Kak Jalan Paket Ii
Kak Jalan Paket Ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Secara topografi, Kota Padang Panjang terletak di dataran tinggi bergelombang
dengan ketinggian antara 650 sampai 850 meter diatas permukaan laut . Kondisi fisik
permukaan tanah Kota Padang Panjang terdiri dari mikro relief yang miring dari Utara ke
Selatan dan sebagian terdiri dari lembah yang curam dan perbukitan.
Pembangunan sarana dan sarana dasar permukiman merupakan salah satu la ngkah
yang dilakukan Pemerintah Kota Padang Panjang melalui Dinas Perumahan kawasan
Permukiman dan Lingkungan Hidup untuk mewujudkan kawasan permukiman layak huni.
Salah satu yang dibangun adalah infrastruktur jalan lingkungan yang memadai bertujuan
mendukung distribusi lalu lintas barang maupun manusia di lingkungan permukiman Kota
Padang Panjang.
Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan yaitu meliputi 2 kegiatan seperti pekerjaan pengumpulan
data dan pengukuran lokasi, Teknis Lapangan dan Desain dengan uraian sebagai berikut :
A. Ruang Lingkup Pekerjaan Perencanaan
1. Lingkup pekerjaan ini adalah untuk menyusun suatu rencana desain teknik sesuai dengan
kebutuhan terhadap kawasan perencanaan, Secara garis besarnya kegiatan perencanaan terdiri
atas 3 tahapan, yaitu : tahap studi kelayakan, tahap perencanaan dan tahap lanjutan menuju
pelaksanaan fisik, identifikasi potensi, permasalahan dan kebutuhan pengembangan.
3. Lingkup Tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis untuk pekerjaan perencanaan
pembangunan/ Rehab jalan dan bangunan pelengkap, Pedoman Teknis yang berlaku, serta
mengikuti petunjuk Direksi, bila ada kriteria desain tambahan yang leblh sesuai untuk pekerjaan
tersebut.
4. Konsultan bertanggung jawab penuh terhadap hasil pekerjaannya sesuai uraian tersebut
dibawah ini. Hasil pekerjaan ini digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sesual dengan gambar-gambar desain, serta volume pekerjaan (Bill Of Quantity)
harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan di lapangan.
5. Seluruh kegiatan mulai dari pekerjaan survey, pengukuran dan desain dikelompokkan sbb. :
A. Persiapan dan pengumpulan data.
- Mengumpulkan data dan persiapan lainnya untuk melaksanakan item-item pekerjaan
yang diperlukan.
- Mempelajari peta lokasi pekerjaan yang bersangkutan sehingga betul-betul sesuai
dengan kebutuhan perencanaan.
1. Pengumpulan data
Data yang harus didapatkan (bila ada) dari Kantor Dinas Perumahan Kawasan Permukiman
dan Lingkungan Hidup Kota Padang Panjang adalah:
- Peta lokasi dan peta areal perencanaan yang ada.
- Data studi sebelumnya dan laporan desain dan studi yang sudah ada dan data lainnya yang
dapat digunakan.
- Informasi mengenai kegiatan lain yang tercakup dalam areal desain.
2. Pengukuran dan pemetaan situasi pembangunan/ Rehab jalan yang akan direncanakan.
- Tujuan pekerjaan ini ialah untuk menghasilkan peta situasi pembangunan/ Rehab jalan,
profil memanjang dan melintang sesuai kondisi yang ada yang akan dipergunakan sebagai
dasar perencanaan, Jika peta situasi lokasi belum ada.
- Penggambaran hasil pengukuran lokasi rencana pembangunan/ Rehab jalan ini terdiri
dari penggambaran situasi pembangunan/ Rehab jalan rencana dengan skala sesuai
kebutuhan.
- Pekerjaan pengukuran untuk pembangunan/ Rehab jalan baru harus didasarkan atas
standar yang berlaku atau ditetapkan oleh Pimpinan Kegiatan.
3. Pengukuran eksisting dapat dimulai setelah menyelesaikan pekerjaan lnventarisasi pengecekan
di lapangan terhadap rencana lokasi yang sudah ada pra desainnya dan kebutuhan pengukuran
ditetapkan berdasarkan hasil peninjauan lapangan. Penggambaran hasil pengukuran harus
sesuai dengan syarat-syarat teknis pekerjaan pengukuran guna perencanaan, yang dapat
diperiksa di kantor Pimpinan Kegiatan. Hasil pengukuran harus diplot pada gambar ukuran A3
D. Rincian Kegiatan Detail Desain dan Spesifikasi Teknik
1. Pekerjaan detail desain merupakan lanjutan dari kegiatan pengukuran, dan Investigasi
(penyelidikan).
2. Perhitungan teknis detail konstruksi dan kelengkapannya harus berpedoman pada Pedoman
Perencanaan teknis yang berlaku sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pemilihan rencana
bentuk dan konstruksi yang akan digunakan, harus disesuaikan dengan kondisi setempat
untuk memudahkan dalam penyediaan bahan bangunan dan pelaksanaan konstruksi.
3. Penggambaran detail rencana konstruksi dan kelengkapannya harus mengacu kepada Kriteria
peraturan yang ada, Pemllihan bentuk dan dimensi agar disesuaikan dengan kondisi medan
dan kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi, Potongan memanjang dan melintang, serta
detail gambar harus jelas dan memenuhi syarat penggambaran, lengkap dengan ukuran dan
tanda gambar. Ukuran kertas gambar yang digunakan A3 dan disesuaikan dengan spesifikasi
teknis untuk gambar desain.
4. Perhitungan volume setiap jenis dan item pakerjaan konstruksi yang direncanakan dirinci
untuk masing-masing bangunan jalan.
5. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan konstruksi. Dengan adanya RAB,
akan didapat perkiraan biaya Kegiatan yang harus disediakan, dan pelaksanaan konstruksi
dapat dijadwalkan sesuai dengan ketersediaan dana.
6. Untuk mewujudkan hasil desain menjadi konstruksi diperlukan acuan dan syarat-syarat yang
bersifat umum, khusus maupun teknis untuk pelaksanaan konstruksi yang menyangkut syarat-
syarat bahan dan metoda pelaksanaan pekerjaan konstruksi, sesuai dengan jenis dan item
pekerjaan yang tercantum dalam RAB. Pedoman atau syarat-syarat teknis untuk pelaksanaan
konstruksi harus dibuat dan merupakan kelengkapan dari hasil pekerjaan desain.
7. Penyusunan pembuatan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang berisi uraian mengenai
dasar-dasar pemikiran penetapan alternatif perencanaan, standar perhitungan perencanaan
yang digunakan serta metode pelaksanaan
Laporan yang harus diserahkan kepada Direksi pekerjaan adalah sbb :
a. Laporan hasil survey investigasi lapangan yang berisikan informasi mengenai keadaan
lapangan dari pembangunan/ Rehab jalan, yang rusak yang dilengkapi dengan foto
dokumentasi lapangannya,
b. Laporan pengukuran dan penyelidikan meliputi data dan pengolahan data hasil
pengukuran situasi lokasi, pengukuran memanjang dan pengukuran profil melintang.
c. Laporan perencanan detail, meliputi :
- Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
- Rincian volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya (RAB).
Masing-masing laporan diserahkan bertahap sesuai dengan urutan penyelesaian pekerjaan
8. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun berita
acara penjelasan pekerjaan, evaluasi Penawaran menyusun kembali dokumen pelelangan,
dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
9. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 15 (lima belas) hari kalender sejak dikeluarkannya
surat penunjukan pelaksanaan pekerjaan,
V. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran yang diminta, konsultan perencana harus
menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pemberi tugas.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, dan pokok pekerjaan yang harus
dihasilkan konsultan perencana sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini
1. Tahap Survey investigasi lapangan dan pengumpulan data dan informasi lapangan, Keterangan
rencana konstruksi dan lain - lain, dalam bentuk Laporan Pengukuran.
2. Tahap Pengukuran dan Pengambaran detail yang akan direncanakan beserta pengolahan
datanya, dalam bentuk Laporan Pengukuran.
3. Gambar rencana teknis lengkap dengan detail perencanaan, termasuk dokumen lelang dan
rincian biaya pelaksanaan konstruksi.
Setelah menyelesaikan semua kegiatannya, konsultan harus menyerahkan dokumen perencanaan
sebanyak 5 (lima) rangkap yang memuat :
1. Gambar Rencana
2. Rincian Volume
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4. Spesifikasi Teknis
5. Rancangan Konseptual SMKK
VII . MASUKAN
A. Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan perencanaan harus mencari Informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Penanggung Jawab Kegiatan, termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari Penanggung Jawab Kegiatan, maupun yang dicari sendiri.
B. Tenaga
1. Untuk melaksanakan tujuannya, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan Pimpinan Kegiatan, baik ditinjau dari segi kelengkapan kegiatan maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan.
2. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan minimal terdiri dari :
I TEAM LEADER
PENDIDIKAN : Minimal S1/D3 Teknik Sipil
KEAHLIAN : Ahli Muda Jalan
PENGALAMAN : 2 (Dua) tahun
JUMLAH : 1 (satu) orang
II DRAFTER
PENDIDIKAN : Minimal D3 Teknik Sipil
KEAHLIAN :-
PENGALAMAN : 2 (dua) tahun
JUMLAH : 1 (satu) orang
V OPERATOR KOMP./ADM
PENDIDIKAN : Minimal SMU/SMK
KEAHLIAN :-
PENGALAMAN :-
JUMLAH : 1 (satu) orang
Personil yang ditugaskan oleh konsultan didalam pekerjaan ini harus mampu pada bidang
tugasnya masing masing serta harus sesuai dengan yang diusulkan oleh konsultan yang
bersangkutan. Jika personil yang sudah dicalonkan dan disetujui akan diganti, pengganti yang
diusulkan harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama, atau lebih tinggi dan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemberi pekerjaan. Setiap pekerjaan yang dilakukan
oleh pegawai yang tidak disetujui oleh pemberi pekerjaan tidak boleh diterima.
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada dibawah tanggung jawab tenaga teknik
yang ditugaskan sebagai team leader.
Personil yang ditugaskan oleh konsultan harus memiliki fungsi seperti tersebut dibawah
ini:
1. Team Leader
Team Leader harus berfungsi sebagai coordinator merangkap ahli sipil yang memahami
dalam hal struktur dan teknis pembangunan/ Rehab jalan serta harus mengkoordinasikan
pekerjaan tim dan menjamin standar pekerjaan yang seragam oleh para anggota tim atau
unit pekerjaan. Personil yang diusulkan untuk posisi ini harus bermotivasi tinggi
mempunyai kemampuan memimpin dan dapat bekerja sama dengan pihak lain.
2. Drafter
Memiliki kemampuan menganalisa data lapangan, penggambaran struktur jalan.
3. Cost Estimator
Memiliki kemampuan menganalisa gambar perencanaan dan menghitung estimasi
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan/ Rehab jalan.
4. Surveyor
Memiliki kemampuan dalam pekerjaan pengukuran, menganalisa data lapangan,
penggambaran hasil pengukuran.
VIII. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan - bahan tersebut Konsultan Perencana agar segera menyusun Program
Kerja untuk dibahas dengan Pejabat Pembuat Komitmen,
RIKI ROSDIAN, ST
Nip. 19800411 200312 1 006