Anda di halaman 1dari 3

Bahaya Kebakaran

Belakangan ini semakin banyak kasus kebakaran terjadi disekitar kita, terutama di gedung
dan perkantoran. Terdapat peningkatan kasus kebakaran di Jakarta sebanyak dua kali
lipat pada tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya (data.jakarta.go.id). Oleh karena itu,
penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara mencegah dan bersiap-siap untuk
menghadapi bahaya kebakaran.

Apakah kebakaran itu?


Kebakaran adalah api yang tidak dikehendaki. Dengan demikian kebakaran sebenarnya
adalah kondisi natural akibat bersentuhannya bahan bakar (fuel), oksigen dan panas atau
kalor, namun bukan yang dikehendaki. Bedakan dengan api di tanur atau di pabrik peleburan
baja, yang memang dikehendaki dan dikendalikan. Kebakaran dapat dibedakan berdasarkan
kondisi di mana lokasi sumber api berada. Kebakaran pada bangunan umumnya berawal dari
kebakaran dalam suatu ruangan, yang sering disebut sebagai kebakaran dalam ruangan
tertutup (compartment fire).

Apa Saja Dampak dari Kebakaran?


Kebakaran dapat mengakibatkan kerugian, baik menyangkut kerusakan harta benda,
kerugian materi, gangguan terhadap kelestarian lingkungan, terhentinya proses produksi
barang serta jasa, serta bahaya terhadap keselamatan jiwa manusia. Kerugian secara
finansial akibat kebakaran di DKI Jakarta pada tahun 2016 mencapai 212 Milyar Rupiah!
Belum lagi kerugian karena terdapat korban jiwa atau kehilangan waktu untuk melakukan
proses bisnis atau kehilangan nama baik perusahaan.

Penyebab Kebakaran!
Penyebab kebakaran tidak terlepas dari teori timbulnya api. Api terjadi karena adanya
persenyawaan antara suatu bahan bakar dengan oksigen pada temperatur yang cukup untuk
menimbulkan proses penyalaan. Panas yang mengakibatkan kebakaran, terutama di gedung,
biasanya berasal dari instalasi listrik yang mengalami hubungan pendek atau dikenal dengan
istilah konslet. Bahan bakar dapat berupa gas, bensin, kertas-kertas, kayu dan
peralatan-peralatan mudah terbakar yang terdapat di kantor. Tabung gas yang meledak juga
dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran!

Bagaimana Cara Mencegah Terjadinya Kebakaran?


Kebakaran dapat dicegah dengan memutus jalur atau mencegah persenyawaan yang
menyebabkan timbulnya api, seperti:
1. Letakkanlah barang yang mudah terbakar (kertas, plastik, gas, tabung bertekanan) jauh dari
sumber panas seperti pemanas ruangan, stop kontak, kabel, peralatan elektronik dan
kompor.
2. Segera lepas charger dari stop kontak bila sudah tidak digunakan. Jangan membiarkan
charger laptop, handphone atau benda lain menempel secara terus-menerus di stop kontak,
terlebih lagi tanpa adanya pengawasan.
3. Apabila Anda merokok, merokoklah di tempat yang telah disediakan.
4. Segera lapor ke bagian atau personil yang berwenang bila melihat adanya potensi kebakaran,
seperti kabel yang terkelupas atau penyalaan api yang terjadi di tempat yang bukan
sewajarnya.

Persiapan menghadapi kebakaran!


Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kebakaran bagi
orang umum:
1. Pelajarilah prosedur evakuasi keadaan darurat dan jalur evakuasi keadaan darurat di tempat
Anda bekerja
2. Ikutilah simulasi atau pelatihan keadaan darurat yang diselenggarakan perusahaan dengan
baik dan sungguh-sungguh
3. Bertanyalah kepada petugas evakuasi keadan darurat atau departemen yang bertanggung
jawab apabila terdapat pertanyaan atau hal yang belum jelas terkait dengan keadaan darurat

Ketika terjadi kebakaran


Apabila terjadi kegagalan dalam upaya pencegahan sehingga kebakaran terjadi, berikut
merupakan hal-hal yang dapat dilakukan:
1. Apabila menemukan api, harap segera tekan tombol alarm atau melapor kepada petugas
yang berwenang
2. Apabila memiliki kemampuan untuk memadamkan api menggunakan APAR, maka
lakukanlah pemadaman selagi api masih memungkinkan untuk dipadamkan.
3. Apabila tidak bisa, maka tetap tenang dan perlahan keluar menuju jalur evakuasi darurat.
4. Gunakanlah tangga darurat untuk keluar, jangan gunakan lift. Lift hanya diperuntukan untuk
disabilitas dan wanita hamil.
5. Setelah keluar dari gedung, bergegaslah menuju ke titik berkumpul/muster point/assembly
point.
6. Ikutilah petunjuk dari petugas keadaan darurat di tempat Anda
7. Jangan kembali ke ruangan untuk mengambil barang-barang Anda di tempat kejadian
kebakaran.
8. Setelah berkumpul di titik berkumpul, harap tunggu sampai dilakukan penghitungan kepala
(head count) oleh petugas dan jangan meninggalkan titik berkumpul sampai ada instruksi
lebih lanjut dari petugas keadaan darurat di tempat Anda.

Prosedur:
http://intranet.biznetnetworks.com/pages/Engineering/Technical/DMS/BIZ_CE_SA_P07_Em
ergency%20Preparedness%20and%20Response%20Procedure.pdf

References:
http://jakartafire.net/news/detail/610/pengembangan-manajemen-keselamatan-berbasis-p
otensi-bahaya-kebakaran-pada-bangunan-gedung-dan-industri
http://data.jakarta.go.id/dataset/rekapitulasi-kejadian-kebakaran-tahun-2014
http://www.gatra.com/nusantara/jabodetabek/235799-kerugian-materil-akibat-kebakaran-
di-jakarta-capai-200-milyar
Terima kasih

Regards,

Internal Communication

Anda mungkin juga menyukai