Anda di halaman 1dari 24

RANGKUMAN

“Media dan Sumber Belajar Terkait Aspek

Perkembangan Anak Usia Dini”

Disusun

Oleh:

Nama: Nurul Husnun

Nim: 200409502021

Kelas: 2020 C

DOSEN PENGAMPU : DR. SYAMSUARDI, S.PD., M.PD

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirohim

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
bisa menyelesaikan Rangkuman “Media dan Sumber Belajar Terkait Aspek
Perkembangan Anak Usia Dini” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita
haturkan untuk Nabi junjungan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua. Tak lupa pula saya
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Media dan
Sumber Belajar AUD”

Penulis ucapkan pula terimakasih yang kepada pihak yang telah


mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian makalah ini
hingga rampung, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi setiap pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan rangkuman ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan rangkuman
ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Bantaeng, 15 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Tujuan...................................................................................................................2

C. Manfaat.................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4

A. Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral....................................................4

B. Aspek Perkembangan Kognitif............................................................................7

C. Aspek Perkembangan Motorik...........................................................................11

D. Aspek Pekembangan Bahasa..............................................................................14

E. Aspek Perkembangan Sosial Emosiaonal..........................................................17

BAB III PENUTUP.....................................................................................................21

A. Kesimpulan.........................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia dini merupakan wahana pendidikan yang baik untuk memberikan
pembinaan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang
dengan baik melalui perawatan dan pengasuhan. Pendidikan anak usia dini
diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar yang dapat
diselenggarakan melalui jalur formal, non formal, dan informal.
Usia dini adalah kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga
disebut usia emas (golden age). Pada usia ini anak memiliki kemampuan
untuk belajar yang luar biasa. Anak usia 2-5 tahun adalah usia Taman Kanak-
kanak (preschool) yang merupakan periode sensitif atau masa peka pada
anak, yaitu periode suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan sehingga
tidak terhambat perkembangannya. Pada usia Taman Kanak-kanak
merupakan masa istimewa karena pada masa ini anak mempunyai
kemampuan perkembangan yang perlu dioptimalkan.
Perkembangan anak usia dini meliputi beberapa aspek di antaranya
aspek pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik, aspek perkembangan
kognitif, aspek perkembangan sosio emosional, aspek perkembangan bahasa,
serta aspek perkembangan moral agama. Pengembangan seluruh aspek
tersebut secara menyeluruh dan berkesinambungan menjadi suatu hal yang
sangat berarti.
Perkembangan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik, berlangsung secara normal pada diri
anak sehat, dalam peredaran waktu tertentu. Perkembangan anak merupakan
kemampuan bergerak berdasarkan pengkoordinasian organ-organ tubuh,
seperti tangan, mata, araf. Perkembangan anak ditandai dengan meningkatnya
pengkoordinasian gerak tubuh yang melibatkan kelompok otot dan saraf kecil
lainnya. Secara teori pada anak usia pra sekolah sudah mampu melakukan
gerakan untuk menghasilkan sesuatu. Akan tetapi berbagai fenomena masalah
ditemukan pada perkembangan anak usia pra sekolah, diantaranya adalah
tulisan/gambar yang dibuat siswa masih belum rapi, memegang benda sering
terjatuh dan gerakan jari-jemari yang masih kaku.
Dalam mengembangkan aspek kemampuan nilai moral dan agama,
bahasa, kognitif, sosial emosional, fisik motorik maupuan seni pada anak usia
dini diperlukan media pembelajaran yang beragam dan bervariasi agar
stimulasi yang diberikan kepada anak membuahkan hasil yang maksimal.
Terdapat beberapa media pembelajaran yang khusus didesain oleh guru untuk
mengembangkan atau menstimulasi kemampuan anak tersebut namun banyak
juga media yang dijual dipasaran sehingga mudah bagi guru untuk
mencarinya.
Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga media
pembelajaran yang diberika harus berbeda pula namun tetap sesuai dengan
karakteristik anak usia dini misalnya karakteristik utama anak usia dini adalah
anak bersifat egosintris maksudnya adalah dalam satu kegiatan anak usia dini
lebih memandang sesuatu dari sudut pandang dirinya sendiri, anak berpikir
tentang kebutuhan dan kepentingannya sendiri tanpa melihat dari sudut
pandang orang lain contohnya ketika bermain puzzle anak ingin
memainkannya sendiri atau bermain dengan kelompoknya saja tanpa mau
bergantian atau meminjamkannya dengan anak lain oleh karena itu guru harus
menyediakan media puzzle lebih dari satu sehingga jika ada anak yang
tidingin berbagi maka anak lainnya masih tetap bisa bermain dengan
menggunakan media yang sama

