Anda di halaman 1dari 2

Materi pembelajaran bersama sama mata kuliah pelaporan korporat hari senin tanggal 25 untuk

dimasukan ke dokumen aluran Air Kuno Batavia peninggalan zaman VOC ditemukan di lokasi
proyek MRT Jakarta fase 2A Glodok-Kota. Ternyata, saluran air sepanjang 400 meter itu
dibangun oleh VOC dan digunakan untuk menyalurkan air bersih kepada penduduk Benteng
Dalam yang kini merupakan kawasan Kota Tua.
Tim Arkeolog dari kontraktor MRT Jakarta, Junus Satrio Atmodjo menjelaskan, saluran air ini
ditemukan sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah. Jalur pipanisasi itu dulunya membentang
dari persimpangan Glodok dekat Orion Plaza hingga kawasan Pasar Ikan.

"Ini Orion Plaza, dulunya tempat penyaringan air. bangunan seng ini dulunya adalah benteng
kecil. Ini sempat jadi penjara, M Hatta pernah dipenjara di sini tahun 40-an. Tapi kemudian
diputuskan dijual maka jadilah Orion Plaza. Ini adalah cikal bakal air masuk menuju ke dalam
Kota Batavia mulai dari sini," kata Junus saat meninjau Proyek MRT Jakarta Fase 2A Glodok-
Kota, Selas

Baca artikel detiknews, "Cerita di Balik Saluran Air Kuno Batavia Peninggalan VOC di Proyek
MRT" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6303162/cerita-di-balik-saluran-air-kuno-
batavia-peninggalan-voc-di-proyek-mrt.

Jadi prosesnya (pembangunan) lama, karena bata-bata nya didatangkan dari Belanda. kita bisa
bayangkan, kapal berlalu-lalang ke sini membawa bata ini. Bata digunakan sebagai
penyeimbang," jelasnya.

Saluran pipa bahkan melewati gedung Wali Kota (Stadhuis) dan Kantil Batavia. Setidaknya,
kebutuhan air bersih untuk ribuan penduduk dalam kastil dilayani oleh saluran pipa ini, baik
untuk minum maupun mencuci.

Lantas, mengapa hanya penduduk dalam benteng saja? Junus menjelaskan, kala itu, VOC
membangun benteng pertahanan yang kuat usai 30 tahun menduduki Sunda Kelapa. Benteng
itu, kata dia, menutup seluruh wilayah kota dari daerah luar sekelilingnya dan dilengkapi oleh
enam pintu masuk menuju kota, di antaranya Nieuwpoort (pintu besar) di bagian selatan tempat
ditemukannya sisa tembok kota.

"(Mengairi) hanya penduduk dalam benteng," ujarnya.

"Estimasinya orang Eropa di situ sekitar 3 ribuan, tapi lebih banyak ke budaknya. (Misal) satu
keluarga punya budak 10 orang. Kalau satu keluarga 6 orang dengan budak minimal 10 orang,
jadi kalau dikata 3 ribu, harus ditotal 3 kali lipat. bisa 9-10 ribu. Semua butuh air, nyuci semua,
mandi semua, masak semua. Saluran ini

Baca artikel detiknews, "Cerita di Balik Saluran Air Kuno Batavia Peninggalan VOC di Proyek
MRT" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6303162/cerita-di-balik-saluran-air-kuno-
batavia-peninggalan-voc-di-proyek-mrt.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai