Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
kontribusikan.
Dan kita semua berharap
semoga makalah ini mampu
menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca.
Sehingga untuk ke
depannya sanggup
memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah
sehingga menjadi makalah yang
miliki wawasan yang luas dan
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu
maupun pengalaman kami, Kami
percaya tetap
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat berharap
saran dan kritik yang
membangun berasal dari
pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Medan, September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
kontribusikan.
Dan kita semua berharap
semoga makalah ini mampu
menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca.
Sehingga untuk ke
depannya sanggup
memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah
sehingga menjadi makalah yang
miliki wawasan yang luas dan
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu
maupun pengalaman kami, Kami
percaya tetap
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat berharap
saran dan kritik yang
membangun berasal dari
pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Medan, September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
kontribusikan.
Dan kita semua berharap
semoga makalah ini mampu
menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca.
Sehingga untuk ke
depannya sanggup
memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah
sehingga menjadi makalah yang
miliki wawasan yang luas dan
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu
maupun pengalaman kami, Kami
percaya tetap
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat berharap
saran dan kritik yang
membangun berasal dari
pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Medan, September 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas semua
limpahan
rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini sanggup tersusun
hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas
uluran tangan dan
bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan
baik anggapan maupun
materi yang telah mereka
kontribusikan
TUGAS MAKALAH
OLEH:
KELOMPOK 9
1. KASMIATI.K (B.22.06.447)
2. MASNAWATI (B.22.06.448)
3. NIRMAWATI (B.22.06.449)
4. NIRWANA (B.22.06.450)
5. SURYANTI S (B.22.06.451)
6. NURMACITA (B.22.06.452)
7. RAMLAH S (b.22.06.453)
8. MASNAENI SALEH (B.22.06.454)
9. SURYA USMAN (B.22.06.455)
10. MULIATI (B.22.06.456)
11. NURBAYA (B.22.06.457)
12. NURBULAN (B.22.06.458)
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAPUL…………………………………………………………..……. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….... ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………... 1
C. TUJUAN……………………………………………………………………. 1
D. MANFAAT…………………………………………………………………. 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti Program Pendidikan Bidan dan telah lulus
ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku” (KepMenKes RI No.900/MenKes/SK/2002).
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi
bidan dalam system pelayanan kesehatan yg bertujuan meningkatkan Kesehatan kaum Perempuan
khususnya ibu dan anak.
Sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa
indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45. (Djoko
Wiyono, 1997:310).
Peran dan Tanggung jawab Bidan Dalam system pelayanan Kesehatan adalah Peran sebagai
pelaksana, memiliki tiga kategori yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas
ketergantungan/rujukan. Peran sebagai pengelola memiliki 2 tugas yaitu pengembangan pelayanan
dasar Kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim, Peran Bidan sebagai pendidik memiliki 2 tugas
yaitu sebagai pendidik dan penyuluh Kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader, dan
Peran sebagai peneliti.
Tanggung jawab Bidan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan seperti : Tanggung jawab
terhadap peraturan perundang-undangan, Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi,
Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan, Tanggung jawab terhadap keluarga yang
dilayani, Tanggung jawab terhadap profesi, Tanggung jawab terhadap Masyarakat.
Ruang Lingkup Praktek Kebidanan menurut ICM dan IBI yaitu Ruang Lingkup Praktek
Kebidanan, Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada
pertolongan medis.
Pelayanan Kebidanan (Midwifery Service) adalah Bagian integral dalam sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
Praktik Kebidanan adalah Implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang bersifat
otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari etika dan kode etik bidan.
Pelayanan Kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, Pertolongan
persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai
dengan kewenangan, melaksanakan tindakan kegawatdaruratan.
Ruang lingkup praktik kebidanan mencakup asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan
dan nifas yang normal.
Pendekatan dalam Praktik Kebidanan yaitu Sistem Approach, Problem Solving Approach,
Primary Health Care Approach, Team Approach, Pendekatan Ilmiah, Holistik Approach, Pendekatan
manajemen kebidanan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini :
1. Apa pengertian bidan ?
2. Bagaimana System pelayanan Kesehatan ?
3. Bagaimana peran dan tanggung jawab bidan dalam system pelayanan Kesehatan?
4. Bagaimana ruang lingkup praktek kebidanan menurut ICM dan IBI?
5. Apa Pengertian pelayanan kebidanan?
6. Apa Pengertian praktek kebidanan?
7. Bagaimana Ruang lingkup praktek kebidanan?
8. Bagaiaman studi kasus rujukan dan penanganannya ?
9. Bagaimana lintar sector dan lintas disiplin ?
C. TUJUAN
1
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian bidan
2. Untuk mengetahui System pelayanan Kesehatan
3. Untuk mengetahui Bagaimana peran dan tanggung jawab bidan dalam system pelayanan
Kesehatan
4. Untuk mengetahui Bagaimana ruang lingkup praktek kebidanan menurut ICM dan IBI
5. Untuk mengetahui Pengertian pelayanan kebidanan
6. Untuk mengetahui Pengertian praktek kebidanan
7. Untuk mengetahui Ruang lingkup praktek kebidanan
8. Untuk mengertahui studi kasus rujukan dan penanganannya
9. Untuk mengetahui lintas sector dan lintas disiplin.
D. MANFAAT
Agar mahasiswa lebih berpengetahuan terhadap peran bidan dalam system pelayanan
Kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aturan Yang Terkait Batasan Kewenangan Bidan Pada Setiap Setting Pelayanan
1. Defenisi Kebidanan
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan
diberi izin secara sah untuk melaksanakan praktik (Ikatan Bidan Indonesia, 2006). Dalam
memberikan asuhan bidan memiliki kewenangan yang telah diatur pada PERMENKES No.
28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan terdapat pada pasal 18
sampai dengan 27. Dalam memberika pelayanan bidan harus menerapkan standar asuhan
kebidanan yang telah diatur dalam KEPMENKES No. 938/MENKES/SK/VII/2007. Standar
tersebut adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai wewenang dan ruang lingkupnya. Standar asuhan kebidanan yaitu:
1. Standar I (Pengkajian)
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2. Standar II (Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan)
Bidan menganalisis data yang diperoleh dari pengkajian, menginterpretasikannya secara
akurat dan logis untuk menegakkan suatu diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
3. Standar III (Perencanaan)
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah yang telah
ditegakkan.
4. Standar IV (Implementasi)
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien dan
aman berdasarkan evidence based kepada pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
5. Standar V (Evaluasi)
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan perubahan perkembangan
kondisi klien.
6. Standar VI (Pencatatan Asuhan Kebidanan)
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas mengenai
keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang disediakan
(rekam medis/ KMS/ status pasien/ buku KIA), ditulis dalam bentuk catatan
perkembangan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa dan Penatalaksanaan).
3
2. Sistem pelayanan Kesehatan
Menurut Prof. Dr Soekidjo Notatoatmojo Pealayanan Kesehatan adalah Sub system
pelayanan Kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotive (peningkatan Kesehatan) dengan saran masyarakat.
Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) Sistem Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang
diadakan sendri/ secara Bersama- sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan Kesehatan, mencegah, dan penyembuhkan penyakit serta memulihkan
Kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat.
Menurut Depkes RI (2009) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
Jadi sesuai pengertian, diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan Kesehatan adalah sub
system pelayanan Kesehatan yang tujuan utamanya adalah promotive (memelihara dan
meningkatkan Kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi
(pemulihan) Kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat. Yang di
maksudnya sub system disini adalah sub system dalam pelayanan Kesehatan yang itu
masukkan, proses keluaran, dampak, umpan balik.
1. Input
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah
system. Input system pelayanan Kesehatan : potensi masyarakat, tenega dan saran
Kesehatan.
2. Proses
Kegiatan yang mengubah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari system
tersebut. Proses dalam pelayanan Kesehatan : berbagaai kegiatan dalam pelayanan
Kesehatan.
3. Output
Merupakan hasil yang di peroleh dari sebuah proses. Output pelayanan Kesehatan :
pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat sembuh dan sehat.
4. Dampak
Merupakan akibatnya dan output atau hasil suatu system. Terjadi dalam waktu relatif
lama. Damapakk system pelayanan kesehatan : masyarakat sehat, angka Kesehatan dan
kematian menurun.
5. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah system yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam pelayanan Kesehatan :
kualitas tenanga Kesehatan.
4
6. Lingkungan
Semua keadaan di luar system tetapi dapat menpengaruhi pelayanan Kesehatan.
(Menurut Dubois & Miley (2005 : 317), Sistem Pelayanan Kesehatan adalah
upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat
Sebagai salah satu anggota profesi tenaga kesehatan yang profesional, bidan memiliki
peran, fungsi, tanggung jawab, kewajiban dan hak sebagai anggota kesehatan. Untuk
menunjang peran, fungsi dan tangung jawab tersebut bidan dibekali dengan sejumlah
kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh bidan dalam menjalankan
praktik pelayanan kebidanan. Dalam menjalankan tugasnya, bidan memiliki peran sebagai
berikut:
TUGAS MANDIRI:
5
TUGAS KOLABORASI/KERJASAMA:
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan ririko
tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
yang mengalami komplikasi, serta kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi, serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga
TUGAS KETERGANTUNGAN/MERUJUK:
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
meibatkan keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
6
klien/keluarga
7
3. Pengawasan pada kesmas diposyandu (tidak pencegahan), penyeluhuan dan pendidikan
kesehatan pada ibu, keluarga, dan masyarakat termasuk (persiapan menjadi orang tua,
menentukan KB, mendeteksi abnormal pada ibu dan bayi).
4. Konsultasi dan rujukan.
5. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada
pertolongan medis.
5. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan yang telah
terdaftar memperoleh SIPB (Surat Ijin Praktek Bidan) dari dinas kesehatan. Pelayanan
kebidanan merupakan seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu
dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga
yang berkualitas.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat, yang
meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. Layanan
kebidanan dapat dibedakan menjadi:
1. Layanan kebidanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
tanggung jawab bidan
2. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan
3. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu
pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang
menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke
tempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisontal maupun vertikal atau ke
profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan
keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
Pelayanan kebidanan yang bermutu yaitu pelayanan kebidanan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan yang sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan
standart pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan.
4. Ukuran pelayanan kebidanan bermutu:
8
1. Ketersediaan pelayanan kebidanan (Available)
2. Kewajaran pelayanan kebidanan (Appropriate)
3. Kesinambungan pelayanan kebidanan (Continue)
4. Penerimaan jasa pelayanan kebidanan (Acceptable)
5. Ketercapaian pelayanan kebidanan (Accesible)
6. Keterjangkauan pelayanan kebidanan (Affordable)
7. Efisiensi pelayanan kebidanan (Efficient)
8. Mutu pelayanan kebidanan (Quality)
6. Praktik Kebidanan
c. Palapasi abdominal
f. Persiapan persalinan
9
b. Persalinan kala II yang aman
Ruang lingkup praktik kebidanan adalah batasan dari kewenangan bidan dalam
menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan jenis
pelayanan kebidanan.
Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktik Kebidanan dapat diartikan sebagai
luas area praktik dari suatu profesi.
1. Pengertian
Rujukan adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah
kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dan satu unit ke unit yang lebih lengkap / rumah
sakit) untuk horizontal (dari satu bagian lain dalam satu unit). (Muchtar, 1977)
Rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk menyokong
atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Rujukan mungkin menggunakan faktual ataupun
non faktual. Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan obyek aktual. Rujukan
dapat berwujud dalam bentuk bukti.
Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan
oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan
yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan
lain secara horizontal maupun vertical.
Tata laksana rujukan:
a. Internal antas-petugas di satu rumah
b. Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
c. Antara masyarakat dan puskesmas
d. Antara satu puskesmas dan puskesmas lainnya
e. Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya
f. Internal antar-bagian/unit pelayanan di dalam satu rumah sakit
g. Antar rumah sakit, laboratoruim atau fasilitas pelayanan lain dari rumah sakit
(Kebidanan Komunitas)
13
Rujukan informasi medis membahas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim
dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim. Kemudian Bidan menjalin kerja sama dalam
sistem pelaporan data-data parameter pelayanan kebidanan, terutama mengenai kematian
maternal dan pranatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh angka-angka secara regional
dan nasional pemantauan perkembangan maupun penelitian.
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan internal dan rujukan eksternal.
a. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam
institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas
induk.
b. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan
kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun
vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
Gunakanlah selimut dan jangan memakai sumber panas yang lain karena mungkin kulit
pasien bisa terbakar.
1. Pengertian
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara beberapa program
dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Kerja sama lintas program yang
diterapkan di puskesmas berarti melibatkan beberapa program terkait yang ada di puskesmas.
Tujuan khusus kerja sama lintas program adalah untuk menggalang kerja sama dalam tim dan
selanjutnya menggalang kerja sama lintas sektoral.
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang-orang di luar sektor kesehatan yang
merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara langsung atau tidak langsung
14
terhadap kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal pengesahan, tetapi juga
ikut serta mendefinisikan masalah, prioritas kebutuhan, pengumpulan, dan interpretasi
informasi serta mengevaluasi. Lintas sektor kesehatan merupakan hubungan yang dikenali
antara bagian atau bagian-bagian dari sektor yang berbeda, dibentuk untuk mengambil
tindakan pada suatu masalah agar hasil yang tercapai dengan cara yang lebih efektif,
berkelanjutan atau efisien dibanding sektor kesehatan bertindak sendiri. Prinsip kerja sama
lintas sektor melalui pertalian dengan program di dalam dan di luar sektor kesehatan untuk
mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap konsekuensi kesehatan dari keputusan
kebijakan dan praktek organisasi sektor-sektor yang berbeda.
15
Pelatihan keterampilan kehidupan kepada ibu rumah tangga untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
Pengadaan sarana dan prasarana bagi lanjut usia.
d. Ekonomi
Pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha kepada kelompok masyarakat untuk
meningkatkan perekonomian.
Pengembangan agrowisata dan agribisnis untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat.
Pemberdayaan kelompok tani dalam penggunaan teknologi pertanian yang modern.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULN
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti Program Pendidikan Bidan dan telah lulus
ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Peran dan Tanggung jawab Bidan Dalam system pelayanan Kesehatan adalah Peran sebagai
pelaksana, memiliki tiga kategori yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas
ketergantungan/rujukan. Peran sebagai pengelola memiliki 2 tugas yaitu pengembangan
pelayanan dasar Kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim, Peran Bidan sebagai pendidik
memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh Kesehatan bagi klien serta pelatih dan
pembimbing kader, dan Peran sebagai peneliti.
Tanggung jawab Bidan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan seperti : Tanggung jawab
terhadap peraturan perundang-undangan, Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi,
Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan, Tanggung jawab terhadap keluarga
yang dilayani, Tanggung jawab terhadap profesi, Tanggung jawab terhadap Masyarakat.
Ruang Lingkup Praktek Kebidanan menurut ICM dan IBI yaitu Ruang Lingkup Praktek
Kebidanan, Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada
pertolongan medis.
Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan
oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang
dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan lain
secara horizontal maupun vertica
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara beberapa program
dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-ganesha/manajemen-
pendidikan/makalah-sistem-pelayanan-kesehatan/47565805
https://lidiananovianti./2015/05/ruang-lingkup-praktik-kebidanan.html
https://www.bhuanajaya.desa.id/kerjasama-lintas-sektor-dalam-kampung-kb/
18