JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2021
Percobaan 1
A. Tujuan
- Mengetahui cara pembuatan dan perbedaan senyawa cis- dan trans-
K2[Cr(C2O4)2(H2O)2].H2O.
B. Pendahuluan
Salah satu jenis isomer pada senyawa koordinasi adalah isomer geometri.
Isomer geometri mempunyai sifat fisik dan warna yang berbeda. Dalam sintesa
senyawa kompleks, kadang diperoleh dua senyawa ini. Namun biasanya isomer
ini mempunyai kelarutan dan reaktivitas yang berbeda sehingga dapat
dipisahkan.
Ada dua jenis isomer geometri yang dikenal pada kompleks oktahedral
yaitu jenil ML4B2 dan ML3B3. M = logam transisi, L dan B = ligan monodentat.
Untuk senyawa kompleks ML4B2 isomer yang terbentuk:
B B
L L L B
M M
L L L L
B L
Trans Cis
Isomer cis dan trans juga dapat terbentuk jika ligan monodentat diganti dengan
ligan multidentat. Contoh : kompleks jenil ML2B2 dimana L = ligan bidentat.
B B
B
L
L M M
L
L
B
trans cis
Untuk mensintesa isomer cis dan trans tidak ada metode yang berlaku umum
yang tersedia, tetapi hrus dibuat secara khusus. Metode ini mungkin harus
menggunakan suatu kompleks yang sudah diketahui konfigurasinya, atau mungkin
juga dimulai dari non-kompleks dan menggunakan perbedaan kelarutan sehingga
diperoleh isomer yang diinginkan. Jadi trans-oksalato diakuo kromium (III)
klorida dapat diperoeh dari kristalisasi lambat dari larutan yang mengandung
isomer cis-nya.
E. Pertanyaan/ Tugas
1. Jelaskan jenis isomer yang terdapat pada senyawa kompleks!
2. Gambarkan stuktur senyawa cis dan trans –K[Cr(C2O4)2(H2O)2].H2O!
3. Tulis persamaan ion partikel dari seluruh pembentukan kompleks di atas!
F. Data Pengamatan
1. Pembuatan senyawa trans –K[Cr(C2O4)2(H2O)2].H2O
a. H2C2O4 + H2O →
b. K2Cr2O4 + H2O (panas) →
c. a + b →
d. Berat kristal ....... mg. Warna ......
2. Pembuatan senyawa cas K[Cr(C2O4)2 (H2O)2].H2O
a. K2Cr2O7 + H2C2O4.2H2O →
(dipanaskan)
b. (a) + etanol →
(dipanaskan)
Kristal ............mg. Warna ........
3. Test kemurnian isomer
a. Kristal kompleks (1) + NH4OH → Warna........
b. Kristal kompleks (2) + NH4OH → Warna........
Percobaan 2
A. Tujuan
- Mengetahui cara pembuatan kristal garam ganda Besi (II)ammonium sulfat.
B. Pendahuluan
Dalam kristal garam ganda terdapat ion – ion dari dua garam di dalam
molekul kristal , biasanya terdapat dua kation yang berbeda dan satu kation yang
dihasilkan dari penguraian larutan ke dalam ion – ion yang sama seperti dua
garam yang dipisahkan.
Senyawa besi (II) ammonium sulfat dikenal dengan nama garam Mohr.
Senyawa ini merpakan garam rangkap dari Besi (II) sulfat dengan ammonium
sulfat. Garam Mohr di udara terbuka lebih stabil dibandingkan dengan garam
Besi (II) sulfat atau Besi (II) klorida dan larutannya tidak mudah teroksidasi.
3. Analisa kualitatif
a. Larutkan garam besi (II) ammonium sulfat hasil percobaan diatas dengan
aquadest lalu ditambahkan larutan natrium hidroksida.
b. Campuran dibagi menjadi dua, tabung reaksi pertama didiamkan atau
dibiarkan diudara sedang dan tabung reaksi kedua tambahkan larutan
hidrogen peroksida. Amati dan bandingkan perubahan yang terjadi.
F. Data Pengamatan
c. Rendemen........%.
A. Tujuan
B. Pendahuluan
g2 – y2
b1g
eg g2
a1g
xy
b2g
t2g
xz yz
eg
Oh D4h
Pertama,pita absorpsi menjadi tak simetri (kadang-kadang mengalami
pemisahan) karenanya terjadi 3 buah keadaan transisi. Kedua, beberapa transisi
terjadi pada energi yang lebih tinggi, sehingga distorsi Jahn-Teller bertambah dan
menggeser pita absorpsi ke panjang gelombang yang lebih pendek.
D. Prosedur Kerja
Siapkan larutan-larutan berikut;
a. 100 ml larutanCu(NO3)2 1 M
b. 100 ml larutan NH4NO3 2 M
c. larutan NH3 dengan konsentrasi yang telah diketahui (dilakukan titrasi) 1M,
2M, 3M. Dari larutan diatas dibuat larutan [Cu(H2O0n(NH3)m]2+ (n=1-5)
sebagai berikut;
1. Encerkan 0,5 ml larutan a menjadi 25 ml dengan H2O.
2. Ke dalam 5 ml larutan a tambahkan padatan NH4NO3 hingga jenuh. Kemudian
secara perlahan-lahan tambahkan pula 5 ml NH3 1 M. Encerkan 1 ml larutan ini
dengan larutan 2M NH4NO3 hingga 25 ml. Larutan yang terbentuk mengandung
[Cu (H2O)5(NH3)]2+.
3. Ulangi prosedur 2 sebanyak 2 kali, masing-masing menggunakan 2 M dan 3 M
NH3 untuk membuat larutan [Cu (H2O)4(NH3)2]2+ dan [Cu (H2O)3(NH3)3]2+.
4. Tambahkan 1ml NH3 15 M ke dalam 1 larutan a. Encerkan menjadi 50 ml dengan
aquadest sehingga terbentuk [Cu (H2O)2(NH3)4]2+
5. Encerkan 0,5 ml larutan a menjadi 2 ml dengan NH 3 15M untuk membuat larutan
[Cu (H2O)(NH3)]2+.
Lalu diukur spektrum larutan (1) sampai (5) pada panjang gelombang 450-600
nm. Tentukan panjang gelombang maksimumuntuk setiap senyawa kompoleks
CU(II).
Korelasikan posisi panjang gelombang maksimum dengan jumlah molekul NH 3
dalam kompleks. Berikan pendapat saudara tentang posisi λmaks untuk kompleks n
= 5.
Catatan: NH4NO3 digunakan untuk menghambat hidrolisis kompleks dengan n=
3, 4, 5. Larutan – larutan tersebut diatas akan memberikan absorbansi yang cukup
pada sel 1 cm pada spektrofotometer.
E. Pertanyaan / Tugas
1. Jelaskan perubahan energi orbital d logam yang terjadi jika kompleks
oktahendral mengalami pemanjangan atau pemendekan sepanjang sumbu z!
2. Selain Cu(II) sebutkan ion logam transisi lain yang dapat mengalami efek
John-Teller!
3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi pergeseran λmaks yang saudara ketahui?
F. Data Pengamatan
1. Cu(NO3)2 + NH3 →
SINTESIS [Co(NH3)4CO3]NO3
(Anor 3)
A. Tujuan
B. Pendahuluan
Senyawa yang akan disintesis mempunyai bilangan oksidasi Cobalt +3, maka
senyawa Cobalt yang akan dipakai dalam sintesa ini seharusnya Co(NO3)3. Namun
senyawa Cobalt (III) ini sukar bereaksi dengan ligan. Sementara itu senyawa Cobalt
(II) seperti Co(NO3)2 atau Co(NO3)2 reaktif terhadap ligan. Karena itu untuk
mensintesa senyawa di atas senyawa Cobalt yang dipakai adalah Cobalt (II) seperti
Co(NO3)2 atau CoCl2, setelah terbentuk reaksi maka Cobalt (II) dioksidasi menjadi
Cobalt (III) seperti senyawa yang diharapkan. Senyawa yang diperoleh dapat
dikarakterisasi dengan : Konduktometri dan spektrometri-IR.
Jumlah ion yang berbentuk suatu senyawa dapat ditentukan dengan
mengukur daya hantar listrik larutannya. Daya hantar spesifik dirumuskan:
L = 1/p
L = daya hantar spesifik
P = hambatan spesifik
= hambatan larutan dalam sel yang memiliki 2 elektroda 1 cm2
Hambatan sel non standart: R = k p
k = konstanta (faktor konversi sel)
R=k/L
Tahap pertama adalah kalibrasi larutan standar elektrolit dengan menggunakan
larutan yang daya hantar spesifiknya (L) diketahui sehingga k dapat dihitung. Jika k
diperoleh maka nilai R untuk setiap larutan dapat diketahui dan L dapat dihitung.
Daya hantar molar (konduktansi molar):
N = 1000 L/M M = molaritas larutan
C. Bahan dan Alat
1. Bahan: - Ammonium karbonat - Ammonium pekat
- Co(NO3)2 atau CoCl2 atau CoSO4 - Metanol
- Hidrogen peroksida
2. Alat: - Magnetic stirer
- Gelas Beaker
- Penyaring buchner
D. Prosedur Kerja
1. Larutkan 10 gram (0,1 mol) (NH 4)2CO3 dalam 30 ml H2O dan tambahkan 30
ml NH3 pekat. sambil diaduk tuangkan larutan ini kedalam larutan
[Co(H2O)6](NO3)2 yang diperoleh dengan melarutkan 7,5 gram (0,026 mol)
Co(NO3)2 dengan 15 ml H2O.
