Anda di halaman 1dari 1

BANTUAN UNTUK KORBAN BENCANA ALAM

Guru: "Nah, anak-anak, seperti yang telah diumumkan tadi pagi, sekolah
menghimbau untuk berpartisipasi memberikan donasi kepada korban
bencana banjir di Lhoksukon. Ada saran apa saja yang dapat kita
donasikan?"
Murid A: "Alat-alat kebersihan, Bu. Rumah mereka pasti sangat kotor,
sehingga mereka pasti membutuhkan alat-alat kebersihan."
Murid B: "Sembako dan obat-obatan. Kebanyakan dari mereka pasti
mengungsi sehingga membutuhkan bahan makanan dan obat-obatan, bu."
Murid C: "Tapi, Bu. Jika kita mengirimkan alat kebersihan, bahan makanan,
dan obat-obatan, apakah kita tidak mengalami kesulitan dalam
pengirimannya, Bu? Bukankah lebih mudah jika kita mendonasikan dana
saja, Bu?'
Murid D: "Benar, Bu. Kita juga bisa menyalurkan melalui lembaga-lembaga
yang tepercaya, Bu."
Murid A: "Benar juga sih. Tetapi kalau dana, nanti teman-teman
memberikannya seadanya, Bu."
Murid D: "Tidak masalah seadanya. Yang penting kita ikhlas membantu
mereka. Kita juga tidak tahu apa saja yang mereka butuhkan saat ini.
Lembaga-lembaga tersebut pasti lebih tahu bagaimana menyalurkan dana
yang kita berikan sesuai kebutuhan mereka."
Murid B: "Iya, Bu. Ada baiknya seperti itu saja, Bu. Bagaimana kalau kita
menyisihkan uang jajan kita setiap hari hingga batas waktu pengumpulan
dananya, Bu?'
Murid C: "Setuju, Bu."
Guru: "Baiklah. Yang setuju mengumpulkan dana angkat tangan!"
(Semua murid mengangkat tangan.)
Guru: "Uang yang kalian sisihkan dikumpulkan ke bendahara kelas. Dan
jangan lupa dicatat. Jumlah berapa pun akan kita setorkan pada hari
pengumpulan dana. Terima kasih atas kesediaan kalian. Hanya Allah yang
dapat membalas keikhlasan kalian."
Semua murid: "Aamiin!"

Anda mungkin juga menyukai