Disusun Oleh :
5. Isnaini Marita
Kelas : 1B
Semester :2
Dosen Pengampuh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas materi tentang Media
Penyuluhan Pada Anak Tunanetra, Tunarungu dan Tunagrahita.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................I
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
1. Tunarungu...........................................................................................................5
2. Tunanetra............................................................................................................6
3. Tunagrahita.........................................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
EVALUASI..................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti anak pada umumnya, anak berkebutuhan khusus juga memiliki hak
yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak dan bermartabat, namun
kenyataannya layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus masih kurang
optimal. Salah satu penyebabnya adalah kurang optimalnya pengguaan media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus di sekolah
baik segregasif maupun inklusif.
Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh
guru atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-
kata lisan ataupun tertulis) maupun simbol non-verbal atau visual. Proses penuangan
pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi itu disebut encoding. Selanjutnya
1
penerima pesan (bisa siswa, peserta latihan ataupun guru dan pelatihnya sendiri)
menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pesan. Proses
penafsiran simbolsimbol komunikasi yang mengandung pesan-pesan tersebut disebut
decoding.
Dua jenis hambatan yang lain; pertama hambatan kultural seperti perbedaan
adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan; kedua
2
hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan
sekitar. Proses belajar mengajar di tempat yang tenang, sejuk dan nyaman tentu akan
berbeda dengan proses yang dilakukan di kelas yang bising, panas dan berjubel.
Perbedaan adat-istiadat, norma sosial dan kepercayaan kadang-kadang bisa menjadi
sumber salah paham. Karena adanya berbagai jenis hambatan tersebut baik dalam diri
guru maupun siswa, baik sewaktu mengcode pesan maupun mendecodenya, proses
komunikasi belajar mengajar sering kali berlangsung secara tidak efektif dan efisien.
3. Apa saja media penyuluhan yang dapat digunakan dalam metode demonstrasi dan
tanya jawab untuk anak tunarungu,tunanetra serta tunagrahita?
3. Untuk mengethaui apa saja media penyuluhan yang dapat digunakan dalam metode
demonstrasi dan tanya jawab untuk anak tunarungu, tunanetra dan tunagrahita.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137). Sedangkan pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2002: 17). Jadi, media pembelajaran adalah media yang
digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa
agar tujuan pengajaran tercapai. Media pembelajaran yang baik harus memenuhi
beberapa syarat. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada
siswa. Selain itu media juga harus merangsang siswa mengingat apa yang sudah
dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan
mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong
siswa untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.
4
kesehatan mulut yang sebagian besar ditujukan untuk meningkatkan kesehatan mulut
melalui perolehan pengetahuan, yang nantinya mengarah pada motivasi dan akhirnya
perubahan tindakan yang sesuai dengan model anggapan kesehatan (Veiga et al.,
2015) Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan segala upaya atau aktivitas
seseorang dalam menjaga dan meningkatkan.kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut
(Andriani, 2020).
Metode pembelajaran dan media edukasi yang bagus dan efektif akan
memberikan dampak yang positif terhadap anak-anak, yaitu berupa perubahan
pengetahuan, sikap dan perilaku anak kearah yang positif.
1. Tunarungu
5
b. b. Terlambat perkembangan bahasa
2. Tunanetra
Istilah tunanetra berasal dari kata tuna yang berarti rusak dan netra
yang berarti mata. Jadi tunanetra yaitu individu yang mengalami kerusakan
atau hambatan pada organ mata. Selain itu tunanetra juga diartikan sebagai
seseorang yang sudah tidak mampu memfungsikan indra penglihatannya untuk
keperluan pendidikan dan pengajaran walaupun telah dikoreksi dengan lensa
(Cahya, 2013). Menurut Rudiyati (2002), anak penyandang tuna yang
kehilangan informasi secara visual memiliki karakteristik sebagai berikut:
c. Verbalisme
e. Adatan
f. Suka berfantasi
6
3. Tunagrahita
7
semata. Peran tunggal itu tidak salah, karena fungsi media pembelajaran (alat
peraga) memang sebagai alat bantu belajar agar lebih bermakna. Dalam
pespektif pendidikan kebutuhan khusus, terutama dalam pendidikan anak
tunagrahita. sekurang-kurangnya media pembelajaran dapat diperankan dalam
tiga hal yaitu; media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran (alat
peraga), media sebagai alat untuk mengungkap masalah dan hambatan
belajar (asesmen), dan media sebagai alat bantu dalam pengembangan aspek
psikologi dasar (teraputik). Ulasan pengembangan media pembelajaran ini
hanya akan lebih difokuskan pada media pembelajaran untuk membaca dan
matematik. Pengembangan yang dimaksudkan disini adalah mengaplikasikan
atau memanfaatkan alat bantu teknologi seperti komputer di dalam
menyajikan bahan ajar. Pemanfaatan alat bantu seperi komputer juga akan
dibatasi pada program yang sangat sederhana yaitu memanfaatkan fasilitas
program Power Point, bukan aplikasi program Flass, Firework atau corel. dan
program lainnya. Power point ini sebetulnya diperuntukkan untuk aktivitas
presentasi agar lebih hidup dan menarik. Namun dalam beberapa hal dari
program ini sebetulnya dapat dimanfaatkan untuk mengolah bahan ajar seperti
untuk belajar membaca atau berhitung yang sering kali sulit untuk dilakukan
dalam proses belajar konvensional. Misalnya; gerakkan obyek yang pelan,
proses hilangnya suatu obyek atau proses pindahnya suatu obyek dari satu
tempat ketampat lainnya.
