Anda di halaman 1dari 29

KONSEP PERSEPSI

Dosen Pengampu : Meiana Harfika,S.K.M, M.Kes

Disusun Oleh :

Olivia Novita Sari (222020014)

Natzwa Sabrina Maharani (222020042)

Shabina Shalsa Putry (222020028)

Rizky Anwar (222020020)

Yosep Novian Prasetyo (222020022)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT


yang telah memberikan
kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar
fisik maupun akal pikiran,
sehingga mampu untuk
menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Komunikasi
Antar
Personal dan Perilaku
Organisasi dengan judul
“PERSEPSI”.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah
ini
nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila
terdapat
banyak kesalahan pada makalah
ini mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Tasikmalaya, September 2019


Penulis,
Segala puji bagi Allah SWT
yang telah memberikan
kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar
fisik maupun akal pikiran,
sehingga mampu untuk
menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Komunikasi
Antar
Personal dan Perilaku
Organisasi dengan judul
“PERSEPSI”.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah
ini
nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila
terdapat
banyak kesalahan pada makalah
ini mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Tasikmalaya, September 2019


Penulis,
Segala puji bagi Allah SWT
yang telah memberikan
kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar
fisik maupun akal pikiran,
sehingga mampu untuk
menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Komunikasi
Antar
Personal dan Perilaku
Organisasi dengan judul
“PERSEPSI”.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah
ini
nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila
terdapat
banyak kesalahan pada makalah
ini mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Tasikmalaya, September 2019


Penulis,
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Psikologi Dasar dengan judul “ KONSEP PERSEPSI”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Jakarta, 28 Maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI
halaman
KATA
PENGANTAR ..........................
....................................................
.................... i
DAFTAR
ISI ..............................................
....................................................
............... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah .....................................
...................................................
1
B. Rumusan
Masalah .....................................
....................................................
........ 2
C. Tujuan
Makalah .....................................
....................................................
........... 2
D. Kegunaan
Makalah......................................
....................................................
...... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
persepsi .....................................
....................................................
........... 4
B. Jenis-jenis
persepsi .....................................
....................................................
....... 4
C. Syarat terjadinya persepsi..
…….. .........................................
................................ 5
D. Proses terbentuknya persepsi
....................................................
............................ 6
E. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
persepsi .....................................
.................... 7
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan ...................................
....................................................
........................ 10
B.
Saran ........................................
....................................................
......................... 10
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI

KataPengantar………………………………………………………………………i

Daftar Isi……………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….1

A. Latar Belakang………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...1
C. TujuanMasalah………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..2

A. Pengertian Persepsi……….…………………………………………………2
B. Jenis - Jenis Persepsi……………..………………………………………….2
C. Proses Pembentukan Persepsi……..………………………………………...3
D. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi……………………………...5
E. Sifat - Sifat Persepsi…………………………………………………………6
F. Contoh – Contoh Persepsi…………………………………………………...7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………...8

A. Kesimpulan……………………………………………………………….....8
B. Saran………………………………………………………………………...8

Daftar Pustaka……………………………………………………………………...9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memilikikemampuan


kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnyamelalui
indera yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap apa-apa yang dilihat atau dirabanya,serta
berfikir untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan
yangdihadapinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia
meliputitingkat intelejensi,kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan informasi pada
manusia. Bilakecepatan sistem pemrosesan informasi terganggu, maka akan berpengaruh pada
reaksi manusiadalam mengatasi berbagai kondisi yang dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada
kemampuankognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan pada
tubuh manusiaseperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan yang dapat
menyebabkan kerusakansalah satu indera, fisik atau juga mental. Akibat dari adanya
keterbatasan kognitif ini, manusiamenjadi tidak mampu untuk memproses informasi dengan
sempurna. Dengan ketidaksempurnaanini maka manusia yang memiliki keterbatasan kognitif
mengalami masalah dalam meraba,mempelajari atau berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan
yang dihadapinya.

Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian
itutidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang menggabungkan
danmengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian
rupasehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri.
Dandidalam mempersepsi keadaan sekitar maka kita harus melibatkan indra kita maka akan
lahirsebuah argumen yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat
reseptorsensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah
kitaterima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu persepsi?
2. Jenis-jenis persepsi?
3. Bagaimana proses pembentukan persepsi?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi?

C. Tujuan Masalah

Setelah memperoleh materi ini, pembaca diharapkan memahami dan menjelaskan


kembalitentang pengertian persepsi, jenis-jenis persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi.

Persepsi merupakan suatu


proses yang didahului oleh
penginderaan, yaitu
suatu stimulus yang diterima
oleh individu melalui alat
reseptor yaitu indera. Alat
indera merupakan penghubung
antara individu dengan dunia
luarnya. Persepsi
merupakan stimulus yang
diindera oleh individu,
diorganisasikan kemudian
diinterpretasikan sehingga
individu menyadari dan
mengerti tentang apa yang
diindera.
Definisi persepsi menurut para
ahli :
Menurut Purwodarminto,
pengertian persepsi adalah
tanggapan langsung
dari suatu serapan atau proses
seseorang mengetahui
beberapa hal melalui
pengindraan. Sedangkan dalam
kamus besar psikologi, persepsi
diartikan sebagai
suatu proses pengamatan
seseorang terhadap lingkungan
dengan menggunakan
indra-indra yang dimiliki
sehingga ia menjadi sadar akan
segala sesuatu yang ada
dilingkungannya.
Menurut Asrori pengertian
persepsi adalah proses
individu dalam
menginterprestasikan,
mengorganisasikan dan
memberi makna terhadap
stimulus
yang berasal dari lingkungan di
mana individu itu berada yang
merupakan hasil
dari proses belajar dan
pengalaman. Dalam pengertian
persepsi tersebut terdapat
dua unsur penting yakni
interprestasi dan
pengorganisasian. Interprestasi
merupakan upaya pemahaman
dari individu terhadap
informasi yang
diperolehnya. Sedangkan
perorganisasian adalah proses
mengelola informasi
tertentu agar memiliki makna.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu
stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera
merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan
stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan
sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.

Definisi persepsi menurut para ahli : Menurut Purwodarminto, pengertian


persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui pengindraan. Sedangkan dalam kamus besar
psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang terhadap
lingkungan dengan menggunakan indra-indra yang dimiliki sehingga ia menjadi sadar
akan segala sesuatu yang ada dilingkungannya.

Menurut Asrori pengertian persepsi adalah proses individu dalam


menginterprestasikan, mengorganisasikan dan memberi makna terhadap stimulus yang
berasal dari lingkungan di mana individu itu berada yang merupakan hasil dari proses
belajar dan pengalaman. Dalam pengertian persepsi tersebut terdapat dua unsur penting
yakni interprestasi dan pengorganisasian. Interprestasi merupakan upaya pemahaman
dari individu terhadap informasi yang diperolehnya. Sedangkan perorganisasian
adalah proses mengelola informasi tertentu agar memiliki makna.

Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat,


tidakmungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita
memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. 
Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu,semakin mudah dan semakin sering
mereka berkomunikasi, dan sebagaikonsekuensinya semakin cenderung membentuk
kelompok budaya atau kelompok identitas.

B. Jenis - Jenis Persepsi

1. Persepsi visual
Persepsi visual dari indera penglihatan yaitu mata. Persepsi ini adalah persepsi
yang paling awal berkembang pada bayi dan memengaruhi bayi dan balita untuk
memahami dunianya. Persepsi visual adalah hasil dari apa yang kita lihat, baik
sebelum kita melihat atau masih membayangkan serta sesudah melakukan pada
objek yang dituju.
2. Persepsi auditoria atau pendengaran
Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari indera
pendengaran yaitu telinga. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa
yang didengarnya.

3. Persepsi perabaan
Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera perabaan
yaitu kulit. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang disentuhnya
atau akibat persentuhan sesuatu dengan kulitnya.

4. Persepsi penciuman
Persepsi penciuman merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penciuman
yaitu hidung. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang cium.

5. Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa merupakan jenis persepsi yang didapatkan
dari indera pengecapan yaitu lidah. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu
dari apa yang dikecap atau rasakan.

C. Proses Pembentukan Persepsi


Walgito menyatakan bahwa terbentuknya persepsi melalui suatu proses, dimana
secara alur proses persepsi dapat dikemukakan sebagai berikut, berawal dari objek
yang menimbulkan rangsangan, dan rangsangan tesebut mengenai alat indra atau
reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik). Kemudian rangsangan yang
diterima oleh alat indra dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini dinamakan
proses fisiologis. Selanjutnya terjadilah suatu proses di otak, sehingga individu dapat
menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu, sebagai suatu rangsangan yang
diterimanya. Proses yang terjadi dalam otak/pusat kesadaran itulah dinamakan dengan
proses psikologis. Dengan demikian taraf terakhir dari proses persepsi ialah
individu menyadari tentang apa yang diterima melalui alat indra (reseptor).

Persepsi merupakan bagian dari seluruh proses yang menghasilkan respon atau
tanggapan yang dimana setelah rangsangan diterapkan keapada manusia.
Subprosesnya adalah pengenalan, prasaan, dan penalaran. persepsi dan kognisi
diperlukan dalam semua kegiatan psikologis. Rasa dan nalar bukan merupakan
bagian yang perlu dari setiap situasi rangsangan-tanggapan, sekalipun kebanyakan
tanggapan individu yang sadar dan bebas terhadap satu rangsangan, dianggap
dipengaruhi oleh akal atau emosi atau kedua-duanya.

Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan


suatuyang terjadi dalam tahap-tahap berikut:

1. Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman
atau proses fisik,merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat
indera manusia.
2. Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis,
merupakan prosesditeruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat
indera) melalui saraf-saraf sensoris.
3. Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik,
merupakan prosestimbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang
diterima reseptor.
4. Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu
berupa tanggapandan perilaku.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, bahwa proses persepsi
melaluitiga tahap, yaitu:

1. Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial


melalui alat inderamanusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan
dan pengumpulan informasi tentangstimulus yang ada.
2. Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta
pengorganisasian informasi.
3. Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi
lingkungan melalui proseskognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman,
cakrawala, serta pengetahuan individu.

Ada beberapa tahapan dalam proses terjadinya persepsi pada individu, yaitu obyek
menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Berikut
tahapan-tahapan dalam proses terjadinya persepsi:

a. Proses Fisik atau Kealaman


Tanggapan tersebut dimulai dengan objek yang menimbulkan stimulus dan akhirnya
stimulus itu mengenai alat indra atau reseptor.

b. Proses Fisiologis
Stimulus diterima oleh alat indera kemudian dilanjutkan oleh saraf sensorik ke otak.

c. Proses Psikologis
Proses yang terjadi dalam otak sehingga individu dapat menyadari apa yang dilihat dan
didengar, sebagai suatu respon dari stimulus yang diterima.

D. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses


penginderaan saja,maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Perhatian yang
selektif: pemusatanperhatian pada rangsang-rangsang tertentu saja. Ciri-ciri rangsang:
rangsang yangbergerak di antara rangsang-rangsang yang diam akan lebih menarik
perhatian. Nilai-nilaidan kebutuhan individu: seorang seniman mempunyai pengamatan
yang berbeda denganyang bukan seorang seniman dalam mengamati objek tertentu.
Pengalaman terdahulusangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi
dunianya.
Ahli psikologi sosial yang menganut aliran kognitif berpendapat bahwa di dunia
initerdapat 2 macam realitas, yaitu realitas obyektif dan realitas subyektif. Setiap
obyekadalah sama, tetapi bila diamati oleh orang yang berbeda maka akan terjadi
interpretasiyang berbeda terhadap obyek tersebut. (Ancok, dkk., 1988)

Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses penginderaan saja,
maka ada beberapa faktor yang mempengerahui.
a) Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekalirangsang dari
lingkungannya. Meskipun demikian ia tidak harus menanggapi smuarangsang yang
diterimanya. Untuk itu, individunya memusatkan perhatiannya padarangsang-
rangsang tertentu saja. Dengan demikian, objek-objek atau gejala-gejalalain tidak
akan tampil ke muka sebagai objek pengamat.

b) Ciri-ciri rangsang
Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih menarik
perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil;
yangkontras dengan latar belakangnya dan yang intensitas rangsangnya paling kuat.

c) Nilai-nilai dan kebutuhan individu


Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam
pengamatannya disbanding seorang bukan seniman. Penelitian juga menunjukkan
bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin (mata uang
logam)lebih besar disbanding anak-anak orang kaya.

d) Pengalaman terdahulu
Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat memengaruhi bagaimanaseseorang
mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapilain halnya
bagi orang-orang Mentawai di Pedalaman Siberut atau saudara-saudarakita di
pedalaman Irian.
E. Sifat – Sifat Persepsi

1. Persepsi Bersifat Dugaan


Oleh karena data yang kita peroleh mengenai objek lewat penginderaan tidak
pernahlengkap, persepsi merupakan loncatan langsung pada kesimpulan. Seperti proses
seleksi, langkahini dianggap perlu karena kita tidak mungkin memperoleh seperangkat
rincian yang lengkaplewat kelima indera kita.
Proses persepsi yang bersifat dugaan itu memungkinkan kita menafsirkan suatu
objekdengan makna yang lebih lengkap dari suatu sudut pandang manapun. Oleh karena
informasiyang lengkap tidak pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat suatu
kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat penginderaan itu. Kita harus
mengisi ruang yangkosong untuk melengkapi gambaran itu dan menyediakan informasi
yang hilang.
Dengan demikian, persepsi juga adalah suatu proses mengorganisasikan informasi
yangtersedia, menempatkan rincian yang kita ketahui dalam suatu skema organisasional
tertentu yangmemungkinkan kita memperolah suatu makna lebih umum.

2. Persepsi Bersifat Evaluatif


Persepsi adalah suatu proses kognitif psikologis dalam diri kita yang
mencerminkan sikap,kepercayaan, nilai, dan pengharapan yang kita gunakan untuk
memaknai objek persepsi. Dengan demikian, persepsi bersifat pribadi dan subjektif.
Menggunakan kata-kata Andrea L. Rich, “persepsi pada dasarnya memiliki keadaan fisik
dan psikologis individu, alih-alih menunjukkan karakteristik dan kualitas mutlak objek
yang dipersepsi”. Dengan ungkapan Carl Rogers,“individu bereaksi terhadap dunianya
yang ia alami dan menafsirkannya dan dengan demikian dunia perseptual ini, bagi
individu tersebut, adalah realitas”.

3. Persepsi Bersifat Konstektual


Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh yang ada
dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat. Konteks
yangmelingkungi kita ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau suatu kejadian
sangatmempengaruhi struktur kognitif, pengharapan dan juga persepsi kita.Dalam
mengorganisasikan suatu objek, yakni meletakkannya dalam suatu konteks tertentu,
kitamenggunakan prinsip-prinsip berikut:
a. Prinsip pertama. Stuktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan
atau kedekatandan kelengkapannya.
b. Prinsip kedua. Kita cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian
yang terdiri dariobjek dan latar belakangnya.

Menurut Newcomb (dalam Arindita, 2003), ada beberapa sifat yang menyertai proses
persepsi, yaitu:

1. Konstansi (menetap): Dimana individu mempersepsikan seseorang sebagai orang itu


sendiriwalaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda.

2. Selektif: persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor. Dalam arti bahwa
banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan
perseptordalam mengelola dan menyerap informasi tersebut, sehingga hanya
informasi tertentu saja yangditerima dan diserap. Proses organisasi yang selektif:
beberapa kumpulan informasi yang sama dapat disusun ke dalam pola-pola menurut
cara yang berbeda-beda.

F. 1. Persepsi visual
G. Persepsi visual dari indera penglihatan yaitu mata. Persepsi ini adalah
H. persepsi yang paling awal berkembang pada bayi dan memengaruhi bayi dan
I. balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual adalah hasil dari apa yang
G. Contoh – Contoh Persepsi
1. Contoh Persepsi Objek:
- Terdapat obyek kulit pisang yang tergeletak di lantai.
Persepsinya:
Orang pertama hanya menyepelekan dan sekedar melihat itu sebagai sampah kulit pisang
Orang kedua mulai menyadari ada bahaya, sehingga memutuskan untuk membuangnya

- Terdapat objek botol plastik bekas di pojok ruangan.

Persepsinya:
Orang pertama merasa botol tersebut adalah sampah sehingga membuangnya.
Orang kedua merasa botol tersebut bisa dimanfaatkan menjadi pot tanaman sehingga
membawanya pulang.

2. Contoh Persepsi Sosial:


- Orang Barat mandi di bak mandi milik orang Jawa, karena biasanya mandi dengan
shower atau bathtub, bukan dengan gayung.
- Orang Barat tidak mengenal maaf-maafan pada hari Raya Idul Fitri.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persepsi memiliki definisi yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu
melalui alat reseptor yaitu indera. Persepsi juga memiliki beberapa jenis seperti
persepsi visual, persepsi auditoria, persepsi perabaan, persepsi penciuman, dan
persepsi pengecapan. Terjadinya persepsi juga memiliki beberapa syarat seperti
adanya objek yang dipersepsi, adanya alat indra atau reseptor dan adanya
perhatian.
Proses terbentuknya persepsi juga berawal dari objek yang menimbulkan
rangsangan, dan rangsangan tersebut di terima oleh alat indra lalu di lanjutkan ke otak
melalui syaraf. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri dari faktor yang
berasal dari dalam atau disebut faktor internal, dan ada juga faktor yang
mempengaruhi dari luar atau di sebut faktor eksternal.

B. Saran
Kajian-kajian tentang persepsi masih sangat perlu untuk ditingkatkan, karena
persepsi sangat penting bagi kita semua agar bisa membangun persepsi yang
positif, sehingga terciptanya kerukunan hidup antara satu individu dengan individu
yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35064194/makalah_persepsi_docx

https://www.academia.edu/42381812/MAKALAH_PERSEPSI

https://www.studocu.com/id/document/universitas-siliwangi/informatics-
engineering/makalah-persepsi/43325318

https://www.academia.edu/8368684/Makalah_persepsi_psikologi

http://e-journal.uajy.ac.id/554/2/1KOM03248.pdf

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6243693/persepsi-adalah-arti-contoh-
dan-faktor-yang-mempengaruhinya
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/02/110000369/persepsi--
pengertian-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai