Anda di halaman 1dari 6

Nama : Wahyu Dwi Afandi

NPM : 715.2.1.1873

Prodi : Manajemen

Kelas :E
Mu Lan
“Antara Cinta Sejati dan Perjuangan”
Bercerita tentang Negara Da Wei yang sedang dalam situasi berperang dengan
Bangsa Rouran yang ingin merebut daerah kekuasaan Da Wei. Raja Da Wei pun
menurunkan perintah untuk semua laki-laki Da Wei wajib berperang membela
negara. Sementara itu, seorang gadis cantik bernama Hua Mulan, sangat khawatir
dengan kondisi Ayahnya yang sakit parah dan masih berkewajiban untuk berperang
karena ia tidak mempunyai anak laki-laki yang bisa menggantikannya. Hua Mulan pun
mempertimbangkan untuk ikut berperang menggantikan ayahnya. Ia berpikir, jika
ayahnya yang ikut berperang, pasti ayahnya tidak akan kembali lagi. Maka tanpa
meminta izin ayahnya terlebih dahulu, Mulan pun segera berangkat dan mendaftar
masuk ke pasukan. Tetapi identitas Mulan yang seorang perempuan segera diketahui
tetangga dan temannya masa kecil, Fe Xiao Hu. Fe Xiao Hu setuju untuk
merahasiakannya.

Suatu hari, Mulan sedang mandi tengah malam, tiba-tiba ada seseorang yang
ikut masuk ke kolam juga, dia adalah Wentai. Mulan panik, dan segera menyerang
Wen untuk mengalihkan perhatiannya. Wen langsung tahu bahwa yang
menyeranganya adalah seorang perempuan dari kelembutan tangannya. Namun Wen
sempat menangkis dan mencakar tangan Mulan hingga menimbulkan bekas.

Keesokan harinya, Jenderal Besar datang ke tiap barak prajurit untuk


menggeledah para prajurit karena keponakannya kehilangan batu gioknya. Mulan
pun merasa terdesak karena ia tidak dapat membuka bajunya. Akhirnya Mulan
langsung mengaku ia yang mencurinya (padahal ia tidak mencurinya) agar lolos dari
penggeledahan. Namun pengakuan itu membuat Mulan harus dihukum mati. Saat
itulah Wentai melihat bekas luka di tangan Mulan dan menjadi bersimpati padanya.
Pada saat hari hukuman mati untuk Mulan tiba, kerajaan Rouran ternyata menyerang
kamp tentara Wei. Mulan yang sedang dalam tahanan menunggu hukuman mati
diselamatkan oleh Wentai dan menyuruh Mulan kabur. Bukannya kabur, Mulan malah
bergabung dengan pasukan mempertahankan diri dan berhasil membunuh Jenderal
Rouran. Karena prestasinya itu Mulan diangkat menjadi wakil komandan dari Wentai.
Wen pun berjanji akan merahasiakan identitasnya.

Prestasi Mulan terus melambung, sampai ia diangkat menjadi jenderal


bersama Wentai. Kebersamaan mereka dalam perang kemudian menumbuhkan cinta
di antara mereka. Hingga suatu hari, Mulan melakukan suatu kesalahan besar.
Wentai yg memang sedang diserang oleh Rouran memerintahkan Mulan untuk
melindungi persediaan dan pasukan yang tersisa. Akan tetapi Mulan yang terlalu
khawatir dengan Wen itu malah meninggalkan persediaan dan pasukan yang tersisa
untuk menyusul Wen. Persediaan dan pasukan yang tersisa pun habis diserang bangsa
Rouran (karena memang serangan terhadap Wentai hanya sebuah pancingan). 
Mulan benar-benar menyesali tindakannya itu, dan Wen pun sempat sangat
marah padanya. Mulan, “Karena aku sangat takut kau tidak kembali lagi”
Wen, “Benar kata ayahmu, dalam perang itu tidak ada perasaan”
Mulan, “Jika kau menjadi aku, apakah kau akan menyusul?”
Wen, ”Tidak akan” Saat itulah Mulan menangis. ia benci pada perang, ia benci
dengan keadaan saling membunuh dan terus menerus berada dalam ketakutan dan
pertempuran, ia kecewa pada sikap Wentai yang menyalahkannya. Jauh di balik baju
zirahnya, ia masih seorang perempuan yang memiliki kelembutan dan mudah
tersentuh. Mulan mulai kehilangan semangat untuk berperang.

Di pertempuran berikutnya, Wen pun gugur menimbulkan kesedihan yang


sangat mendalam bagi Mulan. Mulan terus-terusan berduka dan kehilangan semangat
hidup. Ketakutannya akan perang dan kehilangan kembali orang-orang yang
dicintainya membuat Mulan menjadi seorang pengecut dan menelantarkan
pasukannya. Sahabatnya Fe Xiao Hu pun menggertaknya dan membangkitkan
semangatnya lagi. “Kita hidup bukan untuk orang mati, kita hidup untuk orang hidup
!!”. Kata-kata itu membuat Mulan kembali bangkit dan memimpin pasukannya lagi
membela negara. Mulan banyak menorehkan prestasi di berbagai pertempuran dan
menjadi jendral yang lebih hebat dari jenderal-jenderal Wei sebelumnya.