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari rangkuman ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk Rancangan Media Dan Sumber Belajar Aspek Perkembangan
Nilai Agama Dan Moral.
2. Untuk Rancangan Media Dan Sumber Belajar Aspek Perkembangan
Kognitif.
3. Untuk Rancangan Media Dan Sumber Belajar Aspek Perkembangan
Aspek Motorik.
4. Untuk Rancangan Media Dan Sumber Belajar Aspek Perkembangan
Bahasa.
5. Untuk Rancangan Media Dan Sumber Belajar Aspek Perkembangan
Sosial Emosional.

C. Manfaat
1. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir mata kuliah Media dan Sumber
Belajar AUD
2. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pembaca dan penulis
mengenai Rancangan dan Penerapan Media Dan Sumber Belajar Terkait
Aspek Perkembangan Anak Usia Dini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral


1. Jenis Media/Sumber Belajar
a. Jenis media pembelajaran
Jenis media pembelajaran tersebut yaitu media visual. Media Visual
adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan
pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang di sajikan secara
menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera
pengelihatan. Jadi media visual ini tidak dapat di gunakan untuk umum
lebih tepetnya media ini tidak dapat di gunakan oleh para tunanetra.
Karena media ini hanya dapat di gunakan dengan indera pengelihatan
saja.
b. Jenis sumber belajar
Jenis sumber belajar ini yaitu pesan dan bahan. Pesan (message),
merupakan segala informasi yang diteruskan oleh sumber lain dalam
bentuk ide, data atau fakta seperti isi buku, dan informasi dalam media
elektronik. Sedangkan Bahan (materials) atau biasa disebut perangkat
lunak (software), merupakan segala sesuatu yang mengandung pesan
untuk disajikan melalui pemakaian alat, seperti film bingkai, buku, dan
lain-lain.

2. Alat dan bahan:

a. Gunting g. Kertas Origama


b. Lem Kertas h. Jangka
c. Lem Tembak i. Jarum Pentul
d. Cutter j. Kertas Asturo
e. Isolasi k. Kardus
f. Spidol
3. Perancangan
a. Pengertian
Perancangan merupakan penentuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Manfaat tahap perancangan sistem ini
memberikan gambaran rancangan bangun yang lengkap sebagai
pedoman bagi programmer dalam mengembangkan aplikasi. Sesuai
dengan komponen sistem yang dikomputerisasikan, maka yang harus
didesain dalam tahap ini mencakup hardware atau software, database
dan aplikasi.
Menurut Sommerville dalam buku Agus Mulyanto ( 2009 : 259 )
proses perancangan bisa melibatkan pengembangan beberapa model
sistem pada tingkat abstraksi yang berbeda-beda. Menurut Soetam
Rizky (2011 : 140) perancangan adalah sebuah proses untuk
mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan
teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi
mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang
akan dialami dalam proses pengerjaannya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
perancangan adalah tahapan setelah analisis sistem yang tujuannya
untuk menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang
ditentukan selama tahap analisis.
b. Langkah-langkah Pembuatan
Langkah-langkah pembuatan media Papan Urutan Berwudhu yaitu:
o Pola kardus menggunakan jangka, polanya berbentuk lingkaran
lalu gunting kertas asturo yang warna biru dan tempelkan
menggunakan lem kertas kepola kardus. Setelah itu bagi lingkaran
menjadi 8 bagian sama rata.
o Lalu buat pola lingkaran lagi, tetapi lingkaran tersebut jauh lebih
kecil dari yang sebelumnya. Dan hal yang sama pun dilakukan
dengan tingkatan ini yaitu membaginya menjadi 9 tetapi hanya 8
bagian yang diberi warna yang berbeda menggunakan kertas
origami, bagian yang tidak ditempelkan kertas origami kita
gunting.
o Kemudian potong kardus menjadi segi empat besar tempelkan
kertas asturo hitam. Lalu tempelkan kertas origami berwarna
merah, buat bentuk persegi dengan ukuran kecil dar ukuran kardus
tersebut.
o Kemudian tempelkan tulisan angka 1-8 dengan menggunakan
bahasa arab di kertas origami berwarna merah.
o Lingkaran yang pertama yang dibuat, kita tuliskan urutan-urutan
dalam berwudhu. Lalu lingkaran tersebut ditempelkan
menggunakan lem tembak di kardus yang berbentuk persegi
empat. Lalu tempelkan juga lingkaran yang lebih kecil dari
lingkaran yang pertama menggunakan jarum pentul.
o Setelah itu tambahkan tulisan-tulisan yang akan ditempelkan
disamping kiri tempelkan tulisan yaitu alat permainan edukatif dan
di samping kanan tempelkan tulisan urutan berwudhu.
o Setelah itu alat permaian siap untuk dimainkan

