Samkok 4
Samkok 4
Para Jendral Dan Pejabat Yang Lain Tidak Menyetujui Meng Huo
Dilepaskan Dan Mereka Segera Datang Ke Tenda Zhuge Liang
Serta Berkata, "Meng Huo Adalah Orang Yang Paling Penting
Diseluruh Daerah Man Dan Keberhasilan Menangkapnya Adalah
Kunci Untuk Menentramkan Selatan. Kenapa Tuan Perdana
Menteri Melepaskannya ?"
Cuaca Saat Itu Sangat Panas Dan Lembab, Saat Itu Adalab
Bulan Ke 5 Dan Pasukan Shu Banyak Yang Melepas Baju Zirah
Mereka, Bahkan Melepas Pakaian Mereka Dan Berendam
Disungai Untuk Menghilangkan Panas Dan Kepenatan.
Jiang Wan Tidak Tahu Apakah Hal Itu Tetapi Dia Percaya Dan
Tidak Bertanya Kembali. Kemudian Ma Dai Datang Dari
Ibukota, Dia Membawa Banyak Obat-Obatan Dan Juga Beras.
Dia Menemui Zhuge Liang Dan Kemudian Meneruskan
Tugasnya Mendistribusikan Obat Dan Bahan Makanan Seperti
Yang Telah Diperintahkan.
Kemudian Zhuge Liang Bertanya, "Berapa Jumlah Pasukan
Yang Kau Bawa ?"
"Kau Berasal Dari Daerah Itu. Apakah Kau Tidak Tahu Bawha
Aku Ingin Musuh Melintas Daerah Itu ? Kenapa, Karena Jika
Mereka Melintas Maka Semuanya Akan Mati Didalam Sungai
Itu."
bagian 67
Segera Dia Duduk Diatas Sebuah Kereta Kecil Dan Keluar Untuk
Melihat Hal Ini.
Meng Huo Berkata Kepada Meng You, "Ini Artinya Zhuge Liang
Takut Bahwa Kita Akan Mengejar Mereka. Ini Hanya Tempat
Perhentian Sementara Saja Dan Dia Akan Kembali Mundur
Dalam Waktu Beberapa Hari."
Pasukan Man Kemudian Berkemah Ditepi Sungai Itu
Berhadapan Dengan Kemah Pasukan Shu. Dia Juga
Mengirimkan Pasukannya Pergi Keatas Gunung Untuk
Memotong Bambu. Prajurit Yang Paling Pemberani Dan Gagah
Ditempatkan Didepan Kemahnya, Dia Menunggu Sampai Rakit
Disiapkan Untuk Melintas Sungai. Meng Huo Sedikitpun Tidak
Curiga Bahwa Pasukan Shu Sudah Berada Didekatnya.
Suatu Hari Angin Bertiup Keras Sekali Dan Pasukan Man Melihat
Api Membesar Disekitar Mereka Pada Saat Yang Sama
Terdengar Bunyi Genderang Perang Tanda Penyerangan.
Pasukan Man, Bukannya Keluar Melawan Musuh Tetapi Mulai
Mencari Temapt Perlindungan. Meng Huo Kemudian Menjadi
Khawatir Dan Dia Lari Berasama Orang-Orang Sukunya, Mereka
Bertempur Mati-Matian Untuk Berusaha Membuka Jalan Dan
Kembali Kekemah Lama Mereka.
Segera Wei Yan Membawa Meng Huo Dan Zhuge Liang Berkata,
"Apa Yang Mau Kau Katakan Lagi ? Kau Sekarang Berada
Ditanganku Lagi."
"Aku Menajdi Korban Ketidak Beruntungan. Sekali Lagi Aku
Telah Terjebak Kedalam Jaringmu Dan Sekarang Aku Akan Mati
Tanpa Menutup Mata."
Meng Huo Tidak Gentar Tetapi Dia Berbalik Pada Zhuge Liang
Dan Berkata, "Jika Kau Membebaskanku Sekali Lagi, Aku Akan
Menghapuskan Seluruh Penghinaan Dari Ke 4 Penangkapan Ini
Dengan Mengalahkanmu."
Kata Zhuge Liang, "4 Kali Kau Telah Kuperlakukan Dengan Baik
Dan Kau Tetap Saja Menentangku, Kenapa ?"
Lalu Orang Tua Itu Berkata Padanya, "Itu Adalah "Mata Air
Kebodohan" Yang Pasukanmu Minum Dan Mereka Akan Mati
Dalam Beberapa Hari. Disamping Itu, Masih Ada 3 Mata Air
Beracun Yang Lainnya. Seluruh Uap Beracun Akan Berkumpul
Dari 4 Penjuru Mata Air Itu Dan Ketika Mereka Menguap Maka
Udara Disekitar Sinipun Menjadi Sangat Beracun. Tempat Ini
Hanya Aman Dilalui 2 Jam Sebelum Matahari Terbenam."
"Dibarat Tidak Jauh Dari Tempat Ini Ada Sebuah Bukit Dan
Kira-Kira 15 Li Dari Kaki Bukit Ada Sebuah Mata Air Yang
Disebut 'Mata Air Kedamaian Abadi', Didekat Sana Ada Seorang
Pertapa Sakti Yang Dikenal Sebagai Pertapa Sungai. Dia Tidak
Meninggalkan Tempat Itu Selama 2 0 Tahun. Dibaling
Gubugnya Ada Ada Mati Air Yang Disebut 'Mata Air
Kegembiaraan Dan Kedamaian'. Ini Adalah Anti-Racun Yang
Kau Butuhkan. Mandi Dengan Air Itu Akan Membersihkan
Penyakit Kulit Dan Juga Malaria. Didekat Gubuk Itu Juga
Tumbuh Rumput Yang Jika Kau Kunyah Maka Akan Menjaga
Dirimu Dari Malaria. Kau Harus Pergi Ke Tempat Itu Dan
Dapatkan Obat-Obatan Ini."
Orang Tua Itu Berdiri Dan Dia Masuk Kedalam Kuil Dan
Berkata, "Aku Adalah Dewa Gunung Selatan Yang Dikirim Ma
Yuan Untuk Membantumu."
Setelah Dia Berkata Seperit Itu Dia Berteriak Pada Dinding Batu
Cadas Dibelakang Kuil Itu Dan Batu Itu Terbuka Kemudian Dia
Masuk Kedalamnya Dan Batu Itu Langsung Tertutup Lagi.
Yang Berkata Adalah Dai Lai, Dia Adalah Kakak Ipar Meng Huo
Dan Merupakan Kepala Dari 8 Suku Selatan Man.
Dai Lai Berkata, "Dia Adalah Mu Lu, Raja Dari Lembah Ba Na.
Dia Adalah Ahli Dalam Ilmu Sihir Yang Dapat Memanggil Angin
Dan Hujan. Dia Mengendarai Gajah Besar Dan Pasukannya
Sebagian Besar Mengendarai Macan Tutul, Harimau Dan Juga
Membawa Serigala Dan Ular2 Beracun Serta Kalajengking. Dia
Juga Memiliki 3 0.000 Prajurit Sangat Tangguh. Dia Sangat
Berani Dan Sanggup Menghadapi Dewa Sekalipun. Aku
Sarankan Kau Menulis Surat Padanya Dan Berikan Hadiah-
Hadiah Bagus Yang Akan Kuantarkan Padanya. Jika Dia Setuju
Untuk Membantu Maka Kita Tidak Perlu Lagi Takut Pada Shu ?"
Zhu Rong Lalu Segera Naik Keatas Kudanya Dan Segera Keluar
Memimpin 50.000 Prajuritnya Untuk Menghalau Pasukan Shu.
Zhuge Liang Yang Melihat Hal Ini Langsung Berdiri Dan Hanya
Mengipaskan Dengna Kipas Bulu Kecilnya. Yang Terjadi Adalah
Sekarang Arah Angin Kuat Berhembus Kearah Lawannya Dan
Bukan Kearah Pasukannya. Kemudian Dari Belakang Pasukan
Shu Muncul Binatang2 Buatan Yang Telah Dirakit Ini. Binatang2
Liar Suku Man Terdiam Sejenak Dan Tidak Berani Maju Melihat
Adanya Binatan2 Buatan Zhuge Liang Yang Berbentuk
Menyeramkan Dan Juga Besar Sekali. Dari Mulut Binatang2
Buatan Ini Mereka Dapat Mengeluarkan Api, Kuku Mereka Yang
Terbuat Dari Baja Sangat Tajam Dan Menimbulkan Suara Yang
Mengerikan. Binatang2 Buas Suku Man Akhirnya Ketakutan Dan
Mulai Melarikan Diri, Banyak Dari Antara Binatang2 Itu Yang
Berbalik Arah Dan Melukai Pasukan Man. Zhuge Liang
Kemudian Memberikan Tanda Untuk Melakukan Serangan
Penuh. Dan Pasukannya Mulai Membunyikan Genderang Perang
Dan Juga Terompet2 Besar. Pasukan Binatang Buatan Zhuge
Liang Menjadi Pasukan Artileri Kuno Karena Mereka Dapat
Melemparkan Benda-Benda Mudah Terbakar Dan Meledak
Kebelakang Pasukan Musuh. Pasukan Man Yang Menyerang
Binatang2 Buatan Itu Sangat Kesulitan Karena Mereka Tebruat
Dari Kayu Jati Yang Keras Serta Dilapisi Oleh Kulit Badak Serta
Besi. Mu Lu Yang Tidak Percaya Bahwa Kesaktiannya Gagal
Kemudian Mencoba Untuk Membaca Mantranya Lagi, Tetapi
Zhao Yue Yang Melihat Hal Ini Segera Melemparkan Tombaknya
Dan Akhirnya Membunuh Mu Lu, Gajah Mu Lu Yang Sekarang
Tanpa Pengendali Segera Menginjank Dan Menubruk Siapa Saja
Yang Menghalagi Jalannya Dan Hal Ini Membuat Keadaan
Pasukan Man Semakin Kacau. Seluruh Pasukan Meng Huo
Mundur Dengan Panik Dan Mereka Segera Bersembunyi
Didaerah Perbukitan. Dengan Ini Seluruh Lembah Tambang
Perak Berhasil Direbut Oleh Pasukan Shu.
Dai Lai Menjawab ,"Masih Ada Satu Negeri Lagi Yang Belum
Dikuasai Zhuge Liang, Kerajaan Wu Guo. Tempat Itu Terletak
500 Li Disebelah Tenggara. Rajanya Bernama Wutu Gui, Dia
Adalah Raksasa Dengan Badan Besar Setinggi Pohon. Dia Tidak
Memakan Beras Dan Gandum Tetapi Ular2 Berbisa Dan Juga
Daging2 Binatang Buas. Dia Memakai Pakaian Perang Yang
Terbuat Dari Tulang Manusia Yang Dilapisi Dengan Rotan.
Sehingga Tidak Ada Pedang Dan Anak Panah Yang Dapat
Menembusnya. Para Prajuritduanya Juga Memakai Baju Zirah
Yang Terbuat Dari Rotan. Rotan2 Ini Tumbuh Didaerah Gunung,
Mereka Merambat Melalui Bebatuan Dan Dinding2. Para
Penduduk Disana Memoton Rotan2 Itu Dan Merendam Mereka
Didalam Minyak Selama 1/ 2 Tahun. Kemudian Mereka
Dikeringkan Dibawah Sinar Matahari. Ketika Kering Kemudian
Rotan2 Itu Direndam Lagi Dan Setelah 1/ 2 Tahun Dijemur
Kembali. Mereka Melakukannya Berulang2. Kemudian Rotan2
Itu Digunakan Membungkus Helm Dan Juga Baju Zirah Mereka.
Dengan Memakai Ini, Mereka Dapat Mengapung Disungai Dan
Mereka Tidak Kebasahan. Serta Tidak Ada Senjata Tajam
Apapum Yang Dapat Menembusnya. Pasukannya Disebukan
Pasukan Jubah Rotan. Kau Harus Meminta Bantuannya Dan Dia
Akan Membantumu Mengalahkan Zhuge Liang Semudah Pisau
Tajam Membelah Bambu."
