini, Samuel
sebagai pemimpin kunci pada bagian pertama kitab ini yang kemudian berperan
mengurapi Saul sebagai raja pertama bangsa Israel. Kitab ini juga
menceritakan Saul yang diangkat sebagai raja dan kegagalan-kegagalannya
hingga kejatuhannya dan kematiannya yang tragis. Kemudian kisah ini juga diikuti
dengan terpilihnya Daud menjadi raja Israel kedua yang menggantikan Saul.
Kejayaan- kejayaannya hingga jatuhnya Daud sampai terjadilah perpecahan yang
terjadi dalam keluarga dan kerajaannya.
86
Tabut perjanjian bukanlah sesuatu yang harus “dikeramatkan” bangsa
Israel.
Allah menentang kesombongan di kalangan umat-Nya.
Umat-Nya harus rendah hati dan taat jika ingin mengalami berkat
di perjanjian Allah.
87
Melalui kisah Saul kita mendapatkan suatu peringatan bahwa sangat penting
bagi kita untuk merefleksikan sikap buruk kita sendiri dan bagaimana itu bisa
membahayakan diri kita sendiri dan orang lain dan dengan pertolongan Tuhan
kita perlu merendahkan diri kita dan mengakui sisi buruk kita serta bertobat.
Di sisi lain, kita belajar dari Daud yang menunjukkan teladan kesabaran dan
kepercayaan akan waktu Allah dalam hidup kita. Kisah Daud ini menguatkan kita
untuk tetap percaya bahwa di balik kejahatan manusia, Allah sedang bekerja
untuk memenuhi tujuan-Nya, yaitu merendahkan orang yang tinggi hati dan
meninggikan orang yang rendah hati.
Kitab 2 Samuel mengisahkan tentang masa pemerintahan raja Daud,
masa kejayaannya dan kejatuhannya dalam dosa hingga konsekuensi yang harus
diterimanya. Dikisahkan bahwa Daud yang penuh dengan kerendahan hati adalah
orang yang berduka atas kematian musuhnya sendiri hingga Daud mengecap
masa- masa kejayaan dan berkat Allah. Seluruh suku-suku Israel datang kepada
Daud hendak menyatukan diri dalam pemerintahan kerajaan Daud. Daud
menaklukan Yerusalem dan menaklukannya sebagai ibu kota kerajaan Israel dan
memperluas wilayahnya, Daud menjadikan Yerusalem sebagai pusat
pemerintahan dan pusat kerohanian dengan memindahkan tabut perjanjian ke
Yerusalem. Daud ingin membangun rumah bagi Tuhan, Tuhan menyatakan bahwa
Tuhan akan membangun sebuah dinasti bagi Daud. Allah berjanji kepada Daud
bahwa dari garis keturunannya akan datang Raja Masa Depan yang akan
membangun rumah Tuhan di bumi dan akan mendirikan kerajaan kekal, yaitu janji
tentang kedatangan Mesias dan Allah akan mencurahkan berkat-Nya kepada
seluruh bangsa.
Selanjutnya dikisahkan Daud membuat kesalahan fatal dengan membunuh
Uria dan mengambil Betsyeba sebagai istrinya. Ketika nabi Natan menegur Daud
akan hal ini, maka Daud menyadari kesalahannya. Hati Daud hancur, dia bertobat
dan mohon pengampunan dari Allah. Allah mengampuni Daud tetapi tidak
menghapus konsekuensi dari keputusan yang telah diambil Daud sehingga
terjadilah perpecahan keluarga yang tragis di mana anak-anak Daud saling
membunuh, dimulai dari Abnon yang melakukan pelecehan seksual kepada adiknya
yang bernama Tamar dan kakak mereka yang bernama Absalom mengetahui
88
kejadian itu dan Absalom
membunuh Abnon.
89
Absalom juga menyusun rencana untuk menurunkan Daud ayahnya dari tahta
kerajaan dan Absalom memberontak terhadap Daud hingga akhirnya Daud harus
bersembunyi di padang gurun dan kisah ini berakhir dengan kematian Absalom.
Daud kembali memerintah sebagai raja yang hancur hati, yang terluka akibat
konsekunsi- konsekuensi dari dosanya.
Inti dari kitab 1-2 Samuel diawali dengan kegagalan pada masa
pemerintahan Saul dan diakhiri dengan kegagalan pada masa pemerintahan Daud.
Keduanya sama-sama menyakiti orang lain melalui keputusan-keputusan yang
mereka ambil. Di tengah-tengah peristiwa ini baik pada masa Saul maupun pada
masa Daud menjadi raja, kita menemukan kelemahan Daud saat mengadakan
perlawanan-perlawanan dan Daud selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Di
bagian tengah dari kitab ini tertulis puisi Daud yang merefleksikan kembali
hidupnya, di mana Daud mengingat kebaikan dan kemurahan Allah yang selalu
menyelamatkannya dari bahaya, Daud “melihat” Tuhan yang setia kepada
perjanjian-Nya untuk dirinya dan keluarganya. Terlepas dari kekurangan Saul dan
Daud, Allah tetap bekerja untuk mencapai tujuan penebusan-Nya.
90
Raja Saul
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………..………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
…………………………………………..
Raja Daud
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………..………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
…………………………………………..
Gambar 8.5 Raja Daud
http://www.majalahpraise.com/tim-musik-menurut- konsep-
daud-785.html
Rangkuman
91
Soal-soal Latihan
2. Nama keturunan pertama Boas yang adalah kakek Daud, yang menjadi cikal
bakal silsilah penebus ....
A. Boas C. Daud
B. Isai D. Obed
3. Nabi Tuhan yang mengurapi raja pertama dan kedua Israel bernama ....
A. Saul C. Daud
B. Samuel D. Nathan
4. Penerapan sikap yang paling tepat dalam kehidupan seorang remaja Kristen
setelah mempelajari kehidupan raja Daud, setelah menyadari kesalahan yang
pernah dibuatnya adalah ….
A. segera menyadari kesalahannya dan minta maaf kepada seluruh anggota
keluarga karena tidak menjaga nama baik
B. segera berdoa kepada Tuhan karena merasa diri lemah dan bisa
melakukan kesalahan yang sama pada waktu mendatang
C. segera datang kepada hamba Tuhan untuk didoakan dan minta
pengampunan untuk kesalahan yang pernah dilakukan
D. merendahkan diri di hadapan Tuhan, menyesali kesalahan yang pernah
dilakukan dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi
5. Setelah mempelajari kitab Rut, penerapan sikap yang dapat kita teladani
dalam kehidupan seorang remaja Kristen adalah ….