4. Tahap Implementasi/ Penggunan


a. Pengertian
Ekawati (Taufik dan Isril, 2013:136) menyatakan, “bahwa
definisi implementas secara eksplisit mencakup tindakan oleh
individu/kelompok privat (swasta) dan publik yang langsung pada
pencapaian serangkaian tujuan terus menerus dalam keputusan
kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya” Kemudian Gordon
(Mulyadi, 2015:24) menyatakan, “implementasi berkenaan dengan
berbagai kegiatan yang diarahkan pada realisasi program.” Menurut
Widodo (Syahida, 2014:10), “implementasi berarti menyediakan
sarana untuk melaksanakan suatu kebijakan dan dapat menimbulkan
dampak/akibat terhadap sesuatu”
Berdasarkan berbagai pendapat di atas tersebut dapat diketahui
bahwa pengertian implementasi merupakan suatu proses yang
berkaitan dengan kebijakan dan program-program yang akan
diterapkan oleh suatu organisasi atau institusi, khususnya yang
berkaitan dengan institusi negara dan menyertakan sarana dan
prasarana untuk mendukung program-program yang akan dijalankan
tersebut.
b. Langkah-langkah Implementasi
Langkah-langkah penggunaan media yaitu:
o Guru menjelaskan tata cara berwudhu dan urutannya
o Kemudian, setelah guru menjelaskan bertanyalah kepada anak
didik tentang urutan berwudhu
o Setelah itu, jika ada anak didik yang angkat tangan suruhlah untuk
memutarkan lingkaran tersebut sesuai degan urutan wudhu
o Contohnya guru berkata urutan wudhu membasuh muka dimana?
Lalu anak memutarkan lingkaran tersebut.
o Anak bermain secara bergiliran untuk memutarkan lingkaran
sesuai urutan berwudhu.
o Permainan bisa dilakukan secara berkelompok atau berkata.

B. Aspek Perkembangan Kognitif


1. Jenis Media/Sumber Belajar

Menurut Hasnida (2014) Media pembelajaran pada dasarnya


merupakan bagian integral dari keseluruhan komponen pembelajaran
TK/PAUD. Tanpa media, maka proses pembelajaran tidak akan berjalan
dengan efektif. Media pembelajaran untuk anak usia dini sangat penting,
karena memiliki nilai-nilai sebagai berikut:

o Memungkinkan anak berinteraksi secara langsung dangan


lingkungannya.
o Memungkinkan adanya keseragaman atau persepsi belajar pada
masing-masing
anak.
o Membangkitkan motivasi belajar anak.
o Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang atau
disimpan menurut kebutuhan.
o Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi
keseluruhan anak.
o Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.
o Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.

a. Jenis media pembelajaran


Jenis media pembelajaran tersebut yaitu media visual. Media
Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan
pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang di sajikan secara
menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera
pengelihatan. Jadi media visual ini tidak dapat di gunakan untuk umum
lebih tepetnya media ini tidak dapat di gunakan oleh para tunanetra.
Karena media ini hanya dapat di gunakan dengan indera pengelihatan
saja.

b. Jenis sumber belajar


Jenis sumber belajar ini yaitu bahan. Bahan (materials) atau biasa
disebut perangkat lunak (software), merupakan segala sesuatu yang
mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat, seperti film
bingkai, buku, dan lain-lain.
2. Alat dan bahan:
a. Gunting
b. Spidol
c. Kertas origami
d. Gelas aqua
1. Perancangan
a. Pengertian
Perancangan merupakan penentuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Manfaat tahap perancangan sistem ini
memberikan gambaran rancangan bangun yang lengkap sebagai
pedoman bagi programmer dalam mengembangkan aplikasi. Sesuai
dengan komponen sistem yang dikomputerisasikan, maka yang harus
didesain dalam tahap ini mencakup hardware atau software, database
dan aplikasi.
Menurut Sommerville dalam buku Agus Mulyanto ( 2009 : 259 )
proses perancangan bisa melibatkan pengembangan beberapa model
sistem pada tingkat abstraksi yang berbeda-beda. Menurut Soetam
Rizky (2011 : 140) perancangan adalah sebuah proses untuk
mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan
teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi
mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang
akan dialami dalam proses pengerjaannya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
perancangan adalah tahapan setelah analisis sistem yang tujuannya
untuk menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang
ditentukan selama tahap analisis.

b. Langkah-langkah Pembuatan
Langkah-langkah pembuatan media Gelas Angka yaitu:
o Siapkan 10 lembar kertas origami, kemudian lipat menjadi dua
bagian satu persatu.
o Tulis angka 1-10 pada setiap kertas origami.
o Masukkan kertas origami yang sudah diberi nomor kedalam gelas
aqua.
o Lipat kertas origami menjadi dua bagian, lalu gunting dan lipat lagi
menjadi dua bagian maka akan berbentuk persegi.
o Tulis angka 1-10 secara berurutan pada kertas origami yang
berbentuk persegi.

2. Tahap Implementasi/ Penggunan


a. Pengertian

Ekawati (Taufik dan Isril, 2013:136) menyatakan, “bahwa


definisi implementasi secara eksplisit mencakup tindakan oleh
individu/kelompok privat (swasta) dan publik yang langsung pada
pencapaian serangkaian tujuan terus menerus dalam keputusan
kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya” Kemudian Gordon
(Mulyadi, 2015:24) menyatakan, “implementasi berkenaan dengan
berbagai kegiatan yang diarahkan pada realisasi program.” Menurut
Widodo (Syahida, 2014:10), “implementasi berarti menyediakan
sarana untuk melaksanakan suatu kebijakan dan dapat menimbulkan
dampak/akibat terhadap sesuatu”.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas tersebut dapat diketahui


bahwa pengertian implementasi merupakan suatu proses yang
berkaitan dengan kebijakan dan program-program yang akan
diterapkan oleh suatu organisasi atau institusi, khususnya yang
berkaitan dengan institusi negara dan menyertakan sarana dan
prasarana untuk mendukung program-program yang akan dijalankan
tersebut.

b. Langkah-langkah Implementasi
Langkah-langkah penggunaan media yaitu:

o Anak disuruh menyebutkan angka 1-10


o Menyusun gelas secara berurutan 1-10
o Menaruh kertas angka yang telah disediakan kemudian diacak
o Dilakukan secara individu dan bergantian
o Anak diberikan kesempatan untuk memilih angka yang telah
diacak
o Angka yang telah dipilih dimasukan kedalam gelas sesuai angka
yang diambil.

C. Aspek Perkembangan Motorik


1. Jenis Media/Sumber Belajar
Secara teoritis, kegiatan menempel atau kolase menyenangkan
menarik minat anak-anak. Karena mereka dapat meletakkan dan
merekatkan sesuatu sesuka mereka. dalam keterampilan kolase dapat
meningkatkan kemampuan motorik anak sebagai persiapan menulis
permulaan. inilah yang melatar belakangi pemilihan permainan ini sebagai
obyek penelitian dan menjadikannnya sebagai unsur utama dalam judul
penelitian.

