Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rosadi

NIM : 2283160014

 Kanal

Kota Banten dahulu sudah memiliki teknologi tinggi terbukti dengan


adanya banyak kanal buatan. Di dalam kota sengaja dibangun parit yang dalam
atau sekarang lazim disebut drainase. Dalamnya mencapai 4-6 meter yang
airnya dialirkan menuju sungai cibanten. (Dr. Moh. Ali Fadilah, 2006)

Sultan Ageng sangat menaruh perhatian pada pengembangan sumber daya pertanian negaranya.
Pada 1663-1677, dia membangun sistem irigasi besar-besaran di Banten. Kanal-kanal baru sepanjang
30-40 km dibangun dengan mempekerjakan 16.000 orang. Sepanjang kanal-kanal itu dibuka 30.000-
40.000 hektar persawahan baru dan ribuan hektar perkebunan kelapa. Sekitar 30.000 petani
ditempatkan di lahan-lahan ini. (Lukman, 2006)

 Tasikardi

Tasikardi adalah danau buatan dengan luas sekitar 6,5 hektare yang
seluruh alasnya dilapisi ubin bata. Secara administratif, danau buatan ini terletak
di Desa Margasana, Kecamatan Kramat Watu, Kabupaten Serang, kira-kira 2 km
di sebelah tenggara Keraton Surosowan. (Lukman, 2006)

Danau ini dibangun oleh Sultan Maulana Yusuf (1570 -1580). Di tengah danau
dibangun sebuah pulau yang disebut pulau Keputren, yang semula diperuntukkan
khusus bagi ibu Sultan Maulana Yusuf untuk bertafakur mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Namun kemudian pulau ini digunakan sebagai tempat rekreasi bagi keluarga
kesultanan. (Lukman, 2006)

Danau Tasikardi berfungsi untuk menampung air dari Sungai Cibanten yang
kemudian disalurkan ke sawah-sawah dan keraton untuk keperluan air minum dan
kebutuhan sehari-hari bagi keluarga Sultan di Keraton Surosowan. Di pulau Keputren
masih tersisa bangunan turap, kolam, dan sisa-sisa fondasi. (Lukman, 2006)
Berdasarkan info yang dikutip dari bpcb banten, air dari Danau Tasikardi yang
semula keruh dan kotor, sebelum masuk ke kota di Surosowan, terlebih dulu
dijernihkan di suatu tempat. Penjernihan dilakukan dengan teknik penyaringan air yang
khas dan kompleks, yang disebut dengan pengindelan. (Lukman, 2006)

Pengindelan merupakan suatu bangunan semacam bunker yang berfungsi sebagai penyaringan air
(filter station). Untuk menghubungkan Danau Tasikardi, Pengindelan, dan Keraton Surosowan,
digunakan saluran air (pipa) dengan berbagai ukuran (diameter 2 – 40 cm) yang terbuat dari
terakota. (Lukman, 2006)

 Pancuran Mas

Dalam areal benteng bekas keraton surosowan yang luasnya 4,3 ha terdapat situs pancuran mas.
Konon dahulu kala di lokasi itu terdapat tempat pemandian keluarga Sultan Banten yang mewah.
Tempat pemandian yang terletak di bagian selatan komplek keraton sampai saat ini masih bisa
disaksikan. Setiap wisatawan bisa menuruni anak tangga yang terbuat dari batu bata menuju tempat
pemandian yang dibuat berkotak-kotak terbuka. Air bersih yang mengucur di pancuran itu berasal
dari danau buatan tasikardi. Airnya disalurkan melalui pipa terekota yang terbuat dari tanah liat.
Situs ini menjadi bukti bahwa pada zaman Kesultanan Banten sudah mengenal teknologi maju
dalam memproses air bersih yang kini disebut PDAM.

 Istana Kaibon

Bekas komplek Keraton Kaibon itu berada Desa Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kabupaten
Serang, Banten. Menurut literatur sejarah Banten, bangunan itu didirikan tahun 1809. Di sinilah,
Ratu Aisyah, ibunda Sultan Syafiudin bertempat tinggal. Saat itu, putera mahkota Syafiudin, yang
merupakan sultan ke-21, masih berusia lima tahun.

 Teknologi AC Sederhana

Dari semua reruntuhan tersebut, ada satu sudut yang cukup menarik di sisa-sisa ‘kejayaan’
Keraton Kaibon. Sebuah lubang yang tampak di bekas ruang tidur utama Keraton Kaibon.
Konon, itu adalah sarana penyejuk udara yang dahulu memang hanya digunakan untuk
kamar para raja. Lubang tersebut merupakan penampung air. Bila terisi penuh air, akan
memberi efek sejuk pada seluruh ruangan.

 Jembatan Rantai

Jembatan Rantai dibangun di atas sungai/ kanal kota lama Banten yang terletak 300 meter sebelah
utara keraton Surusowan Kecamatan Kasemen, Serang - Banten. Jembatan ini berfungsi sebagai ”tol
perpajakan” bagi setiap kapal kecil atau perahu pengangkut barang dagangan pedagang asing yang
memasuki kota kerajaan.
Jembatan Rantai dibangun dari bata dan karang, serta diduga memakai tiang besi dan papan untuk
fungsi penyebrangan, dan ”kerekan rantai” yang berfungsi ganda bila ada lalu lalang kapal kecil,
jembatan bisa dibuka; dan bila tidak ada kapal masuk, jembatan ditutup sehingga berfungsi sebagai
sarana penyebrangan orang dan kendaraan darat.

 Menara Mesjid Agung Banten

Menara mesjid yang terletak di halaman muka bangunan utama dirancang dan dibangun pula oleh
Hendrik Lucaz Cardeel. Tinggi bangunan itu 30 meter. Tetapi dalam catatan sejarah turut berperan
arsitek bangsa mongol bernama Cek Ban Cut. Bangunan tinggi ini selain digunakan untuk adzan agar
terdengar ke semua penjuru istana berfungsi pula sebagai tempat pengintaian ke arah teluk Banten

Anda mungkin juga menyukai