Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN KETERBATASAN SAINS DENGAN SIKAP ILMIAH

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa seorang ilmuwan dalam penelaahan objek selalu
menggunakan metode ilmiah sehingga ia akan menemukan kebenaran ilmiah atas objek itu.
Dalam penelaahan itu, akan ditemukan kebenaran-kebenaran yang selanjutnya disusun secara
sistematis sehingga mudah dipelajari dan dikembangkan lebih lanjut. Pada akhirnya tersusunlah
kebenaran-kebenaran umum yang disebut ilmu pengetahuan. Kebenaran ilmu pengetahuan tidak
bersifat mutlak sehingga ilmuwan berikutnya dapat menguji, membantah, dan mengoreksi
kembali. Mereka menyadari ketidaktahuannya dan berusaha untuk mengetahui sehingga dengan
menemukan kebenaran yang berharga dapat memberikan kepuasaan yang besar dalam hidup.
Para ilmuwan pencari kebenaran tidak segera puas pada apa yang telah diperoleh sehingga akan
menelaah lebih lanjut.

Mengenal alam semesta dengan baik merupakan hasil jerih payah para ilmuwan dan
untuk mengenal dengan baik haruslah merangkul alam semesta ini dengan rasa cinta mesra.
Misalnya Robert Goddard sebagai bapak peroketan modern, pada awalnya menghayalkan suatu
perjalanan antarplanet sambil nongkrong di atas dahan pohon ceri di lereng berbukit kebunnya di
pedalaman Massachusset, Amarika Serikat. Pada tahun 1938 badai topan yang dasyat melanda
kebun Goddard. Ketika mendengar berita itu, ia hanya mencatat dibuku hariannya, pohon ceri
tumbang terpaksa maju sendirian. Disinilah letak keteguhan hati Goddard, karena rasa cinta
mesra dengan alam semesta ini, ia pantang mundur walaupun musibah menimpanya.

Astronom Harlow Shapley menyatakan bahwa adanya kehidupan di planet-planet lain


kemungkinannya besar sekali bintang kembar atau bintang ganda banyak yang saling
mengelilingi tidak mempunyai planet, tetapi masih bermilyar-milyar yang merupakan bintang
tunggal. Seandainya terpenuhi setiap syarat untuk adanya kehidupan dari tata surya dengan
adanya air, maka peluang untuk itu hanya 1 lawan 100. Maka, Shapley berhipotesis bahwa ada
100 juta planet yang mungkin dihuni oleh makhluk hidup. Namun, menurutnya hematnya tidak
mungkin terdapat kembaran yang tepat, manusia berada di planet lain.

Hal yang perlu kita ketahui tentang para ilmuwan adalah mengenai pola kepribadiannya,
cara penalaahannya, luas daerah pengaruhnya, organisasinya, cara komunikasinya dan
sebagainya. Kecuali itu, baik diketahui juga cara mempengaruhi kita, baik pada badan maupun
jiwa kita. Hal ini terlihat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil rasa ingin tahu
terus-menurus mempengaruhi kebudayaan kita.

Para ilmuwan kebenaran tidak percaya bahwa peristiwa atau kejadian di alam semesta ini
timbul dengan sendirinya. Mereka percaya di alam semesta ini terdapat keteraturan dan sebab-
akibat. Hal ini dapat kita lihat, misalnya pada cendawan merang yang berbentuk payung di mana
pada bagian bawah payung terdapat sekat-sekat yang teratur berisi spora, susunan pembuluh
phloem dan xylem pada musim hujan kemarau sehingga tampak lingkaran tebal dan lingkaran
tipis.

Di alam adalah teratur sehingga pada setiap tingkat kehidupan juga tampak keteraturan
itu. Dari keteraturan itu dapat dicari hukum alam (Natural Low) yang dapat menjawab
pertanyaan para ilmuwan. Dari hukum itu, para ilmuwan mengtahui bahwa di belakang setiap
akibat adanya sebabnya. Oleh karena sebab yang sama biasanya menghasilkan akibat yang sama
pula.

Kebenaran ilmu alamiah ditemukan oleh manusia pada suatu saat mungkin disangkal atau
diubah dengan kebenaran yang baru. Teori yang tidak cocok lagi dengan hasil-hasil pengamatan
baru, diganti dengan teori yang lebih memenuhi keperluan para ilmuwan. Misalnya, teori
geosentris dalam tatasurya pada abad pertengahan diganti oleh teori-teori heliosentris. Demikian
juga dalam kimia, teori floginton yang memberikan keterangan yang berbeda dengan teori
oksidasi jatuh dan ditinggalkan oleh orang fisika, teori partikel dan teori gelombang masih dapat
berjalan bersama. Teori generatio spontanae untuk makhluk hidup yang saat ini dalam Biologi
diganti oleh teori Omne Vivo ex ovo, omne Ovo ex Vivo.

Para ilmuwan menyadari bahwa kebenaran yang ditemukan manusia tidak pernah
merupakan kebenaran mutlak. Para ilmuwan sebagai pencari kebenaran tidak mengharapkan
kepastian terakhir. Perubahan merupakan sifat yang dominan dalam alam semesta ini. Setiap
penemuan akan disusul dengan satu batas tembok masalah ketidaktahuan baru. Bila tembok itu
dapat diatasi, para ilmuwan akan menemukan tembok ketidaktahuan yang baru yang lebih tinggi
lagi, dan seterusnya. Pencarian kebenaran akan berlanjut, tidak akan berakhir dan tidak ada
masalah yang dapat diselesaikan secara tuntas. Oleh karena itu, tindakan yang paling baik adalah
mendapatkan kesimpulan sementara yang bersifat tentatif yang didasarkan pada semua data yang
ada.

Demikianlah kebenaran dalam sains, tidak pernah mutlak dan tidak pernah lengkap.
Sebagai manusia, para ilmuwan tetap bersikap rendah diri, karena mereka yakin masih sedikit
yang mereka ketahui. Pada suatu hari, Dr. Walter Stewart, seorang ekonom, berdiri di muka
pintu auditorium di Princenton University mengamati sekelompok mahasiswa fakultas sains dan
matematika yang keluar dari seminar. Mereka itu riuh, aktif, dan cerdas dan cekatan.
Menghentikan mahasiswa yang berjalan tergesa dan bertanya Bagaimana seminarnya? Mereka
menjawab hebat, segala sesuatu yang kami ketahui minggu lalu tentang sains tidak benar lagi
saat ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------

Bagan perkembangan konsep dalam ilmu pengetahuan dapat digambarkan sebagai


berikut:

Seorang ilmuwan mula-mula berpegang pada konsep/teori (1) merumuskan hipotesis


(jawaban sementara terhadap masalah yang dijumpainya, (2) berdasarkan pada hipotesisnya,
ilmuwan merancang cara pengujian hipotesisnya (3) hasil pengujiannya merupakan konsep/teori
baru atau pembaruan konsep (4) siklus perkembangan ilmu.

1. Sains menuntut bukti eksperimental atau dapat diamati. Selanjuttmya, bukti-bukti ini berada
dalam perspektif 5 organ indera. Misal, sains memerlukan bukti yang dapat dilihat oleh indera-
indera ini seperti visibilitas, kebisingan, rasa, bau, sentuhan, dll. Sains tidak pernah melampaui
akal sehat. Jadi ada banyak hal yang tidak bisa dijelaskan sains tentang kematian, perasaan
seperti cinta, kemarahan, iri, reaksi emosional, dll.

2. Mencoba membuka dan menjelajahi jalan tetapi tidak pernah tahu cara menutup atau
membongkar, sebagai contoh ada begitu banyak senjata nuklir di dunia yang digabungkan
bersama-sama dapat menghancurkan bumi sebanyak 2000 kali. Tetapi para ilmuwan tidak tahu
bagaimana menetralkan atau membongkar mereka dengan aman. Ini adalah penyebab banyaknya
plastik dan pencemaran lingkungan lainnya tetapi tidak memiliki cara untuk menghilangkan
polutan ini.
3. Selalu memiliki beberapa efek samping atau masalah terkait yang selalu tampak
menyusahkan. Contoh: efek radiasi dari ponsel yang mengarah pada hilangnya lebah madu,
burung pipit, dll. Efek samping akibat penggunaan obat dalam perawatan untuk gangguan
tertentu. Masalah-masalah terkait ini sama-sama berbahaya selain manfaat yang mereka berikan.

4. Selalu dibutuhkan jalan pintas untuk mencapai sebagai fokus, misalnya dalam perawatan
kesehatan, tubuh diperlakukan sebagai sistem yang berbeda seperti nefrologi, neurologi, dll.
Tetapi ilmu yang sama menemukan bahwa gamet tunggal jantan dan betina membentuk sel
tunggal zigot. Zigot ini yang merupakan sel tunggal berlipat ganda untuk membentuk embrio dan
kemudian membentuk seluruh tubuh dengan miliaran sel. Jadi semua sel memiliki asal yang
sama, tetapi fungsinya berbeda di lokasi yang berbeda dalam tubuh yang sama. Tapi tetap saja
semua sel berfungsi dalam keharmonisan timbal balik. Ketika seseorang menderita diabetes,
ilmu pengetahuan menyebut itu adalah penyakit sel pankreas saja. Tetapi pada kenyataannya,
harus dilihat bahwa semua organ sel mungkin mengalami kerusakan sampai batas tertentu. Jadi
tujuannya adalah untuk memperbaiki seluruh masalah dan tidak hanya mengurangi penyakit sel
pankreas saja.

5. Setiap jawaban yang diberikan memiliki banyak pertanyaan baru. Setiap solusi yang diberikan
sains menambah pertanyaan lebih lanjut dan penyelidikan lebih lanjut kepada para ilmuwan.

6. Teori-teori sains terbaik terkadang terbukti gagal. Beberapa prinsip sains yang diterima oleh
seluruh dunia ilmiah tampaknya tidak berfungsi pada level tertentu sains, misalnya hukum
gravitasi newton hanya berlaku sampai batas tertentu di alam semesta. Ditemukan bahwa hukum
gravitasi tidak dipatuhi pada tingkat astrofisika tertentu yang lebih tinggi. Bahkan sains percaya
pada teori evolusi yang berarti mikroba bersel tunggal pertama kali lahir dan kemudian hewan
tingkat tinggi muncul. Tetapi bagaimana bisa parasit malaria organisme bersel tunggal yang
hanya hidup di nyamuk, monyet, dan manusia muncul? Jika itu muncul jauh sebelumnya
bersama dengan mikroba lain, lalu bagaimana itu bisa bertahan tanpa nyamuk, monyet, dan
manusia di bumi.

7. Ia mencoba menjelaskan segala sesuatunya secara terbatas sementara prinsip-prinsip universal


tampaknya tidak terbatas: Sains bekerja untuk menyiratkan suatu prinsip untuk segala sesuatu
yang mengatakannya terbatas dan tidak ada yang lebih dari ini. Tapi tetap saja, alam semesta
penuh kejutan baru setiap hari untuk dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.

Pada akhirnya, sains masih jauh tertinggal dalam memahami penciptaan dan prinsip-prinsip
universal.

Daftar pustaka

Sridianti.2019.Pengertian Sains dan Apa Keterbatasan Sains.


https://www.sridianti.com/pengertian-sains-dan-apa-keterbatasan-sains.html, diakses 28
November 2019

Little Soul. 2013. Relativitas Sains. https://tuliskoding.blogspot.com/2013/11/relativitas-


sains.html, diakses 28 November 2019

Kurnia Ilham. 2014. Ilmu Alamiah Dasar Catatan Kuliah.


https://www.academia.edu/8083608/Tugas_ILMU_ALAMIAH_DASAR_CATATAN_KULIAH,
diakses 28 November 2019

Anda mungkin juga menyukai