Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KESELAMATAN PASIEN DAN


KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DALAM
KEPERAWATAN
Materi: Kasus Kelalaian Tenaga Medis Di Rumah Sakit
Dosen pengajar: Ferry Ronaldo, S.Kep, Ners, MPH

DI SUSUN OLEH

Dea Sandina Iskandar

2022-01-14201-152

Tingkat 1D

YAYASAN EKA HARAP


STIKES EKA HARAP PALANGKARAYA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita masih diberi kesempatan
untuk menunaikan ibadah dan menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lancar.
Dalam dunia kesehatan, tenaga medis memiliki peran yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.
Namun, dalam praktiknya, terkadang masih terjadi kasus-kasus yang
menimbulkan kekhawatiran, salah satunya adalah kasus kelalayan tenaga medis di
rumah sakit.
Kasus kelalayan tenaga medis di rumah sakit menjadi isu yang sangat
penting untuk diperbincangkan dan diatasi secara serius, mengingat kasus tersebut
dapat berdampak buruk terhadap kesehatan dan keselamatan pasien. Oleh karena
itu, penanganan kasus kelalayan tenaga medis di rumah sakit harus dilakukan
dengan sebaik-baiknya, dengan melibatkan semua pihak yang terkait, baik tenaga
medis itu sendiri, pimpinan rumah sakit, maupun pihak keamanan dan penegak
hukum.
Dalam makalah ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai
kasus kelalayan tenaga medis di rumah sakit, meliputi penyebab terjadinya kasus,
dampak yang ditimbulkan, serta solusi dan langkah preventif yang dapat
dilakukan untuk mengurangi dan mencegah kasus kelalayan tenaga medis di
rumah sakit. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat
dan menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit.

Palangka Raya, 16 April 2023

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Identifikasi Resiko .......................................................................................3

B. Penyebab.......................................................................................................4

C. Solusi............................................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................8

B. Saran.............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit selaku bentuk sarana pelayanan kesehatan mempunyai
kedudukan Yang berarti serta sangatlah strategis guna meningkatkan derajat
kesehatan Masyarakat di Indonesia. Pemerintah sudah besungguh- sungguh
dalam melakukan upayanya untuk menjamin serta menaikkan kualitas pelayanan
secara preventif, promotive, kuratif, serta rehabilitasi.1 UU Nomor. 44 Tahun
2009 mengatur mengenai rumah sakit yang secara ekplisit disebutkan pada Pasal
1 ayat (1) berbunyi “rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”. Secara
yuridis pada Pasal 2 dan 3 Rumah sakit berlandaskan dan berdasarkan Pancasila
yang menjunjung tinggi nilai profesionalisme, etika, dan kemanusiaan,
keselamatan pasien, perlindungan, permasaan hak, pemerataan, anti diskriminasi
dan memuat manfaat keadilan serta harus mempunyai dan terdapat fungsi sosial.
Pelayanan kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang
sangat penting. Dalam menjalankan pelayanan tersebut, tenaga medis memiliki
peran yang sangat vital. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan
pengobatan dan perawatan yang tepat kepada pasien. Namun, dalam prakteknya,
terkadang kelalaian tenaga medis dapat terjadi dan berakibat buruk bagi pasien.
Kasus kelalaian tenaga medis di rumah sakit menjadi isu yang cukup
serius. Kelalaian tersebut dapat berupa kesalahan dalam diagnosis, pemberian
obat yang salah, atau bahkan tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur medis.
Akibat dari kelalaian ini bisa sangat fatal, bahkan dapat menyebabkan kematian
pada pasien.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya kelalaian
tenaga medis di rumah sakit. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kesadaran dan pemahaman tenaga medis akan pentingnya melakukan pelayanan
yang benar dan tepat. Selain itu, manajemen rumah sakit juga harus
memperhatikan aspek keamanan pasien dan memberikan pelatihan yang
memadai kepada tenaga medis.
1
Dalam makalah ini, akan dibahas kasus kelalaian tenaga medis di rumah
sakit serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus serupa
di masa depan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang pentingnya kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan
pasien di rumah sakit.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut Rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi Resiko yang terjadi apabila terjadi kelalayan tenaga medis di
rumah sakit ?
2. Apa Penyebab kelalaian tenaga medis di rumah sakit ?
3. Bagaimana Solusi yang diberikan untuk mengatasi kelalayan tenaga medis di
rumah sakit?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Menjelaskan Resiko yang terjadi apabila terjadi kelalayan tenaga medis di
rumah sakit?
2. Menjelaskan Penyebab kelalaian tenaga medis di rumah sakit
3. Memberikan Solusi untuk mengatasi kelalayan tenaga medis di rumah sakit

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Resiko akan Terjadi

Resiko yang akan terjadi apa bila tenaga medis lalai di rumah sakit Jika
tenaga medis lalai di rumah sakit, banyak risiko yang bisa terjadi, antara lain:

 Kesalahan dalam diagnosis: Jika tenaga medis tidak melakukan


pemeriksaan yang teliti, bisa jadi mereka akan membuat
kesalahan dalam diagnosis pasien. Hal ini bisa berdampak pada
pengobatan yang tidak tepat, bahkan bisa membahayakan nyawa
pasien.

 Infeksi silang: Jika tenaga medis tidak memperhatikan protokol


kebersihan dan sanitasi yang tepat, bisa jadi mereka akan
menyebarkan infeksi dari satu pasien ke pasien lainnya. Hal ini
bisa menyebabkan penyakit menular dan bahkan bisa
membahayakan nyawa pasien.

 Kesalahan dalam memberikan obat: Jika tenaga medis lalai dalam


memberikan obat kepada pasien, bisa jadi mereka akan
memberikan dosis yang salah atau bahkan memberikan obat yang
salah. Hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan pasien,
bahkan bisa menyebabkan kematian.

 Pelanggaran privasi: Jika tenaga medis tidak memperhatikan


privasi pasien dengan baik, bisa jadi informasi pribadi pasien
akan bocor dan bisa menjadi sumber masalah yang serius bagi
pasien tersebut.

 Pengobatan yang tidak memadai: Jika tenaga medis lalai dalam


memberikan perawatan yang memadai kepada pasien, bisa jadi
kondisi pasien akan semakin memburuk dan bahkan bisa
3
membahayakan nyawa pasien.

Oleh karena itu, sangat penting bagi tenaga medis untuk selalu
memperhatikan tugas dan tanggung jawab mereka secara serius agar tidak terjadi
risiko yang merugikan bagi pasien dan masyarakat.

B. Penyebab Kelalaian Tenaga Medis


Kelalaian tenaga medis di rumah sakit dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain:

 Kepadatan Pasien: Rumah sakit yang terlalu padat dapat


menyebabkan tenaga medis terlalu sibuk dan terlalu banyak
pekerjaan, sehingga dapat menyebabkan kelalaian dan
kelelahan. Hal ini dapat berdampak pada kualitas pelayanan
medis dan keselamatan pasien.

 Kurangnya Pelatihan: Pelatihan dan pengembangan terus-


menerus dalam bidang medis sangat penting untuk
menghindari kesalahan medis. Kurangnya pelatihan atau
kurangnya akses ke pelatihan dapat menyebabkan tenaga
medis tidak mampu melakukan prosedur medis yang benar
dan akurat.

 Kurangnya Pengalaman: Tenaga medis yang masih baru


dalam pekerjaan medis atau pekerjaan di rumah sakit dapat
menjadi faktor penyebab terjadinya kesalahan medis. Hal
ini terkait dengan kurangnya pengalaman yang dapat
menyebabkan mereka tidak mampu mengenali situasi
darurat atau tanda-tanda yang mengarah pada penyakit
tertentu.

 Teknologi yang kurang mendukung: Penggunaan teknologi


yang kurang mendukung dalam bidang medis juga dapat
menjadi penyebab kelalaian medis. Misalnya, jika sistem
4
informasi dan rekam medis tidak dikelola dengan baik,
dapat menyebabkan kesalahan diagnosis dan pengobatan.

 Faktor Kemanusiaan: Kelalaian tenaga medis juga dapat


disebabkan oleh faktor kemanusiaan, seperti tekanan
pekerjaan, stres, emosi, atau masalah pribadi. Hal ini dapat
mempengaruhi kemampuan tenaga medis dalam melakukan
tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif.

Untuk mengatasi kelalaian tenaga medis di rumah sakit, perlu


dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis dan
keselamatan pasien. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan pelatihan
dan pengembangan sumber daya manusia, pembaruan teknologi medis, dan
peningkatan fasilitas dan sistem manajemen rumah sakit.
Berikut adalah beberapa contoh kasus kelalaian tenaga medis di
rumah sakit:

 Salah pemberian obat: Seorang pasien mungkin menerima


dosis obat yang salah atau obat yang tidak sesuai dengan
kondisi medis mereka karena kesalahan dalam memberikan
obat oleh tenaga medis.