A. Penggenapan janji Tuhan pasti akan kita alami asalkan kita percaya.
B. Tuhan sudah memilih orang yang ditetapkan menjadi pengikutnya.
92
C. Saat kesulitan datang kita hanya bisa pasrah dan berdoa kepada Tuhan.
D. Saat diperhadapkan pada pilihan, kita harus memilih sesuai kata hati.
6. Tiga tokoh penting yang menjadi inti dari Kitab 1 dan 2 Samuel berturut-turut
adalah ….
A. nabi Samuel , raja Saul, dan raja Daud
B. raja Daud, nabi Natan, dan raja Saul
C. nabi Samuel, nabi Natan, dan raja Salomo
D. raja Salomo, raja Daud, dan raja Saul
7. Raja Saul dan raja Daud memiliki kegagalan yang sama di dalam pemerintahannya,
tetapi mereka memiliki sikap hati yang berbeda, yaitu ….
A. raja Saul lebih sabar daripada raja Daud
B. raja Daud lebih tinggi hati daripada raja Saul
C. raja Daud merendahkan diri di hadapan Tuhan
D. raja Saul minta ampun kepada Samuel
9. Kita dapat menyaksikan keadilan Tuhan dalam cerita Rut melalui kisah hidupnya,
yaitu ….
A. Rut hidup menderita ketika memlih tinggal bersama Naomi
B. nasib Rut sudah ditentukan Tuhan dengan ditinggalkan orang yang dia kasihi
C. keturunan Mesias bukan berasal dari umat pilihan Tuhan saja
D. Rut meratapi kisah hidupnya sambil terus menjalani kehidupannya
93
10. Inti dari puji-pujian sukacita Hana yang disampaikan kepada Tuhan adalah ....
A. Allah menentang orang-orang yang congkak dan mengasihi orang
yang lembut hati.
B. Allah akan merendahkan orang yang tinggi hati dan meninggikan orang
yang rendah hati.
C. Allah akan meniggikan orang yang tinggi hati dan merendahkan orang
yang rendah hati.
D. Orang yang rendah dan tinggi hati akan bersama-sama mengalami
kenaikan dan penurunan karena keadilan Tuhan.
3. Tuliskanlah karakter Saul yang tidak sesuai dengan hati Tuhan, hingga Tuhan
meninggalkan Saul!
4. Daud di dalam kehidupannya juga pernah berbuat dosa dan menyakitkan hati
Tuhan. Jelaskan Mengapa perkenanan Tuhan masih tetap ada bagi Daud
walaupun dia berbuat dosa!
5. Irma tumbuh sebagai remaja putri di lingkungan keluarga Kristen yang cinta
Tuhan. Dari sejak kecil, Irma menerima janji Tuhan lewat cerita-cerita di
sekolah minggu dan di sekolahnya bahwa Tuhan akan memelihara
91
kehidupannya bersama dengan keluarganya. Namun kenyataan berbicara lain,
karena orangtua yang dikasihinya mengalami kecelakaan pesawat dan
meninggalkan Irma seorang diri di usia 12 tahun. Di tengah pergumulannya,
Irma diingatkan tentang cerita Rut dalam Alkitab, seorang wanita yang rendah
hati dan tetap menikmati hidupnya walaupun sudah ditinggalkan dengan
orang terkasihnya dan akhirnya Irma menjadi kuat dan kembali bangkit
imannya untuk percaya bahwa penggenapan janji Allah tetap akan menjadi
bagian hidupnya. Berdasarkan studi kasus di atas, tuliskanlah hal-hal apa saja
yang bisa kita teladani dari iman Rut hingga bisa menguatkan iman Irma
bahkan tetap optimis menanti penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya?
92
KITAB 1 DAN 2 RAJA-RAJA BAB IX
KItab 1 dan 2 Raja-raja merupakan bagian dari kitab sejarah dan dalam
Perjanjian Lama, menempati urutan ke-11 dan ke-12.
Peta konsep
KITAB 1-2
RAJA-RAJA
93
Kitab Raja-Raja memuat sederetan panjang raja-raja yang muncul setelah
Daud, namun sangat disayangkan bahwa tidak satupun dari raja-raja tersebut
berhasil menyelamatkan Israel. Mereka malah menuntun bangsa Israel kepada
kehancuran.
94
kepada bangsa Israel. Salomo juga membangun militer yang sangat kuat. Hidup
95
Salomo jauh dari Tuhan dan mengandalkan kekuatannya sendiri, tidak seperti
Daud, ayahnya. Anak Salomo yang bernama Rehabeam juga menyembah
berhala sama seperti ayahnya. Rehabeam sangat tamak dan haus kekuasaan. Ia
menaikkan pajak-pajak pekerja rodi dan suku-suku di utara di bawah pimpinan
Yerobeam menolaknya. Mereka memberontak dan membentuk kerajaan sendiri
yang menjadi saingan kerajaan Rehabeam. Maka Israel terpecah menjadi 2
kerajaan yaitu:
Baik Rehabeam maupun Yerobeam mendukakan hati Tuhan. Mereka hidup dengan
menyembah berhala, bahkan Yerobeam mendirikan 2 kuil di Betel dan di Dan untuk
menyaingi kuil Salomo di sebelah selatan dan Yerobeam menaruh anak lembu emas
di masing-masing kuil. Selanjutnya cerita tentang dua kerajaan ini terus-menerus
dipaparkan dalam kitab ini di mana masing-masing kerajaan memiliki kurang lebih
20 raja secara berturut-turut. Kitab Raja-Raja ini memperkenalkan masing-masing
raja tersebut dan mengevaluasi pemerintahan mereka dengan beberapa kriteria,
yaitu:
Apakah mereka hanya menyembah Allah Israel saja atau menyembah allah lain?
Apakah mereka menentang penyembahan berhala di antara umat Israel?
Apakah mereka setia kepada perjanjian Allah seperti Daud atau mereka
bertindak tidak adil?
Berdasarkan kriteria ini tidaklah ditemukan raja yang baik di Israel Utara sedangkan
di sebelah Israel Selatan hanya ada beberapa orang raja yang mendapat penilaian
positif yang terhubung dengan tujuan besar lainnya yang terdapat dalam kitab Raja-
Raja secara keseluruhan.
96
Aktivitas 9.1
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
97
Tabel 3 : Nama raja-raja di kerajaan Israel Utara
Fokus Raja
Nama Nats Masa
No menyembah kesimpulan
Raja Alkitab Pemerintahan
Allah Berhala
1. Yerobeam 1 Raja 12 22 thn - v Tuhan
meninggalkannya
2. Asa 1 Raja 15 41 thn V - Melakukan apa
yang benar di
mata Tuhan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
98
Ahab. Elia akhirnya memberikan jubah kenabiannya kepada murid mudanya yang
bernama Elisa dan kuasa Elia pun turun kepada Elisa dengan beberapa mujizat yang
ajaib seperti penyembuhan Naaman, membangkitkan anak yang mati, menyucikan
masakan di kuali, kapak mengapung, dan lain-lain. Elia dan Elisa adalah nabi-nabi
Tuhan yang hebat dan mereka memainkan peranannya untuk memperingati raja
Israel agar tidak hidup dalam penyembahan berhala dan ketidakadilan. Pada
akhirnya mereka tidak berhasil mengubah Israel dari kemurtadan.
Di bagian selanjutnya kerajaan Israel Utara sedang dihantam oleh revolusi
berdarah di bawah pimpinan raja Yehu. Dia menghancurkan keluarga Ahab. Pada
awalnya Yehu ditugaskan oleh Allah, kejahatannya sudah tidak bisa terkendali dan
menyebabkan rangkaian pembunuhan politik yang tidak pernah habis di Israel.
Kudeta demi kudeta terjadi dan setiap raja menginginkan allah lain dan
menciptakan ketidakadilan yang luar biasa sampai datanglah bangsa besar yang
diceritakan dalam 2 Raja-Raja 17, yaitu bangsa Asyur yang besar dan jahat yang
menghancurkan kerajaan Israel Utara sepenuhnya. Ibu kota Samaria ditaklukan dan
bangsa Israel diserakkan ke seluruh dunia sampai kepada pembuangan di Babel.
Kerajaan Utara hancur karena ketidakadilan dan ketidaksetiaan bangsa Israel pada
perjanjian. Allah mengizinkan mereka menghadapi konsekuensi-konsekuensi dari
keputusan mereka.
Bagian terakhir dari kitab ini diceritakan tentang raja Israel Selatan yang
masih menyembah Tuhan seperti raja Hizkia yang selalu mempercayai Tuhan saat
menghadapi bangsa Asyur. Kemudian raja Yosia yang menemukan gulungan kitab di
dalam bait suci dan mulai membacanya serta bertobat dan menghapuskan
penyembahan berhala. Namun demikian ada raja-raja yang juga tidak setia kepada
Allah seperti Manasye yang menyembah berhala dan ritual mempersembahkan
anak. Maka Tuhan mengirimkan nabi-nabinya kembali untuk memberitahukan
bahwa waktunya telah habis. Bangsa Israel sudah terlalu dan perlu bertobat. Pasal-
pasal terakhir menceritakan tentang kerajaan Babel yang menghancurkan rumah
Tuhan dan membawa seluruh keturunan Daud ke pangasingan. Apakah Allah sudah
selesai dengan keturunan Daud?
99
Paragraf terakhir kitab nabi-nabi menceritakan setelah 40 tahun masa pengasingan,
dikisahkan tentang seorang yang bernama Yoyakim, keturunan raja Daud yang
seharusnya menjadi raja. Raja Babel telah membebaskannya dari penjara dan
mengundang Yoyakim untuk makan di meja raja sepanjang sisa hidupnya. Kisah ini
memberikan harapan bahwa Allah tidak meninggalkan keturunan Daud dan janji
keselamatan melalui Mesias tetap menjadi pengharapan bagi umat-Nya.
Aktivitas 9.2
Mari meneladani raja-raja Israel
Bukalah Alkitabmu dan carilah cerita tentang kisah hidup raja-raja seperti gambar di bawah ini dan catatla
Nama Keteladanan
100
Gambar 9.2 Raja Hizkia
http://www.towards2020.org/assets/uploads/devotion/
e291.jpg
101
Rangkuman
Setelah masa pemerintahan Daud dan Salomo yang berhasil membangun bait
Allah, maka Israel terbagi menjadi 2 yaitu Israel Selatan di bawah pemerintahan raja
Rehabeam dan Israel Utara di bawah pemerintahan raja Yerobeam. Raja-raja ini tidak
ada yang membawa Israel kepada keselamatan. Melalui kitab Raja-Raja kita belajar
untuk melihat kejatuhan dan kegagalan hidup manusia yang tidak menyertakan
Tuhan dan yang mengandalkan kekuatannya sendiri. Lalu Allah menempatkan nabi-
nabi-Nya untuk mengingatkan bangsa Israel ke dalam pertobatan, namun pada
akhirnya Israel harus hidup dalam pengasingan di Babel akibat dosa dan
pelanggarannya karena penyembahan berhala dan ketidaksetiaan bangsa ini kepada
Allah.
Soal-soal Latihan
A. Manasye C. Yoyakhim
B. Efraim D. Yosia
3. Nabi Tuhan yang melawan 450 nabi Baal di gunung Karmel bernama ....
A. Elia C. Musa
B. Elisa D. Nathan
101
4. Bangsa Israel selalu tidak mau taat kepada otoritas dan mereka lebih memilih
untuk menyembah berhala. Konsekuensi dari dosa bangsa Israel atas
ketidaktaatan mereka kepada Tuhan adalah ....
A. pengasingan ke tanah Babel
B. pembangunan bait Allah tidak selesai
C. raja-raja Israel mati di tangan bangsa Filistin
D. nabi-nabi Tuhan kehilangan kewibawaannya di hadapan bangsa Israel
102
B. raja-raja yangmenyembah berhala lebih hebat dalam kedudukannya
C. raja-raja selalu hidup dalam kemerosotan dan pengasihanan diri
D. raja-raja yang menyembah berhala tidak menikmati janji Tuhan yang di genapi di
dalam kehidupannya
103
KITAB 1 DAN 2 TAWARIKH BAB X
KItab 1 dan 2 Tawarikh merupakan bagian dari kitab Sejarah dan dalam
Perjanjian Lama menempati urutan ke-13 dan ke-14.
Peta konsep
KITAB 1 DAN 2
TAWARIKH
104
karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali
kota itu dan bait suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan
sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka
kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. Kitab 1 dan 2
Tawarikh ini ditulis untuk mencatat sejarah tentang perjalanan umat perjanjian yang
penuh dengan pengharapan akan kedatangan Mesias yang menyelamatkan.
105
Silsilah raja Mesias yang dijanjikan, diceritakan tentang banyak hal mulai dari
silsilah raja-raja Yehuda sampai kepada silsilah raja Daud yang kepadanya janji
tentang Mesias diberikan.
Para imam keturunan Harun yang hidup melayani di bait suci.
106
kitab ini muncullah satu pengharapan baru akan kedatangan Mesias yang akan
memulihkan
107
umat Allah dan memanggil umat Tuhan untuk melihat ke belakang agar bisa
memandang masa depan, karena masa lalu telah menjadi pengharapan untuk
melihat masa depan.
Aktivitas 10.1
2 Tawarikh 14 : 1-15
1 Raja Asa
2 Tawarikh 15 : 1-19
2 Tawarikh 17 : 1-19
2 Raja Yosafat 2 Tawarikh 19 : 1-11
2 Tawarikh 20 : 1-37
107
Renungan
Soal-soal Latihan
108
C. Pengharapan akan janji pengasingan.
D. Pengharapan akan bait Allah yang megah.
4. Raja Persia yang mengijinkan umat Israel pulang ke negeri asal mereka
setelah dari pengasingan adalah ……
a. Benhadad c. Yehu
b. Asyur d. Koresh
7. Berikut adalah fakta yang diceritakan dalam kitab Tawarikh di mana kita bisa
menyimpulkan tentang adanya pengharapan bagi umat pilihan Allah, yaitu ….
A. 70 tahun dalam masa pembuangan di Babel, umat Israel sudah terbiasa
dalam suasana krisis iman dan hidup tanpa pengharapan
B. 70 tahun dalam masa pembuangan di Babel, umat Israel
memulihkan iman dan harapannya akan janji penebus yang
datang menyelamatkan
C. 70 tahun dalam masa pembuangan di Babel, umat Israel ternyata
diijinkan untuk kembali lagi ke daerah asalnya dan membangun kotanya
109
D. 70 tahun dalam masa pembuangan di Babel sudah terbiasa dalam masa
penjajahan dan merasa tidak ada harapan lagi akan masa depan
3. Janji Tuhan selalu ditepati, tetapi kadang bukan seperti yang kita mau.
Ronald terlahir normal, namun karena musibah yang dialaminya ia kehilangan
satu kakinya. Dengan keterbatasannya, ia terus berjuang untuk menjadi
sukses. Harapan akan masa depannya
membuat ia tetap bersemangat. Suatu hari
Ronald punya kesempatan untuk sukses di dunia entertainment sesuai
dengan talentanya, karena ada produser yang bersedia membuat rekaman
suaranya tetapi ternyata produser itu adalah orang yang menabraknya di masa
110
lalu dan menyebabkan ia kehilangan kakinya. Pilihan yang sulit tentunya. Jika
111
kamu menjadi Ronald yang punya kesempatan untuk meraih sukses di depan
mata, tetapi di lain pihak ada pertimbangan perasaan karena belum dapat
mengampuni, sikap apa yang dapat kamu ambil, pertimbangkanlah
jawabanmu dengan inti ajaran kitab Tawarikh tentang pengharapan akan
masa depan!
112
KITAB EZRA, NEHEMIA, ESTER BAB XI
KItab Ezra, Nehemia dan Ester merupakan bagian dari kitab Sejarah
dan dalam Perjanjian Lama menempati urutan ke-15, 16 dan ke-17. Kitab Ezra
terdiri dari 10 pasal dengan 280 ayat yang menceritakan tentang bangsa Israel
dipulihkan.
Kitab Ezra dan Nehemia tidak terpisahkan dan merupakan karya terpadu yang
ditulis oleh satu orang, terjadi setelah Babel menghancurkan Yerusalem dan bait
suci dan membawa banyak orang ke pengasingan.
xiii
Peta Konsep
LATAR
BELAKANG
GARIS BESAR
KITAB EZRA
INTI DAN
TUJUAN
ZERUBABEL
TOKOH-
TOKOH
EZRA
LATAR
BELAKANG
KITAB
EZRA, GARIS BESAR
KITAB
NEHEMI NEHEMIA
INTI DAN
A, TUJUAN
NEHEMIA
ESTER TOKOH-
TOKOH
RAJA
LATAR ARTAHSASTA
BELAKANG
GARIS BESAR
KITAB ESTER
INTI DAN
TUJUAN ESTER
TOKOH-
TOKOH MORDEKHAI
HAMAN
I. KITAB EZRA
A. Latar Belakang
Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang
Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan. Dalam Perjanjian Lama Ezra dan
Nehemia semulanya satu kitab sebagaimana halnya dengan kitab 1 dan 2
Tawarikh.
xiv
Kitab ini menceritakan kehidupan bangsa Israel 50 thn kemudian setelah
pembuangan dan menceritakan kembali kehidupan mereka ke Yerusalem dan
apa yang terjadi ketika mereka kembali membangun kota dan kehidupan di sana.
Menurut tradisi, Ezralah yang mengumpulkan semua kitab Perjanjian
Lama menjadi satu unit, memulai bentuk ibadah yang dipakai di Sinagoge dan
mendirikan Sinagoge Besar di Yerusalem di mana kanon Perjanjian Lama akhirnya
ditetapkan. Ezra adalah seorang pemimpin saleh dengan kesetiaan yang kokoh
dan kasih yang mendalam kepada firman Allah. Seluruh sejarah ini ditulis pada
pertengahan abad ke-5 sM.
B. Garis Besar
Fokus kitab Ezra adalah pembangunan kembali Bait Allah. Kitab Ezra
menekankan tema pengharapan, kebangunan rohani, pembaharuan, dan
pemulihan umat Allah. Sejarah mencatat kitab Ezra berhubungan erat dengan
kitab Nehemia karena kitab ini menceritakan tentang rombongan yang kembali
ke Yerusalem ketika orang buangan Yahudi diizinkan kembali ke negeri mereka
setelah masa pembuangan.
Secara khusus, kitab ini berfokus pada 3 pemimpin kunci yang memimpin
upaya pembangunan kembali yaitu Zerubabel, Ezra dan Nehemia. Rancangan
kitab ini berfokus pada upaya masing-masing pemimpin tersebut. Zerubabel
memimpin sekelompok besar orang untuk kembali ke Yerusalem untuk
membangun bait suci. 60 tahun kemudian Erza tiba di Yerusalem untuk
mengajarkan taurat dan membangun kembali komunitasnya dan kemudian
Nehemia yang memimpin pembangunan kembali tembok Yerusalem. Masing-
masing pemimpin menghadapi pertentangan dalam usaha mereka, namun bisa
diatasi. Tiga tokoh ini bergerak secara pararel, diawali dari Tuhan menggerakkan
hati raja-raja Persia untuk mengirim pemimpin ke Yerusalem dan memberikan
sumber daya dan dukungan.
