NIM : 045049906
TUGAS 2
1. Apa yang Anda ketahui mengenai kepemimpinan? Kaitkan jawaban Anda dengan Teori.
Menurut Moejiono (2002) Memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat
pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction
theorist)
cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak
langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin
(Moejiono, 2002).
Dalam mengembangkan kemampuan untuk memimpin, seseorang harus dapat menjadi sosok
yang dapat menjadi contoh baik baik bagi orang lain dan hal tersebut membutuhkan latihan dan
pengalaman. Seperti halnya bagi Ali dia berpendapat karyawan harus diberi yang terbaik, intinya
menjadi seorang pemimpin harus bisa menuntun sebelum mentuntut. Saya harus memberi contoh
sebelum menyuruh. Ketika menyuruh karyawan melakukan sesuatu, saya juga harus memahami
analisa Anda
Kepemimpinan yang dilakukan CEO Makaroni Ngehe adalah berfokus kepada memanusiakan
karyawannya, Ali menganggap bahwa memberikan yang terbaik untuk perusahaan dan karyawan
adalah yang terbaik, selain itu menjadi pemimpin yang baik harus bisa menuntun sebelum
menuntut. Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang berhasil memanusiakan karyawan.
Ibarat sedang mendidik seorang anak, bisnis ataupun karyawannya harus diberi yang terbaik.
Intinya, seorang pemimpin harus bisa menuntun sebelum menuntut. “Saya harus memberi contoh
sebelum menyuruh. Ketika menyuruh karyawan melakukan sesuatu, saya juga harus memahami
3. Bagaimana pengelolaan usaha yang dilakukan Ali Muharam? Berikan analisa Anda
Ali Muharam yang membangun bisnisnya dengan modal pengalaman, awalnya cukup kesulitan
karena melakukan segala sesuatunya dengan sendiri, seperti berbelanja,memasak, dll. Tetapi
keyakinannya akan keberhasilannya dan prinsip nya yang mengembangkan empati dan
memanusiakan karyawan membuatnya sampai di titik ini. Semua hal harus dilakukan dan
4. Pada kasus ini, bagaimana Sang Founder mengembangkan empati dan memanusiakan
Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang berhasil memanusiakan karyawan. Ibarat
sedang mendidik seorang anak, bisnis ataupun karyawannya harus diberi yang terbaik. Intinya,
seorang pemimpin harus bisa menuntun sebelum menuntut. “Saya harus memberi contoh
sebelum menyuruh. Ketika menyuruh karyawan melakukan sesuatu, saya juga haru smemahami
tugas yang didelegasikan tersebut,” katanya. Menjadi seorang pemimpin perusahaan di usia
muda memang jauh lebih menantang. Namun, yang pasti, masalah kesejahteraan karyawan itu
nomor satu, dari hal terkecil misalnya jam kerja, juga kebahagiaan mereka. “Ketika kami
berhasil menyentuh area tersebut, presentase berhasil akan lebih besar ketimbang hanya
Ali juga pernah berada di posisi sebagai orang yang tidak punya apa-apa, tidak punya
pertolongan, dan tidak punya tempat untuk berlindung, Ali juga pernah merasakan menjadi
seorang karyawan, sehingga ia tahu seperti apa rasanya berada dibawah yang menjadikannya
lebih sensitif dan peka terhadap kondisi emosional karyawannya. Dari kasus ini, dapat
disimpulkan bahwa pengalaman hidup yang cukup pahit serta sikap terbiasa untuk bekerja keras
menumbuhkembangkan rasa empati pada diri Ali, sehingga menjadikan Ali sebagai sosok
pemimpin yang memiliki rasa empati dan sikap memanusiakan manusia yang tinggi