Zhuge Liang Berkata Pada Wei Yan, "Jika Suku Man Datang Kau
Harus Meninggalkan Perkemahanmu Dan Mundur Mengikuti
Arah Bendera Putih Yang Akan Kau Lihat. Dan Kau Harus Kalah
Sekitar 15 Kali Dalam 1/ 2 Bulan Ini Serta Meninggalkan 7
Perkemahan. Dan Kau Tidak Boleh Menemuiku Walaupun Kau
Telah Kalah 14 Kali Mengalami Kekalahan."
Hal Ini Terjadi Terus Menerus Dan Berulang Kali Sampai 15 Kali
Dan Telah Kehilangan 7 Kemah Mereka.
Pasukan Man Sekarang Sangat Percaya Diri Dan Dia Menekan
Pasukan Shu Sekuat Tenaga Mereka. Wutu Gu Yang Menjadi
Pemimpin Didepan Segera Memerintahkan Pengejaran
Terhadap Pasukan Shu Siang Dan Malam. Tetapi Kemudian
Mereka Sampai Ketempat Dimana Banyak Pepohonan Lembat
Dan Dia Melihat Ada Bendera Yang Bergerak Kesana Kemari
Dibalik Pepohonan.
"Ya, Zhuge Liang Pasti Akan Dapat Kita Kalahkan Kali Ini. Kita
Telah Mengalahkan Pasukannya Setiap Hari Selama 1/ 2 Bulan
Ini. Pasukannya Sekarang Pasti Sudah Ketakutan Mendengar
Suara Langkah Pasukan Kita. Hal Ini Membuktikan Bahwa Dia
Telah Kehabisan Akal Dan Taktik. Sekarang Tugas Kita Sudah
Hampir Selesai."
Pada Hari Yang 16, Wei Yan Menyerang Kembali Pasukan Man.
Kali Ini Wutu Gu Diatas Gajah Putihnya Berada Didepan. Dia
Memakai Helm Berhiaskan Matahari Dan Bulan Yang Terbuat
Dari Rahang Serigala. Dia Mengenakan Pakaian Perang Terbuat
Dari Tulang Rusuk Binatang Yang Dilapisi Oleh Baja Dan Dililit
Oleh Rotan Serta Behiaskan Banyak Permata. Matanya Seperti
Api Yang Membara Dan Dia Menunjuk2 Jarinya Pada Wei Yan
Sambil Menghinanya.
Meng Huo Segera Mencari Jalan Untuk Kabur Tetapi Dia Dapat
Dihentikan Ma Dai Yang Akhirnya Menjadikannya Tawanan.
Istrinya, Zhu Rong Berserta Anggota Keluarganya Yang Lain
Juga Ikut Tertangkap.
"Jadi Apakah Kau Mau Tunduk Sekarang ?" Tanya Zhuge Liang
Sambil Menghela Napas.
Zhuge Liang Lalu Segera Pergi Ketepi Sungai Lu Dan Disana Dia
Melihat Sendiri Kejadian Aneh Itu. Angin Utara Tiba-Tiba
Bertiup Kencang Dan Ombak Menjadi Tinggi. Baik Manusia
Maupun Hewan Sangat Ketakutan Dan Dia Sendiri Menjadi
Kebingungan. Kemudian Dia Mencari Penduduk Setempat Dan
Bertanya Pada Mereka.
Pada Saat Kaisar Sedang Gelisah, Zhang Tao Lalu Berkata, "Di
Istana Permaisuri Ada Orang-Orang Yang Terbuat Dari Kayu
Yang Menyerupai Wajah Yang Mulia, Serta Dibadannya Diukir
Tanggal Lahir Yang Mulia. Aku Yakin Hal Ini Dapat Berakibat
Buruk Pada Yang Mulia."
Akibat Dari Hal Ini, Cao Pi Memutuskan Bahwa Cao Rui Harus
Mengantikan Dirinya Suatu Hari Nanti. Dia Pun Segera Memberi
Gelar Pangeran Ping Yuan Kepada Cao Rui.
Pada Saat Itu Tiba-Tiba Jendral Penguasa Timur Cao Xiu Tiba
Dan Menanyakan Kesehatan Kaisar. Dia Segera Diantar Untuk
Menemui Kaisar.
Ketika Dia Masuk, Cao Pi Berkata Padanya, "Kau Dan Ke3
Orang Ini Adalah Pilar Dan Pondasi Dari Negara. Jika Kalian
Mau Mendukung Anakku, Aku Dapat Menutup Mataku Dengan
Damai."
Ini Adalah Kata-Kata Terakhir Dari Cao Pi. Air Mata Mengalir
Dari Sudut Matanya, Dan Dia Pun Menghembuskan Napasnya
Yang Terakhir. Dia Berusia 40 Tahun Dan Telah 7 Tahun
Memerintah Ketika Dia Meninggal (Tahun 2 2 9 M).
Hal Ini Sangat Menakutkan Cao Rui Dan Dia Segera Menjadi
Pucat. Segera Dia Memanggil Para Pejabat Untuk
Membicarakan Hal Ini.
"Menteri Tinggi Fei Yi, Guo Youzhi Dan Dong Yun Adalah
Menteri2 Jujur, Mereka Sangat Setia Dalam Pengabdian
Mereka. Oleh Karena Itu Menurut Pendapat Hamba, Yang Mulia
Harus Berkonsultasi Pada Mereka Untuk Setiap Urusan Didalam
Istana Baik Yang Besar Maupun Kecil Sebelum Mengambil
Tindakan Apapun. Yang Mulia Akan Mendapatkan Keuntungan
Besar Dengan Membuat Kesalahan Dikoreksi."
"Aku Akan Membantu Jendral Zhao !" Teriak Deng Zhi Tanpa
Ragu Sedikitpun, "Aku Mungkin Tidak Terlalu Banyak Berguna,
Tetapi Aku Akan Membantu Untuk Menghancurkan Musuh."
Yang Berbicara Adalah Anak Dari Xiahou Yuan, Xiahou Mao. Dia
Pada Dasarnya Adalah Seorang Yang Tidak Perduli Dan Juga
Sangat Menyedihkan. Ketika Muda Dia Telah Diadopsi Oleh
Xiahou Dun. Ketika Xiahou Yuan Terbunuh Oleh Huang Zhong,
Cao-Cao Tergerak Dan Menikahkan Xiahou Mao Dengan Salah
Satu Putrinya Yaitu Putri Cao Qing He. Sehinnga Sejak Saat Itu
Dia Menjadi Menantu Kaisar Dan Dia Mendapat Perlakukan
Berbeda Dikalangan Istana. Walaupun Dia Mendapatkan
Jabatan Militer, Tetapi Dia Tidak Pernah Ditugaskan Memimpin
Pasukan. Tetapi Karena Dia Telah Meminta Penugasan Untuk
Menghalau Pasukan Shu Maka Dia Diangkat Menjadi Komandan
Utama Dari Seluruh Pasukan Barat Dan Dia Telah Siap Untuk
Mengerakkan Pasukan.
"Aku Pikir Kita Tidak Perlu Takut Pada Pemuda Ini. Dia Tidak
Pantas Kita Bicarakan. Kita Pasti Akan Menangkapnya Hari Ini."
"Hal Itu Mudah Untuk Diatur. Pasukanmu Ada Disini Dan Kita
Daapt Mencampurnya Dengan Beberapa Jendralku Dan
Pasukannya Yang Akan Menyamar Sebagai Pasukan Wei Dan
Kau Bantu Mereka Masuk Kedalam Kota. Mereka Akan
Bersembunyi Dikediaman Xiahou Mao Dan Bersama Yang Ling
Membuka Gerbang Kota Dimalam Hari. Pasukanku Akan Masuk
Dan Kau Akan Berjasa."
bagian 70
Segera Guan Xing Tiba Juga Dan Naik Keatas Kuda Yue Ji Dan
Dia Ikut Bertempur Dengan Kawanduanya Itu.
Cao Zhen Sangat Sedih Dan Kecewa Atas Kekalahannya Ini Dan
Juga Kehilangan Jenderal-Jenderalnya. Dia Segera Mengirim
Berita Kemalangan Ini Keibu Kota Dan Memohon Agar Kaisar
Wei Segera Mengirimkan Pasukan Bantuan.
Ini Adalah Berita Baik Dan Utusan Itu Segera Diberikan Hadiah.
Tetapi Berikutnya Datang Berita Mengenai Cao Rui Yang
Memimpin Pasukannya Ke Chang An Dan Dia Telah Memanggil
Sima Yi Kembali. Ini Adalah Berita Buruk Yang Membuat Zhuge
Liang Sangat Bersedih Dan Sangat Cemas.
"Jika Masalah Ini Belum Dimulai, Maka Tidak Ada Orang Lain
Yang Perlu Diberitahukan Lagi. Karena Jika Yang Lain
Mengetahui Maka Rencana Ini Jadi Tidak Berguna."
Dia Memiliki 2 Orang Putra, Yang Tertua Bernama Sima Shi Dan
Yang Muda Bernama Sima Zhao, Mereka Berdua Sangat Pandai
Dan Penuh Ambisi. Kedua -Duanya Adalah Ahli Strategi Perang.
Suatu Hari Mereka Datang Ketika Ayahnya Tampak Sangat
Murung Dan Sima Shi Menanyakan Karena nya Pada Sang
Ayah.
Selain Mengirim Zhang He, Cao Rui Juga Menunjuk Xin Pi Dan
Sun Li Untuk Membantu Cao Zhen. Xin Pi Dan Sun Li Memimpin
50.000 Prajurit.
"Karena Sima Yi Ini Bukanlah Lawan Yang Enteng Dan Dia Juga
Membawa Zhang He Sebagai Pemimpin Pasukannya.Aku
Khawatir Kau Bukanlah Lawan Yang Sepadan Untuknya."
Lalu Dia Memanggil Gao Xiang Dan Berkata, "Di Timur Laut Jie
Ting Ada Kota Bernama Liliu Dan Didekat Tempat Ini Ada
Daerah Perbukitan. Disana Kau Harus Berkemah Dan Membuat
Pertahanan. Aku Akan Memberikan 10.000 Prajurit Untuk Tugas
Ini. Jika Jieting Terancam Kau Harus Membantu Ma Xu Dan
Wang Ping."
Setelah Gao Xiang Pergi, Zhuge Liang Kembali Berpikir Bahwa
Gao Xiang Tidak Akan Mampu Melawan Zhang He, Dan Dia
Berpikir Untuk Menambah Kekuatan Agar Jieting Aman.
Akhirnya Dia Memanggil Wei Yan Dan Memintanya Memimpin
Pasukan Disebelah Barat Jie Ting Dan Berkemah Disana.
Tetapi Wei Yan Berpikir Ini Bukan Tugas Yang Pantas Untuknya
Dan Berkata, "Sebagai Pemimpin Pasukan, Aku Harus Yang
Pertama Berhadapan Dengan Musuh. Kenapa Kau Dikirim
Ketempat Dimana Aku Tidak Melakukan Apapun ?"
Wei Yan Puas Mendengar Jawaban Ini Dan Dia Segera Pergi
Melaksanakan Tugasnya.
Zhao Yue Dan Deng Zhi Menerima Perintah Itu Dan Mereka
Segera Berangkat.
"Kau Melihat Hal Ini Seperti Anak Kecil Saja. Seni Berperang
Mengatakan Bahwa Dia Yang Dapat Melihat Kebawah Dari
Posisi Yang Lebih Tinggi Akan Dapat Menduga Gerakan Musuh
Dengan Lebih Mudah. Jika Mereka Tiba Ditempat Ini Maka Aku
Akan Memastikan Bahwa Tidak Akan Ada Satu Orangpun Yang
Kembali Lagi." Jawab Ma Xu Sambil Tertawa.
Kata Sima Yi, "Jika Ada Pasukan Disana Maka Kau Janagan
Bergerak Lebih Jauh Lagi."
Setelah Beberapa Saat Sima Zhao Kembali Dan Berkata, "Jie
Ting Telah Dikuasai Oleh Shu."
"Mengapa Kau Putus Asa Seperti Itu Ayah ? Aku Pikir Jieting
Tidak Terlalu Sulit Untuk Direbut."
Shen Yi Dan Shen Dan Segera Keluar Dari Kemah Itu Dan
Menyerang Wei Yan Dan Wang Ping. Akhirnya Mereka Terpaksa
Mundur Ke Liliu.
Guo Huai Sangat Terkejut Dan Dalam Hati Dia Berkata, "Dia
Terlalu Pandai Untukku."
Akhirnya Guo Huai Masuk Kedalam Kota Itu Dan Dia Segera
Menemui Sima Yi Untuk Memberi Selamat Sebagai Tanda
Penghormatan Bagi Kesuksesan Lawannya Itu.
Hal Ini Membuat Zhuge Liang Sangat Sedih Dan Dia Menarik
Napas Panjang, "Seluruh Rencana Ini Telah Gagal Dan Ini
Adalah Kesalahanku."
bagian 71
"Tetapi Jika Aku Berada Diposisi Sima Yi, Aku Tidak Akan
Mundur." Kata Zhuge Liang Tersenyum Mengetahui Bahwa Dia
Sudah Menemukan Kelemahan Sima Yi.
Dia Memberikan Perintah Bahwa Seluruh Penduduk Boleh
Mengikuti Pasukan Menuju Hanzhong Karena Sima Yi Pasti
Akan Kembali.
Pada Saat Ini Cao Zhen Mendengar Pasukan Shu Telah Mundur
Dan Dipun Mengejar Mereka. Tetapi Pd Tempat-Tempat
Tertentu Dia Selalu Mendapatkan Perlawanan Sengit Dari
Pasukan Ma Dai Dan Jiang Wei. Bukit-Bukit Dan Lembah2
Tampaknya Selalu Dipenuhi Pasukan Shu Sehingga Cao Zhen
Menjadi Waspada. Kemudian Chen Zao, Pemimpin Pasukannya
Terbunuh Oleh Ma Dai Dan Prajuritduanya Menjadi Panik.
Pasukan Shu Bergerak Terus Secepatnya Siang Dan Malam
Untuk Kembali Ke Hanzhong.
Cao Zhen Dan Guo Huai Mengambil Sendiri Semua Jasa Atas
Pembebasan 3 Kota Yaitu Nanan, Tianshui Dan Anding.
Tetapi Semua Ini Kemudian Ditolak Oleh Zhao Yue Dan Dia
Berkata, "Seluruh Pasukan Tidak Menyelesaikan Apapun Dan
Ini Juga Adalah Salah Kami. Aturan Mengenai Hadiah Dan
Hukuman Harus Dijalankan Dengan Benar. Aku Mohon Agar
Semua Benda Ini Disimpan Kembali Sampai Tiba Musim Dingin
Dimana Dapat Dibagikan Keseluruh Pasukan."
"Ketika Kaisar Pertama Masih Hidup Dia Tidak Pernah Berhenti
Memuji Kebajikan Zhao Yue. Kaisar Pertama Sungguh Benar
Dalam Hal Ini." Kata Zhuge Liang.
"Kenapa Perdana Menteri Meminta Hal Seperti Ini ?" Tanya Liu
Chan Kepada Para Pembantunya, "Kalah Dan Menang Adalah
Urusan Biasa Dalam Peperangan."
"Aku Telah Bersiap Untuk Hal Itu. Aku Yakin Zhuge Liang Akan
Mencontoh Han Xin Yang Diam-Diam Menyebrang Sungai Untuk
Menuju Chencang. Aku Merekomendasikan Seseorang Untuk
Menjaga Tempat Itu Dengan Membangun Benteng Dan
Memastikan Bahwa Tempat Itu Akan Aman. Dia Memiliki Tubuh
Besar Dan Kuat, Seorang Pemanah Terbaik Di Wei Dan Juga
Ahli Strategi. Dia Akan Dapat Menahan Serangan Shu."
Kaisar Wei Setuju Dan Dia Mengeluarkan Titah Agar Hao Zhao
Diangkat Menjadi Jendral Penjaga Barat Dan Mengirimnya
Sebagai Komandan Di Chencang.
"Kau Dan Jia Kui Kuperintahkan Untuk Pergi Dan Menolong Cao
Xiu." Kata Kaisar Wei.
Tetapi Para Pejabat Yang Lain Mencegah Hal Itu Dan Memohon
Ampunan Bagi Jia Kui Dengan Berkata, "Sebelum Ekspedisi
Dimulai, Membunuh Jendral Sendiri Akan Membawa Petaka.
Kami Mohon Komandan Menangguhkan Hukuman Ini Sampai
Ekspedisi Berakhir."
Dan Hukuman Atas Jia Kui Pun Ditangguhkan. Tetapi Dia Tidak
Ditugaskan Dalam Ekspedisi Kali Ini Dan Pasukannya Hanya
Ditempatkan Sebagai Pasukan Cadangan. Cao Xiu Sendiri
Berserta Pasukannya Menuju Perbatasan Timur.
Zhou Fang Menjawab ,"Shi Ding, Ini Adalah Tempat Yang Cocok
Untuk Berkemah."
Cao Xiu Mulai Khawatir Dan Dia Berkata, "Zhou Fang Berkata
Bahwa Tidak Ada Pasukan Disini. Kenapa Sekarang Ada
Pekemahan Wu ?"
Pada Saat Itu Adalah Musim Gugur Tahun Ke 6 Masa Jian Xin
(Tahun 2 2 9 M) Ketika Pasukan Wei Dikalahkan Oleh Lu Xu
Dari Wu. Cao Xiu Sangat Kecewa Dan Akhirnya Dia Jatuh Sakit
Kemudian Meninggal Tidak Berapa Lama Kemudian Di Luo
Yang, Dia Meninggal Di Usia 5 2 Tahun. Sesuai Titah Cao Rui,
Kaisar Wei, Jasad Cao Xiu Dimakamkan Dengan Tradisi
Kekaisaran.
Kemudian Sima Yi Membawa Pasukan Kembali Ke Luo Yang.
Mereka Sulit Percaya Ramalan Ini Tetapi Belum Juga Pesta Itu
Berakhir, Kedua Anak Zhao Yue Yaitu Zhao Tong Dan Zhao
Guang Datang Dan Menemui Zhuge Liang.
Zhuge Liang Yang Sangat Terkejut Kemudian Menjatuhkan
Cangkir Araknya Dan Menangis, "Aku Tahu Pasti Zhao Yue
Telah Meninggal !"
Berita Ini Segera Sampai Ke Luo Yang Dan Kaisar Wei Segera
Memanggil Seluruh Pejabatnya Termasuk Sima Yi.
Tetapi Zhuge Liang Berkata, "Di Utara Chencang Ada Jie Ting,
Aku Harus Mendapatkan Kota Ini Sebelum Dapat Bergerak
Lebih Maju."
Kemudian Dia Berteriak, "Hao Zhao, Ini Aku Jin Xiang, Kawan
Lamamu. Aku Datang Untuk Bertemu Denganmu !!!"
Kemduian Hao Zhao Meminta Agar Jin Xiang Pergi, Jin Xiang
Berusaha Untuk Membuka Pembicaraan Tetapi Hao Zhao
Meninggalkan Dirinya Dan Segera Pasukan Wei Memaksa Jin
Xiang Untuk Kembali Kekudanya Dan Pergi. Ketika Dia Pergi,
Dia Melihat Bahwa Sahabatnya Memandang Kepergiannya Dari
Atas Menara Penjaga.
Dia Kemudian Berkata Pada Hao Zhao, "Sahabat Dan
Saudaraku, Mengapa Persahabatan Kita Begitu Tipis ?"
"Cobalah Lagi Dan Kali Ini Langsung Katakan Apa Yang Ingin
Kau Katakan." Kata Zhuge Liang.
Zhuge Liang Setuju Dan Dia Mengirim Wang Ping Serta Liao
Hua Untuk Menjaga Jalan Menuju Jie Ting. Wei Yan
Diperintahkan Untuk Mengawasi Chencang Dan Kemudian
Pasukan Besar Shu Segera Menuju Qishan Melalui Lembah Xie.
Kemudian Dia Memanggil Fei Yao Dan Dia Berkata, "Aku Baru
Saja Menerima Surat Dari Jiang Wei Yang Memiliki Sebuah
Siasat Untuk Menangkap Zhuge Liang."
Tetapi Fei Yao Berkata, "Zhuge Liang Sangat Licik Dan Juga
Jiang Wei Sangat Pandai. Mungkin Saja Zhuge Liang Telah
Merencanakan Semua Ini Dan Mengirim Orang Ini Untk
Menjebak Kita."
"Tetapi Jiang Wei Memang Benar-Benar Orang Dari Wei. Dia
Terpaksa Untuk Meyerah, Mengapa Kau Ragu ?"
Fei Yao Berkuda Keluar Dan Begitu Melihat Zhuge Liang Dalam
Hatinya Dia Senang.
Fei Yao Tidak Dapat Melakukan Apapun Lagi Dan Segera Kabur
Menyelamatkan Diri. Ketika Dia Melewati Bukit Curam Dia
Melihat Ada Pasukan Kecil Yang Dipimpin Oleh Jiang Wei.
Fei Yao Mulai Memaki-Maki, "Orang Tidak Setia !!! Aku Telah
Jatuh Kedalam Rencana Busukmu !!!"
Jiang Wei Berkata, "Kau Adalah Korban Yang Salah. Kami Ingin
Menangkap Cao Zhen Bukan Dirimu. Tetapi Kau Akan
Dimaafkan Jika Menyerah."
Fei Yao Kemudian Berusaha Lari Menuju Daerah Hutan Tetapi
Kemudian Daerah Itu Terbakar Dan Terkepung Api. Kemudian
Dia Merasa Sudah Tida Ada Lagi Harapan Untuk Kabur Dan
Juga Pasukan Jiang Wei Yang Mengejar Sudah Berada
Dibelakangnya. Maka Dia Mengeluarkan Pedangnya Dan
Menebas Lehernya Sendiri.
Cao Rui Sangat Senang Mendengar Hal Ini Tetapi Dia Berkata, "
Aku Masih Heran, Jika Kau Telah Memperhitungkan Hal Ini
Sebelumnya, Mengapa Kau Tidak Memimpin Pasukanmu Untuk
Mencegah Hal Ini Terjadi ?"
"Ini Bukan Karena Aku Tidak Mau Mengemban Tugas Ini, Tetapi
Aku Harus Menempatkan Pasukanku Ditimur Untuk Berjaga-
Jaga Dari Lu Xun. Sun Quan Akan Mengangkat Dirinya Menjadi
Kaisar Tidak Lama Lagi. Jika Dia Benar-Benar Melakukan Hal
Itu Maka Dia Akan Khawatir Yang Mulia Menyerangnya, Jadi Dia
Akan Menyerang Kita Terlebih Dahulu. Aku Akan Siap Untuk
Mempertahankan Perbatasan Kita Jika Itu Terjadi."
Sima Yi Lalu Menyertai Han Jin Keluar Dari Kota Dan Berkata,
"Aku Memberikan Kesempatan Baik Kepada Cao Zhen Untuk
Mendapatkan Jasa Besar, Tetapi Janagan Katakan Padanya
Bahwa Saran Ini Berasal Dari Diriku. Katakan Padanya Bahwa
Bertahan Adalah Yang Terbaik, Mengejar Musuh Harus
Dilakukan Dengan Sangat Hati-Hati Dan Janagan Mengirim
Pemimpin Yang Ceroboh Untuk Mengejar Musuh."
Han Ji Setuju Dan Dia Segera Berangkat.
"Tetapi Apa Maksud Dari Ide Ini ?" Tanya Cao Zhen.
"Aku Pikir Ini Adalah Rencana Yang Sempurna." Kata Cao Zhen.
"Apa Yang Kalian Tahu Mengenai Sun Li Ini ?" Tanya Zhuge
Liang.
"Dia Adalah Seorang Yang Berani Dari Wei, Suatu Waktu Dia
Pernah Berburu Bersama Kaisar Wei Di Sebuah Bukit Dan Tiba-
Tiba Harimau Muncul Didepan Kereta Kuda Kaisar. Dia Segera
Turun Dari Atas Kudanya Dan Membunuh Harimau Itu Dengan
Pedangnya. Dia Kemudian Dianugerahkan Jabatan Komandan
Dan Merupakan Sahabat Dekat Cao Zhen."
"Apakah Kau Membawa Pesan Dari Sima Yi ?" Tanya Cao Zhen.
Dia Segera Memanggil Wei Yan Dan Jiang Wei Dan Berkata,
"Bawalah 5.000 Prajurit Masing-Masing Dan Segera Menuju
Chen Cang. Jika Kalian Melihat Api Berkobar Maka Seranglah
Kota Itu Segera."
Setelah Itu Dia Memanggil Guan Xing Dan Zhang Bao Dan
Kepada Mereka Dia Memberikan Perintah Rahasia.
Guo Huai Berkata, "Hao Zhao Sedang Sakit Keras. Kau Lebih
Baik Pergi Dan Mengantikan Dia. Aku Akan Melaporkan Hal Ini
Keibu Kota Dan Meminta Mereka Untuk Mengirim
Penggantinya."
Akhirna Zhang He Pergi Dengan Membawa 3 .000 Prajurit
Untuk Mengantikan Posisi Hao Zhao.
Ketika Wei Yan Dan Jiang Wei Sampai Ditembok Kota, Mereka
Kebingungan Karena Tidak Menemukan Adanya Prajurit Yang
Berjaga. Tidak Ada Bendera Ataupun Panji Perang. Mereka
Menunda Penyerangan Mereka Karena Ragu. Kemudian Mereka
Mendengar Suara Berisik Dan Tiba-Tiba Prajurit Berlarian
Keatas Tembok Kota Dan Bendera Serta Panji-Panji Perang
Berkibaran. Kemudian Ada Seseorang Yang Sangat Mereka
Kenali Berdiri Disana.
"Aku Tidak Pantas Untuk Tugas Dan Posisi Terhormat Ini." Kata
Sima Yi.
Ketika Guo Huai Dan Sun Li Menemui Sima Yi, Dia Berkata,
"Apakah Kalian Sudah Bertempur Dengan Pasukan Shu ?"
"Zhuge Liang Jauh Lebih Baik Dari Dia." Jawab Sun Li.
Kata Sun Li, "Pasti Ada Siasat Dibalik Semua Ini. Kenapa
Mereka Bersiap Unutk Berperang Ditempat Terbuka Padahal
Mereka Telah Mrebut 2 Kota ? Kita Lebih Baik Mundur Sebelum
Jatuh Dalam Siasat Zhuge Liang."
Kedua Nya Segera Berangkat, Dai Ling Memimpin Dari Sisi Kiri
Dan Zhang He Dari Sisi Kanan. Mereka Mengambil Jalan
Setapak Dan Berhasil Sampai Dibelakang Posisi Pasukan Shu.
Ketika Malam Tiba Mereka Langsung Menuju Jalan Utama Dan
Bergerak Kearah Belakang Pasukan Shu. Kira-Kira 2 0 Li
Sebelum Sampai, Pasukan Wei Terhadang Oleh Banyak Sekali
Kereta-Kereta Bermuatan Jerami Kering Berada Dipinggir Jalan.
Pada Saat Yang Sama, Zhuge Liang Dari Atas Tempat Yang
Tinggi Berteriak, "Dai Ling Dan Zhang He, Dengarkan Kata-
Kataku ! Tuanmu Berpikir Bahwa Aku Pasti Akan Sibuk Untuk
Mengurusi Kedua Kota Yang Baru Kurebut Dan Tidak Berada
Dikemahku. Oleh Karena Itu Dia Mengirim Kalian Untuk
Menyerang Kemahku Dari Belakang. Kalian Baru Saja Masuk
Dalam Perangkapku Dan Karena Kalian Adalah Pemimpin Yang
Tidak Penting Maka Aku Tidak Akan Melukai Kalian. Sekarang
Turunlah Dari Atas Kuda Kalian Dan Menyerah !"
Zhuge Liang Dari Atas Puncak Bukit Melihat Zhang He Ini Dan
Dia Melihat Bahwa Zhang He Adalah Seorang Pendekar
Tangguh.
bagian 73
Fei Yi Lalu Berkata, "Jika Kau Menolak Hal Ini, Kau Telah
Menolak Keinginan Kaisar Dan Juga Menunjukan Rasa Tidak
Hormatmu. Lebih Baik Kau Terima Setidaknya Untuk Saat Ini."
"Jika Aku Pergi Dan Kalah Maka Aku Bersedia Untuk Dihukum."
Kata Zhang He.
"Baiklah Jika Beigtu, Kita Akan Membagi 2 Pasukan. Kau Harus
Bertempur Dengan Sebaikduanya. Aku Akan Mengikuti Dari
Belakang Dan Membantu Jika Memang Diperlukan. Esok Hari
Kau Harus Bergerak 1/ 2 Jalan Saja Dan Mengistirahatkan
Pasukanmu."
"Ada Hukum Militer Yang Mengatur Hal Ini." Jawab Wang Ping.
Ketika Mereka Telah Pergi, Jiang Wei Dan Liao Hua Dipanggil
Dan Zhuge Liang Berkata, "Aku Akan Memberikan Kalian
Kantung Sutra Ini. Kalian Harus Bergerak Secara Rahasia
Menuju Pegunungan Didepan Kita. Ketika Kalian Melihat Bahwa
Pasukan Zhang Yi Dan Wang Ping Sudah Terdesak, Maka
Bukalah Bungkus Sutra Ini Dan Kau Akan Menemukan Rencana
Pelarian."
Pada Saat Itu Adalah Bulan Ke 6 Dan Cuaca Sangat Panas. Para
Prajurit Sangat Kelelahan. Ketika Mereka Telah Bergerak
Sejauh 2 0 Li, Prajurit Dan Kuda-Kudanya Mulai Kelelahan Dan
Sudah Hampir Tidak Dapat Bergerak. Kemudian Zhuge Liang
Yang Mengamati Jalannya Pertempuran Dari Atas Bukit
Memberikan Signal Pada Guan Xing Untuk Menyerang. Ma
Zheng ,Zhang Ni, Hu Ban Dan Wu Yi Semua Memimpin Pasukan
Mereka Untuk Menyerang. Zhang He Dan Dai Ling Bertempur
Dengan Baik, Hanya Karena Mereka Merasa Tidak Dapat
Menemubus Pasukan Musuh Maka Mereka Mundur.
"Orang Ini Muncul Seperti Dewa Dan Pergi Bagaikan Angin. Dia
Terlalu Tangguh Untuk Diriku." Kata Sima Yi Sambil Menyesali
Diri.
"Tidak Ada Hal Seperti Itu. Shu Terlalu Sulit Untuk Diserang.
Akan Merupakan Penghamburan Sumber Daya Jika Menyerang
Shu." Kata Liu Ye.
"Tetapi Ada Jalan Lain Menuju Chang An, Mengapa Kita Harus
Selalu Merebut Qishan ?" Tanya Mereka.
"5 Hari Ini Mereka Tidak Mengejar Kita, Itu Karena Mereka
Berpikir Bahwa Kita Meninggalkan Pasukan Penyergap Oleh
Karena Itu Mereka Membiarkan Kita Pergi. Tetapi Setelah Kita
Pergi, Mereka Akan Mencoba Merebut Qishan."
"Kenapa Kau Ragu ? Aku Pikir Zhuge Liang Pasti Akan Melewati
Kedua Lembah Di Barat Dimana Kau Dan Aku Harus Menjaga
Pintu Keluarnya. Aku Memperkirakan Mereka Akan Tiba Dalam
Waktu 10 Hari Dan Jika Mereka Tidak Tiba Maka Aku Akan
Kekemahmu Dan Menuliskan Kesalahanku Ini Dimukaku
Sendiri." Kata Sima Yi.
Sekarang Wei Yan, Zhang Ni, Chen Shi Dan Du Qiong Berserta
2 0.000 Prajurit Memasuki Lembah Gu. Ketika Mereka Sedang
Bergerak, Penasehat Deng Zhi Tiba.
Chen Shi Dan Wei Yan Yang Telah Mengkritik Strategi Zhuge
Liang Sekarang Tidak Lagi Meragukannya. Mereka Menyesali
Tindakan Mereka Itu.
Kata Dia, "Wei Yan Telah Berulang Kali Membantah Dan Tidak
Mengikuti Perintahku. Walaupun Begitu Aku Menghargai
Keberanian Dan Ketangguhannya. Tetapi Dia Akan Membawa
Petaka Untuk Kita Suatu Hari Nanti."
Setelah Ke 4 Jendral Ini Pergi, Guan Xing Dan Liao Hua Juga
Diberikan Perintah Rahasia.
Cao Zhen Yang Tidak Percaya Pasukan Shu Akan Datang Tidak
Mempersiapkan Perkemahannya Dan Menyebabkan Prajuritnya
Tidak Waspada. Dia Hanya Berpikir Bagaimana Melewati 10
Hari Dimana Dia Akan Mentertawakan Sima Yi Saat Itu.
Seluruh Kaki Bukit Telah Dikepung Dan Dari Atas Bukit Ada
Yang Berteriak, "Turunlah Dari Kudamu Dan Menyerah !!!"
Lebih Dari 1/ 2 Pasukannya Menyerah Tetapi Qin Liang Tidak
Mau Menyerah Dan Dia Bertempur, Akhirnya Dia Terbunuh Oleh
Liao Hua.
"Tetapi Tidak Ada Satu Prajurit Shu Pun Didekat Sini." Kata Cao
Zhen Pada Utusan Itu.
"Bagaimana Kau Tahu Aku Dalam Bahaya ?" Tanya Cao Zhen.
Zhuge Liang Menghukum Mati Chen Shi Dan Dia Segera Dibawa
Keluar Oleh Para Algojo Dan Kemudian Kepalanya Dibawa
Masuk Untuk Diperlihatkan. Zhuge Liang Mengampunni Wei Yan
Karena Meningat Jasa-Jasanya Pada Shu Tetapi Jabatannya
Dicopot Dan Diberikan Hukuman Administratif.
Setelah Utusan Itu Pergi, Zhuge Liang Berkata, "Cao Zhen Pasti
Telah Meninggal !"
Sima Yi Yang Melihat Hal Ini Lalu Berkata, "Ini Adalah Formasi
7 Bintang Utara Didalam Pa Gua, Mereka Telah Terkepung !"
Pasukan Wei Yang Berada Didalam Formasi Terus Mencari Jalan
Tetapi Mereka Makin Bingung Dan Panik Ditamabah Lagi Bunyi
Genderang Perang Yang Bertabuhan Dan Juga Teriakan Prajurit
Shu. Akhirnya Setelah Beberapa Saat Seluruh Jendral Wei
Berhasil Ditangkap Hidup-Hidup.
"Jika Begitu Apa Yang Harus Aku Lakukan ?" Tanya Liu Chan
Kepada Para Kasim.
bagian 74
Cao Rui Membaca Surat Yang Di Tulis Lu Xun Untuk Sun Quan
Dan Berkata Dengan Penuh Kekaguman,"Lu Xun Ini Memang
Benar-Benar Hebat !!!"
Utusan Tadi Kemudian Dimasukan Dalam Penjara Dan Liu Shao
Diperintahkan Unutk Menjaga Pasukan Baris Belakang Untuk
Menghalau Pasukan Sun Quan.
Kemudian Salah Satu Anak Sima Yi, Sima Shi Pergi Menemui
Ayahna Dan Berkata," Prajurit-Prajurit Shu Ini Sudah
Mengambil Banyak Sekali Beras Kita Dan Sekarang Mereka
Berbaur Dengan Rakyat Qishan Dan Membangun Tanah
Pertanian Ditepi Sungai Wei. Hal Ini Akan Membawa Petaka
Untuk Kita. Mengapa Kau Tidak Menetapkan Waktu Dan
Mengajak Pasukan Zhuge Liang Untuk Bertempur Dalam Satu
Pertempuran Yang Menentukan ?"
Ketika Ma Dai Telah Pergi, Wei Yan Dipanggil Masuk Masuk Dan
Zhuge Liang Berkata Kepadanya, "Pergilan Kekemah Wei
Dengan 500 Prajurit Dan Tantanglah Mereka Berperang. Tujuan
Utamanya Adalah Untuk Menarik Sima Yi Keluar Dari
Bentengnya. Kau Tidak Akan Dapat Menang Melawannya, Jadi
Kau Mundurlah Dan Dia Akan Mengejarmu. Kau Harus Menuju
Bendera 7 Bintang Di Siang Hari Dan 7 Lentera Dimalam Hari.
Dengan Begitu Kau Akan Menariknya Menuju Lembah Shang
Fang. Disana Aku Memiliki Rencana Untuk Mengalahkannya."
Dari Atas Bukit Zhuge Liang Melihat Pasukan Wei Bergerak Dan
Setiap Divisnya Membawa 3 .000 - 5.000 Prajurit. Dia
Memperhatikan Seksama Seluruh Front Pasukan Wei. Dia
Menduga Bahwa Tujuan Utama Mereka Adalah Kemah Qishan.
"Sima Yi !!! Berhenti Kau !!!" Teriak Wei Yan Ketika Dia
Mendekat.
Ketika Dia Berkata Seperti Itu Dan Tiba-Tiba Dari Sisi Bukit
Muncul Banyak Pasukan Dan Mulai Membakar Jerami2 Dan
Segera Mulut Lembah Itu Tertutup Api Dan Juga Asap Tebal.
Pasukan Wei Berusaha Keluar Dari Tempat Itu Tetapi Tidak Ada
Jalan Menuju Sisi Bukit. Kemudian Panah-Panah Api
Berterbangan Dan Bahan Peledak Yang Telah Ditanam Didasar
Lembah Mengetarkan Seluruh Lembah Shang Fang. Kebakaran
Dan Api Besar Meninggi Sampai Kelangit. Angin Kencang
Menambah Besar Kobaran Api Dan Seluruh Lembah Itu Telah
Menjadi Kompor Besar Yang Menyala.
"Ini Adalah Pertanda Langit, Kita Harus Pergi Sekarang ." Teriak
Sima Yi Kepada Seluruh Pasukannya.
"Aku Tahu. Aku Sangat Tahu Hal Itu Tetapi Beban Berat Yang
Ditaruh Diatas Pundakku Ini Harus Kujalankan Dengan Sebaik-
Baiknya Dan Aku Khawatir Tidak Ada Orang Lain Yang
Melakukannya Dengan Sungguh-Sungguh Seperti Yang
Kulakukan." Jawab Zhuge Liang Dengan Berlinang Air Mata.
Ketika Berita Mengenai Hal Ini Sampai Pada Zhuge Liang, Dia
Berkata, "Ini Adalah Jalan Satu-Satunya Bagi Sima Yi Untuk
Menenangkan Pasukannya."
Pada Saat Itu Fei Yi Datang Dari Cheng Du. Dia Segera
Menemui Zhuge Liang Yang Menanyakan Padanya Alasan
Kedatangannya.
"Jika Memang Begitu Apakah Yang Dapat Kau Lakukan ?" Tanya
Jiang Wei.
Tetapi Sun Qiao Salah Satu Jendral Berkata, "Kau Tidak Boleh
Melalukan Itu Terhadap Wali Kekaisaran, Dia Sedang
Menjalankan Tugas Negara."
"Aku Rasa Ini Adalah Hal Yang Terbaik Yang Bisa Kita
Lakukan." Jawab Lu Zhu.
"Menurutmu Bagaimana Hasil Akhir Dari Hal Ini ?" Tanya Xin
Chang.
Xin Xiang Yang Menjawab, "Kau Tahu Apa Yang Seorang Pria
Sejati Harus Lakukan. Ketika Seseorang Berada Dalam
Kesulitan Sekalipun Dia Harus Tetap Pada Prinsip Kebajikan
Dan Kesetiaan. Menjadi Salah Satu Orang Cao Shuang Lalu
Menikmati Kejayaan Dan Kekayaan Dimasa Yang Jaya
Kemudian Meninggalkan Dia Disaat2 Yang Sulit Adalah
Kejahatan Terbesar Dan Mereka Yang Melakukan Itu Tidak
Pantas Disebut Manusia Sejati."
Kata-Kata Ini Menyakinkan Xin Chang Apa Yang Harus
Dilakukannya. Segera Dia Mengepak Barangduanya Dan
Bertemu Dengan Lu Zu Lalu Kemudian Bersama Dengan 2 0
Penunggan Kuda Mereka Segera Pergi Meninggalkan Kota.
Kata Sima Yi, "Kau Cukup Bersahabat Dengan Cao Shuang Oleh
Karena Itu Kau Adalah Orang Yang Tepat Untuk Tugas Ini.
Katakan Padanya Bahwa Jiang Ji Dan Aku Hanya Menginginkan
Untuk Mengambil Kekuasaan Militer Dan Minta Dia Menemuiki
Di Sungai Luo."
Kedua Utusan Itu Xu Yun Dan Chen Tai Meminta Agar Cao
Shuang Menyerahkan Stempel Jabatannya Kepada Sima Yi Dan
Mereka Pun Membawanya.
bagian 75
Hal Ini Membuat Mereka Sedikit Lega Dan Cao Shuang Berkata,
"Hidup Kita Aman Ditangan Sima Yi."
Xin Chang Menarik Napas Dan Berkata, "Jika Saja Aku Tidak
Mendengarkan Nasihat Adikku, Maka Aku Telah Berada Dijalan
Yang Salah Dan Mati."
"Yang Satu Bernama Zhong Hui, Dia Berasal Dari Chang Sha.
Dia Adalah Putra Dari Wali Kekaisaran Zhong Yao. Ketika Dia
Masih Anak-Anak, Dia Telah Menunjukan Keberanian Dan
Kepintaranna. Ayahnya Biasa Mengajak Dia Dan Kakaknya,
Zhong Yu Keistana. Zhong Hui Berusia 7 Tahun Dan Kakaknya
Berusia 1 Tahun Lebih Tua. Kaisar Pi Suatu Kali Memperhatikan
Bahwa Kakaknya Berkeringat Dan Menanyakan Kenapa. Zhong
Yu Berkata, "Setiap Kali Aku Ketakutan Maka Keringat Itu Akan
Keluar". Kemudian Kaisar Pi Bertanya Pada Zhong Hui, "Kau
Tidak Tampak Ketakutan." Dan Zhong Hui Menjawab ,"Aku
Sungguh Sangat Takut Sampai Keringatpun Tidak Dapat
Keluar." Kaisar Sangat Tertarik Atas Kemapunan Luar Biasa
Anak Ini. Zhong Hui Kemudian Mempelajari Kitab Perang Dan
Buku-Buku Dan Menjadi Seorang Ahli Strategi Yang Handal. Dia
Memperoleh Perhatian Sima Yi Dan Jiang Ji. Zhong Hui
Sekarang Menjadi Sekertaris Utama Sima Yi."
Saat Ini Chen Tai Tahu Bahwa Li Xin Telah Lolos Dan Dia
Berkata Pada Guo Huai," Sekarang Orang Ini Telah Lolos Dan
Dia Pasti Memberitahukan Pada Jiang Wei Mengenai Bahaya Ini
Dan Jiang Wei Pasti Akan Menyimpulkan Bahwa Usaha Kita
Terkonsentrasi Pada Qushan Dan Dia Akan Menyerang Kita Dari
Belakang. Oleh Karena Itu Aku Usulkan Agar Kau Pergi Menuju
Sungai Yao Dan Menghentikan Jalur Persediaan Sungai Musuh
Kita Sementara Aku Akan Pergi Menuju Bukit Kepala Kerbau
Dan Menghancurkan Mereka. Mereka Akan Segera Mundur
Begitu Mengetahui Adanya Ancaman Terhadap Jalur Persediaan
Mereka."
Dia Juga Mengirimkan Surat Kepada Shu Agar Jiang Wei Mau
Menyerang Wei Dari Utara Dan Berjanji Bahwa Kekaisaran Akan
Dibagi Menjadi 2 Setelah Mereka Merebutnya.
"Ini Adalah Pelangi Putih Dan Ini Adalah Pertanda Buruk Bagi
Pasukan. Aku Mohon Padamu, Tuan Perdana Menteri Agar
Kembali Dan Tidak Menyerang Wei." Kata Jiang Yan.
Ada Seseorang Yang Bernaam Sun Jun, Anak Dari Sun Gong
Dan Cucu Dari Sun Jing Yang Merupakan Adik Dari Sun Jian.
Sun Quan Sangat Menyukainya Dan Dalam Masa
Pemerintahnnya Mengangkatnya Sebagai Komandan Pasukan
Penjaga Istana. Sun Jun Sangat Marah Setelah Dia Digantikan
Oleh Zhang Yue Dan Zhu En, 2 Orang Bawahan Zhuge Ke.
"Tetapi Kita Harus Ingat Siapakah Ayah Sima Zhao Ini, Dia
Tidak Mungkin Seorang Amatiran. Dan Pasti Dia Telah Menduga
Akan Adanya Jebakan, Dia Pasti Akan Menahan Pasukannya.
Sekarang Pasukan Wei Sudah Sering Memotong Jalur Suplai
Kita Berulang Kali. Mari Kita Lakukan Hal Yang Sama Pada
Mereka Dan Setelah Itu Kita Akan Dapat Membunuh Xu Zi Ini."
Kata Jiang Wei.
Pada Saat Itu Berita Mengenai Posisi Sima Zhao Yang Kritis
Terdengar Oleh Guo Huai Yang Segera Mengumpulkan Prajurit
Untuk Pergi Menyelematkannya.
Guo Huai Melihat Bahwa Usul Ini Sangat Bagik Dan Dia
Memerintahkan Chen Tai Untuk Membawa 5.000 Prajurit Dan
Pergi Menuju Kemah Raja Qiang. Ketika Chen Tai Tiba Dikemah
Raja Qiang, Dia Membuang Semua Pakaian Perangnya Dan
Masuk Serta Menangis Seolah-Olah Dia Sangat Putus Asa.
Dia Berkata, "Guo Huai Membuat Dirinya Seperti Yang Paling
Berkuasa Dan Dia Mencoba Untuk Membunuhku. Oleh Karena
Itu Aku Datang Kepadamu Untuk Menawarkan Jasaku. Aku
Tahu Semua Rahasia Dari Pasukan Wei Dan Jika Kau Bersedia,
Malam Ini Juga Aku Akan Memimpinmu Menuju Kemah Mereka.
Aku Memiliki Kawan Dialam Kemah Untuk Membantu Dan Kau
Setelah Itu Dapat Menghancurkan Mereka."
bagian 76
"Apa Artinya Ini ? Apakah Ini Adalah Etika Yang Benar Untuk
Seorang Kaisar Menyambut Menterinya Ketika Dia Datang ?
Aku Harap Yang Mulia Mengingat Bahwa Yang Mulia Adalah
Putra Langit Dan Harus Bersikap Bijak Dengan Mendengarkan
Perkataan Para Menteri." Kata Sima Shi Sambil Tersenyum.
Ke3 Orang Itu Menghina Sima Shi Tanpa Henti, Bahkan Mereka
Masih Memaki-Maki Sepanjang Jalan Sampai Ditempat Eksekusi
Mereka.
Ibu Suri Menjawab, "Tetapi Dia Adalah Pamanku Dan Itu Tidak
Nyaman Bagi Diriku. Tetapi, Cao Mao, Raja Muda Gaogui
Adalah Cucu Dari Kaisar Pi.Dia Seorang Yang Tenang,
Bermartabat Dan Juga Sangat Hormat Pada Orang Lain. Aku
Rasa Dia Pantas Untuk Menjadi Kaisar."
Lalu Ada Seseorang Berkata, "Yang Mulia Ibu Suri Berkata
Benar, Cao Mao Pantas Diangkat Menjadi Kaisar !"
Kaisar Wei Yang Baru Adalah Cao Mao, Dia Adalah Cucu Dari
Kaisar Pi Dan Anak Dari Cao Lin, Pangeran Donghai. Ketika Cao
Mao Mendekati Ibu Kota, Seluruh Pejabat Menyambutnya
Digerbang Nanye Dimana Disana Tandu Kekaisaran Telah
Menunggunya. Dia Kemudian Segera Membalas Sambutan
Mereka.
Masa Pemerintahan Saat Itu Diubah Dari Masa Jia Ping Tahun
Ke 6 Menjadi Masa Zheng Yuan Tahun 1 (Tahun 2 54 M).
Amnesti Massal Diberlakukan. Jasa Dan Jabatan Diberikan Pada
Sima Shi Yang Menerima Lambang Kampak Emas Sehingga
Berhak Untuk Keluar Masuk Istana Tanpa Diumumkan
Namanya Dan Juga Berhak Membawa Senjata Kedalam Istana.
Banyak Juga Pejabat Lainnya Yang Mendapatkan Promosi.
Pada Saat Ini, Tanda Lahir Sima Shi Yang Berada Dibawah Mata
Kirinya Sering Terasa Sakit Dan Dia Memutuskan Agar Tanda
Lahir Itu (Tahi Lalat) Untuk Dihilangkan. Tabib Memeriksanya
Dan Kemudian Melakukan Bedah Kecil Dan Berkata Bahwa
Sima Shi Harus Beristirahat Sampai Dia Sembuh.
Wen Yang Saat Ini Berusia 18 Tahun Dia Tinggi Dan Sangat
Kekar. Dia Mengenakan Baju Zirah Lengkap Dan Membawa
Cemeti Besi Di Pinggangnya. Ketika Malam Tiba Maka
Merekapun Memulai Rencana Ini, Wen Yang Mengambil
Tombaknya Dan Dia Segera Nai Keatas Kudanya Dan Pergi.
Malam Itu Sima Shi Yang Telah Tiba Dikemahnya Dan Sekarang
Sedang Berbaring Ditendanya Merasakan Sakit Pada Bekas
Luka Operasinya Yang Ada Dibawah Matanya. Tendanya Saja
Dijaga Oleh Beberapa Ratus Pasukan Berbaju Zirah Lengkap.
Saat Itu Deng Ai Belum Tiba Disana Dengan Pasukannya.
Akhirnya Dia Bertemu Dengan Sima Shi Dan Berkata, "Wen Qin
Tidak Memiliki Niat Memberontak, Dia Dihasut Oleh Guanqiu
Jian. Jika Kau Mau Mengijinkan Aku Pergi Dan Berbicara
Padanya Maka Dia Akan Berkerja Untukmu."
Ketika Wen Qin Tiba Di Shouchun, Dia Melihat Bahwa Kota Itu
Telah Diduduki Pasukan Wei Dibawah Zhuge Dan, Dia Berusaha
Untuk Pergi Ke Xiangcheng Tetapi 3 Pasukan Dibawah Hu Zun,
Wang Ji Dan Deng Ai Mengejarnya Dan Menyerangnya. Dia
Merasa Bahwa Pasukannya Tidak Akan Mungkin Dapat Menahan
Serangan Ini, Akhirnya Dia Memutuskan Pergi Ke Wu Dan
Berkerja Pada Sun Jun.
Tidak Ada Yang Berani Lagi Membantah Jiang Wei Dan Dia
Sendiri Yang Memimpin Langsung Pasukannya. Akhirnya
100.000 Pasukan Shu Bergerak Dari Zhong Ti Ke Qi Shan.
Dia Berkesimpulan Dan Berkata Pada Chen Tai, " Jiang Wei
Pasti Tidak Berada Dikemahnya. Dia Pasti Sedang Dalam
Perjalanan Merebut Na Nan. Pasukan Di Kemah Shu Itu Pasti
Hanya Sebagai Pengalih Saja. Jadi Jendral Aku Sarankan Kau
Menyerang Pasukan Shu Di Qi Shan Ini. Jika Berhasil Maka Kita
Akan Memotong Jalan Mundur Jiang Wei Dan Aku Akan
Mencoba Untuk Mengambil Kembali Na Nan Dari Angan Musuh.
Aku Akan Pergi Melalui Jalur Gunung Wu Chang Dan Jika Musuh
Melihat Aku Disana Maka Mereka Akan Mencoba Mengambil
Shang Gui. Didekat Tempat Itu Ada Sebuah Lembah Bernama
Lembah Kelam, Tempat Itu Merupakan Tempat Yang Tepat
Untuk Pasukan Penyergap Dimana Aku Akan Menunggu Jiang
Wei Disana Untuk Menyerang Gunung Wu Chang."
bagian 78
Segera Chen Tai Tiba Dan Menyerang Jiang Wei. Jiang Wei Dan
Pasukannya Terkepung Dari Semua Arah. Dia Bertempur
Dengan Gagah Berani Tetapi Tidak Berhasil Menemukan Jalan
Keluar. Dia Dan Kudanya Sudah Sangat Kelelahan Ketika Zhang
Ni Yang Mengetahui Bahwa Pasukan Jiang Wei Terdesak Segera
Datang Membantunya. Zhang Ni Membuka Jalan Untuk Jiang
Wei, Tetapi Dalam Pertempuran Yagn Tidak Seimbang Itu
Zhang Ni Harus Mengorbankan Nyawanya Menahan Celah Bukit
Agar Pasukan Wei Tidak Dapat Mengejar Pasukan Shu.
Akhirnya Jiang Wei Dapat Juga Tiba Di Han Zhong.
Pada Saat Itu Nama Era Di Wei Baru Diganti Dari Tahun Ke 3
Masa Cheng Yuan Menjadi Tahun Ke 1 Masa Gan Lu. Sima Zhao
Menjadi Komandan Seluruh Pasukan Kekaisaran Dan
Kemanapun Dia Pergi Selalu Disertai Oleh 3 .000 Prajurit
Bersenjata Lengkap Ditambah 100 Pasukan Kavaleri. Seluruh
Kekuasaan Pemerintahan Berada Ditangannya Dan Semua
Permasalahan Harus Selalu Melalui Dirinya.
Jia Chong Bertemu Dengan Zhuge Dan Dan Meminta Dia Untuk
Mengatakan Pada Pasukannya Bahwa Perdana Menteri
Mengucapkan Terima Kasih Pada Mereka. Akhirnya Perjamuan
Besar Diadakan, Dan Ketika Jia Chong Dan Zhuge Dan Sudah
Terlena Oleh Arak Maka Jia Chong Mulai Bertanya Mengenai
Pandangan Zhuge Dan.
Jia Chong Tidak Berkata Apa-Apa Lagi Dan Dia Segera Kembali
Untuk Bertemu Dengan Sima Zhao.
Tetapi Zhuge Dan Telah Tahu Bahwa Hal Ini Adalah Jebakan
Dan Dia Kemudian Menginterogasi Utusan Itu Yang Mengatakan
Padanya Bahwa Yue Chen Mengetahui Semua Permasalahan
Ini.
Pada Saat Ini Sun Jun Telah Meninggal Dan Adiknya Sun Chen
Menjadi Perdana Menteri Di Wu. Sun Chen Adalah Orang Yang
Sangat Kejam Dan Emosional, Dia Telah Membunuh Banyak
Pejabat Dalam Jalannya Mendapatkan Kekuasaan. Beberapa
Diantara Pejabat Yang Dibunuhnya Adalah Jenddral Teng Yin,
Jendral Lu Ju Dan Menteri Wang Jun. Kaisar Wu, Sun Liang
Yang Walaupun Sangat Pandai Tetapi Sekarang Tidak Berdaya
Dalam Cengkaraman Kekuasaan Sun Chen.
Sima Zhao Setuju Dengan Usulan Itu Dan Dia Mengirim Utusan
Membawa Perjanjian Ke Wu. Dia Juga Mengirimkan Shi Bao
Dan Zhou Cai Untuk Membawa Pasukan Dan Bersembunyi Di
Dekat Shou Chun.
Sun Chen Berkata Pada Jendral Zhu Yi, "Jika Kita Tidak Dapat
Melewati Shou Chun Bagaimana Kita Berharap Dapat
Menyerang Dataran Tengah ? Sekarang Kau Harus Pergi
Membawa Pasukanmu Dan Menang Karena Kekalahan Artinya
Sama Dengan Mati !"
Zhu Yi Berpikir Bahwa Rencana Ini Baik Sekali Dan Quan Yi,
Quan Duan Dan Wen Qin Bersedia Untuk Ikut Kedalam Kota
Dan Menjalankan Rencana Ini. Pasukan Wu Akhirnya Berhasil
Sampai Di Gerbang Selatan Dan Masuk Kedalam Kota.
Ketika Hali Ini Dilaporkan Pada Sima Zhao, Dia Berkata, "Ini
Adalah Rencana Musuh Untuk Menyerang Kita Dari 2 Arah."
Malam Itu Jiang Ban Dan Jiao Yi Kabur Melalui Tembok Kota
Dan Menyerah, Kedua Nya Diberikan Jabatan Oleh Sima Zhao.
Karena Melihat Bahwa Alasan Ini Masuk Akal Maka Sima Zhao
Menerima Penyerahan Diri Kedua Nya. Wen Yang Dan Wen Hu
Dibawa Masuk Kedalam Tenda Sima Zhao Dan Disana Mereka
Ditenangkan Dengan Kata-Kata Yang Manis Dan Juga Diberikan
Hadiah Serta Gelar Kebangsawanan. Sima Zhao Juga
Mengangkat Mereka Menjadi Jendral.
"Aku Rasa Saran Itu Baik Sekali." Kata Sima Zhao. Akhirnya
Seluruh Pasukan Wu Dibebaskan Dan Diperbolehkan Kembali
Kerumah Mereka Masing-Masing .
Pada Saat Ini Di Shu, Era Pemerintahan Baru Saja Berubah Dari
Tahun Ke 2 0 Masa Yang Xi Menjadi Tahun Ke 1 Masa Jing Yao
(Tahun 2 58 M), Kaisar Liu Chan Telah Memerintah Selama 3 6
Tahun Dan Sedang Menikmati Kehidupannya Yang Santai Di
Istana. Sementara Di Han Zhong, Jiang Wei Sibuk Mengurusi
Masalah Militer Dan Dia Baru Saja Memperkerjakan 2 Orang
Jendral Muda Yaitu Fu Qiang Dan Jiang Shu Yang Mana Kedua
Nya Sangat Disukainya. Mereka Diperintahkan Untuk Melatih
Tentara Untuk Keperluan Ekspedisi Mendatang.
Tetapi Menteri Qiao Zhou Mendengar Hal Ini Dan Dia Sangat
Sedih Karena Masalah Dalam Negeri Shu Sungguh Kacau.
"Oh, Jadi Rupanya Kau Yang Bernama Deng Ai !" Jawab Jiang
Wei.
Jiang Wei Sangat Terkejut, Jadi Selama Ini Dia Berduel Dengan
Deng Zhong Anak Dari Deng Ai. Walaupun Dia Masih Sangat
Muda Tetapi Sanggup Melawan Jiang Wei. Akhirnya Jiang Wei
Mulai Merasa Tugas Berat Ada Didepannya Dan Dia Mulai
Khawatir.
Akhirnya Jiang Wei Berkata, "Melihat Apa Yang Terjadi Mari Kita
Berdua Sudahi Pertempuran Hari Ini Dan Baru Dilanjutkan Esok
Hari."
Tetapi Keesokan Harinya Pun Terjadi Hal Yang Sama, Dan Hal
Ini Berlangusng Terus Menerus Selama 5 Hari.
Kemudian Fu Qian Berkata Pada Jiang Wei, "Aku Pikir Pasti Ini
Adalah Siasat Dari Deng Ai, Kita Harus Waspada."
"Jadi Serangan Kita Ke Wei Ini Telah Sia-Sia !!" Kata Jiang Wei
Dengan Kesalnya.
Jiang Wei Membuat Formasi Mengalahkan Deng Ai.
Kaisar Sun Liang Ini Baru Berusia 15 Tahun Dan Dia Sangat
Pandai. Suatu Hari Ketika Dia Pergi Ke Taman Barat Untuk
Memakan Buah Plum. Dia Memerintahkan Salah Satu Kasimnya
Untuk Membawa Madu. Setelah Dibawakan, Dia Melihat Ada
Kotoran Tikus Didalamnya. Kaisar Wu Kemudian Memanggil
Penjaga Gudang Persediaan Dan Menyalahkan Dia Untuk
Kecerobohan Ini.
Segera Jendral Wei Miao Dan Pelindung Istana Kaisar, Shi Shuo
Mengirim Pesan Pada Kaisar Wu, "Sun Chen Telah Mengerakan
Pasukannya Dan Mempersenjatai Mereka. Tindakan Ini Adalah
Sebuah Pemberontakkan."