Sampai pada puncaknya, Bangsa Rouran, mengerahkan seluruh pasukannya


yang mencapai 200.000 pasukan untuk menyerang Negara Wei. Tentu saja jumlah ini
menggetarkan nyali Kerajaan Wei yg memang jumlah pasukannya tidak mampu
menandingi bangsa Rouran.

Namun Mulan punya taktik jitu, ia dan 20.000 pasukannya akan memancing
200.000 bangsa Rouran ke sebuah lembah sehingga pasukan bantuan akan mudah
memanah musuh dari atas bukit. Namun sayang, semua rencana hampir digagalkan
oleh badai pasir. Nah pas saat badai pasir inilah sebuah kenyataan tidak terduga
terjadi. Mulan yang terpanah beserta pasukannya hampir mati diselimuti pasir. Di
saat itulah Wen dan pasukan lain yang bertahan di barak mencari-cari Mulan dan
pasukannya. Ternyata Wen itu tidak mati. Dia mengatur siasat bersama Fe Xiao Hu
agar mengabarkan pada Mulan bahwa ia telah gugur sementara ia bersembunyi di
antara barak prajurit. Wen melakukan itu untuk membangkitkan kembali semangat
Mulan berperang membela negara.

Wen mencari-cari di antara tubuh-tubuh yang tergeletak “ Hua Mulan ! Hua


Mulan !”. Karena tidak juga menemukan Mulan, ia pun terduduk dan menangis...
lalu dari belakangnya Mulan berjalan tertatih dengan panah di dadanya menghampiri
Wentai sambil terkejut. Wentai menoleh dan melihat Mulan tak percaya. Mulan pun
mempunyai firasat kalau Wentai tidak mati.

Setelah itu Mulan yang terpanah pun dirawat Wentai sampai sembuh. Karena
tidak ada lagi air, Wen pun meneteskan darahnya ke mulut Mulan agar Mulan bisa
bertahan.
Pasukan Da Wei yang masih mencoba menyerang walaupun Mulan sudah
memerintah untuk mundur. Mulan, Wen dan pasukan mereka tidak mampu berbuat
apa-apa karena jika mereka berusaha menyelamatkan pasukan yang disandera, maka
bangsa Rouran akan dengan mudah menghabisi mereka semua. Mulan, Wen dan sisa
pasukan mencoba menguatkan diri mereka melihat penyiksaan itu, apalagi di
pasukan yang disandera itu terdapat Fe Xiao Hu. Lalu Mulan pun menyanyikan mars
Da Wei, diikuti Wen dan seluruh pasukan. Mendengar lagu itu dinyanyikan, pasukan
yang disandera dan sedang berlutut itu pun menegakkan badan mereka lagi dan ikut
bernyanyi. Raja Rouran langsung memerintahkan semua pasukan yang disandera itu
dibantai. Mereka akhirnya dibantai dalam nyanyian mars Da Wei.

Setelah membantai pasukan yang disandera, tingallah pasukan Mulan yang


tersisa yang akan segera dihabisi. Namun kemudian Wen maju dan memberikan bukti
bahwa dia adalah Pangeran Ketujuh Da Wei. Wentai pun menyerahkan diri ke Raja
Rouran dengan syarat Raja Rouran melepaskan pasukan yang tersisa. Raja Rouran
akhirnya menyandera Wen dan membawanya agar bisa menjadi tebusan untuk
merebut Da Wei. Mulan tidak tinggal diam, ia pun menyuruh pasukannya untuk
pulang menyelamatkan diri sedangkan ia pergi menyelamatkan Wen. Mulan berhasil
menyusup masuk ke kamp Rouran dengan menjadi pasukan Rouran. Diam-diam, ia
menguping pembiacaraan yang terjadi di dalam tenda Raja Rouran. Raja Rouran
menyiksa Wen, namun adiknya, Putri Rouran mencegahnya. Putri Rouran memang
mempunyai mimpi yang bertolak belakang dengan kakaknya, ia ingin Rouran dan Da
Wei bisa berdamai dan ia bisa menjadi permaisuri di Da Wei. Mendengar hal itu,
Mulan pun langsung menyusun rencana.

Malamnya, Mulan menyelinap masuk ke kamar Putri Rouran dan menyekapnya.


Mulan menawarkan kerjasama pada Putri Rouran. “Tapi, apa yang bisa kubuat ? Aku
hanyalah seorang perempuan” sanggah Putri Da Wei. Mulan membuka topinya, dan
terurai rambut panjangnya “Aku juga seorang perempuan”.

Mulan meminta bantuan Putri Rouran untuk membunuh kakaknya (putri Rouran
juga sangat benci pada kakaknya yang telah membunuh Ayah mereka), maka setelah
kakaknya terbunuh Putri Rouran dapat mengambil alih bangsa Rouran untuk
berdamai dengan Da Wei dan menjadi permaisuri di Da Wei. Rencana pun
dijalankan, Mulan kembali menyamar menjadi pelayan Raja Rouran dan Putri Rouran
mulai mengalihkan perhatian kakaknya. Di saat itulah pelayan Raja rouran terdahulu
yang setia menusuk Raja Rouran dari belakang. Terjadilah pertempuran sengit di
tenda itu hingga Mulan akhirnya berhasil membunuh Raja Rouran. Dengan penuh
luka, Mulan lalu melepaskan ikatan Wen yang menatapnya terharu.

Akhirnya Mulan dan Wen pun kembali ke Da Wei. Peperangan selama 12 tahun
pun berakhir. Mulan dinobatkan menjadi pahlawan dan dielu-elukan di negerinya.
Namun cerita tidak berakhir sampai disitu.

Saat itulah Mulan membuka identitasnya yang sebenarnya bahwa ia seorang


perempuan namun itu menjadi sebuah kebanggaan bagi Raja Da Wei. Tadinya Mulan
akan diangkat menjadi Jenderal Besar, namun Mulan menolak, ia hanya ingin pulang
ke desanya dan bertemu ayahnya. Di saat Raja Da Wei memberikan penghargaan
pada Mulan, saat itulah Raja mengumumkan pernikahan putranya Pangeran Wentai
dengan Putri Rouran. Dengan adanya pernikahan itu, maka kedua negara bisa
berdamai dan beraliansi.

Mulan pun akhirnya pulang dengan kesedihan di hatinya namun ia tahankan


saja. Ia kembali pulang pada ayahnya yang sudah tua dengan membawa kebanggaan
dan kerinduan yang sangat dalam. Selama 12 tahun meninggalkan rumah,
meninggalkan pakaian wanitanya, dengan gemetar Mulan mulai menyisir rambutnya
lagi, bercermin, dan menyentuh alat tembikar yang dulu dipakainya menenun. Tak
berapa lama, rumah Mulan didatangi seorang tamu. Tamu itu mengobrol dengan
ayah Mulan. Mulan keluar, ingin tahu siapa yang datang karena ia mendengar suara
ayahnya yang sedang membicarakan dirinya. Dengan pakaiannya yang dulu sebagai
wanita, ia ke ruang tamu...disanalah ia melihat Wen sedang menatapnya takjub. Di
mata Wen, Mulan sangat cantik dengan pakaian wanitanya. 

Mulan dan Wen kemudian berjalan-jalan di sekitar untuk saling berbicara. Wen
mengutarakan niatnya untuk kabur bersama Mulan. Ia tidak ingin menikah dengan
perempuan lain selain Mulan, namun Mulan menyuruhnya mengurungkan niat itu.

SEKIAN
Analisis Film

Judul : Mulan
Tema : “Perjuanagan seorang gadis cantik bernama Hua Mulan untuk
menggantikan ayahnya ikut berperang dan membela Negara Da Wai dalam
peperangan dengan bangsa Rouran”.

Tokoh :
1. Mulan : Tokoh Utama dan Jenderal Besar Negara Da Wai
2. Wentai : Pangeran Da Wei dan Memiliki Perasaan Cinta terhadap Mulan
3. Yung Ji : Ayah Mulan
4. Fe Xiao Hu : Teman masa kecilnya Mulan
5. Rouran Mendu : Raja Rouran dan Kakak dari Putri Rouran
6. Putri Rouran

Penokohan :
1. Mulan : Baik, Sabar, Pemberani, Pantang Menyerah dan Ramah
2. Wentai : Baik Hati, Sabar, Tegas dan Pengertian
3. Yung Ji : Baik dan Pemberani
4. Fe Xiao Hu : Baik, Ceria dan Sabar
5. Rouran Mendu : Antagonis dan Jahat
6. Putri Rouran : Baik Hati dan Sabar

Latar :
1. Tempat : Perbukitan dan Padang Rumput
2. Waktu : Pagi, Siang dan Malam
3. Suasana : Menghiraukan, Menegangkan, Menyedihkan dan Menyenangkan

Alur : Campuran (karena film ini menceritakan dari kisah keluarga kecil
hingga putrinya menjadi jendral besar dan putrinya kembali lagi ke masa keluarga
kecilnya yang dahulu)

Sudut Pandang : Orang Ketiga Pelaku Utama


Amanat : Jangan pantang menyerah dalam melakukan hal apapun, tidak
Egois dalam pertengkaran dan tidak mudah terpengaruh pembicaraan orang lain .

Anda mungkin juga menyukai