Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
kontribusikan.
Dan kita semua berharap
semoga makalah ini mampu
menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca.
Sehingga untuk ke
depannya sanggup
memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah
sehingga menjadi makalah yang
miliki wawasan yang luas dan
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu
maupun pengalaman kami, Kami
percaya tetap
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat berharap
saran dan kritik yang
membangun berasal dari
pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Medan, September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
kontribusikan.
Dan kita semua berharap
semoga makalah ini mampu
menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca.
Sehingga untuk ke
depannya sanggup
memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah
sehingga menjadi makalah yang
miliki wawasan yang luas dan
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu
maupun pengalaman kami, Kami
percaya tetap
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat berharap
saran dan kritik yang
membangun berasal dari
pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Medan, September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
kontribusikan.
Dan kita semua berharap
semoga makalah ini mampu
menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca.
Sehingga untuk ke
depannya sanggup
memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah
sehingga menjadi makalah yang
miliki wawasan yang luas dan
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu
maupun pengalaman kami, Kami
percaya tetap
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat berharap
saran dan kritik yang
membangun berasal dari
pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Medan, September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas semua
limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
kontribusikan
TUGAS MAKALAH

BIDAN DALAM SISTEM


PELAYANAN KESEHATAN

OLEH:

KELOMPOK 9

1. KASMIATI.K (B.22.06.447)
2. MASNAWATI (B.22.06.448)
3. NIRMAWATI (B.22.06.449)
4. NIRWANA (B.22.06.450)
5. SURYANTI S (B.22.06.451)
6. NURMACITA (B.22.06.452)
7. RAMLAH S (b.22.06.453)
8. MASNAENI SALEH (B.22.06.454)
9. SURYA USMAN (B.22.06.455)
10. MULIATI (B.22.06.456)
11. NURBAYA (B.22.06.457)
12. NURBULAN (B.22.06.458)

UNIVERSITAS MEGABUANA PALOPO


TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua limpahan Rahmat dan karunianya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai, tidak lupa kami mengucapkan begitu banyak
terima kasih atas uluran tangan dan bantuan bersal dari teman-teman yang telah bersedia
berkontribusi Bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik tanggapan maupun materi yang telah
mereka kontribusikan.
Dan kami semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu bagi para
pembaca sehingga untuk kedepannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatan isian makalah
ini sehingga menjadi makalah yang memiliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, kami percaya tetap banyak kekurangan dalam
makalah ini, oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAPUL…………………………………………………………..……. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….... ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. iii

BAB I: PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………... 1
C. TUJUAN……………………………………………………………………. 1
D. MANFAAT…………………………………………………………………. 2

BAB II: PEMBAHASAN

A. Aturan Yang Terkait Batasan Kewenangan Bidan Pada Setiap


Setting Pelayanan………………………………………………………………. 3
1. Definisi kebidanan………………………………………………………….. 3
2. Sistem pelayanan kesehatan……………………………………………….. 4
3. Peran dan tanggung jawab bidan system pelayanan kesehatan………. 5
4. Ruang lingkup praktik kebidanan menurut ICM dan IBI…………….. 7
5. Pelayanan Kebidanan……………………………………………………... 8
6. Praktik kebidanan…………………………………………………………. 9
7. Ruang lingkup praktik kebidanan………………………………………. 10
B. Studi Kasus Rujukan dan Penanganan………………………………………... 13
1. Pengertian rujukan…………………………………………………………… 13
2. Kegiatan dan pembagian dalam sistem rujukan…………………………. 13
3. Unsur-unsur dan sistem rujukan……………………………………………. 14
C. Kerja Sama Lintas Sektor dan Lintas Disiplin………………………………. 14
1. Pengertian lintas sektor dan lintas program……………………………… 14
2. Manfaat Kerja sama lintas sector…………………………………………. 15
3. Contoh kerja sama lintas sector……………………………………………. 16

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan………………………………………………………………………. 17
2. Saran……………………………………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti Program Pendidikan Bidan dan telah lulus
ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku” (KepMenKes RI No.900/MenKes/SK/2002).
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi
bidan dalam system pelayanan kesehatan yg bertujuan meningkatkan Kesehatan kaum Perempuan
khususnya ibu dan anak.
Sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa
indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45. (Djoko
Wiyono, 1997:310).
Peran dan Tanggung jawab Bidan Dalam system pelayanan Kesehatan adalah Peran sebagai
pelaksana, memiliki tiga kategori yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas
ketergantungan/rujukan. Peran sebagai pengelola memiliki 2 tugas yaitu pengembangan pelayanan
dasar Kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim, Peran Bidan sebagai pendidik memiliki 2 tugas
yaitu sebagai pendidik dan penyuluh Kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader, dan
Peran sebagai peneliti.
Tanggung jawab Bidan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan seperti : Tanggung jawab
terhadap peraturan perundang-undangan, Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi,
Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan, Tanggung jawab terhadap keluarga yang
dilayani, Tanggung jawab terhadap profesi, Tanggung jawab terhadap Masyarakat.
Ruang Lingkup Praktek Kebidanan menurut ICM dan IBI yaitu Ruang Lingkup Praktek
Kebidanan, Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada
pertolongan medis.
Pelayanan Kebidanan (Midwifery Service) adalah Bagian integral dalam sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
Praktik Kebidanan adalah Implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang bersifat
otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari etika dan kode etik bidan.
Pelayanan Kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, Pertolongan
persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai
dengan kewenangan, melaksanakan tindakan kegawatdaruratan.
Ruang lingkup praktik kebidanan mencakup asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan
dan nifas yang normal.
Pendekatan dalam Praktik Kebidanan yaitu Sistem Approach, Problem Solving Approach,
Primary Health Care Approach, Team Approach, Pendekatan Ilmiah, Holistik Approach, Pendekatan
manajemen kebidanan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini :
1. Apa pengertian bidan ?
2. Bagaimana System pelayanan Kesehatan ?
3. Bagaimana peran dan tanggung jawab bidan dalam system pelayanan Kesehatan?
4. Bagaimana ruang lingkup praktek kebidanan menurut ICM dan IBI?
5. Apa Pengertian pelayanan kebidanan?
6. Apa Pengertian praktek kebidanan?
7. Bagaimana Ruang lingkup praktek kebidanan?
8. Bagaiaman studi kasus rujukan dan penanganannya ?
9. Bagaimana lintar sector dan lintas disiplin ?

C. TUJUAN

1
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian bidan
2. Untuk mengetahui System pelayanan Kesehatan
3. Untuk mengetahui Bagaimana peran dan tanggung jawab bidan dalam system pelayanan
Kesehatan
4. Untuk mengetahui Bagaimana ruang lingkup praktek kebidanan menurut ICM dan IBI
5. Untuk mengetahui Pengertian pelayanan kebidanan
6. Untuk mengetahui Pengertian praktek kebidanan
7. Untuk mengetahui Ruang lingkup praktek kebidanan
8. Untuk mengertahui studi kasus rujukan dan penanganannya
9. Untuk mengetahui lintas sector dan lintas disiplin.

D. MANFAAT
Agar mahasiswa lebih berpengetahuan terhadap peran bidan dalam system pelayanan
Kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aturan Yang Terkait Batasan Kewenangan Bidan Pada Setiap Setting Pelayanan
1. Defenisi Kebidanan
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan
diberi izin secara sah untuk melaksanakan praktik (Ikatan Bidan Indonesia, 2006). Dalam
memberikan asuhan bidan memiliki kewenangan yang telah diatur pada PERMENKES No.
28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan terdapat pada pasal 18
sampai dengan 27. Dalam memberika pelayanan bidan harus menerapkan standar asuhan
kebidanan yang telah diatur dalam KEPMENKES No. 938/MENKES/SK/VII/2007. Standar
tersebut adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai wewenang dan ruang lingkupnya. Standar asuhan kebidanan yaitu:
1. Standar I (Pengkajian)
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2. Standar II (Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan)
Bidan menganalisis data yang diperoleh dari pengkajian, menginterpretasikannya secara
akurat dan logis untuk menegakkan suatu diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
3. Standar III (Perencanaan)
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah yang telah
ditegakkan.
4. Standar IV (Implementasi)
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien dan
aman berdasarkan evidence based kepada pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
5. Standar V (Evaluasi)
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan perubahan perkembangan
kondisi klien.
6. Standar VI (Pencatatan Asuhan Kebidanan)
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas mengenai
keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang disediakan
(rekam medis/ KMS/ status pasien/ buku KIA), ditulis dalam bentuk catatan
perkembangan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa dan Penatalaksanaan).
3
2. Sistem pelayanan Kesehatan
Menurut Prof. Dr Soekidjo Notatoatmojo Pealayanan Kesehatan adalah Sub system
pelayanan Kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotive (peningkatan Kesehatan) dengan saran masyarakat.
Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) Sistem Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang
diadakan sendri/ secara Bersama- sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan Kesehatan, mencegah, dan penyembuhkan penyakit serta memulihkan
Kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat.

Menurut Depkes RI (2009) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
Jadi sesuai pengertian, diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan Kesehatan adalah sub
system pelayanan Kesehatan yang tujuan utamanya adalah promotive (memelihara dan
meningkatkan Kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi
(pemulihan) Kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat. Yang di
maksudnya sub system disini adalah sub system dalam pelayanan Kesehatan yang itu
masukkan, proses keluaran, dampak, umpan balik.
1. Input
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah
system. Input system pelayanan Kesehatan : potensi masyarakat, tenega dan saran
Kesehatan.
2. Proses
Kegiatan yang mengubah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari system
tersebut. Proses dalam pelayanan Kesehatan : berbagaai kegiatan dalam pelayanan
Kesehatan.
3. Output
Merupakan hasil yang di peroleh dari sebuah proses. Output pelayanan Kesehatan :
pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat sembuh dan sehat.
4. Dampak
Merupakan akibatnya dan output atau hasil suatu system. Terjadi dalam waktu relatif
lama. Damapakk system pelayanan kesehatan : masyarakat sehat, angka Kesehatan dan
kematian menurun.
5. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah system yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam pelayanan Kesehatan :
kualitas tenanga Kesehatan.
4
6. Lingkungan
Semua keadaan di luar system tetapi dapat menpengaruhi pelayanan Kesehatan.

(Menurut Dubois & Miley (2005 : 317), Sistem Pelayanan Kesehatan adalah
upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat

3. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan System Pelayanan Kesehatan

Sebagai salah satu anggota profesi tenaga kesehatan yang profesional, bidan memiliki
peran, fungsi, tanggung jawab, kewajiban dan hak sebagai anggota kesehatan. Untuk
menunjang peran, fungsi dan tangung jawab tersebut bidan dibekali dengan sejumlah
kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh bidan dalam menjalankan
praktik pelayanan kebidanan. Dalam menjalankan tugasnya, bidan memiliki peran sebagai
berikut:

1) Peran sebagai pelaksana

Sebagai pelaksana, bidan mempunyai 3 kategori tugas yaitu mandiri, kolaborasi


dan merujuk.

TUGAS MANDIRI:

a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang


diberikan
b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan
melibatkan klien
c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal

d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan normal


dengan melibatkan klien/keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien pada masa nifas dengan


melibatkan klien/keluarga
g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
h. Memberikan asuhankebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan
wanita dalam masa klimakterium dan menopause
i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga

5
TUGAS KOLABORASI/KERJASAMA:
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan ririko
tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
yang mengalami komplikasi, serta kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi, serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga

TUGAS KETERGANTUNGAN/MERUJUK:

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan


fungsi keterlibatan klien dan keluarga

b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil


dengan risiko tinggi dan kegawatdaruratan

c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa


persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga

d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu


dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
meibatkan keluarga

f. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
6
klien/keluarga

2) Peran sebagai pengelola

a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk


individu dan keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan
melibatkan masyarakat/klien

b. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan program


sektor lain wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader
kesehatan, dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam
wilayah kerjanya.

3) Peran sebagai pendidik

a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada individu dan keluarga


dan, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak
dan keluarga berencana

b. Melatih dan membimbing kader termasuk mahasiswa bidan serta membina


dukun di wilayah atau tempat kerjanya

4) Peran sebagai peneliti

Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik


secara mandiri maupun secara kelompok
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
b. Menyusun rencana kerja pelatihan
c. Melaksanakan investigasi sesuai rencana
d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program
kerja atau pelayanan kesehatan

4. Ruang Lingkup Praktik Kebidanan menurut ICM dan IBI


1. Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita dewasa
sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
2. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat BBL.

7
3. Pengawasan pada kesmas diposyandu (tidak pencegahan), penyeluhuan dan pendidikan
kesehatan pada ibu, keluarga, dan masyarakat termasuk (persiapan menjadi orang tua,
menentukan KB, mendeteksi abnormal pada ibu dan bayi).
4. Konsultasi dan rujukan.
5. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada
pertolongan medis.

5. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan yang telah
terdaftar memperoleh SIPB (Surat Ijin Praktek Bidan) dari dinas kesehatan. Pelayanan
kebidanan merupakan seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu
dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga
yang berkualitas.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat, yang
meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. Layanan
kebidanan dapat dibedakan menjadi:
1. Layanan kebidanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
tanggung jawab bidan
2. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan
3. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu
pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang
menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke
tempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisontal maupun vertikal atau ke
profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan
keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
Pelayanan kebidanan yang bermutu yaitu pelayanan kebidanan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan yang sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan
standart pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan.
4. Ukuran pelayanan kebidanan bermutu:

8
1. Ketersediaan pelayanan kebidanan (Available)
2. Kewajaran pelayanan kebidanan (Appropriate)
3. Kesinambungan pelayanan kebidanan (Continue)
4. Penerimaan jasa pelayanan kebidanan (Acceptable)
5. Ketercapaian pelayanan kebidanan (Accesible)
6. Keterjangkauan pelayanan kebidanan (Affordable)
7. Efisiensi pelayanan kebidanan (Efficient)
8. Mutu pelayanan kebidanan (Quality)

6. Praktik Kebidanan

Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan


pelayanan/asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Sedangkan manajemen kebidanan adalah pendekatan yang dilakukan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sitematis.
Praktik kebidanan merupakan implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang
bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari etika dan
kode etik bidan.
Standar Praktik Bidan adalah wewenang/batasan kewenangan dalam
melaksanakan praktek kebidanan yang meliputi 24 standar dan dikelompokkan menjadi
5 bagian:
1) Standar pelayanan umum:

a. Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat

b. Pencatatan dan pelaporan

2) Standar pelayanan antenatal:

a. Identifikasi ibu hamil

b. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

c. Palapasi abdominal

d. Pengelolaan anemia pada kehamilan

e. Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan

f. Persiapan persalinan

3) Standar pertolongan persalinan:

a. Asuhan persalinan kala I

9
b. Persalinan kala II yang aman

c. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III

d. Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi

4) Standar pelayanan nifas

a. Perawatan bayi baru lahir

b. Penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan

c. Pelayanan bagi ibu dan bayi masa nifas

5) Standar penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal


a. Penanganan perdarahan dalam kehamilan TM III
b. Penanganan kegawatan pada eklampsia
c. Penanganan kegawatan pada partus lama/macet
d. Persalinan dengan penggunaan vakum ekstraktor
e. Penanganan retensio plasenta
f. Penanganan perdarahan post partum primer (1-24 jam setelah kelahiran)
g. Penanganan perdarahan post partum sekunder (2 hari setelah kelahiran)
h. Penanganan pada infeksi nifas sepsis puerperalis
i. Penanganan pada asfiksia neonatorum/sulit bernafas

7. Ruang Lingkup Praktik Kebidanan

Ruang lingkup praktik kebidanan adalah batasan dari kewenangan bidan dalam
menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan jenis
pelayanan kebidanan.

Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktik Kebidanan dapat diartikan sebagai
luas area praktik dari suatu profesi.

Definisi secara khusus : Ruang Lingkup Praktik Kebidanan digunakan untuk


menentukan apa yang boleh dilakukan seorang bidan.
1. Lingkup Praktik Kebidanan
Lingkup Praktik Kebidanan meliputi Pemberian Asuhan pada :
Bayi baru lahir (BBL), bayi, balita, anak perempuan, remaja putri, wanita pranikah,
wanita selama masa hamil, persalinan dan nifas, wanita pada masa interval dan wanita
menopause.
Ruang lingkup praktik kebidanan meliputi standar minimal yang telah ditentukan
dalam SPK. Standar Praktik Kebidanan (SPK) tersebut telah bersifat nasional dan dibuat
10
oleh organisasi profesi bidan itu sendiri (Ikatan Bidan Indonesia atau IBI).
Dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab, maka
setiap bidan harus memiliki kompetensi utama yang meliputi pengetahuan, keterampilan
dan perilaku.
Ruang Lingkup Praktik Kebidanan mencakup kategori, yaitu : kompetensi inti atau
utama dan kompetensi lanjutan adalah pengembangan dari pengetahuan dan keterampilan
dasar untuk mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan masyarakat yang dinamis.

2. Lingkup Praktik Bidan


Kewenangan yang bisa dilakukan oleh bidan dalam menjalankan praktik kebidanan
berdasarkan Kepmenkes No 900/Menkes/SK/VII/2002.
a. Lingkup pelayanan kebidanan kepada anak meliputi (KEPMENKES RI No 900 pasal
18)
1) Pelayanan neonatal esensial
2) Pemeriksaan bayi baru lahir dan perawatan bayi
3) Perawatan tali pusat
4) Resusitasi pada bayi baru lahir
5) Penanganan hipotermi pada BBL
6) Pemberian ASI
7) Pemantauan tumbuh kembang anak
8) Pengobatan penyakit ringan
9) Pemberian imunisasi
10) Pemberian penyuluhan
b. Lingkup pelayan kebidanan kepada wanita meliputi (KEPMENKES RI No 900 pasal
16)
1) Penyuluhan dan konseling
2) Pemeriksaan fisik
3) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
4) Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus
imminens, hipertensi gravidarum tingkat I, preeklamsi ringan dan anemia ringan.
5) Pertolongan persalinan normal
6) Pertolongan normal yang mencakup letak sungsang, infeksi, pendarahan post
partum, laserasi jalan lahir, partus, macet kepala didasar panggul, ketuban pecah
dini, distosia karena inseria uteri primer, postterm, dan preterm.
7) Pelayanan ibu nifas ringan
8) Pelayanan ibu nifas abnormal yang meliputi retensio plasenta, rejentan dan
infeksi ringan
9) Pelayanan dan pengobatan pada klien ginekologis yang meliputi keputihan,
11
perdarahan tidak teratur, dan penundaan haid
3. Lingkup pelayan Keluarga Berencana
Bidan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana berwenang untuk :
a. Memberikan pelayanan KB yakni : pemasangan IUD/AKDR (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim), AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit), pemberian suntikan, tablet,
kondom, diagfragma, jelly.
b. Memberikan konseling pemakaian kontasepsi dan semua informasi tentang
kontrasepsi
c. Memberikan pelayanan efek samping pemakaian kontrasepsi
d. Melakukan pencabutan AKDR letak normal
e. Melakukan pencabutan AKBK tanpa penyulit

4. Lingkup Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat berwenang untuk
a. Pembinaan Peran serta masyarakat dalam bidang KIA
b. Memantau tumbuh kembang anak
c. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
d. Melaksanakan deteksi dini, melaksanakan pertolongan pertama merujuk dan
memberikan penyuluhan infeksi menular seksual (IMS), penyalahgunaan narkotika
psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA)

Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 berwenang


untuk :
a. Memberikan imunisasi
b. Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas
c. Mengeluarkan plasenta secara normal
d. Bimbing senam hamil
e. Pengeluaran sisa jaringan konsepsi
f. Episiotomi
g. Penjahitan luka episotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II
h. Amniotomi pada pembukaan seviks lebih dari 4 cm
i. Pemberian infus
j. Pemberiaan suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika dan sedative
k. Kompresi bimanual
l. Versi ekstrasi gemelli pada kelahiran bayi ke II dan seterusnya
m. Vacum ekstrasi dengan bayi didasar panggul
n. Pengendalian anemia
o. Meningkatkan pemeliharaan dan pengeluaran ASI
12
p. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia
q. Penanganan hipotermi
r. Pemberian obat obatan terbatas melalui lembar permintaan obat
s. Pemberian minum sonde atau pipet
t. Pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian
u. Memberikan obat atau alat kontrasepsi oral, suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim,
alat kontrasepsi bawah kulit dan kondom
v. Memberikan penyuluhan dan konseling pemakaian KB
w. Melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim
x. Melakukan pencabutan alat kkontrasepsi dibawah kulit tanpa penyulit
y. y.Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, KB dan kesehatan masyarakat

B. Studi Kasus Rujukan Dan Penanganan

1. Pengertian

Rujukan adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah
kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dan satu unit ke unit yang lebih lengkap / rumah
sakit) untuk horizontal (dari satu bagian lain dalam satu unit). (Muchtar, 1977)

Rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk menyokong
atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Rujukan mungkin menggunakan faktual ataupun
non faktual. Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan obyek aktual. Rujukan
dapat berwujud dalam bentuk bukti.
Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan
oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan
yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan
lain secara horizontal maupun vertical.
Tata laksana rujukan:
a. Internal antas-petugas di satu rumah
b. Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
c. Antara masyarakat dan puskesmas
d. Antara satu puskesmas dan puskesmas lainnya
e. Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya
f. Internal antar-bagian/unit pelayanan di dalam satu rumah sakit
g. Antar rumah sakit, laboratoruim atau fasilitas pelayanan lain dari rumah sakit
(Kebidanan Komunitas)

2. Kegiatan dan pembagian dalam sistem rujukan

13
Rujukan informasi medis membahas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim
dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim. Kemudian Bidan menjalin kerja sama dalam
sistem pelaporan data-data parameter pelayanan kebidanan, terutama mengenai kematian
maternal dan pranatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh angka-angka secara regional
dan nasional pemantauan perkembangan maupun penelitian.

Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan internal dan rujukan eksternal.
a. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam
institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas
induk.
b. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan
kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun
vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).

3. Unsur-unsur dalam sistem rujukan


a. Penanganan dan pembebasan jalan napas
b. Kontrol perdarahan
c. Pemberian cairan infus intravena
d. Kontrol nyeri ( mengurangi atau menghilangkan nyeri )
e. Penanganan pasien saat proses rujukan:
 Pasien harus didampingi oleh tenaga terlatih, sehingga cairan intravena dan oksigen
dapat terus diberikan.
 Bila pasien tudak dapat didampingi oleh tenaga terlatih, maka pendamping harus diberi
petunjuk cara menangani cairan intravena dalam perjalanan.
 Dalam perjalanan ketempat rujukan, pasien harus dijaga tetap dalam kondisi hangat dan
kakinya harus dalam keadaan yang lebih tinggi khususnya karena syok hipovolemi.

 Gunakanlah selimut dan jangan memakai sumber panas yang lain karena mungkin kulit
pasien bisa terbakar.

C. Kerja Sama Lintas Sector Dan Lintas Disiplin

1. Pengertian

Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara beberapa program
dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Kerja sama lintas program yang
diterapkan di puskesmas berarti melibatkan beberapa program terkait yang ada di puskesmas.
Tujuan khusus kerja sama lintas program adalah untuk menggalang kerja sama dalam tim dan
selanjutnya menggalang kerja sama lintas sektoral.

Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang-orang di luar sektor kesehatan yang
merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara langsung atau tidak langsung

14
terhadap kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal pengesahan, tetapi juga
ikut serta mendefinisikan masalah, prioritas kebutuhan, pengumpulan, dan interpretasi
informasi serta mengevaluasi. Lintas sektor kesehatan merupakan hubungan yang dikenali
antara bagian atau bagian-bagian dari sektor yang berbeda, dibentuk untuk mengambil
tindakan pada suatu masalah agar hasil yang tercapai dengan cara yang lebih efektif,
berkelanjutan atau efisien dibanding sektor kesehatan bertindak sendiri. Prinsip kerja sama
lintas sektor melalui pertalian dengan program di dalam dan di luar sektor kesehatan untuk
mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap konsekuensi kesehatan dari keputusan
kebijakan dan praktek organisasi sektor-sektor yang berbeda.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kerjsasama lintas sektor penganggulangan yang


meliputi anggaran, peraturan, komunikasi, komitmen, peran, dan tanggung jawab. Masalah
anggaran sering membuat beberapa institusi membentu kerja sama. Pengendalian melalui
manajemen lingkungan memerlukan kejelasan yang efektif antara sektor klinis, kesehatan
lingkungan, perencanaan pemukiman, institusi akademis, dan masyarakat setempat.

2. Manfaat Kerjasama Lintas Sektor

Kerjasama lintas sektor dalam memberikan banyak manfaat, antara lain:


a. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana.
b. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan reproduksi untuk masyarakat.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi.
d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana.
e. Memberdayakan perempuan dan remaja dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana.
f. Meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
3. Contoh Kerjasama Lintas Sektor
a. Kesehatan
 Kerjasama antara puskesmas, rumah sakit, dan praktisi kesehatan untuk memberikan
pelayanan kesehatan reproduksi yang terintegrasi.
 Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi oleh bidan desa dan kader kesehatan
kepada masyarakat.
 Pemberian vitamin dan suplemen kepada ibu hamil dan balita untuk menjaga
kesehatan.
b. Pendidikan
 Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dalam kurikulum sekolah.
 Pelatihan keterampilan hidup sehat kepada anak-anak dan remaja di sekolah.
 Penyediaan fasilitas sanitasi yang ramah anak di sekolah.
c. Sosial
 Program pemberdayaan perempuan dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana.

15
 Pelatihan keterampilan kehidupan kepada ibu rumah tangga untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
 Pengadaan sarana dan prasarana bagi lanjut usia.
d. Ekonomi
 Pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha kepada kelompok masyarakat untuk
meningkatkan perekonomian.
 Pengembangan agrowisata dan agribisnis untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat.
 Pemberdayaan kelompok tani dalam penggunaan teknologi pertanian yang modern.

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULN
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti Program Pendidikan Bidan dan telah lulus
ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Peran dan Tanggung jawab Bidan Dalam system pelayanan Kesehatan adalah Peran sebagai
pelaksana, memiliki tiga kategori yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas
ketergantungan/rujukan. Peran sebagai pengelola memiliki 2 tugas yaitu pengembangan
pelayanan dasar Kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim, Peran Bidan sebagai pendidik
memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh Kesehatan bagi klien serta pelatih dan
pembimbing kader, dan Peran sebagai peneliti.
Tanggung jawab Bidan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan seperti : Tanggung jawab
terhadap peraturan perundang-undangan, Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi,
Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan, Tanggung jawab terhadap keluarga
yang dilayani, Tanggung jawab terhadap profesi, Tanggung jawab terhadap Masyarakat.
Ruang Lingkup Praktek Kebidanan menurut ICM dan IBI yaitu Ruang Lingkup Praktek
Kebidanan, Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada
pertolongan medis.
Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan
oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang
dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan lain
secara horizontal maupun vertica
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara beberapa program
dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-ganesha/manajemen-
pendidikan/makalah-sistem-pelayanan-kesehatan/47565805

https://lidiananovianti./2015/05/ruang-lingkup-praktik-kebidanan.html

https://www.bhuanajaya.desa.id/kerjasama-lintas-sektor-dalam-kampung-kb/

18

Anda mungkin juga menyukai