Wei Miao Dan Shi Shuo Juga Diajak Dalam Rencanai Ni Dan
Mereka Diberitahukan Apa Yang Harus Mereka Lakukan Diluar
Istna, Zhang Bu Juga Membantu Untuk Mengawasi Gerak-
Gerak Sun Chen.
bagian 79
Ketika Surat Itu Tibam Jiang Wei Segera Meminta Ijin Untuk
Melakukan Ekspedisi Lagi. Persetujuan Diberikan Dan Pasukan
Besar Bergerak Dari Han Zhong Pada Musim Dingin Di Tahun
Ke 1 Masa Jing Yao (Tahun 2 58 M). Liao Hua Dan Zhang Yi
Ditunjuk Sebagai Pemimpin Pasukan Didepan, Wang Han Dan
Jiang Bin Sebagai Komandan Pasikan Kiri. Jiang Shu Dan Fu
Qian Sebagai Pemimpin Pasukan Kanan, Sementara Jiang Wei
Dan Xiahou Ba Memimpin Pasukan Utama.
Sementara Itu Jiang Wei Mencoba Setiap Hari Agar Musuh Mau
Bertempur, Tetapi Usahanya Tidak Membuahkan Hasil. Jiang
Wei Mulai Berpikir Bahwa Ada Rencana Jahat Yang Sedang
Dipersiapkan Musuhnya. Disaat Itu Tiba-Tiba Ada Utusan
Membawa Titah Kaisar. Walaupun Jiang Wei Tidak Setuju
Dengan Titah Itu, Tetapi Dia Tidak Boleh Menolaknya Dan
Akhirnya Dia Memerintahkan Pasukannya Untuk Mundur. Deng
Ai Dan Sima Wang Tahu Bahwa Rencananya Berhasil Lalu
Segera Mempersiapkan Pasukannya Dan Menyerang Pasukan
Shu Yang Sedang Mundur Itu.
"Hmm....Aku Pikir Saran Ini Bagus Juga. " Kata Jiang Wei.
Kaisar Liu Chan Lalu Terdiam Tak Tahu Harus Berkata Apa.
"Orang Ini Sama Seperti Cao Fang Dan Jika Aku Tidak
Menyingkirkannya Maka Dia Akan Menyakitiku Suatu Hari
Nanti." Jawab Sima Zhao.
"Dia Tidak Boleh Kita Bunuh." Kata Wang Jing, "Dimasa Lalu,
Dinegara Lu, Raja Zhao Tidak Sanggup Menahan Popularitas
Keluarga Ji Dan Dia Kemudian Melarikan Diri Sehingga Akhirnya
Kehilangan Negerinya. Sima Zhao Dan Keluarganya Telah
Memegang Kekuasaan Terlalu Lama Dan Memiliki Banyak
Pendukung. Yang Mulia Hanya Memiliki Sedikit Pendukung Dan
Posisi Yang Mulia Dalam Hal Ini Sangat Lemah. Menurut Hamba
Kita Masih Harus Menunggu Dan Janagan Bertindak Gegabah."
"Jika Aku Dapat Menanggung Beban Ini Maka Tidak Ada Hal
Lain Yang Tidak Dapat Aku Tanggung ! Tetapi Aku Akan
Melakukan Sesuat Dan Jika Aku Mati, Maka Apa Masalahnya ? "
Kata Cao Mao Dengan Geramnya.
Wang Jing Tidak Ingin Lagi Mendengar Hal Ini Dan Dia Pun
Pergi. Kedua Orang Yang Lainnya Langsung Menuju Kediaman
Perdana Menteri Untuk Menceritakan Kejadian Ini.
Kemudian Jia Chong Berkata Pada Cheng Ji, "Apa Yang Telah
Diajarkan Sima Zhao Padamu Selama Ini Telah Tiba Saatnya
Kau Jalankan."
Cheng Ji Mengerti Maksudnya Dia Mengambil Tombaknya Lalu
Berkata Pada Jia Chong, "Mati Atau Hidup ?"
"Tuan Sima Zhao Berkata Bahwa Orang Itu Harus Mati." Balas
Jia Chong.
"Aku Tidak Tahu Hukuman Apa Yang Lebih Ringan Dari Yang
Seharusnya Dia Terima."
"Siapa Yang Tidak Akan Mati ??? Yang Harus Ditakuti Adalah
Mati Untuk Hal Yang Salah. Siapa Yang Akan Menyesal Jika
Harus Mati Karena Menjunjung Tinggi Kesetiaan ?"
"Aku Tahu Hal Ini. Oleh Karena Itu Aku Mengambil Sebanyak
Mungkin Pasukannya. Aku Akan Melawan Siasat Ini Dengan
Siasatku." Kata Jiang Wei Dengan Tersenyum.
"Sima Zhao Ini Sangat Ahli Dan Licik Sama Seperti Cao-Cao.
Jika Dia Membunuh Seluruh Keluarga Wang Jing, Apakah Dia
Akan Meninggalkan Seorang Keponakannya Dan
Mengirimkannya Menjadi Jendral Untuk Menjaga Perbatasan
Diluar Kontrolnya ? Kau Telah Melihat Hal Ini, Begitu Pula Aku."
Jiang Wei Kesal Dengan Jawaban Ini Dan Dia Berkata, "Perdana
Menteri Kita Yang Lalu, Tuan Zhuge Liang Telah Mencoba 6 Kali
Dan Semuanya Dia Lakukan Untuk Negara. Aku Telah
Menyerang 8 Kali. Apakah Semua Yang Kulakukan Ini Unutk
Kepentinganku Pribadi ? Kali Ini Aku Akan Pergi Menyerang Tao
Yang Dan Tidak Ada Yang Boleh Membantahnya. Aku Akan
Menghukum Mereka Yang Membangkang Perintahku."
"Jika Memang Itu Benar, Lalu Apakah Yang Dapat Kita Lakukan
?"
"Kau Adalah Penerus Dari Tuan Zhuge Liang, Kau Adalah Orang
Yang Paling Pantas Dan Cocok Yang Dapat Menyelesaikan
Tugas-Tugasnya. Kau Terlalu Penting Untuk Dibiarkan
Bertindak Gegabah. Jika Kaisar Tidak Lagi Mendukungmu Maka
Kau Akan Ada Dalam Kesulitan."
bagian 80
Jiang Wei Kesalnya Bukan Maen Atas Hal Ini, Tetapi Dia Tidak
Dapat Berbuat Lebih Jauh Karena Kaisar Memintanya Untuk
Mengampuni Huang Hao. Diluar Istana, Dia Menceritakan Apa
Yang Baru Terjadi Pada Xi Zheng.
Ketika Raja Muda Jin Yang Juga Perdana Menteri Wei, Sima
Zhao Mendapatkan Berita Ini Dan Juga Mempelajari Petanya,
Dia Sangat Kesal Dan Marah.
"Jiang Wei Ini Sudah Berulang Kali Menyerang Negeri Kita Dan
Kita Tidak Dapat Menghancurkan Dia. Dia Adalah Kesedihan
Didalam Hatiku."
Kata Jia Chong, "Dia Menjalankan Perintah Zhuge Liang Dengan
Sungguh-Sungguh Dan Zhuge Liang Telah Mewariskan Strategi
Militernya Padanya Sehingga Hal Ini Membuat Kita Sulit Sekali
Untuk Mengalahkannya. Yang Kau Perlukan Adalah Seseorang
Yang Pemberani Untuk Membunuh Dia Sehingga Kita Dapat
Menyingkirkan Penghalang Kita Dimedang Peang."
"Apakah Kau Pikir Aku Tidak Tahu Hal Itu ?" Kata Sima Zhao.
Kata Sima Zhao Kepada Shao Li, "Pagi Ini Seluruh Pejabat
Berkata Bahwa Shu Tidak Boleh Diserang Karena Mereka Mau
Amannya Sendiri. Jika Aku Membiarkan Mereka Memimpin
Pasukan Maka Kita Pasti Akan Mengalami Kekalahan. Tetapi
Kau Lihat Zhong Hui Telah Memiliki Rencananya Sendiri Dan
Dia Tidak Takut, Oleh Karena Itu Shu Pasti Akan Kalah Dan
Seluruh Rakyat Shu Akan Menyerah. Pemimpin Yang Kalah
Tidak Akan Dapat Menyombongkan Dirinya Dan Pejabat Dari
Negara Yang Hancur Tidak Pantas Untuk Menjaga Rakyat. Kalau
Zhong Hui Akhirnya Memberontak Maka Dia Tidak Akan
Didukung Rakyat Shu. Pasukan Kita Yang Baru Saja Menang
Poerang Tentu Berharap Untuk Segera Kembali Ke Rumahnya
Masing-Masing Dan Tidak Akan Mengikuti Dia Jika Akhirnya Dia
Memutuskan Untuk Memberontak. Oleh Karena Itu Tidak Ada
Yang Perlu Ditakutkan. Aku Telah Memikirkan Hal Ini Seperti
Yang Kau Tanyakan, Tetapi Hal Ini Harus Tetap Menjadi
Rahasia Kita Saja."
"Tidak Ada Yang Lebih Pantas Lagi !" Teriak Semua Yang Ada
Disana.
"Yang Mulia Tidak Perlu Khawatir, Tidak Ada Pasukan Wei Yang
Menyerang Kita. Jiang Wei Hanya Ingin Mendapatkan Kejayaan
Untuk Dirinya Sendiri Sehingga Dia Membuat Cerita Seperti Ini.
Yang Mulia Tidak Perlu Gelisah Karena Kita Akan Mendapatkan
Kebenarannya Dari Seorang Wanita Bijak Yang Aku Kenal. Dia
Adalah Benar-Benar Seorang Peramal Sakti, Dapatkah Hamba
Memanggilnya Kehadapan Yang Mulia ?"
Tetapi Zhong Hui Berkata, "Aku Telah Memiliki Titah Kaisar Dan
Perintah Dari Perdana Menteri Untuk Menyerang Shu. Jika Deng
Ai Sendiri Melakukan Kesalahan Maka Aku Akan Segera
Memenggalnya !!!"
"Ayah, Jika Kau Tidak Dapat Melupakan Hal Kecil Seperti Ini
Maka Kau Akan Dapat Mengacaukan Rencana Besarmu. Mencari
Masalah Dengannya Dapat Mendatangkan Bencana Untuk Kita
Jadi Aku Harap Ayah Mau Bersabar."
"Apakah Kau Memiliki Ide Untuk Hal Itu, Jendral ?" Tanya
Zhong Hui.
"Karena Jalan Setapak Di Gunung Yin Ping Itu Sangat Sulit Dan
Hampir Tidak Dapat Dilalui, Daerahnya Memiliki Jurang2 Yang
Dalam Dan Bukit-Bukit Terjal. 100 Prajurit Saja Pada Titik2
Penting Maka Dapat Memotong Seluruh Jalur Komunikasi Dan
Suplai. Jika Itu Terjadi Maka Pasukan Deng Ai Akan Dapat Mati
Kelaparan Semua. Aku Akan Menyerang Melaui Jalan Utama
Dan Tidak Perlu Khawatir Akan Hasilnya Karena Aku Pasti Akan
Dapat Menguasai Shu."
"Dia Pikir Aku Tidak Dapat Merebut Cheng Du. Aku Akan
Segera Merebut Tempat Itu Sebelum Dia !!!"
"Batu Ini Adalah Pesan Dari Perdana Menteri Shu, Zhuge Liang
Yang Dituliskan Pada Tahun Ke 6 Masa Jian Xing. 2 Api Akan
Berdiri, Pasukan Akan Melewati[Tempat Ini]. 2 Prajurit Akan
Bertempur, Kedua Nya Segera Gugur."
"Urusan Ini Ada Ditangan Jiang Wei Dan Aku Tidak Perlu
Khawatir." Jawabnya.
"Kau Menyebut Dirimu Pria !!! Kau Memiliki Hati Yang Jahat
Dan Tidak Setia !! Apakah Kau Tidak Memiliki Rasa Tanggung
Jawab Setelah Sekian Lama Mendapatkan Gaji Dan Jabatan
Dari Negara ? Jika Kau Berkhianat Bagaimana Mungkin Kita
Akan Dapat Lagi Punya Muka Untuk Bertemu Dengan Para
Leluhur Kelak ?"
bagian 81
"Jika Zhuge Liang Masih Hidup Maka Ini Pasti Akhir Hidup Kita
!!!"
