Resiko listrik bisa terjadi dimana saja, tidak hanya di rumah, tapi bisa terjadi di
area public spt kantor / pabrik, RS, Hotel, Mall, Bandara, dll
Pastikan pekerja tetap menjaga kebersihan dan kerapihan di area pabrik. Jika
kondisi kerja yang berantakan dapat menyebabkan kecelakaan seperti
tergelincir, terjatuh, dan tersandung. Lakukanlah pemeliharaan rutin dan
membersihkan area kerja secara teratur. Dan usahakan untuk membersihkan
serta merapihkan jika pekerjaan sudah selesai, sehingga besok kembali
bekerja dengan nyaman dan tertib.
Kasus kebakaran rumah dan properti banyak terjadi akibat korsleting listrik.
Korsleting listrik terjadi karena adanya hubungan arus pendek listrik yang
diakibatkan oleh penggunaan peralatan listrik dan kabel yang tidak tepat
sehingga menyebabkan arus listrik melalui jaringan yang lebih pendek atau
terputus. Tanpa kita sadari kelalaian dan keacuhan kita dengan peralatan
elektronik menimbulkan kerugian yang dapat kita sesali.
Pastikan instalasi listrik dirumah Anda baik dan sesuai standar. Anda dapat
menggunakan jasa ahli profesional yang berpengalaman untuk menangani ini.
Pastikan juga Anda menggunakan kabel dan peralatan listrik yang berkualitas
dan sesuai dengan daya yang diperlukan. Jangan menggunakan kabel yang
sudah aus atau rusak.
Jika Anda mencium bau hangus terbakar dan mendengar suara aneh dari
stop kontak, atau melihat percikan api, segera matikan aliran listrik dan
jauhkan peralatan yang mudah terbakar dari area tersebut. Lalu, hubungi ahli
listrik untuk memeriksa dan mengatasi masalahnya.
Jika terjadi korsleting atau bau hangus, tetap tenang dan segera lakukan
tindakan seperti mematikan aliran listrik utama, menjauhkan peralatan yang
mudah terbakar, dan padamkan api dengan dry chemical atau CO2. Tindakan
awal yang dilakukan dapat mencegah kebakaran semakin parah. Namun, jika
kebakaran tidak bisa dikendalikan segera lakukan evakuasi dan utamakan
keselamatan jiwa. Jangan lupa untuk menghubungi pemadam kebakaran di
nomor 112 dan PLN di nomor 123.
Di bawah ini, daftar langkah yang perlu dilakukan pada saat terjadi kebakaran
akibat korsleting:
Salah satu kewaspadaan yang perlu ditanamkan adalah perlu melihat tanda-
tanda pada alat-alat kelistrikan kita jika mengalami masalah seperti:
Periksa kabel listrik untuk memastikan kabel tidak rusak, retak atau
kendor. Jika kabel perlu diperbaiki, bawa barang untuk diperbaiki oleh
ahlinya atau ganti dengan barang baru
Pastikan kabel tidak melewati pintu atau di bawah karpet, karena bahaya
jika kabel sampai rusak
Jangan taruh air minum di dekat kabel atau jaringan listrik.
Pastikan semua stopkontak dan sakelar memiliki pelat pelindung depan
Jangan pernah memasang lebih dari satu steker di setiap stopkontak.
Stopkontak mungkin memiliki satu atau lebih stopkontak
Saat hujan dicek dan dipastikan tidak terjadi kebocoran yang mengenai
area mesin atau stop kontak/ panel
Hematlah listrik, Matikan lampu saat ruangan tidak digunakan atau sudah
terang. Cabut peralatan saat tidak digunakan.
Kebakaran Kelas A
Kebakaran disebabkan oleh material padat mudah terbakar, seperti plastik,
karet, kayu, kertas, kapas, daun kering, dll. APAR kebakaran kelas A antara
lain APAR dry chemical powder dan APAR foam.
Kebakaran Kelas C
Kebakaran yang diakibatkan oleh masalah kelistrikan atau elektrikal, seperti
hubungan arus pendek listrik, korsleting listrik, dll. Alat pemadam api kelas C
diantaranya adalah APAR liquid gas, powder, dan CO2.
Prosedur penggunaan APAR dikenal dengan istilah teknik PASS yang terdiri
dari 4 langkah pemadaman api, yaitu Pull, Aim, Squeeze, Sweep.
Kenapa penyemprotan APAR harus pada jarak 3-5 meter? Pada jarak
tersebut, penyemprotan media pemadam kebakaran akan berlangsung
optimal. Media pemadam api akan terdorong dan mengenai titik api tepat
sasaran, sehingga api bisa segera padam.