Nim : 6160505200040
SEJARAH IRIGASI
Mesir 4000 SM
Cina 2000 SM
2
Sejarah Irigasi di Mesir
dengan menggali celah pada tanggul dan ditutup dengan memasukkan kembali
Mesir.
orang untuk membantu dengan cangkul dan sekop pada saat banjir atau ketika
saluran baru akan digali atau yang lama diperbaiki. Beberapa kanal mungkin
telah digunakan selama 1.000 tahun sebelum ditinggalkan dan yang lainnya
dibangun. Bahkan saat ini, 4.000 hingga 5.000 tahun kemudian, tanggul kanal
yang ditinggalkan masih ada. Faktanya, sistem kanal ini mendukung populasi
5
yang lebih padat daripada yang tinggal di sana saat ini. Selama berabad-abad,
Sejarah Irigasi di China 2000 SM
Dujiangyan
Sistem irigasi pertama dibangun sekitar tahun 250 SM. Sistem ini diberi
nama dujiangyan yang dibangun oleh Li Bing, seorang ahli hidrologi Cina,
pada masa Dinasti Qing. Dan sistem irigasi ini masing dapat digunakan
sampai sekarang dan dapat mengaliri lebih dari 668,700 hektar lahan
Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2000, dan pada 2013 menjadi revonasi
8
O Kemungkinan saluran Gomati dibuat untuk mengendalikan banjir,
pertanian.
tentang adanya sawah, baru dijumpai pada awal abad ke-9 Masehi
petani di dalamnya.
mereka.
terhadap pertanian sangat besar. Agar petani dapat bekerja dengan tenang
10
O Di dalam undang-undang Agama disebutkan “Barang siapa membakar padi di ladang, tidak pandang besar atau kecil, si pelaku harus
mengembalikan lima kali lipat kepada pemiliknya. Ditambah lagi dengan denda dua laksa oleh raja yang berkuasa (Perundang-undangan
Majapahit, 1967).
Pada masa itu, menurut Edhie Wurjantoro (Majalah Arkeologi, 1977), bendungan-bendungan (dawuhan) untuk keperluan pengairan dibangun
atas perintah Bhatara Matahun demi kesejahteraan rakyatnya. Yang banyak disebut adalah bendungan batu Kusmala untuk mengairi daerah
O Pengairan di Majapahit juga diorganisasi secara teratur. Menurut Prasasti Jiwu (1486 M), air dialirkan ke sawah-sawah melalui saluran-saluran
bertanggul. Pengaturan perairan dilakukan oleh seorang panghulu banu atau hulair (pada masa sekarang ulu-ulu).
O Di samping itu, sejumlah prasasti menyebutkan adanya sejumlah pejabat yang tugasnya berhubungan dengan sawah atau pertanian, seperti
hulu wras (mungkin semacam Bulog), pangulung padi (mungkin semacam KUD), dan ambekel tuwuh (pejabat yang mengurusi hasil bumi).
11
12