a. Jenis Media
Jenis media pembelajaran ini, yaitu media visual. Media Visual
adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan
pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang di sajikan secara
menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera
pengelihatan. Jadi media visual ini tidak dapat di gunakan untuk umum
lebih tepetnya media ini tidak dapat di gunakan oleh para tunanetra.
Karena media ini hanya dapat di gunakan dengan indera pengelihatan
saja.
b. Jenis Sumber Belajar
Jenis sumber belajarnya yaitu pesan (message) dan bahan
(materials). Pesan merupakan segala informasi yang diteruskan oleh
sumber lain dalam bentuk ide, data atau fakta seperti isi buku, dan
informasi dalam media elektronik. Sedangkan Bahan (materials) atau
biasa disebut perangkat lunak (software), merupakan segala sesuatu
yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat,
seperti film bingkai, buku, dan lain-lain.

2. Alat Dan Bahan


a. Pola (Gambar)
b. Lem Kertas
c. Gunting
d. Kertas Origami

3. Perancangan
a. Pengertian
Perancangan merupakan penentuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Manfaat tahap perancangan sistem ini
memberikan gambaran rancangan bangun yang lengkap sebagai
pedoman bagi programmer dalam mengembangkan aplikasi. Sesuai
dengan komponen sistem yang dikomputerisasikan, maka yang harus
didesain dalam tahap ini mencakup hardware atau software, database
dan aplikasi.

Menurut Sommerville dalam buku Agus Mulyanto ( 2009 : 259)


proses perancangan bisa melibatkan pengembangan beberapa model
sistem pada tingkat abstraksi yang berbeda-beda. Menurut Soetam
Rizky (2011 : 140) perancangan adalah sebuah proses untuk
mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan
teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi
mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang
akan dialami dalam proses pengerjaannya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
perancangan adalah tahapan setelah analisis sistem yang tujuannya
untuk menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang
ditentukan selama tahap analisis.
b. Langkah-langkahPembuatan

Langkah-langkah pembuatan Kolase origami, yaitu sebagai berikut :

o Siapkan pola gambar seperti tumbuhan, hewan atau kendaraan


(sesuai pola gambar yang diinginkan),
o Kemudian, rencanakan penempelan pada pola tersebut
menggunakan kertas origami. Lalu Gunting atau sobek kertas
origami menjadi ukuran kecil.

4. Tahap Implementasi/ Penggunaan


a. Pengertian

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah


rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi
biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna.
Menurut Nurdin Usman, implementasi adalah bermuara pada aktivitas,
aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, implementasi
bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk
mencapai tujuan kegiatan.
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti, Implementasi intinya adalah
kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver policy
output) yang dilakukan oleh para implementor kepada kelompok
sasaran (target group) sebagai upaya untuk mewujudkan kebijakan.
Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap
fix. Implementasi juga bisa berarti pelaksanaan yang berasal dari kata
bahasa Inggris Implement yang berarti melaksanakan.

Dapat disimpulkan bahwa implementasi ialah suatu kegiatan yang


terencana, bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan secara sungguh-
sungguh berdasarkan acuan normanorma tertentu untuk mencapai
tujuan kegiatan. Oleh karena itu, impelementasi tidak berdiri sendiri
tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya yaitu kurikulum. Implementasi
kurikulum merupakan proses pelaksanaan ide, program atau aktivitas
baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan
perubahan terhadap suatu pembelajaran dan memperoleh hasil yang
diharapkan.

b. Langkah-langkah Implementasi Kolase Origami

Langkah-langkah implementasi media/ sumber belajar ini yaitu sebagai


berikut :

o Oleskan lem sedikit demi sedikit pada pola gambar yang akan
ditempeli kertas,
o Tempelkan guntingan atau sobekan kertas origami tadi pada kertas
yang ada polanya,
o Lakukan dengan rapi sesuai kreativitasmu. Usahan tempelan kertas
tertata dengan rajin sehingga hasil kolase juga rajin.

D. Aspek Pekembangan Bahasa


1. Jenis Media/Sumber Belajar

Bromley (1992) menyebutkan empat aspek bahasa, yaitu


menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa
berbeda dengan kemampuan berbicara. Bahasa merupakan suatu system
tata bahasa yang relative rumit dan bersifat semantik, sedangkan
kemampuan berbicara merupakan suatu ungkapan dalam bentuk kata-kata.
Sebelum melangkah pada aspek bahasa perlu kita ketahui terlebih dahulu
pengertian dan juga fungsi dari bahasa. Bahasa adalah bagian yang penting
untuk manusia dalam kehidupan bersosialisasi.

Permainan menyusun kata merupakan permainan yang digunakan


khusus untuk kemampuan membaca. Penerapannya yaitu menyuruh anak-
anak menyusun kata menjadi kalimat yang sesuai dengan kalimat yang
telah ditentukan.

2. Alat dan Bahan


a. Kardus
b. Lidi
c. Kertas Origami
d. Spidol
e. Lem
f. Gambar Hewan

3. Perancangan
a. Pengertian
Perancangan merupakan penentuan proses dan data yang diperlukan
oleh sistem baru. Manfaat tahap perancangan sistem ini memberikan
gambaran rancangan bangun yang lengkap sebagai pedoman bagi
programmer dalam mengembangkan aplikasi. Sesuai dengan
komponen sistem yang dikomputerisasikan, maka yang harus didesain
dalam tahap ini mencakup hardware atau software, database dan
aplikasi.
Menurut Sommerville dalam buku Agus Mulyanto ( 2009 : 259 )
proses perancangan bisa melibatkan pengembangan beberapa model
sistem pada tingkat abstraksi yang berbeda-beda. Menurut Soetam
Rizky (2011 : 140) perancangan adalah sebuah proses untuk
mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan
teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi
mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang
akan dialami dalam proses pengerjaannya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
perancangan adalah tahapan setelah analisis sistem yang tujuannya
untuk menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang
ditentukan selama tahap analisis
b. Langkah-langkahPembuatan
Langkah-langkah pembuatan permainan menyusun kata, yaitu sebagai
berikut :
o Siapkan pola gambar seperti tumbuhan, hewan atau kendaraan
(sesuai pola gambar yang diinginkan),
o Rencanakan pengambilan kata pada kertas origami yang telah
ditulis huruf A-Z, kemudian ditempelkan ke media gambar hewan
sesuai dengan nama hewan.tersebut.

4. Tahap Implementasi/ Penggunaan


a. Pengertian
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari
sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci.
Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap
sempurna. Menurut Nurdin Usman, implementasi adalah bermuara
pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem,
implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang
terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti, Implementasi intinya
adalah kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver
policy output) yang dilakukan oleh para implementor kepada
kelompok sasaran (target group) sebagai upaya untuk mewujudkan
kebijakan. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan
sudah dianggap fix. Implementasi juga bisa berarti pelaksanaan yang
berasal dari kata bahasa Inggris Implement yang berarti
melaksanakan.
Dapat disimpulkan bahwa implementasi ialah suatu kegiatan
yang terencana, bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan secara
sungguh-sungguh berdasarkan acuan normanorma tertentu untuk
mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, impelementasi tidak
berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya yaitu
kurikulum. Implementasi kurikulum merupakan proses pelaksanaan
ide, program atau aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat
menerima dan melakukan perubahan terhadap suatu pembelajaran dan
memperoleh hasil yang diharapkan.

b. Langkah-langkah Implementasi permainan menyusun kata


Langkah-langkah implementasi media/ sumber belajar ini yaitu
sebagai berikut:
o Siapakan alat dan bahan untuk membuat permainan menyusun kata
o Gunting kardus berukuran 29, 7 cm untuk ditempelkan beberapa
lidi
o Lalu gunting kertas origami berbentuk lingkran kecil
o Kemudian siapkan lidi untuk ditempelkan kelingkaran kecil yang
telah dibuat
o Siapkan spidol untuk menulis huruf A-Z dikertas origami yang
telah digunting
o Kemudian siapkan gambar untuk dijadikan media agar anak untuk
menempelkan huruf yang sudah disiapkan

E. Aspek Perkembangan Sosial Emosiaonal

1. Jenis Media Dan Sumber Belajar


Jenis media pembelajaran tersebut yaitu media visual. Media Visual
adalah suatu alat atau sumber belajar yang didalamnya berisikan pesan,
informasi khususnya materi pelajaran yang di sajikan secara menarik dan
kreatifdan diterapkan dengan menggunakan indera pengelihatan. Jadi
media visual ini tidak dapat di gunakan untuk umum lebih tepetnya
media ini tidak dapat digunakan oleh para tunanetra. Karena media ini
hanya dapat di gunakan dengan indera pengelihatan saja.

2. Alat dan bahan


o Kardus (P: 45 Cm dan L: 25 Cm)
o Gambar Buah Yang Sudah Di Print
o Spidol
o Pensil
o Cutter
o Gunting
o Lem Fox
o Lem Tembak

3. Perancangan
a. Pengertian
Perancangan merupakan penentuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Manfaat tahap perancangan sistem ini
memberikan gambaran rancangan bangun yang lengkap sebagai
pedoman bagi programmer dalam mengembangkan aplikasi. Sesuai
dengan komponen sistem yang dikomputerisasikan, maka yang harus
didesain dalam tahap ini mencakup hardware atau software, database
dan aplikasi.
Menurut Sommerville dalam buku Agus Mulyanto ( 2009 :
259 ) proses perancangan bisa melibatkan pengembangan beberapa
model sistem pada tingkat abstraksi yang berbeda-beda. Menurut
Soetam Rizky (2011 : 140) perancangan adalah sebuah proses untuk
mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan
teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi
mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan
yang akan dialami dalam proses pengerjaannya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa perancangan adalah tahapan setelah analisis sistem yang
tujuannya untuk menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan
yang ditentukan selama tahap analisis.
b. Langkah-langkah pembuatan
o Gunting kardus menjadi 2 bagian
o Gunting gambar buah yang sudah di print
o Kemudian, lem gambar buah tersebut di kardus
o Setelah semuanya sudah terlem, selanjutnya gunting sesuai
dengan gambar buah yang di kita ambil
o Ambilpensillalugambarpolabuah di kardus
o Ambil cutter kemudian lubangi kardus tersebut sesuai bentuk
buah

4. Tahap Implementasi/Penggunaan
a. Pengertian
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci.
Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap
sempurna. Menurut Nurdin Usman, implementasi adalah bermuara
pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem,
implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang
terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti, Implementasi intinya adalah
kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to deliver policy
output) yang dilakukan oleh para implementor kepada kelompok
sasaran (target group) sebagai upaya untuk mewujudkan kebijakan.
Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap
fix. Implementasi juga bisa berarti pelaksanaan yang berasal dari kata
bahasa Inggris Implement yang berarti melaksanakan.
Dapat disimpulkan bahwa implementasi ialah suatu kegiatan yang
terencana, bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan secara sungguh-
sungguh berdasarkan acuan normanorma tertentu untuk mencapai
tujuan kegiatan. Oleh karena itu, impelementasi tidak berdiri sendiri
tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya yaitu kurikulum.
Implementasi kurikulum merupakan proses pelaksanaan ide, program
atau aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan
melakukan perubahan terhadap suatu pembelajaran dan memperoleh
hasil yang diharapkan.
b. Langkah-LangkahImplementasiPermainan puzzle buah
o Anak disuruh menyebutkan nama buah yang terdapat pada puzzle
o Kepingan puzzle buahakan di acak
o Anak diberikan kesempatan untuk menyesuaikan kepingan puzzle
sesuai dengan bentuk dan nama/jenis buah tersebut
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak usia dini merupakan anak yang berada pada usia 0-6 tahun.
Perkembangan anak usia dini merupakan perubahan pada fisik (jasmaniah)
maupun psikis pada anak usia dini. Usia dini merupakan usia yang sangat
penting bagi perkembangan anak sehingga disebut golden age.
Aspek-aspek perkembangan anak usia dini yaitu: perkembangan fisik
dan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan
moral dan nilai-nilai agama, perkembangan sosio-emosional. Tujuan atau
manfaat dari aspek-aspek perkembangan anak usia dini adalah untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini serta
membimbing anak usia dini untuk mencapai tahap perkembangan yang
optimal. Untuk lebih mengoptimalkan aspek perkembangan anak usia dini
memerlukan media dan sumber belajar yang dimana dibuat atau dirancang
serta untuk penerapannya dijelaskan oleh pendidik.

Anda mungkin juga menyukai