Nah, tentunya kalau kalian ada di antara kelompok mereka, pasti kalian
akan menjadi semangat kembali karena memiliki pengharapan yang baru setelah
hidup dalam masa pembuangan di bawah penjajahan bangsa lain. Begitu juga
xv
dengan bangsa Israel, muncul kembali harapan bagi seluruh umat bahwa akan
ada Raja Mesias masa depan dari keturunan Daud sesuai dengan nubuat para
nabi.
Kitab ini berawal dari keputusan Koresh, raja Persia yang hatinya
digerakkan Allah untuk mengijinkan orang-orang buangan untuk kembali ke
Yerusalem dan membangun bait suci. Hal ini merupakan penggenapan janji
yang dinubuatkan oleh nabi Yeremia bahwa orang buangan satu kali akan
kembali ke Yerusalem. Selanjutnya ada harapan akan hadirat Allah dalam bait
suci yang dibangun kembali di mana hadirat Allah akan tinggal bersama umat-
Nya dan harapan akan kerajaan Allah untuk datang atas seluruh bangsa yang
membawa keselamatan.
Isi Kitab Ezra ingin menjelaskan tentang, keadaan umat pilihan Allah dari
pembuangan di Babel. Kitab ini terbagi atas 10 pasal, yang terbagi menjadi 2
bagian sebagai berikut :
Dalam pasal-pasal ini, dijelaskan tentang raja Koresy, yang berkuasa pada
waktu itu, mengijinkan umat Allah kembali ke Yerusalem untuk membangun
Bait Allah.
Beberapa hal yang dapat kita pelajari pada bagian ini adalah :
a. Tuhan lebih berkuasa dari raja-raja di dunia, dan dengan cara-Nya yang
tidak dapat kita mengerti Tuhan dapat memakai hati raja-raja itu untuk
memelihara kehidupan umat-Nya meskipun sudah dalam masa
pembuangan.
b. Pada saat peletakan batu pertama untuk bait Allah yang dibangun kembali,
umat Israel merasa terharu dan bersyukur serta bersorak sorai karena Tuhan
masih mengijinkan mereka kembali menyembah Tuhan dan memberikan
korban bakaran dalam bait suci walaupun bait suci yang dibangun tidak
semegah bait suci Salomo. Manusia cenderung mencari kesenangannya
xvi
sendiri dan lupa akan panggilannya sebagai umat pilihan Allah. Terkadang
dalam kehidupan kita punya kesempatan untuk membangun hidup kita
sebagai bait Allah namun kedagingan kita seringkali kalah dan kurang
merespon panggilan-Nya.
c. Akhirnya pembangunan rumah ibadah selesai. Menunjukkan kepada kita
bahwa Allah selalu setia dan menyatakan penggenapan janjiNya kepada
manusia walaupun seringkali kita tidak melayani panggilanNya dan
kesempatan yang diberikan dengan setia.
2. Pasal 7-10 (Ezr. 7:1-10:44)
Ezra kembali ke Yerusalem dengan surat kuasa dari raja Artahsasta. Dan
mulailah pembaharuan terjadi di Yerusalem.
Bebeerapa hal yang dapat kita pelajari pada bagian ini adalah:
Kesimpulan
1. Pemulihan kembali umat Allah dari pembuangan membuktikan bahwa Allah
tetap setia dalam memberikan pengampunan kepada umat-Nya yang jatuh
ke dalam dosa.
2. Dengan melihat pembangunan Rumah Tuhan oleh Ezra, jelaslah bahwa Allah
berkenan kepada pembangunan rumah-rumah ibadah kepada-Nya.
3. Pernikahan anak-anak Tuhan dengan orang-orang yang tidak mengenal-
Nya, merupakan dosa atau perzinahan di hadapan Allah.
4. Pemulihan kembali umat Allah dari pembuangan, merupakan
penggenapan Allah terhadap Firman-Nya, melalui nubuatan nabi-nabi-Nya.
xvii
D. TOKOH-TOKOH
Tokoh-tokoh yang diceritakan dalam kitab Ezra , antara lain:
1. ZERUBABEL
Arti nama Zerubabel adalah “di tanam di Babel,” mewakili generasi yang
lahir di pengasingan Babel dan memimpin gelombang yang kembalinya
orang Israel ke Yerusalem. Setelah mereka menetap di sana, mereka
membangun mezbah untuk korban persembahan, upacara peletakan
pondasi dan pentahbisan bait suci menjadi sangat penting. Awan api
kehadiran Allah turun dan tinggal dengan umat-Nya, namun hal ini tidak
sebanding dengan pembangunan bait Allah zaman Salomo.
Selanjutnya cucu-cucu orang Israel yang tidak dibawa ke pengasingan
tetap tinggal di Yerusalem dan mereka menawarkan bantuan untuk
ikut membangun kembali bait suci di Yerusalem. Zerubabel menolak
karena merasa mereka tidak memiliki bagian dan tidak boleh berkontribusi
dalam pembangunan bait suci.
2. EZRA
Selanjutnya 60 tahun kemudian, Ezra seorang pemimpin yang diasingkan
ke Babel, ia juga seorang ahli dan guru taurat, diangkat oleh Arthasasta
untuk memimpin gelombang lain orang-orang buangan untuk kembali ke
Yerusalem. Ezra membawa pengharapan spiritual dan sosial. Ezra
mendapati orang-orang Israel yang telah diasingkan menikahi orang-
orang buangan yang selama ini tinggal di Yerusalem. Hal ini bertentangan
dengan hukum taurat yang mengatakan bahwa orang-orang Israel harus
hidup kudus dan terpisah dari orang Kanaan, sedangkan Ezra sendiri
menyaksikan kehidupan orang yang tinggal di Yerusalem akan merusak
orang-orang buangan. Oleh sebab itu Ezra menaikkan doa pertobatan
yang sangat menyentuh hati. Lalu Ezra memberlakukan peraturan
perceraian di mana semua perkawinan harus dibatalkan, wanita dan
anak-anak harus diusir. Kemudian peraturan ini hanya dijalankan sebagian
setelah diterima daftar beberapa pria yang menceraikan istri mereka.
xviii
Kejadian Ezra ini terasa kurang tepat untuk beberapa alasan, yaitu:
a. Allah tidak pernah memerintahkan Ezra untuk membuat
peraturan perceraian tetapi pemimpin-pemimpin Israel yang
memaksa Ezra untuk membuat peraturan tersebut.
b. Nabi Maleakhi yang juga hidup pada zaman ini menegaskan bahwa
orang- orang buangan harus menjaga kemurnian hidup mereka dan
Allah sangat menentang perceraian.
xix
Nehemia bekerja sebagai juru minuman Raja Artahsasta (raja Persia) ketika
ia menerima kabar bahwa orang buangan yang kembali ke Yehuda dari babel dan
Persia sedang dalam kesulitan dan tembok Yerusalem masih berupa puing. Setelah
mendoakan Yerusalem, Nehemia diberi kuasa oleh raja Artahsasta untuk kembali
ke Yerusalem dan membangun kembali tembok-tembok kota.
B. Garis Besar
Kisah Nehemia ini tidak dapat terpisahkan dengan kisah Ezra. Di dalam kitab
Nehemia diceritakan Ezra yang bertugas sebagai imam membacakan hukum dan
mengingatkan bangsa Israel agar tetap menjaga hukum Taurat dan hidup di dalam
kekudusan agar perkenanan Allah selalu hadir buat bangsa mereka. Ezra juga
xx
menghantarkan bangsanya untuk mengakui dosa mereka di hadapan Tuhan dan
selalu menyuarakan pertobatan di sepanjang panggilan-Nya membangun bait Allah.
Secara keseluruhan garis besar kitab ini adalah dengan mengenal Kitab
Nehemia, kita memperoleh pengertian tentang cara hidup yang berhasil, karena
contoh kehidupan Nehemia yang berhasil, melalui perjuangan dan kerja keras
serta penyerahan diri kepada Allah. Nehemia dengan jelas dianggap sebagai
seorang pekerja Allah yang ideal "seorang patriot yang berani, tidak mengenal
takut, penuh semangat dan berinisiatif, seorang pendoa dan pekerja keras dan
seorang yang takut kepada Allah dan yang selalu mencari berkat-Nya."
Kehidupannya ditandai dengan keseimbangan yang sehat antara berdoa dan kerja
keras.
xxi
Dalam melaksanakan kembali tembok ini, Nehemia lebih dahulu berpuasa dan
meminta bantuan dari raja, kemudian Nehemia memeriksa kembali tembok-tembok
yang sudah runtuh. Dalam pembangunan ini, Nehemia menghadapi ancaman-
ancaman dan tantangan, tetapi Nehemia menanggapinya dengan berdoa dan
penjagaan serta memberikan teladan-teladan yang baik kepada penguasa-
penguasa, akhirnya pembangunan tembok selesai, dan ditempatkan penjaga-
penjaga. Langkah kedua, Nehemia menambah jumlah penduduk di kota Yerusalem
dengan orang-orang yang baik di hadapan Tuhan, yaitu mereka yang mau
mendengar Kitab Taurat, mereka yang mengaku dosa dan suka berdoa, mereka
yang membuat perjanjian dengan Allah.
xxii
Ia mengatur tenaga kerja, sehingga setiap orang tahu apa yang diharapkan
dari mereka (Neh 3:1-32).
Ia memberi teladan kepada orang lain untuk bekerja (Neh 2:17,18; 4:6,23).
Ia menyadari kesucian pekerjaan yang Allah bebankan kepadanya (Neh 6:3).
Kesimpulan
1. Kitab Nehemia memberikan pengajaran untuk memperoleh kemenangan dari
tantangan yang berat melalui penyerahan, kepercayaan kepada kuasa Allah dan
disertai dengan usaha yang sungguh.
2. Untuk menjadi pemimpin yang baik, seseorang haruslah mempunyai sifat seperti
Nehemia, yakni rajin berdoa, bersemangat dan mempunyai penyerahan kepada
Allah.
3. Melalui kehidupan Nehemia, kita mengetahui bahwa Allah mau dan bisa memakai
siapa saja yang berbeban kepada pekerjaan-Nya.
xxiii
b. Sikap untuk Berdoa dan Bertindak
Nehemia berdoa setiap saat dan dalam segala keadaan. Bahkan Nehemia mau
membayar harga untuk berdoa dan berpuasa bagi setiap hal yang
dirindukannya. Sebelum mengambil tindakan apa-apa, Nehemia berdoa.
Pertama-tama ia mencari pimpinan Tuhan, setelah ia menerimanya ia segera
bertindak.
c. Dedikasi
Nehemia menerima tugas yang diberikan oleh Allah. Dengan sungguh-sungguh
ia bertekad untuk menyelidiki perkara yang sebenarnya (Neh. 2:12). Ia tahu
akan kesucian pekerjaannya (Neh. 6:3). Ia menjadi teladan bagi orang lain untuk
bekerja seperti dia (Neh. 2:17,18; 4:6, 23).
d. Ketekunan
Nehemia tidak undur menghadapi tentangan, baik dari dalam maupun dari luar.
Ia diejek dan dicaci, karena bergantung kepada Allah (Neh. 2:19,20). Ia tidak
bersedia mengalihkan perhatiannya dari tugas yang sedang dihadapinya (Neh
6:2, 3). Bekerja untuk Allah tidak pernah tanpa tantangan. Nehemia mendapati
bahwa ia mempunyai musuh, baik di dalam maupun di luar kota Yerusalem.
Tetapi ia membuktikan bahwa selalu ada kemungkinan untuk menang atas segala
tentangan itu. Kitab ini dengan jelas menggambarkan bahwa doa, pengorbanan,
kerja keras, serta kegigihan bekerja sama dalam mewujudkan visi yang diberikan
oleh Allah sangat penting guna pemulihan rohani dan komitmen kepada Allah
dan firman-Nya.
2. RAJA ARTAHSASTA
Artahsasta adalah raja Persia yang mengijinkan Ezra dan Nehemia untuk pulang
kembali ke tanah airnya dan membangun kembali bait Allah serta tembok
Yerusalem. Sebagai raja, ia juga memperhatikan kebutuhan bawahannya dan
peduli terhadap sesamanya. Artahsasta juga seorang raja yang baik yang
memberikan kepada Ezra dan Nehemia uang yang perlu dibawa ke Yerusalem
untuk memperbaiki bait Allah dan tembok Yerusalem, bahkan ia memberikan
xxiv
surat kuasa dan mengangkat Nehemia sebagai gubernur agar dalam memimpin
bangsa Israel, Nehemia memiliki kekuasaan dan dapat dipandang.
Kebaikan hati raja Artahsasta sebagai orang yang berkuasa terhadap
bangsa jajahan hanya dapat terjadi karena perkenanan Tuhan yang juga
dinubuatkan lewat nabi-nabi-Nya. Melalui raja Artahsasta kita diingatkan untuk
terus mengandalkan kekuatan Allah karena musuh sekalipun dapat dipakai
Tuhan menjadi alat dan saluran berkat-Nya untuk mewujudkan cita-cita Allah di
dalam hidup anak-anak-Nya.
B. Garis Besar
Pada kitab ini tidak disebutkan sekalipun tentang Tuhan, namun demikian
dapat dipelajari bahwa Tuhan mempersiapkan rencana besar bagi penebusan
umat dengan cara-Nya. Saat Tuhan seakan-akan tidak hadir ketika umat-Nya di
pengasingan, namun Tuhan tidak pernah lupa akan janji-janji-Nya. Kitab Ester
mengajak kita untuk mempercayai pemeliharaan Tuhan bahkan ketika kita tidak
melihatnya sedang bekerja dan tetap berharap sekalipun kondisinya sangat
buruk, Tuhan tetap berkomitmen untuk menebus dunia.
xxv
Pada hari terakhir perjamuan, raja sangat mabuk dan ia meminta istrinya ratu
Wasti untuk memamerkan kecantikannya. Ratu Wasti menolak dan raja sangat
marah sehingga menurunkan tahta ratu Wasti dan raja mengadakan kontes
kecantikan untuk memilih ratu yang baru. Muncullah Ester dan Mordekhai.
Ester menyembunyikan identitasnya sebagai orang Yahudi dan mengikuti
kontes kecantikan itu dan Ester menang, hingga raja mengangkatnya sebagai
ratu Persia yang baru. Setelah itu secara kebetulan Mordekhai tanpa sengaja
mendengar sida-sida raja yang bersekongkol untuk membunuh raja, lalu
Mordekhai memberitahu Ester dan Ester memberitahu raja dan Mordekhai
mendapatkan penghormatan karena telah menyelamatkan raja. Orang
kepercayaan raja yang bernama Haman tidak menyukai Mordekhai dan
berencana ingin menyingkirkannya.
Mordekhai tidak mau menyembah Haman dan Haman sangat marah.
Saat Haman mengetahui bahwa Mordekhai adalah orang Yahudi, Haman
berhasil meyakinkan raja untuk membuat ketetapan tentang pembantaian
terhadap orang Yahudi, maka ditentukanlah waktu pembantaiannya.
Moedekhai dan Ester adalah harapan bangsa Yahudi. Mereka menyusun
rencana untuk Ester mengungkapkan identitasnya kepada raja kalau ia orang
Yahudi dan meminta raja untuk membalikkan ketetapan yang sudah dibuatnya.
Tetapi datang kepada raja tanpa undangan khusus menurut hukum Persia
dapat dihukum mati. Mordekhai yakin bahwa Tuhan akan menolong dan Ester
yakin untuk menghadap raja dan berusaha untuk menemui Raja dengan
pernyataan yang sangat hebat, “jika aku terpaksa mata, biarlah aku mati!”
Ester melakukan doa dan puasa dengan sepenuh hati sebelum memulai
rencananya dan keyakinannya akan penyertaan Tuhan membuat langkahnya
semakin kuat. Ester mengundang raja dan Haman untuk hadir dalam perjamuan
pertama yang khusus yang dimintanya dan Ester akan mengajukan
permintaannya. Dalam kondisi mabuk, Haman karena kebenciannya menyuruh
mendirikan tiang gantungan untung Mordekhai. Kisah selanjutnya
menyebutkan bahwa malam itu raja tidak bisa tidur dan minta dibacakan kitab
catatan sejarah
xxvi
dan raja mendengar bagaimana Mordekhai telah menyelamatkan hidupnya.
Inilah pekerjaan tangan Tuhan yang selalu tepat pada waktunya.
D. TOKOH-TOKOH
Beberapa tokoh penting yang diceritakan dalam kitab ini adalah :
1. Ester
Seorang gadis Yahudi yang berjuang untuk bangsanya dan memiliki
keberanian untuk mengatakan dan menyatakan kebenaran sekalipun sangat
besar resikonya. Ester rela mempertaruhkan nyawanya di saat ia menyadari
apa yang sedang dipertaruhkan - keselamatan bangsanya, Israel. Ia
mengambil resiko yang dapat mengakibatkan kematiannya dan menantang
orang kepercayaan suaminya, Haman. Ester terbukti sebagai orang yang
berhikmat dan bijaksana, sementara perilakunya tetap rendah hati dan
bersikap hormat kepada posisi suaminya, sang raja.
2. Mordekhai
Seorang pemimpin Yahudi dan berperan sebagai orang tua yang
membimbing Ester dan berhasil membongkar sebuah persekongkolan
pemberontakan di kerajaan Persia sehingga menyelamatkan jiwa Raja
Ahasyweros.
xxvii
3. Haman
Haman orang Agag keturunan Kanaan kuno, dan mendapatkan
kedudukan yang paling tinggi dari raja sehingga semua orang harus sujud
menyembah Haman. Haman memiliki sifat yang licik dan sangat
membenci orang Yahudi. Keinginannya sangat kuat untuk membinasakan
Mordekhai.
xxviii
Aktivitas 11.2 Mari bermain dengan teka-teki silang
xxix
Mendatar
4. Haman memiliki sifat yang licik dan sangat membenci orang .....
8. Juru minuman raja
9. Nabi yang bernubuat terhadap orang orang Yahudi di pembuangan adalah nabi Hagai dan .....
10. Cerita Ester terjadi pada masa pemerintahan raja ……………
11. Kota Susan, ibukota dari Kerajaan.......kuno
14. Pemegang jabatan ratu sebelum Ester
15. Raja Persia yang baik hatinya
19. Pada bulan……….. apa Nehemia meminta ijin kepada raja Artasasta untuk pulang dan
membangun kembali tembok Yerusalem.
21. Paman Ester
24. Nehemia melayani di istana Susan pada masa pemerintahan raja ……
25. Kitab Nehemia terdiri dari..............pasal
26. Kitab Ezra berpusat pada pembangunan………
Menurun
1. Dilakukan Ester selama 3 hari tanpa makan dan minum
2. Nabi Nehemia hidup sezaman dengan nabi ....
3. Nehemia membangun kembali tembok Yerusalem pada masa pemerintahan raja ….
4. Kitab Nehemia berpusat pada pembangunan tembok ….
5. Salah satu sikap yang patut diteladani dari kehidupan Nehemia adalah sikap ….
6. Penjaga para perempuan di Istana raja Persia pada zaman Ester ….
7. Mordekhai berasal dari keturunan suku ….
12. Ester tinggal di puri ….
13. Nama pembesar Raja Ahasyweros yang mati di tiang gantungan yang dibuatnya sendiri
16. Kitab ezra nehemia ester termasuk bagian dari kitab ….
17. Arti dari “DITANAM DI BABEL”
18. Bendahara raja Persia pada masa pemerintahan Koresh
20. Pemulihan kembali umat Allah dari pembuangan membuktikan bahwa Allah tetap ….
22. Kitab Perjanjian Lama yang menyandang nama perempuan
23. Nama yahudi Ester
Rangkuman
Campur tangan Allah sangat jelas dalam kisah yang diceritakan dalam
kitab Ezra, Nehemia dan Ester. Di dalam situasi yang terburuk sekalipun, semua
hal tetap berada di bawah kedaulatan Allah Mahakuasa yang menginginkan
kebaikan bagi umatNya. Baik Ezra, Nehemia maupun Ester berjuang untuk
xxx
keselamatan umat pilihan Allah dan tokoh-tokoh ini telah ditetapkan Allah sesuai
dengan karakternya masing-masing untuk membawa bangsa Israel kepada
pemulihan yang sesungguhnya sampai janji penggenapan akan kedatangan Mesias
yang akan menyelamatkan dunia. Kedatangan Kristus untuk menyelamatkan umat
manusia dirancang datang melalui bangsa Israel. Sama halnya Haman yang ingin
membinasakan orang Yahudi, demikian pula setan memposisikan dirinya melawan
Kristus dan umat Allah. Seperti Haman yang dikalahkan di atas tiang gantungan
yang tadinya dibuat untuk Mordekhai, Kristus pun memakai senjata yang dipakai musuh-
Nya untuk membinasakan diri-Nya, Salib, yang digunakan Iblis untuk
membinasakan Mesias, menjadi cara yang digunakan Kristus untuk menyelamatkan
umat manusia dari semua belenggu dosa dan umat Allah yang setia akan menerima
kemenangan yang sempurna karena anugerah Allah.
Soal-soal Latihan
xxxi
C. Membelikan adik makanan saat jalan-jalan di mall bersama teman.
D. Menjaga nama baik sekolah melalui sikap dan ucapan.
4. Saat bangsa Israel terbebas dari masa pembuangan di Babel, mereka memiliki
harapan baru walaupun perlu disemangati kembali iman dan kesetiaan mereka
kepada Tuhan. Melalui kejadian ini, hal yang dapat kita simpulkan sesuai
dengan kebenaran firman Tuhan adalah ….
A. janji Allah selalu digenapi sesuai dengan waktu-Nya
B. harapan baru selalu ada ketika waktu terus berjalan
C. keyakinan perlu dibangun bersama agar lebih kokoh
D. masa pembuangan tidak akan pernah lagi ada harapan
5. Haman sangat membenci orang Yahudi dan selalu ingin mencari cara untuk
membinasakannya, tetapi dengan hikmat Allah Ester dan Mordekhai dapat
menyusun rencana penyelamatan untuk bangsanya, yaitu ….
A. tunduk kepada titah raja dan menunggu keputusannya
B. memberanikan diri untuk meminta raja mencabut ketetapan
untuk membinasakan orang Yahudi
C. meminta bantuan dari bangsa lain untuk mendukung keputusannya
D. Mengajak semua umat Yahudi untuk demonstrasi kepada pemerintah
xxxii
8. Hal penting yang dilakukan Ester sebelum menghadap raja dan
memintakan keselamatan untuk bangsanya adalah ….
A. meminta waktu raja untuk Ester bisa mengutarakan isi hatinya
B. mempersiapkan undangan untuk raja
C. berdoa dan berpuasa minta perkenanan Tuhan atas resiko yang akan
ditempuhnya
D. mengajak Mordekhai untuk bersama-sama maju menghadap raja
9. Pernyataan firman Tuhan yang sesuai atas cerita penggantian orang yang
berada di atas tiang gantungan yang dipersiapkan oleh Haman untuk
Mordekhai menjadi sebaliknya adalah ….
A. Allah menjawab setiap doa yang dipanjatkan dengan kesungguhan hati.
B. Allah tidak pernah memperhitungkan kesalahan yang sudah dibuat
manusia.
C. Allah mengasihi semua manusia tanpa syarat.
10. Kisah Ester terjadi pada masa pemerintahan raja Persia, yaitu ….
A. Benhadad C. Ahasyweros
B. Koresh D. Artasastra
xxxiii
2. Tuliskanlah perbedaan antara perjuangan yang dilakukan oleh Ezra dan
Nehemia di dalam membangkitkan sikap spiritual dan sosial bangsa Israel pasca
pembuangan!
4. Tuliskan pelajaran yang kamu dapatkan dari cerita Ester dikaitkan dengan Janji
Allah di dalam Perjanjian Baru khususnya dalam hal penebusan!
xxxiv
GLOSARIUM
xxxv
DAFTAR PUSTAKA
Website :
http://www.jointhebibleproject.com
https://id.wikipedia.org/wiki
https://alkitab.sabda.org/lexicon.php
xxxvi
INDEKS
xxxvii
BIOGRAFI SINGKAT PENULIS
Riwayat pekerjaan
1. Guru PAK di SMP dan SMA Kasih Karunia, Jakarta
2. Dosen di Program Studi Pendidikan Agama Kristn (S1) STT HAMI Jakarta
3. Kaprodi Jurusan Pendidikan Agama Kristen (S1) di STT HAMI Jakarta
xvi
Riwayat Pendidikan dan Tahun Belajar:
1. S1 Program Studi PAK/STT Bethel Jakarta/tahun lulus 2004
2. S2 Program Studi PAK /STT Ekumene Jakarta/tahun lulus 2017
xvii
Buku ini disusun untuk menjadi buku panduan bagi peserta didik
Sekolah Menengali Pei‘tama Teologi Kristen (SLiPTK).
Dalam setiap bab dikemas dengan aktivitas pembelajaran yang mendukung
pembahasan tentang kitab-kitab Per,janjian Nama dengan bahasa yang
sederhana. lentur, nainun tidak menghilangkan makna kebenaran Alkitab
itu sendii i. Kami menulis buku ini dengan tujuan kiranya menjadi berkat
buat par a pembaca, dan termotivasi untuk Pelajar Alkiiab dengan tekuh,
dan demi kemajuan pesei'ta didik di sekolah-sekolah. khususnya
DIREKTORAT JENDERAL B
DIREKTORAT PENDIDI KRISTEN
IAN A EP LIK INDONEStA