Anda di halaman 1dari 20

IDENTIFIKASI BAHAYA

LISTRIK
LATAR BELAKANG
Perusahaan2, bengkel2, dan usaha-usaha lainnya
yang menggunakan mesin-mesin, bahan-bahan
teknis, dan bahan-bahan beracun lainnya, dalam
proses produksinya hampi 100% menggunakan
Instalasi Lstrik dari sumber PLN atau
menggunakan pembankit sendiri menggunakan
PLTD. Dengan meningkatnya sistem kelistrikan
dalam perindustrian, meningkat pula resiko
kecelakaan akibat listrik.
Untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan akibat
listrik diperlukan teknisi dan tenaga ahli di bidang listrik
yang bersertifikat kompetensi kerja, sehingga dapat
mengidentifikasi bahaya listrik di tempat kerja dengan
baik berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
standar yang berlaku.
Identifikasi bahaya listrik tidak ditujukan untuk mencari
kesalahan seseorang, melainkan untuk mencari dan
menemukan bahaya listrik yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan, serta mencari dan
menentukan cara pencegahannya.
PENGERTIAN
IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA adalah proses
dari pendataan kondisi dan kejadian yang dapat
menimbulkan potensi bahaya kecelakaan yang
mungkin dapat terjadi.
IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK
1. Setiap program K3 bidang listrik harus
memasukkan prosedur identifikasi dan analisa
resiko.
2. Mengetahui/mengenali bahaya listrik yang
dihadapi sesuai tugasnya.
3. Tindakan apa yang harus dilakukan
4. Segera mencari solusinya
STRATEGI PENGENDALIAN
Identifikasi potensi bahaya pada setiap proses
pekerjaan dan penetapan strategi pengendalian
bahaya sebelum menimbulkan kecelakaan dan
selanjutnya dirumuskan secara tertulis menjadi
standar/prosedur kerja/instruksi kerja yang
aman, efektif, dan efisien.
DASAR IDENTIFIKASI
Dalam melakukan identifikasi bahaya listrik, seorang
teknisi/ahli harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1.Bentuk tim identifikasi bahaya listrik minimum 2
orang (1 orang ahli dan 1 orang teknisi)
2.Blangko untuk identifikasi bahaya listrik
3.Kondisi lingkungan di mana instalasi listrik terpasang
di tempat kerja.
4.Kondisi instalasi listrik dan sarana bantu
KONDISI LINGKUNGAN
1. Ruang kerja listrik berdebu, bahaya kebakaran, dan
ledakan gas, bahaya uap panas, lembab dan basah,
dll
2. Sistem penerangan dalam ruangan
3. Tata ruang
4. Getaran yang dapat mempengaruhi perlengkapan
5. Beban mekanik
6. Lantai kerja
7. Kebersihan ruangan dan peralatan instalasi listrik
8. Cara penempatan barang-barang di dekat panel
listrik atau PHB.
KONDISI INSTALASI LISTRIK DAN SARANA BANTU
1. Umur Instalasi listrik : Instalasi listrik yang
lebih dari 10 tahun tahanan isolasi kabel
mengalami penurunan sehingga bisa
menyebabkan arus bocor. Demikian
peralatan instalasi yg lain seperti sakelar,
stop kontak, dan kotak mengalami korosi.
2. Sambungan instalasi listrik : sambung
mengalami korosi pada terminalnya sehingga
memperbesar rugi daya yang berakibat
naiknya temperatur pada sambungan
tersebut.
3. Bahaya sentuhan langsung :
Sentuhan langsung juga dapat terjadi karena
kerusakan dan ketidak sengajaan.
Sentuhan langsung dapat berhubungan dengan hal –
hal sebagai berikut :
a. Tidak tahu jaringan tersebut bertegangan
b. Tidak ada tanda peringatan
c. Terdapat kerusakan isolasi
d. Instalasi yang salah
e. Prosedur kerja aman tidak diikuti
f. Tidak berwenang dalam melakukan pekerjaan
g. Kondisi mental yang tidak baik / labil
4. Bahaya sentuhan tidak langsung
Sentuhan tidak langsung berhubungan dengan hal –
hal sebagai berikut :
a. Tidak tahu jaringan tersebut bertegangan
b. Tidak ada tanda peringatan
c. Terdapat kerusakan isolasi
d. Instalasi yang salah
e. Keadaan gelap / pencahayaan kurang
f. Tidak berwenang dalam melakukan pekerjaan
g. Kondisi mental yang tidak baik / labil
h. Perilaku yang tidak sesuai dengan pekerjaan
5. Hantaran listrik panas melebihi standar
Panas berlebih pada hantaran listrik bisa
disebabkan oleh :
a. KHA kabel yang tidak sesuai
b. Gawai pengaman yang melebihi KHA kabel
6. Alat ukur dan sarana penunjuk yang lain
7. Beban instalasi listrik melebihi standar
8. Penurunan tahanan isolasi
9. Penggantian sarana pemutus sirkit melebihi
KHA kabel.
10. Peralatan bantu berupa LOTO (Lockout/
Tagout) : Proses Penguncian dan Pelabelan
yang bertujuan untuk melindungi orang yang
sedang bekerja atau berada disekitar mesin,
instalasi listrik atau fasilitas proses produksi
yang sedang diperbaiki dan dalam
perawatan.
11. Peralatan instalasi listrik yang bersifat
darurat
12. Alat pelindung diri (APD)
PENYEBAB KEBAKARAN INSTALASI LISTRIK
MENCEGAH BAHAYA LISTRIK
1. Gunakan gawai proteksi yang sesuai standar,
tidak boleh melebihi KHA kabel.
2. KHA kabel sesuai standar yaitu 125 % dari
arus maksimum sirkit.
3. Jangan menumpuk stop kontak pada satu
sumber listrik.
4. Pemasangan stop kontak jauh dari jangkauan
anak, atau dilengkapi pelindung

Lanjut ke materi : Potensi Bahaya Listrik dan Pencegahannya

Anda mungkin juga menyukai