Anda di halaman 1dari 5

Nama : Falna

NIM : 2020017112

Kelas : 5A.04

Ringkasan : Penganggaran dan Pengendalian Manajemen

HARGA TRANSFER

 Definisi

• Penentuan harga barang atau jasa yang ditransfer kepada antar pusat pertanggung-
jawaban dalam satu organisasi tanpa memandang bentuk pusat
pertanggungjawabannya.

• Harga perpindahan barang antara dua pusat laba atau lebih. Untuk pembahasan lebih
lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian kemampuan
laba divisi.

 Tujuan penentuan harga transfer


1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan goal congruence
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual
4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.
 Prinsip dasar penentuan harga transfer
1. Prinsip dasarnya adalah harga transfer harus sama dengan harga yang akan
dibebankan apabila transaksi itu dilakukan dengan pihak luar. Yaitu nilai produk
atau jasa yang dipertukarkan antar pusat laba dalam suatu organisasi.
2. Harga transfer harus sama dengan harga apabila transaksi dengan luar
Keputusan yg diambil:
 Sumber (dari dalam atau luar)
 Dalam – harga transfer
 Situasi ideal
Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan goal congruence jika
kondisi-kondisi dibawah ini terpenuhi. Namun dalam prakterknya, kondisi-kondisi
tersebut jarang ada.

• Individu yang kompeten

• Lingkungan yang baik

• Harga pasar

• Kebebasan memperoleh sumber daya

• Informasi lengkap

• Negosiasi

 Kendala sember daya yang harus diperhatikan

Keterbatasan Pasar

 Keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan


eksternal
 perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdeferensiasi
 perusahaan telah melakukan investasi yang besar

Kelebihan/keterbatasan kapasitas industri

Perusahaan mungkin tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian membeli
produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam masih memadai.

 Harga Transfer Berbasis Cost.

Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga transfer dapat ditentukan berdasarkan biaya
ditambah laba. Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan
biaya :

a) Dasar biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar karena lebih efisien
b) Markup laba
terdapat dua keputusan :

1. Apa dasar markup laba tersebut


2. Tingkat laba yang diperbolehkan

 Biaya tetap dan laba upstream (upstream fixed cost and profist)
1. Persetujuan Antar Unit Usaha (Negosiasi)
2. Dua Langkah Penentuan Harga (Two Step Pricing)
3. Pembagian Laba (Profit Sharing)
4. Dua kelompok harga (Two Sets Of Prices)
 Penetapan harga jasa perusahaan
 Terdapat dua jenis transfer :
1. Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima dimana unit penerima
dapat mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara parsial
2. Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan
digunakannya atau tidak
 Pengendalian Atas Jumlah Jasa
Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa-jasa
seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan
 Pilihan Penggunaan Jasa Secara Optional
Jika pelayanan internal tidak kompetitif dibandingkan dengan penyedia jasa dari luar,
maka ruang lingkup dari aktivitas mereka akan dikontrakkan atau jasa-jasa mereka
sepenuhnya didapat dari luar perusahaan

Administrasi Harga Transfer

 Negosiasi
Di hampir semua perusahaan, unit usaha menegosiasikan harga transfer satu sama
lain, maksudnya, harga transfer yang tidak ditentukan oleh kelompok staf pusat.
Alasan yang paling penting untuk hal ini adalah kepercayaan bahwa dengan
menetapkan harga jual dan mencapai kesepakatan atas harga pembelian yang paling
sesuai merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen lini ( line management ).
 Arbitrase dan penyelesaian konflik
Bagaimanapun rincinya peraturan penentuan harga (pricing rules), mungkin ada kasus
di mana unit-unit usaha tidak dapat menyetujui harga tertentu.untuk alasan tersebut,
suatu prosedur harus dibuat untuk menengahi arbitase harga transfer.
Contoh esktrem adalah membentuk suatu komite yang biasanya memiliki tiga
tanggung jawab :
 Menyelesaikan arbitrase harga transfer
 Meninjau alternatif perolehan sumber daya yang mungkin ada
 Mengubah peraturan harga transfer bila perlu
 Klasifikasi produk
Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas :
 Kelas I, meliputi seluruh produk dimana manajemen senior ingin mengendalikan
perolehan sumber daya , biasanya produk-produk yang bervolume besar, tidak
memiliki sumber dari luar, dan produksinya tetap ingin dikendalikan manajemen
demi alasan kualitas atau tertentu
 Kelas II, meliputi seluruh produk lainnya, yaitu produk yang dapat diproduksi di
luar perusahaan tanpa adanya gangguan terhadap operasi yang sedang berjalan,
volumenya relatif kecil diproduksi dengan peralatan umum ( general purpose
equipment ), ditransfer pada harga pasar

Anda mungkin juga menyukai