2. Secara perlahan-lahan tambahkan 4 ml larutan H2O2 30% (hati-hati jangan
sampai kena kulit).
3. Tuang campuran pekatkan larutan dengan cara pemanasan hingga volume
tersisa 45 – 50 mL (dilakukan dalam ruang asam). Larutan jangan sampai
mendidih. Selama pemanasan tambahkan sedikit (2,5 gram = 0,025 mol)
(NH4)2CO3. Larutan yang masih panas disaring dengan penyaring vakum dan
filtrat yang didinginkan dalam ice bath. Saring kristal berwarna merah yang
terbentuk dan bilas dengan sedikit aquadest kemudian etanol dengan jumlah
sama dengan aquadest.
4. Kristal yang diperoleh dikeringkan dalam desikator berisi CaCl2.
Hitung %yield dengan rumus:
F. Data Pengamatan
1. Sintesis [Co(NH3)4CO3](NO3)
c. % yield = ........................
B. Pendahuluan
Jumlah mol ligan yang dapat terikat keatom pusat dapat bervariasi. Misal
pada kompleks nikel(II) dengan ammonia (NH3); Ni[(NH3)(OH2)5]2+, Ni[(NH3)
(OH2)4]2+, Ni[(NH3)(OH2)3]2+, Ni[(NH3)(OH2)2]2+, Ni[(NH3)6]2+. Namun hanya
Ni[(NH3)6]2+ yang dapat diisolasi. Jadi pada ion Ni[(NH 3)6]2+ terdapat perbandingan
mol Ni2+ : NH3 = 1:6. Metoda yang dapat digunakan untuk menentukan perbandingan
jumlah mol atom pusat dengan ligan untuk kompleks yang paling stabil dapat
dilakukan dengan metode job, yaitu memvariasi jumlah mol ligan dan ion pusat
sehingga diperoleh kombinasi yang menghasilkan hasil reaksi yang paling dominan.
Metode JOB dapat digunakan untuk menentukan komposisi larutan pada kompleks
Ni-en.
Jika ion logam dianggap sebagai Z dan L sebagai ligan maka reaksi dapat
ditulis: Z + L ↔ ZLn. Ni2+ dan kompleks [Ni(en)]2+ memiliki absorbsi pada daerah
cahaya tampak namun spektranya berbeda. Perbedaan spektra ini digunakan untuk
menentukan komposisi Ni dan en. Jika absorbansi pada panjang gelombang tertentu
diplotkan terhadap fraksi mol (X) larutan ligan, absorbansi maksimum akan terjadi
pada perbandingan fraksi ol Z dan L yang stabil.
D. Prosedur Kerja
Siapkan 1000 ml larutan berikut ini yaitu; Larutan Nikel sulfat (NiSO 4.6H2O)
0,4 M dan larutan etilendiamine 0,4 M. Campurkan kedua larutan dengan perbandingan
volume sebagai berikut:
Volume Ni2+ (mL) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Volume en (mL) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Absorbansi (mL)
E. Pertanyaan/ Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan ligan bidentat? Selain en, gambarkan struktur
dari ligan bidentat lain yang anda ketahui!
2. Gambarkan struktur senyawa kompleks [Ni(en)3]2+
3. Bila warna larutan nikel (yang mempunyai ligan H2O) berubah dari hijau
muda menjadi hijau tua setelah penambahan en (H2O digantikan oleh en),
jelaskan ligan mana yang lebih kuat medannya (H2O atau en).
F. Data Pengamatan
1. Absorbansi pada λ = 530, 545, 578, 622, 640 nm.
B. Pendahuluan
1. Bahan : - logam Al
- KOH 4 M
- H2SO4 6 M
- Pipet tetes
- Corong saring
- Pemanas/hotplate
- Ice bath
D. Prosedur Kerja
F. Data pengamatan
b. Reaksi :
Lee, J.D., 1991, “Concise Inorganic Chemistry”, edisi keempat, Chapman dan Hall,
London.
Miesler, G.L., dan D.A., Tarr., Inorganic Chemistry, Prentice-Hall Inc, New
Shiver, D.F., P.W. Atkins dan C.H. Langford, 1990, Inorganic Chemistry, Oxford
University Press, Oxford.
Zvi, Szafran, M.P., Ronald dan M.M. Singh., 1991, Microsccle Inorganic Chemistry
A Comprehensive Laboratory Experiments, John Wiley and sons, USA.