8
Hal ini dikarenakan kurangnya kegiatan rutin menyikat gigi dan penyuluhan
kesehatan gigi pada anak tunarungu. Wawancara juga dilakukan dengan salah
satu guru mengatakan bahwa anak tunarungu lebih mengerti menggunakan
media gambar, karena saat proses belajar mengajar guru menggunakan metode
pembelajaran dengan media gambar dan wujud asli dari suatu benda.
9
(poster, flanelgraph) atau media audio (radio,tape), audio visual ( televise,
film, video tape, bioskop) (Nursalam2011). Pendidikan kesehatan gigi dan
mulut pada anak tunagrahita dapat menggunakan metode demonstrasi dan film
animasi, demonstrasi adalah salah satu menyajikan informasi dengan cara
mempertunjukan secara langsung objeknya atau menunjukan suatu proses atau
prosedur. dan penyajian ini disertai penggunaan alat peraga. Sedangkan film
animasi yaitu menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama– sama
dengan suara alamiah atau suara yang sesuai (Sutandi & Sutjipto,2013).Untuk
meningkatkan kemampuan menggosok gigi pada anak tunagrahita sedang
dapat dilakukan dengan menggunakan demonstrasi, metode demonstrasi
merupakan salah satu cara yang baik dalammengajarkan kemandirian pada
anak tunagrahita yaitu dimana anak dapat melihat benda yang digunakan
benar-benar nyata sehingga harsat untuk mengetahui lebih dalam dan dapat
diulang dan dicoba oleh peserta.
10
1.3.3 Media Penyuluhan Metode Tanya Jawab pada Anak Tunanetra
11
semangat. Dimana pada tahapan ini siswa akan bermain menggunakan media
phantom. Melalui indra perabaaan, mereka akan menentukan bentuk tubuh
yang mereka raba atau sentuh kemudian akan memperagakan dan mepraktikan
cara merawat atau menjaga kebersihan diri pada bentuk tubuh yang mereka
sentuh, dan secara tidak langsung pun anak-anak tunanetra dapat bersosialisasi
kepa orang lain tentang bagaimana cara merawat diri terutama tentang
kebersihan mulutnya
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Selvira Linda, dkk. 2019. “Efektivitas Penyuluhan Menyikat Gigi Metode
Horizontal antara Demonstrasi dan Video terhadap Penurunan Plak. Jurnal
Kedokteran gigi Volume 3.
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/dnt/article/view /1049 (Diakses pada
tanggal 28 Maret 2022 pukul 19.52)
14
EVALUASI
Essay
Jawaban:
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137). Sedangkan pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2002: 17). Jadi, media pembelajaran adalah media yang
digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa
agar tujuan pengajaran tercapai.
Jawaban:
1. Motivasi
2. Perbedaan Individual
3. Tujuan Pembelajaran
4. Organisasi Isi
6. Emosi
15
7. Partisipasi
8. Umpan Balik
9. Penguatan (Reinforcement)
11. Penerapan
3. Jelaskan enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut Heinich dan Molenda
(2005)?
Jawaban:
1. Teks
2. Media Audio
3. Media Visual
Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV, video kaset (CD, VCD,
atau DVD).
16
Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media
ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses
pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
6. Manusia
Jawaban:
pembelajaran.
17
Pilihan Ganda
sekolah dapat berjalan efektif, maka beberapa unsur yang harus dipertimbangkan,
kecuali…
2. di dalam menentukan kemampuan ideal yang harus dikuasai siswa, salah satu ajuan
nya adalah…
d. semua benar
18
a. menyusun SKKD
b. membuat silabus
d. semua benar
a. model
b. keperagaan
c. pengalaman langsung
d. kebermagnaan
19