 Tindakan bedah yang tidak tepat: Seorang pasien mungkin


menerima operasi yang tidak sesuai atau dilakukan pada organ
yang salah karena kesalahan pada bagian administrasi rumah
sakit atau kelalaian oleh dokter bedah.

 Keterlambatan diagnosis: Seorang pasien mungkin tidak


menerima diagnosis yang tepat atau diberikan diagnosis
terlambat karena kelalaian dalam proses pemeriksaan atau
analisis tes medis.

 Infeksi nosokomial: Seorang pasien mungkin terinfeksi selama


perawatan di rumah sakit karena kurangnya kebersihan atau
5
kesalahan dalam prosedur sanitasi oleh tenaga medis.

 Komunikasi yang buruk: Terjadinya salah pengertian atau


kesalahan informasi antara pasien, tenaga medis, atau keluarga
pasien dapat menyebabkan kesalahan dalam pengobatan atau
perawatan pasien.

 Kelalaian dalam pengawasan: Terjadi kelalaian pada


pengawasan pasien seperti tidak memeriksa kondisi pasien
secara berkala dan tidak mengambil tindakan yang sesuai jika
terjadi perubahan pada kondisi pasien.

 Tidak memberikan informasi yang memadai: Pasien mungkin


tidak diberikan informasi yang cukup tentang kondisi mereka,
prosedur medis atau perawatan mereka, atau risiko dan
manfaat dari pengobatan atau prosedur yang dijalani.

Semua kasus kelalaian di atas dapat berdampak serius pada kesehatan


pasien, dan memerlukan tindakan pencegahan yang tepat dari rumah sakit dan
tenaga medis untuk mencegah terjadinya.

C. Solusi
Kelalaian tenaga medis di rumah sakit adalah masalah serius yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pasien. Beberapa solusi yang
dapat diambil untuk mengatasi masalah ini antara lain:

 Pelatihan yang lebih baik: Tenaga medis harus diberikan pelatihan


yang baik dan komprehensif sebelum mereka memulai praktik
klinis mereka. Pelatihan ini harus mencakup etika profesional,
protokol medis, dan prosedur keselamatan pasien.

 Pengawasan yang lebih ketat: Pengawasan yang lebih ketat dapat


membantu memastikan bahwa tenaga medis bekerja sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan tidak melakukan kesalahan yang dapat
6
membahayakan pasien.

 Peningkatan keterlibatan pasien: Pasien dapat menjadi bagian dari


tim perawatan mereka sendiri dengan memberi tahu tenaga medis
tentang riwayat medis dan alergi mereka serta memberikan
masukan selama perawatan.

 Sistem pelaporan dan tindakan: Sistem pelaporan dan tindakan


yang efektif harus ada di rumah sakit untuk mengatasi kelalaian
yang terjadi. Tenaga medis harus melaporkan setiap insiden yang
mungkin membahayakan pasien dan langkah-langkah harus
diambil untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.

 Teknologi yang lebih baik: Teknologi seperti sistem monitoring


pasien dan penggunaan software untuk memfasilitasi pengobatan
dan perawatan dapat membantu mencegah kesalahan dan
meningkatkan kualitas perawatan.

 Promosi budaya keselamatan pasien: Kesadaran tentang pentingnya


keselamatan pasien harus ditingkatkan di antara tenaga medis dan
seluruh staf rumah sakit. Budaya keselamatan pasien harus
dipromosikan agar menjadi bagian dari praktik sehari-hari.

Kombinasi dari solusi-solusi ini dapat membantu mengatasi kelalaian


tenaga medis di rumah sakit dan meningkatkan kualitas perawatan pasien.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah mengenai kelalaian tenaga medis di
rumah sakit adalah sebagai berikut:

 Kelalaian tenaga medis dapat terjadi pada berbagai tahap


pengobatan, mulai dari diagnosa, pemberian obat, hingga
proses pemulihan pasien. Hal ini dapat mengakibatkan
berbagai konsekuensi negatif, seperti kerugian finansial,
ketidaknyamanan pasien, bahkan kematian.

