Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

KASUS GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KAMPUS


“MENYOGOK DALAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI PERGURUAN TINGGI”

Disusun Oleh :
Nama : 1. Pebrian Widana (PO.71.25.1.21.066)
2. Risya Putri Darnianti (PO.71.25.1.21.067)
3. Sri Aslamiyah (PO.71.25.1.21.068)
Kelompok : 9
Kelas : 1B
Semester : 2

Dosen Pengampuh :
Yufen Widodo, SKM, MDSc
Masayu Nurhayati, S.Pd, M.Pd

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN AJARAN 2021/2022

KASUS
Sri Aslamiah adalah seorang siswa kelas 12 SMA yang sebentar lagi akan masuk ke
perguruan tinggi. Ia berniat untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Nusa Bangsa Jurusan
Administrasi Bisnis. Ia tahu bahwa ia lemah di bidang akademik dan merasa takut tidak akan
lulus di universitas tersebut.

Ia membicarakan hal tersebut kepada mama nya, dan mama nya mengatakan bahwa
almarhum papa Aca memiliki teman baik yang menjadi dosen di jurusan itu. Karena hal itu,
maka mama Aca berniat untuk menitipkan nama Aca kepada temannya tersebut. Setelah mama
Aca menghubungi dosen tersebut, dosen itu meminta uang sebesar RP.8.000.000 sebagai
bentuk kerja sama mereka. Mama Aca pun menyetujui dan akhirnya Aca dapat di terima di
jurusan administrasi bisnis.

Perbuatan curang yang dilakukan oleh dosen tersebut akhirnya diketahui oleh kepala
jurusan. Dosen tersebut pun ditindak lanjuti dengan dilaporkan ke pihak yang berwajib dan
diberhentikan sebagai dosen dari jurusan tersebut.

Upaya Pencegahan :

1. Pendidikan moral yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang korupsi


2. Memberikan sanksi kepada pihak yang menerima suap
3. Dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan di universitas tersebut

NASKAH DRAMA

Pemeran : 1. Pebrian Widana sebagai Pak Pebri (Dosen)


2. Risya Putri Darnianti sebagai Ibu Risya (Mama Aca)

3. Sri Aslamiyah sebagai Aca (Calon Mahasiswa)

MENYOGOK DALAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU


DI PERGURUAN TINGGI

Sri Aslamiyah adalah seorang siswa SMA kelas 12, dan ia merupakan anak tunggal dari
pengusaha kaya raya. Beberapa bulan lagi Aca akan menghadapi ujian nasional, dan ia akan
melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi. Tetapi sampai sekarang Aca belum
membicarakan hal tersebut kepada mama nya.

(Suatu malam saat Aca sedang belajar di kamar, mama nya memanggil untuk membicarakan
sesuatu)

Mama Aca : ‘tok…tok…tok…’ (suara ketukan pintu) Aca…, kamu sedang belajar ya nak?

(tanya mama nya sambil membuka pintu kamar)

Aca : Ini sudah selesai (sambil merapikan buku), ada apa ma?

Mama Aca : Bisa kita berbicara sebentar nak?

Aca : Tentu saja bisa ma

(Mama Aca lalu masuk ke dalam kamar dan duduk di sebelah nya)

Aca : Ada apa ma?

Mama Aca : Begini nak, kamu kan sudah kelas 12 dan sebentar lagi akan menghadapi ujian.
Apa kamu sudah tau ingin melanjutkan pendidikan kemana?

Aca : Sudah ma, Aca ingin melanjutkan pendidikan ke Univeritas Nusa Bangsa Jurusan
Administrasi Bisnis

Mama Aca : Syukurlah kalau kamu sudah punya tujuan nak, tetapi kenapa kamu tidak pernah
membicarakan ini sebelumnya kepada mama?

Aca : Jujur Aca ragu ma, mama tau sendiri bagaimana kemampuan Aca. Aca sangat
takut tidak lulus ma
Mama Aca : Tenang saja nak, apakah kamu tidak tau bahwa ada teman almarhum papa mu
yang menjadi dosen di jurusan tersebut. Mama yakin dia pasti bisa membantu
kamu.

Aca : Aca tidak tau ma

Mama Aca : Kamu tenang saja, mama akan menitipkan nama mu dan dengan begitu posisi
kamu akan aman

Aca : Baik ma, terima kasih.

Keesokan hari nya, Mama Aca langsung menghubungi teman almarhum suami nya tersebut.

Mama Aca : Assalamualaikum………

Pak Dosen : Waalaikumusalam………. Maaf dengan siapa ini?

Mama Aca : Sebelumnya maaf karena mengganggu waktu nya pak. Apa benar ini dengan
bapak Pebrian Widana?

Pak Dosen : Iya benar

Mama Aca : Saya Ibu Risya pak, istri almarhum Pak Bejo Sutejo

Pak Dosen : Ohh iya, ada apa bu?

Mama Aca : Begini pak, saya ingin meminta bantuan bapak. Anak saya berkeinginan untuk
melanjutkan pendidikan di Universitas Nusa Bangsa Jurusan Administrasi Bisnis,
dan bapak merupakan dosen di jurusan tersebut bukan? Apakah bisa bapak
membantu anak saya pak?

Pak Dosen : Ohh seperti itu ya bu, tentu saja bisa. Tetapi anak ibu tetap harus mengikuti jalur
SBMPTN terlebih dahulu. Nanti setelah ia mendaftar SBMPTN berikan nomor
peserta nya kepada saya.

Mama Aca : Baiklah, Pak. Untuk uangnya berapa kah jumlah yang harus saya bayar pak? dan
kapan saya harus mengirim nya?

Pak Dosen : Untuk membantu anak ibu saya minta 8 juta saja bu, dan tolong kirimkan
uangnya nanti berbarengan dengan nomor peserta anak ibu

Mama Aca : Baiklah kalau begitu, terima kasih pak. Saya akan menghubungi bapak kembali
setelah anak saya mendaftar SBMPTN
Pak Dosen : Iya sama-sama bu

Tibalah hari dimana Aca mendaftar SBMPTN dan mendapatkan nomor peserta, mama nya lalu
mengirimkan nomor peserta kepada dosen itu dan mentransfer uang sebesar 8 juta rupiah.
Mama nya pun menghubungi dosen tersebut.

Mama Aca : Assalamualaikum

Pak Dosen : Waalaikumsalam bu

Mama Aca : Sudah saya kirimkan nomor peserta anak saya dan uang nya pak

Pak Dosen : Baik, terima kasih bu. Tenang saja nama anak ibu akan aman dan tunggu saja
pengumumannya nanti

Mama Aca : Baik , terima kasih pak

Beberapa minggu kemudian tibalah hari dimana pengumuman penerimaan akan diumumkan
secara online melalui website. Aca pun membuka website itu di dampingi mama nya.

Aca : Ma…., alhamdulillah Aca beneran lulus

Mama Aca : Selamat ya nak, mama senang akhirnya kamu bisa kuliah di kampus impian mu.

Aca : Iya ma, terima kasih. Ini semua berkat mama

Mama Aca pun kembali menghubungi pak dosen tersebut.

Mama Aca : Assalamualikum Pak, terima kasih karena sudah membantu anak saya.
Pengumuman nya sudah keluar, dan anak saya sangat senang bisa diterima di
kampus impiannya.

Pak Dosen : Waalaikumsalam, iya sama-sama bu. Terima kasih juga untuk uang nya, saya
minta tentang hal ini hanya kita yang tau ya bu. Kalau ketahuan bisa rusak reputasi
saya.

Mama Aca : Baik tenang saja pak

(Sambungan telepon pun terputus)

Tanpa pak Pebri ketahui, diluar ruangan ada bapak kepala jurusan yang sedang berjalan dan
tidak sengaja mendengar percakapan nya di telepon tersebut. Bapak itu sangat marah dan
langsung masuk ke ruangan tersebut.
Kepala Jurusan : Ohh jadi selama ini dosen yang sering menerima suap untuk penerimaan
mahasiswa baru itu adalah Pak Pebri

Pak Dosen : Tidak pak, saya bisa jelaskan ini semua

Kepala Jurusan : Saya sudah mendengar semua nya, sekarang pak Pebri ikut ke ruangan saya

Setelah kejadian itu Kepala jurusan langsung mengusut masalah tersebut dan terbukti bahwa
Pak Pebri memang sering menerima suap dalam kasus penerimaan mahasiswa baru. Ia pun
dilaporkan ke pihak yang berwajib dan diberhentikan sebagai dosen di jurusan tersebut.

-SELESAI-

Pesan Moral :

1. Jangan melakukan tindakan gratifikasi karena itu dapat membahayakan diri sendiri,
orang lain, dan juga masa depan.
2. Selalu terapkan sikap jujur dan bertanggung jawab dalam melakukan apapun agar
terhindar dari gratifikasi.

Kesimpulan :

Sikap jujur dan bertanggung jawab sangat penting diterapkan dalam setiap individu. Jangan
karena kita memiliki banyak uang dan juga mempunyai kekuasaan yang tinggi, kita jadi
berlaku seenaknya dan dapat berpikir bahwa semua nya bisa aman dengan uang. Kita harus
memiliki tekad dan komitmen yang kuat agar terhindar dari perilaku-perilaku buruk seperti
korupsi dan gratifikasi.

 Berdasarkan  Pasal 12B ayat (1) UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001, yang berbunyi


“Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap
pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya”. Maka berdasarkan kasus pada cerita tersebut, tindakan yang
dilakukan adalah tindakan gratifikasi yang melanggar hukum.

 Peran mahasiswa dalam tindakan anti gratifikasi atau korupsi :


Keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya
penindakan yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum. Peran aktif
mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan ikut
membangun budaya anti korupsi di masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat berperan
sebagai agen perubahan dan motor penggerak gerakkan anti korupsi di masyarakat.
Untuk dapat berperan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup
tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya. Yang tidak kalah penting, untuk
dapat berperan aktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai anti
korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya pembekalan mahasiswa dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain melalui
kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar atau perkuliahan. Pendidikan anti korupsi bagi
mahasiswa bertujuan untuk memberi pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk
korupsi dan pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Tujuan
jangka panjangnya adalah menumbuhkan budaya anti korupsi di kalangan mahasiswa
dan mendorong mahasiswa untuk dapat berperan serta aktif dalam upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2013a)

Anda mungkin juga menyukai