Anda di halaman 1dari 465

Sementara Pasukan Sedang Bergerak, Tiba-Tiba Datang Utusan

Dari Istana. Ketika Dia Tiba Zhuge Liang Mengenalinya Bahwa


Dia Adalah Ma Xu Dan Dia Mengenakan Jubah Putih. Dia
Sedang Berduka Untuk Kakaknya, Ma Liang Yang Baru Saja
Meninggal. Ma Liang Meninggal Di Usinya Yang Ke 67 Tahun
Atas Karena 2 Yang Wajar.

Dia Berkata, "Aku Datang Atas Perintah Khusus Dari Kaisar


Untuk Membawakan Hadiah Arak Dan Sutra Bagi Para Prajurit."

Hadiah-Hadiah Itu Kemudian Dibagikan Diantara Pasukannya


Dan Kemudian Ma Xu Meminta Agar Dia Dibiarkan Ikut Dalam
Rombongan Ini.

Zhuge Liang Kemudian Berkata, "Aku Mendapat Perintah Yang


Mulia Untuk Menaklukan Man. Aku Ingin Mendengar Saranmu."

"Baiklah, Aku Memiliki Satu Hal Yang Mungkin Dapat Kau


Pikirkan. Orang-Orang Disana Menolak Mengakui Supremasi
Kita Karena Mereka Berpikir Bahwa Daerahnya Terlalu Jauh
Dan Juga Sulit Untuk Diserang. Jika Kau Akhirnya Berhasil
Menguasai Mereka Hari Ini Maka Esok Hari Mereka Akan
Memberontak Lagi. Ketika Kau Mengerahkan Tentara Maka
Mereka Akan Menyerah Tetapi Dihari Kau Menarik Tentara Maka
Mereka Akan Kembali Dan Menyerang. Aku Pikir Lebih Baik
Menyerang Hati Mereka Dibandingkan Menyerang Kota-Kota
Mereka. Untuk Bertempur Dengan Perasaan Akan Lebih Baik
Daripada Dengan Senjata. Akan Sangat Baik Jika Kau Dapat
Menundukan Hati Mereka."

"Kau Membaca Pikiranku Yang Paling Dalam." Kata Zhuge


Liang.

Kemudian Ma Xu Dibiarkan Tetap Dipasukan Zhuge Liang Dan


Diangat Menjadi Penasehat Militer.

Ketika Raja Man, Meng Huo Mendengar Betapa Pandainya


Zhuge Liang Menyingkirkan Yong Kai Dan Teman-Temannya,
Dia Segera Memanggil Semua Kepala Suku Diselatan. Kepala
Suku Yang Pertama Adalah Jinhua Sanjie, Yang Kedua Adalah
Dongtu Na Dan Yang Ke3 Adalah Ahui Nan.
Mereka Semua Berkumpul Dan Meng Huo Berkata Kepada
Mereka, "Zhuge Liang Dari Shu Memimpin Pasukannya
Menyerang Kita Dan Kita Harus Bersatu Untuk Menghalau
Invasi Ini. Kalian Ber3 Harus Membawa Pasukan Kalian Dan
Siapapun Yang Pertama Menangkap Musuh Akan Menjadi
Kepala Dari Seluruh Kepala Suku."

Akhirnya Diatur Bahwa Jinhua Sanjie Berada Didivisi Tengah,


Dongtu Na Disebelah Kiri Dan Ahui Nan Disebelah Kanan.
Masing-Masing Membawa 50.000 Prajurit.

Ketika Mata-Mata Datang Dan Melaporkan Pada Zhuge Liang


Bahwa Pasukan Man Tiba, Zhuge Liang Segera Memanggil Zhao
Yue Dan Wei Yan Kesisinya Tetapi Dia Tidak Memberikan
Perintah Apapun.

Kemudian Dia Memerintahkan Wang Ping Dan Ma Zheng Dan


Berkata Pada Mereka, "Aku Tidak Dapat Mengirim Zhao Yue
Dan Wei Yan Melawan Man Karena Mereka Tidak Begitu
Mengenal Daerah Ini. Kalian Berdua Pergilah Masing-Masing
Melawan Satu Sisi Dan Kedua Jendral Veteran Ini Akan
Mendukung Kalian Dari Belakang. Siapkan Pasukan Kalian Dan
Berangkatlah Ketika Fajar Tiba."

Wang Ping Dan Ma Zheng Segera Berterima Kasih Dan Keluar.

Kemudian Zhang Yi Dan Zhang Ni Dipanggil, "Kalian Berdua


Akan Melawan Pasukan Yang Berada Ditengah. Kalian Harus
Berkerja Sama Dengan Wang Ping Dan Ma Zheng Esok Hari.
Aku Ingin Mengirim Zhao Yue Dan Wei Yan Tetapi Aku Khawatir
Karena Mereka Tidak Mengenal Daerah Ini Dengan Baik."

Zhang Yi Dan Zhang Ni Segera Berterima Kasih Dan Keluar.

Zhao Yue Dan Wei Yan Sekarang Mulai Merasa Disepelekan.

Melihat Hal Ini, Zhuge Liang Kemudian Berkata, "Aku Tidak


Ingin Melangkahi Kalian Berdua Tetapi Aku Khawatir Sesuatu
Terjadi Pada Diri Kalian Jika Kalian Masuk Terlalu Jauh
Kedaerah Musuh. Hal Itu Akan Menyebabkan Semangat
Pasukan Kita Jatuh."

"Tetapi Bagaimana Jika Kami Tahu Mengenai Geografi Daerah


Ini ?" Tanya Zhao Yue.

"Sebenarnya Aku Hanya Ingin Agar Tidak Ada Sesuatu Yang


Buruk Yang Akan Menimpa Diri Kalian." Jwb Zhuge Liang.

Kedua Jendral Itu Akhirnya Berpamitan Dan Pergi Bersama


Kekemah Zhao Yue.

Zhao Yue Berkata, "Kita Sangat Dipermalukan Karena Tidak


Ditugaskan Dengan Alasan Kita Tidak Mengetahui Daerah Ini.
Kita Tidak Boleh Membiarkan Hal Ini."

"Mari Kita Berkuda Keluar Dan Melakukan Survei Tempat Ini.


Mari Kita Tangkap Beberapa Penduduk Asli Daerah Ini Dan
Minta Mereka Menunjukan Jalan. Kemudian Kita Sendiri Yang
Akan Mengalahkan Suku-Suku Itu."

Mereka Akhirnya Berkuda Bersama Dan Tidak Terlalu Jauh


Ketika Mereka Melihat Awan Debu Berterbangan Dikejauhan.
Mereka Naik Keatas Sebuah Bukit Untuk Melihat Lebih Baik Dan
Mereka Melhiat Ada Sekelompok Kecil Pasukan Berkuda Man
Menuju Arah Mereka. Kedua Nya Menungu Sampai Mereka
Mendekat Dan Akhirnya Keluar Menyerang. Pasukan Man Yang
Terkejut Kemudian Melarikan Diri Tetapi Ada Sebagian Kecil
Yang Terjatuh Dan Akhirnya Menyerah. Kedua Jendral Tadi
Membawanya Kekemahnya Sebagai Tawanan.

Tawanan Itu Kemudian Diberikan Arak Dan Makanan. Ketika


Mereka Telah Kenyang, Zhao Yue Dan Wei Yan Menanyai
Mereka.

Kata Mereka, "Kemah Dari Jinhua Sanjie Ada Didepan Sini,


Didekat Jalan Masuk Gunung. Didekat Kemahnya Mengalir
Sungai Dari Timur Kebarat Dan Itu Adalah 5 Lembah Selatan.
Kemah Kepala Suku Yang Lain Dongtu Na Dan Ahui Nan Berada
Dibelakangnya."
Setelah Mendengarkan Informasi Ini, Zhao Yue Dan Wei Yan
Segera Menyiapkan 5.000 Prajurit Dan Menjadikan Tawanan Itu
Penunjuk Jalan. Mereka Segera Keluar Pada Tengah Malam.
Malam Itu Langit Cerah Dan Bulan Menampakan Sinarnya Yang
Menerangi Jalan Pasukan Shu.

Akhirnya Mereka Tiba Dikemah Pertama Tidak Lama Kemudian


Dan Pasukan Man Sudah Bangun Dan Sedang Memakan
Sarapan Mereka. Tiba-Tiba Zhao Yue Memberikan Singnal
Untuk Menyerang Dan Segera Pasukannya Mengepung Dan
Menyerang Perkemahan Itu. Serangan Dahsyat Dan Tiba-Tiba
Ini Menyebakan Kekacauan Dan Kepanikan Besar Dikemah
Man. Zhao Yue Berusaha Membuka Jalan Menuju Ke Tengah
Kemah Dan Menemukan Jinhua Sanjie Sedang Berusaha
Melarikan Diri. Kedua Jendral Ini Bertempur Dan Zhao Yue
Akhirnya Membunuh Jinhua Sanjie Dengan Tusukan
Tombaknya. Kemudian Dia Turun Dan Memenggal Kepala
Jinhua Sanjie.

Kemudian Wei Yan Membawa Pasukannya Menyerang Kebarat


Menuju Kemah Kedua . Sementara Zhao Yue Menuju Kekiri.
Disaat Mereka Sampai Kekemah Musuh, Matahari Telah Terbit.
Tentara Man Mendengar Kedatangan Wei Yan Dan Mereka
Segera Bersiap Untuk Melawannya. Tetapi Ketika Mereka Telah
Siap, Mereka Mendengar Ada Suara Keributan Dari Arah
Belakang Mereka Dan Kekacauanpun Terjadi. Wang Ping
Membawa Pasukannya Menyerang Perkemahan Man Yang
Berpikir Sedang Menanti Wei Yan Dari Depan Sehingga Tidak
Menjaga Barisan Belakang Mereka. Diantara 2 Pasukan,
Akhirnya Pasukan Man Kalah Dan Kepala Suku Mereka Dongtu
Na Melarikan Diri. Pasukan Wei Yan Akhirnya Mengikuti
Pasukan Yang Lari Itu Tetapi Mereka Tidak Dapat
Menangkapnya.

Zhao Yue Juga Mengalami Nasib Yang Sama, Dia Menyerang


Dari Depan Dan Ma Zheng Menyerang Dari Belakang Tetapi
Ahui Nan Berhasil Lolos.

Mereka Kembali Kemarkas Utama Mereka Dan Zhuge Liang


Berkata, "Ke3 Pasukan Mang Telah Lari Dan Dongtu Na Serta
Ahui Nan Melarikan Diri. Dimana Kepala Jinhua Sanjie ?"
Zhao Yue Menyerahkannya Dan Pada Saat Yang Sama Dia
Melaporkan, "Dongtu Na Dan Ahui Nan Melarikan Diri Dengan
Meninggalkan Kuda-Kuda Mereka Dan Pergi Keatas Bukit. Oleh
Karena Itu Kami Tidak Dapt Mengikutinya."

"Mereka Sudah Menjadi Tawanan Kita Saat Ini." Kata Zhuge


Liang Dengan Tertawa.

Mereka Semua Yang Ada Disana Tidak Mempercayainya Tetapi


Segera Zhang Ni Membawa Dongtu Na Dan Zhang Yi Membawa
Ahui Nan.

Mereka Semua Terkejut Dan Kagum Atas Taktik Zhuge Liang.


Zhuge Liang Lalu Berkata, "Aku Telah Mempelajari Peta Daeah
Ini Dan Mengetahui Posisi Kemah Musuh. Aku Sengaja
Membuat Zhao Yue Dan Wei Yan Untuk Melakukan Yang
Terbaik Dengan Menyerang Kemah Jinhua Sanjie. Pada Saat
Yang Sama Mengirim Pasukan Dibawah Wang Ping Dan Ma
Zheng Dengan Tujuan Untuk Mendukung Zhao Yue Dan Wei
Yan Dan Memaksa Dongtu Na Serta Ahui Nan Lari. Aku Merasa
Yakin Bahwa Kedua Pemimpin Ini Akan Melarikan Diri Melalui
Jalan Kecil Dan Aku Mengirimkan Pasukan Dibawah Zhang Yi
Dan Zhang Nan Untuk Menunggu Mereka. Mereka Juga
Merupakan Pasukan Pendukung."

Mereka Semua Bersujud, "Perhitungan Perdana Menteri


Sangatlah Tepat, Kepandainya Laksana Dewa Dan Tidak Ada
Manusia Yang Dapat Menandinginya."

Kedua Tawanan Itu Segera Dibawa Masuk Dan Kemudian


Zhuge Liang Memerintahkan Agar Ikatan Mereka Dilepaskan.
Mereka Juga Diberikan Makanan Dan Arak Kemudian Mereka
Dilepaskan Dan Meminta Pada Mereka Untuk Tidak Melawan
Lagi. Mereka Berterima Kasih Kepada Zhuge Liang Dan
Kemudian Segera Pergi.

Kemudian Zhuge Liang Berkata Pada Jenderal-


Jenderalnya,"Esok Hari Meng Huo Mungkin Akan Datang
Menyerang Dan Kita Mungkin Akan Menangkap Mereka Lagi."
Kemudian Dia Memanggil Zhao Yue Dan Wei Yan Untuk
Diberikan Perintah. Mereka Pergi Dengan Masing-Masing
Membawa 5.000 Prajurit. Kemudian Dia Mengirim Wang Ping
Dan Guan Suo Dengan Perintah Khusus. Dan Dia Berserta Yang
Lainnya Tetap Duduk Dalam Kemah Menunggu Hasilnya.

Meng Huo Sedang Duduk Ditendanya Ketika Pengitai


Melaporkan Padanya Bahwa Ke3 Kepala Suku Telah Ditangkap
Dan Pasukan Mereka Dihancurkan. Hal Ini Membuatnya Sangat
Marah, Dia Dia Segera Mempersiapkan Pasukannya Unttuk
Bergerak. Segera Dia Bertemu Dengan Wang Ping Dan Guan
Suo Dan Ketika Kedua Belah Pasukan Sudah Diatur Dalam
Formasi, Wang Ping Segera Maju Kedepan Dengan Pedang
Ditangannya. Dia Lalu Melihat Dari Pasukan Musuh Ditengahnya
Ada Seseorang Yang Mengenakan Mahkota Emas Dan Dia
Memiliki Wajah Seperti Seekor Singa. Sepatunya Berwarna
Hijau Dan Dia Mengendarai Kuda Seperti Kuda Merah Guan Yu.
Dia Membawa Sepasang Pedang Dipunggungnya.

Dia Menatap Tajam Pada Musuhya Dan Berkata Pada Jenderal-


Jenderalnya, "Orang-Orang Berkata Bahwa Zhuge Liang Adalah
Ahli Strategi Hebat. Tetapi Aku Melihat Itu Hanyalah Omong
Kosong Saja. Lihatlah Pasukan Mereka Berbaris Tidak
Beraturan. Mereka Juga Tidak Memiliki Persenjataan Yang Lebih
Baik Dari Pedang Dan Tombak Yang Kita Gunakan. Jika Saja
Aku Menyadari Ini Sebelumnya Maka Aku Sudah Melawan
Mereka Sejak Dahulu Kala. Siapa Yang Berani Maju Dan
Menangkap Jendral Shu Serta Menunjukan Prajurit Macam
Apakah Suku Man Ini ?"

Segera Maju Seorang Jendral Bernama Mangya Chang.


Senjatanya Adalah Sebuah Pedang Besar Dan Dia Langsung
Menuju Arah Wang Ping, Kedua Nya Akhirnya Berduel.

Wang Ping Hanya Bertarung Sebentar Saja, Kemudian Dia Lari.


Meng Huo Segera Memerintahkan Pasukannya Segera Mengejar
Pasukan Musuh Dan Kemudian Pasukan Shu Mundur Sejauh 15
Li Sebelum Pasukan Man Cukup Dekat Untuk Bertempur. Ketika
Meng Huo Berpikir Bahwa Pasukan Musuh Sudah Akan Kalah
Tiba-Tiba Terdengar Bunyi Genderang Perang Dan Ada 2
Pasukan Muncul. Zhang Ni Dari Kiri Dan Zhang Yi Dari Kanan,
Mereka Berdua Menyerang Pasukan Man. Meng Huo Dan
Pasukannya Sekarang Terkepung Dan Tidak Dapat Mundur,
Kemudian Pasukan Dibawah Wang Ping Dan Guan Suo Maju
Dan Menyerang Mereka. Pasukan Man Banyak Sekali Yang
Tewas Dan Puluhan Ribu Terluka, Meng Huo Dan Beberapa
Jendralnya Berusaha Membuka Jalan Dan Berhasil Mundur
Menuju Daerah Pegunungan. Pasukan Shu Berusaha Mengikuti
Mereka Dan Terus Menekan Posisi Pasukan Mereka. Zhao Yue
Memimpin Pasukannya Untuk Mengepung Daerah Pegunugnan
Itu.

Meng Huo Segera Merubah Rute Pelariannya, Dia Masuk Lebih


Jauh Lagi Kedalam Daerah Pegunungan Itu Tetapi Pasukan
Zhao Yue Telah Menyebar Keberbagai Arah Dan Mereka Tidak
Dapat Membuat Tempat Pertahanan. Disini Banyak Sekali
Prajurit Man Yang Tertangkap, Meng Huo Dan Beberapa
Pengendara Kudanya Berhasil Kabur Ke Lembah Selatan. Tetapi
Jalan Kearah Sana Sangat Sempit Dan Ditepi Tebing Yang
Curam. Meng Huo Terpaksa Meninggalkan Kudanya, Tetapi Dia
Segera Dihadang Oleh Wei Yang Yang Dengsan 500 Prajuritnya
Telah Menunggu Dimulut Lembah. Meng Huo Berusaha
Melawan Tetapi Akhirnya Tertangkap Juga.

Raja Dan Pengikutnya Itu Segera Dibawa Kekemah Utama


Dimana Zhuge Liang Telah Menanti Dengan Arak Dan Daging
Untuk Tawanan Itu. Ditendanya Juga Disiapkan Pengawal2
Yang Gagah Dengan Pakaiana Perang Dan Senjata Yang
Berkilauan, Disana Juga Ada Algoji Yang Membawa Kampak
Emas, Hadiah Dari Kaisar Dan Juga Berbagai Alat-Alat
Penyiksaan Lainya. Pemain Musik Jg Disediakan Disana Untuk
Mengiringi Perjamuan Ini. Seluruh Pengaturan Yang Dilakukan
Zhuge Liang Sangatlah Membuat Hati Terpana Melihat
Kebesaran Shu.

Zhuge Liang Duduk Dikurisnya Dan Dia Memandang Para


Tawanannya Ketika Mereka Tiba. Ketika Semuanya Sudah
Berkumpul Dia Memerintahkan Pengawalnya Membuka Semua
Ikatakan Mereka Dan Mempersilahkan Mereka Duduk.

"Kalian Semua Hanyalah Orang-Orang Yang Dipaksa Ikut Meng


Huo Dan Akhirnya Jatuh Ketanganku. Aku Tahu, Ayahmu Dan
Ibumu, Kakakmu Dan Istrimu Serta Anak-Anakmu Semua
Menunggu Didepan Pintu Kemahku Untuk Mengetahui Nasib
Kalian Selanjutnya. Mereka Semau Menangis Sedih Untuk
Kalian Dan Karena Itu Aku Akan Membiarkan Kalian Semua
Pergi Kembali Kerumah Dan Menenangkan Hati Mereka."

Setelah Diberikan Arak Dan Makanan Serta Beras Dan Juga


Uang, Mereka Semua Dipersilahkan Pulang. Mereka Semua
Sangat Berterima Kasih Karena Kebaikan Zhuge Liang Dan
Mereka Bersujud Untuk Tidak Lagi Menentang Shu.

Setelah Itu Para Jendral Shu Membawa Tawanan Berpangkat


Tinggi. Meng Huo Tiba Dengan Tangan Terikat Dan Dia Dipaksa
Bersujud Didepan Zhuge Liang.

Zhuge Liang Berkata, "Kenapa Kau Memberontak Setelah


Perlakuan Baik Yang Kau Terima Dari Kaisar Kami ?"

"Dataran 2 Sungai Adalah Milik Orang Lain Dan Tuanmu


Mengambilnya Dari Mereka Dengan Pakasa. Dan Dia
Memberikan Gelar Kepada Dirinya Sendiri Kaisar. Rakyatku
Telah Hidup Disini Sejah Dahulu Kala Dan Kau Serta
Pasukanmu Menyerang Daerahku Tanpa Alasan. Bagaimana
Kau Dapat Menyebutku Pemberontak ?"

"Kau Adalah Tawananku. Apakah Kau Akan Menyerah Atau


Tetap Saja Pada Pendirianmu ?"

"Kenapa Aku Harus Menyerah ? Kau Kebetulan Menemukan


Ditebing Itu Sehingga Aku Tertangkap."

"Jika Aku Membebaskanmu, Lalu Apa Yang Akan Kau Lakukan


?"

"Jika Kau Membebaskanku Maka Aku Akan Kembali Kekemahku


Dan Mengatur Kembali Pasukanku. Lalu Aku Akan Datang
Bertempur Denganmu Lagi. Jika Pada Saat Itu Kau Dapat
Menangkapku Lagi Maka Aku Akan Menyerah."

Ikatan Meng Huo Kemudian Dilepaskan Sendiri Oleh Zhuge


Liang Dan Dia Diberikan Makanan Dan Pakaian Yang Pantas
Kemudian Dia Diberikan Kuda Dan Juga Pengikutnya Semua
Dibebaskan. Meng Huo Pun Segera Kembali Kekemahnya.

Berpura-Pura Menyerah, Meng Huo Tertangkap Untuk Ke3


Kalinya.

Para Jendral Dan Pejabat Yang Lain Tidak Menyetujui Meng Huo
Dilepaskan Dan Mereka Segera Datang Ke Tenda Zhuge Liang
Serta Berkata, "Meng Huo Adalah Orang Yang Paling Penting
Diseluruh Daerah Man Dan Keberhasilan Menangkapnya Adalah
Kunci Untuk Menentramkan Selatan. Kenapa Tuan Perdana
Menteri Melepaskannya ?"

Aku Dapat Menangkap Dia Semudah Aku Mengambil Sesuatu


Dari Kantung Bajuku. Yang Aku Ingin Lakukan Adalah Menrebut
Simpatinya Sehingga Kedamaian Akan Mengikuti Dengan
Sendirinya."

Mereka Mendengarkan Hal Itu Tetapi Tidak Memiliki Keyakinan


Atas Kebijakan Yang Diambil Zhuge Liang.

Sementara Itu Meng Huo Telah Sampai Di Sungai Lu Dan


Disana Dia Bertemu Dengan Beberapa Pemimpin-Pemimpin Nya
Yang Sedang Mencari Dirinya.

Mereka Terkejut Tetapi Bahagia Melihat Meng Huo Dan Dia


Bertanya, "Bagaimana Yang Mulia Dapat Kembali ?"

Meng Huo Berbohong Dan Berkata, "Mereka Mengurungku


Didalam Tenda, Kemudian Pada Malam Hari Aku Kabur Keluar.
Aku Membunuh Lebih Dari 10 Penjaga Dan Kemudian Lari
Menuju Tempat Kuda. Disana Aku Membunuh Penjaga Kuda
Dan Itulah Bagaimana Kau Mendapatkan Kuda Ini."

Bawahannya Itu Tidak Pernah Meragukan Kata-Katanya Dan


Mereka Segera Membawanya Menuju Tempat Perkemahan
Mereka. Kemudian Berbagai Pemimpin Dan Kepala Suku
Dikumpulkan Dan Selurh Pasukan Dikumpulkan Kembali Serta
Diatur Untuk Bersiap Bertempur.
Kedua Pemimpin Yang Berhasil Dikalahkan, Dongtu Na Dan
Ahui Nan Berada Disana Dan Meng Huo Memanggil Mereka
Untuk Datang Menghadapnya. Mereka Ketakutan Tetapi Mereka
Tidak Dapat Membangkang Dan Mereka Datang Dengan
Pengawalnya.

Ketika Semuanya Telah Berkumpul, Meng Huo Kemudian


Berkata, "Aku Tahu Zhuge Liang Itu Memiliki Banyak Akal Dan
Taktik Bagi Kita Sehingga Kita Akan Sulit Memenangkannya
Dalam Pertempuran. Kita Akan Masuk Kedalam Perangkapnya
Jika Kita Bertempur Secara Frontal Dengan Mereka. Tetapi Kita
Juga Harus Ingat Bahwa Pasukannya Telah Bergerak Dari Jauh
Dan Cuaca Disini Sangatlah Lembab, Ini Adalah Faktor2 Yang
Menguntungkan Kita. Lebih Lagi, Sungai Lu Adalah Benteng
Kita. Kita Mempunyai Perahu Dan Juga Rakit Di Sisi Selatan
Dan Kita Akan Membangung Tembok Dari Lumpur. Dengan
Pertahanan Sebaik Itu Kita Dapat Menuggu Dan Melihat Apa
Yang Akan Dilakukan Musuh."

Kata-Katanya Mendapatkan Persetujuan Dari Mereka Semua


Dan Rencananya Dijalankan. Tembok2 Dibangun Dari Lumpur
Dan Tanah Liat Kemudian Diperkuat Lagi Dengan Kayu Bambu
Dan Rotan, Mereka Juga Membangun Menara Pengawas Dan
Menara Pertahanan Dimana Diatasnya Mereka Menarur Banyak
Anak Panah Dan Juga Batu-Batu . Masing-Masing Suku Juga
Mengirimkan Banyak Persediaan Dan Setelah Semua Ini
Selesai, Meng Huo Merasa Aman Dan Nyaman.

Zhuge Liang Memerintahkan Pasukannya Untuk Mendekati


Sungai.

Mata-Mata Kemudian Kembali Dan Melaporkan, "Tidak Ada


Perahu Ataupun Rakit Yang Dapat Ditemukan Bagi Pasukan
Untuk Menyebrang. Ombak Terlalu Kuat Dan Besar Bagi
Paskukan Untuk Berenang Menyebranginya. Dan Juga Kami
Melihat Ada Benteng Pertahanan Kuat Diseberang Sisi Sungai,
Temboknya Terbuat Dari Lumpur Dan Tanah Liat Serta Mereka
Memiliki Menara Pertahanan."

Cuaca Saat Itu Sangat Panas Dan Lembab, Saat Itu Adalab
Bulan Ke 5 Dan Pasukan Shu Banyak Yang Melepas Baju Zirah
Mereka, Bahkan Melepas Pakaian Mereka Dan Berendam
Disungai Untuk Menghilangkan Panas Dan Kepenatan.

Ketika Zhuge Liang Selesai Memeriksa Daerah Sekitar Sungai,


Dia Kembali Ketendanya Dan Memanggil Para Bawahannya.
Kepada Mereka Dia Memberikan Perintah, "Musuh Telah
Membangun Benteng Di Tepi Selatan Sungai Untuk Menghalau
Penyerangan. Tetapi Setelah Datang Sampai Sejauh Ini Kita
Tidak Mungkin Pulang Dengan Tangan Kosong. Untuk
Sementara Kalian Harus Mencari Tempat Berteduh Yang Aman
Disekitar Hutan Ditepi Sungai Dan Kalian Beristirahat Berserta
Pasukan Kalian Disana."

Kemudian Dia Mengirim Lu Kai Untuk Pergi Dan Mencari


Tempat Teduh Sejauh 60 Li. Dan Kemudian Dia Membangun 4
Perkemahan Besar. Didalam Perkemahan Itu Dia Membangun
Tempat Tinggak Prajurit Dan Juga Istal Kuda Sehingga Mereka
Semua Dapat Terlindungi Dari Panas Dan Kelembaban Yang
Tinggi. Ke 4 Perkemahan Utama Itu Dijaga Oleh Wang Ping,
Zhang Ni, Zhang Yi Dan Guan Suo.

Setelah Itu Jiang Wan Mengamati Perkemahan2 Yang Telah


Dibangun Ini Dan Dia Kemudian Datang Kepada Zhuge Liang
Seraya Berkata, "Perkemahan Yang Dibuat Lu Kai Ini Sangat
Tidak Aman. Dia Telah Membuat Kesalahan Yang Sama Yang
Dibuat Oleh Kaisar Terdahulu Ketika Menyerang Wu. Dia Tidak
Memperhitungkan Daerah Sekeliling Perkemahan Dan Jika
Pasukan Man Datang Dan Mulai Membakar Perkemahan Maka
Petaka Besar Akan Menimpa Kita."

"Kau Tidak Perlu Khawatir Tentang Hal Itu, Aku Telah


Mempersiapkan Sesuatu Untuk Menghapadi Bahaya Itu." Kata
Zhuge Liang Sambil Tersenyum.

Jiang Wan Tidak Tahu Apakah Hal Itu Tetapi Dia Percaya Dan
Tidak Bertanya Kembali. Kemudian Ma Dai Datang Dari
Ibukota, Dia Membawa Banyak Obat-Obatan Dan Juga Beras.
Dia Menemui Zhuge Liang Dan Kemudian Meneruskan
Tugasnya Mendistribusikan Obat Dan Bahan Makanan Seperti
Yang Telah Diperintahkan.
Kemudian Zhuge Liang Bertanya, "Berapa Jumlah Pasukan
Yang Kau Bawa ?"

"Sekitar 3 .000 Prajurit" Jawab Ma Dai.

"Pasukanku Sangat Kelelahan. Aku Ingin Menggunakan


Pasukanmu, Apakah Kau Berkeberatan ?"

"Tentu Saja Tidak. Mereka Juga Adalah Pasukan Pemerintah,


Mereka Akan Siap Mati Jika Kau Menginginkannya." Jawan Ma
Dai.

"Meng Huo Telah Membangun Benteng Di Tepi Selatan Sungai


Dan Kami Tidak Memiliki Alat Untuk Menyebrang. Tetapi
Sekarang Aku Ingin Memotong Jalur Perbekalannya Sehingga
Pasukannya Akan Memberontak."

"Dan Bagaimanakah Caranya Kau Akan Melakukan Hal Itu ?"


Tanya Ma Dai.

" Kira-Kira 100 Li Dibawah Sungai Lu Ada Tempat Bernama


Shakou Disana Arusnya Tidak Deras Dan Juga Sungainya
Dangkal. Kau Dapat Melintas Daerah Itu Dengan Rakit. Aku
Harap Kau Dan Pasukanmu Untuk Melintasi Tempat Itu Dan
Memotong Jalur Perbekalan Musuh. Setelah Itu Kau Harus
Mengatur Dengan Kedua Pemimpin Musuh, Dongtu Na Dan Ahui
Nan Yang Hidupnya Telah Kuampuni Agar Mereka Dapat
Bersekutu Denganmu Dari Dalam. Dengan Begitu Kita Akan
Memperoleh Keberhasilan."

Ma Dai Segera Menyangupi Dan Berserta Pasukann Dia Segera


Menuju Shakou Dimana Dia Segera Melintas Sungai Dari
Tempat Itu. Dan Karena Air Disana Dangkal Maka Mereka Tidak
Membuat Rakit Tetapi Mereka Membuka Baju Zirah Mereka Dan
Mulai Berenang. Tetapi 1/ 2 Perjalanan, Mereka Mulai Pada
Tewas Satu Persatu Dan Ketika Beberapa Diselamatkan
Kembali Menuju Tepi Sungai, Mereka Mulai Mengeluarkan
Darah Dari Hidung Dan Mulut. Dengan Sangat Terkejut, Ma Dai
Mengirimkan Pesan Kepada Zhuge Liang Yang Segera Mencari
Tahu Dengan Mananyakan Pada Penduduk Setempat Mengenai
Hal Ini.
Mereka Mengatakan Padanya, "Ini Terjadi Setiap Tahunnya.
Didalam Musim Panas, Gangang2 Beracun Berkumpul Disungai
Lu, Dan Ketika Panas Sudah Sangat Tinggi Maka Mereka
Mengeluarkan Uap Racun. Siapapun Yang Meminum Air Dari
Sungai Itu Pasti Mati. Orang Yang Inging Menyebrang Sungai
Harus Menunggu Sampai Malam Hari Karena Air Yang Dingin
Tidak Menimbulkan Uap Beracun. Dan Juga Jika Ingin Melintas
Sungai Harus Dilakukan Ketika Sudah Makan Kenyang."

Zhuge Liang Meminta Agar Penduduk Lokal Disana


Memandunya Menuju Tempat Penyebrangan Terbaik. Dia
Mengirim 500 Prajurit Terlatih Kepada Ma Dai Untuk Membuat
Rakit Agar Dapat Menyebrang Ke Shakou Dan Pada Malam
Harinya Mereka Berhasil Menyerang Dengan Selamat. Dia Juga
Mengirimkan 2 .000 Prajurit Untuk Memblokade Jalur
Pengiriman Pangan Bagi Pasukan Man Yang Melalui Celat
Jiashan, Dijalur Itu Banyak Sekali Celah2 Ditebing2 Yang
Sempit Yang Dimana Hanya Cukup Bagi Satu Prajurit Dan Satu
Kudanya Untuk Melintas Bersamaan, Sehingga Pasukan
Perbekalan Yang Melintas Daerah Itu Akan Membentuk Satu
Deret Barisan Panjang Yang Akan Mudah Untuk Dihadang.

Ma Dai Segera Menguasai Lembah Itu Dan Menempatkan


Pasukannya Pada Tempat-Tempat Strategis. Kemudian Konvoi
Perbekalan Datang Melintas Dan Mereka Segera Dengan Mudah
Tertangkap Bersama Dengan Lebih Dari 100 Kereta Perbekalan
Yang Cukup Untuk Makan 5.000 Prajurit Dalam Seminggu.
Mereka Yang Berhasil Kabur Segera Memberitahukan Pada
Meng Huo Mengenai Hal Ini.

Meng Huo Yang Berpikir Bahwa Semuanya Akan Aman Ketika


Musim Panas, Sedang Menikmati Musik Dan Anggur. Dia
Sedang Tidak Memikirkan Masalah-Masalah Militer. Dia
Mengakui Bahwa Zhuge Liang Itu Penuh Tipu Daya Tetapi Dia
Berkata Pasukannya Tidak Perlu Takut Apapun.

Kata Meng Huo, "Jika Kita Berusaha Menyerang Zhuge Liang,


Kita Pasti Akan Jatuh Kedalam Perangkapnya Lagi. Oleh Karena
Itu, Kebijakkan Menungguku Adalah Yang Paling Aman. Dengan
Pertahanan Kita Dan Juga Sungai, Kita Dapat Menunggu
Sampai Panas Mengalahkan Pasukan Shu. Mereka Akan Mundur
Dan Kita Dapat Menyerang Mereka Dan Menangkap Zhuge
Liang Saat Itu."

Lalu Salah Seorang Kepala Suku Berkata, "Ingatlah Mengenai


Sungai Yang Dangkal Di Shakou. Akan Sangat Fatal Akibatnya
Jika Pasukan Shu Dapat Melintas Daeerah Itu Secara Diam-
Diam . Daerah Itu Harus Dijaga Baik2."

"Kau Berasal Dari Daerah Itu. Apakah Kau Tidak Tahu Bawha
Aku Ingin Musuh Melintas Daerah Itu ? Kenapa, Karena Jika
Mereka Melintas Maka Semuanya Akan Mati Didalam Sungai
Itu."

"Tetapi Bagaimana Jika Penduduk Disana Mengatakan Pada


Mereka Untuk Melintas Dimalam Hari ?"

"Janagan Khawatir Seperti Itu, Rakyat Kita Tidak Akan


Menolong Musuh Sejauh Itu."

Bab Sesudah: bagian 67

bagian 67

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 67


Oleh bintang73
Kapan 29 April 10:57
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 74

Bab Sebelum: bagian 66

Pada Saat Itulah Pasukan Perbekalan Yang Selamat Datang


Melapor, "Pasukan Shu, Tidak Diketahui Jumlahnya Telah
Melintas Sungai Dan Juga Mereka Telah Menguasai Celah
Jiashan. Bendera Dan Panji-Panji Perang Disana Bertuliskan,
'Jendral Yang Menentramkan Utara, Ma Dai' "

Meng Huo Tidak Begitu Menanggapinya.


"Orang Ini Tidak Pantas Untuk Diributkan Diruangan Ini." Kata
Dia.

Dia Mengirim Jendral Mangya Chang Dengan 3 .000 Prajurit


Untuk Merebut Kembali Tempat Itu Dan Membuka Kembali
Jalur Perbekalan.

Ketika Ma Dai Melihat Pasukan Man Datang, Dia Menempatkan


2 .000 Prajuritnya Didepan Sebuah Bukit Dan Segera
Membentuk Formasi Pertahanan. Kemudian Mangya Chang Tiba
Dan Langsung Menyerang Pasukan Shu. Pertempuran Ini Tidak
Berlangsung Lama Dan Akhirnya Jendral Mangya Chang Tewas
Dalam Pertempuran Itu.

Mereka Yang Berhasil Lolos Segera Kembali Kekemah Meng


Huo Dan Memberitahukannya Apa Yang Terjadi. Segera Dia
Memanggil Yang Lainnya Dan Bertanya Apakah Ada Yang Mau
Menghadapi Ma Dai.

"Aku Akan Pergi." Jwb Dongtu Na.

Meng Huo Kemudian Memberikan 3 .000 Prajurit. Dan Setelah


Dongtu Na Berangkat, Meng Huo Berpikir Akan Sangat Bijak
Untuk Menempatkan Pasukan Di Shakou Agar Pasukan Shu
Yang Lain Tidak Ikut Melintas. Dia Mengirim Ahui Nan Berserta
3 .000 Prajurit Menuju Shakou.

Dongtu Na Segera Tiba Di Celah Jiangnan Dan Membuat Kemah


Didekat Sana. Ma Dai Kemudian Keluar Untuk Menemui Dia.
Diantara Pasukan Ma Dai Ada Yang Mengenali Dongtu Na Dan
Memberitahukan Pada Ma Dai Mengenai Penangkapan Dongtu
Na Yang Akhirnya Dibebaskan Zhuge Liang.

Akhirya Ma Dai Berteriak Kepada Dongtu Na, "Kau Manusia


Tidak Tahu Balas Budi ! Apakah Kau Sudah Melupakan
Kebaikan Perdana Menteri ? Apakah Kau Sudah Tidak Tahu
Malu Lagi ?"

Dongtu Na Kemudian Merasa Malu Dan Dia Segera Berbalik


Mundur. Ma Dai Mengikutinya Dan Membunuh Beberapa
Prajurit Mang Yang Mundur. Kemudian Kedua Sisi Kembali
Ketempat Masing-Masing .

Dongtu Na Kemudian Kembali Dan Mengatakan Pada Meng Huo


Bahwa Ma Dai Terlalu Kuat Untuknya.

Tetapi Meng Huo Marah Dan Berkata, "Kau Pengkhianat ! Aku


Mengetahui Bahwa Zhuge Liang Telah Berbuat Baik Padamu
Dan Kau Diampuni Dari Hukuman Mati Sehingga Kau Tidak Mau
Bertempur."

Meng Huo Memerintahkan Agar Pengawalnya Menghukum Mati


Dongtu Na, Tetapi Para Kepala Suku Dan Jendral Yang Lainnya
Memohon Ampunan Baginya. Akhirnya Hukuman Mati
Dibatalkan Tetapi Dongtu Na Menjalani Hukuman Pukul, Dia
Dipukul Dengan Rotan Besar Sebanyak 100 Pukulan.

Para Kepala Suku Kebanyakan Berpihak Pada Dongtu Na Dan


Menentang Kebijakan Meng Huo.

Mereka Pergi Ke Tenda Dongtu Na Dan Berkata, "Walaupun


Kami Hidup Di Nan Man Tetapi Kami Tidak Pernah Berpikir
Untuk Memberontak Pada Kekaisaran Cina Dan Juga Kekaisaran
Tidak Pernah Mengusik Daerah Kami. Kami Terpaksa Melakukan
Hal Ini Karena Meng Huo Memiliki Pasukan Yang Besar Dan
Kami Tidak Dapat Melawannya. Zhuge Liang Terlalu Pintar
Untuk Kita Dan Tidak Ada Dari Kita Semua Yang Dapat
Menebak Apa Yang Akan Dilakukannya Kemudian. Bahkan Cao-
Cao Dan Sun Quan Takut Padanya, Apalagi Kita Semua Disini.
Dan Juga Kami Semua Pernah Menerima Kebaikannya Dan
Kami Berhutang Nyawa Padanya. Kita Harus Membalas Budinya
Itu. Sekarang Marilah Kita Bunuh Meng Huo Ini Dan Menyerah
Pada Zhuge Liang Sehingga Rakyat Kita Tidak Menderita Lagi."

Dongtu Na Berkata, "Aku Ingin Mengetahui Apakah Kalian


Benar-Benar Telah Sehati Untuk Melakukan Hal Ini ?"

Dan Mereka Semua Berkata, "Kami Menginginkan Agar Kita


Menyerah Kepada Zhuge Liang."
Segera Dongtu Na Mengambil Pedang Dan Memimpin Lebih
Dari 100 Orang Untuk Pergi Menuju Kemah Utama. Pada Saat
Itu Seperti Biasanya, Meng Huo Sedang Mabuk Dan Terbaring
Ditendanya. Ketika Dongtu Na Masuk, Ada 2 Orang Jendral
Yang Menghalanginnya.

"Kalian Juga Telah Mendapatkan Kebaikan Dari Zhuge Liang


Dan Sudah Seharusnya Kalian Membayarnya." Kata Dongtu Na.

Mereka Menjawab, "Kau Tidak Perlu Membunuhnya, Mari Kita


Bawa Dia Kehadapan Perdana Menteri."

Akhirnya Mereka Mengikat Meng Huo Dan Membawanya


Menyebrangi Sungai Menuju Tepi Utara. Dari Sana Mereka
Mengirim Utusan Mengabarkan Hal Ini Pada Zhuge Liang.

Sekarang Setelah Zhuge Liang Diberitahukan, Dia Segera


Memerintahkan Agar Semua Kemah Menyiapkan Senjata
Mereka. Setelah Semuanya Siap, Dia Memerintahkan Agar
Dongtu Na Membawa Meng Huo. Dongtu Na Masuk Terlebih
Dahulu Menemui Zhuge Liang Yang Memujinya Dan
Memberikannya Hadiah. Kemudian Meng Huo Dibawa Masuk
Menghadap.

"Kau Berkata Bahwa Kalau Tertangkap Sekali Lagi Maka Kau


Akan Menyerah, Sekarang Apakah Kau Akan Menyerah ?"
Tanya Zhuge Liang Sambil Tersenyum.

"Penangkapan Ini Bukanlah Hasil Karyamu. Ini Adalah Hasi


Pekerjaan Pengkhianat2 Itu Yang Ingin Menyakiti Aku. Aku
Tidak Akan Menyerah Karena Hal Ini."

"Jika Aku Membebaskanmu Sekali Lagi, Bagaimana Kemudian


?"

"Aku Seorang Man Dan Aku Sangat Mengerti Peperangan. Jika


Kau Membebaskanku Maka Aku Akan Mengumpulkan Pasukan
Sekali Lagi Dan Bertempur Denganmu. Jika Kau Menangkapku
Saat Itu Maka Aku Akan Menyerah. Aku Tidak Akan Beralasan
Lain Lagi."
"Jika Kau Menolak Untuk Menyerah Lain Kali Setelah Kau
Tertangkap, Aku Akan Sangat Sulit Untuk Mengampunimu."

Dengan Perintah Zhuge Liang, Tali Segera Diputuskan Dan


Makanan Dibawa Untuk Tawanan Itu.

"Ingatlah, Aku Belum Pernah Gagal. Aku Tidak Pernah Gagal


Untuk Memenangkan Pertempuran Atau Mengambil Kota Yang
Aku Serang. Kenapa Kalian Bangsa Man Tidak Mau Menyerah ?"

Meng Huo Hanya Menundukan Kepalanya Dan Dia Tidak


Berkata Apa-Apa. Setelah Meminum Arak, Zhuge Liang Dan
Meng Huo Berkuda Kesekeliling Kemah Bersama Dan Meng Huo
Melihat Pengaturan Senjata Dan Juga Persediaan Barang
Sangat Besar Berada Dikemah Utama.

Dan Setelah Inspeksi Itu Zhuge Liang Berkata, "Kau Sangat


Bodoh Jika Tidak Menyerah Padaku. Kau Lihat Pasukanku,
Jenderal-Jenderalku Dan Juga Seluruh Persediaan Pangan Dan
Persenjataan. Bagaimana Mungkin Kau Akan Menang
Melawanku ? Jika Kau Menyerah, Aku Akan Meminta Pada
Kaisar Agar Kau Diangkat Menjadi Raja Negeri Man Dan Anak-
Anakmu Serta Cucu2mu Akan Mewarisinya. Apakah Kau Tidak
Berpikir Bahwa Itu Adalah Hal Baik ?"

Meng Huo Menjawab, "Jika Aku Menyerahpun Maka Rakyatku


Tidak Akan Tenang. Jika Kau Melepaskanku Sekali Lagi, Aku
Akan Memastikan Bahwa Rakyatku Akan Tetap Menjaga
Ketentraman Dan Memastikan Mereka Untuk Tidak
Menentangmu Lagi."

Zhuge Liang Puas Dengan Jawaban Itu Dan Kemudian Dia


Mengadakan Perjamuan Sampai Subuh Menjelang. Meng Huo
Kemudian Berpamitan Dan Zhuge Liang Memberinya Kuda Dan
Rakit Baginya Untuk Menyebrang Sungai Lu.

Tindakan Meng Huo Yang Pertama Adalah Kembali Kekemahnya


Dan Mengirim Orang-Orang Nya Kekemah Dongtu Na Dan Ahui
Nan. Mereka Berpura-Pura Datang Sebagai Utusan Zhuge
Liang. Ketika Kedua Jendral Itu Keluar, Meng Huo
Memerintahkan Pembunuh Untuk Segera Membunuh Kedua
Jendral Itu. Mayat Mereka Dibuang Kedalam Parit2. Kemudian
Dia Mengirim Orang Kepercayaannya Untuk Menjaga Tempat-
Tempat Strategis Sementara Dia Membawa Pasukan Untuk
Menghadapi Ma Dai. Tetapi Ketika Dia Mendekati Lembah Itu
Dia Tidak Melihat Ada Tanda-Tanda Musuh Disana.

Dia Menanyakan Pada Penduduk Setempat Dan Mereka


Berkata, "Pasukan Shu, Dengan Semua Persediaan Mereka
Telah Melintasi Sungai Kembali Tadi Malam Dan Mereka
Bergabung Dengan Pasukan Utama Di Tepi Utara."

Meng Huo Kemudian Kembali Dan Berdiskusi Dengan Adiknya,


Meng You, Dan Dia Berkata, "Aku Tahu Semua Detil Pasukan
Musuh Dari Apa Yang Kulihat Dikemah Mereka."

Dan Meng Huo Memberikan Adiknya Beberapa Instruksi Yang


Segera Dilaksanaknnya. Meng You Kemudian Membawa 100
Orang Dengan Emas, Permata, Mutiara Dan Gading Melintas
Sungai Lu Untuk Pergi Kekemah Pasukan Shu. Tiba-Tiba Dia
Mendengar Genderang Perang Dan Pasukan Dibawah Ma Dai
Langsung Menghadang Dirinya. Meng You Tidak Menduga Akan
Bertemu Musuh Dan Dia Sangat Terkejut. Ma Dai Hanya
Menanyakan Maksud Kedatangannya Dan Dia Menjawab Bahwa
Dirinya Diutus Menemui Zhuge Liang.

Meng You Tiba Disaat Zhuge Liang Sedang Mengadakan Rapat


Besar Mendiskusikan Bagaimana Menenangkan Daerah Man.

Utusan Melaporkan. "Adik Dari Meng Huo Telah Datang


Membawa Hadiah Emas Dan Permata."

Zhuge Liang Kemudian Berkata Pada Ma Xu, "Apakah Kau Tahu


Mengapa Orang Ini Datang ?"

"Aku Tidak Berani Mengatakannya Tetapi Aku Akan


Menuliskannya." Kata Ma Xu.

"Tulislah Jika Begitu."

Akhirnya Ma Su Menulis Dan Menyerahkan Surat Itu Pada


Tuannya Yang Segera Membacanya Dan Tampak Senang Serta
Berkata, "Yang Kau Tuliskan Sama Seperti Yang Kupikirkan.
Tetapi Kau Mungkin Sudah Tahu Bahwa Aku Telah Membuat
Pengaturan Untuk Menangkap Meng Huo."

Kemudian Zhao Yue Dipanggil Masuk Dan Zhuge Liang


Membisikan Beberapa Instruksi Padanya. Kemudian Wei Yan
Dipanggil Dan Dia Juga Diberikan Instruksi Rahasia. Wang Ping,
Ma Zheng Dan Guan Suo Juga Diberikan Instruksi2 Khusus.
Dan Setelah Semua Selesai, Meng You Dipanggil Menghadap.

Meng You Datang Dan Bersujud Serta Berkata, "Kakakku


Setelah Menerima Kebaikan Hatimu Dengan Mangmpuni
Nyawanya Menawarkan Hadiah Kecil Ini. Dia Memberikan
Sedikit Perhiasaan Dan Barang-Barang Berharga Untuk
Diberikan Pada Prajuritmu. Dan Setelah Ini Dia Akan
Mengirimkan Upeti Kepada Kaisar."

"Dimanakah Kakakmu Saat Ini ?" Tanya Zhuge Liang.

"Setelah Menerima Kebaikan Hatimu Dia Pergi Ke Tambang


Perak Dan Mengambil Beberapa Benda Berharga. Dia Akan
Segera Kembali Kemudian."

"Berapa Banyak Prajurit Yang Kau Bawa ?"

"Hanya Sekitar 100 Saja. Aku Tidak Berani Membawa Dalam


Jumlah Yang Lebih Besar. Mereka Semua Hanyalah Pembawa
Barang Saja."

Mereka Kemudian Diinspeksi Oleh Zhuge Liang. Mereka


Memiliki Bola Mata Berwarna Biru Dan Wajah Yang Kera,
Rambutnya Hitam Lebat Dan Memiliki Janggut Berwarna
Keungunan. Mereka Mengenakan Anting2 Dan Juga Ikat
Kepala. Mereka Juga Tidak Mengenakan Alas Kaki. Mereka
Semua Tinggi Dan Kekar.

Zhuge Liang Lalu Menyuruh Mereka Semua Duduk Dan


Memerintahkan Agar Diberikan Arak Dan Menjamu Mereka
Semua.
Sementara Itu Meng Huo Yang Menunggu Kabar Dari Adiknya
Itu Sedang Duduk Ditendanya Ketika 2 Orang Masuk. Dia
Langsung Menanyai Mereka.

Mereka Berkata, "Hadiah Itu Telah Diterima Dan Mereka


Sedang Dijamu Oleh Zhuge Liang. Mereka Dijamu Dengan
Sangat Mewah. Adikmu Mengatakan Bahwa Mereka Akan Siap
Ketika Hari Menjelang Malam Untuk Melakukan Penyerangan.
Dia Akan Membantumu Dari Dalam."

Ini Adalah Berita Yang Mengembirakan Dan Meng Huo


Mempersiapkan Pasukannya Sebanya 3 0.000 Untuk
Menyerang Kemah Shu. Dia Membagi Pasukannya Dalam 3
Divisi.

Meng Huo Memaanggil Para Bawahannya Dan Berkata, "Kita


Akan Membawa Pasukan Kita Dan Membakar Kemah Mereka.
Segera Setelah Api Menyala Aku Akan Menyerang Kemah
Utama Dan Menangkap Zhuge Liang."

Dengan Perintah Ini Mereka Bergerak Dan Melintas Sungai Lu


Saat Matahari Terbenam. Meng Huo Dengan Segera Membawa
Pasukannya Menuju Kemah Utama Shu. Mereka Tidak Menemui
Pasukan Penghadang Bahkan Mereka Menemukan Bahwa
Gerbang Kemah Terbuka Dan Meng Huo Berserta Pasukannya
Segera Menyerang Masuk. Tetapi Kemah Itu Kosong Dan Tidak
Seorang Prajuritpun Terlihat.

Meng Huo Lalu Langsung Menuju Tenda Besar Ditengah Dan


Didalamnya Dia Melihat Bahwa Adiknya Dan Juga Pasukannya
Semuanya Sedang Tertidur Karena Mabuk. Zhuge Liang Telah
Memerintahkan Ma Xu Dan Lu Kai Untuk Menjamu Meng You
Dan Orang-Orang Nya Dgn Arak Dan Tarian Serta Musik. Arak
Itu Telah Dicampur Dengan Obat Tidur Dan Mereka Akhirnya
Segera Tertidur Dan Juga Mabuk. Satu, 2 Orang Masih Tersadar
Tetapi Mereka Cukup Mabuk Untuk Berbicara.

Meng Huo Kemudian Menyadari Bahwa Dia Telah Masuk Dalam


Jebakan. Dia Kemudian Segera Membawa Adiknya Dan Yang
Lainnya Untuk Segera Kembali Kepasukan Utamanya.
Tetapi Ketika Dia Akan Pergi, Obor-Obor Mulai Bernyalaan Dan
Genderang Perang Dibunyikan. Pasukan Man Segera Ketakutan
Dan Akhirnya Kabur. Tetapi Mereka Segera Dikejar Dan
Pasukan Pengejar Itu Dipimpin Oleh Wang Ping. Meng Huo
Segera Berusaha Melarikan Diri, Tetapi Dia Dihadang Oleh
Pasukan Wei Yan. Meng Huo Mencoba Kabur Melalui Jalur Lain
Dan Disana Dia Dihentikan Oleh Pasukan Zhao Yue. Dia
Akhirnya Terdesak Dan Diserang Dari 3 Sisi, Akhirnya Dia
Terpaksa Meninggalkan Segalanya Dan Segera Melintas Sungai
Lu.

Ketika Dia Sampai Di Tepi Sungai, Dia Melihat Ada Perahu


Disana Dan Dengan Pasukan Man Didalamnya. Dia Merasa
Aman, Kemudian Dia Memanggil Perahu Itu Dan Segera Naik
Keatasnya Segera Setelah Perahu Itu Menepi. Tidak Lama
Setelah Dia Naik Keatas Perahu Itu Dia Segera Ditangkap Di
Ikat. Perahu Itu Ternyata Berisi Ma Dai Dan Pasukannya, Dan
Ini Adalah Salah Satu Strategi Zhuge Liang Dalam Menangkap
Meng Huo Dan Pasukan Man Itu Adalah Pasukan Ma Dai Yang
Menyamar.

Banyak Dari Pasukan Meng Huo Yang Memilih Menyerah Pada


Zhuge Liang. Zhuge Liang Lalu Menenangkan Mereka Dan
Memperlakukan Mereka Dengan Baik.

Kemudian Ma Dai Membawa Tawanannya Dan Berikutnya Zhao


Yue Juga Membawa Tawananya Yang Diikuti Dengan Wei Yan,
Ma Xu, Wang Ping Dan Guan Suo, Mereka Semua Membawa
Banyak Tawanan Jenderal-Jenderal Dan Pemimpin-Pemimpin
Pasukan Meng Huo.

Zhuge Liang Kemudian Melihat Pada Meng Huo Dan Tertawa.

"Kau Menggunakan Taktik Dengan Mengirimkan Adikmu Dan


Berpura-Pura Menyerah Padaku. Pikirmu Aku Tidak Dapat
Melihat Rencana Dibalik Hal Ini ? Tetapi Sekarang Kau Berada
Ditanganku Sekali Lagi Dan Apakah Kau Akan Menyerah ?"

"Aku Menjadi Tawanan Karena Adikku Masuk Kedalam


Jebakanmu. Jika Saja Aku Yang Berada Disisi-Sisinya Dan Dia
Yang Menjadi Pasukan Pendukungku Maka Aku Pasti Telah
Berhasil. Aku Telah Menjadi Korban Dari Takdir Dan Bukan
Karena Kelalaianku. Tidak, Aku Tidak Akan Tunduk."

"Ingatlah Ini Sudah Ke3 Kalinya, Mengapa Kau Masih Belum


Mau Menyerah ?" Kata Zhuge Liang.

Meng Huo Hanya Menundukan Kepalanya Dan Tidak Menjawab.

"Ah, Baiklah, Aku Akan Membebaskanmu Sekali Lagi." Kata


Zhuge Liang.

"Jika Kau Mau Membebaskanku Dan Adikku Maka Kami Akan


Pergi Dan Mengumpulkan Seluruh Keluarga Kami Dan
Bertempur Denganmu Sekali Lagi. Jika Aku Masih Tertangkap
Kali Itu Maka Aku Akan Mengaku Kalah Dan Akan Bersujud
Ketanah Untuk Mengakhiri Semua Ini."

"Tentunya Aku Akan Sangat Sulit Mengampunmu Lain Kali. Kau


Lebih Baik Berhati-Hati Dan Bacalah Lagi Buku Strategimu,
Lihat2 Lagi Orang-Orang Kepercayaanmu. Jika Kau Dapat
Membuat Rencana Bagus Pada Saat Yang Tepa Maka Kau Tidak
Perlu Menyesal Dikemudian Hari." Kata Zhuge Liang.

Meng Huo Dan Juga Adiknya Serta Bawahanduanya Dilepaskan


Ikatannya Dan Mereka Semua Berterima Kasih Pada Zhuge
Liang Dan Langsung Pergi.

Pada Saat Mereka Dilepaskan, Pasukan Shu Telah Melintas


Sungai Dan Merebut Berbagai Tempat Strategis Milik Suku Man,
Bendera-Bendera Shu Berkibaran Tertiup Angin Diseluruh
Lembah Itu. Ketika Meng Huo Melintas Didepan Kemahnya Dia
Melihat Ma Dai Sedang Duduk Diatas Kudanya.

Ma Dai Menunjuk Dengan Pedangnya Kepada Meng Huo Dan


Berkata, "Lain Kali Jika Kau Tertangkap Lagi Maka Kau Tidak
Akan Dapat Lolos."

Ketika Meng Huo Sampai Di Kemah Utamanya Dia Menemukan


Bahwa Zhao Yue Telah Merebutnya. Zhao Yue Duduk Diatas
Kudanya Dengan Tombak Ditangan Ketika Meng Huo Melintas
Daerah Itu.
Zhao Yue Juga Berkata, "Jangan Menyia-Nyiakan Kebaikan
Perdana Menteri Kami !!"

Meng Huo Mengerutu Dan Dia Kemudian Pergi Menuju Bukit-


Bukit Diperbatasan. Disana Dia Melihat Wei Yan Dan
Pasukannya Telah Bersiap Disana.

Wei Yan Berteriak, "Lihatlah, Kami Telah Mendapatkan


Sebagian Besar Negerimu Dan Telah Mengambil Semua
Tempat-Tempat Strategis. Tetapi Kau Cukup Bodoh Untuk
Tidak Menyerah. Lain Kali Jika Kau Tertangkap Lagi Maka Kau
Sudah Pasti Kehilangan Banyak Milikmu. Tidak Akan Ada Lagi
Pengampunan."

Meng Huo Dan Bawahannya Segera Memacu Kudanya Lari


Secepat Mungkin Menuju Tempatnya Masing-Masing .

Setelah Melintas Sungai, Pasukan Shu Berpesta.

Kemudian Zhuge Liang Memanggil Bawahannya Dan Berkata,


"Aku Membiarkan Meng Huo Melihat Kemah Kita Karena Aku
Ingin Memancing Dia Untuk Menyerang Kita. Dia Adalah
Seorang Prajurit Dan Aku Memperlihatkan Perseidaan Dan
Harta2 Kita Padanya, Aku Tahu Dia Akan Mencoba Membakar
Tempat Itu Dan Dia Akan Mengirim Orang Kepercayaanya Pada
Kita Untuk Berpura-Pura Menyerah Sehingga Mereka Dapat
Masuk Kemah Kita Dan Mencari Kesempatan Untuk
Mengkhianati Kita. Aku Telah Menangkap Dan Membebaskan
Mereka 3 Kali, Aku Berusaha Untuk Memenangkan Hatinya. Aku
Tidak Ingin Untuk Menyakiti Dia. Sekarang Aku Jelaskan
Kebijakanku Dan Aku Harap Kalian Mengerti Bahwa Aku Tidak
Menyia-Nyiakan Usaha Kalian Dan Kaliah Masih Harus Berusaha
Yang Terbaik Untuk Pemerintahan Kita Ini."

Mereka Semua Bersujud Dan Berkata, "Tuan Perdana Menteri


Kau Sungguh Sangat Hebat. Kebijaksanaammu, Keberanianmu
Dan Kebaikan Hatimu Sungguh Tiada Taranya. Bahkan Lu
Wang Dan Zhang Liang Tidak Lebih Baik Dari Dirimu."
Kata Zhuge Liang ,"Bagaimana Aku Dapat Disamakan Dengan
Kedua Orang Itu ? Tetapi Aku Berhasil Karena Mepercayai
Kemampuan Kalia Dan Bersama Kita Akan Mencapai
Keberhasilan."

Kata-Kata Zhuge Liang Membuat Bawahannya Sangat Puas.

Sementara Itu Meng Huo Sedang Marah2 Karena Tertangkap 3


Kali Dan Dia Segera Menuju Tempatnya Di Tambang Perak.
Segera Dia Mengirim Temannya Untuk Mengirim Hadiah Kepada
8 Negeri Selatan Dan Ke 9 3 Suku. Dia Juga Mengirim Utusan
Keseluruh Penjuru Negeri Man Untuk Meminjam Persenjataan
Dan Prajurit. Dia Mendapatkan Seluruhnya Berjumlah 100.000
Prajurit. Mereka Semua Dikumpulkan Pada Hari Yang
Ditentukan. Mereka Datang Seperti Awan Kabut Yang Datang
Utnuk Menutupi Seluruh Lembah, Mereka Semua Patuh Kepada
Perintah Meng Huo.

Pasukan Pengintai Shu Melihat Dan Segera Malaporkan Hal Itu


Pada Zhuge Liang Yang Berkata, "Ini Adalah Apa Yang
Kutunggu Sehingga Bangsa Man Itu Dapat Melihat Kekuatan
Kita."

Segera Dia Duduk Diatas Sebuah Kereta Kecil Dan Keluar Untuk
Melihat Hal Ini.

Meng Huo Tertangkap Untuk Yang Ke-5 Kalinya.

Zhuge Liang Duduk Dalam Keretanya Yang Dikawal Oleh


Beberapa Prajurit Kavaleri. Mendengar Bahwa Ada Sungai
Didepannya Yaitu Sungai Er Barat, Dan Tidak Mempunyai
Perahu Maka Zhuge Liang Memerintahkan Pengawalnya Untuk
Memotong Pohon Dan Membuat Rakit. Mereka Melakukannya
Tetapi Rakit Itu Tenggelam.

Akhirnya Zhuge Liang Meminta Saran Pada Lu Kai Yang


Berkata, "Ada Gunung Didekat Sini Yang Banyak Pohon
Bambunya. Aku Mendengar Kisah Mengenai Bambu Ini. Mereka
Lebih Tinggi Dari Pada Bambu Yang Ada Ditempat Kita. Kita
Dapat Membuat Jembatan Dari Bambu Ini Agar Pasukan Dapat
Melintas."
Akhirnya 3 0.000 Prajurit Diperintahkan Untuk Pergi Kegunung
Itu Dan Disana Mereka Memotong Ratusan Bambu Dan
Mengapungkannya Kesungai. Kemudian Dititik Yang Terdekat
Mereka Membuat Jembatan. Kemudian Pasukan Utama Melintas
Dan Membuat Perkemahan Disepanjang Tepi Sungai. Kemah
Itu Dilindungi Oleh Parit-Parit Dalam Yang Didalamnya Terdapat
Bambu2 Runcing. Ditepi Selatan Sungai, Mereka Membangun 3
Perkemahan Besar Dan Bersiap Untuk Menghadapi Kedatangan
Pasukan Man.

Mereka Tidak Menunggu Terlalu Lama. Meng Huo Kemudian


Datang Dengan Amarah Luar Biasa Dan Dia Datang Dengan
Cepat Berserta Ke 100.000 Prajuritnya. Segera Setelah Mereka
Mendekat Ke Sungai Itu, Dia Memimpin 10.000 Prajurit Paling
Hebatnya Yang Masing-Masing Bersenjatakan Pedang Besar
Dan Perisai Untuk Menantang Bertempur.

Zhuge Liang Keluar Dengan Pakaian Sederhana Saja. Dia


Mengenakan Topi Dari Sutera Dan Juga Jubah Panjang
Berwarna Putih. Ditangannya Ada Kipas Bulu Dan Dia Duduk Di
Keretanya. Jenderal-Jenderalnya Duduk Diatas Kuda Dan
Berbaris Disisi-Sisiduanya.

Meng Huo Mengenakan Baju Zirah Yang Terbuat Dari Kulit


Badak Dan Juga Mengenakan Penutup Kepala Berwarna Merah
Menyala. Ditangan Kirinya Dia Membawa Perisai Dan Ditangan
Kananna Dia Menggengam Pedang. Dia Menunggangi Kerbau
Berwarna Merah. Segera Setelah Dia Melihat Zhuge Liang, Dia
Mulai Memaki2 Dan Menghinannya. Sementara Para
Prajuritnya, Yang Perkasa Dan Juga Tinggi Besar
Mengayun2kan Senjata Mereka.

Zhuge Liang Lalu Memerintahkan Pasukannya Untuk Masuk


Kembali Kedalam Benteng Dan Menutup Pintu Gerbang
Kemahnya. Pasukan Meng Huo Kemudian Mendekati Benteng
Tersebut Dan Tetap Memaki2 Pasuakn Shu.

Didalam Benteng, Jenderal-Jenderal Shu Sangat Geram Atas


Hal Tersebut Dan Mereka Kemudian Pergi Menemui Zhuge
Liang.
Mereka Semua Berkata, "Kami Mau Menjadi Sukarelawan Untuk
Membawa Pasukan Keluar Dan Bertempur Hingga Mati !"

Tetapi Zhuge Liang Tidak Mengijinkannya.

Kemudian Dia Berkata, "Orang-Orang Itu Tidak Mundah


Menyerah, Mereka Secara Naluri Adalah Orang Yang Ganas Dan
Liar. Dengan Semangat Seperti Yang Ditunjukan Mereka Tadi
Maka Kita Bukanlah Tandingan Mereka. Tetapi Kita Hanya Perlu
Menunggu Beberapa Hari Sampai Keganasan Dan Semangat
Mereka Telah Habis. Aku Telah Mempunyai Rencana Untuk
Dapat Mengalahkan Mereka Pada Saat Itu."

Beberapa Hari Berlalu Dan Pasukan Shu Tidak Bergerak.


Mereka Hanya Bertahan Saja. Zhuge Liang Memperhatikan
Pasukan Pengepung Dari Kejauhan Dan Dia Mulai Melihat
Bahwa Pasukan Musuh Sudah Mulai Lalai Dan Kelelahan.

Kemudian Zhuge Liang Memanggil Jenderal-Jenderalnya Dan


Berkata, "Apakah Kalian Berani Untuk Bertempur Sekarang ?"

Mereka Semua Mengatakan Siap Dan Sangat Senang Atas


Usulan Ini. Akhinrya Zhuge Liang Memanggil Mereka
Sepasang2 Dan Diberikan Perintah Rahasia Kepada Mereka.
Zhao Yue Dan Wei Yan Yang Pertama Masuk Kemudian Wang
Ping Dan Ma Zheng Mengikuti.

Kepada Ma Dai Dia Berkata, "Aku Akan Mengosongkan Ke 3


Perkemahan Kita Dan Pergi Ke Utara Sungai. Segera Setelah
Pasukan Kita Selesai Melintas, Kau Harus Memotong Tali
Jembatan Dan Biarkan Dia Mengalir Mengikuti Arus Sampai Di
Tempat Zhao Yue Dan Wei Yan Dapat Melintas.

Kepada Zhang Yi Dia Berkata, "Kau Harus Tetap Berada


Didalam Kemah Dan Tetap Nyalakan Obor Dan Lilin. Kau Harus
Membuat Seolah-Olah Kemah Ini Masih Berpenghuni. Ketika
Meng Huo Sadar Dan Mulai Mengejar Pasukanku Maka Kau
Harus Memotong Jalan Mundur Mereka."
Dan Setelah Semua Perintah Selesai Maka Dia Memberikan
Perintah Terakhir Pada Guan Suo Untuk Mengawal Dirinya Dan
Pasukan Utama Shu.

Pasukan Shu Segera Bergerak Begitu Malam Tiba Dan Lampu2


Serta Lilin2 Dinyalakan Seperti Biasa. Pasukan Man Melihat Dari
Kejauhan Dan Tidak Berani Menyerang. Tetapi Pada Pagi
Harinya Meng Huo Memimpin Pasukannya Mendekat Ke
Perkemahan Itu Dan Menemukan Keheningan Dari Dalamnya.
Dia Segera Mendekat Lagi Dan Menemukan Bahwa Perkehaman
Itu Telah Kosong. Tidak Ada Seorang Prajuritpun Berada
Disana, Dia Meliat Bahwa Beras Dan Juga Persediaan
Berceceran Disana Seolah-Olah Pasukan Shu Lari Terburu-
Buru.

"Mereka Telah Meninggalkan Perkemahan Mereka. Tetapi Ini


Hanyalah Jebakan Saja." Kata Meng You Kepada Meng Huo.

Kata Meng Huo, "Aku Pikir Zhuge Liang Mendapatkan Berita


Penting Dari Ibu Kota Sehingga Dia Harus Pergi Secepat
Mungkin Dan Meninggalkan Persediaannya Seperti Ini. Mungkin
Wu Menyerang Atau Wei Yang Telah Menyerang Shu. Mereka
Tetap Memasang Lampu Agar Kita Berpikir Bahwa Kemah Itu
Masih Ada Prajuritnya. Tetapi Mereka Telah Lari Dan
Meninggalkan Segalanya. Tidak Salah Lagi, Kita Harus
Mengejar Mereka Sekarang."

Akhirnya Meng Huo Memerintahkan Pasukannya Mengejar


Pasukan Shu. Dia Sendiri Memimpin Dibarisan Paling Depan.
Ketika Mereka Sampai Ditepi Sungai Mereka Melihat Bahwa Di
Ujung Lainnya Kemah Shu Terbentang Dan Semuanya Tampak
Sempurna. Panji-Panji Perang Berkibaran Dan Ditepi Sungai
Ada Pakaian2 Perang Yang Sedang Dijemur. Pasukan Meng Huo
Tidak Berani Untuk Menyerang.

Meng Huo Berkata Kepada Meng You, "Ini Artinya Zhuge Liang
Takut Bahwa Kita Akan Mengejar Mereka. Ini Hanya Tempat
Perhentian Sementara Saja Dan Dia Akan Kembali Mundur
Dalam Waktu Beberapa Hari."
Pasukan Man Kemudian Berkemah Ditepi Sungai Itu
Berhadapan Dengan Kemah Pasukan Shu. Dia Juga
Mengirimkan Pasukannya Pergi Keatas Gunung Untuk
Memotong Bambu. Prajurit Yang Paling Pemberani Dan Gagah
Ditempatkan Didepan Kemahnya, Dia Menunggu Sampai Rakit
Disiapkan Untuk Melintas Sungai. Meng Huo Sedikitpun Tidak
Curiga Bahwa Pasukan Shu Sudah Berada Didekatnya.

Suatu Hari Angin Bertiup Keras Sekali Dan Pasukan Man Melihat
Api Membesar Disekitar Mereka Pada Saat Yang Sama
Terdengar Bunyi Genderang Perang Tanda Penyerangan.
Pasukan Man, Bukannya Keluar Melawan Musuh Tetapi Mulai
Mencari Temapt Perlindungan. Meng Huo Kemudian Menjadi
Khawatir Dan Dia Lari Berasama Orang-Orang Sukunya, Mereka
Bertempur Mati-Matian Untuk Berusaha Membuka Jalan Dan
Kembali Kekemah Lama Mereka.

Ketika Mereka Sampai Disana, Mereka Dihadang Oleh Pasukan


Zhao Yue. Meng Huo Kemudian Kabur Kearah Barat Dan Disana
Dia Bersembunyi Di Pegungunan. Tetapi Disana Dia Bertempur
Dengan Sengit Dengan Pasukan Dibawah Ma Dai. Dengan
Beberapa Puluh Sisa Pengikutnya Dia Berhasil Sampai Ke
Lembah Selatan. Disana Dia Melihat Kearah Utara, Barat Dan
Selatan Ada Asap Mengepul Dan Juga Obor-Obor Bernyalaan,
Jadi Dia Berhenti Sementara Disana Untuk Berpikir. Dia
Kemudian Memutuskan Untuk Pergi Kearah Timur Dimana
Disana Tidak Terlihat Tanda-Tanda Musuh. Ketika Dia Akan
Melintas Hutan, Tiba-Tiba Dihadapannya Dia Menghadang
Sepasukan Pasukan Berkuda Dan Ditengahnya Ada Seseorang
Yang Sedang Duduk Diatas Keretanya Berpakaian Putih.

Zhuge Liang Kemudian Mentertawkan Meng Huo Dan Berkata,


"Jadi Raja Man Kebetulan Lewat Disini ! Kau Telah Dikalahkan
Dan Aku Telah Menunggumu Disini Lama Sekali."

Meng Huo Dengan Marah Dan Dia Berkata Pada Para


Pengikutnya, "3 Kali Aku Telah Menjadi Korban Kelicikan Orang
Ini Dan Dipermalukan. Dan Sekarang Nasib Telah Mengirim Dia
Untuk Menghadang Jalanku, Kalian Harus Menyerang Dia
Dengan Seluruh Kekuatan Kalian. Mari Kita Bantai Mereka Dan
Hancurkan Mereka Semua !!!"
Pasukan Berkuda Man Berserta Meng Huo Lalu Langsung
Membabi Buta Menerjang Kearah Zhuge Liang. Tetapi Mereka
Semua Masuk Kedalam Lubang Jebakan Yang Telah
Dipersiapkan Zhuge Liang Dihadapannya. Wei Yan Kemudian
Muncul Dan Satu Demi Satu Prajurit Man Ditarik Dari Dalam
Lubang Dan Diikat Dengan Tali.

Zhuge Liang Kemudian Kembali Ke Kekemahnya Berserta


Seluruh Tawanannya. Disana Dia Sibuk Menenangkan Para
Tawananya Dan Dia Melepaskan Mereka Satu Persatu Berserta
Seluruh Pengikutnya Yang Tertangkap. Banyak Diatara Mereka
Akhirnya Kembali Lagi Dan Menyerah Pada Shu Serta Mengikuti
Zhuge Liang.

Kemudian Zhang Yi Membawa Meng You, Adik Dari Meng Huo


Dan Zhuge Liang Memarahinya Karena Sikap Kakaknya Itu.

"Kakakmu Benar-Benar Seorang Keras Kepala. Kau Harus


Membujuknya Dan Menyakinkannya Untuk Mengubah
Pendiriannya. Sekarang Kau Berada Dihadapanku Lagi Sebagai
Tawanan Untuk Yang Ke 4 Kalinya. Apakah Kau Tidak Malu ?
Bagaimana Mungkin Kau Masih Memiliki Muka Untuk
Menghadapi Orang Lain ?"

Meng You Langsung Tertunduk Malu Dan Dia Bersujud


Memohon Pengampunan.

Zhuge Liang Berkata, "Jika Aku Menghukum Matimu Maka


Bukan Hari Ini Saatnya. Kali Ini Kau Kumaafkan Tetapi Kau
Harus Membujuk Kakakmu."

Akhirnya Meng You Dilepaskan Dan Dia Dibarikan Pergi. Meng


You Pergi Dengan Mengeluarkan Air Mata.

Segera Wei Yan Membawa Meng Huo Dan Zhuge Liang Berkata,
"Apa Yang Mau Kau Katakan Lagi ? Kau Sekarang Berada
Ditanganku Lagi."
"Aku Menajdi Korban Ketidak Beruntungan. Sekali Lagi Aku
Telah Terjebak Kedalam Jaringmu Dan Sekarang Aku Akan Mati
Tanpa Menutup Mata."

Zhuge Liang Kemudian Memerintahkan Kepada Pengawalnya


Untuk Membawanya Keluar Dan Memenggalnya.

Meng Huo Tidak Gentar Tetapi Dia Berbalik Pada Zhuge Liang
Dan Berkata, "Jika Kau Membebaskanku Sekali Lagi, Aku Akan
Menghapuskan Seluruh Penghinaan Dari Ke 4 Penangkapan Ini
Dengan Mengalahkanmu."

Zhuge Liang Tersenyum Dan Dai Memerintahkan Agar


Pengawalnya Melepaskan Ikatan Meng Huo, Kemudian Arak
Dibawakan Utuknya. Meng Huo Kemudian Dibawa Menuju
Tendanya.

Kata Zhuge Liang, "4 Kali Kau Telah Kuperlakukan Dengan Baik
Dan Kau Tetap Saja Menentangku, Kenapa ?"

"Kau Menggunakan Taktik Licik Untuk Mengalahkanku, Dan


Karena Itu Aku Masih Menentangmu."

"Aku Telah Membebaskanmu 4 Kali, Apakah Menurutmu Kau


Masih Dapat Bertempur Denganku ?"

"Jika Kau Menangkapku Lagi Maka Aku Akan Menyerah Padamu


Dan Aku Akan Memberikan Selurh Milikku Serta Aku Akan
Bersumpah Tidak Akan Menyebabkan Kekacauan Lagi."

Zhuge Liang Tersenyum Dan Membebaskannya. Meng Huo


Berterima Kasih Padanya Dan Kemudian Segera Pergi.

Segera Setelah Dia Dibebaskan, Meng Huo Mengumpulkan Lagi


Pasukannya Yang Tersisa Dan Segera Pergi Keselatan. Tidak
Lama Kemudian Dia Bertemu Dengan Adiknya, Meng You, Dan
Bersama Mereka Menuju Selatan.

Meng You Berkata, "Kita Tidak Dapat Menghadapi Pasukan Shu.


Kita Telah Dikalahkan Berkali-Kali. Sekarang Aku Pikir Lebih
Baik Kita Pergi Keatas Gunung Dan Bersembunyi Ditempat
Yang Gelap Dimana Mereka Tidak Dapat Menemukan Kita.
Pasukan Shu Itu Tidak Akan Tahan Dari Panasnya Cuaca Dan
Mereka Harus Mundur."

"Dimana Kita Akan Bersembunyi ?"

"Aku Mengetahui Suatu Lembah Disebelah Barat Daya. Disana


Ada Suku Naga Botak Dan Rajanya Duosi Wang Adalah
Temanku. Mari Kita Pergi Kepadanya."

"Baiklah, Kau Pergilah Terlebih Dahulu Dan Aturlah Sesuai


Rencanamu," Kata Meng Huo.

Akhirnya Meng You Pergi Dan Disana Dia Berbicara Kepada


Duosi Wang Yang Segera Keluar Dan Membawa Pasukannya
Untuk Menyambut Meng Huo. Mereka Lalu Memberi Salam Dan
Akhirnya Meng Huo Menceritakan Kisahnya.

Duosi Berkata, "Kau Tenanglah. Jika Orang-Orang Shu Itu


Datang Kemari Aku Akan Memastikan Tidak Ada Diantara
Mereka Yang Akan Kembali Pulang. Dan Zhuge Liang Akan
Menemui Ajalnya Ditempat Ini Juga."

Meng Huo Senang Mendengar Penjelasan Itu Tetapi Dia Ingin


Tahu Mengapa Duosi Wang Bisa Yakin Seperti Itu.

Duosi Wang Berkata, "Untuk Sampai Ke Tempat Ini Hanya Ada


2 Jalan. Yang Satu Adalah Tempat Dimana Kau Datang Dan
Yang Lainnya Dari Arah Barat Laut. Jalan Yang Kau Lalui Adalah
Jalan Yang Rata Dan Halus, Serta Air Ditempat Itu Dapat
Diminum. Tetapi Jika Kita Tutup Jalan Itu Dan Memblokadenya
Maka Tidak Ada Seorangpun Yang Akan Sanggup
Mendobraknya. Jalan Yang Lain Sangatlah Berbahaya Dan
Curam. Jalan Satu-Satunya Yang Dapat Dilalui Pasukan
Dipenuhi Dengan Mahluk Berbisa Dan Juga Kalajengking. Dan
Ketika Malam Tiba, Nyamuk2 Malaria Berterbangan. Jalan Itu
Hanya Dapat Dilalui Disore Hari Sebelum Malam Menjelang.
Dan Juga Air Disana Sangat Pahit Dan Tidak Dapat Diminum.
Jalan Itu Sangat Sulit Dilalui."
"Disana Juga Ada 4 Aliran Sungai Yang Sebenarnya Beracun.
Yang Pertama Disebut "Mata Air Bodoh". Air Itu Dapat
Menyebabkan Mereka Yang Meminumnya Menjadi Bodoh Dan
Kemudian Mati Dalam Beberapa Hari. Yang Kedua Adalah "Mata
Air Kehancuran." Dan Mata Air Itu Panas. Jika Seseorang Mandi
Disana Maka Dagingnya Akan Membusuk Sampai Tinggal
Tulang Dan Kemudian Dia Mati. Mata Air Yang Ke 3 Adala "Mata
Air Hitam.". Airnya Sebenarnya Jernih Tetapi Jika Terkena
Tubuh Maka Tubuh Akan Menjadi Hitam Dan Kemudian Orang
Itu Akan Mati. Mata Air Yang Ke 4 Adalah "Mata Air Lemas".
Airnya Sangat Dingin Dan Jika Seorang Minum Dari Mata Air Itu
Maka Dia Akan Menjadi Kedingingan Dan Dia Menjadi Lemas
Dan Segera Mati. Tidak Ada Burung Ataupun Seranga Dapat
Ditemukan Didaerah Ini Dan Tidak Ada Orang Lain Selain
Jendral Dinasti Han, Ma Yuan Yang Pernah Melewati Tempat Ini.
Sekarang Kita Akan Membangun Blokade Dan Barikade
Sehingga Musuh Tidak Melalui Jalur Aman, Mereka Akan
Mencari Jalan Lain Yang Berbahaya Itu. Tidak Masalah Berapa
Banyaknya Mereka, Mereka Semua Akan Musnah Dan Kita
Tidak Memerlukan Senjata Untuk Melakukan Hal Itu."

"Sekarang Aku Sungguh Menemukan Tempat Aman Untuk


Hidup. Bahkan Siasat Zhuge Liang Yang Licik Itu Tidak Akan
Berguna. Ke 4 Mata Air Itu Akan Mengalahkan Dia Dan
Membalaskan Dendamku." Kata Meng Huo.

Mereka Akhirnya Bersama Duosi Wang Masuk Kedalam


Perkemahan Mereka Dan Berpesta Sepanjang Hari.

Sementara Itu Karena Pasukan Man Tidak Muncul, Zhuge Liang


Memerintahkan Untuk Meninggalkan Sungai Er Barat Dan
Segera Menuju Selatan. Pada Saat Itu Adalah Bulan Ke 6
Sehingga Cuaca Sangat Panas Sekali.

Pada Saat Mereka Akan Menuju Selatan, Mata-Mata Datang


Mengabarkan Berita Mengenai Meng Huo, "Meng Huo Telah Lari
Menuju Lembah Naga Botak Dan Disana Dia Telah
Membarikade Pintu Masuk. Lembah Itu Dijaga Dan Dipasangi
Banyak Jebakan. Bukit-Bukit Disana Sangat Curam Dan
Berbahaya."
Akhirnya Zhuge Liang Memangil Lu Kai Dan Menanyakan
Kepadanya Mengenai Hal Ini, Tetapi Dia Tidak Mengetahui Pasti
Kondisi Daerah Itu.

Kemudian Berkatalah Jiang Wan, "Meng Huo Yang Telah


Tertangkap Berulang Kali Tentu Telah Menghancurkan
Semangat Bertempurnya Sehingga Dia Tidak Berani Untuk
Kembali Kemedan Perang. Pasukan Kita Juga Sudah Sangat
Kelelahan Dengan Panas Luar Biasa Ini Dan Hanya Sedikit Yang
Dapat Dicapai Dengan Memperpanjang Ekspedisi Ini. Langkah
Terbaik Adalah Kita Kembali Ke Negeri Kita."

"Jika Kita Melakukan Ini Maka Kita Jatuh Kedalam Rencana


Meng Huo. Jika Kita Mundur, Dia Akan Mengikuti Kita Dan
Menyerang Kita. Lagipula Setelah Mencapai Keberhasilan
Sejauh Ini, Maka Akan Sangat Sia-Sia Jika Kita Kembali Lagi
Sekarang."

Wang Ping Kemudian Dikirim Untuk Mencari Jalan Menuju


Tempat Itu, Dia Membawa Beberapa Penduduk Asli Sebagai
Pemandunya. Mereka Menemukan Jalan Lain Dan Sampai Ke
Mata Air Pertama. Karena Kehausan Mereka Segera Meminum
Air Itu.

Wang Ping Kemudian Kembali Kekemah Utama Dan Melaporkan


Keberhasilannya, Tetapi Ketika Dia Sampai Tiba-Tiba Dia
Menjadi Bisu Dan Kemudian Para Prajuritnya Seperti Orang
Kebingungan Dan Menjadi Terbelakang.

Zhuge Liang Mengetahui Bahwa Mereka Telah Diracuni Dan


Segera Khawatir. Dia Segera Pergi Mencari Karena nya. Dia
Sampai Ke Mata Air Tersebut Dan Disana Dia Melihat Bahwa Air
Disana Berwarna Hijau Tua. Zhuge Liang Lalu Naik Keatas Bukit
Dan Memandang Sekelilingnya, Dia Tidak Dapat Melihat Apapun
Dan Merasakan Kehengingan Yang Sangat. Tidak Ada Bunyi
Burung Ataupun Serangga Ditempat Itu. Dia Menjadi
Kebingungan Sekarang.

Kemudian Dia Melihat Ada Sebuah Kuil Tua Dan Dengan


Bantuan Penduduk Setempat Mereka Menunjukan Jalan Menuju
Kuil Itu. Ketika Dia Masuk Kedalam Kuil Yang Sudah
Terbengkalai Itu Dia Melihat Ada Patung Seorang Jendral Besar.
Disampingnya Ada Pilar Besar Bertuliskan,'Didedikasikan Untuk
Jendral Ma Yuan.', Yang Merupakan Jendral Besar Yang Pernah
Menguasai Negeri Selatan Dijaman Han.

Zhuge Liang Yang Terkesan Dengan Hal Ini Lalu Segera


Bersujud Dihadapan Patung Jendral Itu Dan Berkata,
"Pelayanmu Yang Hina Ini Telah Menerima Titah Suci Untuk
Menjaga Putra Langit. Kaisar Telah Mengirimku Ketempat Ini
Untuk Menguasai Suku Man Sehingga Kami Dapat Menyerang
Wei Dan Menguasai Wu Untuk Mengembalikan Kejayaan Han.
Tetapi Pasukanku Tidak Mengetahui Daerah Ini Dan Beberapa
Dari Mereka Telah Meminum Dari Mata Air Beracun Sehingga
Sekarang Mereka Menjadi Bisu. Pelayanmu Ini Memohon
Dengan Sangat Kepada Jendral Besar Untuk Melihat Kebaikan
Dan Kebajikan Dari Kaisar Dan Memberikan Jalan Bagi
Pasukanku Untuk Dapat Berhasil Dalam Misi Suci Ini."

Setelah Berdoa Seperti Itu, Zhuge Liang Meninggalkan Tempat


Itu Dan Sementara Dia Sedang Menanyakan Beberapa Hal
Kepada Pemandunya Dia Melihat Dikejauhan Ada Seorang Tua
Yang Sedang Berjalan Menggunakan Tongkat Mendekatinya.
Zhuge Liang Memperhatikan Bahwa Orang Itu Berpenampilan
Tidak Biasa. Ketika Dia Telah Sampai, Zhuge Liang Meminta
Agar Orang Itu Mau Duduk Bersamanya, Dan Mereka Akhirnya
Duduk Diatas Batu Besar Dan Zhuge Liang Mulai Membuka
Pembicaraan.

Orang Tua Itu Berkata, "Tuan Menteri, Aku Mengetahuimu Dari


Reputasi Besarmu Dan Aku Sangat Senang Berkesempatan
Bertemu Dengan Anda. Banyak Orang-Orang Man Yang
Berhutang Nyawa Padamu Dan Semuanya Sangat Terkesan
Dengan Kebaikan Hatimu."

Lalu Zhuge Liang Mulai Mengutarakan Masalah Dihatinya Dan


Mengenai Sumber Mata Air Beracun Itu.

Lalu Orang Tua Itu Berkata Padanya, "Itu Adalah "Mata Air
Kebodohan" Yang Pasukanmu Minum Dan Mereka Akan Mati
Dalam Beberapa Hari. Disamping Itu, Masih Ada 3 Mata Air
Beracun Yang Lainnya. Seluruh Uap Beracun Akan Berkumpul
Dari 4 Penjuru Mata Air Itu Dan Ketika Mereka Menguap Maka
Udara Disekitar Sinipun Menjadi Sangat Beracun. Tempat Ini
Hanya Aman Dilalui 2 Jam Sebelum Matahari Terbenam."

"Dengan Kata Lain, Man Tidak Dapat Kutaklukan Dan Wu Tidak


Dapat Ditekan Dan Wei Tidak Dapat Dikalahkan. Dan Han Tidak
Dapat Dibangun Kembali. Jadi Aku Telah Gagal Menjalankan
Tugas Yang Diberikan Putra Langit. Jika Begitu Maka Lebih Baik
Aku Mati Saja." Kata Zhuge Liang.

"Jangan Kau Patah Arang Terlebih Dahulu. Aku Dapat


Memberikan Instruksi Padamu Bagaimana Dapat Mengatasi
Semua Hal Ini."

"Aku Mohon Kau Berikan Petunjukmu, Tuan. Instruksi Apa Yang


Akan Kau Perintahkan Padaku ? Aku Harap Kau Mau
Mengatakannya."

"Dibarat Tidak Jauh Dari Tempat Ini Ada Sebuah Bukit Dan
Kira-Kira 15 Li Dari Kaki Bukit Ada Sebuah Mata Air Yang
Disebut 'Mata Air Kedamaian Abadi', Didekat Sana Ada Seorang
Pertapa Sakti Yang Dikenal Sebagai Pertapa Sungai. Dia Tidak
Meninggalkan Tempat Itu Selama 2 0 Tahun. Dibaling
Gubugnya Ada Ada Mati Air Yang Disebut 'Mata Air
Kegembiaraan Dan Kedamaian'. Ini Adalah Anti-Racun Yang
Kau Butuhkan. Mandi Dengan Air Itu Akan Membersihkan
Penyakit Kulit Dan Juga Malaria. Didekat Gubuk Itu Juga
Tumbuh Rumput Yang Jika Kau Kunyah Maka Akan Menjaga
Dirimu Dari Malaria. Kau Harus Pergi Ke Tempat Itu Dan
Dapatkan Obat-Obatan Ini."

Zhuge Liang Lalu Bersujud Dan Dengan Sepenuh Hati


Berterima Kasih Kepada Orang Tua Itu Dan Berkata, "Tuan
Yang Mulia, Aku Sangat Berterima Kasih Atas Kebaikan Hatimu
Dan Juga Kebesaran Hatimu. Dapatkah Kau Katakan Padaku
Siapakah Namamu ?"

Orang Tua Itu Berdiri Dan Dia Masuk Kedalam Kuil Dan
Berkata, "Aku Adalah Dewa Gunung Selatan Yang Dikirim Ma
Yuan Untuk Membantumu."
Setelah Dia Berkata Seperit Itu Dia Berteriak Pada Dinding Batu
Cadas Dibelakang Kuil Itu Dan Batu Itu Terbuka Kemudian Dia
Masuk Kedalamnya Dan Batu Itu Langsung Tertutup Lagi.

Zhuge Liang Sangat Terkejut Luat Biasa Dan Dia Langsung


Bersujud 3 X Unutk Menghormati Dewa Gunung Itu. Kemudian
Dia Kembali Kekemah Utamanya.

Keesokan Harinya Dia Membawa Banyak Hadiah Dan Berserta


Wang Ping Serta Pasukannya Yang Sekarang Sudah Sekarat
Mereka Pergi Kebarat Sesuai Petunjuk Dewa Gunung. Dan
Disana Mereka Menemukan Tempat Seperti Tanah Pertanian
Dimana Pohon2 Pinus Tinggi Mengelilingi Tempat Itu Dan Juga
Pohon2 Bambu Serta Bunga2 Indah Bermekaran Disekitar
Gubuk Tua Yang Ada Ditengahnya. Bau Wangi Yang Sangat
Khusus Menyeruak Dari Tempat Itu.

Zhuge Liang Sangat Senang Dapat Menemukan Tempat Itu Dan


Dia Segera Mengetuk Pintu Gubuk Itu.

Seorang Pemuda Lalu Datang Keluar Dan Zhuge Liang


Kemudian Memberitahukan Namanya Dan Tuan Rumah Segera
Datang Keluar Menyambut, "Tentunya Tamuku Adalah Perdana
Menteri Dinasti Han ?"

Zhuge Liang Melihat Yang Berdiri Didepan Pintu Adalah Seorang


Pertapa Tua Dengan Menggunakan Tongkat Bambu, Dai
Mengenakan Kasut Dari Jerami Dan Juga Jubah Putih Dan Ikat
Pinggang Berwarna Hitam. Dia Memiliki Bola Mata Berwarna
Kehijauan Dan Juga Rambut Berwarna Kekuningan.

"Pertapa Agung, Bagaimana Kau Tahu Siapakah Aku ?" Tanya


Zhuge Liang.

"Bagaimana Mungkin Aku Tidak Mendengar Mengenai Ekspedisi


Besarmu Keselatan ?"

Dia Segera Mengundang Zhuge Liang Masuk Kedalam.

Ketika Mereka Telah Duduk, Zhuge Liang Berkata, "Tuan Ku


Terdahulu, Kaisar Pertama, Telah Mempercayakan Anaknya
Kepadaku. Sekarang Kaisar Memerintahkanku Untuk Memimpin
Pasukan Menguasai Daerah Ini. Tetapi Meng Huo, Sang Raja,
Telah Bersembunyi Di Lembah Naga Botak Dan Beberapa
Prajuritkua Yang Mencarinya Telah Meminum Dari Mata Air
Yang Beracun. Kemarin Aku Bertemu Dengan Dewa Gunung
Yang Memberitahukan Kepadaku Bahwa Kau, Tuan Yang Mulia,
Memiliki Obat Untuk Menyembuhkan Penyakit2 Ini. Dan
Sekarang Aku Mohon Belas Kasihanmu Untuk Memberikan
Sedikit Obat-Obatan Itu Agar Prajurit2ku Dapat
Terselamatkan."

Pertapa Itu Berkata, "Aku Hanya Seorang Tua Yang Tidak


Berguna Yang Tinggal Dihutan Ini, Aku Tidak Pantas Menerima
Kunjungn Dari Orang Sepertimu, Yang Mulia Tuan Perdana
Menteri. Air Yang Kau Inginkan Mengalir Dibelakang Dari
Gubukku Ini Dan Kau Boleh Mengambilnya Sebanyak Yang Kau
Mau."

Pelayannya Kemudian Menunjukan Kepada Wang Ping Dan


Prajurit Lainnya Ketempat Kolam Dimana Mata Air Itu Mengalir.
Mereka Kemudian Segera Masuk Kedalam Kolam Itu Dan
Meminum Airnya. Segera Setelah Mereka Meminumnya Mereka
Kemudian Batuk2 Dan Memuntahkan Lendir Berwarna Hijau
Kehitaman Dan Dapat Kembali Berbicara.

Didalam Gubuk Itu, Zhuge Liang Dan Pertapa Itu Menikmati


Teh Yang Terbuat Dari Tumbuhan Didaerah Itu.

Dia Berkata Pada Tamunya, "Didaerah Ini, Banyak Sekali Ular


Beracun Dan Kalajengking. Dan Juga Air2 Disini Sangat Pahit
Dan Tidak Dapat Diminum. Tetapi Jika Kau Menggali Tanah
Cukup Dalam Maka Kau Akan Menemukan Sungai Bawah Tanah
Dan Airnya Dapat Diminum.

Kemudian Zhuge Liang Meminta Beberapa Tumbuhan Obat


Yang Dapat Digunakan Melawan Malaria. Pertapa Itu
Mengatakan Bahwa Zhuge Liang Boleh Mengambilnya
Sebanyak Yang Diinginkannya. Dan Akhirnya Para Prajuritnya
Memetik Dan Mengunyah Dedaunan Itu Untuk Mencegah
Terkena Malaria.
Zhuge Liang Kemudian Bersujud Dan Memohon Agar Pertapa
Itu Memberitahukan Namanya.

"Aku Adalah Kakak Tertua Meng Hui, Namaku Adalah Meng


Jie." Kata Pertapa Itu Tersenyum.

Zhuge Liang Kemudian Terkejut.

"Jangan Takut. Biar Aku Jelaskan. Kami Ber3 Adalah Saudara


Dari Satu Ayah, Yang Tertua Adalah Aku. Orang Tua Kami
Semua Telah Meninggal. Adikku Meng Huo Selalu Keras Kepala
Dan Sangat Brutal. Dia Tidak Pernah Belajar Mengenai
Kesenian Dan Kebudayaan. Aku Telah Sering Berbicara
Padanya Tetapi Dia Tetap Ingin Mengambil Jalannya Sendiri.
Akhirnya Aku Pergi Mengasingkan Diri Ketempat Ini. Aku
Sangat Malu Atas Pemberontakan Adikku Itu Yang Akhirnya
Sekarang Membuatmu, Tuan Perdana Menteri Yang Mulia Unutk
Datang Ketempat Ini. Tetapi Aku Cukup Senang Karena Aku
Mendapatkan Kehormatan Bertemu Denganmu. Dan Sebagai
Tanggung Jawabku Aku Pikir Aku Layak Mati Ribuan Kali Karen
Kelakukan Adikku Itu, Dan Sekarang Aku Mohon Ampunanmu."

Kemudian Zhuge Liang Berkata, "Apakah Kau Bersedia Jika Aku


Mengirimkan Surat Kepada Kaisar Dan Menceritakan Jasa-
Jasamu Serta Mengangkatmu Menjadi Raja Man ?"

"Bagaimana Mungkin Aku Menginginkan Semua Hal Itu Karena


Sekarang Aku Telah Melepaskan Semua Hal Keduniawian ?"

Zhuge Liang Kemudian Ingin Memberikannya Beberapa Hadiah,


Tetapi Pertapa Tua Itu Tidak Mau Menerimanya.

Akhirnya Setelah Berpamitan, Zhuge Liang Segera Kembali


Kekemahnya.

Segera Setelah Zhuge Liang Kembali Kekemahnya, Dia


Memerintahkan Agar Pasukannya Menggali Tanah Dan Mencari
Air. Mereka Mengali Sangat Dalam Dan Tidak Menemukan Air,
Kemudian Mereka Mengali Lagi Ditempat Lain Dan Menemukan
Hasil Yang Sama. Akhirnya Pasukan Shu Menjadi Patah
Semangat.
Kemudian Ditengah Malam, Zhuge Liang Membakar Dupa Dan
Berdoa Pada Yang Maha Kuasa, "Pelayanmu Yang Tidak
Berharga Ini, Zhuge Liang, Telah Menerima Titah Suci Dari Han
Yang Agung Dan Sekarang Diperinthakan Untuk Menguasai
Man. Tetapi Sekarang Kami Kehabisan Air Dan Pasukanku
Semua Sangat Kehausan. Jika Langit Menginginkan Agar Han
Tetap Hidup Maka Aku Mohon Agar Diberikan Air. Tetapi Jika
Memang Langit Ingin Menggantikan Han Maka Hambamu Ini
Bersedia Mati Ditempat Ini."

Pada Pagi Harinya Setelah Berdoa Seperti Ini Sumur2 Yang


Digali Itu Akhirnya Dipenuhi Air Yang Berasa Manis.

Semangat Pasukan Kembali Setelah Mendapatkan Air Ini Dan


Mereka Segera Bergera Menuju Bukit Naga Botak Itu. Ketika
Meng Huo Mendengar Mengenai Hal Ini Dia Segera Sangat
Terkejut.

"Pasukan Itu Tidak Terlihat Seperti Kehausan Atau Sedang


Sakit Malaria. Apakah Mata Air Kita Semuanya Telah
Kehilangan Kemampuannya." Kata Dia.

Duosi Wang Yang Mendengar Hal Itu Ragu Akan Kebenaran


Cerita Ini. Dia Dan Meng Hui Kemudian Mencari Tempat Tinggi
Dan Melihat Pasukan Shu. Mereka Melihat Pasukan Shu Tidak
Menunjukan Tanda-Tanda Kelelahan Ataupun Penyakit. Semua
Berjalan Seperti Biasanya Dan Mereka Mengambil Air, Memasak
Dan Makan Seperti Biasanya. Duosi Wang Sangat Terkejut
Melihat Apa Yang Dilihatnya Saat Ini.

"Merkea Bukan Pasukan Manusia, Mereka Pasti Dikirim Dari


Langit." Kata Dia Sedikit Bergetar.

"Aku Dan Adikku Akan Bertarung Habis2an Dengan Mereka Dan


Mati Dimedan Pertempuran. Kami Tidak Dapat Menunggu
Sampai Akhirnya Kami Diikat Dan Dibawa Kehadapan Zhuge
Liang Lagi."

"Tetapi Pasukanmu Akan Dikalahkan Oleh Mereka, Dan Seluruh


Keluargaku Juga Akan Musnah. Mari Kita Bakar Semangat
Pasukan Kita, Kita Dapat Memotong Ternak Dan Juga Kuda-
Kuda Kita Untuk Memberi Mereka Makan Dan Kita Minta Mereka
Untuk Melalui Lautan Api Dan Menyerang Kemah Mereka Untuk
Mendapatkan Kemenangan." Kata Duosi Wang.

Akhirnya Mereka Mengadakan Pesta Besar Dan Ketika Pesta


Sedang Berlangsung Datanglah Yang Fang, Raja Dari 2 0 Suku
Di Daerah Barat. Dan Dia Memimpin 3 0.000 Prajurit.

Meng Huo Gembira Dan Berkata, "Dengan Tambahan Pasukan


Ini Maka Pasukan Kita Pasti Akan Memperoleh Kemenangan."

Akhirnya Dia Dan Duosi Menyambut Yang Fang.

Yang Fang Berkata, "Aku Bersama 3 0.000 Prajurit Yang


Memakai Jubah Besi Datang Untuk Membantu. Mereka Sendiri
Sanggup Melawan Ratusan Ribu Tentara Musuh. Dan Juga
Kelima Anakku Yang Semuanya Sangat Ahli Dalam
Menggunakan Senjata Ikut Denganku. Semuanya Akan
Membantumu Untuk Mengalahkan Musuh."

Ke Lima Anak Yang Fang Diperkenalkan Satu Persatu. Mereka


Semua Adalah Pria Tampan Dan Sangat Pemberani Juga
Memiliki Kemampuan Bela Diri Yang Tinggi. Ayah Dan Anak Itu
Semuanya Ikit Dalam Perjamuan Besar. Ditengah Perjamuan
Itu, Yang Fang Mengusulkan Suatu Taktik.

"Di Pesta Ini Tampaknya Hanya Ada Sedikit Hiburan. Dan


Karena Itu Aku Membawa Beberapa Gadis Penyanyi Yang Telah
Kuajari Tarian Pedang. Jika Kau Ijinkan Maka Aku Akan
Mempertunjukan Mereka."

Mereka Semua Menyetujuinya Dan Segera 3 0 Gadis Penari


Menuju Ketengah Perkemahan Itu. Rambut Mereka Hanya
Sebahu Dan Mereka Semua Tanpa Alas Kaki. Mereka Menari
Dan Melompat2 Seperti Mereka Melakukan Itu Dilapangan Luas.
Para Tamu Bertepuk Tangan Atas Keahlian Gadis-Gadis Itu
Dalam Memainkan Pedang Dan Juga Kelincahan Mereka. Para
Prajurit Juga Terlena Dalam Pesta Itu.
Kemudian, Yang Fang Memberi Tanda Dan Kedua Anak Yang
Fang Membawa 2 Cawan Besar Kepada Meng Huo Dan Meng
You. Meng Huo Dan Meng You Mengambil Cawan Itu Dan
Mereka Sedang Akan Meminumnya Ketika Yang Fang Memberi
Perintah Dan Akhirnya Kedua Anaknya Itu Segera Mengikat
Meng Huo Dan Meng You. Saat Ini Duosi Wang Segera Lompat
Dari Mejanya Dan Melarikan Diri, Tetapi Yang Fang Berhasil
Menangkapnya Dan Dia Dijadikan Tawanan Juga. Kemudian
Para Gadis Penari Itu Segera Mengarahkan Pedang Mereka
Kepada Semua Yang Hadir Disana Sehingga Mereak Semua
Tidak Ada Yang Berani Mendekat.

"Ketika Kelinci Mati Maka Rubah Akan Berduka. Kita Adalah


Sama-Sama Kepala Suku Dan Juga Sahabat. Aku Tidak Tahu
Mengapa Kau Ingin Menyakiti Aku ?" Tanya Meng Huo.

"Aku Harus Membayar Kebaikan Zhuge Liang Atas Segala Budi


Baiknya Pada Diriku Dan Rakyatku. Dan Aku Tidak Menemukan
Caranya Sampai Kau Memberontak. Lalu Aku Berpikir Kenapa
Aku Tidak Memberikan Kepala Pemberontak Sebagai Balas
Budiku ?"

Yang Fang Kemudian Membawa Tawanan2 Itu Kekemah Shu,


Disana Dia Bersujud Didepan Tenda Zhuge Liang Dan Berkata,
"Aku Dan Putra2ku Sangat Bersyukur Atas Semua Kebaikan
Perdana Menteri, Oleh Karena Itu Kami Membawakan Padamu
Para Pemberontak Ini."

Zhuge Liang Kemudian Menghadiahkan Yang Fang Dengan


Permata Dan Juga Sutra Serta Memerintahkan Mereka
Membawa Meng Huo Masuk.

"Apakah Kau Akan Menyerah Sekarang ?" Tanya Zhuge Liang.

"Aku Tertangkap Bukan Karena Kemampuanmu, Tetapi Karena


Pengkhianatan Dari Orang-Orang Ku Sendiri. Jika Kau Ingin
Membunuhku Maka Bunuhlah, Tetapi Aku Tidak Akan
Menyerah."

"Kau Tahu, Kau Adalah Penyeabab Dari Pasukanku Masuk


Kedalam Daerah Tanpa Air Ini Dan Disni Hanya Ada 4 Mata Air
Yang Beracun. Tetapi Pasukanku Tidak Keracunan Dan Tidak
Ada Mahluk Berbiasa Yang Melukai Mereka. Apakah Ini Bukan
Bukti Bagimu Bahwa Kami Memiliki Lindungan Yang Maha
Kuasa ? Kenapa Kau Tetap Bersikeras Mengikuti Jalan Yang
Salah Dan Tidak Mau Tunduk ?"

Meng Huo Berkata, "Ayahku Telah Mewariskan Padaku Daerah


Di Lembah Tambang Perak, Disana Ada 3 Sungai Dan 2 Hutan
Serta Benteng Yang Besar. Jika Kau Dapat Merebut Tempat Itu
Maka Aku Berserta Seluruh Anakku Dan Keturunannya Akan
Mengakui Kekuasaanmu Dan Menyerah."

"Aku Akan Membebaskanmu Sekali Lagi. Dan Kau Boleh


Mengatur Kembali Pasukanmu Dan Berperang Sekali Lagi.
Tetapi Jika Saat Itu Kau Menjadi Tawananku Lagi Dan Masih
Tidak Mau Menyerah Maka Aku Akan Memusnahkan Seluruh
Keluargamu." Zhuge Liang Berkata.

Bab Sesudah: bagian 68


bagian 68

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 68


Oleh bintang73
Kapan 29 April 10:59
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 77

Bab Sebelum: bagian 67

Zhuge Liang Kemudian Memerintahkan Agar Pengawalnya


Melepaskan Ikatan Meng Huo Dan Membiarkan Dia Pergi.
Setelah Itu, Meng You Dan Duo Si Juga Dibawa Masuk Dan
Mereka Juga Dibebaskan. Tetapi Mereka Kebinungaan Dan
Terlalu Malu Untuk Melihat Zhuge Liang. Mereka Juga Diberikan
Makana Dan Arak Serta Kuda Untuk Pergi.

Menghancurkan Pasukan Rotan, Zhuge Liang Menangkap Meng


Huo Untuk Ke 7 Kalinya.

Setelah Menangkap Meng Huo Untuk Ke 5 Kalinya, Akhrinya


Zhuge Liang Melepaskannya Kembali. Yang Fang Dan Mereka
Semua Yang Membantunya Diberikan Hadiah Besar. Meng Huo
Dan Pengikutnya Secepatnya Kembali Menuju Lembah
Tambang Perak.

Didepan Lembah Ini Mengalir 3 Sungai Yaitu Sungai Lu, Sungai


Gannan Dan Sungai Xicheng. Ke3 Sungai Ini Mengalir Dan
Menjadi Satu Yang Disebut Sungai 3. Disebelah Utara Lembah
Itu Ada Tanah Lapang Yang Luas Dan Menghasilkan Berbagai
Produk Agraria. Disebelah Barat Terdapat Tambak Garam.
Sungai Lu Mengalir Sejauh 150 Li Menuju Kearah Barat Daya
Dan Disebelah Selatan Ada Daerah Lembah Yang Disebut
Lembah Liang Du. Disekitar Lembah Ini Banyak Perbukitan Dan
Disinilah Mereka Menemukan Perak Sehingga Seluruh Daerah
Ini Disebut Tambang Perak.

Sebuah Bangunan Mengah Dibangun Ditengah Lembah Itu,


Dimana Raja Man Menggunakan Tempat Itu Sebagai Benteng
Istananya. Dan Juga Didalamnya Ada Kuil Leluhur Yang Mereka
Sebut Sebagai Gua Arwah, Disana Mereka Mengkurbankan
Kerbau Dan Kuda Setiap Musimnya Untuk Menghormati Arwah
Leluhur Mereka. Persembahan Dengan Menggunakan Korban
Manusia Juga Dilakukan, Biasanya Menggunakan Orang-Orang
Shu Atau Orang-Orang Man Dari Suku Lain. Mereka Yang Sakit
Tidak Menelan Obat-Obatan Tetapi Mereka Meminta Doa Dari
Kepala Dukun. Disana Tidak Terdapat Undang2 Dan Hukum,
Satu-Satunya Hukuman Dari Segala Pelanggaran Adalah Mati.

Ketika Seorang Anak Perempuan Menjadi Dewasa Mereka


Mandi Disalah Satu Aliran Air Itu. Pria Dan Wanita Dipisahkan
Dan Mereka Menikahi Siapa Saja Yang Mereka Inginkan. Orang
Tua Mereka Tidak Memiliki Kuasa Untuk Mengatur Pernikahan
Mereka. Ditempat Itu Juga Tidak Ada Pendidikan Formal.
Dimusim Yang Baik Mereka Dapat Menghasilkan Beras, Tetapi
Jika Panen Gagal Maka Mereka Makan Sup Yang Terbuat Dari
Ular Dan Juga Daging Gajah.

Seluruh Negeri Itu Dikepalai Oleh Kepala Suku Yang Paling


Hebat Dan Diberikan Gelar Raja Kepala Suku Kepadanya. Dan
Jabatan Berikutnya Yang Terpenting Adalah Bangsawan Suku.
Pasar Diadakan Dikota 3 Sungai Setiap Hari Pertama Diawal
Bulan Dan Juga Pada Hari Ke 15 Dibulan Itu. Barang-Barang
Diperdagangkan Dan Ditukarkan Ditempat Itu.

Didalamnya Sukunya Sendiri, Meng Huo Mengumpulkan Lebih


Dari 1000 Orang Anggota Sukunya Dan Berkata Kepada
Mereka, "Aku Telah Dibuat Malu Oleh Pemimpin Shu Itu Dan
Aku Telah Bersumpah Untuk Membalaskan Dendam Ini. Adakah
Diantara Kalian Yang Memiliki Suatu Rencana Yang Bagus ?"

Lalu Ada Satu Orang Yang Menjawab, "Aku Dapat Mengusulkan


Seseorang Yang Mampu Mengalahkan Zhuge Liang."

Yang Berkata Adalah Dai Lai, Dia Adalah Kakak Ipar Meng Huo
Dan Merupakan Kepala Dari 8 Suku Selatan Man.

"Siapakah Orang Itu ?" Tanya Meng Huo.

Dai Lai Berkata, "Dia Adalah Mu Lu, Raja Dari Lembah Ba Na.
Dia Adalah Ahli Dalam Ilmu Sihir Yang Dapat Memanggil Angin
Dan Hujan. Dia Mengendarai Gajah Besar Dan Pasukannya
Sebagian Besar Mengendarai Macan Tutul, Harimau Dan Juga
Membawa Serigala Dan Ular2 Beracun Serta Kalajengking. Dia
Juga Memiliki 3 0.000 Prajurit Sangat Tangguh. Dia Sangat
Berani Dan Sanggup Menghadapi Dewa Sekalipun. Aku
Sarankan Kau Menulis Surat Padanya Dan Berikan Hadiah-
Hadiah Bagus Yang Akan Kuantarkan Padanya. Jika Dia Setuju
Untuk Membantu Maka Kita Tidak Perlu Lagi Takut Pada Shu ?"

Meng Huo Sangat Senang Mendengarnya Dan Dia


Memerintahkan Dai Lai Untuk Membawa Suratnya. Kemudian
Dia Memerintahkan Duo Si Untuk Mempertahankan Kota 3
Sungai Dan Segera Membuat Benteng Serta Parit-Parit Dalam.

Zhuge Liang Kemudian Mengerakan Pasukannya Mendekati


Kota 3 Sungai. Dia Melihat Daerah Sekeliling Tempat Itu Dan
Dia Memperhatikan Bahwa Kota Itu Dikelilingi 3 Sungai Dan
Haya Dapat Diserang Melalui Satu Arah Saja. Dia Akhirnya
Mengirim Wei Yan Dan Juga Zhao Yue Untuk Menyerang
Benteng Itu. Tetapi Mereka Berdua Kesulitan Menembus
Pertahanan Musuh.
Pasukan Yang Bertahan Dikota Itu Sangat Terlatih Mengunakan
Alat-Alat Pemanah. Dan Mereka Mempunyai Alat Panah Yang
Dapat Berisi 10 Panah Sekaligus. Panah-Panah Mereka Juga
Sangat Beracun Dan Terluka Oleh Panah Itu Hampir Dipastikan
Bahwa Kematian Akan Menjelang. Kedua Jendral Terbaik Shu
Itu Tidak Dapat Menembus Pertahanan Musuh Dan Akhirnya
Mereka Mundur.

Ketika Zhuge Liang Mendengar Mengenai Kisah Ini, Dia Segera


Duduk Didalam Kereta Kecilnya Dan Keluar Untuk Melihatnya
Sendiri. Setelah Mempelajari Mengenai Pertahanan Musuh, Dia
Kembali Ke Kemahnya Dan Memerintahkan Agar Pasukan
Mundur Sejauh 5 Li. Hal Ini Membuat Senang Pasukan Man Dan
Mereka Berpikir Bahwa Mereka Telah Berhasik Menghalau
Penyerang. Duo Si Menyimpulkan Bahwa Pasukan Shu Sudah
Ketakutan Sehingga Mereka Bergembira Dan Merayakan
Kemenangan Ini. Akibatnya Mereka Semua Terlena Dan Tidak
Berjaga-Jaga Dengan Baik.

Kemudian Pasukan Shu Membuat Pertahanan Yang Kuat


Ditempat Barunya Dan Mereka Hanya Bertahan Saja. Untuk 5
Hari Mereka Tidak Melakukan Operasi Militer Apapun. Suatu
Malam, Ketika Mata Hari Hampir Terbenam, Tiba-Tiba Ada
Angin Dingin Berhembus Kencang.

Kemudian Zhuge Liang Segera Mengeluarkan Perintah, "Setiap


Orang Harus Mengenakan Jubah Hujan Sebelum Malam Tiba.
Jika Ada Yang Tidak Mengenakan Maka Dia Akan Segera
Dihukum Mati."

Tidak Ada Orang Yang Mengerti Apa Yang Dimaksudkan


Dengan Rencana Zhuge Liang Ini Tetapi Perintah Itu Segera
Dijalankan. Kemudian Setiap Orang Diperintahkan Untuk
Mengisi Jubah2 Mereka Dengan Tanah Dan Perintah Ini Juga
Sama Anehnya Tetapi Tetap Dijalankan.

Ketika Semua Telah Siap, Mereka Semua Diperintahkan,


"Kalian Harus Membawa Tanah-Tanah Itu Kekaki Tembok Kota,
Dan Orang Pertama Yang Tiba Disana Akan Diberi Hadiah
Besar."
Akhirnya Mereka Semua Lari Dengan Secepat-Cepatnya Dan
Sampai Kebawah Tembok Kota. Dan Dengan Tanah-Tanah Itu
Mereka Mendirikan Tangga Untuk Naik Keatas Tembok. Prajurit
Pertama Yang Sampai Ketembok Itu Dijanjikan Akan Mendapat
Promosi Dan Hadiah Besar.

100.000 Prajurit Shu Secara Bersama Melakukan Hal Ini Dan


Dengan Cepat Akhirnya Sebuah Landasan Kecil Terbentuk
Untuk Dapat Naik Keatas Tembok Kota. Panah-Panah Pasukan
Man Tidak Mempan Mengenai Mereka Karen Didalam Badan
Pasukan Shu Ada Tanah-Tanah Menjadi Perisai Agar2 Panah
Tersebut Tidka Menembus Badan Mereka. Para Penyerang
Akhirnya Berhasil Menaiki Tembok Kota Dan Para Pemanah2 Itu
Tidak Memiliki Kesempatan Menang Melawan Prajurit Shu Yang
Terlatih Dalam Pertempuran Jarak Dekat. Akhirnya Pasukan
Shu Berhasil Memasuki Kota Dan Duo Si Terbunuh Dalam
Penyerangan Itu. Pasukan Shu Masuk Kedalam Kota Itu Dan
Membunuh Siapapun Yang Mereka Temui. Dengan Begitu
Seluruh Kota Akhirya Dikuasai Dan Pasukan Shu Menemukan
Banyak Sekali Permata Dan Juga Perhiasan Serta Benda-Benda
Berharga Lainnya Didalam Kota Itu. Seluruh Benda-Benda Itu
Dibagikan Zhuge Liang Untuk Pasukannya Atas Keberanian Dan
Keberhasilan Mereka.

Beberapa Pasukan Man Yang Berhasil Selamat Melaporkan Hal


Ini Pada Meng Huo, "Kota 3 Sungai Telah Jatuh Ketangan
Musuh Dan Duo Si Wang Telah Tewas !"

Meng Huo Langsung Khawatir Dan Tiba-Tiba Masuk Lagi


Seorang Prajurit Lainnya, "Pasukan Shu Telah Tiba Dan
Sekarang Berkemah Didepan Mulut Lembah Tambang Perak ."

Ketika Mereka Sedang Sangat Khawatir Tiba-Tiba Ada Yang


Tertawa.

Seorang Wanita Muncul Dan Berkata, "Walaupun Kalian Semua


Pemberani Tetapi Betapa Bodohnya Kalian ! Walaupun Aku
Hanya Seorang Wanita Tetapi Aku Akan Keluar Dan Bertempur
Menghadapi Mereka."
Wanita Itu Adalah Istri Meng Huo, Zhu Ron. Dia Adalah
Keturunan Dari Keluarga Zhu Rong Diselatan Man. Dia Sangat
Ahli Menggunakan Pisau Terbang (Fei Dao) Dan Mendirikan
Klan Pisau Terbang. Konon Dia Tidak Pernah Meleset Dari
Sasarannya Dan Pisau Terbangnya Sedemikian Cepatnya
Sehingga Manusia Biasa Tidak Dapat Melihatnya.

Zhu Rong Lalu Segera Naik Keatas Kudanya Dan Segera Keluar
Memimpin 50.000 Prajuritnya Untuk Menghalau Pasukan Shu.

Dia Bertemu Dengan Pasukan Yang Dipimpin Oleh Zhang Ni.


Segera Pasukan Man Mengatur Formasi Mereka Dan Zhu Rong
Yang Bersenjatakan Pisau Terbangnya Serta Membawa Tombak
Panjang Segera Maju Kedepan. Dia Mengendarai Kuda
Berwarna Kemerah-Merahan, Dia Sendiri Mengenakan Baju
Zirah Berwarna Hijau Dengan Hiasan Bunga Lotus. Rambutnya
Yang Ikal Dibiarkan Terurai.

Zhang Ni Menganggap Remeh Zhu Rong Dan Dia Akhirnya


Berduel Dengan Zhu Rong. Setelah Beberapa Jurus, Kemudian
Zhu Rong Berpura-Pura Mundur. Zhang Ni Yang Terlalu Percaya
Diri Akhirnya Mengejar Dia Dari Belakang, Tetapi Hanya Dalam
Satu Kejapan Mata Saja Tiba-Tiba Zhang Ni Telah Terkapar
Jatuh, Zhu Rong Melemparkan Pisau Terbangnya Yang Melukai
Zhang Ni Dan Dia Terkejut Sehingga Terjatuh. Pasukan Man
Lalu Berteriak Keras Sekali Dan Mereka Seger Mengiktat Zhang
Ni Dan Dijadikan Tawanan.

Kmeudian Ma Zheng Yang Melihat Kawannya Tertangkap Itu


Segera Datang Membantu, Tetapi Akhirnya Dia Terkepung. Dia
Melihat Zhu Rong Dan Ingin Segera Menyerangnya Tetapi
Pasukan Man Menggunakan Tali Dan Juga Jaring Akhirnya
Membuat Ma Zheng Terjatuh Dari Kudanya Dan Berhasil
Ditawan Hidup-Hidup.

Kedua Jendral Itu Dibawa Masuka Kedalam Kota Diserahkan


Dihadapan Meng Huo. Dia Mengadakan Pesta Besar Bagi
Keberhasilan Istrinya Itu Dan Pada Saat Pesta Ini, Zhu Rong
Memerintahkan Agar Pengawal Menghukum Mati Kedua Jendral
Shu Itu. Mereka Segera Membawa Kedua Jendral Itu Dan
Ketika Mereka Akan Menjalankan Perintah Eksekusi, Meng Huo
Menghentikan Mereka.

"Jangan, 5 Kali Zhuge Liang Telah Mengampuni Aku. Akan


Sangat Tidak Adil Jika Kita Menghukum Mati Mereka. Lebih Baik
Penjarakan Mereka Sampai Kita Mendapatkan Pemimpinnya,
Pada Saat Itu Kita Dapat Menghukum Mereka Bersama."

Istrinya Tidak Berkeberatan Sehingga Akhirnya Nyawa Kedua


Jendral Shu Itu Terselamatkan.

Pasukan Shu Yang Kalah Kembali Kekemah Utama Dan


Melaporkan Kejadian Ini Pada Zhuge Liang. Zhuge Liang
Terkejut Atas Kegagalan Ini Dan Dia Segera Mengirim Ma Dai,
Zhao Yue Dan Wei Yan Dengan Perintah2 Khusus Untuk Dapat
Membalikan Keadaan.

Keesikan Harinya Pasukan Man Melaporkan Bahwa Zhao Yue


Menantang Bertempur. Zhu Rong Segera Malayni Tantangan Ini
Dan Dia Segera Berkuda Menuju Medan Pertempuran. Dia
Bertempur Dengan Zhao Yue Yang Segera Mundur. Zhu Rong
Berpikir Akan Sangat Berbahaya Jika Dia Mengejarnya Dan
Akhirnya Dia Kembali Kebentengnya. Kemudian Wei Yan
Menantang Lagi Dan Dia Juga Segera Mundur Setelah Beberapa
Jurus. Tetapi Zhu Rong Sekali Lagi Berpikir Akan Berbahaya
Untuk Mengejarnya. Keesokan Harinya Zhao Yue Datang Lagi
Dan Dia Melakukan Hal Yang Sama Mundur Setelah Bertarung
Beberapa Jurus. Zhu Rong Pun Tidak Mengejarnya. Tetapi
Kemudian Wei Yan Datang Memaki2 Zhu Rong Yang Kemudian
Membuat Zhu Rong Sangat Emosi Dan Kemudian Mengejar Wei
Yan. Wei Yan Kemudian Segera Kabur Dan Zhu Rong Mengikuti
Dengan Cepat Dari Belakangnya. Zhu Rong Dang Pengikutnya
Segera Sampai Ke Lembah Yang Curam Dimana Tiba-Tiba
Disana Dia Mendengar Ada Suara Genderang Perang Dan Wei
Yan Sekarang Berbalik Kemudian Melihat Bahwa Zhu Rong
Terjatuh Dari Kudanya.

Zhu Rong Telah Masuk Dalam Perangkap Yang Disediakan Ma


Dai, Kudanya Telah Tersandung Oleh Tali Jebakan Yang
Disiapkan Pasukan Shu. Zhu Rong Segera Ditangkap Dan Diikat
Serta Dibawa Menuju Kemah Utama Shu.
Zhuge Liang Duduk Dikursi Pemimpin Dan Memerintahkan Agar
Tawanannya Itu Dibawa Masuk. Dia Kemudian Memerintahkan
Agar Ikatan Zhu Rong Dilepaskan Dan Dia Dibawa Menuju
Tenda Pribadinya Dimana Disana Zhu Rong Dijamu Dengan
Baik. Kemudian Zhuge Liang Memerintahkan Agar Utusan
Segera Dikirim Menemui Meng Huo Untuk Melakukan
Pertukaran Tawanan.

Meng Huo Setujud Dan Akhirnya Ma Zheng Serta Zhang Ni


Dibebaskan. Segera Setelah Mereka Tiba, Zhu Rong Diantar
Langsung Oleh Zhuge Liang Menuju Tempat Yang Telah
Ditentukan. Meng Huo Menyambut Zhu Rong Dengan Sangat
Lega Sekaligus Sangat Marah.

Selama Beberapa Hari Kegiatan Militer Dihentikan. Kemudian


Suatu Hari Seorang Prajurit Man Melaporkan Pada Meng Huo
Bahwa Raja Dari Lembah Ba Na Telah Tiba Dai Segera Keluar
Untuk Menemui Mu Lu Sang Raja. Mu Lu Menunggangi Gajah
Putih, Dia Mengenakan Pakaian Terbuat Dari Sutra Dan Dengan
Banyak Perhiasan Dari Permata Dan Juga Emas. Dia Membawa
2 Bilah Pedang Di Pinggangnya Dan Dia Juga Diikuti Oleh
Sekelompok Besar Binatang Buas Yang Telah Dilatih Menjadi
Petarung.

Meng Huo Kemudian Bersujud Dan Menceritakan Mengenai


Kesulitan Yang Dihadapinya Ini. Mu Lu Berjanji Akan
Membalaskan Dendamnya Dan Menghancurkan Pasukan Shu.
Dia Kemudian Dibawa Masuk Kedalam Istana Meng Huo Dan
Disana Dia Dijamu.

Keesokan Harinya Mu Lu Membawa Pasukannya Yang Terdiri


Dari Berbagai Binatang Buas Untuk Menantang Bertempur.
Zhao Yue Dan Wei Yan Segera Membentuk Formasi Pasukan
Infanteri Dan Mereka Mengamati Posisi Pasukan Musuhnya Itu.
Kebanyakan Dari Prajurit Man Tidak Mengenakan Baju Zirah
Apapun, Kulit Mereka Hitam Terbakar Sinar Matahari. Signal
Mereka Juga Bukan Mengenakan Trompet Ataupun Genderang
Perang, Mereak Menggunakan Gong Raksasa.
Mu Lu Membawa 2 Bilang Pedang Dipinggangnya Dan Juga
Sebuah Lonceng Ditangannya. Dia Segera Menuju Kedepan
Pasukannya Dgn Mengendarai Gajah Putih Besarnya.

"Kita Telah Berada Dimedan Perang Seumur Hidup Kita, Tetapi


Kita Belum Pernah Melihat Hal Seperti Ini Sebelumnya." Kata
Zhao Yue Kepada Wei Yan.

Ketika Mereka Sedang Saling Berbicara Satu Dengan Yang


Lainnya, Mereka Melihat Bahwa Mu Lu Tiba-Tiba Berkomat-
Kamit Seperti Mengucapkan Mantra Dan Dia Mulai
Membunyikan Lonceng Yang Digengam Ditangannya. Tiba-Tiba
Angin Bertiup Kencang Sekali Dan Kerikil2 Mulai Berterbangan
Kemudian Terdengar Suara Gemuruh Seperti Hujan Lebat Akan
Turun. Kemudian Tiba-Tiba Bunyi Sangkakala Terdengar Dan
Segera Harimau Serta Macan Kumbang Bersama Serigala Dan
Ular2 Besar Berbisa Menyerang Pasukan Shu. Banyak Diantara
Mereka Yang Dimakan Hidup-Hidup Oleh Binatang2 Buas Itu,
Mereka Melihat Teman-Teman Mereka Dicabik2 Oleh Harimau
Dan Di Cakar Oleh Serigala, Ada Lagi Yang Lainnya Diremukan
Dan Ditelan Bulat2 Oleh Ular2 Besar, Yang Lainnya Lagi
Berhadapan Dengan Serigala2 Kelaparan Dan Juga Banyak
Yang Terkena Sengatan Mahluk2 Berbisa. Pasukan Shu Gentar
Menghadapi Serangan Bintang Buas Ini, Mereka Semua Mundur
Dan Pasukan Man Mengejar Mereka Dan Membunuh Siapa Saja
Yang Ditemuinya. Pasukan Shu Dikejar Sampai Sejauh Kota 3
Sungai.

Zhao Yue Dan Wei Yan Mengumpulkan Pasukan Mereka Yang


Tersisa Dan Mereka Segera Menghadap Zhuge Liang Serta
Mengakui Kesalahan Mereka. Tetapi Zhuge Liang Tidak Marah
Dan Menyalahkan Mereka.

"Kekalahan Ini Bukannya Kesalahan Kalian. Dahulu Ketika Aku


Masih Berada Ditanah Pertanianku. Aku Pernah Mendengar
Bahwa Suku Man Memiliki Kemampuan Mengendalikan Bintang
Buas Dan Aku Telah Mempersiapkan Sesuatu Untuk Menangkal
Hal Itu Sebelum Kita Memulai Ekspedisi Ini. Kalian Akan
Menemukan 2 0 Kota Besar Didalam Kereta-Kereta Barang Kita.
Kita Akan Menggunakan 1/ 2 Sekarang."
Dia Memerintahkan Prajurit Membukan 10 Kereta Barang
Miliknya Dan 10 Kereta Berwarna Hitam Lainnya Tetap Dijaga
Dengan Baik. Mereka Semua Menduga-Duga Apa Isinya.
Kemudian Setelah Kotak2 Didalam Kereta Itu Dibuka Mereka
Melihat Bahwa Didalamnya Ada Berbagai Macam Bagian-Bagian
Tubuh Binatang Yang Terbuat Dari Kayu Dan Besi. Barang-
Barang Itu Berbentuk Kuku Besar Yang Terbuat Dari Baja,
Badan Yang Dibuat Dari Kayu Jati Dan Memiliki Pelindung
Terbuat Dari Kulit Badak, Masing-Masing Bagian Binatang Itu
Kemudian Dirakit Dan Dipasang2kan. Masing-Masing Binatang
Buatan Itu Mampu Memuat 10 Orang Prajurit. Mereka Berhasil
Merakit Sekitar 100 Binatang Buatan, Dia Juga Memerintahkan
Pada Pasukannya Untuk Mereka Membawa Mesiu Dan Benda-
Benda Mudah Terbakar Lainnya Didalam Badan Binatang2 Itu.

Keesokan Harinya Pasukan Shu Keluar Untuk Menyerang,


Mereka Mengatur Formasi Pasukan Di Depan Jalan Masuk
Menuju Lembah Tambang Perak. Pasukan Man Segera
Memberitahukan Meng Huo. Mu Lu Yang Merasa Dirinya Tidak
Terkalahkan Segera Bergegas Menyiapkan Pasukannya, Meng
Huo Juga Mengikutinya Dari Belakang Dgn Membawa Pasukan.
Zhuge Liang Dgn Berpakaian Jubah Sederhana Segera Duduk
Didalam Keretanya Dgn Membawa Kipas Bulu Ditangannya
Menuju Medan Perang. Meng Huo Yang Mengenalinya Segera
Memberitahukan Kepada Mu Lu.

"Dia Adalah Zhuge Liang, Jika Kita Dapat Menangkapnya Maka


Tugas Kita Selesai Sudah."

Kemudian Mu Lu Mulai Membaca Mantra Lagi Dan Dia


Membunyikan Loncengnya. Tidak Berapa Lama Angin Bertiup
Dan Berhembus Dengan Kencangnya Kemudian Suara-Suara
Binatang Buas Terdengar. Pasukan Shu Yang Masih Trauma
Atas Hal Ini Merasa Gentar Dan Mereka Mundur Setapak Demi
Setapak. Kuda-Kuda Juga Tidak Mau Menurut Dan Mulai
Meringkik Ketakutan.

Zhuge Liang Yang Melihat Hal Ini Langsung Berdiri Dan Hanya
Mengipaskan Dengna Kipas Bulu Kecilnya. Yang Terjadi Adalah
Sekarang Arah Angin Kuat Berhembus Kearah Lawannya Dan
Bukan Kearah Pasukannya. Kemudian Dari Belakang Pasukan
Shu Muncul Binatang2 Buatan Yang Telah Dirakit Ini. Binatang2
Liar Suku Man Terdiam Sejenak Dan Tidak Berani Maju Melihat
Adanya Binatan2 Buatan Zhuge Liang Yang Berbentuk
Menyeramkan Dan Juga Besar Sekali. Dari Mulut Binatang2
Buatan Ini Mereka Dapat Mengeluarkan Api, Kuku Mereka Yang
Terbuat Dari Baja Sangat Tajam Dan Menimbulkan Suara Yang
Mengerikan. Binatang2 Buas Suku Man Akhirnya Ketakutan Dan
Mulai Melarikan Diri, Banyak Dari Antara Binatang2 Itu Yang
Berbalik Arah Dan Melukai Pasukan Man. Zhuge Liang
Kemudian Memberikan Tanda Untuk Melakukan Serangan
Penuh. Dan Pasukannya Mulai Membunyikan Genderang Perang
Dan Juga Terompet2 Besar. Pasukan Binatang Buatan Zhuge
Liang Menjadi Pasukan Artileri Kuno Karena Mereka Dapat
Melemparkan Benda-Benda Mudah Terbakar Dan Meledak
Kebelakang Pasukan Musuh. Pasukan Man Yang Menyerang
Binatang2 Buatan Itu Sangat Kesulitan Karena Mereka Tebruat
Dari Kayu Jati Yang Keras Serta Dilapisi Oleh Kulit Badak Serta
Besi. Mu Lu Yang Tidak Percaya Bahwa Kesaktiannya Gagal
Kemudian Mencoba Untuk Membaca Mantranya Lagi, Tetapi
Zhao Yue Yang Melihat Hal Ini Segera Melemparkan Tombaknya
Dan Akhirnya Membunuh Mu Lu, Gajah Mu Lu Yang Sekarang
Tanpa Pengendali Segera Menginjank Dan Menubruk Siapa Saja
Yang Menghalagi Jalannya Dan Hal Ini Membuat Keadaan
Pasukan Man Semakin Kacau. Seluruh Pasukan Meng Huo
Mundur Dengan Panik Dan Mereka Segera Bersembunyi
Didaerah Perbukitan. Dengan Ini Seluruh Lembah Tambang
Perak Berhasil Direbut Oleh Pasukan Shu.

Keesokan Harinya, Zhuge Liang Mengirim Sekelompok Kecil


Pasukan Unutk Menangkap Meng Huo. Kemduian Dilaporkan
Bahwa Dai Lai Yang Telah Bersusah Payah Membujuk Meng Huo
Untuk Menyerah Dan Ditolak Oleh Meng Huo Akhirnya
Menangkap Meng Huo Dan Menjadikannya Tawanan, Dia
Berserta Seluruh Keluarganya Segera Diikat Dan Dibawa
Kehadapan Zhuge Liang.

Mendengar Ini, Zhang Ni Dan Ma Zheng Segera Dipanggil Dan


Diberikan Perintah2 Khusus. Mereka Kemudian Bersembunyi
Disekitar Tenda Zhuge Liang Bersama Banyak Prajurit. Setelah
Selesai, Zhuger Liang Memerintahkan Agar Pengawalnya Untuk
Memperbolehkan Dai Lai Masuk Kedalam Perkemahannya
Berserta Tawanan2 Itu.

Ketika Dai Lai Bersujud Didepan Tenda Pemimpin, Zhuge Liang


Lalu Berkata, "Tangkap Mereka !!!"

Segera Keluar Dari Balik Tendaduanya Banyak Prajurit Dan


Akhirnya Menangkap Mereka Semua.

"Apakah Kau Pikir Taktik Seperti Ini Dapat Menipuku ?


Sekarang Kau Telah 2 Kali Mencoba Cara Ini Dan Berpura-Pura
Akan Menyerah. Yang Pertama Aku Tidak Menyakitimu, Tetapi
Kali Ini Aku Yakin Kau Ingin Membunuhku."

Kemudian Dia Memerintahkan Pengawalnya Untuk Memeriksa


Tubuh Dai Lai Berserta Tawananduanya. Prajurit-Prajurit Itu
Menemukan Pisau2 Tajam Disembunyikan Dibadan Mereka.

"Bukankah Kau Telah Mengatakan Bahwa Kau Akan Menyerah


Jika Tertangkap Lagi ? Jadi Bagaimana Sekarang ?" Tanya
Zhuge Liang.

"Kami Telah Datang Atas Keinginan Kami Sendiri Dan


Mengambil Segala Resikonya. Hal Ini Bukan Karena
Kemampuanmu. Jadi Aku Menolak Unutk Menyerah." Jawab
Meng Huo.

"Ini Sudah Ke 6 Kalinya Aku Menangkapmu Dan Kau Masih


Juga Keras Kepala. Apa Yang Kau Harapkan ?"

"Jika Kau Berhasil Menangkapku Ke 7 Kalinya Maka Aku Akan


Bersujud Kepadamu Dan Tidak Akan Memberontak Lagi."

"Sekarang Setelah Benteng Istanamu Kurebut, Apa Lagi Yang


Harus Kutakutkan ?" Tanya Zhuge Liang.

Dia Memerintahkan Agar Ikatannya Dilepas Dan Dia Berkata,


"Jika Kau Tertangkap Lagi Dan Berbohong Lagi Padaku Maka
Aku Tidak Akan Memaafkanmu Saat Itu."

Meng Huo Dan Orang-Orang Nya Segera Pergi Dari Sana.


Pasukan Man Yang Tersisa Tinggal Beberapa Ribu Saja Dan 1/ 2
Dari Mereka Umumnya Terluka. Mereka Segera Melakukan
Segala Upaya Yang Mereka Bisa Untuk Bertahan Hidup. Meng
Huo Cukup Senang Melihat Masih Ada Beberap Pemimpin
Kepercayaannya Yang Selamat Dan Dia Akhirnya Bersama Dai
Lai Berunding.

"Kemana Lagi Kita Akan Pergi ? Benteng Kita Telah Direbut


Musuh Sekarnag."

Dai Lai Menjawab ,"Masih Ada Satu Negeri Lagi Yang Belum
Dikuasai Zhuge Liang, Kerajaan Wu Guo. Tempat Itu Terletak
500 Li Disebelah Tenggara. Rajanya Bernama Wutu Gui, Dia
Adalah Raksasa Dengan Badan Besar Setinggi Pohon. Dia Tidak
Memakan Beras Dan Gandum Tetapi Ular2 Berbisa Dan Juga
Daging2 Binatang Buas. Dia Memakai Pakaian Perang Yang
Terbuat Dari Tulang Manusia Yang Dilapisi Dengan Rotan.
Sehingga Tidak Ada Pedang Dan Anak Panah Yang Dapat
Menembusnya. Para Prajuritduanya Juga Memakai Baju Zirah
Yang Terbuat Dari Rotan. Rotan2 Ini Tumbuh Didaerah Gunung,
Mereka Merambat Melalui Bebatuan Dan Dinding2. Para
Penduduk Disana Memoton Rotan2 Itu Dan Merendam Mereka
Didalam Minyak Selama 1/ 2 Tahun. Kemudian Mereka
Dikeringkan Dibawah Sinar Matahari. Ketika Kering Kemudian
Rotan2 Itu Direndam Lagi Dan Setelah 1/ 2 Tahun Dijemur
Kembali. Mereka Melakukannya Berulang2. Kemudian Rotan2
Itu Digunakan Membungkus Helm Dan Juga Baju Zirah Mereka.
Dengan Memakai Ini, Mereka Dapat Mengapung Disungai Dan
Mereka Tidak Kebasahan. Serta Tidak Ada Senjata Tajam
Apapum Yang Dapat Menembusnya. Pasukannya Disebukan
Pasukan Jubah Rotan. Kau Harus Meminta Bantuannya Dan Dia
Akan Membantumu Mengalahkan Zhuge Liang Semudah Pisau
Tajam Membelah Bambu."

Meng Huo Akhirnya Pergi Menuju Kerajaan Wuguo Dan Dia


Menemui Raja Wutu Gu Disana. Orang-Orang Dikerajaan Itu
Tidak Tinggal Didalam Rumah, Mereka Hidup Digua2. Meng Huo
Menceritakan Cerita Kekalahannya Kepada Wutu Gu.
Wutu Gu Kemudian Berkata, "Aku Akan Mengumpulkan Seluruh
Prajuritku Untuk Membalaskan Dendammu."

Meng Huo Kemudian Bersujud Padanya Dan Sangat Bersyukur.

Wutu Gu Kemudian Memanggil 2 Jendralnya Yang Bernama Xi


Ni Dan Tu An Serta Memberikan Mereka 3 0.000 Prajurit Rotan
Dan Memerintahkan Mereka Menuju Arah Timur Laut.

Mereka Kemudian Tiba Di Sungai Persik, Ditempat Itu Di Kedua


Tepi Sungainya Tumbuh Pohon Persik. Setelah Bertahun2
Dedaunan Pohon Ini Jatuh Kesungai Dan Menyebabkan Sungai
Itu Beracun Kecuali Untuk Penduduk Asli Ditempat Itu, Bagi
Mereka Air Sungai Ini Dapat Meningkatkan Stamina Mereka 2
Kali Lipat. Mereka Kemudian Berkemah Ditempat Itu Untuk
Menanti Kedatangan Pasukan Shu.

Sekarang Zhuge Liang Sudah Mengetahui Kemana Meng Huo


Pergi Dan Dia Juga Mengetahui Bahwa Meng Huo Meminta
Bantuan Pasukan Rotan. Zhuge Liang Segera Bergerak Menuju
Tempat Dimana Musuh Berkemah. Dia Menanyakan Kepada
Penduduk Setempat Mengenai Daerah Sekitar Dan Mereka
Memberitahukan Padanya Mengenai Sungai Persik Itu. Akhirnya
Dia Terpaksa Mundur Beberapa Li Dan Berkemah. Hanya Wei
Yan Dan Pasukannya Yang Diperintahkan Untuk Bertahan Ditepi
Sungai Itu.

Keesokan Harinya Wutu Gu Memimpin Pasukannya Melintasi


Sungai Dan Dengan Bunyi Genderang Perang, Wei Yan Keluar
Menemui Dia. Pasukan Wu Guo Langsung Maju
Menyerang.Pasukan Shu Langsung Memanahi Mereka, Tetapi
Tidak Ada Panah Apapun Yang Mampu Menembus Baju Zirah
Pasukan Wuguo Yang Terbuat Dari Rotan. Ketika Mereka Telah
Sampai, Pasukan Shu Tidak Dapat Membunuh Mereka Dengan
Tombak Dan Pedang Sehingga Musuh Dengan Mudahnya
Mengalahkan Pasukan Shu. Akhirnya Pasukan Shu Terpaksa
Mundur Tetapi Pasukan Wuguo Tidak Mengejarnya. Ketika
Sedang Mundur, Pasukan Shu Melihat Bahwa Pasukan Man
Seperti Berjalan Diatas Air. Beberapa Dari Mereka Lelah
Berjalan Sehingga Mereka Melepaskan Baju Rotan Mereka Dan
Mereka Mendudukinya Dan Membiarkannya Mengapung.
Ketika Zhuge Liang Mendengar Laporan Jendralnya, Dia Segera
Memanggil Lu Kai Dan Juga Beberapa Penduduk Setempat.

Lu Kai Berkata, "Aku Pernah Mendengar Bahwa Kerajaan


Wuguo Adalah Yang Paling Liar Dan Terbelakang Dibandingkan
Dengan Kerajaan Lain Di Selatan. Aku Juga Pernah Mendengar
Mengenai Baju Zirah Dari Rotan Yang Dapat Kebal Terhadap
Berbagai Senjata Tajam. Aku Juga Mendengar Mengenai Sungai
Persik Yang Beracun. Suku Selatan Ini Sangat Sulit Ditaklukan
Dan Kemenangan Disini Hanya Memiliki Arti Kecil. Kita
Sebaiknya Segera Mundur."

"Tidak, Jangan. Kita Telah Melalui Banyak Rintangan Untuk


Sampai Ketempat Ini Dan Tidak Mungkin Kita Kembali Dengan
Tangan Kosong. Aku Akan Memiliki Rencana Untuk Menghadapi
Suku Wuguo Ini Esok Pagi.", Kata Zhuge Liang.

Setelah Mempersiapkan Pertahanan Untuk Perkemahannya, Dia


Memberikan Perintah Agar Seluruh Pasukannya Tidak Boleh
Keluar Bertempur. Zhuge Liang Lalu Pergi Mengamati Daerah
Sekelilin Tempat Itu. Dia Meminta Bantuan Penduduk Setempat
Untuk Menunjukan Tempat-Tempat Disekitarnya. Dia Sampai
Ketepi Sebuah Jurang Dimana Dari Sana Dia Dapat Melihat
Seluruh Tepi Utara Dari Sungai Persik.

Daerah Itu Tampaknya Adalah Daerah Pegunungan Yang Sulit


Dan Sangat Tidak Mungkin Dilewati Oleh Pasukan Besar.
Akhirnya Dia Turun Dari Keretanya Dan Berjalan Kaki.
Kemudian Dari Atas Sebuah Bukit Dia Melihat Lembah Yang
Berliku2 Seperti Ular Besar. Disisi-Sisi2 Lembah Itu Ada Tebing
Tinggi Yang Sangat Berbahaya Dan Juga Tidak Memiliki
Tumbuhan Sedikitpun. Ditengah-Tengah Lembah Itu Ada Jalan
Kecil Yang Dapat Dilalui.

"Apakah Nama Lembah Itu ?" Tanya Zhuge Liang.

"Lembah Itu Disebut "Lembah Ular Berkelok" Diujung Jalan


Keluar Itu Kau Akan Menemukan Jalan Besar Menuju Kota 3
Sungai. Jalan Yang Melalui Lembah Itu Dikenal Dengan Nama
Talang See." Jawab Pemandunya.
"Hal Ini... Tentu Ini Adalah Petunjuk Dari Langit. Aku Pasti Akan
Memperoleh Kemenangan Besar Ditempat Ini."

Setelah Cukup Melihat-Lihat, Dia Segera Kembali


Kekemahnyha. Setelah Tiba Dikemahnya, Ma Dai Segera
Dipanggil Dan Diberikan Perintah Untuk Melakukan Persiapan.

Zhuge Liang Memerintahkan Kepadanya, "Aku Akan


Memberikanmu 10 Kereta Hitam Dan Kau Harus Membawa
Ribuan Batang Bambu. Kemudian Kau Harus Membuka Kota-
Kota Itu Dan Ikuti Petunjuk Yang Ada Disana. Setelah Itu Kau
Harus Menjaga Pintu Masuk Dan Pintu Keluar Dari Lembah Itu.
Waktumu 1/ 2 Bulan Untuk Mempersiapkan Hal Ini Dan Semua
Ini Harus Dilakukan Dengan Kerahasiaan Penuh. Kesalahan
Sekecil Apapun Akan Dihukum Berat Sesuai Dengan Hukum
Militer."

Kemudian Zhao Yue Dikirim Untuk Berjaga Di Jalan Menuju


Kota 3 Sungai Dan Wei Yan Berkemah Di Dekat Sungai Persik.

Zhuge Liang Berkata Pada Wei Yan, "Jika Suku Man Datang Kau
Harus Meninggalkan Perkemahanmu Dan Mundur Mengikuti
Arah Bendera Putih Yang Akan Kau Lihat. Dan Kau Harus Kalah
Sekitar 15 Kali Dalam 1/ 2 Bulan Ini Serta Meninggalkan 7
Perkemahan. Dan Kau Tidak Boleh Menemuiku Walaupun Kau
Telah Kalah 14 Kali Mengalami Kekalahan."

Wei Yan Segera Berangkat, Walaupun Dia Mengetahui Bahwa


Dia Harus Kalah Tetapi Dia Tetap Mematuhi Perintah Itu. Zhang
Yi Kemudian Diperintahkan Untuk Membuat Perkemahan
Dibeberapa Tempat Yang Telah Ditentukan Dan Zhang Ni Serta
Ma Zhang Diperintahkan Untuk Memimpin Pasukan Shu Yang
Berasal Dari Suku Man Yang Telah Menyerah Dan Kepada
Mereak Berdua Perintah Khusus Diberikan.

Meng Huo Yang Telah Sering Mengalami Kekalahan Dari Zhuge


Liang Memberitahukan Pada Wutu Gu, "Zhuge Liang Ini Sangat
Licik. Jebakan Penyergapan Adalah Salah Satu Kesukaannya.
Jadi Kau Harus Memperingatkan Pasukanmu Jika Kau Memasuki
Lembah Dengan Pepohonan Yang Lebat."
"Raja Besar Terima Kasih Kau Telah Memperingatkanku. Aku
Selalu Mendengar Bahwa Orang Dari Kerajaan Tengah Sangat
Licik Dan Aku Akan Memastikan Bahwa Nasehatmu Itu Akan
Dijalankan Oleh Pasukanku. Aku Akan Pergi Untuk Bertempur
Dan Kau Boleh Tetap Berada Digaris Belakang Untuk Memberi
Perintah."

Kemudian Pasukan Pengintai Memberitahukan Bahwa Pasukan


Shu Mendekat Ditepi Sungai. Wutu Gu Mengirim 2 Jendralnya,
Xi Ni Dan Tu An Untuk Menyebran Sungai Dan Melawan
Mereka. Akhirnya Kedua Belah Pasukan Bertempur, Tetapi Wei
Yan Segera Dapat Dikalahkan Dan Melarikan Diri. Pasukan Man
Takut Untuk Mengejar Mereka Karena Mereka Mengira Ada
Pasukan Musuh Yang Telah Disiapkan Untuk Menyergap
Mereka.

Sementara Itu, Wei Yan Mempersiapkan Perkemahan Yang


Baru. Pasukan Man Kemudian Melintas Sungai Dengan Jumlah
Yang Besar Sekali. Wei Yan Keluar Dan Melawan Mereka, Tetapi
Sekali Lagi Dia Kalah Dan Segera Mundur. Kali Ini Pasukan Man
Mengejar, Tetapi Setelah Memukul Mundur Mereka Sejauh 5 Li
Mereka Kemudian Menghentikan Pengejaran Dan Melihat
Bahwa Perkemahan Pasukan Shu Yang Ditinggalkan Ternyata
Benar-Benar Kosong Sehingga Mereka Menguasainya.

Segera, Wutu Gu Menyerang Dan Dia Menekan Posisi Wei Yan


Yang Kali Ini Kalah Lagi Dan Mundur Kembali. Pasukan Man Pun
Mendapatkan Kemah Wei Yan Yang Baru.

Segera Mereka Menyerang Kembali Dan Wei Yan Melayani


Mereka Dan Bertempur, Tetapi Kejadian Yang Sama Terulang
Lagi. Wei Yan Seperti Seorang Jendral Yang Kalah Segera
Memerintahkan Pasukannya Mundur Dan Dia Meninggalkan Lagi
Perkemahannya. Dia Segera Pergi Menuju Bendera Putih Yang
Telah Dipersiapkan Zhuge Liang Sebagai Penanda Kemana
Mereka Harus Pergi.

Hal Ini Terjadi Terus Menerus Dan Berulang Kali Sampai 15 Kali
Dan Telah Kehilangan 7 Kemah Mereka.
Pasukan Man Sekarang Sangat Percaya Diri Dan Dia Menekan
Pasukan Shu Sekuat Tenaga Mereka. Wutu Gu Yang Menjadi
Pemimpin Didepan Segera Memerintahkan Pengejaran
Terhadap Pasukan Shu Siang Dan Malam. Tetapi Kemudian
Mereka Sampai Ketempat Dimana Banyak Pepohonan Lembat
Dan Dia Melihat Ada Bendera Yang Bergerak Kesana Kemari
Dibalik Pepohonan.

"Seperti Yang Kau Katakan. Pasukan Shu Memang Senang


Menggunakan Taktik Penyergapan." Kata Wutu Gu Kepada
Meng Huo.

"Ya, Zhuge Liang Pasti Akan Dapat Kita Kalahkan Kali Ini. Kita
Telah Mengalahkan Pasukannya Setiap Hari Selama 1/ 2 Bulan
Ini. Pasukannya Sekarang Pasti Sudah Ketakutan Mendengar
Suara Langkah Pasukan Kita. Hal Ini Membuktikan Bahwa Dia
Telah Kehabisan Akal Dan Taktik. Sekarang Tugas Kita Sudah
Hampir Selesai."

Wutu Gu Sangat Senang Dan Dia Mulai Meremehkan Musuhnya.

Pada Hari Yang 16, Wei Yan Menyerang Kembali Pasukan Man.
Kali Ini Wutu Gu Diatas Gajah Putihnya Berada Didepan. Dia
Memakai Helm Berhiaskan Matahari Dan Bulan Yang Terbuat
Dari Rahang Serigala. Dia Mengenakan Pakaian Perang Terbuat
Dari Tulang Rusuk Binatang Yang Dilapisi Oleh Baja Dan Dililit
Oleh Rotan Serta Behiaskan Banyak Permata. Matanya Seperti
Api Yang Membara Dan Dia Menunjuk2 Jarinya Pada Wei Yan
Sambil Menghinanya.

Pertempuran Dimulai, Tetapi Setelah Beberapa Saat, Wei Yan


Kembali Kalah Dan Kabur. Pasukan Man Segera Mengejarnya.
Wei Yan Kemudian Masuk Kedalam Jalan Setapak Menuju
Lembah Ular Berkelok, Disana Dia Melihat Bendera Putih Yang
Menyuruhnya Bergegas Melewati Tempat Itu. Wutu Gu Yang
Sedang Bersemangat Ini Segera Mengejar Wei Yan Secepatnya
Dan Karena Dia Melihat Bahwa Disana Tidak Ada Apa-Apa
Selain Bebatuan Dan Karangx2 Terjal Maka Dia Memutuskan
Untuk Melakukan Pengejaran Memasuki Lembah Itu. Segera
Dia Memasuki Lembah Itu Dengan Pasukannya, Ditengah
Perjalanan Dia Melihat Ada Beberapa Kotak2 Hitam Besar Yang
Berserakan Dijalanan.

Prajuritnya Ada Yang Berkata, "Tentu Kotak2 Ini Adalah Kotak2


Persediaan Dari Musuh. Mereka Meninggalkan Karena Takut
Dan Melarikan Diri Ketika Mendengar Kedatangan Dirimu Yang
Mulia."

Hal Ini Malah Membuat Wutu Gu Makin Yakin Bahwa Pasukan


Shu Telah Kalah Dan Dia Segera Mengejar Lagi. Tetapi Dia
Memperhatikan Bahwa Tiba-Tiba Pasukan Shu Telah
Menghilang. Kemudian Tiba-Tiba Kayu2 Besar Dan Batu-Batu
Besar Dilemparkan Untuk Menutup Jalan Masuk Dan Keluar
Dari Lembah Itu. Kemudian Dia Melihat Disisi-Sisi Jalan
Didepannya Ada Kereta Yang Bergerak Menuruni Lereng
Kearahnya, Beberapa Kereta Berukuran Besar Dan Beberapa
Berukuran Kecil, Kereta-Kereta Itu Dipenuhi Oleh Kayu Dan
Juga Jerami Serta Rumput Kering. Semua Kereta Itu Terbakar.
Wutu Gu Kemudian Ketakutan Dan Dia Segera Memerintahkan
Pasukannya Mundur Dan Mencari Jalan Keluar.

Tetapi Dia Mendengar Ada Yang Berteriak Dari Arah Belakagnya


Dan Mereka Berkata, "Jalan Mundur Telah Ditutup Musuh
Dengan Kayu Bambu Besar. Setelah Bambu2 Itu Dipecahkan
Kami Menemukan Bahwa Semuanya Terisi Dengan Bubuk
Berwarna Hitam."

Wutu Gu Tidah Tahu Benda Apakah Itu, Tetapi Karena Dia


Melihat Bahwa Disitu Tidak Ada Apapun Maka Dia Tidak Terlalu
Khawatir Dan Memerintahkan Agar Pasukannayu Mencari Jalan
Keluar Lain.

Kemudian Tiba-Tiba Obor-Obor Berhamburan Jatuh Dari Atas


Tebing. Obor-Obor Ini Jatuh Sampai Kesuatu Tempat Dimana
Tiba-Tiba Ada Percikan Api Yang Bergerak Diatas Tanah
Mengikuti Bubuk Hitam2 Itu Sampai Ketempat Dimana
Batangan Bambu2 Tadi Berada. Tiba-Tiba Suara Gemuruh
Besar Yang Pernah Didengar Manusia Terdengar Dari Lembah
Itu, Saat Itu Rasanya Seluruh Bumi Bergetar Dan Langit Telah
Runtuh. Segera Seluruh Lembah Dipenuhi Asap Pekat Dan Juga
Api Besar, Seluruh Percikan Api Segera Tersebar Dan Segera
Membakar Seluruh Baju Zirah Yang Dilapisi Rotan Itu. Akhirnya
Seluruh Pasukan Wutu Gu Segera Panik Dan Mereka Berusaha
Menyelamatkan Diri Tetapi Tidak Ada Jalan Keluar.

Zhuge Liang Melihat Dari Atas Ketinggian Dan Dia Melihat


Banyak Orang Man Terbakar Hidup-Hidup Dan Meronta2
Kesakitan, Sebagian Telah Mati Terpanggang Tetapi Ada Yang
Kakinya Hancur Karena Terkena Ledakan Tetapi Masih Hidup,
Ada Lagi Yang Sebagian Kehilangan Kedua Bola Matanya
Karena Tebakar. Kebanyakan Dari Mereka Mengalami Luka
Bakar Sangat Parah. Udara Didalam Lembah Itu Penuh Dengan
Asap Menyesakkan Sehingga Mereka Yang Masih Hiduppun
Akhirnya Mati Karena Tidak Dapat Bernapas, Kematian Mereka
Sungguh Mengerikan Dan Sangat Perlahan-Lahan.

Zhuge Liang Lalu Menangis Dan Air Matanya Tak Hentiduanya


Mengalir Ketika Melihat Kejadian Pembantaian Ini, Dia Menarik
Napas Dan Berkata, "Walaupun Aku Melakukan Jasa Besar
Untuk Negaraku Tetapi Aku Telah Mengorbankan Banyak Jiwa
Manusia. Umurku Pasti Akan Dikurangi Untuk Hal Ini."

Mereka Semua Yang Berada Disana Juga Ikut Terharu Melihat


Kejadian Ini Dan Juga Kelembutan Hati Pemimpinnya.

Meng Huo Yang Dikemahnya Menanti Berita Kemenangan


Segera Keluar Ketika Banyak Orang Man Yang Datang Dan
Bersujud Kepada Mereka Serta Berkata, "Wutu Gu Melakukan
Pertempuran Yang Besar Dan Telah Mengepung Zhuge Liang Di
Lembah Ular Berkelok. Tetapi Dia Membutuhkan Bantuan
Segera. Kami Adalah Penduduk Asli Dari Suku Disini, Dan Kami
Tidak Memiliki Pilihan Lain Selain Menyerah Pada Shu. Tetapi
Sekarang Kami Telah Sadar Dan Ingin Kembali Mengabdi
Padamu Yang Mulia."

Akhirnya Meng Huo Segera Memimpin Pasukannya Dan Keluar


Dari Kemahnya. Dia Memerintahkan Agar Orang-Orang Man Itu
Menunjukan Kemana Wutu Gu Pergi. Tetapi Ketika Dia Sampai
Kelembah Itu Dia Hanya Melihat Kehancuran. Segera Dia Sadar
Bahwa Dia Telah Menjadi Korban Rencana Zhuge Liang Lagi.
Dan Ketika Dia Akan Mundur, Tiba-Tiba Dibelakangnya Muncul
Pasukan Dibawah Zhang Ni Dan Ma Zheng Dan Mereka Mulai
Menyerang. Meng Huo Berusaha Bertahan Sebisa Mungkin
Tetapi Akhirnya Pasukannya Terdesak Dan Dia Melarikan Diri,
Banyak Diantara Pengikutnay Yang Telah Tertangkap Atau
Terbunuh.

Meng Huo Kemudian Memacu Kudanya Menuju Tempat Yang


Dikiranya Aman. Tetapi Kemudian Dia Bertemu Dengan Zhuge
Liang Yang Sedang Duduk Diatas Kereta Kecilnya, Dimana Dia
Sedang Duduk Didalamnya Dengan Mengenakan Jubah Putih
Sederhana Dan Membawa Kipas Bulu.

"Sekarang Kau Mau Kemana, Meng Huo ?" Zhuge Liang


Berkata.

Meng Huo Segera Mencari Jalan Untuk Kabur Tetapi Dia Dapat
Dihentikan Ma Dai Yang Akhirnya Menjadikannya Tawanan.
Istrinya, Zhu Rong Berserta Anggota Keluarganya Yang Lain
Juga Ikut Tertangkap.

Zhuge Liang Kembali Kekemahnya Dan Duduk Dikursi


Pemimpin Ditendanya. Dia Masih Sangat Sedih Ketika Berpikir
Bahwa Dia Telah Mengorbankan Beigtu Banyak Nyawa Manusia.

Dia Berkata Pada Para Bawahannya, "Aku Tidak Dapat


Melakukan Yang Lain, Aku Harus Memakai Rencana Itu. Tetapi
Hal Itu Sedihnya Telah Melukai Hati Nuraniku. Aku Tahu Bahwa
Musuh Akan Mencurigai Adanya Penyergapan Di Tempat-
Tempat Yang Ditumbuhi Pohon Lebat, Maka Aku Mengirim
Pasukan Untuk Mebuat Seolah-Olah Di Tempat-Tempat Yang
Berpohon Lebat Ada Pasukan Dengan Mengibar2kan Bendera.
Sebenarnya Tidak Ada Pasukan Disana. Aku Memerintahkan
Wei Yan Untuk Kalah Perang Terus Menerus Agar Musuh
Menjadi Yakin Dan Juga Lupa Diri. Ketika Aku Melihat Lembah
Ular Berkelok Itu Dengan Kedua Tebing Tinggnya Dan Juga
Jalan Setapak Yang Ada Ditengahnya, Aku Langsung
Memikirkan Apa Yang Dapat Kulakukan Dengan Tempat Itu.
Aku Mengirim Ma Dai Dengan Kotak Hitam Rahasia Yang Telah
Kupersiapkan, Isinya Adalah Peledak Yang Telah Lama
Kusiapkan Untuk Misi Semacam Ini. Disetiap Batang Bambu
Ada 9 Peledak Yang Akan Melontarkan Dirinya Ketika Batang
Bambu Itu Meledak. Peledak Yang Kubawa Itu Sanggup Untuk
Meruntuhkan Gunung Sekalipun. Zhao Yue Kuperintahkan Agar
Mempersiapkan Batu-Batu Besar Dan Juga Kayu2 Untuk
Menutup Mulut Lembah Sehingga Mereka Tidak Dapat Keluar.
Kemudian Obor-Obor Dilemparkan Untuk Membakar Bubuk2
Hitam Yang Berceceran Disana. Semua Tahu Bahwa Yang
Bagus Digunakan Dengan Air Tidak Baik Digunakan Dengan
Api. Dan Baju Zirah Rotan Yang Telah Direndam Dalam Minyak
Selama Bertahun2 Dan Dikeringakan Itu Sangat Baik
Digunakan Untuk Mengapung Diair Dan Juga Kebal Terhadap
Benda Tajam, Tetapi Dia Sangat Mudah Terbakar, Percikan Api
Sekecil Apapun Akan Membakar Seluruh Tubuh. Meng Huo
Sungguh Keras Kepala Sehingga Hanya Ini Jalan Satu-Satunya
Untuk Menang Yaitu Dengan Menggunakan Api Atau Kita Tidak
Mungkin Mendapatkan Kemenangan. Tetapu Aku Sungguh
Menyesal Bahwa Untuk Memperoleh Kemenangan Ini Kita
Hampir Memusnahkan Seluruh Suku Wuguo. Langit Tidak Akan
Menutup Matanya Dari Kejahatan Ini Walaupun Kulakukan
Untuk Negara Dan Putra Langit."

Seluruh Pejabatnya Dan Bawahannay Sangat Terharu


Mendengar Ketulusan Hati Zhuge Liang Ini.

Kemudian Meng Huo Dibawa Menuju Suatu Tenda Disana


Ikatan Ditangannya Segera Dilepaskan Dan Dia Dikirim
Ketenda Lain Untuk Diberikan Makanan Dan Juga Arak. Disana
Juga Dia Bertemu Dengan Istrinya, Serta Meng You, Dai Lai
Dan Juga Pengikutduanya Yang Lain.

Setelah Makan Dan Minum, Utusan Tiba Ditenda Mereka Dan


Berkata, "Perdana Menteri Terlalu Malu Bertemu Denganmu
Karena Dia Telah Membantai Pasukanmu Dengan Cara-Cara
Yang Tidak Manusiawi. Dia Tidak Ingin Menemui Hari Ini, Tuan.
Jadi Dia Memintaku Untuk Melepaskan Diri Dan Berpesan Kau
Boleh Mengumpulkan Lagi Pasukanmu Jika Kau Bisa Dan Kau
Boleh Mencoba Bertempur Sekali Lagi. Sekarang Kau Boleh
Pergi."

Tetapi Bukannya Pergi, Meng Huo Malah Menangis.


"7 Kali Aku Ditangkap Dan 7 Kali Dilepaskan ! Tentunya Aku
Yakin Tidak Ada Yang Seperti Ini Diseluruh Dunia Manapun.
Aku Masih Memiliki Rasa Malu Dan Juga Rasa Terima Kasih.
Apakah Dia Pikir Aku Ini Bukan Seorang Ksatria ?"

Segera Dia Dan Seluruh Pengikutnya Berjalan Denan Lutut


Mereka Menuju Tenda Zhuge Liang Dan Memohon Ampunan,"
Tuan Perdana Menteri, Kau Adalah Dewa Yang Datang Dari
Langit. Kebaikanmu Tiada Taranya Dan Kehebatanmu Tidak
Ada Tandingannya Dimuka Bumi Ini. Kami Penduduk Dari
Daerah Selatan Berjanji Tidak Akan Menentang Kekaisaran
Han."

"Jadi Apakah Kau Mau Tunduk Sekarang ?" Tanya Zhuge Liang
Sambil Menghela Napas.

"Aku Dan Anak-Anakku Serta Cucu2ku Sampai Keturunan


Selanjutnya Sangat Berterima Kasih Kepada Kebaikanmu Dan
Juga Kagum Atas Kehebatanmu. Bagaimana Mungkin Kami
Tidak Tunduk ?"

Zhuge Liang Kemudian Meminta Meng Huo Beridir Dan


Kemudian Dia Mempersilahkan Duduk Disampingnya Dan
Kemudian Dia Memberikan Meng Huo Jamuan Besar Sebagai
Tanda Terima Kasihnya. Dia Juga Meyakinkan Meng Huo Bahwa
Kerajaannya Akan Dikembalikan Dan Dia Juga Memberikan
Meng Huo Gelar Raja Selatan. Semua Orang Sangat Terkesan
Oleh Kemurahan Hati Zhuge Liang Dan Mereak Semua
Bergembira.

Penasehat Tinggi Fei Yi Memprotes Keputusan Zhuge Liang Ini.

Dia Berkata, "Tuan Perdana Menteri, Kau Telah Memimpin


Pasukan Sejauh Ini Menuju Pedalaman Dan Telah Menguasai
Banyak Daerah Diselatan. Akhirnya Kau Berhasil Membuat Raja
Meng Huo Menyerah. Sekarang Mengapa Kau Tidak Menunjuk
Seorang Pejabat Untuk Menjaga Daerah Ini Dan Bukan
Mengangkat Kembali Meng Huo ?"

Zhuge Liang Berkata, "Ada 3 Kesulitan Jika Kulakukan Hal Itu.


Pertama Untuk Meninggalkan Orang Kita Ditanah Asing Ini
Berarti Harus Meninggalkan Pasukan Untuk Mejaganya. Dan
Kesulitan Pertama Ada Memberi Suplai Dan Kebutuhan2 Bagi
Pejaga2 Ini. Kedua Suku Man Telah Kehilangan Banyak
Keluarganya Dan Meninggalkan Orang Asing Ditanah Mereka
Akan Membawa Petaka. Yang Ke3 Diantara Suku Man,
Perebutan Kekuasaan Dan Pembunuhan Terjadi Setiap Hari Dan
Hal Ini Akan Menimbulan Kecurigaan Dan Juga Permusuhan.
Orang Asing Pasti Akan Sulit Dipercaya Ditempat Ini Dan Oleh
Karena Itu Meninggalkan Orang Kita Disini Sama Artinya
Membunuh Mereka Dan Itu Adalah Kesulitan Yang Ke 3. Jika
Kita Tidak Meninggalkan Orang Kita Maka Aku Tidak Perlu
Mengirim Persediaan Dan Hal Ini Akan Membuat Kita Tidak
Mengalami Masalah Dikemudian Hari."

Mereka Semua Setuju Bahwa Rencana Zhuge Liang Itu Tepat.

Kebaikan Hati Zhuge Liang Telah Mendapatkan Rasa Terima


Kasih Yang Sangat Dari Penduduk Selatan Dan Mereka Bahkan
Mendirikan Kuil Untuk Menghormatinya Dimana Mereka
Mempersembahkan Sesajen Setiap Musimnya. Segera Setelah
Zhuge Liang Dan Meng Huo Menyetujui Perdamaian Maka
Seluruh Suku Didaerah Selatan Bergembira. Dan Suku-Suku
Disana Segera Mengirimkan Permata, Rempah2, Kulit2
Binatang, Obat-Obatan, Hewan Ternak Dan Kuda-Kuda Untuk
Digunakan Pasukan Zhuge Liang Yang Akan Kembali Ke Shu.
Mereka Semua Berjanji Tidak Akan Memberontak Lagi Melawan
Kerajaan Han.

Ketika Pesta Telah Selesai, Pasukan Shu Segera Melakukan


Perjalan Kembali Menuju Cheng Du. Wei Yan Diperintahkan
Memimpin Pasukan Didepan. Dia Kemudian Bergerak Menuju
Sungai Lu. Tetapi Ketika Tiba Ditempat Itu Tiba-Tiba Awan2
Tebal Berkumpul Diatas Langit Dan Angin Kencang Bertiup.
Karena Angin Ini Maka Pasukan Tidak Dapat Bergerak Maju.
Wei Yan Kemudian Kembali Dan Melaporkan Masalah Ini Pada
Zhuge Liang Yang Segera Memanggil Meng Huo Untuk
Mengetahui Apa Artinya Hal Ini.

Zhuge Liang Menyerang Wei Untuk Pertama Kalinya.


Meng Huo Bersama Para Bangsawan Man Mengiringi Kepergian
Zhuge Liang, Tetapi Ketika Pasukan Shu Ingin Melintas Sungai
Lu Tiba-Tiba Badai Besar Tiba Dan Mereka Tidak Dapat
Melintas. Wei Yan Segera Melaporkan Hal Ini Pada Zhuge Liang
Yang Langsung Menanyakan Pada Meng Huo Mengenai Hal Ini.

Meng Huo Menjawab, "Arwah Penasaran Selalu Menyulitkan


Mereka Yang Ingin Melintas Sungai Ini. Sebuah Upacara
Pengurbanan Diperlukan Unutk Menenangkan Mereka."

"Lalu Apakah Yang Harus Dijadikan Kurban ?" Tanya Zhuge


Liang.

"Menurut Tradisi Ketika Arwah Pensaran Membawa Bencana


Maka Kita Harus Mengurbankan Darah Manusia Dan Juga
Mempersembahkan Kepala Mereka Yang Harus Berjumlah 49
Kepala. Kita Juga Harus Menyembelih Kerbau Hitam Dan
Kambing Putih. Setelah Kita Lakukan Ini Maka Badai Pun Akan
Berhenti Dan Ombak Menjadi Tenang. Hal Ini Juga Dilakukan
Untuk Mendapatkan Hasil Panen Yang Bagus."

"Bagaimana Mungkin Aku Dapat Membunuh Orang Setelah


Perang Berakhir Dan Kedamaian Telah Kembali Ketanah Ini ?"

Zhuge Liang Lalu Segera Pergi Ketepi Sungai Lu Dan Disana Dia
Melihat Sendiri Kejadian Aneh Itu. Angin Utara Tiba-Tiba
Bertiup Kencang Dan Ombak Menjadi Tinggi. Baik Manusia
Maupun Hewan Sangat Ketakutan Dan Dia Sendiri Menjadi
Kebingungan. Kemudian Dia Mencari Penduduk Setempat Dan
Bertanya Pada Mereka.

Mereka Berkata, "Kamu Sering Mendengar Suara-Suara Arwah


Penasaran Sejak Pasukanmu Melintas Sungai. Tangisan Mereka
Mulai Dari Malam Menjelang Sampai Subuh, Banyak Sekali
Arwah2 Gentanyangan Terlihat Disekitar Tempat Ini Dan Ketika
Matahari Terbenam Tidak Ada Seorangpun Yang Berani
Melintas."

"Dosa Ini Adalah Milikku, Sudah Puluhan Ribu Nyawa Menjadi


Korban Sejak Aku Memulai Ekspedisi Ini. Arwah Mereka Belum
Terbebaskan Dari Dunia Ini Untuk Pergi Menuju Ke Akherat.
Oleh Karena Itu Aku Akan Datang Malam Ini Dan Melakukan
Upacara Untuk Mereka."

"Menurut Aturan Leluhur Kami Diperlukan 49 Kepala Manusia


Untuk Dijadikan Persembahan Dan Setelah Itu Arwah2 Ini Akan
Pergi." Kata Penduduk Setempat.

"Arwah2 Ini Ada Karena Mereka Mati Mengenaskan, Apa


Gunaya Menambah Kematian Lagi ? Tetapi Aku Tahu Apa Yang
Harus Kulakukan."

Zhuge Liang Memerintahkan Juru Masak Pasukan Untuk


Membuat Adonan Dari Tepung Dimana Mereka Harus
Membentuk Adonan Itu Seperti Bola2 Dan Didalamnya
Dimasukan Daging Lembu Dan Kambing. Kemudian Zhuge
Liang Juga Meminta Agar Pelayannya Melukis Bola2 Tepung Itu
Menyerupai Kepala Manusia Dan Mencelupkannya Kedalam Bak
Yang Berisi Kecap Berwarna Darah. Dia Menggunakan Cara Ini
Untuk Mengantikan Kepala Manusia. Mereka Menamakan Bola
Tepung Itu "Mantou" Yang Berarti "Kepala [Orang] Man".

Ketika Malam Tiba, Altar Disiapkan Ditepi Sungai Dan Upacara


Untuk Menenangkan Arwah2 Itu Dimulai. Disana Ada 49
Lampion Berwarna Merah Dan Juga Bendera-Bendera Serta
Panji-Panji Besar. Ke 49 Mantou Itu Dikumpulkan Didepan Altar
Dan Tepat Pada Tengah Malam Zhuge Liang Tiba Dengan
Pakaian Pendeta Tao, Dia Kemudian Memimpin Upacara Itu Dan
Dia Memerintahkan Dong Jue Untuk Membacakan Titah Yang
Ditulisnya.

"Pada Hari Pertama Bulan Ke 9 Ditahun Ke 3 Masa Jianxi Dari


Dinasti Han, Aku, Zhuge Liang, Perdana Menteri Han,
Bangsawan Dari Wuxiang, Penjaga Kekaisaran Wilayah Yizhou,
Mempersembahkan Upacara Ini Untuk Menentramkan Arwah2
Penasaran Dari Para Prajurit Dan Juga Penduduk Yang Menjadi
Korban Dalam Pengabdian Mereka Kepada Negaranya."

"Aku Sekarang Berkata Kepada Kalian, Arwah2 Penasaran


Sungai Lu, Keagungan Tuanku Telah Melebihi Kaisar Dari
Dinasti Han Yang Hebat, Melebihi Ke 5 Kaisar Bijak Dimasa
Lampau Dan Bahkan Lebih Daripada Pemerintahkan 3 Dinasti
Sebelumnya. Ketika Dataran Selatan Memberontakn Dan
Mengacau Maka Dia Mengirimkan Pasukannya Untuk
Membebaskan Daerah2 Han Dari Pembantaian Biadab Dan Juga
Kehancuran Total. Aku Diberikan Titah Suci Ini Untuk
Menghukum Kesalahan2 Mereka Yang Memberontak Pada Han.
Oleh Karena Itu Pasukanku Yang Pemberani Bergerak Dan
Menghancurkan Semua Pemberontak Yang Ada Didaerah Ini.
Pasukanku Berkumpul Laksana Awan Dilangit Dan Mereka
Menghancurkan Seluruh Pemberontak Seperti Api
Menghanguskan Bumi."

"Pasukanku Terdiri Dari Pendekar-Pendekar Dan Ksatria2 Yang


Berasal Dari 9 Wilayah Dan Juga Pejabat Serta Jenderal-
Jenderal Yang Terkenal Diseluruh Penjuru Negeri. Semuanya
Sangat Ahli Didalam Peperangan Dan Penggunaan Senjata.
Mereka Pergi Kemanapun Yang Mulia Kaisar Kami
Memerintahkan. Semua Selalu Mengikuti Perintah Dan Juga
Menjalankan Rencana Untuk Menangkap Meng Huo Sebanyak 7
Kali. Mereka Semua Sepenuh Hati Menjalankan Tugas-Tugas
Mereka Dan Siap Berkorban Apapun Demi Negara. Siapa Yang
Dapat Mengira, Bahwa Kalian Semua, Para Arwah2 Menjadi
Tumbal Didalam Strategiku Dan Juga Didalam Rencana Licik
Musuh ? Beberapa Dari Kalian Tewas Karena Terkena Anak
Panah Beracun, Yang Lainnya Tertidur Panjang Karena Terluka
Oleh Senjata Tajam. Dalam Hidup Kalian Adalah Para
Pemberani, Ketika Mati Kalian Meninggalkan Nama Besar
Kalian."

"Sekarang Kami Akan Kembali Menuju Rumah Kami. Lagu


Kemenangan Telah Berkumandang Dari Mulut Kami Semua Dan
Para Tawanan Menyertai Kepergian Kami. Arwah Kalian Masih
Bersama Dengan Kami Dan Tentunya Mendengar Doa2 Kami.
Ikutilah Panji-Panji Dan Bendera-Bendera Kami, Bersama
Pasukan Kalian Akan Kembali Kerumah Kalian, Kedesa Kalian
Masing-Masing Dimana Kalaian Akan Menikmati Daging
Persembahan Dan Menerima Doa2 Dari Keluarga Kalian Masing-
Masing . Jangan Kalian Menjadi Arwah Penasaran Di Tempat
Yang Tidak Kalian Kenal Ini. Aku Akan Meminta Kaisar Agar
Istri Dan Anak-Anak Kalian Menikmati Hasil Dari Pengorbanan
Kalian, Setiap Tahun Mereka Akan Mendapatkan Makanan Dan
Juga Pakaian, Setiap Bulan Mereka Akan Mendapatkan
Kebutuhan Untuk Hidup Mereka Sehari-Hari. Aku Harap Kalian
Mendapatkan Ketengangan Dengan Semua Hal Ini."

"Dan Untuk Kalian Semua, Arwah2 Orang Selatan, Ini Adalah


Persembahan Untuk Kalian Seperti Yang Biasanya. Kalian Dekat
Dengan Rumah Kalian, Dengan Bersujud Aku Harap Kalian Mau
Kembali Ketempat Asal Kalian Masing-Masing Dan Aku Mohon
Kalian Mau Menerima Persembahanku Ini."

Zhuge Liang Kemudian Bersujud Dan Menangis Keras Sekali,


Seluruh Pasukan Dan Juga Meng Huo Serta Pengikutnya Juga
Bersedih. Hal Ini Membuat Tiba Ada Awan Berwarna Kelabu
Muncul Dan Mereka Membentuk Banyak Sekali Arwah2
Penasaran Dan Mereka Berbaris, Kebanyakan Dari Mereka
Mengenakan Pakaian Prajurit Shu, Dimana Mereka Kemudian
Bersujud Kepada Zhuge Liang Dan Kemudian Mereka
Menghilang.

Kemudian Mantou2 Itu Dilemparkan Kedalam Sungai Dan


Arwah2 Yang Lain Yang Tidak Menghilang Segera Masuk
Kedalam Air Dan Membawa Mantou2 Itu Kemudian Mereka
Juga Menghilang. Keesokan Harinya Pasukan Shu Telah Berdiri
Di Tepi Sungai Lu Dan Mereka Melihat Bahwa Langit Telah
Cerah Dan Air Tenang Kembali Seperti Biasanya. Akhirnya
Mereka Dapat Melintas Tanpa Suatu Kejadian Apapun. Mereka
Melanjutkan Perjalanan Mereka, Musik Kemenangan
Dilantunkan Sepanjang Jalan, Gong2 Dibunyikan Dan Trumpet
Tanda Kemenangan Terdengar.

Ketika Melewati Yongchang, Wang Kang Dan Lu Kai


Ditinggalkan Disana Dan Mereka Diberikan Perintah Untuk
Menjaga 4 Daerah Yaitu Yizhou, Yongchang, Zangge Dan
Yuesui. Dan Kemudian Dia Juga Mempersilahkan Meng Huo
Untuk Kembali Ke Selatan. Dia Diperintahkan Untuk Mengurus
Administrasi Daerah Selatan Dengan Baik Dan Juga Meminta
Dia Untuk Tidak Kejam Dan Menyayangi Rakyatnya. Dia Juga
Diberikan Petunjuk Untuk Memajukan Tanah Pertanian Daerah
Selatan Yang Menurut Zhuge Liang Sangat Subur Dan Dapat
Menjadi Lumbung Beras Suatu Hari Nanti. Meng Huo
Meneteskan Air Mata Mendapatkan Perlakuan Yang Sangat Baik
Dari Zhuge Liang Dan Dia Sangat2 Berterima Kasih.
Ketika Pasukan Mendekati Ibukota Cheng Du, Liu Chan Segera
Keluar Dan Menyambut Zhuge Liang 2 0 Li Jauhnya Dari
Gerbang Kota Cheng Du. Kaisar Menunggu Ditepi Jalan Sampai
Zhuge Liang Tiba Dihadapannya.

Zhuge Liang Melihat Kaisar Menunggu Seperti Itu Segera Turun


Dari Atas Keretanya Dan Bersujud Serta Berkata, "Hambamu
Ini Telah Bersalah Karena Menyebabkan Yang Mulia Khawatir.
Tetapi Penaklukan Selatan Sangatlah Panjang Dan
Membutuhkan Waktu Yang Lama."

Kaisar Lalu Segera Memegang Tangan Zhuge Liang Dan


Membantunya Berdiri. Kemudian Dia Berserta Seluruh
Rombongan Zhuge Liang Kembali Ke Chengdu. Didalam Ibu
Kota Suasana Meriah Terjadi Dipenjuru Kota, Dimana-Mana
Perjamuan Makan Besar Diadakan. Pasukan Diberikan Hadiah
Besar Dan Banyak Negeri2 Jauh Dari Selatan Dan Barat
Mengirimkan Utusan Serta Upeti Kepada Shu. Kira-Kira Ada 2
00 Lebih Utusan Tiba Berserta Berbagai Barang-Barang Eksotis
Dari Negeri Yang Jauh.

Zhuge Liang Lalu Mengusulkan Agar Kaisar Mengeluarkan Titah


Yang Intinya Adalah Untuk Memberikan Tunjangan Dan
Santunan Kepada Keluarga Prajurit Shu Yang Meninggal Dalam
Ekspedisi Keselatan. Kaisar Menyetujuinya Dan Untuk Setiap
Keluarga Yang Ditinggalkan Negara Memberikan 10 Keping
Emas (Setara 3 2 0 Gram Emas) Serta 50 Zheng Beras(Setara
2 5 Kg) Setiap Bulannya. Mereka Juga Diberikan Hadiah Sutra,
Hewan Ternak Dan Obat-Obatan. Bagi Mereka Yang Tidak
Mempunyai Tanah, Kaisar Memberikan Sebidang Tanah Untuk
Mereka Kelola. Semua Orang Akhirnya Bersuka Cita Atas
Kebaikan Kaisar Ini Dan Seluruh Negeri Shu Menikmati Kesuka-
Citaan.

Sementara Itu Di Negeri Wei, Cao Pi Sekarang Telah


Memerintah Selama 7 Tahun Dan Saat Ini Adalah Tahun 4 Masa
Jianxin. Cao Pi Memiliki Seorang Anak Bernama Cao Rui Dari
Istrinya Lady Zhen Yang Sebelumnya Adalah Istri Dari Anak
Kedua Yuan Shao. Dia Menemukannya Didalam Kediamannya
Di Ye Jun Dan Kemudian Dia Menikahi Wanita Ini Dan Menjadi
Permaisuri Wei.

Kemudiam Hari Cao Pi Mengambil Putri Dari Guo Yong Di


Guanzhong Sebagai Istrinya, Lady Guo Ini Adalah Seorang
Wanita Yang Sangat Cantik Sekali, Ayahnya Selalu Berkata,"Dia
Adalah Raja Diantara Para Wanita !" Dan Gelar ,"Raja Wanita"
Selalu Dilekatkan Padanya.

Ketika Lady Guo Masuk Istana, Lady Zhen Akhirnya Kehilangan


Pengaruhnya Karena Cao Pi Mengacuhkannya Dan Lady Guo
Sangat Berambisi Untuk Mengantikan Kedudukan Lady Zhen.
Lady Guo Kemudian Bersekutu Dengan Zhang Tao Seorang
Menteri Di Istana Cao Pi.

Pada Saat Kaisar Sedang Gelisah, Zhang Tao Lalu Berkata, "Di
Istana Permaisuri Ada Orang-Orang Yang Terbuat Dari Kayu
Yang Menyerupai Wajah Yang Mulia, Serta Dibadannya Diukir
Tanggal Lahir Yang Mulia. Aku Yakin Hal Ini Dapat Berakibat
Buruk Pada Yang Mulia."

Cao Pi Kemudian Marah Besar Dan Memaksa Permaisurinya


Untuk Bunuh Diri Dan Dia Kemudian Mengangkat Lady Guo
Sebagai Penggantinya.

Lady Guo Yang Merasa Telah Menyingkirkan Pesaingnya Tidak


Banyak Ambil Pusing Dengan Anak Lady Zhen Yaitu Cao Rui,
Dia Membesarkannya Tetapi Walaupun Begitu Dia Tidak
Menunjuk Cao Rui Sebagai Pewaris Takhta Cao Pi.

Ketika Berumur 15 Tahun, Cao Rui Telah Pandai Memanah Dan


Juga Seorang Pengedara Kuda Yang Ahli. Dia Menemani
Ayahnya Untuk Berburu Dan Ditengah-Tengah Hutan Mereka
Melihat Ada Seekor Burung Dan Anaknya. Cao Pi Memanah
Burung Itu, Sementara Itu Anak Burung Itu Terbang
Menghindar. Melihat Bahwa Anak Burung Itu Terbang Kearah
Cao Rui, Cao Pi Memerintahkan Anaknya Untuk Menembak
Anak Burung Itu. Tetapi Tiba-Tiba Saja Cao Rui Menangis.

Bab Sesudah: bagian 69


bagian 69

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 69


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:00
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 72

Bab Sebelum: bagian 68

"Yang Mulia Telah Membunuh Ibunya, Bagaimana Mungkin


Yang Mulia Juga Menginginkan Anaknya ?"

Kata-Kata Itu Membuat Cao Pi Sangat Menyesali Tindakannya.


Dia Segera Membuang Busurnya Dan Berkata, "Anakku, Suatu
Hari Kau Akan Menjadi Seorang Pemimpin Yang Bijak Dan
Penuh Cinta Kasih."

Akibat Dari Hal Ini, Cao Pi Memutuskan Bahwa Cao Rui Harus
Mengantikan Dirinya Suatu Hari Nanti. Dia Pun Segera Memberi
Gelar Pangeran Ping Yuan Kepada Cao Rui.

Pada Bulan Ke 5 Kaisar Jatuh Sakit Dan Segala Macam


Pengobatan Telah Dicoba Dan Tidak Membawa Hasil. Akhirnya
3 Pejabat Kepercayaan Cao Pi Dipanggil. Mereka Adalah
Komandan Pasukan Tengah, Cao Zhen, Jendral Yang Menjaga
Barat Chen Kun Dan Komandan Besar Sima Yi.

Ketika Mereka Telah Tiba, Cao Rui Dipanggil Untuk Menghada


Dan Kemudian Cao Pi Berkata Seperti Ini, "Aku Sekarang
Sedang Sekarang. Aku Percayakan Anakku Agar Kalian Jaga
Dan Kalian Bimbing. Kalian Harus Mendukung Dia Seperti
Kalian Mendukungku."

"Kenapa Yang Mulia Berkata Seperti Ini ? Kami Akan Terus


Melayani Yang Mulia Sepenuh Hati Untuk 1000 Musimn Guru
Dan Jutaan Tahun Lagi."

Pada Saat Itu Tiba-Tiba Jendral Penguasa Timur Cao Xiu Tiba
Dan Menanyakan Kesehatan Kaisar. Dia Segera Diantar Untuk
Menemui Kaisar.
Ketika Dia Masuk, Cao Pi Berkata Padanya, "Kau Dan Ke3
Orang Ini Adalah Pilar Dan Pondasi Dari Negara. Jika Kalian
Mau Mendukung Anakku, Aku Dapat Menutup Mataku Dengan
Damai."

Ini Adalah Kata-Kata Terakhir Dari Cao Pi. Air Mata Mengalir
Dari Sudut Matanya, Dan Dia Pun Menghembuskan Napasnya
Yang Terakhir. Dia Berusia 40 Tahun Dan Telah 7 Tahun
Memerintah Ketika Dia Meninggal (Tahun 2 2 9 M).

Ke 4 Menteri Tersebut Segera Berduka Untuk Kematian


Kaisarnya Dan Mereka Segera Menyiapkan Upacara Dan
Mengangkat Cao Pi Sebagai Kaisar Wei Yang Baru.

Amnesti Umum Diberikan Dan Kenaikan Pangkat Diumumkan


Berkenaan Dengan Pengangkatan Cao Rui Ini. Zhong Yao
Diangkat Menjadi Pelindung Kekaisaran, Cao Zhen Diangkat
Sebagai Wali Negara, Cao Xiu Sebagai Menteri Perang, Hua Xin
Sebagai Komandan Besar, Wang Lang Sebagai Menteri Dalam
Negeri, Chen Qun Sebagai Menteri Pekerjaan Dan Sima Yi
Sebagai Komandan Pasukan Kavaleri Kekaisaran Yang
Mengomandani 100.000 Prajurit Kavaleri Kekaisaran. Dan
Masih Banyak Yang Lainnya Yang Juga Mendapatkan
Kehormatan Dengan Pengangkatan Dan Jg Pemberian Gelar.

Kira-Kira Pada Saat Ini Terjadi Kekosongan Kepemimpinan Di


Daerah Yongzhou Dan Liangzhou. Sima Yi Meminta Posisi Itu
Dan Dia Diberikan Penunjukan Langsung Oleh Kaisar. Dia
Segera Pergi Menuju Tempat Tugas Barunya Itu Dan Segera
Seluruh Urusan Militer Di Daerah Barat Berada Dibawahnya, Dia
Mengomandani Lebih Dari 2 00.000 Prajurit Dan Menjadi
Komandan Militer Terkuat Di Wei.

Segera Seluruh Berita Yang Terjadi Di Wei Sampai Kepada


Zhuge Liang Dan Dia Cukup Gelisah Mendengarnya.

Dia Berkata, "Cao Pi Telah Meninggal Dan Cao Rui Mengantikan


Posisinya. Tetapi Bukan Itu Kekhawatiranku. Aku Hanya
Khawatir Mengenai Sima Yi Ini, Dia Sangat Licik Dan Juga Ahli
Dalam Seni Berperang. Sekarang Dia Mengomandani Seluruh
Pasukan Wilayah Barat Dan Dia Merupakan Ancaman Nyata
Bagi Shu. Sima Yi Ini Harus Segera Disingkirkan Secepatnya."

Penasehat Ma Xu Lalu Memberi Saran Mengenai Hal Ini, "Tuan


Perdana Menteri, Kau Baru Saja Kembali Dari Perjalanan
Melelahkan Keselatan. Dan Kau Harus Beristirahat Sebentar
Untuk Memulihkan Dirimu Sebelum Kau Melakukan Ekspedisi
Keutara. Walaupun Begitu, Aku Memiliki Rencana Agar Cao Rui
Menyingkirkan Sima Yi. Bolehkan Aku Menjelaskannya
Dihadapanmu ?"

"Rencana Apakah Yang Kau Punya ?" Tanya Zhuge Liang

"Cao Rui Belum Memiliki Kepercayaan Terhadap Sima Yi


Walaupun Sima Yi Adalah Pejabat Tinggi Istana. Kita Dapat
Mengirim Seseorang Ke Luo Yan Dan Ye Jun Untuk Memfintah
Sima Yi Dengan Menyebarkan Berita Bahwa Sima Yi Akan
Memberontak. Hal Ini Akan Membuat Cao Rui Panik Dan Tidka
Mempercayai Sima Yi. Jika Sima Yi Melakukan Tindakan
Gegabah Bukan Tidak Mungkin Dia Dapat Dihukum Mati Atau
Bahkan Akan Terjadi Perang Saudara Di Wei."

Zhuge Liang Setuju Atas Rencana Itu Dan Dia Mengadopsi


Rencana Itu Untuk Segera Dijalankan.

Tiba-Tiba Di Ibu Kota Banyak Berita Dan Selebaran Bereda Dan


Salah Satunya Sampai Kekota Ye Jun, Penjaga Gerbang Istana
Mendapatkan Salah Satu Selebaran Itu Dan Mengirimkannya
Pada Cao Rui.

Selebaran Itu Berbunyi, "Aku, Sima Yi. Komandan Pasukan


Kavaleri Kekaisaran Di Yongzhou An Liangzhou, Percaya Pada
Prinsip-Prinsip Kebenaran Universal, Sekarang Mengumumkan
Pada Seluruh Kekaisaran : Pendiri Dinasti, Cao-Cao, Memiliki
Rencana Untuk Menyerahkan Kekaisaran Ini Kepada
Bangsawan Linzi, Cao Zhi. Tetapi Sangat Disayangkan, Petaka
Menimpa Dirinya Dan Dia Tidak Dapat Duduk Disingasana Naga
Untuk Beberapa Tahun Lamanya. Sekarang Cucu Kaisar Cao,
Cao Rui, Tidak Mengikuti Jalan Kebajikan, Walaupun Duduk
Diatas Singasana Kaisar Tetapi Dia Tidak Memenuhi Tujuan
Dari Para Leluhurnya. Sekarang Aku Sesuai Dengan Keinginan
Langit Dan Juga Rakyat Memutuskan Tanggal Dimana Aku Akan
Mengerakkan Pasukanku Untuk Menjamin Bahwa Harapan
Rakyat Dan Leluhur Wei Terlaksana. Ketika Hari Itu Tiba, Aku
Memanggil Kalian Semua Untuk Mengikuti Diriku Dan Aku Akan
Menghancurkan Seluruh Keluarganya Jika Ada Yang
Membangkang. Pengumunan Ini Dibuat Agar Kalian Bersiap-
Siap ."

Hal Ini Sangat Menakutkan Cao Rui Dan Dia Segera Menjadi
Pucat. Segera Dia Memanggil Para Pejabat Untuk
Membicarakan Hal Ini.

Hua Xin Berkata, "Ini Adalah Alasannya Mengapa Dia Meminta


Posisi Sebagai Komandan Di Yongzhou Dan Liangzhou. Kaisar
Cao, Pendiri Dari Dinasti Selalu Berkata Padaku Bahwa Sima Yi
Itu Sangat Berambisi Dan Tidak Boleh Diberi Kepercayaan
Terlalu Besar Terutama Dibidang Militer. Ini Adalah Awal Dari
Pemberontakannya Dan Dia Pantas Untuk Dihukum Mati."

Wang Lang Berkata, "Sima Yi Ini Adalah Ahli Dalam Strategi


Dan Taktik Perang. Dia Juga Sangat Berambisi, Oleh Karena Itu
Dia Dapat Menyebabkan Petaka Untuk Kita Jika Kita
Membiarkannya Hidup."

Segera Cao Rui Mengeluarkan Titah Untuk Menyiapkan Pasukan


Yang Akan Dipimpinnya Untuk Menghukum Sima Yi.

Tiba-Tiba Cao Zhem Keluar Dari Barisan Dan Berkata, "Apa


Yang Minta Tidak Dapat Dilakukan. Kaisar Terdahulu, Cao Pi
Telah Mempercayakan Anaknya Kepada Beberap Pejabat Tinggi
Istana Dan Sima Yi Adalah Salah Satunya, Kaisar Pi Melakukan
Hal Itu Karena Yakin Dengan Kesetiaan Sima Yi. Saat Ini Kita
Belum Tahu Kepastiannya Apakah Benar Sima Yi Ingin
Memberontak. Jika Kau Terburu-Buru Mengirim Pasukan Untuk
Menekannya Maka Kau Dapat Membuatnya Benar-Benar
Memberontak. Hal Ini Mungkin Adalah Rencana Shu Atau Wu
Untuk Memecah Belah Kita. Aku Mohon Yang Mulia
Mempertimbangkan Hal Ini."

"Bagaimana Jika Sima Yi Memang Merencanakan Untuk


Memberontak ?" Tanya Cao Rui.
Cao Zhen Menjawab, "Jika Yang Mulia Mencurigai Dia, Maka
Lakukan Seperti Yang Liu Bang, Sang Pendiri Dinasti Han
Lakukan Ketika Dia Dengan Alasan Mengunjungi Danai Yun
Meng Kemudian Dia Memanggil Bawahannya Dan Menangkap
Han Xin Yang Segera Dilepas Dari Seluruh Jabatannya.
Sekarang Kita Harus Pergi Ke An Yi, Sima Yi Pasti Keluar Unutk
Menemuimu Dan Tindakan Dirinya Akan Kita Awasi. Dia Dapat
Kita Tangkap Tiba-Tiba Jika Memang Diperlukan."

Cao Rui Lalu Mengubah Niatnya. Dia Lalu Memutuskan Untuk


Menyerahkan Tugas-Tugas Negara Kepada Cao Zhen,
Sementara Dia Berserta Pasukan Elit "Armored Tiger" Yang
Sekaran Telah Menjadi Pasukan Penjaga Kaisar Utuk
Meneaminya Pergi Menuju Barat. Dia Membawa 100.000
Prajurit Dan Bergerak Ke An Yi.

Sima Yi Yang Tidak Mengetahui Maksud Kedatangan Kaisar Dan


Ingin Menunjukan Kekuasaanya Kepada Kolegaduanya Segera
Ingin Menyambut Kaisar Dengan Membawa Seluruh
Pasukannya Yang Berjumlah 100.000 Prajurit.

Ketika Sima Yi Mendekat, Para Bawahan Memberitakan Pada


Kaisar, "Sima Yi Benar-Benar Memberontak, Dia Membawa
Pasukan Besar Yang Berarti Dia Telah Bersiap Untuk Melawan."

Segera Cao Xiu Dengan Pasukan Besar Dikirim Untuk Menemui


Sima Yi. Sima Yi Yang Berpikir Bahwa Kereta Kuda Kaisarlah
Yang Tiba Segera Maju Seorang Diri Dan Dia Berdiri Ditepi
Jalan Ketika Cao Xiu Tiba.

Cao Xiu Kemudian Mendekatinya Dan Berkata, "Kawan, Kaisar


Terdahulu Telah Mempercayakan Kepadamu Tanggung Jawab
Besar Untuk Menjaga Anaknya. Kenapa Sekarang Kau
Memberontak ?"

Sima Yi Langsung Menjadi Pucat Dan Keringat Dingin Keluar


Dari Tubuhnya Ketika Dia Dituduh Semacam Itu. Cao Xiu Lalu
Menceritakan Apa Yang Terjadi.
"Ini Adalah Rencana Busuk Dari Musuh-Musuh Kita. Shu Dan
Wu Telah Merencanakan Ini Untuk Memecah Belah Kita. Ini
Adalah Rencana Untuk Meretakan Hubungan Tuan Dengan
Hambanya. Biarkan Aku Menemui Putra Langit Dan Aku Akan
Menjelaskannya."

Segera Dia Memerintahkan Pasukannya Mundur Dan Sima Yi


Seorang Diri Menemui Kaisar.

Sima Yi Bersujud Serta Menangis Lalu Berkata, "Kaisar


Terdahulu Mempercayakan Anaknya Padaku, Mana Mungkin
Akan Kukhianati Dirinya ? Ini Adalah Rencana Busuk Musuh.
Aku Memohon Agar Aku Diijinkan Untuk Memimpin Pasukan,
Pertama Akan Kuhancurkan Shu Lalu Kemudian Menyerang Wu
Sehingga Aku Dapat Membuktikan Baktiku Pada Kaisar
Terdahulu Dan Juga Yang Mulia."

Walaupun Begitu Cao Rui Tidak Merasa Yakin. Kemudian Hua


Xin Berkata, "Bagaimanapun Lebih Baik Untuk Menarik Semua
Kekuasaan Militernya Dan Kita Dapat Menyuruhnya Untuk
Pensiun Atau Berkerja Diistana Saja."

Dan Akhirnya Diputuskan Bahwa Sima Yi Diberikan Pensiun Dini


Dan Dia Kembali Kekampung Halamannya. Cao Xiu
Mengantikan Posisinya Dan Cao Rui Kembali Ke Luo Yang.

Segera Berita Ini Dilaporkan Pada Zhuge Liang Yang Kemudian


Sangat Senang Karena Telah Berhasil Menjalankan
Rencananya.

"Sima Yi Telah Dicopot Dari Jabatannya. Dia Telah Lama


Menjadi Penghalang Bagiku Unutk Menyerang Wei. Sekarang
Ketika Dia Telah Disingkirkan, Aku Tidak Memiliki Kekhawatiran
Lagi."

Pada Sidang Besar Pertama, Zhuge Liang Segera Maju Dan


Memohon Kepada Kaisar Shu Untuk Diberikan Perintah
Menyerang Wei.

"Kaisar Pertama Telah Menyelesaikan 1/ 2 Rencana Besarnya


Ketika Dia Meninggal. Pada Saat Ini Kekaisaran Terbagi Dalam
3 Bagian Dan Negeri Kita Adalah Yang Paling Lemah. Ini Adalah
Saat2 Yang Paling Kritikal Untuk Kita. Setiap Menteri
Diharapkan Untuk Berkerja Sebaikduanya Diibu Kota Dan Para
Prajurit Harus Setia Dan Mengabdi Sepenuh Hati Untuk
Menjaga Perbatasan Negara, Karena Kita Harus Mengingat
Kebaikan Dari Kaisar Pertama Dan Kita Harus Membayar
Kebaikan Itu Dengan Melayani Yang Mulia Saat Ini."

"Menteri Tinggi Fei Yi, Guo Youzhi Dan Dong Yun Adalah
Menteri2 Jujur, Mereka Sangat Setia Dalam Pengabdian
Mereka. Oleh Karena Itu Menurut Pendapat Hamba, Yang Mulia
Harus Berkonsultasi Pada Mereka Untuk Setiap Urusan Didalam
Istana Baik Yang Besar Maupun Kecil Sebelum Mengambil
Tindakan Apapun. Yang Mulia Akan Mendapatkan Keuntungan
Besar Dengan Membuat Kesalahan Dikoreksi."

"Jendral Xian Chong Adalah Orang Dengan Temperamen Yang


Terkendali. Dia Sangat Ahli Dalam Urusan Militer. Menurut
Pendapat Hamba, Xian Chong Pantas Diangkat Menjadi
Komandan Utama Dan Yang Mulia Harus Berkonsultasi Padanya
Untuk Segala Urusan Militer Baik Yang Besar Maupun Yang
Kecil, Dimana Jika Kekuatan Militer Kita Akan Mendapatkan
Hasil Yang Maksimal Olehnya."

"Kepala Sekertaria Chen Zhen, Komandan Zhang Si Dan


Menteri Jiang Wan Adalah Para Ahli Yang Telah Memperoleh
Pencerahan, Mereka Sangat Jujur Dan Rela Berkorban Sampai
Titik Darah Penghabisan. Hamba Berharap Yang Mulia Selalu
Memiliki Mereka Didekat Yang Mulia. Jika Semua Ini Telah
Dilakukan Maka Kejayaan Dari Han Akan Segera Kembali."

"Sedangkan Hamba Sendiri Hanyalah Seorang Petani Dari


Nanyang Yang Hanya Perduli Dengan Keselamatan Pribadi Saja
Dari Jaman Kekacauan Ini. Tetapi Kaisar Terdahulu, Tanpa
Memperdulikan Status Rakyat Jelataku Telah Datang
Menghadap Sebanyak 3 Kali Menuju Gubuk Tuaku Dan Meminta
Pendapatku Mengenai Kejadian2 Saat Ini. Ketulusan Hatinya
Telah Sangat Mempengaruhi Diriku Dan Aku Setuju Untuk
Melakukan Yang Terbaik Untuknya. Aku Hadir Dimasa2
Kegelapan Yang Juga Masa2 Yang Tersulit Dimana Aku
Diberikan Kepercayaan Dan Jabatan Oleh Kaisar Terdahulu.
Tetapi Semua Itu Adalah 2 1 Tahun Yang Lalu. Setelah Itu
Kaisar Terdahulu Mempercayakan Anaknya Kepadaku Untuk
Kujaga Dan Dalam Ajalnya Dia Memberikan Kepercayaan Dan
Tugas Yang Besar Sekali Pada Diriku. Sejak Hari Itu Aku Selalu
Hidup Dalam Kekhawatiran Jika Aku Gagal Dalam Menjalankan
Tugas Yang Diberikan Kepadaku Sehingga Aku Mengaburkan
Kejayaan Yang Telah Dengan Susah Payah Dibangun Olehnya."

"Dan Inilah Mengapa Aku Menjalankan Ekspedisi Menuju


Selatan. Sekarang Daerah Selatan Sudah Berhasil Dikendalikan
Dan Pasukan Kita Berada Dalam Kondisi Prima. Aku Harus
Memimpin Pasukan Kita Menuju Utara Dimana Aku Akan
Menyingkirkan Pemberontak Dan Menrestorasi Han Dan
Kemudian Mengembalikan Yang Mulia Untuk Duduk Disingasana
Di Ibu Kota Lama. Ini Adalah Tugasku Sebagai Balasan
Kebaikan Kaisar Terdahulu Dan Juga Sebagai Bukti Kesetiaanku
Pada Yang Mulia. Dan Untuk Masalah Mengenai Apakah Hal Ini
Baik Atau Tidak Untuk Dilakukan Maka Biarkan Masalah Itu
Dijawab Oleh Guo Yizhi, Fei Yi Dan Dong Yun. Aku Mohon Yang
Mulia Memerintahkan Padaku Tugas Untuk Membunuh
Pemberontak Dan Mengembalikan Kejayaan Han. Jika Aku
Gagal Maka Hukumlah Aku, Jika Kau Tidak Tahu Apa
Pentingnya Merestorasi Han Maka Itu Merupakan Kesalah Pena
Sehat-Sehat Mu."

"Yang Mulia Harus Dapat Melihat Jalan Yang Benar Dan


Mempelajari Dengan Cermat Semua Hal Yang Dikatakan
Kepada Yang Mulia. Ingatlah Mengenai Pesan Terakhir Dari
Kaisar Terdahulu."

"Aku Tidak Dapat Mengekspresikan Bagaimana Kebahagiaanku


Jika Yang Mulia Menerima Saranku Ini."

Kaisar Membaca Surat Ini Dan Berkata, "Ayah Menteri, Kau


Baru Saja Kembali Dari Perjalanan Jauh Dan Melelahkan
Melawan Suku Man Diselatan. Kau Belum Saja Beristirahat
Tetapi Sekarang Sudah Akan Pergi Menuju Utara. Aku Khawatir
Hal Ini Akan Terlalu Berat Bagimu."

Zhuge Liang Berkata, "Tanggung Jawab Yang Plg Berat Telah


Ditaruh Dipundakku, Kesejahteraan Yang Mulia Telah
Dipercayakan Kaisar Terdahulu Kepadaku. Aku Tidak Dapat
Beristiraha Siang Dan Malam Sampai Kemuliaan Yang Mulia
Menerangi Seluruh Penjuru Negeri. Sekarang Selatan Telah
Tenang, Didalam Negeri Semuanya Tentram. Hamba Rasa
Tidak Mungkin Lagi Ada Waktu Yang Lebih Tepat Daripada
Sekarang Untuk Menghancurkan Pmeberontak Dan Menguasai
Daratan Tengah."

Dari Antara Barisan Menteri Muncul Menteri Qiao Zhou Yang


Berkata, "Aku Telah Melihat Bintang Dilangit. Bintang Diutara
Sangatlah Cerah Dan Juga Bersinar Terang. Rencanamu Ini
Mungkin Akan Mendapatkan Banyak Rintangan Besar."

Kemudian Dia Melanjutkan, "Kau, Tuan Perdana Menteri,


Mengerti Mengenai Misteri Dari Bintang Dilangit, Mengapa Kau
Menentang Takdir ?"

"Karena Bintang2 Dilangit Memiliki Perubahan Tak Terbatas,


Seseorang Tidak Boleh Bergantung Pada Bintang Terlalu Besar.
Dan Juga Aku Telah Mengirim Pasukan Menuju Han Zhong
Dimana Aku Akan Segera Bertindak Begitu Aku Mempelajari
Keadaan Yang Sedang Terjadi Diperbatasan.", Jawab Zhuge
Liang.

Permohonan Qiao Zhou Ditolak. Zhuge Liang Telah


Memantapkan Pikirannya Untuk Memulai Ekspedisi Ke Utara.
Akhirnya Guo Youzhi, Dong Yun Dan Fei Yi Diperintahkan Untuk
Mengurus Masalah-Masalah Diistana. Xiang Chong Ditugaskan
Untuk Mengawasi Segala Masalah Militer Dan Dia Diangkat
Menjadi Komandan Utama. Jiang Wan Diangkat Menjadi
Penasehat Militer, Chen Zhen Menjadi Kepala Sekertariat,
Zhang Si Menjadi Kepala Istana Perdana Menteri, Du Qiong
Sebagai Kepala Pengawas Kekaisaran, Du Wei Dan Yang Hon
Diangkat Sebagia Menteri, Meng Guang Dan Lai Min Diangkat
Sebagai Kepala Agama, Yin Mo Dan Li Zhuan Sebagai Kepala
Pendidikan, Xi Zheng Dan Fei Shi Diangkat Menjadi Sekertaris
Umum, Qiao Zhou Sebagai Kepala Sekertaris Dan Yang Lainnya
Juga Mendapatkan Penugasan Dari Zhuge Liang. Semuanya
Diharapkan Dapat Mengurus Masalah-Masalah Yang Biasanya
Ditangani Zhuge Liang Selama Dia Tidak Berada Diibu Kota.
Setelah Menerima Titah Kaisar Dia Segera Memimpin Ekspedisi
Menuju Utara, Zhuge Liang Kemudian Kembali Ke Istananya
Dan Memanggil Semua Jenderal-Jenderal Pasukan Untuk
Menerimta Perintahnya. Dan Mereka Satu Persatu Mendapat
Penugasan Didalam Pasukannya.

Komandan Utama Pasukan Garis Depan Wei Yan, Komandan


Pasukan Garis Depan Zhang Yi Dan Wang Ping, Komandan
Utama Pasukan Garis Belakang Li Hui, Komandan Pasukan
Garis Belakang Lu Yin, Komandan Utama Pasukan Kiri Dan Juga
Kepala Komisariat Pasukan Ma Dai, Komandan Pasukan Kiri
Zhang Ni, Komandan Utama Pasukan Kanan Ma Zheng,
Komandan Pasukan Kanan Dan Kepala Perbekalan Deng Zhi.
Pengatur Pasukan Tengah Liu Yang, Komandan Pasukan
Tengah Liao Hua Dan Hu Ji, Jendral Barisan Depan Pasukan
Tengah Yuan Lin, Liu Ba Dan Xu Yun, Jendral Belakang Pasukan
Tengah Hu Ban, Jendral Kiri Pasukan Tengah Wu Yi Dan Ding
Xian, Jendral Kanan Pasukan Tengah Gao Xiang, Guan Yong
Dan Liu Min, Jendral Tengah Pasukan Tengah Du Qi, Shenng Bo
Dan Fan Qi. Penasehat Pasukan Ma Xu, Yang Yi, Chun Xi Dan
Du Yi. Sekertaris Militer Fan Jian Dan Dong Jue. Pasukan
Pengawal Kiri Kekaisaran Guan Xing, Pasukan Pengawal Kanan
Kekaisaran Zhang Bao.

Li Yan Diberikan Tugas Untuk Menjaga Perbatasan Dengan Wu


Disebelah Tenggara.

Zhuge Liang Menjadi Panglima Besar Dan Komandan Utama


Seluruh Pasukan Dalam Ekspedisi Keutara Ini.

Semua Telah Siap Dan Hari Telah Dipilih Untuk Mengerakkan


Pasukan Yaitu Pada Tahun Ke 5 Jiangxin Dibulan Ke 3 Pada Hari
Harimau.

Setelah Penunjukan Dibuat, Kemudian Datang Seorang Jendral


Veterak Yang Dari Tadi Menunggu Penunjukan Yang Tidak
Kunjung Datang Kepadanya.

"Aku Mungkin Sudah Tua, Tetapi Aku Masih Memiliki Semangat


Dan Kekuatan Seperti Liao Po Dan Juga Semangat Ksatria
Seperti Ma Yuan. Mengapa Aku Dianggap Sudah Tidak Berguna
Padahal Kedua Orang Itu Tidak Mau Mengakui Bahwa Mereka
Berumur Tua ?"

Dia Adalah Zhao Yue.

Zhuge Liang Berkata Padanya, "Aku Telah Kehilangan Ma Chao


Yang Meninggal Karena Sakit Ketika Aku Kembali Dari Ekspedisi
Ke Selatan. Dan Aku Merasa Telah Kehilangan Sebelah
Tanganku. Sekarang , Jendral, Kau Harus Mengakui Bahwa
Umurmu Telah Cukup Tua. Sedikit Saja Kesalahan Maka Bukan
Saja Menguncangkan Reputasi Besarmu Tetapi Akan
Berdampak Buruk Bagi Seluruh Pasukan."

Zhao Yue Menjawab, "Aku Tidak Pernah Gentar Dihadapan


Musuh-Musuhku Sejak Pertama Kali Aku Mengikuti Kaisar
Terdahulu. Aku Selalu Berada Digaris Depan. Adalah Sebuah
Kehormatan Dan Kebahagiaan Bagi Orang Pemberani Untuk
Mati Dimedan Pertempuran. Apakah Tuan Perdana Menteri Kira
Aku Akan Menyesali Hal Itu ? Ijinkan Aku Memimpin Pasukan,
Aku Mohon."

Zhuge Liang Menggunakan Seluruh Kemampuannya Untuk


Meminta Zhao Yue Tinggal Tetapi Zhao Yue Tetap Bersikukuh.

Zhao Yue Akhirnya Berkata, "Jika Tuan Perdana Menteri Tetap


Menolak Maka Aku Akan Memohon Dikakimu Sampai Kepalaku
Pecah Dan Mati Dibawah Kakimu Ini."

Akhirnya Zhuge Liang Menyerah Dan Mengijinkan, "Jendral,


Kau Boleh Menjadi Pemimpin Pasukan Depan, Tetapi Kau Harus
Mencari Kolega Untuk Mendampingimu."

"Aku Akan Membantu Jendral Zhao !" Teriak Deng Zhi Tanpa
Ragu Sedikitpun, "Aku Mungkin Tidak Terlalu Banyak Berguna,
Tetapi Aku Akan Membantu Untuk Menghancurkan Musuh."

Dan Berikutnya 5.000 Prajurit Veteran Yang Sudah Malang


Melintang Diberbagai Pertempuran Sejak Awal Berdirinya Shu
Segera Menawarkan Diri Mengikuti Zhao Yue Menjadi Pasukan
Pembuka Didepan. Dan Juga 10 Jendral Lainnya Ingin
Mengikuti Zhao Yue.
Setelah Pasukan Paling Depan Bergerak, Akhirnya Pasukan
Utama Sampai Kegerbang Utara Disana Kaisar Sendiri Yang
Datang Untuk Melepas Kepergian Perdana Menterinya. Kaisar
Menyertai Hingga 5 Li Jauhnya Dari Gerbang Kota. Panji-Panji
Perang Berkibaran, Tombak Serta Pedang Berkilauan Terkena
Sinar Matahari.

Mereka Segera Mengambil Jalan Tercepat Menuju Han Zhong.

Segera Berita Mengenai Ini Sampai Ke Luo Yang Dimana Cao


Rui Sedang Mengadakan Rapat. Seorang Menteri Maju Dan
Berkata, "Laporan Dari Perbatasan Berkata Zhuge Liang Telah
Bergerak Bersama 3 00.000 Prajurit Shu Menuju Han Zhong.
Zhao Yue Dan Deng Zhi Adalah Pemimpin Dibarisan Terdepan."

Laporan Ini Segera Mengejutkan Cao Pi Dan Dia Bertanya,


"Siapakah Yang Mau Memimpin Pasukanku Untuk Menghalau
Serangan Ini ?"

Segera Ada Seseorang Yang Maju Dan Berkata, "Ayahku


Meninggal Di Hanzhong Dan Aku Masih Belum Dapat
Membalaskan Dendamnya. Sekarang Aku Ingin Memimpin
Pasukan Untuk Melawan Shu Dan Aku Berharap Yang Mulia
Memberikan Pasukan Untuk Tujuan Ini. Aku Akan Melakukan
Jasa Apapun Yang Aku Bisa Untuk Negara, Dan Juga Untuk
Membalaskan Dendam Ayahku. Aku Tidak Perduli Apa Yang
Akan Terjadi Padaku Kemudian."

Yang Berbicara Adalah Anak Dari Xiahou Yuan, Xiahou Mao. Dia
Pada Dasarnya Adalah Seorang Yang Tidak Perduli Dan Juga
Sangat Menyedihkan. Ketika Muda Dia Telah Diadopsi Oleh
Xiahou Dun. Ketika Xiahou Yuan Terbunuh Oleh Huang Zhong,
Cao-Cao Tergerak Dan Menikahkan Xiahou Mao Dengan Salah
Satu Putrinya Yaitu Putri Cao Qing He. Sehinnga Sejak Saat Itu
Dia Menjadi Menantu Kaisar Dan Dia Mendapat Perlakukan
Berbeda Dikalangan Istana. Walaupun Dia Mendapatkan
Jabatan Militer, Tetapi Dia Tidak Pernah Ditugaskan Memimpin
Pasukan. Tetapi Karena Dia Telah Meminta Penugasan Untuk
Menghalau Pasukan Shu Maka Dia Diangkat Menjadi Komandan
Utama Dari Seluruh Pasukan Barat Dan Dia Telah Siap Untuk
Mengerakkan Pasukan.

Tetapi Menteri Dalam Negeri Wang Lang Kemudian Menentang


Penunjukan Itu Dan Berkata, "Penunjukan Ini Salah ! Xiahou
Mao Tidak Pernah Terjun Dalam Pertempuran Dan Tidak Cocok
Untuk Posisi Ini Apalagi Ketika Musuh Yang Kita Hadapi Adalah
Zhuge Liang, Orang Yang Sangat Ahli Dalam Strategi Dan
Mungkin Yang Terbaik Di 4 Penjuru Bumi."

"Aku Pikir Kau Telah Bersekongkol Dengan Zhuge Liang Dengan


Mengatakan Hal Itu. Sejak Aku Masih Kanak-Anak, Aku Telah
Mempelajari Strategi Dan Sangat Ahli Dengan Masalah Militer.
Kenapa Kau Meragukan Diriku ? Aku Bersumpah Tidak Akan
Melihat Lagi Wajah Kaisar Jika Aku Tidak Menangkap Zhuge
Liang. " Kata Xiahou Mao.

Wang Lang Dan Para Pendukungnya Terdiam. Xiahou Mao


Kemudian Berpamitan Kepaada Cao Rui Dan Segera Menuju
Chang An Untuk Mempersiapkan Pasukannya. Dia Membawa 2
00.000 Prajurit Daerah Barat Untuk Menghadapi Pasukan Shu.

Zhuge Liang Merebut 3 Kota.

Zhuge Liang Bergerak Kearah Utara Melewati Mianyang Dimana


Disana Terdapat Makam Ma Chao. Sebagai Penghormatan
Kepada Jendral Harimau Itu Maka Zhuge Liang Berhenti
Sebentar Dan Melakukan Doa Disana. Ma Dai Ditunjuk Sebagai
Kepala Upacara Untuk Hal Itu.

Setelah Itu, Zhuge Liang Mendiskusikan Rencana Perangnya,


Kemudian Mata-Mata Datang Dan Melaporkan, "Penguasa Wei,
Cao Rui Telah Mengerakan Angkatan Perang Baratnya Dengan
Menunjuk Xiahou Mao Sebagai Kepala Komandan."

Kemudian Wei Yan Mengusulkan Sebuah Renana Dan Berkata,


"Xiahou Mao Hanyalah Seorang Anak Kecil Dari Keluarga Kaya,
Dia Terlalu Lembek Dan Juga Bodoh. Berikan Aku 5.000 Prajurit
Dan Aku Akan Keluar Menuju Baozhong Mengikuti Pegunungan
Qinling Kearah Timur Menuju Lembah Ziwu Dan Kemudian Aku
Akan Keutara Dari Sana. Dalam 10 Hari Aku Akan Berada Di
Chang An. Mendengar Hal Ini Pasti Xiahou Mao Akan Segera
Mengosongkan Kota Dan Dia Harus Kabur Menuju Perbatasan.
Aku Akan Menhadang Dari Timur Dan Kau, Tuan Perdana
Menteri Dapat Melintasi Lembah Xie Dengan Pasukan Utama.
Dengan Cara Ini Maka Seluruh Bagian Barat Chang An Akan
Menjadi Milik Kita Dengan Sekali Jalan."

Zhuge Liang Tersenyum Atas Usulan Itu.

"Aku Pikir Rencana Ini Tidak Sempurna. Kau Berjudi Dengan


Berpikir Bahwa Tidak Ada Seoranpun Di Wei Yang Akan
Menjaga Chang An. Jika Ada Yang Mengusulkan Untuk
Mengirim Pasukan Menjaga Jalan Keluar Dari Gunung Maka Kita
Akan Kehilangan 5.000 Prajurit. Rencana Ini Tidak Akan
Berjalan."

"Jika Kau, Tuan Perdana Menter, Bergerak Melalui Jalan


Uatama Maka Mereka Akan Membawa Seluruh Pasukan Mereka
Menahanmu Dan Dengan Begitu Kau Tidak Akan Pernah
Sampai Kedataran Tengah."

"Tetapi Aku Akan Pergi Melewati Jalan Lain Disebelah Kanan


Longyou. Aku Tidak Akan Gagal Jika Aku Mengikuti Strategi
Berperang." Kata Zhuge Liang.

Wei Yan Akhirnya Mundur Dengan Wajah Yang Menandakan


Kekecewaan Karena Usulannya Ditolak.

Kemudian Zhuge Liang Memerintahkan Zhao Yue Untuk Segera


Menggerakan Pasukan.

Xiahou Mao Sedang Berada Di Chang An Menyiapkan


Pasukannya. Kemudian Datang Kepadanya Seorang Jendral
Dari Xiliang Bernama Han De, Seorang Dengan Keberanian
Luar Biasa Yang Senjatanya Adalah Sebuah Kapal Besar Yang
Diberi Nama "Pembelah Gunung". Dia Membawa Bersamanya
80.000 Prajurit Suku Qiang. Mereka Segera Di Terima Dan
Pasukannya Dijadikan Pasukan Garis Depan.

Han De Ini Mempunyai 4 Orang Anak Yang Semuanya Sangat


Ahli Didalam Berkuda Dan Juga Memanah. Mereka Bernama
Han Ying, Han Yao, Han Qiong Dan Han Qi Dan Mereka Semua
Datang Untuk Menyertai Ayahnya Menuju Medan Pertempuran.
Han De Memimpin Anak-Anaknya Berserta 80.000 Prajuritnya
Menuju Gunung Nyanyian Phoenix Dimana Disana Mereka
Membentuk Formasi Untuk Menghadang Pasukan Shu.

Ketika Formasi Pasukannya Sudah Selesai, Han De Dan


Putraduanya Segera Berkuda Kedepan Dan Dia Mulai Memaki
Dan Menghina Musuhnya. Mereka Berterka, "Pemberontak Dan
Perampok !!! Berani Sekali Kau Menyerang Daerah Kami ?"

Zhao Yue Yang Awalnya Tetap Tenang Lama Kelamaan Mulai


Kehilangan Kesabarannya Mendengar Segala Caci Maki Musuh
Dan Dia Segera Menantang Musuh Untuk Berduel. Putra Tertua
Han De, Han Ying Segera Menerima Tantangan Itu Dan Dia
Mendekati Zhao Yue. Tidak Perlu Terlalu Lama Bagi Zhao Yue,
Hanya Dalam 3 Jurus Saja Dia Berhasil Membunuh Han Ying.
Segera Adiknya Han Hao Berusaha Membalaskan Dendam
Kakaknya, Dia Menggunakan Pedang Dan Menebaskannya
Kearah Zhao Yue. Serangan Tiba-Tiba Ini Berhasil Melukai Zhao
Yue Di Lengannya Tetapi Hal Ini Menambah Amarah Yang Ada
Didalam Dirinya Dan Jendral Tua Ini Langsung Mengeluarkan
Seluruh Kemampuannya Dan Han Yao Pun Terdesak Didalam
Pertarungan Itu. Kemudian Han Qiong Mengambil Tombak
Panjangnya Dan Dia Segera Membantu Kakaknya Yang
Terdesak. Sekarang Zhao Yue Melawan 2 Orang Musuh Tetapi
Keahliannya Berkuda Memang Luar Biasa, Dia Dapat
Mengimbangi Mereka Berdua Dan Membalikkan Keadaan.
Melihat Kakak-Kakaknya Hampira Kalah, Han Qi Segera Maju
Dan Ikut Menyerang, Dia Memiliki Sepasang Pedang Yang
Bernama "Matahari Dan Bulan". Dan Zhao Yue Pun Menghadapi
3 Orang Jendral Dan Dia Mulai Kewalahan.

Akhirnya Zhao Yue Melemparkan Tombaknya Dan Mengenai


Han Qi Yang Segera Terjatuh Dari Kudanya. Zhao Yue
Kemudian Mundur Dan Lari. Han Qiong Lalu Mengambil
Busurnya Dan Menembakan 3 Anak Panah Sekaligus Yang
Berhasil Di Hindari Oleh Zhao Yue Dengan Menebaskan Pedang
Langitnya, Hawa Pedang Langit Ini Bahkan Membelah
Pepohonan Yang Ada Disekelilingnya. Karena Kesal, Han Qiong
Segera Mengambil Tombaknya Dan Mengejar Zhao Yue. Zhao
Yue Yang Melihat Hal Ini Segera Mengambil Busurnya Dan
Menembakan Anak Panahnya. Anak Panah Ini Mengenai Han
Qiong Di Wajahnya Dan Akhirnya Han Qiong Terjatuh Dan
Tewas Seketika.Han Yao Yang Ikut Mengejar Segera Memacu
Kudanya Dan Akhirnya Berhasil Mendekati Zhao Yue, Dia
Segera Menebaskan Pedangnya, Tetapi Zhao Yue Berhasil
Menghindarinya Dan Hanya Mengenai Pelindung Bahunya Saja.
Han Yao Lengah Dan Kemudian Zhao Yue Melompat Dari Atas
Kudanya Keatas Kuda Han Yao Dimana Kemudian Dia Segera
Melumpuhkan Han Yao Dan Menjadikannya Tawanan. Zhao Yue
Kemudian Segera Kembali Kedalam Pasukannya Bersama
Tawanannya, Disana Dia Memerintahkan Pasukannya Mengikat
Han Yao Dan Kemudian Dia Kembali Lagi Untuk Mencari
Tombaknya Yang Tertancap Di Badan Han Qi.

Han De Sangat Terkejut Dengah Kenyataan Dia Kehilangan


Semua Putraduanya Dan Dia Segera Masuk Kembali Kedalam
Barisan Pasukannya. Pasukan Qiangnya Juga Sangat Ketakutan
Oleh Kegagahan Zhao Yue Dan Mereka Tidak Berani
Menghadapi Zhao Yue. Akhirnya Mereka Mundur Dan Zhao Yue
Memerintahkan Pasukannya Untuk Maju Dan Membunuh
Sebanyak Mungkin Pasukan Musuh Yang Mundur.

Melihat Bahwa Zhao Yue Telah Berhasil Mengalahkan Musuh,


Deng Zhi Dan Pasukannya Segera Bergabung Mengejar Musuh.
Han De Melihat Bahwa Dia Mungkin Tertangkap Segera Turun
Dari Atas Kudanya Dan Melepaskan Jubahnya Serta Helmnya
Dan Berbaur Dengan Pasukannya Yang Lari. Pasukan Shu
Akhirnya Kembali Kekemahnya Saat Malam Menjelang.

Didalam Kemah Deng Zhi Memberi Selamat Terhadap Zhao


Yue.

"Untuk Seseorang Yang Berumur Hampir 70 Tahun, Kau


Sungguh Mengesankan Dan Sangat Hebat. Kau Masih
Selayaknya Seorang Pendekar Seperti Ketika Kau Menembus
Ratusan Ribu Pasukan Cao-Cao. Sungguh Suatu Hal Yang
Sangat Luar Biasa Kau Dapat Membunuh 4 Jendral Dalam Satu
Hari."
"Walaupun Begitu, Tuan Perdana Menteri Berpikir Aku Sudah
Terlalu Tua Dan Tidak Ingin Menggunakan Aku Lagi. Aku Harus
Memberikannya Bukti."

Han Yao Yang Berhasil Ditawan Segera Dikirim Menuju Kemah


Utama Bersama Seorang Utusan Yang Membawa Berita
Kemenangan Ini.

Sementara Itu, Han De Berserta Pasukannya Yang Baru Saja


Dikalahkan Segera Kembali Ke Kemah Utama. Dia Menceritakan
Kejadian Tragis Yang Dialaminya Dengan Berurai Air Mata.
Kemudian Xiahou Mao Marah Dan Dia Memutuskan Untuk
Memimpin Pasukannya Melawan Zhao Yue.

Ketika Mata-Mata Melaporkan Kedatangannya, Zhao Yue


Mengambil Tombaknya Dan Segera Naik Keatas Kudanya. Dia
Memimpin 1.000 Prajuritnya Menuju Gunung Nyanyian Phoenix.
Xiahou Mao Memakai Helm Yang Terbuat Dari Emas Dan
Mengendarai Kuda Berwarna Putih. Dia Membawa Pedang
Besar. Dia Melihat Zhao Yue Dan Akan Menantangnya, Tetapi
Han De Mencegahnya.

"Bukankah Ini Waktuku Unutk Membalaskan Dendam Ke 4


Putraku ?" Kata Han De.

Han De Kemudian Mengambil Kapak Besarnya Dan Dia Segera


Berkuda Kearah Zhao Yue Yang Juga Menghampirinya. Duel Itu
Berlangsung Singkat Saja Karena Pada Jurus Yang Ke 3 Zhao
Yue Berhasil Menjatuhkan Han De. Lalu Tanpa Menunggu-
Nunggu Lagi, Zhao Yue Seorang Diri Menerjang Kearah Xiahao
Mao Yang Segera Mundur Ketakutan Kedalam Pasukannya.
Kemudian Deng Zhi Memimpin 10.000 Prajurit Segera
Membantu Zhao Yue Dan Mereka Mendapatkan Kemenangan
Hari Itu. Pasukan Wei Mundur Sejauh 5 Li Dan Membuat Kemah
Disana.

Pertempuran Pertama Yang Dialami Xiahao Mao Berakhir


Dengan Kekalahan, Xiahao Mao Lalu Memanggil Bawahannya
Untuk Berdiskusi.
Dia Berkata, "Aku Telah Mendengar Mengenai Zhao Yue Ini
Sejak Lama, Tetapi Belum Pernah Bertemu Muka Dengannya.
Sekarang Walaupun Pendekar Itu Telah Tua Tetapi Dia Tetap
Gagah Dan Memiliki Kekuatan Luar Biasa. Cerita Mengenai
Pertempuran Di Dangyang Dimana Dia Bertempur Seorang Diri
Melawan Seluruh Pasukan Cao-Cao Memang Bukan Cerita
Bohong. Apa Yang Harus Kita Lakukan Melawan Orang Seperti
Dia ?"

Kemudian Cheng Wu, Putra Dari Cheng Yu Berkata,


"Pendapatku Adalah Bahwa Walaupun Zhao Yue Ini Sangat
Hebat Dimedan Perang Tetapi Dia Tidak Memliki Penasehat
Yang Hebat Didalam Pasukannya. Sebenarnya Kita Tidak Perlu
Takut Padanya. Kita Harus Menantang Bertempur Lagi
Secepatnya Tetapi Sebelumnya Kita Siapkan Dahulu 2 Jebakan
Penyergapan. Kau Akan Mundur Dan Itu Akan Membuatnya
Mengejarmu. Kemudian Kau Naiklah Keatas Sebuah Bukit Dan
Pasukan Kita Akan Keluar Dari Tempat Persembunyiaannya
Dengan Begitu Dia Akan Terkepung Dari Segala Penjuru Dan
Kita Akan Menangkapnya."

Segera Persiapan Yang Diperlukan Untuk Rencana Itu Segeera


Dijalankan. 2 Pasukan Yang Masing-Masing Berjumlah 3 0.000
Prajurit Dipimpin Oleh Dong Xin Dan Xue Ze Segera Di
Perintahkan Untuk Menyergap Dari Sisi Kiri Dan Kanan. Xiahao
Mao Kemudian Mengerahkan Tentaranya Sekali Lagi Untuk
Menyerang, Bunyi Genderang Perang Dan Juga Kibaran
Bendera Dan Panji Berang Terlihat Dari Kejauhan. Segera
Setelah Dia Muncul, Zhao Yue Dan Deng Zhi Segera Keluar
Membawa Pasukan Untuk Menghadapi Mereka.

Deng Zhi Berkata, "Pasukan Wei Baru Saja Dikalahkan Kemarin


Hari. Mereka Menantang Bertempur Hari Ini, Pasti Mereka Telah
Menyiapkan Jebakan. Kau Harus Berhati-Hati, Jendral."

"Aku Pikir Kita Tidak Perlu Takut Pada Pemuda Ini. Dia Tidak
Pantas Kita Bicarakan. Kita Pasti Akan Menangkapnya Hari Ini."

Zhao Yue Segera Maju Menyerang Dan Pan Sui Segera


Menghadapinya. Tetapi Pan Sui Dan Pasukannya Tidak Mampu
Menghadapi Pasukan Zhao Yue Dan Mereka Akhirnya Mundur.
Zhao Yue Segera Mengejarnya Dan Dia Kemudian Melihat
Xiahao Mao, Zhao Yue Kemudian Mengubah Pengejarannya Dan
Menuju Kearah Xiahao Mao. Tidak Kurang Dari 8 Jendral Wei
Datang Untuk Menghadangnya Tetapi Satu Demi Satu Mereka
Melarikan Diri. Zhao Yue Mengejar Pasukan Wei Dan Xiahao
Mao Dengan Sekuat Tenaga. Deng Zhi Membawa Pasuaknnya
Dan Mengikuti Dari Belakang.

Ketika Zhao Yue Sudah Terlalu Jauh Masuk Kedalam Daerah


Musuh Dan Deng Zhi Tertahan Oleh Banyaknya Pasukan Wei
Yang Menahannya, Xiahao Mao Lalu Memberikan Signal Bagi
Pasukan Penyergapnya Unutk Keluar. Dong Xin Dari Kanan Dan
Xue Ze Dari Kiri. Deng Zhi Tidak Dapat Menembus Pasukan
Musuh Untuk Menyelamatkan Zhao Yue. Zhao Yue Bersama
1.000 Prajurit Berkudanya Terkejut Ketika 60.000 Prajurit
Mengepungnya, Tetapi Dia Tidak Bergeming Atau Takut
Sedikitpun. Dia Kemudian Berusaha Mencari Jalan Keluar Dari
Kepungan Itu, Prajuritnya Satu Demi Satu Berguguran, Tetapi
Untuk Setiap 1 Prajuritnya Yang Jatuh Mereka Berhasil
Membunuh 10 Prajurit Wei Dan Hal Ini Membuat Pasukan Wei
Sedikit Gentar. Akhirnya Pasukan Zhao Yue Tidak Lebih Dari
Puluhan Orang Saja Dan Dia Melihat Bahwa Xiahao Mao Berada
Diatas Bukit, Kemudian Zhao Yue Berusaha Untuk Menyerang
Keatas Bukit Itu Tetapi Xiahao Mao Menjatuhkan Batu-Batu
Besar Dan Juta Batang-Batang Pohon Untuk Menghalanginya.

Pertempuran Itu Berlangsung Lama Dan Zhao Yue Yang


Berhasil Mendapatkan Jalan Keluar Akhirnya Kelelahan Juga,
Dia Tinggal Seorang Diri Ketika Dia Berhenti Untuk Berisitirahat
Dibawah Sebuah Pohon. Kemudian Dia Berpikir Untuk Bergerak
Kembali Setelah Bulan Bersinar Tetapi Baru Saja Dia Melepas
Baju Zirahnya, Musuh Terdengar Mendekat Dan Mereka
Membakar Sekeliling Daerah Itu Sebagai Penerangan Dan
Mencegah Pasukan Shu Untuk Melarikan Diri.

Prajurit-Prajurit Wei Yang Mencari Zhao Yue Berteriak, "Zhao


Yue !! Turunlah Dari Kudamu Dan Menyerahlah !!!"

Walaupun Begitu Zhao Yue Tidak Pernah Memikirkan Hal Itu,


Dia Segera Memasang Kembali Pakaian Perangnya Dan Naik
Keatas Kudanya Untuk Mencoba Sekali Lagi Apa Yang Pernah
Dilakukannya Di Dangyang Lebih Dari 2 5 Tahun Yang Lalu.
Pasukan Wei Kemudian Mendekat, Zhao Yue Memengang
Tombak Ditangan Kanannya Dan Pedang Langit Ditangan
Kirinya Dan Dia Kemudian Berusaha Membunuh Pasukan Wei
Yang Mengepungnya. Melihat Hal Ini Pasukan Wei Tidak Berani
Mendekat Dan Mereka Menembakan Panah Dari Kejauhan
Sehingga Zhao Yue Tidak Dapat Mendekati Mereka. Hujan
Panah Dari Ribuan Prajurit Menghujani Zhao Yue Yang
Menebaskan Pedang Langitnya Dan Berusaha Sebisa Mungkin
Menghalau Panah-Panah Itu Tetapi Usia Telah Memakan
Staminannya Dan Juga Kewaspadaannya, Akhirnya Beberapa
Anak Panah Menghujam Lengan, Bahu Dan Kakinya, Kudanya
Juga Terluka. Dia Sudah Terlalu Letih Untuk Bertahan Dan
Tampaknya Akhir Dari Hidupnya Telah Sangat Dekat.

"Aku Menelak Untuk Menyerah Pada Usia. Dan Sekarang


Tampaknya Ajalku Telah Tiba !" Kata Zhao Yue Sambil Menarik
Napas Panjang. Pakaian Perangnya Terlah Terkoyak2 Dan
Tubuhnya Telah Sangat Letih, Dia Pun Terluka, Darah Terlihat
Mengalir Dari Tangannya. Dia Menutup Mata Dan Bersiap Untuk
Menerima Ajalnya.

Tetapi Saat Itu Tiba-Tiba Dia Mendengar Ada Teriakan Dari


Arah Timur Laut Dan Pasukan Wei Tidak Memanahinya Lagi
Dan Mereka Menjadi Kacau Balau. Dan Zhao Yue Kemudian
Merasa Lega Setelah Dia Melihat Zhang Bao Menuju Arahnya,
Tombak Ular Zhang Fei Berada Ditangannya Dan Kepala
Seseorang Berada Dipelana Kudanya.

Segera Zhang Bao Sampai Kesamping Zhao Yue Dan Berkata,


"Perdana Menteri Khawatir Bahwa Sesuatu Terjadi Pada Dirimu
Dan Dia Mengirimku Untuk Membantu. Aku Membawa 5.000
Prajurit Untuk Membantu Dan Dalam Perjalanan Aku
Mendengar Kau Terkepung Musuh Dan Aku Segera Datang.
Dalam Perjalanan Kemari Aku Bertemu Dengan Xue Ze Dan
Membunuhnya."

Semangat Zhao Yue Timbul Kembali Dan Dia Berserta Zhang


Bao Pergi Menuju Arah Barat Daya. Segera Sekelompok
Pasukan Tiba Dan Pemimpinnya Membawa Golok Naga
Ditangannya.
Dia Adalah Guan Xing Dan Dia Berkata, "Perdana Menteri Telah
Mengirimku Bersama 5.000 Prajurit Untuk Membantumu.
Dalam Perjalan Kemari Aku Bertemu Dengan Dong Xin Dan
Membunuhnya. Ini Adalah Kepalanya. Perdana Menteri Akan
Segera Tiba Disini !"

Mendengar Berita Ini Zhao Yue Lalu Berkata, "Sekarang Kita


Harus Menangkap Xiahao Mao !!!"

Zhang Bao Segera Mengerti Dan Dia Berserta Guan Xing


Segera Maju Mengejar Pasukan Wei Yang Kabur.

"Mereka Sudah Kuanggap Seperti Anak-Anakku Sendiri. Mereka


Selalu Haus Akan Kejayaan Dan Akan Mencarinya Kemanapun.
Aku Seorang Pemimpin Tua Dan Memiliki Pangkat Tinggi, Tetapi
Aku Tidak Seberharga Kedua Pemuda Itu. Tetapi Walaupun
Begitu Aku Akan Mengambil Resiko Sekali Lagi Demi Kebaikan
Yang Pernah Kurasakan Dari Tuanku Terdahulu." Kata Zhao Yue
Kepada Orang-Orang Disekelilingnya.

Akhirnya Dia Mengumpulkan Pasukan Shu Yang Ada Dan


Kemudian Mengejar Xiahou Mao.

Pada Malam Itu Pasukan Wei Dibantai Habis Sampai Mayat-


Mayat Menutupi Seluruh Lembah Itu Dan Darah Mengalir
Seperti Air Sungai. Xiahao Mao Yang Tidak Memiliki
Kemampuan Perang Dan Masih Muda Serta Kurang Pengalaman
Segera Kabur. Pasukannya Benar-Benar Hancur Dan Dia Tidak
Tahu Harus Berbuat Apa, Dia Segera Kabur Menuju Nanan.

Zhang Bao Dan Guan Xing Segera Menuju Nanan. Dan


Mendengar Berita Ini, Xiahou Mao Segera Menutup Gerbang
Kota Dan Bertahan Didalamnya. Zhao Yue Segera Tiba Dan
Mereka Menyerang Kota Itu Dari 3 Sisi. Deng Zhi Tiba Juga
Membawa Pasukannya Dan Menutup Sisi Satunya Lagi.

Setelah Mereka Mencoba Merebut Kota Itu Selama 10 Hari Dan


Belum Juga Berhasil, Mereka Mendengar Kabar, "Perdana
Menteri Telah Tiba Di Mianyang, Pasukan Kiri Ada Di Yangping
Dan Pasukan Kanan Telah Menguasai Shicheng. Perdana
Menteri Sendiri Akan Memimpin Pasukan Menuju Nanan."

Ke-4 Jendral Itu Akhirnya Segera Menemui Zhuge Liang Dan


Menceritakan Padanya Mengenai Kegagalan Mereka Menguasai
Kota. Zhuge Liang Lalu Keluar Bersama Mereka Dan Dari Atas
Tempat Tinggi Mengamati Kota Itu, Setelah Itu Dia Kembali
Kekemahnya Dan Mulai Memanggil Para Bawahannya.

Zhuge Liang Berkata, "Paritduanya Terlalu Dalam Dan Tembok


Kota Sangat Tinggi. Kota Ini Memiliki Pertahanan Sangat Baik
Dan Akan Sangat Sulit Untuk Direbut. Rencanaku Saat Ini
Adalah Kita Lupakan Dulu Tempat Ini. Jika Kita Tetap Memaksa
Untuk Menyerang Dan Pasukan Wei Bergerak Ke Hanzhong
Maka Pasukan Kita Akan Berada Dalam Bahaya."

"Mengingat Arti Dari Penangkapan Xiahao Mao, Dia Adalah


Menantu Kekaisaran Dan Berhasil Membunuhnya Sama Artinya
Dengan Membunuh Ratusan Jendral Lainnya. Kita Telah
Memulai Pengepungan Dan Tidak Seharusnya Kia Tinggalkan
Begitu Saja."

Zhuge Liang Berkata, "Aku Memiliki Rencana Lain. Disebelah


Barat Tempat Ini Ada Tianshui Dan Anding. Apakah Ada Yang
Tahu Siapa Gubernurnya ?"

"Ma Zun Adalah Gubernur Tianshui Dan Cui Liang Gubernur


Anding." Jawab Seorang Prajurit.

Zhuge Liang Kemudian Memanggil Jendral Satu Per Satu. Wei


Yan, Zhang Bao Dan Guan Xing Diberikan Perintah Khusus Dan
Mereka Segera Menjalankan Perintah Itu.

Kemudian Zhuge Liang Memerintahkan Agar Pasukannya


Segera Pasukannya Untuk Menaurh Jerami Dan Juga Kayu2
Kering Dan Berkata Bahwa Dia Akan Membakar Kota Itu.
Pasukan Yang Bertahan Ditembok Kota Berusaha Menghalau
Pasukan Shu Dengan Memanahi Mereka.

Cui Liang, Gubernur Anding Sangat Ketakutan Ketika Dia


Mendengar Bahwa Pasukan Xiahao Mao Terkepung Dan Dia
Mulai Menyiapkan Pertahanan Kotanya. Dia Mengumpulkan
4.000 Prajurit Dan Berusaha Mempertahankan Kota Selama
Mungkin. Kemudian Datang Seseorang Dari Arah Selatan Yang
Berkata Membawa Surar Rahasia.

Cui Liang Mengijinkannya Memasuki Kota Dan Ketika Ditanyai


Dai Berkata, "Aku Salah Satu Prajurit Xiahao Mao Dan Namaku
Pei Xu. Aku Dikirim Untuk Memohon Bantuan Dari Tianshui Dan
Anding. Kota Nannan Sedang Diserang Habis2an Setiap Hari
Kami Menyalakan Signal Api Untuk Memohon Bantuan Tetapi
Tidak Ada Yang Datang. Aku Diperintahkan Untuk Mencari Jalan
Menghubungi Kalian Dan Kalian Harus Segera Memberikan
Bantuan Sesegera Mungkin. Jendral Kami Akan Membuka
Gerbang Kota Begitu Kalian Tiba."

"Apakah Kamu Membawa Surat Dari Jendralmu ?" Tanya Cui


Liang.

Sebuah Surat Dikeluarkan Dan Diserahkan Kepada Gubernur


Itu Dan Setelah Dia Membacanya, Prajurit Itu Mengambilnya
Kembali Dan Dia Pergi Kearah Tianshui.

2 Hari Kemudian Seorang Utusan Berkuda Sampai Di Anding


Dan Berkata Pada Cui Liang, "Gubernur Ma Zun Dari Tianshui
Dengan Pasukannya Sudah Bergerak, Pasukan Anding Juga
Harus Segera Bergerak Untuk Membantu."

Cui Liang Lalu Mencari Nasehat Dari Para Bawahannya.


Kebanyakan Dari Mereka Berkata, "Jika Kau Tidak Pergi Dan
Nanan Jatuh Maka Kita Akan Dipersalahkan Karena Tidak
Membantu. Nanan Harus Diselamatkan."

Segera Cui Liang Mengerakkan Pasukanna. Pasukan Ini


Mengambil Jalan Utama Menuju Nanan. Mereka Melihat Api
Membubung Tinggi Keangkasa Sepanjang Waktu Dan Gubernur
Memerintahkan Pasukannya Untuk Bergerak Secepat Mungkin.
Ketika Mereka Telah 3 0 Li Jauhnya Dari Anding, Tiba-Tiba
Terdengar Bunyi Genderang Perang Dan Mata-Mata Melaporkan
Padanya Bahwa Jalan Utama Telah Diblokade Oleh Guang Xing
Dan Zhang Bao Sekarang Mengejar Mereka Dari Arah Belakang.
Mendengar Berita Ini Pasukannya Segera Berlarian Kesegala
Arah Dan Cui Liang Berserta Beberapa Ratus Prajuritnya
Mencoba Kembali Kekotanya. Diapun Berhasil Sampai.

Tetapi Ketika Tiba Dikotanya, Hujan Panah Menyambutnya Dan


Wei Yan Berteriak Padanya, "Aku Telah Merebut Kotamu. Kau
Sebaiknya Menyerah !"

Yang Terjadi Sebelumnya Adalah, Wei Yan Dan Pasukannya


Menyamar Sebagai Pasukan Anding Dan Dikegelapan Malam
Menipu Penjaga Gerbang Untuk Membuka Gerbang Kota Dan
Begitulah Mereka Dapat Merebut Kota Itu.

Cui Liang Segera Pergi Menuju Tianshui. Tetapi Tidak Seberapa


Lama Ada Pasukan Menghadangnya. Cui Liang Segera
Mengenali Bahwa Dia Adalah Zhuge Liang Tetapi Ketika Dia
Ingin Kabur, Guang Xing Dan Zhang Bao Tiba Dan
Memerintahkannya Untuk Menyerah. Karena Tidak Ada Jalan
Lain Maka Diapun Menyerah Dan Dia Dibawa Kekemah Zhuge
Liang Yang Memperlakukannya Dengan Sangat Baik.

Setelah Beberapa Saat Zhuge Liang Berkata, "Apakah Gubernur


Nanan Adalah Sahabatmu ?"

"Dia Bernama Yang Ling, Sepupu Dari Yang Fu. Kami


Bersahabat."

"Aku Ingin Memintamu Untuk Membujuknya Menangkap Xiahao


Mao, Maukah Kau Melakukannya ?"

"Jika Kau, Tuan Perdana Menteri Memerintahkanku Untuk


Melakukan Hal Ini Maka Aku Ingin Memohon Padamu Untuk
Menarik Pasukanmu Dan Biarkan Aku Masuk Kedalam Kota Dan
Berbicara Kepadanya."

Zhuge Liang Setuju Dan Memerintahkan Pasukan Pengepung


Untuk Mundur. Cui Liang Sendiri Mendekat Dan Memanggil
Penjaga Gerbang. Dia Masuka Kedalam Kota Dan Segera
Menuju Kediaman Sahabtnya Itu. Setelah Mereka Bersalaman
Dia Segera Menceritakan Apa Yang Terjadi.
"Setelah Semua Kebaikan Yang Kita Terima Dari Wei, Kita Tidak
Boleh Menjadi Pengkhianat. Tetapi Kita Akan Melawan Taktik
Dengan Taktik." Kata Yang Ling.

Dia Membawa Cui Liang Menghadap Xiahou Mai Dan


Menceritakan Seluruh Kejadiannya.

"Rencana Apa Yang Kau Usulkan ?" Tanya Xiahou Mao.

"Kita Akan Berpura-Pura Menyerahkan Kota Ini Dan


Membiarkan Pasukan Shu Masuk. Segera Setelah Mereka
Masuka Kita Akan Membantai Mereka."

Xiahou Mao Setuju Dengan Rencana Ini.

Cui Liang Segera Kembali Kekemah Zhuge Liang Dan Dia


Berkata, "Yang Ling Akan Menyerahkan Kota Ini. Dia Juga Akan
Menangkap Xiahou Mai Tetapi Dia Terlalu Takut Karena Dia
Hanya Memiliki Sedikit Prajurit Dan Dia Tidak Berani Bertindak
Sembarangan."

"Hal Itu Mudah Untuk Diatur. Pasukanmu Ada Disini Dan Kita
Daapt Mencampurnya Dengan Beberapa Jendralku Dan
Pasukannya Yang Akan Menyamar Sebagai Pasukan Wei Dan
Kau Bantu Mereka Masuk Kedalam Kota. Mereka Akan
Bersembunyi Dikediaman Xiahou Mao Dan Bersama Yang Ling
Membuka Gerbang Kota Dimalam Hari. Pasukanku Akan Masuk
Dan Kau Akan Berjasa."

Cui Liang Berpikir Dalam Hatinya, "Jika Aku Tidak Membawa


Serta Jendral Shu Maka Dia Akan Curiga. Lebih Baik Aku
Membawa Mereka Dan Membunuhnya Setelah Mereka Masuk
Kedalam Tembok Kota. Kemudian Aku Akan Memberi Signal
Dan Menipu Zhuge Liang Untuk Masuk Kedalam Kota Dan
Setelah Itu Menyingkirkan Mereka Semua."

Akhirnya Zhuge Liang Setuju Usul Zhuge Liang.

Menjelang Malam Hari, 2 Orang Jendral Shu Yang Telah


Menerima Perintah Rahasia Segera Menyamar Sebagai Pasuakn
Anding Dan Berserta Cui Liang Untuk Masuk Kedalam Kota.
Yang Ling Yang Menjaga Tembok Lalu Berteriak,

"Siapakah Kalian Ini ?"

"Kami Adalah Pasukan Dari Anding."

Cui Liang Lalu Memanah Keatas Tembok Kota Dengan Sebuah


Surat Rahasia Terikat Dibatangnya Yang Isinya Berkata :

"Zhuge Liang Mengirim 2 Orang Jendral Untuk Masuk Kedalam


Kota. Tetapi Jangan Lakukan Apapun Sampai Mereka Masuk
Kedalam Kota, Jika Tidak Maka Rencana Kita Akan Gagal."

Yang Ling Menunjukan Surat Ini Pada Xiahao Mao Yang


Berkata, "Zhuge Liang Pasti Akan Jatuh Dalam Jebakan Kita.
Segera Perintahkan Pasukan Untuk Bersembunyi Ditempat Ini
Dan Segera Setelah Kedua Jendral Itu Tiba, Segera Tutup
Gerbang Kota Dan Bunuh Mereka. Kemudian Berikan Signal
Dan Setelah Zhuge Liang Masuk Dalam Kota Segera Tangkap
Dia."

Setelah Semua Persiapan Selesai, Yang Ling Segera Menuju


Tembok Kota Dan Berkata, "Karena Kalian Pasukan Dari Anding
Maka Kalian Dipersilahkan Masuk."

Kemudian Gerbang Kota Dibuka Dan Guang Xing Berada


Disebelah Cui Liang, Zhang Bao Berada Sedikit Dibelakangnya.
Yang Ling Turun Dari Atas Tembok Untuk Menyambut Mereka.
Segera Setelah Guan Xing Mendekatinya, Guan Xing Segera
Mengeluarkan Pedangnya Dan Membunuh Yang Ling Yang
Kepalanya Berpisah Dari Tubuhnya. Cui Lang Segera Terkejut
Dan Dia Segera Memacu Kudanya Untuk Kabur.

Tetapi Zhang Bao Mengejarnya Dan Berteriak, "Bajingan !!!


Pikirmu Rencana Busukmu Dapat Menipu Mata Perdana Menteri
Kami ?"

Zhang Bao Melemparkan Tombak Ularnya Dan Cui Lang


Akhirnya Tewas. Kemudian Guan Xing Segera Naik Keatas
Tembok Kota Dan Disana Dia Menyalakan Signal Api. Segera
Pasukan Shu Masuk Kedalam Kota. Xiahao Mao Tidak Dapat
Membuat Pertahanan Dan Dia Segera Kabur Menuju Gerbang
Selatan. Disana Dia Bertemu Wang Ping Dan Akhirnya
Tertangkap Sedangkan Yang Lainnya Terbunuh.

Zhuge Liang Segera Masuk Kota Nanan Dan Melarang


Prajuritnya Untuk Melakukan Penjarahan. Dan Kemudian
Laporan Jasa Berdatangan Kepadanya. Sedangkan Xiahao Mao
Yang Tertangkap Segera Ditaruh Didalam Kereta Tawanan.

Kemudian Deng Zhi Bertanya, "Perdana Menteri, Bagaimana


Tuan Mengetahui Pengkhianatan Cui Liang ?"

Zhuge Liang Berkata, "Aku Mengetahui Bahwa Orang Ini Tidak


Berniat Untuk Menyerah, Jadi Aku Kirim Dia Kedalam Kota Itu
Sehingga Dia Dapat Membuat Rencana Dengan Xiahou Mao.
Aku Melihat Bahwa Tindakannya Bermaksud Unutk Menarik Kita
Masuk Kedalam Kota Dan Aku Kirimkan Kedua Jendralku
Bersamanya Agar Dia Merasa Aman. Jika Dia Memang Berniat
Tidak Berkhianat Maka Dia Akan Menentang Usulan Ini. Tetapi
Dia Menerimanya Dengan Senang Dan Pergi Dengan Mereka
Karena Dia Khawatir Aku Tidak Mencurigainya. Dia Berpikir
Dapat Membunuh Kedua Jendral Itu Dan Menarikku Masuk
Kedalam Kota. Tetapi Guan Xing Dan Zhang Bao Telah
Mendapat Perintahku Dan Tahu Apa Yang Harus Dilakukannya.
Semuanya Berjalan Seperti Yang Kupikirkan Dan Mereka Tidak
Menduga Tindakan Ini."

Seluruh Pejabat Memberi Hormat Sebagai Tanda Kekaguman


Atas Kehebatan Perdana Mentri Shu Itu.

Kemudian Zhuge Liang Berkata, "Aku Kirimkan Salah Seorang


Kepercayaanku Untuk Berpura-Pura Bahwa Dia Adalah Pei Xu
Dari Wei Unutk Menipu Cui Liang Dan Kemudian Kukirimkan
Juga Utusan Lain Untuk Menguatkan Hal Ini. Aku Juga Mengirim
Mereka Ke Tianshui Untuk Mengulangi Rencana Ini, Tetapi
Tidak Ada Sesuatu Yang Terjadi. Aku Tidak Tahu Apa
Alasannya. Tetapi Bagaimanapun Kita Harus Mendapatkan
Tempat Itu."
Akhirnya Diputuskan Bahwa Tianshui Adalah Target Mereka
Berikutnya. Wu Yi Dan Liu Yang Diperintahkan Menjaga Nanan
Dan Anding. Wei Yan Diperintahkan Memimpin Pasukan
Mengantikan Zhao Yue Menuju Tianshui.

Ketika Ma Zun, Gubernur Dari Tianshui Mendengar Bahwa


Xiahao Mao Dikepung Di Nanan Dia Segera Memanggil
Bawahannya, Yin Shang Dan Liang Xu Mendesak Agar Upaya
Penyelamatan Segera Dilakukan.

"Jika Sesuatu Yang Buruk Terjadi Kepada Menantu Kekaisaran


Maka Kita Akan Dianggap Bersalah Karena Tidak Berusaha
Membantunya. Oleh Karena Itu, Kau Harus Segera
Mengumpulkan Pasukan Dan Membantunya," Kata Mereka
Berdua .

Ma Zun Merasa Sulit Mengambil Keputusan Dan Sementara Dia


Berpikir Langkah Terbaik Untuk Dilakukan, Tiba-Tiba Dilaporkan
Bahwa Seseorang Bernama Pei Xu Tiba Dan Mengaku Sebagai
Utusan Dari Xiahao Mao. Pei Xu Segera Menyatakan Maksud
Kedatangannya Dan Menyerahkan Surat. Segera Datang Lagi
Orang Lainnya Yang Berkata Bahwa Pasukan Dari Anding Telah
Bergerak Dan Meminta Agar Ma Zun Segera Bergeges Ikut
Membantu. Hal Ini Meyakinkan Dirinya Dan Dia Segera
Menyiapkan Pasukan.

Kemudian Tiba-Tiba Ada Seseorang Datang Dan Berkata,


"Gubernur, Kau Akan Masuk Dalam Jebakan Zhuge Liang Jika
Kau Mengerahkan Pasukan."

Semua Memandangnya Dengan Terkejut. Dia Adalah Jiang Wei,


Ayahnya Adalah Jiang Jiong Seorang Pejabat Setempat Yang
Meninggal Dalam Memadamkan Pemberontakan Suku Qiang.
Jiang Wei Sangat Suka Membaca Buku Dan Dia Tampaknya
Telah Membaca Semua Buku Yang Ada Didaerah Itu. Dia Juga
Pandai Berkuda Dan Ahli Dalam Mengunakan Senjata. Dia Juga
Mempelajari Strategi Perang Dan Juga Buku-Buku Rahasia
Alam. Dia Anak Yang Sangat Berbakti Dan Juga Penuh
Kepercayaan Diri. Dia Memgang Pangkat Jendral Kecil Dan
Wakil Komandan Militer.
Jiang Wei Berkata Pada Gubernur Itu, "Aku Mendengar Bahwa
Zhuge Liang Menyerang Xiahao Mao Yang Sekarang Sedang
Terkepung Di Nanan. Bagaimana Mungkin Mereka Dapat
Mengirim Utusan ? Pei Xu Ini Tidak Kita Kenal Dan Utusan Dari
Anding Itu Tiba Tanpa Membawa Surat Perintah. Fakta Ini
Menunjukan Bahwa Kedua Orang Ini Adalah Penipu Yang
Dikirim Untuk Membuat Kita Jatuh Dalam Perangkap Sehingga
Kau Meninggalkan Kota Ini Dan Mereka Akan Dengan Mudah
Merebutnya Nanti."

Gubernur Ma Mulai Mengerti Dan Dia Berkata, "Jika Bukan


Karena Kau Maka Aku Telah Jatuh Dalam Perangkap Ini."

Kemudian Jiang Wei Berkata, "Tetapi Janagan Khawatir, Aku


Memiliki Rencana Yang Dapat Membuat Kita Menangkap Zhuge
Liang Dan Membebaskan Nanan."

Kekhawatiran Zhuge Liang, Sima Yi Ditunjuk Sebagai


Komandan Utama.

Guo Huai Memaparkan Pada Cao Zhen Rencana Untuk


Mengalahkan Pasukan Shu Dan Dia Berkata, "Suku Qiang Telah
Membayar Upeti Sejak Jaman Kaisar Pi Memerintah. Sekarang
Kita Harus Menempatkan Pasukan Dititik2 Strategis Dan
Kemudian Mengirimkan Utusan Rahasia Untuk Memohon
Kepada Suku Qiang Sebagai Balas Budi Atas Bantuan Kita. Kita
Akan Meminta Mereka Menyerang Shu Dan Membuat Pengalih
Perhatuan, Sementara Kita Akan Mengumpulkan Pasukan Besar
Untuk Menyerang Mereka Ditempat Lain. Dengan Serangan Ini
Aku Yakin Kita Akan Mendapatkan Kemenangan Besar."

Segera Utusan Diutus Membawa Surat Kepada Suku Qiang.

Raja Qiang Barat Bernama Cheli Ji Telah Membayar Upeti


Tahunan Kepada Wei Sejak Cao-Cao Berkuasa. Dia Memiliki 2
Menteri, Yang Satu Menteri Sipil Dan Yang Lainnya Untuk
Urusan Militr, Mereka Adalah Perdana Menteri Ya Dan Dan
Jendral Yue Ji.

Surat Itu Dikirim Kepada Mereka Disertai Dengan Hadiah Emas


Dan Permata Dan Ketika Utusan Itu Tiba, Dia Pertama Mencari
Perdana Menteri Ya Dan Yang Kepadanya Diberikan Hadiah-
Hadiah Itu. Kemudian Melalui Perdana Menteri, Utusan Itu
Menemui Raja Yang Kepadanya Dia Juga Menyerahkan Surat
Permohonan Bantuan Dan Hadiah Besar. Raja Menerima Surat
Dan Hadiah Itu Serta Memanggil Semua Penasehatnya Untuk
Berdiskusi.

Ya Dan Berkata, "Kita Telah Memiliki Hubungan Baik Dengan


Kerajaan Wei. Sekarang Cao Zhen Memohon Bantuan Kita Dan
Juga Menjanjikan Persekutuan Yang Menguntungkan. Oleh
Karena Itu Kita Sebaiknya Memenuhi Permintaan Mereka Ini."

Cheli Ji Setuju Atas Hal Ini Dan Dia Segera Memerintahkan


Kedua Menterinya Itu Untuk Membawa 2 50.000 Prajurit
Terlatih Bersenjatakan Lengkap Untuk Segera Membantu.
Pasukan Itu Terdiri Dari 50.000 Prajurit Pemanah, 100.000
Prajurit Infanteri Menggunakan Pedang Dan Tombak, 50.000
Milisi Dari Suku-Suku Sahabat Yang Bersenjatakan Gada,
Kampak, Palu Besar Dan Sebagainya, 15.000 Prajurit
Mengenakan Kereta Perang Yang Dilapisi Perisai Besi Dan
Rodaduanya Mengenakan Benda-Benda Tajam, 3 5.000 Prajurit
Kavaleri Baik Menggunakan Kuda Ataupun Unta. Mereka Juga
Menyiapkan Banyak Sekali Persediaan Beras Dan Perlengkapan
Perang Lainnya. Semua Hal Ini Dimasukan Kedalam Kereta
Yang Dipersenjatai, Mereka Menyebutkan "Kereta Besi"
(Red:Bandingkan Dengan Kereta Perang Cina Yang Terbuat
Dari Perunggu Dan Kebanyakan Bahannya Adalah Kayu).

Kedua Menteri Tinggi Itu Segera Berpamitan Kepada Raja


Mereka Dan Segera Menuju Benteng Perbatasan Di Xiping.

Komandan Yang Menjaga Benteng Itu Adalah Han Zhen. Mata-


Mata Zhuge Liang Segera Melaporkan Hal Ini Pada Zhuge Liang
Yang Segera Berkata, "Siapa Yang Akan Menyerang Benteng
Qiang Itu ?"

Segera Guan Xing Dan Zhang Bao Menawarkan Diri.

Kemudian Zhuge Liang Berkata, "Kalian Boleh Pergi Tetapi


Karena Kalian Tidak Mengetahui Daerah Ini Maka Ma Dai Akan
Menemani Kalian."
Kepada Ma Dai Dia Berkata, "Kau Mengetahui Mengenai
Keadaan Daerah Dan Suku Qiang Ini Karena Kau Berasal Dari
Daerah Ini Dan Dekat Dengan Mereka. Kau Harus Bertindak
Sebagai Pemandu Jalan Dan Penasehat."

Mereka Diberikan 50.000 Prajurit Veteran Dan Terlatih Baik.


Setelah Beberapa Hari Perjalanan Akhirnya Mereka Sampai
Juga Ketempat Tujuan. Guan Xing Berada Dibarisan Paling
Depan Dengan 100 Pasukan Berkuda Untuk Mengamati. Dia
Melihat Barisan Panjang Pasukan Qiang Dengan Kereta Besi
Mereka. Mereka Berkemah Didalam Formasi Yang Dikelilingi
Kereta Besi Mereka Dan Senjata-Senjata Mereka Ditaruh
Sedemikian Rupa Sehingga Menyerupai Halangan Untuk
Pasukan Berkuda Menyerang Mereka. Guan Xing Mengamati
Mereka Dan Berpikir Cukup Lama Untuk Mencari Cara
Bagaimana Menghadapi Mereka. Dia Kemudian Kembali
Kekemahnya Dan Berkonsultasi Dengan Kedua Kawannya.

Bab Sesudah: bagian 70

bagian 70

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 70


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:01
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 79

Bab Sebelum: bagian 69

Ma Dai Berkata, "Kita Akan Melihat Apa Yang Akan Mereka


Lakukan Ketika Kita Telah Mengelar Formasi Pasukan Kita. Dan
Kita Akan Mendiskusikan Lagi Hal Ini Setelah Kita Mengetahui
Lebih Lanjut."

Akhirnya Keesokan Harinya Mereka Membagi Pasukan Mereka


Menjadi 3 Bagian, Guan Xing Berada Ditengah, Zhang Bao
Disebelah Kiri Dan Ma Dai Disebelah Kanan. Kemudian Mereka
Maju Untuk Mendekati Musuh.
Pasukan Musuh Juga Mengatur Formasi Mereka. Pemimpin
Mereka Yue Ji Membawa Gada Besi Ditangannya Dan Busur
Besar Yang Diletakan Dipunggungnya. Dia Maju Kedepan
Pasukannya Dengan Menunggangi Kuda Yang Gagah. Guan
Xing Memerintahkan Agar Ke3 Divisi Pasukan Shu Untuk Maju
Dan Tidak Gentar. Kemudian Musuh Membuka Barisan Mereka
Dan Dari Tengah Muncul Kereta-Kereta Besi Dan Pada Saat
Yang Sama Pasukan Qiang Menembakan Panah. Pasukan Shu
Berlindung Dibalik Perisai2 Mereka, Banyak Yang Terluka Dan
Meninggal. Mereka Tidak Dapat Maju Untuk Mendekat Dan
Terpaksa Mundur. Prajurit Yang Terluka Dan Terlambat Mundur
Akhirnya Tewas Akibat Serangan Kereta Besi.

Pasukan Ma Dai Dan Zhang Bao Mencoba Menyerang Dari


Samping Tetapi Kuda-Kuda Pasukan Mereka Terluka Oleh
Pasukan Kereta Besi Suku Qiang Karena Roda2 Mereka
Dipasangi Pisau2 Tajam. Ma Dai Dan Zhang Bao Akhirnya
Mundur Dan Pasukan Qiang Akhirnya Mengepung Pasukan
Tengah Shu. Walaupun Telah Berusaha, Guan Xing Tidak Dapat
Keluar Dari Kepungan Musuh Dan Dia Terkepung Oleh Kereta
Besi Suku Qiang Yang Membentuk Tembok Menahan Pasukan
Shu Agar Tidak Bisa Lari. Pasukan Shu Terjepit Posisinya Dan
Guan Ping Terpaksa Memerintahkan Pasukannya Untuk Lari
Kegunung Dan Bertahan Karena Pasukan Kereta Besi Suku
Qiang Tidak Akan Dapat Mengikuti Mereka.

Ketika Hari Semakin Gelap, Pemimpin Suku Qiang Dengan


Bendera Hitam Mendekat, Prajurit-Prajurit Qiang Mengepung
Kaki Gunung Dan Banyaknya Mereka Seperti Semut.

Kemudian Pemimpin Itu Berkata, "Jendrla Muda, Jangan Lari,


Aku Yue Ji !"

Tetapi Guan Xing Tetapi Memacu Kudanya Secepat Mungkin.


Kemudian Dia Tiba Ditepi Ngarai Dgn Sungai Yang Dalam Dan
Tampaknya Sudah Tidak Ada Jalan Lain Kecuali Berbalik Dan
Mengahdapai Musuh. Yue Ji Datang Dan Menyerang Dengan
Gada Besinya, Guan Xing Dapat Menghindar Tetapi Gada Itu
Mengenai Kudanya Dan Akhirnya Dia Terlempar Kedalam Air.
Kemudian Dia Mendengar Ada Bunyi Berisik Dibelakangnya.
Yue Ji Dan Pasukannya Telah Menemukan Jalan Untuk Turun
Dari Ngarai Dan Menyisir Sungai Itu Dan Mereka Seakrang
Mengejarnya. Guan Xing Mencoba Bertahan Sebisa Mungkin
Untuk Berenang Didalam Air Yang Dingin Itu.

Kemudian Dia Melihat Zhang Bao Dan Ma Dai Datang Dan


Bertempur Ditepi Sungai Untuk Menghalau Suku Qiang. Yue Ji
Terkena Serangan Tombak Zhang Bao Dan Akhirnya Jatuh Juga
Kedalam Sungai Itu. Guan Xing Segera Mengambil Pedangnya
Dan Akan Menyerang Yue Ji, Tetapi Karena Yue Ji Tidak
Mengenakan Pakaian Perang Yang Berat Maka Dia Segera
Cepat Untuk Menuju Ketepian Dan Kabur.

Segera Guan Xing Tiba Juga Dan Naik Keatas Kuda Yue Ji Dan
Dia Ikut Bertempur Dengan Kawanduanya Itu.

Setelah Berhasil Memukul Mundur Suku Qiang, Guan Xing


,Zhang Bao Dan Ma Dai Segera Kembali Secepatnya Kekemah
Mereka.

"Aku Tidak Tahu Bagaimana Mengalahkan Orang-Orang Ini.


Aku Akan Melindungi Kemah Mereka Sementara Kau Dapat
Kembali Dan Meminta Saran Dari Perdana Menteri."

Guan Xing Dan Zhang Bao Segera Kembali Kekemah Utama


Mereka. Mereka Langsung Menceritakan Kejadian Ini Kepada
Zhuge Liang Ketika Tiba Disana. Zhuge Liang Lalu Segera
Mengutus Zhao Yue Dan Wei Yan Untuk Bersembunyi Dan
Melakukan Penyergapan. Setelah Ini Dia Pergi Membawa 3
0.000 Prajurit Berserta Jiang Wei, Zhang Yi, Guan Xing Dan
Zhang Bao Dan Segera Tiba Dikemah Ma Dai. Keesokan
Harinya, Zhuge Liang Melihat2 Alam Sekitar Dan Juga Posisi
Pasukan Musuh Yang Terus Menerus Berdatangan Ketempat Itu
Seperti Air Yang Mengalir Tanpa Hentinya.

"Tampaknya Tidak Sulit." Kata Zhuge Liang.

Dia Segera Memanggil Ma Dai Dan Zhang Yi Serta Memberikan


Mereka Perintah,.
Setelah Mereka Pergi Dia Berkata Pada Jiang Wei Dan Berkata,
"Temanku, Tahukah Kau Bagaimana Mengalahkan Mereka ?"

"Musuh Hanya Bergantung Pada Keberanian Dan Kekuatan Fisik


Mereka. Mereka Tidak Akan Menduka Strategi Hebat Ini."
Jawabnya.

"Kau Sudah Tahu Rupanya," Kata Zhuge Liang Tersenyum,


"Awan Gelap Dan Angin Utara Yang Kencang Itu Berarti Akan
Turun Salju. Dengan Hal Ini Aku Dapat Membuat Rencana
Seperti Yang Kuinignkan."

Kedua Jendral, Guan Xing Dan Zhang Bao Diperintahkan Untuk


Bersembunyi Dan Menyergap Musuh Pada Waktunya. Jiang Wei
Diperintahkan Untuk Menantang Musuh Bertempur Tetapi Dia
Harus Mundur Sebelum Pasukan Kereta Besi Musuh Menyerang.
Didepan Pintu Masuk Perkemahan Mereka Banyak Sekali
Bendera Berkibaran, Tetapi Prajurit-Prajurit Yang Seharusnya
Menjaga Tempat Itu Sebenarnya Tidak Berada Disana.

Saat Ini Adalah Musim Dingin, Pada Bulan 1 2 Dan Saljupun


Telah Turun. Pasukan Shu Keluar Dari Kemah Mereka Dan
Menantang Musuh Bertempur. Ketika Pasukan Kereta Besi
Mendekat, Pasukan Shu Pun Mundur Dan Hal Ini Membuat
Pasukan Qiang Mengejar Mereka Hinggal Kedepan Kemah
Pasukan Shu. Jiang Wei Segera Memutar Pasukannya Untuk
Mengarah Kebelakang Pasukan Musuh. Pasukan Qiang Yang
Mendekat Kekemah Segera Berhenti Untuk Melihat-Lihat
Keadaan. Mereka Mendengar Bunyi Kecapi Dan Seruling Bambu
Tetapi Tidak Ada Seorang Prajuritpun Yang Berjaga Disana.
Mereka Kemudian Segera Melaporkan Pada Komandan Mereka,
Yue Ji Dan Dia Berpikir Bahwa Ini Adalah Sebuah Jebakan. Yue
Ji Segera Kembali Dan Melapor Kepada Ya Dan.

"Ini Adalah Jebakan Zhuge Liang. Dasar Dari Segala Taktik


Zhuge Liang Adalah Memberikan Alasan Dari Alasan. Kita Lebih
Baik Menyerang Mereka Sekarang Dan Mematahkan Jebakan
Mereka."

Yue Ji Dan Pasukannya Kembali Lagi Kedepan Kemah Zhuge


Liang Dan Disana Dia Melihat Zhuge Liang Dengan Serulingnya
Sedang Naik Keatas Kereta Kecilnya. Dengan Pengawalan
Seadannya, Dia Segera Mundur Kebelakang Perkemahan
Mereka. Pasukan Suku Qiang Segela Bergegas Menyerang
Perkemahan Dan Masuk Kedalammya. Disana Mereka Melihat
Kereta Zhuge Liang Masuk Kedalam Hutan.

Kemudian Ya Dan Berkata, "Disana Mungkin Ada Penyergapan


Musuh, Tetapi Aku Pikir Kita Tidak Perlu Takut Terhadap
Pasukan-Pasukan Ini."

Akhirnya Mereka Memutuskan Untuk Mengejar. Mereka


Kemudian Melihat Pasukan Jiang Wei Bergegas Melintasi Salju.
Yue Ji Lalu Bersemangat Untuk Menghabisi Pasukan Jiang Wei
Ini Dan Dia Memerintahkan Agar Pasukannya Segera Mengejar
Jiang Wei. Salju Telah Memenuhi Seluruh Jalan Dibukuti Ini Dan
Membuat Seolah-Olah Semua Jalan Tampak Seperti Jalan Yang
Landai.

Ketika Mereka Bergegas Maju, Kemudian Dilaporkan Bahwa


Musuh Terlihat Dibelakang Bukit. Yue Ji Berpikir Bahwa Ini
Adalah Jebakan Tetapi Ya Dan Tidak Mempersoalkan Itu Dan
Dia Memerintahkan Mereka Untuk Mengejar Musuh Lebih
Cepat.

Segera Beberapa Saat Tiba-Tiba Terdengar Bunyi Patah Yang


Keras Dan Tanah Dibawah Serasa Retak Dan Akhirnya Banyak
Kereta Besi Itu Jatuh Kedalam Jurang Yang Dalam. Karena
Mereka Semua Sedang Bergegas Maka Banyak Yang Tidak
Dapat Berhenti Dan Akhirnya Masuk Kedalam Jurang,
Sedangkan Yang Masih Jauh Dibelakang Sempat Untuk Berhenti
Dan Berputar Tetapi Mereka Segera Dihadang Oleh Pasukan
Guan Xing Dan Zhang Bao. Ditambah Lagi Kemudian Mereka
Diserang Dengan Panah-Panah Besar Yang Menembus Perisai
Besi Kereta Mereka Dan Melukai Kuda-Kuda Mereka. Kemudian
3 Divisi Pasukan Dibawah Jiang Wei, Ma Dai Dan Zhang Yi
Mengejar Seluruh Pasukan Kereta Besi Yang Berhasil Kabur.

Jendral Qiang, Yue Ji Lari Kepegunungan Untuk Mencoba Kabur


Tetapi Dia Bertemu Dengan Guan Xing Yang Langsung
Membunuhnya. Perdana Menteri Ya Dan Ditangkap Oleh Ma Dai
Dan Segera Dibawah Kekemah Utama. Pasukan Qiang Yang
Lainnya Berserakan Mencari Tempat Untuk Melarikan Diri.

Mendengar Bahwa Pasukannya Berhasil Menangkap Salah Satu


Pemimpin Musuh, Zhuge Liang Segera Duduk Ditendanya Dan
Memerintahkan Mereka Untuk Membawa Tawanan Itu. Dia
Memerintahkan Agar Prajuritnya Melepaskan Tali Yang
Mengikat Tangannya Dan Dia Juga Meminta Pelayan
Membawakan Makanan Dan Minuman. Zhuge Liang Berkata-
Kata Yang Baik Untuk Menenangkan Diri Ya Dan.

Ya Dan Sangat Berterima Kasih Atas Kebaikan Ini Dan Dia


Lebih Senang Lagi Ketika Zhuge Liang Berkata, "Tuanku, Kaisar
Han, Mengirimku Kemari Untuk Menghancurkan Mereka Yang
Memberontak. Kenapa Kau Membantu Mereka ? Tetapi Aku
Akan Melepaskan Dirimu Dan Kau Akan Kembali Pada Tuanmu
Dan Katakanlah Padanya Bahwa Kita Adalah Tetanga Dan Kita
Akan Bersumpah Untuk Bersahabat Selamanya. Dan Katakan
Padanya Juga Agar Tidak Usah Lagi Mendengarkan Omongan
Pemberontak Itu."

Ya Dan Dibebaskan Dan Juga Semua Pasukannya Yang Berhasil


Ditawan. Semua Perlengkapan Mereka Diberikan Kembali Dan
Mereka Dikawal Untuk Kembali Kedaerah Mereka.

Setelah Mengatasi Masalah Qiang Ini, Zhuge Liang Segera


Bergerak Kembali Kearah Gunung Qishan. Dia Segera Mengirim
Surat Ke Ibukota Cheng Du Untuk Memberitakan Keberhasilan
Ini.

Sementara Itu Cao Zhen Sedang Gelisah Menunggu Kabar Dari


Suku Qiang. Kemudian Pasukan Pengintai Datang
Memberitahukan Bahwa Pasukan Shu Telah Membongkar
Kemah Mereka Dan Segera Bergerak Pergi.

"Hal Ini Pasti Karena Pasukan Qiang Telah Menyerang Mereka."


Kata Guo Huai Dengan Senang. Merekapun Telah Bersiap Untuk
Mengejar Pasukan Shu.
Mereka Melihat Bahwa Psaukan Shu Tampaknya Seperti Dalam
Kekacauan. Cao Zun Memimpni Pasukan Yang Mengejar
Pasukan Shu.

Tiba-Tiba Ketika Dia Sedang Menyerang, Suara Genderang


Perang Terdengar Dan Diikuti Dengan Munculnya Pasukan Yang
Dipimpin Oleh Wei Yan Yang Berteriak, "Berhenti ! Kau
Pemberontak !!!"

Cao Zun Dengan Penuh Amarah Segera Maju Kedepan Untuk


Berhadapan Dengan Wei Yan. Hanya Dibutuhkan 3 Jurus Saja
Sebelum Akhirnya Cao Zun Berhasil Dikalahkan Dan Dia Tewas
Ditangan Wei Yan. Wakilnya, Zhu Zan Juga Disergap Oleh
Pasukan Zhao Yue Dan Dia Segera Menjadi Korban Tombak
Perak Zhao Yue. Kehilangan Kedua Jendralnya Ini Membuat
Cao Zhen Dan Guo Hai Ragu-Ragu Untuk Mengejar Dan
Merekapun Kembali Kebentengnya.

Tetapi Belum Mereka Dapat Berbuat Sesuatu, Mereka


Mendengar Kembali Bunyi Genderang Musuh Dibelakang
Mereka Dan Guan Xing Serta Zhang Bao Sudah Membawa
Pasukan Untuk Mengepung Mereka. Cao Zhen Dan Guo Huai
Berhasil Bertahan Selama Beberapa Waktu Tetapi Mereka
Segera Terdesak Dan Akhirnya Kabur. Pasukan Shu Mengejar
Pasukan Wei Yang Kalah Hingga Ketepi Sungai Wei Dimana
Disana Mereka Merebut Semua Kemah-Kemah Wei.

Cao Zhen Sangat Sedih Dan Kecewa Atas Kekalahannya Ini Dan
Juga Kehilangan Jenderal-Jenderalnya. Dia Segera Mengirim
Berita Kemalangan Ini Keibu Kota Dan Memohon Agar Kaisar
Wei Segera Mengirimkan Pasukan Bantuan.

Didalam Istana Kaisar, Salah Seorang Menteri Berkata, "Cao


Zhen Telah Dikalahkan Berulang Kali Dan Kedua Jendralnya
Telah Terbunuh. Pasukan Qiang Telah Menderita Kekalahan
Besar Dan Sekarang Cao Zhen Memohon Bantuan Untuk
Segera Dikirmkan. Masalah Ini Sangat Mendesak, Harap
Paduka Segera Bertindak."
Cao Rui Segera Khawatir Dan Kebingungan Dan Dia Bertanya
Pada Mereka Disana Siapakan Yang Mempunyai Cara Untuk
Menghalau Musuh.

Segera Hua Xin Berkata, "Tampaknya Yang Mulia Perlu Untuk


Turun Kemedan Pertempuran.Yang Mulia Harus Memanggil
Semua Bangsawan Dan Masing-Masing Dari Mereka Harus
Memberika Yang Terbaik. Jika Ini Tidak Dilakukan Maka Ibukota
Chang An Akan Hilang Dan Seluruh Negeri Wei Akan Terancam
Bahaya."

Tetapi Penjaga Kekaisaran Zhong Yao Menentang Usulan Ini.

Kata Dia, "Pengetahuan Dan Kemampuan Dari Seorang


Pemimpin Harus Lebih Daripada Yang Dipimpinnya Dengan
Begitu Mereka Dapat Mengontrol Bawahan. Sun Tzu Sang Ahli
Strategi Berkata, "Mengetahui Musuh, Mengetahui Diri Sendiri
Maka Setiap Pertempuran Akan Berakhir Dengan
Kemenangan." Aku Tahu Bahwa Cao Zhen Memiliki Banyak
Pengalam Dimedan Perang, Tetapi Dia Bukanlah Lawan
Sepadan Bagi Zhuge Liang. Tetapi Aku Tahu Siapa Yang Dapat
Menghadapi Zhuge Liang Dan Aku Akan Menjaminkan Seluruh
Keluargaku Bahwa Dia Akan Berhasil. Tetapi Mungkin Yang
Mulia Tidak Akan Mau Mendengarkan Kata-Kataku."

Kaisar Wei Berkata, "Kau Adalah Menteri Tinggi Negara. Jika


Kau Mengetahui Ada Orang Bijak Yang Dapat Menghalau
Pasukan Shu Ini Maka Segeralah Panggil Dia Dan Aku Akan
Merasa Lebih Lega."

Kemudian Zhong Yao Berkata, "Ketika Zhuge Liang Akan


Menyerang Kita, Dia Khawatir Akan Satu Orang Yang Akan
Kusebutkan Namanya Ini. Oleh Karena Itu Dia Menyebarkan
Kabar Fitnah Mengenai Diri Orang Ini, Dan Hal Ini Membuat
Yang Mulia Curiga Dan Memecatnya Dari Jabatan Militer.
Setelah Selesai, Zhuge Liang Menyerang Kita. Sekarang Jika
Yang Mulia Menempatkan Kembali Orang Ini Sebagai
Komandan Utama Maka Musuh Akan Mundur."

"Siapakah Dia ?" Tanya Kaisar Wei.


"Orang Yang Aku Maksud Adalah Komandan Pasukan Kavaleri
Kekaisaran, Sima Yi."

"Aku Telah Lama Menyesali Keputusanku, Sekarang Dimanakah


Temanku Sima Yi ?" Kata Cao Rui.

"Dia Berada Di Kota Wancheng."

Segera Sebuah Titah Dipersiapkan Untuk Memanggil Sima Yi


Dan Mengembalikan Gelar Serta Jabatannya Serta Memberinya
Jabatan Baru Sebagai Komandan Utama Seluruh Pasukan
Kekaisaran Wilayah Barat Serta Gelar Jendral Yang
Menentramkan Barat. Selurh Pasukan Di Nan Yang Segera
Dipersiapkan Dan Cao Rui Memimpin Mereka Menuju Chang An.
Pada Saat Yang Sama Cao Rui Juga Memerintahkan Sima Yi
Untuk Segera Menemui Dia Di Chang An Pada Hari Yang Telah
Diperintahkan. Perintah Ini Segera Dibawa Oleh Utusan Menuju
Wan Cheng.

Pada Saat Ini Zhuge Liang Sedang Bergembira Atas


Keberhasilan Yang Didapatnya. Dia Sedang Berada Di Qishan
Sibuk Untuk Merencanakan Penyerangan Berikutnya Ketikaa Li
Yan, Seorang Pejabat Pengurus Istana Kedamaian Mengutus
Anaknya Li Teng Untuk Menemui Zhuge Liang. Zhuge Liang
Mengambil Kesimpulan Bahwa Kunjungan Seperti Itu Hanya
Berarti Bahwa Wu Telah Menyerang Shu Dan Dia Langsung
Mendadak Cemas Dan Khawatir. Li Teng Dipanggilnya Untuk
Menghadap Dan Dia Ditanya Mengenai Tujuan Kedatangannya,
Li Teng Menjawab Bahwa Dia Memiliki Beria Baik Untuk
Disampaikan.

"Apakah Berita Baikmu ?" Tanya Zhuge Liang.

"Sebelumnya Meng Da Membelot Ke Wei Tetapi Itu Dilakukan


Karena Dia Tidak Terpaksa. Cao Pi Menganggap Tinggi
Kemampuan Meng Da Dan Memperlakukannnya Dengan Sangat
Baik, Dia Diberikan Gelar Jendral Yang Membangun Pasukan
Kuat Dan Bangsawan Dari Pingyang Serta Memberinya Jabtan
Sebagai Gubernur Xincheng Dan Komandan Shangyong Serta
Jincheng. Tetapi Setelah Kematian Cao Pi Semuanya Berubah,
Didalam Istana Cao Rui Banyak Yang Iri Pada Meng Da Karena
Pengaruh Dan Kekuasaannya Yang Besar Dan Dia Sekarang
Tidak Dapat Hidup Dengan Tenang."

"Dia Selalu Berkata Bahwa Dia Sebenarnya Salah Satu


Pemimpin Besar Shu Dan Dia Dipaksa Untuk Bertindak Seperti
Ini. Belakang Hari Dia Mengirim Beberapa Orang
Kepercayaanya Untuk Menemui Ayahku Dengan Membawa
Surat Yang Menyatakan Ingin Menemui Dirimu Dan
Menceritakan Kejadian Sebenarnya Kenapa Dia Membelot.
Ketika 5 Pasukan Diperintahkan Untuk Menyerang Shu, Dia
Ingin Kembali Ke Shu. Sekarang Dia Berada Di Xincheng Dan
Mendengar Kau Menyerang Wei, Dia Mengusulkan Untuk
Memimpin Pasukan Dari Xincheng, Jincheng Dan Shangyong
Untuk Menyerang Luoyang Sementara Kau Menyerang Chang
An. Dengan Begitu Maka Kedua Ibukota Akan Dapat Direbut.
Aku Membawa Utusan Dan Suratnya Denganku Sekarang."

Ini Adalah Berita Baik Dan Utusan Itu Segera Diberikan Hadiah.
Tetapi Berikutnya Datang Berita Mengenai Cao Rui Yang
Memimpin Pasukannya Ke Chang An Dan Dia Telah Memanggil
Sima Yi Kembali. Ini Adalah Berita Buruk Yang Membuat Zhuge
Liang Sangat Bersedih Dan Sangat Cemas.

Dia Bercerita Kepada Ma Xu Yng Berkata,"Cao Rui Tidak Perlu


Kau Khawatirkan. Jika Dia Pergi Ke Chang An Maka Kita Dapat
Mencegatnya Dijalan Dan Menangkapnya. Dengan Begitu
Seluruh Wei Akan Dapat Kita Kalahkan."

"Pikirmu Aku Khawatir Dengan Dirinya ?" Kata Zhuge Liang


Dengan Penuh Kecemasan. "Pemanggilan Kembali Sima Yi Ini
Yang Sangat Merisaukan Diriku. Dan Usulan Meng Da Ini Tidak
Akan Berarti Apapun Jika Dia Menghadapi Orang Ini. Meng Da
Bukanlah Lawan Sima Yi. Dia Pasti Akan Dapat Tertangkap Dan
Jika Itu Terjadi Maka Seluruh Wei Akan Sulit Untuk
Dikalahkan."

"Kenapa Kita Tidak Meminta Meng Da Untuk Waspada Jika


Begitu ?" Kata Ma Xu.

Zhuge Liang Akhirnya Menuliskan Sepucuk Surat Dan Segera


Surat Itu Dikirimkan.
Meng Da Saat Itu Berada Di Xincheng Dan Sedang Menunggu
Kembalinya Utusan Yang Dikirim Ke Shu. Dan Kemudian Suatu
Hari Datanglah Utusan Itu Dan Memberikan Surat Yang Ditulis
Zhuge Liang.

"Suratmu Telah Menyakinkan Diriku Bahwa Kau Sangat Setia


Pada Han Dan Aku Masih Mengingat Mengenai Persahabatan
Masa Lalu Kita. Jika Rencanamu Berhasil Maka Kau Pasti Akan
Mendapat Tempat Dijajaran Menteri2 Berjasa. Tetapi Aku Harus
Mengingatkan Pda Dirimu Mengenai Pentingnya Kerahasiaan
Hal Ini. Berhati-Hatilah Dengan Siapa Yang Kau Percaya,
Waspadalah Terhadap Semua Orang Dan Pastikan Agar Kau
Menjaga Dirimu. Berita Mengenai Kembalinya Sima Yi Dan Juga
Pasukan Wei Yang Bergerak Ke Chang An Ini Sangat Serius.
Jika Ada Berita Mengenai Rencana Kita Sampai Pada Sima Yi,
Maka Dia Akan Mengincar Dirimu. Oleh Karena Itu Kau Harus
Mengambil Langkah2 Pencegahan Dan Janagan Sampai Kau
Meremehkan Hal Ini."

"Mereka Berkata Bahwa Zhuge Liang Selalu Memikirkan Segala


Hal, Surat Ini Telah Membuktikan Hal Itu." Kata Meng Da
Tersenyum.

Dia Juga Segera Menuliskan Sebuah Surat Dan Mengirmkan


Kembali Pada Zhuge Liang,

"Aku Berterima Kasih Atas Saranmu , Tetapi Mungkinkah Aku


Dapat Mengacuhkannya ? Karena Menurutku Sima Yi Tidak
Perlu Dikhawatirkan, Wan Cheng Itu Berjarak 500 Li Dari Luo
Yang Dan 400 Li Dari Xincheng, Jika Dia Mendengar Suatu Hal
Apapun Maka Akan Butuh 1 Bulan Bagi Dirinya Untuk
Menginformasikan Pada Istana Dan Mendapatkan Balasannya.
Bentengku Ini Sangat Kuat Dan Pasukanku Ditempatkan Pada
Posisi-Posisi Paling Strategis. Biarkan Dia Datang ! Aku Tidak
Khawatir Akan Hasil Akhirnya. Jadi Kau, Tuan Perdana Menteri
Yang Mulia Tidak Perlu Khawatir. Kau Hanya Perlu Menunggu
Berita Baik Dariku."

Zhuge Liang Kemudian Membaca Surat Itu Dan Membuangnya


Ketanah Serta Menginjak-Nginjaknya Dengna Penuh Amarah.
"Meng Da Sudah Sama Dengan Mati !!! Dia Akan Menjadi
Korban Sima Yi."

"Mengapa Kau Berkata Seperti Itu ?" Tanya Ma Xu.

"Apaka Yang "Sun Tzu Ping Fa" Katakan 'Seranglah Sebelum


Musuh Siap, Lakukan Apa Yang Musuh Pikir Tidak Mungkin Kita
Lakukan.'. Apa Gunanya Menunggu 1 Bulan Untuk Pengiriman
Berita ? Cao Rui Telah Memerintahkan Sima Yi Dan Dia Dapat
Menyerang Siapapun Yang Dia Inginkan. Dia Tidak Akan
Menunggu Untuk Memberitahukan Pada Istana. 10 Hari Setelah
Mendengar Pembelotan Meng Da Maka Dia Akan Tiba Ditempat
Meng Da Dengan Pasukan Dan Saat Itu Meng Da Sudah Tidak
Dapat Tertolong Lagi."

Mereka Semua Setuju. Zhuge Liang Segera Mengirim Kembali


Utusan Itu Dengan Sebuah Pesan.

"Jika Masalah Ini Belum Dimulai, Maka Tidak Ada Orang Lain
Yang Perlu Diberitahukan Lagi. Karena Jika Yang Lain
Mengetahui Maka Rencana Ini Jadi Tidak Berguna."

Dan Utusan Itu Segera Kembali Ke Xin Cheng.

Didalam Kediamannya Di Wancheng, Sima Yi Mendengar


Mengenai Kekalahan-Kekalahan Yang Diderita Cao Zhen Dan
Berita Ini Sangat Menyedihkan Dirinya. Dia Hanya Dapat
Menatap Langit Dan Menarik Napas Panjang.

Dia Memiliki 2 Orang Putra, Yang Tertua Bernama Sima Shi Dan
Yang Muda Bernama Sima Zhao, Mereka Berdua Sangat Pandai
Dan Penuh Ambisi. Kedua -Duanya Adalah Ahli Strategi Perang.
Suatu Hari Mereka Datang Ketika Ayahnya Tampak Sangat
Murung Dan Sima Shi Menanyakan Karena nya Pada Sang
Ayah.

"Kau Tidak Akan Pernah Mengerti." Kata Ayahnya.

"Aku Pikir Kau Bersedih Karena Kaisar Wei Tidak Mendukung


Dirimu." Jwb Sima Shi.
"Tetapi Mereka Akan Segera Datang Untuk Memintamu
Kembali." Jwb Sima Zhao.

Setelah Beberapa Hari Lewat, Utusan Istana Tiba Di Wancheng


Dan Dia Segera Memerintahkan Agar Sima Yi Menerima Titah
Kaisar.

Segera Mendengar Titah Ini, Sima Yi Segera Membawa Pasukan


Dari Wancheng. Segera Datang Utusan Dari Gubernur Shen Yi
Di Jincheng Dengan Pesan Rahasia Untuk Sima Yi. Utusan Itu
Segera Dibawa Menuju Kamar Pribadi Dan Dia Mengatakan
Bahwa Meng Da Akan Memberontak. Hal Ini Dapat Diketahui
Karena Li Gu Seorang Kepercayaan Meng Da Dan Deng Xian
Salah Satu Keponakan Meng Da Memohon Amnesti Dengan
Mengakui Rencana Ini.

Sima Yi Segera Bertepuk Tangan.

"Ini Adalah Keberuntungan Kaisar Kita Yang Setinggi Langit.


Zhuge Liang Telah Berada Di Qishan Dan Pasukan Wei Sedang
Jatuh Moralnya. Kaisar Harus Segera Menuju Chang An Dan
Jika Dia Tidak Menggunakanku Maka Meng Da Akan
Menjalankan Rencananya. Jika Rencananya Berhasil Maka
Kedua Ibukota Akan Hilang. Meng Da Pasti Bersekongkol
Dengan Zhuge Liang Dan Jika Aku Dapat Menangkap Meng Da
Sebelum Dia Bertindak Maka Ini Akan Membuat Semangat
Zhuge Liang Menjadi Runtuh Dan Dia Akan Mundur."

Sima Shi Berkata, "Kita Perlu Mengirim Berita Ke Istana."

"Tidak, Hal Itu Akan Membutuhkan Waktu Satu Bulan Dan


Penundaan Ini Akan Berakibat Fatal." Kata Sima Yi.

Sima Yi Lalu Memerintahkan Pasukannnya Membuang Semua


Peralatan Yang Tidak Diperlukan Dan Bergerak Secepat
Mungkin. Dia Memerintakan Hukuman Mati Kepada Mereka
Yang Lambat. Dan Sebagai Pengalih Perhatian Agar Meng Da
Tidak Curiga, Dia Mengirim Surat Melalui Penasehat Militer
Liang Ji Untuk Memberitahukan Pada Meng Da Agar Bersiap-
Siap Bergabung Menuju Barat Dan Menghalau Pasukan Shu.
Sima Yi Segera Membawa Pasukan Mengikuti Liang Ji. Setelah
2 Hari Sima Yi Akhirnya Pasukan Sima Yi Bertemu Dengan
Pasukan Xu Huang Didekat Sebuah Bukit.

Xu Huang Menemui Sima Yi Dan Berkata, "Kaisar Telah Tiba Di


Chang An Dan Memimpin Pasukna Melawan Shu. Kemanakan
Komandan Utama Akan Pergi ?"

Sima Yi Dengan Berbisik Berkata, "Meng Da Akan Segera


Memberontak Dan Aku Akan Menangkap Dia."

"Biarkan Aku Menjadi Pemimpin Pasukanmu." Kata Xu Huang.

Akhirnya Pasukan Xu Huang Bergabung Dan Sima Yi Menjadi


Komandan Pasukan Tnegah Sementara Anak-Anaknya Berada
Digaris Belakang.

2 Hari Setelah Ini, Beberapa Pengintai Menangkap Utusan Meng


Da Dan Juga Surat Balasan Dari Zhuge Liang.

Sima Yi Berkata, "Aku Akan Membiarkanmu Hidup Jika Kau


Mengatakan Semua Yang Kau Tahu."

Akhirnya Utusan Itu Menceritakan Mengenai Surat Yang Pernah


Dibawanya.

Setelah Sima Yi Membaca Surat Itu Dai Berkata, "Semua Orang


Pandai Berpikir Hal Yang Sama. Rencana Kita Telah Berhasil
Diketahui Oleh Zhuge Liang Dengan Kepandainnya Dan Dia
Telah Menyiapkan Semua Rencana Yang Mungkin Untuk
Mengagalkannya. Hanya Karena Keberuntungan Dari Kaisar
Saja Maka Utusan Ini Dapat Tertangkap. Sekarang Meng Da
Pasti Tidak Tertolong Lagi."

Pasukan Wei Segera Bergerak Dengan Lebih Cepat Lagi.

Meng Da Telah Merencanakan Untuk Memberontak Bersama


Gubernur Shen Yi Dari Jincheng Dan Gubernur Shen Dan Dari
Shang Yong Dan Dia Telah Menunggu Hari Baiknya. Tetap Shen
Yi Dan Shen Dan Hanya Berpura-Pura Untuk Menipunya Saja.
Pada Saat Itu Liang Ji Tiba Dan Dia Segera Menyerahkan Surat
Dari Sima Yi, "Komandan Utama Telah Menerima Titah Kaisar
Dan Dia Meminta Agar Semua Komandan Mengumpulkan
Pasukannya. Dia Mengirimku Kemari Untuk Memintamu
Menyediakan Pasukanmu."

"Kapankah Komandan Utama Akan Bergerak ?" Tanya Meng


Da.

"Dia Sudah Bergerak Sekarang Dan Sedang Dalam Perjalanan


Ke Chang An." Jawab Liang Ji.

Meng Da Tersenyum Karena Dia Berpikir Kesuksesan Akan


Menjadi Milikna. Dia Segera Memberikan Jamuan Bagi Liang Ji
Dan Setelah Itu Liang Ji Segera Pamit. Meng Da Kemudian
Mengirim Shen Yi Dan Shen Untuk Mengganti Bendera Wei
Menjadi Han Dan Segera Menyerang Luo Yang.

Kemudian Penjaga Menara Melaporkan Awan Debu Dari


Kejauhan Yang Menandakan Bahwa Ada Pasukan Mendenkat.
Meng Da Terkejut Dan Segera Naik Keatas Tmebok Kota Untuk
Melihatnya Sendiri. Segera Dia Melihat Panji-Panji Perang
Bertuliskan Nama Xu Huang Mendekat. Dia Segera Lari
Kebawah Tembok Dan Dengan Panik Memerintahkan
Pasukannya Menutup Pintu Gerbang Dan Menutup Benteng Itu.
Xi Huang Kemudian Mendekat Dan Dia Diatas Kudanya Duduk
Ditepi Parit-Parit Benteng.

Kemudian Xu Huang Berteriak, "Cepatlah Menyerah


Pengkhianat !!!"

Meng Da Marah Dan Dia Segera Memerintahkan Pasukannya


Menembakan Panah Dan Xu Huang Terluka Dikepalanya. Dia
Kemudian Segera Ditolong Dan Dibawa Menuju Tempat Yang
Aman. Kemudian Pasukan Xu Huang Mundur Dan Ketika Xu
Huang Mundur, Pasukan Meng Da Membuka Gerbang Dan
Keluar Untuk Mengejar. Tetapi Tiba-Tiba Pasukan Sima Yi Tiba
Dan Segera Pertempuran Brlangsung, Panji-Panji Perang Dan
Bendera-Bendera Sedemikian Banyaknya Hingga Menutupi
Matahari.
"Ini Adalah Apa Yang Telah Diperkirakan Zhuge Liang !" Kata
Meng Da Dengan Penuh Penyesalan. Segera Dia Kembali
Kedalam Bentengnya Dan Menutup Bentengnya Itu.

Sementar Itu Xu Huang Yang Terluka Segera Dibawa


Ketendanya Dimana Disana Anak Panah Dicabut Dan
Dikeluarkan Dari Kepalanya Serta Tabib Merawatnya. Tetapi
Malam Itu Xu Huang Meninggal Dunia Karena Infeksi. Dia
Berusia 59 Tahun Ketika Meninggal. Jasadnya Segera Dikirim
Ke Luo Yang Untuk Dimakamkan.

Keesokan Harinya, Meng Da Pergi Menuju Tembok Kota Dimana


Dia Melihat Kotanya Dikepung Dari Semua Arah. Dia Segera
Cemas Dan Tidak Tahu Apa Yang Harus Dilakukannya.
Kemudian Dia Melihat Ada 2 Pasukan Mendekat Dan Bendera
Mereka Bertuliskan Shen Yi Dan Shen Dan. Dia Berpikir Bahwa
Mereka Datang Untuk Membantunya, Sehingga Dia Segera
Membuka Gerbang Dan Keluar Untuk Bergabung Bersama
Mereka Dan Bertempur.

"Pemberontak, Menyerahlah !!!" Kata Shen Yi Dan Shen Dan


Ketika Mereka Tiba.

Setelah Mengetahui Bahwa Perkiraanya Salah, Dia Segera


Berbalik Kembali Kedalam Bentengnya Tetapi Dia Kalah Cepat
Dan Akhirnya Terbunuh. Mereka Segera Memamerkan Kepala
Meng Da Dan Pasukannya Segera Menyerah. Sima Yi Segera
Disambut Didalam Kota. Penduduk Segera Ditenangkan Dan
Seluruh Pasukan Diberi Hadiah. Laporan Keberhasilan Ini
Dikirmkan Kepada Cao Rui.

Cao Rui Memerintahkan Agar Jasad Meng Da Dipamerkan


Dijalan Dekat Pasar Di Luo Yang Dan Dia Mempromosikan Shen
Yi Dan Shen Dan Sebagai Pejabat Militer Dipasukan Sima Yi.
Dia Juga Memberikan Li Gu Dan Deng Xian Jabatan Sebagai
Penguasa Kota Xincheng Dan Shangyong.

Kemudian Sima Yi Bergerak Ke Chang An Dan Berkemah. Dia


Segera Masuk Kedalam Kota Dan Diterima Oleh Kaisar Yang
Sangat Berterima Kasih.
"Dahulu Aku Meragukan Dirimu Tetapi Saat Itu Aku Tidak
Mengereti Dan Aku Mendengar Kepada Mereka Yang
Menginginkan Kehancuran Wei. Aku Menyesali Hal Itu, Jika Saja
Kau Tidak Menghancurkan Meng Da Mungkin Sekarang Kedua
Ibukota Telah Jatuh Ketangan Musuh."

Sima Yi Menjawab, "Shen Yi Memberikan Informasi Mengenai


Hal Ini Dan Aku Berpikir Untuk Melaporkan Hal Ini Padamu,
Tetapi Jika Begitu Maka Akan Membutuhkan Waktu Yang Lama
Jadi Aku Tidak Menunggu Perintah Dan Langsung Bergerak.
Penundaan Akan Membuat Kita Semua Jatuh Kedalam Rencana
Zhuge Liang."

Kemudian Sima Yi Memberikan Surat Yang Ditujukan Zhuge


Liang Kepada Meng Da.

Ketika Kaisar Membacanya Dia Berkata, "Kau Lebih Bijak


Daripada Kedua Ahli Strategi, Wu Qi Dan Sun Tzu."

Kaisar Memberikan Sima Yi Sepasang Kampak Emas Dan Juga


Keistimewaan Untuk Melakukan Hal Apapun Tanpa Perlu
Memberitahukannya Terlebih Dahulu. Setelah Itu Kaisar
Meminta Semua Bawahannya Yang Lain Harus Berkonsultasi
Dengan Sima Yi Untuk Segara Urusan Ekspedisi Dibarat Dan
Sejak Saat Itu Mereka Semua Memanggilnya Instruktur Zhong
Da.

Sima Yi Kemudian Diperintahkan Untuk Memukul Mundur


Musuh.

Sima Yi Berkata, "Untuk Menjalankan Tugas Ini Bolehkah Aku


Menunjuk Pemimpin Pasukanku ?"

"Siapakah Yang Kau Pilih ?"

"Zhang He, Jendral Pasukan Kanan. Hanya Dialah Yang


Sanggup Menjalankan Tugas Ini."
"Dia Adalah Orang Yang Juga Ingin Kutugaskan Untuk Hal
Ini."Kata Cao Rui Tersenyum Dan Zhang He Pun Mendapatkan
Penunjukannya.

Sima Yi Membawa Pasukan Keluar Dari Chang An Untuk


Berhadapan Dengan Pasukan Zhuge Liang Di Qishan.

Berita Mengenai Pertempuran Antara Zhuge Kongming Dan


Sima Zhong Da Menyebar Keseluruh Negeri. Ini Adalah
Pertempuran Yang Menentukan Nasib Wei Dikemudian Hari.

Kecapi Zhuge Liang Memukul Mundur Sima Yi, Taktik Kota


Kosong.

Selain Mengirim Zhang He, Cao Rui Juga Menunjuk Xin Pi Dan
Sun Li Untuk Membantu Cao Zhen. Xin Pi Dan Sun Li Memimpin
50.000 Prajurit.

Sima Yi Membawa 2 00.000 Prajurit Terbaik, Didalam


Pasukannya Terdapat 3 0.000 Pasukan 'Armored Tiger' Yang
Sekarang Dipercayakan Kepadanya. Mereka Segera Bergerak
Menuju Qishan Dan Membuat Kemah Didekat Sana.

Ketika Perkemahan Telah Selesai Dibuat, Sima Yi Segera


Memanggil Zhang He Kedalam Tendanya Dan Berkata, "Salah
Satu Karakteristik Zhuge Liang Adalah Bahwa Dia Sangat
Berhati-Hati Dan Tidak Pernah Terburu-Buru. Jika Aku Berada
Didalam Posisinya, Aku Akan Segera Bergerak Melalui Lembah
Zi Wu Untuk Segera Merebut Chang An Dan Menghemat
Banyak Waktu. Dia Tidak Melakukan Hal Ini Bukan Karena Dia
Tidak Melihatnya Atau Tidak Ahli, Tetapi Dia Khawatir Bahwa
Rencananya Akan Berantakan. Dia Orang Yang Tidak Mau
Mengambil Resiko Dalam Urusan Perang. Oleh Karena Itu Aku
Yakin Dia Akan Datang Melalui Lembah Xie Dan Merebut Mei
Cheng Dalam Perjalannya. Jika Tempat Itu Berhasil Direbut
Maka Dia Akan Segera Membagi 2 Pasukannya. Yang Satu Akan
Merebut Lembah Gu Dan Yang Lainnya Menjaga Meicheng. Aku
Telah Mengirim Cao Zhen Untuk Menjaga Meicheng Dan
Memerintahkn Dia Untuk Tidak Keluar Bertempur. Jendral Sun
Li Dan Xin Pi Akan Menjaga Lembah Gu Dan Jika Musuh Tiba
Mereka Harus Menyerang Mereka."
"Dan Kau Sendiri Akan Bergerak Melalui Rute Yang Mana ?"
Tanya Zhang He.

"Aku Mengetahui Ada Sebuah Daerah Dibarat Gunugn Qinling


Bernama Jieting. Disana Terdapat Kota Liliu. Kedua Tempat Ini
Adalah Leher Dari Hanzhong. Zhuge Liang Akan Mengambil
Kesempatan Dari Ketidak Siapan Cao Zhen Dan Dia Pasti Akan
Melewati Tempat Ini. Kau Dan Aku Akan Pergi Ke Jie Ting
Karena Tempat Itu Adalah Rute Terdekat Untuk Segera Tiba Di
Benteng Yangping. Ketika Zhuge Liang Mendengar Bahwa Jalan
Melalui Jieting Diblokade Maka Dia Akan Mengerti Bahwa
Semua Tanah Dilembah Barat Tidak Akan Mungkin
Dipertahankan. Dia Akan Segera Mundur Menuju Hanzhong.
Aku Akan Menyerang Dia Dalam Perjalanan Mundurnya Itu Dan
Mendapatkan Kemenangan Besar. Jika Dia Tidak Mundur Maka
Aku Akan Memblokade Semua Jalan Kecil Dan Menghentikan
Jalur Persediaannya. Dalam 1 Bulan Maka Berasnya Akan Habis
Dan Pasukannya Kelaparan. Setelah Itu Akan Mereka Akan
Melakukan Desersi, Yang Tidak Makan Akan Mati Dan Zhuge
Liang Dapat Menjadi Tawanannku."

Zhang He Mengungkapkan Kekagumannya Terhadap Sima Yi


Ini Dan Berkata, "Guru Zhong Da, Perhitunganmu Memang
Lebih Dari Pada Manusia Biasa !"

Sima Yi Lalu Melanjutkan, "Tetapi Perlu Diingat, Zhuge Liang


Berbeda Dengan Meng Da. Kau, Sebagai Pemimpin Pasukan
Harus Bertindak Sangat Waspada. Kau Harus Memberitahukan
Kepada Bawahanmu Mengenai Pentingnya Pengintaian Dan
Hanya Bergera Ketika Mereka Yakin Tidak Ada Pasukan Musuh
Yang Bersembunyi. Jika Mereka Lengah Maka Kau Akan
Menjadi Korban Dari Taktik Zhuge Liang."

Zhang He Setelah Menerima Instruksi Ini Segera Berangkat.

Sementara Itu Mata-Mata Tiba Untuk Melaporkan


Perkembangan Keadaan Kepada Zhuge Liang Di Qishan
Mengenai Kematian Meng Da.
Dia Berkata, "Sima Yi Bergerak Cepat Sekali Dan Tiba Dalam 8
Hari Di Xincheng. Dia Membawa Shen Yi, Shen Dan, Li Gu,
Deng Xian. Meng Da Tidak Dapat Berbuat Apapun Dan Akhirnya
Terbunuh. Sekrang Sima Yi Telah Berada Di Chang An Dan
Bergerak Kemari Dengan Zhang He Sebagai Pemimpin
Pasukannya."

Zhuge Liang Langsung Khawatir Dan Gelisah.

"Kehancuran Meng Da Memang Sudah Dapat Dipastikan.


Rencana Seperti Yang Diusulkannya Tidak Mungkin Dapat
Disimpan Dan Tidak Diketahui Siapapun. Sekarang Sima Yi
Akan Mencoba Menguasai Jieting Dan Memblokade Satu Jalan
Yang Sangat Penting Bagi Kita."

Akhirnya Diputuskan Bahwa Jieting Harus Dipertahankan Dan


Zhuge Liang Bertanya Siapakah Yang Bersedia Pergi. Ma Xun
Menawarkan Dirinya Untuk Tugas Ini.

Zhuge Liang Mengingatkan Kepadnaya Mengenai Betapa


Pentingnya Tugas Ini.

"Tempat Ini Mungkin Kecil Tetapi Sangat Penting. Karena Kalau


Kau Kehilangan Tempat Ini Maka Artinya Kau Kehilangan
Seluruh Pasukan. Kau Sangat Ahli Dalam Berbagai Strategi Dan
Taktik Perang, Tetapi Untuk Mempertahankan Tempat Ini
Sangat Sulit Karena Disini Tidak Ada Benteng Ataupun
Pertahanan Alam."

"Aku Telah Mempelajari Berbagai Buku Perang Sejak Aku Masih


Kecil Dan Aku Dapat Katakan Bahwa Aku Mengerti Sedikit
Mengenai Seni Berperang. Mengapa Hanya Jieting Saja Sulit
Sekali Untuk Dipertahankan ?" Jawab Ma Xu.

"Karena Sima Yi Ini Bukanlah Lawan Yang Enteng Dan Dia Juga
Membawa Zhang He Sebagai Pemimpin Pasukannya.Aku
Khawatir Kau Bukanlah Lawan Yang Sepadan Untuknya."

Ma Xu Menjawab, "Tidak Perlu Khawatir Mengenai Kedua Orang


Ini, Aku Bahkan Tidak Khawatir Jika Cao Rui Sendiri Yang
Datang Menghadapiku. Jika Aku Gagal, Maka Kau Dapat
Menghukum Mati Seluruh Keluargaku."

"Didalam Perang Tidak Boleh Bercanda." Kata Zhuge Liang.

"Aku Akan Menuliskan Janjiku Ini." Jawab Ma Xu.

Zhuge Liang Setuju Dan Ma Xu Menuliskan Komitmennya Itu


Dan Zhuge Liang Meminta Sekertaris Pasukan Untuk
Menyimpannya.

Zhuge Liang Melanjutkan, "Aku Akan Memberikan 2 5.000


Prajurit Veteran Terbaik Dan Juga Mengirim Seorang Pejabat
Militer Untuk Mendampingi Dirimu."

Kemudian Dia Memanggil Wang Ping Dan Berkata Padanya,


"Karena Kau Adalah Seorang Yang Berhati-Hati Dan Waspada
Maka Aku Memberikanmu Jabatan Dengan Tanggung Jawab
Besar Ini. Kau Harus Mempertahankan Jieting Dengan Sangat
Waspada. Buatlah Perkemahan Disana Ditempat Yang Paling
Menguntungkan Sehingga Musuh Tidak Dapat Mencuri Masuk
Daerah Itu Tanpa Kau Ketahui. Ketika Pengaturanmu Telah
Siap Maka Buatlah Gambar Posisi Pasukan Kita Disana Dan Peta
Daerah Itu, Kirimkan Padaku Dan Aku Akan Melihatnya.
Seluruh Pengaturanku Telah Dipikirkan Baik-Baik Dan Tidak
Boleh Diubah. Jika Kau Dan Ma Xu Berhasil Mempertahankan
Tempat Ini Maka Ini Akan Menjadi Langkah Pertama Untuk
Merebut Chang An. Jadi Aku Mohon, Sangat..Sangat Berhati-
Hatilah."

Setelah Ma Xu Dan Wang Ping Berangkat, Zhuge Liang Berpikir


Cukup Lama Dan Kemudian Dia Berpikir Bahwa Mungkin Ada
Sesuatu Yang Tidak Berjalan Baik Diantara Kedua Orang Ini.

Lalu Dia Memanggil Gao Xiang Dan Berkata, "Di Timur Laut Jie
Ting Ada Kota Bernama Liliu Dan Didekat Tempat Ini Ada
Daerah Perbukitan. Disana Kau Harus Berkemah Dan Membuat
Pertahanan. Aku Akan Memberikan 10.000 Prajurit Untuk Tugas
Ini. Jika Jieting Terancam Kau Harus Membantu Ma Xu Dan
Wang Ping."
Setelah Gao Xiang Pergi, Zhuge Liang Kembali Berpikir Bahwa
Gao Xiang Tidak Akan Mampu Melawan Zhang He, Dan Dia
Berpikir Untuk Menambah Kekuatan Agar Jieting Aman.
Akhirnya Dia Memanggil Wei Yan Dan Memintanya Memimpin
Pasukan Disebelah Barat Jie Ting Dan Berkemah Disana.

Tetapi Wei Yan Berpikir Ini Bukan Tugas Yang Pantas Untuknya
Dan Berkata, "Sebagai Pemimpin Pasukan, Aku Harus Yang
Pertama Berhadapan Dengan Musuh. Kenapa Kau Dikirim
Ketempat Dimana Aku Tidak Melakukan Apapun ?"

"Jabatan Pemimpin Pasukan Sebenarnya Hanya Jabatan Kecil,


Siapapun Dapat Melaukannya. Sekarang Aku Mengirimmu Ke
Jieting Dan Menempatkanmu Untuk Menjaga Jalan Penting
Menuju Yangping. Kau Adalah Penjaga Dari Jalan Menuju
Hanzhong. Tugas Ini Sangat Penting Dan Bukan Tugas Ringan.
Jangak Kau Anggap Enteng Tugas Ini Sehingga Merusak Semua
Rencanaku. Kau Harus Sangat Berhati-Hati Karena Kehilangan
Tempat Ini Berarti Akan Kehilangan Seluruh Shu."

Wei Yan Puas Mendengar Jawaban Ini Dan Dia Segera Pergi
Melaksanakan Tugasnya.

Sekarang Zhuge Liang Merasa Tenang Dan Dia Memanggil Zhao


Yue Dan Deng Zhi Serta Berkata, "Sekarang Sima Yi Yang
Memimpin Pasukan Musuh Dan Kita Harus Mengubah Cara
Pandang Kita. Masing-Masing Dari Kalian Akan Memimpin
Pasukan Menuju Lembah Gu Dan Mencoba Mengalihkan
Perhatian Musuh. Baik Kalian Akan Menyerang Mereka Atau
Tidak Yang Pasti Keberadaan Kalian Akan Membuat Mereka
Menjadi Ragu-Ragu Untuk Maju. Aku Akan Memimpin Pasukan
Menuju Lembah Xie Dan Menuju Meicheng. Jika Aku Dapat
Merebut Tempat Itu Dan Jieting Berhasil Dipertahankan Maka
Chang An Pasti Akan Jatu Dalam Waktu 10 Hari."

Zhao Yue Dan Deng Zhi Menerima Perintah Itu Dan Mereka
Segera Berangkat.

Zhuge Liang Menunjuk Jiang Wei Sebagai Pemimpin


Pasukannya Dan Dia Segera Bergerak Menuju Lembah Xie.
Ketika Ma Xu Dan Wang Ping Tiba Di Jieting Dan Melihat
Tempat It, Ma Xu Tersenyum Dan Berkata, "Kenapa Perdana
Menteri Sangat Khawatir ? Bagaimana Mungkin Pasukan Wei
Berani Datang Ketempat Yang Berbukit-Bukit Seperti Ini ?"

Wang Ping Menjawab, "Walaupun Mereka Mungkin Tidak Berani


Datang, Kita Harus Mendirikan Kemah Kita Ditempat
Persimpangan Jalan Utama Ini."

Lalu Wang Ping Memerintahkan Pasukannya Untuk Menebang


Pohon Dan Membangun Benteng Kecil Dari Kayu.

Tetapi Ma Xu Memiliki Ide Yang Berbeda.

"Mengapa Harus Membuat Benteng Dijalan Itu ? Disini Ada


Sebuah Bukit Tunggal Yang Tinggi Dan Memiliki Banyak Kayu.
Tempat Ini Sangat Menguntungkan Pasukan Kita Dan Kita Akan
Berkemah Disini."

"Kau Salah, Penasehat Ma. Jika Kita Berkemah Dipersimpangan


Jalan Itu Dan Membuat Tembok Yang Kokoh, Musuh Tidak
Mungkin Dapat Melalui Tempat Itu. Jika Kita Meninggalkan
Tempat Itu Tetapi Memilih Bukit Ini Dan Pasukan Wei Datang
Mengepung Lalu Bagaimana Caranya Kita Akan Menyelamatkan
Diri ?"

"Kau Melihat Hal Ini Seperti Anak Kecil Saja. Seni Berperang
Mengatakan Bahwa Dia Yang Dapat Melihat Kebawah Dari
Posisi Yang Lebih Tinggi Akan Dapat Menduga Gerakan Musuh
Dengan Lebih Mudah. Jika Mereka Tiba Ditempat Ini Maka Aku
Akan Memastikan Bahwa Tidak Akan Ada Satu Orangpun Yang
Kembali Lagi." Jawab Ma Xu Sambil Tertawa.

"Aku Telah Mengikuti Perdana Menteri Dalam Berbagai


Pertempuran Dan Dia Selalu Menjelaskan Secara Detail
Mengenai Topografi Daerah Dan Memberikan Perintah
Berdasarkan Pemikiran Atas Keadaan Dan Bukan Atas Kata-
Kata Didalam Buku. Sekarang Aku Telah Mempelajari Bukit Ini
Dengan Baik Dan Menemukan Bahwa Ini Adalah Tempat
Penting. Tetapi Jika Kita Berkemah Ditempat Ini Dan Musuh
Memutus Sumber Air Kita Maka Pasukan Kita Akan
Memberontak." Kata Wang Ping.

"Tidak Akan Terjadi Seperti Itu !! Sun Tzu Berkata Bahwa


Kemenangan Dapat Diperoleh Dari Keadaan Yang Tertekan.
Jika Mereka Memotong Sumber Air Kita Maka Bukankah
Pasukan Kita Bertempur Mati-Matian ? Dan Setiap Orang
Prajurit Kita Akan Sama Dengan 100 Orang Prajurit Musuh. Aku
Telah Mempelajari Berbagai Buku Perang Dan Perdana Menteri
Selalu Menanyakan Saranku. Mengapa Kau Sekrang Menentang
Pemikiranku ?"

"Jika Kau Memang Ingin Berkemah Diatas Bukit Maka Berikan


Aku 1/ 2 Dari Pasukan Ini Sehingga Aku Akan Berkemah
Dipersimpangan Jalan Dan Dapat Memberikan Bantuan Jika
Musuh Datang."

Tetapi Ma Xu Menolak Dan Pada Saat Itu Banyak Penduduk


Berdatangan Serta Berkata Bahwa Pasukan Wei Telah Tiba.

Wang Ping Masih Meminta Agar Dia Diberikan Pasukannya


Untuk Membuat Kemah. Dan Akhirnya Ma Xu Berkata Padanya,
"Karena Kau Tidak Menuruti Perintahku Maka Aku Akan
Memberikan 5.000 Prajurit Dan Kau Dapat Pergi Serta Membuat
Kemahmu Sendiri. Tetapi Ketika Aku Melaporkan
Keberhasilanku Kepada Perdana Menteri Maka Kau Tidak Akan
Mendapatkan Bagian Dari Jasa Ini."

Wang Ping Segera Membuat Kemahnya Dan Dia Mengambarkan


Posisi Pasukan Mereka Serta Topografi Daerah Itu. Dia Segera
Mengirim Utusan Untuk Mengantarkan Peta Ini Serta Surat
Yang Menyatakan Bahwa Ma Xu Membangun Kemah Diatas
Bukit Tunggal.

Sementar Itu Sima Yi Sedang Menuju Jie Ting Dan Dia


Mengirim Sima Zhao Untuk Melakukan Pengintaian Terhadap
Daerah Itu Terlebih Dahulu.

Kata Sima Yi, "Jika Ada Pasukan Disana Maka Kau Janagan
Bergerak Lebih Jauh Lagi."
Setelah Beberapa Saat Sima Zhao Kembali Dan Berkata, "Jie
Ting Telah Dikuasai Oleh Shu."

"Zhuge Liang Memang Lebih Dari Sekedar Manusia Biasa. Dia


Terlalu Pandai Untuk Diriku." Kata Sima Yi Penuh Kekecewaan.
Ketika Sima Zhao Memberikan Laporan Ini.

"Mengapa Kau Putus Asa Seperti Itu Ayah ? Aku Pikir Jieting
Tidak Terlalu Sulit Untuk Direbut."

"Berani Sekali Kalu Mengatakan Kata-Kata Sombong Seperti Itu


?"

"Karena Aku Telah Melihatnya, Tidak Ada Benteng Dijalan


Utama, Dan Musuh Kebanyakan Berkemah Diatas Bukit."

Ini Adalah Berita Baik.

"Jika Mereka Memang Berkemah Diatas Bukit Maka Langit


Memang Menghendaki Kemenangan Bagi Diriku." Kata Sima Yi.

Pada Malam Harinya Sima Yi Mengaganti Pakaiannya Dan


Kemudia Membawa Pengawalan Kecil Untuk Melihat Sendiri Hal
Ini. Bulan Bersinar Dengan Terangnya Saat Itu Sehingga Dia
Dapat Melihat Jelas Posisi Pasukan Shu. Ma Xu Juga Melihat
Sima Yi Yang Sedang Melakukan Pengintaian Tetapi Dia Hanya
Tertawa Saja.

"Jika Sima Yi Memiliki Keberuntungan, Dia Tidak Akan Mencoba


Mengepung Bukit Ini." Kata Ma Xu.

Ma Xu Mengeluarkan Perintah Kepada Bawahannya, "Jika


Musuh Datang Menyerang, Kalian Harus Melihat Keatas Bukit
Untuk Bender Merah Berkibar. Jika Kalian Melihatnya Maka
Kalian Harus Turun Menyerang Dari Segala Sisi."

Sima Yi Kembali Kekemahnya Dan Segera Mengirim Orang


Untuk Mencari Tahu Siapakah Komandan Di Jieting.

Setelah Beberapa Saat Mereka Melaporkan Padanya, "Dia


Adalah Ma Xu Adik Dari Ma Liang."
"Seseorang Dengan Reputasi Kosong Dan Kemampuan Biasa-
Biasa Saja. Jika Zhuge Liang Menggunakan Orang Seperti Ma
Xu Maka Dia Pasti Akan Gagal." Kata Sima Yi.

Kemudian Dia Berkata, "Apakah Ada Perkemahan Lain Didekat


Tempat Itu ?"

Dan Mereka Melaporkan, "Wang Ping Berkemah


Dipersimpangan Jalan Utama Sejauh 5 Li Dari Bukit Itu."

Seger Zhang He Diperintahkan Untuk Pergi Dan Mencegah


Wang Ping Untuk Datang Menolong Apabila Bukit Itu Diserang
Oleh Pasukannya. Zhang He Segera Bergerak Dan
Menempatkan Dirinya Diantara Pasukan Wang Ping Dan Bukit
Itu.

Seelah Selesai Sima Yi Memerintahkan Shen Yi Dan Shen Dan


Untuk Mengepung Bukit Dan Menutup Supplai Air. Dengan
Tidak Adanya Air Maka Akan Menyebabkan Pasukan
Memberontak Dan Ketika Itu Terjadi Maka Inilah Saat Nya
Pasukan Wei Menyerang.

Kemudian Sima Yi Memimpin Pasukan Utama Untuk Menyerang


Bukit Dari Semua Sisi.

Dari Atas Puincak Bukit Ma Xu Melihat Bendera Dan Panji-Panji


Perang Musuh Mengelilinginya Dan Prajurit Musuh Segera
Mengepung Bukit Itu. Pada Saat Itu Bukit Itu Telah Benar-
Benar Terkepung Dan Tidak Ada Jalan Keluar. Pasukan Shu
Sangat Ketakutan Atas Hal Ini. Mereka Tidak Berani Untuk
Turun Menyerang Walaupun Ma Xu Mengibarkan Bendera
Merah Yang Memerintahkan Mereka Untuk Menyerang. Para
Bawahannya Berdiri Menunggu Ada Yang Berani Untuk
Menyerang Terlebih Dahulu. Ma Xu Sangat Marah Dan Dia
Membunuh 2 Jendral Sebagai Hukuman. Hal Ini Membuat Yang
Lain Takut Dan Akhirnya Segra Menyerang Secara Membabi-
Buat Kebawah Bukit, Tetapi Pasukan Wei Telah Bersiap Dan
Mereka Berdiri Tegar Menghadapi Serbuan Ini. Pada Akhirnya
Malah Pasukan Wei Yang Bergerak Menaiki Bukit.
Ma Xu Melihat Bahwa Keadaan Berbalik Melawannya Sehingga
Dia Kemudian Memberi Perintah Untuk Menutup Gerbang
Kemahnya Dan Bertahan Sampai Bantuan Tiba.

Ketika Wang Ping Melihat Bahwa Bukit Itu Terkepung, Dia


Segera Berusaha Untuk Membantu Tetapi Zhang He
Menghadangnya Dan Akhirnya Wang Ping Tidak Dapat
Membantu Ma Xu Yang Terkepung.

Pasukan Wei Mengepung Bukit Itu Tanpa Memberi Celah.


Pasukan Shu Yang Berkemah Diatas Bukit Dan Tanpa
Persediaan Air Dan Memasak Makanan Akhirnya Jatuh
Semangatnya Dan Kekacauanpun Timbul. Pasukan Wei Sengaja
Memasak Makanan Yang Lezat Dikaki Bukit Untuk Membuat
Pasukan Shu Menderita. Akhirnya Beberapa Pasukan Shu Tidak
Tahan Lagi Dan Kemudian Menyerah. Ma Xu Akhirnya
Mengambil Keputusan Untuk Menerobos Kepungan Menuju Arah
Barat.

Sima Yi Membiarkan Ma Xu Lolos Tetapi Dia Memerintahkan


Zhang He Untuk Mengejarnya Sampai Sejauh 2 0 Li. Tetapi
Tiba-Tiba Disana Terdengar Bunyi Genderang Perang. Zhang He
Terkejut Dan Disana Dia Dihadang Oleh Pasukan Wei Yan
Sementar Ma Xu Berhasil Lolos. Wei Yan Dengan Mengebu-
Gebu Segera Menuju Zhang He Yang Akhirnya Mundur. Wei Yan
Mengejarnya Dan Memaksa Zhang He Kembali Menuju Jie Ting.

Pengejaran Itu Berlansung Sejauh 3 0 Li Dan Kemudian Wei


Yan Menemukan Dirinya Masuk Dalam Perangkap. Sima Yi
Disatu Sisi Dan Sima Zhao Disisi-Sisi Lainnya. Mereka Mengitari
Bukit Dan Sekrang Berada Dibelakang Pasukan Wei Yan.
Kemudian Zhang He Berbalik Dan Menyerang Pasukan Wei Yan
Dari Arah Depan. Wei Yan Kehilangan Banyak Pasukan Dan
Seluruh Usahanya Untuk Mencari Jalan Sia-Sia . Kemudian
Datang Pasukan Bantuan Yang Dipimpin Oleh Wang Ping.

"Ini Adalah Penyelamat Hidupku." Kata Wei Yan Ketika Dia


Melihat Wang Ping Datamg Dan Kedua Nya Akhirnya
Mengabungkan Diri Dan Segera Memukul Mundur Pasukan Wei.
Wei Yan Dan Wang Ping Segera Mencoba Kembali Kekemah
Shu Yang Berada Di Jieting Tetapi Mereka Terlambat, Musuh
Telah Menguasainya Dan Telah Mempersiapkan Pertahanan.

Shen Yi Dan Shen Dan Segera Keluar Dari Kemah Itu Dan
Menyerang Wei Yan Dan Wang Ping. Akhirnya Mereka Terpaksa
Mundur Ke Liliu.

Pada Saat Yang Sama Gao Xiang Mendapatkan Laporan


Mengenai Penyerangan Atas Jieting Dan Dia Segera Membawa
10.000 Prajuritnya Keluar Dari Liliu Untuk Menyelamatkan
Mereka. Ditengah Perjalanan Dia Bertemu Dengan Wei Yan Dan
Wang Ping Yang Menceritakan Bahwa Jieting Sudah Tidak
Mungkin Dipertahankan.

Ketika Gao Xiang Mendengar Cerita Mereka, Dia Mengusulkan


Agar Segera Melakukan Serangan Malam Hari Terhadap
Perkemahan Shu Yang Direbut Wei Dan Mencoba Mengambil
Alih Posisi Strategis Di Jieting, Minimal Sampai Zhuge Liang
Dapat Mengirim Orang Membantu. Mereka Merencanakan Hal
Ini Dan Segera Menjalankannya Ketika Hari Menjelang Gelap.

Mereka Bergerak Melalui 3 Rute, Wei Yan Yang Pertama Sampai


Di Jieting, Disana Dia Tidak Melihat Satu Orang Pasukanpun
Dan Dia Merasa Curiga. Dia Memutuskan Untuk Menunggu
Kedatangan Gao Xiang Dan Mereka Berdua Berspekulasi
Mengenai Keberadaan Pasukan Musuh. Mereka Tidak Dapat
Menemukan Jejak Musuh Dan Mereka Mulai Khawatir Karena
Pasukan Ke 3 Dibawah Wang Ping Belum Juga Tiba.

Tiba-Tiba Bunyi Ledakan Terdengar Dan Genderang Perang


Bertabuhan Dan Musuhpun Muncul. Jumlah Mereka 3 Kali Lipat
Dari Pasukan Shu Dan Akhirnya Pasukan Shu Terdesak. Wei
Yan Dan Gao Xiang Bertempur Habis2an Untuk Mencari Jalan
Keluar Dari Kepungan Ini Tetapi Mereka Tidak Dapat
Menemukan Jalan. Disaat Yang Kritis Tiba-Tiba Terdengar
Suara Pasukan Lainnya Lagi Yang Tiba, Kali Ini Yang Datang
Adalah Pasukan Wang Ping Dan Dia Datang Untuk Menyerang
Pasukan Wei Dari Belakang. Kemudian Mereka Ber3 Segera
Kembali Ke Liliu Tetapi Ketika Mereka Sudah Dekat Dengak
Kota, Pasukan Lain Memotong Jalan Mereka Dan Mereka
Melihat Bendera Dengan Tulisan "Jendral Wei, Guo Hai"
Guo Huao Telah Membicarakan Mengenai Pemanggilan Sima Yi
Dengan Cao Zhen Yang Khawatir Bahwa Sima Yi Akan
Mendapatkan Jasa Besar. Guo Hai Sengaja Mengerakkan
Pasukannya Untuk Mengantisipasi Sima Yi Yang Merebut
Jieting. Dia Terkejut Bahwa Sima Yi Telah Sampai Di Jieting
Tetapi Dia Berharap Masih Bisa Mengurangi Jasa Sima Yi
Dengan Merebut Liliu Dan Ditengah Perjalanan Dia Bertemu
Dengan Pasukan Shu.

Dia Bertempir Dengan 3 Pasukan Shu Yang Dipimpi Oleh Wei


Yan, Gao Xiang Dan Wang Ping Dan Membunuh Banyak Dari
Mereka. Wei Yan Khawatir Pasukan Wei Akan Masuk Ke
Hanzhong Sehingga Dia Berserta Wang Ping Dan Gao Xiang
Segera Menuju Benteng Di Yangping Dan Meyiagakan Mereka.

Guo Huai Senang Dengan Keberhasilannya Memukul Mundur


Musuh Dan Dia Berkata Kepada Para Bawahannya, "Aku Sangat
Kecewa Di Jieting Tetapi Karena Kita Telah Mengambil Tempat
Ini Dan Ini Merupakan Sebuah Jasa Besar."

Segera Dia Menuju Tembok Kota. Ketika Dia Tibam Tiba-Tiba


Dia Terkejut Bawha Bendera Dan Panji Perang Telah Berkibaran
Ditempat Itu. Disalah Satu Bendera Terbesar Dia Membaca
"Sima Yi, Jendral Yang Menentramkan Barat." Pada Saat Itu
Sima Yi Naik Keatas Menara Dan Melihat Guo Huai.

Dia Tersenyum Dan Berkata, "Lama Sekalu Kau Baru Tiba


Disini, Temanku Guo Huai !"

Guo Huai Sangat Terkejut Dan Dalam Hati Dia Berkata, "Dia
Terlalu Pandai Untukku."

Akhirnya Guo Huai Masuk Kedalam Kota Itu Dan Dia Segera
Menemui Sima Yi Untuk Memberi Selamat Sebagai Tanda
Penghormatan Bagi Kesuksesan Lawannya Itu.

Sima Yi Sangat Senang Dan Dia Berkata, "Zhuge Liang Harus


Mundur Sekarang Setelah Jieting Jatuh. Kau Bergabunglah
Dengan Cao Zhen Dan Seranglah Mereka Secepatnya."
Guo Huai Setuju Dan Segera Berpamitan.

Sima Yi Memanggil Zhang He Dan Berkata, "Cao Zhen Dan Guo


Huai Berpikir Bahwa Mereka Dapat Memenangkan Jasa Besar,
Sehingga Mereka Mencoba Merebut Tempat Ini. Kita Bukanlah
Satu-Satunya Yang Ingin Mendapatkan Jasa Tetapi Kita
Memiliki Keberuntungan Untuk Berhasil. Aku Pikir Wei Yan, Ma
Xu, Wang Ping Dan Gao Xiang Akan Segera Mengamankan
Yang Ping. Jika Aku Mencoba Merebut Tempat Itu Maka Zhuge
Liang Akan Menyerang Dari Belakang. Seperti Dikatakan Dalam
Buku Strategi Perang Bahwa Seseorang Harus Menghancurkan
Pasukan Yang Mundur Dan Bukan Mengejar Musuh Yang Telah
Hancur. Jadi Kau Bergeraklah Melalui Jalan Pintas Dan
Hancurkan Pasukan Yang Mundur Dari Lembah Gu Sementara
Aku Menuju Lembah Xie. Jika Mereka Kabur Tidak Perlu
Mengejarnya Terlalu Jauh, Tetapi Usahakan Merebut Sebanyak
Mungkin Kereta Persediaan Mereka."

Zhang He Segera Bergerak Untuk Menjalankan Rencana Ini.

Kemudian Sima Yi Memberi Perintah, "Kita Akan Pergi Menuju


Lembah Xie Melalui Xicheng. Walaupun Xicheng Adalah Tempat
Kecil Tetapi Tempat Itu Sangat Penting Untuk Pasukan Shu
Karena Merupakan Depot Persediaan Mereka. Jalan Ini Juga
Merupakan Jalan Utama Menuju Nanan, Tianshui Dan Anding.
Jika Tempat Ini Dapat Direbut Maka Ke 3 Tempat Itu Akan
Jatuh Ketangan Kita."

Sima Yi Meninggalkan Shen Yi Dan Shen Dan Untuk Menajga


Liliu Dan Segera Bergerak Menuju Lembah Xie.

Setelah Zhuge Liang Mengirim Ma Xu Untuk Menjaga Jieting Dia


Selalu Gelisah. Kemudian Datang Utusan Yang Membawa Peta
Yang Digambar Wang Ping. Zhuge Liang Segera Pergi
Kemejanya Dan Membuka Peta Serta Surat Itu. Setelah
Membacanya Dia Membanting Meja Itu Dengan Penuh Amarah.

"Kesombongan Ma Xu Telah Menghancurkan Seluruh


Pasukanku !" Teriak Dia.
"Mengapa Kau Sangat Marah, Tuan Perdana Menteri ?" Tanya
Mereka Yang Berada Didekatnya.

"Dengan Rencana Ini Aku Dapat Melihat Bahwa Kita Telah


Kehilangan Tempat Yang Penting. Dia Membangun Kemah
Diatas Bukit Tunggal. Jika Pasukan Wei Datang Mengepung
Maka Persediaan Air Kita Akan Diputus. Dalam 2 Hari Pasukan
Kita Akan Memberontak Dan Jika Jieting Sampai Jatuh Lalu
Bagaimana Kita Dapat Mundur ?"

Disini Penasehat Tinggi Yang Yi Berkata, "Aku Tidak Terlalu


Pintar, Tetapi Ijinkan Aku Menggantikan Ma Xu."

Zhuge Liang Menjelaskan Pada Yang Yi Bagaimana Dan Dimana


Untuk Berkemah. Tetapi Belum Yang Yi Menjalankan Tugasnya,
Seorang Penunggang Kuda Tiba Dan Mengabarkan Berita
Mengenai Kejatuhan Jieting Dan Liliu.

Hal Ini Membuat Zhuge Liang Sangat Sedih Dan Dia Menarik
Napas Panjang, "Seluruh Rencana Ini Telah Gagal Dan Ini
Adalah Kesalahanku."

Zhuge Liang Mengirim Guan Xing Dan Zhang Bao Serta


Berkata, "Masing-Masing Dari Kalian Akan Membawa 3 .000
Prajurit Veteran. Kalian Harus Bersembunyi Di Bukit Wugong.
Jika Kalian Bertemu Musuh Jangan Menyerangnya, Tetapi
Bunyikan Genderang Perang Dan Buatlah Mereka Ragu-Ragu
Sehingga Mereka Akan Mundur. Jangan Mengejar Mereka
Tetapi Ketika Mereka Mundur Kalian Segera Pergi Menuju
Benteng Di Yangping."

Dia Juga Mengirim Zhang Yi Untuk Mengumumkan Pemunduran


Pasukan Secara Massal. Ma Dai Dan Jiang Wei Diperintahkan
Untuk Menjaga Pasukan Garis Belakang. Mereka Diperintahkan
Untuk Bersembunyi Sampai Pasukan Yang Paling Belakang
Telah Berhasil Mundur Dan Masuk Wilayah Hanzhong. Utusan
Segera Dikirimkan Menuju Tianshui, Nanan Dan Anding Agar
Semua Pejabat, Tentara Dan Juga Penduduk Meninggalkan
Tempat Itu Dan Menuju Hanzhong. Dia Juga Mengirim Orang
Untuk Mengamankan Ibu Jiang Wei Yang Telah Tua Ke
Hanzhong.
Bab Sesudah: bagian 71

bagian 71

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 71


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:02
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 76

Bab Sebelum: bagian 70

Setelah Semua Hal Ini Selesai, Zhuge Liang Membawa 5.000


Prajurit Untuk Pergi Ke Xicheng Dan Mengosongkan Persediaan
Disana.

Tetapi Utusan Demi Utusan Datang Melaporkan, "Sima Yi


Bergerak Cepat Sekali Menuju Xicheng, Dia Membawa 150.000
Prajurit."

Zhuge Liang Tidak Memiliki Lagi Jendral Disampingnya, Dia


Hanya Memiliki Beberapa Pejabat Sipil Dan 5.000 Prajuritg
Yang 1/ 2 Sedang Mengosongkan Lumbung-Lumbung Beras
Dan Gudang-Gudang Persediaan. Jadi Dia Hanya Memiliki 2
.500 Prajurit Yang Siap Bertempur.

Seluruh Bawahannya Ketakutan Ketika Mendengar Bahwa


Pasukan Musuh Mendekat. Zhuge Liang Segera Naik Keatas
Menara Dan Melihat Sekeliling. Dia Melihat Ada Awan Debu
Berterbangan. Pasukan Wei Mendekat Dari Arah Timur Laut
Dan Barat Laut.

Lalu Dia Memberi Perintah, "Semua Bendera Dan Panji Perang


Harus Disimpan Dan Jka Ada Prajurit Yang Bergerak Atau
Membuat Suara Gaduh Maka Dia Akan Dihukum Mati Segera."

Kemudian Dia Memerintahkan Agar Pintu Gerbang Kota Dibuka


Dan Dia Menempatkan 2 0 Prajurit Berpakain Layaknya
Penduduk Biasa Untuk Menyapu Dan Membersihkan Gerabng
Kota. Dia Juga Meminta Mereka Semua Tidak Ada Yang
Bereaksi Dengan Kedatangan Pasukan Wei Ini Karena Dia Telah
Memiliki Rencana Untuk Mempertahankan Kota.

Ketika Semua Persiapan Sudah Selsai, Dia Mengganti


Pakaiannya Dengan Pakaian Pendeta Tao Berwarna Putihnya
Dan Setelah Itu Dia Meminta Beberapa Pelayannya Untuk
Menyiapkan Kecapi Dan Membakar Sebatang Dupa Harum
Diatas Menara.

Pasukan Pengintai Sima Yi Yang Mendekat Kekota Melihat Hal


Ini Dan Mereka Tidak Berani Masuk Kedalam Kota, Mereka
Kembali Kepada Sima Yi Dan Melaporkan Apa Yang Mereka
Lihat. Sima Yi Bingung Mendengar Laporan Ini Dan Dia
Memerintahkan Agar Pasukannya Berhenti Dan Dia Bersama
Sekelompok Kecil Prajurit Mendekat Kekota. Disana Dia
Menyaksikan Persis Seperti Apa Yang Dilaporkan Kepadanya.
Zhuge Liang Sedang Duduk Diatas Menara Dan Dengan Wajah
Penuh Senyum Dia Memainkan Musik Dengan Santainya.
Disampingnya Ada Pelayannya Yang Membawa Pedang Titah
Kaisar Dan Sementara Pelayan Lainnya Membawa Kipas
Bulunya. Didalam Gerbang Tampa Ada Beberapa Orang Yang
Sedang Membersihkan Gerbang Kota Dan Yang Lainnnya
Menyapu Jalan. Kehidupan Didalam Kota Juga Tampak Normal2
Saja.

Sima Yi Sulit Mempercayai Apa Yang Dilihatnya, Dia Berpikir


Bahwa Pasti Ada Jebakan Atau Perangkap Didalamnya. Dia
Kemudian Menutup Matanya Dan Mendengarkan Musik Yang
Dimainkan Zhuge Liang, Dia Ingin Mengetahui Apakah Ada
Keragu-Raguan Dan Ketakutan Didalam Permainan Musik Itu.
Zhuge Liang Yang Melihat Hal Ini Mengetahui Apa Yang Sima Yi
Lakukan Dan Dia Sengaja Melantunkan Nada2 Yang Mengugah
Hati Sehingga Membuat Sima Yi Bingung. Akhirnya Sima Yi
Berbalik Dan Disana Dia Terus Mengamati Zhuge Liang.

"Aku Yakin Pasti Tidak Ada Pasukan Dibalik Tembok Itu.


Mengapa Kau Memerintahkan Mundur Ayahku ?" Tanya Sima
Zhao.

Sima Yi Menajwab, "Zhuge Liang Selalu Berhati-Hati Dan Tidak


Akan Mengambil Resiko Apapun. Pintu Gerbang Yang Terbuka
Itu Pasti Untuk Memancing Kita Masuk. Jika Pasukan Kita
Masuk Kedalam Kota Dan Disana Ada Perangkap, Maka Kita
Semua Akan Jatuh Dalam Rencana Zhuge Liang. Bagaimana
Kau Tahu Bahwa Didalam Tidak Ada Pasukan ? Tentu Tidak Bisa
Bukan. Sekarang Lebih Baik Kita Perintahkan Pasukan Untuk
Mundur."

Dengan Perintah Ini Maka Pasukan Wei Akhinrya Mundur,


Zhuge Liang Yang Melihat Hal Ini Segera Turun Dari Atas
Tembok Kota Dengan Tangan Gemetar Dan Wajah
Mengeluarkan Keringat Dingin. Tetapi Dia Cukup Senang Dan
Lega Karena Musuh Telah Pergi.

Para Bawahannya Terkagum-Kagum Melihat Hal Ini Dan Mereka


Bertanya, "Sima Yi Adalah Jendral Terhebat Wei Dan Dia
Memimpin 150.000 Prajurit. Tetapi Mengapa Dia Mundur Begitu
Melihatmu Memaikan Musik ?"

Zhuge Liang Berkata, "Dia Mengetahui Reputasiku Yang Selalu


Berhati-Hati Dan Tidak Bermain2 Dengan Resiko. Melihat Hal
Ini Dia Mencurigai Adanya Jebakan Dan Perangkap Didalam
Kota Sehingga Dia Memundurkan Pasukannya. Aku Tidak Suka
Mengambil Resiko Tetapi Saat Ini Tidak Ada Pilihan Lain.
Sekarang Dia Akan Berhadapan Dengan Guan Xing Dan Zhang
Bao Yang Aku Perintahkan Untuk Bersembunyi Dibukit Dan
Menunggu Pasukan Wei Yang Lewat."

Mereka Semua Masih Sangat Ketakutan Tetapi Semuanya


Memuji Kedalaman Pandangan Pemimpin Mereka Ini Dan Juga
Rencana2 Misteriusnya Serta Strategi2 Jitunya.

"Kita Seharusnya Lari Meninggalkan Tempat Ini." Kata Mereka


Semua.

"Apa Yang Dapat Kita Lakukan Dengan 2 .500 Prajurit Bahkan


Jika Kita Lari ? Kita Pasti Belum Pergi Jauh Sebelum Tertangkap
Mereka." Kata Zhuge Liang.

"Tetapi Jika Aku Berada Diposisi Sima Yi, Aku Tidak Akan
Mundur." Kata Zhuge Liang Tersenyum Mengetahui Bahwa Dia
Sudah Menemukan Kelemahan Sima Yi.
Dia Memberikan Perintah Bahwa Seluruh Penduduk Boleh
Mengikuti Pasukan Menuju Hanzhong Karena Sima Yi Pasti
Akan Kembali.

Mereka Segera Meninggalkan Xincheng Dan Menuju Han Zhong.


Segera Seluruh Penduduk Dan Pasukan Serta Persediaan Dari 3
Kota Juga Ikut Masuk Kedalam Hanzhong.

Sima Yi Yang Mundur Segera Melintas Di Bukit Wugong. Tiba-


Tiba Terdengar Bunyi Genderang Perang Pasukan Shu Dari
Balik Bukit.

Sima Yi Berkata Pada Anaknya, "Sekaran Kau Lihat, Jika Kita


Tidak Mundur Pasti Kita Akan Jatuh Kedalam Jebakan Zhuge
Liang."

Kemudian Terlihat Ada Pasukan Bergerak Cepat Mendekat,


Disalah Satu Bendera Terlihat Tulisan "Jendral Harimau
Pasukan Kanan Zhang Bao." Pasukan Wei Langsung Ketakutan
Dan Lari, Banyak Dari Mereka Meninggalkan Senjata Dan
Pakaian Perang Mereka. Tetapi Belom Mereka Pergi Terlalu Jauh
Tiba-Tiba Terdengar Lagi Bunyi Ledakan Dan Genderan Perang
Serta Bendera Pasukan Bertuliskan "Jendral Naga Pasukan Kiri,
Guan Xing." Suara Keributan Pasukan Shu Ini Memenuhi
Seluruh Daerah Perbukitan Itu. Getarananya Serasa
Menguncang Bumi. Tidak Ada Yang Tahu Berapa Banyak
Pasukan Musuh Dan Hal Ini Menambah Kepanikan Pasukan Wei.
Mereka Segera Meninggalkan Persediaan Mereka Dan Segera
Lari Menyelamatkan Diri. Zhang Bao Dan Guan Xing Yang
Diperintahkan Tidak Untuk Mengjear Pasukan Wei Hanya
Mengumpulkan Pampasan Perang Yang Ditinggalkan Musuh.

Sima Yi Berpikir Bahwa Seluruh Lembah Dipenuhi Pasukan Shu.


Dia Tidak Berani Menggerakan Pasukannya Dan Segera Kembali
Ke Jieting.

Pada Saat Ini Cao Zhen Mendengar Pasukan Shu Telah Mundur
Dan Dipun Mengejar Mereka. Tetapi Pd Tempat-Tempat
Tertentu Dia Selalu Mendapatkan Perlawanan Sengit Dari
Pasukan Ma Dai Dan Jiang Wei. Bukit-Bukit Dan Lembah2
Tampaknya Selalu Dipenuhi Pasukan Shu Sehingga Cao Zhen
Menjadi Waspada. Kemudian Chen Zao, Pemimpin Pasukannya
Terbunuh Oleh Ma Dai Dan Prajuritduanya Menjadi Panik.
Pasukan Shu Bergerak Terus Secepatnya Siang Dan Malam
Untuk Kembali Ke Hanzhong.

Zhao Yue Dan Deng Zhi Yang Bersembunyi Di Lembah Gu


Mendengar Bahwa Pasukan Shu Sudah Mundur.

Lalu Zhao Yue Berkata, "Pasukan Wei Pasti Datang Menyerang


Kita Sementara Kita Mundur. Oleh Karena Itu Aku Akan
Mengambil Posisi Dibelakang Menghadang Mereka. Kau
Bawalah Pasukanmu Dan 1/ 2 Pasukanku. Aku Akan
Mengikutimu Dan Mejaga Jarak. Dengan Begitu Kia Dapat
Melindungi Jalan Mundur Kita."

Guo Huai Memimpin Pasukan Wei Menuju Lembah Gu.

Dia Memangil Pemimpin Pasukannya Su Yong Dan Berkata,


"Zhao Yue Adalah Pendekar Tanpa Tanding. Kau Harus Selalu
Waspada Jadi Tidak Jatuh Kedalam Perangkapnya Sementara
Mereka Sedang Mundur."

Su Yong Dengan Tersenyum Menjawab, "Jika Kau Membantuku,


Komandan, Maka Kita Pasti Bisa Menangkap Zhao Yue Ini."

Akhirnya Su Yong Dengan 3 .000 Prajurit Segera Bergegas Dan


Masuk Kedalam Lembah Gu. Dia Melihat Dari Kejauhan Ada
Panji-Panji Perang Yang Bertuliskan "Zhao Yue Dari
Changshan.". Hal Ini Membuat Takut Dirinya Dan Diapun
Mundur.

Tetapi Belum Jauh Dia Mundur, Tiba-Tiba Terdengar Bunyi


Berisik Dibalakngnay Dan Segera Seorang Pendekar Mengejar
Pasukanya Seraya Berkata, "Apakah Kau Mengenali Zhao Yue
Dari Changshan !!!"

Su Yong Langsung Ketakutan.

"Darimana Kau Datang ? Apakah Ada Zhao Yue Lain ?"


Tetapi Su Yong Tidak Mampu Bertahan Dan Segera Dia Menjadi
Korban Dari Tombak Zhao Yue. Psaukannya Kacau Balau Dan
Zhao Yue Segera Bergerak Menuju Pasukan Utama Yang
Mundur Ke Han Zhong.

Tetapi Segera Pasukan Lain Datang Mengejar, Kali Ini Dipimpin


Oleh Salah Satu Jendral Guo Huai Namanya Adalah Wan Zheng.
Zhao Yue Menunggu Ditengah Jalan Kedatangan Pasukan Wan
Zheng, Pasukan Shu Yang Lain Telah Pergi Sejauh 2 0 Li Ketika
Mereka Tiba. Ketika Wan Zheng Melihat Siapakah Yang
Menghadangnya Dia Menjadi Ragu Dan Berhenti. Zhao Yue
Seorang Diri Menjaga Tempat Itu Sampai Matahari Terbenam
Ketika Dia Mundur Dan Mengejar Pasukannya Yang Telah Lebih
Dahulu Mundur.

Guo Huai Dan Pasukannya Tiba Dan Bertemu Dengan Wan


Zheng Yang Berkata, "Zhao Yue Masih Gagah Perkasa Seperti
Ketika Dia Muda. Dia Menjaga Barisan Belakang Pasukannya
Dengan Cermat. Aku Tidak Berani Bertindak Gegabah."

Guo Huai Kesal Dan Dia Memerintahkan Wan Zheng Untuk


Mengejar Pasukan Shu Yang Mundur Itu. Satt Ini Wan Zheng
Mimimpin 100 Prajurit Kavaleri.

Kemudian Ketika Mereka Sampai Kesuatu Hutan Dan


Memasukinya Tiba-Tiba Terdengar Suara Teriakan Dari Arah
Belakang, "Zhao Yue Ada Disini !!!"

Segera Kepanikan Melanda Pasukan Wei Dan Banyak Dari


Mereka Jatuh Dari Kudanya. Yang Lainnya Segera Lari Terbirit-
Birit Menuju Kesegala Arah. Wan Zheng Sendiri Kebingungan
Dan Akhirnya Zhao Yue Memanahnya Dan Mengenai Helm Dari
Wan Zheng. Dia Sangat Ketakutan Sampai Akhirnya Jatuh
Kedalam Sungai.

Kemudian Zhao Yue Mendekat Dan Dengan Menggnakan


Tombaknya Untuk Menunjuk Wan Zheng Dia Berkata, "Pergilah
!!! Aku Tidak Akan Membunuhmu, Pergi Dan Katakan Pada Guo
Huai Untuk Segera Datang Dan Menemui Sang Kematian."
Wan Zheng Segera Melarikan Diri Sementara Zhao Yue
Meneruskan Perjalanannya. Tidak Ada Lagi Gangguan Untuk
Seterusnya Didalam Perjalanan Pasukan Zhao Yue Yang Mundur
Ke Hanzhong Ini.

Cao Zhen Dan Guo Huai Mengambil Sendiri Semua Jasa Atas
Pembebasan 3 Kota Yaitu Nanan, Tianshui Dan Anding.

Pasukan Shu Telah Mencapai Hanzhong Sebelum Sima Yi Berani


Untuk Mengerakkan Pasukannya. Dia Mencoba Menuju Xicheng
Dan Disana Dia Mendengar Dari Beberapa Orang Yang
Sebelumnya Bersembunyi Dibukit Bahwa Zhuge Liang Memang
Tidak Memiliki Prajurit Didalam Kotanya Kecuali Ke 2 .500
Prajurit Yang Diperintahkannya Menyamar. Dia Juga Tidak
Memiliki Jendral Didalam Kota Dan Hanya Beberapa Pejabat
Sipit. Dia Juga Mendengar Bahwa Guan Xing Dan Zhang Bao
Hanya Memiliki Beberapa Ribu Prajurit Saja Dan Mereka Hanya
Membuat Keributan Saja Untuk Menakut-Nakuti Pasukan Wei.

Sima Yi Langsung Merasa Sedih Ketika Tahu Bahwa Dia Telah


Tertipi.

"Zhuge Liang Ini Sangat Pintar Sekali, Dia Denganku Bagaikan


Bumi Dan Langit." Kata Sima Yi Dengan Penuh Penyesalan.

Dia Segera Menenangkan Keadaan Dan Setelah Itu Kembali Ke


Chang An.

Dia Menemui Kaisar Wei Yang Sangat Senang Dengan


Keberhasilannya Dan Berkata, "Semua Karena Jasa Besarmu
Sehingga Seluruh Daerah Bukit Barat Menjadi Milikku Lagi."

Sima Yi Menjawab, "Tetapi Pasukan Shu Di Hanzhong Belum


Dihancurkan. Oleh Karena Itu Aku Mohon Agar Aku Diberikan
Perintah Untuk Menyerang Hanzhong Juga."

Cao Rui Senang Dan Menyetujuinya, Dia Memberikan Perintah


Agar Sima Yi Membangun Pasukan Besar Untuk Menyerang
Shu.
Tetapi Tiba-Tiba Salah Seorang Pejabat Istana Berkata,
"Hambamu Ini Dapat Mengusulkan Sebuah Rencana Yang Tidak
Hanya Dapat Mengalahkan Shu Tetapi Juga Menguasai Wu."

Zhou Fang Memperdayai Cao Xiu.

Yang Mengusulkan Rencana Adalah Kepala Sekertariat


Kekaisaran Yang Bernama Sun Zu.

"Jelaskan Mengenai Rencanamu Ini." Kata Kaisar Wei.

Dan Sun Zu Kemudian Berkata, "Ketika Kaisar Terdahalu Yaitu


Kaisar Cao Menyerang Han Zhong, Hanya Karena Zhang Lu
Berhasil Ditangkap Terlebih Dahulu Maka Nanzheng Dapat
Direbut. Dia Sering Berkata Bahwa Nanzheng Adalah Daerah
Sulit, Disana Banyak Sekali Tebing2 Tinggi Dan Jalan-Jalan
Kecil. Sangat Sulit Bagi Pasukan Kita Melewatai Tempat Itu.
Jika Wei Mengirim Pasukan Ketempat Seperti Itu Maka Wu Pasti
Akan Menyerang Dari Timur.Saranku Adalah Untuk Membagi
Pasukan Barat Kita Dibawah Beberapa Jendral Dan Masing-
Masing Diperintahkan Menuju Tempat-Tempat Strategis Dan
Menjaganya. Mereka Akan Mambangun Kekuatan Militer Dan
Melatih Pasukan Mereka. Dalam Beberapa Tahun Maka Dataran
Tengah Akan Makmur Dan Sementara Wu Dan Shu Akan
Bertengkar Sendiri. Setelah Itu Mereka Akan Mudah Untuk
Ditaklukkan. Aku Harap Yang Mulia Mau Mempertimbangkan
Usulan Ini."

"Bagaimana Menurut Guru(Seharusnya Dalam Bahasa


Inggrisnya Adalah Master) Zhong Da ?" Tanya Cao Rui Kepada
Sima Yi.

Dia Menjawab, "Saran Menteri Sun Zu Sungguh Baik."

Akhirnya Cao Rui Memerintahkan Sima Yi Untuk Mengambarkan


Rencana Pertahanan Dan Penempatan Pasukan Untuk Daerah
Barat. Dia Memerintahkan Guo Huai Dan Zhang He Untuk
Menjaga Chang An. Dan Setelah Memberikan Hadiah Pada
Pasukannya, Kaisar Wei Kemudian Kembali Ke Luo Yang.
Ketika Zhuge Liang Sampai Di Hanzhong Dia Mendapat Laporan
Bahwa Zhao Yue Dan Deng Zhi Belum Tiba. Zhuge Liang
Langsung Bersedih Didalam Hatinya Dan Dia Memerintahkan
Guan Xing Dan Zhang Bao Untuk Mencari Mereka. Tetapi Belum
Zhang Bao Dan Guan Xing Berangkat, Zhao Yue Dan Deng Zhi
Tiba Dengan Pasukan Mereka Yang Tidak Kehilangan Satu
Orangpun Ataupun Kuda.

Ketika Mereka Mendekat, Zhuge Liang Segera Keluar Dari Kota


Untuk Menyambut Mereka.

Seger Zhao Yue Turun Dari Atas Kudanya Dan Bersujud


Ketanah Serta Berkata, "Perdana Menteri Seharusnya Tidak
Perlu Keluar Menyambut Jendral Yang Kalah Dalam
Peperangan."

Tetapi Zhuge Liang Segera Membantunya Berdiri Dan Berkata,


"Kesalahan Itu Adalah Milikku. Kesalahanku Adalah Karena
Ketidak Cermatanku Dan Karena Aku Kurang Bijak Sehingga
Menyebabkan Petaka Ini. Tetapi Bagaimana Kau Dapat Kembali
Tanpa Kekuarangan Sesuatu Apapun ?"

Dan Deng Zhi Langsung Menjawab , "Itu Karena Jendral Zhao


Ini. Dia Mengirimku Untuk Bergerak Lebih Dahulu Didepan
Sementara Dia Menjaga Dibelakang Dan Menangkis Semua
Serangan. Dia Membunuh Salah Satu Jendral Musuh Dan Hal
Ini Membuat Takut Yang Lainnya. Oleh Karena Itu Maka
Pasukan Kami Tidak Kehilangan Apapun Dalam Perjalanan Ini."

"Benar-Benar Seorang Jendral Yang Hebat !!!" Kata Zhuge


Liang.

Dia Lalu Memerintahkan Agar Zhao Yue Diberikan 50 Tael Emas


Dan Juga Pasukannya 10.000 Gulung Sutra.

Tetapi Semua Ini Kemudian Ditolak Oleh Zhao Yue Dan Dia
Berkata, "Seluruh Pasukan Tidak Menyelesaikan Apapun Dan
Ini Juga Adalah Salah Kami. Aturan Mengenai Hadiah Dan
Hukuman Harus Dijalankan Dengan Benar. Aku Mohon Agar
Semua Benda Ini Disimpan Kembali Sampai Tiba Musim Dingin
Dimana Dapat Dibagikan Keseluruh Pasukan."
"Ketika Kaisar Pertama Masih Hidup Dia Tidak Pernah Berhenti
Memuji Kebajikan Zhao Yue. Kaisar Pertama Sungguh Benar
Dalam Hal Ini." Kata Zhuge Liang.

Dan Rasa Hormat Zhuge Liang Kepada Zhao Yue Makin


Bertambah Besar.

Kemudian Dia Segera Mengadakan Sidang Dan Disana Ma Xu,


Wang Ping, Wei Yan Dan Gao Xiang Dipanggil Untuk Dimintai
Keterangan. Wang Ping Dipanggil Pertama Dan Segera
Dimarahi.

"Aku Memerintahkanmu Dan Ma Xu Untuk Menajaga Jie Ting.


Kenapa Kau Tidak Memprotes Rencananya Mendirikan Kemah
Dibukit Dan Mencegah Kekalahan Total Ini ?"

"Aku Telah Memprotes Hal Ini Berulang Kali. Aku Menyarankan


Untuk Membuat Benteng Dipersimpangan Jalan Utama Tetapi
Penasehat Ma Tidak Setuju Dan Malah Memarahi Diriku. Jadi
Aku Memimpin 5.000 Prajurit Untuk Membangun Kemah Kecil
Dipersimpangan Jalan Itu. Ketika Pasukan Wei Menerang Dan
Mengepung Penasehat Ma, Aku Memimpin Pasukanku Untuk
Menyerang Mereka Belasan Kali Tetapi Aku Tidak Dapat
Menembus Pertahanan Mereka Dan Kehancuran Itu Datang
Cepat Sekali. Banyak Dari Prajurit Kita Yang Akhirnya Menyerah
Dan Pasukanku Teralalu Sedikit Untuk Mempertahankan Daerah
Itu. Oleh Karena Itu Aku Pergi Menemui Wei Yan Untuk
Meminta Bantuan. Lalu Kami Disergap Dan Terpojok Disebuah
Lembah, Beruntung Kami Dapat Lolos Dari Kepungan Itu
Setelah Pertempuran Yang Sengit. Kami Berusaha Kembali
Kekemahku Yang Ada Dipersimpangan Jalan Tetapi Musuh
Sudah Menguasainya. Kemudian Kami Menuju Liliu Dan
Ditengah Jalan Kami Bertemu Gao Xiang. Lalu Kami
Memutuskan Untuk Mencoba Merebut Kembali Kemah Diatas
Bukit Dengan Harapan Dapat Menguasai Kembali Jieting. Tetapi
Ketika Tidak Ada Seorang Prajuritpun Disana Maka Akupun
Curiga. Dari Atas Bukit Aku Melihat Wei Yan Dan Gao Xiang
Terdesak Oleh Pasukan Musuh Sehingga Aku Menyelamatkan
Mereka. Segera Setelah Itu Kami Ber3 Menuju Yangping Untuk
Mencegah Pasukan Musuh Masuk Ke Hanzhong. Hal Ini Semua
Bukan Dikarena kan Karena Aku Tidak Memprotes Keputusan
Penasehat Ma. Tuan Perdana Menteri Dapat Mengkonfirmasikan
Pernyataanku Ini Dari Para Jendral Yang Lainnya."

Zhuge Liang Memerintahkan Dia Untuk Keluar Dan Memanggil


Ma Xu. Dia Masuk Dengan Mengikat Tubuhnya Sendiri Dan
Segera Bersujud Didepan Pintu Masuk Tenda Zhuge Liang.

Zhuge Liang Kemudian Marah Besar Dan Berkata, "Kau Telah


Membaca Berbagai Buku Dan Kita Perang Sejak Kau Masih
Kecil. Kau Sangat Mengetahui Tentang Peperangan. Aku
Mempercayakan Kepadamu Untuk Menjaga Jie Ting Dan Kau
Bersumpah Atas Dirimu Dan Seluruh Keluargamu Untuk
Melakukan Yang Terbaik. Tetapi Kau Tidak Mau Mendengarkan
Wang Ping Dan Menyebabkan Malapetaka Ini. Pasukan Kita
Telah Dikalahkan, Banyak Pemimpin Yang Tewas, Kota-Kota
Dan Daerah Hilang. Jika Aku Tidak Membuatmu Menjadi Contoh
Dan Menegakkan Hukum Bagaimana Aku Akan Menjaga Displin
Didalam Pasukanku Ini ? Kau Telah Bersalah Dan Kau Harus
Membayar Kesalahanmu Ini. Setelah Kematianmu, Maka Anak
Mu Akan Aku Rawat Dan Aku Akan Memastikan Bahwa
Keluargamu Tetap Mendapatkan Upah Bulanan Mereka. Jangak
Kau Khawatirkan Lagi Nasib Mereka."

Zhuge Liang Memerintahkan Agar Algojo Segera Membawa Ma


Xu Keluar.

Ma Xu Menangis Dengan Sedih Dan Berkata,"Kasihanilah Aku,


Tuan Perdana Menteri ! Kau Telah Seperti Ayah Bagitu. Aku
Tahu Bahwa Kesalahanku Ini Adalah Mati. Tetapi Aku Mohon
Kau Mengingat Bagaimana Raja Shun Memperkerjakan Yu
Setelah Membunuh Ayah Yu. Walaupun Aku Mati, Aku Tidak
Akan Menyesal Dialam Sana."

Zhuge Liang Lalu Menyeka Air Matanya Dan Berkata, "Kita


Telah Seperti Saudara Dan Anak-Anakmu Akan Kuanggap
Seperti Anak-Anakku Sendiri. Aku Tahu Apa Yang Harus Aku
Lakukan."

Prajurit Lalu Membawanya Ma Xu Keluar Dan Didepan Gerbang


Utama, Ma Xu Akan Dihukum Mati. Kemudian Tiba-Tiba
Penasehat Tinggi Jiang Wan Baru Saja Tiba Dari Ibu Kota
Cheng Du Ketika Dia Melewati Tempat Eksekusi Itu. Dia
Meminta Agar Algojo Menunda Hukuman Itu Dan Kemudian Dia
Pergi Menemui Zhuge Liang.

"Dahulu Kala Raja Chu Menghukum Mati Cheng Dechen Karena


Kekalahannya Dalam Peperangan. Karena Hal Ini, Musuhnya
Pangeran Wen Dari Jin Bergembira. Hal Ini Menyebabkan
Kekacauan Diseluruh Negeri Dan Sekarang Kau Akan
Melakukan Kesalahan Yang Sama Dengan Menghukum Mati
Seseorang Yang Memiliki Reputasi Yang Diakui. Tidak Dapatkah
Kau Mengampuni Dirinya ?""

Zhuge Liang Tetap Mengeluarkan Air Mata Tetapi Dia Berkata,


"Sun Tzu Selalu Berkata Bahwa Salah Satu Jalan Untuk
Mendapatkan Keberhasilan Adalah Dengan Menegakkan
Supremasi Hukum. Sekarang Kekacauan Dan Peperangan
Terjadi Diselurh Penjuru Negeri. Jika Hukum Tidak Ditaati
Bagaimana Mungkin Pemberontakan Dapat Diredakan ? Dia
Harus Mati."

Segera Algojo Melaksanakan Tugasnya Dan Kemudian


Membawa Kepala Ma Xu Sebagai Bukti Dan Zhuge Liang
Menangis Sedih Sekali.

"Kenapa Kau Menangis Untuk Dia Padahal Dia Memamng


Pantas Dihukum Menurut Dirimu ?" Tanya Jiang Wan.

"Aku Tidak Menangis Karena Ma Xu, Tetapi Karena Aku


Mengingat Kata-Kata Kaisar Pertama. Pada Saat2 Terakhirnya
Di Baidicheng Dia Berkata, 'Kata-Kata Ma Xu Melebihi Apa Yang
Dapat Dilakukannya. Jangan Kau Gunakan Dia Untuk Hal-Hal
Penting.' Sekarang Hal Itu Menjadi Kenyataan Dan Aku Sangat
Menyesal Karena Aku Telah Diperingatkan Mengenai Hal Ini.
Makanya Sekarang Aku Sangat Bersedih."

Setiap Pejabat Yang Ada Disana Ikut Bersedih. Ma Xu Baru


Berusia 3 9 Tahun Dan Dia Menemui Ajalnya Pada Bulan Ke 5
Ditahun Ke 6 Masa Jian Xing (Tahun 2 2 8).
Kepala Ma Xu Kemudian Dipertontonkan Kesekeliling Kemah.
Kemudian Dijahit Kembali Denga Badannya Dan Dikuburkan.
Zhuge Liang Memimpin Upacara Pemakamannya Dan Dia
Memerintahkan Agar Upah Bulanan Tetap Dikirimkan Kepada
Keluarganya Dan Mereka Ditenangkan Sebaik Mungkin.

Kemudian Zhuge Liang Mengirim Surat Kepada Istana Kaisar


Dan Memerintahkan Jiang Wan Untuk Membawanya. Didalam
Surat Itu Zhuge Liang Mengusulkan Agar Pangkatnya
Diturunkan.

"Kenapa Perdana Menteri Meminta Hal Seperti Ini ?" Tanya Liu
Chan Kepada Para Pembantunya, "Kalah Dan Menang Adalah
Urusan Biasa Dalam Peperangan."

Penasehat Fei Yi Berkata, "Seorang Pemimpin Harus


Menjunjung Tinggi Hukum, Karena Tanpa Itu Bagaiman Dia
Mendapat Dukungan Rakyat ? Sudah Sepantasnya Perdana
Menteri Diturunkan Jabatannya."

Segera Titah Kaisar Dituliskan Dan Dengan Itu Pangkat Zhuge


Liang Diturunkan Sebagai Jendral Pasukan Kanan, Tetapi
Posisinya Sebagai Instruktur Negara Dan Komandan Pasukan
Tetap Dipertahankan. Sementara Itu Fei Yi Yang Diutus Untuk
Membawa Titah Ini.

Fei Yi Segera Pergi Ke Han Zhong Dan Memberikan Titah Ini


Pada Zhuge Liang Yang Bersujud Menerimanya. Fei Yi Berpikir
Bahwa Zhuge Liang Sekarang Sedang Bersedih Jadi Dia
Berusaha Untuk Memberi Selamat Untuk Hal Lainnya.

"Sungguh Suatu Berita Gembira Bagi Shu Ketika Kau Berhasil


Merebut 4 Daerah Dibarat Laut." Kata Fei Yi.

"Apa Maksudmu Mengatakan Hal Ini ? Keberhasilan Yang Diikuti


Dengan Kegagalan Bukanlah Keberhasilan. Bahkan Sungguh
Memalukan Untuk Mendengar Pujian Seperti Ini."

"Yang Mulia Kaisar Pasti Sangat Senang Mendengar Mengenai


Jiang Wei."
Pernyataan Ini Juga Membuat Zhuge Liang Marah Dan Dia
Menjawab, "Ini Adalah Kesalahanku Sehingga Pasukan Kita
Kembali Tanpa Mendapatkan Satu Daerahpun. Apa Artinya Bagi
Wei Hanya Kehilangan Jiang Wei ?"

Fei Yi Mencoba Lagi Dan Berkata, "Tetapi Dengan 100.000


Prajurit Veteran Kau Dapat Menyerang Wei Lagi."

Kata Zhuge Liang, "Ketika Kami Berada Di Qishan Dan Lembah


Gu Jumlah Kami Lebih Banyak Dari Musuh Tetapi Kami Tidak
Dapat Mengalahkan Mereka. Sebaliknya, Mereka Memukul
Mundur Pasukan Kita. Kemenangan Sebenarnya Bukan
Ditentukan Oleh Banyaknya Prajurit Tetapi Lebih Pada
Kepemimpinan. Sekarang Kita Harus Mengurangi Jumlah
Pasukan, Menemukan Kesalahan Kita Dan Mengusahakan Untuk
Memperbaiki Kelamahan Pasukan Kita Serta Mempersiapkan
Untuk Masa Depan. Jika Kita Lakukan Hal Ini Maka Apa
Gunanya Pasukan Yang Besar ? Setelah Ini Semua Orang Harus
Melihat Kemasa Depan Demi Negara Kita Dan Juga Agar Kalian
Dengan Cermat Harus Berani Melawan Kekuranganku Dan Juga
Menyalahkan Ketidak Efisienan Caraku. Dengan Ini Semua
Maka Kita Akan Berhasil, Pemberontakkan Dapat Dipadamkan
Dan Jasa Dapat Dihasilkan."

Fei Yi Dan Pejabat Yang Lainnya Segera Memberi Hormat Untuk


Pemikiran Ini. Fei Yi Segera Kembali Ke Ibu Kota Dan
Meninggalkan Zhuge Liang Di Han Zhong Dimana Dia
Mengistirahatkan Pasukannya Serta Melakukan Apa Yang Dapat
Dilakukannya Untuk Rakyat. Dia Melatih Pasukan Juga Memberi
Semangat Pada Penduduk Dan Melakukan Penelitian Tekhnologi
Untuk Mengembangkan Peralatan Militer Yang Canggih.
Terutama Peralatan Untuk Pengepungan Kota Dan
Penyebrangan Sungai. Dia Juga Mengumpulkan Persediaan
Makanan Dan Membangun Perbentengan. Semuanya Dilakukan
Utnuk Keperluan Dimasa Depan.

Mata-Mata Wei Mengetahui Apa Yang Terjadi Di Shu Dan


Segera Kembali Melaporkannya Ke Luo Yang. Kaisar Wei
Kemudian Memanggil Sima Yi Dan Seluruh Pejabat Lainnya
Untuk Berdiskusi Bagaimana Caranya Agar Shu Dapat
Dikalahkan.
"Shu Tidak Dapat Diserang Sekarang." Jawab Sima Yi, "Dalam
Cuaca Panas Seperti Ini Mereka Tidak Akan Keluar Dan Jika
Kita Serang Mereka Hanya Akan Bertahan Ditempat Strategis
Dan Akan Sangat Sulit Bagi Kita Untuk Dapat Mengalahkan
Mereka."

"Apa Yang Harus Kita Lakukan Jika Mereka Menyerang Kembali


?" Tanya Kaisar Wei.

"Aku Telah Bersiap Untuk Hal Itu. Aku Yakin Zhuge Liang Akan
Mencontoh Han Xin Yang Diam-Diam Menyebrang Sungai Untuk
Menuju Chencang. Aku Merekomendasikan Seseorang Untuk
Menjaga Tempat Itu Dengan Membangun Benteng Dan
Memastikan Bahwa Tempat Itu Akan Aman. Dia Memiliki Tubuh
Besar Dan Kuat, Seorang Pemanah Terbaik Di Wei Dan Juga
Ahli Strategi. Dia Akan Dapat Menahan Serangan Shu."

Kaisar Wei Amat Senang Dan Dia Bertanya Mengenai Nama


Orang Itu.

"Dia Bernama Hao Zhao Dan Sekarang Dia Adalah Komandan


Di He Xi."

Kaisar Wei Setuju Dan Dia Mengeluarkan Titah Agar Hao Zhao
Diangkat Menjadi Jendral Penjaga Barat Dan Mengirimnya
Sebagai Komandan Di Chencang.

Segera Setelah Hal Ini Selesai, Cao Xiu Yang Merupakan


Menteri Perang Dan Komandan Di Yang Zhou Mengirim Surat
Kepada Kaisar Dan Berkata Zhou Fang Gubernur Po Yang Di Wu
Ingin Menyerah. Dia Telah Mengirim Utusan Untuk Menjelakan
Mengenai Bagaimana Cara Mengalahkan Wu Dan Memohon
Agar Pasukan Dikirimkan Segera.

Cao Rui Kemudian Memerintahkan Sima Yi Untuk Meneliti


Dokumen2 Itu.

"Tampaknya Sangat Beralasan. Wu Dapat Dihancurkan, Bila


Tidakpun Maka Mereka Akan Mengalami Kekalahan Besar.
Biarkan Aku Pergi Dengan Pasukan Untuk Membantu Cao Xiu."
Tetapi Dari Antara Para Pejabat Istana Yang Hadir Jia Kui
Menolak Rencana Ini, "Apa Yang Orang Dari Wu Ini Katakan
Dapat Berarti 2 Hal. Jangan Percayai Surat-Surat Itu. Zhou
Fang Sangat Bijak Dan Juga Licik, Tampaknya Tidak Mungkin
Dia Menyerah Begitu Saja. Ini Pasti Adalah Salah Satu Strategi
Untuk Mengecoh Pasukan Kita."

"Saranmu Memanmg Benar Tetapi Kesempatan Seperti Ini Juga


Tidak Boleh Dilewatkan Begitu Saja." Kata Sima Yi.

"Kau Dan Jia Kui Kuperintahkan Untuk Pergi Dan Menolong Cao
Xiu." Kata Kaisar Wei.

Sima Yi Dan Jia Kui Segera Berangkat.

Pasukan Besar Yang Dipimpin Oleh Cao Xiu Begera Ke


Huancheng. Jia Kui Yang Ditemani Dengan Jendral Man Chong
Dan Gubernur Hu Zi Dari Dong Wan Bergerak Untuk Merebut
Yang Cheng. Sima Yi Memimpin Pasukan Ke 3 Menuju Jiang
Ling.

Pangeran Wu, Sun Quan Sekarang Berada Di Wu Chang Dan


Dia Segera Mengumpulkan Pejabatnya Serta Berkata,
"Gubernur Po Yang ,Zhou Fang Telah Mengirim Pesan Yang
Mengatakan Cao Xiu Akan Menyerang. Oleh Karena Itu Dia
Mengirimkan Pesan Kepada Istana Wei Mengenai Penyerahan
Dirinya, Itu Adalah Salah Satu Taktik Untuk Menarik Pasukan
Wei Dalam Jebakan. Sekarang Aku Membutuhkan Saran Dari
Kalian Bagaimana Cara Mengatasi Hal Ini."

Gu Yong Lalu Maju Kedepan Dan Berkata, "Hanya Ada Satu


Orang Yang Cocok Untuk Mengatasi Keadaan Ini Yaitu Lu Xun."

Akhirnya Lu Xun Dipanggil Dan Diangkat Menjadi Panglima


Tinggi, Jendral Yang Menentramkan Utara Dan Komandan
Utama Seluruh Pasukan Serta Instruktur Militer Serta Kepala
Urusan Negara. Seluruh Pejabat Baik Sipil Ataupun Militer
Dipercayakan Kepadanya.
Setelah Menerima Penunjukan Ini, Lu Xun Menginginkan Agar 2
Orang Diangkat Menjadi Asistennya.

Sun Quan Bertanya Siapakah Yang Lu Xun Inginkan Dan Lu


Xun Berkata, "Aku Ingin Zhu Huan Dan Quan Zong Menjadi
Wakilku."

Sun Quan Menyetujuinya Dan Dia Segera Mengangkat Zhu


Huan Sebagai Komandan Kiri Dan Quan Zong Sebagai
Komandan Kanan.

Kemudian Pasukan Besar Berjuman 700.000 Prajurit Segera


Brangkat Dari Jing Zhou. Mereka Bergerak Dalam 3 Divisi. Lu
Xun Ditengah, Zhu Huan Berada Di Kiri Dan Quan Zong
Dikanan.

Kemudian Kata Zhu Huan, "Cao Xiu Ini Bukanlah Orang


Pemberani Juga Bukan Seorang Ahli Strategi. Dia Mendapatkan
Jabatan Itu Karena Dia Adalah Keluarga Cao. Dia Telah Masuk
Dalam Perangkap Zhou Fang Dan Dia Telah Mengerahkan
Pasukannya Jauh Kedalam Wilayah Kita Sehingga Sudah Tidak
Mungkin Mundur Lagi. Jika Komandan Utama Akan Menyerang,
Cao Xiu Pasti Akan Kalah. Setelah Kalah Maka Dia Harus
Memilih Dianatara 2 Jalan Mundur. Salah Satunya Melewati
Jiashi Dikiri Dan Guichi Dikanan. Kedua Jalan Itu Sangat Curam
Dan Juga Sempit. Maka Aku Bersama Pasukanku Akan
Meyiapkan Penyergapan Dijalan Ini, Kita Akan Memblokir Jalan
Mundur Mereka Dan Memotong Rute Pelarian Mereka. Jika Cao
Xiu Dapat Ditangkap Maka Seluruh Pasukan Wei Akan Segera
Mundur. Keberhasilan Pasti Dengan Mudah Didapat Kali Ini.
Kita Harus Membawa Pasukan Menuju Shouchun Setelah Itu
Dimana Dari Sana Xuchang Dan Luoyang Ada Dalam Jangkauan
Kita. Ini Adalah Satu Kesempatan Emas Yang Tidak Mungkin
Kita Dapatkan Lagi."

"Aku Tidak Pikir Rencanamun Cukup Baik. Aku Memiliki


Rencana Yang Lebih Baik Lagi." Kata Lu Xun.

Zhu Huan Kesal Dengan Penolakan Ini Dan Dia Segera


Berpamitan. Lu Xun Kemudian Memerintahkan Zhuge Jin Dan
Beberapa Orang Lainnya Untuk Menjaga Jialing, Disana Dia
Akan Berhadapan Dengan Sima Yi. Menurut Lu Xun Tidak Ada
Lagi Yang Lebih Mampu Unutk Mengatasi Sima Yi Selain Zhuge
Jin.

Cao Xiu Mendekati Huancheng Dan Zhou Fang Keluar Dari


Kotanya Untuk Menyambut Dia.

Cao Xiu Berkata, "Aku Telah Menerima Suratmu Dan


Mengirimnya Pada Kaisar Kami. Dia Telah Mengerahkan 3 Divisi
Pasukan. Adalah Merupakan Sebuah Jasa Besar Bagimu, Tuan,
Jika Seluruh Dataran Selatan Dapat Menjadi Milik Kaisar Wei.
Orang-Orang Berkata Bahwa Kau Sangat Lick Tetapi Aku Tdk
Mempercayai Apa Yang Mereka Katakan Karena Aku Pikir Kau
Jujur Padaku Dan Tidak Akan Mengecewakanku."

Zhou Fang Mengeluarkan Air Mata. Dia Segera Mangambil


Pedang Dari Salah Satu Pengawalnya Dan Seperti Mencoba
Membunuh Dirinya, Tetapi Cao Xiu Menahannya.

Zhou Fang Kemudian Berkata, "Kau Ragu Padaku Karena Ada


Beberapa Orang Dari Wu Dan Wei Telah Meracuni Pikiranmu.
Jika Kau Mendengarkan Mereka Maka Satu-Satunya Jalan
Bagiku Adalah Mati. Langit Akan Membuktikan Ketulusan
Hatiku."

Kemudian Zhou Fang Mencoba Membunuh Dirinya Lagi.

Tetapi Cao Xiu Kemuidian Segera Merebut Pedangnya Dan


Berkata, "Aku Tidak Bermaksud Meragukanmu. Lupakanlah Apa
Yang Kuakatakan Tadi."

Setelah Itu Zhou Fang Dengan Pedangnya Memotong


Rambutnnya Sendiri Dan Berkata, "Aku Sungguh-Sungguh
Bertulus Hati Dan Tuan Jika Kau Tidak Mempercayai Maka
Sekarang Aku Akan Memotong Rambutku Yang Merupakan
Bagian Dari Ayah Dan Ibuku Sendiri Sebagai Tanda Dari
Kesetiaanku."

Kemudian Cao Xiu Tidak Ragu Lagi Dan Mempercayainya. Dia


Kemudian Mengadakan Perjamuan Dan Setelah Selesai Zhou
Fang Kembali Ketempatnya.
Kemudian Jendral Jia Kui Datang Kepada Cao Xiu Dan Ketika
Ditanya Mengapa Dia Datang, Jia Kui Lalu Berkata, "Aku
Datang Untuk Mengingatkan Dirimu, Komandan. Kau Harus
Berhati-Hati Dan Tunggulah Sampai Pasukan Kita Semua Tiba
Dan Dapat Menyerang Bersama-Sama. Seluruh Pasukan Wu
Sekarang Berkemah Di Huancheng."

"Kau Mau Mendapat Bagian Didalam Kemenanganku." Ejek Cao


Xiu.

"Zhou Fang Memotong Rambutnya Sendiri Sebagai Tanda


Ketulusan, Aku Pikir Itu Hanyalah Siasat. Menurut Sejarah
Musim Semi Dan Musim Gugur, Yao Li Memotong Tangannya
Sendiri Sebagai Tanda Loyalitas Sebelum Dia Membunuh Raja
Qing Ji. Pemotongan Bagian Tubuh Tidak Dapat Menjadi
Jaminan. Aku Mohon Kau Tidak Mempercayai Zhou Fang."

"Mengapa Kau Mengucapkan Kata-Kata Seperti Itu Pada Saat


Aku Akan Memulai Ekspedisi Ini ? Kau Menghancurkan
Semangat Pasukan." Kata Cao Xiu.

Dalam Kemarahannya Dia Memerintahkan Algojo Untuk


Menghukum Mati Jia Kui.

Tetapi Para Pejabat Yang Lain Mencegah Hal Itu Dan Memohon
Ampunan Bagi Jia Kui Dengan Berkata, "Sebelum Ekspedisi
Dimulai, Membunuh Jendral Sendiri Akan Membawa Petaka.
Kami Mohon Komandan Menangguhkan Hukuman Ini Sampai
Ekspedisi Berakhir."

Dan Hukuman Atas Jia Kui Pun Ditangguhkan. Tetapi Dia Tidak
Ditugaskan Dalam Ekspedisi Kali Ini Dan Pasukannya Hanya
Ditempatkan Sebagai Pasukan Cadangan. Cao Xiu Sendiri
Berserta Pasukannya Menuju Perbatasan Timur.

Ketika Zhou Fang Mendengar Bahwa Jia Kui Telah Dihukum,


Dalam Hatinya Dia Bersuka Cita Dan Berkata, "Jika Cao Xiu
Mendengar Kata-Katanya Maka Wu Pasti Telah Habis. Langit
Sangat Baik Padaku Dan Memberiku Jalan Untuk Mendapatkan
Kemenangan Besar."
Kemudian Dia Mengirim Utusan Rahasia Ke Huancheng Dan Lu
Xun Mengetahui Bahwa Saatnya Telah Tiba Untuk Mengerakkan
Pasukan. Dia Mengumpulkan Para Pejabatnya Untuk Menerima
Perintah.

Lu Xun Berkata, "Shi Ding Berada Didepan Kita, Daerahnya Ber


Bukit-Bukit Dan Sangat Cocok Untuk Menyiapkan Penyergapan.
Ditempat Itu Kita Akan Menggelar Operasi Pasukan Kita Dan
Menunggu Kedatangan Musuh. Xu Sheng Akan Menjadi
Pemimpin Digaris Depan Dan Seluruh Pasukan Akan Bergerak
Kesana."

Sekarang Cao Xiu Bertanya Kepada Zhou Fang Untuk


Menunjukan Jalan. Ketika Sampai Disuatu Daerah, Cao Xiu
Bertanya, "Tempat Apakah Didepan Sana ?"

Zhou Fang Menjawab ,"Shi Ding, Ini Adalah Tempat Yang Cocok
Untuk Berkemah."

Akhirnya Kemah Utama Didirikan Ditempat Itu.

Tetapi Segera Pasukan Pengintai Melaporkan, "Pasukan Wu,


Tidak Diketahui Jumlahnya Telah Berkemah Diantara
Perbukitan."

Cao Xiu Mulai Khawatir Dan Dia Berkata, "Zhou Fang Berkata
Bahwa Tidak Ada Pasukan Disini. Kenapa Sekarang Ada
Pekemahan Wu ?"

Cao Xiu Segera Mencari Zhou Fang Untuk Bertanya Kepadanya,


Tetapi Prajuritnya Berkata, "Zhou Fang Telah Pergi Bersema
Sekelompok Pengendara Kuda Lainnya. Tidak Ada Yang Tahu
Kemana Dia Pergi."

"Aku Telah Tertipu Dan Masuk Dalam Perangkap. Tetapi Kita


Tidak Perlu Takut Apapun." Kata Cao Xiu Yang Sekarang
Menyesal Tidak Mendengar Saran Jia Kui.

Kemudian Dia Membuat Rencana Untuk Menyerang Musuh Dan


Ketika Rencananya Telah Siap Dia Segera Membentuk Formasi.
Zhang Pu Diangakat Menjadi Pemimpin Pasukan Didepan Dan
Dia Segera Keluar Untuk Menghadapi Pasukan Wu.

"Pemimpin Pemberontak !!! Kemarilah Dan Menyerah !" Teriak


Zhang Pu.

Kemudian Xu Sheng Keluar Dan Berduel Dengannya. Tetapi


Zhang Pu Bukanlah Lawan Xu Sheng Dan Segera Pasukan
Zhang Pu Mundur Kembali.

"Xu Sheng Terlalu Kuat," Kata Zhang Pu Ketika Menemui Cao


Xiu.

"Jika Begitu Maka Kita Akan Mengalahkannya Dengan Siasat."


Kata Cao Xiu.

Dia Mengirim Zhang Pu Dengan 2 0.000 Prajurit Untuk


Bersembunyi Diselatan Shiding Sementara 2 0.000 Prajurit
Lainnya Ditempatkan Dibawah Xeu Qiao Menuju Utara.

Dan Kemudian Cao Xiu Berkata, "Esok Hari Aku Akan


Memimpin 10.000 Prajurit Wu Untuk Bertempur. Kemudian Aku
Akan Berpura-Pura Kalah Dan Menarik Mereka Kebukit
Disebelah Utara. Ketika Mendengar Signal Maka Kita Ber3 Akan
Menyerang Bersama-Sama. Hal Ini Akan Membuat Kita
Mendapatkan Kemenangan."

Dilain Pihak Lu Xun Memanggil Kedua Jendralnya, Zhu Huan


Dan Quan Zong Dan Berkata, "Masing-Masing Dri Kalian Akan
Membawa 3 0.000 Prajurit Dan Mengambil Jalan Pintas Dari Shi
Ding Menuju Kemah Musuh. Berikan Signal Dengan Api Ketika
Kalian Telah Tiba. Pasukan Utama Akan Menyerang Dari Depan
Dan Kita Menyerang Bersama-Sama."

Pada Malam Harinya Kedua Jendral Wu Menggerakan


Pasuaknnya Dan Kira-Kira Tepat Tengah Malam Mereka
Berhasil Sampai Dikemah Wei. Karena Gelap, Zhang Pu Yang
Sedang Bersembunyi Unutk Melakukan Penyergapan Tidak
Mengetahui Bahwa Pasukan Yang Mendekatinya Adalah Musuh,
Dia Mengira Itu Adalah Pasukan Cao Xiu Yang Datang Dan
Begitu Mengetahui Bahwa Itu Adalah Pasukan Musuh Maka
Sudah Terlambat. Dia Akhirnya Terbunuh Oleh Pedang Zhu
Huan. Pasukan Wei Kemudian Melarikan Diri Dan Zhu Huan
Menyalakan Singal Api.

Quan Zong Segera Bergerak Dan Dihadang Oleh Pasukan Xue


Qiao Yang Bersembunyi Diutara. Quan Zong Segera Memulai
Pertempuran, Kemudian Pasukan Zhu Huan Tiba Dan
Membantu. Akhirnya Pasukan Wei Terpaksa Mundur. Pasukan
Wu Terus Mengejar Mereka Dan Kekacauan Terjadi Dikemah
Cao Xiu. Pasukan Wei Bertempur Sendiri Dengan Sesamanya
Dan Pasukan Wu Terus Bertambah Jumlahnya.

Cao Xiu Akhirnya Kabur Menuju Jiashi. Xu Sheng Dengan


Pasukan Utama Tiba Dan Segera Mengejarnya. Pasukan Wei
Banyak Yang Terbunuh Dan Yang Melarikan Diri Segera
Melepaskan Pakaian Perang Mereka Yang Berat.

Cao Xiu Sekarang Sangat Terdesak Dan Dia Berjuang Untuk


Sampai Ke Jiashi. Kemudian Datang Pasukan Yang Dipimpin Jia
Kui Untuk Menyelamatkannya. Cao Xiu Lega Sekaligus Malu
Untuk Bertemu Dengan Bawahannya Itu.

"Aku Tidak Mendengarkan Perkataanmu Dan Sekarang Petaka


Telah Datang Kepada Diriku." Kata Dia.

Jia Kui Menjawab, "Komandan, Kau Harus Segera Pergi Dari


Tempat Ini Karena Jika Pasukan Wu Memblokir Jalan Mundur
Kita Maka Langitpun Tidak Akan Dapat Menyelamatan Kita."

Akhirnya Cao Xiu Bergegas Dan Jia Kui Berusaha Melindungi


Dia Sampai Lolos. Jia Kui Memerinthkan Pasukannya Untuk
Memasang Bendera Diantara Pepohonan Dan Juga Semak-
Semak Dan Juga Pada Jalan-Jalan Setapak. Hal Ini Memberikan
Impresi Bahwa Pasukan Wei Telah Berjaga-Jaga Diberbagai
Tempat. Ketika Xu Sheng Melihat Bendera-Bendera Itu Maka
Dia Pun Menghentikan Pengejaran Karena Khawatir Akan Masuk
Dalam Perangkap Musuh.

Akhirnya Cao Xiu Berhasil Diselamatkan Dan Sima Yi Yang


Tidak Dapat Menembus Pertahanan Jiang Ling Yang Dijaga
Zhuge Jin Segera Mundur Ketika Mendengar Kekalahan Cao
Xiu.

Sementara Itu Lu Xun Menunggu Berita Kemenangan


Pasukannya. Segera Xu Sheng, Zhu Huan Dan Quan Zong Tiba
Dan Melaporan Keberhasilan Mereka. Mereka Juga Membawa
Banyak Sekali Hewan Ternak, Kuda Dan Juga Persenjataan
Perang. 10.000 Prajurit Wei Berhasil Ditangkap. Seluruh
Pasukan Wu Bergembira Atas Kemenangan Ini Dan Lu Xun
Berserta Pasukannya Kembali Ke Wu.

Ketika Mereka Kembali, Sun Quan, Pangeran Wu Keluar


Dengan Ratusan Pejabat Lainnya Untuk Menyambut
Pasukannya. Payung Kekaisaran Memayungi Sun Quan Dan Lu
Xun Yang Berkuda Beriringan.

Ketika Seluru Pejabat Memberikan Sambutannya, Sun Quan


Memperhatikan Bahwa Zhou Fang Tidak Memiliki Rambut Lagi.

Sun Qun Sangat Berterima Kasih Padanya Dan Berkata, "Yang


Kau Lakukan Dan Kau Korbankan Akan Tertulis Dalam
Sejarah."

Dia Mengangkat Zhou Fang Sebagai Bangsawan Shi Ding. Dan


Pesta Besar Diadakan Di Wu.

Lu Xun Berkata, "Cao Xiu Telah Dikalahkan Dan Pasukan Wei


Sekarang Sedang Jatuh Semangatnya. Aku Pikir Ini Saatnya
Untuk Mengirim Surat Ke Shu Untuk Menasehati Zhuge Liang
Agar Menyerang Wei."

Jiang Wei Mengalahkan Pasukan Utara Dengan Membuat Titah


Palsu.

Pada Saat Itu Adalah Musim Gugur Tahun Ke 6 Masa Jian Xin
(Tahun 2 2 9 M) Ketika Pasukan Wei Dikalahkan Oleh Lu Xu
Dari Wu. Cao Xiu Sangat Kecewa Dan Akhirnya Dia Jatuh Sakit
Kemudian Meninggal Tidak Berapa Lama Kemudian Di Luo
Yang, Dia Meninggal Di Usia 5 2 Tahun. Sesuai Titah Cao Rui,
Kaisar Wei, Jasad Cao Xiu Dimakamkan Dengan Tradisi
Kekaisaran.
Kemudian Sima Yi Membawa Pasukan Kembali Ke Luo Yang.

Para Pejabat Yang Lainnya Pergi Menyambutnya Dan Bertanya,


"Kekalahan Komandan Cao Xiu, Sebagian Juga Karena
Salahmu. Kenapa Kau Terburu-Buru Untuk Kembali ?"

Sima Yi Menjawab,"Aku Kembali Karena Alasan Strategi. Aku


Khawatir Zhuge Liang Akan Menyerang Chang An Setelah Dia
Mendengar Berita Kekalahanku. Seluruh Daerah Barat Akan
Hilang Jika Aku Tidak Kembali."

Mereka Semua Mendengarkan Dan Tersenyum Karena Mereka


Mengira Bahwa Sebenarnya Sima Yi Ketakutan.

Surat Dari Wu Kemudian Tiba Di Shu, Mereka Mengusulkan


Untuk Menyerang Wei Secara Bersama-Sama. Surat Itu Juga
Menceritakan Mengenai Keberhasilan Yang Baru Mereka Raih
Dalam Mengalahkan Pasukan Cao Xiu. Liu Chan Sangat Senang
Dengan Kabar Ini Dan Segera Mengirimkan Surat Ini Kepada
Zhuge Liang Di Han Zhong.

Pada Saat Itu Pasukan Berada Dalam Kondisi Terbaiknya,


Prajurit Terlatih Dengan Baik, Kuda-Kuda Juga Sangat Kuat.
Persediaan Sangat Banyak Dan Zhuge Liang Akan Mengusulkan
Untuk Memulai Perang Lagi.

Kemudian Utusan Yang Membawa Surat Itu Tiba Dan


Perjamuan Besar Segera Diadakan. Disaat Itu Tiba-Tiba Angin
Kencang Bertiup Dari Arah Timur Laut Dan Menunbangkan
Sebuah Pohon Didepan Kediaman Zhuge Liang. Ini Adalah
Pertanda Buruk Dan Seluruh Pejabat Disana Menjadi Gelisah.

Zhuge Liang Kemudian Meramal Untuk Mengetahui Maksud


Pertanda Ini Dan Dia Berkata, "Ini Adalah Pertanda Bahwa
Seorang Pemimpin Besar Telah Pergi."

Mereka Sulit Percaya Ramalan Ini Tetapi Belum Juga Pesta Itu
Berakhir, Kedua Anak Zhao Yue Yaitu Zhao Tong Dan Zhao
Guang Datang Dan Menemui Zhuge Liang.
Zhuge Liang Yang Sangat Terkejut Kemudian Menjatuhkan
Cangkir Araknya Dan Menangis, "Aku Tahu Pasti Zhao Yue
Telah Meninggal !"

Kedua Anak Zhao Yue Itu Kemudian Bersujud Dan Menangis


Juga Serta Berkata, "Ayah Kami Telah Meninggal Kemarin
Malam."

Zhuge Liang Lalu Langsung Duduk Dan Menangis Sedih Sekali.

"Sahabatku Telah Pergi. Negara Ini Telah Kehilangan Tiang


Penyangganya Dan Aku Telah Kehilangan Lengan Kananku !"

Semua Yang Ada Ditempat Itu Segera Berduka. Zhuge Liang


Memerintahkan Kedua Anak Zhao Yue Itu Untuk Pergi Ke
Cheng Du Dan Mengabarkan Kabar Duka Ini Kepada Kaisar.

Liu Chan Mendengar Kabar Ini Segera Menangis.

"Zhao Yue Adalah Penyelamat Dan Juga Temanku. Dia


Menyelamatkan Nyawaku Ketika Aku Masih Bayi Disaat2
Kekacauan."

Lalu Titah Dikeluarkan Untuk Mengangkat Zhao Yue Menjadi


Jendral Besar Pelindung Negara Dan Bangsawan Shunping
Serta Memberikan Tanah Disebelah Timur Bukit Sutra Didekat
Ibukota Cheng Du. Sebuah Kuil Juga Dibangun Untuknya
Sebagai Penghormatan.

Zhao Yue Berusia 70 Tahun Ketika Dia Meninggal, Dia Telah


Mengabdi Selama Hampir 40 Tahun.

Liu Chan Kemudian Mengangkat Zhao Tong Sebagai Salah


Seorang Jendral Dipasukan Shu Dan Zhao Guang Sebagai
Jendral Penjaga Gerbang Ibu Kota. Dia Juga Menjadi Penjaga
Makam Ayahnya. Tombak Perak Zhao Yue Ikut Dimakamkan
Dan Pedang Langit Diserahkan Kepada Liu Chan.

Ketika Kedua Anak Zhao Yue Telah Pergi, Para Menteri


Melaporkan, "Persiapan Pasukan Telah Selesai Dan Perdana
Menteri Mengusulkan Untuk Menyerang Wei Segera."
Setelah Membicarakan Hal Ini Dengan Para Penasehatnya,
Kaisar Kemudian Menemukan Bahwa Banyak Diantara
Bawahannya Mengambil Kebijakan Berhati-Hati Dan Beberapa
Takut. Dan Kemudian Keragu-Raguan Mulai Masuk Didalam
Pikirannya Sehingga Dia Tidak Dapat Memutuskan Hal Ini.
Kemudian Datang Surat Dari Zhuge Liang Dan Utusan Yang
Membawanya Yang Yi Dipanggil Masuk Untuk Menghadap Dan
Memberikan Surat Itu Pada Kaisar Shu.

Kaisar Lalu Membaca Surat Yang Diberikan Zhuge Liang,


Setelah Selesai Membacanya Akhirnya Kaisar Setuju Dan
Menginjinkan Ekspedisi Untuk Dimulai.

Zhuge Liang Membawa 3 00.000 Prajurit Terlatih Baik. Wei Yan


Memimpin Pasukan Didepan Dan Segera Menuju Chencang.

Berita Ini Segera Sampai Ke Luo Yang Dan Kaisar Wei Segera
Memanggil Seluruh Pejabatnya Termasuk Sima Yi.

Kemudian Cao Zhen Maju Dan Berkata, "Didalam Peperangan


Sebelumnya Aku Gagal Untuk Mempertahankan Lembah Barat
Dan Penghinaan Ini Sungguh Memalukan. Tetapi Sekarang Aku
Mohon Yang Mulia Mau Mengijinkan Aku Untuk Memimpin
Tentara Dan Menangkap Zhuge Liang. Belakangan Ini Aku
Menemukan Seorang Prajurit Untuk Dapat Menjadi Pemimpin
Pasukanku, Dia Seseorang Yang Mampu Menggunakan Pedang
Seberat 45 Kg, Dapat Menariik Busur Seberat 150 Kg . Dia Juga
Sangat Pemberani Dan Tidak Ada Yang Berani Berhadapan
Dengannya. Dia Berasal Dari Di Dao Di Lembah Barat.
Namanya Adalah Wang Shuang. Aku Ingin Merekomendasikan
Dia Sebagai Pemimpin Pasukanku."

Cao Rui Menyetujuinya Dan Segera Cao Zhen Memanggil Wang


Shuang Masuk Keruang Sidang. Tampaklah Seseorang
Bertinggi Badan Lebih Dari 2 ,5 M Dengan Tangan Sekuat
Beruang Dan Bertampang Sangar Seperti Harimau.

"Kita Tidak Perlu Takut Apapun Dengan Adanya Orang Seperti


Ini !" Kata Cao Rui Tertawa.
Dia Segera Memberikan Pendekar Itu Dengan Hadiah Besar,
Sebuah Jubah Sutra Dan Baju Zirah Terbuat Dari Emas. Dia
Juga Memberikan Memberikan Gelar, Jendral Yang Memiliki
Aura Harimau Dan Wang Shuang Menjadi Pemimpin Pasukan
Depan Dipasukan Cao Zhen Yang Diangkat Menjadi Komandan
Utama.

Cao Zhen Segera Berpamitan Dan Menyiapkan Pasukannya. Dia


Mengumpulkan 150.000 Prajurit Veteran Dan Juga Membawa
Guo Huai Dan Zhang He Sebagai Wakilduanya. Mereka
Akhirnya Memutuskan Untuk Menempatkan Pasukan Dititik2
Strategis.

Pasukan Shu Telah Mengirim Pasukan Pengintai Mereka Sampai


Ke Chencang. Mereka Kemudian Kembali Dan Melaporkanm,
"Perbentengan Disana Telah Diperkuat Dan Yang Menjadi
Komandanya Adalah Hao Zhao. Benteng Itu Sungguh Kuat Dan
Juga Mereka Memasang Tombak2 Penghalang Disekitarnya.
Daripada Berusaha Merebut Chencang Yang Tampaknya Akan
Sangat Sulit. Akan Lebih Mudah Jika Kita Menuju Qishan
Dengan Melalui Gunung Tai Bo Dimana Jalannya Lebih Mudah
Dan Lebar."

Tetapi Zhuge Liang Berkata, "Di Utara Chencang Ada Jie Ting,
Aku Harus Mendapatkan Kota Ini Sebelum Dapat Bergerak
Lebih Maju."

Wei Yan Segera Dikirim Untuk Mengepung Chen Cang Dan


Merebutnya. Dia Pergi Tetapi Berhari-Hari Dia Mencoba Merebut
Kota Itu Tanpa Hasil. Kemudian Dia Kembali Dan Menceritakan
Kejadian Ini Pada Zhuge Liang, Dia Berkata Bahwa Tempat Ini
Tidak Mungkin Ditembus. Dalam Amarahnya, Zhuge Liang Akan
Menghukum Mati Wei Yan, Tetapi Ada Pejabat Yang Maju
Kedepan.

Kata Dia, "Aku Telah Mengikuti Perdana Menteri Untuk Waktu


Yang Lama, Tetapi Aku Belum Melakukan Jasa Apapun.
Sekarang Aku Akan Pergi Ke Chencang Dan Membujuk Hao
Zhao Untuk Menyerah, Dengan Begitu Pasukan Kita Tidak Perlu
Menggunakan Satu Anak Panahpun Atau Pedang."
Semuanya Kemudan Mengarahkan Perhatian Mereka Kepada
Yang Berbicara Yaitu Penasehat Jin Xiang.

"Bagaimana Kau Akan Membujuknya ? Apa Yang Kau Akan


Katakan ?" Tanya Zhuge Liang.

"Hao Zhao Dan Aku Sama-Sama Berasal Dari Daerah Lembah


Barat Dan Kami Telah Bersahabat Sejak Kecil. Jika Aku Dapat
Menemuinya, Aku Akan Memberikan Penjelasan Kepadanya
Mengapa Dia Harus Menyerah."

Jin Xiang Kemudian Mendapat Ijin Dan Dia Segera Menuju Ke


Tembok Kota Chencang.

Kemudian Dia Berteriak, "Hao Zhao, Ini Aku Jin Xiang, Kawan
Lamamu. Aku Datang Untuk Bertemu Denganmu !!!"

Seorang Penjaga Gerbang Segera Memberitahukan Hal Ini Pada


Hao Hao Yang Memerintakan Agar Membiarkan Jin Xiang
Masuk.

"Kawanku, Mengapa Kau Datang Kemari ?" Tanya Hao Zhao.

"Aku Sekarang Berkerja Pada Shu Dan Berada Dibawah Zhuge


Liang Sebagai Asisten Dibagian Taktis. Aku Diperlakukan
Dengan Baik Disana Dan Atasanku Mengirimku Untuk
Mengatakan Sesuatu Pda Dirimu."

Hao Zhao Kemudian Merasa Kesal Dan Berkata, "Zhuge Liang


Adalah Musuhku. Aku Berkerja Pada Wei Dan Kau Berkerja
Pada Shu. Masing-Masing Dri Kita Mengabdi Pada Tuannya
Masing-Masing . Kita Sudah Seperti Saudara, Tetapi Sekarang
Kita Adalah Lawan. Jadi Janagan Katakan Apapun Lagi."

Kemduian Hao Zhao Meminta Agar Jin Xiang Pergi, Jin Xiang
Berusaha Untuk Membuka Pembicaraan Tetapi Hao Zhao
Meninggalkan Dirinya Dan Segera Pasukan Wei Memaksa Jin
Xiang Untuk Kembali Kekudanya Dan Pergi. Ketika Dia Pergi,
Dia Melihat Bahwa Sahabatnya Memandang Kepergiannya Dari
Atas Menara Penjaga.
Dia Kemudian Berkata Pada Hao Zhao, "Sahabat Dan
Saudaraku, Mengapa Persahabatan Kita Begitu Tipis ?"

"Saudaraku, Kau Tahu Mengenai Hukum Dan Aturan. Aku Telah


Menerima Kebaikan Wei Dan Tidak Mungkin Aku Mengkhianati
Mereka. Jika Pun Harus Mati Akau Akan Tetap Setia. Jadi
Janagan Katakan Apapun Lagi, Segeralah Kembali Kepada
Tuanmu Dan Katakanya Padanya Untuk Menyerang, Aku Tidak
Akan Mundur !!!"

Akhirnya Jin Xiang Kembali Dan Melaporkan Kegagalannya.

"Dia Tidak Membiarkanku Untuk Menejelaskan." Kata Jin Xiang


Kepada Zhuge Liang.

"Cobalah Lagi Dan Kali Ini Langsung Katakan Apa Yang Ingin
Kau Katakan." Kata Zhuge Liang.

Akhirnya Jin Xiang Kembali Lagi Ketembok Kota Chencang.

Hao Zhao Kemudian Muncul Dan Jin Xiang Berteriak Dari


Bawah Tembok, "Saudaraku Yang Baik, Dengarkan Dahulu Apa
Yang Akan Kukatakan. Sekarang Kau Menjaga Satu Kota,
Bagaimana Mungkin Kau Akan Melawan 3 00.000 Prajurit Shu ?
Jika Kau Tidak Menyerah Maka Aku Khawatir Nanti Akan
Terlambat Untuk Menyesal. Lebih Baik Kau Melayani Han Dari
Pada Melayani Negara Seperti Wei. Kenapa Kau Tidak Mengerti
Mengenai Titah Langit ? Kenapa Kau Tidak Membedakan Mana
Yang Baik Dan Jahat ? Pikirkanlah Hal Ini."

Kemudian Hao Zhao Benar-Benar Marah Dan Dia Segera


Mengambil Busur Panahnya Dan Menempatkan Anak Panah
Pada Tempatnya Kemudian Dia Berkata, "Pergilah ! Atau Aku
Akan Memanah Dirimu. Aku Bersungguh-Sungguh Akan
Melakukannya Dan Aku Tidak Akan Mengulang Lagi Ancamanku
Ini."

Lagi Jin Xiang Kembali Dan Melaporkan Kepada Zhuge Liang.

"Orang Ini Sungguh Bodoh !! Apakah Dia Pikir Dapat


Menghalangiku Untuk Merebut Kota Itu ?"
Bab Sesudah: bagian 72
bagian 72

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 72


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:03
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 77

Bab Sebelum: bagian 71

Dia Kemudian Memanggil Penduduk Setempat Dan Menanyakan


Mengenai Kekuatan Pasukan Dikota Itu. Mereka Berkata
Padanya Bahwa Ada 3 .000 Prajurit Didalam Kota Itu.

"Aku Tidak Berpikir Bahwa Pasukan Sekecil Itu Dapat


Menghalangiku." Zhuge Liang Kemudian Berkata, "Seranglah
Kota Itu Sebelum Bala Bantuan Mereka Tiba."

Segera Para Pasukan Menyerang Membawa Tangga Tinggi


Untuk Dapat Naik Keatas Tembok Kota. Prajurit Yang Lain
Membawa Tali Dan Jangkar Pengkait. Sebanyak 2 0.000
Prajurit Berupaya Menaiki Tembok Kota.

Tetapi Ketika Hao Zhao Melihat Bahwa Pasukan Shu Membawa


Tangga, Dia Segera Memerintahkan Agar Pasuaknnya Memakai
Panah Api Untuk Membakar Tangga Kayu Itu. Zhuge Liang
Tidak Memperkirakan Hal Ini. Dia Tahu Bahwa Kota Itu Tidak
Memiliki Persiapan Pertahanan, Makanya Dia Memerintahkan
Agar Pasukannya Membawa Tangga Besar Dan Menyerang Kota
Itu Habis2an. Dia Sangat Terkejut Ketika Melihat Api Melalap
Tangga2 Besarnya Dan Banyak Prajurit Berguguran. Kemudian
Anak Panah Serta Batu-Batu An Juga Jatuh Dari Atas Tembok
Kota Mengenai Pasukan Shu Yang Ada Dibawah. Akhirnya
Pasukan Shu Terpaksa Harus Mundur.

Zhuge Liang Kemudian Dengan Marah Berkata, "Jadi Dia


Membakar Tangga2ku !!! Jika Begitu Aku Akan Menggunakan
"Pendobrak Gerbang" "
Akhirnya Pendobrak Itu Dibawa Mendekat Kearah Gerbang Kota
Dan Segera Signal Penyerangan Dilakukan. Tetapi Pasukan
Bertahan Juga Mempertahankan Gerbang Kota Mati-Matian,
Mereka Menjatuhkan Batu Dari Atas Kota Dan Juga
Menumpahkan Minyak Panas. Beberapa Ratus Orang Juga
Bersiap Dibalik Gerbang Kota Untuk Menahan Pendobrak Besar
Itu Merusak Pintu Gerbang Mereka.

Akhirnya Pendobrak Besar Itu Rusak Karena Kejatuhan Batu-


Batu An Besar.

Kemudian Pasukan Yang Mengepung Segera Manutup Parit-


Parit Disekitar Kota Itu Dengan Tanah Dan Liao Hua Dengan 3
.000 Prajurit Berusaha Menggali Terowongan Menuju Kedalam
Kota Chencang. Tetapi Hao Zhao Yang Mengetahui Rencana Ini
Juga Membuat Terowongan Sehingga Pasukan Shu Dapat
Dihalau.

Pertempuran Itu Terus Berlangsung Seperti Itu Selama Lebih


Dari 1 Bulan Dan Kota Itu Tetap Belum Berhasil Direbut.
Walaupun Korban Jiwa Tidak Besar Di Kedua Belah Pihak Tetapi
Zhuge Liang Sekarang Sangat Tertekan Dengan Hal Ini.

Hal Ini Ditambah Lagi Dengan Pasukan Pengintai Yang Datang


Dan Melaporkan, "Dari Arah Timur Datang Pasukan Bantuan
Untuk Wei Yang Dipimpin Oleh Jendral Wang Shuang."

Zhuge Liang Kemudian Bertanya, "Siapa Yang Berani Keluar


Dan Bertempur Dengan Pasukan Ini ?"

Wei Yan Menawarkan Dirinya.

"Janagan, Kau Terlalu Berharga Sebagai Pemimpin Pasukan."

Jendral Xie Xiong Kemudian Menawarkan Dirinya. Dan Dia


Diberi Ijin Untuk Membawa 3 .000 Prajurit. Setelah Dia Pergi,
Zhuge Liang Memutuskan Untuk Mengirim Pasukan Membantu
Dibawah Jendral Gong Qi Yang Diberikan Juga 3 .000 Prajurit.

Pasukan Pertama Yang Dipimpin Xie Xiong Bertempur Sengit


Dan Akhirnya Xie Xiong Tewas Ditangan Wang Shuang.
Pasukannya Kemudian Melarikan Diri Dan Wang Shuang Terus
Mengejar Mereka, Ditengah Perjalanan Dia Bertemu Pasukan
Gong Qi Yang Akan Membantu Tetapi Gong Qi Juga Bernasib
Sama Seperti Xie Xiong.

Ketika Pasukan Yang Kalah Ini Kembali, Zhuge Liang Sangat


Khwatir Dan Dia Memanggil Liao Hua, Wang Ping Dan Zhang Ni
Untuk Mengatasi Wang Shuang Ini. Mereka Pergi Dan
Menyusun Formasi Tempur. Kemudian Zhang Ni Maju Kedepan
Untuk Berduel, Mereka Berdua Berduel Sebanyak Beberapa
Jurus Kemudian Wang Shuang Kabur Dan Zhang Ni Mengejar.

Wang Ping, Koleganya Mencurigai Bahwa Ini Adalah Sebuah


Jebakan Jadi Dia Berteriak Pada Zhang Ni, "Janagan Kau Kejar
Dia !!!"

Zhang Ni Kemudian Berbalik Tetapi Wang Shuang Juga Berbalik


Dan Melemparkan Salah Satu Pisau Terbangnya Yang Mengenai
Zhang Ni Dipunggungnya Sehingga Dia Langsung Jatuh Dari
Atas Kudanya. Wang Shuang Segera Mendekat Untuk
Membunuh Zhang Ni Tetapi Liao Hua Dan Wang Ping Juga Tiba
Disana Untuk Membantu. Pasukan Wei Dan Shu Akhirnya
Bertempur Sengit Tetapi Kali Ini Banyak Pasukan Shu Yang
Terbunuh Oleh Pasukan Wei.

Zhang Ni Mengalami Luka Dalam Dan Sering Sekali


Memuntahkan Darah. Mereka Kembali Dan Berkata, "Wang
Shuang Sungguh Mengerikan Dan Tidak Ada Seorangpun Yang
Sanggup Menghadapi Dirinya,. Dia Berkemah Didepan Kota
Chen Cang Dan Membangun Pertahanan."

Setelah Kehilangan 2 Jendral Dan 1 Orang Terluka, Zhuge


Liang Kemudian Memanggil Jiang Wei Dan Berkata, "Kita
Sekarang Terhalang Masalah Ini. Dapatkan Kau Usulkan Jalan
Lain ?"

"Ya," Kata Jiang Wei, "Chencang Terlalu Terlindungi Dan


Dengan Hao Zhao Sebagai Komandan Kota Serta Wang Shuang
Yang Menjaganya Maka Kota Ini Tidak Dapat Direbut. Aku
Mengusulkan Untuk Mengawasi Chencang Saja Dengan
Meninggalkan Jendral Disini Yang Akan Membuat Kemah
Dengan Perlindungan Kedua Bukit. Kemudian Menempatkan
Pasukan Lain Juga Untuk Menjaga Jalan Utama Agar Pasukan
Dari Jieting Tidak Dapat Menyerang. Kemudian Jika Kau Mau
Mengirimkan Pasukan Besar Ke Qishan Maka Aku Akan Dapat
Melakukan Sesuatu Untuk Menangkap Cao Zhen."

Zhuge Liang Setuju Dan Dia Mengirim Wang Ping Serta Liao
Hua Untuk Menjaga Jalan Menuju Jie Ting. Wei Yan
Diperintahkan Untuk Mengawasi Chencang Dan Kemudian
Pasukan Besar Shu Segera Menuju Qishan Melalui Lembah Xie.

Cao Zhen Masih Mengingat Kepahitan Akibat Semua Jasa-


Jasanya Direbut Oleh Sima Yi. Jadi Ketika Dia Menerima
Penugasan Ini, Dia Mengutus Guo Huao Dan Sun Li Untuk
Menjaga Daerah Barat Dan Timur Chang An. Kemudian Dia
Mendengar Kota Chencang Terancam Jadi Dia Mengirim Wang
Shuang Untuk Membantu Dan Sekarang Dia Gembira
Mendengar Keberhasilan Wang Shuang Mengalahkan Pasukan
Shu. Dia Menempatkan Komandan Besar Fei Yao Sebagai
Panglima Pasukan Penjaga Chang An Dan Menempatkan
Pasukannya Pada Posisi Strategis.

Kemudian Mereka Menangkap Mata-Mata . Dia Segera Dibawa


Kehadapan Cao Zhen Untuk Ditanyai.

Orang Itu Berlutut Dan Berkata, "Aku Bukan Memata-Matai


Kota Ini. Aku Membawa Surat Rahasia Untukmu, Tuan. Tetapi
Aku Tertangkap Oleh Sekelompok Prajuritmu. Aku Mohon Kau
Mau Memerintahkan Pengawalmu Untuk Keluar Karena Ada
Sesuatu Yang Rahasia Akan Kusampaikan."

Ikatan Orang Itu Kemudian Dilepaskan Dan Segera Pengawal


Disuruh Keluar Dari Tendanya.

Orang Itu Kemudian Berkata, "Aku Adalah Orang Kepercayan


Jiang Wei Yang Dimintanya Untuk Mengirimkan Surat Rahasia
Ini."

"Dimanakah Surat Itu ?"


Orang Itu Kemudian Menyerah Surat Itu Pada Cao Zhen Yang
Membacanya Seperti Ini :

"Aku, Jiang Wei, Jendralmu Yang Bersalah, Bersujud 100 Kali


Kepada Pemimpin Besar Cao Zhen. Aku Tidak Pernah
Melupakan Bahwa Aku Diperkerjakan Oleh Wei Dan Sekarang
Aku Mempermalukan Diriku Sendiri Dengan Berkerja Pada
Musuh. Belakangan Ini Aku Menjadi Korban Dari Taktik Busuk
Zhuge Liang Sehingga Aku Terpaksa Menyerah Pada Musuh.
Tetapi Aku Tidak Pernah Melupakan Sumpah Setiaku Pada
Wei."

"Sekarang Ini Pasukan Shu Sedang Menuju Daerah Barat Dan


Zhuge Liang Sangat Percaya Padaku. Aku Berharap Kau Mau
Memimpin Pasukanmu Menuju Arah Barat. Jika Kau
Menemukan Pasukan Shu Menghadang Maka Kau Dapat
Berpura-Pura Kalah Dan Mundur, Tetapi Aku Akan Berada
Dibelakang Dan Membuat Signal Api. Kemudian Aku Akan
Membakar Gudang Persediaan Mereka. Lalu Kau Dapat Kembali
Dan Menyerang Mereka. Zhuge Liang Pasti Akan Jatuh Kedalam
Tanganmu. Jika Dengan Hal Ini Aku Masih Tidak Dapat
Dimaafkan Maka Hukumlah Aku Untuk Kesalahanku Yang Telah
Kulakukan."

"Jika Surat Ini Menurutmu Cukup Berharga Untuk Dipercayai


Maka Segera Kau Berikan Perintahmu."

Surat Ini Menyenangkan Hati Cao Zhen Dan Berkata, "Ini


Adalah Petunjuk Langit Yang Diberikan Padaku Untuk
Membantu Meraih Kemenangan."

Kemudian Dia Memanggil Fei Yao Dan Dia Berkata, "Aku Baru
Saja Menerima Surat Dari Jiang Wei Yang Memiliki Sebuah
Siasat Untuk Menangkap Zhuge Liang."

Tetapi Fei Yao Berkata, "Zhuge Liang Sangat Licik Dan Juga
Jiang Wei Sangat Pandai. Mungkin Saja Zhuge Liang Telah
Merencanakan Semua Ini Dan Mengirim Orang Ini Untk
Menjebak Kita."
"Tetapi Jiang Wei Memang Benar-Benar Orang Dari Wei. Dia
Terpaksa Untuk Meyerah, Mengapa Kau Ragu ?"

"Saranku Adalah Untuk Tidak Pergi Sesuai Saran Surat Ini,


Tetapi Tetap Disini Untuk Berjaga-Jaga. Biarkan Aku Pergi Dan
Menemui Orang Ini Dan Apapun Jasa Yang Aku Peroleh Itu
Semua Adalah Milikmu. Dan Jika Ada Siasat Dibalik Semua Ini
Maka Aku Akan Mengatasinya Untuk Dirimu."

Cao Zhen Setuju Dan Memerintahkan Fei Yao Untuk Membawa


50.000 Prajurit Menuju Lembah Xie.

Fei Yao Segera Bergerak Dan Mengirim Pasukan Pengintai


Terlebih Dahulu. Setelah Itu Mereka Melaporkan Bahwa
Pasukan Shu Datang Melalui Lembah Itu. Fei Yao Segera
Berangkat Menuju Pintu Masuk Lembah Xie. Pasukan Shu
Begitu Melihat Pasukan Fei Yao Segera Melarikan Diri. Fei Yao
Memerintahkan Pasukannya Mengejar Kemudian Pasukan Shu
Datang Lagi. Baru Saja Fei Yao Mengatur Formasi Pasukannya
Pasukan Shu Sudah Mundur. Dan Hal Ini Terus Berulang-Ulang
Sampai 3 Kali. Pagi Dan Malam Pasukan Wei Tidak Dapat
Beristirahat Karena Hal Ini.

Akhirya Pasukan Wei Keletihan Dan Pada Saat Mereka Akan


Menyiapkan Makanan Tiba-Tiba Bunyi Teriakan Terdengar
Disekeliling Mereka Dan Dengan Bunyi Genderang Perang Dan
Juga Terompet Seluiruh Pasukan Shu Datang Mengepung.
Kemudian Dibawah Bendera Besar Datang Seseorang Yang
Duduk Diatas Kereta Kecil. Dia Meminta Berbicara Dengan
Pemimpin Pasukan Wei.

Fei Yao Berkuda Keluar Dan Begitu Melihat Zhuge Liang Dalam
Hatinya Dia Senang.

Berbalik Kepada Yang Lainnya Fei Yao Berkata, "Jika Pasukan


Shu Menyerang, Kalian Harus Mundur Dan Perhatikan Untuk
Signal Api. Jika Kalian Melhiatnya Maka Kalian Harus Berbalik
Menyerang Mereka Karena Jiang Wei Akan Membantu Dari
Belakang."
Kemudian Fei Yao Maju Kedepan Dan Berkata, "Kau Pemimpin
Pemberontak. Berani Sekali Kau Datang Lagi Kemari Setelah
Kekalahanmu !!!"

Zhuge Liang Menjawab, "Kau Pergilah Dan Panggil Cao Zhen


Kemari Menemuiku."

"Tuanku, Cao Zhen Berasal Dari Keluarga Bangsawan. Apakah


Pantas Jika Dia Datang Untuk Menemui Pemberontak Macam
Dirimu ?"

Zhuge Liang Kemudian Marah Dan Mengibaskan Kipasnya Dan


Dengan Hal Itu, Ma Dai Dan Zhang Ni Serta Pasukannya Segera
Menyerang. Pasukan Wei Mundur Tetapi Belum Mereka Pergi
Jauh Mereka Melihat Tanda Api. Fei Yao Berkesimpulan Bahwa
Ini Adalah Signal Dari Jiang Wei Yang Ditunggunaya Dan Dia
Akhirnya Berbalik Untuk Menyerang.

Pasukan Shu Juga Berbalik Dan Mundur Sehingga Fei Yao


Mengejarnya, Dengan Pedang Ditangan Dia Bersemangat Sekali
Untuk Menangkap Zhuge Liang. Ketika Mendekat Tempat Signal
Api Tersebut, Genderang Perang Berbunyi Lebih Keras Dari
Sebeluimnya Dan Kemudian Keluar 2 Pasukan Yang Dipimpin
Oleh Guan Xing Dan Zhang Bao Sementara Panah Dan Batu
Berjatuhan Dari Kedua Sisi Bukit. Pasukan Wei Tidak Dapat
Bertahan Dan Tahu Bahwa Mereka Harus Mundur. Fei Yao
Berusaha Untuk Memundurkan Pasukannya Menuju Mulut
Lembah Untuk Beristirahat, Tetapi Pasukan Shu Terus Menekan
Posisinya Dan Akhirya Pasukan Wei Jadi Kacau.

Fei Yao Tidak Dapat Melakukan Apapun Lagi Dan Segera Kabur
Menyelamatkan Diri. Ketika Dia Melewati Bukit Curam Dia
Melihat Ada Pasukan Kecil Yang Dipimpin Oleh Jiang Wei.

Fei Yao Mulai Memaki-Maki, "Orang Tidak Setia !!! Aku Telah
Jatuh Kedalam Rencana Busukmu !!!"

Jiang Wei Berkata, "Kau Adalah Korban Yang Salah. Kami Ingin
Menangkap Cao Zhen Bukan Dirimu. Tetapi Kau Akan
Dimaafkan Jika Menyerah."
Fei Yao Kemudian Berusaha Lari Menuju Daerah Hutan Tetapi
Kemudian Daerah Itu Terbakar Dan Terkepung Api. Kemudian
Dia Merasa Sudah Tida Ada Lagi Harapan Untuk Kabur Dan
Juga Pasukan Jiang Wei Yang Mengejar Sudah Berada
Dibelakangnya. Maka Dia Mengeluarkan Pedangnya Dan
Menebas Lehernya Sendiri.

Banyak Dari Prajurit Wei Yang Menyerah. Pasukan Shu Secepat


Mungkin Sampai Di Qishan Dan Berkemah Disana. Kemudian
Pasukan Shu Segera Membangun Pertahan Dan Menempati
Posisi-Posisi Strategis.

Jiang Wei Mendapat Hadiah, Tetapi Dia Menolak Dengan


Berkata Bahwa Cao Zhen Tidak Tertangkap.

"Penyesalanku Adalah Aku Tidak Berhasil Membunuh Cao


Zhen." Kata Dirinya.

"Ya, Memang Benar. Sungguh Disayangkan Rencana Sebaik Itu


Hanya Mendapat Hasil Yang Kecil." Kata Zhuge Liang.

Di Chang An, Cao Zhen Sangat Bersedih Kehilangan Fei Yao.


Dia Kemudian Berkonsultasi Dengan Guo Huai Mengenai
Rencana Memukul Mundur Musuh.

Sementara Itu Utusan Dikirimkan Ke Luo Yang Untuk


Memberitahukan Kedatangan Pasukan Zhuge Liang Di Qi Shan
Dan Juga Kekalahan Cao Zhen. Cao Rui Segera Memanggil
Sima Yi Untuk Sebuah Rencana Mengatasi Hal Ini.

"Aku Memiliki Sebuah Rencana Yang Tidak Saja Daapt Memukul


Mundur Zhuge Liang Tetapi Juga Tanpa Perlu Kita Berkerja
Keras. Mereka Akan Mundur Dengan Sendirinya."

Zhuge Liang Mendapatkan Ketika Menyerang Chencang.

Sima Yi Berkata Kepada Kaisar Wei, "Aku Telah Berulang Kali


Mengatakan Bahwa Zhuge Liang Akan Menyerang Kita Melalui
Chencang. Oleh Karena Itu Aku Mengutus Hao Zhao Untuk
Menjaga Tempat Itu. Jika Zhuge Liang Sekarang Telah
Menyerang Maka Dia Sekarang Pasti Kesulitan Untuk Merebut
Tempat Itu Karena Telah Dijaga Oleh Hao Zhao Dan Wang
Shuang. Dia Tidak Mungkin Berani Bertindak Gegabah. Dia
Akan Kesulitan Untuk Mendapatkan Persediaan Bagi
Pasukannya Dan Dalam 1 Bulan Aku Yakin Mereka Akan Segera
Kehabisan Pangan. Oleh Karena Aku Mohon Yang Mulia
Memerintahkan Cao Zhen Untuk Bertahan Dan Tidak Bertempur
Keluar. Dalam Satu Bulan Musuh Akan Mundur Dan Saat Itu
Adalah Kesempatan Kita Untuk Menghancurkan Mereka."

Cao Rui Sangat Senang Mendengar Hal Ini Tetapi Dia Berkata, "
Aku Masih Heran, Jika Kau Telah Memperhitungkan Hal Ini
Sebelumnya, Mengapa Kau Tidak Memimpin Pasukanmu Untuk
Mencegah Hal Ini Terjadi ?"

"Ini Bukan Karena Aku Tidak Mau Mengemban Tugas Ini, Tetapi
Aku Harus Menempatkan Pasukanku Ditimur Untuk Berjaga-
Jaga Dari Lu Xun. Sun Quan Akan Mengangkat Dirinya Menjadi
Kaisar Tidak Lama Lagi. Jika Dia Benar-Benar Melakukan Hal
Itu Maka Dia Akan Khawatir Yang Mulia Menyerangnya, Jadi Dia
Akan Menyerang Kita Terlebih Dahulu. Aku Akan Siap Untuk
Mempertahankan Perbatasan Kita Jika Itu Terjadi."

Kemudian Salah Satu Pengawal Istana Melaporkan Kedatangan


Utusan Dari Cao Zhen. Sima Yi Lalu Menutup Pembicaraannya
Dengan Berkata, "Yang Mulia Harus Mengirim Seseorang Untuk
Menasehati Komandan Cao Zhen Agar Dia Berhati-Hati Dan
Tidak Masuk Dalam Jebakan Zhuge Liang, Juga Tidak Mengejar
Musuh Serta Tidak Menyerang Terlalu Jauh Kedalam Daerah
Musuh."

Kaisar Wei Mengirimkan Titah Itu Dan Menyerahkannya Pada


Menteri Han Ji Yang Kepadanya Juga Diberikan Otoritas Untuk
Melarang Semua Pergerakan Pasukan Untuk Menyerang Keluar.

Sima Yi Lalu Menyertai Han Jin Keluar Dari Kota Dan Berkata,
"Aku Memberikan Kesempatan Baik Kepada Cao Zhen Untuk
Mendapatkan Jasa Besar, Tetapi Janagan Katakan Padanya
Bahwa Saran Ini Berasal Dari Diriku. Katakan Padanya Bahwa
Bertahan Adalah Yang Terbaik, Mengejar Musuh Harus
Dilakukan Dengan Sangat Hati-Hati Dan Janagan Mengirim
Pemimpin Yang Ceroboh Untuk Mengejar Musuh."
Han Ji Setuju Dan Dia Segera Berangkat.

Cao Zhen Sedang Berdiskusi Dengan Para Pemimpin


Pasukannya Ketika Utusan Kaisar Tiba, Dia Segera Menemui
Han Ji Dan Menyambutnya. Ketika Dia Telah Menerima Titah
Kaisar, Dia Segera Pergi Menemui Guo Huai Dan Sun Li.

"Ini Adalah Ide Sima Yi." Kata Guo Huai Tertawa.

"Tetapi Apa Maksud Dari Ide Ini ?" Tanya Cao Zhen.

"Itu Artinya Sangat Mengerti Rencana Zhuge Liang Dan Dia


Pasti Harus Dipanggil Kemari Untuk Mengalahkan Shu."

"Tetapi Bagaimana Jika Pasukan Shu Tetap Bertahan Didaerah


Ini ?" Tanya Cao Zhen.

"Kita Akan Mengirim Wang Shuang Untuk Mengawasi Mereka


Dan Juga Menyerang Konvoi2 Perbekalan Mereka. Mereka Pasti
Harus Mundur Setelah Pangan Mereka Habis Dan Kita Akan
Menyerang Mereka Saat Itu."

Kemudian Sun Li Berkata, "Aku Akan Menuju Qishan Dan


Menipu Mereka Dengan Membawa Kereta Persediaan. Hanya
Saja Kereta Itu Akan Dipenuhi Bahan Peledak Dan Bukan
Beras. Pasukan Shu Yang Kekuarangan Pangan Pasti Akan
Berusaha Merebut Kereta Itu, Ketika Mereka Melakukannya
Maka Kita Akan Nyalakan Api Dan Setelah Meledak Maka Kita
Akan Menyerang Mereka Dari Segala Arah."

"Aku Pikir Ini Adalah Rencana Yang Sempurna." Kata Cao Zhen.

Kemudian Cao Zhen Mengeluarkan Perintah Untuk


Mempersiapkan Hal Ini, Sun Li Lalu Berpura-Pura Untuk
Mengawal Kereta Persediaan. Wang Shuang Menyerang
Pasukan Perbekalan Shu. Guo Huai Dan Jenderal-Jenderal
Lainya Berada Di Lembah Gu, Jie Ting Dan Tempat-Tempat
Strategis Lainnya. Serta Zhang Hu, Anak Dari Zhang Liao,
Diangkat Menjadi Pemimpin Pasukan Didepan, Yue Chen, Anak
Dari Yue Jin Diangkat Menjadi Wakilnya Dan Mereka Berdua
Harus Menjaga Kemah Utama.

Di Qi Shan, Zhuge Liang Memerintahkan Untuk Menantang


Musuh Bertempur, Setiap Hari Para Jenderal-Jenderalnya
Meprovokasi Musuh Untuk Bertempur Tetapi Pasukan Wei Tidak
Mau Melayani.

Kemudian Zhuge Liang Memanggil Jiang Wei Dan Beberapa


Orang Lainnya Serta Berkata, "Aku Tidak Tahu Apa Lagi Yang
Harus Kulakukan. Musuh Menolak Bertempur Karena Mereka
Tahu Kita Kekurangan Pangan. Kita Tidak Dapat Merebut
Chencang Sedangkan Jalan Lain Sangat Sulit Dilalui Kereta
Perbekalan. Aku Melihat Bahwa Persediaan Kita Tidak Akan
Cukup Sampai Akhir Bulan Ini."

Ketika Mereka Sedang Kebingungan, Tiba-Tiba Dilaporkan


Bahwa Kereta Persediaan Dari Wei Melintas Dan Komandan
Konvoi Itu Adalah Sun Li.

"Apa Yang Kalian Tahu Mengenai Sun Li Ini ?" Tanya Zhuge
Liang.

"Dia Adalah Seorang Yang Berani Dari Wei, Suatu Waktu Dia
Pernah Berburu Bersama Kaisar Wei Di Sebuah Bukit Dan Tiba-
Tiba Harimau Muncul Didepan Kereta Kuda Kaisar. Dia Segera
Turun Dari Atas Kudanya Dan Membunuh Harimau Itu Dengan
Pedangnya. Dia Kemudian Dianugerahkan Jabatan Komandan
Dan Merupakan Sahabat Dekat Cao Zhen."

"Ini Adalah Taktik Musuh, Mereka Tahu Bahwa Kita Kekurangan


Makanan Dan Konvoi Itu Untuk Memancing Kita. Mereka Pasti
Memasukan Bahan Peledak Didalam Kereta-Kereta Itu.
Bagaimana Mungkin Mereka Berpikir Aku Akan Tertipu Dengan
Cara Ini Sementara Aku Telah Melawan Mereka Dengan
Menggunakan Cara Yang Sama Berulang Kali ? Jika Kita Pergi
Untuk Merebut Konvoi Itu Pasti Mereka Akan Datang Dan
Menyerang Kemah Kita. Tetapi Aku Akan Melawan Siasat Ini
Dengan Siasatku."
Kemudian Zhuge Liang Mengirim Ma Dai Dengan Perintah, "Kau
Dan 3 .000 Prajurit Akan Ketika Angin Kencang Bertiup Kau
Harus Segera Menuju Depot Persediaan Musuh Dan
Membakarnya. Ketika Depot Mereka Terbakar Maka Seuruh
Pasukan Wei Akan Segera Panik Dan Ini Dapat Memprovokasi
Mereka Menyerang Kita."

Dia Juga Mengirim Ma Zheng Dan Zhang Ni Dgn Masing-Masing


Membawa 5.000 Prajurit Dan Berkemah Didekat Kemah
Sehingga Jika Ada Penyerangan Mereka Dapat Menyerang Dari
Belakang Atau Samping.

Setelah Mereka Maka Dia Memanggil Guan Xing Dan Zhang


Bao, "Perkemahan Wei Berada Dipersimpangan Jalan. Malam
Ini Ketika Musuh Melihat Api, Kemah Kita Akan Diserang. Jadi
Kalian Berdua Harus Menunggu Di Sisi Perkemahan Wei Dan
Merebut Tempat Itu Ketika Mereka Pergi Menyerang Kemah
Kita."

Kemudian Dia Memanggil Hu Ban Dan Wu Yi, "Kalia Harus


Berkemah Di Sekitar Kemah Kita Dan Memotong Jalan Mundur
Pasukan Wei."

Setelah Semua Pengaturan Ini, Zhuge Liang Pergi Kepuncak


Gunung Qi Shan Untuk Menyaksikan Jalannya Peperangan.

Pasukan Wei Mendengar Bahwa Musuhnya Akan Merebut


Konvoi Beras Mereka Segera Pergi Melaporkan Pada Sun Li
Yang Jg Segera Mengirim Pesan Kepada Cao Zhen.

Cao Zhen Mengirim Utusan Kepada Zhang Hu Dan Yue Chen,


"Perhatikan Signal Api. Jika Kau Melihatnya, Itu Artinya
Pasukan Shu Datang Menyerang Dan Kalian Harus Menyerang
Kemah Shu Secepat Mungkin."

Zhang Hu Dan Yue Chen Segera Mengirim Pengintai Menuju


Menara Pengawas Untuk Memperhatikan Signal Api.

Sementara Itu Sun Li Bergerak Dan Bersembunyi Di Bukit


Sebelah Barat Untuk Menunggu Kedatangan Pasukan Shu.
Malam Itu Setelah Bulan Muncul, Ma Dai Tiba Dengan 3 .000
Prajuritnya, Semuanya Tidak Bersuara Dan Kuda-Kuda Mereka
Bahkan Diikat Mulutnya Agar Tidak Menimbulkan Suara. Mereka
Kemudian Melihat Kereta-Kereta Perbekalan Itu.

Pasukan Shu Kemudian Menunggu Dan Kemudian Angin


Kencang Dari Arah Barat Daya Tiba Dan Kemudian Ma Dai
Memerintahkan Agar Kereta-Kereta Itu Dibakar. Segera
Seluruh Kereta-Kereta Itu Terbakar Dan Asap Membumbung
Tinggi Sampai Keangkasa. Sun Li Melihat Hal Ini Dan
Menyimpulkan Bahwa Pasukan Shu Sudah Tiba, Akhirnya Dia
Keluar Untuk Menyerang. Tetapi Segera Dia Mendengar Ada 2
Kelompok Pasukan Yang Berada Dibelakangnya Mendekat.
Mereka Adalah Ma Zheng Dan Zhang Ni Yang Segera
Menyerang Pasukan Sun Li Dari Belakang. Kemudian Dari
Depan Terdengar Bunyi Genderang Perang, Yang Dimana
Pasukan Ma Dai Mendekat.

Dengan Diserang Dari Berbagai Sisi Seperti Ini, Pasukan Wei


Tidak Dapat Bertahan Dan Akhirya Melarikan Diri. Api Berkobar
Dengan Lebih Hebatnya Lagi. Prajurit-Prajurit Berlarian, Kuda-
Kuda Menjadi Panik Dan Menginjak2 Mereka Yang Terjatuh
Ditanah. Jumlah Pasukan Wei Yang Tewas Sangat Banyak Dan
Tak Terhitung Lagi Jumlahnya. Sun Li Segera Melewati Kobaran
Api Itu Dan Segera Kabur.

Ketika Zhang Hu Dan Yue Chen Melihat Api, Mereka Segera


Membuka Gerbang Kemah Mereka Dan Segera Menuju
Perkemahan Shu. Tetapi Ketika Mereka Sampai Di Perkemahan
Shu, Mereka Menemukan Bahwa Kemah Itu Kosong. Mereka
Segera Tahu Bahwa Itu Adalah Jebakan Dan Memerintahkan
Mundur Tetapi Hu Ban Dan Wu Yi Muncul Dan Menyerang
Mereka. Pasukan Wei Bertempur Dengan Sengitnya Dan
Akhirnya Berhasil Meloloskan Diri Dari Kepungan Hu Ban Dan
Wu Yi. Ketika Zhang Hu Dan Yue Chen Sampai Di Kemah
Mereka Sampai Dikemah Mereka, Mereka Segera Disambut
Dengan Hujan Anak Panah. Mereka Terkejut Karena Guan Xing
Dan Zhang Bao Telah Merebut Kemah Mereka Ketika Mereka
Sedang Menyerang Kemah Shu.

Mereka Lalu Segera Melarikan Diri Menuju Kemah Utama Untuk


Melaporkan Kegagalan Mereka. Ketika Mereka Mendekat Kemah
Cao Zhen, Mereka Bertemu Dengan Sun Li Dan Pasukannya
Dan Kedua 2 Segera Bergegas Menuju Kemah Cao Zhen. Ketika
Bertemu Dengan Cao Zhen Mereka Semua Menceritakan Apa
Yang Terjadi Dan Akhirnya Cao Zhen Segera Menutup Gerbang
Kemah Dan Memilih Bertahan Dan Tidak Menyerang.

Pasukan Shu Yang Memenangkan Pertempuran Segera Kembali


Dan Para Jendral Menghadap Zhuge Liang Yang Segera
Mengirimkan Perintah Rahasia Kepada Wei Yan. Zhuge Liang
Kemudian Memerintahkan Untuk Membongkar Kemah Mereka
Dan Mundur.

Tindakan Ini Tidak Dipahami Dan Yang Yi Bertanya Pada Zhuge


Liang, "Tuan Perdana Menteri, Anda Baru Saja Memenangkan
Pertempuran Dan Sekarang Musuh Kehilangan Keberanian
Mereka, Mengapa Kau Memilih Mundur ?"

"Karena Kita Kehabisan Bahan Makanan. Kesuksesan Kita


Bergantung Pada Kemenangan Yang Cepat, Tetapi Musuh Tidak
Mau Bertempur Dan Memilih Bertahan. Hal Ini Membuat Kita
Melemah, Hari Demi Hari. Walaupun Kita Telah Mengalahkan
Mereka Sekarang Tetapi Mereka Akan Segera Mendapatkan
Bala Bantuan Dan Pasukan Mereka Saat Itu Akan Dapat
Memotong Jalur Perbekalan Kita. Saat Itu Kita Tidak Akan
Dapat Mundur Lagi. Untuk Sementara Ini Mereka Tidak Akan
Berani Menyerang Kita Dan Kita Haurs Mengambil Kesempatan
Ini Untuk Melakukan Apa Yang Mereka Tidak Perkirakan Yaitu
Mundur. Tetapai Aku Khawatir Mengenai Jalur Di Chencang
Sehingga Aku Mengirim Wei Yan Kesana Dan Memerintahkan
Dia Untuk Membunuh Wang Shuang Maka Dengan Itu Pasukan
Wei Tidak Akan Berani Mengejar."

Segera Pasukan Shu Mundur Teratur, Tetapi Untuk Menipu


Pasukan Musuh, Zhuge Liang Memerintahkan Agar Pasukan
Jaga Tetap Berpatroli Dan Membunyikan Gong Menandakan
Jam Malam Setiap Hari.

Cao Zhen Sangat Terpukul Atas Kekalahannya Ini. Kemidian


Mereka Memberitahukan Padanya Bahwa Zhang He, Jendral
Pasukan Kanan Telah Tiba.
Ketika Dia Melihat Cao Zhen Dia Berkata, "Aku Telah Menerima
Titah Kaisar Untuk Datang Dan Membantu. Sekarang Aku
Menunggu Perintahmu."

"Apakah Kau Membawa Pesan Dari Sima Yi ?" Tanya Cao Zhen.

Zhang He Berkata, "Dia Berkata Padaku, Jika Kau Menang Maka


Pasukan Shu Akan Tetap Ditempat. Tetapi Jika Kau Kalah Maka
Mereka Akan Mundur. Tampaknya Pasukan Kita Mengalami
Kekalahan. Apa Yang Sedang Mereka Lakukan Saat Ini, Apakah
Kau Mengetahuinya ?"

"Aku Belum Tahu."

Lalu Cao Zhen Mengirim Pasukan Pengintai Dan Menemukan


Bahwa Kemah Shu Telah Kosong. Bendera-Bendera Masih
Berkibaran Tetapi Pasukan Shu Telah Pergi Jauh Selama 2 Hari.
Cao Zhen Merasa Kesal Setelah Mengetahui Hal Ini.

Ketika Wei Yan Menerima Perintah Rahasia, Dia Segera


Membubarkan Kemahnya Dan Segera Menuju Han Zhong.
Pengintai Wang Shuang Mengetahui Hal Ini Dan Segera
Memberitahukan Kepada Tuannya Itu Yang Segera
Mengejarnya. Kira-Kira Telah Sejauh 15 Li Dia Mengejar Dan
Menemukan Pasukan Yang Membawa Bendera Wei Yan.

Segera Wang Shuang Berteriak, "Janagan Kabur Wei Yan !!!"

Tetapi Tidak Ada Yang Menoleh, Jadi Wang Shuang Mengejar


Pasukan Shu Itu.

Lalu Dia Mendengar Dari Salah Satu Prajuritnya, "Ada Api


Menyala Dari Perkemahan Didepan Tembok Kota. Aku Pikir Ini
Adalah Siasat Dari Musuh !"

Wang Shuang Segera Berbalik Dan Melihat Api Itu. Dia


Kemudian Memerintahkan Pasukannya Untuk Kembali. Ketika
Dia Melewati Sebuah Bukit Tiba-Tiba Seorang Pengendara Kuda
Muncul Dari Dalam Pepohonan.

"Disni Wei Yan !!!" Teriak Pengendara Kuda Itu.


Wang Shuang Terkejut Dan Berusaha Mempertahankan Diri
Ketika Diserang. Pasukan Wang Shuang Mengira Bahwa Ini
Adalah Penyergapan Musuh Sehingga Mereka Panik Dan
Akibatnya Mereka Terpencar-Pencar. Wang Shuang Segera
Berusaha Mengalahkan Wei Yan, Tetapi Perhatiannya Lengah
Karena Kepanikan Yang Terjadi Disekitarnya Dan Akhirnya
Ketika Dia Tidak Waspada, Golok Wei Yan Menebas Lehernya
Dan Dia Pun Tewas. Wei Yan Saat Itu Hanya Membawa 3 0
Prajurit Bersamanya Tetapi Mereka Sengaja Mambuat
Keributan Besar Agar Dikira Membawa Pasukan Besar. Setelah
Membunuh Wang Shuang, Wei Yan Segera Menuju Han Zhong.

Semua Ini Adalah Perintah Rahasia Yang Diberikan Zhuge


Liang. Dia Memerintahkan Agar Wei Yan Bersembunyi Dibalik
Pepohonan Didekat Kemah Wei Dan Kemudian Membakarnya
Setelah Pasukan Wei Pergi Dan Kemudian Dia Harus Menunggu
Pasukan Wei Kembali Dan Mengejutkan Mereka.

Pasukan Shu Kemudian Bergembira Karena Mereka Dapat


Dengan Selamat Mundur Ke Han Zhong Dan Mereak Merayakan
Hal Ini Dengan Mengadakan Perjamuan Besar.

Zhang He Yang Gagal Untuk Mengejar Pasukan Yang Mundur


Segera Kembali Kekemahnya. Hao Zhao Mengirim Surat Dan
Menyebutkan Bahwa Wang Shuang Telah Tewas. Hal Ini Telah
Membuat Cao Zhen Sangat Bersedih Sehingga Dia Akhirnya
Jatuh Sakit Dan Kembali Ke Luo Yang. Dia Meninggalkan Zhang
He, Sun Li Dan Guo Huai Untuk Menjaga Perbatasan Chang An.

Sementara Itu Di Dataran Selatan, Didalam Sidang Besar Yang


Diadakan Sun Quan Tiba-Tiba Seorang Mata-Mata Datang Dan
Melaporkan,"Perdana Menteri Zhuge Liang Telah Menyerang
Wei Dan Komandan Utama Cao Zhen Mengalami Kekalahan
Besar."

Segera Para Menterinya Mendesak Sun Quan Bahwa Dia Harus


Menyerang Wei Dan Mencoba Merebut Dataran Tengah.
Tetapi Sun Quan Tidak Dapat Menyakinkan Dirinya Mana Yang
Harus Dilakukan. Zhang Zhao Menuliskan Sebuah Surat Untuk
Sun Quan Agar Dia Dapat Memutuskan Hal Ini.

"Aku Mendengar Burung Phoenix Telah Muncul Di Bukit Timur


Wu Chang. Naga Kuning Juga Terlihat Di Sungai Yang Tze.
Tuanku, Kebajikanmu Telah Menyamai Raja Yu Dan Tang Dan
Pengertianmu Telah Sama Degnan Raja Wen Dan Wu. Oleh
Karena Itu Kau Sekarang Harus Menjadi Kaisar Dan
Membangun Pasukan Besar Untuk Mempertahankan
Otoritasmu."

Banyak Dari Bawahannya Yang Setuju Dengan Usul Zhang


Zhao Ini Dan Akhirnya Sun Quan Setuju Untuk Memilih Hari
"Harimau" Pada Bulan Ke 4 Dimusim Panas Itu. Mereka
Menyiapkan Altar Di Sebelah Selatan Wu Chang Dan Dihari Itu
Sun Quan Menobatkan Dirinya Sebagai Kaisar Wu.

"Naga Kuning" (Huang Long) Dipilih Sebaga Nama Era


Pemerintahanya (Tahun 2 2 9 M). Sun Jian, Ayahnya Di
Anugerahkan Gelar, Kaisar Pendekar Yang Jaya. Sedangkan
Sun Ce Diberi Gelar Pangeran Chang Sha. Anaknya Sun Deng
Dipilih Sebagai Putra Mahkota. Pelindung Kiri Putra Mahkota
Adalah Anak Dari Zhuge Jin Yaitu Zhuge Ke, Sedangkan
Pelindung Kanan Dari Putra Mahkota Adalah Zhang Xi Anak Dari
Zhang Zhao.

Anak Dari Zhuge Jin Ini Adalah Seseorang Bertubuh Sedang


Dan Sangat Pandai. Sun Quan Sangat Menyukainya. Ketika
Zhuge Ke Berusia 6 Tahun, Dia Pergi Bersama Ayahnya Menuju
Suatu Perjamuan. Sun Quan Memperhatikan Bahwa Zhuge Jin
Memiliki Wajah Lonjong Sehingga Dengan Maksud Bercanda
Dia Memerintahkan Agar Pengawalnya Membawa Seekor
Keledai Dan Dia Menulis Dengan Kapur Dibadan Keledai Itu
"Temanku Zhuge Jin". Semua Orang Tertawa Ditempat Itu,
Tetapi Zhuge Ke Kemudian Menambahkan Beberapa Titik
Ditulisan Itu Sehingga Jika Dibaca, "Keledainya Temanku Zhuge
Jin". Para Pengunjung Disana Sangat Terkesan Dengan
Kemampuan Anak Ini Dan Mereka Semua Memujinya. Sun
Quan Juga Sangat Terkesan Dan Menghadiahkan Keledai Itu.
Dihari Yang Lain, Sebuah Perjamuan Resmi Besar Diadakan.
Sun Quan Meminta Anak Itu Untuk Memberikan Anggur
Kedapan Semua Orang Disana.

Ketika Dia Sampai Dihadapan Zhang Zhao, Orang Tua Itu


Menolaknya Dan Berkata, "Ini Bukanlah Perlakuan Yang Tepat
Bagi Orang Tua Sepertiku."

"Dapatkan Kau Membuatnya Meminum Arak Itu ?" Tanya Sun


Quan.

Kemudian Zhuge Ke Berkata Kepada Zhang Zhao, "Apakah


Tuan Mengingat Lu Wang. Dia Berusia 90 Tahun Dan Masih
Memegang Komando Dilapangan. Dia Tidak Pernah Merasa Tua.
Sekarang Ini Didalam Peperangan Kita Selalu Menempatkan
Para Jendral Tua Dibelakang Tetapi Disetiap Perjamuan Kita
Memberikan Mereka Tempat Didepan. Bagaimana Mungkin
Tuan Mengatakan Bahwa Kami Tidak Memperlakukan Orang
Tua Semestinya ?"

Zhang Zhao Tidak Memiliki Jawaban Dan Akhirnya Terpaksa


Meminum Arak Itu. Tindakan Semacam Ini Telah Membuat
Dirinya Sangat Disanjung Oleh Sun Quan Dan Sekarang Sun
Quan Mengangkat Dirinya Sebagai Pelindung Kiri Untuk Putra
Mahkota.

Zhang Xi Dipilih Untuk Menghargai Jasa Zhang Zhao Yang


Sedemikian Besarnya Itu. Kemudian Gu Yong Diangkat Menjadi
Perdana Menteri Dan Lu Xun Sebagai Sebagai Wali Negara. Dia
Juga Ditunjuk Sebagai Penasehat Dan Wali Putra Mahkota Yang
Diberikan Tugas Memerintah Di Wu Chang. Sun Quan Sendiri
Kembali Ke Jian Ye.

Sekarang Sun Quan Memiliki Kekuatan Besar Dan Juga Negara


Wu Dalam Keadaan Mapan. Seluruh Pejabat Di Istananya Ingin
Agar Sun Quan Menyerang Wei. Kecuali Zhang Zhao Yang
Menentang Usulan Ini Dan Mengusulkan Agar Lebih Baik Sun
Quan Mengurusi Masalah Dalam Negeri.

"Tampaknya Tidak Pantas Bagi Yang Mulia Untuk Memulai


Pemerintahan Ini Dengan Berperang. Lebih Bagi Membangun
Sekolah Dan Menyembunyikan Pedang. Hal Ini Akan
Memberikan Penduduk Kedamaian, Buatlah Perjanjian Dengan
Shu Untuk Membagi 2 Negara Ini Dan Jalankan Rencanamu
Dengan Hati-Hati."

Sun Quan Melihat Ada Kebijaksanaan Dalam Kata-Kata Ini. Dia


Kemduian Mengirimkan Utusan Menuju Shu Untuk Menjalin
Persekutuan. Kaisar Shu Lalu Memanggil Para Penasehatnya
Untuk Mendiskusikan Hal Ini. Banyak Diantara Mereka Yang
Menentang Usulan Ini Dan Menganggap Bahwa Sun Quan Juga
Memberontak.

Kemudian Jiang Wan Berkata, "Kita Harus Meminta Usul Zhuge


Liang."

Akhirnya Utusan Dari Cheng Du Dikirim Untuk Menemui Zhuge


Liang.

Zhuge Liang Berkata, "Kirimkan Utusan Kembali Ke Wu Dan


Juga Hadiah Besar. Serta Minta Sun Quan Untuk Mengirim Lu
Xun Menyerang Wei. Maka Sima Yi Akan Berurusan Dengan Wu
Dan Aku Sekali Lagi Akan Pergi Ke Qi Shan Untuk Merebut
Chang An."

Segera Kepala Sekertariat, Chen Zhen, Pergi Menuju Wu


Dengan Berbagai Hadiah Seperti Kuda, Perhiasan Perak Dan
Emas Untuk Memberi Selamat Kepada Sun Quan. Pesan Zhuge
Liang Juga Disampaikan Kepada Kaisar Wu Itu Dan Setelah
Perjamuan Selesai Maka Chen Zhen Diijinkan Untuk Pulang.

Sun Quan Kemudian Memanggil Lu Xun Dan Meminta


Pendapatnya Mengenai Penyerangan Ke Wei. Lu Xun Melihat
Apa Yang Ada Dibalik Rencana Ini.

"Zhuge Liang Takut Dengan Sima Yi Dan Karena Itu Dia


Meminta Hal Ini. Tetapi Walaupun Begitu Kita Harus Setuju
Dengan Usul Ini Karena Ini Adalah Permintaan Resmi Dari Shu.
Kita Akan Mengumpulkan Pasukan Dan Seolah-Olah Akan
Menyerang Wei. Ketika Zhuge Liang Benar-Benar Telah
Menyerang Wei Maka Kita Akan Menyerang Wei Untuk Diri Kita
Sendiri."
Perintah Segera Diberikan Untuk Melatih Pasukan Dan
Mengumpulkan Tentara. Pasukan Di Jing Zhou Segera
Dipersiapkan Dan Bergerak Menuju Perbatasan Utara.

Ketika Chen Zhen Kembali Ke Han Zhong Dan Melaporkan Hasil


Perjalanannya, Zhuge Liang Masih Khawatir Bawha Dia Tidak
Dapat Merebut Chencang. Jadi Dia Mengirim Pengintai Dan
Mata-Mata Terlebih Dahulu.

Setelah Beberapa Minggu, Mata-Mata Itu Kembali Dan


Melaporkan, "Komandan Penjaga Kota, Hao Zhao Sedang Sakit
Keras."

"Ini Adalah Kehendak Langit !!! Aku Pasti Akan Memperoleh


Kemenangan Kali Ini." Kata Zhuge Liang Dengan Tersenyum.

Dia Segera Memanggil Wei Yan Dan Jiang Wei Dan Berkata,
"Bawalah 5.000 Prajurit Masing-Masing Dan Segera Menuju
Chen Cang. Jika Kalian Melihat Api Berkobar Maka Seranglah
Kota Itu Segera."

Mereka Tidak Mengerti Apa Maksud Perintah Ini Kemudian


Mereka Kembali Lagi Untuk Menemui Zhuge Liang Dan
Bertanya Mengenai Tanggal Keberangkatan Yang Pasti.

Jawab Zhuge Liang, "Dalam 3 Hari Kalian Sudah Harus


Berangkat. Tidak Perlu Berpamitan Padaku, Segeralah Pergi
Ketika Telah Siap."

Setelah Itu Dia Memanggil Guan Xing Dan Zhang Bao Dan
Kepada Mereka Dia Memberikan Perintah Rahasia.

Sekarang Di Chang An, Guo Huai Mendengar Bahwa Jendral


Hao Zhao Sakit Keras Dan Dia Mendiskusikan Hal Ini Dengan
Zhang He.

Guo Huai Berkata, "Hao Zhao Sedang Sakit Keras. Kau Lebih
Baik Pergi Dan Mengantikan Dia. Aku Akan Melaporkan Hal Ini
Keibu Kota Dan Meminta Mereka Untuk Mengirim
Penggantinya."
Akhirna Zhang He Pergi Dengan Membawa 3 .000 Prajurit
Untuk Mengantikan Posisi Hao Zhao.

Hao Zhao Memang Sudah Sekarat, Dan Tiba-Tiba Ada Prajurit


Melaporkan Padanya Bahwa Pasukan Shu Telah Sampai
Ketembok Kota. Hao Zhao Berusaha Untuk Bangkit Dan
Memerintahkan Mereka Untuk Segera Pergi Ketembok Kota Dan
Mempertahankan Kota. Tetapi Api Tiba-Tiba Berkobar Dari
Segala Sisi Dan Kepanikan Segera Terjadi. Hal Ini Membuat
Hao Zhao Kebingungan Dan Akhirnya Dia Meninggal Disaat
Pasukan Shu Akhirnya Berhasil Masuk Kedalam Kota.

Ketika Wei Yan Dan Jiang Wei Sampai Ditembok Kota, Mereka
Kebingungan Karena Tidak Menemukan Adanya Prajurit Yang
Berjaga. Tidak Ada Bendera Ataupun Panji Perang. Mereka
Menunda Penyerangan Mereka Karena Ragu. Kemudian Mereka
Mendengar Suara Berisik Dan Tiba-Tiba Prajurit Berlarian
Keatas Tembok Kota Dan Bendera Serta Panji-Panji Perang
Berkibaran. Kemudian Ada Seseorang Yang Sangat Mereka
Kenali Berdiri Disana.

"Kalian Datang Terlambat Teman-Temanku." Kata Zhuge Liang


Sambil Tertawa.

Kedua Nya Turun Dari Kuda Dan Bersujud.

"Kau Benar-Benar Seperti Dewa, Tuan Perdana Menteri." Kata


Mereka Berdua .

Mereka Masuk Kedalam Kota Dan Kemudian Zhuge Liang


Menjelaskan Kepada Mereka, "Aku Mendengar Bahwa Hao Zhao
Sakit Keras Jadi Aku Mengirim Kalian Untuk Mengecoh Pasukan
Dikota Ini. Sementara Aku Bersembunyi Didalam Pasukan Lain
Yang Dipimpin Oleh Guan Xing Dan Zhang Bao. Aku Juga
Mengirim Mata-Mata Kedalam Kota Untuk Menyalakan Api Dan
Menyebabkan Kepanikan Pasukan Yang Bertahan. Sebuah
Pasukan Tanpa Pemimpin Tidak Akan Pernah Dapat Bertempur
Sehingga Aku Dapat Merebut Kota Ini Dengan Mudah. Ini Adala
Aturan Sederhana Dalam Peeprangan 'Lakukan Apa Yang Tidak
Diperkirakan, Seranglah Mereka Yang Tidak Siap.' "
Mereka Semua Bersujud Menyatakan Kekaguamannya.
Kemudian Sebagai Penghormatan Atas Kesetiaan Dan
Keberanian Dari Hao Zhao, Zhuge Liang Mengirim Jasad Hao
Zhao Berserta Keluarganya Untuk Kembali Ke Wei.

Segera Setelah Itu, Zhuge Liang Kembali Memberi Perintah


Kepada Jiang Wei Dan Wei Yan, "Janagan Kalian Lepaskan
Dahulu Pakaian Perang Kalian. Segeralah Pergi Ke Lembah San
Dan Rebutlah Tempat Itu Sementara Mereka Masih Terkejut.
Jika Kalian Menundanya Maka Wei Pasti Akan Mengirimkan Bala
Bantuan."

Mereka Segera Pergi Untuk Merebut Pos-Pos Jaga Dan


Benteng2 Dilembah San. Mereka Merebutnya Dengsan Mudah
Karena Pasukan Wei Banyak Yang Melarikan Diri. Tetapi Ketika
Mereka Melihat Dikejauhan, Mereka Melihat Awan Debu
Berterbangan Mendekat Kearah Mereka. Itu Adalah Pasukan
Bantuan Wei Yang Mendekat.

Mereka Saling Berkata Satu Dengan Yang Lainnya,


"Perhitungan Tuan Perdana Menteri Memang Seperti Dewa."

Ketika Mereka Melihat Lebih Lama Lagi Akhirya Tampak Bahwa


Pemimpin Pasukan Wei Itu Adalah Zhang He.

Mereka Kemudian Membagi 2 Pasukan Mereka Untuk


Menghalau Pasukan Wei. Ketika Zhang He Melihat Bahwa
Pasukan Shu Telah Bersiap Terlebih Dahulu, Dia Segera Mundur
Tetapi Wei Yan Mengikuti Dari Belakang Dan Menyerangnya.
Pasukan Zhang He Mengalami Kekalahan Besar.

Wei Yan Segera Melaporkan Kesuksesannya, Tetapi Zhuge


Liang Sudah Tidak Berada Di Chencang, Dia Telah Pergi Menuju
Lembah Xie Untuk Merebut Daerah Jian Wei. Pasukan Lainnya
Dari Shu Segera Mengikutinya. Liu Chan Juga Mengirim Chen
Shi Untuk Mendampingin Zhuge Liang. Zhuge Liang Kemudian
Mengerahkan Kekuatan Utamana Menuju Qishan Dan Disana
Dia Membuat Perkemahan Besar. Kemudian Dia Memanggil
Semua Bawahannya.
"2 Kali Aku Telah Merebut Qi Shan Tanpa Hasil Tetapi Sekarang
Aku Kembali Disini. Aku Pikir Wei Akan Segera Mengirim
Pasukan Besarnya Dan Menghadang Kita. Jika Begitu Maka
Mereka Berpikir Aku Akan Menyerang Yong Cheng Dan Mei
Cheng Dan Mengirim Pasukan Untuk Mempertahankan Mereka.
Tetapi Aku Melihat Yin Ping Dan Wu Du Berhubungan Langsung
Dengan Han Zhong. Jika Aku Dapat Merebut Tempat Ini Maka
Aku Dapat Menguatkan Posisi Kita Didaerah Wei Ini. Siapa Yang
Akan Pergi Untuk Merebut Tempat Ini ?"

Jiang Wei Dan Wang Ping Menjadi Sukarelawan Untuk Tugas


Ini. Jiang Wei Dikirim Dengan 10.000 Prajurit Untuk Merebut
Wu Du Dan Wang Ping Dengan Jumlah Prajurit Yang Sama
Dikirim Menuju Yin Ping.

Zhang He Segera Kembali Ke Chang An Dan Menemui Guo Huai


Serta Sun Li, "Chencang Telah Jatuh. Hao Zhao Telah Tewas
Dan Lembah San Telah Dikuasai Mereka. Zhuge Liang Sekali
Lagi Telah Berada Di Qishan. Dia Juga Telah Mengirim 2
Pasukan."

Guo Huai Sekarang Ketakutan Dan Dia Berkata, "Jika Begitu


Maka Yong Cheng Dan Mei Cheng Berada Dalam Bahaya."

Zhang He Akhirnya Menjaga Chang An Sedangkan Sun Li


Dikirim Menjaga Yong Cheng Dan Guo Huai Menjaga Mei
Cheng. Mereka Juga Mengirimkan Utusan Untuk Segera Pergi
Ke Luo Yang.

Didalam Sidang Wei. Kaisar Wei Diberitahukan Bahwa Telah


Terjadi Kekalahan Besar Dipasukan Barat, "Chencang Telah
Jatuh Dan Hao Zhao Telah Tewas. Zhuge Liang Telah Merebut
Lembah San Dan Seakrang Dia Sedang Berkemah Di Qishan.
Laporan Terakhir Menyatakan Bahwa Dia Segera Menyerang
Chang An."

Cao Rui Sangat Terkejut.

Tiba-Tiba Man Chong Hadir Dan Melaporkan, "Sun Quan Telah


Mengangkat Dirinya Menjadi Kaisar Dan Lu Xun Melatih
Pasukan Besar Di Wu Chang. Pasukan Jing Zhou Berjumlah 3
00.000 Prajurit Telah Bersiaga Di Jing Zhou. Serangan Dari Wu
Tampaknya Akan Segera Dilakukan."

Cao Rui Semakin Bingung Dan Ketakutan. Cao Zhen Sedang


Sakit Dan Tidak Dapat Dimintai Pendapatnya. Cao Rui Segera
Memanggil Sima Yi Yang Telah Siap Dengan Rencananya.

"Menurut Pendaptku, Wu Tidak Akan Menyerang Kita." Kata


Sima Yi.

"Apa Yang Membuatmu Berpikir Seperti Itu ?"

"Karena Zhuge Liang Masih Mendendan Atas Kejadian Di Xiao


Ting Itu. Dia Tidak Pernah Berhenti Untuk Ingin Menghancurkan
Wu. Ketakutan Dia Adalah Bahwa Kita Akan Menyerang Shu
Saat Itu. Oleh Karena Itu Makanya Dia Bersekutu Dengan Wu.
Lu Xun Mengetahui Hal Ini Dan Dia Hanya Membuat Tampilan
Seolah-Olah Dia Jg Membantu. Sebenarnya Dia Hanya Berdiri
Dibalik Pagar Saja. Oleh Karena Itu Yang Mulia Tidak Perlu
Khawatir Mengenai Masalah Ditimur Dan Kita Hanya Perlu
Memikirkan Shu."

"Pandanganmu Memang Sangat Tajam." Kata Kaisar Wei.

Sima Yi Segera Diangkat Menjadi Komandan Utama Seluruh


Pasukan Dibarat Dan Kaisar Wei Mengirim Utusan Untuk Pergi
Kepada Cao Zhen Dan Mengambil Stempel Penugasannya.

"Lebih Baik Aku Pergi Sendiri." Kata Sima Yi.

Akhirnya Sima Yi Meninggalkan Istana Dan Menuju Kekediaman


Cao Zhen Dimana Disana Dia Menemui Cao Zhen Yang Sedang
Sakit. Pertama Dia Menyakanan Bagaimana Kesehatannya Dan
Kemudian Dia Mulai Membuka Maksud Dan Tujuannya.

"Shu Dan Wu Telah Bersekutu Untuk Menyerang Wei Dan


Membagi 2 Kekuasaanya. Zhuge Liang Sekarang Telah Berada
Di Qishan Lagi. Apakah Kau Telah Mendengar Hal Ini, Tuan ?"
Kata Sima Yi.
"Orang-Orang Ku Telah Menahan Berita2 Ini Karena Aku
Sedang Sakit. Tetapi Jika Memang Berita Ini Benar Maka Wei
Berada Dalam Bahaya. Kenapa Mereka Tidak Mengangkat Kau
Menjadi Komandan Utama Dan Menghalau Penyerangan Ini ?"

"Aku Tidak Pantas Untuk Tugas Dan Posisi Terhormat Ini." Kata
Sima Yi.

"Bawalah Stempel Penugasan Itu Padaku !" Perintah Cao Zhen


Kepada Pelayannya.

"Kau Terlalu Tergesa-Geas. Aku Datang Kemari Hanya Untuk


Berkunjung. Aku Tidak Berani Menerima Stempel Itu."

Cao Zhen Kemudia Berkata, "Jika Kau Tidak Mau Menerima


Stempel Itu, Aku Akan Pergi Menemui Kaisar. Seluruh Dataran
Tengah Sedang Dalam Bahaya Sekarang."

"Sebanrnya Kaisar Telah Menunjukku, Tetapi Aku Tidak Berani


Menerima Tugas Ini."

"Jika Kau Telah Ditunjuk Maka Pasukan Shu Pasti Dapat


Dihalau."

Sima Yi Menolak Stempel Ini Sebanyak 3 Kali Sebelum


Akhirnya Dia Menerimanya Karena Sekarang Dia Tahu Bahwa
Cao Zhen Tulus Memberikannya. Kemudian Dia Segera Kembali
Untuk Berpamitan Kepada Kaisara Wei Dan Dia Membawa
Pasukannya Menuju Chang An.

Sima Yi Menyerang Daerah Lembah Barat.

Pada Bulan Ke 4, Tahun Ke 7 Masa Jian Xing (Tahun 2 2 9 M),


Zhuge Liang Membuat Perkemahan Besar Di Qishan Dan Akan
Menyerang Wei.

Ketika Sima Yi Sampai Ke Chang An, Zhang He


Memberitahukan Mengenai Keadaan Pertempuran Yang Terjadi.
Sima Yi Kemudian Menunjuk Zhang He Sebagai Komandan
Pasukan Garis Depan Degan Dai Ling Sebagai Wakilnya. Zhang
He Membawa 100.000 Prajurit Untuk Menghadapi Musuh Dan
Berkemah Di Sebelah Selatan Sungai Wei.

Ketika Guo Huai Dan Sun Li Menemui Sima Yi, Dia Berkata,
"Apakah Kalian Sudah Bertempur Dengan Pasukan Shu ?"

"Belum." Kata Mereka Berdua .

Sima Yi Lalu Berkata, "Musuh Telah Datang Dari Tempat Yang


Jauh, Seharunsya Mereka Menyerang Kita Secepatnya. Karena
Mereka Tidak Menyerang, Mereka Pasti Mempunyai Sebuah
Rencana. Ada Berita Apa Yang Kau Dapatkan Dari Daerah
Lembah Barat ?"

Guo Huai Berkata, "Mata-Mata Telah Kukirimkan Keseluruh


Daerah Itu Dan Mereka Telah Memberikan Laporannya Bahwa
Setiap Daerah Telah Bersiap, Tetapi Aku Belum Menerima
Kabar Dari Wu Du Dan Yinping."

"Aku Harus Mengirim Seseorang Untuk Bertempu Dengan


Mereka. Kalian Pergilan Secepat Mungkin Dan Serahasia
Mungkin Untuk Membantu Kedua Kota Itu, Dan Kemudian
Seranglah Pasukan Garis Belakang Shu Sehingga Membuat
Kekacauan Didalam Pasukan Mereka."

Mereka Kedua Nya Segera Menuruti Perintah Itu Dan Dalam


Perjalanan Mereka Berdiskusi Mengenai Strategi Sima Yi Ini.

"Bagaimana Jika Sima Yi Dibandingkan Dengan Zhuge Liang ?"


Tanya Guo Huai.

"Zhuge Liang Jauh Lebih Baik Dari Dia." Jawab Sun Li.

"Walaupun Zhuge Liang Lebih Pandai, Tetapi Strategi Pimpinan


Kita Kali Ini Menunjukan Bahwa Dia Lebih Hebat Dari Orang
Kebanyakan. Musuh Mungkin Telah Merebut Kedua Kota Itu
Tetapi Mereka Tidak Akan Pernah Menyangka Bahwa Kita Akan
Menyerang Pasukan Garis Belakang Mereka Dan Mereka Pasti
Akan Kacau."
Segera Setelah Seorang Pengintai Datang Melaporkan, "Wang
Ping Telah Merebut Yin Ping Dan Wu Du Direbut Oleh Jiang Wei.
Pasukan Utama Shu Berkemah Tidak Jauh Dari Sini."

Kata Sun Li, "Pasti Ada Siasat Dibalik Semua Ini. Kenapa
Mereka Bersiap Unutk Berperang Ditempat Terbuka Padahal
Mereka Telah Mrebut 2 Kota ? Kita Lebih Baik Mundur Sebelum
Jatuh Dalam Siasat Zhuge Liang."

Guo Huai Yang Telah Berulang Kali Merasakan Siasat Zhuge


Liang Akhirnya Menuruti Saran Rekannya Itu. Dia Segera
Memerintahkan Pasukannya Mundur. Tetapi Saat Itu Tiba-Tiba
Terdengar Suara Ledakan Dan Pada Saat Yang Sama Tiba-Tiba
Dari Atas Sebuah Bukit Muncul Pasukan Kecil. Disampingnya
Ada Prajurit Yang Membawa Bendera Bertuliskan 'Perdana
Menteri Han, Zhuge Liang'. Diantara Kerumunan Pasukan Shu
Terlihatlan Dibarisan Paling Depan Ada Kereta Kecil Yang Diapit
Oleh Jendral Shu, Guan Xing Dang Zhang Bao.

Pasukan Wei Cukup Terkejut Melihat Hal Ini.

Zhuge Liang Lalu Tertawa Dan Berkata, "Jangan Lari ! Pikirmu


Aku Tidak Tahu Siasat Yang Pemimpin Kalian Akan Gunakan
Padaku ? Sima Yi Mengirimkan Tantangan Perang Setiap Hari,
Tetapi Aku Mengetahui Ada Pergerakan Pasukan Yang Ingin
Menyerang Pasukan Garis Belakangku. Aku Telah Menguasai 2
Kota, Wu Du Dan Yin Ping. Jika Kalian Tidak Mau Menyerang
Maka Sekarang Bertempurlah Denganku."

Sekarang Guo Huai Dan Sun Li Benar-Benar Ketakutan.


Kemudian Dari Arah Belakng Mereka Terdengar Bunyi Teriakan
Dan Suara Pertempuran. Jiang Wei Dan Wang Ping Menyerang
Pasukan Wei Dari Belakang. Sementara Itu Zhang Bao Dan
Guan Xing Menurui Bukit Didepan Mereka Dan Menyerang
Mereka. Segera Pasukan Wei Kacau Balau Dan Kedua
Pemimpinnya Lari Melarikan Diri.

Zhang Bao Melihat Mereka Dan Dia Segera Mengejar Untuk


Menangkap Mereka, Tetapi Tiba-Tiba Kudanya Terjerembab
Kedalam Parit2. Ketika Pasukan Shu Membantu Mengangkat
Zhang Bao Dari Parit2, Mereka Menemukan Bahwa Kudanya
Menendang Zhang Bao Dikepala Dan Dia Terluka Cukup Parah.

Zhuge Liang Segera Mengirimnya Kembali Ke Cheng Du.

Guo Huai Dan Sun Li Berhasil Melarikan Diri, Mereka Segera


Kembali Menuju Kemah Sima Yi Dan Berkata, "Wu Du Dan Yin
Ping Sekarang Berada Ditangan Musuh Dan Zhuge Liang
Menyiapkan Penyergapan Sehingga Kami Diserang Dari
Belakang Dan Dpean. Kami Mengalami Kekalahan Dan Berhasil
Melarikan Diri."

"Kesalahan Ini Bukanlah Milik Kalian. Faktanya Dia Memang


Lebih Pandai Dari Diriku. Sekarang Pergilah Untuk
Mempertahankan Yong Cheng Dan Mai Cheng Dan Kalian Hanya
Harus Tetap Bertahan. Janagan Keluar Untuk Bertempur. Aku
Memiliki Rencana Mengalahkan Mereka." Kata Sima Yi.

Kedua Nya Segera Pergi, Sima Yi Kemudian Memanggil Zhang


He Dan Dai Ling Serta Berkata, "Zhuge Liang Telah Merebut Wu
Du Dan Yin Ping. Dia Pasti Harus Menentramkan Kedua Kota Ini
Dan Mengembalikan Kepercayaan Jadi Dia Pasti Tidak Berada
Dikemahnya. Kalian Berdua Masing-Masing Membawa 10.000
Prajurit Dan Berangkatlah Malam Ini Untuk Menyerang Pasukan
Shu. Kalian Harus Menyerang Mereka Dari Belakang, Seranglah
Mereka Sekuat Tenaga. Sementara Itu Aku Akan Memimpin
Pasukan Dari Depan . Ketika Pasukan Mereka Sudah Kacau Aku
Akan Menyerang. Kemah Mereka Pasti Dapat Kira Rebut, Jika
Aku Dapat Mendapatkan Kemenangan Ini Maka Kekalahan
Mereka Hanya Tinggal Menunggu Waktu."

Kedua Nya Segera Berangkat, Dai Ling Memimpin Dari Sisi Kiri
Dan Zhang He Dari Sisi Kanan. Mereka Mengambil Jalan
Setapak Dan Berhasil Sampai Dibelakang Posisi Pasukan Shu.
Ketika Malam Tiba Mereka Langsung Menuju Jalan Utama Dan
Bergerak Kearah Belakang Pasukan Shu. Kira-Kira 2 0 Li
Sebelum Sampai, Pasukan Wei Terhadang Oleh Banyak Sekali
Kereta-Kereta Bermuatan Jerami Kering Berada Dipinggir Jalan.

"Musuh Telah Bersiap. Kita Harus Segera Kembali." Kata Zhang


He.
Ketika Pasukan Wei Mau Mundur, Tiba-Tiba Obor Bernyalaan
Diseluruh Tempat Itu Dan Bunyi Genderang Perang Terdengar,
Pasukan Shu Keluar Dari Segala Sisi Mengepung Pasukan Wei.

Pada Saat Yang Sama, Zhuge Liang Dari Atas Tempat Yang
Tinggi Berteriak, "Dai Ling Dan Zhang He, Dengarkan Kata-
Kataku ! Tuanmu Berpikir Bahwa Aku Pasti Akan Sibuk Untuk
Mengurusi Kedua Kota Yang Baru Kurebut Dan Tidak Berada
Dikemahku. Oleh Karena Itu Dia Mengirim Kalian Untuk
Menyerang Kemahku Dari Belakang. Kalian Baru Saja Masuk
Dalam Perangkapku Dan Karena Kalian Adalah Pemimpin Yang
Tidak Penting Maka Aku Tidak Akan Melukai Kalian. Sekarang
Turunlah Dari Atas Kuda Kalian Dan Menyerah !"

Amarah Zhang He Memuncak Dan Dia Berkata Pada Zhuge


Liang ,"Kau, Orang Hutan, Penyerang Dari Negeri Kami Yang
Agung ! Berani Sekali Kau Mengucapkan Kata-Kata Seperti Itu
Padaku ? Tunggu Sampai Aku Dapat Menangkapmu, Aku Akan
Mencabik2 Tubuhmu."

Dia Segera Mencoba Menaiki Bukit Dan Tombaknya Siap Untuk


Menyerang. Tetapi Panah Dan Juga Bebatuan Menghujani
Pasukan Wei. Kemudian Dia Segera Kembali Dan Berusaha
Mencari Celah Diantara Pasukan Shu Untuk Melarikan Diri. Dia
Berhasil Keluar, Tetapi Dai Ling Tidak Bersama Dengan Dirinya.
Segera Dia Kembali Dan Melihat Bahwa Dai Ling Sedang
Terkepung Dan Dia Segera Menerjang Pasukan Shu Dan
Membebaskan Dai Ling Dari Kepungan.

Zhuge Liang Dari Atas Puncak Bukit Melihat Zhang He Ini Dan
Dia Melihat Bahwa Zhang He Adalah Seorang Pendekar
Tangguh.

"Aku Telah Mendengar Bahwa Prajurit-Prajurit Terdiam Penuh


Kekaguman Ketika Zhang Fei Berduel Dengan Zhang He.
Sekarang Aku Dapat Melihat Kehebatan Zhang He Dengan Mata
Kepalaku Sendiri. Dia Akan Dapat Membawa Petaka Pada Shu
Jika Aku Tidak Mengatasinya. Dia Harus Dienyahkan !" Zhuge
Liang Berkata Pada Orang-Orang Disekitarnya.
Bab Sesudah: bagian 73

bagian 73

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 73


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:04
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 78

Bab Sebelum: bagian 72

Kemudian Zhuge Liang Kembali Kekemahnya.

Pada Saat Ini Sima Yi Telah Selesai Mengatur Formasi


Pasukannya Dan Sedang Menunggu Laporan Dari Pertempuran.
Kemudian Dia Melihat Bahwa Zhang He Dan Dai Ling Datang
Dengan Penuh Luka.

Mereka Berkata, "Zhuge Liang Telah Mendahului Kita, Dia Telah


Bersiap Dan Kami Mengalami Kekalahan Besar."

"Dia Memang Benar-Benar Seorang Dewa. Kita Harus Segera


Mundur !!!" Kata Sima Yi.

Akhirnya Seluruh Pasukan Mundur Kedalam Benteng Dan Tidak


Berani Keluar Lagi.

Dengan Hal Ini Kemenangan Besar Menjadi Milik Pasukan Shu,


Pampasan Perang Yang Mereka Dapatkan Sungguh Besar.
Senjata Dan Kuda Banyaknya Tak Terhitung. Zhuge Liang
Kemudian Mengirim Pasukan Untuk Menantang Musuh
Bertempur Setiap Hari, Tetapi Mereka Tidak Mau Keluar. Ketika
Hal Ini Telah Berlangsung Selama Lebih Dari 1/ 2 Bulan
Akhirnya Zhuge Liang Menjadi Sedih.

Kemudian Datang Fei Yi Dari Cheng Du Membawa Titah Kaisar.


Fei Yi Segera Diterima Dengan Penuh Hormat Dan Fei Yi Lalu
Menyerahkan Titah Kaisar Itu Pada Zhuge Liang Yang
Membacanya :
"Kekalahan Di Jie Ting Sepenuhnya Adalah Karena Kesalhaan
Ma Xu. Tetapi Kau Telah Mangim Semua Tanggung Jawab Itu
Dan Menyalahkan Dirimu Sendiri. Tahun Yang Lalu Kau
Mendapatkan Kemenangan Dengan Membunuh Wang Shuang
Dan Tahun Ini Kau Berhasil Memukul Mundur Guo Huai Dan
Merebut Wu Du Dan Yin Ping. Kau Juga Telah Menanamkan
Ketakutan Didalam Hati-Hati Mereka Yang Jahat Dan Melakuan
Jasa Besar. Tetapi Dunia Masih Kacau Dan Mereka Yang
Bersalah Belum Dihukum. Kau Memiliki Tugas Dan Tanggung
Jawab Besar Didalam Menjalankan Pemeinrtahan Dan Juga
Militer. Akan Sangat Tidak Baik Jika Kau Tetap Berada Dibawah
Awan Dan Menutupi Kebajikanmu, Oleh Karena Itu Aku
Mengangkatmu Kembali Sebagai Perdana Menteri Dan Juga
Instruktur Negara Dan Berharap Kau Tidak Menolak
Kehormatan Ini."

Zhuge Liang Kemudian Berkata, "Tugaskan Belum Selesai,


Bagaimana Mungkin Aku Dapat Menerima Kehormatan Ini ?
Aku Harus Menolak Hal Ini."

Fei Yi Lalu Berkata, "Jika Kau Menolak Hal Ini, Kau Telah
Menolak Keinginan Kaisar Dan Juga Menunjukan Rasa Tidak
Hormatmu. Lebih Baik Kau Terima Setidaknya Untuk Saat Ini."

Kemudian Zhuge Liang Bersujud Sebagai Tanda


Persetujuaanya.

Fei Yi Kemudian Berpamitan Dan Kembali Ke Cheng Du.

Melihat Sima Yi Tetap Dalam Posisi Bertahan, Zhuge Liang


Memikirkan Suatu Rencana Yang Mungkin Dapat Menarik
Pasukan Wei Untuk Keluar Menyerang. Dia Memberikan
Perintah Untuk Mundur Dan Mengepak Perkemahan.

Ketika Pasukan Pengintai Memberitahukan Hal Ini Pada Sima Yi,


Dia Berkata, "Kita Tidak Boleh Bergerak. Ini Pasti Adalah
Jebakan Musuh."

Zhang He Kemudian Berkata, "Hal Ini Pasti Karena Mereka


Kehabisan Bahan Pangan. Mengapa Tidak Mengejarnya ?"
"Aku Mengetahui Bahwa Zhuge Liang Memiliki Persediaan Yang
Cukup. Perhitunganku Dia Memiliki Cukup Bahan Makanan
Setidaknya Unutk 1/ 2 Tahun. Mengapa Dia Perlu Mundur
Sekarang ? Dia Melihat Bahwa Aku Tidak Mau Bertempur Dan
Dia Mencoba Untuk Menjebakku Mengerahkan Pasukan. Lebih
Baik Kita Mengirim Mata-Mata Untuk Melihat Apa Yang
Sebenarnya Sedang Terjadi."

Mata-Mata Itu Kemudian Melaprokan Bahwa Perkemahan Baru


Telah Dibuat 2 0 Li Jauhnya.

"Ah, Jadi Mereka Tidak Mundur. Tetap Dalam Posisi Bertahan


Dan Janagan Mengeluarkan Pasukan." Perintah Sima Yi.

10 Hari Berlalu Tanpa Adanya Berita Apapun Dan Pasukan Shu


Pun Tidak Menantang Berperang Seperti Biasanya. Sekali Lagi
Mata-Mata Dikirim Untuk Meninjau, Dan Mreka Melaporkan
Bahwa Pasukan Shu Telah Mundur Dan Sekarang Berkemah 40
Li Jauhnya.

"Zhuge Liang Pasti Sedang Memainkan Siasatnya. Jangan


Dikejar !!" Kata Sima Yi.

10 Hari Lagi Berlalu Dan Mata-Mata Dikirim Kembali Dan


Sekarang Pasukan Shu Sudah 60 Li Jauhnya.

Zhang He Kemudian Kemudian Berkata, "Mengapa Kau Sangat


Curiga Ada Sesuatu ? Aku Dapat Melihat Bahwa Zhuge Liang
Sedang Mundur Ke Han Zhong, Hanya Dia Melakukannya
Dengan Perlahan2 Dan Membuat Kita Curiga Ada Sesuatu
Dibalik Hal Ini. Kenapa Kita Tidak Mengejarnya Sebelum
Semuanya Terlambat. Biarkan Aku Pergi Dan Bertempur Sekali
Saja."

"Jangan, Kekalahan Dapat Menghancurkan Moral Pasukan Kita


Dan Aku Tidak Mau Mengambil Resiko Itu. Siasat Zhuge Liang
Sungguh Tak Terhitung Banyaknya."

"Jika Aku Pergi Dan Kalah Maka Aku Bersedia Untuk Dihukum."
Kata Zhang He.
"Baiklah Jika Beigtu, Kita Akan Membagi 2 Pasukan. Kau Harus
Bertempur Dengan Sebaikduanya. Aku Akan Mengikuti Dari
Belakang Dan Membantu Jika Memang Diperlukan. Esok Hari
Kau Harus Bergerak 1/ 2 Jalan Saja Dan Mengistirahatkan
Pasukanmu."

Akhirnya Zhang He Membawa 3 0.000 Prajurit Dan Meminta Dai


Ling Sebagai Wakilnya. Sima Yi Membawa 50.000 Prajurit Dan
Mengikutinya Dari Belakang.

Zhuge Liang Mengetahui Pergerakan Pasukan Wei Dan Kapan


Pasukan Zhang He Akan Beristirahat. Malam Harinya Dia
Memanggil Jenderal-Jenderalnya Dan Berkata.

"Musuh Sedang Mengejar Kita Dan Mereka Akan Bertempur


Habis2an. Kalian Harus Melawan Mereka Dengan Sekuat
Tenaga, Aku Akan Menyiapkan Pasukan Penyergap Dibelakang
Mereka. Kalian Harus Menahan Sekuat Tenaga Sampai Pasukan
Penyergap Menyerang Pasukan Belakang Mereka. Hanya
Pemimpin Yang Bijak Dan Jg Pemberani Yang Cocok Untuk
Tugas Ini."

Wang Ping Kemudian Maju Dan Berkata Dia Mau Menjadi


Pemimpin Untuk Hal Ini.

"Tetapi Bagaimana Jika Kau Gagal ?" Tanya Zhuge Liang.

"Ada Hukum Militer Yang Mengatur Hal Ini." Jawab Wang Ping.

Zhuge Liang Kemudian Menarik Napas Panjang Dan Berkata,


"Wang Ping Sangat Setia. Dia Berani Untuk Mengambil Resiko
Terluka Dan Mati Untuk Berjasa Pada Negerinya. Walaupun
Begitu, Musuh Bergerak Dalam 2 Divisi, Salah Satu Datang Dari
Depan Dan Yang Lainnya Berusaha Memutar Untuk Menyerang
Kebelakang Pasukan Kita. Wang Ping Seorang Yang Pemberani
Dan Juga Cerdik Tetapi Dia Tidak Dapat Berada Di2 Tempat
Pada Saat Yang Bersamaan. Jadi Aku Harus Memiliki Jendral
Yang Lainnya. Apakah Tidak Ada Lagi Diantara Kalian Yang
Berani Mengorbankan Nyawa Kalian ?"

Zhang Yi Akhirnya Maju Kedepan.


"Zhang He Adalah Jendral Yang Terhebat Didalam Pasukan Wei
Saat Ini. Keberaniannya Tiada Banding. Kau Bukanlah Lawan
Yang Tepat Untuknya." Jawab Zhuge Liang.

"Jika Aku Gagal Maka Biarlah Kepalaku Jatuh Didepan


Tendamu." Kata Zhang Yi.

"Karena Kau Memang Ingin Pergi Maka Masing-Masing Dari


Kalian Akan Ku Beri 10.000 Prajurit Terbaik Kita. Kalian Harus
Bersembunyi Dibalik Bukit Sampai Musuh Tiba Dan Setelah
Membiarkan Mereka Lewat Maka Kalian Harus Menyerang
Mereka Dari Belakang. Jika Sima Yi Tiba Maka Kalian Harus
Membagi 2 Pasukan Kalian. Zhang Yi Harus Tetap Menyerang
Pasukan Belakang Musuh Dan Wang Ping Menahan Pasukan
Sima Yi. Tetapi Mereka Akan Bertempur Habis2an Dan Aku
Harus Mencari Cara Untuk Membantu Kalian."

Ketika Mereka Telah Pergi, Jiang Wei Dan Liao Hua Dipanggil
Dan Zhuge Liang Berkata, "Aku Akan Memberikan Kalian
Kantung Sutra Ini. Kalian Harus Bergerak Secara Rahasia
Menuju Pegunungan Didepan Kita. Ketika Kalian Melihat Bahwa
Pasukan Zhang Yi Dan Wang Ping Sudah Terdesak, Maka
Bukalah Bungkus Sutra Ini Dan Kau Akan Menemukan Rencana
Pelarian."

Setelah Itu Dia Memberikan Instruksi Rahasia Kepada 4 Jendral


Lainnya, Hu Ban, Wu Yi, Ma Zheng Dan Zhang Ni Untuk Pergi
Mengamati Musuh Dan Jika Mereka Melihat Musuh Merasa Yakin
Menang Maka Mereka Harus Mundur Dan Berhenti Untuk
Melawan Dan Mundur Lagi Sampai Pasukan Guan Xing Tiba Dan
Mereka Dapat Membantu Dan Bertempur Habis2an.

Kemudian Dia Memanggil Guan Xing, "Bersembunyilah Di


Lembah Dengan 5.000 Prajurit Sampai Kau Melihat Bendera
Merah Berkibar Dan Setelah Itu Seranglah Musuh."

Zhang He Dan Dai Ling Sedang Bergerak Dengan Cepat Sampai


Mereka Akhirnya Dihadang Oleh Ma Zheng, Zhang Ni, Wu Yi
Dan Hu Ban. Zhang He Segera Menerjang Maju Dan Kemudian
Pasukan Shu Mundur Setelah Bertempur Beberapa Saat. Dan
Setelah Itu Tiba-Tiba Pasukan Shu Kembali Lagi Bertempur Dan
Mundur Lagi Setelah Beberapa Saat. Hal Ini Terjadi Terus
Menerus Sampai Sejauh 15 Li.

Pada Saat Itu Adalah Bulan Ke 6 Dan Cuaca Sangat Panas. Para
Prajurit Sangat Kelelahan. Ketika Mereka Telah Bergerak
Sejauh 2 0 Li, Prajurit Dan Kuda-Kudanya Mulai Kelelahan Dan
Sudah Hampir Tidak Dapat Bergerak. Kemudian Zhuge Liang
Yang Mengamati Jalannya Pertempuran Dari Atas Bukit
Memberikan Signal Pada Guan Xing Untuk Menyerang. Ma
Zheng ,Zhang Ni, Hu Ban Dan Wu Yi Semua Memimpin Pasukan
Mereka Untuk Menyerang. Zhang He Dan Dai Ling Bertempur
Dengan Baik, Hanya Karena Mereka Merasa Tidak Dapat
Menemubus Pasukan Musuh Maka Mereka Mundur.

Tiba-Tiba Terdengar Bunyi Genderang Perang, Wang Ping Dan


Zhang Ni Keluar Dari Tempat Persembunyian Mereka Dan
Segera Memotong Jalan Mundur Mereka.

"Kenapa Kalian Tidak Bertempur Sampai Titik Darah


Penghabisan ?" Kata Zhang He Kepada Para Prajuritnya Dan
Jendralnya Yang Tampak Ketakutan.

Pasukan Wei Akhirnya Bertempur Habis2an Untuk


Menyelamatkan Nyawa Mereka, Tetapi Mereka Tetap Tidak
Dapat Lolos Dari Kepungan Musuh. Kemudian Terdengar Lagi
Bunyi Genderang Perang Dan Kali Ini Pasukan Sima Yi Tiba
Untuk Membantu. Pasukan Sima Yi Akhirnya Mengepung
Pasukan Wang Ping Dan Zhang Yi.

"Perdana Menteri Kita Memang Benar-Benar Hebat.


Pertempuran Ini Tepat Seperti Yang Diperhitungkannya. Dia
Pasti Akan Mengirim Bantuan Dana Kita Sekarnag Harus
Bertahan Sampai Ajal Menjemput." Teriak Zhang Yi Kepada
Pasukannya.

Segera Pasukan Shu Membagi Dirnya Menjadi 2 . Wang Ping


Memimpin Salah Satu Pasukan Dan Menyerang Sima Yi
Sedangkan Zhang Yi Menahan Pasukan Zhang He Yang
Sekarang Menekan Mereka. Kedua Sisi Bertempur Habis2an
Dan Mereka Bertempur Sepanjang Hari.
Jiang Wei Dan Liao Hua Yang Juga Memperhatikan Jalannya
Pertempuran Melihat Bahwa Pasukan Wei Lebih Kuat Dan
Pasukan Shu Sudah Terjepit.

"Sekarang Adalah Saat Yang Tepat Untuk Membuka Kantung


Sutra Ini." Kata Jiang Wei.

Akhirnya Setelah Kantung Sutra Itu Dibuka Dan Mereka


Menemukan Surat Yang Isinya :

"Jika Sima Yi Datang Dan Wang Ping Serta Zhang Yi Terdesak


Maka Kalian Harus Membagi Pasukan Kalian Menjadi 2 Dan
Menyerang Kemah Sima Yi. Hal Ini Akan Membuatnya Mundur
Dan Kemudian Kalian Harus Kembali Menyerangnya Ketika
Pasukan Mereka Kacau. Masalah Merebut Kemah Musuh Bukan
Merupakan Tujuan Utama Saat Ini."

Akhirnya Jiang Wei Dan Liao Hua Membagi Pasukannya Dan


Mulai Bergerak Kearah Kemah Musuh.

Sekarang Sima Yi Mulai Merasa Ada Yang Tidak Beres Dengan


Pertempuran Ini Dan Dia Mulai Khawatir Bahwa Zhuge Liang
Sedang Menjalankan Siasatnya. Jadi Dia Menyebar Utusan
Untuk Mengecek Keadaan.

Sima Yi Sedang Menekan Musuh Dan Pada Saat Itu Utusan


Yang Dikirimnya Datang Melaporkan ,"Pasukan Shu Sedang
Menuju Kemah Utama Kita Dalam 2 Divisi."

Sima Yi Segera Ketakutan Dan Sekarang Panik. Dia Berkata,


"Aku Tahu Zhuge Liang Pasti Sedang Menjalankan Siasatnya,
Tetapi Kalian Semua Tidak Percaya Padaku. Kalian Memaksaku
Untuk Mengejar Musuh Dan Sekarang Seluruh Rencanaku Telah
Hancur."

Segera Dia Mengumpulkan Pasukannya Dan Secepatnya


Kembali Menuju Kemah Utama Mereka. Zhang Yi Dengan Sisa-
Sisa Pasukannya Menyerang Pasukan Wei Yang Mundur. Zhang
He Dan Dai Ling Hanya Mempunyai Kurang Dari 1.000 Prajurit
Saja Yang Tersisa Segera Mencari Jalan Yang Aman Dengan
Mengambil Jalur Melalui Daerah Perbukitan. Guan Xing
Menyerang Pasukan Wei Yang Melarikan Diri Dimana Saja Dia
Melihat Mereka. Kemenangan Pertempuran Ini Adalah Milik
Pasukan Shu.

Sima Yi Segera Kembali Ke Kemah Utama Mereka. Tetapi


Ketika Dia Sampai Ditempat Itu, Pasukan Shu Telah Pergi. Dia
Mengumpulkan Seluruh Pasukannya Yang Kacau Balau Dan
Memarahi Jenderal-Jenderalnya Sebagai Penyebab Kekalahan
Kali Ini.

"Kalian Semua Benar-Benar Tidak Mengerti Mengenai Strategi


Perang Dan Berpikir Bahwa Pertempuran Hanyalah Masalah
Keberanian Dan Kekuatan Semata. Ini Adalah Hasil Dari
Keingingan Kalian Yang Haus Darah. Dan Lain Kali Tidak Ada
Dari Antara Kalian Yang Bergerak Tanpa Perintah Langsung Dan
Aku Menerapkan Hukum Militer Yang Ketat Bagi Siapa Saja
Yang Tidak Menurut."

Mereka Semua Sangat Malu Dan Kembali Ketempatnya Masing-


Masing . Didalam Pertempuran Kali Ini Kekalahan Pasukan Wei
Sangat Besar, Tidak Hanya Pada Prajurit Tetapi Juga Kuda-
Kuda Dan Juga Senjata.

Zhuge Liang Ingin Menekan Pasukan Wei Yang Sudah Kalah


Tetapi Tiba-Tiba Datang Utusan Khusus Dari Cheng Du Yang
Membawa Berita Duka Yaitu Mengenai Kematian Zhang Bao.
Ketika Utusan Itu Menceritakan Hal Ini Pada Zhuge Liang Dai
Segera Menangis Keras Sekali Dan Kemudian Memuntahkan
Darah Dari Mulutnya, Dia Kemudian Tak Sadarkan Diri. Dia
Segera Dibantu Dan Dibawa Kedalam Tendanya, Tetapi Dia
Terlalu Sakit Untuk Melanjutkan Pertempuran Dan Dia Dijaga
Untuk Tetap Berada Ditendanya. Para Jendralnya Semua
Menjadi Khawatir Dan Murung.

Zhuge Liang Tidak Kunjung Membaik Keadaannya. 10 Hari


Kemudian Dia Memanggil Dong Jue Dan Fan Jian Ketendanya
Dan Berkata, "Aku Merasa Hampa Dan Terlalu Sakit Untuk
Melanjutkan Pertempuran Ini. Yang Terbaik Menurutku
Sekarang Adalah Untuk Segera Kembali Ke Han Zhong Dan
Memulihkan Diri. Kalian Harus Menjaga Kepulanganku Dengan
Sangat Rahasia Karena Sima Yi Pasti Menyerang Kita Jika Dia
Mendengar Keperiganku."

Zhuge Liang Segera Memerintahkan Pasukannya Bersiap Untuk


Kembali Ke Han Zhong Malam Itu Dan Sima Yi Baru Mendengar
Berita Ini 5 Hari Kemudian Dan Dia Tahu Bahwa Dia Telah
Diperdayai Lagi.

"Orang Ini Muncul Seperti Dewa Dan Pergi Bagaikan Angin. Dia
Terlalu Tangguh Untuk Diriku." Kata Sima Yi Sambil Menyesali
Diri.

Sima Yi Menempatkan Orang-Orang Tertentu Untuk Menjaga


Pos-Pos Penjagaan Dan Dia Sendiri Kembali Ke Chang An.

Segera Pasukan Shu Kembali Ke Han Zhong Dan Zhuge Liang


Pun Pulang Ke Cheng Du Unutk Perawatan. Para Pejabat Dari
Berbagai Tingkatan Datang Menyambutnya Dan Menyertainya
Menuju Istana. Liu Chan Segera Datang Untuk Menanyakan
Kabar Kesehatannya Dan Mengirim Tabib Istana Untuk
Merawatnya Sehingga Akhirnya Zhuge Liang Sehat Kembali.

Pada Masa Jian Xing Tahun Ke 8 Dan Bulan Ke 7 (Tahun 2 3 0


M), Cao Zhen, Panglima Tertinggi Pasukan Wei Telah Sembuh
Dari Penyakitnya Dan Mengiirm Surat Pada Kaisar Wei.

"Pasukan Shu Telah Menyerang Kita Lebih Dari Sekali Dan


Mengancam Posisi Chang An. Jika Shu Tidak Dihancurkan Maka
Wei Akan Tidak Aman. Musum Gugur Yang Sejuk Telah Tiba,
Pasukan Sedang Dalam Kondisi Terbaiknya Dan Ini Adalah Saat
Yang Tepat Untuk Menyerang Shu. Aku Mengingnkan Sima Yi
Menjadi Wakilku Dan Segera Bergerak Menyerang Han Zhong
Untuk Menghancurkan Shu Dan Membebaskan Perbatasan Kita
Dari Segala Ancaman."

Secara Pribadi, Kaisar Wei Setuju Tetapi Dia Berkonsultasi Pada


Liu Ye, "Cao Zhen Mengusulkan Untuk Menyerang Shu,
Bagaimana Menurutmu ?"
Liu Ye Menjawab ,"Panglima Besar Berkata Benar. Jika Shu
Tidak Dihancurkan Maka Akan Membawa Petaka Pada Wei
Dikemudian Hari. Yang Mulia Harus Menyetujui Usulan Ini."

Kaisar Wei Lalu Menangguk.

Ketika Liu Ye Pulang Kerumahnya, Ada Segerombolan Pejabat


Yang Datang Menemuinya Dan Berkata, "Kami Mendengar
Bahwa Kaisar Berkonsultasi Padamu Mengenai Eksepdisi Ke
Shu. Bagaimana Menurut Pendapatmu ?"

"Tidak Ada Hal Seperti Itu. Shu Terlalu Sulit Untuk Diserang.
Akan Merupakan Penghamburan Sumber Daya Jika Menyerang
Shu." Kata Liu Ye.

Kemudian Mereka Semua Berpamitan. Kemudian Yang Jin


Datang Kepada Kaisar Dan Berkata, "Kemarin Yang Mulia Diberi
Saran Oleh Liu Ye Unutk Menyerang Shu, Tetapi Hari Ini Ketika
Kami Bertanya Padanya Dia Berkata Bahwa Shu Tidak Dapat
Diserang. Hal Ini Membuktikan Bahwa Dia Tidak Memandang
Yang Mulia Dan Dia Harus Mendapat Hukuman."

Segera Cao Rui Memanggil Liu Ye Dan Memintanya


Menjelaskan.

Liu Ye Menjawab ,"Aku Telah Mempelajari Detailnya, Shu Tidak


Dapat Diserang."

Cao Rui Lalu Tertawa.

Tidak Berapa Lama Yang Jin Lalu Pergi.

Kemudian Liu Ye Berkata,"Kemarin Aku Menyarankan Pada


Yang Mulia Untuk Menyerang Shu. Masalah Mengenai Kebijakan
Negara Seharunya Tidak Ditanyakan Kepada Satu Orang Saja.
Masalah Pengerahan Militer Seharusnya Menjadi Masalah
Rahasia."

Cao Rui Mengerti Maksudnya Dan Setelah Hal Ini Liu Ye


Dipandang Lebih Oleh Cao Rui.
10 Hari Kemudian Sima Yi Datang Melapor Dan Cao Rui
Menyerahkan Surat Cao Zhen Kepadanya.

Sima Yi Menjawab ,"Tampaknya Sekarang Adalah Saat Yang


Tepat. Aku Pikir Tidak Ada Bahaya Yang Akan Datang Dari Wu."

Cao Zhen Segera Diangkat Menjadi Menteri Perang, Jendral


Yang Menguasai Barat Dan Juga Komandan Utama Seluruh
Pasukan Wilayah Barat. Sima Yi Diangkat Menjadi Panglima
Besar, Jendral Penguasa Barat Dan Wakil Komandan Utama
Seluruh Pasukan Barat, Liu Ye Diangkat Menjadi Penasehat
Pasukan. Ke3nya Kemudian Meninggalkan Istanan Dan
Membawa 400.000 Prajurit Menuju Chang An Dengan Tujuan
Menyerang Han Zhong. Guo Huai Dan Sun Li Turut Serta
Mengabungkan Pasukannya Dalam Pasukan Besar Ini.

Pasukam Han Zhong Segera Membawa Kabar Ini Kepada Zhuge


Liang Yang Telah Cukup Sehat Dan Sedang Melatih Pasukannya
Dengan Formasi "Pa Gua".

Ketika Zhuge Liang Mendengar Mengenai Penyerangan Ini Dia


Segera Memanggil Zhang Ni Dan Wang Ping, "Kalian Bawalah
1.000 Prajurit Masing-Masing Untuk Menuju Chen Cang Dan
Berjagalah Disana Untuk Mengawasi Pasukan Wei."

Kedua Nya Menjawab, "Dilaporkan Bahwa Pasukan Wei


Berjumlah 400.000 Orang Saja Walaupun Mereka Berlagak
Seperti Membawa 800.000 Prajurit. Tetapi Tetap Saja Jumlah
Itu Sangat Banyak Dan Tampaknya 1.000 Prajurit Saja Tidak
Mungkin Dapat Melawan Mereka."

Zhuge Liang Berkata, "Aku Ingin Memberikan Kalian Lebih


Tetapi Aku Khawatir Ada Sesuatu Yang Salah Nantinya. Aku
Mengirimu Dengan 1.000 Prajurit Saja Dan Kalian Pasti Tahu
Bahwa Itu Ada Maksudnya. Aku Mengamati Bintang Kemarin
Dan Aku Melihat Bahwa Hujan Akan Turun Dengan Deras Bulan
Ini. Pasukan Wei Memiliki Banyak Sekali Prajurit Tetapi Mereka
Tidak Akan Dapat Menembus Daerah Pegungungan Dengan
Mudah. Jadi Tidak Perlu Mengirim Pasukan Besar. Kalian Tidak
Akan Terluka Dan Aku Akan Memimpin Pasukan Besarku Ke
Han Zhong Dalam 1 Bulan. Ketika Pasukan Musuh Mundur
Karena Sulitnya Logistik Maka Aku Akan Menyerang Mereka.
Pasukanku Hanya Membuutuhkan 100.000 Prjaurit Untuk
Mengalahkan 400.000 Prajurit Mereka. Jadi Tidak Perlu Ragu
Lagi, Segeralah Pergi."

Wang Ping Dan Zhang Yi Segera Berangkat Dan Zhuge Liang


Membwa Pasukan Utamanya Menuju Han Zhong. Lebih Lagi,
Setiap Pos Penjagaan Diperinthakan Untuk Mengumpulkan Kayi
Bakar, Jerami Dan Juga Beras Sebanyak Mungkin Untk 1 Bulan
Pemakaian Untuk Menghadapi Hujan Musin Gugur. Libur Satu
Bulan Akhirnya Diberlakukan Dan Pakaian Serta Makanan
Dibagikan.

Ketika Cao Zhen Dan Sima Yi Mendekat Ke Chen Cang Dan


Masuk Kedalam Kota, Mereka Tidak Menemukan Ada Satu
Bangunan Apapun.

Mereka Bertanya Kepada Orang-Orang Yang Berada Disana,


"Zhuge Liang Membakar Seluruh Tempat Ini Sebelum Dia
Pergi."

Kemudian Cao Zhen Menugsulkan Unutk Melanjutkan


Perjalanan Tetapi Sima Yi Menentang Usulan Ini Dan Berkata
Bahwa Langit Menunjukan Tanda-Tanda Akan Hujan Lebat.

"Aku Telah Mengamati Langit Dan Itu Menunjukan Bahwa


Hujan Lebat Berkepanjangan Akan Tiba. Jika Kita Melanjutkan
Perjalanan Dan Mendapatkan Kemenangan Terus Maka Tidak
Akan Ada Masalah, Tetapi Jika Kita Kalah Maka Tidak Akan Ada
Yang Dapat Kembali Hidup-Hidup. Lebih Baik Bertahan Dikota
Ini Dan Membangun Tempat Berteduh Sampai Musim Hujan
Selesai."

Cao Zhen Mengikuti Saran Ini. 1/ 2 Bln Kemudian Hujan Besar


Terjadi Dan Daerah Sekitar Tempat Itu Mengalami Genangan
Air Yang Tinggi. Pakaian Prajurit Menjagi Basah Dan Prajurit-
Prajurit Tidak Memiliki Kering Tempat Untuk Beristirahat.
Sebulan Penuh Hujan Terjadi Setiap Hari. Kuda-Kuda Tidak
Dapat Diberi Makan, Dan Prajurit Mengerutu Terus Menerus.
Mereka Segera Mengirim Pesan Ke Luo Yang Dan Kaisar Wei
Sendiri Berdoa Memohon Cuaca Yang Baik Tetapi Tidak Ada
Hasil.

Kemudian Menteri Wang Su Mengusulkan Agar Menarik


Pasukan Dari Garis Depan.

Kaisar Wei Tidak Dapat Memutuskan Apa Yang Harus


Dilakukannya, Tetapi Kemudian Menteri Tinggi Yang Fu Dan
Hua Xin Juga Mendesak Kaisar Untuk Menarik Mundur Pasukan
Yang Akhirnya Titah Segera Dibuat Dan Dikirmkan Pada Cao
Zhen Dan Sima Yi.

Cao Zhen Dan Sima Yi Telah Mendiskusikan Bagaimana


Caranya Untuk Mundur.

Cao Zhen Berkata, "Hujan Turun Terus Sepanjang Bulan Dan


Moral Pasukan Telah Jatuh, Mereka Semua Hanya Ingin Pulang.
Apa Yang Harus Kita Lakukan Sekarang ?"

Sima Yi Berkata, "Tidak Ada Jalan Lain, Kita Harus Mundur."

"Jika Zhuge Liang Mengejar, Bagaimana Kita Menghadapinya ?"


Tanya Cao Zhen.

"Kita Akan Menyiapkan Pasukan Penyergap."

Sementara Mereka Berdiskusi, Titah Kaisarpun Tiba Dan Segera


Mereka Menyiapkan Pengunduran Diri Pasukan.

Zhuge Liang Yang Telah Mengetahui Akan Ada Hujan Lebat


Bulan Ini Sudah Menempatkan Pasukannya Dalam Posisi Yang
Aman Kemudian Dia Memerintahkan Pasukannya Untuk
Berkumpul Di Tebing Merah Dan Berkemah Disana.

Dia Memanggil Seluruh Jendralnya Kedalam Tendanya Dan


Berkata, "Menurut Pendapatku Musuh Pasti Mundur Dan Karena
Itu Mereka Pasti Akan Memasang Perangkap Dan Jika Kita
Mengejar Mereka Maka Kita Pasti Akan Jatuh Dalam Perangkap
Mereka. Jadi Suatu Rencana Harus Dibuat Untuk Mengatasi Hal
Ini."
Jadi Ketika Wang Ping Memberitahukan Bahwa Musuh Mundur
Maka Utusan Segera Dikirim Yang Memerintahkannya Tidak
Mengejar.

Menggunakan Formasi Pasukan, Zhuge Liang Mempermalukan


Sima Yi.

Ketika Pasukan Shu Mengetahui Bahwa Pasukan Wei Telah


Mundur Tetapi Mereka Tidak Boleh Mengejarnya, Mereka
Semua Merasa Kecewa Dan Segera Pergi Menuju Ketempat
Perdana Menteri Dan Berkatam "Hujan Telah Memaksa Musuh
Mundur. Ini Adalah Saat Yang Tepat Untuk Mengejar Mereka."

Zhuge Liang Lalu Berkata, "Sima Yi Adalah Ahli Strategi Yang


Tidak Mungkin Mundur Tanpa Menempatkan Jebakan. Jika Kita
Mengejarnya Maka Kita Pasti Akan Menjadi Korban
Rencananya. Biarkan Dia Mundur Dan Kita Akan Mengikutinya
Melalui Lembah Xie Untuk Merebut Qishan Dari Sana Kita Akan
Memanfaatkan Kelemahan Pertahanan Musuh Untuk Merebut
Daerah Lembah Barat."

"Tetapi Ada Jalan Lain Menuju Chang An, Mengapa Kita Harus
Selalu Merebut Qishan ?" Tanya Mereka.

"Karena Qishan Adalah Yang Paling Dekat Dengan Chang An


Dan Aku Ingin Mendapatkan Keuntungan Dari Posisi Ini.
Tranportasi Logistik Paling Mudah Jika Melalui Daerah Ini, Jalan
Mundur Juga Yang Paling Aman Melalui Daerah Ini. Oleh Karena
Itu Aku Harus Merebut Tempat Ini Terlebih Dahulu."

Mereka Semua Akhirnya Setuju Dengan Rencana Ini.

Kemudian Zhuge Liang Mengirim Wei Yan, Zhang Ni, Du Qiong


Dan Chen Shi Menuju Lembah Gu Dan Mengirim Ma Dai, Wang
Ping, Zhang Yi Dan Ma Zheng Menuju Lembah Xie, Semua Akan
Pergi Menuju Gunung Qishan. Dia Memimpin Pasukan
Utamanya Dengan Guan Xing Dan Liao Hua Sebagai Pemimpin
Pasukan Didepan.

Ketika Pasukan Wei Mundur, Cao Zhen Dan Sima Yi Tetap


Berada Dibelakang Untuk Mengawasi Pergerakan Pasukan
Mereka. Mereka Juga Mengirim Pasukan Pengintai Disepanjang
Jalan Menuju Chencang Dan Mereka Semua Kembali Dengan
Mengatakan Bahwa Tidak Ada Musuh Yang Terlihat. 10 Hari
Kemudian Seluruh Pasukan Yang Dipersiapkan Untuk
Menyergap Musuh Jika Pasukan Shu Mengejar Akhirnya
Kembali Dan Mengatakan Bahwa Mereka Tidak Melihat Satupun
Musuh Yang Mengejar.

Cao Zhen Berkata, "Hujan Lebat Di Musim Gugur Ini Sudah


Membuat Seluruh Jalan Rusak Dan Menutup Jejak Kita.
Bagaimana Pasukan Shu Dapat Mengetahui Pemunduran
Pasukan Kita ?"

"Mereka Akan Segera Muncul." Kata Sima Yi.

"Bagaimana Kau Tahui ?"

"5 Hari Ini Mereka Tidak Mengejar Kita, Itu Karena Mereka
Berpikir Bahwa Kita Meninggalkan Pasukan Penyergap Oleh
Karena Itu Mereka Membiarkan Kita Pergi. Tetapi Setelah Kita
Pergi, Mereka Akan Mencoba Merebut Qishan."

Cao Zhen Tidak Yakin Dengan Hal Ini.

"Kenapa Kau Ragu ? Aku Pikir Zhuge Liang Pasti Akan Melewati
Kedua Lembah Di Barat Dimana Kau Dan Aku Harus Menjaga
Pintu Keluarnya. Aku Memperkirakan Mereka Akan Tiba Dalam
Waktu 10 Hari Dan Jika Mereka Tidak Tiba Maka Aku Akan
Kekemahmu Dan Menuliskan Kesalahanku Ini Dimukaku
Sendiri." Kata Sima Yi.

"Jika Pasukan Shu Memang Tiba, Aku Akan Memberikanmu Ikat


Pinggang Dan Kuda Yang Kaisar Telah Berikan Padaku." Balas
Cao Zhen.

Akhirnya Mereka Membagi 2 Pasukan Mereka, Cao Zhen


Menuju Lembah Xie Dan Sima Yi Menuju Lembah Gu.

Segera Setelah Perkemahan Dibentuk, Sima Yi Memimpin


Sebagian Pasukannya Untuk Bersembunyi Di Tempat-Tempat
Yang Telah Ditentukan Di Sekitar Lembah. Sedangkan Sebagian
Pasukannya Yang Lain Ditempatkan Dijalan Utama.

Setelah Itu Sima Yi Menyamar Menjadi Prajurit Biasa Dan Pergi


Berkeliling Kemah Untuk Melihat Persiapan Yang Dilakukan.

Pada Suatu Hari Dia Menemui Seorang Pemimpin Rendahan


Dengan Jabatan Kapten Sedang Menggerutu Dan Berkata,
"Hujan Telah Mengguyur Kita Selama Berhari-Hari Dan Mereka
Tidak Mau Mundur Juga. Sekarang Mereka Berkemah Disini
Hanya Untuk Bertaruh. Mereka Benar-Benar Tidak Memikirkan
Kita Para Prajurit."

Sima Yi Kemudian Kembali Ke Tendanya Dan Memanggil


Semua Kepala Pasukan.

Dia Lalu Memanggil Si Penggerutu Itu Dan Berkata Dengam


Marah,"Negara Telah Memberi Makan Dan Melatih Pasukan
Ratusan Hari Lamanya Hanya Untuk Meminta 1 Jam Pelayanan
Saja, Tetapi Kau Terus Menggerutu Dan Bersalah Karena
Menurunkan Semangat Pasukanku !!!"

Orang Itu Tidak Mau Mengaku Akhirnya Kawannnya Dipanggil


Untuk Memberi Kesaksian Tetapi Dia Tetap Tidak Mau
Mengaku.

"Aku Disini Bukan Untuk Mencari Jasa Dan Menang Taruhan,


Tetapi Aku Disini Untuk Mengalahkan Shu. Sekarang Kalian
Semua Akan Segra Pulang Setelah Tugas Ini Selesai, Tetapi
Orang Ini Terus Menggerutu Dan Aku Putuskan Bersalah
Karena Ingin Memberontak Didalam Pasukan."

Sima Yi Lalu Memerintahkan Algojo Untuk Menghukum Mati


Orang Itu Dan Segera Mereka Melakukannya, Setelah Itu
Kepalanya Dipasang Ditengah Kemah Sebagai Peringatan.

Akhirnya Mereka Semua Ketakutan, Tetapi Sima Yi Berkata,


"Yang Kalian Harus Lakukan Adalah Berjaga-Jaga Dan Waspada
Terhadap Kehadiran Musuh. Ketika Kalian Mendengarkan Suara
Ledakan, Segera Keluar Dari Semua Sisi Kemah Dan
Menyerang Musuh."

Dengan Perintah Ini Mereka Semua Akhirnya Membubarkan


Diri.

Sekarang Wei Yan, Zhang Ni, Chen Shi Dan Du Qiong Berserta
2 0.000 Prajurit Memasuki Lembah Gu. Ketika Mereka Sedang
Bergerak, Penasehat Deng Zhi Tiba.

"Aku Membawa Perintah Dari Perdana Menteri. Ketika Melintasi


Lemah Ini Kalian Harus Waspada Terhadap Musuh." Kata Deng
Zhi.

Chen Shi Berkata, "Kenapa Perdana Menteri Sangat Curiga ?


Kita Tahu Bahwa Pasukan Wei Telah Sangat Kelelahan Dari
Perjalanan Mundur Mereka Serta Mereka Sudah Terguyur Hujan
Selama Berhari-Hari Tentu Moral Pasukan Mereka Sedang Jatuh
Dan Sekarang Mereka Sedang Secepatnya Kembali Kerumah.
Mereka Tidak Mungkin Memasang Perangkap Disini. Kita Akan
Bergerak Secepatnya Dan Mendapatkan Kemenangan Besar.
Mengapa Kita Harus Terus Menunda Hal Ini ?"

Wei Yan Lalu Berkata, "Jika Dia Mendengarkanku Untuk Pergi


Menyerang Lembah Ziwu, Maka Tidak Hanya Chang An Tetapi
Luo Yang Juga Akan Menjadi Milik Kita. Sekarang Dia Ingin
Merebut Qishan, Apa Gunanya Tempat Itu ? Dia Memerintahkan
Kita Untuk Maju Dan Sekarang Dia Ingin Menghentinkan Kita,
Perintah2 Ini Sangat Membingungkan Tampaknya."

Kemudian Chen Shi Berkata, "Aku Akan Membawa 5.000


Prajurit Dan Melalui Lembah Gu Serta Berkemah Di Qishan.
Nanti Kau Akan Lihat Betapa Malunya Perdana Menteri."

Deng Zhi Lalu Berargumen Dengan Mereka Tetapi Tidak


Berhasil Mengubah Pendirian Mereka. Chen Shi Segera
Berusaha Secepat Mungkin Keluar Dari Lembah Gu Dan Deng
Zhi Hanya Dapat Kembali Secepat Mungkin Untuk Melaporkan
Hal Ini.
Chen Shi Telah Pergi Sejauh Beberapa Li Sebelum Akhirnya
Terdengar Suara Ledakan Dan Pasukan Wei Keluar Semua Dari
Tempat Persembunyiannya. Dia Berusaha Untuk Mundur Tetapi
Lembah Itu Seperti Dipenuhi Pasukan Wei Dan Dia Terkepung.
Semua Usahanya Untuk Mencari Jalan Keluar Gagal, Kemudian
Tiba-Tiba Dari Arah Belakang Terdengar Teriakan Wei Yan Yang
Datang Membantu. Wei Yan Menyelamatkan Chen Shi Tetapi
Dari 5.000 Prajuritnya Hanya Tersisa 500 Prajurit Saja Dan
Kebanyakan Dari Mereka Terluka. Pasukan Wei Mengejar Tetapi
Pasukan Zhang Ni Dan Du Qiong Ikut Membantu Dan Memkasa
Pasukan Wei Mundur.

Chen Shi Dan Wei Yan Yang Telah Mengkritik Strategi Zhuge
Liang Sekarang Tidak Lagi Meragukannya. Mereka Menyesali
Tindakan Mereka Itu.

Ketika Deng Zhi Mengatakan Pada Zhuge Liang Mengenai


Perilaku Chen Shi Dan Wei Yan, Zhuge Liang Hanya Tertawa.

Kata Dia, "Wei Yan Telah Berulang Kali Membantah Dan Tidak
Mengikuti Perintahku. Walaupun Begitu Aku Menghargai
Keberanian Dan Ketangguhannya. Tetapi Dia Akan Membawa
Petaka Untuk Kita Suatu Hari Nanti."

Kemudian Datang Utusan Yang Melaporkan, "Chen Shi Telah


Masuk Perangkap Musuh Dan Dia Telah Kehilangan 4.000
Prauritnya, Wei Yan Menyelamatkannya Dan Mereka Sekarang
Tidak Berani Bergerak Dari Mulut Lembah."

Zhuge Liang Kemudian Mengirim Deng Zhi Kembali Menuju


Lembah Gu Untuk Memberi Perintah Rahasia Dan Menenangkan
Chen Shi Agar Dia Tidak Memberontak Karena Takut Dihukum.

Kemudian Zhuge Liang Memanggil Ma Dai Dan Wang Pin,"Jika


Ada Pasukan Wei Dilembah Xie Ini, Kalian Harus Pergi Melintasi
Gunung Dan Bergerak Dimalam Hari Serta Bersembunyi
Disiang Hari. Kalian Harus Menuju Ketimur Qi Shan. Ketika
Kalian Telah Tiba Kalian Harus Menyalakan Signal Api."

Kemudian Dia Memberi Perintah Kepada Ma Zheng Dan Zhang


Ni, "Kalian Harus Menuju Sebelah Barat Qishan. Kalian Juga
Harus Bergerak Dimalam Hari Dan Bersembunyi Disiang Hari.
Kemudian Kalian Akan Bergabung Dengan Ma Dai Dan Wang
Ping Setelah Melihat Singnal Api. Kalian Ber-Empat Harus
Menyerang Kemah Cao Zhen. Aku Akan Memimpin Pasukan
Utama Melalui Lembah Dan Menyerang Perkemahan Mereka
Dari Depan.

Setelah Ke 4 Jendral Ini Pergi, Guan Xing Dan Liao Hua Juga
Diberikan Perintah Rahasia.

Pasukan Shu Bergerak Dengan Cepat. Tidak Lama Berselang,


Hu Ban Dan Wu Yi Juga Mendapat Perintah Rahasia Dan Segera
Meninggalkan Pasukan Utama.

Cao Zhen Yang Tidak Percaya Pasukan Shu Akan Datang Tidak
Mempersiapkan Perkemahannya Dan Menyebabkan Prajuritnya
Tidak Waspada. Dia Hanya Berpikir Bagaimana Melewati 10
Hari Dimana Dia Akan Mentertawakan Sima Yi Saat Itu.

7 Hari Telah Lewat Ketika Seorang Pengintai Melaporkan Ada


Pasukan Shu Disekitar Lembah. Cao Zhen Kemudian Mengirim
Qin Liang Dengan 5.000 Prajurit Untuk Mengecek Hal Ini.

Qin Liang Kemudian Memimpin Pasukannya Dan Ketika Dia Tiba


Pasukan Shu Mundur. Qin Liang Mengejarnya Tetapi Mereka
Telah Menghilang. Dia Ragu Dan Bingung Dan Sementara Dia
Berpikir Untuk Langkah Selanjutnya Dia Memerintahkan
Pasukannya Beristirahat.

Tak Lama Kemudian Tiba-Tiba Dia Mendengar Teriakan


Pasukan Dan Pasukan Shu Segera Tiba Ditempat Itu. Dia
Segera Naik Keatas Kudanya Untuk Melihat Keadaan Dan Dia
Melihat Awan Debu Berterbangan. Dia Segera Mengatur
Pasukannya Membentuk Formasi Bertahan. Kemudian Pasukan
Shu Dibawah Hu Ban Dan Wu Yi Muncul Dihadapan Mereka.
Jalur Mundur Mereka Juga Ada Pasukan Shu Menghadang
Dibawah Guan Xing Dan Liao Hua.

Seluruh Kaki Bukit Telah Dikepung Dan Dari Atas Bukit Ada
Yang Berteriak, "Turunlah Dari Kudamu Dan Menyerah !!!"
Lebih Dari 1/ 2 Pasukannya Menyerah Tetapi Qin Liang Tidak
Mau Menyerah Dan Dia Bertempur, Akhirnya Dia Terbunuh Oleh
Liao Hua.

Zhuge Liang Lalu Mengampuni Pasukan Wei Yang Menyerah


Dan Dijadikan Pasukan Perbekalan. Pakaian Dan Bendera-
Bendera Wei Dimanfaatkan Zhuge Liang Untuk Menyamarkan
Pasukan Shu Sehingga Mereka Tampak Seperti Pasukan Wei,
Dia Mengirim Pasukan Ini Dibawah Guan Xing, Liao Hua, Wu Yi
Dan Hu Ban Untuk Menyerang Kemah Cao Zhen. Sebelum
Mereka Sampai Dikemah Cao Zhen Mereka Mengirim Beberapa
Orang Untuk Memberitahukan Pada Cao Zhen Bahwa Hanya
Ada Beberapa Prajurit Shu Yang Datang Mengintai Dan
Sekarang Sedang Dikejar.

Berita Ini Memuaskan Hati Cao Zhen Dan Menyebabkan Dia


Makin Tidak Waspada.

Tetapi Saat Itu Juga Datang Utusan Dari Sima Yi Yang


Membawa Pesan, "Pasukanku Telah Menemukan Pasukan Shu
Dan Banyak Diantar Pasukan Ku Yang Terluka. Kita Tidak Usah
Memikirkan Mengenai Taruhan Lagi, Hal Ini Telah Dibatalkan.
Sekarang Kau Harus Menjaga Kemahmu Dengan Sangat Hati-
Hati Karena Pasukan Shu Telah Tiba."

"Tetapi Tidak Ada Satu Prajurit Shu Pun Didekat Sini." Kata Cao
Zhen Pada Utusan Itu.

Dia Segera Memerintahkan Utusan Itu Untuk Kembali. Pada


Saat Itu Juga Dilaporkan Bahwa Pasukan Qin Liang Telah
Kembali Dan Dia Keluar Untuk Menemui Mereka. Ketika Dia
Mendekat, Beberapa Prajuritnya Melihat Bahwa Ada Api
Menyala Dibalakang Perkemahan Mereka. Cao Zhen Segera
Mundur Karena Ingin Melihat Apa Yang Terjadi
Diperkamahannya. Ketika Dia Telah Cukup Jauh, Ke 4
Pemimpin Pasukan Shu Yang Menyamar Ini Segera
Memerintahkan Pasukan Mereka Untuk Menyerang. Pada Saat
Yang Sama Ma Dai, Wang Ping, Zhang Ni Dan Ma Zheng Juga
Menyerang.
Pasukan Wei Terkepung Dan Panik. Mereka Banyak Yang
Melarikan Diri, Cao Zhen Yang Dilindungi Oleh Jenderal-
Jenderalnya Segera Kabur Menuju Arah Timur. Musuh Mengejar
Mereka Dan Membantai Siapa Saja Yang Ditemui, Lebih Dari 3
5.000 Prajurit Wei Kehilangan Nyawanya Malam Itu Dan
Seluruh Pengawal Cao Zhen Telah Tewas Dan Disaat Dia
Berpikir Bahwa Hidupnya Akan Berakhir Tiba-Tiba Pasukan
Sima Yi Tiba Dan Memukul Mundur Pasukan Shu.

Walaupun Cao Zhen Selamat Tetapi Dia Terlalu Malu Untuk


Melihat Wajah Sima Yi.

Kemudian Sima Yi Berkata, "Zhuge Liang Telah Merebut


Seluruh Qi Shan Dan Kita Tidak Dapat Bertahan Disini. Mari
Kita Pergi Menuju Sungai Wei Dan Berkemah Disana, Kita Akan
Mengkonsolidasikan Kekuatan Dan Merebut Apa Yang Telah
Hilang Hari Ini."

"Bagaimana Kau Tahu Aku Dalam Bahaya ?" Tanya Cao Zhen.

"Utusanku Tiba Dan Memberitahukan Padaku Bahwa Kau Tidak


Melihat Ada Satu Pasukan Shu Pun Dan Aku Tahu Pasti Zhuge
Liang Telah Melakukan Siasatnya Untuk Merebut
Perkemahanmu Dari Arah Belakang. Jadi Aku Datang Untuk
Membantumu. Rencana Musuh Telah Berhasil Tetapi Kita Tidak
Perlu Memikirkan Lagi Mengenai Taruhan Kita. Kita Harus
Melakukan Yang Terbaik Untuk Negara Kita Sekarang."

Tetapi Karena Terkejut Dan Ketakutan Membuat Cao Zhen


Jatuh Sakit Dan Dia Harus Berbaring Terus Setiap Hari.
Sementara Pasukan Wei Sedang Kacau Balau, Sima Yi Akhirnya
Berkemah Di Tepi Sungai Wei.

Zhuge Liang Akhirnya Tiba Di Qishan Dan Setelah Seluruh


Prajurit Diberikan Hadiah Dan Juga Perjamuan Besar Diadakan,
Ke 4 Jendral Yang Membangkangpun Tiba, Wei Yan, Chen Shi,
Du Qiong Dan Zhang Ni Datang Untuk Meminta Maaf.

"Siapa Yang Menyebabkan Kekalahan Ini ?" Tanya Zhuge Liang.


Wei Yan Berkata, "Chen Shi Membangkang Dan Dia Masuk
Terlalu Jauh Kedalam Lembah Meninggalkan Pasukan Utama."

"Wei Yan Yang Memerintahkanku Untuk Berbuat Seperti Itu."


Kata Chen Shi.

"Kau Masih Ingin Menaruh Kesalahan Kepadanya Setelah Dia


Menyelamatkanmu Seperti Itu ? Benar-Benar Tidak Tahu Balas
Budi !!!" Kata Zhuge Liang Dengan Marah, "Perintah Telah
Dilanggar Dan Tidak Perlu Kalian Saling Menyalahkan Satu
Dengan Yang Lainnya."

Zhuge Liang Menghukum Mati Chen Shi Dan Dia Segera Dibawa
Keluar Oleh Para Algojo Dan Kemudian Kepalanya Dibawa
Masuk Untuk Diperlihatkan. Zhuge Liang Mengampunni Wei Yan
Karena Meningat Jasa-Jasanya Pada Shu Tetapi Jabatannya
Dicopot Dan Diberikan Hukuman Administratif.

Setelah Hal Ini, Pasukan Pengintai Datang Melaporkan Bahwa


Cao Zhen Sakit Keras.

Berita Ini Menyenangkan Hati Zhuge Liang Dan Dia Berkata


Pada Para Bawahannya, "Jika Sakit Cao Zhen Tidak Parah Maka
Mereka Pasti Segera Kembali Ke Chang An. Mereka Menunda
Kepulangan Mereka Pasti Karena Dikarena kan Penyakit Cao
Zhen Yang Serius. Sima Yi Pasti Menunda Kepulangannya Agar
Pasukannya Tidak Jatuh Moral. Sekarang Aku Akan Mengirim
Surat Kepada Cao Zhen Sehingga Dia Akan Mati Setelah Selesai
Membacanya."

Kemudian Dia Berkata Pada Pasukan Wei Yang Telah Menyerah,


"Kalian Berasal Dari Wei Dan Seluruh Keluarga Kalian Ada
Disana. Akan Sangat Salah Jika Aku Memaksa Kalian Untuk
Melayaniku. Aku Akan Membebaskan Kalian Sekarang."

Mereka Semua Berterima Kasih Dan Bersujud Sebanyak 3 Kali


Serta Banyak Yang Menangis.

Kemudian Zhuge Liang Melanjutkan, "Cao Zhen Dan Aku


Bersahabat Dan Aku Memiliki Surat Yang Harus Salah Satu Dari
Kalian Serahkan Kepadanya. Yang Menyerahkan Kepadanya
Akan Mendapatkan Imbalan."

Mereka Menerima Surat Itu Dan Segera Pergi Menuju


Perkemahan Wei, Kemudian Seseorang Dari Mereka Menuju
Tenda Cao Zhen. Cao Zhen Terlalu Sakit Untuk Berdiri, Tetapi
Dia Membuka Surat Itu Dan Membacanya :

"Perdana Menteri Han, Zhuge Liang Kepada Menteri Perang


Wei, Cao Zhen."

"Ijinkan Aku Untuk Mengatakan Bahwa Seharus Seorang


Pemimpin Pasukan Mampu Untuk Pergi Dan Datang, Untuk
Muncul Dan Bersembunyi, Untuk Maju Dan Mundur,
Menunjukan Kekuatannya Dan Menyembunyi Kelemahannya.
Mereka Harus Mengetahui Berbagai Macam Formasi Pasukan
Dan Memahami Mengenai Strategi Perang."

"Tetapi Aku Melihat Bahwa Ada Seseorang Yang Sangat Bodoh


Dan Tidak Mengetahui Bagaimana Caranya Menjalankan
Peperangan. Terlebih Lagi Dia Melayani Pemberontak Yang
Menyingkirkan Putra Langit Dan Melawan Mandat Dari Langit.
Dia Mengrim Pasukan Tak Berguna Menyerang Lembah Xie.
Pasukannya Telah Melewati Hari-Hari Dengan Terguyur Hujan,
Menjalani Jalan Yang Berlumpur Dan Berbukit2. Pasukannya
Juga Mengotori Seluruh Lembah Dengan Banyak Senjata Dan
Kuda."

"Itu Kau, Komandan Orang Ku Maksud. Kau Terlalu Malu


Sehingga Tidak Berani Menunjukan Mukamu Dan Kabur Seperti
Tikus Diantara Prajurit2mu. Kau Tidak Berani Menunujukan
Mukamu Dirumahmu Sendiri. Sejarah Akan Mencatat
Kekalahanmu Dan Akan Diingat Oleh Semua Orang Sampai
Sepanjang Masa. 'Sima Yi Ketakutan Ketika Berada Digaris
Depan, Cao Zhen Terkejut Karena Kabar Burung Belaka'.
Pasukanku Sekarang Sangat Kuat Dan Juga Terlatih Baik,
Jenderal-Jenderalku Laksana Harimau Dan Naga. Aku Akan
Menghancurkan Seluruh Dataran Tengah Dan Menghapuskan
Wei Dari Muka Bumi Ini."
Kemarahan Cao Zhen Memuncak Ketika Membaca Surat Ini Dan
Kemudian Dia Marah Dan Memaki-Maki Zhuge Liang, Tiba-Tiba
Dia Memuntahkan Darah Dan Akhirnya Pingsan. Dimalam
Harinya Cao Zhen Meninggal Dan Sima Yi Mengirim Peti
Matinya Ke Luo Yang. Cao Zhen Meninggal Di Usia 59 Tahun.

Ketika Kaisar Wei Mendengar Kematian Cao Zhen, Dia Segera


Mengeluarkan Titah Kepada Sima Yi Untuk Segera
Mengumpulkan Pasukan Dan Bertempur Dengan Zhuge Liang.

Sima Yi Kemudian Mengirimkan Pernyataan Perang Resmi Satu


Hari Kemudian Dan Zhuge Liang Menjawab Dia Akan Bertempur
Esok Hari.

Setelah Utusan Itu Pergi, Zhuge Liang Berkata, "Cao Zhen Pasti
Telah Meninggal !"

Dia Lalu Memanggil Jiang Wei Pada Malam Harinya Dan


Memberikan Perintah Rahasia, Dia Juga Memanggil Guan Xing
Dan Memberitahukan Kepadanya Apa Yang Harus Dilakukan.

Keesokan Paginya Seluruh Pasukan Telah Siap Ditepi Sungai


Wei Dan Masing Pasukan Telah Bersiap. 100.000 Prajurit Shu
Melawan 150.000 Prajurit Wei. Kedua Pasukan Saling
Memberikan 'Sambutan' Dengan Hujan Anak Panah. Kemudian
Bunyi Genderang Perang Bertabuhan Dan Setelah Selesai Tiba-
Tiba Dari Tengah Pasukan Wei Muncul Sima Yi Yang Diikuti
Dengan Seluruh Jendralnya. Zhuge Liang Juga Melakukan Hal
Yang Sama, Dia Duduk Diatas Kereta Kudanya Dan Mengipas2.

Sima Yi Kemudian Berkata Kepada Zhuge Liang, "Guru Kita


Pernah Menceritakan Mengenai Raja Yao Yang Turun Untuk
Memberikan Kekuasaanya Pada Raja Shun. Kaisar Terdahulu
Juga Mendapatkan Singasana Dari Kaisar Han Untuk Alasan
Yang Sama Yaitu Karena Kebajikannya Dan Kemurahan Hatinya
Telah Memenuhi Seluruh Negeri Dan Mengikuti Kehendak
Rakyat. Kau, Yang Hanya Seorang Petani Dari Nan Yang,
Menentang Jalan Langit Dan Ingin Menyerang Kita, Kau Harus
Dihancurkan. Tetapi Jika Kau Mau Melihat Hati Nuranimu Lagi
Dan Bertobat Serta Mundur Maka Kita Dapat Menjaga
Perbatasan Negeri Kita Masing-Masing Dan Ke3 Negara Dapat
Hidup Dengan Damai Dan Rakyat Akan Sejahtera Dan
Kedamaian Akan Kembali."

Zhuge Liang Tersenyum Dan Berkata, "Kaisar Pertamaku


Mempercayakan Kepadaku Untuk Menjaga Anaknya. Apakah
Kau Pikir Aku Akan Menyerah Sebelum Menghancurkan
Pemberontak ? Seluruh Prajurit Dari Keluarga Cao Akan Segera
Dihancurkan Oleh Han. Leluhurmu Adalah Pelayan Dari Han
Untuk 10 Generasi Dan Semuanya Berjasa, Sekarang Bukannya
Kau Membalas Budi Baik Negara Dan Melayani Han Seperti
Yang Leluhurmu Lakukan, Malah Kau Melayani Pemberontak
Merebut Takta. Bagaimana Nanti Kau Akan Menghadapi Para
Leluhurmu ?"

Sima Yi Merasa Malu Mendengar Kata-Kata Ini Tetapi Kemudian


Dia Berkata,"Kita Akan Menguji Kemampuan Kita Masing-
Masing . Jika Kau Dapat Mengalahkanku Maka Aku Berjanji
Tidak Akan Menjadi Pemimpin Pasukan Lagi. Tetapi Jika Kau
Kalah Maka Kau Harus Mundur Kedesamu Dan Aku Tidak Akan
Menyakiti Dirimu."

"Jadi Apa Yang Kau Inginkan ? Duel Antara Jendral, Adu


Senjata Atau Formasi Pasukan ?" Tanya Zhuge Liang.

"Mari Kita Mencoba Formasi Pasukan." Jawab Sima Yi.

"Maka Cobalah Kau Buat Formasi Pasukanmu, Aku Akan


Melihatnya." Kata Zhuge Liang.

Sima Yi Kemudian Mundur Dan Kemduian Mengatur Formasi


Pasukannya.

Ketika Telah Selesai, Dia Kemudian Berkuda Kedepan


Pasukanya Dan Berkata, "Apakah Kau Tahu Formasi Apa Ini ?"

"Jenderal-Jenderalku Juga Dapat Membentuk Formasi Ini.


Formasi Ini Disebut 'Kekacauan Didalam Keteraturan'"

"Sekarang Gilaranmu Mencoba Dan Aku Melihat." Kata Sima Yi.


Zhuge Liang Kemudian Mengibaskan Kipasnya Dan Kemudian
Pasukannya Mengatur Formasi. Kemudian Setelah Selesai
Zhuge Liang Berkata Pada Sima Yi, "Apakah Kau Mengenali
Formasi Ini ?"

"Tentu, Ini Adalah Formasi 'Pa Gua' "

"Ya, Kau Sepertinya Tahu Mengenai Hal Ini. Tetapi Beranikah


Kau Menyerangnya ?"

"Kenapa Tidak, Kita Memiliku Guru Yang Sama Yang


Mengajarkannya." Jawab Sima Yi.

"Jika Begitu Maka Silakan Kau Coba."

Sima Yi Kemudian Kembali Kedalam Pasukannya Dan Dia


Memanggil 3 Jendralnya, Dai Ling, Zhang Hu, Dan Yue Chen
Yang Kepada Mereka Dia Berkata, "Formasi Ini Memiliki 8 Pintu
Masuk, Kalian Harus Masuk Melalui Arah Timur Yang Disebut
Pintu Kelahiran Dan Kemudian Bergerak Kearah Barat Daya
Dimana Kalian Akan Keluar Melalui Gerbang Kehancuran,
Kemudian Masuk Kembali Dari Arah Utara Melalui Gerbang
Keluar Dan Formasinya Akan Hancur. Tetapi Hati-Hatilah,
Zhuge Liang Ini Banyak Akalnya."

Zhang Hu Memimpin Pasukan Pertama Kemudian Dai Ling Dan


Berikutnya Yue Chen Dibelakang Masing-Masing Membawa 3
0.000 Prajurit. Mereka Masuk Melalui Gerbang Kelahiran Tetapi
Mereka Kemudian Kesulitan Mencari Jalan Menuju Arah Barat
Daya Karena Terhadang Prajurit Shu. Mereka Kemudian
Memimpin Pasukannya Untuk Mengitari Formasi Itu Menuju
Arah Barat Daya Tetapi Akhirnya Mereka Kebingungan Karena
Tiba-Tiba Pasukan Shu Merubah Formasi Dalam Sehingga Tidak
Sesuai Dengan Rencana Sima Yi Semula. Mereka Kemudian
Jadi Kebingungan Dan Akhirnya Mereka Terpecah2 Menjadi
Tujuh Bagian Yang Masing-Masing Terkepung Oleh Pasukan
Shu.

Sima Yi Yang Melihat Hal Ini Lalu Berkata, "Ini Adalah Formasi
7 Bintang Utara Didalam Pa Gua, Mereka Telah Terkepung !"
Pasukan Wei Yang Berada Didalam Formasi Terus Mencari Jalan
Tetapi Mereka Makin Bingung Dan Panik Ditamabah Lagi Bunyi
Genderang Perang Yang Bertabuhan Dan Juga Teriakan Prajurit
Shu. Akhirnya Setelah Beberapa Saat Seluruh Jendral Wei
Berhasil Ditangkap Hidup-Hidup.

Mereka Segera Dibawah Ketengah Formasi Pasukan Shu Dan


Menemui Zhuge Liang.

"Kalian Telah Menjadi Tawananku, Apakah Kaliah Terkejut ?"


Kata Zhuge Liang Dengan Tersenyum, "Tetapi Aku Akan
Mengirim Kalian Kembali Pada Pemimpin Kalian Dan Katakan
Padanya Untuk Membuka Buku-Buku Pelajarannya Lagi Dan
Membacanya Sebelum Dia Mencoba Bertempur Denganku.
Kalian Kumaafkan Tetapi Kuda Dan Senjata-Senjata Kalian
Akan Kuambil."

Akhirnya Mereka Semua Dibebaskan Dan Wajah2 Mereka


Dituliskan Dengan Surat Untuk Sima Yi Yang Isinya Menghina
Sima Yi. Prajurit-Prajurit Wei Itu Kembali Kepasukannya
Dengan Berjalan Kaki, Dan Ketika Tiba Sima Yi Membaca
Tulisan2 Diwajah Mereka Dan Akhirnya Hilang Kesabaran
Karena Hal Ini.

Kata Dia, "Setelah Penghinaan Ini, Bagaimana Aku Dapat


Memandang Para Jendral Dari Dataran Tengah Lagi ?"

Dia Memberikan Signal Pada Pasukannya Untuk Bersiap


Menyerang Musuh, Dia Kemudian Mengambil Pedangnya Dan
Memimpin Penyerangan. Tetapi Ketika Pertempuran Ditengah
Terjadi, Tiba-Tiba Terdengar Suara Genderang Perang Dan
Guan Xing Muncul Dari Arah Barat Daya Dan Menyerang. Sima
Yi Memerintahkan Pasukan Baris Belakangnya Untuk Melawan
Guan Xing Dan Dia Tetap Memaksa Pasukan Utamanya Untuk
Menembus Pasukan Tengah Shu.

Pasukan Wei Kemudian Segera Kacau Ketika Pasukan Jiang Wei


Tiba-Tiba Muncul Dan Ikut Bertempur. 3 Divisi Pasukan Wei
Terkepung Dan Memaksa Sima Yi Untuk Mundur Dan Membantu
Mereka. Tetapi Hal Ini Sulit Dan Pasukan Shu Memojokan
Posisinya, Akhirnya Setelah Pertempuran Sengit Dia Berhasil
Membuka Jalan Dan Melarikan Diri. Dia Kehilangan 2 / 3 Jumlah
Pasukannya Dan Sebagian Besar Yang Selamat Terluka.

Pasukan Wei Mundur Menuju Selatan Sungai Wei Dan


Berkemah Disana Mereka Menguatkan Posisi Mereka Dgn
Membangun Pertahanan Diseluruh Daerah Itu.

Zhuge Liang Yang Memenangkan Pertempuran Akhirnya


Membawa Pasukannya Kembali Ke Qishan.

Dari Baidicheng, Li Yan Mengirimkan Beras Yang Dikawal Oleh


Jendral Gou An. Gou An Ini Seorang Pemabuk Dan Juga
Ceroboh Dan Akibatnya Kiriman Beras Terlambat 10 Hari.

Zhuge Liang Marah Atas Keterlambatan Ini Dan Dia Berkata,


"Beras Ini Sangat Penting Untuk Pasukan Dan Kau Berani
Datang Terlambat. Keterlambatan 3 Hari Berarti Hukuman Mati,
Sekarang Kau Terlambat 10 Hari, Hukuman Apa Yang
Menurutmu Pantas Diberikan ?"

Gou An Akhirnya Diberikan Hukuman Mati.

Tetapi Yang Yi Berkata, "Gou An Adalah Hamba Dari Li Yan Dan


Li Yan Telah Mengirimkan Banyak Persediaan Untuk Kita. Jalan
Yang Dilalui Untuk Sampai Kesini Sangat Sulit Dan Jauh. Jika
Kau Menghukum Mati Orang Ini Maka Mungkin Tidak Ada Orang
Lain Yang Mau Mengantarkannya Lagi Lain Kali."

Zhuge Liang Akhirnya Memerintahkan Agar Gou An Diberi 80


Cambukan Sebagai Ganti Hukuman Matinya Dan Kemudian
Melepaskannya.

Hukuman Ini Membuat Hati Gou An Panas Dan Pada Malam


Harinya Dia Meninggalkan Pasukan Shu Untuk Pergi Ke Wei.
Dia Segera Dibawa Kepada Sima Yi Dan Menceritakan Kejadian
Yang Baru Menimpanya.

"Ceritamu Mungkin Benar, Tetapi Sulit Bagiku Untuk


Mempercayai Hal Ini. Zhuge Liang Memilik Banyak Akal, Tetapi
Jika Kau Mau Melakukan Suatu Hal Untukku Maka Aku Akan
Meminta Kaisar Wei Untuk Memperkerjakanmu." Kata Sima Yi.
"Apapun Yang Kau Minta Akan Kulakukan Dgn Sebaik-Baiknya."
Jawab Gou An.

"Maka Pergilah Ke Cheng Du Dan Sebarakan Berita Bohon


Mengenai Zhuge Liang Yang Haus Kekuasaan Dan Bermaksud
Menjadi Kaisar. Hal Ini Akan Membuat Dirinya Ditarik Mundur
Dan Ini Adalah Jasa Untuk Dirimu."

Gou An Menerima Tugas Ini Dan Di Cheng Du Dia Bersekongkol


Dengan Para Kasim Istana Untuk Menyebarkan Berikta
Mengenai Zhuge Liang Yang Ingin Memberontak.

Para Kasim Kemudian Memberitahukan Pada Kaisar Mengenai


Semua Hal Ini.

"Jika Begitu Apa Yang Harus Aku Lakukan ?" Tanya Liu Chan
Kepada Para Kasim.

"Panggil Dia Secepatnya Keibu Kota, Kemudian Cabut Semua


Kekuasaan Militernya Dan Hukum Mati." Jawab Para Kasim.

Liu Chan Kemudian Mengirimkan Titah Untuk Memanggil


Kembali Pasukan Shu.

Akhirnya Titah Dituliskan Dan Segera Dikirim Kepada Zhuge


Liang Di Qishan.

"Kaisar Masih Terlalu Muda Dan Banyak Orang Jahat


Disekelilingnya. Aku Sedang Akan Mendapatkan Keberhasilan
Besar Dan Sekarang Harus Mundur. Jika Aku Tidak Kembali
Maka Artinya Aku Menghina Tuanku, Jika Aku Kembali Aku
Mungkin Tidak Akan Mendapatkan Kesempatan Sebaik Ini
Lagi."

"Jika Kita Mundur Maka Sima Yi Akan Menyerang." Kata Jiang


Wei.

"Aku Akan Membagi Pasukanku Menjadi 5. Setiap Kali Setiap


Divisi Mundur Maka Jumlah Tempat Masak Akan Dikalikan
Menjadi 2." Kata Zhuge Liang.
Yang Yi Berkata, "Dimasa Lalu, Sun Bin Menyerang Pang Juan,
Sun Bin Mengurangi Jumlah Tempat Memasak Sedangkan
Jumlah Pasukannya Bertambah. Mengapa Kau Membalik
Strategi Ini, Tuan Perdana Menteri ?"

"Karena Sima Yi Adalah Seorang Ahli Strategi Dan Akan


Mengejar Kita Jika Kita Mundur. Tetapi Dia Tentu Tahu Bahwa
Mungkin Aku Akan Menyiapkan Pasukan Penyergap Dan Jika
Dia Melihat Bahwa Jumlah Tempat Memasakku Bertambah
Maka Dia Tidak Akan Mengetahui Apakah Pasukanku Mundur
Atau Tidak Dan Dia Tidak Akan Mengejar. Dengan Begitu Aku
Dapat Memundurkan Pasukanku Tanpa Memakan Korban
Sedikitpun." Jawab Zhuge Liang.

Bab Sesudah: bagian 74

bagian 74

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 74


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:05
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 85

Bab Sebelum: bagian 73

Perintah Untuk Mundur Akhirnya Dikeluarkan.

Percaya Bahwa Gou An Berhasil Menjalankan Tugasnya, Sima Yi


Menunggu Pasukan Shu Untuk Mundur. Dia Masih Menunggu
Sampai Pasukan Pengintainya Melaporkan Bahwa Kemah Shu
Telah Kosong.Untuk Memastikannya Dia Pergi Mendekat
Kekemah Shu Dan Melakukan Pengintaian Sendiri. Kemudian
Dia Memerintahkan Mereka Untuk Menghitung Jumlah Wajan
Memasak Yang Dijemur. Keesokan Harinya Dia Melakukan Hal
Yang Sama Dan Ternyata Jumlah Wajan Memasak Dan
Peralatan Lainnya Bertambah 50 %

"Aku Merasa Bahwa Zhuge Liang Mendapatkan Pasukan


Tambahan, Oleh Karena Itu Dia Menambah Tempat Masak Dan
Makan. Jika Kita Menyerangnya Sekarang Tentu Dia Telah Siap.
Tampaknya Aku Harus Menunggu Kesempatan Lainnya." Kata
Sima Yi Dgn Kecewa.

Akhirnya Tidak Ada Pengejaran Dan Zhuge Liang Tidak


Kehilangan Satu Orang Prajuritpun Dalam Pemundurannya Ke
Han Zhong.

Sedikit Demi Sedikit Akhirnya Orang-Orang Sekitar Tempat Itu


Mengetahui Bahwa Pasukan Shu Memang Benar-Benar Telah
Mundur Dan Hanya Alat-Alat Memasak Saja Yang Bertambah
Sedangkan Pasukannya Tidak.

Sima Yi Tahu Bahwa Dia Telah Tertipu Lagi Dan Dia


Memandang Langit Sambil Menarik Napas Panjang, "Zhuge
Liang Meniru Taktik Yang Dijalankan Sun Bin Untuk Membuatku
Ragu. Pemikirannya Jauh Lebih Hebat Dari Pemikiranku."

Dan Sima Yi Dengan Begitu Lolos Dari Hadangan Pasukan Shu


Dan Kembali Ke Chang An.

Di Bukit Wu Zhang, Zhuge Liang Mengubah Posisi Bintang.

Setelah Dikalahkan Didalam Pertempuran, Sima Yi Akhirnya


Melarikan Diri Dan Dia Tidak Menyadari Bahwa Dia Tinggal
Seorang Diri Saja. Melihat Ada Pepohonan Lebat Didepannya
Dia Segera Pergi Kesana Untuk Berlindung.

Zhang Yi Terus Menekan Pasukan Sima Yi Dan Liao Hua


Mengejarnya. Dia Melihat Bahwa Sima Yi Lari Kedalam Hutan.
Sima Yi Saat Ini Sudah Sangat Ketakutan Dan Dia Terus
Berkuda Menjauh. Akhirnya Liao Hua Berhasil Mendekati
Musuhnya Dan Menebaskan Pedangnya Tetapi Dia Meleset Dan
Pedangnya Menancap Di Batang Pohon. Sebelum Dia Berhasil
Mencabut Pedangnya, Sima Yi Telah Melariakn Diri Lagi. Ketika
Liao Hua Telah Keluar Dari Dalam Hutan Itu Dia Tidak Tahu
Harus Pergi Kearah Mana. Kemudian Dia Melihat Ada Helm
Emas Jatuh Ditanah Kearah Timur. Dia Segera Mengambilnya
Dan Mengejar Kearah Timur.
Sima Yi Sebenarnya Sengaja Membuang Helm Itu Kearah Timur
Dan Dia Melarikan Diri Kearah Barat Sehingga Liao Hua
Bergerak Menjauhinya. Setelah Beberapa Waktu Liao Hua
Akhirnya Bertemu Dengan Jiang Wei Dan Dia Kemudian
Menghentikan Pengejaran Sima Yi Dan Bersama Jiang Wei
Kembali Kekemahnya.

Mesin2 Hewan Itu Akhirnya Berhasil Dibawa Masuk Kedalam


Kemah Shu Dan Isi Perbekalannya Ditaruh Didalam Depot
Persediaan. Beras2 Yang Didapat Oleh Pasukan Shu Mencapai
10.000 Karung Yang Cukup Untuk Makan Seluruh Pasukan
Selama 3 Bulan.

Liao Hua Kemudian Membawa Helm Emas Musuh Sebagai


Tanda Kehebatannya Dimedan Pertempuran Dan Dia Menerima
Hadiah Serta Kenaikan Jabatan Sebagai Jendral Tingkat Satu.
Wei Yan Kemudian Kesal Dan Marah Karena Hal Ini. Zhuge
Liang Melihat Hal Ini Tp Dia Tidak Melakukan Apapun.

Sima Yi Kemudian Kembali Kekemahnya Dengan Sangat Sedih.


Kemudian Berita Buruk Datang, Utusan Dari Luo Yang Datang
Mengabarkan Bahwa 3 Divisi Pasukan Wu Menyerang Dari
Timur. Surat Itu Juga Mengatakan Bahwa Pasukan Telah
Dikirim Untuk Melawan Wu. Kaisar Wei Menginginkan Sima Yi
Untuk Membuat Rencana Pertahanan. Akhirnya Sima Yi Mengali
Parit-Parit Bentengnya Di Chang An Lebih Dalam Dan
Memperkuat Pertahanannya.

Sementara Itu, Wu Mengerahkan Pasukannya Menyerang Wei.


Cao Rui Mengirim 3 Divisi Pasukan Besar Untuk Menghadang
Penyerangan. Liu Shao Diperintahkan Pergi Ke Jiang Xia, Tian
Du Menuju Xiang Yang Dan Cao Rui Berserta Man Chong
Menuju He Fei.

Man Chong Memimpin Pasukan Terdepan Menuju Danao Chao


Hu. Disana Dia Melihat Kapal-Kapal Perang Wu Telah Bersiap
Akan Menyerang. Dia Kemudian Kembali Kekemah Utamanya
Dan Memohon Agar Diijinkan Menyerang Musuh.

"Musuh Pasti Masih Kelelahan Setelah Perjalanan Jauh Dan


Sekarang Mereka Pasti Belum Membangun Pertahanan Apapun.
Kita Harus Segera Menyerang Mereka Malam Ini Dan Kita Akan
Mengalahkan Mereka."

"Apa Yang Kau Pikirkan Sesuai Dengan Ideku." Kata Kaisar


Wei.

Kemudian Kaisar Wei Memerintahkan Pemimpin Pasukan


Kavaleri Zhang Qiu Untuk Membawa 5.000 Prajurit Dan
Mencoba Membakar Kapal-Kapal Perang Musuh Dengan Benda-
Benda Mudah Terbakar. Man Chong Juga Diinjikan Menyerang
Tepi Timur Dari Danau Yang Dikuasai Wu.

Pada Malam Harinya Kedua Pasukan Tersebut Segera


Mendekatti Kemah Wu Ditepi Timur Danau. Mereka Berhasil
Mencapai Perkemahan Wu Tanpa Terdeteksi, Mereka Segera
Menyerang Masuk. Pasukan Wu Yang Terkejut Tidak Dapat
Bertahan Dan Akhirnya Melarikan Diri. Pasukan Wei Segera
Membakar Perkemahan Itu Dan Juga Kapal-Kapal Yang
Berlabuh Ditepinya. Pasukan Wu Kehilangan Banyak Senjata
Dan Persediaan Makanan.

Zhuge Jin Yang Merupakan Komandan Di He Fei Segera


Memimpin Pasukannya Yang Kalah Menuju Mian Kou.

Ketika Laporan Itu Sampai Kepada Lu Xun, Dia Segera


Memanggil Seluruh Bawahannya Dan Berkata,"Aku Harus
Menulis Surat Kepada Kaisar Sun Agar Dia Segera Melepaskan
Kepungan Di Xin Cheng Sehingga Pasuakannya Dapat
Ditempatkan Untuk Memotong Jalanm Undur Pasukan Wei.
Sementara Itu Aku Akan Menyerang Dari Depan, Mereka Akan
Diserang Dari 2 Arah Dan Kita Dapat Menghancurkan Mereka."

Semua Setuju Bahwa Ini Adalah Rencana Yang Baik Dan


Segera Sebuah Surat Dibuat Dan Segera Dikirimkan Yang
Dibawa Seorang Prajurit. Tetapi Ditengah Perjalanan Utusan Ini
Berhasil Ditangkap Dan Segera Dibawa Kehadapan Kaisar Wei.

Cao Rui Membaca Surat Yang Di Tulis Lu Xun Untuk Sun Quan
Dan Berkata Dengan Penuh Kekaguman,"Lu Xun Ini Memang
Benar-Benar Hebat !!!"
Utusan Tadi Kemudian Dimasukan Dalam Penjara Dan Liu Shao
Diperintahkan Unutk Menjaga Pasukan Baris Belakang Untuk
Menghalau Pasukan Sun Quan.

Pasukan Zhuge Jin Yang Baru Saja Mengalami Kekalahan


Sekarang Menderita Karena Panas Yang Sangat Terik Dan
Menyebabkan Banyak Diantara Mereka Jatuh Sakit. Zhuge Jin
Akhirnya Menulis Surat Pada Lu Xun Dan Bertanya Apakah
Pasukan Pengganti Sudah Disiapkan Karena Dia Harus
Mengirim Pasukannya Pulang.

Setelah Membaca Surat Zhuge Jin, Lu Xun Berkata Pada Utusan


Itu, "Katakan Padanya Aku Akan Segera Memutuskan Hal Ini."

Ketika Utusan Itu Kembali Dengan Jawaban Ini, Zhuge Jin


Bertanya Apa Yang Terjadi Di Kemah Komandan Utama.

Utusan Itu Menajawab, " Prajurit-Prajurit Sedang Menanam


Kacan Dan Para Perwira Berlatih Perang2an. Mereka Semua
Sedang Mengadu Keahlian Seperti Memanah Dan Bertarung."

Mendengar Hal Ini Zhuge Jin Kemudian Pergi Sendiri Kekemah


Komandan Utama.

Kata Dia, "Cao Rui Sendiri Telah Datang Memimpin Ekspedisi


Ini. Musuh Sangat Kuat Dan Sekarang Bagaimanakan Caramu
Untuk Mengatasi Hal Ini, Komandan ?"

Lu Xun Kemudian Berkata, "Utusan Yang Kukirim Pada Kaisar


Belum Juga Kembali, Ini Berarti Bahwa Dia Mungkin Telah
Tertangkap Dan Recanaku Telah Diketahui Musuh. Sekarang
Akan Sangat Sia-Sia Untuk Menyerang. Jadi Kita Harus Segera
Mundur. Aku Telah Mengirim Pesan Kepada Kaisar Untuk
Segera Memundurkan Pasukan."

Zhuge Jin Kemudian Berkata, "Jika Memang Begitu Mengapa


Menundanya ? Bukankah Kita Seharusnya Melakukan Ini
Semua Dengan Cepat Sebelum Musuh Mengetahuinya ?"

"Pasukanku Harus Mundur Perlahan-Lahan Atau Musuh Akan


Datang Mengejar Kita Yang Berarti Kita Akan Kalah Total.
Sekarang Kau Harus Mempersiapkan Pasukan Agar Tampak
Seperti Kau Akan Menyerang Sementara Aku Akan Mencoba
Menyerang Xiang Yang. Dengan Hal Ini Aku Akan
Memundurkan Pasukan Kita Setahap Demi Setahap Dan Musuh
Tidak Akan Berani Mengejar."

Akhirnya Zhuge Jin Kembali Kekemahnya Dan Mulai


Menyiapkan Kapal-Kapalnya Seolah-Olah Seperti Akan
Melakukan Penyerangan. Sementara Lu Xun Memyiapkan
Pasukannya Dan Mengerahkan Prajuritduanya Agar Tampak
Seperti Akan Menyerang Xiang Yang.

Berita Mengenai Pergerakan Pasukan Ini Dilaporkan Kepada


Kaisar Wei Oleh Pasukan Pengintainya. Ketika Mereka
Mendengar Hal Ini, Kaisar Wei Tahu Bahwa Lu Xun Sangat
Pandai Dan Dia Memutuskan Untuk Bertahan Saja Dan Tidak
Maju Bertempur.

Dia Lalu Memanggil Semua Jenderal-Jenderalnya Dan Berkata,


"Lu Xun Ini Sangat Pandai Dan Banyak Akal. Kalian Semua
Harus Bertahan Saja, Janagan Mengambil Resiko Dengan Maju
Bertempur."

Seluruh Jendral Disana Mentaati Perintah Itu.

Beberapa Hari Kemudian, Pasukan Pengintai Melaporkan,


"Seluruh 3 Divisi Pasukan Wu Telah Mundur !!"

Kaisar Wei Yang Masih Ragu Segera Mengirim Mata-Mata Nya


Untuk Mengecek Kebenaran Hal Ini.

Ketika Dia Tahu Bahwa Itu Adalah Benar, Dia Sungguh-


Sungguh Kecewa Dan Berkata, "Lu Xun Benar-Benar
Memahami Seni Berperang Seperti Sun Zi Dan Wu Qi. Daerah
Selatan Tampaknya Bukan Untuk Kumiliki Saat Ini."

Segera Setelah Itu Cao Rui Membagi-Bagikan Hadiah Untuk


Seluruh Pasukannya Sebagain Tanda Kemenangan Mereka Dan
Menmpatkan Pasukan-Pasukannya Pada Posisi-Posisi Strategis.
Dia Menempatkan Sebagian Besar Pasukannya Di He Fei
Dimana Disana Mereka Berkemah Untuk Mengamati Perubahan
Didaerah Selatan Dan Mengambil Keuntungan Dari Hal Itu.

Sementara Zhuge Liang Yang Berada Di Qishan Sedang


Berencana Untuk Melakukan Strategi Jangka Panjang. Dia
Membuat Prajuritduanya Berbaur Dengan Rakyat Dan
Mengerjakan Tanah Pertanian. Dia Memberikan Larangan Tegas
Bahwa Prajuritduanya Tidak Boleh Menggangu Milik Petani
Sehingga Prajurit Dan Petani Dapat Hidup Berdampingan
Dengan Damai Dan Hasil Tanah Mereka 1/ 3 Nya Diberikan
Pada Prajurit Dan 2 / 3 Pada Petani Itu.

Kemudian Salah Satu Anak Sima Yi, Sima Shi Pergi Menemui
Ayahna Dan Berkata," Prajurit-Prajurit Shu Ini Sudah
Mengambil Banyak Sekali Beras Kita Dan Sekarang Mereka
Berbaur Dengan Rakyat Qishan Dan Membangun Tanah
Pertanian Ditepi Sungai Wei. Hal Ini Akan Membawa Petaka
Untuk Kita. Mengapa Kau Tidak Menetapkan Waktu Dan
Mengajak Pasukan Zhuge Liang Untuk Bertempur Dalam Satu
Pertempuran Yang Menentukan ?"

"Orang Bijak Berkata, 'Jika Seseorang Tidak Dapat Menderita


Untuk Urusan Yang Kecil Maka Dalam Urusan Besar Dia Akan
Gagal.' Rencana Kita Hanyalah Untuk Bertahan."

Akhirnya Setiap Tantangan Perang Tidak Ada Yang Diterima


Oleh Sima Yi Dan Tidak Ada Pertempuran Untuk Waktu Yang
Sangat Lama.

Melihat Musuhnya Tidak Mau Bertempur, Zhuge Liang


Memerintahkan Ma Dai Untuk Membuat Pertahanan Yang Kuat
Di Lembah Shang Fang Dan Disana Dia Diperintahkan Juga
Untuk Mengali Libang Besar Dan Menaruh Didalamnya Bahan2
Peledak Yang Sangat Banyak. Lalu Daerah Sekitar Lembah
Ditaruh Banyak Sekali Kayu2 Kering Dan Juga Jerami2 Kering.
Ketika Semua Persiapan Telah Selesai, Ma Dai Diperintahkan
Untuk Berjaga Dibelakang Jalan Keluar Dari Lembah Shang
Fang Dan Menyiapkan Pasukan Penyergap.

"Jika Sima Yi Datang, Biarkan Dia Memasuki Lembah Dan


Kemudian Kau Ledakan Semua Bahan2 Peledak Itu Dan
Kemudian Bakarlah Semua Kayu Kering Dan Jerami Yang Ada
Disekitar Tempat Itu. Juga Kau Sediakan 7 Bendera 7 Bintang
Dimulut Lembah Dan Juga 7 Obor Penerangan Sebagai Signal
Dimalam Hari."

Ketika Ma Dai Telah Pergi, Wei Yan Dipanggil Masuk Masuk Dan
Zhuge Liang Berkata Kepadanya, "Pergilan Kekemah Wei
Dengan 500 Prajurit Dan Tantanglah Mereka Berperang. Tujuan
Utamanya Adalah Untuk Menarik Sima Yi Keluar Dari
Bentengnya. Kau Tidak Akan Dapat Menang Melawannya, Jadi
Kau Mundurlah Dan Dia Akan Mengejarmu. Kau Harus Menuju
Bendera 7 Bintang Di Siang Hari Dan 7 Lentera Dimalam Hari.
Dengan Begitu Kau Akan Menariknya Menuju Lembah Shang
Fang. Disana Aku Memiliki Rencana Untuk Mengalahkannya."

Ketika Wei Yan Telah Pergi, Gao Xiang Dipanggil.

"Bawalah Mesin Binatangku Dan Isilah Mereka Dengan Beras


Dan Arahkan Mereka Menuju Ke Daerah Pegunungan. Jika Kau
Berhasil Membuat Musuh Tertarik Untuk Merebut Mereka Maka
Sebenarnya Kau Telah Membuat Jasa Besar."

Akhirnya Mesin2 Itu Dipersiapkan Dan Dibawa Sesuai Rencana.

Kemudian Zhuge Liang Berkata Kepada Sisa-Sisa Jendral Dan


Pasukannya,"Jika Musuh Datang Menyerang Maka Kau Harus
Meninggalkan Ladang2 Dan Sawah-Sawah Ini. Hanya Jika Sima
Yi Yang Datang Bersama Pasukannya Maka Kalian Harus
Menyerang Tepi Selatan Sungai Wei Dan Memotong Jalan
Mundur Mereka."

Kemudian Zhuge Liang Memimpin Pasukannya Pergi Menuju


Keperkemahan Disamping Lembah Shang Fang.

Xiahou Hui Dan Xiahou He Pada Saat Ini Sedang Menemui


Komandan Mereka, Sima Yi Dan Berkata, "Musuh Telah
Membangun Banyak Perkemahan Dan Mereka Juga Membantu
Penduduk Untuk Berladang. Jika Mereka Tidak Dihancurkan
Sekarang Dan Dibiarkan Mengkonsolidasikan Kekuatan Maka
Akan Sulit Bagi Kita Untuk Menghalau Mereka Keluar Dari
Tanah Wei."
"Ini Pasti Salah Satu Siasat Zhuge Liang." Kata Sima Yi.

"Tuan, Kau Tampaknya Terlalu Takut Padanya. Kapan Kau Akan


Dapat Menghancurkan Dia Jika Begitu ? Aku Mohon Biarkanlah
Kami 2 Bersaudara Untuk Bertempur Dengan Mereka Sebagai
Bukti Kesetiaan Kami Kepada Kaisar."

"Jika Memang Begitu Maka Kalian Pergilah Dalam 2 Divisi


Pasukan Berbeda." Kata Sima Yi.

Mereka Masing-Masing Membawa 5.000 Prajurit Dan Segera


Bergerak. Mereka Kemudian Mengetahui Bahwa Ada Pasukan
Shu Yang Membawa Mesin2 Binatang.Mereka Segera
Menyerang Pasukan Shu Itu Dan Segera Merebut Mesin2
Binatang Itu. Mereka Melakukan Hal Itu Terus Menerus Selama
Beberapa Hari Dan Semua Hasil Tangkapan Mereka Berisi
Banyak Beras Yang Mereka Kirimkan Kembali Kekemah Mereka.

Sima Yi Kemudian Memanggil Para Tawanan Prajurit Shu Dan


Menanyai Mereka.

Mereka Berkata Kepadanya, "Perdana Menteri Mengetahui


Bahwa Kau Tidak Mau Bertempur Dan Oleh Karena Itu Dia
Memerintahkan Pasukannya Untuk Bertani Dan Memabangun
Desa Serta Jalan Agar Mereka Dapat Bertahan Disana Dalam
Waktu Yang Lama."

Sima Yi Kemudian Melepaskan Mereka Dan Memerintahkan


Mereka Pergi.

"Kenapa Membebaskan Mereka ?" Tanya Xiahou He.

"Tidak Ada Gunanya Menjaga Mereka Disini, Mereka Hanya


Akan Menghabiskan Makanan Kita Saja. Biarkan Mereka
Kembali Agar Mereka Dapat Menceritakan Mengenai Kebaikan
Pemimpin Wei. Maka Hal Ini Akan Membuat Teman-Teman
Mereka Bersimpati Terhadap Kita. Ini Adalah Salah Satu
Strategi Lu Meng Dalam Merebut Jing Zhou."
Setelah Itu Dia Memerintahkan Agar Selurh Prajurit Shu
Dibebaskan. Kemudian Dia Memberikan Hadiah Yang Besar
Bagi Pasukan Xiahou He Dan Xiahou Hui Atas Jasa Mereka.

Sepereti Telah Dikatakan, Gao Xiang Diperintahkan Untuk


Berpura-Pura Mengawal Mesin2 Binatang Ini Dan
Membiarkannya Tertangkap. Dalam 1/ 2 Bulan Pasukan Wei
Telah Merebut Tidak Kurang 500 Mesin Dan 5.000 Karung
Beras Dan Sima Yi Sungguh Senang Dengan Hal Ini. Suatu Hari
Ketika Mereka Menangkap Pasukan Shu Lagi Dia Segera
Memerintahkan Salah Seorang Prajurit Dibawa Kepadanya
Untuk Diinterogasi.

"Dimana Zhuge Liang Sekarang ?"

"Dia Tidak Lagi Berada Di Qishan. Dia Sekarang Berkemah


Sekitar 5 Li Di Sebelah Lembah Shang Fang. Disana Dia
Menimbun Beras Dan Persediaannya."

Setelah Selesai Menanyainya Maka Dia Memerintahkan Agar


Seluruh Tawanan Dibebaskan.

Dia Kemudian Memanggil Semua Bawahannya Dan


Berkata,"Zhuge Liang Sekarang Tidak Berada Di Qishan Tetapi
Didekat Lembah Shang Fang. Esok Kalian Akan Menyerang
Perkemahan Shu Di Qishan Dan Aku Akan Menyerang Lembah
Shang Fang."

"Ayah, Mengapa Kau Mau Menyerang Lembah Shang Fang ?"


Tanya Sima Shi.

"Qishan Adalah Posisi Penting Mereka, Dan Mereka Pasti Akan


Datang Menyelamatkannya. Kemudian Aku Akan Segera
Menuju Lembah Itu Dan Membakar Persediaan Mereka. Hal Ini
Akan Membuat Mereka Jadi Tak Berdaya Dan Kita Akan
Mendapatkan Kemenangan Besar." Kata Sima Yi.

Anaknya Memberi Hormat Atas Kekaguman Terhadap Rencana


Ayahnya Itu.
Sima Yi Mulai Menggerakan Tentaranya Dengan Zhang Hu Dan
Yue Chen Membawa Pasukan Cadangan Mengikutinya.

Dari Atas Bukit Zhuge Liang Melihat Pasukan Wei Bergerak Dan
Setiap Divisnya Membawa 3 .000 - 5.000 Prajurit. Dia
Memperhatikan Seksama Seluruh Front Pasukan Wei. Dia
Menduga Bahwa Tujuan Utama Mereka Adalah Kemah Qishan.

Akhirnya Dia Mengirim Perintah Pada Para Bawahannya, "Jika


Sima Yi Maju Membawa Pasukan Menyerang Maka Kalian
Semua Harus Segera Menyerang Kemah Wei Dan Merebut Tepi
Selatan Sungai Wei."

Mereka Menerima Perintah Dan Segera Melakukan Persiapan.

Ketika Pasukan Wei Mendekat Dan Menyerang Satu Per Satu


Pos-Pos Pejagaan Dan Kemah-Kemah Disekitar Lembah Qishan
Maka Pasukan Shu Langsung Mundur Dan Lari. Sima Yi Yang
Melihat Bahwa Pasukan Shu Lari Dan Menuju Qishan Segera
Memutar Pasukannya Menuju Kelembah Shang Fang. Disana
Wei Yan Telah Menunggnya Dan Segera Setelah Wei Yan
Melihat Bahwa Pemimpin Pasukan Musuh Adalah Sima Yi Dia
Segera Menghampirinya.

"Sima Yi !!! Berhenti Kau !!!" Teriak Wei Yan Ketika Dia
Mendekat.

Wei Yan Mengeluarkan Pedangnya Dan Sima Yi Tombaknya.


Kedua Jendral Ini Berduel Beberapa Jurus Dan Kemudian Wei
Yan Tiba-Tiba Memutar Kudanya Dan Lari. Dan Seperti Yang
Telah Diperintahkan Kepadanya Maka Dia Segera Menuju
Bendera 7 Bintang Dan Sima Yi Mengejarnya. Kedua Anak Sima
Yi Juga Ikut Membantu Ayahnya.

Akhirnya Wei Yan Dan Pasukannya Sampai Didepan Mulut


Lembah. Sima Yi Berhenti Untuk Beberapa Waktu Dan
Mengirim Pasukan Pengintai Untuk Mengamati Daerah Itu.

Mereka Berkata, "Tidak Ada Satu Pasukan Shu Terlihat, Tetapi


Banyak Sekali Lumbung-Lumbung Disekitar Lembah."
Sima Yi Berkata, "Ini Pasti Lembah Dimana Mereka Menyimpan
Persediaan Mereka !"

Dia Segera Memimpin Pasukannya Dengan Bersemangat Ttapi


Ketika Dia Telah Masuk Cukup Jauh Kedalam Lembah, Sima Yi
Memperhatikan Ada Tumbukan2 Kayu Kering Disekitar
Lumbung-Lumbung Itu Dan Tidak Ada Tanda-Tanda Wei Yan,
Dia Mulai Merasa Ada Sesuatu Yang Salah.

"Jika Saja Musuh Tiba-Tiba Menutup Mulut Lembah, Apa Yang


Dapat Kita Lakukan ?" Tanya Sima Yi Kepada Anak-Anaknya.

Ketika Dia Berkata Seperti Itu Dan Tiba-Tiba Dari Sisi Bukit
Muncul Banyak Pasukan Dan Mulai Membakar Jerami2 Dan
Segera Mulut Lembah Itu Tertutup Api Dan Juga Asap Tebal.
Pasukan Wei Berusaha Keluar Dari Tempat Itu Tetapi Tidak Ada
Jalan Menuju Sisi Bukit. Kemudian Panah-Panah Api
Berterbangan Dan Bahan Peledak Yang Telah Ditanam Didasar
Lembah Mengetarkan Seluruh Lembah Shang Fang. Kebakaran
Dan Api Besar Meninggi Sampai Kelangit. Angin Kencang
Menambah Besar Kobaran Api Dan Seluruh Lembah Itu Telah
Menjadi Kompor Besar Yang Menyala.

Sima Yi Ketakutan Dan Merasa Tidak Berdaya, Dia Turun Dari


Kudanya Dan Mendekap Kedua Anaknya Serta Berkata, "Anak-
Anakku, Petaka Telah Mendatangi Kita Ber3 !!"

Mereka Ber3 Kemudian Menangis Dan Memohon Pada Langit


Agar Diberikan Keselamatan, Mereka Bersujud Berkali-Kali Ke
Bumi Sampai Kepala Mereka Berdarah. Tetapi Tiba-Tiba Angin
Dingin Berhembus Dan Awan Hitam Berkumpul. Kilat Dan Petir
Bersahut-Sahutan. Zhuge Liang Memperhatikan Langit Dan
Berkata, "Ini Pasti Bukan Alam Biasa !!!"

Tiba-Tiba Dari Arah Utara Muncul Burung Leng(Phoenix)Naik


Kelangit Menghancurkan Awan2 Hitam Tadi Dan Hujan Lebat
Pun Turun Tepat Diatas Kepala Keluarga Sima Dan Menyebar
Keseluruh Lembah. Hujan Ini Memadamkan Seluruh Api Yang
Ada Dilemabah. Kemudian Gempa Juga Terjadi Dan Membuat
Tanah Menjadi Retak2 Sehingga Bahan Peledak Yang Ditanam
Zhuge Liang Sekarang Basah Semua Dan Menjadi Tidak
Berguna. Seluruh Kayu2 Kering Menjadi Basah Dan Perangkap2
Tombak Untuk Kuda Menjadi Rusak Akibat Hujan Lebat Dan
Angin Dingin Yang Kencang.

"Ini Adalah Pertanda Langit, Kita Harus Pergi Sekarang ." Teriak
Sima Yi Kepada Seluruh Pasukannya.

Segera Setelah Mereka Keluar Lembah Pasukan Bantuan Dari


Zhang Hu Dan Yue Chen Tiba Sehingga Selamatlah Mereka.
Pasukan Ma Dai Yang Bersembunyi Didepan Mulut Lembah
Kesulitan Untuk Mengejar Dan Menghadang Sima Yi Karena
Tanah Basah Akibat Hujan Dan Berlumpur Yang Menyebabkan
Mereka Seperti Berjalan Diatas Rawa-Rawa. Pasukan Wei
Akhirnya Selamat Kembali Sampai Ketepi Sungai.

Tetapi Kemudian Mereka Menemukan Kemah Mereka Sudah


Direbut Oleh Musuh Sementara Guo Haui Dan Sun Li Yang
Menjaga Jemabatan2 Apung Sedang Berjuang Menghalau
Pasukan Shu Selama Mungkin. Sima Yi Segera Maju Dan
Membantu Mereka Sehingga Pasukan Shu Terpukul Mundur.
Segera Sima Yi Melintas Sungai Dan Membakar Jembatan2 Itu
Agar Pasukan Shu Tidak Dapat Mengikutinya.

Pasukan Wei Yang Menyerang Qishan Sangat Terganggu Oleh


Berita Mengenai Kekalahan Komandannya Dan Juga Jatuhnya
Kemah Wei Di Tepi Selatan. Pasukan Shu Mengambil
Kesempatan Ini Dan Menyerang Mereka Dengan Penuh
Semangat Sehingga Mendapatkan Kemenangan Besar. Pasukan
Wei Mengalami Kekalahan Besar Dan Yang Berhasil Lari Kabur
Kesegala Arah.

Ketika Zhuge Liang Dari Atas Bukit Melihat Bahwa Sima Yi


Telah Terperdaya Oleh Wei Yan Dia Sangat Bergembiar Dan
Kemudian Dia Melihat Api Memebsar Dan Dia Berpikir Bahwa
Ini Pasti Akhir Dari Sima Yi. Tetapi Tiba-Tiba Ada Kejadian Luar
Biasa Dan Semua Rencananya Kacau. Pada Saat Itu Zhuge
Liang Segera Mencabut Pedang Tao-Nya Dan Dengan Seluruh
Energinya Berusaha Untuk Memanggil Angin Agar Awan Gelap
Itu Hilang Dari Atas Lembah Shang Fang Tetapi Usaha Itu Tidak
Berhasil Dan Dia Terduduk Dengan Kelelahan Dan Penuh
Kekecewaan. Yang Melihatnya Saat Itu Merasa Bahwa Dalam
Beberapa Jam Saja Wajah Zhuge Liang Sudah Sangat Menua
Dan Seperti Kehilangan Energi Kehidupannya.

Segera Setelah Pasukan Pengintai Melaporkan Bahwa Sima Yi


Berhasil Kabur Zhuge Liang Kemudian Menarik Napas Panjang
Dan Berkata, "Manusia Yang Berusaha Tetapi Langitlah Yang
Menentukan. Kita Tidak Dapat Memaksakan Keinginan Kita Dan
Harus Mengikuti Takdir."

Dari Perkemahan Barunya Sima Yi Mengeluarkan Perintah,"Tepi


Selatan Sudah Dikuasai Musuh. Dan Jika Ada Diantara Kalian
Ada Yang Mengusulkan Untuk Bertempur Lagi Maka Dia Akan
Segera Dihukum Mati !!! Aku Telah 3 Kali Terperdaya Oleh
Zhuge Liang Dan Yang Ini Sudah Hampir Merengut Nyawaku
Dan Putra2ku. Mungkin Lain Kali Aku Tidak Akan Seberuntung
Ini Lagi."

Segera Setelah Itu Tidak Ada Yang Berani Lagi Berkata


Mengenai Bertempur Dikemah Wei. Semuanya Hanya
Mempersiapkan Pertahanan Dengan Sebaik-Baiknya. Pasukan
Wei Telah Kehilangan Lebih Dari 50.000 Prajuritduanya Dalam
Peristiwa Ini. Jika Saja Hujan Tidak Turun Maka Sima Yi Akan
Kehilangan Seluruh 2 00.000 Prajuritduanya.

Suatu Hari Guo Huai Datang Kekemah Sima Yi Untuk


Membicarakan Mengenai Rencana Pertahanan.

Dia Berkata, "Musuh Telah Seksama Mengamati Daerah Kita


Dan Mereka Pasit Akan Memilih Tempat Baru Sebagai Kemah
Utama Mereka."

Sima Yi Berkata, "Jika Zhuge Liang Pergi Kebukit Wu Gong Dan


Kemudian Bergerak Kearah Timur Sepajang Bukit Maka Kita
Berada Dalam Keadaan Sangat Bahayar. Jika Dia Bergera
Kebarat Disepanjang Sungai Wei Dan Berhenti Di Bukit Wu
Zhang Maka Kita Tidak Perlu Khawatir."

Mereka Memutuskan Untuk Mengirim Mata-Mata Untuk


Mengetahui Kemana Musuh Mereka Bergerak. Dan Kemudian
Dilaporkan Bahwa Zhuge Liang Memilih Menuju Bukit Wu
Zhang.
"Kaisar Kita Benar-Benar Memiliki Keberutungan Yang Luar
Biasa." Kata Sima Yi Menepuk Tangannya Kedahinya.

Dia Melakukan Inspeksi Untuk Memastikan Bahwa Pasukannya


Telah Mempersiapkan Pertahanan Dengan Baik.

Zhuge Liang Yang Telah Membuat Perkemahannya Di Wu


Zhang Setiap Hari Selalu Menantang Musuhnya Untuk
Bertempur. Setiap Hari Pasukan Shu Dikirim Untuk Menghina
Pasukan Wei Tetapi Tidak Ada Satupun Pasukan Wei Yang
Memperdulikannya.

Suatu Hari Zhuge Liang Menghadiahkan Sima Yi Dengan Baju2


Wanita Dan Juga Peralatan Kosemetik Yang Dikirimkannya
Dengan Sebuah Surat Kepada Sima Yi. Sima Yi Kemudian
Membaca Surat Itu :

"Kawanku Sima Yi, Walaupun Kau Adalah Komandan Utama


Seluruh Pasukan Wei Tetapi Tampaknya Kau Tidak Memiliki
Keberanian Dan Kemampuan Untuk Menunjukan Kekuatan
Pasukanmu Dalam Pertempuran. Kau Malah Memilih Untuk
Duduk Diam Didalam Kandangmu Yang Jauh Dari Ujung Pedang
Dan Tombak. Apakah Kau Tidak Merasa Seperti Seorang
Wanita Dirumah Yang Tidak Boleh Menampakan Wajahnya
Dimuka Umum ? Oleh Karena Itu Kukirimkan Hadiah Ini Dan
Kumohon Kau Mau Merimanya Karena Kau Tampaknya
Membutuhkannya. Jika Kau Memang Masih Memiliki Rasa Malu,
Jika Kau Masih Memiliki Harga Diri Maka Kau Akan Mengirim
Kembali Barang-Barang Ini Kepadaku Dan Kita Akan
Bertempur."

Sima Yi Walau Kesal Membaca Surat Ini Tetapi Dia


Menganggapnya Sebagai Gurauan Dan Dia Pun Tersenyum.

"Jadi Dia Menganggapku Seorang Wanita."

Sima Yi Menerima Hadiah Itu Dan Dia Memperlakukan Utusan


Itu Dengan Baik. Sebelum Utusan Prajurit Shu Itu Pergi, Sima
Yi Menanyakan Beberapa Pertanyaan Mengenai Makanan Dan
Juga Masa Istirahat Zhuge Liang.
"Perdana Menteri Berkerja Sangat Keras, Dia Bangun Pagi
Sekali Dan Tidur Malam Sekali. Dia Mengurus Semua Hal Dan
Juga Memutuskan Semua Masalah Yang Hukumannya Lebih
Dari 2 0 Kali Cambukan. Untuk Makanan Dia Makan Sangat
Sedikit Tidak Lebih Dari Beberapa Mangkuk Beras Dengan
Sayuran Dan Sedikit Daging Saja Setiap Harinya."

"Jadi Zhuge Liang Sedkit Makan Dan Banyak Berkerja. Jika


Begitu Sampai Berapa Lama Dia Dapat Bertahan ?" Jawab Sima
Yi.

Utusan Itu Segera Kembali Kekemahnya Dan Melaporkan Pada


Zhuge Liang, "Sima Yi Menerima Semua Pemberian Anda Dan
Tidak Menunjukan Bahwa Dia Marah. Dia Juga Menanyakan
Mengenai Keadaan Makan Dan Istirahat Anda. Dia Tidak
Berbicara Apapun Mengenai Masalah Militer. Aku Katakan
Kepadanya Bahwa Anda Hanya Makan Sedikit Dan Berkerja
Sangat Keras. Lalu Dia Berkata Berapa Lama Anda Akan
Bertahan."

"Dia Memang Benar-Benar Mengetahui Diriku." Kata Zhuge


Liang.

Kemudian Tiba-Tiba Sekertaris Yang Yong Memberi Nasehat


Kepada Zhuge Liang," Aku Melihat Bahwa Tuan Perdana
Menteri Banyak Menghadiri Urusan2 Yang Tidak Perlu Seorang
Perdana Menteri Menghadirinya. Setiap Pejabat Telah Diberikan
Tugas Dan Tanggung Jawabnya Serta Semua Hal Telah Diatur
Sesuai Dengan Pangkat Dan Otoritasnya. Jika Tuan Perdana
Menteri Terus Menerus Mengurusi Semua Masalah Maka Pasti
Akan Kewalahan Dan Hasilnya Akan Membuat Kesehatan Tuan
Perdana Menteri Menjadi Lemah. Tuan Perdana Menteri Setiap
Hari Kau Melelahkan Dirimu Sendiri Dengan Urusan2 Kecil,
Sima Yi Akan Menunggu Kesempatan Dimana Kau Sudah
Kelelahan Dan Dia Akan Datang Menyerang Kita. Aku Mohon
Kau Lebih Memperhatikan Kesehatanmu."

"Aku Tahu. Aku Sangat Tahu Hal Itu Tetapi Beban Berat Yang
Ditaruh Diatas Pundakku Ini Harus Kujalankan Dengan Sebaik-
Baiknya Dan Aku Khawatir Tidak Ada Orang Lain Yang
Melakukannya Dengan Sungguh-Sungguh Seperti Yang
Kulakukan." Jawab Zhuge Liang Dengan Berlinang Air Mata.

Semua Yang Mendengarnya Akhirnya Ikut Menangis. Segera


Setelah Itu Kesehatan Zhuge Liang Menjadi Semakin Menurun
Dan Mukanya Semakin Menua. Dia Sering Sekali Jatuh Pingsan
Karena Kelelahan.

Disisi-Sisi Lain Para Jendral Wei Menyesalkan Kenapa


Komandannya Tidak Membalas Penghinaan Zhuge Liang.

Mereka Semua Berharap Untuk Membalaskan Penghinaan


Ini,"Kita Adalah Jenderal-Jenderal Besar Dari Wei Bagaimana
Mungkin Kita Diam Saja Dihina Dari Para Pemberontak2 Shu Itu
? Kami Harap Guru Zhong Da Mau Mengijinkan Kami Untuk
Melawan Mereka."

"Bukannya Aku Takut Untuk Keluar Menghadapi Mereka. Dan


Bukannya Aku Tidak Perduli Terhadap Penghinaan Ini Tetapi
Aku Memiliki Titah Kaisar Untuk Bertahan Dan Tidak Berani
Untuk Melawannya."

Para Jenderal-Jenderal Itu Tetap Merasa Tidak Puas.

Segera Sima Yi Berkata, "Aku Akan Meminta Tanda Tangan


Kalian Dalam Surat Yang Akan Kukirimkan Pada Kaisar.
Bagiamana Menurut Pendapat Kalian ?"

Mereka Setuju Untuk Menunggu Ijin Kaisar Dan Segera Utusan


Pergi Menemuk Kaisar Wei Di He Fei.

Cao Rui Membaca Suratnya Dan Kemudian Dia Berdiskusi


Dengan Para Menterinya.

"Sima Yi Selama Ini Selalu Mengusulkan Untuk Bertahan


Kenapa Sekarang Dia Meminta Ijin Untuk Menyerang ?"

Komandan Xin Pi Menjawab, "Sima Yi Tidak Ingin Bertempur.


Surat Ini Pasti Dikarenakan Seluruh Jendral Disana Ingin Pergi
Bertempur. Jadi Sima Yi Ingin Agar Sebuah Titah Dikeluarkan."
Cao Rui Mengerti Maksud Xin Pi Dan Dia Segera Mengeluarkan
Titah Untuk Tidak Menyerang Musuh. Xin Pi Diperintahkan
Untuk Membawa Titah Ini.

Sima Yi Menerima Utusan Pembawa Titah Ini Didepan Seluruh


Jenderal-Jenderalnya. Dengan Titah Ini Maka Siapapun Yang
Membangkang Dapat Langsung Dihukum Mati.

Para Jenderal-Jenderal Itu Tidak Dapat Berbuat Lain Dan


Mereka Semua Menuruti Titah Kaisar Itu.

Sima Yi Kemudian Berbicara Pada Xin Pi, "Tuan, Kau Memang


Benar-Benar Mengerti Maksud Hatiku !"

Ketika Berita Mengenai Hal Ini Sampai Pada Zhuge Liang, Dia
Berkata, "Ini Adalah Jalan Satu-Satunya Bagi Sima Yi Untuk
Menenangkan Pasukannya."

Wei Jian Kemudian Berkata, "Bagaimana Kau Tahu Hal Ini,


Tuan Perdana Menteri ?"

"Sima Yi Tidak Pernah Memiliki Tujuan Untuk Menyerang. Jadi


Dia Meminta Titah Kaisar Untuk Membenarkan Tindakannya.
Sangat Diketahui Bahwa Jendral Yang Berada Dilapangan Tidak
Menerima Perintah Dari Siapapun Bahkan Tidak Dari Tuannya
Sendiri. Apakah Mungkin Dia Akan Mengirim Surat Sejauh
Ribuan Li Untuk Meminta Ijin Menyerang Jika Memang Dia Dari
Awalnya Ingin Menyerang ? Para Jendral Disana Pasti Sangat
Kecewa Sehingga Sima Yi Menggunakan Siasat Ini Untuk
Menjaga Kedisiplinan Pasukannya. Sungguh-Sungguh Siasat
Yang Hebat !"

Pada Saat Itu Fei Yi Datang Dari Cheng Du. Dia Segera
Menemui Zhuge Liang Yang Menanyakan Padanya Alasan
Kedatangannya.

Dia Menjawab,"Kaisar Wei, Cao Rui Mendengar Bahwa Wu


Menyerang Mereka Dan Dia Segera Memimpin Pasukan Besar
Menuju He Fei Dan Mengirim 3 Divisi Pasukan Dibawah Man
Chong,Tian Du Dan Liu Shao Untuk Menghalau Wu. Tempat
Persediaan Dan Juga Senjata Wu Telah Berhasil Dibakar Dan
Pasukan Wu Banyak Yang Menderita Sakit Karena Terik
Matahari. Surat Dari Lu Xun Yang Berisikan Rencna
Penyerangan Telah Jatuh Ketangan Musuh Dan Memaksa Kaisar
Wu Untuk Menarik Mundur Pasukannya."

Zhuge Liang Mendengarkan Sampai Akhir Tanpa Berkata


Apapun, Kemudian Dia Memuntahkan Darah Dan Pingsan. Dia
Akhirnya Kembali Sadar Setelah Beberapa Saat Tetapi Saat Itu
Dia Sungguh Sedih.

Dia Berkata, "Pikiranku Sekarang Sangat Bingung. Aku Merasa


Sangat Lelah."

Walaupun Sakit Malam Itu Zhuge Liang Pergi Dari Tendanya


Untuk Melihat Langit Dan Mempelajari Bintang. Setelah Itu
Tiba-Tiba Dia Ketakutan.

Kemudian Dia Kembali Kekemahnya Dan Memanggil Jiang Wei,


"Hidupku Akan Segera Berakhir !"

"Tuan, Mengapa Kau Mengatakan Hal Buruk Seperti Ini ?"

"Aku Baru Saja Mengamati Posisi Bintang Dan Aku Melihat


Bahwa Bintangku Meredup. Karena Hal Ini Aku Tahu Bahwa
Hidupku Tidak Akan Lama Lagi."

"Jika Memang Begitu Apakah Yang Dapat Kau Lakukan ?" Tanya
Jiang Wei.

Aku Tidak Tahu Apakah Dapat Melawan Kehendak Langit.


Tetapi Mungkin Sudah Saatnya Aku Mencoba Suatu Cara.
Siapkanlah 49 Pengawal Didepan Tendaku Dan Masing-Masing
Harus Membawa Bendera Hitam. Pakaian Mereka Juga Harus
Berwarna Hitam. Kemudian Dari Dalam Tendaku, Aku Akan
Mencoba Untuk Meminjam 7 Bintang Utara Agar Sinarnya
Menahan Keredupan Sinar Bintangku. Aku Juga Akan
Memasang Cahaya Lilin Yang Dimana Jika Dapat Terus Menyala
10 Hari Maka Hidupku Akan Dapat Diperpanjang 1 2 Tahun
Lagi. Jika Lampu Itu Mati Maka Aku Akan Segera Meninggal.
Jagalah Agar Tidak Ada Orang Mengangguku Saat Itu Dan
Siapkan Juga Beberap Pelayan Untuk Melayani Kebutuhanku
Setiap Harinya."

Jiang Wei Segera Mempersiapkan Segala Sesuatunya Seperti


Yang Telah Diperintahkan.

Saat Itu Adalah Bulan Ke 8 Ditengah Musim Gugur Dan Langit


Sedang Cerahduanya Jika Malam Terlihat Maka Bintang2
Seperti Taburan Mutira Dilangit. Udara Sangat Sejuk Dan
Tenang. Ke 49 Pengawal Segera Disiapkan Diluar Tenda Zhuge
Liang. Sementara Zhuge Liang Didalam Tenda Melakukan Ritual
Menyusun 7 Bintang Utara. Dilantai Tendanya Dia Menyiapkan
7 Lampu Dan Didepan Dia Menyipakan 49 Lampu Yang Kecil.
Ditengah-Tengah Tendanya Dia Menyiapkan Lampu Yang
Dinyalakan Menggunakan Darah Dan Napasnya Sendiri.

Setelah Selesai Dia Kemudian Berdoa,

"Aku Zhuge Liang, Lahir Dijaman Kekacauan Sebenarnya Hanya


Ingin Menghabiskan Masa Tuaku Ditempat Yang Tenang. Tetapi
Yang Mulia Liu Bei, Kaisar Han Yang Agung Telah Datang
Ketempatku Sebanyak 3 Kali Dan Menyerahkan Padaku Suatu
Tanggung Jawab Besar Untuk Menjaga Putranya. Selama
Hidupnya Dia Selalu Bersumpah Unutk Menghancurkan
Pemberontak Dan Mengembalikan Han. Sekarang Hambamu Ini
Melanjutkan Cita-Cita Mulia Itu, Tetapi Bintangnya Dilangit
Telah Meredup Dan Tugas Belum Selesai. Maka Hambamu Ini
Memohon Agar Langit Mau Memberikan Tambahan Hari Dimana
Agar Hambamu Ini Dapat Membalas Semua Kebaikan Han Dan
Menjadi Penyelamat Seluruh Rakyat. Hambamu Ini Berdoa Dari
Dalam Lubuk Hatinya Yang Tedalam Dan Semoga Langit Mau
Membantu."

Setelah Selesai Berdoa, Zhuge Liang Kemudian Bermeditasi


Didalam Tendannya Dan Menunggu Pagi Hari Menjelang.

Keesokan Harinya Walaupun Dia Sakit, Dia Tidak Melupakan


Tugas-Tugasnya. Sepanjang Hari Dia Terus Menerus
Memuntahkan Darah. Pagi Hari Dia Memeriksa Laporan2 Dari
Ibukota Mengenai Keadaan Negara, Siang Hari Dia Mengurus
Semua Masalah Militer Dan Dimalam Hari Dia Melakukan Lagi
Upcara Didalam Tendanya.

Sima Yi Tetap Dalam Posisi Bertahan.

Suatu Malam Dia Melihat Kelangit Dan Mempelajari Posisi


Bintang, Dia Tiba-Tiba Berkata Pada Xiahou Ba, "Seorang
Bintang Pemimpin Baru Saja Kehilangan Tempatnya, Tentu
Zhuge Liang Sedang Sakit Dan Akan Segera Meninggal. Tetapi
Malam Ini 6 Bintang Di Langit Utara Telah Berkumpul Disekitar
Bintang Pemimpin Itu, Dia Hanya Butuh Satu Bintang Lagi
Untuk Melengkapi Formasi 7 Bintang Utara. Aku Yakin Ini Pasti
Salah Satu Ilmu Zhuge Liang, Aku Tahu Dia Menguasai
Beberapa Tekhnik Memanggil Dewa Dilangit Ke 6. Kau Bawalah
1.000 Prajurit Dan Awasi Kemah Di Bukit Wu Zhang, Cobalah
Untuk Membuat Keadaan Kacau Disana, Semoga Kita Dapat
Menganggu Apapun Yang Zhuge Liang Sedang Lakukan. Jika
Kau Melihat Bahwa Keadaan Menjadi Kacau Maka Pasti Zhuge
Liang Telah Sangat Sakit Dan Aku Akan Menyerang Mereka
Dengna Kekuatan Penuh."

Xiahou Ba Segera Menjalankan Rencana Itu.

Pada Saat Itu Adalah Malam Ke 6 Dari Upacara Zhuge Liang


Dan Lampu 'Roh' Nya Masih Menyala Terang Sekali. Dia Mulai
Merasa Senang Dalam Hati. Kemudian Jiang Wei Masuk Dan
Mengamati Upacara Itu. Dia Melihat Zhuge Liang Membiarkan
Rambutnya Terurai Dan Ditangannya Memegang Pedang Tao
Nya Seta Mulutnya Seperti Membaca Mantra. Dari Susunan
Lampu2 Itu Tampak Seperti Sinar2 Yang Berterbangan
Kelangit.

Tiba-Tiba Dari Arah Luar Terdengar Bunyi Keributan Dan Jiang


Wei Sedang Akan Mengirim Seseorang Untuk Mencari Tahu Apa
Yang Terjadi,Tiba-Tiba Wei Yan Masuk Menerobos Kedalam
Tenda Zhuge Liang Dan Berkata, "Pasukan Wei Datang
Menyerang Kita !!!"

Tanpa Sengaja Wei Yan Menjatuhkan Susunan Lampu2 Dan


Lilin Yang Telah Dipasang Dikemah Zhuge Liang. Zhuge Liang
Berusaha Agar Lampu 'Roh' Nya Tidak Mati. Dia Berhasil
Mempertahankannya Tetapi Sinarnya Sudah Lebih Meredup
Dari Sebelum Ketika Upacara Ini Dimulai Karena Banyak
'Sinar'nya Yang Tumpah.

Zhuge Liang Segera Membanting Pedangnya Dan Menarik


Napas Panjang Serta Berkata, "Hidup Dan Mati Sudah Menjadi
Suratan Takdir. Tidak Ada Cara Yang Dapat Mengubahnya !!!"

Terkejut, Wei Yan Segera Berlutut Dan Bersujud Dihadapan


Zhuge Liang Untuk Dimaafkan Kesalahannya. Jiang Wei Sangat
Marah Dan Dia Segera Mengeluarkan Pedangnya Untuk
Membunuh Wei Yan Ini.

Jiang Wei Dikalahkan Dalam Pertempuran Di Bukit Kepala


Kerbau.

Sima Yi Sangat Senang Mendengar Bahwa Cao Shuang Dan


Pengikutnya Pergi Menemani Kaisar Untuk Mengunjungi Makam
Leluhur Dan Juga Berburu, Karena Hal Itu Artinya Seluruh Faksi
Musuh Sedang Pergi Meninggalkan Kota. Disaat Itu Cao Shuang
Berserta 3 Saudaranya Cao Xi, Cao Xun Dan Cao Yan Serta He
Yan, Deng Yang, Ding Mi, Bi Gui Dan Li Sheng Telah
Meninggalkan Ibu Kota Untuk Pergi Bersama Kaisar.

Segera Setelah Mereka Pergi, Sima Yi Masuk Kedalam Istana


Dengan Otoritasnya Sebagai Wali Negara Dan Segera
Memberikan Perintah Pada Gao Rou, Menteri Dalam Negeri
Untuk Mengambil Alih Komando Militer Dan Mengirim Dia Untuk
Pergi Kekemah Pasukan Cao Shuang Untuk Mengambil Alih
Komando. Perintah Yang Sama Juga Diberikan Kepada Wang
Guan, Kepala Pejabat Istana Untuk Segera Mengantikan Cao Xi
Sebagai Komandan Pasukan Tengah Dan Merebut Kemahnya.

Setealh Mengamankan Posisi Militer, Sima Yi Dan


Pendukungnya Segera Pergi Ke Istana Ibu Suri.

Mereka Berkata Kepada Ibu Suri, "Cao Shuang Telah


Berkhianat Dan Menghancurkan Pemerintahan Serta Tidak
Menjalankan Perintah Yang Telah Diberikan Kepadanya Oleh
Kaisar Sebelumnya. Kesalahannya Harus Dihukum."
Ibu Suri Guo Berkata, "Apa Yang Dapat Kita Lakukan Dengan
Tidak Adanya Putra Langit ?"

"Aku Telah Mempersiapkan Rencana Untuk Menghancurkan


Menteri Pengkhianat Ini Dan Memastikan Bahwa Tidak Akan
Ada Maslaha Yang Menimpa Diri Yang Mulia."

Ibu Suri Cukup Khawatir Dan Sekarang Dia Hanya Dapat


Mempercayakan Semua Hal Pada Sima Yi Dan Setuju Akan
Rencananya. Komandan Jiang Ji Dan Menteri Tinggi Sima Fu
Segera Mempersiapkan Titah Kaisar Dan Mengirimkannya Pada
Kaisar Wei Melalui Tangan Seorang Kasim Istana. Kemudian
Sima Yi Segera Pergi Kegudang Senjata Dan Menyegel Tempat
Itu.

Segera Berita Mengenai Hal Ini Didengar Oleh Keluarga Cao


Shuang Dan Istrinya, Segera Keluar Dari Dalam Rumahnya Dan
Memanggil Pan Ju, Komandan Gerbang Ibu Kota.

Dia Menanyakan, "Suamiku Sedang Berada Diluar Kota Dan


Sima Yi Memberontak. Apa Yang Harus Kita Lakukan ?"

"Nyonya Tidak Perlu Khawatir, Biarkan Aku Pergi Dan Mencari


Tahu Terlebih Dahulu." Kata Pan Ju.

Segera Panju Dengan Membawa Pasukan Pemanahnya Pergi


Dan Melihat-Lihat. Pada Saat Itu Sima Yi Sedang Akan Pergi
Dari Istana Utama Dan Pan Ju Melihatnya Serta Memerintahkan
Prajuritnya Untuk Menembakkan Panahnya. Sima Yi Tidak
Dapat Keluar Dari Istana Karena Hal Ini.

Tetapi Sun Qiao Salah Satu Jendral Berkata, "Kau Tidak Boleh
Melalukan Itu Terhadap Wali Kekaisaran, Dia Sedang
Menjalankan Tugas Negara."

3 Kali Sun Qiao Memekasa Agar Tuannya Tidak Memanahi Sima


Yi Dan Pan Ju Akhrinya Setuju. Sima Yi Kemudian Segera
Keluar Dari Istana Dikawal Oleh Anaknya Sima Zhao. Kemudian
Dia Segera Keluar Dari Kota Dan Berkemah Di Tepi Sungai Luo.
Ketika Pemberontakan Ini Dimulai, Salah Satu Bawahan Cao
Shuang Yang Bernama Lu Zhu Segera Berdiskusi Dengan
Penasehat Militer Xin Chang.

"Sekarang Pemebrontakan Sedang Dimulai, Apa Yang Harus


Kita Lakukan ?"

"Mari Kita Pergi Kepada Kaisar Dengan Pasukan Yang Kita


Punya." Jawab Xin Chang.

"Aku Rasa Ini Adalah Hal Yang Terbaik Yang Bisa Kita
Lakukan." Jawab Lu Zhu.

Dan Xin Chang Segera Pergi Kerumahnya Untuk Memulai


Persiapan Ini. Disana Dia Bertemu Dengan Adik Perempuannya,
Xin Xianying Yang Menanyakan Kenapa Kakaknya Tergesa-
Gesa.

"Yang Mulia Sedang Berburu Dan Sima Yi Melakukan


Pemberontakan."

"Aku Pikir Tidak Begitu. Dia Hanya Ingin Membunuh Cao


Shuang." Jawab Xin Xiangying.

"Menurutmu Bagaimana Hasil Akhir Dari Hal Ini ?" Tanya Xin
Chang.

"Cao Shuang Bukanlah Lawan Sima Yi." Jawab Adiknya.

"Jika Sima Yi Meminta Kita Untuk Bergabung Dengannya


Apakah Kita Akan Menerimanya ?" Tanya Xin Chang.

Xin Xiang Yang Menjawab, "Kau Tahu Apa Yang Seorang Pria
Sejati Harus Lakukan. Ketika Seseorang Berada Dalam
Kesulitan Sekalipun Dia Harus Tetap Pada Prinsip Kebajikan
Dan Kesetiaan. Menjadi Salah Satu Orang Cao Shuang Lalu
Menikmati Kejayaan Dan Kekayaan Dimasa Yang Jaya
Kemudian Meninggalkan Dia Disaat2 Yang Sulit Adalah
Kejahatan Terbesar Dan Mereka Yang Melakukan Itu Tidak
Pantas Disebut Manusia Sejati."
Kata-Kata Ini Menyakinkan Xin Chang Apa Yang Harus
Dilakukannya. Segera Dia Mengepak Barangduanya Dan
Bertemu Dengan Lu Zu Lalu Kemudian Bersama Dengan 2 0
Penunggan Kuda Mereka Segera Pergi Meninggalkan Kota.

Berita Mengenai Pelarian Diri Mereka Segera Dilaporkan Pada


Sima Yi Yang Berpikir Bahwa Huan Fan Pasti Akan Mengikuti
Mereka, Jadi Dia Segera Memanggil Huan Fan Untuk
Menemuinya. Tetapi Berdasarkan Nasehat Anaknya, Huan Fan
Tidak Menjawab Panggilan Ini Dan Dia Memutuskan Untuk
Pergi. Dia Segera Naik Keatas Tandunya Dan Segera Menuju
Gerbang Selatan. Tetapi Gerabg Telah Dijaga Ketat Dan
Komandan Gerbang Itu, Si Fan Adalah Seorang Bekas Bawahan
Huan Fan.

Huan Fan Mengeluarkan Sebatang Ukiran Bambu Dan Berkata,


"Perintah Ibu Suri, Bukakan Gerbang Untukku."

"Biarkan Aku Melihatnya Dahulu." Kata Si Fan.

"Apa !!! Berani Sekali Kau, Seorang Bawahan Meragukan


Perintah Ibu Suri !!!"

Si Fan Yang Merasa Tidak Enak Dan Karena Pernah Berhutang


Budi Pada Huan Fan Akhirnya Membiarkannya Lewat.

Segera Setelah Dia Sampai Diluar Gerbang, Huan Fan Berteriak


Keras Dan Berkata, "Sima Yi Telah Memberontak Dan Kau Lebih
Baik Segera Ikut Denganku !"

Si Fan Menyadari Dia Telah Membuat Kesalahan, Dan Dia


Segera Berusaha Mengejar Huan Fan Tetapi Huan Fan Sudah
Terlalu Jauh Meninggalkan Dia.

"Jadi "Kantung Kebijaksanaan" Telah Pergi Juga. Sungguh


Disayangkan Tetapi Apa Yang Dapat Kita Lakukan Sekarang ?"
Kata Sima Yi Setelah Laporan Mengenai Kaburnya Huan Fan
Dilaporkan.

"Seorang Penunggang Yang Bodoh Tidak Akan Pernah Tahu


Mengendarai Kuda Yang Bagus. Cao Shuang Tidak Akan Tahu
Bagaimana Menggunakan Orang Sebaik Huan Fan." Jawab
Jiang Ji.

Kemudian Sima Yi Memanggil Xu Yun Dan Chen Tai Serta


Berkata, "Kalian Pergilah Kepada Cao Shuang Dan Katakan
Padanya Bahwa Aku Tidak Mempunyai Niatan Lain Selain Untuk
Mengambil Kekuasaan Militer Dari Tangannya Dan Juga
Saudara-Saudaranya."

Segera Setelah Mereka Pergi, Dia Memanggil Yin Da Mu Dan


Memerintah Jiang Ji Untuk Menyiapkan Surat Untuk Cao
Shuang Yang Akan Dibawa Yin Da Mu.

Kata Sima Yi, "Kau Cukup Bersahabat Dengan Cao Shuang Oleh
Karena Itu Kau Adalah Orang Yang Tepat Untuk Tugas Ini.
Katakan Padanya Bahwa Jiang Ji Dan Aku Hanya Menginginkan
Untuk Mengambil Kekuasaan Militer Dan Minta Dia Menemuiki
Di Sungai Luo."

Setelah Itu Yin Damu Segea Berangkat.

Diluar Kota, Coa Shuang Sedang Asik Menikmati Perburuan.


Tiba-Tiba Datang Berita Mengenai Apa Yang Terjadi Didalam
Kota Dan Datang Surat Kepada Kaisar Dengan Tuduhan Kepada
Cao Shuang. Dia Hampir Saja Jatuh Dari Atas Kudanya Ketika
Mereka Mengatakan Hal Ini Kepadanya. Kasim Yang Membawa
Surat Kepada Kaisar Wei Segera Dibawa Kepada Kaisar
Dihadapan Cao Shuang. Seorang Menteri Disana Diperintahkan
Untuk Membacanya,

"Hamba, Sima Yi, Jendral Yang Menguasai Barat Dan Wali


Kekaisaran, Dengan Bersujud Menuliskan Surat Ini.
Sekembalinya Diriku Dari Ekspedisi Di Liaodong, Kaisar
Terdahulu Memanggil Yang Mulia, Cao Shuang Dan Diriku
Untuk Diberikan Titah Terakhir. Sekarang Cao Shuang Telah
Mengkhianati Kepercayaan Yang Diberikan Kepadanya Dan
Mengacaukan Kekaisaran Serta Mengambil Kekuasaan Didalam
Istana. Dia Telah Menunjuk Zhang Dang, Seorang
Administrator Di Ibu Kota Untuk Mengatur Istana Dan Memata-
Matai Yang Mulia. Dia Pasti Sedang Menunggu Untuk Dapat
Menguasai Seluruh Kekaisaran. Dia Telah Membuat Perpecahan
Diantara Keluarga Kekaisaran Dan Melukai Sesama
Keluarganya. Seluruh Daratan Sekarang Berada Dalam
Kekacauan Dan Didalam Hati Orang-Orang Sekarang Penuh
Dengan Ketakutan. Semua Yang Kulakukan Ini Adalah Untuk
Melawan Kesewanang-Wenangan Ini Dan Menjalankan Perintah
Kaisar Sebelumnya. Bodoh Dan Tidak Berharga Hambamu Ini,
Tetapi Hambamu Ini Tidak Akan Pernah Melupakan Perintah
Terakhir Kaisar Terdahulu. Rekan-Rekan Hamba Yang Lain,
Jiang Ji Dan Sima Fu Setuju Bahwa Cao Shuang Memiliki Hati
Yang Tidak Setia Dan Kekuatan Militer Tidak Boleh
Dipercayakan Kepadnaya Atau Saudara-Saudaranya. Hamba
Telah Memberintahukan Hal Ini Pada Ibu Suri Dan Yang Mulia
Ibu Suri Setuju Untuk Memberikan Otoritas Bagiku Untuk
Bertindak. Seluruh Kekuatan Militer Telah Dicabut Dari
Kekuasaan Cao Shuang, Cao Xi Dan Cao Xun. Jadi Setelah Ini
Mereka Tidak Akan Dapat Lagi Mengatur Tindakan Yang Mulia
Dan Jika Ada Hal-Hal Yang Lainnya Maka Hamba Akan Segera
Mengambil Tindakan Untuk Mengankan Posisi Yang Mulia Dan
Menjamin Kelangsungan Kekaisaran. Walaupun Sekarang
Hamba Dalam Keadaan Sakit Tetapi Sebagai Tindakan
Pencegahan Hamba Telah Berkemah Di Sungai Luo Dimana
Hamba Menuliskan Hal Ini. Mohon Yang Mulia
Mempertimbangkan Hal Ini Dan Memutuskan Dengan Bijak."

Ketika Surat Itu Telah Selesai Dibacakan Kaisar Kemudian


Berkata Pada Cao Shuang, "Dihadapan Kata-Kata Itu Sekarang
Apa Yang Akan Kau Lakukan ?"

Cao Shuang Kemudian Bingung Dan Dia Segera Berkata Pada


Adiknya Dan Berkata, "Bagaimana Sekarang ?"

Cao Xi Menjawab ,"Aku Telah Berulang Kali Berkata Kepadamu


Tetapi Kau Tidak Mau Mendengarkan. Sima Yi Ini Penuh Tipu
Daya Dan Sangat Licik. Jika Zhuge Liang Saja Tidak Dapat
Mengalahkannya Apalagi Kita Ini. Aku Tidak Melihat Ada Jalan
Lain Kecuali Menyerang Dan Menjalankan Hidup Kita Dengan
Damai."

Pada Saat Yang Sama Penasehat Xin Chang Dan Komandan Lu


Zhu Tiba. Cao Shuang Segera Menanyakan Pada Mereka Apa
Yang Terjadi.
Mereka Menjawab, "Ibu Kota Telah Sepenuhnya Ditutup Dan
Sima Yi Berkemah Di Sungai Luo. Kau Tidak Dapat Kembali Dan
Harus Segera Mengambil Tindakan."

Kemudian Datanglah Huan Fan Dan Berkata, "Ini Sungguh-


Sungguh Sebuah Pemberontakan. Kenapa Tidak Meminta Yang
Mulia Untuk Segera Menuju Xu Chang Dan Menunggu Sampai
Pasukan Daerah Tiba Dan Menyerang Ibu Kota Serta
Mengalahkan Sima Yi ?"

Cao Shuang Menjawab, "Bagaimana Kita Dapat Pergi Ketempat


Lain Sedangkan Keluarga Kita Semua Berada Didalam Kota ?"

Huan Fan Berkata, "Bahkan Seorang Bodoh Didalam Krisis


Tetap Memikirkan Nyawanya. Kau Memiliki Putra Langit
Bersamamu Disini Dan Juga Kau Masih Menjadi Komandan
Seluruh Pasukan Kekaisaran. Tidak Ada Yang Akan Berani
Menentang Perintahmu Dan Tetapi Kau Memilih Untuk Menuju
Pada Kematianmu Sendiri Jika Menunggu."

Cao Shuang Tidak Dapat Memutuskan Apa Yang Harus


Dilakukannya.

Huan Fan Melanjutkan, "Kita Dapat Mencapai Xu Chang Malam


Ini. Kita Tinggal Disana Untuk Sementara Saja, Disana Juga
Terdapat Banyak Persediaan Untuk Tahunan. Kau Memiliki
Pasukan Yang Dapat Kau Panggil Dari Selatan. Kau Memegang
Stempel Menteri Peperangan Dan Aku Membawakan Stempel
Itu Untukmu. Semuanya Sekarang Berada Dalam
Gengamanmu. Segera Bertindak !! Penundaan Berarti
Kematian."

"Janagan Mendesak-Desakku Terus !!! Biarkan Aku Memikirkan


Hal Ini Baik2." Kata Cao Shuang.

Kemudian Datang Xu Yun Dan Chen Tai, Kedua Nya Adalah


Utusan Sima Yi, Mereka Berkata, "Wali Kekaisaran Hanya Ingin
Mengambil Kekuasaan Militer. Jika Tuan Mau Menyerah Maka
Tuan Boleh Kembali Kekota Tanpa Disakiti."
Cao Shuang Kemudian Tambah Bingung Dan Masih Ragu-Ragu
Apa Yang Mau Dilakukannya.

Kemudian Tiba Yin Damu Dan Berkata, "Wali Kekaisaran Hanya


Ingin Mengambil Kekuasaan Militernya Dan Dia Bersumpah
Hanya Itu Tujannya. Aku Membawa Surat Dari Menteri Jiang Ji.
Tuan Harus Menyerahkan Semua Kekuasaan Militer Dan
Setelah Itu Dapat Kembali Ke Istana Dengan Aman."

Ketika Cao Shuang Tampakanya Akan Menerima Jaminan Sima


Yi, Huan Fan Kemudian Berkata, "Kau Sama Dengan Mati Jika
Mendengarkan Kata-Kata Orang-Orang Ini !!!"

Malam Harinya Cao Shuang Masih Memikirkan Hal-Hal Ini.


Ketika Matahari Muncul Dan Hari Menjelang Pagi, Cao Shuang
Masih Terlihat Memegangi Pedangnya Dan Berpikir.

Huan Fan Kemudian Mendesaknya Lagi Untuk Membuat


Keputusan.

"Kau Telah Memiliki Sepajang Hari Dan Sepanjang Malam Untuk


Memutuskan Dan Sekarang Kau Harus Bertindak." Kata Dia.

"Aku Tidak Akan Melawan, Aku Akan Menyerahkan Semuanya.


Aku Sudah Cukup Puas Menjadi Orang Kaya." Kata Cao Shuang
Seraya Membuang Pedangnya Kelantai.

Huan Fan Meninggalkan Tenda Cao Shuang Dengan Menangis.

"Cao Zhen Selalu Menyombongkan Kekuatannya Tetapi


Anaknya Ini Hanya Seorang Hewan Ternak Saja." Kata Dia
Dengan Manangis Tersedu-Sedu.

Kedua Utusan Itu Xu Yun Dan Chen Tai Meminta Agar Cao
Shuang Menyerahkan Stempel Jabatannya Kepada Sima Yi Dan
Mereka Pun Membawanya.

Sekertaris Utama Yang Zong Kemudian Berkata, "Tuan, Kau


Telah Menyerahkan Semua Kekuasaanmu Dan Menyerah Begitu
Saja. Kau Pasti Tidak Akan Dapat Menghindar Dari
Kematianmu."
"Sima Yi Pasti Akan Menjaga Janjinya Padaku." Kata Cao
Shuang.

Stempel Itu Segera Dibawa Pergi Dan Jenderal-Jenderal Cao


Shuang Serta Pasukannya Sekarang Sudah Tidak Dibawah
Komandonya Lagi Dan Mereka Semua Akhirnya Pergi Ke Posnya
Masing-Masing . Ketika Cao Bersaudara Sampai Di Sungai Luo,
Mereka Segera Diperintahkan Untuk Kembali Kekediamannya
Masing-Masing Dan Merekapun Segera Pergi. Pendukung
Mereka Segera Ditangkap Dan Menunggu Titah Kaisar Untuk
Hukumannya.

Bab Sesudah: bagian 75

bagian 75

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 75


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:06
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 81

Bab Sebelum: bagian 74

Cao Shuang Dan Sahabatduanya Segera Memasuki Kota Tanpa


Dikawal Siapapun.

Akhirnya Diputuskan Bahwa Kaisar Menyudahi Perburuan Ini


Dan Memerintahkan Semua Pejabat Kembali Ke Istana. Cao
Shuang, Cao Xi Dan Cao Xun Segera Dikenai Tahanan Rumah,
Gerbang Kediaman Mereka Dikunci Dengan Gembok Besar Dan
Dijaga Banyak Prajurit. Mereka Semua Sedih Dan Khawatir
Tidak Tahu Bagaimana Nasib Mereka Nantinya.

Kemudian Cao Xi Berkata, "Kita Hanya Memiliki Sedikit


Makanan. Mari Kita Tuliskan Surat Dan Memohon Untuk
Dikirimkan Persediaan. Jika Sima Yi Mengirimi Kita Makanan
Maka Dapat Dipastikan Bahwa Dia Tidak Bermaksud Untuk
Mencelakai Kita."
Mereka Menuliskan Surat Dan Ratusan Kereta Persediaan
Dikirimkan Pada Mereka.

Hal Ini Membuat Mereka Sedikit Lega Dan Cao Shuang Berkata,
"Hidup Kita Aman Ditangan Sima Yi."

Sima Yi Pada Saat Itu Sedang Menginterogasi Zhang Dang.

Zhang Dang Berkata, "Bukan Hanya Aku Yang Mencoba Untuk


Melakukan Subversi. He Yan, Deng Yang, Li Sheng, Ding Mi
Dan Bi Gui Semuanya Terlibat."

Akhirnya Mereka Semua Ditangkap Dan Kemudian Diinterogasi,


Mereka Semua Mengakui Bahwa Rencana Kudeta Telah
Dipersiapkan Pada Bulan Ke 3 . Sima Yi Kemudian Mengurung
Mereka Semua Dipenjara.

Komandan Gerbang Kota, Si Fan Bersaksi, "Huan Fan Telah


Menipuku Dengan Mengatakan Memiliki Perintah Dari Ibu Suri
Sehingga Dia Dapat Kabur Dari Ibu Kota. Lagipula Dia
Mengatakan Bahwa Wali Negara Seorang Pemberontak."

Kemudian Sima Yi Berkata, "Ketika Seseorang Menuduh Orang


Lain Dan Ternyata Tuduhannya Salah Maka Hukuman Untuk
Kesalahannya Itu Adalah Dipenggal Kepalanya."

Huan Fan Dan Yang Lainnya Akhirnya Juga Dijebloskan


Kepenjara.

Setelah Semua Hal Ini, Cao Shuang Dan Saudara-Saudaranya


Serta Seluruh Orang Yang Berhubungan Dengan Mereka Segera
Dibawa Dan Dihukum Mati Di Pasar. Seluruhnya Ada 500 Orang
Lebih. Seluruh Harta Kekayaan Mereka Diambil Oleh
Pemerintah.

Ada Seorang Wanita Dikeluarga Xiahou Yang Menjadi Istri Dari


Wen Shu, Sepupu Dari Cao Shuang. Dia Ditinggalkan
Menjanda, Ayahnya Menginginkan Dia Menikah Lagi. Tetapi Dia
Menolaknya Dan Memotong Telinganya Sebagai Tanda
Kesungguhan Hatinya. Ketika Seluruh Cao Dihukum Mati,
Ayahnya Mencoba Mengatur Pernikahan Untuknya, Diapun
Segera Memotong Ujung Hidugnya.

"Untuk Siapa Kau Menjaga Sumpah Setiamu ?" Tanya Ayahnya,


"Manusia Itu Seperti Debu Diatas Rerumputan Dan Apa
Gunanya Kau Memotong Bagian Tubuhmu."

Wanita Itu Menjawab ,"Aku Pernah Mendengar Bahwa Seorang


Yang Terhormat Tidak Akan Melanggar Sumpahnya Hanya
Karena Kekayaan Dan Hati Seorang Yang Benar Akan Tetap
Pada Pendirannya Walaupun Diancam Dengan Kematian. Ketika
Seluruh Keluarga Cao Menikmati Kekayaan Dan Kekuasaan,
Aku Telah Ikut Menikmatinya. Sekarang Setelah Mereka Jatuh
Apakah Aku Harus Berpaling ? Dapatkah Aku Bertindak Seperti
Hewan Liar ?"

Cerita Mengenai Hal Ini Sampai Ketelinga Sima Yi Yang Memuji


Tindakannya. Sima Yi Mengampuni Dirinya Dan Keluarga Dan
Memberi Ijin Bagi Dirnya Untuk Mengangkat Anak Untuk
Meneruskan Garis Keturunan Suaminya.

Setelah Cao Shuang Dihukum Mati, Jiang Ji Berkata Pada Sima


Yi, "Xin Chang Dan Lu Zhu Dan Yang Lainnya Juga Merupakan
Kelompok Mereka. Yang Zong Telah Menentang Cao Shuang
Untuk Menyerah. Mereka Semua Harus Dihukum Mati."

Tetapi Tidak Ada Tindakan Yang Dilakukan Kepada Mereka.

"Mereka Adalah Orang-Orang Benar Yang Melayani Tuan


Mereka Dengan Setia." Kata Sima Yi Dan Bahkan Dia
Memberikan Posisi Kepada Orang-Orang Ini Didalam
Pemerintahannya.

Xin Chang Menarik Napas Dan Berkata, "Jika Saja Aku Tidak
Mendengarkan Nasihat Adikku, Maka Aku Telah Berada Dijalan
Yang Salah Dan Mati."

Setelah Semuanya Selesai, Amnesti Umum Dikeluarkan Dan


Seluruh Istana Kembali Tenang.
He Yan Dan Deng Yang Menemui Kematiannya Tepat Seperti
Yang Pernah Diramalkan Guan Lu.

Setelah Mendapatkan Kekuasaanya Kembali, Sima Yi Diangkat


Menjadi Perdana Menteri Wei Dan Menerima 9 Kehormatan.
Sima Yi Menolak Hal Ini, Tetapi Kaisar Wei Memaksanya Dan
Akhirnya Dia Menerimanya. Kedua Anaknya Diangkat Sebagai
Wakil Perdana Menteri Dan Seluruh Urusan Negara Baik Militer
Mau Administrasi Berada Ditangan Mereka Ber3.

Sima Yi Kemudian Teringat Satu Orang, Xiahou Ba, Seorang


Keluarga Cao Yang Masih Menjadi Komandan Di Yong Zhou.
Dengan Posisinya Itu, Xiahou Ba Dapat Menjadi Ancaman
Serius Dan Dia Harus Segera Disingkirkan. Titah Segera
Dikeluarkan Untuk Memanggil Xiahou Ba Keibu Kota.

Ketika Menerima Titah Ini, Xiahou Ba Terkejut. Bukannya


Mematuhi Perintah Ini, Dia Kemudian Memberontak. Dia
Membawa 3 .000 Prajurit Bersamanya. Segera Setelah Hal Ini
Diketahui, Guo Huai Membawa Tentaranya Unutk Meredam
Pemberontakan Ini. Kedua Pasukan Kemudian Segera Bertemu
Dan Guo Huai Maju Kedepan Dan Mulai Memaki Musuhnya.

"Bagaimana Mungkin Kau Membeorntak Terhadap Kaisar Yang


Juga Masih Keluargamu. Kau Sudah Diperlakukan Dengan Baik,
Apakah Memberontak Adalah Balasanmu ?"

Xiahou Ba Menjawab, "Leluhurkan Telah Melayani Negara


Dengan Sangat Baik, Tetapi Siapakah Sima Yi Ini Yang Telah
Membunuhi Seluruh Keluargaku Dan Sekarang Ingin
Menghancurkan Diriku ? Apakah Dia Akan Melakukan Semua
Hal Ini Jika Tujuannya Bukanlah Untuk Mengambil Takhta ? Jika
Aku Dapat Membunuhnya Dan Menghancurkan Rencananya
Maka Aku Bukanlah Pengkhianat Pada Negara."

Guo Huai Segera Maju Untuk Menyerang, Xiahou Ba Juga


Melakukan Hal Yang Sama. Mereka Bertempur Beberapa Saat
Dan Kemudian Guo Huai Berbalik Dan Mundur. Dia Mendengar
Ada Teriakan Dibelakang Mereka Dan Melihat Bahwa Cheng Tai
Datang Untuk Menyerang. Pada Saat Yang Sama Guo Huai Juga
Berbalik Dan Menyerang Dari Depan. Xiahou Ba Sekarang
Berada Diantara 2 Pasukan Dan Dia Tidak Dapat Berbuat
Apapun, Akhirnya Dia Melarikan Diri Dengan Menderita
Kehilangan Pasukan Yang Banyak. Segera Dia Memutuskan
Bahwa Satu-Satunya Jalan Untuk Lari Adalah Pergi Ke Han
Zhong Dan Menyerah Pada Shu.

Segera Dia Menuju Han Zhong Untuk Melihat Apakah Penguasa


Shu Mau Menerima Dirinya. Ketika Jiang Wei Mendengar Bahwa
Dia Ingin Menyerah, Awalnya Dia Ragu Atas Ketulusan Xaihou
Ba. Tetapi Setelah Mendengar Apa Yang Terjadi Di Wei, Dia Pun
Yakin Dan Xiahou Ba Tulus Dan Dia Bersedia Menerima Xiahou
Ba Serta Mengijinkannya Masuk Kedalam Kota. Setelah
Bersujud, Xiahou Ba Kemudian Dengan Air Mata Menceritakan
Kejadiannya. Jiang Wei Ikut Bersimpati Mendengar Hal Ini.

Kata Jiang Wei, "Dimasa Lalu, Wei Zi Pergi Meninggalkan Istan


Raja Zhou Dan Tindakannya Ini Memberinya Kehormatan
Sepanjang Masa. Kau Sekarang Dapat Menyertaiku Dalam
Mengembalikan Han Dan Kau Akan Berdiri Sama Tinggi Dengan
Para Pendahulu Kita."

Sebuah Perjamuan Diadakan Dan Ketika Perjamuan


Berlangsung, Kedua Orang Itu Bercerita Mengenai Keadaan Di
Luo Yang.

Kata Jiang Wei, "Keluarga Sima Sekarang Ada Yang Terkuat


Dan Seluruh Posisi Penting Dipemerintahan Telah Dikuasai.
Apakah Menurutmu Mereka Memiliki Rencana Untuk Menyerang
Shu ?"

"Pengkhianat Tua Itu Telah Cukup Dengan Pemberontakan Ini.


Dia Belum Dapat Beristirahat Dan Tidak Mungkin Mencari
Masalah Diluar. Tetapi, Ada 2 Pemimpin Di Wei Yang
Belakangan Ini Selalu Berada Digaris Depan. Dan Jika Sima Yi
Mengirim Mereka Melawan Shu Dan Wu Maka Kalian Berdua
Bakal Menghadapi Kesulitan."

"Dan Siapakah Kedua Orang Ini ?" Tanya Jiang Wei.

"Yang Satu Bernama Zhong Hui, Dia Berasal Dari Chang Sha.
Dia Adalah Putra Dari Wali Kekaisaran Zhong Yao. Ketika Dia
Masih Anak-Anak, Dia Telah Menunjukan Keberanian Dan
Kepintaranna. Ayahnya Biasa Mengajak Dia Dan Kakaknya,
Zhong Yu Keistana. Zhong Hui Berusia 7 Tahun Dan Kakaknya
Berusia 1 Tahun Lebih Tua. Kaisar Pi Suatu Kali Memperhatikan
Bahwa Kakaknya Berkeringat Dan Menanyakan Kenapa. Zhong
Yu Berkata, "Setiap Kali Aku Ketakutan Maka Keringat Itu Akan
Keluar". Kemudian Kaisar Pi Bertanya Pada Zhong Hui, "Kau
Tidak Tampak Ketakutan." Dan Zhong Hui Menjawab ,"Aku
Sungguh Sangat Takut Sampai Keringatpun Tidak Dapat
Keluar." Kaisar Sangat Tertarik Atas Kemapunan Luar Biasa
Anak Ini. Zhong Hui Kemudian Mempelajari Kitab Perang Dan
Buku-Buku Dan Menjadi Seorang Ahli Strategi Yang Handal. Dia
Memperoleh Perhatian Sima Yi Dan Jiang Ji. Zhong Hui
Sekarang Menjadi Sekertaris Utama Sima Yi."

"Yang Kedua Bernama Deng Ai Dari Yi Yang. Dia Sejak Kecil


Telah Menjadi Yatim Piatu, Tetapi Dia Sangat Berambisi. Setiap
Kali Dia Melihat Gunung Atau Rawa2 Dia Selalu Mencari Tempat
Dimana Dia Bisa Manaruh Pasukannya Atau Menimbun
Persediaan Atau Menaruh Bahan2 Peledak. Orang-Orang Suka
Mengolok-Oloknya Karena Kelakuannya Ini, Tetapi Sima Yi
Melihat Ada Potensi Didalam Dirinya Dan Mengangkat Orang Ini
Sebagai Staff Militernya. Deng Ai Terkadang Suka Gagap Dalam
Berbicara Sehingga Terkadang Dia Menyebut Namanya ,"De-
Eng-Eng-Ai." Dan Sima Yi Suka Mempermainkannya Serta
Berkata Bahwa Sebenarnya Ada Berapa Banyak Deng Ai Karena
Dia Memanggil Namanya "De-Eng-Eng-Ai". Deng Ai Segera
Menjawab "Hanya Ada Satu Burung Phoenix (Leng Ai) Ketika
Mereka Berkata 'Leng Ai,Leng Ai'" Jawaban Sigap Ini
Menunjukan Bahwa Dia Memiliki Kecepatan Pemikirannya Dan
Kau Harus Waspada Kepada Orang-Orang Ini Karena Mereka
Patut Untuk Diperhitungkan."

"Aku Pikir Mereka Bahkan Tidak Patut Untuk Dibicarakan."


Jawab Jiang Wei.

Jiang Wei Kemudian Membawa Xiahou Ba Ke Chen Du Untuk


Dipertemukan Kepada Kaisar Liu.

Jiang Wei Berkata, "Sima Yi Telah Membunuh Cao Shuang Dan


Dia Ingin Membunuh Xiahou Ba Juga Yang Sekarang Telah
Menyerah Pada Shu. Sekarang Keluarga Sima Telah Menguasai
Kekuasaan Tertinggi Di Wei. Kasiar Cao Fang Yang Masih Muda
Terlalu Lemah Dan Peruntungan Wei Akan Segera Berakhir.
Untuk Sekian Lama Pasukan Kita Di Han Zhong Telah Dilatih
Dengan Baik Dan Persediaan Kita Telah Dipenuhi Dengan
Berbagai Persediaan. Sekarang Aku Harap Dapat Diijinkan
Untuk Memimpin Ekspedisi Ini Dengan Xiahou Ba Sebagai
Penunjuk Jalanku Unutk Merebut Kembali Dataran Tengah Dan
Mengembalikan Dinasti Han Pada Tempatnya. Dengan Begini
Maka Aku Dapat Menunjukan Rasa Terima Kasihku Pada Yang
Mulia Dan Juga Memenuhu Keinginan Dari Perdana Manteri
Zhuge."

Tetapi Fei Yi Kepala Sekertariat Menentang Usulan Ini, "Kita


Baru Saja Kehilangan 2 Menteri Tinggi, Jiang Wan Dan Dong
Yun Dan Belum Ada Yang Dapat Mengisi Pos Mereka
Dipemerintahan. Urusan Ini Harus Ditunda Terlebih Dahulu Dan
Janagan Bertindak Terburu-Buru."

"Hidup Kita Sangat Pendek. Jika Kita Terus Menunggu Dan


Menunggui Maka Kita Tida Akan Pernah Dapat Merestorasi
Dinasti Han." Kata Jiang Wei.

"Ingatlah Perkataan Sun Tzu, 'Ketahuilah Dirimu Dan


Ketahuilah Musuhmu Maka Kemenangan Sudah Dipastikan
Ditangan.' Kita Tidaklah Sebanding Dengan Perdana Menteri
Zhuge, Dan Dimana Dia Gagal Dapatkan Kita Berhasil ?"

Jiang Wei Berkata, "Aku Akan Meminta Bantuan Pasukan Qiang.


Aku Pernah Tinggal Bersama Mereka Di Longshang Dan
Mengetahui Mereka Dengan Baik. Dengan Bantuan Mereka
Walapun Kita Tidak Mendapatkan Seluruh Kekaisaran Tetapi
Setidaknya Sebelah Barat Chang An Akan Menjadi Milik Kita."

Kaisar Liu Mendengarkan Dengan Seksama Diskusi Ini Dan


Berkata, "Tuan, Kau Ingin Menguasai Wei, Lakukanlah Yang
Terbaik. Aku Tidak Akan Menyia-Nyiakan Entusiasmemu Itu."

Dengan Begitu Kaisar Liu Memberikan Persetujuannya Dan


Jiang Wei Segera Meninggalkan Istana Dengan Xiahou Ba
Untuk Kembali Ke Han Zhong Dan Mempersiapkan Ekspedisi.
"Pertama Kita Akan Mengirim Utusan Ke Qiang Untuk Bersekutu
Dengan Mereka. Kemudian Kita Akan Bergerak Menuju Benteng
Xi Ping Dan Ke Yong Zhou, Dimana Disana Kita Akan
Membangun 2 Perbentengan Di Qushan. Posisi Ini Adalah Posisi
Yang Penting Sehingga Harus Dijaga Dengan Baik. Kemudian
Kita Akan Mengirim Perbekalan Melalui Jalur Darat Dan Sungai.
Setelah Itu Kita Akan Bergerak Sesuai Dengan Rencana Yang
Telah Dibuat Oleh Perdana Menteri Zhuge." Kata Jiang Wei
Menjelaskan.

Saat Itu Adalah Musim Gugur Ditahun 2 49 M Ketika Mereka


Mengirim 2 Jendral Shu, Li Xin Dan Guo Ai Dengan 15.000
Prajurit Untuk Membangun 2 Benteng Di Qushan. Guo Ai
Diperintahkan Untuk Menjaga Benteng Timur Dan Li Xin
Benteng Barat.

Ketika Berita Ini Terdengar Di Yongzhou, Guo Huai Segera


Melapor Ke Luo Yang Dan Dia Juga Mengirim Chen Tai Dengan
50.000 Prajurit Untuk Melawan Shu. Ketika Mereka Tiba, Li Xin
Dan Guo Ai Segera Menghadapi. Tetapi Pasukan Mereka Terlalu
Lemah Untuk Menghadapi Pasukan Sebesar Itu Dan Mereka
Segera Kembali Kedalam Benteng Mereka. Chen Tai
Memerintahkan Agar Pasukannya Segera Megepung Ke 2
Benteng Itu Dan Memblokade Jalan Menuju Han Zhong
Sehingga Jalur Persediaan Terputus.

Setelah Beberapa Hari Pasukan Shu Mulai Merasa Kelaparan,


Guo Huai Kemudian Turun Sendiri Kelapangan Untuk Melihat
Bagaimana Hasil Pertempuran.

Setelah Mengetahui Keadaannya Dia Sangat Gembira Dan Dia


Berkata Pada Chen Tai, "Didaerah Seperti Ini, Kota Juga
Mengalami Kesulitan Air Yang Artinya Mereka Harus Keluar
Untuk Mencari Persediaan. Mari Kita Hentikan Juga Aliran
Sungai Sehingga Mereka Akan Mati Kehausan."

Akhirnya Pasukan Wei Diperintahkan Untuk Membendung


Sungai Dan Segera Mereka Yang Bertahan Didalam Kota
Segera Khawatir. Li Xin Kemudian Memimpin Pasukan Unutk
Mencoba Mengamankan Persediaan Air Tetapi Dia Dikalahkan
Dan Terpaksa Mundur. Setelah Itu Li Xin Dan Guo Ai
Mengabungkan Kekuatan Mereka Dan Mencoba Lagi Tetapi
Sekali Lagi Mereka Dikalahkan Dan Mundur.

Sementara Itu Pasukan Shu Semakin Menderita Karena


Kehausan.

Guo Ai Kemudian Mendiskusikan Masalah Ini Dengna Li Xin Dan


Berkata, "Aku Tidak Mengerti Mengapa Komandan Jiang Wei
Menunda Mengirimkan Bantuan."

Li Xin Berkata, "Biar Kau Coba Untuk Keluar Dan Mencari


Bantuan."

Akhirnya Gerbang Dibuka Dan Li Xin Berserta 2 0 Pengendara


Kuda Segera Menerobos Kepungan Musuh. Mereka Harus
Berjuang Mati-Mati An Baru Dapat Melewati Kepungan Itu.
Akhirnya Li Xin Berhasil Melarikan Diri Walapun Terluka Cukup
Parah Dan Seluruh Orang Yang Menyertainya Telah Tewas.

Malam Itu Angin Kencang Dari Utara Berhembus Dan Saljupun


Turun. Mereka Yang Terkepung Didalam Kota Sekarang
Mengatasi Rasa Haus Mereka Dengan Mencarikan Salju Dan
Meminumnya.

Li Xin Yang Terluka Parah Pergi Kebarat Melewati Jalur


Perbukitan. Setelah 2 Hari 2 Malam Tidak Hentiduanya Berkuda
Akhirnya Dia Bertemu Dengan Jiang Wei.

Dia Turun Dari Kudanya Dan Kemudian Bersujud, "Qushan


Sudah Dikepung Dan Persediaan Air Kami Diputus. Tetapi
Kemarin Malam Salju Turun Dan Kurasa Mereka Dapat
Mengatasi Rasa Haus Mereka Sementara Ini. Tetapi Situasi
Disana Kritis Dan Membutuhkan Bantuan Segera."

"Penundaan Ini Bukan Karena Diriku Tetapi Pasukan Qiang


Yang Sangat Kita Harapkan Bantuannya Tidak Datang." Kata
Jiang Wei.

Jiang Wei Kemudian Memerintahkan Agar Li Xin Segera Dibawa


Ke Cheng Du Untuk Diobati Lukaduanya.
Kemudian Dia Berpaling Pada Xiahou Ba, "Jika Pasukan Qiang
Tidak Datang Dan Pasukan Wei Mengepung Qushan. Apa Yang
Dapat Kita Lakukan ?"

Xiahou Ba Menjawab, "Jika Kita Menunggu Pasukan Qiang


Tampaknya Akan Sudah Terlambat Untuk Menyelamatkan
Qushan. Sangat Mungkin Sekarang Yong Zhou Tidak Dijaga
Oleh Pasukan Wei Oleh Karena Itu Aku Usulkan Kita Pergi
Menuju Bukit Kepala Kerbau Dan Memutar Untuk Sampai
Dibelakang Yong Zhou Yang Akan Menyebabkan Pasukan Wei
Untuk Mundur Dan Kepungan Akan Bebas Dengan Sendirinya."

"Rencana Ini Tampaknya Sangat Baik." Kata Jiang Wei Dan


Diapun Segera Menjalankan Rencana Ini.

Saat Ini Chen Tai Tahu Bahwa Li Xin Telah Lolos Dan Dia
Berkata Pada Guo Huai," Sekarang Orang Ini Telah Lolos Dan
Dia Pasti Memberitahukan Pada Jiang Wei Mengenai Bahaya Ini
Dan Jiang Wei Pasti Akan Menyimpulkan Bahwa Usaha Kita
Terkonsentrasi Pada Qushan Dan Dia Akan Menyerang Kita Dari
Belakang. Oleh Karena Itu Aku Usulkan Agar Kau Pergi Menuju
Sungai Yao Dan Menghentikan Jalur Persediaan Sungai Musuh
Kita Sementara Aku Akan Pergi Menuju Bukit Kepala Kerbau
Dan Menghancurkan Mereka. Mereka Akan Segera Mundur
Begitu Mengetahui Adanya Ancaman Terhadap Jalur Persediaan
Mereka."

Akhirnya Guo Huai Beregerak Ke Sungai Yao Dan Chen Tai


Menuju Perbukitan.

Sementara Pasukan Shu Yang Dipimpin Jiang Wei Sekarang


Sudah Mendekat Bukit Itu Ketika Mereka Mendengar Ada Suara
Teriakan Dari Depan Dan Pengintai Melaporkan Bahwa Jalan
Telah Diblokade.

Jiang Wei Sendiri Akhirnya Datang Kesana Untuk Memastikan.

"Jadi Kau Bermaksud Menyerang Yong Zhou ? Tetapi Kami


Telah Mengetahuinya Dan Telah Memperhatikanmu Lama
Sekali." Teriak Chen Tai.
Jiang Wei Segera Maju Untuk Menyerang. Chen Tai Juga Maju
Dan Kedua Pasukanpun Bertempur. Chen Tai Segera Melarikan
Diri. Kemudian Pasukan Shu Segera Maju Merangsek Dan
Menekan Pasukan Wei Sampai Kepuncak Bukit. Tetapi Mereka
Tertahan Disana Dan Jiang Wei Berkemah Dikaki Bukit Dimaan
Dia Menantang Musuh Berulangf Kali Tetapi Tidak Berhasil.

Karena Melihat Tidak Ada Hasilnya Maka Xiahou Ba Berkata,


"Disini Bukanlah Tempat Yang Tepat Untuk Menetap. Kita Tidak
Dapat Mendapatkan Kemenagnan Disini Dan Daerah Ini Sangat
Terbuka Sehingga Kita Mudah Diserang. Aku Pikir Kita Harus
Mundur Sampai Ada Rencana Baik Lainnya Dapat Kita Pikirkan."

Saat Itu Tiba-Tiba Dilaporkan, "Persediaan Melalui Jalur Sungai


Telah Dikuasai Oleh Guo Huai."

Terkejut Mendengar Berita Itu, Jiang Wei Segera


Memerintahkan Xiahou Ba Untuk Bergerak Terlebih Dahulu Dan
Dia Akan Melindunginya Dari Belakang. Chen Tai Mengejar
Mereka Dan Membagi Pasukannya Dalam 5 Divisi Dan Bergerak
Melalui 5 Jalur Berbeda, Tetapi Jiang Wei Telah Mempersiapkan
Jebakan Disetiap Persimpangan Dan Membuat Pasukan Chen
Tai Tidak Berhasil Mengejar Mereka. Pasukan Chen Tai Bahkan
Terpaksa Kembali Keatas Bukit Tetapi Dari Posisi Ini Dia
Memerintahkan Pasukan Wei Untuk Menembakkan Panah
Sehingga Jiang Wei Tidak Dapat Mendekatinya. Dia Pergi
Menuju Sungai Yao Dimana Guo Huai Memipin Pasukannya
Untuk Menyerang. Jiang Wei Berkuda Kesana Dan Kemari
Menebaskan Tombaknya Kepada Prajurit Wei Yang Ditemuinya,
Tetapi Akhirnya Dia Terkepung Dan Hanya Dengan Bertempur
Mati-Matian Saja Akhirnya Dia Berhasil Malrikan Diri. Dia
Kehilangan 1/ 2 Pasukannya Dan Banya Diantara Mereka Yang
Selamat Dalam Keadan Terluka.

Jiang Wei Segera Menuju Benteng Di Yang Ping Tetapi Dia


Bertemu Dengan Pasukan Musuh Lagi Dan Kali Ini Dia Melihat
Pemimpinnya Adalah Seorang Pemuda Yang Segera Keluar
Untuk Menyerang. Pemimpin Pasukan Wei Ini Memiliki Muka
Yang Bundar Dan Telinga Yang Panjang Serta Bibir Yang Tebal.
Dibawah Mata Kirinya Ada Tanda Lahir Berwarna Kehitaman.
Dia Dalah Anak Tertua Sima Yi, Jendral Dari Pasukan Kavaleri
Kekaisaran Wei, Sima Shi.

"Manusia Rendah ! Berani Sekali Kau Menghalangi Jalanku !!!"


Teriak Jiang Wei Dan Dia Kemudian Maju Dengan Tombak
Ditangannya.

Sima Shi Kemudian Maju Juga Dan Mereka Kemudian Berduel


Beberpa Jurus Sebelum Akhirya Sima Shi Mundur. Jiang Wei
Kemudian Melanjutkan Perjalanannya. Kemudian Dia Sampai
Kedalam Benteng Dan Segera Mempersenjatai Benteng Itu.
Sima Shi Kemudian Datang Dan Menyerang Benteng Itu, Tetapi
Dari Dalam Benteng Itu Pasukan Shu Menembakan Panah Yang
Sangat Banyak Sekali Menggunakan Zhuge Nu, Sebuah Panah
Yang Didesain Zhuge Liang.

Pada Sebuah Perjamuan, Sun Jun Menjalankan Rencana


Rahasia.

Seperti Telah Diceritakan Sebelumnya, Jiang Wei Mundur Dan


Bertahan Di Yang Ping. Sima Shi Yang Mengejarnya Segera
Dihalau Oleh Pasukan Shu Yang Bersenjaakan Zhuge Nu,
Akibatnya Kekalahan Pasukan Wei Sangat Besar Dan Sima Shi
Berhasilkan Melarikan Diri Hanya Dengan Keberuntungannya
Saja. Sima Shi Akhirnya Menarik Pasukannya Kembali Ke Luo
Yang.

Dari Atas Tembok Benteng Di Qushan, Jendral Guo Ai Tetap


Menunggu Datangnya Bantuan. Karena Tidak Ada Bantuan
Yang Datang Maka Akhirnya Diapun Menyerah Dan Jiang Wei
Dengan Korban 2 0.000- 3 0.000 Prajurit Akhirnya Kembali Ke
Han Zhong.

Pada Tahun Ke 3 Masa Jia Ping (Tahun 2 51 M), Pada Bulan Ke


8, Sima Yi Mengalami Sakit Keras. Penyakitnya Terus
Memburuk Dengan Cepat Dan Dia Merasa Bahwa Akhir
Hidupnya Telah Dekat. Dia Memanggil Kedua Anaknya Untuk
Mendengarkan Pesan Terakhirnya.

"Aku Telah Melayani Wei Selama Bertahun2 Dan Mendapatkan


Jabatan Tertinggi Yang Mungkin Diperoleh Oleh Seorang
Menteri. Banyak Orang Menyangka Bahwa Aku Memiliki Maksud
Buruk Dan Aku Selalu Khawatir Karena Itu. Setelah Kematianku
Maka Pemerintahan Akan Berada Ditangan Kalian Dan Kalian
Harus Selalu Waspada Danberhati-Hati ."

Sima Yi Meninggal Dunia Ketika Selesai Mengatakan Hal Itu.


Anaknya Menginformasikan Hal Ini Kepada Kaisar Wei Yang
Menganugerahinya Kehormatan Besar Dan Menaikan Pangkat
Anak-Anaknya. Sima Shi Diangkat Menjadi Pelindunga Negara
Dan Juga Jabatan Kepala Menteri Sedangkan Sima Zhao
Diangkat Menjadi Komandan Pasukan Kekaisaran.

Sementara Itu Diselatan, Kaisar Wu, Sun Quan Menunjuk


Anakna Sun Deng Sebagai Pewaris Takhta. Ibu Dari Sun Deng
Adalah Lady Xu. Tetapi Sun Deng Meninggal Pada Tahun Ke 4
Dimasa Chi Wu (Tahun 2 41 M). Akhirnya Putra Kedua Nya Sun
He Dipilih Sebagai Putra Mahkota. Ibunda Sun He Adalah Lady
Wang. Sebuah Perseteruan Timbul Antara Sun He Dan Putri
Quan Yang Akhirnya Membuat Sun He Diasingkan. Sun He
Sendiri Akhirnya Meninggal Didalam Pengasingannya.
Kemudian Putra Ke3 Yang Bernama Sun Liang Diangkat
Menjadi Putra Mahkota. Ibunda Sun Liang Adalah Lady Pan.

Pada Saat Ini Para Pejabat-Pejabat Seperti Lu Xun Dan Zhuge


Jin Telah Meninggal Dunia Dan Seluruh Urusan Negara Baik
Besar Maupun Kecil Sekarang Berada Ditangan Zhuge Ke, Anak
Dari Zhuge Jin. Zhuge Ke Diangkat Menjadi Perdana Menteri
Wu Dan Komandan Utama Pasukan.

Pada Tahun 1 Masa Tai Yuan Menurut Kalender Wu (Tahun 2 51


M) Diawal Bulan Ke 8, Badai Besar Menerjang Wu. Ombak
Dipantai Sangat Besar Dan Air Membanjiri Daratan Selatan.
Pohon2 Pinus Dan Cypress Yang Tumbuh Di Pemakaman
Leluhur Kaisar Wu Tercabut Dari Tanah Dan Jatuh Diselatan
Gerbang Kota Jian Ye Dimana Disana Mereka Semua Tertancap
Terbalik.

Sun Quan Sangat Ketakutan Dan Akhirnya Jatuh Sakit. Pada


Tahun Berikutnya Penyakitnya Menjadi Semakin Parah, Diapun
Segera Memanggil Zhuge Ke Dan Pelindung Kekaisaran Lu Dai
Anak Dari Lu Xun Untuk Mendengarkan Wasiat Terakhirnya.
Segera Setelah Itu Dia Meninggal Pada Usia 71 Tahun. Dia
Telah Memerintah Sebagai Kaisar Wu Selama 2 4 Tahun
Lamanya. Pada Saat Itu Adalah Tahun Ke 15 Masa Yan Xi
Menurut Kalender Shu.

Zhuge Ke Segera Menempatkan Sun Liang Sang Putra Mahkota


Untuk Naik Singasana Dan Nama Era Pemerintahanpun Diubah
Menjadi Masa Jian Xing Tahun 1 (Tahun 2 5 2 M). Amnesti
Massal Dikeluarkan Dan Kemudian Sun Quan Diberi Gelar
Kehormatan Kaisar Agung Dan Dimakamkan Di Jiang Ling.

Ketika Hal Ini Dilaporkan Kepada Penguasa Wei, Sima Shi


Langsung Berpikir Untuk Menyerang Dataran Selatan.

Tetapi Rencana Ini Mendapat Pertentangan Dari Kepala


Sekertariat Fu Gu Yang Berkata, "Masihkah Kau Ingat Pertahan
Kuat Wu Disungai Besar ? Negara Itu Telah Berulang Kali
Diserang Oleh Leluhur2 Kita Tetapi Tidak Pernah Dapat
Ditundukan. Lebih Baik Kita Tunggu Kesempatan Lebih Baik
Sampai Waktu Mengijinkan Kita Untuk Menguasai Seluruh
Kekaisaran."

Sima Shi Menjawab, "Jalan Langit Telah Berubah 3 Kali Dalam


100 Tahun Ini Dan Tidak Ada Satupun Yang Permanen. Aku
Tetap Ingin Menyerang Wu."

Sima Zhao, Adiknya, Juga Mendukung Penyerangan Itu Dan


Berkatam "Kesempatan Ini Sungguh Sebuah Peluang. Sun
Quan Baru Saja Meninggal Dan Kaisar Wu Yang Baru Hanyalah
Seorang Anak Kecil."

Sebuah Ekspedisi Segera Dimulai. Wang Chang, Jendral Yang


Manaklukan Selatan Dikirim Dengan 100.000 Prajurit Untuk
Merebut Nan Jun. Guanqiu Jian, Jendral Yang Melindungi
Selatan Diberikan Juga 100.000 Prajurit Untuk Menyerang Wu
Chang. Hu Zun, Jendral Yang Menaklukan Timur Diberi 100.000
Prajurit Untuk Merebut Dong Xing. Mereka Bergerak Dalam 3
Divisi Dan Sima Zhao Diangkat Menjadi Komandan Utama
Dalam Ekspedisi Ini.
Pada Musim Dingin Dibukan Ke 10 Tahun Itu, Sima Zhao
Mengerahkan Tentara Keperbatasan Wu Dan Berkemah Disana.
Sima Zhao Kemudian Memanggil Wang Chang ,Guanqiu Jian,Hu
Zun Dan Jenderal-Jenderal Lainnya Untuk Membahas Rencana
Penyerangan.

Dia Berkata, "Daerah Dong Xing Sangat Penting Bagi Wu.


Mereka Telah Membangun Benteng Kuat Disana. Kalian Semua
Harusberhati-Hati Dalam Menyerang Tempat Itu."

Kemudian Dia Memerintahkan Wang Chang Dan Guanqiu Jian


Unutk Masing-Masing Membawa 10.000 Prajurit Dan
Menempatkan Mereka Disisi-Sisi Kiri Dan Kanan Kemah Tetapi
Tidak Untuk Menyerang Sampai Dong Xing Berhasil Ditaklukan.
Ketika Kota Itu Jatuh Maka Kedua Jendral Ini Harus Maju
Bersama. Hu Zun Diperintahkan Memimpin Pasukan Penyerang.
Langkah Pertama Yang Diusahakan Adalah Membangun
Jembatan Untuk Menyerang Benteng Itu Kemudian Pasukan
Wei Akan Menaiki Tembok Kota Dan Membuka Gerbang Dari
Dalam.

Berita Mengenai Bahaya Ini Segera Terdengar Di Wu Dan


Zhuge Ke Segera Memanggil Seluruh Pejabat Untuk Membahas
Hal Ini.

Kemudian Berkatalah Ding Feng, "Dongxing Adalah Tempat


Yang Sangat Penting, Kehilangan Dongxing Akan
Membahayakan Wu Chang."

"Aku Setuju Denganmu. Kau Bawalah 3 .000 Marinir Beserta 3


0 Kapal Perang Besar. Sementara Didarat Lu Ju, Tang Zi Dan
Liu Zang Akan Mengikutimu Dengan Masing-Masing 10.000
Prajurit. Sedelah Melihat Tanda Api Maka Kalian Semua Harus
Menyerang Pasukan Wei Dari Belakang Dan Mengacaukan
Mereka."

Ding Feng Menerima Perintah Ini Dan Dia Berserta 3 .00


Prajurit Serta 3 0 Kapal Perang Besar Segera Berlayar Menuju
Dong Xing.
Hu Zun Pemimpin Pasukan Wei Sedang Menyebrangi Jembatan
Apung Yang Baru Dibangun Dan Membangun Perkemahan
Disekitar Benteng Di Dongxing. Dia Mengirim Huan Jia Dan Han
Zong Untuk Menyerang Sisi Kiri Dan Kanan Benteng Itu Yang
Dipertahankan Oleh Jendral Quan Yi Dan Liu Le. Benteng Ini
Memiliki Tembok Yang Tinggi Dan Kuat Sehingga Pasukan Wei
Tidak Mudah Untuk Merebutnya,. Tetapi Quan Yi Dan Liu Lue
Tidak Berani Keluar Untuk Menyerang Musuh Karena Kekuatan
Pasukan Wei Sangat Besar.

Hu Zun Akhirnya Berkemah Di Xutang. Pada Saat Itu Salju


Turun Dengan Lebatnya Dan Keadaan Sangat Dingin. Karena
Berpikir Bahwa Tidak Mungkin Melakukan Operasi Militer Dalam
Keadaan Seperti Ini, Hu Zun Dan Para Bawahannya
Mengadakan Perjamuan Besar.

Ditengah-Tengah Perjamuan Ini Tiba-Tiba Dilaporkan Bahwa,


"Ada 3 0 Kapal Perang Besar Berlayar Disungai."

Hu Zun Keluar Dan Melihat Mereka Dari Tepi Sungai. Dia


Memperhitungkan Hanya Ada 100 Prajurit Dimasing-Masing
Kapal.

Dan Karena Mereka Sangat Sedikit, Dia Kembali Kedalam


Perjamuan Itu Dan Berkata, "Hanya 3 .000 Prajurit. Kita Tidak
Perlu Khawatir."

Setelah Memberi Perintah Untuk Mengawasi Kapal-Kapal Itu


Diapun Kembali Untuk Menikmati Pesta Perjamuannya.

Ding Feng Mengatur Barisan Kapal-Kapalnya. Kemudian Dia


Berkata Pada Bawahnnya, "Hari Ini Merupakan Kesempatan
Besar Untuk Prajurit-Prajurit Pemberani Menujukan
Kehebatannya. Kita Memerlukan Kemampuan Bergerak Yang
Baik, Jadi Buanglah Semua Pakaian Perangmu, Helmu Dan Jg
Tombak2 Panjangmu. Pedang Dan Pisau Kecil Adalah Apa Yang
Kita Pakai Hari Ini."

Dari Tepi Sunga Pasukan Wei Memperhatikan Pasukan Wu


Seadannya Saja, Mereka Tidak Menghiraukan Bahwa Pasukan
Wu Akan Bersiap Menyeang. Tetapi Tiba-Tiba Ada Bunyi
Ledakan Terdengar Dilangit Dan Tanda Api Muncul Diselatan.
Kemudian Tiba-Tiba Pasukan Ding Feng Segera Menepi Dan
Menyerang Pasukan Pengawas Wei. Mereka Segera Menuju
Perkemahan Wei Setelah Berhasil Membunuh Pasukan
Pengawas Wei.

Pasukan Wei Terkejut Dan Karena Mereka Sedang Berpesta


Dan Banyak Yang Mabuk Maka Kebanyakan Tidak Dapat
Berbuat Apa-Apa. Han Zong Segera Mengambil Salah Satu
Tomabak Besarnya Tetapi Ding Feng Lebih Dahulu Menusukan
Pedang Didada Han Zong Dan Diapun Meninggal. Huan Jia
Segera Menyerang Dari Kiri. Dia Menusukan Tombaknya Pada
Ding Feng, Tetapi Ding Feng Menahan Tombak Itu Dengan
Kedua Tangannya. Huan Jia Akhirnya Melepaskan Tombaknya
Dan Lari, Tetapi Ding Feng Tidak Mau Musuhnya Lolos Dan Dia
Melemparkan 3 Buah Pisau Terbang Dan Mengenai Bahu Dari
Huan Jia Sehingga Membuatnya Terjatuh Karena Terkejut.
Salju Menyulitkannya Untuk Berlari Cepat Sehingg Ding Feng
Akhirnya Melemparkan Tombak Yang Direbutnya Untuk
Membunuh Huan Jia.

Ke3 Pasukan Wu Yang Lainnya Tiba Dan Mereka Menyerang


Perkemahan Itu Juga. Hu Zun Segera Naik Keatas Kudanya
Dan Kabur. Pasukannya Juga Kabur Dan Melintas Jembatan
Apung Itu, Karena Banyak Prajurit Yang Panik Maka Jembatan
Itu Tidak Stabil Dan Bergoyang-Goyang. Pasukan Wei Dari
Utara Tidak Bisa Menyeimbangkan Diri Mereka Dan Banyak
Yang Tenggelam Jatuh Kedalam Sungai Karena Pakain Perang
Mereka Yang Berat, Sebaliknya Prajurit Wu Yang Terbiasa
Diatas Ombak Tidak Kesulitan Unutk Berjalan Diatas Jembatan
Terapung Ini Dan Membunuh Banyak Sekali Prajurit Wei.
Pampasan Perang Dari Wei Sangat Besar Jumlahnya Semuanya
Disimpan Dan Dibawa Ke Wu.

Sima Zhao, Wang Chang Dan Guanqiu Jian Melihat Bahwa


Pasukan Di Dongxing Telah Kalah Sehingga Memutuskan
Mundur.

Zhuge Ke Mengerahkan Pasukannya Ke Dong Xing Dan Dia


Membuat Pesta Besar Disana Serta Membagi-Bagikan Hadiah
Untuk Perayaan Kemenagannya Ini.
Kemudian Dia Berkata Pada Para Jendralnya, "Sima Zhao Telah
Mengalami Kekalahan Dan Dia Mundur Keutara. Ini Adalah
Saatnya Untuk Merebut Dataran Tengah !"

Dia Juga Mengirimkan Surat Kepada Shu Agar Jiang Wei Mau
Menyerang Wei Dari Utara Dan Berjanji Bahwa Kekaisaran Akan
Dibagi Menjadi 2 Setelah Mereka Merebutnya.

2 00.000 Prajurit Wu Dikumpulkan Unutk Menyerang Wei.


Ketika Hal Itu Akan Dimuali Tiba-Tiba Uap Putih Muncul Dari
Dalam Tanah Dan Segera Melingkupi Seluruh Pasukan Sehingga
Setiap Prajurit Bahkan Tidak Dapat Dengan Jelas Melihat Orang
Disebelahnya.

"Ini Adalah Pelangi Putih Dan Ini Adalah Pertanda Buruk Bagi
Pasukan. Aku Mohon Padamu, Tuan Perdana Menteri Agar
Kembali Dan Tidak Menyerang Wei." Kata Jiang Yan.

"Berani Sekali Kau Mengatakan Hal Seperti Itu Sehingga


Membuat Semangat Pasukannku Jatuh !!" Teriak Zhuge Ke
Dengan Marah.

Dia Memerintahkan Prajurit Untuk Membawanya Keluar Dan


Menghukum Mati. Tetapi Pejabat Yang Lain Memohon Ampunan
Untuknya Dan Diapun Diampuni Tetapi Seluruh Pangkat Dan
Jabatannya Dicabut. Perintah Agar Prajurit Segera Bergerak
Segera Diberikan.

Kemudian Ding Feng Mengusulkan Sebuah Rencana, "Pasukan


Wei Sangat Bergantung Pada Daerah Xincheng Untuk
Melindungi Perbatasannya. Akan Menjadi Pukulan Telak Bagi
Sima Shi Jika Xincheng Jatuh Ketangan Kita."

Zhuge Ke Menerima Usulan Ini Dan Dia Memerintahkan


Pasuaknnya Untuk Bergera Ke Xincheng. Mereka Menemukan
Bahwa Gerbang Kota Tertutup Dan Karena Itu Mereka Segera
Mengepung Kota. Komandan Dikota Itu Zhang Te Melihat
Pasukan Wu Ini Dari Atas Tembok Kota Dan Dia Langsung
Mengurus Pertahanan Untuk Mencegah Pasukan Wu Masuk
Kedalam Kota.
Utusan Segera Dikirim Ke Luo Yang Dan Diterima Sekertaris Yu
Song Yang Segera Memberitahukan Hal Ini Pada Sima Shi.

Yu Song Berkata, "Zhuge Ke Sedang Mengepung Kota


Xincheng. Kota Itu Memiliki Persediaan Makanan Yang Cukup
Dan Dapat Bertahan Untuk Waktu Yang Lama. Kita Hanya Perlu
Menunggu Sampai Pasukan Wu Kehabisan Bahan Makanan Dan
Terpaksa Mundur. Dan Ketika Mereka Mundur Kita Dapat
Menyerang Mereka Dari Belakang. Tetapi Kita Perlu Waspada
Akan Datangnya Serangan Dari Shu."

Segera Sima Zhao Dikirim Sebagai Pasukan Bantuan Pada Guo


Huai Untuk Menjaaga Jiang Wei Sementara Guanqiu Jian Dan
Hu Zun Mengawasi Pasukan Wu Dan Membantu Xincheng
Apabila Diperlukan.

Selama Berbulan-Bulan Pasukan Zhuge Ke Mengepung


Xincheng Dan Tidak Berhasil Menaklukannya. Dia Memaksa
Para Jendralnya Unutk Terus Menekan Pertahanan Xincheng
Dan Mengancam Akan Menghukum Mati Siapapun Yang Gagal
Menjalankan Tugas. Akhirnya Dia Melihat Bahwa Serangannya
Membawa Hasil Karena Sisi Timur Laut Dari Tembok Benteng
Itu Mulai Retak2.

Kemudian Zhang Te, Komandan Xincheng Memikirkan Suatu


Siasat. Dia Mengirim Seorang Utusan Untuk Membawa
Suratnya Pada Zhuge Ke.

Dan Kemudian Utusan Itu Berkata,"Adalah Sebuah Peraturan Di


Wei Bahwa Jika Sebuah Kota Menahan Serangan Selama 100
Hari Dan Bantuan Tidak Tiba Maka Komandannya Boleh
Menyerahkan Kota Itu Tanpa Ada Hukuman Bagi Keluarganya.
Sekarang Xincheng Telah Dikepung Selama 90 Hari Dan Tuanku
Berharap Kau Mengijingkan Dia Untuk Menahannya 10 Hari Lagi
Agar Menjadi 100, Saat Itu Dia Akan Menyerah. Ini Adalah
Surat Dari Tuanku Untuk Masalah Penyerahan Kota."

Zhuge Ke Tidak Ragu Akan Cerita Itu Dan Dia Memerintahkan


Pasuaknnyua Untuk Beristirahat. Tetapi Yang Zhang Te
Lakukan Adalah Untuk "Membeli" Waktu Agar Dia Dapat
Memperbaiki Kerusakan Ditembok Kotanya. Segera Setelah
Penyerangan Berhenti, Pasukan Bertahan Segera
Menghancurkan Rumah-Rumah Disekitar Bagian Tembok Itu
Dan Menggunakan Material2 Untuk Membetulkan Kerusakan.

Segera Setelah Perbaikan Itu Selesai, Zhang Te Kemudian Naik


Keatas Tembok Kota Dan Berteriak, "Aku Memiliki 1/ 2 Tahun
Persediaan Makanan Dan Tidak Akan Menyerang Kepada Wu."

Pertahanan Xinchang Menjadi Lebih Kuat Lagi Dari


Sebelumnya. Zhuge Ke Sangat Murka Karena Dipermainkan Dai
Dia Memerintahkan Agar Pasukannya Menyerang Kota Mati-
Matian. Tetapi Suatu Hari Dari Ribuan Anak Panah Yang
Menghujani Pasukannya Setiap Hari Ada Satu Yang Akhirnya
Mengenai Dahinya Dan Diapun Terjauth. Dia Segera Dibawa
Ketendanya, Tetapi Lukanya Membengkat Dan Dia Mengalami
Demam Dan Sakit.

Karena Pemimpinnya Sakit Maka Pasukan Wu Menjadi Tidak


Bersemangat Dan Lebih Lagi Cuaca Juga Sangat Panas
Sehingga Banyak Diantara Pasukan Wu Yang Jatuh Sakit. Para
Pemimpin Dan Prajurit Semunya Ingin Dapat Segera Pulang.

Ketika Zhuge Ke Telah Cukup Sehat Untuk Mengambil Alih


Komando Dia Memerintahkan Pasukannya Unutk Menyerang
Tetapi Para Jendral Berkata, " Prajurit-Prajurit Kita Banyak
Yang Sakit Dan Tidak Mampu Untuk Bertempur."

Zhuge Ke Kemudian Menjadi Sangat Marah Dan Berkata,


"Orang Berikutnya Yang Berkata Ingin Pulang Akan Segera
Dipenggal !!!"

Ketika Perintah Ini Disebarkan Kepada Pasukannya, Para


Prajurit Akhirnya Banyak Yang Melakukan Desersi. Kemudian
Komandan Cai Lin Berserta Seluruh Prajuritnya Malah Membelot
Pada Musuh. Zhuge Ke Mulai Merasa Khawatir Dan Diapun
Menginspeksi Pasukannya Dan Melihat Sendiri Bahwa
Prajuritnya Sakit Dan Banyak Diantara Mereka Bermuka Pucat
Dan Lesu.
Akhirnya Pengepungan Dihentikan Dan Zhuge Ke Kembali Ke
Wu. Tetapi Pasukan Pengintai Wei Memberitahukan Hal Ini Pd
Guanqiu Jian Yang Segera Memimpin Pasukan Wei Untuk
Mengejar Zhuge Ke Sehingga Pasukan Wu Menderitakan
Korban Cukup Besar.

Karena Kesal Dan Malu Atas Kekalahannya Ini, Setelah Kembali


Dari Medang Perang. Zhuge Ke Tidak Menghadiri Rapat Dengan
Alasan Sakit.

Sun Liang, Kaisar Wu, Pergi Kekediaman Zhuge Ke Dan Zhuge


Ke Akhirnya Datang Menyambut Dan Berjanji Untuk Segera
Kembali Keistana. Setelah Kembali Ke Istana, Zhuge Ke Dalam
Usaha Meredam Kritik Segera Melakukan Inves3si Menyeluruh
Dan Mencari-Cari Kesalahan Para Pejabat Sekecil Apapun Dan
Mereka Dikenakan Hukuman Seberaduanya. Seluruh Pejabat
Didalam Istana Wu Sangat Ketakutan Akan Tindakan Zhuge Ke
Ini. Dia Juga Menempatkan 2 Bawahannya, Zhang Yue Dan Zhu
En Sebagai Pemimpin Pasukan Penjaga Istana, Untuk Mematai-
Matai Kegiatan Didalam Istana Dan Menjadikan Mereka Cakar
Dan Taringnya.

Ada Seseorang Yang Bernaam Sun Jun, Anak Dari Sun Gong
Dan Cucu Dari Sun Jing Yang Merupakan Adik Dari Sun Jian.
Sun Quan Sangat Menyukainya Dan Dalam Masa
Pemerintahnnya Mengangkatnya Sebagai Komandan Pasukan
Penjaga Istana. Sun Jun Sangat Marah Setelah Dia Digantikan
Oleh Zhang Yue Dan Zhu En, 2 Orang Bawahan Zhuge Ke.

Menteri Teng Yin Yang Memiliki Masalah Dengan Zhuge Ke


Berkata Pada Sun Jun, "Zhuge Ke Ini Sangat Kejam Dan Juga
Sangat Berkuasa. Dia Menggunakan Wewenangnya Dengan
Semena-Mena Dan Tidah Ada Seorangpun Yang Berani
Menghadapinya. Aku Juga Berpikir Dia Ingin Memberontak Dan
Mengambil Alih Pemerintahan. Kau Tuan, Adalah Keluarga Dari
Kaisar Dan Seharusnya Kau Menghentikan Rencana Jahatnya."

"Aku Juga Setuju Dengan Dirimu Dan Aku Juga Ingin


Menyingkirkannya. Sekarang Aku Akan Meminta Titah Kaisar
Untuk Menghukum Mati Dirinya." Jawab Sun Jun.
Kedua Nya Lalu Menemui Kaisar Wu, Sun Liang Dan Mereka
Memaparkan Masalahnya.

"Aku Juga Takut Padanya, Sudah Lama Aku Ingin


Menyingkirkannya Tetapi Belum Mendapatkan Kesempatan.
Jika Kalian Ingin Membuktikan Kesetiaan Kalian, Kalian Boleh
Melakukan Hal Ini Untukku." Jawab Sun Liang.

Kemudian Berkatalah Teng Yin, "Yang Mulai Dapat Membuat


Sebuah Perjamuan Dan Mengundangnya Dan Biarkan Beberapa
Prajurit Bersembunyi Ditempat Itu. Jika Cangkir Arak
Dijatuhkan Maka Itu Adalah Tandanya Mereka Akan Keluar Dan
Membunuh Dia Dan Setelah Itu Maka Selesailah Masalah Kita."

Sun Liang Pun Setuju.

Zhuge Ke Sedang Akan Pergi Keistana Ketika Tiba-Tiba Dia


Melihat Ada Seseorang Yang Datang Dengan Pakaian
Berkabung Berwarna Putih.

"Siapakah Kamu ?" Tanya Zhuge Ke.

Orang Itu Seperti Terkejut Untuk Mejawab Pertanyaan Zhuge


Ke.

Setelah Ditanya Lagi Kemudian Dia Berkata, "Aku Sedang


Berkabung Untuk Ayahku Yang Baru Meninggal Dan Datang
Kekota Untuk Mencari Pendeta Agar Dapat Membacakan Doa.
Aku Telah Salah Masuk Kediaman Tuan Karena Kukira Tempat
Ini Adalah Sebuah Kuil."

Penjaga Gerbang Kemudian Ditanyai Dan Mereka Berkata,


"Kami Berjumlah 2 0 Orang Dan Berjaga2 Didepan Gerbang
Sepanjang Hari. Kami Tidak Melihat Ada Seorangpun Yang
Masuk."

Zhuge Ke Marah Dan Kemudian Menghukum Mati Orang Itu


Dan Seluruh Prajurit Penjaga Gerbangnya. Tetapi Malam Itu Dia
Sangat Gelisah Dan Tidak Dapat Tidur. Sedikit Demi Sedikit Dia
Mendengar Suara-Suara Yang Tampaknya Berasal Dari
Ruangan Tamu, Jadi Dia Bangun Dan Ingin Melihata Ada Apa
Gerangan. Disana Dia Melihat Tiang Pondasi Bangunannya Ada
Yang Terbelah.

Zhuge Ke Menjadi Sangat Gelisah Dan Dia Kembali Kekamarnya


Unutk Tidur. Tetapi Tiba-Tiba Angin Dingin Berhembus Dan Dia
Melihat Penampakan Dari Prajurit Penjaga Gerbang Dan Orang
Yang Berkabung Yang Dihukum Mati Dirinya Hari Itu. Mereka
Mendekat Dan Membuat Zhuge Ke Sangat Takut Sehingga
Zhuge Ke Akhirnya Pingsan.

Keesokan Paginya Ketika Dia Sadar, Dia Kemudian Mencuci


Mukanya Dengan Air. Tetapi Air Itu Berbau Seperti Darah. Dia
Memerintahkan Pelayannya Unutk Membuangnya Dan
Membawa Air Yang Baru, Tetapi Hal Yang Sama Terjadi. Dia
Sangat Bingung Dan Gelisah. Kemudian Datang Utusan Dr
Istana Yang Membawa Undangan Keperjamuan Diistana. Dia
Segera Memerintahkan Agar Tandunya Disiapkan. Ketika Dia
Hendak Keluar Dari Gerbang Rumahnya, Tiba-Tiba Seekor
Anjing Kuning Melompat Dan Kemudian Mengigit Pakaiannya.
Setelah Itu Anjing Itu Melolong.

"Bahkan Anjing Inipun Menghina Diriku !" Kata Dia Dengan


Kesal Dan Dia Memerintahkan Pengawalnya Unutk
Menyingkirkan Anjing Itu.

Kemudian Dia Segera Pergi Menuju Istana. Sebelum Dia Pergi


Jauh Dia Melihat Lagi Kabut Putih Yang Menuju Kelangit.
Sementara Dia Berpikir Apa Artinya Hal Ini, Temannya Zhang
Yue Datang Dan Memberi Nasehat.

"Aku Ragu Dengan Maksud Sebenarnya Perjamuan Ini Dan Aku


Sarankan Agar Kau Tidak Pergi Kesana."

Zhuge Ke Memberi Perintah Untuk Berbalik Pulang Tetapi


Belum Sampai Dia Kegerbang Kediamannya, Sun Jun Dan Teng
Yin Kemudian Tiba Disana Dan Berkata, "Tuan Perdana Menteri,
Kenapa Kau Kembali ?"

"Aku Merasa Kurang Enak Badan Dan Tidak Dapat Menemui


Kaisar Hari Ini." Jawab Zhuge Ke.
Mereka Berkata, "Jamuan Kali Ini Sengaja Diadakan Untuk
Dirimu Dan Pasukanmu. Kau Mungkin Kurang Enak Badan
Tetapi Kau Tetap Harus Menghormati Kaisar Dan Datang
Walaupun Unutk Sebentar Saja."

Zhuge Ke Akhirya Terpaksa Mengikuti Saran Ini Dan Dia


Kemudian Menuju Istana Berserta Sun Jun, Teng Yin Dan
Zhang Yue. Perjamuan Ini Dimulai Ketika Zhuge Ke Tiba Dan
Dia Bersujud Pada Kaisar Ketika Menemuinya.

Ketika Arak Dibawakan, Zhuge Ke Berpikir Bahwa Mungkin Arak


Itu Telah Diracun Dia Kemudian Berkata, "Aku Sedang Sakit
Dan Tidak Dapat Minum Arak."

"Ini Adalah Arak Obat Yang Diambil Dari Kediamanmu, Apakah


Kau Boleh Meminumnya ?" Tanya Sun Jun.

"Ya,Aku Dapat Meminum Hal Itu." Jawabnya.

Setelah Beberapa Putaran Minum Arak, Kaisar Wu Kemudian


Berpamitan Untuk Pergi. Sun Jun Juga Pergi Dengan Alasan
Untuk Menganti Pakaiannya Dengan Pakaian Yang Lebih
Nyaman Padahal Dia Sedang Memakai Pakaian Pelindung
Dibalik Pakaiannya.

Kemudian Dia Datang Dengan Pedang Dan Berteriak, "Kaisar


Mengeluarkan Titah Untuk Menghukum Pemberontak !!!"

Zhuge Ke Yang Terkejut Segera Menjatuh Cangkirnya Dan


Mengambil Pedangnya. Tetapi Dia Terlambat, Kepalanya Sudah
Jatuh Kelantai. Temannya, Zhang Yue Segera Mengeluarkan
Pedangnya Dan Segera Menyerang Sun Jun Tetapi Sun Jun
Berhasil Menghindar Dan Hanya Terluka Dilengan Kirinya Saja.
Sun Jun Menebaskan Pedangnya Pada Zhang Yue Dan Melukai
Tangan Kanannya Kemudian Para Prajurit Yang Bersembunyi
Segera Keluar Dan Membunuh Zhang Yue.

Prajurit-Prajurit Itu Kemudian Dikirim Untuk Menangkap


Seluruh Keluarga Zhuge Ke, Sementara Tubuh Zhuge Ke Dan
Zhang Yue Segera Dibungkus Dengan Tikar Dari Jerami Dan
Dibawa Dalam Gerobak Untuk Selanjutnya Dibawa Keselatan
Gerbang Kota Dan Dibuang Ditempat Pembuangan Sampah.

Sementara Zhuge Ke Sedang Tidak Ada Dirumahnya, Istrinya


Sedang Duduk-Duduk Dikamarnyua Dimana Dia Merasa Ada
Keheningan Yang Tidak Biasanya.

Kemudian Seorang Pelayan Datang Dan Ketika Dia Mendekat,


Istrinya Berkata, "Kenapa Pakaianmu Memiliki Bau Darah ?"

Tiba-Tiba Pelayannya Itu Berubah Menjadi Suatu Mahluk


Menyeramkan Dan Berteriak2, "Aku Adalah Zhuge Ke Dan Aku
Telah Dibunuh Oleh Bajingan Sun Jun !!"

Pada Saat Ini Seluruh Keluarga Zhuge Ke Sangat Ketakutan


Dan Berduka Dan Beberapa Saat Kemudian Seluruh
Kediamannya Telah Dikepung Oleh Pasukan Bersenjata Yang
Dikirim Untuk Membunuh Seluruh Orang. Seluruh Isi Rumah
Zhuge Ke Diikat Dan Dibawa Ketengah Pasar Dan Dihuku Mati
Semua. Jumlah Seluruhnya Tidak Kurang Dari 1 2 0 Orang.
Semua Hal Ini Terjadi Pada Bulan Ke 10 Ditahun Ke 2 Masa Jian
Xing ( 2 5 3 M).

Ketika Zhuge Jin Masih Hidup, Dia Melihat Kemampuan


Anaknya Terlalu Menonjol Dan Dia Menarik Napas Panjang Dan
Berkata,"Anak Ini Tidak Akan Bisa Menjadi Penjaga Keluara"

Yang Lainnya Pun Pernah Memperkirakan Bahwa Zhuge Ke


Akan Menemui Ajalnya Segera. Zhang Qi Seorang Menteri
Tinggi Di Wei Pernah Berkata Pada Sima Shi, "Zhuge Ke Akan
Segera Mati."

Dan Ketika Ditanya Mengapa, Zhang Qi Menjawab ,"Dapatkah


Seseorang Hidup Panjang Jika Kemampuannya Membahayakan
Tuannya ?"

Setelah Hal Ini, Sun Jun Diangkat Mengantikan Zhuge Ke


Sebagai Perdana Menteri. Dia Juga Mengambil Alih Seluruh
Kekuasaan Militer Dan Menjadi Sangat Berkuasa, Seluruh
Urusan Negara Ada Didalam Tangannya.
Di Cheng Du, Ketika Surat Zhuge Ke Meminta Bantuan Diterima
Jiang Wei, Jiang Wei Segera Meminta Bertemu Dengan Kaisar
Liu Untuk Memohon Diijinkan Mengerahkan Tentara Melawan
Wei.

Pembalasan Bagi Dinasti Wei: Cao Fang Diturunkan Dari


Takhta.

Saat Ini Adalah Musim Gugur Ditahun Ke 16 Masa Yan Xi


Menurut Kalender Shu-Han (Tahun 2 5 3 M). Jiang Wei
Membawa 2 00.000 Prajurit Untuk Menyerang Keutara. Liao
Hua Dan Zhang Yi Diangkat Sebagai Pemimpin Pasukan
Didepan Dan Xiahou Ba Sebagai Penasehat Militer, Zhang Ni
Ditunjuk Sebagai Kepala Inspektur Pasukan. Pasukan Bergerak
Menuju Benteng Yangping.

Jiang Wei Berdiskusi Dengan Xiaohou Ba Dan Berkata,


"Serangan Kita Sebelumnya Terhadap Daerah Yongzhou Gagal
Jadi Kali Ini Mereka Mungkin Tidak Berpikir Kita Akan Segera
Menyerangnya Lagi. Bagaimana Usulmu ?"

Xiahou Ba Menjawab, "Nanan Adalah Tempat Yang Paling Tepat


Untuk Markas Utama Kita Diseluruh Longshang. Kekalahan Kita
Sebelumnya Karena Pasukan Qiang Tidak Tiba Pada Waktunya.
Oleh Karena Itu Marilah Kita Sekarang Mengirim Pesan Pada
Mereka Agar Mereka Segera Menuju Longyou, Setelah Itu Kita
Akan Segera Bergerak Ke Shiying Dan Menuju Nanan Melalui
Dongting."

"Saranmu Sangat Baik Sekali." Kata Jiang Wei.

Dia Segera Mengirim Xi Zheng Sebagai Utusan Dengan


Membawa Emas Dan Mutiara Serta Sutra Untuk Membujuk Raja
Qiang Yang Bernama Mi Dang. Misi Ini Berhasil Dan Raja Mi
Dang Berjanji Akan Mengirimkan 50.000 Prajurit Ke Nanan
Dibawah Pimpinan Jendral Ehe Shaoge.

Ketika Guo Huai Mendengar Berita Ini Dia Segera Mengirim


Pesan Ke Luo Yang.
Sima Shi Segera Bertanya Pada Para Jendralnya, "Siapa Yang
Akan Pergi Menghadapi Pasukan Dari Barat ?"

Xu Zi Menawarkan Diri Dan Sima Shi Menunjuknya Menjadi


Pemimpin Pasukan. Sima Zhao Juga Diangkat Sebagai
Komandan Utama Seluruh Pasukan Wilayah Barat.

Pasukan Wei Segera Bergerak Menuju Daerah Lembah Barat


Dan Segera Mencapai Dongting Dan Disana Dia Berhadapan
Dengan Jiang Wei. Ketika Kedua Pasukan Sudah Diatur, Xu Zi
Yang Bersenjatakan Kapak Besar Segera Maju Dan Menantang
Duel. Liao Hua Kemudian Menjawab Tantangan Itu Dan Setelah
Beberapa Saat Kemudian Dia Berpura-Pura Mundur.

Kemudian Zhang Yi Maju Melanjutkan Duel, Dia Pun Segera


Mundur Dan Kembali Kedalam Pasukannya. Segera Setelah Itu
Xu Zi Memberi Signal Untuk Maju Menyerang Dan Pasukan Shu
Hari Itu Mengalami Kekalahan. Mereka Segera Mundur 2 0 Li,
Sima Zhao Segera Menarik Mundur Pasukannya Dan Mereka
Membuat Perkemahan.

"Xu Zi Sangat Tangguh. Bagaimana Caranya Kita Dapat


Mengalahkan Dia ?" Tanya Jiang Wei.

"Esok Hari Kita Akan Berpura-Pura Kalah Dan Menarik Mereka


Masuk Dalam Perangkap Kita." Jawab Xiahou Ba.

"Tetapi Kita Harus Ingat Siapakah Ayah Sima Zhao Ini, Dia
Tidak Mungkin Seorang Amatiran. Dan Pasti Dia Telah Menduga
Akan Adanya Jebakan, Dia Pasti Akan Menahan Pasukannya.
Sekarang Pasukan Wei Sudah Sering Memotong Jalur Suplai
Kita Berulang Kali. Mari Kita Lakukan Hal Yang Sama Pada
Mereka Dan Setelah Itu Kita Akan Dapat Membunuh Xu Zi Ini."
Kata Jiang Wei.

Dia Kemudian Segera Memanggil Liao Hua Dan Zhang Yi Untuk


Diberikan Perintah Rahasia Dan Mengirim Mereka. Kemudian
Dia Memasang Bola2 Duri Dari Besi Disepanjang Jalan Dan
Menanam Halangan Berduri Untuk Membuat Pertahanan
Terhadap Pasukan Berkuda. Ketika Pasukan Wei Datang Dan
Menantang Bertempur, Pasukan Shu Menolaknya."
Pasukan Pengintai Melapor Pada Sima Zhao, "Pasukan Shu
Datang Dari Belakang Gunung Ganglongzi Dan Mereka
Menggunakan Mu Huan Niu (Kerbau Kayu) Dan Lian Xu Ma
(Kuda Berlari)/Hewan Mekanik. Pasukan Shu Juga Membuat
Pertahanan Dan Menunggu Kedatangan Pasukan Qiang."

Kemudian Sima Zhao Berkata Pada Xu Zi, "Sebelumnya Kita


Berhasil Menang Melawan Shu Karena Memotong Jalur
Persediaan Mereka Dan Kita Dapat Melakukannya Lagi. Kau
Bawalah 5.000 Prajurit Malam Ini Dan Jagalah Jalan Itu."

Kira-Kira Pada Tengah Malam, Xu Zui Bergerak Menuju Daerah


Perbukitan. Ketika Dia Tiba Disisi-Sisi Lain Bukit, Dia Melihat
Beberap Ratus Prajurit Mengawal Ratusan "Hewan" Itu Yang
Berisi Padi Dan Persediaan Makanan Lainnya. Pasukannya
Segera Menyerang Mereka Dan Pasukan Shu Langsung Mundur
Begitu Mendengar Kedatangan Pasukan Wei. Xu Zi Segera
Mengambil Semua Kereta-Kereta Persediaan Itu Dan
Mengirimnya Kekemahnya Dengna Pengawalan 1/ 2 Dari
Pasukannya. Sementara 1/ 2 Lainnya Mengejar Pasukan Shu
Yang Melarikan Diri.

Kira-Kira Setelah Mengejar Sejauh 5 Li, Jalanan Tertutup


Dengan Kereta-Kereta Dan Gerobak2 Kosong Menghalangi
Jalan. Beberapa Dari Prajuritnya Turun Dari Atas Kudanya
Untuk Membersihkan Jalan. Tetapi Ketika Mereka Melakukan
Hal Ini Tiba-Tiba Dari Sisi Kiri Dan Kanan Muncul Pasukan Shu
Membakar Rerumputan Dan Jerami2 Kering. Xu Zi Segera
Menarik Mundur Pasukannya Tetapi Sekali Lagi Dia Menemukan
Jalan Mundurnya Juga Diblokade Dan Rerumputan Dan
Pepohonan Didaerah Itu Mulai Terbakar Dengan Hebatnya. Dia
Berusaha Sekuat Tenaga Melarikan Diri Tetapi Belum Dia Dapat
Pergi Jauh Tiba-Tiba Ada Bunyi Ledakan Dan Dia Melihat
Pasukan Shu Datang Dari 2 Arah Menuju Dirinya. Liao Hua Dan
Zhang Yi Dari Kiri Dan Kanan Segera Menyerang Xu Zi, Pasukan
Wei Menderita Kekalahan Sangat Besar. Xu Zi Sendiri Akhirnya
Berhasil Melarikan Diri Tanpa Ada Satupun Pengikutnya Yang
Tersisa.
Dia Berjuang Untuk Mencari Tempat Aman Dan Kudanya
Sekarang Sudah Sangat Keletihan. Kemudian Dia Melihat Ada
Pasukan Musuh Mendekat Kearahnya Dan Pemimpinnya Adalah
Jiang Wei. Dia Berusaha Melawan Jiang Wei Tetapi Karena
Sudah Sangat Kelelahan Maka Dia Akhirnya Tertusuk Tombak
Jiang Wei Dan Akhirnya Tewas Dimedan Pertempuran.

Sementara Itu Pasukan Wei Yang Mengawal Kereta-Kereta


Persediaan Shu Akhirnya Berhasil Direbut Kembali Oleh
Pasukan Xiahou Ba, Mereka Semua Menyerang Pada Xiahou Ba.
Xiahou Ba Kemudian Mengambil Senjata Dan Pakaian Pasukan
Wei Dan Kemudian Membawa Pasukannya Menyamar Sebagai
Pasukan Wei. Mereka Segera Menuju Perkemahan Wei, Ketika
Mereka Tiba, Pasukan Wei Mengira Mereka Adalah Teman Dan
Kemudian Membukakan Gerbang Untuk Mereka. Pasukan Shu
Yang Menyamar Segera Menyerang Dan Membunuh Pasukan
Wei Yang Ada Disana. Karena Tidak Siap Untuk Melawan Maka
Pasukan Wei Panik Dan Sima Zhao Sendiri Segera Naik Keatas
Kuda Mereka Dan Kabur. Tetapi Liao Hua Menemuinya Dan
Segera Memukul Mundur Pasukannya. Kemudian Datang Jiang
Wei Memotong Jalan Mundurnya Dan Akhirnya Sima Zhao
Terjebat Diatas Bukit.

Sekarang Diatas Bukit, Jalannya Sangat Curam Dan Disana


Hanya Ada Satu Sumber Mata Air Yang Hanya Cukup Untuk 100
Orang Saja Sementara Jumlah Pasukan Sima Zhao Adalah
6.000 Prajurit. Pasukan Shu Mengepung Mereka Dibawah Bukit.
Pasukan Wei Tahu Bahwa Air Persediaan Mereka Tidak Cukup
Dan Segera Mereka Akan Tersiksa Karena Kehausan.

Didalam Keadaan Ini, Sima Zhao Menatap Kelangit Dan


Berkata, "Kematian Pasti Akan Datang Padaku Kali Ini !"

Pada Situasi Yang Kritis Ini, Salah Seorang Sekertaris Militer,


Wang Tao Mengingatkan Pada Sima Zhao Apa Yang Dilakukan
Geng Gong Dimasa Lalu, "Jendral, Mengapa Kau Tidak
Mencontoh Geng Gong Yang Ketika Sedang Membutuhkan Air
Maka Dia Berdoa Dengan Sungguh-Sungguh Didepan Sebuah
Sumur Yang Dimana Setelahnya Dia Mendapatkan Bahwa Air
Sumur Terisi Dengan Air Manis."
Akhirnya Sima Zhao Pergi Keatas Bukit Dan Berlutu Didepan
Mata Air Kemudian Berdoa.

"Hambamu Ini Sima Zhao Telah Menerima Perintah Untuk


Memukul Pasukan Shu. Jika Memang Dia Harus Mati Ditempat
Ini Maka Biarlah Mata Air Ini Berhenti Mengalir Tetapi Jika
Memang Ajalku Belum Tiba, Maka Hamba Mohon Agar Mata Iar
Ini Mengeluarkan Lebih Banyak Air Untuk Menyelamatkan
Nyawa Pasukanku."

Selesai Dia Berdoa Tiba-Tiba Air Mengalir Keluar Dengan Deras


Sehingga Mereka Semua Dapat Melepaskan Dahaga Dan Tetap
Bertahan Hidup.

Jiang Wei Telah Mengepung Seluruh Bukit Dan Membuat Bukit-


Bukit Itu Seperti Penjara Bagi Pasukan Wei.

Dia Berkata Pada Para Bawahannya, "Aku Selalu Menyesalkan


Bahwa Perdana Menteri Kita Yang Hebat Tidak Dapat
Menangkap Sima Yi Di Lembah Shang Fang, Tetapi Sekarang
Aku Pikir Anaknya Akan Menemui Ajal Ditangan Kita !"

Pada Saat Itu Berita Mengenai Posisi Sima Zhao Yang Kritis
Terdengar Oleh Guo Huai Yang Segera Mengumpulkan Prajurit
Untuk Pergi Menyelematkannya.

Chen Tai Berkata Kepadanya, "Jiang Wei Telah Bersekutu


Dengan Suku Qiang Dan Mereka Telah Tiba Untuk Membantu
Mereka. Jika Kau Pergi Untuk Menolong Sima Zhao, Pasukan
Qiang Akan Menyerang Dari Belakang. Oleh Karena Itu Aku
Usulkan Untuk Mengirim Seseorang Kepada Suku Qiang Agar
Menciptakan Perpecahan Sehingga Mereka Harus Menarik
Mundur Pasukan. Jika Mereka Telah Mundur Maka Kau Boleh
Menolong Sima Zhao."

Guo Huai Melihat Bahwa Usul Ini Sangat Bagik Dan Dia
Memerintahkan Chen Tai Untuk Membawa 5.000 Prajurit Dan
Pergi Menuju Kemah Raja Qiang. Ketika Chen Tai Tiba Dikemah
Raja Qiang, Dia Membuang Semua Pakaian Perangnya Dan
Masuk Serta Menangis Seolah-Olah Dia Sangat Putus Asa.
Dia Berkata, "Guo Huai Membuat Dirinya Seperti Yang Paling
Berkuasa Dan Dia Mencoba Untuk Membunuhku. Oleh Karena
Itu Aku Datang Kepadamu Untuk Menawarkan Jasaku. Aku
Tahu Semua Rahasia Dari Pasukan Wei Dan Jika Kau Bersedia,
Malam Ini Juga Aku Akan Memimpinmu Menuju Kemah Mereka.
Aku Memiliki Kawan Dialam Kemah Untuk Membantu Dan Kau
Setelah Itu Dapat Menghancurkan Mereka."

Raja Mi Dang Masuk Dalam Jebakan Ini Dan Dia


Memerintahkan Jendral Ehe Shaoge Untuk Pergi Bersama Chen
Tai. Pasukan Chen Tai Ditempatkan Dibarisan Paling Belakang,
Tetapi Chen Tai Berada Paling Depan Memimpin Pasukan Qiang.
Mereka Kemudian Segera Berangkat Dan Tiba Dikemah Wei
Dimana Disana Mereka Melihat Bahwa Gerbangnya Terbuka
Dan Chen Tai Segera Masuk Dengan Beraninya. Tetapi Ketika
Ehe Shaoge Dan Pasukannya Masuk, Tiba-Tiba Muncul Suara
Teriakan Prajurit Wei Yang Muncul Dan Pasukan Qiang Panik
Sehingga Masuk Dalam Sebuah Lubang Besar Yang Telah
Disiapkan. Pada Saat Yang Sama Chen Tai Memutar
Kebelakang Pasukan Qiang Dan Menyerang Mereka, Sementara
Guo Hai Muncul Dari Depan. Pasukan Qiang Saling Menginjak
Satu Dengan Yang Lainnya Dan Banyak Sekali Yang Terbunuh.
Mereka Yang Kabur Akhirnya Menyerah Dan Pemimpin Mereka,
Ehe Shaoge Karena Malu Membunuh Dirinya Sendiri Didalam
Lobang Besar Itu.

Guo Huai Dan Chen Tai Kemudian Segera Menuju Kemah


Qiang. Raja Mi Dang Yang Tidak Siap Segera Keluar Dari
Tendanya Untuk Mencari Kuda Tetapi Dia Terlambat Dan
Menjadi Tawanan. Dia Segera Dibawa Kehadapan Guo Huai
Yang Segera Turun Dari Atas Kudanya Dan Melepaskan
Ikatannya Dan Segera Menenangkannya Dengan Kata-Kata
Yang Manis.

"Pemerintah Kami Selalu Menganggap Kalian Sebagai Sahabat.


Kenapa Sekarang Kalian Membantu Musuh Kami ?" Tanya Guo
Huai.

Kemudian Guo Huai Melanjutkan , "Jika Kau Sekarang Mundur


Dan Berjanji Tidak Membantu Shu Maka Aku Akan Mengirimkan
Pesan Pada Istana Untuk Memberi Hadiah Dan Juga Jabatan
Untuk Dirimu Dan Keturunanmu."

Bab Sesudah: bagian 76

bagian 76

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 76


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:07
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 81

Bab Sebelum: bagian 75

Mi Dang Setuju Dan Dia Segera Memimpin Pasukannya Untuk


Menyerang Tentara Shu. Pada Saat Itu Pasukan Pengintai
Melaporkan Pada Jiang Wei Mengenai Kedatangan Pasukan Mi
Dang Ini. Jiang Wei Yang Mengira Bahwa Mi Dang Datang
Membawa Pasukan Untuk Membantunya Segera
Mengundangnya Masuk.

Ketika Mereka Mendekat, Jiang Wei Memberi Perintah, "


Pasukan Qiang Dapat Berkemah Diluar, Hanya Raja Qiang Saja
Yang Boleh Masuk Gerbang."

Mi Dang Segera Menuju Gerbang Dengan 100 Lebih


Pengikutnya Dan Jiang Wei Serta Xiahou Ba Keluar Untuk
Menyambutnya. Sebelum Mi Dang Dapat Berkata Apa-Apa,
Tiba-Tiba Pasukan Wei Yang Bersembunyin Didalam Pasukan
Qiang Segera Menerjang Keluar Dan Membunuh Penjaga
Gerbang. Jiang Wei Sangat Terkejut Dan Dia Segera Naik
Keatas Kudanya Dan Melarikan Diri, Sementara Pasukan Wei
Dan Qiang Berusaha Menguasai Gerbang Benteng.

Ketika Jiang Wei Naik Keatas Kudanya Digerbang Benteng, Dia


Tidak Membawa Senjata Apapun, Hanya Busur Panahnya Saja
Dan 10 Anak Panah Dipunggungnya. Dalam Usaha Melarikan
Dirinya, Anak Panahnya Akhirnya Habis Dan Dia Segera Menuju
Daerah Perbukitan Dengan Dikejar Oleh Guo Huai. Jiang Wei
Tidak Memiliki Apapun Untuk Melawan Tombak Musuhnya.
Ketika Mereka Mendekat Dia Mengeluarkan Busurnya Seolah-
Olah Akan Memanahan. Senar Busur Itu Ditarik Keras-Keras
Dan Kemudian Dilepaskan Sehingga Guo Huai Menghindar.
Tetapi Kemudian Guo Huai Sadar Bahwa Tidak Ada Panah Yang
Dilepaskan Dan Guo Huai Sadar Bawha Jiang Wei Tidak
Memiliki Anak Panah Lagi. Guo Huai Kemudian Mengambil
Busurnya Juga Dan Memanah Jiang Wei. Jiang Wei Sudah
Mempersiapkan Hal Ini Dan Dia Sengaja Menahan Panah Itu
Dengan Tangannya Sehingga Tangannya Terluka. Guo Huai
Berpikir Bahwa Dia Berhasil Mengenai Jiang Wei Dan Segera
Mengejarnya. Jiang Wei Menunggu Sampai Guo Huai Mendekat
Dan Kemudian Dia Menggunakan Panah Yang Menancap
Ditangannya Untuk Memanah Guo Huai. Ketika Guo Huai Sudah
Dekat, Jiang Wei Segera Menarik Busurnya Keras-Keras Dan
Memanah Guo Huai. Guo Huai Yang Mengira Jiang Wei Sudah
Tidak Berdaya Terkejut Dengan Keadaan Ini Dan Tidak Mampu
Menghindar Sehingga Panah Mengenai Bagian Mukanya Dan
Guo Huai Pun Terjatuh Dari Kudanya.

Jiang Wei Segera Menghentikan Kudanya Dan Dia Berbalik


Untuk Menghabisi Nyawa Musuhnya Itu, Tetapi Pasukan Wei
Keburu Mendekati Posisinya Dan Dia Hanya Berhasil Mengambil
Tombak Guo Huai Dan Melarikan Diri. Sekarang Setelah Melihat
Jiang Wei Memiliki Senjata Dan Pemimpin Mereka Terluka Maka
Pasukan Wei Pun Tidak Lagi Mengejar Jiang Wei. Mereka
Segera Membawa Guo Huai Menuju Kemah Mereka. Disana
Panah Itu Dicabut Dari Mukanya, Tetapi Karena Lukanya Cukup
Besar Dan Darah Mengalir Terus Maka Akhirnya Guo Huai
Meninggal Dunia.

Sima Zhao Segera Membawa Pasukannya Turun Dari Bukit


Sesegera Mungkin Ketika Pasukan Jiang Wei Melarikan Diri Dan
Dia Mengejar Mereka Sebelumnya Akhirnya Kembali.

Xiahou Ba Berhasil Memukul Mundur Musuh Dan Akhirnya


Bergabung Kembali Dgn Pasukan Jiang Wei Dan Kemudian
Mereka Mundur. Kekalahan Pasukan Shu Kali Ini Cukup Besar.
Didalam Perjalanan Kewilayah Han Zhong, Mereka Tidak Berani
Berhenti Tetapi Segera Mungkin Menuju Han Zhong. Didalam
Peperangan Kali Ini Walaupun Pasukan Shu Kalah Tetapi
Mereka Berhasil Membunuh Xu Zi Dan Guo Huai Dan Telah
Menjatuhkan Prestis Dari Pasukan Wei. Jadi Apa Yang
Dilakukan Jiang Wei Membayar Kegagalannya Dalam Ekspedisi
Kali Ini.

Setelah Menghadiahkan Pasukan Qiang Atas Bantuan Mereka,


Sima Zhao Memimpin Pasukannya Kembali Ke Luo Yang Disana
Dia Bersama Kakaknyua Sima Shi Mengatur Pemeirntahan.
Mereka Sangat Kuat Sehingga Tidak Ada Satu Pejabatpun Yang
Berani Menentang Mereka Dan Kekuasaan Mereka Membuat
Kaisar Wei, Cao Fang Merasa Takut Sehingga Setiap Kali Sima
Shi Datang Ke Sidang Istana Dia Merasa Gentar Dan Merasa
Bahwa Ada Jarum Yang Menusuknya Dari Belakang.

Suatu Hari Ketika Kaisar Wei Sedang Mengadakan Sidang


Besar, Sima Shi Datang Dengan Membawa Pedang Memasuki
Ruang Sidang. Cao Fang Segera Meninggalkan Singasana
Naganya Untuk Menyambut Dia.

"Apa Artinya Ini ? Apakah Ini Adalah Etika Yang Benar Untuk
Seorang Kaisar Menyambut Menterinya Ketika Dia Datang ?
Aku Harap Yang Mulia Mengingat Bahwa Yang Mulia Adalah
Putra Langit Dan Harus Bersikap Bijak Dengan Mendengarkan
Perkataan Para Menteri." Kata Sima Shi Sambil Tersenyum.

Sidang Istana Kemudian Dilanjutkan, Sima Shi Kemudian


Memutuskan Seluruh Pertanyaan Tanpa Menanyakan Terlebih
Dahulu Kepada Kaisar Wei. Dan Ketika Sima Shi Pergi
Meninggalkan Ruang Sidang Dia Dengan Angkuhnya Berjalan
Menuruni Istana Dan Pergi Kerumahnya Diikuti Dengan Lebih
Dari 3 .000 Prajurit Berkuda Dan Infantri.

Ketika Kaisar Wei Meninggalkan Istana, Hanya Ada 3 Orang


Yang Menyertainya. Mereka Adalah Menteri Xiahou Xuan,
Sekertaris Li Feng Dan Menteri Tinggi Zhang Qi. Zhang Qi
Adalah Ayah Dari Permaisuri Zhang. Cao Fang Kemudian
Memerintahkan Pelayannya Untuk Meninggalkan Mereka Ber 4
Dan Dia Bersama Ke 3 Orang Menterinya Segera Masuk
Kedalam Ruangan Pribadinya.

Cao Fang Kemudian Mulai Menangis Didepan Ayah Mertuanya


Dan Berkata, "Sima Shi Ini Memperlakukanku Seperti Anak
Kecil Dan Berpikir Bahwa Para Pejabat Negara Seperti
Tumpukan Jerami Saja. Aku Yakin Pasti Suatu Hari Takhtaku
Akan Direbutnya."

Dan Dia Pun Menangis Dengan Sedihnya.

Kata Li Feng, "Yang Mulia Tidak Perlu Bersedih. Aku Hanyalah


Hamba Yang Tidak Berguna Tetapi Jika Yang Mulia Memberikan
Aku Titah, Aku Akan Mencari Semua Orang Pemberani Yang
Setia Dinegeri Ini Dan Membunuh Sima Shi."

"Karena Orang Ini Maka Kakakku Xiahou Ba Melarikan Diri Ke


Shu. Jika Sima Shi Dapat Dihancurkan, Kakakku Pasti Akan
Kembali. Aku Adalah Bagian Dari Keluarga Kekaisaran Juga Dan
Tidak Mungkin Aku Duduk Diam Saja Sementara Menyaksikan
Bedebah Ini Menghancurkan Pemerintahan. Taruhlah Namaku
Juga Dititah Itu Dan Kami Akan Berkerja Sama Untuk
Menyingkirkan Dia."

"Tetapi Aku Khawatir Kita Tidak Dapat Menghancurkan Dia."


Jawab Cao Fang.

Mereka Ber 3 Kemudian Menangis Dan Berkata, "Kami


Bersumpah Untuk Berkerja Bersama Menghancurkan Tiran Ini
Dan Menunjukan Kesetiaan Kami Kepada Yang Mulia !"

Cao Fang Kemudian Menyobek Sendiri Pakaiannya Dan


Mengigit Jariya Sampai Keluar Darah Kemudian Dengan Jarinya
Itu Dia Menulis Titah Rahasia.

Dia Memberikan Titah Itu Kepada Ayah Mertuanya, Zhang Qi


Dan Berkata, "Leluhurku, Kaisar Cao, Menghukum Mati Dong
Cheng Karena Masalah Yang Sama Seperti Ini, Jadi Kalian
Harus Sangatberhati-Hati Dan Menjaga Kerahasiaan Hal Ini."

"Mengapa Yang Mulia Berkata Seperti Itu ? Kami Tidak Seperti


Dong Cheng Dan Sima Shi Tidak Dapat Dibandingkan Dengan
Kaisar Cao. Kami Harap Yang Mulia Tidak Perlu Khawatir." Kata
Li Feng.
Ke 3 Orang Itu Kemudian Berpamitan Dan Segera Keluar
Membawa Titah Rahasia Itu Bersama Mereka. Disamping
Gerbang Donghua Di Pintu Istana, Mereka Melihat Sima Shi
Datang Untuk Menemui Mereka Dengan Membawa Pedang.
Dibelakangnya Diikuti Dengan Bayak Sekali Prajurit. Ke3
Menteri Itu Kemudian Menepi Dan Membiarkan Rombongan
Sima Shi Lewat.

"Kenapa Kalian Ber 3 Lama Sekali Baru Meninggalkan Istana ?"


Tanya Sima Shi.

"Yang Mulia Sedang Membaca Dan Kami Menyertainya." Kata Li


Feng.

"Apa Yang Dibacanya ?"

"Sejarah Mengenai Xia, Shang Dan Zhou."

"Apa Pertanyaan Yang Ditanyakan Setelah Yang Mulia Membaca


Buku Itu ?"

"Dia Bertanya Mengenai Yi Yin Dan Bagaimana Dia Membangun


Dinasti Shang Serta Raja Muda Zhou, Bagaimana Dia Bertindak
Sebagai Wali. Dan Kami Berkata Pada Yang Mulia Bahwa Kau
Adalah Sama Seperti Yi Yin Dan Raja Muda Zhou."

Sima Shi Tersenyum Dan Berkata, "Kenapa Kalian


Membandngkanku Dengan Kedua Orang Itu Sementara
Didalam Hati Kalian Berpikir Bahwa Aku Adalah Wang Mang
Dan Dong Zhuo ?"

"Bagaimana Mungkin Kami Berani Berpikir Seperti Itu


Sementara Kami Adalah Bawahanmu ?" Kata Ke3 Menteri Itu.

"Kau Benar-Benar Pandai Memuju." Kata Sima Shi Dengan


Marah, "Dan Apakah Yang Kalian Tangisi Didalam Ruangan
Pribadi Kaisar."

"Kami Tidak Menangis."


"Matamu Masih Merah Karena Menangis Dan Kalian Mau
Membohongiku."

Xiahou Xuan Tahu Bahwa Rahasia Mereka Telah Terbongkar


Dan Dia Kemudian Memaki-Maki,"Kami Menangis Karena
Perbuatanmu, Karena Kamu Membuat Yang Mulia Takut Dan
Berencana Merebut Takhta Yang Mulia !!!"

"Tangkap Mereka !!!" Teriak Sima Shi.

Xiahou Xuan Kemudian Mencoba Memukul Sima Shi Tetapi


Berhasil Dicegah Para Prajurit Sima Shi. Kemudian Ke3 Orang
Itu Digeledah Dan Ditubuh Zhang Qi Ditemukan Kain
Bertuliskan Darah Dengan Titah Kaisar. Mereka Kemudian
Menyerahkan Barang Itu Pada Sima Shi Yang Kemudian
Membacanya.

Sima Shi Kemudian Menjadi Sangat Marah Dan Berkata, "Jadi


Kalian Berencana Menghancurkanku Dengan Kakakku. Ini
Sungguh-Sungguh Keterlaluan !!!"

Dia Memerintahkan Pengikutnya Untuk Segera Menghukum


Mati Mereka Dipasar Dengan Cara Dipotong Dibagian Perutnya
Dan Juga Menangkap Seluruh Keluarga Dan Memenggal Mereka
Semua.

Ke3 Orang Itu Menghina Sima Shi Tanpa Henti, Bahkan Mereka
Masih Memaki-Maki Sepanjang Jalan Sampai Ditempat Eksekusi
Mereka.

Sima Shi Kemudian Pergi Kekediaman Kaisar Dimana Disana


Dia Menemukan Kaisar Sedang Bersama Permaisurinya.

Ketika Dia Datang, Permaisuri Berkata Pada Kaisar, "Istana Ini


Penuh Dengan Mata-Mata Dan Jika Hal Ini Sampai Ketahuan
Maka Aku Akan Mati."

Baru Selesai Permaisuri Zhang Bicara Begitu, Tiba-Tiba Sima


Shi Masuk Membawa Pedang Ditangannya.
"Ayahku Menempatkan Yang Mulia Diatas Takhta, Sebuah Jasa
Yang Setara Denga Napa Yang Dilakukan Raja Muda Zhou.
Hamba Telah Melayani Yang Mulia Seperti Yi Yin Melayani
Tuannya. Sekarang Semua Kebaikanku Dibalas Dengan
Kejahatan Dan Jasa-Jasaku Dianggap Sebuah Kesalahan. Yang
Mulia Telah Bersekongkol Dengan 2 Atau 3 Orang Pejabat
Tinggi Untuk Membunuhku Dan Adikku. Kenapa Yang Mulia
Melakukan Hal Ini ?"

"Aku Tidak Pernah Memiliki Maksud Seperti Itu." Kata Cao


Fang.

Sima Shi Lalu Melemparkan Secarik Kain Yang Bernodakan


Darah.

"Lalu Siapakah Yang Menulis Hal Ini ?"

Cao Fang Sangat Ketakutan. Dia Merasa Rohnya Telah Lepas


Dari Tubuhnya.

Dengan Ketakutan Dia Menjawab, "Aku Dipaksa Melakukan Ini.


Bagaimana Mungkin Aku Berpikir Seperti Itu ?"

"Untuk Menyalahkan Menteri Dengan Memberikan Mereka


Perintah Memberontak Adalah Kejahatan Yang Luar Biasa."
Kata Sima Shi.

Cao Fang Berlutut Dan Berkata, "Aku Bersalah, Mohon Maafkan


Kesalahanku."

"Aku Harap Yang Mulia Berdiri. Hukum Harus Ditegakkan !!"

Menunjuk Pada Permaisuri Zhang, Sima Shi Berkata, "Yang


Mulia Permaisuri Adalah Keluarga Zhang Dan Dia Harus Mati !"

"Maafkanlah Dia !" Kata Cao Fang Menangis Dengna Sangat


Sedihnya.

Tetapi Sima Shi Tidak Mau Perduli. Dia Memerintahkan


Pengawalnya Untuk Membawa Permaisuri Keluar Dan Dia Di
Cekik Dengan Kain Sutra Putuh Didepan Gerbang Istana.
Seorang Penyair Kemudian Menuliskan Kisah Ini Sebagai
Perulangan Sejarah Bahwa 40 Tahun Sebelumnya Cao-Cao
Melakukan Hal Yang Sama Pada Permaisuri Han Dan Sekarang
Sima Shi Membalaskan Dendam Kaisar Xian.

Sehari Setelah Kejadian Ini, Sima Shi Mengumpulkan Seluruh


Pejabat Dan Berkata Dihadapan Mereka, "Kaisar Kita Yang
Sekarang Ini Tidak Mengerti Prinsip-Prinsip Kebajikan Dan Dia
Sangat Dekat Dengan Orang-Orang Jahat Yang Tidak Setia. Dia
Mendengarkan Fitnah2 Dan Membuat Orang-Orang Yang Pandai
Menjauh. Kesalahannya Sudah Lebih Besar Dari Pangeran
Changyi Dimasa Lalu Dan Dia Telah Membuktikan Bahwa Dia
Tidak Mampu Memerintah. Oleh Karena Itu Mengikuti Apa Yang
Pernah Dilakukan Yi Yin Dan Huo Guang, Aku Memutuskan
Untuk Menurukan Takhtanya Dan Mengantinya Dengan Yang
Lain Dengan Demikian Kita Semua Tetap Akan Dapat Menjaga
Kedamaian Diseluruh Negeri. Bagaimana Menurut Pendapat
Kalian Semua ?"

Mereka Semua Setuju Dan Berkata, "Tuan, Kau Sangat Benar


Untuk Memainkan Peran Seperti Yi Yin Dan Huo Guang, Karena
Sesuai Dengan Jalan Langit Dan Mengikuti Keinginan Umat
Manusia. Siapa Yang Akan Menolak Usulan Baik Ini !!"

Kemudian Sima Shi Diikuti Seluruh Pejabat Pergi Ke Istana


Kedamaian Abadi Dan Menginformasikan Pada Ibu Suri
Mengenai Hal Ini.

"Siapakah Yang Akan Kau Calonkan Sebagai Kaisar Yang Baru,


Jendral ?" Tanya Ibu Suri.

"Aku Telah Melihat Bahwa Cao Ju, Pangeran Pengcheng Sangat


Pandai Dan Juga Baik Hati Serta Berbakti. Dia Cocok Untuk
Memimpin Kekaisaran."

Ibu Suri Menjawab, "Tetapi Dia Adalah Pamanku Dan Itu Tidak
Nyaman Bagi Diriku. Tetapi, Cao Mao, Raja Muda Gaogui
Adalah Cucu Dari Kaisar Pi.Dia Seorang Yang Tenang,
Bermartabat Dan Juga Sangat Hormat Pada Orang Lain. Aku
Rasa Dia Pantas Untuk Menjadi Kaisar."
Lalu Ada Seseorang Berkata, "Yang Mulia Ibu Suri Berkata
Benar, Cao Mao Pantas Diangkat Menjadi Kaisar !"

Semua Mata Tertuju Kepada Pembicara Itu Yang Adalah Sima


Fu, Paman Dari Sima Shi.

Raja Muda Gao Gui Segera Dipanggil Keibu Kota.

Ibu Suri Kemudian Memangil Cao Fang Kekediamannya Dan


Menyalahkan Dirinya, "Kau Terlalu Kejam Diluar Batas Dan
Berteman Dengan Orang-Orang Jahat Dan Wanita-Wanita
Penghasut. Kau Tidak Pantas Memerintah Kekaisaran. Oleh
Karena Itu Kau Harus Menyerahkan Stempel Naga Dan Kembali
Kestatus Lamamu Yaitu Pangeran Qi. Kau Tidak Boleh Kembali
Keistana Tanpa Adanya Perintah."

Cao Fang Yang Menangis Kemudian Bersujud Dihadapan Ibu


Suri. Dia Kemudian Menyerahkan Stempel Naga Dan Segera
Masuk Kedalam Tandu Untuk Kemudian Meninggalkan Istana.
Hanya Sedikit Menteri2 Setia Yang Menahan Air Mata Mereka
Dan Memberikan Salam Perpisahan.

Kaisar Wei Yang Baru Adalah Cao Mao, Dia Adalah Cucu Dari
Kaisar Pi Dan Anak Dari Cao Lin, Pangeran Donghai. Ketika Cao
Mao Mendekati Ibu Kota, Seluruh Pejabat Menyambutnya
Digerbang Nanye Dimana Disana Tandu Kekaisaran Telah
Menunggunya. Dia Kemudian Segera Membalas Sambutan
Mereka.

"Seorang Kaisar Tidak Membalas Salam Dari Menterinya." Kata


Jendral Wang Su.

"Aku Masih Seorang Menteri Dan Aku Harus Membalasnya."


Kata Cao Mao.

Mereka Kemudian Memintanya Untuk Menaiki Tandu Kekaisaran


Tetapi Dia Menolaknya Dan Berkata, "Yang Mulia Ibu Suri
Meminta Kehadiranku Dan Aku Tidak Tahu Apa Alasannya.
Mana Mungkin Aku Berani Naik Tandu Kekaisaran Untuk Masuk
Kedalam Istana ?"
Dia Kemudian Berjalan Kaki Menuju Istana Dimana Sima Shi
Telah Menunggunya. Dia Kemudian Bersujud Dihadapan Sima
Shi Dan Sima Shi Langsung Cepat Memintanya Berdiri Dan
Membawanya Kehadapan Ibu Suri.

Ibu Suri Berkata, "Dimasa Mudamu Aku Melihat Kau Memiliki


Wajah Seorang Kaisar. Sekarang Kau Akan Memerintah
Kekaisaran. Kau Harus Hormat Dan Mendengarkan Para Menteri
Serta Harus Bijak Dalam Memutuskan Sesuatu. Kau Harus
Menghormati Semua Leluhurmu Yang Telah Bersusah Payah
Membangun Kekaisaran Ini."

Cao Mao Pada Awalnya Menolak Diberikan Kehormatan Ini,


Tetapi Dia Dipaksa Unutk Menerimanya. Dia Akhirnya Dibawa
Ke Istana Utama Dan Didudukan Diatas Singasana Naga.

Masa Pemerintahan Saat Itu Diubah Dari Masa Jia Ping Tahun
Ke 6 Menjadi Masa Zheng Yuan Tahun 1 (Tahun 2 54 M).
Amnesti Massal Diberlakukan. Jasa Dan Jabatan Diberikan Pada
Sima Shi Yang Menerima Lambang Kampak Emas Sehingga
Berhak Untuk Keluar Masuk Istana Tanpa Diumumkan
Namanya Dan Juga Berhak Membawa Senjata Kedalam Istana.
Banyak Juga Pejabat Lainnya Yang Mendapatkan Promosi.

Tetapi Pada Musim Semi Ditahun Ke 2 Masa Zheng Yuan


Dilaporkan Bahwa Guanqiu Jian, Jendral Yang Menjaga Timur
Dan Wen Qin, Pelindung Kekaisaran Wilayah Yang Zhou
Mengangkat Senjata Dan Mendeklarasikan Untuk Merestorasi
Dinast Wei Dan Mengembalikan Kaisar Cao Fang Keposisinya.

Seorang Pujangga Menuliskam, "Jika Menteri Han Bisa Sangat


Setia Maka Para Pemimpin Wei Juga Tidak Kalah Setianya."

Melintasi Sungai, Jiang Wei Mengalahkan Musuhnya.

Seperti Telah Diceritakan Sebelumnya, Pd Tahun Ke 2 Masa


Zheng Yuan (Tahun 2 56 M), Guanqiu Jian Dari Selatan Sungai
Huai, Jendral Yang Menjaga Timur Dan Komandan Pasukan Di
Daerah Sungai Huai Memberontak Ketika Mendengar Bahwa
Sima Shi Menurunkan Cao Fang Dari Takhta Kaisar.
Dia Sangat Marah, Dan Putra Tertuanya, Guanqiu Dian Berkata
Pada Ayahnya, "Ayah, Kau Adalah Pemimpin Dari Seluruh
Pasukan Didaerah Ini. Dengan Sima Shi Pada Posisinya
Sekarang Maka Seluruh Kekaisaran Dalam Bahaya Dan Kau
Tidak Dapat Duduk Diam Saja Dan Melihat."

"Anakku, Kata-Katamu Sungguh Benar !" Jawab Guanqiu Jian.

Segera Dia Meminta Wen Qin, Penjaga Kekaisaran Wilayah


Yang Zhou Untuk Datang Dan Berdiskui. Wei Qin Ini Adalah
Sahabat Dari Cao Shuang Dan Dia Segera Datang Begitu
Mendengar Guanqiu Jian Memanggilnya. Ketika Dia Tiba Dia
Segera Diantara Keruangan Pribadi Dan Disana Mereka
Membicarakan Situasi Yang Terjadi Sekarang.

"Tindakan Sima Shi Ini Sangat Membuat Diriku Gusar ! Dia


Telah Menurunkah Takhta Kaisar Dan Sekarang Mengambil
Semua Kekuasaan Ditangannya. Semua Hal Sekarang Menjadi
Kacau."

Wen Qin Kemudian Menjawab ,"Kau Adalah Pemimpin Didaerah


Ini. Jika Kau Mau Beritndak Maka Aku Akan Membantumu
Apapun Resikonya. Anak Kedua Ku, Wen Yang Adalah Seorang
Jendral Hebat Yang Gagak Berani. Dia Juga Membenci Sima Shi
Dan Berharap Dapat Membalaskan Kematian Cao Shuan. Dia
Dapat Menjadi Pemimpin Pasukan Kita."

Guanqiu Jian Setuju Dan Dia Segera Mengumpulkan Seluruh


Pejabat Ke Shouchun Dimana Disana Dia Membuat Altar Dan
Melakuakn Persembahan.

Kemudian Mereka Membuat Deklarasi :

"Sima Shi Adalah Pemberontak Dan Telah Mengulingkan


Kekuasaan Yang Sah. Kami Memiliki Titah Rahasia Untuk
Mengumpulkan Pasukan Dan Menghancurkan Pemberontak."

Guanqiu Jian Memimpin 60.000 Prajurit Menuju Xiang Cheng


Dimana Dia Berkemah Sementara Wen Qin Membawa 2 0.000
Prajurit Untuk Membantu Logistik Dan Penjagaan Daerah
Sungai Huai. Segera Setelah Itu Surat-Surat Berdatangan
Keibukota Untuk Memohon Bantuan.

Pada Saat Ini, Tanda Lahir Sima Shi Yang Berada Dibawah Mata
Kirinya Sering Terasa Sakit Dan Dia Memutuskan Agar Tanda
Lahir Itu (Tahi Lalat) Untuk Dihilangkan. Tabib Memeriksanya
Dan Kemudian Melakukan Bedah Kecil Dan Berkata Bahwa
Sima Shi Harus Beristirahat Sampai Dia Sembuh.

Pada Saat Itulah Dia Menerima Surat-Surat Permohonan


Bantuan Mengabarkan Adanya Pemberontakan Diselatan.
Segera Dia Memanggil Wang Su Untuk Mendiskusikan Masalah
Ini.

Kata Wang Su, "Dahulu Sun Quan Mengirim Lu Meng Untuk


Merebut Jing Zhou Secara Tak Terduga Untuk Mengelabui Guan
Yu. Apa Yang Lu Meng Lakukan ? Pertama Dia Mengambil Hati
Pengikut Guan Yu Dengan Menjaga Dan Merawat Keluarga
Mereka, Hal Ini Menurunkan Semangat Pasukan Guan Yu.
Sekarang Semua Keluarga Dari Prajurit Yang Ada Diselatan
Sungai Huai Ada Disini. Perlakuakn Mereka Dengan Baik Dan
Pada Saat Yang Sama Kau Juga Mengawasi Mereka Agar Tidak
Lolos."

"Kata-Katamu Sungguh Baik. Walaupun Beigtu Aku Tidak Dapat


Bertempur Sampai Pengobatanku Selesai. Tetapi Jika Aku
Mengirim Orang Lain Untuk Resiko Besar Ini Aku Merasa Tidak
Nyaman."

Kemudian Tiba-Tiba Datanglah Sekertaris Zhong Hui Yang


Berkata, "Jumlah Pasukan Diselatan Sungai Huai Dan Chu
Sangatlah Besar. Jika Kau Mengirim Sembarang Orang Maka
Akan Sangat Berbahaya."

"Hmm...Tampaknya Aku Harus Memimpin Pasukan Sendiri Jika


Ingin Berhasil Mengatasi Masalah Ini." Berdiri Dari Kurisnya Dia
Berkata, "Aku Akan Pergi !"

Jadi Walaupun Kondisiya Masih Menjalani Pengobatan Dia Tetap


Pergi Memimpin Pasukan. Adiknya Dipercayakan Untuk
Mengurus Semua Masalah Di Luo Yang.
Zhuge Dan, Jendral Yang Menjaga Timur Diberikan Perintah
Sebagai Komandan Seluruh Pasukan Yu Zhou Dan
Diperintahkan Untuk Bergera Ke An Feng Dan Merebut Shou
Chun. Hu Zhun, Jendral Penguasa Timur, Diperintahkan
Membawa Pasukan Qing Zhou Dan Pergi Menuju Qiao Song.
Wang Ji, Pelindung Kekaisaran Wilayah Yu Zhou Dan Inspektur
Pasukan Dipeirntahkan Merebut Chen Nan.

Pasukan Utama Sima Shi Sendiri Berkemah Di Xiang Yang Dan


Disana Dia Mengumpulkan Semua Menterinya.

Menteri Zheng Mao Berkata, "Guanqiu Jian Sangat Baik Dalam


Perencanaan Tetapi Sulit Dalam Mengambil Keputusan. Wen
Qin Adalah Seorang Pemberani Tetapi Sangat Tidak Sabar.
Rencana Pemberontakan Ini Terlalu Besar Bagi Otak Mereka
Tetapi Karena Pasukan Mereka Sedang Sangat Bersemangat
Mereka Tidak Boleh Dianggap Enteng. Kita Haurs Bertahan
Sampai Semangat Mereka Menurut. Ini Adalah Apa Yang
Dilakukan Zhao Yafu Dimasa Lalu."

Tetapi Inspektur Pasukan Wang Ji Menolak Usulan Ini Dan


Berkata, "Ini Bukanlah Pemberontakan Rakyat Ataupun
Prajurit, Tetapi Ini Adalah Pekerjaan Guanqiu Jian. Rakyat
Hanyalah Alat Saja Dan Mereka Tidak Dapat Menghindar Dari
Hal Ini. Pemberontakan Ini Akan Segera Hancur Begitu Pasukan
Kita Mendekati Daerah Selatan Sungai Huai,"

"Aku Setuju Denganmu." Kata Sima Shi.

Maka Dia Memerintahkan Agar Pasukannya Maju Dan Menuju


Sungai Ying Dan Berkemah Disekitar Jembatan.

Wang Ji Berkata, "Kota Nan Dun Adalah Tempat Yang Baik


Untuk Berkemah. Kita Harus Segera Merebutnya Karena Jika
Tidak Maka Musuh Akan Melakukannya Terlebih Dahulu."

Sima Shi Kemudian Mengirim Wang Ji Untuk Menjalankan


Rencana Ini.
Laporan Mengenai Pergerakan Ini Sampai Juga Ketelinga
Guanqiu Jian Di Xiang Cheng Dan Dia Segera Mengumpulkan
Bawahannya.

Pemimpin Pasukan, Ge Yong, Berkata, "Nan Dun Adalah


Tempat Yang Baik Untuk Berkemah. Dengan Sungai
Disampingnya Dan Bukit Dibelakangnya. Jika Pasukan Wei
Berkemah Disana Kita Akan Sulit Untuk Merebut Tempat Itu.
Maka Kita Harus Merebutnya."

Ahirnya Pasukan Dikirim Ketempat Itu. Tetapi Sebelum Mereka


Mendekat, Pasukan Pengintai Telah Melaporkan Bahwa
Perkemahan Sima Shi Telah Ada Disana. Guanqiu Jian Lalu
Melihat Sendiri Hal Ini Dan Dia Sangat Terpana Melihat
Persiapan Yang Telah Dibuat. Apa Yang Dia Lihat Membuat
Hatiny Gelisah Dan Dia Berkuda Kembali Tanpa Tahu Harus
Bertindak Apa.

Pada Saat Yang Bersamaan, Seorang Pengintai Datang Dan


Berkata, "Sun Jun Dari Wu Menyebrang Sungai Untuk
Menyerah Shouchun.

"Jika Kita Kehilangan Tempat Itu, Kita Tidak Akan Memiliki


Tempat Lagi Sebagai Markas." Kata Guanqiu Jian.

Malam Itu Juga Dia Memindahkan Pasukannya Ke Xiang Cheng.

Melihat Musuh Mundur, Sima Shi Memanggil Bawahannya


Unutk Membicrakan Hal Ini.

Kepala Sekertariat Fu Gu Berkata, "Mundurnya Pasukan Musuh


Ke Xiang Cheng Pasti Karena Khawatir Ancaman Dari Wu Yang
Akan Menyerang Shou Chun. Jendral, Kau Harus Mengirim 3
Pasukan Untuk Menyerang Xiang Cheng, Lo Jia Dan Shou Chun.
Pelindung Kekaisaran Wilayah Yan Zhou, Deng Ai, Adalah
Seorang Yang Ahli Dalam Taktik. Dia Harus Dikirim Menyerang
Lo Jia Dan Pasukan Utama Kita Akan Membantu Mereka."

Rencana Ini Disetujui Sima Hi Yang Segera Mengirim Surat


Untuk Memerintahkan Deng Ai Menyerang Lo Jia.
Berkemah Di Xiang Cheng, Guanqiu Jian Mengirim Mata-Mata
Ke Lo Jia Untuk Melihat Apa Yang Terjadi Disana Karena Dia
Khawatir Tempat Itu Akan Diserang.

Ketika Dia Berbicara Kepada Wen Qin Mengenai Ketakutannya,


Wen Qin Berkata, "Jendral, Kau Tidak Perlu Khawatir. Anakku
Wen Yang Dan Diriku Akan Memastikan Keamanan Tempat Itu.
Berikan Kami 5.000 Prajurit Dan Kami Akan Pergi Kesana."

Ayah Dan Anak Berserta 5.000 Prajurit Akhirnya Berangkat Ke


Lo Jia.

Sebelum Mereka Tiba, Pasukan Pendahulu Melaporkan,


"Bendera-Bendera Wei Telah Berkibaran Disebelah Barat Kota.
Mereka Memiliki Kekuatan Sekitar 10.000 Prajurit. Ditengah
Perkemahan Mereka Ada Banyak Sekali Lambang2 Dan Panji-
Panji Perang Serta Bendera Bertuliskan "Komandan". Mungkin
Sima Shi Sendiri Ada Dikemah Itu. Pasukan Wei Sedang
Membuat Kemah Itu Dengan Sangat Cepat Tetapi Belum
Selesai."

"Kita Harus Menyerang Mereka Sebelum Mereka Selesai


Membuat Kemah, Ayah/" Kata Wen Yang, "Kita Dapat
Menyerang Mereka Dari 2 Arah Unutk Mengalahkan Mereka."

"Kapan Kit Akan Memulai Penyerangan Ini ?" Tanya Ayahnya...

"Malam Ini. Ayah Memimpin 1/ 2 Pasukan Menyerang Dari Arah


Selatan Dan Aku Akan Memimpin Sisanya Menyerang Dari
Utara."

Wen Yang Saat Ini Berusia 18 Tahun Dia Tinggi Dan Sangat
Kekar. Dia Mengenakan Baju Zirah Lengkap Dan Membawa
Cemeti Besi Di Pinggangnya. Ketika Malam Tiba Maka
Merekapun Memulai Rencana Ini, Wen Yang Mengambil
Tombaknya Dan Dia Segera Nai Keatas Kudanya Dan Pergi.

Malam Itu Sima Shi Yang Telah Tiba Dikemahnya Dan Sekarang
Sedang Berbaring Ditendanya Merasakan Sakit Pada Bekas
Luka Operasinya Yang Ada Dibawah Matanya. Tendanya Saja
Dijaga Oleh Beberapa Ratus Pasukan Berbaju Zirah Lengkap.
Saat Itu Deng Ai Belum Tiba Disana Dengan Pasukannya.

Pada Tengah Malam, Sima Shi Mendengar Bunyi Keributan Dan


Bertanya Pada Pengawalnya Apa Yang Sedang Terjadi.

Mereka Menjawab, "Ada Pasukan Musuh Yang Datang


Menyerang Dari Utara Dan Mengalahkan Pertahanan Kita.
Pemimpin Pasukan Itu Terlalu Tangguh Untuk Siapapun
Menghadapinya."

Sima Shi Sangat Gelisah Dan Akibatnya Luka Operasinya


Terbuka Kembali Sehingga Darah Mengalir Dan Rasa Sakitnya
Luar Biasa Tak Tertahankan.

Wen Yang Dan Pasukannya Segera Menyerang Membabi Buta.


Dia Segera Bergerak Menuju Ketengah Perkemahan Karena
Tidak Ada Yang Berani Manahannya. Tetapi Setelah Beberapa
Saat Dia Tidak Melihat Tanda Kedatangan Ayahnya, Wen Yang
Sangat Khawatir Dan Dia Saat Ini Harus Menghadapi Hujan
Anak Panah Dalam Perjalannnya Menuju Tenda Ditengah
Perkemahan Itu.

Kira-Kira Menjelang Subuh Dia Mendengar Teriakan Pasukan


Dan Dia Berpikir Bahwa Ini Mungkin Adalah Pasukan Ayahnya.
Tetapi Teriakan Itu Berasal Dari Arah Utara Yang Mana
Seharunsya Berasal Dari Arah Selatan Jika Memang Ayahnya
Yang Tiba. Dia Segera Berkuda Untuk Melihat Pasukan Siapa
Yang Tiba, Ketika Dia Naik Keatas Tempat Yang Tinggi Dia
Melihat Ada Pasukan Tiba Dengan Cepat Seperti Angin Ribut
Menghampirinya.

Pasukan Itu Bukanlah Pasukan Ayahnya Tetapi Pasukan Wei


Yang Dipimpin Deng Ai.

Deng Ai Segera Berkuda Kedepan Pasukannya Dan Berteriak,


"Pemberontak, Jangan Lari Kau !!!"

Wen Yang Memang Tidak Berniat Untuk Mundur. Dia Segera


Menerjang Lawannya Itu Dan Mereka Bertarung Sebanyak 50
Jurus Tanpat Ada Satupun Yang Menunujukan Tanda
Kekalahan. Kemudian Ketika Pertarungan Itu Sedang
Berlangsung, Pasukan Wei Menyerang Dengan Kekuatan Penuh
Sehingga Pasukan Wen Yang Mulai Kewalahan Dan Lari.
Akhirnya Wen Yang Menemukan Bahwa Dirinya Tinggal
Seorang Diri.

Dia Segera Mencari Jalan Keluar Dan Membunuh Ratusan


Prajurit Wei Yang Menghalangi Jalannya. Dia Pergi Menuju Arah
Selatan, Tetapi Dia Dikejar Oleh Ribuan Prajurit Wei. Mereka
Terus Mengejarnya Higga Didekat Jembatan Lojia Dimana
Tampaknya Disana Mereka Akan Dapat Menangkapnya. Wen
Yang Yang Melihat Posisinya Terdesak Segera Menghentikan
Pelariannya Dan Berbalik. Dia Segera Mengeluarkan Pecut
Bajanya Dan Malah Menerjang Kembali Kearah Pasukan Wei.
Kemanapun Dia Pergi, Potongan Tubuh Dan Darah Bercucuran,
Kuda-Kuda Dan Prajurit-Prajurit Wei Membukit Dan Darah
Mengalir Seperti Air Sungai. Akhirnya Pasukan Wei Yang Lain
Tidak Berani Mendekat, Para Jenderal-Jenderal Wei Yang
Melihat Wajah Wen Yang Penuh Berlumuran Darah Seperti
Melihat Dewa Kematian Dan Akhirnya Mereka Mundur. Wen
Yang Melanjutkan Perjalannya Tanpa Dikejar Satu Orang
Prajurit Wei.

Kemudian Para Jendral Wei Berkumpul Dan Berkata, "Dia


Hanya Seorang Diri Dan Memukul Mundur Ribuan Prajurit Kita.
Tetapi Jumlah Kita Lebih Banyak, Kita Akan Malu Jika Kabar Ini
Didengar Orang."

Segera Mereka Kembali Dan Mencoba Mengejar Wen Yang.

Akhirnya Wen Yang Terkejar Juga Dan Wen Yang Kemudian


Berbalik Dan Berteriak ,"Kalian Ini Sungguh Bodoh !! Apakah
Kalian Ingin Datang Mengantar Nyawa !!"

Sekali Lagi Wen Yang Menerjang Kearah Pasukan Wei Dan


Membunuh Ratusan Prajurit, Kejadian Ini Sama Seperti
Sebelumnya Dimana Potongan Tubuh Dan Mayat
Bergelimpangan Dimana-Mana. Akhrinya Pasukan Wei Mundur
Dan Kali Ini Mereka Benar-Benar Tidak Berani Mengejarnya
Lagi.
Kejadian Ini Akhirnya Mengingatkan Para Orang-Orang Di Wei
Dengan Apa Yang Dilakukan Zhao Yun Ketika Berada Di Dan
Yang Dimana Seorang Diri Lolos Dari Ratusan Ribu Prajurit Wei.

Wen Qin Tidak Pernah Sampai Ditempat Tujuannya. Didalam


Kegelapan Dia Kehilangan Arah Sehinga Pada Pagi Harinya Dia
Baru Bisa Menemukan Arah Dan Kembali. Dia Melihat Tanda-
Tanda Pertempuran Dan Pasukan Wei Yang Memenangkannya,
Dia Segera Mengerahkan Pasukannya Ke Shouchun.

Komandan Yin Damu Yang Menemami Sima Shi Pada Ekspedisi


Kali Ini Sebenarnya Bukanlah Bawahan Sima Shi, Dia Adalah
Orang Kepercayaan Cao Shuang Dan Dia Masih Menyimpan
Dendam Atas Kematian Tuannya Itu. Dia Tengah Menunggu
Kesempatan Untuk Membalas Dendam Dan Sekarang Dia
Melihat Sima Shi Sangat Sakit Maka Dia Berpikir Untuk
Memastikan Kehancuran Sima Shi Dengan Menjadi Sekutu Wen
Qin.

Akhirnya Dia Bertemu Dengan Sima Shi Dan Berkata, "Wen Qin
Tidak Memiliki Niat Memberontak, Dia Dihasut Oleh Guanqiu
Jian. Jika Kau Mau Mengijinkan Aku Pergi Dan Berbicara
Padanya Maka Dia Akan Berkerja Untukmu."

Sima Shi Mengijinkan Dia Mencoba Dan Yin Damu Kemudian


Segera Pergi Untuk Menemui Wen Qin.

Ketika Yin Damu Bertemu Wen Qin Yang Sedang Dalam


Perjalanan Ke Shouchun Dia Berkata, "Apakah Kau Mengenali
Aku ?"

Wen Qin Awalnya Tidka Mengenalinya.

Yin Damu Kemudian Melepaskan Helmnya Sehingga Wajahnya


Sekarang Kelihatan Dan Berkata, "Tuan Wen Qin Mengapa Kau
Tidak Berhenti Sebentar Untuk Berbicara ?"

Kemudian Setelah Tenda Disiapkan, Yin Damu Dan Wen Qin


Mulai Berbincang-Bincang. Yin Damu Menjelaskan Pada Wen
Qin Bahwa Sima Shi Sudah Sakit Keras Dan Akan Segera
Meninggal, Dan Dia Menginginkan Agar Wen Qin Berkerja Sama
Dengannya. Tetapi Wen Qin Tidak Mengerti Maksud Yin Damu
Dan Dia Memamki Yin Damu Serta Mengancam Akan
Memanahnya. Yin Damu Hanya Dapat Kembali Dengan
Sedihnya.

Ketika Wen Qin Tiba Di Shouchun, Dia Melihat Bahwa Kota Itu
Telah Diduduki Pasukan Wei Dibawah Zhuge Dan, Dia Berusaha
Untuk Pergi Ke Xiangcheng Tetapi 3 Pasukan Dibawah Hu Zun,
Wang Ji Dan Deng Ai Mengejarnya Dan Menyerangnya. Dia
Merasa Bahwa Pasukannya Tidak Akan Mungkin Dapat Menahan
Serangan Ini, Akhirnya Dia Memutuskan Pergi Ke Wu Dan
Berkerja Pada Sun Jun.

Guanqiu Jian Yang Berada Di Xincheng Telah Mendengar Bahwa


Kota Shouchun Telah Jatuh Dan Wen Qin Telah Gagal Serta
Kabur Ke Wu. Sementara 3 Pasukan Wei Akan Segera Datang
Dan Mengepung Kotanya. Dia Kemudian Mengumpulkan
Pasukanya Dan Segera Keluar Untuk Mencoba Peruntungannya.

Ketika Dia Keluar Dari Kota, Pasukannya Akhirnya Bertemu


Dengan Deng Ai. Guanqiu Jian Meminta Ge Yong Untuk
Menantang Deng Ai, Tetapi Ge Yong Langsung Tewas Hanya
Dalam Satu Jurus Oleh Deng Ai. Pasukan Wei Segera
Menyerang Dan Guanqiu Jian Melawan Dengan Gagah Berani,
Tetapi Pasukannya Akhirnya Menjadi Kacau. Pasukan Lainnya
Dibawah Wang Ji Dan Hu Zun Akhirnya Tiba Dan Sekarang
Guanqiu Jian Benar-Benar Terkepung. Dia Segera Mencari Jalan
Keluar Dan Akhirnya Bersama Dengan 1 2 Orang Berkuda Dia
Melarikan Diri Ke Shenxian.

Dikota Shenxian, Gubernur Song Bai Menerima Guanqiu Jian.


Didalam Perjamuan Guanqiu Jian Berusaha Menghilangkan
Kesedihannya Dengan Meminum Arak Sampai Mabuk Berat.
Ketika Dia Telah Tidak Sadar Maka Dia Dibunuh Oleh Song Bai.
Kepalanya Diserahkan Kepada Wei Sebagai Bukti Dan
Pemberontakan Ini Pun Berakhir Sudah. Kedamaian Kembali
Diselatan Sungai Huai.

Penyakit Sima Shi Semakin Memburuk Dan Tampaknya


Kesembuhan Sudah Mustahil. Dia Kemudian Memanggil Zhuge
Dan Kedalam Kemahnya Dan Memberinya Gelar Jendral Yang
Menaklukan Timur Serta Komandan Seluruh Pasukan Di Yang
Zhou. Segera Setelah Itu Paskan Kembali Ke Xuchang.

Sima Shi Mulai Mengalami Halusinasi. Setiap Malam Dia Merasa


Gelisah Dengan Penampakan 3 Pejabat Yang Pernah Dibunhnya
(Zhang Qi, Li Feng Dan Xiahou Xuan). Dia Tahu Bahwa Ajalnya
Telah Mendekat. Dia Segera Memanggil Adiknya, Sima Zhao
Yang Segera Datang Untuk Mendengarkan Wasiat Terakhir.

Kata Sima Shi, "Tanggung Jawab Kita Sungguh Berat. Tidak


Ada Yang Dapat Memberikan Ketenangan. Kau Harus Terus
Melanjutkan Rencanaku Dan Juga Kebijakanku. Kau Harus
Sangat Berhati-Hati Dalam Mempercayai Orang Lain Jika Tidak
Maka Kau Akan Membawa Kehancuran Kepada Seluruh
Keluarga Kita."

Kemudian Sima Shi Menyerahkan Stempel Jabatan Kepada


Sima Zhao. Sima Zhao Masih Menanyakan Beberapa
Pertanayan Tetapi Dengan Erangan Yang Panjang Akhirnya
Sima Shi Meninggal Dunia. Saat Itu Adalah Buan Ke 2 Pada
Tahu Ke 2 Masa Zheng Yuan(Tahun 2 56 M).

Sima Zhou Memberitahukan Pada Kaisar Wei Mengenai Hal Ini


Dan Kaisar Kemudian Mengeluarkan Titah Khusu Agar Sima
Zhao Tetap Berada Di Xuchang Untuk Berjaga Jika Wu
Menyerang. Perintah Ini Sebenarnya Tidak Disukai Oleh Sima
Zhao Tetapi Dia Merasa Ragu Untuk Melakukan Sesuatu.

Sima Zhao Meminta Pendapat Zhong Hui Yang Berkata,


"Kematian Kakakmu Telah Menguncang Negara Ini. Jika Kau
Tetap Berada Disini Maka Suatu Hal Akan Terjadi Diibukota Dan
Itu Akan Merugikanmi. Jika Saat Itu Terjadi Maka Semuanya
Sudah Terlambat."

Segera Sima Zhao Meninggalkan Xuchang Dan Berkemah Di


Sungai Luo. Manuver Ini Mengelisahkan Kaisar Wei, Cao Mao.

Akhirnya Cao Mao Mengirim Wang Su Dengan Titah


Mengangkat Sima Zhao Sebagai Wali Negara Dengan
Kekuasaan Dapat Mengontrol Seluruh Departemen Dan Juga
Kementrian. Sima Zhao Datang Ke Luo Yang Untuk Berterima
Kasih Kepada Kaisar. Setelah Ini Semua Urusan Apapun Harus
Melalui Dan Sepengetahuan Sima Zhao.

Ketika Berita Ini Sampai Ke Cheng Du, Jiang Wei Berpikir


Bahwa Saatnya Telah Tiba Untuk Memulai Ekspedisi Lagi, Jadi
Dia Menuliskan Surat Kepada Kaisar Liu Shan.

"Sima Shi Baru Saja Meninggal Dan Sima Zhao Yang


Mengantikan Posisinya Tidak Akan Dapat Meninggalkan Luo
Yang Sampai Dia Mengkonsolidasikan Posisinya. Oleh Karena
Itu Aku Memohon Agar Diijinkan Untuk Menyerang Wei."

Kaisar Liu Mengijinkan Dan Akhirnya Pasukan Dikerahkan.

Tetapi Zhang Yi, Jendral Yang Menguasai Barat, Menentang


Keputusan Ini Dan Berkata, "Shu Bukanlah Negara Besar Dan
Sumber Dayanya Tidak Banyak. Oleh Karena Itu Ekspedisi Yang
Mahal Seperti Ini Harus Dihindarai. Kebijakan Negara Harusnya
Meningkatkan Kualitas Kehidupan Penduduk Kita. Berpikir Yang
Terbaik Untuk Prajurit Dan Penduduk, Itu Adalah Jalan Untuk
Mempertahakan Negara."

"Kau Salah, Sebelumnya Perdana Menteri Kita Yang Hebat,


Zhuge Liang, Telah Melakukan 6 Kali Ekspedisi Untuk
Menyerang Ke Utara Tetapi Gagal Untuk Mencapai Tujuannya
Ini. Sayangnya Dia Meninggal Tanpa Menyelesaikan Tugas Ini.
Tetapi Dia Telah Berpesan Padaku Untuk Terus Melanjutkan
Upaya Ini Dan Aku Harus Setia Serta Menunjukan Bahwa Aku
Dapat Melaksanakan Perintahnya. Jika Aku Gugur Dalam
Usahaku Ini Maka Aku Akan Gugur Tanpa Penyesalanan.
Sekarang Ini Adalah Kesempatan Kita Dan Jika Kita
Melewatinya Aku Tidak Berpikir Kita Akan Mendapatkan
Kesempatan Yang Lebih Baik Lagi."

"Yang Kau Katakan Benar. Mari Kita Mengirim Pasukan Kavaleri


Ringan Ke Bao Han Untuk Merebut Nanan Dan Dengan Begitu
Maka Kita Akan Menjadikan Tempat Itu Markas Pasukan Kita."

Kemudian Zhang Yi Berkata, "Penundaan Akan Menyebankan


Kekalahan. Kita Harus Menuruti Prinsip Berperang Didalam
Buku Perang, Seranglah Dimana Musuh Tidak Siap Dan
Munculah Dimana Mereka Tidak Mengharapkan Kita Ada.
Serangan Yang Cepat Akan Membuat Pasukan Wei Terkeju Dan
Kita Akan Mendapatkan Keberhasilan."

Akhirnya Jiang Wei Memimpin 50.000 Prajurit Menuju Bao Han.


Ketika Dia Sampai Di Sungai Yao, Mata-Mata Melaporkan
Kedatangan Wang Jing, Penjaga Kekaisaran Wilayah Yong Zhou
Yang Membawa 70.000 Prajurit Untuk Menghadangnya. Jiang
Wei Memberikan Perintah Kepada Zhang Yi Dan Xiahou Ba Dan
Setelah Mereka Bergerak Dia Segera Membawa Pasukan
Utamanya Menuju Sungai Yao.

Wang Jing Maju Kedepan Untuk Berbicara Pada Jiang Wei.

"Wu, Shu Dan Wei Sekarang Telah Menjadi 3 Negara. Kenapa


Kau Terus Menyerang Perbatasan Kamu Berulang Kali ?"

Jiang Wei Berkata, "Karena Sima Shi Menurunkan Takhta


Tuannya Tanpa Karena Yang Jelas Dan Ini Membuat Negara
Tetangga Bersatu Untuk Menghukum Perbuatan Itu. Lebih Lagi,
Negerimu Adalah Negeri Musuh Yang Sejak Dahulu Seharusnya
Menjadi Milik Han."

Kemudian Wang Jing Berbalik Dan Berkata Ke 4 Jendralnya,


Zhang Ming, Hua Yong, Liu Dan Dan Zhu Fang, "Kalian Lihat
Bahwa Musuh Menempatkan Pasukannya Didepan Sungai Jadi
Pasukannya Harus Menang Atau Tenggelam. Walaupun Jiang
Wei Ini Gagah Berani Tetapi Kita Lebih Banyak Dari Pada
Mereka Dan Kita Bersama Dapat Menyerangnya Dan
Memaksanya Mundur."

Ke 4 Jendral Itu Berkuda 2-2 Dan Menyerang Jiang Wei. Jiang


Wei Berusaha Menahan Beberapa Serangan, Tetapi Akhirnya
Dia Segera Mundur Kekemahnya. Saat Ini Wang Jing
Memerintahkan Pasukannya Untuk Maju Menyerang. Jiang Wei
Kabur Menuju Sungai.

Setelah Dia Mendekat Kesungai Dia Berteriak, "Bahaya Telah


Tiba, Jendral ! Sekarang Kalian Harus Melakukan Yang Terbaik
!"
Jendralnya Keluar Dari Tempat Persembunyian Disisi-Sisi2 Jalan
Dan Menyerang Pasukan Wei Yang Terkejut. Pasukan Xiahou Ba
Dan Zhang Yi Terus Menekan Pasukan Wei Hingga Akhirnya
Mereka Mundur Dan Terdesak. Jiang Wei Berserta Pasukan
Utama Segera Membantu Penyerangan Dan Membuat Pasukan
Wei Tambah Kebingungan. Mayat-Mayat Bergelimpangan
Sejauh 10 Li Dari Tepi Sungai.

Wang Jing Dan 100 Orang Berkuda Berusaha Kabur Ke Di Dao,


Setelah Masuk Kekota Itu Dia Segera Mengunci Gerbang Dan
Bertahan.

Setelah Jiang Wei Membagikan Hasil Pampasan Perang Dan


Memberikan Jamuan Selamat Kepada Pasukannya, Dia
Berencana Untuk Menyerang Di Dao, Tetapi Zhang Yi
Menentang Usulan Ini.

"Jendral Kau Telah Memenangkan Pertempuran Hari Ini. Jika


Kau Mencoba Menyerang Lagi Maka Kita Hanya Seperti
Menambahkan Kaki Pada Ular."

Kata Jiang Wei, "Ketika Pasukan Kita Kalah Dahulu, Mereka


Tetap Ingin Menguasai Kembali Seluruh Daerah Utara.
Sekarang Musuh Kita Telah Dikalahkan Dan Semangan
Pasukannya Telah Jatuh. Kota Ini Dapat Dengan Mudah Kita
Rebut Jadi Kau Tidak Perlu Lagi Menjatuhkan Semangat
Pasukan Kita."

Akhirnya Diputuskan Unutk Menyerang Di Dao Walaupun Zhang


Yi Tetap Memprotesnya.

Chen Tai, Komandan Yong Zhou Sedang Ingin Untuk


Membalaskan Kekalahan Wang Jing Ketika Deng Ai Tiba
Dengan Pasukannya. Chen Tai Menyambutnya Dan Kemudian
Deng Ai Berkata Bahwa Dia Membawa Titah Kaisar Untuk
Membantu Mengalahkan Pasukan Shu.

Deng Ai Menjelaskan Rencanaya, "Mereka Mendapatkan


Kemenangan Di Sungai Yao Dan Jika Mereka Berhasil
Mendapatkan Bantuan Dari Suku Qiang Untuk Melakukan
Kekacauan Didaerah Barat Laut Dan Disekitar Perbatasan Utara
Maka Kita Akan Celaka. Jika Mereka Tidak Berpikir Seperti Itu
Dan Berusaha Merebut Di Dao Mereka Hanya Akan Mebuang2
Tenaga Saja Untuk Merebut Tempat Itu. Kita Akan
Menempatkan Pasukan Kita Disekitar Gunung Xiang Ling
Sehinngga Kita Dapat Memperhatikan Mereka Dan Menyerang
Mereka Jika Ada Kesempatan. Dengan Begini Kita Akan
Mendapatkan Kemenangan."

"Rencana Ini Sungguh Baik !"

Kemudian 2 0 Kelompok Pasukan Yang Masing-Masing 50


Orang Dan Mereka Diperintahkan Untuk Menuju Daerah
Tenggara Di Dao Dan Bersembunyi Dilembah2. Mereka
Diperintahkan Untuk Memasang Berbagai Bendera Dan
Lambang2 Pasukan Wei Serta Membunyikan Genderang Perang
Jika Mereka Melihat Pasukan Shu Melintas Serta Harus
Membuat Api Unggun Raksasa Ketika Malam Tiba. Sementara
Itu Chen Tai Dan Deng Ai Dengan 40.000 Prajurit Menuju
Kearah Pasukan Shu.

Pasukan Shu Sedang Bergerak Ke Di Dao Dan Melakukan


Pengepungan Kesekeliling Kota. Tetapi Kejatuhan Kota Itu
Tampaknya Masih Sangat Jauh Dan Jiang Wei Mulai Ragu. Dia
Berpikir Bahwa Rencananya Tidak Seperti Yang Dibayangkan.

Tiba-Tiba Salah Satu Prajurit Berkuda Shu Datang Melaporkan,


"2 Pasukan Musuh Mendekat Dengan Cepat, Yang Satu
Dipimpin Oleh Chen Tai Dan Yang Lain Oleh Deng Ai."

Jiang Wei Segera Memanggil Xiahou Ba Yang Berkata, "Aku


Telah Menceritakan Mengenai Deng Ai Kepadamu Berulang Kali.
Dia Ini Sangat Gagah Berani Juga Penuh Siasat Dan Strategi,
Dia Juga Suka Mempelajari Topografi Militer. Dan Karena Dia
Telah Tiba Maka Kita Harus Mengerahkan Seluruh Kemampuan
Kita Untuk Menghadapinya."

Jiang Wei Berkata, "Kita Akan Menyerang Sebelum Dia Bisa


Beristirahat Dan Pasukannya Pasti Sangat Kelelahan Saat Itu."

Zhang Yi Diperintahkan Untuk Tetap Melanjutkan Pengepungan


Sementara Itu Jiang Wei Dan Xiahou Ba Menghadapai Pasukan
Wei. Jiang Wei Menghadapi Deng Ai Dan Xiahou Ba Menghadapi
Chen Tai.

Sebelum Jiang Wei Bisa Bpergi Jauh, Tiba-Tiba Dia Mendengar


Suara Ledakan Dan Segera Bunyi Genderang Perang Terdengar
Serta Api Besar Terlihat Dikejauhan Dan Jiang Wei Melihat
Berbagai Bendera Serta Panji-Panji Perang Wei Disekelilingnya.

"Aku Telah Jatuh Kedalam Perangkap Deng Ai !" Kata Dia.

Dia Segera Mengirim Perintah Kepada Xiahou Ba Dan Zhang Yi


Untuk Mundur Segera Dan Dia Akan Menjaga Barisan Paling
Belakang. Ketika Zhang Yi Dan Xiahou Ba Telah Mundur, Dia
Mengikuti Mereka Sampai Ke Han Zhong. Jiang Wei Terus
Mendengar Suara Pasukan Musuh Mengejar Mereka Dan Juga
Bendera-Bendera Musuh Tetapi Musuh Tidak Pernah
Menyerangnya. Setelah Pasukan Shu Berhasil Sampai Di Han
Zhong Baru Dia Mengetahui Bahwa Semua Itu Ternyata
Hanyalah Taktik Deng Ai Saja Dan Sebenarnya Tidak Pernah
Ada Pasukan Yang Bersembunyi Atau Mengejarnya.

Dia Berkemah Di Zhong Ti Dan Untuk Jasanya Serta


Kesuksesan Di Sungai Yao, Jiang Wei Dianugerahi Pangkat Wali
Negara Dan Segera Perayaan Berlangsung. Segera Setela
Perayaan Itu Berakhir, Dia Mulai Membicarakan Lagi Mengenai
Ekspedisi Menyerang Wei.

Zhuge Dan Melawan Sima Zhao.

Jiang Wei Berkemah Di Zhong Di. Pasukan Wei Berkemah


Disekitar Di Dao. Wang Jing Menyambut Chen Tai Dan Deng Ai
Dan Mempersiapkan Perjamuan Untuk Merayakan Keberhasilan
Mengalahkan Pasukan Shu. Kemudian Chen Tai Menulis
Laporan Kepada Kaisar Cao Mao Yang Mengambarkan
Kehebatan Dari Deng Ai. Kaisar Cao Mao Lalu Memberikan
Deng Ai Gelar Jendral Yang Menentramkan Barat. Untuk
Menjaga Keamanan Disana Maka Deng Ai Diperintahkan Untuk
Menjadi Komandan Menjaga Daerah Barat. Dia Dan Chen Tai
Ditempatkan Di Yong Zhou Dan Liang Zhou.
Setelah Deng Ai Berterima Kasih Pada Kaisar, Chen Tai
Kemudian Mengadakan Lagi Jamuan Besar Untuk
Menghormatinya Dan Dia Berkata, "Jiang Wei Melarikan Diri
Dimalam Hari Karena Sekarang Dia Patah Semangat Dan
Tentunya Dia Tidak Akan Berani Untuk Kembali."

"Aku Pikir Dia Akan Kembali." Jawab Deng Ai Dengan


Tersenyum , "Aku Dapat Memberikan 5 Alasan Kenapa Dia
Akan Melakukannya."

"Ohh, Begitukah ?" Tanya Deng Ai Keheranan.

"Yang Pertama, Walaupun Pasukan Shu Sudah Mundur Tetapi


Mereka Memiliki Kepercayaan Diri Yang Tinggi Sedangkan
Pasukan Kita Adalah Pasukan Yang Jauh Dari Keluarganya
Sehingga Kurang Begitu Bersemangat. Yang Kedua Pasukan
Shu Ini Telah Dilatih Dan Diberikan Semangat Yang Tinggi Oleh
Zhuge Liang Serta Mudah Sekali Dimobilisasikan. Sedangkan
Jendral Kita Berasa Dari Berbagai Daerah Yang Jauh Dengan
Berbeda2 Masa Kerjanya Serta Pasukan Kita Berbeda-Beda
Kemampuannya Sehingga Sulit Untuk Dimobilisasi. Yang Ke3,
Pasukan Shu Sering Menggunakan Perahu Untuk Bergerak
Sehingga Mereka Lebih Cepat Sampai Didaerah Kita Dan Dalam
Keadaan Yang Masih Segar. Pasukan Kita Sangat Lemah Di Air
Dan Lebih Sering Berjalan Kaki Didarat Dan Ini Membuat Letih
Pasukna Kita. Yang Ke Empat, Di Dao, Long Xi, Na Nan Dan Qi
Shan Adalah Tempat Yang Cocok Untuk Bertahan Ataupun
Dijadikan Basis Penyerangan, Oleh Karena Itu Pasukan Shu
Dapat Menyembunyikan Niat Mereka Dan Menyerang Kapan
Saja Mereka Mau. Sedangkan Kita Harus Menjaga Banyak Titik
Dan Mempertahankannya Sehingga Pasukan Kita Terpecah-
Pecah. Dan Yang Ke Lima, Jika Mereka Datang Menggunakan
Jalur Long Xi Dan Na Nan Maka Mereka Akan Mendapatkan
Suply Makanan Dari Pasukan Qiang Dan Jika Mereka Memilih
Melewati Qishan Maka Mereka Akan Mendapatkan Ladang
Gandum Disana. Kelima Alasan Inilah Yang Membuatku Yakin
Bahwa Mereka Akan Kembali Menyerang."

Chen Tai Sangat Terkesima Mendengar Penjelasan Ini Dari


Deng Ai.
"Tuan, Pandanganmu Sungguh Seperti Dewa. Aku Pikir Kita
Tidak Perlu Khawatir Dengan Musuh Lagi Jika Kau Ada Disini."

Kedua Orang Itu Langsung Menjadi Sahabat Baik Walaupun


Perbedaan Usia Yang Sangat Jauh Diantara Mereka. Deng Ai
Menghabiskan Waktu Melatih Tentara Serta Mengamati Titik2
Strategis Untuk Menempatkan Pasukannya.

Sementara Itu Di Zhong Ti Didalam Sebuah Perjamuan, Jiang


Wei Kembali Menyarankan Untuk Menyerang Wei.

Tetapi Asisten Sekertariat Negara, Fan Jian Menentang Usulan


Itu, "Jendral, Kau Telah Gagal Berulang Kali Dalam
Ekspedisimu, Kau Belum Pernah Mendapatkan Kemenagan
Yang Utuh. Tetapi Sekarang Musuh Di Sungai Yao Telah
Mengakui Kehebatanmu Dan Kenapa Kau Masih Tidak Puas
Juga ? Kesempatan Untuk Berhasil Sangat Kecil Dan Kau
Mempertaruhkan Apa Yang Telah Kau Dapat Ini."

Jiang Wei Menjawab, "Kau Hanya Berpikir Mengenai Hal-Hal


Sederhana Saja Tetapi Kau Tidak Melihat Bahwa Kita Memiliki 5
Alasan Untuk Menang."

Lalu Orang-Orang Disana Bertanya Apa Ke 5 Alasan Itu.

"Yang Pertama, Semangat Pasukan Tentara Wei Sedang Jatuh


Karena Mereka Terlalu Lama Belum Dirotasi, Sementara
Pasukan Kita Sedang Tinggi. Jika Kita Menyerang Maka Kita
Akan Mendapatkan Keberhasilan. Yang Kedua , Pasukan Kita
Dapat Bergerak Menggunakan Perahu Dan Oleh Karena Itu
Pasukan Kita Tidak Akan Letih, Berbeda Dengan Pasukan Wei
Yang Lebih Banyak Berjalan Kaki Sehingga Ketika Mereka
Berhadapan Dengan Kita Maka Mereka Sudah Keletihan. Yang
Ke3, Pasukan Kita Sudah Dilatih Dengan Sangat Baik
Sedangkan Pasukan Mereka Banyak Yang Baru Saja Di Rekrut.
Pasukan Mereka Hanya Seperti Hewan Gembalaan Saja Dan
Tidak Perlu Ditakuti. Yang Keempat, Kalau Kita Melewati Qi
Shan Maka Kita Dapat Memanen Gandum Untuk Makanan
Dimusim Gugur Ini. Sedangkan Alasan Yang Ke 5, Mereka
Harus Mempertahankan Banyak Wilayah Sehingga Pasukan
Mereka Terpecah-Pecah Sementara Kita Dapat Memfokuskan
Satu Serangan Dan Mereka Akan Sulit Untuk Mengumpulkan
Bantuan. Jika Kita Kehilangan Kesempatan Ini Maka Apakah
Kau Pikir Akan Ada Kesempatan Yang Lebih Baik ?"

Xiahou Ba Berkata, "Deng Ai Masih Sangat Muda, Tetapi Dia


Sangat Pandai Dan Licik. Dia Pasti Akan Berusaha Mati-Matian
Mempertahankan Daerahnya. Kemenangan Tidak Akan Mudah
Diraih Kali Ini."

"Kenapa Aku Perlu Takut Dengannya ? Kau Tidak Seharusnya


Menganggap Musuh Lebih Baik Dari Kita. Tetapi Walaupun
Begitu Aku Telah Memutuskan Dan Kita Akan Merebut Daerah
Barat Wei." Kata Jiang Wei.

Tidak Ada Yang Berani Lagi Membantah Jiang Wei Dan Dia
Sendiri Yang Memimpin Langsung Pasukannya. Akhirnya
100.000 Pasukan Shu Bergerak Dari Zhong Ti Ke Qi Shan.

Sebelum Mereka Sampi Di Qi Shan, Pasukan Pengintai


Melaporkan Bahwa Daerah Perbukitan Disekitar Tempat Itu
Sudah Dikuasai Oleh Pasukan Wei. Jiang Wei Kemudian Melihat
Sendiri Hal Ini Dan Dia Melihat Ada 9 Perkemahan Melintang
Seperti Naga Dan Posisinya Saling Mendukung Satu Dengan
Yang Lainnya.

"Xiahou Ba Berkata Benar Mengenai Orang Ini. Rencana


Perkemahan Seperti Ini Sungguh Sempurna, Hanya Orang
Seperti Tuan Zhuge Liang Saja Yang Dapat Membuat Yang
Lebih Baik Dari Ini."

Setelah Kembali Kedalam Pasukannya, Dia Berkata Pada Para


Jendralnya, "Mereka Pasti Tahu Aku Akan Datang Dan Aku Pikir
Pasti Deng Ai Berada Didaerah Ini Juga. Sekarang Beberapa
Dari Kalian Harus Bergiliran Menjaga Daerah Ini Dan
Mengirimkan Laporan Padaku Setiap Harinya. Kalian Harus
Merubah2 Warna Bendera Dan Pakaian Kalian Sehingga Hal Ini
Akan Mengalihkan Perhatian Musuh. Sementara Aku Akan
Menuju Dong Ting Dan Menyerang Na Nan." Kata Jiang Wei.
Bao Su Segera Mendirikan Perkemahan Ditempat Itu
Sementara Pasukan Utama Dipimpin Jiang Wei Bergerak
Menuju Dong Ting.

Segera Setelah Deng Ai Mendengar Musuh Terlihat Berada Di Qi


Shan, Dia Segera Membangun Perkemahan Disana Bersama
Chen Tai. Tetapi 10 Hari Telah Berlalu Tanpa Ada 1 Pasukan
Pun Yang Menyerangnya, Dia Segera Mengirim Mata-Mata
Untuk Memeriksa Apa Yang Sedang Terjadi. Mereka Tidak
Dapat Menemukan Apapun Dan Deng Ai Pun Akhirnya Naik
Keatas Puncak Gunung Untuk Melihat Sekelilingnya.

Dia Berkesimpulan Dan Berkata Pada Chen Tai, " Jiang Wei
Pasti Tidak Berada Dikemahnya. Dia Pasti Sedang Dalam
Perjalanan Merebut Na Nan. Pasukan Di Kemah Shu Itu Pasti
Hanya Sebagai Pengalih Saja. Jadi Jendral Aku Sarankan Kau
Menyerang Pasukan Shu Di Qi Shan Ini. Jika Berhasil Maka Kita
Akan Memotong Jalan Mundur Jiang Wei Dan Aku Akan
Mencoba Untuk Mengambil Kembali Na Nan Dari Angan Musuh.
Aku Akan Pergi Melalui Jalur Gunung Wu Chang Dan Jika Musuh
Melihat Aku Disana Maka Mereka Akan Mencoba Mengambil
Shang Gui. Didekat Tempat Itu Ada Sebuah Lembah Bernama
Lembah Kelam, Tempat Itu Merupakan Tempat Yang Tepat
Untuk Pasukan Penyergap Dimana Aku Akan Menunggu Jiang
Wei Disana Untuk Menyerang Gunung Wu Chang."

Chen Tai Kemudian Menjawab, "Aku Telah 2 0 Tahun Hidup


Ditempat Ini Dan Tidak Pernah Tahu Bahwa Ada Begitu Banyak
Kemungkinan Penempatan Pasukan Didaerah Ini. Kau Sungguh
Luar Biasa."

Akhirnya Deng Ai Bergerak Menuju Na Nan Dan Segera Mereka


Tiba Digunung Wu Chang Dimana Disana Mereka Mendirikan
Kemah. Dia Mengirim Anaknya Deng Zhong Dan Shi Zuan,
Masing-Masing Memimpin 5000 Prajurit Untuk Bersembunyi Di
Lembah Kelam.

Sementara Itu Jiang Wei Sedang Bergerak Diantara Dong Ting


Dan Na Nan.
Didekat Gunung Wu Chang Dia Berkata Pad Xiahou Ba, "Bukit
Itu Adalah Tujuan Kita, Aku Khawatir Deng Ai Telah Merebut
Tempat Itu."

Pasukan Shu Diperintahkan Untuk Segera Bergegas, Jiang Wei


Sangat Ingin Untuk Mencapai Bukit Itu Sebelum Musuh Tiba.
Tetapi Ternyat Dia Sudah Terlambat. Dia Mendengar Bunyi
Ledekan Dan Juga Genderang Perang Serta Bendera-Bendera
Dan Panji-Panji Perang Bertebaran, Semuanya Adalah Panji-
Panji Wei Dan Disalah Satu Panji-Panji Itu Terdapat Bendera
Besar Bertuliskan Deng Ai.

Hal Ini Sungguh Mengecewakan Dia, Pasukan Shu Akhirnya


Tertahan Dan Pasukan Wei Turun Dari Berbagai Arah Untuk
Menyerang Mereka. Jumlah Pasukan Wei Terlalu Besar Bagi
Pasukan Shu Untuk Memukul Mundur Mereka. Akhirnya
Pasukan Garis Depan Shu Harus Mundur Dan Ketika Pasukan
Utama Shu Tiba Pasukan Wei Telah Kembali Mundur Keatas
Bukit.

Jiang Wei Segera Menuju Bukit Itu Dan Menantang Bertempur,


Tetapi Tidak Ada Seorangpun Yang Menjawabnya. Pasukan Shu
Mulai Memaki-Maki Pasukan Wei Tetapi Mereka Gagal
Memprovokasi Pertempuran. Ketika Pasukan Shu Mulai Mundur,
Genderang Pasukan Wei Terdengar Tetapi Tidak Ada
Seorangpun Yang Muncul. Jiang Wei Kemudian Memimpin
Pasukannya Kembali Untuk Menaiki Bukit, Tetapi Pasukan Wei
Melemparkan Batu-Batu An Dan Balok2 Kayu Untuk Menahan
Pasukan Shu. Akhirnya Pasukan Shu Terpaksa Mundur.

Keeskan Harinya Pasukan Wei Menyerang Pasukan Shu Dengan


Tujuan Membakar Kereta-Kereta Persedian Pasukan Shu.
Pertempuran Berlangsung Dari Matahari Terbit Sampai Matahari
Terbenam.

Jiang Wei Melihat Bahwa Posisinya Tidak Menguntungkan


Akhirnya Mundur Dan Dia Mendiskusikan Rencana Baru Dengan
Xiahou Ba.

"Karena Kita Tidak Dapat Merebut Na Nan Maka Rencana


Terbaik Kita Adalah Menyerang Shang Gui."
Dia Meninggalkan Xiahou Ba Untuk Mengawasi Bukit Itu Dan
Dia Memimpin Pasukan Veteran Untuk Menuju Shang Gui.
Mereka Bergerak Sepanjang Malam Dan Mereka Tiba Di
Lembah Kelam Pada Subuhnya.

"Lembah Ini Sungguh Berbahaya, Jika Setelah Kita


Memasukinya Dan Ada Pasukan Musuh Memblokade Mulut Bukit
Ini Maka Kita Akan Menyesal."

Sementara Dia Masih Ragu Untuk Melanjutkan Atau Mundur,


Pasukan Pengintai Datang Melaporkan, "Kami Melihat Ada Awan
Debu Disekitar Bukit, Tampaknya Ada Pasukan Musuh Yang
Bersembunyi Ditempat Ini."

Akhirnya Perintah Diberikan Untuk Mundur. Pada Saat Itu


Pasukan Shi Zuan Dan Deng Zhong Keluar Untuk Menyerang.
Jiang Wei Akhirnya Mencoba Melawan Dan Mundur Pelan2.
Kemudian Deng Ai Sendiri Dnegna Pasukannya Muncul Dan
Pasukan Shu Harus Melawan Musuh Dari 3 Arah. Mereka Sudah
Sangat Terdesak Sampai Xiahou Ba Datang Membawa
Pasukannya Dan Akhirnya Selamatlah Jiang Wei.

Jiang Wei Mengusulkan Untuk Kembali Ke Qi Shan Tetapi


Xiahou Ba Menjawab, "Kita Tidak Dapat Kembali Kesana Karena
Chen Tai Telah Menghancurkan Pasukan Bao Su Dan Dia Telah
Terbunuh. Sekarang Yang Dapat Kita Lakukan Hanyalah
Kembali Ke Hanzhong."

Bab Sesudah: bagian 78

bagian 78

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 78


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:08
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 77

Bab Sebelum: bagian 76


Karena Dia Tahu Bahwa Tidak Mungkin Lagi Bisa Melewati Jalur
Dong Ting Maka Jiang Wei Memutuskan Menggunakan Jalan
Setapak Untuk Kembali Ke Han Zhong. Deng Ai Terus
Mengejarnya Dan Menyerang Pasukan Shu Dimana Saja
Terlihat. Jiang Wei Mengirim Pasukan Lainnya Untuk Bergerak
Lebih Dahulu Sementara Dia Akan Menjaga Pasukan Paling
Belakang.

Segera Chen Tai Tiba Dan Menyerang Jiang Wei. Jiang Wei Dan
Pasukannya Terkepung Dari Semua Arah. Dia Bertempur
Dengan Gagah Berani Tetapi Tidak Berhasil Menemukan Jalan
Keluar. Dia Dan Kudanya Sudah Sangat Kelelahan Ketika Zhang
Ni Yang Mengetahui Bahwa Pasukan Jiang Wei Terdesak Segera
Datang Membantunya. Zhang Ni Membuka Jalan Untuk Jiang
Wei, Tetapi Dalam Pertempuran Yagn Tidak Seimbang Itu
Zhang Ni Harus Mengorbankan Nyawanya Menahan Celah Bukit
Agar Pasukan Wei Tidak Dapat Mengejar Pasukan Shu.
Akhirnya Jiang Wei Dapat Juga Tiba Di Han Zhong.

Setelah Berhasil Mengalahkan Musuh, Chen Tai Dan Deng Ai


Mengadakan Perjamuan Kemenangan Dan Membagi-Bagikan
Hadiah Bagi Para Prajuritnya. Chen Tai Mengirimkan Lagi Surat
Ke Ibu Kota Yang Menceritakan Bagaimana Deng Ai Dengan
Sangat Hebat Dapat Mengalahkan Pasukan Shu. Sima Zhao
Memberikan Kenaikan Pangkat Pada Deng Ai Dan Juga Gelar
Kebangsawanan. Deng Zhong Juga Mendapatkan Imbalan Atas
Jasa-Jasanya Dipertempuran Kali Ini.

Pada Saat Itu Nama Era Di Wei Baru Diganti Dari Tahun Ke 3
Masa Cheng Yuan Menjadi Tahun Ke 1 Masa Gan Lu. Sima Zhao
Menjadi Komandan Seluruh Pasukan Kekaisaran Dan
Kemanapun Dia Pergi Selalu Disertai Oleh 3 .000 Prajurit
Bersenjata Lengkap Ditambah 100 Pasukan Kavaleri. Seluruh
Kekuasaan Pemerintahan Berada Ditangannya Dan Semua
Permasalahan Harus Selalu Melalui Dirinya.

Rencana Untuk Mengambil Alih Kekuasaan Selalu Berada Dalam


Pikirannyadan Pertanyaanya Itu Suatu Kali Secara Terang2an
Ditanyakan Oleh Jia Chong Anak Dari Jia Kui. Jia Chong
Memegang Jabatan Sebagai Penasehat Tinggi Di Istana Perdana
Menteri.
Jia Chong Berkata, "Tuan, Seluruh Kekuasaan Sekarang Telah
Berada Didalam Tanganmu Dan Seluruh Negeri Sekarang Hidup
Dengan Damai. Yang Kurang Hanya Tinggal Dirimu Untuk
Menjadi Kaisar Dan Kau Harus Mengetahui Siapa Saja Yang
Mendukungmu Dengan Rencana Ini."

Sima Zhao Berkata, "Ini Telah Menjadi Pikiranku Untuk Waktu


Yang Lama. Kau Dapat Menjadi Utusanku Menuju Timur Untuk
Mengetahui Bagaimana Tanggapan Mereka. Kau Dapat
Berpura-Pura Menjadi Utusanku Berterima Kasih Kepada
Pasukan Kita Disana Yang Telah Memenangkan Perang. Ini
Akan Menjadi Alasan Yang Bagus."

Segera Jia Chong Pergi Menuju Selatan Sungai Huai Dimaan


Disana Dia Bertemu Dengan Zhuge Dan. Zhuge Dan Ini Berasal
Dari Nan Yang Dan Merupakan Sepupu Dari Zhuge Liang.
Zhuge Dan Pergi Ke Wei Untuk Mencari Pekerjaan Tetapi Hanya
Mendapatkan Jabatan Kecil Ketika Zhuge Liang Masih Menjadi
Perdana Menteri Di Shu. Setelah Kematian Zhuge Liang, Karir
Zhuge Dan Meningkat Dengan Tajam. Dia Sekarang Menjadi
Bangsawan Gao Ping Dan Juga Komandan Seluruh Pasukan
Timur.

Jia Chong Bertemu Dengan Zhuge Dan Dan Meminta Dia Untuk
Mengatakan Pada Pasukannya Bahwa Perdana Menteri
Mengucapkan Terima Kasih Pada Mereka. Akhirnya Perjamuan
Besar Diadakan, Dan Ketika Jia Chong Dan Zhuge Dan Sudah
Terlena Oleh Arak Maka Jia Chong Mulai Bertanya Mengenai
Pandangan Zhuge Dan.

Jia Chong Berkata, "Belakangan Ini Di Luo Yang Banyak Yang


Menceritakan Tentang Kelemahan Kaisar Dan Ketidak-
Mampuannya Memimpin. Sekarang Jendral Sima Zhao Datang
Dari Keluarga Yang Terpandang Dan Telah Megabdi Lama
Sekali Kepda Wei. Jasa-Jasanya Dan Kebajikannya Telah
Setinggi Langit Dan Dia Adalah Orang Yang Tepat Untuk
Memimpin Wei. Bagaimana Menurut Pendapatmu ?"

Tetapi Zhuge Dan Menolak Pandangan Itu Dan Sebaliknya Dia


Berkata, "Kau Anak Jia Kui Komandan Yu Zhou Dan
Keluargamu Telah Menerima Banyak Kebaikan Dari Wei. Berani
Sekalu Kau Membicarakan Pemberontakan !!!"

Jia Chong Berkata, "Aku Hanya Mengatakan Apa Yang Orang-


Orang Lain Katakan."

Zhuge Dan Berkata, "Jika Negara Sedang Dalam Kesulitan


Maka Kita Seharusnya Membantunya Dan Menegakan Pondasi
Negara Walaupun Artinya Kita Harus Mati !!!"

Jia Chong Tidak Berkata Apa-Apa Lagi Dan Dia Segera Kembali
Untuk Bertemu Dengan Sima Zhao.

"Bedebah Itu !!!" Kata Sima Zhao Dengan Marahnya.

"Zhuge Dan Ini Sangat Populer Diselatan Dan Jika Dia


Didiamkan Terlalu Lama Maka Akan Menjadi Masalah Nanitnya
Buat Kita."

Sima Zhao Akhirnya Mulai Mengambil Beberapa Langkah. Dia


Menulis Surat Pada Yue Chen, Pelindung Kekaisaran Wilayah
Yang Zhou Dan Mengirim Utusan Pada Zhuge Dan Untuk
Membuatnya Sebagai Menteri Pekerjaan Umum. Hal Ini Artinya
Zhuge Dan Harus Datang Ke Ibu Kota.

Tetapi Zhuge Dan Telah Tahu Bahwa Hal Ini Adalah Jebakan
Dan Dia Kemudian Menginterogasi Utusan Itu Yang Mengatakan
Padanya Bahwa Yue Chen Mengetahui Semua Permasalahan
Ini.

"Bagaimana Dia Bisa Tahu ?"

"Jendral Sima Zhao Mengirimkan Surat Pribadi Kepadanya."

Utusan Itu Akhirnya Dihukum Mati. Kemudian Zhuge Dan


Berkata Pada Orang-Orang Kepercayaannya Dan Meminta
Mereka Membawa Pasukannya Mengikutinya Ke Yang Zhou.
Ketika Sampai Ditempat Itu Dia Melihat Bahwa Gerbang Kota
Ditutup Dan Ketika Dia Memanggil Untuk Dibukakan Tidak Ada
Yang Menjawab.
"Berani Sekali Yue Chen Memperlakukanku Seperti Ini ?" Kata
Zhuge Dan.

Dia Memerintahkan Pasukannya Untuk Membuka Paksa


Gerbang Itu. 10 Jendral Nya Turun Dari Kuda Dan Bersama 100
Praurit Lainnya Berusaha Untuk Menyebrangi Parit-Parit Dan
Menaiki Tembok Benteng Itu. Mereka Berhasil Membunuh Siapa
Saja Yang Menghalanginya Dan Membukakan Gerbang Kota
Bagi Zhuge Dan. Pasukan Zhuge Dan Yang Lainya Akhirnya
Masuk Kdalam Kota Dan Membakar Rumah-Rumah Disana
Dalam Perjalanannya Menuju Kediaman Yue Chen.

Yue Chen Bersembunyi Diatas Menara Jagam Tetapi Zhuge Dan


Menerobos Masuk Tempat Itu Dan Setelah Bertemu Yue Chen
Dia Berkata, "Ayahmu, Yue Jing Menikmati Kebaikan Wei Tetapi
Kau Membayar Kebaikan Itu Dengan Membantu Pemeberontak
Sima Zhao !"

Sebelum Yue Chen Dapat Berkata Apa-Apa, Zhuge Dan


Langsung Membunuhnya. Kemudian Dia Mengirim Surat Ke Luo
Yan Yng Menjelaskan Secara Detail Kesalahan2 Sima Yi Dan Dia
Mempersiapkan Pasukanya Untuk Bertempur. Dia
Mengumpulkan Seluruh Pasukan Dan Seluru Milisi Didaerah
Selatan Wei Sehingga Berjumlah 100.000 Prajurit Serta 40.000
Lagi Dari Pasukan Yue Chen Yang Sudah Dibunuhnya. Dia Jg
Mengirim Penasehatnya, Wu Gang Menuju Wu Untuk Meminta
Bantuan Dan Mengirimkan Zhuge Jing Sebagai Jaminannya
Atas Niat Baiknya.

Pada Saat Ini Sun Jun Telah Meninggal Dan Adiknya Sun Chen
Menjadi Perdana Menteri Di Wu. Sun Chen Adalah Orang Yang
Sangat Kejam Dan Emosional, Dia Telah Membunuh Banyak
Pejabat Dalam Jalannya Mendapatkan Kekuasaan. Beberapa
Diantara Pejabat Yang Dibunuhnya Adalah Jenddral Teng Yin,
Jendral Lu Ju Dan Menteri Wang Jun. Kaisar Wu, Sun Liang
Yang Walaupun Sangat Pandai Tetapi Sekarang Tidak Berdaya
Dalam Cengkaraman Kekuasaan Sun Chen.

Utusan Zhuge Dan, Wu Gang Membawa Zhuge Jing


Kekediaman Sun Chen Di Shi Dou, Disana Dia Ditanyakan
Maksud Kedatangannya.
Wu Gang Menjelaskan, "Zhuge Dan Adalah Sepupu Dari Zhuge
Liang. Zhuge Dan Telah Lama Berada Di Wei Dan Melihat Sima
Zhao Ingin Memberontak Dan Menekan Rakyat. Dia Ingin
Menghukum Sima Zhao Tetapi Pasukannya Tidak Cukup Kuat
Dan Dia Memohon Bantuan Dari Wu. Untuk Menunjukan
Kesungguhannya Dia Mengirimkan Anaknya Zhuge Jing Sebagai
Tanda Niatan Baik Ini."

Permintaan Wu Gang Akhirnya Dipenuhi Dan Sun Chen


Mengirim 70.000 Prajurit Wu Dibawah Pimpinan Quan Yi Dan
Quan Duan Sebagai Komandan Serta Yu Quan, Tang Zi Dan
Zhu Yi Sebagai Jendral Pembantu Komandan. Dia Juga
Menunjuk Wen Qin Sebagai Penasehat Militer Untuk Ekspedisi
Ini. Mereka Bergerak Melalui 3 Arah Untuk Menyerang Wei.

Wu Gang Kembali Ke Shou Chun Untuk Melaporkan


Keberhasilannya. Zhuge Dan Berpikir Bahwa Semuanya Akan
Baik-Baik Saja Dan Dia Mempersiapkan Pasukannya Untuk
Perang Kali Ini.

Sementara Itu Di Luo Yang, Surat Dari Zhuge Dan Membuat


Sima Zhao Marah, Dia Berharap Untuk Dapat Segera
Mengirimkan Pasukannya Sebagai Pembalasan Dendam, Tetapi
Jia Chong Meminta Tuannya Bersabar Dan Bertindak Hati-Hati.

"Tuanku, Kau Baru Saja Mendapatkan Kekuasaanmu Dari


Kakakmu. Dan Orang-Orang Masih Belum Cukup Untuk Dapat
Melihat Kebajikanmu. Jika Kau Meninggalkan Ibukota Dan Ada
Pemberontakan Lagi Maka Kau Akan Kehilangan Semua Hal Ini.
Lebih Baik Kau Meminta Ibu Suri Dan Kaisar Untuk Juga Turut
Pergi Dalam Ekspedisi Ini, Setelah Itu Maka Kita Tidak Perlu
Takut Apapun." Kata Jia Chong.

"Rencanamu Adalah Rencana Yang Baik." Kata Sima Zhao.

Sima Zhao Akhirnya Pergi Menuju Istana Dan Mengusulkan


Pada Ibu Suri Dengan Berkata, "Zhuge Dan Sekarang
Memberontak Dan Aku Ingin Menghukumnya. Aku Harap Kau
Mau Menemaniku Dalam Ekspedisi Ini Seperti Kaisar
Sebelumnya Lakukan."
Ibu Suri Ketakutan Tetapi Dia Tidak Berani Menolak Dan
Keeskokan Harinya Dia Meminta Kaisar Cao Mao Untuk Ikut
Juga.

Kaisar Cao Mao Berkata, "Jendral, Kau Adalah Komandan


Seluruh Pasukan Dan Kau Dapat Mempergunakan Mereka
Sekehendakmu. Mengapa Kau Meminta Aku Untuk Ikut Dalam
Ekspedisi Ini ?"

Sima Zhao Menjawab, "Yang Mulia Salah Jika Menolaknya.


Leluhur Yang Mulia Telah Melintasi Seluruh Negeri Ini Dan
Berharap Dapat Menyatukan Dunia Dalam Satu Kepemimpinan.
Dimana Saja Ada Lawan Yang Sebanding Maka Mereka Pasti
Akan Pergi Untuk Melawannya. Yang Mulia Harus Mengikuti
Contoh Itu Dan Membersihkan Seluruh Negeri Dari Para
Pemberontak. Aku Harap Yang Mulia Tidak Takut."

Cao Mao Yang Takut Pada Kekuasaan Sima Zhao Akhirnya


Setuju Dan Segera Titah Dikeluarkan Bagi Setiap Komandan
Untuk Memobilisasi Pasukan. Akhirnya Terkumpulah Pasukan
Sebanyak 2 60.000 Prajurit. Wang Ji Memimpin Pasukan Utama
Didepan Sedangkan Chen Qian Menjadi Wakilnya. Shi Bao
Diangkat Menjadi Inspektur Pasukan Dan Zhou Cai Menjadi
Pemimpin Pasukan Pelindung Kaisar. Pasukan Besar Itu Segera
Bergerak Keselatan.

Zhu Yi, Pemimpin Pasukan Wu Adalah Yang Pertama


Berhadapan Dengan Pasukan Wei Dan Kedua Belah Pasukan
Membentukan Formasinya. Zhu Yi Lalu Berkuda Kedepan
Pasukannya Untuk Menantang Pasukan Wei. Wang Ji Menjawab
Tantangan Itu Dan Hanya Dibutuhkan 3 Jurus Saja Sebelum
Akhirnya Zhu Yi Mundur. Tang Zi Kemudian Maju Mengantikan
Zhu Yi Tetapi Dapat Dikalahkan Juga Oleh Wang Ji. Setelah
Mengalahkan Mereka Berdua , Wang Ji Memerintahkan Pasukan
Wei Untuk Menyerang Langsung. Pasukan Wu Akhirnya Dapat
Dikalahkan Dan Harus Mundur Sejauh 3 0 Li Dan Berkemah
Disana. Mereka Mengirim Kabar Kekalahannya Ke Shou Chun.

Zhuge Dan Di Shou Chun Segera Memimpin Pasukannya Untuk


Mengabungkan Kekuatan Dengna Wen Qin Dan Kedua
Anaknya, Wen Yang Dan Wen Hu. Mereka Kemudian Bergerak
Langsung Menuju Pasukan Utama Sima Zhao.

Memobilisasi Tentara, Jiang Wei Menyerang Chang Cheng.

Mendengar Ancaman Pemberontakan Ini, Sima Zhao Meminta


Saran Dari 2 Pejabat Tingginya, Penasehat Pei Xiu Dan Asisten
Panglima Istana Kaisar Zhong Hui.

Zhong Hui Berkata, "Pasukan Wu Membantu Musuh Kita Karena


Dijanjikan Keuntungan Dan Oleh Karena Itu Kita Juga Dapat
Mempengaruhi Mereka Dengan Keuntungan Yang Lebih Besar
Lagi."

Sima Zhao Setuju Dengan Usulan Itu Dan Dia Mengirim Utusan
Membawa Perjanjian Ke Wu. Dia Juga Mengirimkan Shi Bao
Dan Zhou Cai Untuk Membawa Pasukan Dan Bersembunyi Di
Dekat Shou Chun.

Seperti Yang Telah Diperintahkan Sima Zhao, Wang Ji Dan


Chen Qian Menjadi Komandan Pasukan Veteran, Cheng Zu
Memimpin 3 0.000 Prajurit Untuk Menantang Bertempur
Sementara Chen Jun Membawa Beratus-Ratus Ribu Kereta
Persediaan Untuk Mendukung Operasi Militer Kali Ini.
Sebenarnya Banyak Dari Barang-Barang Ini Akan Ditinggalkan
Untuk Menarik Perhatian Musuh Yang Ingin Menjarahnya
Sehingga Pasukan-Pasukan Wei Dapat Menyerang Ketika
Mereka Tidak Siap.

Pada Hari Itu Zhuge Dan Memimpin Pasukan Di Tengah,


Sementara Zhu Yi Dan Wen Qin Memimpin Pasukan Di Kanan
Dan Kiri. Setelah Formasi Pasukan Diatur, Zhuge Dan Melihat
Kearah Pasukan Musuh Dan Dia Lihat Ditengah Pasukan Wei
Banyak Sekali Kereta-Kereta Persediaan. Kemudian Dia
Memimpin Pasukannya Untuk Menyerang, Dan Cheng Zu
Seperti Yang Telah Diperintahkan Segera Mundur Dengan
Meninggalkan Banyak Barang-Barang Persediaan Pasukan Wei.
Pasukan Wu Dan Zhuge Dan Langsung Menjarah Barang-
Barang Itu Ketika Mereka Melihatnya Sehinngga Mereka
Melupakan Bahwa Mereka Sedang Bertempur.
Sementara Hal Itu Sedang Berlangsung, Tiba-Tiba Terdengar
Suara Ledakan Dan Dari Kiri Serta Kanan Muncul Shi Bao Dan
Zhou Cai Menyerang Pasukan Wu Dan Zhuge Dan Yang Sedang
Asik Menjarah. Zhuge Dan Berusaha Untuk Keluar Dari
Kepungan Tetapi Pasukan Lain Dibawah Wang Ji Dan Chen Qian
Tiba Dan Pasukannya Mengalami Korban Yang Besar. Kemudian
Datanglah Sima Zhao Dan Pasuakan Utamanya, Dan Zhuge
Dan Akhirnya Terpaksa Mundur Ke Shou Chun Dimana Dia
Segera Menutup Gerbang Kota Dan Mempersiapkan
Pertahanan. Pasukan Wei Langsung Memutari Kota Itu Dan
Mengepungnya, Sementara Pasukan Wu Mundur Ke Kemah
Mereka Di An Feng. Pasukan Kaisar Pada Saat Itu Berkemah Di
Xiang Cheng.

Kemudan Zhong Hui Berkata, "Zhuge Dan Telah Dikalahkan


Tetapi Kota Dimana Dia Bertahan Sekarang Sangat Sulit
Ditaklukkan. Kota Itu Memiliki Persediaan Yang Cukup, Pasukan
Wu Juga Tidak Terlalu Jauh Dari Tempat Ini Dan Dapat
Memberikan Bantuan Jika Kita Menyerang Kota Itu. Pasukan
Kita Telah Mengepung Seluruh Kota Yang Berarti Pasukan
Musuh Didalam Kota Akan Bertahan Untuk Waktu Yang Sangat
Lama Atau Mereka Akan Menyerang Keluar Mati-Matian Untuk
Menembus Pengepungan Ini. Jika Mereka Menyerang Maka
Pasukan Wu Juga Akan Menyerang Dan Ini Membuat Posisi Kita
Sulit Karena Diserang Dari 2 Arah, Oleh Karena Itu Aku Usulkan
Bahwa Kita Hanya Menyerang Dari 3 Sisi Saja Dan Biarkan
Gerbang Selatan Terbuka Agar Pasukan Didalam Kota Dapat
Melarikan Diri. Jika Mereka Melarikan Diri Kita Dapat Mengirim
Pasukan Kavaleri Ringan Untuk Mengejar Mereka. Pasukan Wu
Tidak Memiliki Persediaan Yang Cukup Untuk Perang Yang
Panjang. Mereka Tidak Akan Menampung Seluruh Pasukan
Zhuge Dan Yang Kabur Dan Kita Hanya Perlu Menjaga Mereka
Saja Untuk Tidak Menyerang Ketika Kita Mengepung Kota."

"Kau Benar-Benar Zhang Liang Ku. Nasehatmu Sungguh Luar


Biasa !" Kata Sima Zhao Memuji Zhong Hui.

Komandan Wang Ji Yang Mengepung Gerbang Selatan


Diperintahkan Mundur.
Tetapi Di Kemah Wu Di An Feng Perdebatan Lain Sedang
Terjadi.

Sun Chen Berkata Pada Jendral Zhu Yi, "Jika Kita Tidak Dapat
Melewati Shou Chun Bagaimana Kita Berharap Dapat
Menyerang Dataran Tengah ? Sekarang Kau Harus Pergi
Membawa Pasukanmu Dan Menang Karena Kekalahan Artinya
Sama Dengan Mati !"

Zhu Yi Kembali Kekemahnya Dan Berbincang Dengan Yu Quan.

Yu Quan Berkata, "Gerbang Selatan Dari Shou Chun Tidak


Dikepung Musuh Dan Aku Akan Memimpin Sebagian Dari
Pasukanku Untuk Membantu Zhuge Dan. Kemudian Kau
Menantang Pasukan Wei Bertempur Dan Kami Akan
Membantumu Dari Dalam Kota Sehingga Kita Akan Menjepit
Pasukan Wei Dari Kedua Sisi."

Zhu Yi Berpikir Bahwa Rencana Ini Baik Sekali Dan Quan Yi,
Quan Duan Dan Wen Qin Bersedia Untuk Ikut Kedalam Kota
Dan Menjalankan Rencana Ini. Pasukan Wu Akhirnya Berhasil
Sampai Di Gerbang Selatan Dan Masuk Kedalam Kota.

Ketika Hali Ini Dilaporkan Pada Sima Zhao, Dia Berkata, "Ini
Adalah Rencana Musuh Untuk Menyerang Kita Dari 2 Arah."

Akhrinya Dia Memanggil Wang Ji Dan Chen Qian Serta


Memberitahukan Pada Mereka Untuk Membawa 5.000 Prajurit
Masing-Masing Dan Bersembunyi Dijalan Utama Yang Akan
Dilewati Pasukan Zhu Yi. Mereka Diperintahkan Untuk
Menyerang Pasukan Belakang Zhu Yi Untuk Membuat
Kekacauan.

Zhu Yi Membawa Pasukanya Menuju Kota Shou Chun Ketika


Tiba-Tiba Dia Mendengar Bunyi Pasukan Lain Tiba
Dibelakangnya. Pasukan Zhu Yi Yang Terkejut Atas Serangan
Ini Tidak Siap Untuk Melakukan Perlawanan Dan Akhirnya
Banyak Yang Melarikan Diri, Akhirnya Zhu Yi Terpaksa Kembali
Ke An Feng.

Ketika Sun Chen Mendengar Kekalahan Ini Dia Sangat Marah.


"Apa Gunanya Seorang Pemimpin Yang Selalu Saja Kalah !!!"

Dia Menghukum Zhu Yi Dengan Hukuman Mati Dan Dia


Memarahi Quan Wei Anak Dari Quan Duan Dan Berkata, "Jika
Kau Tidak Memukul Mundur Pasukan Wei Ini Maka Jangan
Sampai Aku Melihat Mukamu Lagi Ataupun Ayahmu."

Kemudian Sun Chen Kembali Ke Ibukota Jian Ye.

Ketika Hal Ini Diketahui Diperkemahan Pasukan Wei, Zhong Hui


Berkata Pada Tuannya, "Sekarang Kota Shou Chun Dapat
Diserang Karena Sun Chen Telah Pergi Dan Sudah Tidak Ada
Harapan Lagi Bagi Mereka Yang Terkepung Untuk Lolos."

Serangan Membabi-Buta Kemudian Dimulai. Quan Wei


Berusaha Mati-Matian Untuk Membuat Jalan Menuju Kekota
Shou Chun, Tetapi Dia Melihat Bahwa Shou Chun Sudah
Terkepung Dengan Rapat Dan Tidak Ada Harapan Baginya
Untuk Berhasil. Akhirnya Dia Pergi Dan Menyerah Pada Sima
Zhao, Yang Kemudian Dia Diperlakukan Dengan Sangat Baik
Dan Diberikan Pangkat Jendral.

Karena Terkesan Oleh Kebaikan Sima Zhao, Quan Wei Menulis


Surat Pada Ayahnya, Quan Duan Dan Pamannya, Quan Yi Agar
Mereka Mau Mengikutinya Dan Menyerah Pada Sima Zhao.
Akhirnya Quan Yi Dan Quan Duan Dengan Beberapa Ribu
Tentaranya Keluar Dan Menyerah Pada Wei.

Didalam Kota Zhuge Dan Sangat Sedih Mengetahui


Keadaannya.

Kedua Penasehatnya, Jiang Ban Dan Jiao Yi Datang Kepadanya


Dan Berkata, "Makanan Didalam Kota Telah Menipis Dan
Pasukan Kita Sungguh Banyak. Hal Ini Tidak Dapat Dibiarkan
Berlarut-Larut. Jendral, Kau Harus Membiarkan Pasukan Wu
Keluar Dan Mencoba Bertempur Habis2an Dengan Pasukan
Wei."

Zhuge Dan Kemudian Marah Pada Mereka.


"Kenapa Kalian Menyarakan Padaku Untk Menyeranga Padahal
Aku Sedang Berpikir Untuk Mempertahankan Kota Ini Sampai
Titik Darah Penghabisan ? Jika Kalian Menyarankan Hal Itu Lagi
Maka Kalian Akan Mati Sebagai Pengkhianat !"

Kedua Penasehat Itu Pergi Dan Diluar Mereka Saling Berkata


Satu Dengan Yang Lainnya, "Dia Telah Kalah ! Kita Tidak Dapat
Melakukan Yang Lainnya Kecuali Menyerah Jika Kita Tidak Mau
Mati."

Malam Itu Jiang Ban Dan Jiao Yi Kabur Melalui Tembok Kota
Dan Menyerah, Kedua Nya Diberikan Jabatan Oleh Sima Zhao.

Banyak Prajurit Didalam Kota Memilih Unutk Mencoba


Menyerang Keluar Tetapi Tidak Ada Yang Berani Mengatakan
Hal Itu Dihadapan Zhuge Dan.

Sementara Itu Zhuge Dan Melihat Bahwa Pasukan Wei


Membangun Tembok Tinggi Untuk Mengantisipasi Banjir
Musiman Dari Sungai Huai. Banjir Ini Adalah Harapan Zhuge
Dan Satu-Satunya Yang Memerintahkan Pasukannya Untuk
Mencoba Menghancurkan Tembok Yang Sedang Dibangun
Pasukan Wei Itu. Tetapi Kenyataannya Musim Gugur Kali Itu
Sangat Kering Dan Sungai Tidak Meluap.

Sementara Itu Juga Didalam Kota, Pasukan Zhuge Dan Sudah


Kehabisan Bahan Makanan Dan Segera Bahaya Kelaparan
Sudah Terlihat Didepan Muka. Wen Qin Dan Anak-Anaknya
Berusaha Menjaga Disiplin Pasukan, Tetapi Mereka Juga Melihat
Satu Demi Satu Prajurit Berjatuhan Karena Tidak Cukup
Makanan.

Wen Qin Kemudian Menghadap Zhuge Dan Untuk Mengajukan


Sebuah Rencana. Dia Berkata, "Pasukan Wu Harus Dikirim
Keluar Untuk Menghemat Makanan."

Sarannya Itu Membuat Zhuge Dan Sangat Marah.

"Apakah Kamu Mau Membunuhku Dengan Memintaku Mengirim


Pasukan Wu Untuk Pergi ?"
Wen Qin Akhirnya Dihukum Mati. Kedua Anaknya, Wen Yang
Dan Wen Hu Sangat Marah. Mereka Kemudian Membunuh
Siapa Saja Yang Ditemuinya Sampai Ke Gerbang Kota,
Kemudian Mereka Keluar Dari Kota Dan Menyerah Pada Wei.

Diperkemahan Wei, Sima Zhao Tidak Lupa Pada Apa Yang


Telah Diperbuat Wen Yang Dahulu Ketika Dia Seorang Diri
Menahan Seluruh Pasukan Wei. Pada Awalnya Sima Zhao Ingin
Menghukum Mati Wen Yan Tetapi Zhong Hui Mengusulkan Lain.

"Yang Menentangmu Adalah Ayahnya, Wen Qin. Tetapi Dia


Telah Meninggal Sekarang Dan Kedua Anaknya Datang
Kepadamu Karena Ingin Membalas Dendam. Jika Kau
Membunuh Mereka Yang Menyerah Maka Kau Hanya Akan
Memperkuat Semangat Orang-Orang Yang Bertahan Didalam
Kota."

Karena Melihat Bahwa Alasan Ini Masuk Akal Maka Sima Zhao
Menerima Penyerahan Diri Kedua Nya. Wen Yang Dan Wen Hu
Dibawa Masuk Kedalam Tenda Sima Zhao Dan Disana Mereka
Ditenangkan Dengan Kata-Kata Yang Manis Dan Juga Diberikan
Hadiah Serta Gelar Kebangsawanan. Sima Zhao Juga
Mengangkat Mereka Menjadi Jendral.

Setelah Berterima Kasih, Mereka Berdua Kemudian Berkuda


Kedepan Gerbang Kota Dan Berteriak, "Kami Telah Menerima
Banyak Kebaikan Dari Tuan Sima Zhao, Yang Tidak Saja
Mengampuni Kesalahan Kami Tetapi Juga Memberi Banyak
Hadiah. Kenapa Kalian Tidak Menyerah Saja ?"

Ketika Yang Lainnya Mendengar Hal Ini, Mereka Berkata Satu


Dengan Yang Lainnnya, "Wen Yang Adalah Musuh Sima Zhao
Tetapi Dia Dapat Diampuni Dan Diperlakukan Dengan Baik."

Akhirnya Pemikiran Untuk Menyerah Mulai Menyebar Diantara


Mereka. Ketika Zhuge Dan Mendengar Hal Ini, Dia Sangat Kesal
Dan Mengamati Siang Maupun Malam Mereka2 Yang
Tampaknya Ingin Menyerah. Dia Membunuh Banyak Orang
Yang Dicurigainya Untuk Mempertahakan Otoritasnya.
Zhong Hui Mendengar Apa Yang Terjadi Didalam Kota Dan Dia
Berkata Pada Sima Zhao Bahwa Saat Untuk Menyerang Kota
Telah Tiba. Sima Zhao Sungguh Senang Dan Dia
Memerintahkan Pasukannya Unutk Menyerang Dengan Janji2
Hadiah Yang Besar. Pasukan Wei Menyerang Kota Dengan
Sangat Dahsyatnya. Komandan Gerbang Utara, Zeng Xuan
Berkhianat Dan Dia Membukakan Gerbang Kota Untuk Pasukan
Wei.

Ketika Zhuge Dan Mendengar Musuh Telah Masuk Kedalam


Kota, Dia Memanggil Pengawalnya Dan Beruaha Untuk
Melarikan Diri. Dia Mengambil Jalan Kecil Menuju Gerbang
Selatan Dimaan Dia Bertemu Komandan Hu Fen Yang Menjaga
Gerbang Selatan. Hu Fen Ini Juga Berkhianat Dan Dia
Membunuh Zhuge Dan Serta Menahan Seluruh Pengikutnya.

Wang Ji Berusaha Masuk Dari Gerbang Barat Dimaan Disana


Dia Bertemu Dengan Jendral Wu, Yu Quan.

"Kenapa Kau Tidak Menyerah ?" Tanya Wang Ji

"Dimanakah Ada Yang Mengatakan Aku Harus Menyerah


Sementara Perintahku Adalah Mempertahankan Kota Ini ?"
Kemudian Dia Melepaskan Helm Nya Dan Dia Berkata,
"Kematian Yang Paling Diinginkan Setiap Prajurit Adalah Gugur
Dimedan Perang !"

Selesai Mengatakan Itu Dia Mengambil Kedua Pedangnya Dan


Dia Membunuh Siapa Saja Dengan Membabi Buta, Dia
Membunuh Puluhan Prajurit Wei Dan Melukai Puluhan Lainnya
Sebelum Akhirnya Dia Sendiri Tewas Karena Terlalu Banyak
Kehilangan Darah Akibat Lukaduanya.

Ketika Sima Zhao Memasuki Kota Dia Memerintahkan Agar


Seluruh Keluarga Zhuge Dan Dihukum Mati. Beberapa
Pengawal Zhuge Dan Ada Yang Tertangkap Hidup-Hidup Oleh
Sima Zhao Dan Mereka Ditawarkan Untuk Menyerah.

Mereka Semua Menolaknya Dan Berkata, "Kami Lebih Baik Mati


Mengikuti Tuan Kami Daripada Menyerah !"
Mereka Semua Digiring Keluar Kota Untuk Dipenggal, Tetapi
Sima Zhao Memerintahkan Agar Mereka Dipenggal Secara
Terpisah Satu Dengan Yang Lainnnya Dan Pada Saat Terakhir
Sebelum Hukuman Dilaksanakan Agar Mereka Diminta Sekali
Lagi Untuk Menyerah Agar Diampuni. Tidak Ada Satupun Dari
Mereka Yang Mau Menyerah Dan Mereka Semua Akhirnya
Dihukum Penggal. Karena Tergerak Dengan Hal Ini Akhirnya
Sima Zhao Menguburkan Mereka Semua Dengan Penuh Hormat
Dan Seraya Berkata, "Jika Saja Di Wei Lebih Banyak Orang
Seperti Mereka."

Selurh Pasukan Wu Yang Tersisa Akhirnya Menyerah Kepada


Sima Zhao.

Kemudian Pei Xu Berkata, "Orang Tua Dan Anak-Anak Dari


Prajurit-Prajurit Ini Hidup Disekitar Sungai Huai. Jika Kau
Melepaskan Mereka Maka Mereka Akan Kembali Ke Rumah
Mereka Masing-Masing Dan Mereka Akan Mengadakan
Pemberontakan Lainnya Lagi. Cara Yang Terbaik Adalah Untuk
Membunuh Mereka Semua."

Tetapi Zhong Hui Berkata,"Jangan Lakukan Hal Itu, Ketika


Dimasa Lalu Orang-Orang Melakukan Perang, Kebijakan Mereka
Adalah Untuk Menyatukan Seluruh Negara Dan Oleh Karena Itu
Mereka Hanya Membunuh Otak Dari Pemberontakan. Akan
Sangat Tidak Manusiawi Jika Kita Membunuh Mereka Semua.
Lebih Baik Biarkan Mereka Kembali Kerumahnya Masing-Masing
Sebagai Bukti Kemurahan Hati Tuan Kita."

"Aku Rasa Saran Itu Baik Sekali." Kata Sima Zhao. Akhirnya
Seluruh Pasukan Wu Dibebaskan Dan Diperbolehkan Kembali
Kerumah Mereka Masing-Masing .

Tnag Zi Tidak Berani Kembali Ke Wu Karena Takut Akan


Dihukum Mati Sun Chen, Akhirnya Dia Mengikuti Sima Zhao
Dan Membelot Ke Wei.

Seluruh Daerah Di Sungai Huai Telah Tenang Sekarang Dan


Sima Zhao Memutuskan Kembali Ke Ibukota.
Baru Saja Mereka Masuk Kembali Keibu Kota, Tiba-Tiba Utusan
Istana Datang Tergesa-Gesa Menemui Sima Zhao, "Jiang Wei,
Jendral Dari Shu Menyerang Chang Cheng Dan Mengacaukan
Jalur Suplai Kita Disana !"

Dan Sima Zhao Memanggil Semua Penasehat Militernya Untuk


Membicarakan Masalah Ini.

Pada Saat Ini Di Shu, Era Pemerintahan Baru Saja Berubah Dari
Tahun Ke 2 0 Masa Yang Xi Menjadi Tahun Ke 1 Masa Jing Yao
(Tahun 2 58 M), Kaisar Liu Chan Telah Memerintah Selama 3 6
Tahun Dan Sedang Menikmati Kehidupannya Yang Santai Di
Istana. Sementara Di Han Zhong, Jiang Wei Sibuk Mengurusi
Masalah Militer Dan Dia Baru Saja Memperkerjakan 2 Orang
Jendral Muda Yaitu Fu Qiang Dan Jiang Shu Yang Mana Kedua
Nya Sangat Disukainya. Mereka Diperintahkan Untuk Melatih
Tentara Untuk Keperluan Ekspedisi Mendatang.

Kemudian Datang Berita Kepadanya, "Zhuge Dan Sedang


Memberontak Untuk Mengalahkan Sima Zhao, Sun Chen Dari
Wu Juga Mengirimkan Banyak Tentara Untuk Membantunya.
Sima Zhao Sendiri Memimpin Pasukan Dari Wei Serta
Membawa Kaisar Wei Dan Ibu Suri Kemedan Perang."

Jiang Wei Berkata, "Kesempatan Baik Akhirnya Datang !"

Akhirnya Dia Pergi Ke Cheng Du Untuk Meminta Kaisar Liu


Chan Mengijinkannya Pergi Kembali Menyerang Wei.

Tetapi Menteri Qiao Zhou Mendengar Hal Ini Dan Dia Sangat
Sedih Karena Masalah Dalam Negeri Shu Sungguh Kacau.

Kata Dia Kepada Jiang Wei Didalam Suratnya, "Istana Sedang


Kacau, Kaisar Setiap Hari Hanya Bersenang2 Dan Bersantai
Saja, Dia Seperti Anak Kecil Dan Gemar Sekali Bermain
Jangkrik Dan Catur. Kaisar Memberikan Kepercayaan Kepada
Kasim Utama, Huang Hao Untuk Mengatur Seluruh Kebijakan
Pemerintahan. Urusan Negara Dinomor 2kan Demi Kesenangan
Kaisar Semata Dan Tampaknya Kaisar Hanya Mementingkan
Hal Itu. Kau Telah Memimpin Ekspedisi Berulang Kali Dan
Mengorbankan Banyak Nyawa Prajurit Kita Sehingga Keadaan
Negara Kita Makin Hancur."

Qiao Zhou Kemudian Menuliskan Sebuah Puisi Yang Berjudul


"Kerajaann Musuh" Yang Dia Kirimkan Kepada Jiang Wei.

Setelah Membaca Puisi Itu Jiang Wei Berkata, "Ini Hanyalah


Sebuah Tulisan Dari Seorang Kutu Buku !"

Jiang Wei Kesal Membacanya Dan Dia Membuang Puisi Itu


Ketanah Karena Kesalnya.

Jiang Wei Tidak Memperdulikan Protest Itu Dan Pasukan Pun


Dikerahkan. Sedangkan Di Istana Kaisar Liu Chan Ketika
Diberitahukan Hal Ini Bersikap Masa Bodoh Dan Mengijinkan
Jiang Wei Untuk Berperang Sementara Dia Merencanakan
Untuk Pergi Memancing.

Didalam Perjalanan Jiang Wei Bertanya Pada Fu Qian,


"Menurutmu Dari Mana Kita Harus Memulainya ?"

Fu Qian Menjawab, "Tempat Persediaan Pasukan Wei Berada Di


Chang Cheng Dan Kita Harus Merebut Dan Membakar
Persediaan Mereka. Mari Kita Pergi Ke Lembah Luo Lalu
Melintas Celah Shen. Setelah Merebut Chang Cheng, Kita Dapat
Menuju Qin Chuan Dan Setelah Itu Menyerang Chang An."

"Apa Yang Baru Saja Kau Katakan Cocok Dengan Rencana


Rahasiaku." Jawab Jiang Wei.

Akhirnya Pasukan Bergerak Kearah Bukit Luo Dan Kemudian


Melintas Celah Shen.
Komandan Di Chang Cheng Adalah Sima Wang, Sepupu Dari
Sima Zhao. Disana Persediaan Besar Berada Ditengah Kota
Tetapi Pertahanan Kota Itu Lemah. Sehingga Ketika Sima Wang
Mendengar Pasukan Shu Mendekat, Dia Dan Kedua Jendralnya,
Wang Zhen Dan Li Peng Segera Membuat Kemah 15 Li Dari
Tembok Kota Untuk Mencegah Pasukan Shu Mendekat.

Ketika Pasukan Musuh Tiba, Sima Wang Dan Kedua Jendralnya


Membawa Pasukannya Untuk Menemui Mereka.
Jiang Wei Berdiri Didepan Pasukannya Dan Berkata, "Sima
Zhao Telah Memaksa Kaisar Wei Untuk Pergi Dengannya Dalam
Perang Di Selatan, Hal Ini Artinya Dia Ingin Bertindak Seperti Li
Jue Dan Guo Si Sipengkhianat. Pemerintahanku Telah
Memerintahkan Untuk Menghukum Hal Ini. Oleh Karena Itu
Kuminta Kau Menyerah Secepatnya Karena Jika Tidak Maka
Kau Dan Seluruh Keluargamu Akan Kuhukum Mati !"

Sima Wang Berkata, "Kau Dan Pasukanmu Apakah Tidak Tahu


Diri !! Kau Telah Berulang Kali Menyerang Negeri Yang Lebih
Kuat. Jika Kau Tidak Segera Mundur Maka Akan Kupastikan
Tidak Ada Satu Orangpun Yang Kembali Ke Shu !!"

Setelah Kata-Kata Ini Jendral Wang Zheng Keluar Dari Barisan,


Tombaknya Bersiap Untuk Menyerang. Dari Pasukan Shu, Fu
Qian Maju Untuk Menjawab Tantang Ini Dan Kedua Jendral
Tersebut Bertempur. Setelah Beberapa Jurus, Fu Qian Berpura-
Pura Kalah. Wang Zhen Melihat Kesempatan Ini Berusaha
Untuk Menghabisi Lawannya Secepat Mungkin, Dia Menusukan
Tombaknya Langsung Kedaeah Jantung, Fu Qian Berhasil
Menghindari Serangan Ini, Dia Menarik Jatuh Wang Zhen Dan
Menyeretnya Kearah Pasukannya.

Melihat Kawannya Terjatuh, Li Peng Segera Majui Untuk


Membantu. Fu Qian Melihat Hal Ini Sengaja Mempelambat
Kudanya Sehingga Li Peng Seolah-Olah Akan Dapat
Mengejarnya. Ketika Li Peng Telah Cukup Dekat, Fu Qian
Melepaskan Wang Zhen Sehingga Mengejutkan Li Peng Dan
Mengambil Pedangnya Untuk Menebas Li Peng Tepat
Diwajahnya. Tebasannya Membuat Satu Mata Li Peng Keluar
Dari Wajahnya Dan Akhirnya Li Peng Terjatuh Dan Meninggal.
Wang Zhen Yang Berusaha Melarikan Diri Dipanah Oleh
Pasukan Shu Dan Akhirnya Tewas Juga. Melihat Kedua
Pemimpinnya Telah Tewas, Pasukan Wei Kembali Ke Kota Dan
Menutup Kota Itu Rapat2.

Jiang Wei Memerintahkan Pasukannya Untuk Beristirahat


Malam Itu Dan Menyerang Kota Chang Cheng Esok Harinya.
Keesokan Paginya, Serangan Dimulai. Pasukan Shu Menyerang
Kota Dengan Sangat Bersemangatnya, Panah-Panah Shu
Menghujani Kota Itu Tanpa Henti, Pasukan Shu Juga Terlihat
Berusaha Untuk Menaikit Tembok Kota Dan Menjebol Gerbang
Kota. Pada Malam Harinya Pasukan Shu Memanahi Kota Itu
Dengan Panah Api Sehingga Asap Tebal Membumbung Tinggi
Kelangit Dan Langit Berwarna Kemerah-Merahan Akibat
Kebakaran Besar Ini.

Ketika Kota Tampaknya Akan Jatuh Ketangan Musuh, Pasukan


Bertahan Didalam Kota Seperti Berteriak-Teriak Dan Berdoa
Serta Ada Yang Menangis Dan Semuanya Terdengar Hingga
Kejauhan. Tetapi Tiba-Tiba Ada Bunyi Genderang Perang Yang
Mengalihkan Perhatian Pasukan Shu Dari Pengepungan Kota Itu
Dan Mereka Semua Melihat Ada Pasukan Wei Dengan Panji-
Panji Perang Lengkap Dan Berbaris Dengan Disiplin Menuju
Kearah Mereka. Jiang Wei Segera Mengumpulkan Pasukannya
Untuk Menghadapi Pasukan Wei Yang Baru Tiba Ini.

Kemudian Jiang Wei Melihat Seorang Pemimpin Muda Berkuda


Didepan Pasukan Wei Dengan Tombaknya Siap Untuk
Bertempur. Dia Berusia Sekitar 2 0-An Tahun, Wajahnya
Sangat Halus Seperi Bedak Dan Bibirnya Tampak Merah
Menandakan Semangat Hidup Yang Luar Biasa.

"Apakah Kau Mengenali Jendral Deng Ai ?" Tanya Orang Itu.

"Oh, Jadi Rupanya Kau Yang Bernama Deng Ai !" Jawab Jiang
Wei.

Segera Setelah Itu Jiang Wei Membawa Tombaknya Untuk


Melawan Deng Ai. Setelah 100 Jurus Tampaknya Tidak Ada
Satupun Yang Kalah Ataupun Menang.

"Jika Begini Aku Harus Menggunaka Akal Untuk Menang." Pikir


Jiang Wei.

Akhirnya Dia Berbalik Dan Melarikan Diri Kesuatu Jalan Yang


Menuju Daerah Perbukitan. Pemuda Itu Mengikuti
Dibelakangnya, Tiba-Tiba Jiang Wei Mengikatkan Tombaknya
Dan Mengambil Busur Panahnya. Dia Melepaskan Panahnya
Ketika Deng Ai Mendekat, Tetapi Deng Ai Melihatnya Dan
Dengan Segera Dapat Menghindarinya.

Tak Beberapa Lama Kemudian Jiang Wei Melihat Bahwa Deng


Ai Telah Mendekat Dan Tombaknya Telah Berusaha Untuk
Menusuknya. Tetapi Ketika Deng Ai Mencoba Menusuknya Dari
Samping, Jiang Wei Berhasil Menghindar Dan Memegang
Tombak Deng Ai. Karena Tombaknya Telah Direbut Jiang Wei
Maka Deng Ai Kembali Kedalam Pasukannya.

"Sungguh Sayang ! Sungguh Amat Disayangkan !" Kata-Kata


Jiang Wei

Dia Mengikuti Jendral Muda Tadi Sampai Kedekat Pasukan Wei.

Tetapi Ketika Dia Mendekat, Tiba-Tiba Ada Jendral Yang


Berteriak, "Jiang Wei ! Kau Bodoh, Janagan Kejar Anakku, Aku
Deng Ai Berada Disini !"

Jiang Wei Sangat Terkejut, Jadi Selama Ini Dia Berduel Dengan
Deng Zhong Anak Dari Deng Ai. Walaupun Dia Masih Sangat
Muda Tetapi Sanggup Melawan Jiang Wei. Akhirnya Jiang Wei
Mulai Merasa Tugas Berat Ada Didepannya Dan Dia Mulai
Khawatir.

Akhirnya Jiang Wei Berkata, "Melihat Apa Yang Terjadi Mari Kita
Berdua Sudahi Pertempuran Hari Ini Dan Baru Dilanjutkan Esok
Hari."

Deng Ai Melihat Sekelilingnya Dan Merasa Bahwa Posisi


Pasukannya Kurang Baik Jadi Dia Setuju Dan Berkata, "Mari
Kita Mundurkan Pasukan Kita Dan Siapa Yang Mengambil
Keuntungan Dan Tidak Menepati Kata-Katanya Adalah Orang
Rendah."

Akhirnya Pasukan Shu Dan Wei Mundur Ketempatnya Masing-


Masing . Deng Ai Membawa Pasukannya Ke Tepi Sungai Wei
Dan Jiang Wei Memimpin Pasukannya Berkemah Diatas Bukit.

Deng Ai Melihat Bahwa Pasukan Shu Memiliki Keuntungan Dari


Posisi, Akhirnya Dia Menulis Surat Kepada Sima Wang.
"Jendral, Kita Tidak Boleh Menyerang Keluar, Tetapi Harus
Menunggu Pasukan Bantuan. Sementara Itu Pasukan Shu Akan
Kehabisan Persediaan Dan Kita Akan Menyerang Dari 3 Arah
Ketika Mereka Mulai Kelaparan. Aku Akan Mengirim Anakku
Deng Zhong Untuk Membantu Pertahanan Kota."

Jiang Wei Mengirim Surat Ke Perkemahan Wei Untuk


Menantang Bertempur. Deng Ai Menyetujuinya. Tetapi Ketika
Pagi Hari Tiba Dan Jiang Wei Sudah Mengatur Formasi
Pasukannya, Dia Tidak Melihat Musuhnya Satupun.

Pada Malam Harinya, Pasukan Shu Kembali Kekemahnya Dan


Jiang Wei Mengirim Surat Kepada Lawannya Itu Dengan
Mengatakan Bahwa Mereka Tidak Dapat Menepati Janji.

Deng Ai Memperlakukan Utusan Jiang Wei Dengan Sangat Baik


Dan Menjelaskan Kepadanya Dengan Berkata, "Aku Sangat
Lelah Hari Ini, Tetapi Esok Hari Aku Pasti Akan Bertempur."

Tetapi Keesokan Harinya Pun Terjadi Hal Yang Sama, Dan Hal
Ini Berlangusng Terus Menerus Selama 5 Hari.

Kemudian Fu Qian Berkata Pada Jiang Wei, "Aku Pikir Pasti Ini
Adalah Siasat Dari Deng Ai, Kita Harus Waspada."

"Mereka Pasti Sedang Menunggu Bala Bantuan Dan Akan


Menyerang Kita Dari 3 Arah." Kata Jiang Wei, "Tetapi Sekarang
Aku Akan Mengirim Surat Ke Wu Dan Meminta Sun Chen Untuk
Menyerang Wei Pada Saat Yang Sama Dengan Kita."

Pada Saat Itu Utusan Dari Cheng Du Tiba Dan Melaporkan,


"Sima Zhao Telah Mengalahkan Zhuge Dan Dan Merebut Shou
Chun, Zhuge Dan Dan Seluruh Keluarganya Telah Tewas,
Anaknya Zhuge Jing Telah Dikirimkan Wu Kepada Kita. Banyak
Dari Pasukan Wu Telah Membelot Ke Wei. Sima Zhao Telah
Pergi Ke Luo Yang Dan Sekarang Sedang Membawa Pasukan
Menuju Chang Cheng."

"Jadi Serangan Kita Ke Wei Ini Telah Sia-Sia !!" Kata Jiang Wei
Dengan Kesalnya.
Jiang Wei Membuat Formasi Mengalahkan Deng Ai.

Karena Kahwatir Pasukan Utama Musuh Tiba, Akhirnya Jiang


Wei Memutuskan Untuk Mundur Selagi Masih Bisa. Dia
Mengirim Persediaan Dan Pasukan Yang Terluka Lebih Dahulu
Sementara Dia Berjaga.

Mata-Mata Melaporkan Hal Ini Pada Deng Ai Yang Berkata, "Dia


Pergi Karena Sudah Mengetahui Bahwa Pasukan Utama Kita
Sedang Bergerak Kemari. Biarkan Dia Pergi Dan Janagan Ikuti.
Jika Kita Mengejarnya Dia Pasti Telah Merencanakan Sesuatu."

Pasukan Pengintai Yang Dikirim Memantau Mundurnya Pasukan


Shu Ini Melaporkan Banyaknya Kayu Kering Dan Jerami
Ditempatkan Dia Lembah Luo Untuk Menjebak Musuh Dengan
Strategi Api.

Para Pejabat Wei Disana Langsung Memberi Hormat Pada Deng


Ai ,"Jendral, Perhitunganmu Sungguh Luar Biasa !"

Ketika Deng Ai Melaporkan Hal Ini Ke Ibu Kota, Sima Zhao


Sangat Senang Dan Memberinya Jabatan Serta Hadiah.

Perdana Menteri Wu, Sun Chen, Sangat Marah Dengan Desersi


Pasukannya Itu. Dia Membalas Dendam Dengan Menghukum
Mati Semua Keluarga Para Prajurit Wu Yang Kabur Ke Wei.
Kaisar Wu, Sun Liang, Tidak Setuju Dengan Tindakan Ini Tetapi
Dia Tidak Dapat Berbuat Apa-Apa.

Kaisar Sun Liang Ini Baru Berusia 15 Tahun Dan Dia Sangat
Pandai. Suatu Hari Ketika Dia Pergi Ke Taman Barat Untuk
Memakan Buah Plum. Dia Memerintahkan Salah Satu Kasimnya
Untuk Membawa Madu. Setelah Dibawakan, Dia Melihat Ada
Kotoran Tikus Didalamnya. Kaisar Wu Kemudian Memanggil
Penjaga Gudang Persediaan Dan Menyalahkan Dia Untuk
Kecerobohan Ini.

Penjaga Gudang Itu Berkata, "Kamu Sangatberhati-Hati Dalam


Menjaga Barang-Barang Didalam Gudang Dan Madu Ini Tidak
Mungkin Terkena Kotoran Tikus Didalam Gudang Kami."
"Apakah Ada Orang Lain Yang Meminta Madu Akhir2 Ini ?"
Tanya Kaisar Wu.

"Salah Satu Kasim Pernah Memintanya Beberapa Hari Yang


Lalu Tetapi Aku Tidak Mengijinkannya."

Kaisar Wu Kemudian Memanggil Kasim Yang Dimaksud Dan


Berkata, "Kau Telah Merusak Madu Itu Karena Tidak Hati-Hati."

Kasim Itu Menyangkal Telah Melakuakn Hal Itu.

"Ini Sangat Mudah Untuk Diketahui. Jika Memang Kotoran Itu


Telah Berada Didalam Madu Untuk Beberapa Hari Pasti Bagian
Dalamnnya Telah Basah."

Kemudian Kaisar Wu Memerintahkan Mereka Untuk Mengambil


Salah Satu Potong Kotoran Itu Dan Memotongnya Dan
Ditemukan Bahwa Madu Tidak Mencapai Kedalam Kotoran Itu.
Jadi Dapat Disimpulkan Bahwa Kotoran Itu Masuk Kedalam
Madu Masih Baru. Akhirnya Kasim Itupun Mengakui
Kesalahannya.

Hal Ini Menunjukan Kaisar Wu Ini Sungguh Pandai. Tetapi


Walaupun Begitu, Dia Tidak Dapat Mengontrol Perdana
Menterinya Yang Masih Merupakan Bagian Dari Keluarganya.
Sun Chen Mengusai Seluruh Pemerintrahan Dan Seluruh
Angkatan Bersenjata Sehingga Kaisar Wu Menjadi Tidak
Berdaya. Ke-Empat Adik Sun Chen Semuanya Adalah Pejabat
Tinggi Militer, Mereka Adalah Sun Ju, Sun En, Sun Gan, Sun
Kan.

Suatu Hari Kaisar Wu Sedang Merenung Dalam Kesedihannya


Dan Dia Merasa Sangat Kesal, Kemudian Dia Mulai Menangis.
Salah Seorang Pejabatnya Menghampiri.

"Sun Chen Memegang Semua Kekuasaan Dan Melakukan Apa


Saja Semaunya. Aku Sungguh Kesal Melihatnya. Sesuatu Harus
Dilakukan Mengenai Hal Ini." Kata Kaisar Wu.
Quan Ji Berkata, "Aku Bersedia Mengorbankan Apa Saja Jika
Yang Mulia Percaya Padaku Untuk Tugas Besar Ini."

"Jika Kau Dapat Mengumpulkan Pasukan Istana Dan Membantu


Jendral Liu Cheng Untuk Menjaga Gerbang. Aku Akan Pergi
Kesana Dan Membunuh Pengkhianat Ini. Tetapi Kau Tidak
Boleh Membiarkan Siapapun Tahu Mengenai Hal Ini Karena Jika
Kau Menceritakan Hal Ini Pada Ibu Mu Yang Adalah Kakak Dari
Sun Chen Maka Dia Akan Menceritakannya Pada Adiknya Itu
Dan Aku Akan Masuk Dalam Kesulitan Besar."

"Apakah Yang Mulia Akan Memberikan Aku Perintah Sehingga


Aku Memiliki Kekuasaan Untuk Bertindak Ketika Waktunya Tiba
?" Kata Quan Ji, "Pada Saat Itu Aku Dapat Menunjukan Titah
Itu Dan Menahan Para Pendukung Sun Chen."

Titah Segera Dituliskan Dan Quan Ji Kemudian Pulang


Kerumahnya. Tetapi Dia Tidak Dapat Menyembunyikan Rahasia
Ini Dan Dia Menceritakannya Pada Ayahnya, Quan Shang.

Ayahnya Berkata Pada Istrinya, "Sun Chen Akan Disingkirkan


Dalam 3 Hari."

"Oh, Dia Memang Sepantasnya Mendapatkan Hal Itu." Kata


Istrinya.

Walaupun Sepertinya Dia Setuju Tetapi Dia Mengirimkan


Utusan Rahasia Untuk Memberitahukan Mengenai Hal Ini Pada
Sun Chen.

Malam Itu Juga Sun Chen Memanggil Ke 4 Adiknya Dan Istana


Pun Dikepung. Liu Chang Dan Quan Shang Serta Seluruh
Keluarga Mereka Ditangkap.

Pagi Harinya Kaisar Wu Terganggu Dengna Keributan Yang


Terjadi Di Gerbang Istana Dan Seorang Pelayannya Berkata,
"Sun Chen Dan Pasukannya Telah Mengepung Istana !"

Sun Liang Tahu Bahwa Rencananya Telah Kakal. Dia Berkata


Pada Permaisuri Quan, "Ayahmu Dan Kakakmu Telah Merusak
Rencanaku !!"
Sun Liang Kemudian Mengambil Pedangnya Dan Bersiap Untuk
Keluar, Sementara Istrinya Dan Para Pelayannya Berusaha
Untuk Mencegahnya Melakukan Tindakan Nekat.

Setelah Membunuh Seluruh Keluarga Liu Cheng Dan Quan


Shang, Sun Chen Mengumpulkan Seluruh Pejabat Dan Berkata
Pada Mereka, "Kaisar Sangat Licik Dan Lemah, Dia Juga Bodoh
Dan Tidak Pantas Untuk Memerintah. Oleh Karena Itu Dia
Harus Di Turunkan Dari Singasana. Bagi Kalian Yang
Menentang Usulan Ini Akan Kuanggap Sebagai Pengkhianat !"

"Kamu Akan Menuruti Kehendakmu, Jendral !!!" Kata Seluruh


Pejabat Dengan Ketakutan.

Hanya Satu Orang Yang Berani Untuk Memprotesnya.

Dia Adalah Kepala Sekertariat Huan Yi, Yang Berkata, "Berani


Sekali Kau Berkata Seperti Itu ? Kaisar Kita Sangat Bijak Dan
Pandai. Aku Tidak Akan Mendukung Tindakan Gila Ini, Aku
Lebih Baik Mati Dari Pada Mendukung Kegilaan Ini !!"

Sun Chen Dengan Marahnya Mengeluarkan Pedangnya Dan


Membunuh Huan Yi.

Kemudian Sun Chen Masuk Kedalam Istana Dan Berkata Pada


Sun Liang, "Kau Sungguh Tidak Pantas Untuk Menjadi Kaisar,
Kematianmu Adalah Harga Yang Pantas Untuk Kerusakan Yang
Telah Kau Timbulkan Pada Kekaisaran Kita. Tetapi Mengingat
Asal-Usul Leluhurmu Maka Kau Hanya Akan Diturun Takhtakan
Dan Gelarmu Adalah Pangeran Kuai Ji. Aku Akan Memilih
Seseorang Yang Lebih Pantas Untuk Memerintah."

Sekertaris Istana, Li Xong Dipeirntahkan Untuk Membawa


Stempel Kekaisaran Yang Kemudian Diberikan Pada Deng
Cheng. Sun Liang Meninggalkan Istana Dengna Menangis
Sedih.

Sun Chen Kemudian Mengirimkan 2 Menteri, Sun Kai Dan Dong


Cao Untuk Pergi Ke Hu Lin Agr Meminta Sun Xiu, Pangeran
Lang Ye, Putra Ke 6 Dari Sun Quan Untuk Naik Takhta.
Sun Xiu Telah Mendapatkan Firasat Bahwa Dia Akan
Mendapatkan Kehormatan Besar Ketika Didalam Mimpinya Dia
Melihat Bahwa Dia Terbang Kelangit Dengan Duduk Diatas
Naga. Hanya Tampaknya Naga Ini Tidak Memiliki Buntut. Dia
Bangun Dengan Ketakutan Dan Keesokan Harinya Datangnya
Utusan Sun Chen, Sun Kai Dan Dong Cao.

Sun Xiu Kemudian Segera Berangkat Ke Ibu Kota. Di Que, Dia


Berhenti Karena Ada Seorang Pertapa Tua Yang Mengaku
Bernama Gan Xiu Ingin Memberikna Ucapan Selamat.

"Yang Mulia Harus Bergerak Lebih Cepat, Karena Mungkin Hal-


Hal Akan Berubah Dengna Sangat Cepat." Kata Pertapa Tua
Itu.

Sun Xiu Berterima Kasih Kepada Pertapa Tua Itu.

Di Paviliun Busai Telah Menunggu Sun En Dengan Kereta Kuda


Kekaisaran, Tetapi Sun Xiu Dengan Rendah Hati Menolak Untuk
Menaikinya. Dia Tetap Berada Ditandu Sederhananya Sampai
Memasuki Istana. Para Pejabat Telah Berbaris Ditepi Jalan
Untuk Memberi Hormat Dan Dia Turun Dari Tandunya Untuk
Membalas Hal Itu. Kemudian Sun Chen Maju Dan Menyertai
Sun Xiu Utuk Naik Ke Aula Utama Dan Duduk Di Singasana
Naga. Setelah Sun Xiu 3 Kali Menolaknya Akhirnya Dia
Menerima Penunjukan Ini Dan Menerima Stempel Kekaisaran.

Ketika Setiap Pejabat Sudah Memberikan Hormatnya, Maka


Sun Xiu Mengumumkan Amnesti Massal Dan Memberikan
Promosi Pada Para Pejabat. Masa Pemerintahan Telah Berubah
Dari Tahun Ke 2 Masa Tai Ping Menjadi Tahun Ke 1 Masa Yong
An. Sun Chen Diangkat Menjadi Perdana Menteri Dan Juga
Pelindung Kekaisaran Wilayah Jing Zhou Serta Sun Hao, Putra
Dari Kakaknya, Dijadikan Bangsawan Wu Cheng.

Sun Chen Dengan Seluruh Saudaranya Menguasai Militer


Adalah Pejabat Terkuat Di Wu. Dia Dapat Saja Menjatuhkan
Dan Mengangkat Pemimpin Di Wu Sesuka Hati Dia. Sun Xiu
Sangat Ketakutan Dan Selalu Merasa Gelisah Walaupun Dari
Luar Tampaknya Dia Selalu Mendukung Penuh Sun Chen,
Tetapi Dibelakangnya Dia Selalu Mewaspadai Sun Chen Yang
Kesombongannya Itu Tidak Mengenal Batas.

Pada Musim Dingin, Sun Chen Pergi Ke Istana Untuk


Mempersembahkan Sapi Dan Anggur Sebagai Hadiah Ulang
Tahun. Kaisar Wu Menolaknya. Sun Chen Sangat Kesal Dan
Membawa Hadiah Itu Ke Kediaman Zhang Bu Dimana Disana
Mereka Berdua Makan Malam Bersama. Zhang Bu Adalah
Jendral Pasukan Kiri Kekaisaran Wu.

Kemudian Sun Chen Berkata, "Ketika Aku Menurunkan Sun


Liang, Banyak Orang Yang Mengatakan Lebih Baik Aku Sendiri
Yang Naik Takhta. Tetapi Aku Bertindak Bijaksana Dan
Menunjuk Sun Xiu Unutk Menjadi Kaisar. Sekarang Aku
Menyesal Telah Melakukan Hal Itu, Kau Akan Lihat Apa Yang
Aku Lakukan Padanya Nanti. "

Zhang Bu Menunjukan Simpatinya, Tetapi Keesokan Harinya


Dia Secara Rahasia Memberitahukan Hal Ini Pada Kaisar Wu
Dan Ketakutan Sun Xiu Semakin Meningkat Sehingga Dia Tidak
Dapat Istirahat. Tak Lama Setelahnya, Sun Chen Mengirim
Pasukan Besar Dibawah Komandan Meng Zong Untuk
Berkemah Di Wu Chang, Sun Chen Mempersenjatai Mereka Dari
Gudang Senjata Negara.

Segera Jendral Wei Miao Dan Pelindung Istana Kaisar, Shi Shuo
Mengirim Pesan Pada Kaisar Wu, "Sun Chen Telah Mengerakan
Pasukannya Dan Mempersenjatai Mereka. Tindakan Ini Adalah
Sebuah Pemberontakkan."

Sun Xiu Sangat Terkejut Dan Dia Memanggil Zhang Bu Untuk


Berkonsultasi. Zhang Bu Kemudian Berkata, "Jendral Veteran,
Ding Feng Adalah Orang Yang Mampu Dan Dapat Dipercaya
Untuk Mengendalikan Keadaan Ini. Dia Harus Dimintai
Nasehatnya."

Akhirnya Ding Feng Pun Dipanggil Dan Datang Keistana


Menghadap Kaisar. Ding Feng Telah Menjadi Jendral Di Wu
Sejak Jaman Sun Jian Berkuasa, Saat Ini Usinya Sudah
Mencapai 78 Tahun.
Setelah Kaisar Wu Menjelaskan Situasinya, Ding Feng
Kemudian Berkata, "Yang Mulia Tidak Perlu Khawatir, Aku Akan
Mencari Cara Untuk Menyingkirkan Pengkhianat Ini !"

"Apa Yang Kau Usulkan ?"

"Ketika Sidang Musim Dingin Diadakan Dan Seluruh Pejabat


Telah Hadir, Adakah Perjamuan Besar Dan Undanglah Sun
Chen. Aku Akan Segera Bertindak Ketika Saat Itu Tiba."

Wei Miao Dan Shi Shuo Juga Diajak Dalam Rencanai Ni Dan
Mereka Diberitahukan Apa Yang Harus Mereka Lakukan Diluar
Istna, Zhang Bu Juga Membantu Untuk Mengawasi Gerak-
Gerak Sun Chen.

Pada Suatu Malam, Badai Besar Menerjang Sehingga


Menyebabkan Banyak Pohon Tercabut Dari Tempatnya Dan
Berhamburan Tetapi Menjelang Pagi Hari Badaipun Mereda.
Pada Saat Itu Utusan Kaisar Pun Tiba Membawa Undangan
Perjamuan Besar Kepada Sun Chen. Mendengar Hal Ini, Sun
Chen Pun Bangkit Dari Kursinya, Tetapi Ketika Dia Akan Berdiri
Tiba-Tiba Dia Terjatuh Kelantai Seperti Ada Yang
Mendorongnya Dari Belakang. Hal Ini Membuatnya Gelisah Dan
Dia Merenungkannya Sepanjang Hari.

Ketika Dia Akan Meninggalkan Rumah, Keluarganya Meminta


Dia Untuk Tidak Pergi Dan Berkata, "Badai Yang Terjadi Serta
Jatuh Yang Tiba-Tiba Pagi Ini Merupakan Pertanda Buruk. Kau
Lebih Baik Tidak Menghadiri Undangan Perjamuan Ini."

Tetapi Sun Chen Berkata, "Adik2ku Memegang Kekuasaan


Seluruh Militer. Siapa Yang Berani Untuk Menyakitiku ? Tetapi
Jika Ada Sesuatu Yang Terjadi, Kalian Nyalakan Saja Tanda Api
Dari Kediaman Perdana Menteri."

Akhirnya Sun Chen Duduk Diatas Tandunya Dan Diapun


Berangkat. Ketikda Dia Mencapai Istana, Kaisar Wu Bangkit
Dari Singasananya Dan Menyambutnya. Sun Chen Duduk Di
Bangku Kehormatan Dalam Perjamuan Itu. Kemudian
Perjamuan Besarpun Berlangsung Dengan Meriah.
"Di Luar Ada Api. Apa Yang Sedang Terjadi ?" Tanya Para Tamu
Diperjamuan Itu.

Sun Chen Berdiri Untuk Melihat Keluar Tetapi Kaisar Wu


Berkata, "Tidak Perlu Khawatir, Ada Banyak Prajurit Yang Akan
Mengurus Masalah Itu."

Pada Saat Itu Zhang Bu Masuk Dengan 3 0 Prajurit Bersenjata


Lengkat. Dia Segera Menuju Ruangan Perjamuan Besar Itu Dan
Berteriak, "Aku Memiliki Titah Untuk Membunuh Pemberontak
Sun Chen !"

Segera Sun Chen Ketakutan. Dia Langsung Bersujud Didepan


Kaisar Wu Dan Membentukan Kepalanya Kelantai Serta
Berkata, "Ampuni Aku ! Asingkan Saja Aku Ke Jiao Zhou.
Disana Aku Akan Bertani."

"Apakah Kau Mengasingkan Korban2mu ? Teng Yin, Lu Ju,


Wang Chun Dan Lainnya ? " Kata Kaisar Wu Dengan Marahnya.

Akhirnya Perintah Diberikan Untuk Menghukum Mati Sun Chen.


Tidak Ada Satupun Dari Pejabat Yang Mengaku Setia Padanya
Yang Membantunya.

Kemudian Zhang Bu Membacakan Perintah, "Sun Chen Adalah


Dalang Dari Semua Masalah Ini Dan Yang Lainnya Tidak Akan
Diperiksa."

Kemudian Atas Permintaan Zhang Bu, Kaisar Wu Naik Ke


Menara 5 Phoenix. Zhang Bu, Wei Miao, Shi Shuo Membawa
Saudara-Saudara Dari Sun Chen. Sun Xiu Pun Akhirnya
Menjatuhkan Hukuman Mati Pada Mereka Semua. Setelah Ini
Seluruh Keluarga Merekapun Turut Dihukum Mati, Kira-Kira
Sekitar 650 Orang Menjadi Korban Hukuman Mati Ini. Tidak
Cukup Dengna Hal Ini, Makam Sun Jun Pun Dirusak Dan
Mayatnya Dipenggal Kepalanya.

Makam-Makam Megah Didirkan Bagi Beberpa Korban Sun Chen


Seperti Zhuge Ke, Teng Yin, Lu Ju, Wang Chun Dan Lainnya.
Setidaknya Hal Ini Menunjukan Kesetiaan Pasti Akan Menerima
Balasannya, Serta Mereka Yang Diasingkan Atau Terpaksa
Membelot Karena Takut Akan Sun Chen Diperbolehkan Kembali
Dan Diampuni Segala Kesalahannya. Mereka Yang Membatu
Kaisar Wu Untuk Menghancurkan Sun Chen Mendapatkan
Imbalan Besar. Setelah Ini Semua Wu Kembali Damai.

Berita Mengenai Revolusi Ini Terdengar Sampai Ke Cheng Du


Dan Kaisar Liu Chan Mengirim Utusan Ke Wu Untuk
Mengucapkan Selamat. Sebagai Balasannya Wu Mengirimkan
Xue Xu Sebagai Utusan Untuk Berterima Kasih.

Ketika Xue Xu Kembali Dari Shu, Kaisar Wu Menanyakan


Kepadanya Mengenai Keadaan Shu. Xue Xu Menjawab,
"Seluruh Urasan Pemerintahan Berada Ditangan Seorang Kasim
Bernama Huang Hao Dan Seluruh Pejabat Menganggapnya
Sebagai Ayah. Di Istana, Kebenaran Tidak Pernah Didengar
Dan Seluruh Pejabat Saling Menjilat Dan Menjatuhkan. Kaisar
Liu Sehari-Harinya Hanya Suka Bermain Dengan Jangkrik Atau
Pergi Memancing Didanau, Malam Harinya Mendengarkan Musik
Dan Membaca Puisi. Di Daerah2 Pedesaan, Rakyat Tampat
Sangat Letih Dan Kelaparan. Di Kota-Kotanya Kejahatan Terjadi
Dimana-Mana, Rakyat Hidup Dalam Ketakutan. Seluruh Negeri
Seperti Tampak Berada Diujung Kehancuran. Pepatah
Mengatakan, Burung-Burungpun Tidak Tahu Bangunan Mana
Yang Akan Terbakar Berikutnya."

Bab Sesudah: bagian 79

bagian 79

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 79


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:09
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 78

Bab Sebelum: bagian 78

Sambil Menghela Napas Panjang Kaisar Wu Berkata,


"Hmm......Jika Saja Guru Kong Ming Masih Hidup Maka Aku
Yakin Shu Akan Sungguh Berbeda Keadaannya !". Setelah
Selesai Mengatakan Hal Itu, Sun Xiu Menarik Napas Lagi Dan
Menatap Langit Kala Matahari Terbenam.

Kemudian Surat Disiapkan Dan Mengatakan Bahwa Tidak


Diragukan Lagi, Sima Zhao Akan Memberontak Di Wei Dan
Ketika Saat Itu Tiba, Wu Dan Shu Akan Bersama-Sama
Menyerang. Oleh Karena Itu Shu Dan Wu Harus Bersiap-Siap.

Ketika Surat Itu Tibam Jiang Wei Segera Meminta Ijin Untuk
Melakukan Ekspedisi Lagi. Persetujuan Diberikan Dan Pasukan
Besar Bergerak Dari Han Zhong Pada Musim Dingin Di Tahun
Ke 1 Masa Jing Yao (Tahun 2 58 M). Liao Hua Dan Zhang Yi
Ditunjuk Sebagai Pemimpin Pasukan Didepan, Wang Han Dan
Jiang Bin Sebagai Komandan Pasikan Kiri. Jiang Shu Dan Fu
Qian Sebagai Pemimpin Pasukan Kanan, Sementara Jiang Wei
Dan Xiahou Ba Memimpin Pasukan Utama.

Jiang Wei Bertanya Pada Xiahou Ba Manakah Yang Harus


Dijadikan Target Pertama. Xiahou Ba Kemudian Menjawab
,"Tidak Ada Tempat Yang Baik Untuk Bertempur Selain Qi
Shan. Tempat Ini Telah Berkali-Kali Dibuktikan Oleh Perdana
Menteri Kita Yang Lalu Dapat Membawa Kemenangan Bagi
Pasukan Kita Dan Juga Daerah Ini Memiliki Rute Jalan Mundur
Yang Baik."

Akhirya Dengan Segera Pasukan Shu Bergerak Kesana Dan


Mereka Membuat 3 Perkemahan Didepan Lembah. Pada Saat
Ini Deng Ai Memiliki Perkemahan Latihan Tentara Di Qishan
Yang Sedang Melatih Pasukan Dari Long You.

Pasukan Pengintai Melaporkan Padanya, "Pasukan Shu Telah


Membangun 3 Perkemahan Di Lembah Ini."

Deng Ai Segera Naik Keatas Bukit Untuk Melihat Keadaan. Dia


Tampaknya Cukup Senang Melihat Keadaan Kemah Musuh.

"Mereka Telah Melakukan Apa Yang Telah Aku Prediksikan."


Kata Deng Ai.

Deng Ai Kemudian Meninjau Dengna Sungguh-Sungguh


Mengenai Keadaan Topografi Daerah Itu Sehingga Dia Tidak
Menganggu Persiapan Pasukan Shu Ketika Mendirikan
Perkemahannya. Dia Juga Telah Menggali Terowongan Bawah
Tanah Menuju Tempat Dimana Pasukan Shu Sekarang Berada.
Terowongan Itu Berakhir Tepat Dibawah Pasukan Kiri Dari
Pasukan Shu Yang Dipimpin Oleh Wang Han Dan Jiang Bin.

Deng Ai Kemudian Memanggil Anaknya Deng Zhong Dan Shi


Zhuan Serta Mengirim Mereka Dengan 10.000 Prajurit Masing-
Masing Agar Menyerang Perkemahan Pasukan Kiri Shu.
Kemudian Dia Mengirim Zheng Lun Berserta 500 Prajurit Untuk
Masuk Keperkemahan Shu Melalui Terowongan Bawah Tanah
Itu.

Karena Perkemahan Tentara Shu Belum Diperkuat Dengan


Pertahanan2 Yang Memadai, Wang Han Dan Jiang Bin
Memerintahkan Prajurit Untuk Selalu Waspada Dan Meminta
Agar Prajurit Tidak Melepaskan Baju Perangnya Ataupun
Senjatanya Dari Sisnya Kalau2 Ada Serangan Mendadak Dari
Musuh. Malam Harinya Tibax Pasukan Wei Tiba Dan Menyerang,
Alarm Pun Dibunyikan Dan Pasukan Shu Langsung Sigap Untuk
Menghadapi Serangan Ini. Tetapi Ketika Wang Han Dan Jiang
Bin Akan Keluar Menghadapi Pasukan Musuh, Tiba-Tiba
Pasukan Zheng Lun Berada Didalam Perkemahan Dan
Menyerang Dari Belakang Sehingga Menimbulkan Kekacauan
Dan Kepanikan. Karena Tidak Mengetahui Jumlah Musuhnya,
Wang Han Dan Jiang Bin Merasa Bahwa Posisi Mereka Sudah
Tidak Dapat Dipertahankan Dan Akhirnya Melarikan Diri.

Ketika Jiang Wei Melihat Bahwa Perkemahan Kirinay Telah


Diserah, Dia Lalu Naik Keatas Kudanya Dan Mempersiapkan
Pasukannya.

"Tidak Ada Yang Boleh Mundur, Jika Ada Yang Mundur


Langsung Dihukum Mati Ditempat !" Teriak Jiang Wei,
"Bersiaplah, Ketika Musuh Mendekat Langsung Tembakan
Panah !"

Perkemahan Di Kanan Diperintahkan Untuk Bersiaga.


Pertahanan Yang Digalang Jiang Wei Terbukti Efektif, Berulang
Kali Pasukan Wei Mencoba Maju Tetapi Selalu Berhasil Dipukul
Mundur. Setelah Pagi Menjelang, Perkemahan Shu Masih
Bertahan Dan Pasukan Wei Terpaksa Mundur Karena Banyak
Yang Terluka.

"Jiang Wei Benar-Benar Murid Zhuge Liang !! Aku Terlalu


Meremehkannya. Pasukannya Berdiri Tegap Sepanjang Malam
Mempertahankan Perkemahannya Tanpa Sekalipun Mundur Dan
Pemimpin-Pemimpin Pasukannya Dapat Melewati Serangan Itu
Dengan Cukup Tenang. Dia Benar-Benar Seorang Yang Mampu
Memimpin Pasukan !" Kata Deng Ai Yang Kagum Melihat
Persiapan Jiang Wei Dalam Menghadang Pasukan Wei.

Keesokan Harinya Ketika Wang Han Dan Jiang Bin Mengakui


Kesalahannya, Jiang Wei Berkata, "Ini Bukan Salah Kalian Juga
Bukan Salahku, Deng Ai Telah Memantau Topografi Daerah Ini.
Dia Telah Mempersiapkan Rencana Ini Dengan Matang Kalau2
Kita Menyerangnya Melalui Qi Shan. Benar-Benar Seorang Ahli
Strategi Yang Handal !"

Akibatnya Tidak Ada Hukuman Yang Diberikan Pada Kedua


Jendral Shu Tersebut. Jiang Wei Kemudian Memperkuat
Pertahanan Perkemahannya Dan Menutup Lubang2 Terowongan
Bawah Tanah Dengan Mayat-Mayat Prajurit Yang Gugur.

Sebuah Tantangan Perang Diberikan Keesokan Harinya Dan


Dikirimkan Kepada Deng Ai Yang Menerimanya Dengan
Senang.

Keesokan Harinya Kedua Pasukan Membentuk Formasi Di


Gunung Qi Shan. Pasukan Shu Membentuk Formasi "Pa Gua"
Yang Dirancang Oleh Zhuge Liang. Masing-Masing Kelompok
Pasukan Diberkan Nama, Langit, Bumi, Angin, Awan, Burung,
Ulang, Naga Dan Harimau. Sementara Pasukan Sedang
Bermanuver, Deng Ai Mengenali Formasi Ini Sebagai Formasi "8
Gerbang" Dan Menempatkan Pasukannay Untuk Mengatasi
Formasi Ini.

Jiang Wei Kemudian Mengambil Tombaknya Dan Kemudia Maju


Kedepan Pasukannya Serta Berkata, "Kau Telah Mencontoh
Dengan Baik Formasiku, Tetapi Dapatkah Kau Membuat
Variasinya ?"
"Kau Menyebut Formasi Ini Milikmu !! Apakah Kau Pikir Hanya
Kau Saja Yang Mengetahui Rahasianya ? Karena Aku Telah
Membuat Formasi Ini Tentu Saja Aku Tahu Variasinya."

Deng Ai Kemduian Kembali Ke Pasukannya Dan Dia


Memberikan Tanda-Tanda Kepada Pasukannya. Kemudian
Formasi "8 Gerbang" Itu Berubah Menjadi Formasi "64
Gerbang". Kemudian Dia Berkuda Kembali Ke Depan.

"Bagaimana Sekarang Menurutmu Formasiku Ini ?" Tanya Deng


Ai.

"Tidak Terlalu Buruk. Apakah Kau Mau Mencoba Unutk


Mengepung Pasukanku Dengan Formasi Itu ?" Tanya Jiang Wei.

"Kenapa Tidak ?"

Pasukan Jiang Wei Kemudian Diperintahkan Untuk Mengambil


Posisi Mengepung Pasukan Shu Sesuai Formasi "64 Gerbang".
Deng Ai Berada Ditengah-Tengah Pasukannya Untuk
Memberikan Instruksi. Kemudian Pertempuranpun Terjadi,
Tetapi Taktiknya Tidak Dapat Mengepung Pasukan Shu.
Kemudian Jiang Wei Mengangkat Benderanya Memberi Tanda
Pada Pasukannya Dan Tiba-Tiba Pasukannya Merubah Formasi
Menjadi Memanjang Seperti Ular Dengan Pasukan Deng Ai Yang
Sekarang Berada Ditengahnya. Teriakan Terdengar Dari Segala
Penjuru Dan Deng Ai Tidak Mengerti Apa Yang Terjadi. Jiang
Wei Kemudian Memberikan Singnal Lagi Dan Pasukannya
Merubah Lagi Formasinya Menjadi Formasi "Ulang Melingkar".
Deng Ai Yang Makin Kebingungan Akhirnya Mulai Merasa Takut
Dan Dia Melihat Bahwa Sekarang Pasukan Shu Lah Yang
Mengepung Pasukan Wei Serta Dia Tidak Menemukan Jalan
Untuk Kabur.

"Deng Ai, Kau Harus Menyerah Sekarang !" Teriak Pasukan


Shu.

"Sungguh Karena Kesombonganku Sekarang Aku Telah Masuk


Dalam Perangkap Jiang Wei !" Deng Ai Menarik Napas
Menyesali Perbuatannya.
Tiba-Tiba Dari Arah Barat Laut Datang Pasukan Wei Yang Mau
Membantu. Pasukan Itu Menyerang Pasukan Shu Yang
Mengepung Deng Ai, Setelah Pertempuran Yang Sengit,
Pasukan Itu Berhasil Membuka Jalan Keluar Untuk Pasukan
Deng Ai. Pemimpin Pasukan Itu Adalah Sima Wang.

Tetapi Walaupun Deng Ai Berhasil Diselamatkan, Seluruh 9


Perkemahannya Telah Direbut Oleh Musuh Dan Dia Harus
Mundur Keselatan Sungai Wei Dan Membuat Kemahnya Disana.

"Bagaimana Kau Tahu Cara Menghancurkan Formasi Jiang Wei


Itu ?" Tanya Deng Ai Kepada Sima Wang.

Sima Wang Menjawab, "Ketika Aku Masih Muda, Aku Pernah


Belajar Di Jing Zhou, Disana Aku Mengenal 2 Orang Guru Yang
Bernama Shi Guang Yuan Dan Cui Zhou Ping. Mereka
Menjelaskan Mengenai Formasi Itu Padaku. Yang Digunakan
Jiang Wei Itu Disebut Formasi "Ular Melingkar" Dan Caranya
Untuk Menghancurkan Formasi Itu Adalah Menyerang
Kepalanya Yang Kuperhatikan Berada Diarah Barat Laut."

Deng Ai Berkata, "Walaupun Aku Telah Menpelajar Formasi2 Ini


Aku Tidak Tahu Ada Modifikasi Formasi Seperti Yang
Diperlihatkan Padaku Hari Ini. Tetapi Karena Kau Telah Tahu
Mengenai Hal Ini, Kita Mungkin Dapat Merebut Kembali Kemah-
Kemah Kita."

"Aku Khawatir Apa Yang Kupelajari Tidak Cukup Unutk Dapat


Mengalahkan Jiang Wei Yang Telah Mendapatkan Ilmunya Dari
Zhuge Liang." Jawab Sima Wang.

"Esok Hari, Kau Akan Bertarung Dengannya Dan Sementara


Perhatiannya Tertuju Pada Mu, Aku Akan Menyerang Posisinya
Di Qi Shan Dari Belakang Dan Merebut Kembali Seluruh
Perkemahan Kita."

Akhirnya Pasukan Dipersiapkan Dan Menyerang Pada Esok


Harinya. Deng Ai Mengirim Surat Tantangan Untuk Bertarung
Formasi Pada Jiang Wei Yang Langsung Menyetujuinya.
Jiang Wei Berkata Pada Jenderal-Jenderalnya, "Didalam Kitab
Rahasia Yang Diberikan Perdana Menteri Zhuge Liang, Ada 3 65
Variasi Formasi Sesuai Dengan Pergerakan Langit. Tantangan
Dari Mereka Ini Sepertinya Cukup Aneh, Aku Pikir Ada Siasat
Dibalik Hal Ini. Dapatkah Kalian Menduga Apa Itu ?"

Liao Hua Menjawab, "Kemungkinan Mereka Akan Menyerang


Kita Dari Belakang Sementara Kau Berkonsentrasi Dalam
Pertempuran Formasi Ini."

"Betul, Sesuai Dengan Perkiraanku." Jawab Jiang Wei.

Akhrnya Dia Mempersiapkan Serangan Balasan Dengan


Mengirim Liao Hua Dan Zhang Yi Untuk Menunggu Dibelakang
Bukit Dengan 10.000 Prajurit.

Kemudian Jiang Wei Memimpin Pasukanya Dari 9 Perkemahan


Untuk Membuat Formasi. Sima Wang Kemudian Muncul Dan
Kemudian Membentuk Formasinya Juga.

"Kau Telah Menantangku. Sekarang Tunjukan Formasimu


Untukku Lihat." Kata Jiang Wei.

Sima Wang Kemudian Melakukannya Dan Membentuk Formasi


"Pa Gua".

"Ohh...Formasi Itu Kukenal Sebagai Formasi "Segi Delapan".


Tetapi Formasi Itu Biasa Saja, Tidak Ada Istimewanya, Hanya
Cocok Untuk Melawan Serangan Bandit."

"Kau Juga Hanya Mencuri Taktik Orang Lain." Balas Sima


Wang.

"Berapa Banyak Modifikasi Dari Taktit Ini Menurutmu ?" Tanya


Jiang Wei.

"Karena Aku Yang Membuat Formasi Ini, Sewajarnya Aku Tahu


Berapa Banyak Variasinya Yang Totalnya Berjumlah 81
Perubahan."
"Kalau Begitu, Cobalah Kau Tunjukan Padaku." Jawab Jiang
Wei.

Sima Wang Kemudian Memerintahkan Pasukannya Untuk


Merubah Formasi Dan Kemudian Dia Bertanya Pada Jiang Wei
Apakah Jiang Wei Mengenali Formasi2 Ini.

"Formasiku Memiliki 3 65 Perubahan Dasar Dan Variasi Tak


Terhingga. Kau Hanyalah Katak Dalam Tempurung Dan Tidak
Tahu Apa-Apa Mengenai Rahasia Dari Formasi Ini."

Sima Wang Sebenarnya Mengetahui Banyaknya Variasi Ini


Tetapi Dia Belum Mempelajari Selurunya. Walaupun Begitu Dia
Kemudian Dengan Berani Mengatakan, "Aku Tidak
Mempercayainya, Buktikanlah !!"

"Pergi Dan Panggilah Deng Ai ! Aku Akan Menunjukan


Padanya." Jawab Jiang Wei.

"Jendral Deng Ai Telah Memiliki Sebuah Rencana Dan Dia Tidak


Bisa Datang Kemari."

"Oh..Begitu Rupanya ! Rencana Apa Yang Dia Punya ? Apakah


Rencana Yang Kau Maksudkan Adalah Untuk Menyibukanku
Disini Dan Menyerangku Dari Belakang ?"

Sima Wang Terkejut Dan Dia Pun Kembali Kepasukannya. Tiba-


Tiba Genderang Perang Berbunyi Dan Pasukan Jiang Wei Pun
Maju Menyerang, Begitu Pula Pasukan Wei. Jiang Wei
Mengangkat Panji Perang Ditangannya Dan Tiba-Tiba Pasukan
Shu Muncul Dari Kedua Sisi Bukit Mengepung Pasukan Sima
Wang. Pasukan Wei Menjadi Panik Dan Akhirnya Banyak Dari
Mereka Melarikan Diri.

Sementara Di Belakang, Deng Ai Menunjuk Zheng Lun Untuk


Yang Pertama Menyerang Pasukan Shud Dr Belakang. Ketika
Zheng Lun Sampai Di Daerah Perbukitan, Tiba-Tiba Ada Bunyi
Ledakan Dan Bunyi Genderang Perang Bertabuhan. Liao Hua
Keluar Dari Persembunyiannya Dan Menyerang Pasukan Wei.
Zheng Lun Yang Panik Tidak Sempat Melakukan Pertahanan
Dan Akhirnya Terbunuh Oleh Liao Hua.
Deng Ai Tidak Menyangka Bahwa Musuh Telah Bersiap, Dia
Segera Menarik Mundur Pasukannya. Tetapi Zhang Yi Pun
Keluar Dari Persembunyiannya Dan Menyerang Dari Belakang
Pasukan Deng Ai. Pasukan Wei Hancur Diserang Dari 2 Arah
Dan Deng Ai Akhirnya Melarikan Diri Dengan 4 Luka Panah
Paha Dan Punggungnya. Dia Berhasil Sampai Ke Sungai Wei
Dan Menyebrang Dimana Dia Menemukan Sima Wang Yang
Juga Baru Mundur Dari Pertempurannya Dengan Jiang Wei.
Mereka Berdiskusi Bagaimana Caranya Menyelamatkan Diri.

Tetapi Sima Wang Mengusulkan Suatu "Serangan" Lain.

"Belakangan Ini Kaisar Shu Memiliki Seorang Kepercayaan Yang


Bernama Kasim Huang Hao. Kasim Huang Hao Ini Diberikan
Kepercayaan Untuk Menangani Seluruh Urusan Pemerintahan
Dan Kaisar Liu Hanya Tahu Bersenang-Senang Dan Bermain-
Main. Mari Kita Gunakan Kasim Ini Untuk Saling Memecah
Belah Kepercayaan Diantara Para Jendral, Menteri Dan Kaisar
Shu Sehingga Jiang Wei Dapat Dipanggil Mundur. Dengna
Begitu Kita Dapat Membalaskan Kekalahan Kita."

Akhirnya Deng Ai Mengumpulkan Penasehatnya Dan Bertanya


Siapakah Yang Dapat Pergi Ke Shu Untuk Mengirim Pesan Pada
Kasim Huang Hao.

Dang Jun Menawarkan Dirinya. Deng Ai Mempercayakan


Kepadanya Sejumlah Besar Emas Dan Barang-Barang Berharga
Lainnya Dan Mengirimkannya Ke Shu Kepada Kasim Huang Hao
Dengan Suatu Perjanjian Kerja Sama. Dang Jun Juga Diminta
Unutk Menyebarkan Fitnah Bahwa Jiang Wei Marah Pada Kaisar
Dan Berniat Untuk Membelot Ke Wei.

Akhirnya Kabar Burung Ini Tersebar Di Cheng Du Dan Banyak


Orang Mempercayainya. Huang Hao Lalu Memberitahukan Hal
Ini Pada Kaisar Dan Utusan Segera Dikirim Untuk Memanggil
Jiang Wei Kembali Ke Ibu Kota.

Sementara Itu Jiang Wei Mencoba Setiap Hari Agar Musuh Mau
Bertempur, Tetapi Usahanya Tidak Membuahkan Hasil. Jiang
Wei Mulai Berpikir Bahwa Ada Rencana Jahat Yang Sedang
Dipersiapkan Musuhnya. Disaat Itu Tiba-Tiba Ada Utusan
Membawa Titah Kaisar. Walaupun Jiang Wei Tidak Setuju
Dengan Titah Itu, Tetapi Dia Tidak Boleh Menolaknya Dan
Akhirnya Dia Memerintahkan Pasukannya Untuk Mundur. Deng
Ai Dan Sima Wang Tahu Bahwa Rencananya Berhasil Lalu
Segera Mempersiapkan Pasukannya Dan Menyerang Pasukan
Shu Yang Sedang Mundur Itu.

Mengorbankan Persediaan, Jiang Wei Mengalahkan Pasukan


Wei.

Ketika Perintah Untuk Mundur Diberikan, Liao Hua Berkata,


"Seorang Pemimpin Dimedan Pertempuran Memiliki Kebebasan
Untuk Bertindak Dan Tidak Perlu Mentaati Setiap Perintah
Atasannya."

Zhang Yi Berkata, "Negeri Kita Mulai Merasa Gelisah Dengan


Perang Berkepanjangan Ini. Lebih Baik Kita Kembali Dengan
Membawa Kemenangan Ini Untuk Menentramkan Penduduk."

"Hmm....Aku Pikir Saran Ini Bagus Juga. " Kata Jiang Wei.

Akhirnya Pasukan Shu Pun Dimundurkan Dengan Hati-Hati.


Pasukan Wei Tidak Ingin Mengejar Mereka Karena Takut Akan
Ada Jebakan2 Yang Disiapkan. Setelah Pasukan Shu Mundur,
Pasukan Pengintai Melaporkan Banyak Pasukan Bersembunyi
Didaerah Perbukitan Dan Banyak Jebakan Dipersiapkan.

Setelah Melihat Pasukan Shu Mundur Dengan Sangat Teratur,


Deng Ai Menarik Napas Panjang Dan Berkata, "Jiang Wei
Benar-Benar Penerus Zhuge Liang Yang Sejati...."

Deng Ai Kehilangan Semangat Unutk Mengejar Pasukan Shu


Dan Dia Berkemah Di Qishan Untuk Berjaga-Jaga.

Setelah Kembali Ke Cheng Du, Jiang Wei Meminta Bertemu


Dengan Kaisar Liu Chan Yang Padanya Dia Berkata, "Yang Mulia
Memerintahkan Aku Kembali, Apakah Ada Hal Sangat Penting
Yang Ingin Disampaikan Kepada Hamba ?"
Kaisar Liu Chan Menjawab, "Karena Kau Sudah Sangat Lama
Berada Di Daerah Perbatasan, Tuan. Aku Pikir Kau Pasti Sangat
Lelah. Itu Saja Alasanku."

"Yang Mulia, Hambamu Ini Telah Merebut Seluruh Perkemahan


Musuh Di Qi Shan Dan Akan Mendapatkan Kemenangan Mutlak
Atas Seluruh Daerah Barat Laut. Untuk Meninggalkan
Kesempatan Itu Seperti Memberikan Emas Kepada Musuh.
Tentunya Deng Ai Telah Menemukan Suatu Cara Mengadu
Domba Yang Mulia Dengan Hamabu Ini."

Kaisar Liu Chan Lalu Terdiam Tak Tahu Harus Berkata Apa.

Jiang Wei Melanjutkan, "Aku Bersumpah Untuk Menghancurkan


Pemberontak Dan Memberikan Jiwaku Untuk Negeriku Ini. Yang
Mulia Harusnya Tidak Mendengarkan Lidah Para Penghasut
Sehingga Menyebabkan Kegelisahan Dihati Yang Mulia."

"Aku Mempercayai Mu, Jendral. Kau Boleh Kembali Ke Han


Zhong Dan Menunggu Kembali Kesempatan Baik Berikutnya
Untuk Mencoba Kembali." Jawan Kaisar Liu Chan.

Jiang Wei Kemudian Meninggalkan Istana Dan Kembali Ke Han


Zhong.

Sementara Itu Dang Jun Kembali Ke Qi Shan Dan Melaporkan


Keberhasilannya.

Deng Ai Dan Sima Wang Bergembira Dan Berkata, "Di Shu,


Bencana Tidak Akan Jauh Lagi Ketika Penguasa Dan Hamba
Sudah Saling Tidak Percaya."

Mereka Kemudian Meminta Dang Jun Untuk Ke Luo Yang Dan


Menceritakan Hal Ini Kepada Sima Zhao Yang Gembira Ketika
Mendengar Berita Ini. Dia Pun Mulai Berpikir Untuk Menaklukan
Shu.

Dalam Masalah Ini, Jia Chong, Komandan Penjaga Istana


Dimintai Pendapatnya.

"Bagaimana Menurutmu Jika Kita Menyerang Shu ?"


"Hal Itu Tidak Bisa Dilakukan. Kaisar Tidak Mempercayaimu
Dan Kepergianmu Kedaerah Yang Jauh Akan Menciptakan
Masalah Bagimu. Tahun Lalu, Ketika Naga Emas Terlihat Di
Sumur Ning Ling, Seluruh Pejabat Memberi Selamat Pada
Kaisar Atas Pertanda Baik Ini Tetapi Kaisar Berkata Bahwa Ini
Pertanda Buruk. Naga Memberi Simbol Kekuasaan Jika Terlihat
Di Langit Dan Di Bumi, Tetapi Jika Didalam Sumur Maka Ini
Pertanda Buruk. Dia Menuliskan Sebuah Puisi Yang Mengacu
Pada Dirimu, Tuanku."

Puisi Itu Dibacakan Kembali Untuk Didengar Sima Zhao Yang


Kesal Setelah Mendengarkannya.

"Orang Ini Sama Seperti Cao Fang Dan Jika Aku Tidak
Menyingkirkannya Maka Dia Akan Menyakitiku Suatu Hari
Nanti." Jawab Sima Zhao.

"Aku Akan Mengawasinya Untukmu." Kata Jia Chong.

Pada Tahun Ke 4, Masa Gan Lu Menurut Kalender Wei (Tahun 2


61 M), Pada Bulan Ke-4 Dimusim Panas, Sima Zhao
Mendapatkan Kehormatan Boleh Membawa Senjata Masuk
Kedalam Istana. Kaisar Wei Juga Juga Selalu Menyambut
Kedatangan Sima Zhao Dengan Megahnya.

Para Pejabat Berkata,"Jasa Dari Tuan Sima Zhao Sudah


Sedemikian Besarnya, Kebajikannya Sudah Mencapai Kelangit
Sehingga Dia Harus Diberi Gelar "Raja Muda Jin" (Jin Gong)
Dan '9 Kehormatan' "

Cao Mao Hanya Bisa Terdiam Mendengar Permintaan Para


Pejabat Ini.

Sima Zhao Kemudian Dengan Tidak Senang Berkata, "Ayahku


Dan Kakakku Telah Memberikan Seluruh Jiwa Dan Raga Mereka
Untuk Wei Dan Sekarang Aku Masih Tidak Cukup Pantas Untuk
Mendapatkan Gelar 'Raja Muda Jin' ? "

"Mana Mungkin Aku Berani Untuk Tidak Melakukan Apa Yang


Minta ?" Kaisar Cao Mao
Sima Zhao Akhirnya Meninggalkan Istana Sambil Tersenyum
Puas Dan Tertawa.

Kaisar Cao Mao Terdiam Seribu Bahasa. Dia Kemudian Kembali


Keruangannya Beserta Menteri Wang Jing, Penasehat Wang
Shen Dan Jendral Kavaleri,Wang Ye Dan Mereka Pergi Ke
Ruangan Pribadi Kaisar Untuk Berkonsultasi. Cao Mao Sangat
Sedih Disana Memikirkan Kejadian Yang Baru Saja Dialaminya.

Dia Berkata, "Tidak Diragukan Lagi Bahwa Sima Zhao Ingin


Merebut Takhtaku. Semua Tahu Hal Itu. Tetapi Aku Tidak Akan
Duduk Diam Saja Menunggu Harga Diriku Di Injak-Injak.
Apakah Tuan-Tuan Sekalian Tidak Ada Yang Dapat Membantuk
Untuk Menyingkirkan Orang Itu ?"

"Dia Tidak Boleh Kita Bunuh." Kata Wang Jing, "Dimasa Lalu,
Dinegara Lu, Raja Zhao Tidak Sanggup Menahan Popularitas
Keluarga Ji Dan Dia Kemudian Melarikan Diri Sehingga Akhirnya
Kehilangan Negerinya. Sima Zhao Dan Keluarganya Telah
Memegang Kekuasaan Terlalu Lama Dan Memiliki Banyak
Pendukung. Yang Mulia Hanya Memiliki Sedikit Pendukung Dan
Posisi Yang Mulia Dalam Hal Ini Sangat Lemah. Menurut Hamba
Kita Masih Harus Menunggu Dan Janagan Bertindak Gegabah."

"Jika Aku Dapat Menanggung Beban Ini Maka Tidak Ada Hal
Lain Yang Tidak Dapat Aku Tanggung ! Tetapi Aku Akan
Melakukan Sesuat Dan Jika Aku Mati, Maka Apa Masalahnya ? "
Kata Cao Mao Dengan Geramnya.

Dia Kemudian Pergi Menemui Ibu Suri.

Wang Shen, Wang Jing Dan Wang Ye Kemudian Duduk Diluar


Untuk Berbicara.

"Masalah Ini Adalah Urusan Besar, Kecuali Kalau Kita Ingin


Dihukum Mati Dan Seluruh Keluarga Kita Menderita, Maka Lebih
Baik Kita Pergi Dan Memperingatkan Sima Zhao." Kata Wang
Shen.
Saran Ini Membuat Wang Jing Marah Dan Berkata, "Kesedihan
Kaisar Kita Itu Harusnya Membuat Menteriduanya Malu. Berani
Sekali Kau Merencanakan Pengkhianatan ?"

Wang Jing Tidak Ingin Lagi Mendengar Hal Ini Dan Dia Pun
Pergi. Kedua Orang Yang Lainnya Langsung Menuju Kediaman
Perdana Menteri Untuk Menceritakan Kejadian Ini.

Segera Setelah Itu, Cao Mao Muncul Untuk Memanggil Kepala


Pengawalnya, Jiao Bo Dan Memintanya Untuk Mengumpulkan
Pasukan Sebanyak Mungkin. Jiao Bo Mengumpulkan Sekitar 3
00 Prajurit Dan Dengan Pasukan Kecil Ini Dia Mengawal Kaisar
Cao Mao Yang Duduk Diatas Tandunya Dengan Pedang
Ditangan. Mereka Kemudian Bergerak Menuju Selatan.

Wang Jing Kemudian Bersujud Didepan Tandu Cao Mao Untuk


Membatalkan Niatannya Itu.

"Untuk Melawan Sima Zhao Dengan Pasukan Kecil Ini Sama


Artinya Dengan Membawa Domba Memasuki Rahang Harimau.
Untuk Mati Seperti Itu Adalah Pengorbanan Sia-Sia . Hamba
Bukan Orang Yang Takut Mati, Tetapi Kematian Seperti Ini
Adalah Sia-Sia ." Kata Wang Jing.

"Jangan Kau Halangi Aku. Aku Telah Memutuskan Untuk


Melakukan Hal Ini." Jawab Kaisar Cao Mao Menuju Gerbang
Naga.

Kemudian Jia Chong Terlihat. Dia Bersenjata Lengkap Dan


Menaiki Seekor Kuda. Disampingnya Ada 2 Orang Jendral Yaitu
Cheng Zu Dan Cheng Ji Dan Dibelakang Merka Ada Pasukan
Bersenjatakan Lengkap.

Kemudian Cao Mao Mengangkap Pedangnya Dan Bertriak, "Aku


Adalah Putra Langit, Siapakah Yang Berani Untuk
Menghalangiku ? Apakah Kau Datang Kemari Untuk
Membunuhku ?"

Kemudian Jia Chong Berkata Pada Cheng Ji, "Apa Yang Telah
Diajarkan Sima Zhao Padamu Selama Ini Telah Tiba Saatnya
Kau Jalankan."
Cheng Ji Mengerti Maksudnya Dia Mengambil Tombaknya Lalu
Berkata Pada Jia Chong, "Mati Atau Hidup ?"

"Tuan Sima Zhao Berkata Bahwa Orang Itu Harus Mati." Balas
Jia Chong.

Cheng Ji Kemudian Berkuda Dan Menerjang Menuju Tandu


Kaisar Wei.

"Bedebah ! Berani Sekali Kau Menyerangku !!!" Teriak Kaisar


Wei.

Tetapi Hal Itu Merupakan Kata-Kata Terakhir Sang Kaisar,


Karena Cheng Ji Menusukan Tombaknya Tetap Di Badannya
Sehingga Cao Mao Akhrinya Meninggal Dengan Mengenaskan
Disamping Tandunya. Jiao Bo Yang Ingin Melawan Akhirnya
Harus Tewas Juga Dan Pasukannya Tercerai Berai.

Wang Jing Yang Mengikuti Rombongan Kaisar Segera Memaki-


Maki Jia Chong Dan Berkata, "Pemberontak ! Pengkhianat !
Berani Sekali Kau Membunuh Kaisar !!!"

Jia Chong Sangat Marah Dan Akhirnya Dia Memerintahkan


Pengawalnya Menangkap Wang Jing Dan Memukul Mulutnya
Untuk Menghentikan Makian2 Itu.

Ketika Sima Zhao Diberitahukan Bahwa Kaisar Membawa


Pasukan, Dia Segera Menuju Istana, Tetapi Ketika Sampai
Kaisar Telah Mati Terbunuh. Dia Kemudian Berpura-Pura
Terkejut Dan Segera Berlutut Disamping Tandu Kaisar Dan
Menangis Tersedu-Sedu. Dia Juga Mengirimkan Utusan Untuk
Memberitahukan Kejadian Ini Pada Seluruh Pejabat Istana.

Ketika Wali Kekaisaran, Sima Fu Melihat Jasad Kaisar, Dia


Segera Bersujud Disampingnya, Dalam Tangisannya Dia
Berkata, "Ini Adalah Kesalahanku Sehingga Mereka Membunuh
Yang Mulia !"

Sima Fu Membawa Peti Mati Unutk Menaruk Jasad Kaisar Cao


Mao Dan Kemudian Dibawa Ke Aula Barat Untuk
Disemayamkan. Kemudia Sima Zhao Masuk Kedalam Aula Itu
Dan Segera Memanggil Seluruh Kepala Pejabat. Mereka Semua
Datang Kecuali Chen Tai. Sima Zhao Mengetahui Ketidak
Hadirannya Dan Segera Memanggil Kepala Sekertariat Xun
Yi,Paman Dari Chen Tai, Untuk Memanggilnya.

Chen Tai Menangis Dan Berkata. "Orang-Orang Selalu


Mengatakan Bahwa Aku Dan Pamanku Sama-Sama Seorang
Yang Bajik Tetapi Hari Ini Pamanku Tidak Bijak Dalam
Menentukan Sikapnya."

Walaupun Begitu, Chen Tai Mematuhi Panggilan Itu Dan Dia


Datang Dengan Berpakaian Duka Dan Bersujud Didepan Peti
Mati Kaisar. Sima Zhao Berpura-Pura Untuk Berduka Juga.

"Bagaimana Kita Bisa Mendapat Keadilan Dalam Masalah Ini ?"


Kata Sima Zhao.

Jika Jia Chong Dihukum Mati Maka Keadilan Dapat Ditegakkan."


Balas Chen Tai.

Sima Zhao Terdiam Dan Berpikir Cukup Lama Sebelum


Akhirnya Dia Berkata, "Bagaimana Jika Kita Kurangi
Hukumannya ?"

"Aku Tidak Tahu Hukuman Apa Yang Lebih Ringan Dari Yang
Seharusnya Dia Terima."

"Cheng Ji Adalah Yang Sebenarnya Melakukan Kekejian Ini. Dia


Harus Dihukum Mati Dan Juga Keluarganya." Kata Sima Zhao.

Segera Cheng Ji Mulai Memaki Sima Zhao Dan Berkata, "Ini


Bukan Kesalahanku, Ini Adalah Perintah Jia Chong Yang
Mengatas Namakan Dirimu !"

Sima Zhao Memerintahkan Prajuritnya Untuk Memotong Lidah


Cheng Ji Dan Meeka Melakukannya Dihadapan Para Pejabat.
Cheng Ji Dan Cheng Zu, Kedua Nya Dihukum Mati Di Pasar Dan
Seluruh Keluarga Mereka Juga Dihukum Penggal.
Wang Jing Dan Seluruh Keluarganya Dipenjarakan. Dia Berdiri
Didepan Pengadilan Ketika Dia Melihat Ibunya, Wang Zhao,
Dibawa Dalam Pakaian Tahanan.

Dia Segera Bersujud Dan Membenturkan Kepalanya Ketanah


Serta Menangis Dan Berkata, "Anakmu Yang Tidak Berbakti Ini
Telah Membawa Bencana Pada Ibunda Yang Mulia !"

Tetapi Ibunya Tertawa.

"Siapa Yang Tidak Akan Mati ??? Yang Harus Ditakuti Adalah
Mati Untuk Hal Yang Salah. Siapa Yang Akan Menyesal Jika
Harus Mati Karena Menjunjung Tinggi Kesetiaan ?"

Ketika Keesokan Harinya Seluruh Keluarga Itu Dibawa


Ketempat Hukuman Mati, Anak Dan Ibu Saling Bertatapan.
Ibunya Berkata, "Anakku, Kau Telah Membuatku Bangga !".
Kedua Nya Pun Tersenyum Dan Tak Lama Berselang Kepala
Dan Badan Merekapun Terpisah. Seluruh Kota Menangisi
Mereka Dalam Kesedihan. Dan Di Musim Panas Itu Tiba-Tiba
Salju Turun Dari Langit Sebagai Tanda Langit Menyaksikan
Ketidak Adilan Yang Terjadi.

Wali Kekaisaran Sima Fu Menyarankan Agar Jasad Kaisar Cao


Mao Di Makamkan Di Makan Kekaisaran Dan Sima Zhao Pun
Setuju. Jia Chong Dan Yang Lainnya Menyarankan Pada Sima
Zhao Untuk Mengambil Singasana Dan Menjadi Kaisar. Tetapi
Sima Zhao Menolaknya.

"Sebelumnya Dimasa Lalu, Raja Wen Menguasai 2 / 3 Wilayah


Zhou, Tetapi Dia Tetap Melayani Dinasti Shang Sampai
Berakhir. Oleh Karena Itu Konfusiur Menyebutnya 'Kebajikan
Yang Sempurna'. Kaisar Cao Cao Tidak Mau Menggantikan Han
Dan Demikian Pula Aku Tidak Akan Menerima Takhta Wei."

Mereka Yang Mendengar Hal Ini Merasa Bahwa Maksud Dari


Kata-Kata Tersebut Adalah Untuk Dikemudian Hari
Menempatkan Anaknya, Sima Yan Diatas Takhta Kaisar.
Akhirnya Merekapun Berhenti Membujuknya Untuk Bertindak.
Pada Bulak Ke 6 Di Tahun Yang Sama, Cao Huang, Raja Muda
Dari Chang Dao, Diangkat Menjadi Kaisar. Masa Pemerintahan
Berubah Menjadi Masa Jing Yuan Tahun Ke 1 (Tahun 2 61). Cao
Huang Adalah Putra Dari Cao Yu, Pangeran Dr Yan Dan Cucu
Dari Cao-Cao.

Sima Zhao Diangkat Menjadi Perdana Menteri Dan Diberi Gelar,


Raja Muda Jin. Dia Juga Menerima Banyak Hadiah Yaitu
Berubah 100.000 Keping Emas Dan 10.000 Gulung Sutra.
Seluruh Pejabat Juga Diberikan Promosi Dan Kehormatan.

Ketika Apa Yang Terjadi Di Wei Terdengan Sampai Di Shu,


Jiang Wei Mengambil Kesempatan Ini Untuk Mengadakan
Ekspedisi Lagi. Akhirnya Surat Dikirimkan Pada Wu Untuk
Membantunya Dan Juga Pada Istana Cheng Du. Pasukan
Disiapkan Dan Berjumlam 150.000 Prajurit. Liao Hua Dan
Zhang Yi Menjadi Pemimpin Pasukan Didepan, Liao Hua Harus
Bergerak Menuju Lembah Zi Wu Dan Zhang Yi Menuju Lembah
Luo, Sementara Jiang Wei Mengambil Jalan Menuju Lembah
Xie. Mereka Segera Bergerak Dan Menuju Qishan.

Deng Ai Masih Berada Di Gunung Qi Shan Untuk Melatih


Pasukan Wei Ketika Mendengar Pasukan Shu Telah Kembali
Menyerang. Dia Segera Memanggil Seluruh Bawahannya.

Dan Penasehat Wang Guan Berkata, "Aku Memiliki Sebuah


Rencana, Tetapi Aku Tidak Akan Mengatakannya Secara
Langsung. Aku Telah Menuliskannya Didalam Surat Ini Untuk
Tuan Pertimbangkan."

Deng Ai Kemudian Mengambil Surat Itu Dan Membacanya.

"Walaupun Rencana Ini Baik, Tetapi Aku Khawatir Ini Belum


Cukup Untuk Mengatasi Jiang Wei." Kata Deng Ai Setelah
Selesai Membacanya.

"Aku Akan Mempertaruhkan Nyawaku Untuk Hal Itu." Kata


Wang Guan.
"Karena Kau Sudah Sangat Yakin Maka Kau Boleh Mencoba
Rencanamu Ini. Kau Harus Pastikan Bahwa Rencanamu Ini
Berhasil."

Akhirnya 5.000 Prajurit Terlatih Diberikan Dibawah Wang Guan


Dan Mereka Segera Menuju Ke Lembah Xie Dimana Disana
Mereka Bertemu Dengan Pasukan Pengintai Shu.

Melihat Hal Ini, Wang Guan Berkata, "Katakan Pada Tuanmu


Kami Ingin Bergabung Dengan Pasukan Shu."

Akhirnya Pasukan Pegintai Itu Memberitahukan Pada Jiang Wei


Yang Berkata, "Kalian Awasi Pasukan Mereka Dan Persilahkan
Pimpinan Pasukannya Untuk Menemuiku."

Wang Guan Akhirnya Datang Menemui Jiang Wei Yang Segera


Berlutut Begitu Bertemu Dan Berkata," Aku Adalah Keponakan
Dari Wang Jing Dan Aku Sangat Membenci Sima Zhao Atas Apa
Yang Telah Dilakukannya Pada Kaisar Dan Pada Keluargaku.
Aku Mohon Ijinkan Aku Dan 5.000 Prajuritku Untuk Bergabung
Dengan Pasukanmu. Aku Juga Berharap Agar Dapat Dikirim
Untuk Melawan Pasukan Wei Agar Dapat Membalaskan Dendam
Pamanku."

Kemudian Jiang Wei Berkata,"Karena Kau Sungguh Tulus Maka


Aku Akan Memberimu Kesempatan. Salah Satu Hal Yang Kita
Perlukan Sekarang Adalah Beras. Banyak Sekali Beras Di
Perbatasan Shu Dan Aku Harap Kau Dapat Membawanya Ke Qi
Shan Jadi Aku Dapat Menempatkan Pasukanku Di Qishan Dan
Merebut Kemah Deng Ai Disana."

Jawaban Ini Menyenangkan Hati Wang Guan Yang Melihat


Bahwa Jiang Wei Akan Masuk Dalam Jebakannya. Akhirnya Dia
Langsung Setuju.

"Tetapi Kau Tampaknya Tidak Akan Memerlukan 5.000


Prajuritmu Untuk Tugas Ini. Bawalah 3 .000 Untuk Melakukan
Tugasmu Dan Biarkan 2 .000 Orang Sebagai Penunjuk Jalan
Untukku."
Wang Guan Yang Berpikir Akan Mencurigakan Jika Dia
Menolkanya Akhirnya Setuju Untuk Membawa 3 .000 Prajurit
Dan Segera Pergi. Dan Sementara Yang 2 .000 Lainnya
Ditinggalkan Didalam Pasukan Shu.

Kemudian Xiahou Ba Datang Bertemu Dengan Jiang Wei, Dia


Kemudian Berkata, "Komandan, Kenapa Kau Mempercayai
Cerita Wang Guan Ini ? Di Wei Aku Tidak Pernah Mendengar
Kalau Wang Guan Memiliki Hubungan Dengan Wang Jing. Kau
Harus Waspada Dengan Hal Ini, Karena Terlalu Banyak Alasan
Didalam Ceritanya."

"Aku Tahu Hal Ini. Oleh Karena Itu Aku Mengambil Sebanyak
Mungkin Pasukannya. Aku Akan Melawan Siasat Ini Dengan
Siasatku." Kata Jiang Wei Dengan Tersenyum.

"Bagaimana Kau Tahu Bahwa Dia Itu Memiliki Siasat ?"

"Sima Zhao Ini Sangat Ahli Dan Licik Sama Seperti Cao-Cao.
Jika Dia Membunuh Seluruh Keluarga Wang Jing, Apakah Dia
Akan Meninggalkan Seorang Keponakannya Dan
Mengirimkannya Menjadi Jendral Untuk Menjaga Perbatasan
Diluar Kontrolnya ? Kau Telah Melihat Hal Ini, Begitu Pula Aku."

Akhirnya Jiang Wei Tidak Mengerahkan Pasukannya Keluar Dari


Lembah Xie, Tetapi Menyiapkan Penyergapan Untuk Menunggu
Gerakan Pasukan Wang Guan. Dan Benar, Dalam Waktu 10
Hari, Pasukan Itu Menangkap Utusan Yang Membawa Surat
Dari Wang Guan Kepada Deng Ai Yang Isinya Menceritakan Apa
Yang Terjadi. Dari Surat Itu, Jiang Wei Mempelajari Bahwa
Wang Guan Berencana Untuk Membawa Persediaan Itu Menuju
Perkemahaan Wei Pada Tanggal 2 0 Nanti Dan Deng Ai Harus
Mengirim Pasukan Ke Lembah Yun Shan Untuk Membantu.

Jiang Wei Menghukum Mati Pembawa Pesan Itu Dan Dia


Mengirim Utusan Lain Yang Menyamar Sebagai Utusan Wang
Guan Untuk Membawa Surat Yang Sama Dengan Tanggal Yang
Telah Dimajukan Menjadi Tanggal 15.

Sebagai Persiapan, Jiang Wei Memerintahkan Kereta-Kereta


Persediaan Barang Untuk Dikosongkan Dan Diisi Dengna Jerami
Kering Dan Bahan2 Mudah Terbakar. Ke 2 .000 Prajurit Wang
Guan Diperintahkan Untuk Mengawal Kereta-Kereta Itu.
Kemudian Jiang Wei Dan Xiahou Ba Menyiapkan Pasukan Untuk
Melakuakn Penyergapan Sementara Jiang Shu Diperintahkan
Unutk Membawa Pasukan Kelembah Xie Dan Liao Hua Serta
Zhang Yi Unutk Merebut Qi Shan.

Surat Itu Akhirnya Sampai Ditangan Deng Ai Yang


Mempercayai Bahwa Surat Itu Adalah Asli Dikirimkan Oleh
Wang Guan. Dia Menulis Balasan Dan Setuju Untuk
Mengirimkan Pasukan Pada Tgl 15. Jadi Ketika Hari Itu Tibam,
Deng Ai Memimpin 50.000 Prajurit Untuk Menuju Lembah Yun
Shan. Dan Pasukan Pegintai Melaporkan Melihat Banyak Sekali
Kereta Persediaan Bergerak Menuju Tempat Itu. Ketika Deng Ai
Melihat Lebih Dekat, Dia Memperhatikan Bahwa Prajurit-Prajurit
Pengawal Kereta-Kereta Itu Adalah Pasukan Wei.

Bawahannya Berkata,"Hari Sudah Akan Gelap Jendral. Cepatlah


Kita Tolong Wang Guan Untuk Mengawal Kereta-Kereta
Persediaan Itu Melewati Lembah !"

"Gunung Didepan Sana Sangat Berbahaya, Jika Musuh Telah


Menyiapkan Pasukan Penyergap Maka Kita Akan Sulit Untuk
Lolos. Kita Akan Menunggu Disini."

Tiba-Tiba 2 Prajurit Berkuda Tiba Dan Melaporkan, "Jendral


Wang Guan Telah Melewati Mulut Lembah Dan Dia Sedang
Dikejar Pasukan Shu. Bala Bantuan Sangat Diperlukan !"

Deng Ai Menyadari Pentingnya Permintaan Itu Segera Memberi


Perintah Untuk Maju. Ketika Malampun Tiba, Saat Itu Bulan
Purnama Menyinari Malam Sehingga Malam Itu Sangat Terang.
Tiba-Tiba Terdengar Bunyi Teriakan Dibalik Bukit Dan Deng Ai
Hanya Dapat Mengira Bahwa Itu Adalah Bunyi Pertempuran
Antara Wang Guan Dan Pasukan Shu Yang Mengejar.

Akhrnya Deng Ai Segera Menuju Keatas Bukit Itu. Tetapi Tiba-


Tiba Dari Balik Rerumputan Dan Semak-Semak Muncul Pasukan
Shu Yang Dipimpin Oleh Fu Qian.
"Deng Ai Kau Sungguh Bodoh ! Kau Baru Saja Masuk Dalam
Perangkap Jendral Kami. Turunlah Dari Kudamu Dan Menyerah
!"

Deng Ai Kemudian Terkejut Dan Berusaha Unutk Berbalik Dan


Mundur. Tetapi Tiba-Tiba Kereta-Kereta Persediaan Itu
Terbakar. Api Itu Menjadi Tanda Bagi Pasukan Shu Yang Lain
Untuk Keluar Dan Menyerang.

Dia Mendengar Teriakan Dari Segala Arah Yang Berbunyi,


"1.000 Keping Emas Bagi Yang Dapat Menangkap Deng Ai Dan
Juga Gelar Bangsawan !!!"

Dengan Ketakutan ,Deng Ai Membuang Senjatanya Dan


Melepaskan Baju Perangnya. Dia Turun Dari Kudanya Dan
Berbaur Dengan Pasukan Infantrinya Yang Melarikan Diri
Menuju Daerah Perbukitan. Jendral Shu Hanya Mengejar
Mereka Yang Berada Diatas Kuda Dan Tidak Mengira Bahwa
Deng Ai Melarikan Diri Dengan Bejalan Kaki. Akhirnya Deng Ai
Pun Lolos.

Jiang Wei Mengumpulkan Pasukannya Yang Memenangkan


Pertempuran Dan Pergi Untuk Menemui Wang Guan Dan
Konvoinya.

Setelah Membuat Semua Persiapan, Wang Guan Akhirnya


Mengetahui Bahwa Rencananya Telah Gagal.

"Siasatmu Telah Diketahui Dan Deng Ai Telah Mengalami


Kekalahan !" Kata Salah Seorang Anak Buah Wang Guan.

Wang Guan Kemudian Mengirim Pasukan Pengintai Untuk


Mengkonfirmasikan Kebenaran Cerita Ini. Pasukan Pengintai Itu
Kembali Dan Melaporkan Juga Bahwa Pasukan Shu Sedang
Datang Menuju Kearahnya. Karena Tidak Ada Jalan Lain Maka
Wang Guan Memerintahkan Pasukannya Untuk Membakar
Kereta-Kereta Persediaannya Sehingga Api Besar Membumbung
Keangkasa.

"Ini Saatnya Bertempur Sampai Mati !" Kata Wang Guan.


Dia Memimpin Pasukannya Kearah Barat, Tetapi Pasukan Shu
Terus Mengejarnya. Jiang Wei Berpikir Wang Guan Akan
Berusaha Untuk Kembali Ke Wei Tetapi Wang Guan Bergerak
Menuju Han Zhong. Karena Pasukannya Terlalu Kecil Maka
Wang Guan Tidak Berani Untuk Menyerang Secara Terbuka
Tetapi Dia Memerintahkan Pasukannya Untuk Membakar
Jembatan, Pos-Pos Pejagaan, Dan Pos-Pos Militer Lainnya.
Jiang Wei Mengirim Pasukan Melalui Jalan Pintas Secepat
Mungkin Untuk Mengejar Wang Guan. Setelah Terkepung Dari
Segala Sisi Maka Wang Guan Akhirnya Melakukan Bunuh Diri
Dengna Melompat Kedalam Sungai Naga Hijau Dan Akhirnya
Tewas. Seluruh Pasukannya Yang Tersisa Akhirnya Terbunuh.

Walaupun Kemenangan Telah Didapat Dan Wang Guan


Terbunuh, Tetapi Semua Itu Harus Dibayar Cukup Mahal.
Banyak Kereta Persediaan Dan Beras Yang Musnah Serta Jalur2
Dan Pos-Pos Militer Di Han Zhong Banyak Yang Hancur. Jiang
Wei Akhirnya Memimpin Pasukannya Kembali Ke Han Zhong.

Deng Ai Kemudian Kembali Ke Qi Shan. Dari Sana Dia


Melaporkan Kekalahannya Pada Kaisar Wei Dan Memohon
Untuk Diturunkan Jabatannya Sebagai Hukuman. Tetapi Sima
Zhao Melihat Bahwa Deng Ai Telah Berjasa Besar, Sehingga Dia
Tidak Menurukan Jabatannya. Dia Malah Mengirimkan Hadiah
Besar Yang Oleh Deng Ai Dibagikan Kepada Keluarga Para
Prajuritnya Yang Telah Meninggal. Sima Zhao Juga
Mengirimkannya 50.000 Prajurit Sebagai Pasukan Tambahan
Jika Shu Berani Untuk Menyerang Kembali.

Jiang Wei Saat Ini Sedang Kembali Membangung Pos-Pos


Militer Dan Kereta-Kereta Persediaan Untuk Memulai Ekspedisi
Lagi.

Menjadi Petani, Jiang Wei Menghindari Bencana.

Pada Musim Gugur Di Tahun Ke 5 Masa Jing Yao Menurut


Kalender Shu (Tahun 2 6 2 M). Jiang Wei Seddang Sibuk
Mempersiapkan Ekspedisi Berikutnya. Dia Menratakan Bukit
Dan Memperbaiki Jalan-Jalan, Memobilisasi Tentara, Menimbun
Persediaan, Membuat Perahu Dan Rakit2 Dan Sebagainya.
Setelah Semuanya Selesai, Dia Mengirim Surat Menuju Cheng
Du Untuk Meminta Ijin Agar Dapat Menyerang Wei.

Kaisar Liu Chan Tidak Langsung Setuju.

Ketika Dia Sedang Ragu-Ragu, Qiao Zhou Berdiri Dan Berkata,


"Hamba Telah Mengamati Langit Dan Melihat Bahwa Bintang
Kepemimpinan Di Shu Sedang Redup. Ekspedisi Kali Ini Akan
Gagak Dan Aku Harap Yang Mulia Tidak Menyetujuinya."

Kaisar Liu Chan Kemudian Berkata, "Mari Kita Lihat Dahulu


Hasilnya Kali Ini. Jika Gagal, Maka Perang Akan Dihentikan."

Qiao Zhou Mencoba Untuk Membujuk Kaisar Liu Chan Tetapi


Kaisar Liu Chan Tetap Pada Keputusannya. Akhirnya Qiao Zhou
Kembali Kekediamannya Dan Jatuh Sakit.

Dan Sebagai Bagian Persiapan Akhir, Jiang Wei Bertanya Pada


Liao Hua, "Kali Ini Kita Harus Dapat Mencapai Dataran Tengah.
Apa Saranmu Untuk Memulainya ?"

"Aku Tidak Berani Untuk Memberi Saran Pada Anda, Jendral.


Selama Bertahun-Tahun Kita Telah Bertempur Dan Tidak
Pernah Beristirahat. Deng Ai Adalah Lawan Yang Sangat
Tangguh Dan Sangat Ahli Dalam Strategi, Jadi Kau Harus Harus
Mmengusahakan Yang Terbaik Dari Dirimu."

Jiang Wei Kesal Dengan Jawaban Ini Dan Dia Berkata, "Perdana
Menteri Kita Yang Lalu, Tuan Zhuge Liang Telah Mencoba 6 Kali
Dan Semuanya Dia Lakukan Untuk Negara. Aku Telah
Menyerang 8 Kali. Apakah Semua Yang Kulakukan Ini Unutk
Kepentinganku Pribadi ? Kali Ini Aku Akan Pergi Menyerang Tao
Yang Dan Tidak Ada Yang Boleh Membantahnya. Aku Akan
Menghukum Mereka Yang Membangkang Perintahku."

Jiang Wei Meninggalkan Liao Hua Untuk Menjaga Han Zhong


Dan Dia Bersama 3 00.000 Prajuritnya Bergerak Menuju Tao
Yang. Pengerahan Pasukan Shu Ini Akhirnya Terdengar Juga Di
Qi Shan Dan Mata-Mata Deng Ai Segera Mengirim Pesan
Melaporkan Hal Ini.
Kebetulan Pada Waktu Itu Sima Wang Sedang Berdiskusi
Masalah Militer Dengan Deng Ai. Ketika Berita Itu Sampai, Sima
Wang Berkata,"Manuver Ini Hanya Pengalih Saja. Dia Tidak
Bermaksud Sungguh-Sungguh Untuk Menyerang Tao Yang. Dia
Sebenarnya Ingin Menyerang Qi Shan."

"Tetapi Dia Telah Benar-Benar Menuju Tao Yang." Kata Deng


Ai.

"Bagaimana Kau Tahu ?"

"Sebelumnya Jiang Wei Selalu Menyerang Tempat-Tempat


Dimana Kita Menyimpan Persediaan. Tao Yang Tidak Memiliki
Depot Persediaan, Jadi Dia Pikir Kita Tidak Akan Menjaga
Tempat Itu. Tetapi Jika Dia Sampai Dapat Merebut Daerah Itu
Maka Dia Dapat Menimbun Persediaan Ditempat Itu Dan
Meminta Pasukan Qiangs Untuk Membantunya."

"Jika Memang Itu Benar, Lalu Apakah Yang Dapat Kita Lakukan
?"

"Aku Mengusulkan Untuk Meninggalkan Tempat Ini Dan


Bergerak Dalam 2 Pasukan Menuju Tao Yang. Aku Tahu Sebuah
Kota Kecil Bernama Hou Xia, 15 Li Dari Tao Yang Yang
Merupakan Jalan Menuju Tempat Itu. Kau Pergilan Segera Ke
Tao Yang, Sembunyikan Pasukanmu Dan Bukalah Gerbang
Kota. Kemudian Bertindaklah Sesuai Dengan Yang Kukatakan.
Aku Akan Bersembunyi Di Hou Xia. Kita Pasti Akan
Mendapatkan Kemenangan Kali Ini."

Deng Ai Memberi Shi Zuan Perintah Untuk Menjaga Kemahnya


Di Qi Shan Sementara Dia Berangkat Menuju Hou Xia.

Sementara Itu Xiahou Ba Memimpin Pasukan Shu Menuuju Tao


Yang. Ketika Dia Mendekat, Dia Memperhatikan Bahwa Tempat
Itu Tampaknya Seperti Tak Terjaga. Tidak Ada Panji-Panji
Perang Atau Bendera-Bendera Di Tembok Benteng. Gerbangnya
Pun Terbuka Lebar.

Dia Menjadi Khawatir Dan Berkata, "Apakah Ada Siasat Yang


Dilakukan Deng Ai ?"
Jenderal-Jenderalnya Berkata, "Kota Ini Benar-Benar Kosong."
Kata Xiahou Ba.

Dia Kemudian Segera Masuk Dalam Siaga Tempur Dan


Pasukannya Mengikuti. Ketika Mereka Mendekat Ketembok
Kota, Tiba-Tiba Terdengar Bunyi Ledakan Dan Juga Genderang
Perang. Pada Saat Yang Sama Jembatan Kota Dinaikan Dan
Gerbang Ditutup.

"Arghhh, Jebakan !!! Mundur !!!" Teriak Xiahou Ba.

Ketika Dia Mundur, Tetapi Hujan Anak Panah, Siraman Minyak


Panas, Dan Batu-Batu Menghampiri Pasukan Shu Dan Akhirnya
Xiahou Ba Berserta Ribuan Prajurit Shu Tewas Ditempat Ini.
Xiahou Ba Gugur Dimedan Pertempuran Pada Usia 5 3 Tahun.

Serangan Ini Hampir Memusnahkan Pasukan Shu, Beruntung


Jiang Wei Dan Pasukan Utama Tiba Disaat2 Kritis Itu Dan
Berhasil Memukul Mundur Simag Wang Kembali Kedalam Kota
Dan Giliran Membombardir Kota Dengan Panah-Panah Dan
Batu-Batu . Akhirnya Jiang Wei Membuat Perkemahan Diluar
Tembok Kota Dan Dia Sangat Bersedih Atas Gugurnya Xiahou
Ba.

Malam Itu Deng Ai Secara Diam-Diam Menyerang Perkemahan


Shu. Dan Pada Saat Yang Sama Pasukan Yang Terkepung
Didalam Kota Menyerang Keluar. Jiang Wei Tidak Dapat
Menahan Serangan Dari 2 Arah Ini Dan Akhirnya Terpaksa
Mundur. Dia Mundur Sejauh 15 Li Dan Membuat Kemah Disana.

Pasukan Shu Setelah 2 Kali Mengalami Kekalahan Sekarang


Sedang Jatuh Mentalnya.

Jiang Wei Berusaha Unutk Membesarkan Hati Mereka Semua


Dgn Berkata, "Kekalahan Dan Kemenangan Didalam
Peperangan Adalah Hal Yang Biasa. Tetapi Aku Tidak Khawatir
Mengenai Kekalahan Kita Yang Lalu, Karena Kemenangan
Sempurna Pasti Akan Kita Dapatkan Jika Kalian Berusaha
Melakukan Yang Terbaik. Tetapi Ingatlah, Janagan Pernah
Membangkang Terhadap Perintah ! Mereka Yang Membicarakan
Untuk Mundur Akan Mendapat Hukuman Mati."

Kemudian Zhang Yi Berkata ,"Dengan Banyaknya Pasukan Wei


Disini Maka Kemah Mereka Di Qi Shan Pasti Tidak Ada Yang
Menjaga. Aku Mengusulkan, Jendral, Bahwa Sementara Kau
Mencoba Melawan Mereka Disini, Aku Akan Membawa Sebagian
Pasukan Untuk Merebut 9 Perkemahan Mereka Di Qi Shan. Jika
Aku Berhasil Maka Chang An Pasti Akan Jatuh."

Akhirnya Jiang Wei Memberi 50.000 Prajurit Pada Zhang Yi Dan


Diberi Petunjuk Bagaimana Merebut Daerah Qi Shan. Jiang Wei
Kemudian Membawa Sisa Pasukannya Ke Hou Xia Untuk
Menantang Deng Ai Bertempir. Deng Ai Akhirnya Keluar Dan
Membawa Juga Pasukannya Dan Kedua Pasukan Bertempur
Dengan Sengit. Menjelang Malam Pertempuran Dihentikan Dna
Kedua Pasukan Kembali Ketempatnya Masing-Masing .

Keesokan Harinya, Jiang Wei Menantang Kembali Dan


Seterusnya Pun Begitum Tetapi Deng Ai Tidak Mau
Meladeninya. Pasukan Shu Mengeluarkan Kata-Kata Makian
Dan Hinaan Kepada Lawannya Tetapi Pasukan Wei Tidak
Bergeming.

Kemudian Deng Ai Berpikir, "Pasti Ada Alasannya Kenapa


Mereka Melakukan Hal Ini. Aku Pikir Mereka Telah Mengirim
Pasukan Untuk Merebut Qi Shan Sementara Mereka Membuatku
Sibuk Disini. Shi Zuan Hanya Memiliki Sedikit Pasukan. Aku
Harus Pergi Menyelamatkannya."

Deng Ai Berkata Pada Anaknya, " Pertahankan Tempat Ini


Dengan Sebaikduanya. Biarkan Mereka Menantang Semau
Mereka Teapi Kau Tidak Boleh Bertempur Keluar. Malam Ini
Aku Akan Pergi Membantu Pasukan Di Qi Shan."

Pada Malam Itu, Jiang Wei Sedang Berada Dikemahnya Ketika


Dia Mendengar Bunyi Teriakan Dan Genderang Perang.
Prajuritnya Mengatakan Bahwa Deng Ai Datang Menyerang.

"Jangan Ada Yang Bertindak Gegabah !" Kata Jiang Wei.


Kenyataanya Deng Ai Hanya Membuat Pengalih Perhatian
Sementara Pasukannya Menyelinat Keluar Untuk Pergi Ke Qi
Shan.

Kemudian Jiang Wei Berkata Pada Jendralnya, "Ini Hanya


Siasat Jiang Wei Saja, Dia Pasti Sedang Akan Pergi Ke Qi
Shan."

Akhirnya Jiang Wei Memutuskan Untuk Membantu Zhang Yi


Dan Meninggalkan Fu Qian Untuk Menjaga Perkemahannya
Disana. Jiang Wei Membawa 3 0.000 Prajurit Unutk Membantu
Zhang Yi.

Zhang Yi Pada Saat Itu Sedang Menyerang Posisi Pasukan Wei


Di Qi Shan. Shi Zuan Yang Hanya Memiliki Sedikit Pasukan
Mulai Kewalahan Dan Berpikir Bahwa Mereka Akhirnya Harus
Merelakan Perkemahannya Direbut Musuh. Ketika Tiba-Tiba
Deng Ai Muncul Bersama Pasukannya, Giliran Pasukan Shu
Yang Kewalahan Karena Mendapatkan Serangan Tiba-Tiba Ini.
Zhang Yi Akhirnya Terpaksa Mundur Kedaerah Perbukitan.
Sekarang Dia Terdesak Karena Dibelakangnya Tidak Ada Jalan.
Ketika Keadaannya Sudah Kritis, Tiba-Tiba Dia Melihat Bahwa
Pasukan Wei Yang Mengejarnya Menjadi Kacau Balau.

"Jendral Jiang Wei Telah Tiba !!!" Kata Prajurit Pengintainya.

Zhang Yi Mengambil Kesempatan Itu Untuk Ikut Memabntu


Serangan Dan Sekarang Giliran Deng Ai Yang Terdesak
Diserang Dari 2 Arah Secara Bersamaan. Sementara Itu Jiang
Wei Menyerang Dengan Penuh Semangat Dan Mengepung
Posisi Pasukan Wei.

Sementara Itu Di Cheng Du, Kaisar Liu Chan Setiap Harinya


Hanya Bermain-Main Saja Dan Lebih Sering Mendengarkan
Berita2 Dan Saran-Saran Dari Kasim Utama Huang Hao Yang
Selalu Memberi Saran Agar Kaisar Hidup Senang Dan
Melakukan Apa Saja Yang Kaisar Mau. Dia Juga Menjadi
Pengurus Masalah-Masalah Pemerintahan Bagi Kaisar.
Pemerintahan Shu Yang Sudah Kacau Makin Bobrok Setiap
Harinya.
Pada Saat Itu Menteri Tinggi Liu Yang Memiliki Seorang Istri
Yang Cantik Yang Bernama Liu Hu. Suatu Hari Dia Berkunjung
Ke Istana Untuk Bertemu Dengan Permaisuri Yang Memintanya
Untuk Tinggal Selama 1 Bulan. Liu Yang Mencurigai Bahwa
Istrinya Ini Telah Berselingkuh Dengan Kaisar Dan Dia
Menghukum Istrinya Itu. Dia Mengikat Istrinya Dan
Memerintahkan 500 Prajurit Untuk "Mempermalukan" Istrinya
Secara Bergiliran. Istinya Itu Juga Dipukuli Sampai
Mengeluarkan Darah.

Berita Ini Sampai Ketelinga Kaisar Liu Chan Dan Dia


Memerintahkan Agar Pejabatnya Menginves3si Masalah Ini Dan
Memutuskan Apa Ini Sebuah Kesalahan Dan Apa Hukumannya.

Yang Menjadi Hakim Adalah Kepala Hukum Negara, Li Zhong


Dan Dia Berkata, "Prajurit Bukanlah Orang Yang Tepat Untuk
Menghukum Seorang Wanita Dan Hukuman Yang Dilakukan
Harus Sesuai Dengan Kesalahannya. Dia Yang Memerintahkan
Kejahatan Ini Haruslah Dihukum Mati."

Akhirnya Liu Yang Pun Di Penggal.

Dengan Berlalunya Waktu, Kaisar Liu Chan Mulai Tidk Pernah


Menghadiri Sidang2 Istana. Bahkan Dalam 1 Bulan, Bisa Tidak
Sekalipin Dia Hadir. Dia Juga Kemudian Membuat Sebuah
Istana Harem Yang Berisi Para Wanita-Wanita Cantik Dan
Menghabiskan Sebagian Besar Waktunya Untuk Menyalurkan
Hasrat Birahinya Disana. Semua Urusan Istana Di Perayakan
Pada Kepala Kasim Huang Hao. Hal Ini Membuat Semua Orang
Yang Baik Dan Bijak, Satu Demi Satu Meninggalkan
Pemerintahan, Yang Bertahan Banyak Yang Difitnah Dan Mati
Mengenaskan, Yang Menyuarakan Kebenaran Dibungkam Yang
Berani Melawan Dibunuh, Seluruh Negara Kacau Balau. Korupsi
Dan Sogok-Menyogok Sudah Menjadi Pemandangan Sehari-
Hari, Hukum Bisa Dirubah Semau Penguasa. Rakyat Hidup
Menderita Dan Tidak Lama Seluruh Istana Dan Pemerintahan
Dipenuhi Oleh Orang-Orang Yang Hanya Mementingkan
Kepetingganya Sendiri.

Diantara Para Orang-Orang "Gila" Ini Ada Yang Bernama Yan


Yun, Jendral Pasukan Kanan. Yan Yun Ini Tidak Ada Jasannya
Dan Para Prajurit Tidak Hormat Kepadanya, Tetapi Dia Sangat
Dekat Dengan Ji Sheng, Kepala Istana Harem.

Mendengar Kekalahan Jiang Wei Di Qi Shan, Yan Yun Meminta


Pada Kasim Utama Huang Hao Untk Menyarankan Suatu Hal
Pada Kaisar. Dikemudian Hari Kasim Huang Hao Datang
Menemui Kaisar Liu Dan Berkata, "Jiang Wei Harus Dipanggil
Kembali Karena Dia Telah Berulang Kali Kalah Dan Tidak Bisa
Mendapatkan Kemenangan. Yan Yun Dapat Dikirim Untuk
Menggantikannya."

Kaisar Liu Chan Berkata, "Semua Urusan Itu Aku Serahkan


Kepadamu Untuk Mengaturnya. Sekarang Ini Aku Sedang Ingin
Bersenang-Senang."

Suatu Hari, Ketika Jiang Wei Sedang Membuat Rencana


Merebut Seluruh Perkemahan Pasukan Wei, Tiba-Tiba 3 Titah
Kaisar Tiba. Semuanya Sama Yaitu Memintanya Untuk Kembali
Ke Ibu Kota. Karena Pembangkangan Artinya Hukuman Mati
Maka Jiang Wei Sendiri Akhirnya Menghentikan Seluruh Operasi
Militernya Dan Mengatur Agar Pasukannya Dapat Kembali Ke
Han Zhong.

Deng Ai Didalam Kemahnya Kebingungan Kenapa Pasukan Shu


Menarik Mundur Pasukannya. Dia Khawatir Bahwa Ini Adalah
Siasat Dari Jiang Wei, Selama 1 Minggu Dia Mengirim Mata-
Mata Dan Pasukan Pengintai, Tetapi Tidak Mendapatkan Hasil
Apapun. Kemudian Dia Juga Mengirim Mata-Mata Melihat
Perkemahan Shu Di Qi Shan, Tong Yuan Dan Hou Xia,
Semuanya Kosong. Tetapi Dia Tidak Berani Bertindak Karena
Takut Ini Adalah Siasat Jiang Wei. Selama Lebih Dari 1 Bulan
Deng Ai Terus Memikirkan Mengapa Pasukan Shu Ini Mundur.

Ketika Tiba Di Han Zhong, Jiang Wei Segera Pergi Menuju


Cheng Du. Disana Dia Telah Menunggu Selama 10 Hari Tetapi
Kaisar Liu Chan Tidak Juga Tiba. Dia Mulai Berpikir Bahwa Ada
Yang Tidak Beres.

Suatu Hari Ketika Berjalan Digerbang Istana, Jiang Wei


Bertemu Dengan Sekrtaris Istana, Xi Zheng Dan Dia Bertanya
Keapdanya, "Tuan, Apakah Kau Tahu Mengapa Aku Dipanggil
Keibu Kota ?"

"Apa !!! Kau Tidak Tahu ? Huang Hao Ingin Mempromosikan


Yan Yun Sebagai Komandan Utama Pasukan, Jadi Dia Meminta
Kaisar Untuk Memanggilmu Pulang. Mereka Berakta Bahwa
Deng Ai Terlalu Pandai Untuk Kau Kalahkan Sehingga Kaisar
Akhirnya Menutuskan Untuk Menghentikan Perang."

"Aku Harus Menyingkirkan Kasim-Kasim Ini Segera !!!" Kata


Jiang Wei Dengan Geramnya.

"Sssttt ! Janagan Bebicara Keras-Keras Mengenai Hal Itu !


Tembok Disini Memiliki Telinga !" Kata Sekertaris Xi Zheng
Yang Kemudian Segera Mengajak Jiang Wei Ketempat Yang
Lebih Sepi.

"Kau Adalah Penerus Dari Tuan Zhuge Liang, Kau Adalah Orang
Yang Paling Pantas Dan Cocok Yang Dapat Menyelesaikan
Tugas-Tugasnya. Kau Terlalu Penting Untuk Dibiarkan
Bertindak Gegabah. Jika Kaisar Tidak Lagi Mendukungmu Maka
Kau Akan Ada Dalam Kesulitan."

"Apa Yang Kau Katakan Memang Benar." Kata Jiang Wei.

Tetapi, Tak Lama Setelah Itu, Jiang Wei Dengan Beberapa


Orang Jendral Lainnya Segera Pergi Menuju Istana Harem.
Kaisar Liu Chan Dan Kasim Huang Hao Sedang Berada Ditaman
Bermain Layang2. Para Ajudan Istana Segera Memberitahu
Huang Hao Yang Langsung Bersembunyi Mendengar Hal Ini.

Jiang Wei Kemudian Mendekati Kaisar Liu Chan Dan Setelah


Memberi Hormat, Dia Kemudian Berkata, "Kenapa Yang Mulia
Memanggilku Kali Ini ? Aku Telah Hampir Mengalahkan Musuh
Di Qi Shan Ketika 3 Titah Kaisar Tiba."

Kaisar Liu Chan Hanya Menguap Dan Mencoba Mencari2 Alasan.


Kemudian Jiang Wei Mulai Mengutarakan Isi Hatinya.
"Huang Hao Ini Benar-Benar Licik. Dijaman Dahulu Ketika
Kaisar Ling Berkuasa Dan Istana Dikuasai Oleh 10 Kasim
Utama, Dinasti Han Langsung Ambruk. Yang Mulia Tentu Tahu
Bagaimana Zhang Rang Dan Zhao Gao Menghancurkan Negara.
Jika Huang Hao Tidak Dihukum Mati Maka Seluruh Istana Akan
Kacau. Jika Yang Mulia Mau Memerintahkan Untuk Menghukum
Mati Huang Hao Maka Seluruh Negeri Akan Tentram Dan Yang
Mulia Dapat Mengembalikan Kejayaan Negeri Kita Seperti
Dijaman Kaisar Liu Bei."

Bab Sesudah: bagian 80

bagian 80

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 80


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:10
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 79

Bab Sebelum: bagian 79

Kaisar Liu Chan Hanya Tersenyum Dan Berkata, "Huang Hao


Itu Hanya Pelayan Kecil, Dia Hanya Melakukan Apa Yang
Kuperintahkan. Jika Ia Melakuakn Apa Yang Kau Perintahkan,
Dia Tidak Dapat Melakukan Itu. Aku Sungguh Heran Mengapa
Dong Yun Selalu Membenci Huang Hao. Sekarang Kau Juga
Melakukan Hal Yng Sama. Aku Harap Kau, Jendral, Untuk
Janagan Memperdulikan Huang Hao."

"Kecuali Yang Mulia Menyingkirkan Orang Itu Maka Kehancuran


Sudah Sangat Dekat Dengan Kita ." Kata Jiang Wei Sambil
Bersujud Dikaki Kaisar Liu Chan.

Kaisar Liu Chan Kemudian Berkata, "Jika Kau Menyukai


Seseorang, Kau Tentu Ingin Dia Hidup. Jika Kau Membenci
Seseorang Tentu Kau Ingin Dia Mati. Dapatkah Kau
Mengampuni Satu Kasimku Ini ?"
Kaisar Memerintahkan Salah Seorang Pengawalnya Untuk
Memanggil Huang Hao. Ketika Huang Hao Mendekat, Kaisar
Memintanya Untuk Memohon Maaf Kepada Jiang Wei.

Huang Hao Bersujud Dan Menangis Serta Berkata, "Aku Selalu


Melayani Kaisar Dan Hanya Itu Yang Kulakukan. Aku Tidak
Pernah Ikut Campur Dalam Urusan Negara. Aku Mohon
Padamu, Jendral, Janagan Dengarkan Apa Yang Orang-Orang
Katakan Mengenaiku. Jika Kau Menginginkan Kematianku Maka
Aku Tidak Dapat Berbuat Apa-Apa. Tetapi Aku Mohon Kau
Mengasihani Diriku Ini."

Jiang Wei Kesalnya Bukan Maen Atas Hal Ini, Tetapi Dia Tidak
Dapat Berbuat Lebih Jauh Karena Kaisar Memintanya Untuk
Mengampuni Huang Hao. Diluar Istana, Dia Menceritakan Apa
Yang Baru Terjadi Pada Xi Zheng.

"Jendral, Kau Dalam Bahaya Besar." Kata Xi Zheng, "Jika Kau


Jatuh Maka Seluruh Negeri Akan Jatuh Dan Han Akan Lenyap."

"Dapatkah Kau Memberi Saran Padaku ?" Tanya Jiang Wei,


"Bagaimana Aku Dapat Mengamankan Negara Dan Juga Diriku
Sendiri ?"

Xi Zheng Berkata, "Ada Sebuah Tempat Di Bukit Barat Bernama


Ta Zhong. Tempat Itu Sangat Makmur Dan Kau Dapat Membuat
Pasukanmu Disana Seperti Yang Dilakukan Tuan Zhuge Liang
Dimasa Lalu. Mintalah Kaisar Untuk Mengirimmu Kesana. Kau
Dapat Memaen Jagung Dan Gandum Untuk Pasukanmu, Kau
Dapat Mengamkan Seluruh Daerah Long You, Kau Juga Bisa
Menjaga Agar Pasukan Wei Tidak Masuk Dari Han Zhong.
Dengan Begini Tidak Ada Orang Yang Akan Berani Berbuat
Jahat Denganmu Dan Kau Dapat Mempertahankan Otoritas
Militermu Serta Kau Akan Selamat. Ini Adalah Cara Terbaik
Bagi Dirimu Untuk Mengamkan Negara Dan Juga Dirimu
Sedniri. Kau Harus Segera Melakukan Apa Yang Baru
Kukatakan."

"Kata-Katamu Benar-Benar Seperti Emas Dan Permata !" Kata


Jiang Wei Sambil Berterima Kasih.
Tanpa Membuang Waktu Lagi, Jiang Wei Mengirimkan Berita
Pada Istana Dan Mendapatkan Persetujuan Dari Kaisar Liu
Chan. Kemudian Dia Segera Kembali Ke Han Zhong Dan
Mengumpulkan Seluruh Bawhaannya Serta Memberitahukan
Rencannya.

"Ekspedisi Kita Yang Berulang Kali Ini Telah Gagal Mendapatkan


Hasil Dan Ini Juga Dikarenakan Kita Kekurangan Persediaan.
Sekarang Aku Akan Membawa 80.000 Prajurit Untuk Pergi Ke
Ta Zhong Dan Membentuk Daerah Militer Baru. Disana Aku
Akan Menanam Gandum Dan Jagung Untuk Ekspedisi
Berikutnya. Kalian Tentu Sudah Sangat Lelah Setelah
Bertempur Selama Bertahun-Tahun Dan Sekarang Kalian Dapat
Beristirahat Dan Berlatih. Tetapi Kalin Juga Harus Waspada Dan
Baik-Baik Menjaga Han Zhong. Pasukan Wei Sangat Jauh Dari
Rumah Mereka Dan Suatu Kali Pasti Pasukan Mereka Harus
Kembali, Saat Itu Kita Akan Menyerang Mereka Dan
Mendapatkam Kemanangan."

Hu Ji Dikirim Ke Daerah Han Shou, Wang Han Menuju Yue


Cheng, Jiang Bin Menuu Han Cheng Dan Jiang Shu Serta Fu
Qian Menjaga Gerbang Han Zhong. Setelah Semua Persiapan
Selesai Dilakukan, Jiang Wei Segera Menuju Ta Zhong Untuk
Bertani.

Deng Ai Yang Akhirnya Mengetahui Bahwa Mundurnya Pasukan


Jiang Wei Bukan Karena Adanya Siasat, Mulai Mengirimkan
Mata-Mata Nya Untuk Melihat Keadaan Han Zhong. Deng Ai
Kemudian Mengetahui Bahwa Pasukan Shu Membentangkan 40
Perkemahannya Yang Masing-Masing Terhubung Sepertu Ular
Panjang. Dia Mengirim Pembuat Peta Untuk Mengambarkan
Secara Tepat Keadaan Tempat Itu.

Ketika Raja Muda Jin Yang Juga Perdana Menteri Wei, Sima
Zhao Mendapatkan Berita Ini Dan Juga Mempelajari Petanya,
Dia Sangat Kesal Dan Marah.

"Jiang Wei Ini Sudah Berulang Kali Menyerang Negeri Kita Dan
Kita Tidak Dapat Menghancurkan Dia. Dia Adalah Kesedihan
Didalam Hatiku."
Kata Jia Chong, "Dia Menjalankan Perintah Zhuge Liang Dengan
Sungguh-Sungguh Dan Zhuge Liang Telah Mewariskan Strategi
Militernya Padanya Sehingga Hal Ini Membuat Kita Sulit Sekali
Untuk Mengalahkannya. Yang Kau Perlukan Adalah Seseorang
Yang Pemberani Untuk Membunuh Dia Sehingga Kita Dapat
Menyingkirkan Penghalang Kita Dimedang Peang."

Tetapi Asiten Xun Xu Berkata,"Aku Rasa Ini Bukan Jalan Yang


Baik. Liu Chan, Penguasa Shu, Hanya Bersenang-Senang
Sepanjang Harinya Dan Memberikan Kepercayaan
Pemerintahan Kepada Kasim Huang Hao. Setiap Pejabat Tinggi
Shu Hanya Memikirkan Keuntungannya Masing-Masing Dan
Jiang Wei Terlalu Sibuk Mengurusi Masalah Militer. Jika Kau
Mengirim Seorang Pemimpin Yang Handal Untuk Membantu
Deng Ai Maka Kemenangan Pasti Akan Kita Raih. Jika Begini
Mengapa Kita Perlu Belati Seorang Pembunuh Bayaran ?"

"Hmm....Saranmu Sungguh Baik. Tetapi Jika Aku Ingin


Menyerang Shu, Maka Siapakah Pemimpin Yang Dapat
Kuserahkan Tugas Ini ?"

"Deng Ai Adalah Yang Terbaik Saat Ini. Kirimkan Zhong Hui


Untuk Menjadi Wakilnya. Setelah Itu Kau Dapat Menghapus
Shu Dari Peta Ini." Kata Xun Xu.

"Tepat Seperti Apa Yang Kupikirkan !" Kata Sima Zhao.

Akhrnya Dia Memanggil Zhong Hui Dan Berkata Padanya, "Aku


Ingin Mengirimmu Sebagai Pemimpin Untuk Menyerang Wu.
Apakah Kau Dapat Pergi ?"

"Rencana Tuanku Bukan Untuk Menyerang Wu Melainkan Shu."


Jawabnya.

"Kau Benar-Benar Tahu Apa Yang Kupikirkan ! Tetapi


Bagaimana Rencanamu Dalam Menyerang Shu ?"

"Karena Aku Tahu Bahwa Tuanku Ingin Menyerang Shu Maka


Aku Telah Membuat Sebuah Rencana. Ini Adalah Rencanaku."
Dia Mengeluarkan Sebuah Peta Besar Dan Disana Dia
Menunjukan Posisi Perkemahan Dan Juga Depot Persediaan
Dan Semua Jalan-Jalan Secara Lengkap.

Sima Zhao Sangat Puas Dengan Penjelasannya.

"Kau Benar-Benar Seorang Pemimpin Yang Hebat. Bagaimana


Pendapatmu Jika Kau Kujadikan Wakil Deng Ai ?"

"Shu Sangatlah Luas Dan Ada Cukup Tempat Bagi 1 Orang


Untuk Melakukan Operasi Militer. Deng Ai Dapat Ditugaskan
Untuk Menyerang Dari Utara Sementara Aku Akan Menyerang
Dari Timur."

Zhong Hui Diberikan Gelar Jendral Penguasa Barat Dgn Pangkat


Komandan Seluruh Pasukan Qing Zhou, Xu Zhou, Yan Zhou,
Jing Zhou Dan Yang Zhou. Pada Saat Yang Sama Deng Ai Juga
Diberikan Pangkat Komandan Utama Pasukan Di Chang An Dan
Yi Zhou, Yue Zhou, Liang Zhou. Waktu Penyerangan Ke Shu
Telah Ditentukan Dan Pasukan Besar Berangkat Dari Luo Yang.

Ketika Sima Zhao Datang Ke Istana, Deng Dun, Salah Seorang


Jendral Wei Berkata, "Kenapa Kau Mengirim Pasukan Kita
Menuju Tempat Yang Jauh Dan Berbahaya Sehingga
Menggundang Masalah ? Jiang Wei Telah Menyerang Negeri
Kita Berulang Kali Dan Perang Ini Telah Mengorbankan Banyak
Nyawa Pasukan Kita. Kita Lebih Baik Bertahan Dan Menjaga
Perbatasan."

"Aku Mengirim Pasukan Pembela Kebenaran Untuk Menghukum


Penguasa Lalim. Berani Sekali Kau Menentang Rencanaku Ini ?"

Sima Zhao Memerintahkan Agar Deng Dun Dipenggal Dan


Segera Algojo Memenggalnya Dan Membawa Kepala Deng Dun
Untuk Diperlihatkan Diruang Sidang. Hal Ini Membuat Takut
Semua Orang Disana Dan Mereka Jadi Pucat.

Sima Zhao Berkata, "Telah 6 Tahun Sejak Aku Menentramkan


Wilayah Timur Dan 6 Tahun Lebih Kuhabiskan Untuk
Mempersiapkan Pasukanku. Aku Telah Lama Ingin
Menghancurkan Wu Dan Shu. Sekarang Aku Akan
Menghancurkan Shu Terlebih Dahulu Dan Kemudian Bagaikan
Banjir Besar Aku Akan Menyerang Wu. Ini Adalah Strategi
"Menghancurkan Guo Untuk Merebut Yu". Aku Dapat Katakan
Seperti Apa Pasukan Yang Mereka Punya Di Shu. Ada Sekitar
80.000 Sampai 90.000 Prajurit Di Cheng Du. 40.000 Sampai
50.000 Diperbatasan, Sementara 60.000-70.000 Bersama Jiang
Wei Bertani. Untuk Mengatasi Hal Itu Kita Hanya Membutuhkan
100.000 Prajurit Dibawah Deng Ai Dan Ini Cukup Untuk
Membuat Jiang Wei Sibuk Diutara. Sementara Itu 2 00.000
Prajurit Zhong Hui Akan Menyerang Dari Timur Yang Akan
Bergerak Dalam 3 Divisi Melaluo Lembah Luo Dan Langsung
Menuju Han Zhong. Liu Chan, Penguasa Shu Benar-Benar
Seorang Yang Bodoh Diluar Kata-Kata, Dengan Seluruh
Perbatasannya Hancur Maka Rakyat Dan Pejabat Akan
Ketakutan. Negeri Shu Tidak Akan Bertahan Lama Dalam
Keadaan Ini."

Seluruh Pejabat Diruang Sidang Itu Memberi Pujian Atas


Penjelasan Sima Zhao Ini.

Zhong Hui Mengerahkan Pasukannya Begitu Dia Menerima


Penugasan Itu. Agar Tujuannya Tidak Diketahui, Dia Berkata
Bahwa Pasukannya Akan Pergi Melawan Wu. Agar Hal Ini Dapat
Dipercaya Maka Dia Memerintahakn Pembangunan Kapal-Kapal
Perang Besar Di Qing Zhou, Yan Zhou, Yu Zhou Dan Jing Zhou.
Dia Juga Mengirim Tang Zi Kedaerah Deng Zhou Dan Lai Zhou
Untuk Meminjam Perahu2 Dan Kapal-Kapal Perang Disana.

Bahkan Sima Zhao Sendiri Tertipu Dengan Tindakan Ini Dan


Memanggilnya Untuk Bertanya, "Aku Memerintahkanmu Untuk
Menyerang Shu Yang Letakny Di Gunung Dan Bukit Mengapa
Kau Mengumpulkan Banyak Kapal Dan Perahu Di Sungai ???"

Zhong Hui Menjawab, "Jika Shu Mendengar Kita Akan


Menyerang Mereka Maka Mereka Akan Meminta Bantuan Dari
Wu. Jadi Aku Berpura-Pura Akan Menyerang Wu Dan Wu Tidak
Akan Berani Membantu Shu Dalam Waktu 1 Tahun Ini. Ketika
Shu Sudah Berhasil Dikalahkan Maka Seluruh Kapal-Kapal Ini
Akan Telah Siap Dan Dapat Digunakan Untuk Ekspedisi Ke
Selatan."
Sima Zhao Sangat Puas Mendengar Penjelasan Itu. Hari Telah
Ditentukan Bagi Pasukan Besar Zhong Hui Untuk Bergerak Ke
Barat. Pada Tanggal 3 Bulan Ke 7 Di Tahun Kr 4 Masa Jing Yuan
Menurut Kelendar Wei (Tahun 2 64 M). Zhong Hui Membawa 2
00.000 Prajurit Keluar Dari Luo Yang Menuju Perbatasan Ba
Zhou Di Shu.

Shao Ti, Menteri Urusan Wilayah Barat, Membisikan Suatu


Kata-Kata Peringatan Kepada Sima Zhao Ketika Mereka
Menghantarkan Kepergian Zhong Hui Dan Pasukannya.

"Tuanku Telah Mengirim Zhong Hui Dengna Pasukan Besar


Melawan Shu. Aku Pikir Dia Terlalu Ambisius Untuk Dapat
Dipercayai Terlebih Setelah Dia Memiliki Pasukan Yang Sangat
Besar Sekarang ?"

"Apakah Kau Pikir Aku Tidak Tahu Hal Itu ?" Kata Sima Zhao.

"Lalu Kenapa Kau Tetap Mengirimkannya Seorang Diri Tanpa


Pendamping Yang Dapat Kau Percaya ?"

Sima Zhao Lalu Membisikan Beberapa Patah Kata Kepada Shao


Ti Yang Kemudian Tersenyum Dan Puas Dengan Jawaban Itu.

Zhuge Liang Menampakan Dirinya Di Gunung Ding Jun.

Kata Sima Zhao Kepada Shao Li, "Pagi Ini Seluruh Pejabat
Berkata Bahwa Shu Tidak Boleh Diserang Karena Mereka Mau
Amannya Sendiri. Jika Aku Membiarkan Mereka Memimpin
Pasukan Maka Kita Pasti Akan Mengalami Kekalahan. Tetapi
Kau Lihat Zhong Hui Telah Memiliki Rencananya Sendiri Dan
Dia Tidak Takut, Oleh Karena Itu Shu Pasti Akan Kalah Dan
Seluruh Rakyat Shu Akan Menyerah. Pemimpin Yang Kalah
Tidak Akan Dapat Menyombongkan Dirinya Dan Pejabat Dari
Negara Yang Hancur Tidak Pantas Untuk Menjaga Rakyat. Kalau
Zhong Hui Akhirnya Memberontak Maka Dia Tidak Akan
Didukung Rakyat Shu. Pasukan Kita Yang Baru Saja Menang
Poerang Tentu Berharap Untuk Segera Kembali Ke Rumahnya
Masing-Masing Dan Tidak Akan Mengikuti Dia Jika Akhirnya Dia
Memutuskan Untuk Memberontak. Oleh Karena Itu Tidak Ada
Yang Perlu Ditakutkan. Aku Telah Memikirkan Hal Ini Seperti
Yang Kau Tanyakan, Tetapi Hal Ini Harus Tetap Menjadi
Rahasia Kita Saja."

Shao Ti Menunjukan Kekagumannya Atas Pandangan Sima


Zhao.

Didalam Kemahnya Sebelum Memulai Perjalanan Ke Shu,


Zhong Hui Mengumpulkan Semua Perwiranya Dan Diantara
Mereka Ada Inspektur Pasukan Wei Guan, Asisten Jendral Hu
Lie, Jendral Tian Xu, Tian Zhang, Yuan Xing, Qiu Jian, Xiahou
Xian, Wang Mai, Huangfu Kai, Gou Ai Dan Lainnya, Kira-Kira
Mereka Semua Berjumlah 80 Perwira.

"Sebelumnya Aku Ingin Seorang Pemimpin Pasukan Garis


Depan, Dia Harus Ahli Didalam Membuka Jalan Dan
Memperbaiki Jembatan."

"Aku Akan Mengambil Posisi Itu." Kata Seseorang Yang


Ternyata Adalah Xu Yi, Anak Dari Xu Zhu.

"Tidak Ada Yang Lebih Pantas Lagi !" Teriak Semua Yang Ada
Disana.

"Kau Akan Mendapatkan Jabatan Itu. Kau Sungguh Tangguh


Dan Kuat Dan Memiliki Reputasi Besar Ayahmu Yang Harus Kau
Jaga. Lagipula Seluruh Perwira Mendukung Dirimu. Kau Akan
Mendapatkan 5.000 Prajurit Berkuda Dan 1.000 Prajurit Infatri.
Kau Akan Bergerak Menuju Han Zhong Didalam 3 Divisi
Pasukan. Pasukan Tengah Harus Melewati Lembah Xie,
Sedangkan Yang 2 Lainnya Melewati Lembah Luo Dan Lembah
Ziwu. Kau Harus Memperbaiki Jalan-Jalan Dan Jembatan2
Disana, Membuat Terowongan Dan Membuka Hutan Serta
Membersihkan Semak-Semak Belukar. Gunakan Seluruh
Kemampuanmu Karena Kegagalam Melaksanakan Perintah Ini
Akan Dikenakan Hukuman Militer Seberatduanya."

Xu Yi Segera Memulai Tugasnya Dan Zhong Hui Membawa


100.000 Prajurit Juga Telah Bersiap Untuk Memulai Ekspedisi
Menaklukan Shu Ini.
Sementara Itu Di Lembah Barat, Segera Setelah Deng Ai
Menerima Perintah Untuk Menyerang Shu, Dia Segera Mengirim
Sima Wang Menuju Daerah Suku Qiang. Dia Juga Mengirim
Zhuge Xu Penjaga Kekaisaran Wilayah Yong Zhou, Wang Qi
Gubernur Tian Shui, Qian Hong Gubernur Long Xi Dan Yang
Xin, Gubernur Jian Zheng Dan Segera Seluruh Pasukan Dari 5
Wilayah Berkumpul Di Daerah Lembah Barat Bagaikan Awan
Bergemuruh.

Pada Suatu Malam Deng Ai Bermimpi Bahwa Dia Mendaki


Sebuah Gunung Didalam Perjalanannya Ke Han Zhong. Tiba-
Tiba Mata Air Muncul Dari Bawah Kakinya Dan Melemparkannya
Ke Udara Dengan Kekuatan Besar Sehingga Dia Terbangun Dari
Mimpinnya.

Dia Segera Terbangun Dengan Penuh Keringat Dingin


Membasahi Seluruh Bajunya Dan Dia Tidak Dapat Tidur
Kembali Karena Gelisah Dengan Hal Ini. Ketika Pagi Telah Tiba,
Dia Segera Memanggil Pengawalnya Yang Bernama Shao Yuan
Yang Ahli Dalam Ilmu Meramal. Deng Ai Menceritakan Padanya
Dan Menanyakan Artinya.

Shao Yuan Berkata, "Menurut Buku Yang Telah Kupelajari, Air


Yang Ada Diatas Gunung Melambangkan 'Jian', Dimana Artinya
Arah Barat Daya Akan Sangat Baik Tetapi Timur Laut Sangat
Buruk. Konfusius Berkatra Bahwa Jian Yang Memiliki
Keuntungan Di Barat Daya Berarti Kesuksesan Tetapi Timur
Laut Berarti Kegagalan. Itulah Artinya Bahwa Tidak Ada Jalan.
Dalam Hal Ini Maka Ekspedisi Kita Ini Akan Berhasil Tetapi Kau
Tidak Akan Memiliki Jalan Untuk Kembali."

Deng Ai Mendengarkan Dan Dia Menjadi Sedih Ketika


Mendengar Interpretasi Dari Mimpinya Itu.

Pada Saat Itu Datanglah Utusan Dari Zhong Hui Yang


Memintanya Untuk Bergerak Menuju Han Zhong. Deng Ai
Segera Mengirim Zhuge Xu Dengan 15.000 Prajurit Untuk
Memotong Jalan Mundur Jiang Wei Dan Wang Qi Diperintahkan
Memimpin 15.000 Prajurit Lainnya Untuk Menyerang Ta Zhong
Dari Arah Barat. Qian Hong Diperintahkan Membawa 15.000
Untuk Menyerang Ta Zhong Dari Timur Dan Yang Xin Membawa
15.000 Prajurit Lainnya Untuk Menyerang Jiang Wei Di Gan
Song. Deng Ai Membawahi Sisa Pasukannya Dan Membantu
Siapa Saja Yang Membutuhkan Bantuan.

Sementara Didalam Kemah Zhong Hui, Seluruh Pejabat


Berkumpul Untuk Mengantar Kepergiannya. Pasukan Wei
Sungguh Luar Biasa, Tentara Berbaris Rapih Dengan Tombak
Menjulang Tinggi Kelangit, Bendera Dan Panji-Panji Perang
Berkibaran Tertiup Angin, Perisai Dan Baju Zirah Sungguh
Menyilaukan Mata Terkena Pantulan Sinar Matahari. Seluruh
Pasukan Berbaris Rapi Dan Kuda-Kuda Berada Dalam Kondisi
Terbaiknya. Semua Penduduk Memberikan Hormat Kepada
Pasukan Wei Dan Mengantarkan Kepergiannya.

Semua Kecuali Satu Orang Yaitu Penasehat Liu Shi Yang


Terdiam.

Kemudian Panglima Wang Xiang Menemui Dia Dan Berkata,"


Menurutmu Siapakah Dari Antara Mereka Berdua , Zhong Hui
Dan Deng Ai Yang Akan Berhasil Merebut Shu ?"

Kata Liu Shi Sambil Menghela Napas, "Dengan Pasukan Sekuat


Ini Dan Jendral Sehbat Mereka Maka Mereka Pasti Dapat
Mengalahkan Shu Hanya Saja Aku Pikir Tidak Ada Satupun
Diantara Mereka Yang Akan Kembali."

"Kenapa Kau Katakan Hal Itu ?"

Tetapi Dia Tidak Menjawab Dan Hanya Tersenyum Dan


Pertanyaan Itupun Tidak Diulangi.

Pasukan Wei Sedang Melakukan Perjalanan Ketika Jiang Wei


Mendengar Hal Ini. Dia Segera Mengirim Surat Kepada Istana
Di Cheng Du.

"Yang Mulia Harus Mengatur Pertahanan Negara Dan


Memerintahkan Zhang Yi, Jendral Pasukan Kiri Untuk Menjaga
Benteng Yang Ping Dan Liao Hua, Jendral Pasukan Kanan Untuk
Menjaga Benteng Di Yin Ping. Kedua Tempat Ini Adalah Tempat
Paling Penting Yang Menjaga Keamanan Han Zhong. Kirimkan
Juga Utusan Untuk Meminta Bantuan Wu. Aku, Hambamu Ini
Akan Segera Mengumpulkan Pasukan Di Ta Zhong Untuk
Segera Melakukan Perlawanan."

Pada Tahun Itu Era Pemerintahan Di Shu Telah Berubah Dari


Masa Jian An Ke 5 Menjadi Masa Yi Xian Ke 1 (Tahun 2 6 3 M).
Ketika Surat Dari Jiang Wei Itu Tiba Kepada Liu Chan, Dia
Sedang Bersenang-Senang Ditemani Kasim Kesayangannya,
Huang Hao.

Kaisar Liu Chan Membaca Dokumen Itu Dan Berkata Kepada


Kasimnya, "Disini Dikatakan Pasukan Jiang Wei Dibawah Deng
Ai Dan Zhong Hui Sedang Bergerak Menuju Shu. Apa Yang
Harus Kita Lakukan ?"

"Yang Mulia Tidak Perlu Khawatir, Tidak Ada Pasukan Wei Yang
Menyerang Kita. Jiang Wei Hanya Ingin Mendapatkan Kejayaan
Untuk Dirinya Sendiri Sehingga Dia Membuat Cerita Seperti Ini.
Yang Mulia Tidak Perlu Gelisah Karena Kita Akan Mendapatkan
Kebenarannya Dari Seorang Wanita Bijak Yang Aku Kenal. Dia
Adalah Benar-Benar Seorang Peramal Sakti, Dapatkah Hamba
Memanggilnya Kehadapan Yang Mulia ?"

Kaisar Liu Chan Setuju Dan Sebuah Ruangan Dipersiapkan


Untuk Menyambut Peramal Wanita Itu.Huang Hao Pergi Dengan
Kereta Kuda Kaisar Untuk Menjemput Wanita Itu.

Dia Tiba Dan Dipersilahkan Duduk Dikursi Singasana. Setelah


Itu Kaisar Liu Chan Menyalakan Dupa Dan Mengucapkan Doa
Yang Diperintahkan Oleh Wanita Itu. Wanita Itu Tiba-Tiba
Membiarkan Rambutnya Terurai Dan Berteriak2. Setelah
Beberapa Saat Wanita Itu Seperti Tergeletak Diatas Meja Dan
Tampak Kejang2.

Huang Hao Kemudian Berkata, "Yang Mulia Tidak Perlu Takut,


Sekarang Para Dewa Sedang Turun Dan Masuk Kedalam
Tubuhnya. Suruhlah Semua Orang Untuk Meninggalkan
Ruangan Ini Dan Berdoalah Padanya."

Akhirnya Seluruh Orang Diruangan Itu Diperintahkan Keluar


Dan Kaisar Liu Chan Memasang Dupa Dihadapan Wanita Itu.
Tiba-Tiba Wanita Itu Berkata," Aku Adalah Penjaga Dari Daerah
Di Barat Sungai Han. Apakah Yang Ingin Ditanyakan Oleh Yang
Mulia ? Dalam Beberapa Tahun Lagi Seluruh Daerah Wei Akan
Menjadi Milikmu Oleh Karena Itu Kau Tidak Perlu Bersedih."

Wanita Itu Tiba-Tiba Jatuh Kelantai Dan Memuntahkan Darah.


Setelah Beberapa Saat Akhirnya Wanita Itu Sadar Kembali Dan
Seperti Tidak Mengerti Apa Yang Terjadi. Kaisar Liu Chan Puas
Dengan Ramalahnnya Dan Memberikan Wanita Itu Hadiah
Besar. Dia Kemudian Percaya Dengan Semua Yang Dikatakan
Oleh Wanita Itu Dan Tidak Mengindahkan Surat Yang
Dikirimkan Jiang Wei. Kaisar Liu Chan Akhirnya Kembali
Bersenang2 Di Isatanya Dan Memerintahkan Huang Hao Untuk
Mengurus Semua Masalah Negara.

Sementara Itu Zhong Hui Segera Bergerak Menuju Han Zhong.


Pemimpin Pasukan Utamanya, Xu Yi Sudah Tidak Sabar Untuk
Menunjukan Kehebatannya Dan Membuat Jasa Dan Akhirnya
Dia Memimpin Pasukannya Menuju Nan Zheng.

Dia Berkata Pada Para Perwiranya, "Jika Kita Dapat Merebut


Tempat Ini Maka Kita Dapat Menuju Han Zhong Dengna
Mudah."

Setiap Perwira Mencoba Untuk Menyerang Benteng Tersebut


Dan Masing-Masing Mencoba Untuk Menjadi Yang Pertama
Menguasai Benteng Tersebut. Tetapi Komandan Di Nan Zheng
Adalah Lu Xu Dan Dia Telah Mendapatkan Informasi Mengenai
Kedatangan Musuh. Dia Menempatkan Banyak Pemanah
Ditembok Kota Dengan Busur Zhuge Nu Yang Didesain Oleh
Zhuge Liang. Segera Setelah Pasukan Musuh Tiba, Lu Xu
Memerintahkan Pasukannya Untuk Menembakkan Panah-Panah
Itu Dan Akhirnya Banyak Pasukan Wei Berguguran, Akhirnya
Pasukan Xu Yi Pun Dikalahkan.

Xu Yi Kembali Dan Melaporkan Kegagalannya.Zhong Hui Sendiri


Akhirnya Pergi Bersama 100 Prajurit Berkuda Lengkap Untuk
Melihat Keadaan Disana. Lu Xu Yang Melihat Hal Ini
Memerintahkan Agar Pasukannya Melepasan Lagi Panah-Panah
Itu Dan Akhirnya Zhong Hui Mundur Karena Melihat Kehebatan
Mesin Perang Baru Itu.
Lu Xu Memimpin 500 Prajurit Untuk Mengejar. Ketika Zhong
Hui Melewati Jembatan Apung Tiba-Tiba Bagian Jembatan Itu
Ada Yang Rusak Dan Kaki Kuda Zhong Hui Terjerembab Dan
Menyebabkan Zhong Hui Hampir Terlempar Ke Sungai. Karena
Kuda Itu Tidak Dapat Mengangkat Kakinya Maka Akhirnya
Zhong Hui Meninggalkan Kudanya Dan Melarikan Diri Dengan
Berjalan Kaki. Akhirnya Lu Xu Melihat Zhong Hui Yang Berlari
Dan Dia Mengejarnya Dengan Kudanya, Ketika Telah Dekat Lu
Xu Mengeluarkan Tombaknya Dan Akan Menusuk Zhong Hui,
Tetapi Beruntung Ada Seorang Perwira Zhong Hui Bernama Xun
Kai Yang Menembakkan Panah Pada Lu Xu Dan Menyebabkan
Lu Xu Jatuh Ketanah Dan Tewas. Melihat Hal Ini, Zhong Hui
Kembali Dan Memerintahkan Pasukannya Untuk Menyerang.
Mereka Semua Kembali Menyerang Benteng Itu Dengan
Gencarnya. Pasukan Shu Yang Telah Kehilangan Pemimpinnya
Menjadi Kacau Balau Karena Tidak Ada Komando Yang Jelas
Sehingga Dengan Mudah Dikalahkan. Akhirnya Zhong Hui
Dapat Menghancurkan Pertahanan Musuh Dan Menguasai
Benteng Tersebut. Pasukan Shu Melarikan Diri Keseluruh Arah
Dan Banyak Yang Tertawan. Setelah Selesai, Xun Kai Diberikan
Imbalan Besar Karena Telah Membunuh Jendral Musuh Dan
Menyelamatkan Nyawa Zhong Hui. Dia Dipromosikan Sebagai
Asisten Jendral Dan Menerima Hadiah Seekor Kuda Dan
Pakaian Perang Dari Perak. Xu Yi Dipanggil Kekemah Utama
Dan Zhong Hui Menyalahkan Dia Karean Kurang Berhati-Hati
Dalam Tugasnya, "Kau Telah Ditunjuk Sebagai Pemimpin
Pasukan Garis Depan Dan Bertugas Memastikan Bahwa Jalanan
Dan Jembatan Telah Diperbaiki Dan Dapat Digunakan Pasukan
Kita. Tetapi Jembatan Itu Telah Menyebabkan Kaki Kudaku
Terjerembab Dan Aku Hampir Saja Mati. Beruntung Xun Kai
Ada Disana Karena Jika Tidak Aku Pasti Sudah Terbunuh. Kau
Telah Melakukan Kesalahan Dan Oleh Karena Itu Harus
Dihukum." Xu Yi Dihukum Mati Karena Kesalahannya Itu.
Jenderal-Jenderal Yang Lain Berusaha Untuk Memohon
Ampunan Baginya,"Ayahnya Adalah Xu Zhu Yang Telah
Melakukan Banyak Jasa Besar Bagi Negara !" "Bagaimana Aku
Akan Menjaga Disiplin Pasukanku Jika Hukum Militer Tidak
Ditegakkan ?" Tanya Zhong Hui. Hukuman Itu Akhirnya
Dijalankan Dan Kepala Xu Yi Dipertontonkan Sebagai
Peringatan Bagi Seluruh Pasukan Agar Mereka Selalu
Melakukan Tugas Dengan Baik. Hal Ini Juga Memberikan
Ketakutan Dihati Para Perwira. Di Sisi Lain, Wang Han,
Komandan Shu Di Yue Cheng Dan Jiang Bin Komandan Di Han
Cheng Ketakutan Karena Musuh Datang Dengan Jumlah Besar,
Mereka Berdua Tidak Berani Keluar Benteng Untuk Menghadapi
Pasukan Wei Ini. Zhong Hui Mengeluarkan Perintah, "Kecepatan
Adalah Jiwa Dari Peperangan, Tidak Boleh Ada Penundaan." Li
Du Diperintahkan Untuk Mengepung Yue Cheng Dan Xun Kai
Diperintahkan Untuk Mengepung Han Chen. Sedangkan
Pasukan Utama Zhong Hui Akan Berusaha Untuk Merebut
Benteng Di Yan Ping. Jendral Shu Fu Qian Adalah Penjaga
Benteng Di Yang Ping. Dia Mendiskusikan Rencana Pertahanan
Dengan Jiang Shu Yang Merupakan Wakilnya. Jiang Shu
Menyarankan Agar Mereka Harus Bertahan, "Pasukan Musuh
Terlalu Kuat Dan Kita Tidak Akan Dapat Melawan Mereka." "Aku
Tida Setuju," Jawab Fu Qian,"Mereka Sekarang Kelelahan
Setelah Perjalanan Jauh Dan Kita Tidak Perlu Takut Akan
Mereka. Kecuali Kita Keluar Dan Menyerang Maka Yue Cheng
Dan Han Cheng Akan Jatuh." Jiang Shu Tidak Membalas
Jawaban Fu Qian. Segera Pasukan Musuh Tiba Dan Kedua
Jendral Shu Melihat Mereka Dari Atas Tembok Benteng. Segera
Setelah Zhong Hui Melihat Mereka Berdua Dia Berteriak,"Aku
Memiliki 100.000 Prajurit. Jika Kalian Menyeran Maka Kalian
Akan Memiliki Posisi Lebih Tinggi Dari Yang Kalian Punya Saat
Ini. Tetapi Jika Kalian Menolak Menyerah Maka Ketika Kami
Mendapatkan Benteng Ini, Kalian Akan Binasa. Permata
Ataupun Kerikil Akan Mengalami Kehancuran Yang Sama !!!"
Hal Ini Membuat Marah Fu Qian, Dia Memerintahkan Jiang Shu
Menjaga Tembok Benteng Dan Dia Segera Keluar Untuk
Menyerang Keluar. Fu Qian Membawa 3 0.000 Prajurit Dan Dia
Menyerang Zhong Hui. Zhong Hui Berpura-Pura Mundur Dan Fu
Qian Terpancing Untuk Mengejar. Tetapi Segera Pasukan Wei
Mengepung Mereka Dan Menyerang Balik Fu Qian. Setelah
Pertempuran Yang Sengit Akhirnya Fu Qian Kewalahan Dan
Terpaksa Harus Mundur. Tetapi Ketika Dia Mencapai
Bentengnya, Dia Melihat Mereka Mengibarkan Bendera Wei Dan
Seluruh Bendera Shu Telah Hilang. "Aku Telah Menyerah Pada
Wei !" Teriak Jiang Shu Dari Atas Tembok Benteng. Fu Qian
Berteriak Dengan Marahnya, "Kau Pengkhianat Tak Tahu
Terima Kasih ! Bagaimana Kau Akan Dapat Menghadap Dunia
Lagi ?" Fu Qian Yang Sekarang Telah Menyadari Bahwa Dirinya
Tidak Memiliki Lagi Jalan Mundur Maka Berkata Kepada Para
Prajuritnya, "Kalian Semua Telah Mengikutiku Dengan Setia,
Sekarang Aku Akan Melakukan Pertempuran Terakhirku.Aku
Tidak Akan Memaksa Bagi Mereka Yang Tidak Mau Ikut
Denganku, Tapi Bagi Mereka Yang Ikut Kalian Semua Adalah
Saudara-Saudaraku !!!". Sebanyak 3 .000 Prajurit Akhirnya
Mengikuti Fu Qian Untuk Kembali Bertempur Dengan Pasukan
Wei. Fu Qian Bertempur Habis2an Dia Menebaskan Pedangnya
Kesana Dan Kemari Dan Membunuh Banyak Sekali Tentara Wei
Yang Dilihatnya, Banyak Anak Panah Yang Menancap
Ditubuhnya Dan Tubuhnya Sekarang Telah Penuh Luka Tetapi
Hal Itu Tidak Membuatnya Berhenti. Pasukannya Gugur Satu
Demi Satu Dan Akhirnya Hanya Tinggal Dia Seorang Diri Yang
Tersisa Dimedan Perang. Dia Berkata, "Selama Hidup Aku Telah
Menjadi Hamba Shu, Dalam Kematian Akupun Tidak Akan
Berpaling !!!" Fu Qian Lalu Menerjang Masuk Kedalam Pasukan
Wei Dan Membunuh Membabi Buta, Tetapi Karena Luka-Luka
Ditubuhnya Akhirnya Dia Terjatuh Dari Kudanya, Karena Tidak
Ingin Ditangkap Oleh Musuh Maka Akhirnya Fu Qian Mengakhiri
Nyawanya Sendiri Ditengah Medan Pertempuran. Dengan
Jatuhnya Benteng Yang Ping Maka Zhong Hui Berhasil
Mendapatkan Banyak Pampasan Perang Berupa Senjata Dan
Beras. Dia Mengadakan Pesta Besar Bagi Pasukannya Dan
Malan Itu Mereka Beristirahat Di Kota Yan Gan, Malam Itu
Mereka Semua Di Ganggu Oleh Suara Teriakan Prajurit-Prajurit
Sehingga Zhong Hui Terbangun Dan Segera Bersiap Karena
Berpikir Musuh Menyerang. Tetapi Tidak Lama Kemudian Suara
Itu Hilang Dan Dia Kembali Kekamarnya, Tetapi Dia Dan
Pasukannya Tidak Dapat Tidur. Keesokan Malamnya Kejadian
Yang Sama Terulang Kembali Dan Suara Teriakan Itu
Terdengar Dari Arah Barat Daya. Segera Setelah Hari Pagi,
Pasukan Pengintai Dikirim Kearah Itu Untuk Memeriksa Tetapi
Mereka Kembali Dan Berkata Bahwa Mereka Telah Pergi Sejauh
5 Li Dan Tidak Menemukan Adanya Tanda-Tanda Pasukan Shu.
Zhong Hui Tidak Merasa Puas, Dia Akhirnya Membawa 100
Prajurit Berkuda Dan Pergi Kesana Untuk Memeriksa Sendiri.
Kemudian Mereka Tiba Didepan Sebuah Bukit Yang Diatasnya
Ada Awan Gelap Semantara Puncaknya Tertutup Kabut Tebal.
"Bukit Apakah Ini ?" Tanya Zhong Hui Kepada Orang Disana.
"Bukit Ini Bernama Gunung Ding Jun", Jawab Mereka, "Disinilah
Dimana Xiahou Yuan Menemui Kematiannya." Hal Ini Membuat
Zhong Hui Makin Gelisah Dan Dia Kemudian Segera Kembali Ke
Kemahnya, Dalam Perjalanan Kembali Kekemahnya Dia
Memutari Jalanan Perbukitan Disana. Tiba-Tiba Ada Angin
Kencang Bertiup Dan Tiba-Tiba Ada Penampakan Pasukan
Berkuda Tiba Dari Atas Langit Seperti Akan Datang Untuk
Menyerang. Seluruh Prajurit Zhong Hui Ketakutan, Zhong Hui
Segera Memimpin Pasukannya Untuk Menghindar. Banyak
Sekali Prajurit Zhong Hui Yang Terjatuh Dari Kudanya. Tetapi
Anehnya Ketika Mereka Sampai Kembali Kekemah Tidak Ada
Seorangpun Yang Hilang Walaupun Mereka Semua Kebanyakan
Terluka Dan Kehilangan Senjata Atau Pakaian Perangnya.
Mereka Semua Telah Melihat Pasukan "Hantu" Yang Tidak
Melukai Mereka. Zhong Hui Memanggil Jiang Shu Dan
Berkata,"Apakah Ada Kuil Dewa Atau Apapun Yang Memiliki
Kekuatan Supernaturan Di Gunung Ding Jun ?" "Tidak," Jawab
Dia, "Tidak Ada Kuil Apapun Kecuali Makam Zhuge Liang."
"Berarti Hal Ini Adalah Manifestasi Dari Zhuge Liang," Kata
Zhong Hui, "Jika Begitu Maka Aku Memberikan Sesajen Untuk
Dirinya." Akhirnya Dia Mempersiapkan Hadian Dan Memotong
Seekor Sapi Sebagai Persembahan Dimakam Zhuge Liang Dan
Ketika Prosesi Itu Telah Selesai Maka Angin Kencangpun
Mereda Dan Awan Gelap Menghilang. Kemudian Ada Angin
Sejuk Dan Langit Cerah Tampak. Karena Merasa Bahwa
Persembahannya Telah Diterima Maka Zhong Hui Pun Bersama
Pasukannya Kembali Kekemah. Malam Itu Zhong Hui Tertidur
Didalam Kemahnya, Tiba-Tiba Ada Angin Dingin Berhembus
Dan Dia Melihat Ada Seseorang Menghampirinya Dengan
Berjubahkan Jubah Tao Memakai Turban Dan Membawa Kipas
Bulu Berwarna Putih. Wajah Orang Itu Sangat Bersih Dan
Matanya Sangat Cerah, Orang Itu Bergerak Sungguh Tenang
Dan Anggun. "Siapakah Anda Tuan ?" Tanya Zhong Hui Yang
Terbangun. "Karena Persembahanmu Pagi Ini Maka Aku Ingin
Berkomunikasi Denganmu. Walaupun Han Telah Mengalami
Kejatuhan Dan Titah Langit Harus Dipatuhi, Tetapi Orang-Orang
Shu Tidak Bersalah Dan Mereka Tidak Dapat Menghindar Dari
Peperangan Yang Keji Ini. Mereka Harus Dikasihani Jadi Setelah
Kau Melintasi Perbatasan, Kau Tidak Boleh Menyakiti Rakyat
Dan Membunuh Sembarangan." Kemudian Penampakan Itu
Menghilang Setela Dia Megibaskan Jubahnya Tanpa Menjawab
Pertanyaan Zhong Hui. Zhong Hui Bangun Dan Sadar Bahwa
Dia Telah Bermimpi, Tetapi Dia Merasa Bahwa Arwah Dari
Zhuge Liang Telah Mengunjungi Dia Dan Dia Sangat Terkejut.
Dia Memerintahkan Pada Seluruh Pasukannya Untuk Membawa
Bendera Yang Bertuliskan Kata-Kata, "Mengamankan Negara,
Menjaga Rakyat". Sehingga Semua Orang Tahu Bahwa Mereka
Tidak Perlu Takut Pada Pasukan Zhong Hui Karena Pasukan
Zhong Hui Tidak Akan Menyakiti Rakyat. Jika Ada Seseorang
Yang Dibunuh Maka Yang Membunuh Akan Membayar Dengan
Nyawannya. Hal Ini Membuat Banyak Rakyat Menaruh Simpati
Pada Pasukan Wei Sehingga Pasukan Wei Disambut Disetiap
Tempat Yang Dilewatinya. Zhong Hui Menyakinkan Penduduk
Bahwa Mereka Tidak Akan Dirugikan.

Jiang Wei Di Ta Zhing Mendengar Mengenai Invasi Pasukan Ini


Dan Menulis Surat Kepada 3 Orang Jendral, Zhang Yi, Liao Hua
Dan Dong Jue Untuk Menyiapkan Pasukan Mereka Masing-
Masing Dan Bergerak Untuk Melawan Musuh Sementara Dia
Mempersiapkan Pasukannya Untuk Memukul Mundur Musuh.
Segera Pasukan Wei Tiba Dan Dipimpin Oleh Wang Qi,
Gubernur Dari Tian Shui. Ketika Telah Cukup Dekat Wang Qi
Berteriak, "Pasukan Kamu Seluruhnya Berjumlah 1.000.000
Prajruit, Jendral Kami Ribuan. 2 00.000 Sekarang Bergerak
Akan Melawanmu Dan Cheng Du Telah Jatuh. Jika Kau Telah
Mengetahui Ini Semua Tetapi Juga Tidak Menyerah Artinya
Kamu Tidak Mengerti Mengenai Titah Langit Yang Agung." Jiang
Wei Segera Keluar Membawa Tombaknya. Wang Qi Hanya
Mampu Melawan Jiang Wei Sebanyak 3 Jurus Saja Sebelum
Akhirnya Mundur. Jiang Wei Terus Mengejarnya Tetapi Setelah
15 Li Dia Bertemu Dengan Pasukan Lain Yang Membawa
Bendera Bertuliskan Qiang Hong, Gubernur Long Xi. "Tikus Mati
! Bukan Tandinganku" Kata Jiang Wei Tersenyum. Menganggap
Remeh Lawannya, Dia Membawa Pasukannya Untuk Terus
Mengejar Mereka Dan Musuhpun Akhirnya Mundur. Dia
Kemudiam Terus Mendesak Musuh Sampai Sejauh 5 Li Dan
Kemudian Pasukan Deng Ai Tiba. Segera Pertempuran Besar
Terjadi Tetapi Kedua Belah Pihak Juga Tidak Ada Yang
Mendapatkan Kemenangan, Akhirnya Mereka Mundur Dan Mulai
Membuat Kemah Yang Berhadap2an. Kemudian Didalam
Kemahnya Jiang Wei Mendapatkan Laporan, "Gubernur Jin
Cheng, Yang Xin Telah Menghancurkan Perkemahan Kita Di Gan
Song." Kabar Buruk Ini Membuat Jiang Wei Harus Meninggalkan
Kemahnya Itu, Dia Berkata Pada Para Perwiranya Untuk Tetap
Mengibarkan Panji-Panji Perang Atas Namanya Untuk Menipu
Deng Ai Sementara Dia Akan Berusaha Untuk Merebut Kembali
Kemah-Kemahnya Yang Telah Direbut Oleh Musuh. Dalam
Perjalanannya Dia Bertemu Dengan Yang Xin, Tetapi Yang Xin
Tidak Memiliki Nyali Untuk Bertempur Dengan Jiang Wei Dan
Segera Lari Keatas Bukit. Jiang Wei Terus Mengejar Keatas
Bukit Tetapi Pasukan Wei Yang Bertahan Diatas Bukit
Menjatuhkan Batu-Batu Besar Dan Juga Kayu2 Besar Untuk
Menahan Pasukan Shu. Jiang Wei Akhirnya Kembali Lagi
Kekemahnya Tetapi Dalam Perjalanan Kembali Dia Bertemu
Dengan Pasukan Shu Yang Kalah Karena Deng Ai Berhasil
Menghancurkan Pasukannya. Jiang Wei Terkepung Pasukan Wei
Tetapi Berhasil Meloloskan Diri Dan Memukul Mundur Mereka,
Karena Tidak Mau Terlalu Jauh Masuk Dalam Daerah Musuh
Maka Jiang Wei Segera Kembali Kekemah Utamanya Di Ta
Zhong. Kemudian Datang Kabar, "Zhong Hui Telah Berhasil
Menguasai Benteng Yang Ping, Jiang Shu Telah Menyerah
Sementara Jendral Fu Qian Telah Gugur Dimedan Pertempuran.
Wang Han Di Yue Cheng Dan Jiang Bi Di Han Cheng Juga Telah
Membuka Gerbang Benteng Mereka Dan Menyerah, Hu Ji Telah
Melarikan Diri Ke Cheng Du Untuk Meminta Bantuan, Seluruh
Han Zhong Telah Jatuh Ketangan Wei." Hal Ini Sungguh
Membuat Jiang Wei Sangat Gelisah, Akhirnya Dia Membubarkan
Perkemahannya Dan Bergerak Ke Han Zhong. Malam Ini
Pasukan Shu Sampai Di Daerah Perbatasan Han Zhong.
Pasukan Wei Dibawah Yang Xin Menghalangi Mereka Untuk
Dapat Terus Maju Dan Jiang Wei Terpaksa Melawan Mereka.
Setelah Beberapa Jurus Akhirnya Yang Xin Melarikan Diri, Jiang
Wei Menembakan 3 Anak Panah Tetapi Semuanya Gagal
Mengenai Sasaran. Jiang Wei Kemudian Mengambil Kembali
Tombaknya Dan Dia Terus Mengejar Yang Xin Tetapi Kudanya
Terjerembab Dan Dia Terjaduh. Yang Xin Kemudian Berbalik
Untuk Membunuh Jiang Wei Tetapi Jiang Wei Kemudian
Menusukan Tombaknya Kekepala Kuda Yang Xin Sehingga Yang
Xin Pun Terjatuh. Pasukan Wei Yang Lain Segera Bergegas
Untuk Menyelamatkan Yang Xin. Jiang Wei Pun Segera
Memanfaatkan Kesempatan Ini Unutk Mundur. Dia Mengendarai
Kuda Yang Lain Dan Kemudian Ingin Melanjutkan Pengejaran
Terhadap Pasukan Yang Xin, Tetapi Tiba-Tiba Seorang Prajurit
Melaporkan Bahwa Deng Ai Membawa Pasukan Besar Akan Tiba
Dibelakang Pasukan Jiang Wei. Menyadari Bahwa Dia Tidak
Dapat Melawan Pasukan Ini, Jiang Wei Mengumpulkan Seluruh
Pasukannya Untuk Mundur Dari Han Zhong. Tetapi Kemudian
Ada Pasukan Pengintai Yang Melaporkan,"Zhuge Xu, Penjaga
Kekaisaran Wei Wilayah Yong Zhou Menguasai Jembatang Yin
Ping, Kita Tidak Dapat Mundur." Akhirnya Jiang Wei Berhenti
Sejenak Dan Bingung Karena Dia Tidak Dapat Maju Ataupun
Mundur. Dia Berteriak Dengan Kesalnya, "Langit Ingin
Menghancurkanku !!!" Kemudian Berkatalah Ning Sui Salah
Seorang Jendralnya, "Jika Musuh Kita Sekarang Menguasai Yin
Ping Berarti Mereka Hanya Memiliki Pasukan Sedikit Di Yong
Zhou. Kita Dapat Berpura-Pura Untuk Pergi Ke Lembah Kong
Han Dan Hal Ini Akan Memaksa Mereka Untuk Meninggalkan
Jembatan Yin Ping Untuk Melindungi Yong Zhou. Ketika
Pasukan Wei Telah Mundur Dari Jembatan Itu Maka Kau Dapat
Segera Mengerahkan Pasukanmu Untuk Melintas Menunju
Benteng Di Yin Ping Dan Membuat Rencana Untuk Merebut
Kembali Han Zhong." Rencana Ini Cukup Baik Sehingga Jiang
Wei Memerintahkan Pasukannya Untuk Bergerak Ke Lembah
Kong Han Dan Berpura-Pura Seperti Mereka Akan Menyerang
Yong Zhou. Ketika Zhuge Xu Yang Berjaga Di Jembatan Yin
Ping Mendengar Hal Ini Dia Terkejut Dan Berkata, "Yong Zhou
Adalah Kotaku Dan Merupakan Markas Besarku Dalam
Ekspedisi Ini. Jika Tempat Itu Sampai Jatuh Ketangan Musuh
Maka Aku Pasti Dihukum !!!" Akhirnya Zhuge Xu Membawa
Pasukannya Melewati Jalur Selatan Untuk Mendahului Pasukan
Shu Sebelum Mereka Sampai Ke Yong Zhou. Jiang Wei Yang
Melewati Jalur Utara Terus Mengawasi Pergerakan Pasukan Wei
Sampai Akhirnya Pasukan Pengintainya Melaporkan Bahwa
Zhuge Xu Telah Meninggalkan Jembatan Yin Ping Dan
Kemudian Dia Mengubah Arah Gerak Pasukannya Dan Segera
Menyerang Pertahanan Wei Yang Hanya Dijaga Beberapa Ratus
Prajurit Saja Di Jembatan Yin Ping. Setelah Berhasil Merebut
Daerah Itu, Jiang Wei Secepatnya Mengatur Pasukannya Agar
Melintasi Jembatan Itu Dan Kemudian Membakar Perkemahan
Wei. Zhuge Xu Kemudian Melihat Nyala Api Besar Itu Dan Dia
Tahu Bahwa Dia Telah Terperdaya, Dia Kemudian Kembali
Kejembatan Itu Tetapi Telah Terlambat Karena Seluruh
Pasukan Shu Telah Melintas Dan Dia Tidak Berani Untuk
Mengejar Mereka. Segera Setekah Jiang Wei Melintasi
Jembatan Itu, Dia Melihat Pasukan Lainnya, Tetapi Kali Ini
Dipimpin Oleh Jendral Liao Hua Dan Zhang Yi. Mereka Berkata
Kepadanya,"Kaisar Liu Chan, Percaya Pada Seorang Wanita
Peramal Dan Tidak Meengirimkan Pasukan Untuk Membantu
Mempertahankan Perbatasan. Kami Mendengar Bahwa Han
Zhong Dalam Ancaman Dan Oleh Karena Itu Membawa Pasukan
Untuk Membantu Tetapi Kemudian Kami Juga Mendengar
Bahwa Zhong Hui Telah Merebut Benteng Yang Ping. Dalam
Perjalan Kesana Kami Mendengar Bahwa Anda Terkepung
Sehingga Kami Datang Kesini Untuk Membantu Jendral."
Akhirnya Kedua Pasukan Itu Bersatu Dan Bergerak Bersama.
Liao Hua Berkata, "Kita Diserang Dari Segala Arah Dan Jalur
Transportasi Terputus. Tampaknya Adalah Sebuah Tindakan
Yang Bijaksana Untuk Segera Mundur Ke Yin Ping Dan
Merenanakan Strategi Baru." Awalnya Jiang Wei Ragu Tetapi
Kemudian Dia Mendengar Bahwa Deng Ai Dan Zhong Hui
Mendekat Dengan Membawa 10 Divisi Pasukan. Jiang Wei
Sebenarnya Ingin Bertahan Tetapi Liao Hua Berkata, "Daerah
Ini Dipenuhi Dengan Banyak Jalan Kecil Dan Juga Sempit
Sehingga Pertempuran Akan Sangat Sulit Dimenangkan. Akan
Lebih Baik Jika Kita Mundur Terlebih Dahulu Ke Yin Ping Karena
Jika Kita Kehilangan Tempat Itu Maka Seluruh Jalur Keluar Dari
Shu Akan Tertutup." Akhirnya Jiang Wei Setuju Dan Pasukan
Shu Bergerak Kesana, Tetapi Kemudian Mereka Mendengar
Bunyi Genderang Perang Dan Melihat Banyak Bendera Dan
Panji-Panji Perang Berkibaran.

Zhuge Zhan Gugur Di Mian Zhu.

Ketika Dong Jue, Jendal Penjaga Negri Mendengar Invasi


Pasukan Wei, Dia Segera Membawa 2 0.000 Prajuritnya
Keperbatasan Untuk Melawan Musuh. Kemudian Dia Melihat
Ada Debu Berterbangan Yang Menandakan Ada Pasukan
Mendekat, Dong Jue Berpikir Untuk Segera Menuju Kesana Dan
Menghentikan Laju Pasukan Itu Jika Mereka Adalah Musuh.

Tetapi Dong Jue Menemukan Bahwa Pasukan Yang Datang Itu


Dipimpin Oleh Jiang Wei, Liao Hua Dan Zhang Yi. Kemduian Dia
Segera Menemui Jiang Wei Dan Memberitahukan Keadaan Di
Ibukota Yang Adalah Berita Buruk Mengenai Kelakukan Kaisar
Liu Chan Dan Kasim Utama Huang Hao. Air Matanya Mengalir
Ketika Dia Menceritakan Keadaan Di Ibukota.
"Janganlah Kau Bersedih." Kata Jiang Wei, " Selama Aku Hidup,
Aku Tidak Akan Membiarkan Wei Datang Dan Menguasai Shu.
Sekarang Kita Harus Mempertahankan Benteng Ini Dan Mencari
Strategi Untuk Mengalahkan Musuh."

Mereka Kemudian Menjaga Benteng Itu Sementara


Mendiskusikan Mengenai Rencana Menyerang Balik Musuh.

"Walaupun Kita Menjaga Tempat Ini Tetapi Cheng Du Boleh


Dikatakan Tidak Memiliki Pasukan Yang Terlatih Untuk Menahan
Pasukan Musuh." Kata Dong Jue, "Jika Tempat Itu Diserang
Maka Cheng Du Akan Mudah Dikalahkan !"

Jiang Wei Berkata,"Pertahanan Alami Dari Cheng Du Sangat


Sempurna, Daerah Itu Sangat Sulit Terjangkau Karena
Dikelilingin Gunung2 Tinggi Dan Jurang2 Yang Dalam. Kita
Tidak Perlu Khawatir Mengenai Cheng Du."

Segera Setelah Hal Ini, Zhuge Xu Datang Dan Menantang


Pasukan Shu Bertempur. Jiang Wei Membawa 5000 Prajuritnya
Dan Melayani Tantangan Ini. Dia Mendapatkan Kemenangan
Dengan Mudah Dan Membunuh Banyak Pasukan Wei.

Setelah Itu, Zhuge Xu Akhirnya Mundur Menuju Markas Besar


Zhong Hui. Disana Dia Mengakui Kesalahannya Dan Memohon
Ampun. Zhong Hui Sungguh Marah Padanya.

"Perintahku Adalah Kau Harus Menjaga Jembatan Yin Ping


Utnuk Menghentikan Jiang Wei Dan Sekarang Kau Malah
Mengalami Kekalahan, Kau Juga Menyerang Musuh Tanpa
Perintah Dariku Dan Dikalahkan Oleh Mereka."

"Jiang Wei Memiliki Banyak Sekali Siasat Licik, Dia Berpura-


Pura Untuk Pergi Ke Yong Zhou Dan Karena Aku Pikir Tempat
Itu Sangat Penting Maka Ku Mengirim Pasukan Untuk
Membantu Tempat Itu. Kemudian Dia Menyerang Jembatan Yin
Ping Dan Berhasil Melarikan Diri. Aku Mengikutinya Hingga
Menuju Benteng Yin Ping Tetapi Aku Tidak Berpikir Dia Akan
Keluar Menyerang Dan Mengalahkan Diriku."
Zhuge Xu Terus Memohon Ampunan Tetapi Hukuman Mati
Tetap Dijatuhkan Untuknya.

Wei Guan, Inspektur Pasukan Utama Berkata, "Zhuge Xu


Adalah Bawahan Deng Ai Dan Karena Dia Telah Mengakui
Kesalahannya Maka Hukumannya Tidak Boleh Dijatuhkan Oleh
Dirimu, Komandan."

Tetapi Zhong Hui Berkata, "Aku Telah Memiliki Titah Kaisar Dan
Perintah Dari Perdana Menteri Untuk Menyerang Shu. Jika Deng
Ai Sendiri Melakukan Kesalahan Maka Aku Akan Segera
Memenggalnya !!!"

Walaupun Begitu, Jenderal-Jenderal Yang Lain Memohon


Ampunan Untuk Zhuge Xu Dan Zhong Hui Pun Akhirnya Tidak
Jadi Menghukumnya Tetapi Dia Di Copot Dari Semua Jabatan
Dan Dikirim Kembali Keibu Kota Untuk Menunggu Pengadilan.

Perkataan Zhong Hui Itu Terdengar Oleh Deng Ai Yang


Akhirnya Marah Dan Berkata, "Pangkat Dan Jabatannya Adalah
Sama Dengan Milikku, Aku Telah Menjaga Perbatasaan Barat
Selama Lebih Dari 1 Tahun Dan Telah Mengabdi Dengan Baik
Pada Kaisar. Siapa Dia Yang Begitu Sombongnya Dihadapanku
!!"

Deng Zhong, Anaknya, Berusahan Menenangkan Ayahnya.

"Ayah, Jika Kau Tidak Dapat Melupakan Hal Kecil Seperti Ini
Maka Kau Akan Dapat Mengacaukan Rencana Besarmu. Mencari
Masalah Dengannya Dapat Mendatangkan Bencana Untuk Kita
Jadi Aku Harap Ayah Mau Bersabar."

Deng Ai Merasa Kata-Kata Anaknya Ada Benarnya Juga, Tetapi


Walaupun Begitu Dia Menyimpan Amarah Kepada Zhong Hui
Didalam Hatinya. Dia Kemudian Datang Untuk Berkunjung
Kekemah Zhong Hui.

Ketika Kedatangann Diumumkan, Zhong Hui Berkata Pada


Bawahannya, "Berapa Banyak Prajurit Yang Menyertai Deng Ai
?"
"Dia Hanya Membawa Sekitar 2 0 Prajurit Berkuda," Jawab
Mereka.

Zhong Hui Lalu Memerintahkan Pengawalduanya Untuk Berada


Disekitar Tendanya Dan Memerintahkan Agar Deng Ai
Dipersilahkan Masuk. Deng Ai Kemudian Turun Dari Kudanya
Dan Segera Kedua Orang Itu Saling Memberi Salam. Tetapi
Deng Ai Tidak Menyukai Keberadaan Pengawal Zhong Hui Yang
Berlebihan Itu Jadi Dia Mencoba Mencari Tahu Apa Yang Ada
Dipikiran Zhong Hui.

"Berhasil Menguasai Han Zhong Merupakan Keberhasilan Besar


Untuk Negri Kita," Kata Deng Ai, "Sekarang Masalah Merebut
Benteng Di Yin Ping Dapat Dilakukan Dengan Mudah."

"Apakah Kau Memiliki Ide Untuk Hal Itu, Jendral ?" Tanya
Zhong Hui.

Deng Ai Berusaha Untuk Tidak Menjawab Pertanyaan Itu


Dengan Mengakui Bahwa Dia Tidak Memiliki Saran Yang Baik.
Tetapi Zhong Hui Memaksa Dia Untuk Menjawabnya.

Akhirnya Deng Ai Berkata, "Menurut Pendapatku Kita Dapat


Melalui Jalan Setapak Dipegunungan Yin Ping Menuju De Yang
Di Han Zhong Dan Dari Sana Kita Akan Melakukan Serangan
Secara Tiba-Tiba Dari Arah Belakang Cheng Du. Jiang Wei Pasti
Harus Segera Mundur Untuk Mempertahankan Daerah Itu Dan
Kau, Jendral, Dapat Merebut Benteng Itu Dengan Mudah."

"Sebuah Rencana Yang Baik." Kau Dapat Segera Memulainya


Dan Aku Akan Menunggu Disini Untuk Mendengar Kabar
Gembira Darimu.

Mereka Kemudian Meminum Secangkir Arak Dan Deng Ai


Berpamitan. Zhong Hui Kemudian Kembali Ketendanya Dengan
Mengkritik Rencana Deng Ai Yang Menurutnya Tidak Dapat
Dilakukan.

"Mereka Berkata Bahwa Deng Ai Adalah Jendral Hebat, Tetapi


Menurutku Dia Hanya Memiliki Kemampuan Biasa-Biasa Saja."
Kata Dia Kepada Para Bawahannya.
"Kenapa Jendral Berkata Seperti Itu ?"

"Karena Jalan Setapak Di Gunung Yin Ping Itu Sangat Sulit Dan
Hampir Tidak Dapat Dilalui, Daerahnya Memiliki Jurang2 Yang
Dalam Dan Bukit-Bukit Terjal. 100 Prajurit Saja Pada Titik2
Penting Maka Dapat Memotong Seluruh Jalur Komunikasi Dan
Suplai. Jika Itu Terjadi Maka Pasukan Deng Ai Akan Dapat Mati
Kelaparan Semua. Aku Akan Menyerang Melaui Jalan Utama
Dan Tidak Perlu Khawatir Akan Hasilnya Karena Aku Pasti Akan
Dapat Menguasai Shu."

Akhirnya Zhong Hui Merencanakan Pembuatan Tanga2 Tinggi


Dan Juga Mesin2 Perang Lainnya Untuk Menyerang Benteng Di
Yin Ping.

Deng Ai Kemudian Mencari Tahu Mengenai Pendapat Zhong Hui


Atas Rencananya, Dia Bertanya Pada Salah Satu Perwira Zhong
Hui, "Bagaimana Pendapat Zhong Hui Atas Rencanaku ?"

"Dia Melihat Rencanamu Adalah Rencana Yang Buruk Dan Dia


Tidak Setuju Denganmu Jendral."

"Dia Pikir Aku Tidak Dapat Merebut Cheng Du. Aku Akan
Segera Merebut Tempat Itu Sebelum Dia !!!"

Dia Kemudian Mengumpulkan Jendralny2 Dan Memberitahukan


Mengenai Rencananya.

"Aku Tealh Memberitahukan Pada Zhong Hui Mengenai


Kebenaran Yang Sederhana Ini, Tetapi Dia Berpikir Aku Ini
Hanya Orang Biasa Yang Tidak Memiliki Kemampuan. Dia
Berpikir Bahwa Keberhasilannya Merebut Han Zhong Tidak
Akan Dapat Ditandingi. Dimanakah Dia Sekarang Jika Aku Tidak
Menahan Jiang Wei Di Ta Zhong ? Tetapi Aku Pikir Jika Kita
Berhasil Merebut Cheng Du Maka Ini Merupakan Keberhasilan
Yang Lebih Besar Dibandingkan Merebut Han Zhong."

Malam Itu Perkemahannya Segera Dibongkar Dan Deng Ai


Berserta Pasukannya Segera Menuju Daerah Pegunungan.
Setalah 40 Li Jauhnya Mereka Akhirnya Membuat Perkemahan
Baru. Pasukan Pengintai Melaporkan Hal Ini Pada Zhong Hui
Dan Zhong Hui Tertawa Mendengar Laporan Itu.

Dari Kemahnya, Deng Ai Menuliskan Selembar Surat Pada


Perdana Menteri Sima Zhao.

Kemudian Dia Mengumpulkan Para Jendralnya Di Kemahnya


Dan Berkata, "Aku Akan Menyerang Cheng Du Secara Tiba-Tiba
Selagi Tempat Itu Tidak Terjaga Dan Keberhasilan Dalam Hal
Ini Akan Memberikan Kita Kejayaan Yang Tidak Akan Pernah
Hilang. Apakah Kalian Mau Mengikuti Aku Melakukan Perjalanan
Sulit Ini ?"

"Kami Akan Mengikuti Anda Dan Mematuhi Semua Peirntah


Anda, Jendral !!!" Teriak Mereka Semua.

Akhirnya Perencanaan Pun Dibuat. Deng Zhong Dengan 3 .000


Prajurit Menjadi Pasukan Pembuka Jalan. Pasukannay Tidak
Membawa Baju Perang Ataupun Senjata, Mereka Membawa
Alat-Alat Pertukangan Dan Juga Kayu2 Untuk Membangun
Jembatan Dan Meratakan Jalan.

Kemudian 3 0.000 Prajurit Dikirim Untuk Membawa Tali-Tali


Dan Juga Beras. Setiap 2 00 Li Mereka Membuat Sebuah Pos
Jaga Untuk 3 .000 Prajurit.

Pada Musim Gugur Tahun Itu Mereka Telah Berhasil Melewati


Pegunungan Yin Ping. Mereka Memerlukan 2 0 Hari Unutk
Melewati 500 Li Menuju Daerah Yang Tidak Berpenghuni.
Setelah Menempatakn Pasukannya Dibeberapa Titik
Disepanjang Jalur Itu, Mereka Hanya Memiliki Sekitar 2 000
Prajurit. Mereka Kemudian Sampai Disebuah Tempat Yang
Disebut "Kaki Lngit" Dimana Tidak Dapat Dilewati Oleh Kuda-
Kuda. Deng Ai Kemudian Mendaki Tempat Itu Untuk Melihat
Anaknya Dan Prajuritnya Yang Sedang Membuka Jalan. Mereka
Semua Sedang Kelelahan Dan Bersedih.

Deng Ai Bertanya Mengapa Mereka Semua Sedang Sedih Dan


Anaknya Menjawab, "Kami Menemukan Bahwa Jurang Ini Tidak
Dapat Dilalui, Seluruh Kerja Keras Kami Selama Ini Jd Sia-Sia
."
Deng Ai Berkata, "Kita Telah Melalui 500 Li Dan Diseberang
Jurang Itu Adalah Wilayah Jiang You. Kita Tidak Dapt Kembali.
Bagaimana Kita Bisa Mendapatkan Anak Harimau Jika Kita
Tidak Mau Masuk Kedalam Sarang Harimau ? (Bu Ru Hu Xue,
Yan De Hu Zi). Kita Telah Sampai Disini Dan Merupakan
Sebuah Jasa Besar Bisa Merebut Cheng Du."

Mereka Semua Akhirnya Setuju Untuk Melanjutkan Pengerjaan


Pembuatan Jalan Itu Sampai Akhirnya Sampai Di Tepi Jurang
"Kaki Langit". Pertama Mereka Mengumpulkan Semua Senjata
Mereka Lalu Dibungkus Kain Dan Dilemparkan Kedalam Jurang,
Setelah Itu Para Pemimpin Membungkus Mereka Dengan
Selimut Yang Tebal Dan Kemudian Di Turunkan Pelan-Pelan
Menggunakan Tali Dan Seterusnya Pun Seperti Itu Sampai
Akhirnya Mereka Semua Berhasil Melewati Jurang "Kaki Langit".
Mereka Kemudian Segera Mengambil Kembali Seluruh Senjata
Dan Memakai Pakaian Perang Mereka Kembali.

Mereka Lalu Melanjutkan Perjalanan Dan Sampai Disebuah


Tempat Dimana Ada Batu Besar Berwarna Hitam Menghalangi
Jalan Itu. Diatas Batu Itu Ada Sebuah Tulisan Yang Berbunyi :

"Batu Ini Adalah Pesan Dari Perdana Menteri Shu, Zhuge Liang
Yang Dituliskan Pada Tahun Ke 6 Masa Jian Xing. 2 Api Akan
Berdiri, Pasukan Akan Melewati[Tempat Ini]. 2 Prajurit Akan
Bertempur, Kedua Nya Segera Gugur."

Deng Ai Sangat Terkejut Dan Dia Segera Bersujud Didepan


Batu Itu Dan Melakukan Doa Bagi Arwah Zhuge Liang.

"Sungguh Disayangkan Aku Bukanlah Muridmu !"

Setelah Berhasil Melewati Daerah Pengunungan Tanpa


Diketahui, Deng Ai Akhirnya Membawa Seluruh Pasukannya
Untuk Melanjutkan Perjalanan. Kemudian Dia Sampai Kesebuah
Perkemahan Kosong. Dia Diberitahukan Oleh Penduduk Sekitar
Bahwa Ketika Zhuge Liang Masih Hidup, Sekitar 1000 Prajurit
Menjaga Tempat Itu Tetapi Kaisar Liu Chan Menarik Pasukan
Itu Karena Dianggap Tidak Perlu. Deng Ai Menarik Napas
Panjang Dan Berpikir Bagaimana Nasibnya Jika Saja Zhuge
Liang Masih Hidup.

Deng Ai Berkata Pada Pasukannya, "Sekarang Kita Sudah Tidak


Mungkin Lagi Mundur, Sudah Tidak Ada Jalan Kembali. Didepan
Kita Adalah Daerah Jiang You Yang Memiliki Persediaan Pangan
Berlimpah. Maju Dan Kita Dapat Hidup, Mundur Dan Kita Pasti
Mati. Kalian Harus Bertempur Dengan Seluruh Kekuatan
Kalian."

"Kami Akan Bertempur Hingga Tetes Darah Terakhir !!!" Mereka


Semua Berteriak.

Deng Ai Dan Pasukannya Semua Berjalan Kaki Dan Dengan


Segera Dia Menuju Kota Jiang You.

Komandan Dikota Itu Adalah Ma Miao. Dia Mendengar Bahwa


Daerah Han Zhong Telah Jatuh Ketangan Musuh. Walaupun Dia
Melakukan Persiapan Untuk Pertahanan Tetapi Dia Memiliki
Daerah Yang Luas Untuk Dijaga Dan Dia Percaya Bahwa Jiang
Wei Akan Mampu Menahan Musuh. Karena Itu Dia Tidak
Menjalankan Tugas Dia Dengan Sepenuh Hati, Dia Hanya
Melatih Pasukan Seadanya Saja Setiap Hari Lalu Kembali
Kerumahnya Untuk Bertemu Dengan Istrinya Dan Minum-
Minum.

Istrinya Bermarga Li, Ketika Dia Mendengar Apa Yang Terjadi


Di Perbatasan, Dia Berkata Pada Suaminya, "Jika Memang Ada
Bahaya Besar Diperbatasan, Mengapa Kau Tidak Perduli Seperti
Ini ?"

"Urusan Ini Ada Ditangan Jiang Wei Dan Aku Tidak Perlu
Khawatir." Jawabnya.

"Walaupun Begitu, Kau Akhirnya Harus Menjaga Ibukota Dan


Itu Adalah Tugas Yang Sangat Berat."

"Kaisar Percaya Pada Kasim Huang Hao, Seluruh Urusan


Negara Telah Diserahkan Padanya. Kaisar Setiap Hari Hanya
Tahu Bersenagn2 Saja. Bencana Sungguh Telah Dekat, Jika
Pasukan Wei Sampai Kemari Aku Akan Menyerah. Tidak Ada
Gunanya Lagi Menganggap Pekerjaanku Ini Serius."

"Kau Menyebut Dirimu Pria !!! Kau Memiliki Hati Yang Jahat
Dan Tidak Setia !! Apakah Kau Tidak Memiliki Rasa Tanggung
Jawab Setelah Sekian Lama Mendapatkan Gaji Dan Jabatan
Dari Negara ? Jika Kau Berkhianat Bagaimana Mungkin Kita
Akan Dapat Lagi Punya Muka Untuk Bertemu Dengan Para
Leluhur Kelak ?"

Ma Miao Terlalu Malu Unutk Menjawab Semua Pertanyaan Itu.


Pada Saat Itu Tiba-Tiba Pelayan Rumahnya Berkata Bahwa
Deng Ai Dengan 2 .000 Prajuritnya Telah Menuju Kediamannya.
Ma Miao Sekarang Ketakutan Dan Segera Keluar Untuk
Bertemu Dengan Deng Ai Dan Menyerahkan Dirinya.

Dia Segera Pergi Ke Balai Kota Dan Bersujud Didepan Deng Ai


Serta Berkata, "Aku Telah Lama Ingin Bekerja Untuk Wei.
Sekarang Aku Menyerahkan Diriku Dan Juga Kotaku Ini."

Deng Ai Menerima Penyerahan Dirinya Itu Dan Segera


Mengangkat Ma Miao Sebagai Jendalnya.

Kemudian Datang Pelayan Rumah Ma Miao Yang Membawa


Berita, "Tuan, Istrimu Telah Bunuh Diri Dgn Menggantung
Dirinya !"

Deng Ai Bertanya Mengapa Dia Melakukan Hal Itu Dan Ma Miao


Menceritakan Kejadiannya. Deng Ai Mengagumi Kesetiaan Istri
Ma Miao Dan Memerintahkan Untuk Memberikan Pemakaman
Yang Layak. Dia Juga Memimpin Upacara Pemakaman Itu.
Semua Orang Memuji Kesetiaan Istri Ma Miao Itu.

Setelah Jiang You Dierebut Maka Seluruh Pos Jaga Disepanjang


Jalan Dikosongkan, Total Pasukan Deng Ai Sekarang Ada 3
0.000 Prajurit Wei Dan 15.000 Prajurit Shu Yang Menyerah.
Setelah Dia Mengkonsolidasikan Pasukannya, Dia Segera
Memerintahkan Untuk Bergerak Ke Fu Cheng.

Jendral Tian Xu Berkata, " Kita Baru Saja Selesai Melewati


Perjalanan Yang Jauh Dan Melelahkan Dan Sekarang Kita
Sangat Lelah Sekali. Kita Seharusnya Beristirahat Beberapa
Hari Untuk Mengembalikan Tenaga."

Deng Ai Dengan Marah Menjawab, "Kecepatan Adalah Salah


Satu Faktor Penentu Kemenangan Didalam Peperangan. Kau
Telah Berani Menentang Perintahku, Aku Tidak Akan Kau
Membuat Jatuh Semangat Pasukanku !"

Tian Xu Akhirnya Dihukum Mati Tetapi Karena Banyak Jendral


Yang Memohon Ampunan Untuknya Maka Dia Diampuni.

Pasukan Deng Ai Terus Menekan Menuju Fu Cheng. Segera


Setelah Mereka Tibam Para Pejabat Segera Menyerah.
Beberapa Membawa Berita Ini Ke Ibukota Cheng Du Dan
Kemudian Kaisar Liu Chan Menjadi Khawatir. Dia Segera
Memanggil Huang Hao Yang Dengan Tipu Muslihatnya
Mengatakan Bahwa Semua Kabar Itu Adalah Bohong.

"Ini Hanyalah Kabar Burung Saja. Para Roh Leluhur Tidak


Mungkin Membohongi Yang Mulia." Kata Huang Hao.

Kaisar Liu Chan Kemudian Memanggil Wanita Peramal Itu


Tetapi Utusan Yang Mencarinya Melaporkan Bahwa Wanita Itu
Telah Pergi Entah Kemana.

Lalu Tiba-Tiba Utusan Dari Berbagai Wilayah Datang Dan Surat-


Surat Dikirimkan Seperti Salju Yang Turun Dimusim Dingin.
Kaisar Kemudian Mengadakan Sidang Darurat Untuk Membahas
Masalah Ini Tetapi Tidak Ada Seorangpun Yang Memiliki
Rencana. Mereka Semua Hanya Saling Menatap Antara Satu
Dengan Yang Lainnya.

Akhirnya Xi Zheng Berkata, "Didalam Keadaan Kritis Seperti


Ini, Yang Mulia Harus Meminta Nasehat Dari Bangsawan Wu
Xiang."

Bangsawan Wu Xiang Sekarang Adalah Putra Dari Zhuge Liang


Yang Bernama Zhuge Han. Ibunya Berasal Dari Keluarga Huang
Yang Bernama Huang Yue Ying Anak Dari Huang Chenyan,
Sarjana Terkenal Pada Jaman Dinasti Han. Huang Yue Ying
Sangat Pandai, Dia Telah Mempelajari Banyak Hal Mengenai
Strategi Perang Dan Hal-Hal Lainnya. Zhuge Liang Dan Yue
Ying Bersama-Sama Mendalami Ilmu Strategi Militer Dan
Membantu Liu Bei Untuk Mendirikan Shu. Dia Meninggal Hampir
Pada Saat Yang Bersamaan Dengan Zhuge Liang, Pesan
Terakhirnya Kepada Anaknya Adalah, "Setia Pada Negara Dan
Hormat Pada Orang Tua."

Zhuge Zhan Dikenal Sebagia Seorang Yang Pandai Dan Dia


Menikahi Putri Dari Kaisar Liu Chan Jadi Dia Adalah Menantu
Kekaisaran. Pada Tahun Ke 4 Masa Jing Yao Dia Diangkat
Menjadi Jendral Penjaga Negara Tetapi Mengundurkan Diri
Karena Intrik Istana Dengan Huang Hao.

Seperti Disarankan Kaisar Liu Chan Memanggil Zhuge Zhan Ke


Istana, "Deng Ai Telah Sampai Di Fu Cheng Dan Ibu Kota
Sekarang Sedang Sangat Terancam. Kau Harus Membantu
Diriku !"

"Ayahku Dan Diriku Telah Berhutang Banyak Kepada Kaisar Liu


Bei Dan Yang Mulia. Pengorbananku Tidak Akan Dapat
Membayar Semua Hal Itu. Aku Harap Yang Mulia Menurunkan
Titah Dan Aku Akan Segera Mengumpulkan Prajurit Untuk
Berperang."

Akhirnya Titah Diturunkan Dan Zhuge Zhan Mendapatkan


70.000 Prajurit Yang Kebanyakan Masih Hijau Dan Belum
Terlatih Dengan Baik.

Ketika Dia Telah Mengumpulkan Merekasemua, Dia Berkata,


"Siapa Yang Berani Memimpin Pasukan Terdepan ?"

Anaknya, Zhuge Shang, Yang Baru Berusia 19 Tahun,


Menawarkan Dirinya Dan Berkata, "Karena Ayahku Adalah
Komandan Pasukan Maka Aku Ingin Menjadi Pemimpin Pasukan
Terdepan !"

Zhuge Shang Adalah Seorang Anak Yang Pandai Dan Juga


Memiliki Kemampuan Bertempur Yang Hebat. Dia Mempelajari
Buku-Buku Strategi Perang Sejak Masih K Anak-Anak Dan Juga
Berlatih Berbagai Macam Ilmu Beladiri Dan Seni Menggunakan
Senjata. Akhirnya Diapun Ditunjuk Dan Merekapun Semua
Bergerak Untuk Menghadapi Deng Ai.

Sementara Itu Ma Miao Telah Memberikan Deng Ai Peta


Lengkat Mengenai Seluruh Daerah Itu. Walaupun Begitu Deng
Ai Terkejut Dengan Kesulitan Yang Menanti Didepannya.

"Jika Mereka Mempertahankan Bukit Didepan Ini Maka Aku


Akan Gagal. Jika Aku Sampai Terhambat Maka Jiang Wei Akan
Datang Dan Pasukanku Akan Berada Dalam Keadaan Kritis Oleh
Karena Itu Maka Pasukan Harus Terus Maju."

Dia Memanggil Shi Zuan Dan Deng Zhong, "Pimpinlah Satu


Pasukan Untuk Menuju Mian Zhu. Aku Akan Mengikuti Segera
Setelah Aku Bisa. Tetapi Cepatlah Karena Jika Sampai Musuh
Mendahului Kalian Maka Aku Akan Menghukum Mati Kalian."

Mereka Segera Berangkat. Setelah Mendekati Mian Zhu Mereka


Bertemu Dengan Pasukan Zhuge Zhan. Kedua Pasukan Itu
Segera Bersiap Untuk Bertempur. Pasukan Shu Menggunakan
Formasi Pa Gua. Setelah 3 Kali Bunyi Genderang, Shi Zuan Dan
Deng Zhong Melihat Pasukan Shu Membuka Jalan Ditengah Dan
Tiba-Tiba Ada Kereta Dorong Kecil Dimana Ada Seseorang
Duduk Ditengahnya Yang Menggunakan Pakaian Taoist Dan
Membawa Kipas Bulu. Disampingnya Ada Panji-Panji Perang
Besar Bertuliskan 'Perdana Menteri Han, Zhuge Liang.'

Bab Sesudah: bagian 81

bagian 81

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 81


Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:11
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 83

Bab Sebelum: bagian 80


Penampakan Itu Membuat Deng Zhong Dan Shi Zuan Keluar
Keringat Dingin Dan Mengetarkan Mereka. Mereka Segera
Memerintahkan Pasukannya Mundur.

"Jika Zhuge Liang Masih Hidup Maka Ini Pasti Akhir Hidup Kita
!!!"

Pasukan Wei Mundur Dengan Tergesa-Gesa Dan Pasukan Shu


Mengejar Dari Belakang. Mereka Mundur Sejauh 15 Li.
Kemudian Pasukan Shu Melihat Pasukan Deng Ai Dan
Merekapun Akhirnya Mundur.

Ketika Deng Ai Telah Membuat Kemah, Dia Memanggil Kedua


Pemimpin Pasukannya Itu Dan Memarahi Mereka Karena
Mundur Tanpa Bertempur.

"Kami Melihat Zhuge Liang Memimpin Pasukan" Kata Deng


Zhong, "Sehingga Kami Melarikan Diri."

"Bahkan Jika Zhuge Liang Kembali Hidup, Lalu Kenapa Kita


Harus Takut ? Kau Melarikan Diri Tanpa Karena Dan Kita Telah
Mengalami Kekalahan, Kalian Berdua Harus Segera Dihukum
Mati !!!"

Seluruh Jendral Disana Memohon Ampunan Untuk Mereka


Berdua Dan Akhirnya Amarah Deng Ai Dapat Reda.

Kemudian Pasukan Pengintai Datang Melaporkan, "Pemimpin


Pasukan Musuh Adalah Zhuge Zhan Anak Dari Zhuge Liang.
Pemimpin Pasukan Terdepanny Adalah Zhuge Shang Anak Dari
Zhuge Zhan. Mereka Telah Membuat Pertahanan Disekitar
Daerah Perbukitan Dan Membawa Patung Kayu Yang
Menyerupai Zhuge Liang."

Deng Ai Kemudian Berkata Pada Deng Zhong Dan Shi Zuan,


"Ini Adalah Bagian Yang Paling Penting. Jika Kau Sampai Kalah
Dalam Pertempuran Berikutnya Maka Kalian Pasti Akan
Kehilangan Nyawa Kalian !"

Dengan Membawa 10.000 Prajurit Masing-Masing , Mereka


Segera Mencoba Bertempur Keluar. Kalian Ini Mereka Bertemu
Dengan Zhuge Shang Dan Pasukannya. Pertempura Besar
Terjadi, Kedua Belah Pihak Bertempur Habis-Habisan. Zhuge
Shang Selain Seorang Jendral Yang Gagah Berani Juga
Merupakah Ahli Strategi, Dia Berhasil Mengepung Pasukan Wei
Dan Membantai Mereka. Deng Zhong Dan Shi Zuan Kedua Nya
Terluka Parah, Hanya Karena Keberuntungan Saja Mereka
Berhasil Lari Dari Kepungan Pasukna Shu. Walaupun Begitu
Pasukan Shu Mengalami Kerugian Pasukan Lebih Besar
Daripada Pasukan Wei.

Shi Zuan Dan Deng Zhong Mengakui Kesalahan Mereka, Tetapi


Ketika Deng Ai Melihat Mereka Terluka Sangat Parah Dia Tidak
Menyalahkan Ataupun Menghukum Mereka Berdua .

Kepada Bawahannya Deng Ai Berkata, "Zhuge Zhan Ini Sama


Tangguhnya Dengan Ayahnya, Zhuge Shang Terlebih Lagi
Merupakan Harimau Muda Yang Sangat Gagah Berani. 2 Kali
Mereka Telah Mengalahkan Kita, Kali Ini Kita Harus
Mengalahkan Mereka Dan Harus Dilakukan Dengan Cepat Atau
Kita Akan Kalah !"

Kemudian Inspektur Militer Qiu Ben Berkata, " Kenapa Kita


Tidak Membujuk Saja Pemimpin Mereka Dengan Sebuah Surat
?"

Deng Ai Setuju Dan Dia Akhirnya Menuliskan Selembar Kertas


Yang Dia Kirim Melalui Seorang Utusan. Penjaga Gerbang
Kemah Shu Mengantarkan Utusan Itu Untuk Menemui Zhuge
Zhan, Yang Kemudian Membuat Surat Itu Dan Membacanya.

"Deng Ai, Jendral Yang Menaklukan Barat Kepada Zhuge Zhan,


Jendral Penjaga Negara Shu."

"Sekarang Setelah Aku Mengamati Orang-Orang Hebat Pada


Jaman Ini Aku Tidak Melihat Ada Orang Yang Dapat Menyamai
Kehebatan Ayahmu Yang Sangat Terhormat Itu. Dari Sebuah
Gubuk Kecil Dia Berkata Bahwa Seluruh Negeri Akan Trbagi
Menjadi 3 Wilayah. Dia Menguasai Jing Zhou, Yi Zhou Dan Han
Zhong. Hanya Sedikit Sekali Orang Didalam Sejarah Yang
Dapat Menyamai Prestasinya. Dia Membuat 6 Kali Ekspedisi
Dari Qi Shan Dan Dia Gagal, Tetapi Hal Ini Bukannya Karena
Kurangnya Kemampuan Tetapi Karena Ini Adalah Mandat Dari
Langit."

"Sekarang Penguasa Shu Adalah Orang Yang Lemah Dan


Bodoh, Dan Aura Kepemimpinannya Sudah Habis. Aku Memiliki
Titah Dari Putra Langit Untuk Menghancurkan Shu Dan
Sekarang Kami Telah Menguasai 1/ 2 Wilayah Ini. Ibukota
Kalian Pasti Akan Cepat Jatuhnya. Kenapa Kau Tidak Mau
Tunduk Kepada Mandat Langit Dan Mengikuti Keinginan
Seluruh Rakyat Dengan Bergabung Denganku ? Aku Akan
Memintakan Gelar Pangeran Untuk Dirimu Dimana Leluhurmu
Akan Sangat Dihormati. Ini Bukanlah Omong Kosong Jadi
Kuharap Kau Mau Memikirkan Hal Ini Baik2."

Surat Ini Membuat Zhuge Zhan Sangat Marah Dai Dia


Menyobekduanya Serta Memerintahkan Agar Utusan Itu
Dipenggal. Dia Juga Memerintahkan Agar Kepala Utusan Itu
Dibawa Kembali Kepada Deng Ai.

Deng Ai Sangat Marah Pada Penghinaan Ini Dan Dia Berharap


Untuk Dapat Segera Menyerang Zhuge Zhan Tetapi Qiu Ben
Memebrikan Nasehat Lainnya.

"Jendral, Lebih Baik Kau Tidak Keluar Berperang." Kata Dia,


"Lebih Baik Kita Serang Dia Secara Tiba-Tiba Tanpa Pernah
Terpikir Olehnya."

Akhirnya Deng Ai Membuat Rencana, Dia Mengirim Wang Qi,


Gubernur Tian Shui Dan Qian Hong, Gubernur Long Xi, Untuk
Membuat Jebakan Dan Bersembunyi Sementara Dia Membawa
Pasukan Utama.

Zhuge Zhan Kebetulan Memang Menanti Sebuah Ajakan


Bertempir. Ketika Dia Mendengar Bahwa Musuh Mendekat, Dia
Memimpin Pasukannya Dan Dengan Bersemangat Menyerang
Pasukan Wei. Kemudian Deng Ai Melarikan Diri, Seolah-Olah
Dia Telah Kalah Sehingga Membuat Zhuge Zhan Yang Sedang
Bersemangat Terpancing Untuk Mengejar. Tetapi Setelah
Beberapa Saat Tiba-Tiba Pasukan Wei Yang Bersembunyi
Muncul Dan Menyerang Pasukan Zhuge Zhan. Zhuge Zhan
Memerintahkan Agar Pasukannya Mundur Tetapi Banyak Dari
Pasukannya Masuk Dalam Jebakan Musuh. Dia Berhasil Kembali
Dengan Hanya 5.000 Prajurit Saja Yang Kebanyakan Terluka.
Mereka Segera Kembali Ke Mian Zhu Dan Bertahan Disana.

Segera Deng Ai Mengepung Mian Zhu Dan Pasukan Wei


Membangun Perkemahan Tepat Diluar Kota Itu.

Zhuge Zhan Sangat Kesal, Dia Sekarang Tidak Melihat Ada


Jalan Keluar Lain. Segera Dia Menuliskan Sebuah Surat Yang
Ditujukan Kepada Penguasa Wu Memohon Dikirimkan Bantuan
Dan Dia Memberikan Surat Ini Pada Peng He Sebagai
Utusannya.

Peng He Berusaha Menerobos Kepungan Dan Hanya Karena


Keberuntungan Saja Dia Berhasil Lolos Dari Kepungan Dan
Akhirnya Sampai Di Wu Dimana Disana Dia Bertemu Dengan
Sun Xiu, Kaisar Wu. Dia Kemudian Memberikan Surat Zhuge
Zhan Kepada Kaisar Wu Serta Menceritakan Keadaan Di Shu.

Kemudian Kaisar Wu Mengumpulkan Bawahannya Dan Berkata,


"Shu Sekarang Sedang Dalam Keadaan Bahaya, Aku Tidak
Dapat Hanya Duduk Diam Dan Tidak Berbuat Apa-Apa."

Oleh Karena Itu Dia Kemudian Mengirimkan 50.000 Prajurit


Yang Dipimpin Oleh Jendral Ding Feng Berserta Sun Yin Dan
Ding Fung. Setelah Menerima Titah Kaisar, Ding Feng Segera
Mengirim 2 0.000 Prajuritnya Dibawah Pimpinan Sun Yin Untuk
Menuju Mian Zhu Melalui Jalur Darat Dan Dia Beserta 3 0.000
Prajurit Sisanya Akan Menuju Shou Chun Untuk Menyerang Wei
Dari Selatan Sehingga Akan Mengalihkan Perhatian Wei Dari
Shu.

Didalam Kota Mian Zhu, Zhuge Zhan Menunggu Bantuan Yang


Sepertinya Tidak Pernah Datang.

Karena Lelah Menunggu, Dia Berkata Pada Jendralnya,


"Bertahan Seperti Ini Tidak Ada Gunanya. Aku Akan Keluar
Menyerang !!!"

Meninggalkan Anaknya Zhuge Shang, Kepala Sekertariat Zhang


Zu Yang Adalah Cucu Dari Zhang Fei Dan Zhao Guang Anak
Dari Zhao Yue Didalam Kota Maka Dia Memakai Baju Perangnya
Dan Membawa 5.000 Prajurit Keluar Dari Gerbang Kota. Melihat
Akhrinya Pasukan Shu Keluar Menyerang, Deng Ai Akhirnya
Membuat Siasat. Dia Berpura-Pura Mundur Dan Zhuge Zhan
Mengejarnya. Tetapi Ada Pasukan Wei Yang Bersembunyi Dan
Segera Pasukan Zhuge Zhan Terkepung. Didalam Kesia-
Siannya Dia Bergerak Kekiri Dan Kekanan Dan Menyerang
Kesana Dan Kemari, Pasukan Wei Tidak Berani Mendekati
Pasukan Zhuge Zhan Dan Akhirnya Deng Ai Memerintahkan
Pasukan Pemanahnya Untuk Menembakan Panah Kearah
Pasukan Zhuge Zhan. Akhirnya Hujan Anak Panah Menghantam
Pasukan Zhuge Zhan, Banyak Dari Mereka Tewas Dan Sisanya
Terluka Parah. Akhirnya Setelah Pasukan Wei Lainnya Berani
Mendekat Dan Tidak Lama Kemudian Zhuge Zhan Yang Terluka
Parah Akhirnya Terjatuh Dari Kudanya.

"Aku Telah Selesai !!!" Teriak Dia, "Tetapi Dalam Kematianku


Aku Telah Menjalankan Tugasku Untuk Setia Pada Negara !!!"
Dia Mengeluarkan Pedangnya Dan Kemudian Membunuh
Dirinya Sendiri Dihadapan Pasukan Wei.

Dari Atas Tembok Kota Anaknya Zhuge Shang Melihat


Kematian Ayahnya. Dia Juga Memakai Baju Perangnya Dan
Mengambil Tombaknya Serta Berniat Keluar Untuk Bertempur.

Tetapi Zhang Zun Berkata, "Jendral Muda, Jangan Kau Keluar,


Lebih Baik Bertahan Dan Mnunggu Bantuan !!!"

Zhuge Shang Berkata, "Ayahku Dan Aku Berasal Dari Keluarga


Yang Sama Yang Telah Menerima Banyak Kebaikan Dari
Negara. Kakekku Dan Ayahku Meninggal Dalam Menjalankan
Tugas Mulia Melawan Musuh Kita, Bagaimana Mungkin Aku
Hanya Diam Dan Tidak Melakukan Apa-Apa ?"

Dia Segera Memecut Kudanya Dan Masuk Kedalam Barisan


Pasukan Musuh Seorang Diri, Dia Bertempur Bak Singa Muda.
Menyerang Kesana Dan Kemari, Membunuh Siapa Saja Yang
Menghalangi Jalannya. Akhirnya Kudanya Terbunuh Dan Dia
Terjatuh Dari Kudanya, Pasukan Wei Langsung Mengepungnya
Dan Mencabikduanya Dengan Senjata Mereka Dengan Begitu
Gugurlah Zhuge Shang Disamping Jasad Ayahnya.
Sebagai Penghormatan Bagi Keberanian Dan Kesetiaan Ayah
Dan Anak, Deng Ai Memerintahkan Agar Pasukannya
Membuatkan Peti Jenazah Bagia Mereka Berdua Dan
Memakamkan Mereka Berdua Dengan Upacara Kehormatan
Militer. Setelah Itu Mereka Mulai Menyerang Kota Mian Zhu
Habis2an. Zhang Zun, Huang Chong Cucu Dari Huang Zhong, Li
Qu, Zhao Guang, Zhao Tong, Guan He Dan Lainnya Bertempur
Sampai Titik Darah Terakhir Untuk Mempertahankan Benteng
Mian Zhu Yang Merupakan Benteng Terakhir Sebelum Ibukota
Cheng Du.

Walaupun Mereka Telah Berusaha Keras Tetapi Karena Kalah


Jumlah Akhirnya Mereka Semua Gugur Dalam Pertempuran
Terakhir Itu. Deng Ai Yang Menghormati Ayah2 Mereka Dan
Juga Kagum Atas Kegigihan Mereka Akhirnya Memakamkan
Mereka Semua Dengan Layak Dan Melindungi Keluarga2
Mereka Untuk Tidak Disakiti. Setelah Itu Dia Menenangkan
Penduduk Dan Menghadiahkan Pasukannya Atas Keberhasilan
Mereka. Setelah Ini Dia Mulai Merencanakan Penyerangan
Menuju Cheng Du, Ibukota Shu.

Bergerak Ke Shu, 2 Harimau Bertarung.

Berita Kejatuhan Mian Zhu Dan Meninggalnya Zhuge Zhan


Serta Zhuge Shang Membuat Kaisar Liu Chan Sekarang Merasa
Bahwa Petaka Sudah Sangat Dekat, Dia Segera Memanggil
Seluruh Pejabatnya Untuk Berdiskusi.

Para Pejabat Berkata,"Panik Telah Melanda Seluruh Negeri Dan


Penduduk Telah Mulai Meninggalkan Kota Ini, Tangisan Mereka
Telah Menguncang Langit !"

Lalu Datang Laporan Bahwa Musuh Telah Sampai Di Depan


Gerbang Kota Cheng Du Dan Para Pejabat Menyarankan Untuk
Segera Pergi Menghindar.

"Kita Tidak Mempunyai Cukup Pasukan Untuk Melindungi


Ibukota. Kita Lebih Baik Segera Meninggalkan Kota Dan Menuju
Ke Selatan Dan Bersembunyi Di Daerah Nan Zhong. Daerah Itu
Sangat Sulit Dilalui Dan Mudah Dipertahankan. Kita Dapat
Meminta Suku Mang Untuk Datang Dan Membantu."

Tetapi Menteri Qiao Zhou Menentang Usulan Ini Dan Berkata,


"Jangan, Hal Itu Tidak Akan Bisa Menyelamatkan Kita. Suku
Mang Adalah Pemberontak. Untuk Pergi Kepada Mereka Malah
Akan Memperparah Keadaan Kita."

Kemudian Yang Lainnya Mengusulkan, "Wu Adalah Sekutu Kita


Dan Saat Ini Adalah Saat2 Yang Paling Kritis. Lebih Baik Kita
Pergi Kesana Dan Meminta Bantuan Mereka."

Tetapi Qiao Zhou Juga Menentang Usulan Ini Dan Berkata,


"Sepanjang Sejarah, Tidak Ada Kaisar Yang Pernah Pergi
Kenegara Lain Untuk Menyelamatkan Diri. Sejauh Yang Dapat
Aku Lihat, Wei Pasti Akan Dapat Menguasai Wu Dan Tentunya
Wu Tidak Akan Dapat Melawan Wei. Bayangkan Penghinaan
Yang Dialami Jika Kaisar Kita Menjadi Menteri Wu Lalu
Kemudian Terpaksa Dijadikan Pejabat Rendah Wei
Setelahnya.Hal Ini Akan Sangat Mempermalukan Kaisar Kita
Dan Para Leluhurnya.Lebih Baik Kita Menyerah Kepada Wei Dan
Wei Akan Memberikan Yang Mulia Sebidang Tanah Dimana Kuil
Leluhur Dapat Tetap Dipertahankan Dan Juga Rakyat Akan
Selamat Dari Penderitaan. Aku Mohon Yang Mulia
Mempertimbangkan Hal Ini."

Kaisar Liu Chan Sekarang Kebingunan Mengenai Apa Yang


Harus Dilakukannya. Keesokan Harinya Keadaan Tambah
Kacau. Qiao Zhou Melihat Hal Ini Sangat Mendesak Dan Dia
Menuliskan Surat Sebagai Permintaan Resminya Agar Kaisar Liu
Chan Turun Takhta Dan Menyerahkan Kekuasaan Pada Wei.

Tetapi Tiba-Tiba Dari Balik Tirai Muncul Pangeran Ke 5, Liu


Chen, Pangeran Beidi.

Kaisar Liu Chan Memiliki 7 Orang Putra, Liu Rui, Liu Dao, Liu
Zhong, Liu Zan, Liu Chen, Liu Xue Dan Liu Ju. Dari Antara
Semuanya Yang Paling Pandai Adalah Liu Rui Dan Yang Paling
Gagah Berani Adalah Liu Xue Tetapi Yang Paling Mampu Dan
Dapat Memimpin Serta Memiliki Kemampuan Diatas Rata2
Orang Normal Adalah Liu Chen Ini. Liu Chen Baru Berusia 2 5
Tahun Ketika Pasukan Wei Sampai Di Perbatasan Cheng Du.

Liu Chen Berteriak Marah Pada Qiao Zhou, "Kau Menteri


Rendah Yang Tidak Pantas Hidup !!! Berani Sekali Kau
Menawarka Saran Gila Seperti Ini Menyangkut Keberadaan Dari
Sebuah Dinasti !!! Apakah Ada Kaisar Yang Pernah Menyerah
Pada Musuhnya ???"

Kaisar Liu Chan Kemudian Berkata, "Para Menteri Telah Berpikir


Lebih Baik Kita Menyerah. Hanya Kau Satu-Satunya Orang
Yang Berpikir Bahwa Pertempuran Akan Dapat Dimenangkan
Oleh Kita, Apakah Kau Mau Membanjiri Kota Ini Dengan Darah
?"

Liu Chen Berkata, "Ketika Kaisar Pertama Masih Hidup, Qiao


Zhou Ini Tidak Memiliki Suara Didalam Urusan Negara.
Sekarang Dia Memberikan Nasihat Gila Ini Dan Meminta Kita
Menyerah. Aku Tidak Melihat Ada Sedikitpun Alasan Yang Baik
Dari Perkataannya. Dikota Ini Kita Masih Memiliki Cukup
Prajurit Unutk Bertahan Dan Jiang Wei Belum Terlakahlan Di
Benteng Yi Ping. Dia Akan Segera Datang Menyelamatkan Kita
Setelah Mendengar Keadaan Kita Disini. Dari Dalam Kita Akan
Membantu Dia Betempur. Kita Pasti Dapat Berhasil Kalau Yang
Mulia Mau Memberikan Perintah Padaku Untuk Memimpin
Pasukan. Kenapa Harus Kita Mendengarkan Perkataan Dari Si
Penghasut Ini ? Kenapa Kita Harus Membuang Semua Usaha
Keras Dari Para Leluhur Kita ?"

Kaisar Liu Chan Kemudian Menjadi Marah Dan Berkata, "Diam


Kau !!! Kau Terlalu Muda Untuk Mengerti Urusan Negara !!! Ini
Adalah Mandat Dari Langit Dan Aku Akan Menyerag !!"

Liu Chen Langsung Bersujud Berkali-Kali Ketanah Sampai


Dahinya Berdarah Memohon Agar Ayahnya Mau Mengubah
Keputusannya Dan Memberikan Kekuasaan Tentara Kepada
Dirinya.

"Jika Kita Telah Melakukan Yang Terbaik Dan Tetap Saja Kalah,
Jika Saja Seluruh Anak-Anak Dan Orang Tua, Seluruh
Bangasawan, Menteri Berjuang Bersama Dan Gugur Dalam
Satu Usaha Terakhir Untuk Mempertahankan Negara Maka
Dialam Sana Kita Semua Masih Dapat Menatap Para Leluhur
Tanpa Rasa Malu. Tetapi Bagaimana Jika Kita Menyerah ?
Apakah Kita Masih Memiliki Muka Untuk Itu ?"

Walaupun Terus Didesak, Kaisar Liu Chan Tidak Menghiraukan


Permohonan Putranya Itu.

Pangeran Liu Chen Kemudian Berkata,"Apakah Tidak


Memalukan Untuk Membuang Semua Yang Telah Para Leluhur
Kita Bangun Dengan Susah Payah ? Aku Lebih Baik Mati
Daripada Melakukan Itu."

Kaisar Liu Chan Sekarang Sangat Marah, Dia Memerintahkan


Pengawalnya Untuk Mengusir Pangeran Keluar Istana.
Kemudian Dia Memerintahkan Agar Qiao Zhou Untuk
Menyiapkan Segala Sesuatunya Untuk Dirinya Menyerahkan
Diri. Setelah Semua Itu Ditulis Secara Resmi, 3 Orang Pejabat
Yaitu Penasehat Zhang Shao, Komandan Kekaisaran Deng
Liang Dan Menteri Qiao Zhou Segera Dikirim Dengan Surat Itu
Dan Juga Stempel Kekaisaran Menuju Kemah Deng Ai Untuk
Mengumumkan Penyerahan Diri Kaisar.

Setiap Hari Ada Pasukan Deng Ai Yang Mendekati Kota Untuk


Melihat Apa Yang Terjadi Didaerah Itu. Pada Akhirnya Mereka
Melaporkan Bahwa Mereka Melihat Bendera Putih Berkibar
Dibenteng Cheng Du. Deng Ai Tidak Perlu Menunggu Lama
Untuk Memastikan Hal Itu Karena Tidak Lama Kemudian 3
Pejabat Shu Tiba Dengan Membawa Surat Penyerahan Diri Dan
Juga Stempel Kekaisaran. Deng Ai Membaca Surat Itu Dengan
Sangat Senang Dan Dia Segera Mengambil Stempel Kekaisaran
Shu. Dia Memperlakukan Utusan Itu Dengan Baik Dan Juga
Menuliskan Surat Balasan Kepada Kaisar Shu. Ke 3 Utusan Itu
Segera Kembali Ke Cheng Du Dan Segera Membawa Surat
Balasan Deng Ai Kepada Kaisar Liu Chan. Kaisar Liu Chan
Membaca Surat Itu Dengan Penuh Sukacita. Kemudian Dia
Mengirim Menteri Jiang Xian Untuk Memerintahkan Jiang Wei
Menyerah Juga.

Kemudian Li Hu, Kepala Sekertariat, Membawakan Data2


Mengenai Shu Kepada Deng Ai.
Shu Memiliki 2 .800.000 Rumah Dengan 9.140.000 Penduduk
Tetap 10 2 .000 Diantaranya Adalah Prajurit Profesional Dan
40.000 Pegawai Sipil. Juga Didalam Lumbung-Lumbung Berasa
Terdapat 4.000.000 Kantung Beras. Di Bendahara Negara Ada
3 .000 Kg Emas, 7.000 Kg Perak, 2 00.000 Gulung Sutra, 18
Pot Berisi Batu-Batu Berharga Dan Masih Banyak Benda-Benda
Berharga Lainnya Lagi Yang Tidak Terhitung Jumlahnya.

Li Hu Mengatur Upacara Penyerahan Diri Yang Harus Trjadi


Pada Hari Pertama Pada Bulan Ke 1 2 .

Kemarahan Pangeran Liu Chen Sudah Sangat Memuncak Ketika


Dia Mendengar Bahwa Ayahnya Telah Mengatur Tanggal
Penyerahan Dirinya.

Dengan Membawa Pedang Dia Segera Ingin Pergi Ke Istana


Ketika Istrinya, Lady Cui Menghentikannya Dan Berkata,
"Suamiku, Mengapa Wajahmu Menampakan Amarah Seperti Ini
?"

Dia Menjawab,"Pasukan Wei Sekarang Sudah Berada Didepan


Gerbang Kota Dan Ayahku Akan Menyerah Kepada Mereka.
Esok Hari Dia Dan Seluruh Menteri Akan Keluar Dari Kota Ini
Dan Menyerahkan Diri Secara Formal Setelah Itu Maka Dinasti
Han Akan Berakhir. Tetapi Lebih Baik Daripada Berlutut Kepada
Wei, Aku Akan Mati Dan Pergi Kehadapan Kaisar Pertama
Dialam Sana."

"Benar-Benar Mulia !" Jawab Istrinya, "Dan Jika Suamiku Harus


Mati Maka Aku Istrinya Berharap Dapat Mati Lebih Dahulu."

"Tetapi Mengapa Kau Harus Mati ?"

"Pangeran Berkorban Demi Kehormatan Kaisar Dan Istri


Berkorban Demi Kehormatan Suaminya. Ini Adalah Prinsip Yang
Mengikuti Jalan Kebajikan."

Segera Setelah Berkata Seperti Itu Si Istri Berlari Dan


Membenturkan Diri Kepalanya Kepilar Istana Dan Akhirnya Dia
Meninggal. Kemudian Pangeran Liu Chen Jg Membunuh Ke3
Putranya Dengan Pedangnya. Setelah Itu Dia Memenggal
Kepala Mereka Semua Dan Membawanya Ditangannya Menuju
Kedepan Kuil Kaisar Pertama. Disana Dia Bersujud Dan
Berkata, "Hambamu Ini Terlalu Malu Untuk Melihat Dinasti Kita
Diserahkan Kepada Orang Lain Oleh Karena Itu Hambamu Ini
Membunuh Istri Dan Anak-Anaknya Sehingga Kami Semua
Dapat Datang Bersama Disisi-Sisi Yang Mulia Kaisar."

Setelah Selesai Mengucapkan Hal Ini, Dia Kemudian Bersujud 3


Kali Dan Kemudian Berkata Lagi.

"Para Leluhur, Jika Kalian Mendengar Tangisanku Ini, Kalian


Pasti Mengerti Perasaan Keturunanmu Ini."

Kemudian Dia Menangis Sampai Keluar Darah Dari Matanya


Dan Kemudia Dengan Pedangnya Sendiri Dia Bunuh Diri.
Pangeran Liu Chen Dari Bei Di, Generasi Ke 3 Dan Putra Ke 5
Dari Kaisar Ke 2 Shu, Liu Chan, Meninggal Pada Hari Ke 2 8 Di
Bulan Ke 10 Pada Masa Yi Xian Di Tahun Ke 1 (Tahun 2 6 3 M)
Dalam Usia 2 5 Tahun.

Ketika Kaisar Liu Chan Mengetahui Kematian Anaknya, Dia


Mengirimkan Orang Untuk Menguburkannya.

Segera Pasukan Wei Datang Memasuki Kota. Kaisar Liu Chan


Dan Seluruh Pejabatnya Sebayak 60 Orang Keluar Sejauh 5 Li
Dari Gerbang Utara Untuk Bersujud Sampai Ketanah Sebagai
Tanda Penyerahan Diri. Kaisar Liu Chan Datang Dengan Tubuh
Terikat Tali Dan Juga Membawa Peti Mati Dengannya. Tetapi
Deng Ai Lalu Turun Dari Kudanya Dan Melepaskan Ikatan Itu
Dan Segera Meminta Liu Chan Untuk Bangkit Dari Tanah. Peti
Mati Itu Diperintahkan Untuk Dibakar Dan Kemudian Deng Ai
Dan Liu Chan Kembali Kedalam Kota.

Kebanyakan Penduduk Bersuka Cita Dengan Kemurahan Hati


Deng Ai Dan Mereka Semua Menyambut Iring-Iringan Itu
Dengan Bunga Dan Wewangian. Berbagai Gelar Dan Hadiah
Diberikan Kepada Liu Chan Dan Mereka Yang Menyerah,
Hukuman Diberikan Kepada Mereka Yang Menolak.
Deng Ai Kemudian Meminta Liu Chan Untuk Melakukan
Proklamasi Dari Istana Shu Untuk Menenangkan Rakyat Dan
Kemudian Deng Ai Dalam Suatu Upacara Besar Menerima
Penyerahan Kekuasaan Seluruh Shu. 2 Orang Pejabatm
Gubernur Yizhou Dan Mantan Penasehat Utama Shu, Zhang
Shao Serta Menteri Zhang Jung Dikirim Ke Berbagai Daerah
Shu Untuk Menjelaskan Situasi Keadaan Sekarang Dan
Menangkan Masyarakat. Utusan Lain Dikirim Kepada Jiang Wei
Untuk Memintanya Menyerah Secara Damai. Laporan
Keberhasilan Ini Juga Dikirimkan Ke Luo Yang.

Huang Hao, Kasim Istana Yang Memberikan Nasihat2 Yang


Membuat Shu Jadi Hancur, Dianggap Berbahaya Oleh Deng Ai.
Deng Ai Memutuskan Untuk Menghukum Mati Kasim Huang Hao
Dan Juga Bawahannya. Tetapi Huang Hao Sangat Kaya Dan Dia
Menyuap Banyak Pejabat-Pejabat Dan Bawahan2 Deng Ai
Sehingga Dia Dapat Lolos Dari Hukuman Mati Dan Melarikan
Diri.

Dengan Begitu Maka Berakhirlah Seluruh Dinasti Han Setelah


400 Tahun Berkuasa Setelah Penerus Dinasti Han Secara
Formal Telah Menyerahkan Kekuasaan Kepada Wei.

Tidak Lama Kemudian Menteri Jiang Xian Sampai Di Benteng Yi


Ping, Disana Dia Memberikan Perintah Liu Chan Kepada Jiang
Wei Untuk Menyerah Kepada Wei. Jiang Wei Terkejut
Mendengar Perintah Itu, Seluruh Bawahannya Sama
Terkejutnya Dan Mereka Sungguh Marah. Mereka Semua
Terkejut Dan Marah Serta Tidak Percaya Dengan Keputusan
Yang Diambil Oleh Liu Chan.

Kata Mereka, "Sementara Kita Sedang Bertempur Hingga Darah


Penghabisan, Kaisar Telah Menyerahkan Negara Kepada Para
Bajingan Ini !!!"

Kekesalan Mereka Sampai Terdengar Sampai Kejauhan.

Tetapi Jiang Wei Menenangkan Mereka Dan Berkata, "Para


Jendral, Kita Tidak Perlu Bersedih. Aku Dapat Mengembalikan
Keberadaan Dinasti Han !"
"Bagaimana ?" Tanya Mereka.

Dan Dia Berbisik Ditelinga Mereka.

Bendera Putih Dikibarkan Dibenteng Yi Ping Dan Utusan Dikirim


Kepada Zhong Hui. Ketika Jiang Wei Dan Jendralnya Mendekat,
Zhong Hui Keluar Untuk Menemui Mereka.

"Kenapa Kau Sungguh Lama Untuk Datang ?" Kata Zhong Hui.

Jiang Wei Menatapnya Seraya Bersedih, "Seluruh Prajurit Di


Negeri Ini Berada Dibawahku Dan Aku Tiba Disini Terlalu Cepat
!"

Zhong Hui Berpikir Mengenai Maksud Perkataan Itu Tetapi Dia


Tidak Bertanya. Kedua Nya Saling Bersulang Satu Dengan Yang
Lainnya Dan Mereka Kemudian Duduk.

Jiang Wei Berkata, "Aku Mendengar Bahwa Seluruh Rencanamu


Mulai Dari Ketika Kau Meninggalkan Selatan Sungai Huai
Hingga Sekarang Semuanya Telah Kau Selesaikan. Keluarga
Sima Benar-Benar Berhutang Banyak Pada Dirimu Dan Oleh
Karena Itu Aku Berpikir Lebih Baik Aku Menyerah Kepada
Dirimu. Jika Saja Kau Adalah Deng Ai Maka Aku Akan
Bertempur Dengannya Sampai Mati Karena Aku Tidak Akan
Menyerah Kepadanya !"

Kemudian Zhong Hui Mematahkan Sebatang Anak Panah Dan


Mereka Kemudian Bersumpah Untuk Menjadi Saudara Angkat.
Persahabatan Mereka Semakin Erat Setiap Saat Dan Jiang Wei
Tetap Diberikan Kepercayaan Untuk Menjadi Komandan Dari
Pasukannya. Dia Kemudia Segera Mengirim Jiang Xian Kembali
Ke Cheng Du.

Sebagai Seorang Yang Berhasil Menaklukan Shu, Deng Ai


Kemudian Segera Mengatur Kembali Administrasi Pemerintahan
Dari Daerah Yang Baru Dikuasainya Itu. Dia Membuat Shi Zuan
Menjadi Penjaga Kekaisaran Wilayah Yizhou Dan Menunjuk Qian
Hong, Yang Xin Dan Lainnya Pada Berbagai Jabatan. Dia Juga
Membuat Menara Di Mian Zhu Sebagai Tanda Kemenangannya.
Dalam Suatu Perjamuan Besar, Dimana Kebanyakan Yang
Datang Adalah Mantan Pejabat Shu, Deng Ai Lupa Diri Dan
Minum Arak Terlalu Banyak.

Dia Berkata Pada Tamunya, "Kalian Beruntung Bahwa Akulah


Yang Menguasai Cheng Du. Jika Saja Pemimpin Lain Yang
Melakukannya Maka Kalian Semua Mungkin Sudah Dihukum
Mati !"

Tamu-Tamu Itu Kemudian Bangkit Dan Memberi Ucapan Terima


Kasih Kepada Deng Ai. Pada Saat Yang Bersamaan Jiang Xian
Tiba Dan Mengatakan Bahwa Jiang Wei Dan Pasukanya Telah
Menyerah Pada Zhong Hui. Karena Hal Ini Maka Bertambahlah
Amarah Deng Ai Kepada Zhong Hui Dan Segera Dia Menulis
Surat Ke Luo Yang.

"Sekarang Setelah Shu Telah Berhasil Di Kuasai Maka Kita


Harus Mengarahkan Kekuatan Kita Melawan Wu. Tetapi Setelah
Usaha Yang Sangat Keras, Para Pemimpin Dan Prajurit Telah
Sangat Kelelahan Dan Tidak Dapat Melaksanakan Tugas
Dengan Segera. Oleh Karena Itu Aku Menempatkan 2 0.000
Prajurit Wei Di Sebelah Barat Longyou Dan Bersama Mereka 2
0.000 Prajurit Shu, Mereka Akan Menjadi Penambak Garam
Untuk Meningkatkan Keuangan Daerah Ini. Juga Kapal-Kapal
Perang Besar Harus Dibangun Sebagai Bagian Rencana
Menyerang Wu Dari Jalur Sungai. Ketika Semua Persiapan Ini
Telah Lengkap Maka Kirimkanlah Utusan Ke Wu Untuk
Menjelaskan Keadaan Ini. Kemungkinan Besar Masalah Ini
Dapat Diselesaikan Tanpa Perlu Adanya Pertempuran."

"Aku Juga Ingin Mengusulkan Bahwa Perlakuan Yang Baik Pada


Liu Chan Akan Dapat Melemahkan Hati Sun Xiu, Tetapi Jika Liu
Shan Dipindahkan Ke Luo Yang Maka Orang-Orang Di Wu Akan
Curiga Dan Menjagi Bingung Mengenai Apa Yang Akan Terjadi
Pada Mereka Sehingga Mereka Tidak Akan Mau Menyerah
Dengan Damai. Oleh Karena Itu Aku Pikir Sangai Baik Bila
Membiarkan Peminpin Shu Tetap Berada Disini. Tahun Depan
Pada Musim Dingin, Dia Dapat Dipindahkan Ke Ibu Kota. Untuk
Saat Ini Aku Ingin Merekomendasikan Liu Chan Untuk
Menerima Gelar Pangeran Fu Feng Dan Juga Diberikan
Penghasilan Dan Juga Pengawal. Anak-Anaknya Juga Harus
Menerima Gelar Kebangsawanan. Dengan Cara Ini Maka Kita
Dapat Menunjukan Kebesaran Hati Wei Dan Juga Perlakukan
Yang Baik Bagi Mereka Yang Menyerah. Langkah2 Ini Akan
Dapat Membuat Wei Lebih Disegani Karena Kekuatannya Dan
Dihormati Karena Kebajikannya Dan Hasilnya Adalah Semua
Hal Yang Kita Inginkan Akan Terjadi."

Membaca Surat Ini, Sima Zhao Berpikir Bahwa Deng Ai Merasa


Sudah Menjadi Orang Penting, Oleh Karena Itu Dia Segera
Menulis Sebuah Surat Dan Mengirimnya Melalui Jendral Wei
Guan Kepada Deng Ai Dan Dia Juga Meminta Kaisar Wei Untuk
Mengeluarkan Titah Agar Mempromosikan Deng Ai.

"Jendral Deng Ai Telah Melakukan Banyak Jasa Bagi Negara,


Dia Berhasil Masuk Kedalam Daerah Musuh Dan Mengalahkan
Mereka. Tugas Besar Ini Telah Berhasil Dijalankan Dengan
Sempurna Sehingga Awan Peperangan Telah Pergi Dan
Kedamaian Kembali Lagi Di Ba Dan Shu."

"Jasa Jendral Deng Ai Telah Melampaui Bai Qi, Yang Pada Masa
Lalu Berhasil Mengalahkan Chu, Dan Han Xin , Yang Pada Masa
Lalu Berhasil Menguasai Zhao. Oleh Karena Itu Deng Ai
Dianugerahkan Pangkat Panglima Tertinggi Dan Diberikan
Kekuasan Atas 2 0.000 Kepala Keluarga Serta Kedua Anaknya
Akan Diangkat Jadi Bangsawan Dengan Masing-Masing
Mengepalai 1.000 Kepala Keluarga."

Setelah Titah Ini Dikirimkan Dan Diterima Deng Ai, Wei Guan
Kemudian Mengeluarkan Surat Pribadi Sima Zhao Kepada Deng
Ai Yang Isinya Mengatakan Bahwa Usulan Deng Ai Akan
Dipertimbangkan Pada Saat Yang Tepat.

Kemudian Deng Ai Berkata, "Seorang Jendral Di Lapangan


Boleh Tidak Menuruti Perintah Atasannya. Aku Ditugaskan
Untuk Menghancurkan Bahaya Negara. Kenapa Sekarang
Rencanaku Dihalang-Halangi ?"

Akhirnya Dia Menuliskan Sebuah Surat Dan Mengirimnya Ke


Ibu Kota. Pada Saat Itu Sedang Terjadi Pembicaraan Apakah
Deng Ai Berniat Memberontak Atau Tidak Dan Ketika Sima
Zhao Menerima Surat Balasan, Kekhawatirannya Semakin
Menjadi Nyata Dan Dia Mulai Gelisah Akan Hal Ini.

Dalam Kegelisahannya Ini, Sima Zhao Memanggil Jia Chong


Untuk Meminta Sarannya.

Kata Dia, "Deng Ai Menganggap Jasa-Jasanya Sangat Tinggi


Dan Juga Tidak Ada Bandinganya. Dia Telah Berani Membantah
Perintahku. Apa Yang Harus Aku Lakukan ?"

"Kenapa Tidak Meminta Zhong Hui Untuk Membuatnya Menurut


?" Jawab Jia Chong.

Sima Zhao Menerima Usulan Itu Dan Mengeluarkan Perintah


Mengangkat Zhong Hui Menjadi Menteri Dalam Negeri. Setelah
Itu Dia Mengangkat Wei Guan Menjadi Inspektur Pasukan
Kekaisaran Dan Juga Memerintahkan Dia Untuk Mengawasi
Kedua Belah Pasukan Dan Perintah Khusus Untuk Mengawasi
Deng Ai Dan Menjaga Dari Segala Kemungkinan Adanya
Pemberontakan.

Ketika Titah Sima Zhao Diterima Oleh Zhong Hui, Dia Segera
Memanggil Jiang Wei Dan Berkata Kepadanya, "Deng Ai Telah
Menerima Hadiah Lebih Banyak Daripadaku Dan Sekarang Dia
Adalah Panglima Tertinggi. Tetapi Sima Zhao Mencurigai Bahwa
Dia Akan Memberontak Dan Telah Memerintahan Wei Guan Dan
Diriku Untuk Mengawasinya. Sekarang Apakah Yang Kau
Usulkan Untuk Kita Lakukan ?"

Jiang Wei Menjawab,"Mereka Berkta Bahwa Deng Ai Berasal


Dari Keluarga Petani Dan Peternak. Tetapi Karena
Keberuntungannya Dia Telah Memenangkan Jasa Besar Dan
Reputasinya Sekarang Sangat Terkenal. Tetapi Semua Ini
Bukan Karena Bakat Besarnya, Melainkan Karena
Keberuntungan Negara. Jika Saja Kau Tidak Berusaha
Menahanku Di Benteng Yi Ping, Dia Pasti Tidak Akan Dapat
Berhasil Merebut Cheng Du. Sekarang Dia Mengusulkan Untuk
Membuat Mantan Penguasa Shu Sebagai Pangeran Fu Feng,
Dimana Dengan Hal Itu Dia Berharap Dapat Mengambil Hati
Rakyat Shu. Tetapi Menurutku Itu Hanyalah Sebuah Taktik
Saja. Perdana Menteri Sima Mencurigainya Bahwa Ini Adalah
Niatan Memberontak Dari Deng Ai."

Zhong Hui Memuji Pandangan Jiang Wei Dan Jiang Wei


Melanjutkan ,"Jika Kau Mau Menyuruh Keluar Para Pengawal
Disni, Aku Punya Sesuatu Untuk Kukatakan Secra Pribadi."

Ketika Mereka Sekarang Sudah Berdua Sendiri, Jiang Wei


Mengeluarkan Sebuah Peta Dan Berkata, "Dahulu Kala,
Sebelum Dia Meninggalkan Desanya. Zhuge Liang Memberikan
Peta Ini Kepada Kaisar Liu Bei Dan Menjelaskna Mengenai
Kekayaan Alam Yi Zhou Dan Bagaimana Daerah Ini Cocok
Sebagai Sebuah Negara. Oleh Karena Itu Tujuan Pertama
Mereka Adalah Menguasai Cheng Du. Sekarang Deng Ai Pun
Telah Melakukan Hal Itu Dan Tampaknya Dia Ingin Membuat
Kerajaannya Sendiri."

Zhong Hui Bertanya Mengenai Detail Daerah Itu Dan Jiang Wei
Menjelaskannya Secara Detail. Setelah Itu Zhong Hui Bertanya
Bagaimana Cara Mengenyahkan Deng Ai.

"Dengan Menggunakan Kecurigaan Sima Zhao", Jawab Jiang


Wei, "Kirimlah Sebuah Surat Ke Ibu Kota Dan Katakan Bahwa
Tampaknya Deng Ai Akan Memberontak. Kau Akan
Mendapatkan Titah Untuk Menghentikan Pemberontakan Itu."

Akhirnya Sebuah Surat Dikirimkan Ke Luo Yang. Disurat Itu


Dikatakan Bahwa Deng Ai Ingin Memberontak Dan Sekarang
Sedang Mencari Dukungan Dari Rakyat Disana.

Dengan Adanya Berita Ini Membuat Semua Pejabat Di Ibu Kota


Gelisah. Dan Untuk Mendukung Tuduhannya Itu, Zhong Hui
Memberikan Sebuah Surat Yang Dikirimkan Oleh Deng Ai Yang
Dimana Didalamnya Surat Itu Telah Diubah Sehingga Surat
Deng Ai Menggunakan Kata-Kata Yang Sombong Dan Bertujuan
Ingin Membangkang. Sima Zhao Sangat Marah Dan Dia
Mengirim Jia Chong Menuju Lembah Xie Serta Memerintahkan
Zhong Hui Untuk Menangkap Deng Ai Dan Dia Sendiri
Mengerahkan Pasukannya Dengan Dalih Perintah Dari Kaisar
Wei, Cao Huang Yang Dimana Dipaksa Untuk Pergi
Bersamanya.
Kemudian Berkatalah Shao Ti, "Pasukan Zhong Hui Lebih
Banyak Dari Pasukan Deng Ai, Perbandingannya Dalah 6:1.
Hamba Pikir, Jendral Tidak Perlu Pergi Sendiri. Jendral Hanya
Perlu Memerintahkan Zhong Hui Untuk Menangkap Deng Ai."

"Apakah Kau Telah Lupa ?" Kata Sima Zhao Sambil


Tersenyum,"Kau Sendiri Yang Berkata Bahwa Zhong Hui Adalah
Orang Berbahaya. Aku Pergi Bukan Untuk Mengatasi Deng Ai
Tetapi Yang Lainnya."

"Aku Takut Kau Telah Lupa, Aku Hanya Berusaha


Mengingatkanmu, Tetapi Hal Ini Harus Tetap Menjadi Rahasia."
Kata Shao Ti.

Akhirya Ekspedisi Itu Dijalankann.

Pada Saat Ini Kelakuan Zhong Hui Telah Membuat Jia Chong
Semakin Curiga Dan Dia Menceritakan Hal Itu Pada Sima Zhao
Yang Menjawab, "Aku Telah Mengirimmu Untuk Mengawasi
Keadaan, Apakah Aku Juga Harus Merasa Ragu Padamu ?
Walaupun Begitum Datanglah Ke Chang An Maka Semua Hal
Akan Menjadi Jelas."

Pergerakan Pasukan Sima Zhao Dilaporkan Kepada Zhong Hui


Yang Berpikir Apa Maksudnya Semua Ini. Dia Segera
Memanggil Jiang Wei Untuk Berdiskusi Mengenai Bagaimana
Cara Menangkap Deng Ai.

Penurunan Takhta, Pelajaran Berharga Dari Masa Lalu.

Zhoung Hui Bertanya Apda Jiang Wei Bagaimana Caranya


Untuk Dapat Menangkap Deng Ai, Jiang Wei Berkata, "Kirim
Wei Guan Untuk Menangkapnya, Jika Deng Ai Membunuh Wei
Guan Maka Itu Adalah Bukti Bahwa Dia Berniat Memberontak.
Kemudian Kau Dapat Menyerangnya Dengan Dalih Bahwa Dia
Telah Berkhianat."

Segera Zhong Hui Mengirim Wei Guan Bersama 3 0 Prajurit


Untuk Menangkap Deng Ai.
Wei Guan Sendiri Sadar Mengenai Bahaya Yang Ada
Didepannya, Dia Berkata Dalam Hatinya, "Zhong Hui Ingin Agar
Deng Ai Membunuh Aku Supaya Dia Memiliki Alibi Untuk
Menyerang Deng Ai."

Untuk Menyelamatkan Dirinya Wei Guan Akhirnya Menulis


Beberapa Surat Dan Selebaran Yang Intinya Mengatakan
Bahwa Dia Diperintahkan Menangkap Deng Ai Dan Bukan Yang
Lainnya, Jika Yang Lain Segera Menyerah Maka Akan Diampuni
Jika Tidak Maka Akan Dibunuh.

Dia Mengirmikan Surat-Surat Itu Pada Bawahan Deng Ai.

Wei Guan Dan Prajuritnya Akhirnya Sampai Ke Cheng Du


Menjelang Subuh Dan Dia Melihat Banyak Sekali Para Pejabat
Yang Dia Kirimkan Surat-Surat Itu Telah Menunggunya. Merkea
Segera Menyerahkan Diri. Deng Ai Masih Tertidur Saat Itu
Ketika Wei Guan Dan Prajuritnya Masuk Kekediamannya.

Dia Segera Menerobos Masuk Ke Kediaman Deng Ai Dan


Berteriak , "Atas Titah Kaisar, Aku Datang Untuk Menangkap
Deng Ai Dan Anaknya, Siapa Berani Melawan Akan Langsung
Dibunuh !!!"

Kegaduhan Itu Membangunkan Deng Ai Yang Terkejut


Mendengar Bahwa Sekelompok Prajurit Menerobos Masuk
Kekediamannya Untuk Menangkapnya. Tetapi Sebelum Deng Ai
Dapat Melakukan Apapun, Dia Sudah Keburu Disergap Dan
Diikat Serta Dibawa Keluar. Deng Zhong Anak Deng Ai Yang
Ingin Melarikan Diri Juga Berhasil Ditangkap. Banyak Jendral
Dan Bawhaan Deng Ai Berusaha Untuk Menolong Tuannya Itu
Tetapi Sebelum Mereka Bisa Bersiap, Zhong Hui Dan 10.000
Prajuritnya Mendekati Cheng Du Sehingga Akhirnya Mereka Lari
Semua Karena Takut Akan Terjadi Pembantaian.

Zhong Hui Dan Jiang Wei Memasuki Istana Cheng Du Dan


Langsung Menuju Kekediaman Deng Ai.

Zhong Hui Sangat Senang Melihat Deng Ai Dan Anaknya Telah


Berhasil Ditangkap, Dia Menarik Rambut Deng Ai Dan
Menghinanya Seraya Berkata, "Anak Pengembala Rendahan !!!
Berani Sekali Kamu Menentang Diriku !!!"

Jiang Wei Pun Turut Menghinanya, "Sekarang Kau Lihat


Bagaimana Keberuntunganmu Sudah Habis Hari Ini !!!"

Dan Deng Ai Pun Menjawab Dengan Sama Ketusnya. Zhong Hui


Segera Mengirim Kedua Orang Itu Ke Luo Yang Dan Dia Segera
Menenangkan Keadaan Di Cheng Du. Dia Mengabungkan
Pasukan Deng Ai Kedalam Pasukannya Sehingga Sekarang Dia
Memiliki Kekuatan Militer Yang Besar Sekali.

"Hari Ini Aku Telah Mendapatkan Salah Satu Keinginan


Terbesar Dalam Hidupku !", Kata Zhong Hui.

Jiang Wei Berkata, "Pada Awal Jaman Han, Han Xin Tidak
Mendengarkan Saran Kuai Tong Untuk Mendirikan Kerajaannya
Sendiri Sehingga Akhirnya Dia Menemui Ajalnya Di Istana Wei
Yang. Di Yue, Perdana Menteri Wen Zhong Tidak Mau Mengikuti
Fan Li Untuk Pensiun Sehingga Dia Akhirnya Menjadi Korban
Rencana Keji. Tidak Ada Yang Akan Berani Mengatakan Bahwa
Han Xin Dan Wen Zhong Bukanlah Orang Yang Hebat, Tetapi
Mereka Tidak Melihat Bahaya Dengan Seksama. Sekarang,
Tuan, Jasa-Jasamu Sudah Sangat Besar Dan Ketenaranmu
Sudah Mendunia Melebihi Kaisar Wei, Sudah Seharusnya Kau
Bersiap Untuk Menghilangkan Petaka Dimasa Depan.
Menurutku Lebih Baik Kita Pergi Ke Gunung Emei Dan Menjadi
Pertapa, Apakah Tuan Setuju ?"

Zhong Hui Tersenyum.

"Aku Pikir Saranmu Tidak Cukup Baik. Aku Masih Muda, Belom
Juga Berusia 40 Tahun Dan Masih Berpikir Untuk Terus
Dibanding Untuk Berhenti. Aku Tidak Dapat Membuang
Semuanya Dan Menjalani Hidup Sebagai Pertama."

"Jika Kau Tidak Melakukan Itu Maka Dengarkanlah Apa Yang


Baru Kukatakan Dan Bersiap Untuk Menghadapi Petaka.
Pikirkan Baik-Baik Langkahmu Dan Aku Tahu Kau Mampu Untuk
Tugas Itu, Aku Hanyalah Seorang Tua Yang Bodoh Tidak Pantas
Memberikan Nasehat Lagi."
Zhong Hui Tertawa Keras Sekali Mendengar Hal Itu.

"Kau Benar-Benar Mengerti Pikiranku Kawan !" Tanya Zhong


Hui.

Mereka Kedua Kemudian Berunding Untuk Merencanakan


Rencana Besar Itu.

Jiang Wei Kemudian Menuliskan Secarik Surat Kepada Liu Chan


Dan Berkata, "Aku Mohon Yang Mulia Bersabar Untuk 1 Musim
Lagi, Karena Jiang Wei, Hambamu Yang Hina Ini Akan
Mengembalikan Negeri Yang Mulia Pada Saatnya.Matahari Dan
Bulan Tampak Lebih Indah Dimalam Yang Gelap. Dinasti Han
Belumlah Berakhir."

Ketika Zhong Hui Dan Jiang Wei Merencanakan Langkah Yang


Terbaik Untuk Melawan Wei, Tiba-Tiba Datang Surat Dari Sima
Zhao Yang Berisi,"Aku Sekarang Berada Di Chang An Dengan
Pasukanku Dan Siap Jika Kau Membutuhkan Bantuanku Apabila
Ada Masalah Dalam Menangkap Deng Ai. Sekarang Aku Butuh
Kau Untuk Datang Kemari Membicarakan Masalah Negara Yang
Penting."

Zhong Hui Menduga-Duga Apa Maskud Sebenarnya


Pemanggilan Ini.

"Dia Pasti Curiga," Kata Zhong Hui,"Dia Mengetahui Benar


Bahwa Pasukanku Jauh Lebih Banyak Dari Jumlah Pasukan
Deng Ai Dan Aku Dapat Dengan Mudah Menghancurkan Deng Ai
Apabila Dia Melawan. Aku Yakin Pasti Ada Hal Lainnya
Mengenai Kemana Dia Sampai Datang Kemari."

Dia Kemudian Meminta Saran Jiang Wei Mengenai Masalah


Ini,"Ketika Atasan Mencurigai Bawahannya, Maka Bawahannya
Itu Pasti Mati, Apakah Kita Tidak Melihat Apa Yang Terjadi Pada
Deng Ai ?"

"Aku Telah Putuskan Kalau Begitu !!!" Jawab Zhong Hui,"Jika


Berhasil Maka Seluruh Kekaisaran Akan Jadi Milikku, Jika Gagal
Maka Aku Akan Bertahan Di Shu Untuk Menjadi Seperti Liu Bei
Yang Lain Dan Tentunya Tanpa Kecerobohan Yang
Dilakukannya."

Jiang Wei Berkatam, "Permaisuri Guo Barus Saja


Meninggal.Kau Dapat Berpura-Pura Bahwa Dia Meninggalkan
Titah Untuk Menghancurkan Sima Zhao Yang Telah Menindas
Kaisar Wei. Dengan Bakat Dan Kepandaianmu Kau Pasti Dapat
Menaklukan Seluruh Kekaisaran."

"Maukah Kau Memimpin Pasukanku Di Garis Depan ?" Tanya


Zhong Hui,"Ketika Kesuksesan Telah Menjadi Milik Kita Maka
Kita Akan Menikmatinya Bersama."

"Apapun Yang Dapat Aku Lakukan Pasti Aku Akan


Melakukannya Sepenuh Hati." Kata Jiang Wei,"Tetapi Aku Tidak
Yakin Bahwa Kita Mendapatkan Dukungan Seluruh Jendral Dan
Pejabat Disini."

"Esok Adalah Hari Ke 15 Bulan Ini, Perayaan Lampion Akan


Berlangsung Dikota. Kita Dapat Mengumpulkan Mereka Semua
Di Istana Untuk Merayakan Hal Itu. Kita Akan Menyiapkan
Perjamuan Untuk Mereka Dan Kita Dapat Membunuh Mereka
Jika Mereka Tidak Mau Mengikuti Kita."

Ketika Mendengar Hal Itu, Hati Jiang Wei Langsung Kegirangan.


Undangan Segera Disebarnkan Dan Segera Pesta Diadakan.
Setelah Beberapa Saat Kemudian Zhong Hui Mengangkat
Cawannya Dan Mulai Berpura-Pura Menangis.

Semua Bertanya Apa Gerangan Sumber Dari Kesedihan Zhong


Hui Ini.

Zhong Hui Lalu Berkata,"Permaisuri Baru Saja


Meninggal,Sebelum Kematiannya Dia Memberikan Sebuah Titah
Kepadaku. Dia Menceritakan Kepadaku Mengenai Kejahatan
Sima Zhao Dan Khawatir Bahwa Sima Zhao Akan Merebut
Takhta Suatu Hari Nanti. Karena Karena Itu Maka Dia
Memberikan Tugas Kepadaku Untuk Menghancurkan Sima Zhao
Dan Kalian Semua Harus Membantuku."
Seluruh Tamu Disana Terkejut Dan Terpana Tanpa Ada
Seorangpun Berani Berkata-Kata.

Kemudian Zhong Hui Mengeluarkan Pedangnya Dan Berkata,


"Kematian Bagi Mereka Yang Menentang Rencanaku Ini !!!"

Tidak Ada Satupun Dr Mereka Yang Berani Untuk Menolak Dan


Satu Demi Satu Kemudian Menandatangani Surat Persetujuan
Untuk Membantu Dan Untuk Lebih Yakin Lagi, Zhong Hui
Menempatkan Mereka Dalam Pengawasan Setiap Saat
Sehingga Seluruh Gerak-Gerik Mereka Diawasi.

"Mereka Tidak Sungguh-Sungguh Ingin Bergabung Dengan


Kita," Kata Jiang Wei, "Aku Harap Kau Memusnahkan Mereka
Semua."

"Jangan Khawatir, Sebuah Lubang Besar Telah Kuperintahkan


Untuk Digali Dan Aku Telah Menaruh Banyak Prajurit Untuk
Segera Menangkap Mereka Dan Mengubur Mereka Dilobang Itu
Jika Mereka Tidak Setuju."

Ketika Jiang Wen Dan Zhong Hui Sedang Membicarakan


Masalah Ini, Jendral Qiu Jian, Bawahan Zhong Hui Datang
Menghadap. Dia Dahulu Adalah Asisten Dari Jendral Hu Lie
Yang Merupakan Salah Seorang Yang Diawasi Oleh Zhong Hui.
Kesempatan Ini Dimanfaatkan Hu Lie Untuk Mengirimkan Pesan
Keluar.

Hu Lie Menangis Dan Berkata, "Anakku Hu Yuan Memimpin


Sekelompok Pasukan Diluar Kota. Dia Tidak Akan Pernah Curiga
Bahwa Zhong Hui Mampu Melakukan Kejahatan Sebesar Ini
Dan Aku Harap Kau Mau Menyampaikan Pesanku Padanya.Aku
Akan Mati Dengan Tenang Jika Anakku Mengetahui Keadaanku
Sekarang Ini."

"Tuan, Janagan Khawatir, Serahkan Semua Padaku." Jawab Qiu


Jian.

Dia Segera Pergi Menemui Zhong Hui Dan Berkata,"Tuan, Kau


Menahan Begitu Banyak Pejabat Dan Mereka Kekurangan
Makanan Serta Air. Apakah Kau Tidak Ingin Menunjuk
Seseorang Untuk Menyediakan Hal-Hal Itu Bagi Mereka ?"

Zhong Hui Berpikir Sejenak Dan Akhirnya Menunjuk Qiu Jian


Untuk Mengurus Masalah Itu, "Aku Sangat Percaya Padamu,
Dan Kau Harus Setia.Rahasia Ini Harus Dijaga Baik2."

"Tuanku, Engkau Dapat Tenang. Aku Tahu Bagaimana Menjaga


Hal-Hal Yang Harus Kujaga."

Qiu Jian Pun Akhirnya Dapat Keluar Masuk Dengan Leluasa Dan
Dia Membawa Surat Hu Lie Untuk Anaknya Hu Yuan Yang
Sedang Berpatroli Di Luar Kota.

Ketika Hu Yuan Mengetahui Seluruh Ceritai Tu Dia Sangat


Terkejut Dan Sangat Marah.

Para Bawahan Hu Yuan Datang Ke Tenda Utama Dan Berkata,


"Kami Lebih Baik Mati Daripada Mengikuti Pengkhianat !!"

Akhirnya Hu Yuan Menentukan Tanggal Yaitu Pada Hari Ke 18


Bulan Itu Juga Dia Berusaha Untuk Menyelamatkan Ayahnya.
Dia Mendapatkan Simpati Wei Guan Dan Mengabungkan
Tentaranya. Dia Juga Memerintahkan Qiu Jian Untuk
Memberitahukan Rencana Ini Pada Ayahnya.

Qiu Jian Akhirnya Segera Kembali Ke Cheng Du Dan Dia Segera


Memberitahu Rencana Itu Pada Hu Lie Yang Jg Langsung
Menyebarkannya Pada Teman-Temannya Untuk Membantunya
Mengalahkan Zhong Hui.

Keesokan Paginya Zhong Hui Berkata Pada Jiang Wei, "Kemarin


Malam Aku Bermimpi Bahwa Aku Digigit Banyak Sekali Ular,
Dapatkah Kau Menjelaskan Arti Mimpi Ini ?"

Jiang Wei Menjawab, "Mimpi Mengenai Naga Dan Ular Serta


Hewan2 Bersisik Lainnya Merupakan Pertanda Adanya Kejadian
Yang Sangat Baik."
Zhong Hui Menerina Interpretasi Ini Dgn Sangat Senang.
Kemudian Dia Memberitahukan Pada Jiang Wei Bahwa Dia
Telah Menyiapkan Segalanya Dan Mereka Akan Menanyai Satu
Persatu Seluruh Pejabat Dan Orang Yang Telah Ditahan Atau
Diawasi Oleh Prajurit-Prajurit Zhong Hui.

"Aku Tahu Mereka Semua Menentang Kita Dan Lebih Baik Kau
Membunuh Mereka Semua. Lebih Cepat Maka Lebih Baik Untuk
Kita." Kata Jiang Wei.

"Baiklah Jika Begitu." Jawab Zhong Hui.

Dia Memerintahkan Jiang Wei Bersama Beberapa Prajurit Untuk


Segera Mengeksekusi Pemimpin Militer Diantara Orang-Orang
Itu. Tetapi Ketika Jiang Wei Baru Saja Akan Mulai Menjalankan
Perintah Itu, Tiba-Tiba Dia Mendapatkan Jantungnya Sakit
Sekali Sehingga Dia Sampai Pingsan. Dia Segera Dibantu
Berdiri Untuk Didudukan Diatas Kursi Dan Tak Lama Kemudian
Dia Tersadar. Ketika Dia Sudah Mulai Tersadar, Terdengar
Suara Keributan Dari Luar Istana. Zhong Hui Kemudian Segera
Memanggil Prajuritnya Dan Menanyakan Apa Yang Terjadi,
Tetapi Keributan Itu Makin Terdengar Mendekat, Suaranya
Seperti Puluhan Orang Sedang Berlari-Lari Sambil Berteriak.

"Para Pejabat Itu Pasti Sedang Berusaha Untuk Lari." Kata


Zhong Hui, "Kita Lebih Baik Membunuh Mereka Segara !"

Tetapi Datang Seorang Prajurit Melaporkan, "Pasukan Penjaga


Kota Telah Menyerang Istana !"

Zhong Hui Kemudian Memerintahkan Mereka Untuk Segera


Menutup Gerbang Utama Dan Segera Dia Memerinthakan
Pasukan Pemanahnya Untuk Menyerang Mereka Dari Atap
Istana. Banyak Sekali Prajurit Terbunuh Dari Kedua Belah
Pihak. Kemudian Apipun Berkobar Dan Pasukan Yang
Menyerang Istana Berhasil Menjebol Gerbang Utama. Zhong
Hui Kemudian Menghadapi Mereka Dan Berhasil Membunuh
Beberapa, Tetapi Beberapa Prajurit Itu Memanah Zhong Hui
Dan Akhirnya Zhong Hui Tewas Ditempat Itu. Mereka Kemudian
Segera Memenggal Kepalanya Dan Mencabik2 Tubuh Zhong
Hui.
Jiang Wei Berusaha Untuk Mencari Jalan Keluar, Dia Berlari
Kesana Dan Kemari Serta Membunuh Siapa Saja Yang
Ditemuinya Sampai Akhirnya Dia Mendapatkan Serangan
Jantung Lagi.

"Aku Telah Gagal !!!" Dia Berteriak Dalam Kesakitannya,


"Apakah Ini Sudah Kehendak Langit ???"

Dia Segera Menusukan Pedangnya Kejantungnya Sendiri Dan


Meninggal Seketika Itu Juga. Jiang Wei Meinggal Pada Hari Ke
18 Dibulan Ke 7 Pada Tahun Ke 4 Masa Jing Yuan Menurut
Kelander Wei(Tahun 2 65 M) Pada Usianya Yang Ke 59. Dia
Telah Mengabdi Pada Shu Selama 3 3 Tahun Dan Merupakan
Penerus Dari Zhuge Liang Dalam Rencananya Menyatukan 3
Negara.

Ratusan Orang Terbunuh Dalam Peristiwa Itu. Wei Guan


Kemudian Memerintahkan Agar Pasukan Segera Keluar Dr Kota
Dan Menunggu Perintah Lebih Lanjut Dari Pangeran Jin.

Pasukan Wei Yang Marah Karena Invasinya Yang Berulang Kali


Segera Mencabik2 Tubuh Dari Jiang Wei. Mereka Juga Segera
Menangkap Dan Membunuh Semua Keluarga Jiang Wei.

Melihat Bahwa Kedua Musuh Deng Ai Telah Mati, Orang-Orang


Kepercayaan Deng Ai Mulai Berpikir Untuk Menyalamtkan
Tuannya Itu. Wei Guan Yang Menangkap Deng Ai Mendengar
Hal Ini Dan Dia Ketakutan Bahwa Akan Terjadi Pembalasan
Dendam.

"Jika Deng Ai Hidup Maka Aku Akan Mati Ditangannya !" Kata
Wei Guan.

Jendral Tian Xu Berkata, "Ketika Deng Ai Merebut Jiang You Dia


Hampir Saja Menghukup Mati Diriku, Jika Saja Teman-Temanku
Tidak Memohon Pasti Kepalaku Sudah Terpisah Dari Badanku."

Akhirnya Wei Guan Memberikan Perintah Agar Tian Xu


Memimpin 100 Prajurit Berkuda Untuk Mengejar Kereta Kuda
Yang Membawa Deng Ai Dan Anaknya Ke Luo Yang. Dia Segera
Mengejar Mereka Dan Bertemu Dengan Iring2an Itu Di Mian
Zhu. Ketika Deng Ai Melihat Yang Datang Itu Adalah Prajurit
Yang Pernah Dipimpinnya, Dia Merasa Senang Karena Dikiranya
Akan Mendapat Kabar Baik. Begitu Tian Xu Turun Dari
Kudanya, Tanpa Berkata Apapun Lagi Dia Segera Bejalan
Kearah Deng Ai Dan Membunuhnya Segera, Pasukannya Yang
Lain Langsung Pula Membunuh Anak Deng Ai. Dengan Begitu
Ayah Dan Anak Menemui Ajalnya Ditempat Yang Sama.

Dengan Begitu Tewaslah Ke3 Pemimpin Besar Itu. Banyak


Sekali Jendral Dan Pemimpin Yang Gugur Didalam Kejadian Ini,
Semua Mencoba Mengambil Keuntungan Dari Keadaan. Zhang
Yi-Cucu Zhang Fei, Liu Rui-Putra Mahkota Liu Chan Dan Guan
Yi-Cucu Dari Guan Yu Juga Dibunuh Oleh Prajurit Wei.
Kemudian Terjadi Pembantain Besar-Besaran Dan Banjir Darah
Di Shu Sampai Akhrinya Jia Chong Tiba Dan Membereskan
Keadann.

Jia Chong Memeirntahkan Wei Guan Untuk Menjaga Cheng Du


Dan Mengirim Liu Chan Ke Luo Yang. Beberapa Pejabat Seperti
Fan Jian, Zhang Shao, Qiao Zhou, Xi Zheng Menemai Mantan
Kaisar Liu Chan Dalam Perjalanan Yang Memalukan Itu. Liao
Hua Dan Dong Jue Berpura-Pura Sakit Dan Mereka Tidak
Mengikuti Liu Chan Ke Luo Yang. Tidak Lama Setelah Itu
Mereka Meninggal Dunia Karena Sedih. Liao Hua Berusia 104
Tahun Saat Ini.

Pada Saat Ini Kalender Wei Dirubah Dari Masa Jing Yuan Tahun
Ke 5 Menjadi Masa Xian Xi Tahun Pertama. Pada Bulan Ke 3
Ditahun Itu, Karena Tidak Dapat Melakukan Apapun Untuk
Membantu Shu Maka 70.000 Prajurit Wu Dibawah Ding Feng
Akhirnya Kembali Ke Wu.

Sekarang Menteri Negara Hua Jia Mengirim Surat Pada Kaisar


Sun Xiu Dan Berkata, "Wu Dan Shu Adalah Seperti Bibir Dan
Gigi Dan Sekarang Setelah Bibir Itu Hilang Maka Gigi Pun Akan
Kedinginan. Tak Diragukan Lagi Sima Zhao Akan Segera
Menyerang Kita Dan Yang Mulia Harus Menyadari Bahaya Ini
Untuk Segera Mempersiapkan Diri."
Sun Xiu Tahu Bahwa Kata-Kata Ini Pasti Terjadi, Jadi Dia
Mengirim Lu Kang Putra Dari Lu Xun Untuk Melakukan
Persiapan Pertahana Didaerah Jing Zhoum. Sun Yin
Diperintahkan Untuk Menjaga Nan Xu Dan Ding Feng Untuk
Menyiapkan Benteng Dan Perkemahan Tentara Disepanjang
Garis Sungai.

Di Shu, Huo Yi, Gubernur Jianing, Mendengar Bahwa Ibu Kota


Cheng Du Telah Jatuh, Dia Segera Memakai Pakaian Putuh Dan
Berduka Selama 3 Hari 3 Malam Menghadap Ke Arah Istana
Cheng Du.

"Sekarang Setelah Ibu Kota Jatuh Dan Kaisar Ditangkap, Kami


Pikir Lebih Baik Untuk Jg Menyerahkan Kota Ini Kepada Wei.",
Kata Para Bawahannya Yang Takut Diserang Oleh Pasukan Wei.

Huo Yi Menjawab,"Hal Itu Tergantung, Aku Tidak Tahu


Bagaiman Keadaan Kita Apakah Dia Merasa Nyaman Atau
Menderita. Jika Wei Memperlakukan Dia Dngan Baik Maka Aku
Akan Menyerah. Tetapi Jika Mereka Memperamlukan Yang Mulia
Maka Ketika Pangeran Dipermalukan Sdh Seharusnya Sang
Menteri Mati."

Akhirnya Beberapa Orang Dikirim Ke Luo Yang Untuk


Mengetahui Keadaan Liu Chan.

Segera Setelah Liu Chan Sampai Di Ibukota Wei, Sima Zhao


Juga Kembali Kesana.

Melihat Liu Chan Ada Di Istana, Sima Zhao Memarahinya Dan


Berkata, "Kau Pantas Mati Untuk Semua Kebodohanmu,
Moralmu Yang Bejat, Suka Menyenangkan Diri Sendir, Tidak
Tahu Mana Yang Baik Dan Buruk, Juga Karena Salah Mengurus
Negaramu Itu. Semua Itu Salahmu Sehingga Petaka Ini
Menimpamu !!!"

Mendengar Hal Ini, Wajah Liu Chan Pucat Karena Ketakutan


Dan Dia Tidak Dapat Berkat Apa-Apa. Dia Ketakutan Dan
Seperti Ingin Menangis Dan Segera Menundukan Kepalanya.
Kemudian Menteri2 Istana Wei Berkata, "Dia Telah Kehilangan
Kerajaannya, Dia Telah Menyerah Tanpa Melawan, Dan Oleh
Karena Itu Dia Berhak Diampuni."

Karena Hal Ini Maka Liu Chan Tidak Disakiti Dan Dia Diangkat
Menjadi Raja Muda An Le. Dia Juga Diberikan Kediaman Dan
Juga Uang Serta Boleh Menarik Pajak Dari Rakyat Sekitar. Dia
Juga Menerima Sutra Dan Pelayan Dikirimkan Untuk
Menjaganya. Anaknya, Liu Dao Berserta Pejabat-Pejabat Shu
Yang Menyerah Seperti Fan Jian, Qiao Zhou, Xi Zheng Dan
Yang Lainnya Semua Diberi Gelar Bangsawan Dan Jabatan. Liu
Chan Kemudian Berlutut Berterima Kasih Dan Kemudian Pergi
Dari Istana Wei.

Huang Hao, Kasim Istana Shu Yang Karena Pengaruh Dan


Hasutanbya Telah Menghancurkan Shu Akhirnya Dihukum Mati
Di Depan Umum.

Ketika Huo Yi Mendengar Semua Ini Maka Dia Datang Bersama


Para Bawahannya Untuk Menyerahkan Diri Dan Kotanya Pada
Wei.

Keesokan Harinya, Liu Chan Pergi Kekediaman Sima Zhao


Untuk Berterima Kasih Kepadanya. Didalam Perjamuan Itu
Mereka Memainkan Lagu2 Wei Dan Dansa2 Wei. Hati Seluruh
Pejabat Shu Sangat Sedih Dan Tersiksa Hanya Liu Chan Saja
Yang Tampaknya Sangat Gembira Dan Dapat Menikmatinya.

Ditengah Perjamuan Itu, Sima Zhao Berkata Pada Jia Chong,


"Orang Ini Tidak Memiliki Perasaan. Hal Ini Yang Menyebabkan
Kenapa Shu Hancur.Bahkan Jika Zhuge Liang Masih Hiduppun,
Dia Tdk Akan Dapat Menjaga Orang Seperti Ini. Aku Tidak
Heran Kenapa Jiang Wei Gagal Menjalankan Tugasnya Itu."

Kemudian Dia Berkata Pada Liu Chan, "Apakah Kau Pernah


Memikirkan Shu ?"

"Dengan Semua Kesenangan Ini, Aku Telah Melupakan Shu."


Jawab Liu Chan.
Kemudian Liu Chan Beranjak Dari Tempat Duduknya Dan Ingin
Berganti Pakaian.

Xi Zheng Kemudian Mendekat Padanya Dan Berkata, "Kenapa


Yang Mulia Berkata Tidak Merindukan Shu ? Jika Yang Mulia
Ditanya Seperti Itu Lagi, Menangislah Dan Katakan Bahwa Di
Shu Ada Makam Leluhur Yang Mulia Dan Setiap Hari Yang Mulia
Bersedih Karena Jauh Dari Mereka. Mungkin Saja Pangeran Jin
Akan Membiarkan Yang Mulia Kembali Ke Shu."

Bab Sesudah: bagian 82 Tamat

bagian 82 Tamat

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 82


Tamat
Oleh bintang73
Kapan 29 April 11:11
Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom)
Lihat 164

Bab Sebelum: bagian 81

Liu Chan Kemudian Berjanji Akan Melakukan Hal Itu.

Ketika Arak Sudah Dituangkan Beberapa Kali, Sima Zhao


Menanyakan Lagi Hal Yang Sama Untuk Kedua Kalinya,"Apakah
Kau Tidak Pernah Merindukan Shu ?"

Kemudian Liu Chan Melakukan Apa Yang Telah Dinasehatkan Xi


Zheng Padanya, Dia Mencoba Menangis Tetapi Tidak Dapat
Mengeluarkan Air Mata. Akhirnya Dia Hanya Menutup Matanya
Saja Dan Menjawab Seperti Yang Telah Diajarkan.

"Oh Benarkah Begitu, Tetapi Mengapa Mukamu Ceria Sekali ?"


Tanya Sima Zhao.

"Xi Zheng Yang Memintaku Untuk Seperti Ini." Jawab Liu Chan.
Mereka Semua Tertawa Terbahak2. Tetapi Sima Zhao Benar-
Benar Senang Dengan Kejujuran Liu Chan Dan Dia Merasa
Bahwa Tidak Ada Yang Perlu Ditakutkan Dari Liu Chan.

Xi Zheng Kemudian Ditangkap Dan Dihukum Mati Sedangkap


Pejabat-Pejabat Shu Yang Lain Dijauhkan Dari Sisi Liu Chan.
Setiap Hari Sima Zhao Hanya Memberikan Liu Chan
Kesenangan Duniawi Agar Liu Chan Benar-Benar Lupa Diri.

Para Pejabat Istana Berpikir Bahwa Keberhasilan Mengalahkan


Shu Ini Adalah Sebuah Jasa Besar Sehingga Mereka Semua
Mengirmkan Surat Pada Kaisar Wei, Cao Huang, Untuk
Memberikan Gelar Raja Jin Pada Simazhao. Pada Saat Itu, Cao
Huang Hanya Memerintah Berdasarkan Nama Saja, Karena Dia
Tidak Punya Wewenang. Seluruh Negeri Pada Dasarnya
Diperintah Oleh Sima Zhao Yang Keinginannya Tidak Dapat
Dibantah Oleh Kaisar Sekalipun.

Setelah Diangkat Menjadi Raja Jin, Sima Zhou Segera


Memberikan Gelar Untuk Ayahnya, Sima Yi Dan Juga Kakaknya,
Sima Shi.

Istri Dari Sima Zhao Adalah Putri Dari Wang Su. Dia Melahirkan
2 Putra Untuknya. Yang Tertua Bernama Sima Yan. Sima Yan
Memiliki Postur Badan Besar Dan Gagah, Dia Sangat Pandai,
Berani Dan Jg Terampil Menggunakan Berbagai Senjata.

Anak Kedua Nya Bernama Sima You. Dia Memiliki Perawakan


Sedang-Sedang Saja, Seorang Anak Yang Berbakti Dan Adik
Yang Baik. Ayahnya Sangat Sayang Sekali Padanya. Karena
Sima Shi Tidak Memiliki Anak, Maka Sima You Dianggap Adalah
Anak Dari Sima Shi Untuk Melanjutkan Garis Keturunan
Keluarga Sima Shi.

Sima Zhao Biasa Selalu Berkata,"Kekaisaran Ini Sesungguhnya


Milik Kakakku."

Menjadi Raja Jin Membuat Sima Zhao Harus Memilih Seorang


Calon Penerus Dan Dia Ingin Mengangkat Sima You Sebagia
Putra Mahkota. Tetapi Shan Tao Memprotes Keputusan Ini.
"Sangat Tidak Pantas Untuk Membuat Yang Muda Sebagai Putra
Mahkota Sementara Yang Tua Tidak Memiliki Kekurangan
Apapun." Kata Shan Tao.

Dan Jia Chong, He Zeng Dan Pei Xiu Juga Berkata Hal Yang
Sama.

"Sima Yan Sungguh Pandai, Gagah Berani Serta Mengeri Seni


Berperang. Dia Salah Satu Orang Paling Berbakat Dinegeri Ini
Dan Juga Popular. Dengan Semua Keuntungan Itu Tentu Dia
Memiliki Takdir Yang Besar. Dia Tidak Terlahir Untuk Menjadi
Pelayan Orang Lain."

Sima Zhao Ragu, Karena Dia Ttp Ingin Menjadikan Anak Kedua
Nya Penggantinya.

Tetapi Kemudian 2 Orang Pejabat Lainnya, Jendral Wang Xiang


Dan Menteri Urusan Pekerjaan, Xun Kai Berkata, "Dinasti2
Terdahulu Ada Yang Mengangkat Putra Yang Lebih Muda
Sebagai Pewaris Takhta Dan Hasilnya Pemberontakan Terjadi
Dimana-Mana. Kamu Harap Tuan Mau Melihat Hal Ini Dan
Memikirkannya Kembali."

Akhirnya Sima Zhao Setuju Dan Menetapkan Sima Yan Sebagai


Putra Mahkotanya.

Beberapa Pejabat Mengirimkan Surat Ke Istana, "Tahun Ini


Terlihat Penampakan Seorang Raksasa Turun Dari Langit Di
Xiang Wu.Dia Memiliki Rambut Putih Dan Janggut Putih Panjang
Yang Lebat.Dia Memakai Jubah Kuning Dan Berjalan Dengan
Bantuan Tongkat Hitam.Raksasa Ini Berkata,"Aku Adalah Raja
Dari Seluruh Manusia Dan Sekarang Aku Katakan Apda Kalian
Untuk Menganti Pemimpin Kalian Dan Kedamaian Akan Datang.
Dia Berpergian Selama Tiga Hari Dan Kemudian Menghilang
Begitu Saja.Hal Ini Membuktikan Bahwa Kau,Tuan Yang Mulia,
Harus Mengambil Takhta Kekaisaran."

Sima Zhao Sangat Senang Mendengar Hal Ini. Dia Kembali Ke


Istananya, Tetapi Baru Saja Dia Duduk Disana, Tiba-Tiba Dia
Terserang Stroke Dan Akhirnya Tidak Dapat Menggunakan
Lidahnya. Makin Lama Penyakitnya Makin Parah Dan
Tampaknya Tidak Akan Membaik. 3 Orang Kepercayaanya,
Wang Xiang ,He Zeng Dan Xun Kai, Bersama Dengan Pejabat
Istana Lainnya Datang Untuk Menanyakan Kesehatannya,
Tetapi Sima Zhao Tidak Dapat Berbicara Pada Mereka. Dia
Menunjukan Jarinya Kepada Putra Mahkotanya, Sima Yan Dan
Kemudian Diapun Meninggal Dunia. Pada Saat Itu Adalah Hari
Ke 1 3 Dibulan Ke 8 Di Tahun Pertama Masa Xian Xi (Tahun
264 M)

Kemudian Berkatalah He Zeng, "Urusan Kekaisaran Adalah


Tanggung Jawab Pangeran Jin, Jadi Mari Kita Nobatkan
Penggantinya Untuk Menduduki Jabatan Itu Lalu Setelah Itu
Kita Dapat Berkabung Bagi Mendiang Pangeran Jin."

Segera Sebuah Upacara Diadakan Untuk Mengangkat Sima Yan


Menjadi Pangeran Jin. Dia Memberikan He Zeng Jabatan
Perdana Menteri, Sima Wang Diberi Jabatan Menderi Dalam
Negeri, Shi Bai Menteri Perang Dan Dia Juga Memberikan
Jabatan Serta Gelar Pada Yang Lainnya. Gelar "Pangeran
Pelajar" Diberikan Pada Mendiang Ayahnya Yang Baru Saja
Tiada.

Ketika Semua Urusan Itu Telah Selesai, Sima Yan Memanggil


Jia Chong Dan Pei Xu Ke Istanya Dan Berkata, "Cao-Cao
Berkata Bahwa Jika Titah Langit Pun Turun Kepadanya, Dia
Tidak Akan Lebih Dari Pada Raja Wen Pada Dinasti Zhou
Terdahulu Yang Hanya Menjabat Sebagai Wali Kaisar. Apakah
Benar Begitu ?"

Jia Chong Berkata,"Cao-Cao Adalah Hamba Han Dan Dia Takut


Masyarakat Akan Melihat Dia Memberontak Jika Dia Benar-
Benar Mengambil Posisi Kaisar, Oleh Karena Itu Dia Berbicara
Seperti Itu. Tetapi Tetap Saja Dia Menyiapkan Jalan Bagi Cao Pi
Untuk Menjadi Kaisar."

"Bagaiman Ayahku Dibandingkan Dengan Cao-Cao ?" Tanya


Sima Yan.

"Walaupun Cao-Cao Dapat Dikatakan Sangat Berhasil Tetapi


Rakyat Sangat Takut Pada Dia Dan Menganggap Bahwa Dia
Tidak Memiliki Kebajikan. Pemerintahan Cao Pi Ditandai Dengan
Banyak Peperangan Dan Tidak Ada Kedamaian Selama Masa
Pemerintahannya. Kemudian Kakekmu Dan Pamanmu
Melakukan Jasa Besar Dan Menunjukan Kebajikan Serta Welas
Asih, Kedua Hal Itu Menyebabkan Mereka Disayangi Oleh
Rakyat. Ayahmu Berhasil Menaklukan Shu Dibarat Dan Seluruh
Dunia Mengaguminya. Membandingkan Ayahmu Dgn Cao-Cao
Rasanya Sangat Mustahil."

"Tetapi Tetap Saja Cao Pi Menggantikan Kaisar Han. Dapatkah


Aku Juga Berbuat Seperti Itu Dan Menggantikan Wei ?"

Jia Chon Dan Pei Xu Langsung Bersujud Dan Berkata,


"Tindakan Cao Pi Dapat Dijadikan Sebagai Preseden Untuk
Suksesi Kepemimpinan Dan Dinasti. Oleh Karena Itu, Hamba
Pikir Yang Mulia Segera Membuat Altar Di Istana Sebagai
Upacara Penuruan Takhta Kaisar Wei Dan Penobatan Yang
Mulia Menjadi Kaisar Jin."

Sima Yan Sangat Senang Mendengar Hal Itu Dan Dia Segera
Bertindak. Keesokan Harinya Dia Memasuki Kota Terlarang
Dengan Bersenjatakan Lengkap. Tidak Ada Persidangan Di
Istana Selama Beberapa Hari Karena Cao Huang Sedang Sakit
Dan Tidak Enak Badan. Ketika Sima Yan Mendekat, Kaisar Wei
Segera Bangun Dari Tempat Duduknya Dan Datang Menjemput
Sima Yan Dan Mempersilahkannya Duduk."

"Siapakah Yang Berjasa Sehingga Wei Dapat Menjadi Sebuah


Kekaisaran ?" Tanya Sima Yan Tiba-Tiba.

"Tentu Saja Itu Semua Berkat Para Leluhurmu." Jawab Cao


Huang Dengan Ketakutan.

Sima Yan Tersenyum Dan Berkata,"Yang Mulia Tidak Pandai


Berdebat, Tidak Memiliki Pengalaman Berperang, Dan Tidak
Pantas Memimpin Negara. Kenapa Yang Mulia Tidak
Menyerahkan Saja Posisi Itu Kepada Yang Lebih Mampu ?"

Lidah Cao Huang Seketika Kaku Dan Dia Tidak Mampu


Menjawab.
Tetapi Zhang Jie, Salah Satu Menteri Berkata, "Berani Sekali
Kau Berkata Seperti Itu Pada Yang Mulia. Leluhur Yang Mulia
Telah Menguasai Timur,Barat,Utara Dan Selatan Dan
Memenangkan Kekaisaran Ini Dengan Usaha Yang Sangat
Keras. Kaisar Saat Ini Sangat Bajik Dan Tidak Memiliki Cela
Serta Kesalahan. Kenapa Dia Harus Menyerahkan Takhtanya
Pada Orang Lain ?"

Sima Yan Membalas Perkataan Itu Dengan Marahnya, "Takhta


Kekaisaran Adalah Milik Han Dan Cao-Cao Terus Menerus
Mengerusi Kekuasan Itu Seperti Yang Dia Lakukan Dengan Para
Bangsawan Han Lainnya. Dengan Menjadikan Dirinya Pangeran
Wei, Dia Sebenarnya Telah Merebut Takhta Han Untuk Dirinya
Sendiri. 3 Generasi Leluhurku Semunya Berusaha Untuk Dinasti
Wei, Sehingga Apa Yang Wei Punya Saat Ini Bukanlah
Usahanya Sendiri Tetapi Adalah Hasil Usaha Dari Keluargaku.
Hal Ini Telah Diketahui Keseluruh Dunia Dan Apakah Aku Tidak
Cukup Pantas Untuk Memerintah Kekaisaran Ini ?"

"Jika Kau Melakukan Hal Ini, Kau Adalah Pemberontak Dan


Pengkhianat." Kata Zhang Jie.

"Dan Apakah Aku Jika Aku Berkata Bahwa Aku Hanya


Membalaskan Dendam Han ?"

Sima Yan Segera Memerintahkan Pengawalnya Untuk


Membawa Zhang Jie Kehalaman Istana Dan Memukulinya
Sampai Mati, Sementara Kaisar Wei Hanya Dapat Menangis
Dan Memohon Ampunan Bagi Menterinya Yang Setia Itu.

Sima Yan Segera Berdiri Dan Meninggalkan Istana.

Cao Huang Kemudian Bertanya Pada Jia Chong Dan Pei Xiu,
"Apa Yang Harus Aku Lakukan ? Keputusan Harus Segera
Dibuat !"

Mereka Menjawab, "Sejujurnya Dapat Hamba Katakan, Takdir


Yang Mulia Sudah Sampai Pada Akhirnya Dan Yang Mulia Tidak
Dapat Melawan Kehendak Langit. Yang Mulia Harus Segera
Turun Takhta Sama Seperti Yang Dilakukan Kaisar Xian Dari
Dinasti Han. Yang Mulia Dapat Menyerahkan Takhta Pada
Pangeran Jin Dan Dengan Begitu Maka Yang Mulia Telah
Memenuhi Kehendak Langit Serta Memuaskan Hati Rakyat.
Yang Mulia Tidak Perlu Khawatir Mengenai Keselamatan Diri
Yang Mulia, Kami Akan Memastikan Yang Mulia Baik-Baik Saja."

Cao Huang Akhirnya Tidak Dapat Berbuat Apa-Apa Dan Segera


Menerima Usul Ini. Dia Membuat Panggung Besar Dan Tinggi
Didepan Istana. Pada Hari Tikus Dibulan Ke 1 2 Di Tahun
Pertama Masa Xian Xi. Pada Hari Itu Kaisar Wei Dengan
Membawa Stempel Kekaisaran Menaiki Altar Dan Dihadapan
Seluruh Pejabat Dan Jendral Dia Mendeklarasikan Penurunan
Takhtanya.

Sima Yan Kemudian Diminta Naik Keatas Altar Dan Disana Dia
Menerima Sujud Dari Kaisar Wei Serta Mempersembahkan
Stempel Kekaisarannya. Cao Huang Kemudian Turun Dari Altar
Dan Melepaskan Seluruh Pakain Dan Atribut Kekaisarannya
Serta Diganti Dengan Pakaian Seorang Menteri Biasa. Dia
Kemudian Bersujud 3 X Kepada Sima Yan.

Sima Yan Sekarang Berdiri Diatas Altar Didampingin Oleh Pei


Xiu Dan Jia Chong Yang Membacakan Titah Kaisar Pada Cao
Huang.

"45 Tahun Telah Berlalu, Pada Tahun Ke 2 5 Masa Jian An,


Dinati Han Telah Memberikan Tempatnya Bagi Dinasti Wei.
Tetapi Setelah Masa 45 Tahun Itu, Kehendak Langit Telah
Berubah Lagi Dan Sekarang Sesuai Dengan Titah Langit Maka
Jin Akan Mengantikan Wei. Jasa Dan Kebajikan Dari Keluarga
Sima Telah Sampai Kelangit Dan Meliputi Seluruh Dunia.
Pangeran Jin Pantas Untuk Mendapatkan Kedudukan Terhormat
Ini Dan Melanjutkan Pemerintahan. Sekarang Yang Mulia Kaisar
Jin Akan Memberikan Kau Gelar Pangeran Chen Liu, Kau Harus
Segera Pergi Menuju Kota Jin Yong Yang Dimana Kau Akan
Tinggal Disana Dan Tidak Boleh Kembali Ke Kota Terlarang
Kecuali Jika Dipanggil."

Dengan Sedih Cao Huang Segera Pergi, Air Mata Tampak


Membasahi Wajahnya. Sima Fu, Salah Seorang Menteri Tinggi
Mendekat Cao Huang Dengan Manangis Dan Kemudian Dia
Bersujud Dihadapan Cao Huang Serta Berjanji Akan Terus
Mengikuti Cao Huang Dengan Setia.

"Aku Telah Menjadi Hamba Wei Seumur Hidupku Dan Tidak


Akan Pernah Berpaling Darinya !!!" Kata Sima Fu Sambil
Bersujud Ketanah.

Sima Yan Yang Melihat Hal Ini Sangat Kagum Dengan


Kesetiaan Sima Fu Dan Menawarkan Sima Fu Untuk Menjadi
Pangeran An Ping, Tetapi Sima Fu Menolaknya Dan Dia Memilih
Mengundurkan Diri Dari Posisi Menteri Untuk Mengikuti Cao
Huang.

Sima Yan Kemudian Segera Duduk Diatas Takhta Naga Dan


Seluruh Pejabat Segera Bersujud Memberikan Selamat, Seluruh
Istana Bergema, "Wan Shui, Wan Shui, Wan Wan Shui !!!"

Dengan Begitu Maka Bergantilah Kekaisaran Dari Wei Kepada


Jin. Masa Pemerintahan Diubah Menjadi Tahun Pertama Masa
Tai Shi (Tahun 265 M). Amnesti Massal Dikeluarkan Dan
Dengan Begitu Berakhirlah Kekuasaan Dinasti Wei.

Kaisar Yang Baru Segera Memberikan Banyak Gelar Dan Hadiah


Kepada Para Pejabat. Dia Membangun 7 Kuil Besar Untuk
Menghormati Leluhurnya. Sima Jun, Sima Liang , Sima Juan,
Sima Fang, Sima Yi, Sima Shi Dan Sima Zhao.

Setelah Semua Ini Selesai, Maka Persidangan Istana Kembali


Dilanjutkan Seperti Semula Dan Salah Satu Masalah Yang
Dibicarakan Adalah Mengenai Penyerangan Ke Wu.

Mengalahkan Wu, 3 Negara Dipersatukan.

Ketika Sun Xiu, Kaisar Wu Mendengar Apa Yang Terjadi Pada


Kaisar Wei Bahwa Dia Digulingkan Oleh Jin Maka Dia Pun
Merasa Bahwa Sasaran Berikunya Pasti Adalah Daerahnya.
Kecemasan Ini Membuatnya Sakit Keras Dan Sudah Hampir
Meninggal Dunia. Dia Kemudian Memanggil Perdana Menterinya
Puyang Xing Dan Putra Mahkota, Sun Wan. Tetapi Mereka
Datang Agak Terlambat. Sun Xiu Hanya Dapat Memegang
Tangan Perdana Menterinya Dan Menunjuk Pada Putranya Itu,
Setelah Itu Diapun Meninggal.

Puyang Xing Segera Mengadakan Rapat Darurat Dan


Memanggil Seluruh Pejabat Istana Dimana Dia Mengusulkan
Untuk Segera Mengangkat Sun Wan Sebagai Kaisar Wu Yang
Baru.

Kemudian Wan Yu, Inspektur Jendral Pasukan Kiri Berdiri Dan


Berkata, "Pangeran Sun Wu Masih Terlalu Muda Untuk
Memerintah Dimasa Yang Kacau Ini. Lebih Baik Kita Angkat Sun
Hao, Pangeran Dari Wu Cheng Untuk Menjadi Kaisar."

Zhang Bu, Jendral Pasukan Kiri Juga Berkata Mendukung


Usulan Wan Yu, "Sun Hao Adalah Seorang Yang Mampu Untuk
Memerintah, Dia Cepat Dalam Mengambil Keputusan. Dia Dapat
Menangani Tanggung Jawab Sebagai Kaisar."

Walupun Begitu, Puyang Xing Ragu-Ragu Dan Dia Berkonsultasi


Dengan Ibu Suri.

"Selesaikan Urusan Ini Dengan Para Pejabat, Aku Hanyalah


Seorang Janda Tua Dan Tidak Tahu Mengenai Urusan Seperti
Ini." Jawab Ibu Suri.

Akhirnya Sun Hao Diangkat Menjadi Kaisar Wu Yang Baru. Saat


Itu Adalah Bulan Ke 7 Ditahun Keenam Masa Yong Gan (Tahun
2 64 M) Menurut Kalendar Wu. Sun Hao Memberikan Gelar
Pangeran Yu Zhang Kepada Sun Wan Sebagai Penghiburan. Dia
Juga Mengangkat Jendral Ding Feng Sebagai Komandan Utama
Seluruh Pasukan Wu.

Tahun Berikutnya Masa Pemerintahan Diubah Menjadi Tahun


Pertama Masa Gan Lu (Tahun 265 M). Sun Hao Ternyata Adalah
Kaisar Yang Kejam Dan Menindas Rakyatnya, Kelakuannya
Setiap Hari Semakin Menjadi-Jadi. Sun Hao Mengangkat Kasim
Cen Hun Sebagai Orang Kepercayaannya Dan Menyerahkan
Semua Urusan Istana Padanya. Perdana Menteri Puyang Xing
Dan Jendral Zhang Bu Berulang Kali Memberikan Nasehat Agar
Dia Lebih Memperhatikan Keadaan Negara, Tetapi Sun Hao
Marah Dan Dia Memerintahkan Untuk Menghukum Mati Kedua
Orang Itu Dan Seluruh Isi Rumahnya. Segera Setelah Itu Tidak
Ada Satu Orangpun Yang Berani Menasehatinya.

Tahun Berikutnya Sun Hao Menganti Lagi Masa Pemerintahan


Menjadi Tahun Pertama Masa Bao Ding (Tahun 2 66 M). Kali Ini
Dia Membagi Posisi Perdana Menteri Menjadi 2 , Yang Satu
Dipegang Oleh Lu Kuai Dan Yang Lainnya Oleh Wan Yu.

Pada Saat Ini Kaisar Wu Bermukim Di Wu Zhang. Rakyat Di


Yang Zhou Menanggung Beban Sangat Berat Dan Pajak Yang
Tinggi. Sun Hao Selalu Mengadakan A Cara-Cara Dan Pesta2
Besar Sehingga Memberatkan Keuangan Pemerintah. Pada Saat
Ini Bendahara Negara Li Guo Melaporkan Bahwa Kas Negara
Kosong, Dan Tahun Ini Sudah 2 Kali Ada Pemungutan Pajak
Sehingga Dia Tidak Berani Untuk Manrik Pajak Lagi Karena
Takut Rakyat Akan Marah. Sun Hao Mendengar Hal Ini Sangat
Murka Dan Dia Menghukum Mati Li Guo Serta Menarik Pajak Ke
3 Tahun Itu Untuk Mengisi Kas Negara.

Setelah Beberapa Lama Kejadian Ini Berlangsung, Lu Kuai,


Salah Satu Perdana Menteri Wu Datang Ke Istana Dan
Melaporkan,

"Tidak Ada Bencana Alam Yang Terjadi, Tetapi Rakyat


Kelaparan. Tidak Ada Pekerjaan Publik Berlangsung Tetapi Kas
Negara Kosong. Hamba Sangat Khawatir. Dunia Dibawah Han
Sudah Hancur Dan 3 Negara Berdiri Diatasnya. Yang Dikuasai
Cao Dan Liu Telah Menjadi Milik Jin. Hamba Mungkin Orang
Yang Bodoh Tetapi Hamba Akan Melindungi Negara Ini Untuk
Yang Mulia Agar Terhindar Dari Segala Sesuatu Yang Jahat.
Kota Wu Chang Tidak Aman Sebagai Istana Kaisar, Ada
Pepatah Berkata Lebih Baik Meminum Air Di Jian Ye
Dibandingkan Makan Ikan Di Wu Zhang, Lebih Baik Mati Di Jian
Ye Dibandingkan Hidup Di Wu Zhang. Sekarang Ini Lumbung-
Lumbung Berasa Di Wu Zhang Hampir Habis Dan Tidak Akan
Cukup Untuk Persediaan 1 Tahun. Pada Dahulu Kala Istana
Barat (Harem Palace) Hanya Berisi Kurang Dari 100 Wanita,
Tetapi Beberapa Tahun Belakangan Ini Jumlah Mereka Telah
Lebih Dari 1000 Orang. Ini Benar-Benar Penghambuan
Kekayaan Negara. Para Pejabat Negara Sekarang Ini Sdh Tidak
Lagi Memikirkan Melayani Negeri Tetapi Semua Sibuk Saling
Menjatuhkan."

"Yang Jujur Dihukum, Yang Baik Dijauhkan. Semua Hal Ini


Membuat Rakyat Menjadi Sengsara Dan Pemerintahan Jadi
Lemah. Hamba Mohon Yang Mulia Menyeleksi Kembali Para
Pejabat Pemerintah, Menutup Istana Barat Dan Memilih Mereka
Yang Benar-Benar Cakap Dan Mampu Menjalankan Tugas
Sebagai Pejabat Untuk Menenangkan Hati Rakyat. Dengan
Begitu Maka Yang Mulia Akan Mendapatkan Dukungan Langit
Dan Negara Akan Tentram Dan Makmur."

Tetapi Sun Hao Malah Tidak Senang Dan Dia Memarahi Lu Kuai.
Dia Memerintahkan Kasim Istana Cen Hun Untuk Mengatur
Pembangunan Istana Liang Wu, Dia Bahkan Memerintahkan
Pejabat Istana Untuk Pergi Kehutan Dan Memotong Kayu Untuk
Pembangunan Ini.

Kemudian Sun Hao Menemui 1 Dari 7 Petapa Sakti Shang


Guang Dan Memohon Padanya Untuk Diramal.

Shang Guang Meramal Dan Berkata, "Yang Mulia Akan


Memasuki Luo Yang Pada Tahun Tikus."

Sun Hao Sangat Senang Mendengar Jawaban Ini Dan Ingin


Memberi Hadiah Pada Shang Guang, Tetapi Shang Guang
Menolaknya Dan Dia Menghilang Begitu Saja.

Kemudian Dia Berkata Pada Menteri Hua Jiao, "Kaisar


Terdahulu Sangat Mendengarkan Kata-Katamu Dan Mengirim
Jendral Serta Pasukan Pada Daerah2 Yang Kau Sebutkan.
Sekarang Keinginanku Adalah Untuk Menguasai Seluruh Negeri
Dan Membalaskan Dendam Saudaraku, Kaisar Shu. Tempat
Apa Yang Pertama Harus Aku Kuasai ?"

Hua Jiao Menjawab, "Sekarang Cheng Du Telah Jatuh Dan


Singasana Disana Telah Dihancurkan. Sima Yan Pasti Ingin
Segera Menguasai Daerah Selatan Juga. Yang Mulia Harus
Menunjukan Sikap Yang Bajik Kepada Rakyat. Ini Adalah
Rencana Yang Terbaik. Jika Kau Menginginkan Perang Maka
Sama Saja Ini Seperti Melemparkan Jerami Kedalam Api, Hal
Itu Hanya Akan Menambah Besar Kobaran Api. Hamba Harap
Yang Mulia Mau Mempertimbangkan Kembali Keinginan Yang
Mulia."

Tetapi Sun Hao Menjadi Marah Dan Dia Berkata, "Keinginanku


Adalah Untuk Menyatukan Kembali Seluruh Negeri Ini, Kenapa
Kau Malah Berkata Seperti Itu ? Jika Bukan Karena Jasa-
Jasamu Selama Ini Terhadap Wu Maka Sekarang Aku Telah
Memenggalmu Dan Memperlihatkan Kepalamu Sebagai
Peringatan Pada Yang Lain."

Dia Memerintahkan Pengawalnya Untuk Mengusir Hua Jiao Dari


Hadapannya.

"Sangat Sungguh Disayangkan !!! Negeriku Yang Indah Seperti


Sutra Ini Akan Segera Menjadi Milik Orang Lain !" Tangis Hua
Jiao Ketika Diusir Oleh Para Pengawal Istana.

Sun Hao Kemudian Memerintahkan Lu Kang, Untuk


Menempatkan Pasukannya Di Jiang Kou Dan Segera Menyerang
Xiang Yang.

Mata-Mata Melaporkan Hal Kepada Kaisar Jin Di Luo Yang.


Ketika Sima Yan Mengetahuinya Dia Langsung Memanggil Para
Pejabat Untuk Membahas Hal Ini.

Jia Chong Berdiri Dan Berkata, "Aku Mendengar Pemerintahan


Di Wu, Dibawah Sun Hao Sangat Kacau. Dia Tidak Memiliki
Kebajikan, Setiap Hari Hanya Bersenang2, Dia Menyerahkan
Urusan Pemerintahan Pada Seorang Kasim Dan Tangisan
Seluruh Rakyat Terdengar Sampai Kelangit. Yang Mulia Harus
Mengirimkan Yang Hu Untuk Melawan Pasukan Ini. Ketika
Negeri Mereka Sedang Dalam Masalah Maka Perintahkan Dia
Untuk Segera Menyerang. Kemenangan Pasti Akan Mudah
Diraih."

Kaisar Jin Mengeluarkan Titah Kaisar Yang Memerintahkan Yang


Hu Untuk Bersiap Dan Segera Pergi Ke Xiang Yang.

Yang Hu Sangat Popular Di Xiang Yang. Setiap Prajurit Wu Yang


Ingin Bergabung Diterima Dengan Baik. Dia Jg Memerintahkan
Prajuritnya Untuk Membantu Memperbaiki Rumah-Rumah
Penduduk Dan Juga Bercocok Tanam Disawah Dan
Mengembala. Dia Juga Mengatur Irigasi Dan Juga Menyiapkan
Lumbung-Lumbung Beras. Segera Saja Persediaan Di Xiang
Yang Yang Tadinya Hanya Cukup Untuk Beberapa Ratus Hari
Menjadi Cukup Untuk 10 Tahun.

Yang Hu Mempertahakan Kesederhanaan, Dia Tidak Suka


Memakai Pakaian Mewah Atau Makan Besar Seperti Layaknya
Pemimpin-Pemimpin Lain. Dia Hanya Dikawal Oleh Kurang
Lebih 10 Orang Prajurit Saja.

Suatu Hari Bawahannay Datang Melaporkan, "Mata-Mata


Melaporkan Bahwa Pasukan Musuh Sedang Bermalas-Malasan.
Ini Adalah Saatnya Untuk Menyerang !"

Tetapi Yang Hu Berkata, "Kau Jangan Meremehkan Lu Kang,


Dia Sangat Ahli Dalam Siasat Dan Strategi Perang. Sebelumya
Dia Diperintahkan Menyerang Xi Ling Dan Dia Berhasil
Membunuh Bu Chan Dan Juga Banyak Jendral Lainnya Sebelum
Aku Sempat Menyelamatkan Kota Itu. Selama Lu Kang Masih
Tetap Menjadi Komandan Disana, Aku Akan Tetap Bersikap
Defensiv. Aku Tidak Akan Menyerang Sampai Terjadi
Kekacauan Diantara Pasukan Mereka. Untuk Tergesa-Gesa Dan
Tidak Menunggu Waktu Yang Tepat Untuk Menyerang Sama
Artinya Dengan Mengundang Kekalahan."

Akhirnya Mata-Mata Dikirimkan Kembali Dan Diketahui Bahwa


Lu Kang Telah Menyiapkan Jebakan Didalam Markasnya.
Akhirnya Pasukan Jin Hanya Menjaga Daerah Perbatasan
Mereka Saja.

Suatu Hari Yang Hu Dan Bawahannya Pergi Berburu Dan


Kebetulan Lu Kang Jg Memilih Hari Yang Sama Untuk Berburu.
Yang Hu Memberi Perintah Dgn Tegas Bahwa Tidak Boleh
Memprovkasi Musuh Dan Hanya Berburu Didaerah Sendiri.

Lu Kang Sangat Terkesan Dgn Kedisiplinan Pasukan Yang Hu.

Dia Berkata, "Pasukan Yang Hu Sangat Berdisiplin, Aku Tidak


Boleh Menyerang Mereka Sekarang."
Pada Malam Harinya Ketika Mereka Semua Sudah Kembali
Kekemah Masing-Masing , Yang Hu Memerintahkan Untuk
Memeriksa Hasil Buruan Mereka Dan Mengirimkan Buruan Lu
Kang Yang Tidak Sengaja Mereka Ambil.

Lu Kang Sangat Terkejut Dengan Hal Ini.Dia Memerintahkan


Utusan Yang Hu Menghadapnya.

"Apakah Pemimpinmu Meminum Anggur ?" Tanya Dirinya.

Utusan Itu Menjawab, "Dia Hanya Meminum Anggur Terbaik."

"Aku Memiliki Anggur Yang Sudah Tua Sekali Dan Aku Akan
Memberikan Anggur Ini Kepada Pemimpinmu Sbg Hadiah.
Anggur Ini Aku Sendiri Yang Mengodoknya Dan Hanya
Meminumnya Pada A Cara-Cara Tertentu Saja Dan Aku Akan
Membagi 1/ 2 Pdanya Sebagai Balasan Kebaikannya Hari Ini."

Utusan Itu Segera Mengambil Anggur Itu Dan Segera Pergi.

Bawahan Lu Kang Berkata, "Mengapa Kau Memberikan Dia


Anggur ?"

"Karena Dia Telah Menunjukan Kebaikan Dan Aku Harus


Membalasnya Dengan Kebaikan Pula."

Ketika Hadiah Anggur Itu Tiba Ditempat Yang Hu, Utusan Itu
Menceritakan Selurh Kejadiannya, Yang Hu Pun Tertawa.

"Jadi Sekarang Dia Tahu Aku Senang Meminum Anggur."

Dia Segera Membuka Guci Arak Itu Dan Menuang Anggur


Didalamnya Kedalam Sebuah Cawan Anggur. Salah Satu
Jendralnya, Chen Yuan, Maju Kedepan Dan Memohon Agar Dia
Janagan Meminum Anggur Itu Karena Ditakutkan Ada
Racunnya.

"Lu Kang Bukanlah Orang Rendah Seperti Itu." Jawab Yang Hu.

Kemudian Yang Hu Segera Meminum Arak Itu.


Setelah Itu, Utusan Sering Silih Berganti Mendatangi Kemah
Yang Hu Dan Lu Kang Menyampaikan Salam Persahabatan.

Suatu Hari Utusan Yang Hu Melaporkan Bahwa Lu Kang Sedang


Sakit.

"Aku Pikir Dia Mengalami Sakit Yang Sama Dengan Ku Gara2


Cuaca Panas Ini. Aku Punya Beberapa Obat Yang Dapat
Membantu, Perintahkan Tabib Untuk Mempersiapkannay Dan
Kirimkan Pada Lu Kang."

Segera Obat Itu Dipersiapkan Dan Dikirim Keperkemahan Wu.

Bawahan Lu Kang Curiga Dengan Hal Ini Dan Berkata, "Obat-


Obatan Ini Pasti Berbahaya, Lebih Baik Segera Dibuang."

Tetapi Lu Kang Berkata, "Paman Yang Hu Bukanlah Orang Yang


Suka Meracuni Orang Lain. Tidak Perlu Ragu Segera Persiapkan
Obat Itu Untuk Kuminum."

Segera Setelahnya Dia Meminum Obat Itu Dan Keesokan


Harinya Badannya Lebih Baikkan.

Dia Berkata, "Jia Musuh Kita Berdiri Diatas Nilai2 Kebajikan Dan
Kita Menyerang Mereka Maka Pada Dasarnya Mereka Suadh
Menang Sebelum Berperang. Pastikan Bahwa Daerah
Perbatasan Kita Dijaga Denan Baik Dan Bertahan Jangan Ada
Yang Maju Menyerang."

Segera Datang Utusan Khusus Dari Sun Hao Yang


Memerintahkan Agar Lu Kang Untuk Segera Menyerang.

Kaisar Kita Memerintah Kau Untuk Menekan Musuh. Aku Tidak


Perlu Menunggu Jin Untuk Melakukan Invasi Terlebih Dahulu.

"Kau Boleh Kembali, Aku Akan Segera Mengirimkan Jawaban


Pada Kaisar." Kata Lu Kang Terhadap Utusan Itu.

Segera Lu Kang Menulis Surat Dan Diserahkan Pada Utusan Itu


Untuk Diserahkan Pada Kaisar. Utusan Itu Segera Pergi Ke Jian
Ye. Ketika Sun Hao Membaca Surat Itu Dia Menemukan Banyak
Sekali Argumen Yang Menentang Penyerangan Terhadap Jin
Dan Juga Mengenai Nasehat Agar Sun Hao Menjalankan
Kebajikan, Memakmurkan Rakyat Dan Menunggu Kesempatan
Baik Lainnya. Hal Ini Membuat Sun Hao Marah.

"Mereka Berkata Bahwa Lu Kang Telah Bekerja Sama Dengan


Musuh Dan Sekrang Aku Benar-Benar Percayab Bahwa Dia
Begitu !!" Kata Sun Hao.

Segera Dia Mengeluarkan Perintah Untuk Mencabut Lu Kang


Dari Jabatannyadan Segera Menurunkan Pangkatnya. Sun Ji,
Salah Satu Jendral Wu Ditunjuk Menggantikan Lu Kang Untuk
Segera Menyerang Jin. Seluruh Pejabat Wu Tidak Ada Yang
Berani Membantahnya Melihat Murka Sun Hao Itu.

Sun Hao Menjadi Semakin Sewenang-Wenang Dan Kali Ini Dia


Mengubah Lagi Masa Pemerintahan Menjadi Tahun Pertama
Masa Jian Heng (Tahun 2 69 M). Setiap Harinya Dia Hanya
Bersenang-Senang Dan Mudah Sekali Marah. Para Prajurit
Disetiap Perkemahan Mulai Mengerutu Dan Marah, Sedikitnya 3
Pejabat Tinggi, Perdana Menteri Wan Yu, Jendral Liu Ping Dan
Menteri Pertanian, Lou Xuan Berusaha Untuk Menasehati Kaisar
Atas Tindakannya Itu. Tetapi Mereka Semua Dihukum Mati.
Dalam Waktu 10 Tahun, Sun Hao Telah Menghukum Matilebih
Dari 40 Menteri Dan Keluarganya Hanya Karena Mereka
Mencoba Menjalankan Tugasnya Sebagai Pejabat Yaitu
Menasehati Kaisar.

Sun Hao Selalu Dikawal Oleh Lebih Dari 50.000 Pasukan


Kavaleri Kemanapun Dia Pergi Dan Pasukan Ini Membawa
Terror Bagi Semua Orang.

Sekarang Yang Hu Mendengar Bahwa Lu Kang Telah Digantikan


Posisinya Dan Kaisar Wu Telah Sangat Sewenang-Wenang
Sehingga Semua Rakyat Kesal Padanya, Dia Tahu Bahwa
Waktunya Telah Tiba Untuk Menguasai Wu. Oleh Karena Itu Dia
Segera Mengirim Surat Ke Ibu Kota Untuk Meminta Ijin
Menyerang Wu.
Ketika Sima Yan Menerima Surat Ini, Dia Telah Siap Untuk
Memerintahkan 3 00.000 Pasukannya Bergerak Keselatan,
Tetapi 3 Menteri Yaitu Jia Chong, Xun Xu Dan Feng Dan
Menentang Usulan Ini Dan Akhirnya Dia Memerintahkan Untuk
Menarik Mundur Pasukan.

Yang Hu Sangat Kecewa Dan Berkata, "Sungguh Disayangkan


Bahwa 10 Dari Masalah-Masalah Yang Ada Didunia Ini 9 Selalu
Berakhir Dengan Ketidak Beruntungan."

Pada Tahun Ke 4 Masa Xian Ning (Tahun 2 78 M) Menurut


Kalender Wei, Yang Hu Kembali Ke Istana Dan Memohon
Pengunduran Dirinya Dengan Alasan Kesehatannya Yang
Menurun.

Sebelum Dia Diijinkan Mengundurkan Diri, Sima Yan Bertanya,


"Apakah Kau Memiliki Rencana Untuk Menyatukan Seluruh
Kekaisaran ?"

Yang Hu Berkata, "Sun Hao Sangatlah Kejam Dan Dapat


Dikalahkan Bahkan Tanpa Perlu Berperang. Jika Dia Akhirnya
Meninggal Dan Seorang Pengganti Yang Bijaksana Memerintah
Di Wu, Maka Yang Mulia Tidak Akan Dapat Menguasai Wu
Dengan Mudah."

Kaisar Jin Mengetahui Kebenaran Ini Dan Dia Berkata,"Jika Aku


Mengerahkan Pasukanku Sekarang Juga, Lalu Apakah Kau Mau
Memimpinnya ?"

"Aku Terlalu Tua Dan Terlalu Sakit Untuk Tugas Ini," Jawab
Yang Hu, "Masih Banyak Jendral Pemberani Dan Pemimpin
Yang Mampu Menjalankan Tugas Ini."

Yang Hu Kemudian Memohon Pamit Pada Kaisar Dan Dia


Segera Kembali Kerumahnya. Dipenghujung Tahun Itu, Kondisi
Yang Hu Makin Kritis Dan Dia Sudah Sekarat. Kaisar Jin
Mendengar Kabar Ini Segera Mengunjungi Dia. Yang Hu Yang
Melihat Bahwa Kaisar Jin Mengunjungi Sangat Tersentuh Dan
Dia Menangis.
"Jikapun Aku Mati Ribuan Kali, Aku Tidak Akan Pernah Bisa
Membalas Kebaikan Yang Mulia," Kata Yang Hu.

Sima Yan Juga Menangis Dan Berkata, "Penyesalanku Terbesar


Adalah Aku Tidak Memanfaatkan Kemampuanmu Untuk
Menyerang Wu, Siapakah Sekarang Yang Dapat Mengemban
Tugas Berat Ini Yang Telah Kau Tinggalkan ?"

Kemudian Yang Hu Menjawab, "Aku Telah Sekarat Dan Orang


Bilang Kata-Kata Orang Yang Sekarat Adalah Bijak. Jendral Du
Yu Sanggup Untuk Mengemban Tugas Ini Dan Dia Adalah Orang
Yang Harus Memimpin Ekspedisi Ke Wu."

Sima Yan Berkata, "Ternyata Kau Sudah Memiliki Seseorang,


Tetapi Mengapa Tidak Menuliskan Padaku Mengenai Orang Ini
Jauh-Jauh Hari Sebelumnya Sehingga Kita Semua Dapat
Mengetahuinya ?"

Yang Hu Berkata, "Aku Tdk Mau Orang-Orang Menganggap


Bahwa Aku Bertindak Melampau Wewenangku Dengan
Menunjuk Seseorang, Aku Tidak Ingin Orang-Orang Melihat
Bahwa Aku Diperlakukan Khusus."

Tidak Lama Setelah Itu Akhirnya Yang Hu Menghembuskan


Nafasnya Yang Terakhir. Sima Yan Berduka Sepanjang
Perjalanan Kembali Ke Istananya. Dia Memeberikan Gelar
Kepada Yang Hu Sebagai Bangsawan Jiu Ping. Para Pedagang
Menutup Tokonya Sebagai Bentuk Penghormatan Pada Yang Hu
Dan Seluruh Kemah-Kemah Di Perbatasaan Selatan Menangisi
Kepergiannya. Penduduk Xiang Yang Mengingat Bagimana Yang
Hu Suka Sekali Berjalan-Jalan Di Bukit Xian Segera Mendirikan
Kuil Disana Dan Mereka Melakukan Upacara Sepanjang Tahun
Untuk Menghormati Yang Hu.

Berdasarkan Rekomendasi Dari Yang Hu, Du Yu Diangkat


Menjadi Komandan Jing Zhou. Dia Adalah Seorang Jendral Yang
Bepengalaman Dan Merupakan Pengikut Ajaran Zuo Qiu Ming,
Dikala Senggang Buku-Buku Tulisan Zuo Tidak Pernah Lepas
Dari Tangannya.
Du Yu Segera Pergi Ke Xiang Yang Dan Memulai Tugasnya. Dia
Bersikap Baik Pada Rakyat Setempat Dan Jg Menjaga
Pasukannya Dengan Disiplin Tinggi. Pada Saat Ini Jendral
Veteran Ding Feng Telah Meninggal Dunia Dan Juga Lu Kang.

Kelakukan Sun Hao Makin Bertambah Parah Setiap Harinya. Dia


Biasa Mengadakan Pesta2 Besar Dimana Seluruh Undangannya
Disuruh Meminum Arak Sampai Mabuk. Dia Menunjuk
Pengawas Acara Untuk Mencatat Semua Kesalahan Yang
Dilakukan Tamunya Dan Setelah Perjamuan Selesai Mereka
Smeua Dihukum. Ada Yang Di Tampar Mukanya Dengan
Pukulan Kayu, Ada Yang Di Cap Mukanya Dengan Besi Panas,
Ada Yang Dikeluarkan Bola Matanya, Ada Yang Di Potong Pita
Suaranya. Semua Orang Ketakutan Dengan Hal Ini.

Wang Jun, Gubernur Wilayah Yi Zhou Mengirimkan Surat


Kepada Kaisar Jin Yang Berisi Saran Untuk Segera Menyerang
Wu.

"Sun Hao Sangat Kejam Dan Harus Dihancurkan Sekarang


Juga. Jika Dia Mangkat Dan Seorang Pemimpin Bijak
Menggantikannya Maka Kita Akan Menghadapi Lawan Yang
Tangguh. Perahu2 Perang Yang Aku Buat 7 Tahun Lalu Sudah
Siap Untuk Menyerang Mereka. Umurku Sekarang 70 Tahun
Dan Akan Segera Meninggal. Jika Salah Satu Dari 3 Hal Ini
Terjadi, Mangkatnya Sun Hao, Hancurnya Kapal-Kapal Ini Dan
Kematianku Maka Sukses Akan Sulit Diraih. Hamba Mohon
Yang Mulia Tidak Melewatkan Kesempatan Ini."

Pada Sidang Berikutnya, Sima Yan Berkata Kepada Para


Menterinya, "Aku Telah Memutuskan Untuk Bertindak. Aku
Telah Menerima Nasehat Yang Sama Dari Yang Hu Dan Wang
Jun."

Pada Saat Ini Menteri Wang Hun Maju Kedepan Dan Berkata,
"Aku Mendengar Kabar Bahwa Sun Hao Berencana Untuk
Menyerang Ke Utara Dan Pasukannya Telah Siap Diperbatasan.
Laporan Mengatakan Bahwa Pasukan Itu Sangat Kuat Dan Sulit
Untuk Dikalahkan. Hamba Berharap Yang Mulia Mau Menunggu
Tahun Depan Sampai Pasukan Wu Kehilangan Semangatnya."
Perdebatan Terjadi Didalam Sidang Itu Dan Akhirnya Kaisar Jin
Kembali Ke Ruangannya Dimana Dia Merenung.

Kemudian Datanglah Sekertaris Negara Zhang Yun Menghadap.


Kaisar Jin Untuk Melupakan Kepenatannya Mengajak Zhang
Yun Untuk Bermain Catur.

Pada Saat Ini Datanglah Surat Dari Du Yu Yang Diantarkan


Oleh Utusan Khusus.

" Sebelumnya Yang Hu Telah Menjelaskan Seluruh Rencananya


Pada Yang Mulia,Tetapi Belum Sempat Dia Menjelaskan Pada
Para Pejabat Yang Hu Telah Harus Menuju Ke Alam Lain. Perihal
Mengenai Penyerangan Ke Wu Ini Telah Mendapatkan Banyak
Sekali Opini Yang Mendukung Dan Menolak. Dalam Setiap Hal
Besar Selalu Akan Terjadi Pertentangan, Tetapi Dalam Hal Ini
Banyak Argumen Yang Mendukung Kenapa Penyerangan Ini
Harus Segera Dilakukan. Hal Yang Terburuk Yang Dapat Terjadi
Adalah Penyerangan Ini Gagal, Sejak Musim Gugur Tahun Lalu
Rencana Ini Telah Diketahui Diseluruh Penjuru Dunia Dan Jika
Kita Berhenti Skearang Maka Sun Hao Akan Ketakutan Dan
Memindahkan Ibu Kota Ke Wu Chang Dan Wu Akan
Memperbaiki Pertahanan Mereka Jauh Di Selatan Dan
Memindahkan Sebagian Besar Populasi Mereka Kesana. Dan
Jika Hal Itu Terjadi Maka Ibukota Wu Tidak Akan Dapat
Diserang Ataupun Ada Sesutu Yang Dapat Kita Raih Dari
Menyerang Kota-Kota Pesisir Sungai Mereka. Oleh Karena Itu
Jika Yang Mulia Mempertimbangkan Hal Ini Maka Penyerangan
Yang Kita
Rencanakan Tahun Depan Juga Akan Beresiko Gagal. Hamba
Mohon Yang Mulia Segera Mengambil Keputusan Dan Jangan
Sampai Kehilangan Kesempatan Yang Baik Ini."

Setelah Kaisar Jin Membaca Surat Ini, Zhang Hu Langsung


Berdiri Dan Berkata, "Yang Mulia, Kemampuanmu Dalam
Perang Sungguh Luar Biasa, Negara Dalam Keadaan Aman Dan
Makmur. Kaisar Wu Sangat Kejam Dan Rakyatnya Hidup Dalam
Ketakutan. Sekarang Yang Mulia Dapat Mengalahkannya
Dengan Mudah Sekali. Hamba Mohon Yang Mulia Tidak Ragu-
Ragu Lagi Dan Segera Keluarkan Perintah Untuk Menyerang."
"Bagaimana Mungkin Aku Ragu Setelah Semua Hal Ini ?" Kata
Sima Yan.

Segera Dia Mengumpulkan Para Pejabat Lagi Dan Mengeluarkan


Titah Kaisar. Du Yu Diangkat Menjadi Komandan Utama
Seluruh Pasukan Dan Diberikan 100.000 Prajurit, Dia
Diperintahkan Untuk Menyerang Jiang Ling. Sima
Zhou,Pangeran Lang Ye Diberikan 100.000 Prajurit Dan
Diperintahkan Menyerang Tu Zhong. Wang Hun Dan Wang
Rong Masing-Masing Diberi 50.000 Prajurit Diperintahkan Untuk
Mengepung Wu Chang. Hu Fen Diberikan 50.000 Prajurit Dan
Diperintahkan Menyerang Xia Kou. Selain Pasukan Darat Ini,
Pasukan Laut Juga Mengambil Bagian Dan Komando Tertinggi
Dipegang Oleh Wang Jun Dan Tang Bin, Seluruh Pasukan Laut
Ini Berjumlah 2 00.000 Marinir Beserta Lebih Dari 1000 Perahu
Besar Dan Kecil. 100.000 Prajurit Jg Dikirimkan Dibawah Yang
Ji Dan Diperintahkna Untuk Ke Xiang Yang Sebagai Pasukan
Bantuan Dan Logistik.

Kaisar Wu Sangat Gelisah Mendengar Adanya Pasukan Jin Yang


Bergerak Kearah Mereka Dan Dia Segera Memanggil Perdana
Menteri Zhang Ti, Menteri Dalam Negeri He Zhi Dan Menteri
Pekerjaan Umum, Teng Xu. Mereka Berempat Membicarakan
Bagaimana Untuk Mempertahankan Daerah Wu.

Zhang Ti Mengusulkan, "Kita Harus Perintahkan Jendral Wu Yan


Membawa Pasukan Dan Menghadang Mereka Di Jiang Ling. Lalu
Kirimkan Jendral Sun Xin Ke Xia Kou Untuk Mencegah Pasukan
Mereka Memotong Jalur Perbekalan Kita. Aku Akan Pergi
Bersama Jendral Shen Zong Dan Jendral Zhuge Xing Membawa
2 00.000 Prajurit Dan Berkemah Di Niu Zhu Untuk Membantu
Kedua Pasukan Yang Lain."

Kaisar Wu Menyetujui Usulan Ini Dan Dia Merasa Puas Serta


Merasa Bahwa Daerah Wu Akan Aman-Aman Saja. Tetapi Pada
Malam Harinya Dia Merasa Sangat Gelisah Karena Dia Sadar
Bahwa Tidak Ada Persiapan Yang Memadai Untuk Menghadang
Serangan Dari Wang Jun Yang Membawa Pasukannya Dari
Sungai.
Kemudian Kasim Cen Hun Bertanya Pada Kaisar Wu Kenapa Dia
Sangat Gelisah, Dan Sun Hao Berkat Bahwa Dia Khawatir
Dengan Pasukan Musuh Yang Akan Menyerang Dari Sungai.

"Pasukan Jin Akan Datang Menyerang Dan Aku Telah


Menempatkan Pasukanku Untuk Melakukan Pertahanan. Tetapi
Hanya Pasukan Disungai Yang Dipimpin Oleh Wang Jun Yang
Belum Aku Pikirkan Bagaimana Cara Menghadapi Mereka. Hal
Ini Sungguh Membuat Aku Sangat Khawatir."

"Yang Mulia Jangan Khawatir, Aku Memiliki Rencana Yang


Dapat Menghancurkan Semua Perahu2 Wang Jun Yang Akan
Meneyrang Kita !" Kata Cen Hun.

"Apakah Rencanamu Itu ?" Tanya Kaisar Wu Yang Senang


Mendengar Hal Ini.

"Kita Memiliki Sangat Banyak Persediaan Besi. Kita Dapat


Membuat Rantai Besar Dan Kita Akan Pasang Dibeberapa
Tempat Dipinggir Sungai Untuk Menghalangi Perahu2 Jin
Melintasi Sungai Kedaerah Kita. Juga Kita Buat Banyak Sekali
Kait Besar-Besar Dan Juga Penghalang2 Lainnya Sehingga
Ketika Perahu Jin Berlayar Mengikuti Arus Mereka Akan
Bertubrukan Dengan Halangan2 Ini Dan Perahunya Akan
Hancur Terkoyak Oleh Kait2 Yang Kita Pasang."

Segera Pandai Besi Diseluruh Negeri Diperintahkan Untuk


Membuat Rantai Besi Dan Juga Kait2 Besi Raksasa Ini.
Pekerjaan Ini Dilakukan Siang Dan Malam Dan Segera Hal Ini
Ditempatkan Pada Berbagai Posisi Strategis Untuk Menghalangi
Perahu2 Perang Jin Yang Akan Melintas.

Seperti Dikatakan, Du Yu Diperintahkan Untuk Menyerang Jiang


Ling Dan Dia Mengirim Jendral Zhou Zhi Dengan 800 Prajurit
Untuk Menyelinap Pergi Dan Merebut Pos Jaga Di Yue Xiang.
Kemudian Mereka Harus Mempersiapkan Penyergapan Di
Gunung Bashan Dan Memasang Banyak2 Panji-Panji Perang
Dan Bendera-Bendera Jin Disepanjang Tepi Sungai Dan Juga
Didaerah Pepohonan Yang Lebat. Genderang Perang Dibunyikan
Di Siang Hari Dan Api2 Ungun Serta Obor Dinyalakan Dimalam
Hari. Hal Ini Untuk Membingungkan Musuh Dan Memberikan
Impresi Bahwa Kekuatan Utama Jin Ada Didaerah Itu.

Keesokan Harinya Du Yu Memerintahkan Pasukan Darat Dan


Sungai Untuk Menyerang Bersamaan.

Kemudian Pasukan Pengintai Datang Melaporkan, "Kaisar Wu


Telah Mengirim Pasukan Untuk Menghadang Dibawah Wu Yan
Sebagai, Lu Jing Sebagai Komandan Di Sungai Dan Pasukan
Pembuka Dibawah Sun Xin."

Du Yu Segera Memimpin Pasukannya Untuk Menghadapi Sun


Xin. Setelah Bertempur Beberapa Saat Du Yu Mundur Dan Sun
Xin Segera Mengejarnya. Tetapi Ini Hanya Taktik Belaka Dan Di
Yu Segera Membunyikan Genderang Perang Dan Tiba-Tiba Dari
Semua Arah Muncul Pasukan Jin Mengepung Pasukan Wu. Sun
Xin Mencoba Untuk Mundur Tetapi Posisinya Sekarang
Terkepung Dan Dia Tidak Dapat Kembali Kearah Sungai.
Pasukan Wu Kehilangan Lebih Dari 2 / 3 Pasukannya Hari Itu
Dan Sun Xian Segera Mencoba Mencari Kota Terdekat Untuk
Mempersiapkan Pertahanan. Pasukan Zhou Zhi Yang Telah
Bersiap Melakukan Penyergapan Segera Keluar Dari
Persembunyiannya Dan Menyerang Pasukan Wu Yang Sedang
Kacau Balau, Kemudian Mereka Mengganti Seragam Mereka
Dengan Seragam Pasukan Wu Dan Bergabung Dengan Sisa
Pasukan Wu Untuk Masuk Kedalam Kota. Pada Malam Harinya
Pasukan Ini Melakukan Kekacauan Didalam Kota Dan
Membakar Bendera-Bendera Dan Juga Pos-Pos Jaga.

Hal Ini Mengejutkan Sun Xin Dan Dia Berkata, "Pasukan Jin
Pasti Terbang Melintas Sungai Dan Masuk Kedalam Kota."

Sun Xin Berusaha Unutk Melarikan Diri Tetapi Zhou Zhi


Kebetulan Berpapasan Dengannya Dan Karena Dia
Menggunakan Seragam Pasukan Wu Maka Sun Xin Tidak
Menaruh Curiga. Disaat Mereka Sedang Berdua Saja, Tiba-Tiba
Zhou Zhi Segera Menikam Sun Xin Dan Membunuhnya.

Admiral Lu Jing, Putra Dari Lu Kang Dan Cucu Dari Lu Xun


Berusaha Untuk Membantu Pasukan Wu Yang Terdesak, Dia
Segera Berlabuh Dan Membantu Pasukan Wu Yang Kabur Dari
Kota Untuk Segera Dapat Melintas Sungai Dan Kembali Ke
Selatan, Tetapi Pasukan Jin Tiba-Tiba Muncul Dan Menghujani
Mereka Dengan Anak Panah Api. Seorang Jendral Jin, Zhang
Shang Melihat Lu Jing Akan Segera Melarikan Diri Segera
Memanahnya Dan Lu Jing Tepat Terkena Dilehernya. Lu Jing
Pun Gugur Dan Pasukan Jin Menggunakan Perahu2 Wu Untuk
Menyebrang Keselatan.

Pada Kemahnya Di Jiang Ling, Wu Yan Mendengar Berita


Mengenai Kekalahan Ini Dan Dia Tahu Bahwa Posisinya Tidak
Dapat Dipertahankan, Akhirnay Dia Mundur Dari Tempat Itu.
Tetapi Tak Disangka Pasukan Pasukan Jin Telah Tiba Ditempat
Itu Dan Segera Keadaan Menjadi Kacau Balau, Wu Yan Yang
Panik Segera Mencari Jalan Keluar Tetapi Akhirnya Dia Berhasil
Ditangkap Hidup-Hidup Oleh Prajurit-Prajurit Jin Yang Tiba
Dengan Menggunakan Perahu2 Wu.

Wu Yan Segera Dibawa Kehadapan Du Yu Yang Kemudian


Berkata, "Tidak Ada Gunanya Membiarkanmu Tetap Hidup" Dan
Wu Yan Pun Dihukum Pancung.

Dengan Jatuhnya Jiang Ling Maka Seluruh Kota Dan Desa


Disepanjang Sungai Xiang Dan Yuan Sampai Sejauh Huang
Zhao Dikuasai Oleh Pasukan Jin.

Di Yu Mengirim Banyak Bawahannya Untuk Menenangkan


Penduduk Didaerah2 Ini Dan Memastikan Bahwa Prajurit Jin
Tidak Akan Menyakiti Mereka. Kemudian Dia Berserta Seluruh
Pasukannya Menuju Wu Chang Dan Kota Itupun Menyerah
Setelah Dikepung Hampir 1 Bln Lamanya. Ketenaran Du Yu
Makin Menjadi2 Setelah Hal Ini, Dia Kemudian Memanggil
Seluruh Bawahannya Untuk Memutuskan Rencana Menyerang
Ibukota Wu, Jian Ye.

Hu Fen Berkata, "Setelah 1 Abad Kekacauan Tidak Akan Dapat


Diselesaikan Dalam 1 Malam Saja. Sebentar Lagi Musim Banjir
Tiba Dan Posisi Kita Sangat Rentan. Kita Lebih Baik Menunggu
Musim Semi Berikutnya Sebelum Mulai Menyerang Keselatan."

Du Yu Menjawab, "Pada Masa Lalu, Yue Yi Mengalahkan Negara


Qi Hanya Dalam 1 Peperarang Di Ji Xi. Sekarang Ini Semangat
Pasukan Kita Sedang Tinggiduanya Dan Keberhasilan Sudah
Dapat Dipastikan Akan Diraih Dgn Mudah Semudah Membelah
Bambu. Kita Pasti Akan Dapat Dengan Cepat Menguasai Wu."

Akhirnya Du Yu Dengan Cepat Memberikan Perintah Untuk


Mengatur Pasukannya Menempati Berbagai Posisi Penting Dan
Bersiap-Siap Untuk Bergerak Secara Bersamaan.

Pada Saat Ini Wang Jun Sedang Berlayar Dengan Kapal-Kapal


Perangnya Untuk Mengisolasi Posisi Wu Disungai. Dari Pasukan
Pengintainya Dia Mendengar Bahwa Kait2 Besar Dan Rantai2
Raksasa Telah Disiapkan Untuk Menjerat Armadanya. Dia
Segera Memerintahkan Pasukannya Untuk Membuat
Rakit2/Perahu 2 Kecil Yang Diisi Dgn Jerami Kering, Bahan
Peledak, Minyak Dan Sebagainya. Kmeudian Memerintahkan Itu
Semua Dibiarkan Mengikuti Arus Sungai Sampai Ketempat
Dimana Kait2 Besar Dan Rantai2 Raksasa Itu Berada.
Kemudian Setelah Perahu2/Rakit2 Itu Terjerat Oleh Rantai Dan
Kait2 Besar Itu Maka Dia Memerintahkan Agar Pasukannya
Untuk Membakar Perahu2 Dan Rakit2 Itu Sehingga Nyala Api
Berkobar Luar Biasa Dan Dengan Bantuan Angin Selatan Maka
Kobaran Itu Makin Memanas Setiap Saatnya Sehingga Rantai2
Besi Itu Pun Akhirnya Rapuh Adn Ada Yang Meleleh Sehingga
Dengan Beberapa Kapal Pendobrak Maka Putuslah Rantai2 Itu
Dan Pasukan Wang Jun Dapat Melintas Sungai Dengan Aman.

Kemudian Perdana Menteri Wu, Zhang Ti Mengirim 2


Jendralnya, Shen Zhong Dan Zhuge Xing Untuk Memperhatikan
Posisi-Posisi Pasukan Jin.

Shen Zong Berkata Pada Zhuge Xing, "Pasukan Terdepan Kita


Telah Berhasil Dikalahkan Dan Musuh Pasti Akan Segera Tiba
Ditempat Ini. Kita Harus Mengeluarkan Seluruh Kemampuan
Kita. Jika Kita Beruntung Dan Berhasil Mengalahkan Musuh
Ditempat Ini, Maka Keselamatan Wu Akan Terjamin Tetapi
Kalau Kita Kalah Maka Seluruh Negeri Kita Akan Lenyap."

"Tuan, Yang Kau Katakan Sungguh Tepat Sekali" Kata Zhuge


Xing.
Baru Saja Mereka Berbicara Seperti Itu Lalu Datang Laporan
Bahwa 3 50.000 Prajurit Jin Datang Mendekat Dan Hanya
Berjarak 60 Li Dari Kota Itu. Kedua Jendral Ini Kemudian Panik
Dan Segera Melapor Kepada Perdana Menteri Zhang Ti.

"Negara Kita Telah Kalah ! Kenapa Kita Tidak Lari Sekarang ?"
Kata Zhuge Xing.

"Kita Semua Tahu Bahwa Negeri Kita Akan Direbut Orang,


Tetapi Jika Kita Tidak Berusaha Mempertahankannya Dan Tidak
Ada Yang Mau Berkorban Untuk Negaranya Apakah Kita Tidak
Akan Malu Nantinya Menghadapi Dunia ?" Jawab Zhang Ti.

Zhuge Xing Lalu Pergi Dengan Menangis. Zhang Ti Dan Shen


Zhong Segera Membawa Pasukan Mereka Yang Hanya
Berjumlan 1 2 0.000 Prajurit Saja. Pasukan Jin Segera Tiba Dan
Zhou Zhi Memipin 3 50.000 Prajurit Didepan Segera Menyerang
Benteng Niu Zhu. Zhang Ti Melawan Habis2an Dan Tidak
Pernah Mundur Sedikitpun, Pasukan Wu Bertempur Dengan
Gagah Berani Hari Itu. Setiap Yang Masih Dapat Bangun Dan
Bergerak Akan Bertempur Sampai Mereka Tidak Dapat
Bertempur Lagi. Hujan Anak Panah Menutupi Matahari, Langit
Tampak Gelap Sekali Hari Itu. Tanah Dipenuhi Oleh Tubuh2
Prajurit Yang Gugur Dan Air Sungai Menjadi Merah Oleh Darah
Para Ksatria.

Setelah Bertempur Sepanjang Hari Selama 3 Hari Akhirnya


Karena Lengah, Zhang Ti Tewas Didalam Pertempuran Oleh
Pasukan Jin, Walaupun Begitu Perintah Terakhirnya Adalah
Untuk Terus Bertempur Dan Mempertahankan Wu. Shen Zhong
Yang Melihat Bahwa Keadaan Sudah Sangat Kritis Membawa
Sisa Pasukannya Untuk Menyerang Keluar Dan Memcoba
Membunuh Zhou Zhi, Komandan Pasukan Jin. Dia Membawa 2
000 Prajurit Kavaleri Dan Menerobos Keluar Dari Benteng Niu
Zhu Kearah Zhou Zhi, Dia Menebaskan Tombaknya Kesana Dan
Kemari Dan Tubuh Prajurit Jin Bergelimpangan, Tetapi
Tenagannya Pun Habis Dan Akhirnya Zhou Zhi Datang
Menghampirinya Dan Menebas Pedangnya. Akhirnya Shen Zong
Pun Gugur Dimedan Pertempuran. Pasukan Wu Berhasil
Dikalahkan Dan Benteng Niu Zhu Berhasil Direbut. Lebih Dari
100.000 Prajurit Wu Gugur Dan Pasukan Jin Juga Mengalami
Korban Dalam Jumlah Yang Hampir Sama. Pertempuran Ini
Selalu Diingat Oleh Orang-Orang Di Wu Sebagai "Battle Of
Loyalty" Dan Mengajarkan Setiap Orang Bahwa Bagaimanapun
Kemungkinannya, Mempertahankan Negara Sampai Titik Darah
Penghabisan Adalah Suatu Keharusan.

Pasukan Jin Berhasil Menguasai Niu Zhu Dan Segera Bergerak


Dengan Cepat Sekali Menuju Daerah Selatan. Dari Kemahnya
Wang Jun Melaporkan Keberhasilan Mengalahkan Pasukan Wu
Di Sungai Kepada Sima Yan Yang Sangat Senang
Mendengarnya.

Tetapi Jia Chong Kemudian Menentang Usulan Untuk Terus


Melanjutkan Perang, "Pasukan Kita Telah Lama Berada
Diselatan Dan Mereka Banyak Yang Menderita Sakit Karena
Cuaca Musim Gugur Diselatan. Akan Baik Jika Mereka Segera
Dipanggil Pulang Dan Menunggu Musim Semi Berikutnya
Sebelum Melanjutkan Ekspedisi Ini."

Zhang Hua Kemudian Berbicara Menentang Usulan Jia Chong,


"Pasukan Kita Telah Sampai Ke Jantung Pertahanan Mereka.
Segera Pasukan Wu Akan Kalah Dan Kaisar Wu Sendiri Akan
Menjadi Tawanan Kita. Untuk Memanggil Kembali Pasukan Kita
Akan Membuat Semua Usaha Yang Telah Kita Jalani Menjadi
Sia-Sia ."

Jia Chong Kemudian Berkata Pada Zhang Hua, "Kau Benar-


Benar Tidak Peduli Dan Tidak Mengerti Apa-Apa. Kau Lebih
Memilih Untuk Mendapatkan Kejayaan Dengan Mengorbankan
Nyawa Prajurit Kita. Kematian Masih Terlalu Baik Untuk Dirimu
!"

"Kenapa Harus Ribut ? Zhang Hua Mengerti Maksud Hatiku."


Kata Sima Yan.

Pada Saat Ini Datang Surat Dari Du Yu Yang


Merekomendasikan Untuk Terus Maju Menyerang. Segera
Kaisar Jin Memerintahkan Agar Pasukan Jin Untuk Maju
Menyerang.
Titah Kaisar Akhirnya Tiba Diperkemahan Pasukan Jin Dan
Pasukan Wang Jun Akhirnya Menyerang Secara Besar-Besaran.
Pasukan Wu Yang Ketakutan Langsung Lari Meninggalkan
Kapal-Kapal Mereka Dan Pos-Pos Mereka Disepanjang Sungai.

Ketika Sun Hao Mendengar Hal Ini Dia Langsung Pucat Dan
Para Menterinay Berkata, "Apa Yang Harus Kita Lakukan ?
Setiap Harinya Pasukan Jin Semakin Mendekat Dan Pasukan
Kita Tidak Dapat Bertahan Dari Mereka."

"Tetapi Mengapa Mereka Tidak Bertahan ?" Tanya Sun Hao.

Para Menterinya Menjawab, "Yang Bertanggung Jawab


Mengatur Pertahanan Disungai Adalah Cen Hun, Bunuhlah Dia
Dan Kam Sendiri Akan Keluar Dan Bertempur Hingga Titik
Darah Penghabisan !!!"

"Bagaimana Mungkin Seorang Kasim Dapat Mencelakakan


Negara ?" Bela Sun Hao.

"Apakah Yang Muliat Tidak Melihat Apa Yang Dilakukan Huang


Hao Di Shu ?" Jawab Mereka.

Digerakan Oleh Kekesalan Mereka, Para Jendral Dan Pejabat


Istana Segera Pergi Ke Istana Kasim Dan Segera Membunuh
Cen Hun Dan Memberikan Daginnya Untuk Dimakan Anjing.

Kemudian Tao Jun Berkata, "Seluruh Kapal-Kapal Perangku


Sangat Kecil, Tetapi Berikan Aku Beberapa Kapal Besar Dan
Aku Akan Menempatkan 2 0.000 Prajuritku Untuk Bertempur.
Aku Pasti Dapat Mengalahkan Musuh !"

Permintaanya Dikabulkan Dan Pasukan Elit Istana Juga Dikirim


Untuk Membantunya, Pasukan Itu Ditempatkan Dibawah
Komando Zhang Xiang. Tetapi Didalam Persiapan Tiba-Tiba
Angin Kencang Datang Dan Panji-Panji Perang Wu Berjatuhan
Ketanah. Melihat Hal Ini Para Prajurit Wu Tidak Berani Pergi
Dan Tao Jun Memaksa Mereka Dengan Ancaman Yang
Mengakibatkan Para Prajurit Memberontak Dan Membunuh Tao
Jun Serta Meninggalkan Tempat Itu.
Wang Jun, Admiral Pasukan Jin Segera Menuju Keselatan
Dengan Kapal-Kapal Perangnya.

Setelah Melewati 3 Gununng, Bawahannya Berkata, "Angin


Sungguh Kencang Sekali Dan Ombak Sangat Besar. Lebih Baik
Kita Membuang Sauh Disini Sampai Menunggu Badai Reda."

Tetapi Wang Jun Tidak Ingin Mendengar Hal Itu, Dengan


Mengeluarkan Pedangnya Dia Berkata, "Aku Ingin Segera
Merebut Ibukota Shidou Dan Tdk Akan Mendengar Lagi Kata-
Kata Membuang Sauh !"

Dalam Perjalanan, Dia Bertemu Dengan Zhang Xiang Salah


Satu Jendral Wu Yang Datang Untuk Menyerah.

"Jika Kau Memamng Tulus Maka Kau Akan Memimpin


Armadaku Dan Membantuku Untuk Merebut Shidou.", Kata
Wang Jun.

Zhang Xiang Setuju, Dia Segera Kembali Kekapalnya Dan


Memimpin Armada Jin. Untuk Berlabuh Dipinggir Sungai Dan
Memimpin Mereka Sampai Diluar Gerbang Kota Shidou. Zhang
Xiang Kemudian Memanggil Penjaga Gerbang Kota Untuk
Membukakan Pintu Gerbang Untuknya. Ketika Pintu Gerbang
Dibuka, Pasukan Zhang Xiang Memberikan Signal Pada Pasukan
Jin Yang Langsung Keluar Dari Persembunyiaan Dan Langsung
Masuk Ke Gerbang Kota.

Ketika Kaisar Wu Mendengar Bahwa Musuh Sudah Memasuki


Kota Dia Ingin Segera Membunuh Dirinya Tetapi Bawahannya
Mencegahnya.

Menteri Hu Zhong Dan Pejabat Istana Xue Rong Berkata, "Yang


Mulia Kenapa Tidak Meniru Apa Yang Dilakukan Liu Shan Di Shu
Ketika Mereka Dikuasai Wei ?"

Akhirnyaa Sun Hao Tidak Lagi Memikirkan Untuk Matidan


Segera Keluar Untuk Menyerah. Dia Mengikat Dirinya Sendiri
Dan Membawa Peti Mati Bersamanya. Seluruh Pejabat Istana
Nya Mengikutinya Dari Belakang. Dia Diterima Dengan Baik
Oleh Wang Jun Yang Dengan Tangannya Sendiri Melepaskan
Ikatakan Sun Hao Dan Kemudian Peti Mati Yang Dibawanya
Dibakar. Sun Hao Dilayani Dikemah Jin Selayaknya Seorang
Pangeran.

Dengan Begitu Maka Berakhirnya Kekaisaran Wu Dan Ke 4


Provisinya, 43 Kota, 313 Desa, 5. 230.000 Keluarga, 6 2 .000
Pejabat Sipil, 23 0.000 Prajurit Dan Pejabat Militer, 23 .000.000
Penduduk. Seluruh Persediaan Beras Dan Sutra Serta Lebih
Dari 5.000 Kapal Besar Dan Kecil Yang Digunakan Untuk
Berbagai Keperluan, Semuanya Sekarang Telah Menjadi Milik
Dinasti Jin. Didalam Istana Harem Sun Hao Ditemukan Lebih
Daripada 5.000 Orang Wanita.

Pengumuman Segera Dikumandangkan, Penduduk Ditenangkan


Dan Seluruh Prajurit Diperintahkan Kembali Kebarak. Wang Jun
Sangat Senang Dengan Keberhasilan Ini. Sima Zhou Dan Wang
Rong Juga Akhirnya Tiba Di Shidou Dan Memberikan Selamat
Kepada Wang Jun.

Ketika Du Yu Akhirnya Tiba, Mereka Disana Mengadakan Pesta


Besar Dan Menghadiahkan Banyak Hal Kepada Para Prajurit Jin.
Lumbung-Lumbung Beras Dibuka Dan Dibagikan Kepada
Penduduk Disana, Hukum Dijalankan Dgn Baik Dan Pajak
Ditiadakan Selama 3 Tahun, Penduduk Wu Yang Telah Lama
Berada Dalam Ketakutan Dan Terror Selama Pemerintahan Sun
Hao Sekarang Sangat Lega Bahwa Pasukan Jin Tidak Menyakiti
Mereka Dan Malah Mereka Diperlakukan Sangat Baik Sehingga
Semua Penduduk Di Wu Berbahagia.

Hanya Tinggal 1 Kota Yang Masih Bertahan Yaitu Jian Ping


Dibawah Gubernur Wu Yang. Setelah Berhasil Mempertahankan
Selama Beberapa Saat Akhirnya Diapun Menyerah Melihat
Bahwa Pasukan Jin Sangat Baik Dalam Memperlakukan Rakyat.

Berita Mengenai Keberhasilan Ini Segera Sampai Ke Ibukota


Luo Yang Bersamaan Dengan Pesta Perayaan Ulang Tahun
Kaisar Jin. Pada Saat Itu, Kaisar Jin Juga Mengadakan Pesta
Untuk Menghormati Jasa Yang Hu Yang Telah Membuatkan
Rencana Untuknya Dalam Merebut Wu.
Mengangkat Cawan Araknya Dia Berkata, "Keberhasilan Hari Ini
Adalah Jasa Besar Jendral Yang Hu, Sungguh Disayangkan
Beliau Tidak Dapat Bersama Kita Hari Ini."

Di Daerah Wu, Sun Xi, Cucu Dari Sun Quan Yang Berhasil
Kabur Dan Berperang Secara Bergerilia Berduka Dan Berlutut
Menghadap Selatan Mendengar Kabar Menyerahnya Sun Hao.

"Siapa Sun Hao Ini Yang Berani Menyerahkan Warisan


Leluhurnya Yang Telah Dengan Susah Payah Dimenangkan
Oleh Darah Dan Keringat Dari Kaisar Sun Jian Dan Sun Ce?"

Sementara Itu Pasukan Jin Sekarang Sedang Bergerak Kembali


Pulang Keutara Dan Sun Hao Pada Tahun "Tikus" Dibulan Ke 2
Masuk Kedalam Luo Yang Dalam Kapasitasnay Sebagai Seorang
Menteri, Maka Dengan Begitu Tepatlah Ramalan Shang Guang.

Dia Dipersilahkan Untuk Menghadap Kaisar Jin Dan Berlutut


Dibawah Kakinya. Setelah Itu Kemudian Dia Dipersilahkan
Untuk Duduk Dikurisnya Disamping Liu Shan, Mantan Penguasa
Shu.

"Aku Telah Menyiapkan Kursi Itu Sejak Lama Untukmu.", Kata


Kaisar Jin.

"Hambamu Ini Juga Telah Menyiapkan Kursi Bagi Yang Mulia


Dia Selatan." Balas Sun Hao.

Kaisar Jin Hanya Dapat Tertawa Mendengar Hal Ini.

Kemudian Jia Chong Berkata Pada Sun Hao, "Aku Dengar,


Ketika Kau Masih Diselatan, Mereka Mengeluarkan Bola Mata
Orang Dan Merusak Wajah Orang Dengan Besi Panas.
Kejahatan Macam Apakah Yang Telah Mereka Lakukan
Sehingga Mereka Dihukum Seperti Itu ?"

"Berbicara Sembarangan, Bersikap Tidak Setia Dan


Perencanaan Membunuh Raja Akan Dihukum Seperti Itu !"

Jia Chong Terdiam Karena Dia Malu.


Sun Hao Akhirnya Diangkat Menjadi Bangsawan Guiming.
Putranya Dan Juga Cucunya Menerima Jabatan Dan Pangkat
Rendah. Pangkt Dan Jabatan Lain Juga Diberikan Pada Mereka
Yang Ikut Menyerah Bersama Sun Hao. Anak Dan Cucu Dari
Perdana Menteri Zhang Ti Yang Gugur Karena Kesetiannya Juga
Diberikan Gelar Mengingat Betapa Setia Dan Gagah Berani
Zhang Ti Dalam Perang Di Niu Zhu. Seluruh Pasukan Dan
Jendral Jin Juga Menerima Penghargaan Dan Berbagai Macam
Hadiah.

Sekarang 3 Negara Telah Menjadi Satu Dibawah Kepemimpinan


Sima Yan Dari Dinasti Jin.

Dunia Dibawah Langit, Setelah 100 Tahun Perpecahan Dan


Kekacauan Akhirnya Kembali Mengalami Masa Persatuan.
Semua Yang Bersatu Cenderung Berpisah Dan Semua Yang
Terpisah Cenderung Untuk Bersatu. Ini Adalah Hukum Alam.

Liu Shan, Kaisar Shu Han, Meninggal Dunia Pada Tahun Ke 7


Masa Tai Shi Menurut Kelendar Jin (Tahun 271 M) Pada Usia 64
Tahun. Dia Memerintah Shu Selama 40 Tahun Dan Menjadi
Tawanan Di Luo Yang Selama 9 Tahun Masa Hidupnya.

Sun Hao, Kaisar Wu, Meninggal Dunia Pada Tahun Ke 4 Masa


Tai Kang Menurut Kalendar Jin (Tahun 283 M) Pada Usia 42
Tahun. Dia Telah Memerintah Wu Selama 26 Tahun Dan
Menjadi Tawanan Di Luo Yang Selama 4 Tahun Masa Hidupnya.

Cao Huang, Kaisar Wei, Meninggal Dunia Pada Tahun Ke


Pertama Masa Tai An Menurut Kalender Jin (Tahun 302 M) Pada
Usia 55 Tahun. Dia Telah Memerintah Wei Selama 5 Tahun
Sebelum Dibuang Ke Chen Liu Untuk 3 8 Tahun Masa Hidupnya.

Mereka Bertiga Meninggal Karena Karena 2 Yang Wajar. Cao


Huang Masih Hidup Ketika Sima Yan Meninggal Dunia Dan
Menyaksikan Pergantian Pemerintahan Pada Sima Zhong Yang
Adalah Seorang Cacat Secara Mental Dan Fisik. Dia
Menyakiskan Kembali Bagaimana Cina Diambang Terpecah
Belah Lagi Karena Perebutan Kekuasaan Antara Faksi Untuk
Menguasai Kaisar.
Kisah 3 Negara Berakhir Disini, Setelah 60 Tahun Kejatuhan
Han Dan 99 Tahun Sejak Era Pemerintahan Kaisar Berakhir.
Walaupun Ceritanya Berakhir Dengan Penyatuan Negara Tetapi
Ini Hanyalah Untuk Sesaat Saja Sampai Masa 300 Tahun
Berikutnya Ketika Dinasti Sui Akhrinya Berhasil Menyatukan
Kerajaan Diselatan Dan Dinasti Tang Berhasil Berekspansi Ke
Utara. Wilayah Dinasti Han Telah Hilang Hampir 60% Nya
Ketika Diperintah Oleh Dinasti Sui Dan Kejayaan Dinasti Tang
Pun Hanya Berhasil Mencapai 70 % Dari Apa Yang Diraih
Dinasti Han. Tetapi Ini Adalah Cerita Yang Lain.

Ketika Kaisar Xian Menyerahkan Takhtanya Pada Tahun 220,


Setiap Jendral Penguasa Memproklamirkan Dirinya Sebagai
Raja Dan Pada Saat Ini Dimulailah Era Yang Disebut 3 Negara
(Tahun 220 M - 265 M). Negara Yang Diutara, Wei Adalah Yang
Terkuat Tetapi Sebelum Berhasil Menyatukan Seluruh Negeri,
Sima Yan, Perdana Menteri Wei Berhasil Memimpin Kudeta
Pada Tahun 265 M Dan Mendirikan Dinasti Jin.

Pada Tahun 2 80 M Dia Berhasil Menyatukan Utara Dan Selatan


Dan Menyatukan Cina Yang Ada Dijaman Han, Tetapi Itu Hanya
Sementara, Karena Tidak Lama Setelahnya Para Pangeran Jin
Mulai Kembali Berebut Kekuasaan. Suku-Suku Diutara
Mengambil Kesempatan Ini Untuk Menyerang Daerah Tengah
Yang Subur Dan Kaya Raya Dan Pada Tahun 371 M, Dinasti Jin
Kehilangan Kontrol Atas Seluruh Daerah Cina Bagian Utara.
Selama 250 Tahun Berikutnya Cina Bagian Utara Diperintah
Oleh Suku-Suku Dan Dinasti2 Asing Sementara Di Selatan
Perebutkan Kekuasaan Masih Terjadi Diantara 16 Kerajaan
Yang Muncul Setelah Kehancuran Jin. Semuanya Berpusat Di
Daerah Shidou, Ibukota Wu Yang Sekarang Dimasa Moderen Ini
Bernama Nan Jing (Nan King).

Semuanya Dimulai Dikala Fajar Menyingsing Hari Yang Baru,


Ketika Kaisar Pertama Pendiri Dinasti Han Memasuki Istana
Xiang Yang.
Kemudian Datanglah Senja Dimana Liu Xiu Mengembalikan
Kejayaan Negeri.
Tetapi Liu Xian Lahir Disaat Yang Tidak Tepat Dan Melihat
Ketika Matahari Digantikan Bulan Dan Pagi Digantikan Malam
Yang Gelap.
He Jin Dan Dong Zhuo Sangat Kejam Walaupun Gagah Berani,
Mereka Kemudian Memerintah Didalam Istana.
Rencana Yang Dibuat Wang Yun Untuk Menggulingkannya
Gagal, Kepalanya Pun Menjadi Bayaran.
Kemudian Li Jue Dan Guo Si Menyalakan Api Peperangan Dan
Bandit Serta Penjahat Memenuhi Seluruh Negeri.
Dari Debu Dan Reruntuhan Dinasti Munculah Para Ksatria
Gagah Berani.
Sun Jian Dan Sun Ce Memahat Kekuasaan Didaerah Selatan.
Diutara Sungai Kuning, Yuan Berjuang Untuk Meraih Hal Yang
Sama.
Liu Zhang Pergi Kebarat Dan Mengambil Ba Serta Shu.
Liu Biao Mengengam Erat Jing Zhou Dan Chu.
Zhang Lu Kemudian Merebut Han Zhong Dengan Kekuatan.
Ma Teng Dan Han Shui Berjaga Di Xi Liang.
Tao Qian Dan Gongsun Zan Membuat Benteng.
Zhang Xiu Dan Lu Bu Menantang Mereka Yang Gagah Berani.
Tetapi Diatas Semua Itu Cao-Cao Lah Yang Terkuat.
Untuk Melawan Semua Yang Ada, Dari Garis Kekaisaran
Lahirlah Liu Bei, Yang Bersama Dengan Kedua Saudaranya
Membuat Sumpah Dibawah Pohon Persik Untuk Sehidup Semati
Mengembalikan Dinasti Han.
Mereka Pergi Kesana Dan Kemari Tanpa Rumah Dan Tujuan
Untuk Beberapa Lama.
Tetapi Takdir Sungguh Baik Dan Membimbing Liu Bei Menuju
Gubuk Kecil Di Nan Yang, Dimana Disana Sedang Terbaring
Naga Tidur, Dia Yang Telah Melihat Bahwa Kekaisaran Harus
Dipecah Menjadi 3.
2 Kali Liu Bei Datang Dengan Sia-Sia Untuk Membangunkan
Sang Naga.
Sekali Lagi Dia Datang Dan Kali Ini Nasibnya Berubah.
Jing Zhou Jatuh Ketanganya, Diikuti Ba Dan Shu, Sebuah
Tempat Yang Tepat Untuk Membangun Kekaisaran.
Sungguh Disayangkan, Dia Hanya Memerintah 3 Tahun
Lamanya.
Kemudian Tinggalah Anaknya Seorang Diri Dibawah
Pengawasan Zhuge Liang.
Sungguh Mulia Zhuge Liang Dalam Menjaga Dan Menjalankan
Tugas-Tugasnya,
Tidak Pernah Berhenti Untuk Mengusahakan Tempat Tertinggi
Bagi Shu.
Tetapi Takdir Telah Ditentukan Dari Awalnya, Pada Suatu
Malam Bintangnya Jatuh Kedalam Bumi.
Jiang Wei Yang Bijak Mewarisi Tugas Mulia Ini, Dan Berjuang
Selama Bertahun-Tahun.
Tetapi Zhong Hui Dan Deng Ai Menyerang Pertahanan Terakhir
Han Dan Akhirnya Jatuh Juga.
Lima Orang Keturunan Cao-Cao Duduk Di Singasana Naga, Dan
Sima Yan Mengambilnya Disaat-Saat Terakhir Dari Cao Huang.
Dihadapannya Bersujud Penguasa Shu Dan Wu Yang Telah
Menyerahkan Warisan Leluhurnya Dibawah Kaki Jin.
Dari Dahulu Kala Sampai Saat Ini Tidak Pernah Ada Yang
Tetap, Perubahan Pasti Terjadi.
Karena Takdir Sudah Mengatur Semuanya, Tidak Ada Yang
Dapat Lolos Dari Gengamannya.
3 Negara Telah Menghilang Laksana Mimpi, Kepedihan Tiada
Akhir Ini Adalah Kita Untuk Meratapi.

Tamat

Anda mungkin juga menyukai