Kaisar Liu Chan Memiliki 7 Orang Putra, Liu Rui, Liu Dao, Liu
Zhong, Liu Zan, Liu Chen, Liu Xue Dan Liu Ju. Dari Antara
Semuanya Yang Paling Pandai Adalah Liu Rui Dan Yang Paling
Gagah Berani Adalah Liu Xue Tetapi Yang Paling Mampu Dan
Dapat Memimpin Serta Memiliki Kemampuan Diatas Rata2
Orang Normal Adalah Liu Chen Ini. Liu Chen Baru Berusia 2 5
Tahun Ketika Pasukan Wei Sampai Di Perbatasan Cheng Du.
"Jika Kita Telah Melakukan Yang Terbaik Dan Tetap Saja Kalah,
Jika Saja Seluruh Anak-Anak Dan Orang Tua, Seluruh
Bangasawan, Menteri Berjuang Bersama Dan Gugur Dalam
Satu Usaha Terakhir Untuk Mempertahankan Negara Maka
Dialam Sana Kita Semua Masih Dapat Menatap Para Leluhur
Tanpa Rasa Malu. Tetapi Bagaimana Jika Kita Menyerah ?
Apakah Kita Masih Memiliki Muka Untuk Itu ?"
"Kenapa Kau Sungguh Lama Untuk Datang ?" Kata Zhong Hui.
"Jasa Jendral Deng Ai Telah Melampaui Bai Qi, Yang Pada Masa
Lalu Berhasil Mengalahkan Chu, Dan Han Xin , Yang Pada Masa
Lalu Berhasil Menguasai Zhao. Oleh Karena Itu Deng Ai
Dianugerahkan Pangkat Panglima Tertinggi Dan Diberikan
Kekuasan Atas 2 0.000 Kepala Keluarga Serta Kedua Anaknya
Akan Diangkat Jadi Bangsawan Dengan Masing-Masing
Mengepalai 1.000 Kepala Keluarga."
Setelah Titah Ini Dikirimkan Dan Diterima Deng Ai, Wei Guan
Kemudian Mengeluarkan Surat Pribadi Sima Zhao Kepada Deng
Ai Yang Isinya Mengatakan Bahwa Usulan Deng Ai Akan
Dipertimbangkan Pada Saat Yang Tepat.
Ketika Titah Sima Zhao Diterima Oleh Zhong Hui, Dia Segera
Memanggil Jiang Wei Dan Berkata Kepadanya, "Deng Ai Telah
Menerima Hadiah Lebih Banyak Daripadaku Dan Sekarang Dia
Adalah Panglima Tertinggi. Tetapi Sima Zhao Mencurigai Bahwa
Dia Akan Memberontak Dan Telah Memerintahan Wei Guan Dan
Diriku Untuk Mengawasinya. Sekarang Apakah Yang Kau
Usulkan Untuk Kita Lakukan ?"
Zhong Hui Bertanya Mengenai Detail Daerah Itu Dan Jiang Wei
Menjelaskannya Secara Detail. Setelah Itu Zhong Hui Bertanya
Bagaimana Cara Mengenyahkan Deng Ai.
Pada Saat Ini Kelakuan Zhong Hui Telah Membuat Jia Chong
Semakin Curiga Dan Dia Menceritakan Hal Itu Pada Sima Zhao
Yang Menjawab, "Aku Telah Mengirimmu Untuk Mengawasi
Keadaan, Apakah Aku Juga Harus Merasa Ragu Padamu ?
Walaupun Begitum Datanglah Ke Chang An Maka Semua Hal
Akan Menjadi Jelas."
Jiang Wei Berkata, "Pada Awal Jaman Han, Han Xin Tidak
Mendengarkan Saran Kuai Tong Untuk Mendirikan Kerajaannya
Sendiri Sehingga Akhirnya Dia Menemui Ajalnya Di Istana Wei
Yang. Di Yue, Perdana Menteri Wen Zhong Tidak Mau Mengikuti
Fan Li Untuk Pensiun Sehingga Dia Akhirnya Menjadi Korban
Rencana Keji. Tidak Ada Yang Akan Berani Mengatakan Bahwa
Han Xin Dan Wen Zhong Bukanlah Orang Yang Hebat, Tetapi
Mereka Tidak Melihat Bahaya Dengan Seksama. Sekarang,
Tuan, Jasa-Jasamu Sudah Sangat Besar Dan Ketenaranmu
Sudah Mendunia Melebihi Kaisar Wei, Sudah Seharusnya Kau
Bersiap Untuk Menghilangkan Petaka Dimasa Depan.
Menurutku Lebih Baik Kita Pergi Ke Gunung Emei Dan Menjadi
Pertapa, Apakah Tuan Setuju ?"
"Aku Pikir Saranmu Tidak Cukup Baik. Aku Masih Muda, Belom
Juga Berusia 40 Tahun Dan Masih Berpikir Untuk Terus
Dibanding Untuk Berhenti. Aku Tidak Dapat Membuang
Semuanya Dan Menjalani Hidup Sebagai Pertama."
Qiu Jian Pun Akhirnya Dapat Keluar Masuk Dengan Leluasa Dan
Dia Membawa Surat Hu Lie Untuk Anaknya Hu Yuan Yang
Sedang Berpatroli Di Luar Kota.
"Aku Tahu Mereka Semua Menentang Kita Dan Lebih Baik Kau
Membunuh Mereka Semua. Lebih Cepat Maka Lebih Baik Untuk
Kita." Kata Jiang Wei.
"Jika Deng Ai Hidup Maka Aku Akan Mati Ditangannya !" Kata
Wei Guan.
Pada Saat Ini Kalender Wei Dirubah Dari Masa Jing Yuan Tahun
Ke 5 Menjadi Masa Xian Xi Tahun Pertama. Pada Bulan Ke 3
Ditahun Itu, Karena Tidak Dapat Melakukan Apapun Untuk
Membantu Shu Maka 70.000 Prajurit Wu Dibawah Ding Feng
Akhirnya Kembali Ke Wu.
Karena Hal Ini Maka Liu Chan Tidak Disakiti Dan Dia Diangkat
Menjadi Raja Muda An Le. Dia Juga Diberikan Kediaman Dan
Juga Uang Serta Boleh Menarik Pajak Dari Rakyat Sekitar. Dia
Juga Menerima Sutra Dan Pelayan Dikirimkan Untuk
Menjaganya. Anaknya, Liu Dao Berserta Pejabat-Pejabat Shu
Yang Menyerah Seperti Fan Jian, Qiao Zhou, Xi Zheng Dan
Yang Lainnya Semua Diberi Gelar Bangsawan Dan Jabatan. Liu
Chan Kemudian Berlutut Berterima Kasih Dan Kemudian Pergi
Dari Istana Wei.
bagian 82 Tamat
"Xi Zheng Yang Memintaku Untuk Seperti Ini." Jawab Liu Chan.
Mereka Semua Tertawa Terbahak2. Tetapi Sima Zhao Benar-
Benar Senang Dengan Kejujuran Liu Chan Dan Dia Merasa
Bahwa Tidak Ada Yang Perlu Ditakutkan Dari Liu Chan.
Istri Dari Sima Zhao Adalah Putri Dari Wang Su. Dia Melahirkan
2 Putra Untuknya. Yang Tertua Bernama Sima Yan. Sima Yan
Memiliki Postur Badan Besar Dan Gagah, Dia Sangat Pandai,
Berani Dan Jg Terampil Menggunakan Berbagai Senjata.
Dan Jia Chong, He Zeng Dan Pei Xiu Juga Berkata Hal Yang
Sama.
Sima Zhao Ragu, Karena Dia Ttp Ingin Menjadikan Anak Kedua
Nya Penggantinya.
Sima Yan Sangat Senang Mendengar Hal Itu Dan Dia Segera
Bertindak. Keesokan Harinya Dia Memasuki Kota Terlarang
Dengan Bersenjatakan Lengkap. Tidak Ada Persidangan Di
Istana Selama Beberapa Hari Karena Cao Huang Sedang Sakit
Dan Tidak Enak Badan. Ketika Sima Yan Mendekat, Kaisar Wei
Segera Bangun Dari Tempat Duduknya Dan Datang Menjemput
Sima Yan Dan Mempersilahkannya Duduk."
Cao Huang Kemudian Bertanya Pada Jia Chong Dan Pei Xiu,
"Apa Yang Harus Aku Lakukan ? Keputusan Harus Segera
Dibuat !"
Sima Yan Kemudian Diminta Naik Keatas Altar Dan Disana Dia
Menerima Sujud Dari Kaisar Wei Serta Mempersembahkan
Stempel Kekaisarannya. Cao Huang Kemudian Turun Dari Altar
Dan Melepaskan Seluruh Pakain Dan Atribut Kekaisarannya
Serta Diganti Dengan Pakaian Seorang Menteri Biasa. Dia
Kemudian Bersujud 3 X Kepada Sima Yan.
Tetapi Sun Hao Malah Tidak Senang Dan Dia Memarahi Lu Kuai.
Dia Memerintahkan Kasim Istana Cen Hun Untuk Mengatur
Pembangunan Istana Liang Wu, Dia Bahkan Memerintahkan
Pejabat Istana Untuk Pergi Kehutan Dan Memotong Kayu Untuk
Pembangunan Ini.
"Aku Memiliki Anggur Yang Sudah Tua Sekali Dan Aku Akan
Memberikan Anggur Ini Kepada Pemimpinmu Sbg Hadiah.
Anggur Ini Aku Sendiri Yang Mengodoknya Dan Hanya
Meminumnya Pada A Cara-Cara Tertentu Saja Dan Aku Akan
Membagi 1/ 2 Pdanya Sebagai Balasan Kebaikannya Hari Ini."
Ketika Hadiah Anggur Itu Tiba Ditempat Yang Hu, Utusan Itu
Menceritakan Selurh Kejadiannya, Yang Hu Pun Tertawa.
"Lu Kang Bukanlah Orang Rendah Seperti Itu." Jawab Yang Hu.
Dia Berkata, "Jia Musuh Kita Berdiri Diatas Nilai2 Kebajikan Dan
Kita Menyerang Mereka Maka Pada Dasarnya Mereka Suadh
Menang Sebelum Berperang. Pastikan Bahwa Daerah
Perbatasan Kita Dijaga Denan Baik Dan Bertahan Jangan Ada
Yang Maju Menyerang."
"Aku Terlalu Tua Dan Terlalu Sakit Untuk Tugas Ini," Jawab
Yang Hu, "Masih Banyak Jendral Pemberani Dan Pemimpin
Yang Mampu Menjalankan Tugas Ini."
Pada Saat Ini Menteri Wang Hun Maju Kedepan Dan Berkata,
"Aku Mendengar Kabar Bahwa Sun Hao Berencana Untuk
Menyerang Ke Utara Dan Pasukannya Telah Siap Diperbatasan.
Laporan Mengatakan Bahwa Pasukan Itu Sangat Kuat Dan Sulit
Untuk Dikalahkan. Hamba Berharap Yang Mulia Mau Menunggu
Tahun Depan Sampai Pasukan Wu Kehilangan Semangatnya."
Perdebatan Terjadi Didalam Sidang Itu Dan Akhirnya Kaisar Jin
Kembali Ke Ruangannya Dimana Dia Merenung.
Hal Ini Mengejutkan Sun Xin Dan Dia Berkata, "Pasukan Jin
Pasti Terbang Melintas Sungai Dan Masuk Kedalam Kota."
"Negara Kita Telah Kalah ! Kenapa Kita Tidak Lari Sekarang ?"
Kata Zhuge Xing.
Ketika Sun Hao Mendengar Hal Ini Dia Langsung Pucat Dan
Para Menterinay Berkata, "Apa Yang Harus Kita Lakukan ?
Setiap Harinya Pasukan Jin Semakin Mendekat Dan Pasukan
Kita Tidak Dapat Bertahan Dari Mereka."
Di Daerah Wu, Sun Xi, Cucu Dari Sun Quan Yang Berhasil
Kabur Dan Berperang Secara Bergerilia Berduka Dan Berlutut
Menghadap Selatan Mendengar Kabar Menyerahnya Sun Hao.
Tamat