Berkat loby yang dilakukan oleh Zhuge Liang yang juga memiliki saudara di
Selatan, Zhuge Jun –salah satu orang kepercayaan Shu, Shu dan Wu sepakat untuk
membentuk aliansi melawan kekejaman Wei. Sun Quan pun akhirnya
mengirimkan pasukannya dengan dipimpin oleh saudaranya sendiri, Zhou Yu.
Cao Cao terus mengejar pasukan Liu Bei hingga ke Selatan. Bahkan, Cao
Cao memang sudah sejak lama mengincar daerah Selatan. Bukan sekedar untuk
memperluas wilayah kekuasaannya, tapi juga faktor Xiao Qiao, seorang puteri
bangsawan yang pandai meracik teh dan sangat dikenal kecantikannya. Cao Cao
ingin membawa Xiao Qiao menjadi permaisurinya, padahal Xiao Qiao telah
menikah dengan panglima Shu yang sangat berwibawa, ahli strategi, dan mahir
berpedang, Zhou Yu, yang juga merupakan sahabat raja Shu, Sun Quan.
Dalam pertarungan tersebut, Cao Cao mendirikan perkemahan di seberang
benteng kerajaan Shu, yaitu sebuah tempat dekat Red Cliff yang menjadi batas
pertahanan kerajaan Shu. Sedangkan di antara pasukan Cao Cao dengan pasukan
aliansi Wu dan Shu terbentang sungai yang luas.
Untuk mengetahui informasi dari Wei, ahli strategi Wu, Zhuge Liang
mengutus adik Sun Quan, Sun Shang Xiang menjadi mata-mata dan strategi ini
sangat berhasil. Sepulangnya dari perkemahana tantara Wei Shang Xiang
menunjukkan peta perkemahan Wei yang berhasil di tulisnya pada kain yang
sangat besar. Selain itu Shang Xiang juga berhasil mencuri informasi yang luar
biasa sehingga pasukan aliansi Wu dan Shu mengetahui seberapa besar kekuatan
yang dimiliki pasukan Wei serta mengetahui titik lemah pasukan Wei. Dari
informasi yang berhasil dikumpulkan pihak aliansi kemudian menyusun strategi
untuk mngalahkan pasukan Wei.
Pasukan Cao Cao terus maju masuk ke dalam wilayah kekuasaan Sun Quan.
Namun perjalanan mereka terhenti di sebuah wilayah yang disebut Chi Bi atau
Red Cliff atau Tebing Merah. Di sinilah tentara sekutu Liu Bei & Sun Quan
berdiri bersama mempertahankan laju invasi tentara Cao Cao meskipun gabungan
tentara Liu Bei & Sun Quan tetap kalah dari segi jumlah dibandingkan tentara Cao
Cao. Tentara Cao Cao yang sebagian besar adalah tentara darat harus mampu
bertempur di laut. Pertempuran di Tebing Merah tidak hanya dilakukan di darat,
Review Film – Red Cliff I & II
melainkan di laut juga. Sun Quan memiliki kelebihan karena pihaknya relatif lebih
berpengalaman dalam bidang pertempuran di laut
Pasukan Cao Cao sendiri yang berasal dari Utara tidak biasa berperang di
atas air. Karenanya Cao Cao bekerjasama dengan dua jenderal dari Selatan, Cai
Mao dan Zhang Yun. Kedua orang inilah yang menjadi kunci keberhasilan Cao
Cao bertahan di atas air.
Selain itu, kondisi cuaca yang berubah-ubah di Selatan membuat lebih dari
seratus pasukan Wei mati, terjangkit wabah penyakit. Sedangkan sebagian lagi
hanya bisa berbaring melawan penyakitnya. Wabah menular ini dimanfaatkan oleh
Cao Cao. Ia mengirimkan mayat-mayat yang mati karena wabah ke Red Cliff
untuk menyebarkannya pada pasukan Aliansi.
Pasukan Aliansi yang melihat mayat pasukan musuh segera mengambil
senjata dan perlengkapan yang masih melekat pada tubuh mayat, namun Zhuge
Liang segera memerintahkan orang-orang di sana untuk tidak menyentuhnya
karena wabah ini menular. Sayang, peringatan Zhuge Liang terlambat sehingga
sebagian pasukan dan sebagian besar masyarakat telah terjangkit.
Melihat kondisi seperti ini, Liu Bei mengalami tekanan mental yang luar
biasa. Ia tidak tahan jika harus berperang di tengah wabah penyakit yang menimpa
masyarakatnya. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi meninggalkan wilayah
Selatan, sedangkan perang kini hanya antara Wei dan Shu. Zhuge Liang, yang
menjadi negosiator Aliansi menolak untuk pergi. Ia bertekad akan mengakhiri
perang ini.
Berbagai strategi dipikirkan oleh pasukan Shu yang kalah jumlah dan
persenjataan. Zhuge Liang bertanggungjawab atas pengadaan 100000 anak panah,
sedangkan Zhou Yu bertanggungjawab atas Cai Mao dan Zhang Yun. Akhirnya,
Zhuge Liang dan Zhou Yu bertaruh bahwa jika di antara mereka ada yang tidak
menyelesaikan tanggungjawabnya dalam waktu tiga hari akan dipenggal.
Zhuge Liang membuat strategi untuk mencuri anak panah musuh. Ia
bersama Zhuge Jun mengirimkan 20 kapal beserta awak kapal menuju
perkemahan Cao Cao. Pada setiap kapal ditempatkan puluhan orang-orangan
sawah, sedangkan skema yang ada merupakan sandiwara serangan.
Review Film – Red Cliff I & II
Penutup:
Kalau dilihat sebenarnya kemenangan akan berada di pihak Cao Cao melihat
kekuatan tempur pasukan Wei yang dipimpin oleh Cao Cao memiliki jumlah
pasukan (manpower) yang banyak serta logistik perang yang mumpuni dan
strategi Cao Cao di perang pemuncak, akan tetapi karena perencanaan yang
matang oleh 2 penasehat perang pasukan aliansi lawan pasukan Cao Cao akhirnya
berhasil dikalahkan.
Dalam perang tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pasukan yang
banyak belum tentu dapat mengalahkan pasukan yang jumlahnya lebih sedikit.
Dibutuhkan strategi, kecerdasan, kesabaran, dan kepemimpinan yang baik dan
bijaksana untuk dapat memenangkan perang dengan kekuatan tempur yang tidak
seimbang.