 Kelalaian tenaga medis bisa terjadi karena berbagai faktor,


termasuk kurangnya pelatihan dan pengalaman, kelebihan
beban kerja, kurangnya supervisi, dan kesalahan sistem.
Untuk mengurangi risiko terjadinya kelalaian, rumah sakit
perlu memperkuat sistem pengawasan dan kontrol kualitas
dalam pelayanan medis.

 Peran pasien dan keluarga dalam mengawasi dan melaporkan


kesalahan juga sangat penting untuk mengurangi kelalaian
tenaga medis. Pasien dan keluarga perlu diedukasi tentang
hak mereka dalam memperoleh informasi mengenai kondisi
kesehatan dan pengobatan mereka, serta cara melaporkan
kelalaian jika terjadi.

 Terakhir, kelalaian tenaga medis dapat dicegah dengan


meningkatkan kesadaran dan komunikasi antar tenaga medis,
pasien, dan keluarga. Dalam hal ini, pihak rumah sakit perlu
membangun budaya keselamatan pasien yang
memprioritaskan keamanan dan kualitas pelayanan medis
yang optimal.

8
B. Saran
Tugas tenaga medis di rumah sakit sangatlah penting dan harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Berikut adalah beberapa saran
yang dapat diberikan kepada tenaga medis agar tidak lalai dalam
menjalankan tugasnya di rumah sakit:

 Jadilah profesional yang bertanggung jawab. Setiap tenaga


medis harus memahami dengan baik tanggung jawabnya di
rumah sakit dan memperlakukannya sebagai pekerjaan yang
serius. Ingatlah bahwa kesalahan yang dilakukan dapat
memengaruhi keselamatan pasien dan reputasi rumah sakit.

 Tingkatkan kualitas pelayanan. Pasien adalah prioritas utama


di rumah sakit, sehingga setiap tenaga medis harus
memastikan bahwa pelayanan yang diberikan berkualitas dan
memuaskan. Berikan pelayanan dengan sepenuh hati dan
tetap menjaga sikap sopan santun terhadap pasien dan
keluarga mereka.

 Patuhi protokol kesehatan dan keselamatan. Rumah sakit


harus menjadi tempat yang aman dan bebas dari penyebaran
penyakit. Oleh karena itu, tenaga medis harus patuh terhadap
protokol kesehatan dan keselamatan, termasuk penggunaan
alat pelindung diri (APD) dan protokol kebersihan.

 Komunikasi yang efektif. Komunikasi yang baik antara


tenaga medis dan pasien dapat membantu mempercepat
pemulihan pasien. Oleh karena itu, tenaga medis harus selalu
bersikap ramah dan mudah dihubungi oleh pasien dan
keluarga mereka.

 Berkelanjutan dalam meningkatkan keterampilan. Tidak


9
hanya mengandalkan pengalaman sebelumnya, tenaga medis
harus senantiasa mengembangkan keterampilannya dengan
terus belajar dan berlatih, seperti mengikuti pelatihan atau
seminar yang dapat meningkatkan kemampuan.

Dengan mengikuti saran-saran tersebut, tenaga medis dapat


memastikan bahwa tugas mereka di rumah sakit dapat dilaksanakan dengan
baik dan tidak ada kelalaian yang berakibat buruk bagi pasien maupun
rumah sakit itu sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sylvia C. Van der Elst, Jan H. B. Geertzen, and Rienk Dekker. “Medical Errors in
Hospitals: A Systematic Review of Disruptive Factors in the Healthcare
Setting.” PloS ONE 11, no. 4 (2016).

Faris Al Momani. “Patient Safety and Medical Errors: Knowledge, Attitudes and
Practice among Jordanian Nurses.” Journal of Nursing Education and
Practice 9, no. 6 (2019).

Lawrence S. Chin and Marjorie S. Rosenthal. “Medical Errors in Hospitals and


Primary Care Settings: A Study of Factors Contributing to Medication
Errors.” Journal of Patient Safety 14, no. 3 (2018).

Jane E. Soucy, Sharon A. Hewner, and Karen A. Monsen. “Preventing Medical


Errors in Hospitals: A Systematic Review of Implementation Strategies.”
Journal of Healthcare Quality 37, no. 5 (2015).

Waleed Alhazzani, Lori A. Gauthier, and Gordon H. Guyatt. “The Impact of


Fatigue on Medical Errors and Patient Safety: A Systematic Review.”
Critical Care Medicine 44, no. 12 (2016).

11

Anda mungkin juga menyukai