Anda di halaman 1dari 2

narkoba yang menjadi momok menyeramkan bagi bangsa dan negara

Assalamualaikum wr.wb

Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Karena berkat
rahmat dan karunianya kita dapat berkumpul di tempat yang insyaallah allah muliakan.

Tak lupa shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada pahlawan
repolusi islam, pengikis habis debu debu kemusyrikan, butir butir ke kufuran, penegak tegak di
dalam kebenaran, yakni habibanal karim baginda nabi besar Muhammad SAW.

Dewan juri yang saya muliakan,

Bapak dan ibu yang saya hormati,

Taklupa teman teman sekalian yang saya cintai

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan pidato tentang
narkoba yang menjadi momok menyeramkan bagi bangsa dan negara.

Tujuannya ialah agar kita dapat saling berjuang memutus rantai kasus penyalahgunaan
narkoba yang membawa pengaruh buruk baik bagi diri secara individu, keluarga, maupun
masyarakat secara luas.

Pada 2019 diperkirakan prevalensi pengguna narkoba di Indonesia ada 1,80 persen atau
3,41 juta jiwa. Sementara itu, prevalensi dunia pada 2020 ada 5,5 persen atau sekitar 275 juta
orang di seluruh dunia menggunakan narkotika. Angka tersebut merujuk pada masyarakat secara
nasional.

Hal ini menunjukkan pengguna narkoba terbilang cukup besar. Tak bisa dipungkiri,
bersumber dari riset medis jika beberapa jenis narkoba memang memiliki manfaat untuk
digunakan membantu meredakan rasa nyeri dan menjadi pilihan terakhir pengobatan pada
penyakit tertentu.

Adapun alasan atau kedok orang yang terlibat kasus narkoba diantaranya ingin
menikmati rasa gembira dan tenang, tampil lincah, menambah stamina sekaligus mengusir rasa
sedih dan malas, ikut pergaulan, kekurangan ekonomi, ingin dipandang keren, dijebak, diancam,
tergoda untuk coba-coba, dsb.
Padahal efek narkoba hanya sementara itulah mengapa berpotensi adanya efek
kecanduan. Tak hanya itu, penyalahgunaan konsumsi narkoba yang dapat menimbulkan bahaya
lain seperti, keseimbangan elektrolit berkurang sehingga kekurangan cairan atau dehidrasi.

Jika kecanduan konsumsi narkoba, tubuh akan mengalami kejang-kejang, halusinasi,


perilaku agresif dan rasa sesak bagian dada, mengganggu fisik pengguna seperti kerusakan
syaraf, gangguan pernapasan, kemampuan berpikir terganggu, dan menurunkan kekebalan
tubuh,selain itu, mengganggu psikis seperti halusinasi, berkurangnya kepercayaan diri, sering
gelisah, dan anti sosial.

Maka darinya, banyak korban penyalahgunaan narkoba yang mengalami depresi,


halusinasi, dan cenderung menyakiti diri sendiri.

Para hadirin sekalian yang saya cintai

Jika sudah begini, lantas bagaimana upaya yang perlu kita lakukan untuk menghindari
narkoba?

Melakukan berbagai kegiatan positif, seperti belajar ataupun berolahraga, Gunakan waktu
luang untuk bersantai bersama keluarga, belajar, berolahraga ataupun melakukan kegiatan positif
lainnya, Jika memiliki permasalahan, jangan gunakan narkoba sebagai pelarian atau jalan
keluarnya.

Sebelum menutup pidato kali ini, mari kita bersama coba meresapi hadis yang dirasa
berkaitan dengan tema pidato yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu, ia
berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda: “Surga itu diliputi
perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai
syahwat.” (HR. Muslim)

Demikian pidato yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf bila ada salah ucapan dan tindakan
karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Mari bersama-sama jalin solidaritas untuk menerapkan P4GN mulai dari hal-hal di sekitar kita
untuk dampak yang lebih besar. Jauhi narkoba, jangan sampai penyesalan tiba.

Saya akhiri,

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai