Para ahli membagi Dinasti Han ini menjadi dua, yakni Han
(206 SM – 8 M) Barat, yang beribu kota di Chang an dan
Han Timur (8 M- 220 M)yang beribu kota di Luoyang.
Dinasti Han ini sempat ter putus sejenak oleh kudeta dari
Wang Mang, dimana ia mendirikan Dinasti Xin (9 – 25)
yang berumur singkat.
Dinasti Han
1. Han Barat 206 SM – 8 M)
2. Han Timur (8 M- 220 M)
2. perang
Dua jenderalnya yang bernama Jendral Wei dan Jendral Huo melakukan
serangan ke pasukan Yizhixie Chanyu, menghancurkan pasukan Xiongnu,
dan hampir menangkap pemimpinnya. Kemudian, suku Xiongnu
menginginkan perdamaian selama beberapa tahun. Dengan cara ini, dia
bisa mengontol Xiongnu.
4. Invasi ke Selatan
Pada saat yang sama, pasukan Han juga mengalahkan tentara dan
angkatan laut di wilayah selatan, dan kekaisaran Han meluas ke daerah-
daerah yang sekarang disebut Vietnam utara, Yunnan, Guangxi, dan
Guangdong. Pada tahun 100 SM, ukuran kekaisaran Han sudah mencapai
lebih dari 2x lipat dari pada awalnya.
Kaisar Ping adalah kaisar terakhir Dinasti Han Barat, yang hanya
berkuasa selama beberapa tahun (1 SM – 6 M). Selama ini,
kerabat/orang2 terdekatnya adalah bupati. Bupati terakhir adalah Wang
Mang. Dia mengklaim bahwa dia memiliki Mandat Surga untuk
memerintah, yang berarti bahwa Langit telah memilihnya untuk menjadi
kaisar berikutnya.
Han Timur
Kebijakan:
Dinasti Han ini cukup terkenal dalam sejarah Tiongkok karena beberapa
penemuan pentingnya. Kertas sebagai contoh ditemukan pada tahun 105 M oleh
seorang sarjana yang bernama Cai Lun saat pemerintahan Kaisar Han Hedi (88 –
106). Penemuan kertas yang berasal dari bambu ini benar-benar merombak
secara total penulisan buku-buku serta mendorong kemajuan dalam dunia tulis-
menulis.
Penemuan penting dalam bidang teknologi lainnya adalah seismograf oleh Zhang Heng
(78 – 139 M) yang dapat menghitung kekuatan gempa beserta arah asalnya. Peristiwa
penting lainnya pada masa Dinasti Han adalah masuknya Agama Buddha ke Tiongkok.
Penemuan penting pada masa ini adalah diciptakan peta yang menggunakan sistim
pembagian berrdasarkan garis lintang dan bujur oleh Pei Xiu, dimana pada petanya itu
dipergunakan skala perbandingan 1 inchi untuk 125 mil. Peta semacam ini merupakan
yang pertama kalinya di dunia, jauh sebelum Bangsa Barat menerapkan metode yang
sama dalam peta-peta mereka.
Tim Redaksi. (2018). Dasar Kepemimpinan Liu Pang yang Mempengaruhi China Hingga Abad ke-20.
Diakses dalam. https://kumparan.com/potongan-nostalgia/dasar-kepemimpinan-liu-pang-yang-
mempengaruhi-china-hingga-abad-ke-20-1536148174151438784/full pada 25 September 2020
puku; 19.08.
Bibliography
Agung, L. (2012). Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Waworuntu, A. (2012). Shenshi 紳士 Atau Gentry Cina:Sekilas sejarah dan profil kaum aristokrat
Cina pada zaman kekaisaran. Jurnal Kajian Budaya .
Keruntuhan Dinasti Han
1. Faktor Internal
Sejak 180 Masehi, kekaisaran Han sudah mulai melemah.
Kaisarnya hanya mencari kesenangan dan hiburan saja. Para
kasim istana sejak 98 M berebut kekuasaan dengan sarjana-
pejabat dan jenderal militer. Pada 189 M, Dong Zhuo membunuh
kaisar Shao yang baru berumur 13 tahun. Dan menggantikan kaisar
Shao dengan adiknya. Muncul masalah perekonomian di dinasti
Han. Dimana dinasti Han kesulitan mendapatkan uang pajak dari
petani. Pajak ini di gunakan untuk mendanai kekaisaran dan tentara
yang membela dinasti Han. Sarjana dan pejabat di bebaskan dari
sistem pajak sehingga pajak hanya dibebankan kepada petani.
Ketika pejabat pemungut pajak datang kepada petani untuk
memungut pajak, para petani memiliki sistem peringatan dini
kepada sesama petani. Sehingga uang pajak hanya sedikit yang
terkumpul. Akibatnya negara mengalami kesulitan keuangan.
1. Eksternal
Dinasti Han mendapat ancaman dari bangsa nomaden. Di wilayah
utara dan barat, China berbatasan dengan padang pasir yang
dikuasai oleh Uighur, Kazakh, Mongol, Jurchens (Manchu), dan
Xiongnu. Selama masa kemakmuran, petani hanya akan
membayar upeti (pajak) kepada pengembara untuk mendapatkan
perlindungan dari suku-suku nomaden lainnya. Kaisar bahkan
memberikan penawaran yaitu putrinya sebagai pengantin untuk
suku-suku nomaden untuk menjaga perdamaian.
A. Faktor Internal
Sejak 180 Masehi, kekaisaran Han sudah mulai melemah. Kaisarnya hanya mencari
kesenangan dan hiburan saja. Para kasim istana sejak 98 M berebut kekuasaan dengan
sarjana-pejabat dan jenderal militer. Pada 189 M, Dong Zhuo membunuh kaisar Shao yang
baru berumur 13 tahun. Dan menggantikan kaisar Shao dengan adiknya.
Muncul masalah perekonomian di dinasti Han. Dimana dinasti Han kesulitan
mendapatkan uang pajak dari petani. Pajak ini di gunakan untuk mendanai kekaisaran dan
tentara yang membela dinasti Han. Sarjana dan pejabat di bebaskan dari sistem pajak
sehingga pajak hanya dibebankan kepada petani. Ketika pejabat pemungut pajak datang
kepada petani untuk memungut pajak, para petani memiliki sistem peringatan dini kepada
sesama petani. Sehingga uang pajak hanya sedikit yang terkumpul. Akibatnya negara
mengalami kesulitan keuangan.
Para petani kabur dari pemungut pajak karena merasa mereka tidak mampu
mencukupi kebutuhannya sendiri. Populasi tumbuh dengan cepat tidak diiringi oleh
pertumbuhan lahan pertanian.
Salah satu alasan bahwa para petani melarikan diri di rumor pemungut pajak adalah
bahwa mereka berusaha untuk bertahan hidup pada plot yang lebih kecil dan lebih kecil dari
lahan pertanian.
Otoritas dinasti Han diganggu oleh kelompok-kelompok keagamaan Dao. Menjelang
akhir kekuasaan dinasti Han, muncul pemberontakan Sorban Kuning serta pemberontakan
Lima Takar Beras.
Sepeninggal Kaisar Ling ( memerintah antara 168-189 M) para kasim istana dibantai
oleh para pejabat militer, sehingga memungkinkan para aristokrat dan gubernur militer
mendirikan kerajaan kecil dan membagi-bagi kekuasaan kekaisaran. Terdapat tiga kerajaan
besar Yaitu Wei (dipimpin oleh Cao Cao), Wu (dipimpin oleh Liu Bei) dan Shu (dipimpin
oleh Sun Quan). Cao Cao merupakan Perdana Menteri. Kemudian ketika Cao Pi (Anak Cao
Cao), Raja Wei, merebut tahta dari kaisar Xian, maka runtuhlah dinasti Han.
B. Eksternal
Dinasti Han mendapat ancaman dari bangsa nomaden. Di wilayah utara dan barat,
China berbatasan dengan padang pasir yang dikuasai oleh Uighur, Kazakh, Mongol, Jurchens
(Manchu), dan Xiongnu.
Selama masa kemakmuran, petani hanya akan membayar upeti (pajak) kepada
pengembara untuk mendapatkan perlindungan dari suku-suku nomaden lainnya. Kaisar
bahkan memberikan penawaran yaitu putrinya sebagai pengantin untuk suku-suku nomaden
untuk menjaga perdamaian.
Perang dengan Sino dan Xiongnu dari 133 SM sampai 89 M. Selama lebih dari 2
Abad, orang Cina dan Sino-Xiongnu berperang di wilayah barat Cina. Daerah perang
merupakan jalur perdangan sutera. Akibatnya perdagangan mengalami kemunduran. Pada 89
M, dinasti Han menghancurkan Xiaongnu. Setelah kekalahannya, orang Xiaongnu ini
pergi ke barat dan berkumpul dengan orang nomaden lainnya. Mereka membentuk etnis yang
baru yaitu Hun. Keturunan Xiaongnu ini akan membuat beberapa negara besar lain
mengalami keruntuhannya.