Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Nama : Muhammad Rifai


Nim : 220619
Kelas : RA 1
Dosen Pengampu : Farida Ariyani Kangiden, M. Pd

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
2022
BENDUNGAN PINTU AIR 10

Sejarah Bendungan Pintu Air 10

Belanda sudah menduduki Tangerang sejak abad ke-17. Maka Tidak mengherankan jika
di daerah tersebut terdapat beberapa warisan kolonial berupa bangunan. Salah satu
peninggalan Bangsa penjajah yang hingga kini masih berdiri kokoh adalah Bendung Pintu
Sepuluh di Sungai Cisadane.

Sesusai namanya, Bendung Pintu Sepuluh merupakan bendungan yang memiliki sepuluh
pintu air. Setiap pintu air memiliki lebar 10 meter. Bangunan tersebut membentang di
Sungai Cisadane kawasan Pasar Baru, tepatnya di Jalan Sangego, Keluragan Koang Jaya,
Kecamatan Karawaci. Sungai Cisadane sendiri merupakan salah satu sungai utama
Provinsi Banten. Sungai itu bersumber dari Gunung Salak Bogor dan bermuara ke Laut
Jawa.
2
Manfaat Bendungan Pintu Air 10

Bendung Pintu Sepuluh dikenal dengan berbagai nama seperti Bendungan Pintu
Air Sepuluh, Bendungan Sangego, atau Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane.
Brlanda memulai pembangunan Bendungan Sangego pada tahun 1927 dan selesai
lima tahun kemudian. Pemerintah kolonial mendatangkan pekerja dari Cirebon
untum membangunnya. Konstruksi terbuat dari beton berinti baja.

Bendungan Pintu Air Sepuluh dibangun untuk mengatur aliran Sungai Cisadane
sehingga Tangerang menjadi lahan pertanian yang subur. Aliran air dari
Bendungan Sangego itu mengaliri lahan pertanian seluas 400.000 hektar lebih
yang tersebar di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kabupaten Serang, serta
DKI Jakarta. Selain mengaliri lahan pertanian, bendungan tersebut juga
dimanfaatkan untuk menampung cadangan air Kota Tangerang.

Bangunan yang berjarak Tiga Kilometer dari Masjid Pintu Seribu itu juga dibuat
untuk mencegah banjir. Pintu – pintu air di bendungan sepanjang 125 meter
tersebut dioperasikan menggunakan mesin Hemaaf buatan Belanda. Mesin
berkekuatan 6000 Watt itu merupakan bagian asli sejak bendungan pertama kali
didirikan.

Bendung Pintu Sepuluh tidak hanya dimanfaatkan sebagai sarana irigasi.


Keunikan bangunannya membuat bangunan itu dikunjungi masyarakat sekitar.
Selain menikmati pemandangan dan konstruksinya yang kokoh, para pengunjung
juga datang untuk memancing atau mengail ikan. Panorama sekitar juga dapat
diamati lewat bagian atas bendungan.

3
Bendungan Pintu Sepuluh mudah dikunjungi menggunakan kendaraan pribadi.
Dari Jakarta silahkan ikuti rute menuju Tangerang melewati Jalan Tol Prof.
Sedyatmo. Setelah keluar dari tol, belok kiri ke Jalan Marsekal Suryadarma dan
kemudian masik ke Jalan Dr. Sitanala. Dari sana Anda akan sampai di Jalan
Jembatan Baru. Dari jembatan belok kanan ke Jalan Sangego Raya. Bendungan
peninggalan Belanda yang Anda tuju tampak megah dari jalan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai